Anda di halaman 1dari 17

ILMU NEGARA

OLEH :

Oleh :

MUH IRSANDI SYAPUTRA LATIEF

( 04020230383 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
T.A 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala


yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah yang berjudul Ilmu Negara. Salawat serta salam marilah kita haturkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan cahaya islam dan keimanan.

Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampuh
mata kuliah Ilmu Negara Pak Prof. Dr. Abd. Rahman, S.H , M.H yang telah memberikan
kami motivasi dalam penyusunan makalah ini.

Meskipun demikian penulis menyadari bahwa apa yang kami sajikan kedalam
makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu,
kritik dan saran dari para pembaca yang budiman sangat diharapkan untuk perbaikan
selanjutnya, jikalau di dalam makalah ini terdapat kebenaran dan kegunaan, semua itu
berasal dari Allah Subhanahu Wata’ala sebaliknya, kalau di dalamnya terdapat
kekurangan dan ketidaksempurnaan semuanya itu karena kekurangan dan
keterbatasan kami sebagai manusia.

Gowa, 24 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

1.3 Tujuan Pembahasan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

2.1 Apakah negara .............................................................................................. 4

2.2 Bagaimana sifat sifat dan unsur unsur suatu negara .................................... 5

2.3 Apakah tujuan dan fungsi negara .................................................................. 9

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 12

3.2 Saran ....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Negara suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,


militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di
wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem
atau aturan yang berlaku bagi semua individu diwilayah tersebut, dan berdiri secara
independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah,
dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah
mendapat pengakuan dari negara lain.

Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam


suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi
ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara
itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara
diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada
wilayah tempat negara itu berada.Sedangkan istilah susunan negara ditujukan untuk
menentukan apakah negara itu merupakan negara kesatuan, federasi atau konfederasi.
Contoh negara kesatuan adalah Republik Indonesia, dan ini jelas terdapat dalam UUD
1945 pasal 1, “Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk
Republik”. Adapun Negara Federal adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa
negara bagian (deelstaten) yang masing-masing tidak berdaulat biasa juga disebut
sebagai negara serikat (boomstaat). Dan negara konfederasi (statebond) pada
hakikatnya bukanlah negara, tetapi merupakan serikat atau perkumpulan masing-
masing negara merdeka. Ikatan perkumpulan tersebut, bisa karena kepentingan
bersama atau karena perkembangan sejarah, contohnya adalah Commonwealth

1
1.2 Rumusan masalah

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menentukan rumusan masalah, yaitu


sebagai berikut :

1. Apakah itu negara ?

2. Bagaimana sifat-sifat dan unsur-unsur suatu negara ?

3. Apakah tujuan dan fungsi negara ?

1.3 Tujuan pembahasan

Tujuan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas kuliah
pada mata kuliah Ilmu Negara semester ganjil. Dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
memberikantelaah materi pada mata kuliah Ilmu Negara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Sebelum kita membahas topik tentang , Apakah itu negara? dibawah ini
disajikan beberapa rumusan mengenai negara itu sendiri

.Menurut Roger H. Soltau :

Negara adalah agen (agency) atau kewewenangan (authority) yang mengatur


ataumengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.

.Menurut Harold J. Laski :

Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai


wewenangyang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih berkuasa dari pada
individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat. Masyarakat adalah
suatu kelompok manusia yang hidup dan berkerja sama untuk memenuhi terkabulnya
keinginan-keinginan mereka bersama. Masyarakat merupakan negara kalau cara hidup
yang harus ditaati baik oleh individu maupun asosiasi-asosiasi ditentukan oleh suatu
wewenang yang bersifat memaksa dan mengikat.Menurut.

Menurut Max Weber :

Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam


penggunaan kekerasan fisik secarasah dalam sesuatu wilayah

Menurut Robert M. Maclver :

Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu


masyarakat masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang
di selenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan
memaksa.

3
2.1 Apakah itu negara ?

Secara literal istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yakni
state (bahasa inggris), staat (bahasa belanda dan jerman) dan etat (bahasa prancis)
kata state,staat,etat di ambil dari bahasa latin status atau statum yang berarti tegak dan
tetap atau sesuatu yang memiliki sifat tegak dan tetap Secara terminologi negara
adalah suatu organisasi dari kelompok atau beberapa kelompok manusia yang
mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai
pemerintah yang berdaulat.

Pengertian Negara secara Etimologis

Secara etimologis istilah “negara” merupakan terjemahan dari kata-kata asing,


yaitu state (bahasa Inggris), staat (bahasa Jerman dan Belanda), dan etat (bahasa
Prancis). Kata state, staat, dan etat itu diambil oleh orang-orang Eropa dari bahasa
Latinpada abad ke-15, yaitu dari kata statum atau status yang berarti keadaan yang
tegak dan tetap. Istilah negara ini muncul bersamaan dengan munculnya istilah Lo
Stato yang dipopulerkan Niccolo Machiavelli lewat bukunya II Principe. Saat itu, Lo
Stato didefinisikan sebagai suatu sistem tugas dan fungsi publik dan alat perlengkapan
yang teratur dalam wilayah tertentu.

Di Indonesia sendiri, istilah “Negara” berasal dari Bahasa Sansekerta nagara


atau nagari, yang berarti kota. Sekitar abad ke-5, istilah nagara sudah dikenal dan
dipakai di Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh adanya penamaan Kerajaan Tarumanegara
di Jawa Barat. Selain itu, istilah nagara juga dipakai sebagai penamaan kitab Majapahit
Negara Kertagama yang ditulis Mpu Prapanca. Jadi, istilah “negara” sudah dipakai
terlebih dahulu di Indonesia jauh sebelum bangsa Eropa. Negara adalah suatu
kumpulanorang yang telah mempunyai kehendak/tujuan yang sama untuk membangun
masa depan bersama-sama.

4
2.2 Bagaimana sifat-sifat dan unsur-unsur suatu negara ?

Sifat-sifat negara

Negara mempunyai sifat khusus yang merupaka manifesti dari kedaulatan


yang dimilikinya dan yanghanya terdapat pada negara saja dan tidak terdapat pada
asosiasi atau organisasi lainnya. Umumnya dianggap bahwa setiap negara
mempunyai sifat memaksa, sifat monopoli, dan sifat mencakup semua.

1.Sifat memaksa.

Agar peraturan perundangan - undangan ditaati dan dengan demikian dan


dengandemikian penertiban dalam masyarakat tercapai serta timbulnya anarki
dicegah, , maka negara memiliki sifat memaksa, dalam arti mempunyai kekuasaan
untuk memakai kekerasan fisik secara legal. Sarana untuk itu adalah polisi, tentara,
dan sebagainya. Organisasi danasosiasi yang lain dari negara juga mempunyai aturan,
akan tetapi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh negara lebih mengikat. Di dalam
masyarakat yang bersifat homogen dan ada konsensus nasional yang kuat mengenai
tujuan-tujuan bersama, biasanya sifat paksaanini tidak begitu menonjol ; akan tetapi di
negara-negara baru yang kebanyakan belum homogen dan konsensus nasionalnya
kurang kuat, seringkali sifat paksaaan ini akan lebih tampak. Dalam hal demikian di
negara demokratis tetap disadari bahwa paksaan hendaknya dipakai seminimal
mungkin dansedapat - dapatnya dipakai persuasi (meyakinkan).

2.Sifat monopoli.

Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dalam


masyarakat. Dalam rangka ini negara dapat menyatakan bahwa suatu aliran
kepercayaan ataualiran politik tertentu dilarang hidup dan disebarluaskan, oleh karena
dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat.

3. Sifat mencakup semua (all-encompassing, all-embracing )

Semua peraturan perundang-undangan (misalnya keharusan membayar pajak)


berlaku untuk semua orang tanpa kecuali. Keadaan demikian memang perlu, sebab
kalau seseorang dibiarkan berada di luar ruanglingkup aktivitas negara, maka usaha
negara ke arah tercapainya masyarakat yang dicita-citakan akan gagal. Lagi pula,

5
menjadi warga negara tidak berdasarkan kemauan sendiri (involuntary membership)
dan hal ini berbeda dengan asosiasi lain di mana keanggotaan bersifat sukarela.

Unsur- unsur negara

Unsur unsur Negara adalah elemen elemen (bagian bagian yang penting dari
kesatuan yang besar ) dari organisasi negara, atau hal hal yang di anggap perlu untuk
terbentunya suatu negara. Sehingga sala satu komponen tidak terpenuhi maka tidak
dapat di katakan sebagai negara.

Suatu daerah dapat di sebut sebagai negara apabila memenuhi unsur unsur
berdirinya suatu negara. Ada dua sudut pandang mengenai proses terjadinya negara,
yaitu (1) primaire staatswording (terjadinya negara secara primer) dan (2) secundaire
staatswording (terjadinya negara secara sekunder).

Unsur unsur primer :

1.Wilayah

Setiap negara menduduki tempat tertentu di muka bumi dan mempunyai


perbatasan tertentu. Kekuasaan negara mencakup seluruh wilayah, tidak hanya tanah,
tetapi juga laut disekelilingnya dan angkasa diatasnya. Karena kemajuan teknologi
dewasa ini masalah wilayah lebih rumit daripada di masa lampau.

2. Penduduk.

Setiap negara mempunyai penduduk, dan kekuasaan negara menjangkau


semua penduduk di dalam wilayahnya. Dalam mempelajari soal penduduk ini, perlu
diperhatikan faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, tingkat pembangunan, tingkat
kecerdasan, homogenitas, dan masalah nasionalisme.Dalam hubungan antara dua
negara yang kira-kira sama tingkat industrinya, negara yang sedikit penduduknya
sering lebih lemah kedudukannya dari pada negara yang banyak penduduknya.

3. Pemerintah

Setiap negara mempunyai organisasi yang berwenang untuk merumuskan


dan melaksanakan keputusan - keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di
dalam wilayahnya. Keputusan - keputusan ini antara lain berbentuk undang-undang dan
peraturan- peraturan lain. Dalam hal ini pemerintah bertindak atas nama negara dan
menyelenggarakan kekuasaan dari negara. Bermacam - macam kebijaksanaan ke arah
tercapainya tujuan – tujuan masyarakat dilaksanakannya sambil menertibkan hubungan
- hubungan manusia dalam masyarakat. Negara mencakup semua penduduk,
sedangkan pemerintah hanya mencakup sebagian kecil dari padanya. Kekuasaan
pemerintah biasanya dibagi atas kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.3.

6
4. Kedaulatan.

Kedaulatan adalah kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undang-


undang dan melak sanakannya dengan semua cara (termasuk paksaan) yang tersedia.
Negara mempunyai kekuasaan yang tertinggi ini untuk memaksa semua penduduknya
agar menaati undang-undang serta peraturan - peraturannya (kedaulatan ke dalam-
internal sovereignty). Di sampingitu negara mempertahankan kemerdekaannya
terhadap serangan-serangan dari negara lain danmempertahankan kedaulatan ke luar
(external sovereignty). Untuk itu negara menuntut loyalitas yang mutlak dari warga
negaranya.Kedaulatan merupakan suatu konsep yuridis, dan konsep kedaulatan ini
tidak terlalu sama dengan komposisi dan letak dari kekuasaan politik. Kedaulatan yang
bersifat mutlak sebenarnya tidak ada, sebab pemimpin kenegaraan (raja atau diktator)
selalu terpengaruh oleh tekanan - tekanan dan faktor - faktor yang membatasi
penyelenggaraankekuasaan secara mutlak. Kedaulatan umumnya tidak dapat dibagi-
bagi, tetapi dalam negara federal sebenarnya kekuasaan dibagi antara negara dan
negara-negara bagian.

Unsur unsur sekunder :

1. pengakuan negara lain

Pengakuan negara lain sebenarnya bukan elemen paling penting mengenai


syarat pembentukan suatu negara. Pengakuan dari negaravlain merupakan unsur
sekunder mengenai proses terjadinya negara. Namun karena sebuah negara dapat
diibaratkan sebagai sebuah keluarga baru yang notabene membutuhkan hubungan
sebagai keluarga yang lainnya , maka hubungan dengan negara tetangga biasanya di
awali dengan pengakuan sebuah kedaulatan negara baru oleh negara lainnya.

A. Sifat Hakikat Negara (Das Wessen Des States)

Kalau kita ingin mengetahui tentang sifat dan hakikat suatu negara, maka
dapat pula pertayaan dirumuskan apa sebenarnya negara itu. Hal ini jelas tergantung
dari mana kita meninjaunya. Secara Historis, Pada zaman yunani Negara itu adalah
“polis” yang berarti negara kota dengan sifat yang khusus. Di abad pertengahan kita
lihat bahwanegara adalah suatu organisasi yangterbentuk. Di permulaan abad modern
kita jumpai pandangan bahwa negara adalah milikdinasti/imperium. Secara historis
akhirnya kita jumpai pula pandangan bahwa Negara itu sifat hakikatnya adalahsuatu
ikatan tertentu atau status tertentu, yaitu status bernegara sebagai lawan dari status
belum bernegara. Pada zaman modern kemudian kita lihat peninjauan-peninjauan dari

7
segi sosiologis danyuridis yang dalam batas-batas tertentu diterapkan di dalam Ilmu
Negara khusus.Pendapat para sarjana mengenai sifat hakikat Negara dalam
peninjauan sosilogis.

a. Pandangan SocratesSemua manusia menginginkan kehidupan aman, tenteram, dan


lepas dari gangguan yang memusnahkan harkat manusia. Kala itu, orang-orang yang
mendambakan ketenteraman menuju bukitdan membangun benteng, serta mereka
berkumpul disana menjadi kelompok. Kelompok inilah yangoleh Socrates dinamakan
polis (suatu kota saja). Organisasi yang mengatur hubungan antara orang-orang yang
ada dalam polis itu tidak hanya mempersoalkan organisasinya saja, tapi juga tentang
kepribadian orang-orang. Yang disekitarnya. Socrates menganggap polis identik
dengan masyarakat,dan masyarakat identik dengan Negara.

b. Pandangan PlatoPlato adalah murid dari Socrates. Ia banyak menulis buku,


diantaranya yang terpenting adalah “politeia” (Negara), “Politicos” (Ahli Negara), dan
“Nomoi” (Undang-undang). Paham Platomengenai Negara adalah keinginan kerjasama
antara manusia untuk memenuhi kepentingan mereka. Kesatuan mereka inilah
kemudian disebut masyarakat, dan masyarakat itu adalah Negara. Terdapat persamaan
antara sifat-sifat manusia dan sifat-sifat Negara.

c. Pandangan Aris Toteles Menurut Aris toteles Negara itu adalah gabungan keluarga
sehingga menjadi kelompok yang besar. Kebahagiaan dalam Negara akan tercapai bila
terciptanya kebahagiaan individu (perseorangan). Sebaliknya, bila manusia ingin
bahagia, dia harus bernegara, karena manusia saling membutuhkan satu dengan yang
lain dalam kepentingan hidupnya. Manusia tidak lepas dari kesatuannya. Kesatuan
manusia itu adalah Negara. Negara menyelenggarakan kemakmuran warganya. Oleh
karna itu Negara sebagai alat agar kelompok manusia bertingkah laku mengikuti tata
tertib yang baik dalam masyarakat.

B. Fase-fase terjadinya Negara

Dalam teori ini mengandung pengertian bahwa urutan pentahapan yang


berkembang dari hal yang sangat sederhana dari terjadinya Negara sampai kepada
lahirnya Negara modern. Untuk memahami terjadinya Negara banyak dasar-dasar
ataupun teori-teori yang dikemukakan para ahli Negara dan hukum. Proses terjadinya
Negara secara primer proses terjadinya Negara dilihat secara primer (primaries
staatswording) adalah teori yang membahas tentang terjadinya Negara yang tidak di
hubungkan dengn Negara yang telah ada sebelumnya.

8
Menurut teori ini perkembangan Negara secara primer melalui fase :

a. Fase genootschap (genossenschaft) pada fase ini merupakan perkelompokan


dariorang orang yang menggabungkan dirinya untuk kepentingan bersama, dan
didasarkan pada persamaan mereka.

b. Fase reich (kerajaan). Pada fase ini, kelompok orang-orang yang menggabungkan
diri telah sadarakan hak milik atas tanah hingga muncullah tuanyang berkuasa atas
tanah dan orang.

c. Fase staat (Negara). Pada faase ini masyarakat telah sadar dari tidak bernegara
menjadi bernegara dantelah sadar bahwa mereka berada pada satu kelompok. Jadi,
yang penting pada masa ini adalah bahwaunsur daripada Negara yaitu bangsa, wilayah
dan pemerintah yang berdaulat telah terpenuhi.

d. Fase democratische natie, pada fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari
pada fase staat, dimana democratische natie, ini terbentuk atas dasar kesadaran
demokrasi nasional, kesadaran akanadanya kedaulatan di tangan rakyat.

e. Fase dictator, mengenai fase ini timbul 2 pendapat:- menurut sarjana jerman: mereka
berpendapat bahwa bentuk dictator ini merupakan perkembanganlebih lanjut.

yang penting dalam pembahasan terjadinya Negara skunder ini adalah masalah
pengakuan (erkening).Pengakuan ini meliputi 3 macam:

1. Pengakuan de fakto (sementara), pengakuan yang bersifat sementara terhadap


muculnya atau terbentuknya suatu Negara baru, karena kenyataannya Negara baru itu
ada namun apakan prosedurnya melalui hukum, hal ini masih dalam penelitian, hingga
akibatnya pengakuan yang diberikan adalah bersifat sementara.

2. Pengakuan de jure, yaitu pengakuan yang seluas-luasnya dan bersifat tetap


terhadap munculnya atautimbulnya atau terbentuknya suatu Negara, dikarenakan
terbentuknya negara baru adalah berdasarkanyuridis atau berdasarkan hukum.

3. Pengakuan atas pemerintahan de facto, pengakuan ini diciptakan oleh van huller.
Pengakuan iniadalah suatu pengakuan hanya terhadap pemerintahan daripada suatu
Negara jadi, yang diakui hanyaterhadap pemerintahan sedangkan terhadap wilayahnya
tidak diakui, sedangkan unsur – unsur adanya Negara adalah harus ada pemerintahan
wilayah dan rakyat, jikalau hanya pemerintahan saja yang ada, maka bukanlah
merupakan Negara karena tidak cukup unsur.

2.3 Apakah tujuan dan fungsi negara ?

Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerja
sama untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan terakhir
9
setiap negara ialah menciptakankebahagiaan bagi rakyatnya (bonum publicum,
common good,common wealth).

Menurut Roger H. Soltau

tujuan negara ialah : Memungkinkan rakyatnya berkembang sert

menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.

Dan menurut Harold J. Laski

Menciptakan keadaan di mana rakyat dapat mencapai keinginan-keinginan mereka


secara maksimal Tujuan negara Republik Indonesia sebagai tercantum sebagai di
dalam Undang-Undang Dasar 1945ialah : Untuk membentuk suatu pemerintahan
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsaIndonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkankemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial dengan berdasarkan kepada : Ketuhanan
yangMahaesa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpinoleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta mewujudkan suatu keadilansosial bagi seluruh rakyat Indonesia
(Pancasila) . Negara yang berhaluan Marxisme-Leninisme bertujuan untuk membangun
masyarakat komunis,sehingga bonul publicum selalu ditafsirkan dalam rangka
tercapainya masyarakat komunis. Tafsiranitu memengaruhi fungsi-fungsi negara di
bidang kesejahteraan dan keadilan. Negara dianggap sebagaialat untuk mencapai
komunisme dalam arti segala alat kekuasaannya harus dikerahkan untukmencapai
tujuan itu. Begitu pula fungsi negara di bidang kesejahteraan dan keadilan (termasuk
hak-hak asasi warga negara) terutama ditekankan pada aspek kolektifnya, dan sering
mengorbankan aspek perseorangannya.Akan tetapi setiap negara, terlepas dari
ideologinya, menyelenggarakan beberapa minimum fungsiyang mutlak, yaitu :

1. Melaksanakan penertiban (law and order).

Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam


masyarakat, negara harus melaksanakan penertiban. Dapat dikatakan bahwa negara
bertindak sebagai stabilisator.

2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.Dewasa ini fungsi ini


sangat pentng, terutama bagi negara-negara baru. Pandangan di Indonesia tercermin
dalam usaha pemerintah untuk membangun suatu rentetan Repelita.

3. Pertahanan. Hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar.
Untuk ininegara dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.

10
4. Menegakkan keadilan

Hal ini dilaksanakan melalui badan-badan peradilan.Sarjana lain, Charles E. Merriam,


menyebutkan lima fungsi negara, yaitu :

1.Keamanan ektern

2.Ketertiban intern

3.Keadilan

4.Kesejahteraan umum

5.Kebebasan Keseluruhan

fungsi negara di atas diselenggarakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan bersama.

11
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Apakah itu negara ?

Jadi, sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa negara Secara terminologi


adalah suatu organisasi dari kelompok atau beberapa kelompok manusia yang
mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai
pemerintah yang berdaulat.

Bagaimana sifat-sifat dan unsur-unsur suatu negara ?

Negara mempunyai sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan


yang dimilikinya danyang hanya terdapat pada negara saja dan tidak terdapat pada
asosiasi lainnya. Setiap negaramempunyai sifat, yaitu :

- Sifat memaksa

- Sifat monopoli

- Sifat mencakup semua Dan negara terdiri atas beberapa unsur, yaitu :

- Wilayah,Penduduk,Pemerintah, Kedaulatan.

Apakah tujuan dan fungsi negara ?

Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerja
sama untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan terakhir
setiap negara ialah menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya.Akan tetapi setiap
negara, terlepas dari ideologinya, menyelenggarakan beberapa minimum fungsiyang
mutlak, yaitu :

- Melaksanakan penertiban, Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran


rakyatnya

- Pertahanan, Menegakkan keadilan.

12
3.2 Saran

Mewujudkan suatu negara yang sempurna sangtlah sulit. Dibutuhkannya


seorang pemimpin yang baik dan bertanggung jawab, wilayah strategis yang kaya akan
sumber daya alam, penduduk yang bernasionalisme tinggi dan pemerintahan yang
profesional dan berdaulat.Untuk tercapainya cita-cita suatu negara, yang paling utama
tentu saja adalah adanya niat yang besaruntuk membangun negara secara idealis dan
utopis. Memahami nilai-nilai suatu negara diperlukan pembelajaran, yaitu belajar dari
pengalaman dan kesalahan negara-negara yang sekarang telahmenjadi pemegang
kuasa global. Dalam usaha mewujudkan cita-cita negara, kadang kita
mengalamikegagalan dan penghambatan dimana-mana, tetapi itu bukan alasan bagi
kita bangsa Indonesia untukmelemahkan niat dan tekad kita untuk terus berusaha agar
Tanah Air dapat berjayakembali. Suatu saat, saya yakin bahwa Indonesia akan sembuh
dari penyakit -penyakitnya dan bangkit kembali, Merah-Putih akan berkibar dengan
gagah, globalisasi ideologi Pancasila di seluruh dunia dan Macan Asia akan kembali
kedalam masa kejayaan!

13
DAFTAR PUSTAKA

S. T, Kansil, Ilmu Negara (umum dan indonesia), Jakarta: Pradya Paramita, 2004.
Duguit, Traite de Droit Contitutionel jilid 2, 1923

Isrok dan Dhia Al Uyun, Op.Cit., hlm. 16.

Miriam Budiarjo. Op. Cit., hlm. 52.

Soetomo, Op.Cit., hlm. 27.

ILMU NEGARA, diperoleh dari web https://www.afriantipurwoko.wordpress.com/

14

Anda mungkin juga menyukai