Disusun oleh:
PROGRAM STUDI
FAKULTAS TEKNIK
Judul makalah ini adalah “Melaksanakan Analisis Tujuan”. Adapun isi yang akan
saya sampaikan dalam makalah ini, yaitu domain pembelajaran, strategi kognitif, domain
hasil pembelajaran menurut Bloom, prosedur analisis sasaran, langkah-langkah dalam
menganalisis tujuan, contoh tujuan instruksional dan domain pembelajaran. Pembahasan
tersebut akan dibagi ke dalam sub topik tertentu, sehingga dapat mempermudah pembaca
dalam memahami maksud atau informasi yang terkandung dalam makalah ini.
Makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk
penyempurnaan makalah berikutnya.
Penulis
i|Perencanaan Pembelajaran
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
1. Konsep ......................................................................................................................... 2
1.1. Informasi Verbal ....................................................................................................... 2
1.2. Kemampuan Intelektual ............................................................................................ 2
1.3. Kemampuan Psikomotorik ........................................................................................ 4
1.4. Sikap ......................................................................................................................... 4
1.5. Strategi Kognitif ........................................................................................................ 4
1.6. Domain Hasil Pembelajaran Menurut Bloom ........................................................... 4
1.7. Prosedur Analisis Sasaran ......................................................................................... 5
1.8. Langkah-langkah dalam Menganalisis Tujuan ......................................................... 8
2. Contoh Tujuan Instruksional dan Domain Pembelajaran .................................... 8
1. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
2. Saran ............................................................................................................................ 10
ii | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Harus ditekankan bahwa pendekatan analisis tujuan bukan satu-satunya cara untuk
mengidentifikasi konten yang harus dimasukkan dalam satu set bahan ajar. Menggunakan
pendekatan ini, bagaimanapun, menghasilkan identifikasi keterampilan yang secara efektif
mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Rumusan Masalah
2.1 Apa tujuan domain pembelajaran informasi verbal?
2.2 Apa tujuan domain pembelajaran informasi intelektual?
2.3 Apa tujuan domain pembelajaran informasi psikomotorik?
2.4 Apa tujuan domain pembelajaran sikap?
2.5 Apa yang dimaksud dengan strategi kognitif?
2.6 Bagaimana domain hasil pembelajaran menurut Bloom?
2.7 Bagaimana prosedur analisis sasaran?
2.8 Langkah-langkah apa saja yang digunakan dalam menganalisis tujuan?
2.9 Apa saja contoh tujuan instruksional dan domain pembelajaran?
3. Tujuan Pembuatan Makalah
3.1. Untuk mengetahui domain pembelajaran informasi verbal.
3.2. Untuk mengetahui domain pembelajaran informasi intelektual.
3.3. Untuk mengetahui domain pembelajaran informasi psikomotorik.
3.4. Untuk mengetahui domain pembelajaran sikap.
3.5. Untuk mengetahui strategi kognitif.
3.6. Untuk mengetahui domain hasil pembelajaran menurut Bloom.
3.7. Untuk mengetahui prosedur analisis sasaran.
3.8. Untuk mengetahui langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis tujuan.
3.9. Untuk mengetahui contoh tujuan instruksional dan domain pembelajaran.
1|Perencanaan Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep
Analisis tujuan mencakup dua langkah mendasar. Langkah pertama adalah untuk
mengklasifikasikan pernyataan tujuan sesuai dengan jenis pembelajaran yang akan dilakukan.
Berbagai kategori pembelajaran disebut sebagai domain pembelajaran. Langkah kedua adalah
mengidentifikasi dan mengurutkan langkah-langkah utama yang diperlukan untuk melakukan
tujuan, untuk informasi verbal, dan mengidentifikasi kelompok informasi utama yang harus
diingat oleh peserta didik.
Setiap tujuan ini dapat berfungsi sebagai titik awal untuk desain pembelajaran, dan
timbul pertanyaan, "Bagaimana kita menentukan keterampilan apa yang harus dipelajari
untuk mencapai tujuan ini?". Menurut Gagné (1985), langkah pertama adalah
mengkategorikan tujuan menjadi salah satu domain pembelajaran, yang dilakukan karena
implikasi untuk analisis tujuan dan pemilihan teknik analisis keterampilan bawahan yang
tepat.
2|Perencanaan Pembelajaran
Tujuan kedua ini berkaitan dengan penyesuaian buku teks. Kemampuan intelektual
adalah tugas penyelesaian masalah yang didefinisikan sebagai keterampilan yang
mengharuskan pelajar mampu menyelesaikan masalah dengan informasi yang disampaikan
pengajar. Contoh sasaran kemampuan intelektual: mampu menerapkan aturan untuk
menghitung pajak penjualan, mampu mengklasifikasikan berbagai makhluk sebagai mamalia
atau reptil, dsb.
Empat jenis keterampilan intelektual yang paling umum: membuat diskriminasi, membentuk
konsep, menerapkan aturan, dan menyelesaikan masalah.
a. Membuat Diskriminasi
Diskriminasi merupakan pembelajaran tingkat rendah yang bertujuan agar siswa tahu
apakah segala sesuatunya sama atau berbeda. Hal yang diajarkan kepada anak-anak yaitu
membedakan antara warna, bentuk, tekstur, suara, suhu, selera, dan sebagainya.
b. Membentuk Konsep
c. Menerapkan Aturan
Konsep digabungkan untuk menghasilkan aturan. Contoh aturan adalah "a2 + b2 = c2".
Dalam aturan ini, pelajar harus memiliki konsep a, b, dan c, kuadrat, penjumlahan, dan akar
kuadrat. Aturan menunjukkan hubungan di antara konsep-konsep ini. Pengetahuan aturan
diuji dengan memberikan pelajar berbagai nilai untuk a dan b dan meminta nilai c. Pelajar
harus mengikuti serangkaian langkah untuk menghasilkan jawaban yang benar.
d. Menyelesaikan Masalah
Tingkat keterampilan intelektual tertinggi adalah pemecahan masalah, dan ada dua
jenis masalah: pemecahan masalah yang terstruktur dengan baik dan pemecahan masalah
yang tidak terstruktur. Masalah terstruktur dengan baik lebih khas dan biasanya dianggap
sebagai masalah aplikasi. Pelajar diminta untuk menerapkan sejumlah konsep dan aturan
untuk menyelesaikan masalah yang terdefinisi dengan baik. Misalnya, masalah aljabar adalah
masalah terstruktur dengan baik dengan proses yang disukai, melibatkan berbagai konsep dan
aturan, dan memiliki jawaban "benar".
3|Perencanaan Pembelajaran
Sedangkan masalah yang tidak terstruktur, di mana semua data yang diperlukan untuk
memberikan solusi tidak tersedia bahkan sifat tujuan tidak jelas. Berbagai proses dapat
digunakan untuk mencapai solusi, dan tidak ada satu solusi yang dianggap "benar", meskipun
sifat umum dari solusi yang memadai dapat diketahui.
1.4. Sikap
Strategi kognitif dapat dikatakan pemecahan masalah yang tidak terstruktur dan
diajarkan sebagai keterampilan intelektual. Strategi kognitif adalah proses yang digunakan
untuk mengelola pemikiran tentang berbagai hal dan mengelola pembelajaran. Strategi
kognitif yang lebih kompleks adalah mencari tahu bagaimana mengatur, mengelompokkan,
mengingat, dan menerapkan informasi baru dari bab yang akan dimasukkan pada tes.
4|Perencanaan Pembelajaran
Tabel 1.1 Jenis-jenis Pembelajaran yang Diperlukan dalam Domain Hasil
Pembelajaran Bloom
5|Perencanaan Pembelajaran
adalah bahwa pelajar harus diajari cara membuat keputusan dan bagaimana melakukan semua
langkah alternatif yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Analisis sasaran adalah tampilan visual dari langkah-langkah spesifik yang akan
dilakukan pelajar ketika melakukan tujuan instruksional. Setiap langkah dinyatakan dalam
kotak seperti yang ditunjukkan pada diagram alir berikut.
Diagram ini menunjukkan bahwa pelajar yang memiliki alat yang tersedia seperti
yang dijelaskan dalam pernyataan tujuan dapat melakukan tujuan dengan terlebih dahulu
melakukan langkah 1, yang mungkin menambahkan dua angka atau mungkin menekan
tombol tertentu pada keyboard. Setelah melakukan langkah 1, pelajar kemudian melakukan
langkah 2, lalu 3, 4, dan 5. Setelah melakukan langkah 5, prosesnya selesai, dan, jika
dilakukan dengan benar, dianggap sebagai demonstrasi kinerja tujuan.
Perhatikan diagram alir di atas! Pelaku melakukan langkah 1 dan langkah 2 secara
berurutan. Keputusan harus dibuat, seperti menjawab pertanyaan, jika jawabannya adalah ya,
maka pelajar melanjutkan dengan langkah 4 dan 5. Atau, jika jawabannya tidak, maka pelajar
melakukan langkah 6 dan 7.
6|Perencanaan Pembelajaran
keputusan. Contoh yang tidak memerlukan berlian keputusan adalah suatu langkah menuntut
pembelajar untuk "Memilih apel yang matang atau busuk" dan langkah selanjutnya "Kupas
apel". Pelajar mungkin diajarkan kriteria yang digunakan untuk memilih apel, tetapi terlepas
dari apel yang dipilih, langkah selanjutnya adalah selalu mengupasnya. Tidak ada alternatif
langkah selanjutnya, dan tidak ada berlian yang digunakan dalam diagram.
Hal ini menyiratkan kemampuan pelajar untuk membuat perbedaan ini. Jika ada
kemungkinan siswa sudah bisa melakukan ini, maka tidak diperlukan pengajaran; siswa
hanya diminta untuk melakukan ini pada titik yang sesuai dalam instruksi. Namun, dalam
beberapa kasus, perlunya memperlakukan ini sebagai keterampilan — “Pembelajar akan
dapat membedakan antara apel matang dan mentah” — dan pada akhirnya memberikan
instruksi untuk keterampilan ini, sama seperti yang Anda lakukan untuk langkah-langkah lain
dalam proses analisis tujuan.
Panah sangat penting untuk interpretasi diagram. Perhatikan juga penggunaan garis
putus-putus, yang berarti bahwa ketika tujuan dilakukan, dimungkinkan untuk kembali ke
sejumlah langkah sebelumnya dan maju melalui urutan lagi.
7|Perencanaan Pembelajaran
menyiapkan garis besar topik yang terkandung dalam sasaran, tetapi tidak ada urutan langkah
per langkah. Kotak dapat digunakan untuk menunjukkan topik utama dalam sasaran dan
panah digunakan untuk menunjukkan urutan langkah yang harus dilakukan.
Ketika tujuan instruksional diklasifikasi sebagai suatu sikap, maka perlu untuk
mengidentifikasi perilaku sesuai dengan penilaian sikap.
a. Pertama, jelaskan jenis item tes atau penilaian yang dapat digunakan untuk menentukan
apakah peserta didik dapat melakukan tujuan pembelajaran.
b. Selanjutnya, pikirkan langkah-langkah yang harus dilalui pelajar untuk merespon
penilaian atau ujian Anda. Saran lain adalah "menguji" diri Anda sendiri; yaitu, amati diri
Anda, baik dalam arti fisik dan mental, melakukan tujuan.
c. Catat semua langkah yang dilalui peserta didik dan keputusan yang harus dibuat oleh
siswa.
Tujuan utama dari analisis tujuan adalah untuk memberikan deskripsi yang jelas
tentang apa yang akan dilakukan pelajar ketika melakukan tujuan pembelajaran. Setelah
analisis tujuan selesai, perancang dapat mengidentifikasi sifat tepat dari setiap keterampilan
dan keterampilan prasyarat yang harus dikuasai.
Tahap pertama melakukan analisis instruksional melibatkan dua langkah utama: (1)
mengklasifikasikan tujuan ke dalam domain pembelajaran dan (2) melakukan analisis tujuan
dengan mengidentifikasi dan mengurutkan langkah-langkah utama yang diperlukan untuk
melakukan tujuan. Tabel 2.2 menunjukkan empat sampel tujuan instruksional dan daftar
empat domain pembelajaran yang dijelaskan sebelumnya. Pertama, pengklasifikasian setiap
tujuan menjadi salah satu domain, kemudian mengidentifikasi dan mengurutkan langkah-
langkah utama yang diperlukan untuk melakukan tujuan.
8|Perencanaan Pembelajaran
Tabel 2.2 Contoh Tujuan Instruksional dan Domain Pembelajaran
9|Perencanaan Pembelajaran
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1.1. Analisis instruksional adalah seperangkat prosedur yang, ketika diterapkan pada tujuan
instruksional, mengidentifikasi langkah-langkah yang relevan untuk melakukan tujuan
dan keterampilan bawahan yang diperlukan bagi siswa untuk mencapai tujuan.
1.2. Keterampilan bawahan adalah keterampilan yang harus dicapai untuk mempelajari
keterampilan tingkat yang lebih tinggi, dengan memfasilitasi atau memberikan transfer
positif untuk pembelajaran keterampilan tingkat yang lebih tinggi.
1.3. Adapun domain pembelajaran:
a. Keterampilan intelektual: membuat diskriminasi, konsep pembelajaran, menggunakan
aturan, dan menyelesaikan masalah.
b. Keterampilan psikomotorik: aktivitas fisik, yang biasanya termasuk aktivitas mental.
c. Sikap: membuat pilihan tertentu atau berperilaku dengan cara yang menyiratkan
keyakinan atau preferensi yang mendasarinya.
d. Informasi verbal: menyatakan fakta, memberikan informasi spesifik (Misalnya, memberi
nama objek).
1.4. Analisis tujuan untuk keterampilan intelektual dan psikomotorik adalah analisis
langkah-langkah yang harus dilakukan, sedangkan untuk tujuan informasi verbal, itu
adalah daftar topik utama yang harus dipelajari dan salah satu pendekatan dapat
digunakan, tergantung pada tujuan sikap.
2. Saran
2.1 Buku yang penulis gunakan sebagai referensi pembuatan makalah ini adalah “The
Systematic Design of Instruction” karangan Walter Dick, Lou Carey, dan James O.
Carey.
2.2 Terdapat kelebihan dan kelemahan dari buku ini:
a. Kelebihan: Penjelasan materi di bab III ― Melakukan Analisis Tujuan ― cukup jelas dan
sistematis sehingga memudahkan pembaca untuk memahami materi tentang domain-
domain pembelajaran seperti keterampilan intelektual, keterampilan psikomotorik, sikap,
dan informasi verbal. Pada buku ini juga terdapat faktor-faktor pendukung seperti tabel
dan bagan beserta penjelasan yang tentunya lebih memudahkan pembaca untuk belajar.
10 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n
b. Kelemahan: Penjelasan materi di bab III ― Melakukan Analisis Tujuan ― terlalu banyak
menggunakan analogi sehingga membuat pembaca sedikit rumit untuk memahami materi
buku ini.
c. Sebaiknya, para pengarang buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
pembaca tanpa menggunakan analogi.
11 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n
DAFTAR PUSTAKA
Dick, Walter. Lou Carey. James Carey. 2015. The Systematic Design of Instruction. Florida:
Pearson.
Milfayetty, Sri. Anita Yus. Nuraini. Rahmulyani. Edidon Hutasuhut. 2018. Psikologi
Pendidikan. Medan: UNIMED PRESS.
12 | P e r e n c a n a a n P e m b e l a j a r a n