Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PROFESI
KEPENDIDIKAN
PRODI S1 PTIK - FT

Skor Niai:

“ BIMBINGAN KONSELING BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER”

(Tri Sukitman, M.Pd, 2015)

NAMA MAHASISWA : HERINA


NIM : 5181151015
DOSEN PENGAMPU : APIEK GANDAMANA, S.Pd., M.Pd
MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Maret 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah Critical Book
Review pada mata kuliah Profesi Kependidikan ini dengan baik.

Saya juga berterima kasih kepada Bapak Apiek Gandamana, S.Pd., M.Pd Selaku
dosen pengampu mata kuliah Profesi Kependidikan yang telah membantu penyusun
dengan memberikan pengarahan yang tepat untuk bisa menyelesaikan laporan Critical
Book Review ini tepat waktu.

Dalam penulisan laporan Critical Book Review ini, saya selaku penyusun merasa
masih banyak kekurangan dan kelemahan. Untuk itu saya selaku penyusun
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak yang
membaca, demi mencapai kesempurnaan pengajuan pendapat dan kesempurnaan
critical book revew.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik, saya ucapkan terimakasih.

Binjai, 08 Maret 2019

Herina
5181151015

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
SUMMARY 1
BAB I PENDAHULUAN 2
A. Rasionalisasi pentingya cbr 2
B. Tujuan penulisan cbr 2
C. Manfaat cbr 3
D. Identitas Buku 3
BAB II RINGKASAN BUKU 4
A. Ringkasan Bab I 4
B. Ringkasan Bab II 6
C. Ringkasan Bab III 7
D. Ringkasan Bab IV 8
BAB III PEMBAHASAN 9
A. Pembahasan Isi Buku 9
B. Kelebihan dan Kekurangan 9
BAB IV PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
B. Rekomendasi 10
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN

ii
SUMMARY

Kata profesi dalam bahasa Inggris adalah “profession”, dalam bahasa Belanda
“professie” yang merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “professio” yang
bermakna pengakuan atau pernyataan. Kata profesi juga terkait secara generik
dengan kata “okupasi” (Indonesia), accupation (Inggris), accupatio (Latin) yang
bermakna kesibukan atau kegiatan atau pekerjaan atau mata pencaharian. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan profesi adalah bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu.
Menurut Tilaar (2002:86) profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai
jabatan di dalam suatu hirarki birokrasi yang menuntut keahlian tertentu serta
memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap
masyarakat. Hal senada dipaparkan Nata (2003:138) bahwa profesi adalah
pernyataan atau pengakuan tentang bidang pekerjaan atau bidang pengabdian yang
dipilih.
Vollmer dan Mills sebagaimana dikutip Danim (2010:56) menyatakan profesi adalah
suatu pekerjaan yang menuntut kemampuan intelektual khusus yang diperoleh
melalui kegiatan belajarr dan pelatihan yang bertujuan untuk menguasai
keterampilan atau keahlian dalam melayani atau memberikan advis kepada orang
lain dengan memperoleh upah atau gaji dalam jumlah tertentu.

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR


Pada tingkat perkuliahan dalam setiap mata kuliah dan proses pembelajaran
mahasiswa dituntut untuk mencari ilmu dan pengetahuan sendiri. Para dosen hanya
bertugas sebagai fasilitator. Oleh karena itu para mahasiswa harus aktif dalm kiat
membaca. Membaca adalah hal penting yang wajib dilakukan oleh mahasiswa, karena
dengan membaca para mahasiswa mampu mengembangkan daya piker dan pola
pikirnya. Sikap kiat membaca juga memampukan mahasiswa untuk berpikir kritis
dan sistematis, disamping itu mahasiswa mampu mengembangkan wawasannya dalm
bidang apapun terlebih dalam bidang yang diminati oleh mahasiswa tersebut.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk menambah minat membaca
adalah dengan membuat Critical Book Review. Dalam hal ini mahasiswa dituntut
untuk membaca minimal 2 buku. Kemudian kedua buku tersebut dibandingkan.
Mahasiswa harus mampu memberikan kritikan terhadap buku – buku yang mereka
baca. Pola pemikiran mahasiswa dalam hal ini pun dituntut untuk menjadi sistematis
dan mampu mengembangkan daya piker mereka. Mahasiswa juga dapat
mengembangkan minat dalam hal – hal tertentu yang mereka inginkan.

B. Tujuan Penulisan CBR


Adapun tujuan penulis dalam Critical Book Review ini adalah untuk
memaparkan dan menjelaskan isi dari buku yang dibahas dengan bahasa yang
mudah dimengerti oleh pembaca. Sehingga dalam hal ini pembaca memiliki minat
untuk menyampaikan pendapat dan ide atau gagasan yang terdapat dalam benak dan
pikiran pembaca. Serta mampu membandingkan satu buku dengan buku lain yang
bersangkutan dengan yang dibahas.
Penulisan CBR ini juga dapat mengembangkan wawasan mahasiswa yang
melakukannya dan mampu memahami apa yang disampaikan oleh buku tersebut
serta menyampaikan kembali isi buku dalam bahasanya sendiri. Sehingga orang lain
dapat melihat sejauh mana pemahaman kita terhadap buku yang telah di teliti.

2
Dengan hal ini mahasiswa juga mampu mengisis waktunya dengan budaya membaca
yang harus diterapkan dimana saja, kapan saja dan oleh siapapun.

C. Manfaat CBR
Adapun manfaat CBR adalah:
a. Mahasiswa mampu mengembangkan budaya membaca
b. Mahasiswa mampu berpikir sistematis dan kritis
c. Mahasiswa mampu mengekspresikan pendapat dalam memandang suatu buku
yang akan direview.
d. Mahasiswa mampu berfikir logis
e. Mahasiswa mampu menulis karya ilmiah
f. Mahasiswa mampu menyampaikan, menggunakan dan mengaplikasikan ilmu
mereview untuk menjadi suatu sistem yang terpada dalam pengembangan
keilmuannya.

D. Identitas Buku
1. Judul : BIMBINGAN KONSELING BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
2. Edisi : Pertama, Tahun 2015
3. Pengarang : Tri Sukitman, M.Pd
4. Penerbit : DIVA Press
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun Terbit : 2015
7. ISBN : 978-602-255-804-0

3
BAB II
RINGKASAN BUKU
A. Ringkasan Bab I
Bab 1
Konsep Dasar Bimbingan Konseling
A. Landasan Bimbingan Konseling
Landasan bimbingan konseling pada hakikatnya merupakan faktor yang harus
diperhatikan dan dipertimbangkan, khusunya oleh konselor selaku pelaksana dalam
mengembangkan layanan bimbingan dan konseling.
Secara teoritis, berdasarkan hasil studi dari beberapa sumber terdapat enam
aspek pokok yang mendasari pengembangan layanan bimbingan dan konseling.
Keenam aspek pokok tersebut adalah sebagai berikut :
1. Landasan historitis Bimbingan dan Konseling
2. Landasan Religius
3. Landasan Filosofis
4. Landasan Psikologis
5. Landasan Sosial Budaya
6. Landasan IPTEK
B. Pengertian Bimbingan Konseling
Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai
pemahaman diri dan pengarahan diri guna melakukan penyesuaian diri secara
maksimal pada lingkungan sekolah, keluarga, serta masyarakat.
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
individual maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkemabang dengan
optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kemampuan belajar dan perencanaan karier melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
C. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling
1. Tujuan bimbingan dan konseling
Bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangan
secara optimal sebagai makhluk tuhan, sosial dan pribadi.
2. Fungsi bimbingan dan konseling

4
a. Fungsi pemahaman
b. Fungsi pencegahan
c. Fungsi penuntasan
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
e. Advokasi
D. Prinsip – prinsip Bimbingan dan Konseling
1. Prinsip – prinsip berkenaan dengan layanan
2. Prinsip – prinsip berkenaan dengan permasalahan
3. Prinsip - prinsip berkenaan dengan program layanan
4. Prinsip – prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksaan
E. Asas – asas bimbingan dan konseling
1. Asas kerahasiaan
2. Asas kesukarelaan
3. Asas keterbukaan
4. Asas kekinian
5. Asas kemandirian
6. Asas kegiatan
7. Asas kedinamisan
8. Asas keterpaduan
9. Asas kenoratifan
10. Asas keahlian
11. Asas alih tangan kasus
12. Asas tut wuri handayani
F. Bidang bimbingan dan konseling
1. Pengembangan kehidupan pribadi
2. Pengembangan kehidupan sosial
3. Pengembangan kemampuan belajar
4. Pengebangan karier
G. Jenis – jenis layanan bimbingan konseling
1. Layanan otoritasi
2. Layanan informasi
3. Layanan penempatan dan penyaluran

5
4. Layanan konten
5. Bimbingan dan konseling perorangan
6. Bimbingan kelompok
7. Bimbingan konseling kelompok
8. Konsultasi
9. Mediasi
H. Program dan kegiatan bimbingan konseling disekolah
1. Komponen pelayanan dasar
2. Pelayanan responsif
3. Perencanaan individual
4. Dukungan sistem
5. Program bimbingan dan konseling disekolah

B. Ringkasan Bab 2
Bab 2
Pentingnya Pendidikan Karakter
A. Hakikat Pendidikan Karakter
Pembangaunan karakter merupakan upaya perwujudan amanat pancasila dan
pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realitas permasalah kebangsaan yang
dikembangkan saat ini.
Untuk mendukung perwujudan cita – cita pembangunan karakter
sebagaimana diamanatkan dalam pancasila dan pembukaan UUD 1945 serta
mengatasi permaalahan kebangsaan saat ini,maka pemerintah mejadikan
pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional.
B. Pentingnya Karakter dan Pendidikan Karakter
1. Karakter
Istilah karakter dihubungnkan dan dipertukarkan dengan istilah etika, akhlak,
dan/atau nilai serta berkaitan dengan kekuatan moral dan berkonotasi positif (bukan
netral).
Faktor lingkungan dalam konteks pendidikan karakter memiliki peran yang
sangat penting karena perubahan prilaku peserta didik sebagai hasil dari proses
pendidikan karakter sangat ditentukan oleh faktor lingkungan ini.

6
Dengan demikian , karakter adalah nilai – nilai yang khas baik(mengetahui
nilai baik,mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik dan berdampak baik terhadap
lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku.

2. Pendidikan karakter
Menurut dharma kesuma ( 2012), istilah pendidikan karakter masih jarang
didefinisikan oleh banyak kalangan. Kajian teoritis terhadap pendidikan
karakter banyak menyebabkan salah penafsiran makna, diantaranya
sebagai berikut :
a. Pendidikan karakter adalah mata pelajaran agama dan pkn.
b. Pendidikana karakter adalah mata pelajaran pendidikan budi
pekerti.
c. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menjadi tanggung
jawab keluarga, bukan sekolah
d. Pendidikan karakter berkaitan dengan adanya penambahan mata
pelajaran baru dalam KTSP.
C. Alur pendidikan Karakter
D. Fungsi dan tujuan pendidikan karakter
1. Fungsi pembentukan dan pengenbangan potensi
2. Fungsi perbaikan dan penguatan
3. Fungsi penyaring
E. Nilai – nilai pendidikan karakter

C. Ringkasan Bab 3
Bab 3
Pengembangan Bimbingan Konseling Bebasis Pendidikan Karakter
A. Impelentasi Pendidikan Karakter dalam KTSP
Pendidikan karakter harus diimpelentasikan melaui langkah – langkah
berikut:
1. Sosialisasi ke stakeholders (komite sekolah, masyarakat dan lembaga-
lembaga)
2. Pengembangan dalam kegiatan sekolah
3. Kegiatan pembelajaran

7
4. Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar
5. Kegiatan kokurikuler atau kegiatan ekstrakurikuler
6. Kegiatan keseharian dirumah dan msyarakat
B. Materi Pendidkan Krakter pada Bimbingan dan Konseling
Menurut Berkowitz, Battistich dan Bier (2008 : 442), materi pendidikan
karakter sangat luas. Dari hasil penelitian mereka, dijelaskan setidaknya ada 25
variabel yang dapat dipakai sebagai materi pendidikan karakter. Namun 25 variabel
tersebut yang paling umum dilaporkan dan secara signifikan hanya ada sepuluh, yaitu
1. Perilaku social
2. Pengetahuan tentang katakter
3. Pemahaman tentang moral social
4. Keterampilan pemecahan masalah
5. Kompetensi emosional
6. Hubungan dengan orang lain
7. Perasaan keterikatan dengan sekolah
8. Prestasi akademis
9. Kompetensi berkomunikasi
10. Sikap kepada guru

D. Ringkasan Bab 4
Bab 4
Membangun Budaya Sekolah yang Berkarakter
Pengmbangan nilai – nilai dalam pendidikan karakter melaui budaya
disekolah mencakup semua kegiatan yang dilakukan kepala sekolah mencakup semua
kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, huru, konselor, tenaga administrasi, dan
peserta didik. Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah mana anggota
masyarakat sekolah saling berinteraksi. Interaksi yang terjadi meliputi antara peserta
didik dengan sesamanya, kepala sekolah denganguru, guru dengan guru, guru dengan
peserta didik, konselor dengan peserta didik dan sesamanya, pegawai administrasi
dengan peserta didik serta guru dan sesamanya.

8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku

Pembentukan karakter lebih dominan ditanamkan, diinternasikan, dan


disebarkan. Pemberian contoh dan keteladanan menjadi kuncinya. Melalui indera
pengelihatan, keteladanan itu akan tersambung kealam bawah sadar peserta didk
sehingga membuahkan kesadaran bahwa ada sesuatu yang layak ditiru. Dari konteks
inilah penciptaan lingkungan positif melalui pemberian keteladanan menjadikan
karakter tumbuh pesat. Dalam rangka ini, guru memegang peran sentral dan
menentukan.

B. Kelebihan dan Kekurangan


1. Dari segi tampilan desain dari cover buku ini sangat bagus serta unik. Pada
cover terdapat perpaduan warna yang bagus sehingga menarik untuk dilihat.
Serta pengaturan dari segi gambar dan tulisan juga baik, sehingga tulisab atau
judul buku tetap bias dibaca.
2. Dari aspek layout dan tata letak, buku ini adalah buku yang bagus karena tata
letaknya rapi dan pembaca tetap bis membaca isi dari buku ini.
3. Dari aspek tata bahasa, buku ini adalah buku yang baik. Tatanan bahasa rapi
serta penggunaan bahasa sesuai dengan EYD, selain itu penggunaan bahasa
nya juga sangat sederhana sehingga mudah untuk dipahami.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari review diatas dapat disimpulkan bahwa buku ini adalah buku yang bagus,
karena materi yang dibahas lengkap. Dan buku ini juga buku yang menarik untuk
dibaca dan dijadikan sumber referensi dalam belajar. Selain itu dapat disimpulkan
bahwa buku ini tidak hanya menjelaskan tentang guru secara umum, tetapi juga
menjelaskan tentang profesi lain yang berhubungan dengan warga sekolah. Dimana
dari profesi-profesi yang dijelaskan dalam buku, bahwa profesi-profesi tersebut
adalah rekan kerja dari guru yang membantu profesi guru dalam mecapai tujuan
pembelajran.

B. Saran

Didalam pembuatan makalah ini, penulis banyak menemukan kesalahan. Baik dari
segi penulisan maupun referensi. Saran dan kritik sangat diperlukan dalam
membangun penulis dalam membangun penulisan makalah ini menuju kea rah yang
lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sukitman, Tri. 2015. Bimbingan Konseling berbasis Pendidikan Karakter.Yogyakarta:


DIVA Press).

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai