Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH :

Muh. Nuzul Sabilal Sulhan (504001220)

Zaky Muhammad Fadil (504001220)

Wilda Aulia Dwi Putri (50400122071)

Sujarwo (504001220)

MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah PPKN dengan judul,
Hakikat.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah kewirausahaan yang telah memberikan tugas terhadap
kami, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini, semoga dengan adanya makalah ini dapat
meningkatkan pengetahuan kami tentang Hakikatm

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Gowa, 12 April 2023


Tertanda

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian negara.........................................................................................3
B. Sifat-sifat negara..........................................................................................5
C. Unsur-unsur negara......................................................................................5
D. Asal mula terjadinya negara.........................................................................7
E. Tujuan dan fungsi negara.............................................................................7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.......................................................................................................9

Saran..................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pengertian sederhana atau sempit, pasar adalah tempat terjadinya
transaksi jual beli (jual beli) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli pada
waktu dan tempat tertentu. Atau bisa juga diartikan sebagai tempat
bertemunya calon pembeli dan penjual. Sedangkan pengertian pasar secara
luas menurut WJ Stanton adalah orang yang mempunyai keinginan untuk
memuaskan kebutuhannya, uang yang dapat dikeluarkannya, dan kemauan
untuk membelanjakannya. Pembeli dan penjual bertransaksi di pasar. Deals
adalah perjanjian jual beli. Biasanya, transaksi penjualan melibatkan
produk/barang atau jasa dengan uang sebagai alat pembayaran yang sah dan
disetujui oleh kedua belah pihak dalam transaksi tersebut.
Pemasaran adalah penghubung antara aktivitas manufaktur dan
konsumen. Banyak ahli yang mendefinisikan pemasaran ini. Definisi yang
diberikan seringkali berbeda dari pakar ke pakar. Perbedaan ini disebabkan
oleh perbedaan antara para ahli Ini dalam presentasi dan ulasan pemasaran.
Kegiatan pemasaran ini menitikberatkan Pada kegiatan pertukaran. Pertukaran
adalah kegiatan pemasaran di mana seseorang berusaha menyediakan banyak
produk dan jasa yang bernilai tinggi kepada berbagai Kelompok sosial untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Pemasaran sebagai aktivitas manusia bertujuan
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui proses Pertukaran.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah cara yang tepat untuk
memasarkan suatu produk atau jasa untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Praktik pemasaran pada
dasarnya menggunakan strategi untuk memenuhi keperluan dan kebutuhan
masyarakat. Dimulai dengan memenuhi kebutuhan masyarakat,Kemudian
menetapkan harga suatu produk atau jasa, mendistribusikan produk atau jasa
yang dibutuhkan, dan kemudian melakukan promosi atau pemasaran.

1
B. Rumusan Masalah.
a.

C. Tujuan Penulisan
a.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara
Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata
pemerintahan yang melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah
tertentu. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem
atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri
secara independen. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat,
memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan
syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.
• Pengertian negara terbagis menjadi 4 yaitu :
1. Negara sebagai organisasi kekuasaan
Negara adalah alat masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk
mengatur hubungan antara manusia dalam masyarakat tersebut.
Pengertian ini dikemukakan oleh Logemann dan Harold J. Laski.
Logemann menyatakan bahwa negara adalah organisasi kekuasaan
yang bertujuan mengatur masyarakatnya dengan kekuasaannya itu.
Negara sebagai organisasi kekuasaan pada hakekatnya merupakan
suatu tata kerja sama untuk membuat suatu kelompok manusia berbuat
atau bersikap sesuai dengan kehendak negara itu.

2. Negara sebagai organisasi politik


Negara adalah asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam
masyarakat berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh
suatu pemerintah yang diberi kekuasaan memaksa. Dari sudut
organisasi politik, negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik
atau merupakan organisasi pokok dari kekuasaan politik. Sebagai
organisasi politik negara Bidang Tata Negara berfungsi sebagai alat
dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur
hubungan antar manusia dan sekaligus menertibkan serta

3
mengendalikan gejala–gejala kekuasaan yang muncul dalam
masyarakat. Pandangan tersebut nampak dalam pendapat Roger H.
Soltou dan Robert M Mac Iver. Dalam bukunya “The Modern State”,
Robert M Mac Iver menyatakan : “Negara ialah persekutuan manusia
(asosiasi) yang menyelenggarakan penertiban suatu masyarakat dalam
suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh
pemerintah yang dilengkapi kekuasaan memaksa. Menurut RM Mac
Iver, walaupun negara merupakan persekutuan manusia, akan tetapi
mempunyai ciri khas yang dapat digunakan untuk membedakan antara
negara dengan persekutuan manusia yang lainnya. Ciri khas tersebut
adalah : kedualatan dan keanggotaan negara bersifat mengikat dan
memaksa.

3. Negara sebagai organisasi kesusilaan


Negara merupakan penjelmaan dari keseluruhan individu. Menurut
Friedrich Hegel : Negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang
timbul sebagai sintesa antara kemerdekaan universal dengan
kemerdekaan individu. Negara adalah organisme dimana setiap
individu menjelmakan dirinya, karena merupakan penjelmaan seluruh
individu maka negara memiliki kekuasaan tertinggi sehingga tidak ada
kekuasaan lain yang lebih tinggi dari negara. Berdasarkan
pemikirannya, Hegel tidak menyetujui adanya : Pemisahan kekuasaan
karena pemisahan kekuasaan akan menyebabkan lenyapnya negara.
Pemilihan umum karena negara bukan merupakan penjelmaan
kehendak mayoritas rakyat secara perseorangan melainkan kehendak
kesusilaan. Dengan memperhatikan pendapat Hegel tersebut, maka
ditinjau dari organisasi kesusilaan, negara dipandang sebagai
organisasi yang berhak mengatur tata tertib dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, sementara manusia sebagai
penghuninya tidak dapat berbuat semaunya sendiri.

4
4. Negara sebagai integrasi antara pemerintah dan rakyat
Negara sebagai kesatuan bangsa, individu dianggap sebagai bagian
integral negara yang memiliki kedudukan dan fungsi untuk
menjalankan negara.

B. Sifat-sifat negara
Adapun sifat sifat negara yaitu sebagai berikut :
1. Sifat memaksa
Negara dapat memaksakan kehendak melalui hukum atau kekuasaan.
Negara memiliki kekuasaan memaksa agar masyarakat tunduk dan
patuh terhadap negara tanpa tidak ada pemaksaan fisik
Hak negara ini memiliki sifat legal agar tercipta tertib di masyarakat
dan tidak ada tindakan anarki. Paksaan fisik dapat dilakukan terhadap
hak milik
2. Sifat monopoli
Negara menetapkan tujuan bersama dalam masyarakat. Negara dapat
menguasai hal-hal seperti sumberdaya penting untuk kepentingan
orang banyak. Negara mengatasi paham individu dan kelompok.
3. Sifat totalitas
Semua hal tanpa pengecualian menjadi wewenang negara.Adapun
syarat-syarat Pasar yaitu sebagai berikut:

C. Unsur-unsur nembentuk negara


Unsur-unsur negara merujuk pada elemen yang dianggap penting dalam
membentuk suatu organisasi negara. Dalam perspektif hukum internasional,
Montevideo Convention telah mengatur secara jelas unsur-unsur yang harus
dipenuhi untuk memenuhi syarat sebagai subjek hukum
internasional.Konvensi tersebut menyatakan bahwa terdapat empat unsur
penting yang menjadi kualifikasi negara sebagai subjek hukum internasional,

5
yaitu: adanya penduduk tetap atau rakyat, wilayah atau daerah yang
terdefinisi, keberadaan pemerintahan, dan kemampuan untuk menjalin
hubungan dengan negara lain.
 Rakyat
Seperti telah disebutkan sebelumnya, rakyat merupakan unsur
terpenting dalam terbentuknya suatu negara. Hal ini ditegaskan dalam
buku “Pendidikan Karakter yang Efektif di Era Milenial” (2021) oleh
Yunus, bahwa keberadaan rakyat sangat krusial dalam pembentukan
suatu negara. Tanpa keberadaan rakyat, negara tidak akan pernah
terbentuk atau bahkan berdiri sama sekali. Sebab, hanya melalui
inisiatif dan partisipasi dari rakyatlah sebuah negara dapat didirikan.
 Wilayah
Tidak ada persyaratan pasti mengenai luas minimal suatu wilayah
untuk menjadi salah satu unsur yang membentuk sebuah negara.
Menurut Crawford, negara yang independen berhak menetapkan
pemerintahannya di wilayah tertentu. Penting untuk dicatat bahwa
sengketa batas wilayah tidak memengaruhi status suatu negara.
Sebagai contoh, pada tahun 1949, meskipun sedang terjadi konflik
batas wilayah, Israel diterima sebagai anggota PBB.
 Pemerintahan
Menurut Crawford, salah satu persyaratan penting dalam klaim
bahwa suatu negara telah terbentuk adalah adanya pemerintahan yang
efektif. Konsep pemerintahan dapat merujuk pada dua hal.
1. Pertama, pemerintahan mencakup lembaga-lembaga politik,
administratif, dan eksekutif yang bertujuan untuk mengatur komunitas
dan melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan dalam aturan hukum.
2. Kedua, prinsip efektifitas digunakan sebagai kriteria pemerintahan,
yang berarti bahwa lembaga-lembaga politik, administratif, dan
eksekutif harus benar-benar melaksanakan tugas mereka dalam
wilayah yang bersangkutan dan diakui oleh penduduk setempat.

6
3. Ketiga, Untuk mencapai efektivitas tersebut, pembentukan lembaga-
lembaga tersebut harus didasarkan pada hukum yang ditetapkan
setelah terbentuknya negara yang bersangkutan.
 Pengakuan dari negara lain
Dalam menjalankan hubungan internasional, suatu negara perlu
diakui oleh negara-negara lain sebagai negara yang berdiri secara
resmi dan sah. Pengakuan internasional tersebut dapat memberikan
legitimasi bagi suatu negara dan memungkinkannya untuk melakukan
kerjasama dengan negara-negara lain dalam berbagai bidang.
Meskipun pengakuan internasional ini bukan merupakan syarat
mutlak untuk berdirinya suatu negara, namun penting untuk dikejar
demi mencapai kepentingan nasional. Negara juga dapat memperoleh
keuntungan dari pengakuan internasional, seperti akses terhadap
bantuan internasional, pasar internasional, dan dukungan diplomasi.

D. Asal mula terjadinya negara


1) Berdasarkan kenyataan, negara terjadi karena sebab-sebab :
 Ocupatie – Pendudukan yaitu suatu wilayah yang diduduki oleh
sekelompok manusia
 Separatie – Pelepasan, yaitu suatu daerah yang semual menjadi
wilayah daerah tertentu kemudaian melepaskan diri ke daerah tertentu
 Peleburan, yaitu bebrapa negara meleburkan diri menjadi satu
 Pemecahan, yaitu lenyapnya suatu negara dan munculnya negara baru
2) Berdasarkan teori teori, negara terjadi karena:
 Teori Ketuhanan, yaitu negara ada karena adanya kehendak Tuhan
 Teori Perjanjian masyarakat, yaitu negara ada karena adanya
perjanjian individu-individu (contrac social)
 Teori Kekuasaan, yaitu negara terbentuk karena adanya kekuasaan /
kekuatan

7
 Teori Hukum Alam, yaitu negara ada karena adanya keinginan untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang bermacam-macam.

E. Tujuan dan fungsi negara


a) Tujuan negara
Miriam Budiharjo(2010) menyatakan bahwa Negara dapat dipandang
sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mengejar
beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan akhir setiap negara
adalah menciptaka kebahagiaan bagi rakyatnya. Sedangkan tujuan Negara
Indonesia adalah yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat;
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.
b) Fungsi negara
1. Fungsi Pertahanan dan Keamanan
Negara wajib melindungi unsur negara(rakyat, wilayah, dan
pemerintahan) dari segala ancaman, hambatan, dan gangguan, serta
tantangan lain yang berasal dari internal atau eksternal. Contoh: TNI
menjaga perbatasan negara
2. Fungsi keadilan
Negara wajib berlaku adil dimuka hukum tanpa ada diskriminasi atau
kepentingan tertentu. Contoh: Setiap orang yang melakukan tinfakan
kriminal dihukum tanpa melihat kedudukan dan jabatan.
3. Fungsi pengaturan dan keadilan
Negara membuat peraturan-perundang-undangan untuk melaksanakan
kebijakan dengan ada landasan yang kuat untuk membentuk tatanan
kehidupan bermasyarakat, berbangsan dan juga bernegara.
4. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran
Negara bisa mengeksplorasi sumber daya alam yang dimiliki untuk
meningkatkan kehidupan masyarakat agar lebih makmur dan sejahtera.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

9
10

Anda mungkin juga menyukai