Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HUBUNGAN NEGARA DAN WARGA NEGARA

OLEH:

SYAFARUDDIN (2188203011)
NURHIDAYAH (2188203020)
NURHIKMAH (2188203028)

UNIVERSITAS MUSLIM MAROS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
2021/2022
 
KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan nikmat sertahidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapatmenyelesaikan
makalah mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan dengan judul“Hubungan Warga Negara Dan
Negara”. Penulisan makalah ini merupakan salahsatu tugas yang diberikan dalam mata Pendidikan
kewarganegaraan di UniversitasSemarang.Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih
banyak kekurangan
baik  pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kamimiliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasihyang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikanmakalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.

23 Oktober 2021
Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................ ...........i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………...………..………..…..1
A.Latar belakang.......................................................... .....................................1
B.Rumusan masalah.............................................................................. ................2
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………………….………………….………3
A. H u b u n g a n n e g a r a d a n w a r g a N e g a r a … … … … … … … … … … … … … … … . … … … 3
B. T e o r i H u b u n g a n N e g a r a d e n g a n W a r g a N e g a r a … … … … … … … . . … . … … . 4
C. A s a s , S i f a t , W u j u d   H u b u n g a n W a r g a N e g a r a d e n g a n  Negara…..………4
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………….6
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………..……6
B. Saran…………………………………………………………….……………………………………………….………6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………….……7
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Warga Negara memiliki peran penting bagi keberlangsungan sebuah Negara. Oleh karena itu,
hubungan antara warga Negara dan Negara sebagai institusi yang menaunginya memiliki aturan atau
hubungan yang diatur dengan peraturan yang berlaku di Negara tersebut. Agar dapat memiliki status
yang jelas sebagai warga Negara, pemahaman akan pengertian, system kewarganegaraan serta hal-hal
lain yang menyangkut warga Negara hendaknya menjadi penting untuk diketahui. Dengan memiliki
status sebagai warga Negara, orang memiliki hubungan dengan Negara. Hubungan ini nantinya
tercermin dalam peran, hak dan kewajiban secara timbal balik antara warga Negara dengan negaranya.

Terbentuknya Negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa, sudah sejak
lama Indonesia menjadi incaran banyak Negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat
dari wilayah yang luas dengan kekayaan alam yang banyak, kenyataannya ancaman dating tidak hanya
dating dari luar tetapi juga dari dalam. Terbukti setelah perjuangan bangsa tercapai dengan
terbentuknya NKRI. Ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul dari yang bersifat kegiatan fisik
sampai yang ideologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang suatu komitmen bersama untuk
tegaknya NKRI. Dorongan kesadaran Negara yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan
dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan
suasana damai, salah satu unsur penting dalam membangun masyarakat demokratis kedalam peranan
Negara, Negara demokratis adalah yang ikut terlibat dalam pertumbuhan masyarakat demokratis, pada
saat yang sama masyarakat demokratis harus bersinergi dengan Negara dalam membangun peradaban
demokrasi.
B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diuraikan rumusan masalah sebagai
berikut :

Bagaimana hubungan Negara dan warga Negara?


BAB II PEMBAHASAN

A.Hubungan Negara dan warga Negara

Hubungan antara Negara dan warga Negara identic dengan adanya hak dan kewajiban antara
warga Negara dengan negaranya ataupun sebaliknya. Negara memiliki kewajiban untuk memberikan
keamanan, kesejahteraan, perlindungan terhadap warga negaranya serta memiliki hak untuk dipatuhi
dan dihormati. Sebaliknya warga Negara wajib membela Negara dan berhak mendapatkan perlindungan
dari Negara.

Di Indonesia seringkali terjadi adanya kesenjangan antara peranan Negara dengan kehidupan
warga Negara misalnya Masalah-masalah polotik, social, ekonomi, dan budaya.

Dalam deretan pasal-pasal beserta ayat-ayatnya, UUD 1945 secara jelas mencantumkan hak
serta kewajiban Negara atas rakyatnya yang secara jelas juga harus dipenuhi melalui tangan-tangan
trias politika ala monteqeiu. Melalui tangan legislative suara rakyat tersampaikan, melalui tangan
eksekutif kewajiban Negara, hak rakyat dipenuhi, dan di tangan yudikatif aturan-aturan pelaksanaan hak
dan kewajiban di jelaskan. Idealnya begitu, tapi apa daya sampai sekarang boleh dihitung dengan
sebelah tangan seberapa jauh Negara menjalankan kewajibannya. Boleh dihitung juga berapa banyak
Negara menuntut haknya.

Bukan hal yang aneh ketika sebagian rakyat menuntut kembali haknya yang selama ini telah
diberikan kepada Negara sebagai jaminan Negara akan menjaga serta menjalankan kewajibannya.
Negara sebagai sebuah identitas dimana meliputi sebuah kawasan yang diakui (kedaulatan), mempunyai
pemerintahan serta mempunyai rakyat. Rakyat kemudian memberikan sebagian haknya kepada Negara
sebagai ganti Negara akan melindunginya dari setiap bahaya, serta berkewajiban untuk mengatur
rakyatnya. Hak-hak rakyat adalah kewajiban bagi sebuah Negara. Hak untuk hidup, hak untuk
mendapatkan pekerjaan serta hak-hak untuk mendapatkan pelayanan umum seperti kesehatan, rumah
dan pendidikan. Semua itu harus dipenuhi oleh Negara, karena itulah tanggung jawab Negara.
B.Teori Hubungan Negara dengan Warga Negara

Teori Marxis
Menurut teori Marxis, Negara hanyalah sebuah panitia yang mengelola kepentingan
kaum borjuis, sehingga sebenarnya tidak memiliki kekuasaan yang nyata. Justru
kekuasaan nyata terdapat pada kelompok atau kelas yang dominan dalam masyarakat.
Teori Pluralis
Dalam pandangan teori Puralis, Negara merupakan alat dari masyarakat sebagai
kekuatan eksternal yang mengatur Negara. Dalam masyarakat terdapat banyak
kelompok yang berbeda kepentingannya, sehingga tidak ada kelompok yang terlalu
dominan. Untuk menjadi mayoritas, kepentingan yang beragam ini dapat melakukan
kompromi.
Teori Organis
Menurut teori Organis, Negara bukan merupakan alat dari masyarakat tetapi
merupakan alat dari dirinya sendiri. Negara mempunyai misinya sendiri, yaitu misi
sejarah untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, Negara harus
dipatuhi oleh warganya sebaga lembaga diata masyarakat. Negaralah yang tahu apa
yang baik bagi masyarakat secara keseluruhan. Pandangan ini merupakan dasar bagi
terbentuknya Negara-negara kuat yang seringkali bersifat otoriter bahkan totaliter.
Teori Elite Kekuasaan
Teori ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap teori pluralis. Menurut teori ini,
meskipun masyarakatnya terdiri dari bermacam-macam kelompok yang pluralis, tetapi
dalam kenyataannya kelompok elite penguasa dating hanya dari kelompok masyarakat
tertentu, meskipun secara hokum semua orang memang bias menempati jabatan-
jabatan dalam pemerintah.

C.Asas, Sifat, Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara

 Asas Hubungan Warga Negara dengan Negara


Asas hubungan warga Negara dengan Negara ada 2 yaitu, asas demokrasi dan asas
kekeluargaan. Asas demokrasi meliputi :
1. Pancasila
2. Pembukaan UUD 1945 alinea III dan IV
3. UUD 1945
4. Pasal 33 UUD 1945

Asas kekeluargaan mencakup isi batang tubuh UUD 1945 dan jiwa kekeluargaan dalam
hukum adat dan pembangunan.

 Sifat Hubungan Warga Negara dengan Negara


a. Hubungan yang bersifat hukum
Hubungan hukum yang sederajat dan timbal balik, adalah sesuai dengan lemen atau
ciri-ciri Negara hukum pancasila yang meliputi:
 Keserasian hubungan antara pemerintah dengan rakyat berdasarkan asas
kerukunan
 Hubungan fungsional yang proporsional antara kekuasaan lembaga Negara
 Prinsip fungsional yang proporsional antara kekuasaan lembaga Negara
 Prinsip penyelesaian sengketa secara musyawarah dan peradilan
merupakan sarana terakhir
 Keseimbangan antara hak dan kewajiban

Didalam pelaksanaan hubungan hokum tersebut harus disesuaikan juga dengan tujuan hukumdi
Negara pancasila yaitu “…memelihara dan mengembangkan budi pekerti kemanusiaan serta
cita-cita moral rakyat yang luhur berdasarkan ketuhanan yang maha esa” (Klili Rasjididan Arief
Sidharta, 1988: 172).

b. Hubungan yang bersifat politik


Kegiatan politik (peran politik) warga Negara idama bentuk partisipasi
(mempengaruhi pembuatan kebijaksanaan) misalnya : menerima peraturan
yang telah ditetapkan.
Sifat hubungan politik antara warga Negara dengan pemerintah di Indonesia
yang berdasarkan kekeluargaan, akan dapat menunjang terwujudnya
pengambilan keputusan politik secara mufakat, sehingga kehidupan politik yang
dinamis dalam kestabilan juga masih terwujud
 Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara
1. Peran pasif, yakni merupakan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai cermin dari seorang warga Negara yang taat dan patuh kepada Negara.
Contoh : membayar pajak, menaati peraturan lalu lintas.
2. Peran aktif, yakni merupakan aktivitas warga Negara untuk ikut serta mengambil bagian
dalam kehidupan bangsa dan Negara. Contoh : memberikan hak suara pada saat pemilu.
3. Peran positif, yakni merupakan aktivitas warga Negara untuk meminta pelayanan dari
Negara atau pemerintah sebagai konsekuensi dari fungsi pemerintah sebagai pelayanan
umum. Contoh : mendirikan lembaga social masyarakat.
4. Peran negative, yakni merupakan aktivitas warga Negara untuk menolak campur tangan
pemerintah dalam persoalan yang bersifat pribadi. Contoh : kebebasan warga Negara untuk
memeluk ajaran agama yang diyakininya.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Warga Negara adalah sebuah rakyat yang mendiami sebuah wilayah dalam sebuah
komunitas atau bias disebut dengan Negara. Negara adalah suatu wilayah yang memiliki system
atau aturan yang berlaku bagi semua kelompok atau individu diwilayah tersebut, warga Negara
dan Negara saling berkaitan terlihat dari sejarah terbentuknya suatu Negara, hukum Negara
harus dipatuhi karena hukum Negara bersifat mutlak.
B. SARAN
Kita harus berhati-hati dalam bertindak karena setiap tindakan kita pasti akan memiliki
tanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA

Dwiyatni, Sri Harini, dkk.. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan.cet. 1. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Herdiawanto, Heri dan Jumanta Hamdayama. (2010). Cerdas,Kritis, dan Aktif Berwarganegaraan.
Jakarta:Erlangga

Pandanwulan. 2011. https://pandawulan.wordpress.com/2011/11/06/tugas-ilmu-sosial-dasar-warga-


negara-dan-negara/.

Anda mungkin juga menyukai