Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN

“HUBUNGAN NEGARA DAN WARGA NEGARA”


DOSEN PENGAMPU
Dr. LA BILU, S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH :
ASRAFIL AKBAR
C1D122005
KELAS A

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNUKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan hikmah,
hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah ini yang berjudul
“HUBUNGAN NEGARA DAN WARGA NEGARA ” ini dapat terselesaikan. Penulis juga
berterima kasih kepada Bapak Dr. La Bilu, S.Pd., M.Si., yang memberikan tugas ini untuk
pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah Kewarganegaraan ini.
Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah mengenai “Negara dan Warga
Negara” karena sangat penting untuk kita ketahui hubungan antar keduanya dan penulis juga
akan membahas lebih detil tentang hak dan kewajiban negara dan warga negara.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bisa
membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah penulis
selanjutnya.

KENDARI, 28 MARET 2023

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NEGARA
B. PENERTIAN WARGA NEGARA
C. HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN WARGA NEGARA
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Warga negara memiliki peran yang penting bagi keberlangsungan sebuah


negara. Oleh karena itu, hubungan antara warga negara dan negara sebagai institusi
yang menaunginya memiliki aturan atau hubungan yang diatur dengan peraturan yang
berlaku di negara tersebut. Agar dapat memiliki status yang jelas sebagai warga
negara, pemahaman akan pengertian, sistem kewarganegaraan serta hal-hal lain yang
menyangkut warga negara hendaknya menjadi penting untuk diketahui. Dengan
memiliki status sebagai warga negara, orang memiliki hubungan dengan
negara.Hubungan ini nantinya tercermin dalam peran, hak dan kewajiban secara
timbal balik antara warga negara dengan negaranya.
Negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan kewajiban, antara
warga negara dengan negaranya ataupun sebaliknya. Negara memiliki kewajiban
untuk memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan terhadap warga negaranya
serta memiliki hak untuk dipatuhi dan dihormati. Sebaliknya warga negara
wajib membela negara dan berhak mendapatkan perlindungan dari negara. Di
Indonesia seringkali terjadi adanya kesenjangan antara peranan negara dengan
kehidupan warga negara. Masalah-masalah politik, sosial, ekonomi, dan budaya
misalnya, seringkali terjadi karena adanya kesenjangan antara peranan negara serta
kehidupan warga negaranya. Dalam deretan pasal-pasal beserta ayat-ayatnya,UUD
1945 secara jelas mencantumkan hak serta kewajiban negara atas rakyatnya yang
secara jelas juga harus dipenuhi melalaui tangan-tangan trias politica ala Monteqeiu.
Melalui tangan Legislatif suara rakyat tersampaikan, melalui tangan eksekutif
kewajiban negara, hak rakyat dipenuhi, dan di tangan yudikatif aturan-aturan
pelaksanaan hak dan kewajiban dijelaskan. Idealnya begitu, tapi apa daya sampai
sekarang boleh di hitung dengan sebelah tangan seberapa jauh negara menjalankan
kewajibannya. Boleh dihitung juga berapa banyak negara menuntut haknya.
Bukan hal yang aneh ketika sebagian rakyat menuntut kembali haknya yang
selama ini telah di berikan kepada negara sebagai jaminan negara akan menjaga serta
menjalankan kewajibannya. Negara sebagai sebuah entitas dimana meliputi sebuah
kawasan yang diakui (kedaulatan), mempunyai pemerintahan, serta mempunyai
rakyat. Rakyat kemudian memberikan sebagian hak-nya kepada negara sebagi ganti
negara akan melindunginya dari setiap mara bahaya, serta berkewajiban untuk
mengatur rakyatnya. Hak-hak rakyat tadi adalah kewajiban bagi sebuah negara. Hak
untuk hidup, hak untuk mendapatkan kerja serta hak-hak untuk mendapatkan
pelayanan umum seperti kesehatan, rumah, dan tentunya hak untuk mendapatkan
pendidikan. Semuanya itu harus mampu dipenuhi oleh negara, karena itulah tanggung
jawab negara. Kalau hal itu tak bisa dipenuhi oleh sebuah negara maka tidak bisa
disebut sebuah negara
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka rumusan masalah yang dapat
disimpulkan adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan negara?
2. Apa yang dimaksud dengan warga negara?
3. Bagaimana hubungan sebuah negara dengan warga negara nya?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui arti sebuah negara
2. Untuk mengetahui arti warga negara
3. Untuk mengetahui hubungan antara negara dengan warga negara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NEGARA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) negara memiliki dua
pengertian. Pertama negara diartikan sebagai organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Pengertian kedua,
negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang
diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai
kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Agar lebih jelas, berikut ini merupakan definisi negara menurut para ahli:
1. Menurut Prof. Miriam Budihardjo, negara merupakan organisasi yang ada di
dalam suatu wilayah yang dapat memaksakan kekuasaannya yang sah terhadap
semua golongan kekuasaan yang berada di dalamnya dan dapat menetapkan
berbagai tujuan dari kehidupan tersebut.
2. Menurut Prof. Nasroen, definisi sebuah negara adalah sebuah bentuk pergaulan
hidup. Oleh karena itu, sebuah negara harus ditinjau secara sosiologis agar dapat
dijelaskan serta dipahami.
3. Menurut Prof. Dr. Djokosoetono, SH. yang mendefinisikan sebuah negara sebagai
organisasi manusia maupun kumpulan individu yang berada di bawah sebuah
pemerintahan yang sama.
4. Menurut Prof. Farid S., negara merupakan sebuah wilayah merdeka yang sudah
mendapatkan pengakuan dari negara lain serta memiliki sebuah kedaulatan.
5. Pengertian negara menurut Gettel, negara merupakan sebuah komunitas berbagai
oknum yang secara permanen mendiami suatu wilayah tertentu, menuntut secara
sah akan kemerdekaan diri dari pihak luar serta memiliki sebuah organisasi
pemerintah serta hukum yang berjalan secara menyeluruh di dalam sebuah
lingkungan.
6. Dalam An Introduction to Politics (1951), Roger H. Soltau mengemukakan
definisi negara adalah sebuah agen maupun kewenangan yang mengatur maupun
mengendalikan segala persoalan bersama atas nama masyarakat di dalamnya.
7. Menurut Harold J. Laski dalam The State in Theory and Practice (1947), definisi
negara merupakan sebuah masyarakat yang diintegrasikan karena memiliki
wewenang yang sifatnya memaksa.

Untuk mendirikan suatu negara maka harus memenuhi unsur-unsur tertentu,


yaitu :
1. Wilayah
Wilayah merupakan daerah yang menjadi kekuasaan Negara sekaligus
menjadi tempat tinggal bagi rakyat. Wilayah Negara mencakup wilayah darat,
laut, dan udara.
2. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang secara nyata berada (tinggal) dalam wilayah
suatu Negara yang tunduk dan patuh terhadap peraturan di Negara tersebut.
Penduduk adalah orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu Negara
dalam jangka waktu yang lama. Penduduk terdiri dari WNI dan WNA.
3. Pemerintah yang Berdaulat
Yaitu suatu pemerintah yang mempunyai kekuasaan tertinggi untuk
mengamankan, mempertahankan, mengatur, dan melancarkan tata cara
penyelenggaraan pemerintahan Negara secara penuh.
4. Pengakuan dari Negara Lain
Terdapat 2 jenis pengakuan yaitu secara:
• De facto adalah pengakuan atas fakta adanya suatu Negara telah terbentuk
berdasarkan adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.
• De jure adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum
internasional, sehingga suatu Negara mendapatkan hak-hak dan kewajibannya
sebagai anggota keluarga Bangsa-Bangsa di dunia.
B. PENGERTIAN WARGA NEGARA
Secara etimologis, kata warga negara berasal dari bangsa Romawi yang pada
saat itu menggunakan bahasa Latin. Kata warga negara berasal dari kata “civis” atau
“civitas” yang memiliki arti anggota warga yang berasal dari city-state. Selain itu,
kata civitas dalam bahasa Perancis dapat diistilahkan sebagai “citoyen” yang memiliki
makna warga dalam “cite” yang memiliki makna kota yang memiliki hak terbatas.
Istilah warga negara sendiri merupakan hasil terjemahan dari kata bahasa
Inggris yaitu citizen yang memiliki makna yaitu warga negara atau juga dapat
diartikan sebagai sesama penduduk serta individu setanah air.
Sementara itu, menurut Encyclopedia of the Social Science (1968), warga
negara didefinisikan sebagai orang yang tercatat keanggotaannya dari sebuah negara,
baik yang tinggal di wilayah negara tersebut maupun berada di luar negara tersebut
pada jangka waktu tertentu.
Orang yang dapat disebut sebagai warga negara dapat berupa penduduk lokal
maupun warga negara asing yang datang ke sebuah negara tersebut. Secara umum,
terdapat asa kewarganegaraan yang dapat digunakan dalam menentukan
kewarganegaraan yang dimiliki oleh seseorang.
• Pertama, yaitu asas ius sanguinis yang didasarkan pada keturunan berdasarkan
darah maupun kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tua yang melahirkan
mereka.
• Kedua, yaitu ius soli yang didasarkan pada tempat kelahiran dari seseorang di
sebuah negara tersebut.

Istilah warga negara sendiri juga bisa dibagi menjadi dua kategori, yang terdiri
dari warga negara asli atau pribumi dan warga negara asing atau vreemdeling. Hal ini
secara yuridis diatur berdasarkan pasal 26 ayat 1 UUD 1945.
• Warga negara asli atau pribumi merupakan penduduk asli sebuah negara
tersebut. Seperti contohnya warga negara Indonesia yang berasal dari suku
Jawa, Madura, Sunda, Batak, Bugis, Dayak, Asmat, Minang, Toraja, Bali,
Aceh, serta etnis keturunan negara Indonesia yang lain.
• Warga negara asing atau vreemdeling merupakan penduduk yang berasal dari
suku bangsa keturunan di luar negara tersebut. Seperti pada contohnya warga
negara Indonesia yang berasal dari suku China atau Tionghua, India, Belanda,
Eropa, Arab, dan masih banyak lagi. Hal ini telah disahkan berdasarkan UU
atau undang-undang yang telah berlaku mengenai warga negara Indonesia.
C. HUBUNGAN ANTARA NEGARA DENGAN WARGA NEGARA

Warga Negara berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara. Warga
mengandung arti peserta atau anggota dari suatu organisasi perkumpulan. Jadi secara
sederhana warga negara dapat diartikan sebagai anggota dari suatu negara. Warga
negara sebagai pendukung negara memiliki arti penting bagi negara.
Negara harus dapat memenuhi hak warga negaranya. Sementara itu, warga
negara juga harus menyelesaikan tugas sebagai warga negara yang baik. Barulah
dapat hak warga negara.
Negara memiliki hubungan emosional yang kuat dengan warga negara. Tidak
perlu ada pemaksaan atau aturan resmi yang mewajibkan warga negara membela
negaranya. Karena hubungan emosional yang kuatlah, warga negara tentunya tidak
akan terima bila negaranya mengalami keadaan buruk.
Sebut saja kasus pelanggaran batas negara. Spontan dan tanpa dikomando oleh
pemerintah, warga negara Indonesia akan berusaha membela kehormatan negaranya
sebisa mungkin. Hanya saja kadang cara yang digunakan tidak selalu benar dan tidak
sesuai dengan keinginan pemerintah.
Dalam hubungan antara negara dan warga negara, ada yang Namanya hak dan
kewajiban warga negara.
1. Hak dan Kewajiban Warga Negara
a. Hak
Setiap warga negara memiliki hak perorangan. Hak individu tersebut
dapat anda lihat dalam UUD 1945, tepatnya Pasal 27 sampai dengan Pasal 34.
Beberapa contoh hak warga negara yang mutlak didapatkan oleh setiap
individu yaitu sebagai berikut :
• Hak hidup aman
• Hak berpendapat.
• Hak berkumpul
• Hak memeluk agama dan menjalankan kewajiban agamanya
• Hak mendapatkan pendidikan yang layak.
• Hak meneruskan anak keturunan
• Hak bertumbuh kembang dengan baik
• Hak mendapatkan keadilan dan kepastian di mata hukum.
Tentunya sebelum dapat menuntut hak dan menjalankan kewajiban
sebagai warga negara, seseorang harus sudah dipastikan menjadi Warga
Negara Indonesia (WNI). Ingatlah, tidak semua penduduk di suatu negara
merupakan warga negara tersebut.
Sampai saat ini, ada beberapa kasus di Indonesia yang mencerminkan
kurang mampunya negara dalam memenuhi hak-hak warga negara. Namun
kita tidak bisa begitu saja menyalahkan lembaga-lembaga negara atas adanya
beberapa orang atau sekelompok orang yang belum mendapatkan hak-haknya.
b. Kewajiban
Dalam hubungan apapun, tidak ada hak yang boleh dituntut jika belum
kewajiban belum dijalankan dengan baik. Kewajiban warga negara yang
dijalankan dengan baik dapat membantu memajukan negara. Kewajiban ini
pula yang membuat tujuan sebuah negara cepat tercapai. Dibutuhkan
kerjasama yang kompak agar warga negara dapat turut berkontribusi dalam
proses pembangunan negara. Jangan sampai hanya menjadi beban negara yang
pada akhirnya malah melemahkan sendi kehidupan di negara itu sendiri.
Berikut adalah contoh kewajiban warga negara yang harus dipenuhi untuk
dapat menuntut hak sebagai warga negara:
BELA NEGARA
Gerakan Bela Negara (GBN) sekarang ini semakin banyak
diselenggarakan. Sasaran utamanya adalah generasi muda yang kebanyakan
masih apatis terhadap kondisi negara. Ke depan, tantangan untuk Indonesia di
arena global akan semakin berat dan ketat. Gerakan Bela Negara yang sangat
gigih disemarakkan oleh TNI bertujuan untuk menyiapkan mental bangsa
menghadapi masa sulit tersebut.
Selain dengan mengikuti pelatihan bela negara, kita yang belum
berkesempatan mengikuti pelatihan tersebut tidak boleh hanya diam
menunggu. Harus ada keaktifan dari warga negara sebagai ungkapan terima
kasih kepada negara yang telah menghidupi. Contoh kegiatan yang dapat
mencerminkan bela negara diantaranya :
• Belajar dengan giat.
• Berusaha tidak ketergantungan dengan produk impor
• Update berita perkembangan negara dan persaingan global
• Menjaga keamanan lingkungan rumah
• Berusaha membantu saudara yang terkena musibah
• Berusaha menghasilkan karya inovatif yang berguna bagi masyarakat
• Patuh dan hormat kepada guru dan orang tua di manapun tempatnya
• Mengikuti upacara bendera dengan khidmat

2. Hak dan Kewajiban Negara


a. Hak
Sebagai tanah air yang didiami secara turun temurun, tanah yang telah
memberi kesejahteraan air dan berbagai kebutuhan hidup manusianya maka
sudah selayaknyalah warga negara memberikan balasan.
Balasan yang dapat dipersembahkan oleh warga negara yaitu usaha
membela tanah air. Negara berhak mendapatkan pembelaan dari warga
negaranya. Negara juga berhak mendapatkan keharuman nama baik di kancah
internasional yang diusahakan oleh warga negaranya.
b. Kewajiban
Sebuah negara yang ideal adalah negara yang dapat memenuhi hak-hak
warga negaranya. Sederhananya, tugas utama negara kita juga memenuhi hak
warga negara. Tentang apakah sudah terlaksana atau belum, itu merupakan
persoalan lain.

Negara harus dapat memberikan perlindungan dan jaminan keamanan


kepada penduduk dan warga negara yang berdiam di wilayahnya. Negara juga
harus melakukan pembangunan secara merata di seluruh wilayah bagian
negara.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) negara memiliki dua pengertian.
Pertama negara diartikan sebagai organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Pengertian kedua, negara adalah
kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di
bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik,
berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Kata warga negara berasal dari kata “civis” atau “civitas” yang memiliki arti
anggota warga yang berasal dari city-state. Selain itu, kata civitas dalam bahasa
Perancis dapat diistilahkan sebagai “citoyen” yang memiliki makna warga dalam
“cite” yang memiliki makna kota yang memiliki hak terbatas.
Warga Negara berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara. Warga mengandung
arti peserta atau anggota dari suatu organisasi perkumpulan. Jadi secara sederhana
warga negara dapat diartikan sebagai anggota dari suatu negara. Warga negara
sebagai pendukung negara memiliki arti penting bagi negara.
Negara harus dapat memenuhi hak warga negaranya. Sementara itu, warga negara
juga harus menyelesaikan tugas sebagai warga negara yang baik. Barulah dapat hak
warga negara.
B. SARAN
Setiap interaksi selalu menghasilkan hubungan. Keeratan hubungan negara
dengan warga negaranya sudah mencapai tahap ketergantungan. Sebuah negara tidak
mungkin berkembang, apalagi menjadi negara maju apabila warga negaranya pasif.
Begitu juga warga negara dari sebuah negara, tidak mungkin dapat hidup sejahtera di
negara yang kacau. Jadi, mari kita laksanakan kewajiban kita sebagai warga negara
terlebih dahulu agar kita dapat menikmati hak kita sebagai warga negara.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-negara/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5624244/pengertian-negara-beserta-fungsi-
dan-unsur-unsur-dasarnya
https://www.yuksinau.id/4-unsur-lengkap-terbentuknya-negara/
https://www.gramedia.com/literasi/warga-negara/
https://guruppkn.com/hubungan-negara-dengan-warga-negara

Anda mungkin juga menyukai