Anda di halaman 1dari 13

PROJEK

NEGARA DAN KONSTITUSI

Dosen Pengampu:
Dr. Mariani, M.Pd

DISUSUN OLEH:

Rivaldo Effendi 5181151013

Yohannes Ferdiwanyah 5181151014

Herina 5181151015

KELAS : REGULER B 2018


MATA KULIAH : Pendidikan Kewarganegaraan

PRODI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
terselesaikanlah projek berjudul “Negara dan Konstitusi” ini dengan sebaik-baiknya.
Melalui penugasan ini diharapkan kepada pembaca dapat memahami tentang Negara
dan Kostitusi yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran
dan dapat lebih menjaga kelestarian serta mampu menyampaikan ide/gagasan pemecahan
masalah tentang Negara dan konstitusi.
Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan projek tersebut. Kepada semua teman, saya ucapkan selamat membaca dan
manfaatkanlah projek ini dengan sebaik-baiknya. kami menyadari bahwa makalah fisika ini
masih banyak kekurangan. Semoga projek ini dapat menjadikan kerangka piker dalam
mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan
bahkan sebagai bagian hidup yang integratif kritik dan saran.

Medan, 22 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................ 1
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Apa itu Konsep Negara......................................................................... 2
2.2 Apa itu Unsur – Unsur Negara............................................................. 3
2.3 Apa itu Teori Terbentuknya Negara..................................................... 4
2.4 Apa itu Sifat Negara............................................................................. 4
2.5 Apa itu Tujuan dan Fungsi Negara2..................................................... 4
2.6 Apa itu Pengertian Konstitusi............................................................... 5
2.7 Apa itu Tujuan dan Funsi Konstitusi.................................................... 6
BAB III METODE DAN HASIL
3.1 Metode.................................................................................................. 7
3.2 Hasil ................................................................................................... 7
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................... 9
4.2 Saran ................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Negara merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan
masyarakat. Pada prinsipnya setiap warga masyarakat menjadi angota dari suatu negara dan
harus tunduk pada kekuasaan negara, karena organisasi negara sifatnya mencakup semua
orang yang ada di wilayahnya dan kekuasaan negara berlaku bagi orang-orang tersebut.
Sebaliknya negara juga memiliki kewajiban tertentu terhadap orang-orang yang menjadi
anggotanya. Melalui kehidupan bernegara dengan pemerintahan yang ada di dalamnya,
Tanpa melalui organisasi negara kondisi masyarakat yang semacam itu sulit untuk
diwujudkan, karena tidak ada pemerintahan yang mengatur kehidupan mereka bersama.
Agar pemerintah suatu negara yang memiliki kekuasaan untuk mengatur kehidupan
masyarakat tidak bertindak seenaknya, maka ada sistem aturan yang mengaturnya. Sistem
aturan tersebut menggambarkan suatu hierarki atau tingkatan dari aturan yang paling tinggi
tingkatannya sampai pada aturan yang paling rendah. Aturan yang paling tinggi tingkatannya
dalam suatu negara dinamakan konstitusi atau sering disebut dengan undang-undang dasar.
Dengan konstitusi diharapkan organisasi negara tertata dengan baik dan teratur, dan
pemerintah yang ada di dalamnya tidak bertindak sewenang- wenang terhadap rakyatnya.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa itu Konsep Negara
2. Apa itu Unsur – Unsur Negara
3. Apa itu Teori Terbentuknya Negara
4. Apa itu Sifat Negara
5. Apa itu Tujuan dan Fungsi Negara2
6. Apa itu Pengertian Konstitusi
7. Apa itu Tujuan dan Funsi Konstitusi
1.3 Tujuan
1. Apa itu Konsep Negara
2. Apa itu Unsur – Unsur Negara
3. Apa itu Teori Terbentuknya Negara
4. Apa itu Sifat Negara
5. Apa itu Tujuan dan Fungsi Negara2
6. Apa itu Pengertian Konstitusi
7. Apa itu Tujuan dan Funsi Konstitusi
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 KONSEP NEGARA
Secara etimologi, kata negara berasal dari kata staat (belanda dan jerman);
state(inggris); etat(prancis): status atau status (latin): dalam setiap kata tersebut berarti
meletakan dalam keadaan 'berdiri,; 'menempatkan'; atau membuat berdiri';.
Secara historis, pengertian negara berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat
itu. Pada zaman yunani kuno para ahli filsafat negara merumuskan pengertian negara secara
beragam.
1. Ariestoteles merumuskan negara dalam bukunya politica yang disebut negara polis,
yang saat itu masih dipahami dalam suatu wilayah terkecil. Dalam pengertian negara
disebut negara hukum yang didalamnya terdapat suatu warga negara yang ikut
dalam permusyawaratan (keceplosan), oleh karena itu Ariestoteles mengartikan
keadilan merupakan syarat mutlak bagi terselenggaraknanya negara yang baik demi
terwujudnya cita cita suatu warga negaranya.
2. Teori negara menurut Machiavelli ini mendapat tantangan yang sangat kuat dari para
filsuf seperti Thomas Jones, john locke, dan j.j. rosseau. Para filsuf ini mengartikan
negara sebagai suatu badan atau organisasi hasil dari perjanjian masyarakat secara
bersama -sama. Oleh karena itu, masyarakat mengadakan perjanjian dan membentuk
suatu organisasi negara dan mengangkat pemimpinnya yang di anggap layak untuk
menjadi pemimpin mereka.
Negara berbeda dengan bangsa. Jika bangsa merujuk pada kelompok orang atau
persekutuan hidup, sedangkan negara merujuk pada sebuah organisasi sekelompok orang
yang berada didalamnya. Di indonesia, istilah negara berasal dari bahasa sanskerta, yaitu
nagaribatau negara yang berarti wilayah atau penguasa. Secara terminologi, negara di artikan
sebagai organisasi tertinggi diantara suatu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita
untuk bersatu hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.

Roger H. Soltau, mengemukakan bahwa negara adalah sebagai alat atau wewenang
yang mengatur dan mengendalikan persoalan -persoalan bersama atas nama masyarakat.
Harold J.Laki negara adalah suatu masyarakat yang didintegrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada
individu atau kelompok yabg merupakan bagian dari masyarakat itu.
Menurut Logeman, seorang ahli ketatanegara meninjau negara dari sudut organisasi
kekuasaan. Menurutnya, negara adalag suatu organisasi kekuasaan yang dapat mengatur
masyarakat dengan alatalat perlengkapannya sekalipun dengan menggunakan paksaan.
Sementara itu Miriam Budiardjo mengemukakan bahwa negara adalah suatu daerah
teritorial yang rakyatnya diperintah (govermed) oleh sejumlah pejabat dan berhasil menuntut
dari warga negaranya
ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis
dari kekuasaan yang sah.
Dari pengertian negara menurut beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
negara adalah suatu organisasi tertinggi yang mempunyai wewenang untuk mengatur bahkan
dapat memaksa perihal yang menyangkut kepentingan orang banyak serta mempunyai
kewajiban-kewajiban untuk melindungi dan mensejahterakan masyarakatnya.
2.2 UNSUR - UNSUR NEGARA
Dari beberapa pengertian negara scbagaimana tersebut diatas, kita den
mengidentifikasi beberapa unsur negara. Secara teoritis, berdasarkan Kogvers Montevideo
tahun 1933 yang diselenggarakan oleh negara-negara Pan Amerila di kota Montevideo
Uruguay, suatu negara harus mempunyai unsur-unsu terbentuknya negara, unsur negara dapat
dibedakan menjadi unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Menurut Dikdik B. Arif (2014:92-
95) unsur-unsur terbentuknya negara sebagai berikut:
1) Unsur Konstitutif
Unsur konstitutif adalah unsur pembentuk yang harus dipenuhi agar terbentuk negara.
Unsur ini terdiri atas rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat Pertama , rakyat yaitu
orang-orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah suatu negara, handuk pada kekuasaan
negara dan mendukung negara yang bersangkutan. Kedua, wilayah yaitu dacrah yang
menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal bagi rakyat negara. pemerintah
menyelenggarakan pemerintahan negara. Ketiga, pemerintah yang berdaulat, yaitu
penyelenggara negara yang memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di negara
tersebut.
2) Unsur Deklaratif
Unsur deklaratif adalah unsur yang sifatnya menyatakan, bukan mutlak harus
dipenuhi. Unsur ini terdiri atas tujuan negara, adanya konstitusi, dan pengakuan dari negara
lain. Pertama , tujuan negara merupakan unsur deklaratif pertama yang menentukan arah
penyelenggaraan negara.
Kedua, undang-undang dasar atau konstitusi negara merupakan perangkat peraturan yang
menentukan kekuasaan dan tanggung jawab dari berbagai alat kenegaraan. Ketiga,
pengakuan dari negara lain dimaksudkan perbuatan bebas oleh satu negara atau lebih negara
untuk mengakui keberadaan suatu wilayah yang dihuni olch masyarakat yang secara politis
terorganisasi.
2.3 TEORI TERBENTUKNYA NEGARA
Menurut budi Juliandi, beberapa teori tentang asal mula terjadinya negara :
1. Teori Hukum Alam ,
sebelum adanya negara, terdapat sebuah wilayah kosong. Lambat laun, didaerah
kosong tersebut berdatangan manusia. Manusia semakin banyak sehingga terbentuknya
negara.
2. Teori Ketuhanan,
menurut teori ini, terjadinya negara adalah karena kehendak Tuhan yang didasari atas
kepercayaan bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan terjadinya atas kehendak Tuhan.
3. Teori Perjanjian Masyarakat,
dalam teori ini, dinyatakan bahwa sesuai dengan kodratnya, manusia tidak akan
pernah puas dengan sesuatu yang telah diperoleh nya. Akibatnya manusia akan menghalalkna
segala cara untuk memperoleh apa yang diinginkannya.
2.4 SIFAT NEGARA
Negara sebagai salah satu bentuk organisasi yabg mempunyai kekuasaan yang
sifatnya berbeda dengan organisasi lainnya. Negara memiliki sifat-sifat khusus sehaga
manifestasi dari kedaulatan yang dimilikinya dan yang hanya terdapat pada negara saja, tidak
terdapat pada asosiasi atau organisasi lainnya.
1) Sifat memaksa
2) Sifat memonopoli
3) Sifat mencakup semua
2.5 TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA
Dikemukakan oleh F. Isjwara (199:162) bahwa tujuan tanpa fungai adalah steril dan
fungsi tanpa tujuan adalah mustahil. Tujuan menunjuk pada ide – ide, cita – cita, sedangkan
fungsi menunjuk pada pelaksanaan dari cita – cita dalam kenyataan.
Ada beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya yang beragam, antara lain :
1. Roger H. Soltau, menyatakan bahwa tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya
berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin (Miriam Budiardjo,
2001: 45).
2. Lord, shang, mengemukakan bahwa di dalam setiap negara terdapat subjek yang selalu
berhadapan dan bertentangan, yaitu pemerintah dan rakyat.
3. Niccolo Machiavelli (1429-1527), mengemukakan bahwa pemerintah harus senantiasa
berusaha tetap berada di atas aliran – aliran yang ada dan berapapun lemahnya
pemerintah harus tetap memperlihatkan bahwa pemerintahlah yang lebih berkuasa.
4. James Wilfors Garner, menyatakan bahwa tujuan negara ada tiga, yaitu :
a. Tujuan negara asli atau yang utama ialah pemeliharaan perdamaian, ketertiban,
keamanan, dan keadilan.
b. Tujuan negara yang sekunder ialah kesejahteraan warga negara.
c. Tujuan negara yang disebut peradaban ialah merupakan tujuan yang terakhir dan
termulia dari negara.
5. J. Barents menyatakan bahwa tujuan negara itu diklasifikasikan dalam tujuan negara yang
sebenarnya dan tujuan negara yang tidak sebenarnya.
6. Dante mengemukakan bahwa tujuan negara tidak untuk memperoleh kekuasaan yang
mutlak, tetapi dengan mempersatukan semua kemajuaan umat manusia di seluruh dunia
terutama dalam mencapai kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.
7. Bintan R Saragih, (2000: 75-76). Tujuan negara bermacam-macam, tergantung dari teori
tujuan negara itu sendiri.
2.6 PENGERTIAN KONSTITUSI
Konstitusi merupakan hukum dasar suatu negara. Karena tanpa adanya konstitusi
negara tidak mungkin terbentuk. Istilah konstitusi berasal dari bahasa prancis (Constituer)
yang berarti membentuk. Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksud adalah pembentukan
suatu negara atau menyusun dan menyatakan aturan suatu negara. Pengertian konstitusi
dalam praktik mempunyai pengertian lebih luas dari undang-undang dasar.
Istilah konstitusi (constitution) dengan UUD (gronwet), menurut Van Apeldoorn
memang berbeda. Constitution(konstitusi) membuat yang tertulis maupun yang tidak tertulis,
sedangkan gronwt(UUD) merupakan bagian yang tertulis dari suatu konstitusi. Sedangkan
kalau menurut Sri Soemantri konstitusi dengan UUD memiliki arti yang sama.
Herman Heller mengemukakan tiga pengertian konstitusi, yaitu:
1. Die politische verfassung ais gesellschaftlich wirklichkeit. Konstitusi dilihat dalam arti
politis dan sosiologis sebagai cermin kehidupan sosial politik yang nyata dalam
masyarakat.
2. Die verselbstandigte rechtsverfassung. Konstitusi dilihat dalam arti yuridis sebagai suatu
kesatuan kaidah hukum yang hidup dalam masyarakat.
3. Die geschreiben verfassung. Konstitusi yang tertulis dalam suatu naskah undang-undang
dasar sebagai hukum yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.
2.7 TUJUAN DAN FUNGSI KONSTITUSI
A .Tujuan Konstitusi
Tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang-wanang pemerintah dan
menjamin hak-hak rakyat yang diperintah, dan menetapkan pelaksanaan kekuasan yang
berdaulat.
B. Fungsi Konstitusi
Fungsi Konstitusi menurut, (Jimly Asshiddiqie, 2002).,yaitu;
1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.
2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
3. Fungsi pengatur hubungan antar organ negara dengan warga negara.
4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara atau pun
kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara.
5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli
(yang dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.
6. Fungsi simbolik sebagai pemersatu.
7. Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan.
8. Fungsi simbolik sebagai pusat upacara.
9. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat, baik dalam arti sempit hanya
dibidang politik maupun dalam arti luas yang mencakup sosial dan ekonomi.
10. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social
engineering dan social reform), baik dalam arti sempit atau pun luas.
BAB III
METODE DAN HASIL

3.1 Metode
Dalam penelitian ini sentral kajiannya adalah negara dan konstitusi di indonesia
merupakan kajian hukum tata negara.
1. Identifikasi masalah
Dalam penelitian ini harus sesuai secara hukum di indonesia, agar dapat
menyesuaikan berbagai kegiatan yang berlaku di indonesia tersebut. Apakah negara memiliki
persatuan dengan negara lain dan bagaimana negara indonesia mengatur hak nya. Dalam
perkembangan konstitusi di indonesia merupakan kajian hukum tata negara.
2. Studi literatur
Dilakukan dengan mencari referensi untuk mendapatkan landasan kerangka berpikir
yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis sehingga didapatkan konsep
dasar, dasar teori serta metode yang akan membantu dalam pengelolah negara dan konstitusi.
Penelitian yang digunakan untuk pendekatan adalah penelitian hukum normatif yang
mencakup penelitian asas-asas hukum.
3. Pengumpulan data
Dalam metode ini kami mengumpulkan data-datanya dari berbagai sumber. Seperti
jurnal, karya ilmiah dan sumber lainnya.
3.2 Hasil
Secara etimologi, kata negara berasal dari kata staat (belanda dan jerman);
state(inggris); etat(prancis): status atau status (latin): dalam setiap kata tersebut berarti
meletakan dalam keadaan berdiri menempatkan atau membuat berdiri. Secara historis,
pengertian negara berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Negara
berbeda dengan bangsa. Jika bangsa merujuk pada kelompok orang atau persekutuan hidup,
sedangkan negara merujuk pada sebuah organisasi sekelompok orang yang berada
didalamnya.
Di indonesia, istilah negara berasal dari bahasa sanskerta, yaitu nagaribatau negara
yang berarti wilayah atau penguasa. Secara terminologi, negara di artikan sebagai organisasi
tertinggi diantara suatu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu hidup
dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
Dalam bahasa latin, kata konstitusi merupakan gabungan dari dua kata, yaitu cume
adalah sebuah reposisi yang berarti bersama dan statuere berasal dari kata sta yang
membentuk kata kerja pokok stare yang berarti berdiri. Pengertian konstitusi menurut bahasa
prancis, bahasa inggris dan bahasa latin, pada intinya adalah suatu ungkapan untuk
membentuk, mendirikan/menetapkan, lebih lanjut dikenal dengan maksud pembentukan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari project yang terdapat pada bab IV dapat
ditarik kesimpulan bahwa negara dan konstitusi di indonesia merupakan hukum dasar suatu
negara. Karena tanpa adanya konstitusi negara tidak mungkin terbentuk. Istilah konstitusi
berasal dari bahasa prancis (Constituer) yang berarti membentuk. Pemakaian istilah konstitusi
yang dimaksud adalah pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan aturan
suatu negara. Pengertian konstitusi dalam praktik mempunyai pengertian lebih luas dari
undang-undang dasar.
4.2 saran
Dalam penyusunan hasil projek, penulis mengalami kesulitan terutama dalam
mendapatkan referensi dan memahami isi jurnal referensi tersebut. Sehingga informasi yang
didapat kurang disampaikan secara maksimal dalam penyusunan ini. Sebaiknya, pembaca
juga mencari referensi lain untuk menambah wawasan yang lebih banyak
DAFTAR PUSTAKA

Gandamana, Apiek.2020.Pendidikan Kewarganegaraan untuk perguruan


tinggi.Medan:Harapan Cerdas
M.Agus Santoso.perkembangan konstitusi di indonesia.2013
M.Darin Arif Mua`allifin. Hubungan konstitusi dengan tugas dan fungsi negara.2016
Darmodiharjo. Darji. Santiaji pancasila. 1991. Surabaya. Usaha nasional

Anda mungkin juga menyukai