Anda di halaman 1dari 14

DEFINISI DAN KONSEP NEGARA

Nama: Trisput dt zebua


NIM: 1901155399
Jurusan: Hubungan Internasional

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang
“Definisi dan Konsep Negara” dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada bapak Faisyal, selaku Dosen mata
kuliah pengantar dasar ilmu politik yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang Definisi dan Konsep Negara sebagai mana
yang dicangkup dalam makalah ini. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Pekanbaru, 20 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………....i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….2
1.3 Tujuan………………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep negara……………………………………………………………..…3
2.2 Tujuan negara………………………………………………………………...9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………..………………………………………………...10
3.2 Saran………………………………………………………………………...10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….11

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara merupakan konsep yang paling penting dalam ilmu politik. Negara selalu menjadi
wilayah kajian karena disana terdapat pergulatan politik dan kekuasaan yang paling mudah
untuk dilihat dan dikenali. Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik. Ia adalah
organisasi pokok dari kekuasaan politik. Negara adalah agency (alat) masyarakat yang
mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan
menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Manusia hidup dalam suasana kerja
sama, sekaligus dalam suasana antagonistis dan penuh pertentangan. Negara adalah
organisasi yang dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap
semua golongan kekuasaan lainnya dan dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan
bersama itu. Negara menetapkan cara-cara dan batas-batas kekuasaan dapat digunakan
dalam kehidupan bersama itu, baik oleh individu dan golongan atau asosiasi, maupun oleh
negara sendiri. Dengan demikian, ia dapat menyatukan dan membimbing kegiatan-kegiatan
sosial dari penduduknya ke arah tujuan bersama
jika dilihat secara mendalam negara memiliki fungsi mewujudkan hak-hak warga negaranya
merujuk pendapat Friedrich hegel, negara merupakan organisasi yang muncul sebagai
sintesis dari kemerdekaan individual dengan kemerdekaan universal hal ini mirip dengan
apa yang dipaparkan Isiyah berlin tentang negara yang memiliki fungsi untuk menjembatani
pertarungan antara kebebasan positif dan kebebasan negatif. Jadi negara memiliki
wewenang penuh mengatur dan mengendalikan persoalan bersama atas masyarakat. Dalam
struktur masyarakat selalu ada dikotomi antara pengatur dan yang diatur. Oleh sebab itu
maka penting untuk mengetahui apa itu negara dan konsepnya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan negara?
2. Apa saja yang termasuk konsep dasar negara?
3. Apa saja tujuan suatu negara?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari negara
2. Untuk mengetahui konsep-konsep dasar negara
3. Untuk menngetahui tujuan suatu negara

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Negara

1. Pengertian Negara
Istilah negara dalam bahasa asing seperti de staat (Belanda), state (Inggris), dan
Le’etat (Prancis). Negara memiliki dua pengertian, yaitu negara dalam arti luas dan
negara dalam arti sempit. Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang diatur
secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama. Negara adalah suatu
wilayah di permukaan bumi yang kekua- saannya baik politik, militer, ekonomi, sosial
maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara
adalah pengorganisasian masyarakat suatu wilayah tersebut dengan sejumlah orang
yang menerima keberadaan organisasi ini.
Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum adalah untuk memudahkan
anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini
dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai konstitusi, termasuk di
dalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara. Dalam
bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai
kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian negara adalah organisasi di
suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat;
kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di
bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik,
berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Konsepsi Kelsen mengenai
Negara menekankan bahwa Negara merupakan suatu gagasan tekhnis semata-mata
yang menyatakan fakta bahwa serangkaian kaidah hukum tertentu mengikat
sekelompok individu yang hidup dalam suatu wilayah teritorial terbatas. Berikut
pengertian Negara menurut para ahli:

3
a. Menurut Prof. Miriam Budiharjo
Negara itu mempunyai arti  sebagai bentuk organisasi dalam suatu
wilayah, dengan kekuasaan dapat menimbulkan kesejahteraan untuk
kehidupan bersama
b. Prof . Mr. Soekarno
Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang berada pada daerah atau
wilayah tertentu, dengan kekuasaan terhadap negara yang berlaku dalam
kedaulatannya.
c. Aristoteles. 
Negara adalah perpaduan beberapa beberapa keluarga mencakupi
beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya,
dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.
d. Mac Iver. 
Negara adalah persembatanan (penarikan) yang bertindak lewat hukum
yang direalisasikan oleh pemerintah yang dilengkapi dengan kekuasaan
untuk memaksa dalam satu kehidupan yang dibatasi secara teritorial
mempertegak syarat-syarat lahir yang umum dari ketertiban sosial. 
e. Max Weber.
Negara adalah suatu masyarakat yang memonopoli penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
f. Hoge de Groot. 
Negara adalah ikatan-ikatan manusia insaf akan arti dan panggilan
hukum kodrat. 
g. Harold J. Laski. 
Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena memiliki
wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung
daripada individu dan kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat
2. Unsur - unsur Negara
Negara sangat tergantung indikator ataupun unsur - unsur yang berada
didalamnya, sebagai pendukung secara spesifik dalam berlangsungnya kehidupan
bernegara. Berikut unsur-unsur tesebut:

4
a. Rakyat
Rakyat sebagai sebutan terhadap orang yang berada dibawah naungan
suatu wilayah, yang memiliki kewenangan dalam berinteraksi. Selain itu
rakyat salah satu faktor pendukung tersusunnya sebuah negara, yang
menjadi titik fokus dalam bernegara sosial.
b. Wilayah
Wilayah dengan sebutan lain terhadap suatu tempat yang ditempati orang
banyak dengan jangka waktu yang lama. Kemudian menjadi salah satu
unsur pendukung dalam bernegara dan terwujudnya kedaulatan negara.
Wilayah kedaulatan negara mencakup beberapa bagian, yaitu darat, udara
dan air
c. Pemerintah
Pemerintah adalah sekumpulan orang yang membentuk atau mengelola
sebuah organisasi baik dalam negara wilayah tertentu. Dimana sifat
pemerintah memberikan kewajiban terhadap rakyat, untuk mengikuti
segala aturan yang ditentukan. Namun menjadi hak rakyat dalam memilih
serta menentukan pemimpin mereka dalam pemerintahan.
d. Kedaulatan
Kata kedaulatan disini sebagai kekuasaan tertinggi sebagai patokan
ataupun ajuan dikatakan adanya negara, apabila sudah diakui kedaulatan
negaranya. Ini adalah salah satu faktor penyusun terbentuknya suatu
negara, dengan pengakuan penuh terhadap negara lainnya.
3. Bentuk – bentuk Negara Negara Kesatuan ( Unitaris )

Pengertian negara kesatuan yaitu bentuk negara yang memiliki kekuasaan tingkat
tertinggi terhadap pusat pemerintahan. Akan tetapi secara tidak baku pengertian negara
kesatuan sebagai negara tunggal yang didalamnya tidak terdapat negara lain.

5
a. Negara serikat ( federasi )
Berdasarkan bentuknya negara serikat adalah negara yang berbentuk
terdapat berbagai negara bagian, dengan kata lain didalam negara
terdapat beberapa bagian negara lain didalamnya. Hal tersebut
merupakan hasil dari gabungan serta pemekaran wilayah pada daerah
masing-masing.
b. Negara konfederasi
Negara konfederasi merupakan negara yang terbentuk dari perkumpulan
beberapa negara yang membuat perjanjian internasional yang berisi
kewenangan tertentu yang diberikan kepada konfederensi. Meskipun
terbentuk dari gabungan beberapa negara, negara konfederensi tidak sama
dengan negara federal. Negara- negara yang tergabung dalam konfederasi
memiliki kedaulatan penuh, sedangkan negara- negara bagian yang
tergabung dalam negara federal tidak demikian
c. Negara Netral
Bentuk negara yang selanjutnya yakni negara netral. Pengertian dari
bentuk negara netral yakni sebuah negara yang secara sengaja menahan
diri untuk tidak terlibat dalam konflik internasional. Meski demikian,
netral memiliki arti yang luas. Bentuk negara netral bisa bersifat tetap
atau pun sementara. Selain itu, bentuk negara netral juga bisa diartikan
politik netral (netralisme positif).
d. Negara Protektorat

Pengertian bentuk negara protektorat bisa diambil dari penamaannya,


yakni protect yang berarti melindungi. Dalam bentuk negara protektorat
terdapat 2 buah negara yang mana suatu negara kolonial melindungi
negara yang berada di bawah kekuasaannya. Karena status mereka yang
berbeda, yakni melindungi dan dilindungi maka kewenangan yang
dimiliki juga berbeda.

6
e. Negara Kecil

Bentuk negara terakhir yang akan dijabarkan dalam pembahasan kali ini
adalah sistem hukum internasional dalam negara kecil. Sesuai dengan
penamaannya, mereka yang memiliki bentuk negara kecil adalah negara-
negara yang wilayah kedaulatannya tidak begitu luas. Karena wilayah
kedaulatannya tidak luas, maka jumlah penduduknya pun tidak banyak
atau sangat sedikit. Meskipun berbentuk negara kecil, negara- negara
tersebut tetap memiliki dasar hukum dan memenuhi persyaratan untuk
menjadi bagian dari subjek hukum internasional.

4. Fungsi Negara

a. Fungsi Pertahanan Dan Keamanan


Ketika dijelaskan secara terang-terangan tentang dibentuknya sebuah
negara, maka pengertian negara sebagai wadah pertahanan dan
keamanan, sangat dibutuhkan dengan hal ini bertujuan menjaga
kedaulatan bangsa baik dari penduduk  serta sumber daya alam yang
bergantung didalamnya.

b. Fungsi Keadilan

Di dalam negara harus terlaksana tatanan proses kehidupan yang adil.


Hal ini untuk mencegah pemutusan sebuah masalah yang berkepanjangan
ataupun keputusan sebelah pihak, serta hal yang berpihak pada suatu
yang bersifat kepribadian. Sebagai tugas pokok yang diberikan keadilan
atas warga negara yang dibebani aturan yang sudah berlaku.
c. Fungsi Kesejahteraan Dan Kemakmuran
Negara terhadap fungsinya juga perlu melakukan proses atau cara dalam
memberi perlindungan terhadap warga negara, sebagai titik kedamaian
dan terciptanya kemakmuran dalam berbangsa. Berlandaskan peraturan
dalam perundang-undangan yang mengatur tata cara memakmurkan
warga negara secara adil dan merata.

7
d. Melaksanakan Penertiban (Law And Order)
Fungsi negara yang pertama adalah fungsi pengaturan dan ketertiban.
Fungsi ini sangat penting, terutama dalam mencegah bentrokan-
bentrokan maupun pertikaian dan penyebab tawuran yang mungkin
timbul dalam masyarakat yang menjadi salah satu faktor penghalang
proses tercapainya tujuan-tujuan negara.

5. Teori Terbentuknya Negara

Bentuk-bentuk negara yang telah disebutkan di atas ada teori tentang


pembentukannya. Di antara teori-teori terbentuknya sebuah negara, yaitu:

a. Teori Kontrak Sosial (Social Contract)

Teori kontrak sosial atau teori perjanjian masyarakat beranggapan bahwa


negara dibentuk berdasarkan perjanjian-perjanjian masyarakat dalam
tradisi sosial masyarakat. Teori ini meletakkan negara untuk tidak
berpotensi menjadi negara tirani, karena keberlangsungannya bersandar
pada kontrak-kontrak sosial antara warga negara dengan lembaga negara.
Penganut mazhab pemikiran ini antara lain Thomas Hobbes, John Locke,
dan J.J. Roussae.

b. Teori Ketuhanan (Teokrasi)

Teori ketuhanan dikenal juga dengan istilah dokrin teokritis. Teori ini
ditemukan di Timur maupun di belahan dunia Barat. Teori ketuhanan ini
memperoleh bentuknya yang sempurna dalam tulisan-tulisan para sarjana
Eropa pada Abad Pertengahan yang menggunakan teori ini untuk
membenarkan kekuasaan mutlak para raja.

c. Teori Kekuatan

Secara sederhana teori ini dapat diartikan bahwa negara terbentuk karena
adanya dominasi negara kuat melalui penjajahan. Menurut teori ini,

8
kekuatan menjadi pembenaran (raison d’etre) dari terbentuknya sebuah
negara. Melalui proses penaklukan dan pendudukan oleh suatu kelompok
(etnis) atas kelompok tertentu dimulailah proses pembentukan suatu
negara. Dengan kata lain, terbentuknya suatu negara karena pertarungan
kekuatan di mana sang pemenang memiliki kekuatan untuk membentuk
sebuah negara.

2.2 Tujuan Negara

Sebuah negara yang telah merdeka ataupun baru merdeka pastilah memiliki tujuan negara
(cita-cita negara). Negara Indonesia juga memiliki tujuan negara yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 alinea ke-IV yang berbunyi:     Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia,   Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan
kehidupan bangsa,   Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang ,berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social. Selain itu, para ahli kewarganegaraan dan negarawan
juga memiliki pendapat mengenai tujuan negara. Berikut pandangan mereka:

1. Roger F. Soltau

Tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan


daya ciptanya sebebas mungkin.
2. Harold J. Laski
Tujuan negara adalah menciptakan keadaan dimana rakyatnya dapat mencapai
keinginan-keinginannya secara maksimal.

3. Immanuel Kant

tujuan negara adalah membentuk dan memelihara hak dan kemerdekaan setiap warga
negara.   

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Secara terminologi, Negara diartikan dengan organisasi tertinggi diantara satu kelompok
masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup didalam daerah tertentu dan
mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
Dalam konteks Negara Indonesia, tujuan Negara (sesuai dengan Pembukaan UUD 1945)
adalah untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Selain itu, dalam penjelasan UUD 1945 ditetapkan bahwa Negara Indonesia berdasarkan
atas hukum (rechstaat), tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machstaat).
Unsur-unsur pembentuk Negara adalah Unsur Konstitutif yang meliputi Rakyat, Wilayah
atau daerah, Pemerintah yang berdaulat. Dan Unsur Deklaratif (pengakuan dari negara lain).
Teori-teori terbentuknya suatu negara meliputi teori kontrak sosial, teori ketuhanan, teori
kekuatan, teori organis dan teori historis.

3.2 Saran

Bagi waraga negara kesatuan republik indonesia di harapkan bisa mempelajari,


memahami, dan mengajarkan dengan baik tentang konsep dasar negara yang. Penulis tahu
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan
saran sangat penulis butuhkan guna untuk memperbaiki makalah ini sebagaimana mestinya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/10112926/KONSEP_NEGARA,diakses 18 september 2019

http://repository.uin-suska.ac.id/5830/4/BAB%20%20III.pdf,diakses 18 september 2019

http://digilib.unila.ac.id/11061/16/BAB%20II.pdf,diakses 19 september 2019

http://eprints.ums.ac.id/52434/3/BAB%20I.pdf,diakses 19 september 2019

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/135851-T%2028013-Kajian%20mengenai-Pendahuluan.pdf , diakses
19 september 2019

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/121999-T%2025996-Peralihan%20kewenangan-
Pendahuluan.pdf,diakses 19 september 2019

https://docplayer.info/73055019-Pengertian-dan-definisi-negara-menurut-para-ahli.html , 20 september
2019

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-423-BAB_I.pdf,diakses 20 september 2019

http://ilmupemerintahannkri.blogspot.co.id/2013/11/konsep-tujuan-dan-fungsi-negara-
   

tugas.html,diakses 20 september 2019

11

Anda mungkin juga menyukai