Anda di halaman 1dari 10

Makalah

KONSEP DAN TEORI


WARGA NEGARA, KEWARGANEGARAAN, PEWARGANEGARAAN

Oleh
Mohammad Sholahuddin Wahid

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM
INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH (INSTIKA)
GULUK-GULUK SUMENEP MADURA
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang


mana atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kewarganegaraan. Kami sebagai penyusun berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami sendiri maupun pembaca lainnya.
Mungkin terdapat kesalahan yang tidak kami sadari dalam pembuatan
makalah ini. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari dosen pengampu
mata kuliah Kewarganegaraan maupun teman-teman selaku pembaca.
Dengan segala kerendahan hati kami selaku penyusun mengucapkan
terima kasih.

Sumenep, 22 Desember 2021

PENULIS
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR
DAFTARISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Warga Negara, Kewarganegaraaan dan Pewarganegaraan
B. Asas Kewarganegaraan
C. Fungsi Warga Negara

BAB III :PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak. Yang tampak adalah
unsur-unsur Negara yang berupa rakyat, wilayah, dan pemerintah. Salah
satu unsur Negara adalah rakyat. Rakyat yang tinggal di wilayah Negara
menjadi penduduk suatu Negara. Warga negara memiliki hubungan
dengan negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan
hubungan berupa peranan, hak , dan kewajiban yang bersifat timbal balik.
Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari
suatu penduduk yang menjadi unsur negara atau warga dari suatu negara
yakni peserta dari suatu persekutuan yang di dirikan dengan kekuatan
bersama. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban masing-
masing yang harus dilakukannya. Segala sesuatu tentang hak dan
kewajiban tersebut sudah diatur oleh negara. Dan demi terwujudnya
kesejahteraan setiap warga negara kita harus dapat menyeimbangkan
antara hak dan kewajiban.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Warga Negara, kewarganegaraan dan
Pewarganegaraan?
2. Bagaimana Asas Kewarganegaraan
3. Apa Fungsi Warga Negara
C. Tujuan
1. Untuk memahami Warga Negara, kewarganegaraan dan
Pewarganegaraan.
2. Untuk memahami Asas Kewarganegaraan
3. Untuk mengetahui fungsi Warga Negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Warga Negara, Kewarganegaraan dan pewarganegaraan
1. Warga Negara
Warga negara berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara. Warga
diartikan sebagai anggota atau peserta. Warga mengandung arti peserta
atau anggota dari suatu kelompok atau organisasi perkumpulan. Misalnya,
warga sekolah berarti anggota sekolah dan warga keluarga berarti anggota
keluarga. Warga Negara juga diartikan sebagai penduduk sebuah negara
atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang
mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara
itu. Pengertian Warga Negara dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata
citizens. Seseorang dapat menjadi warga negara setelah memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu negara.
Menurut beberapa para ahli, Warga Negara adalah :
 A.S. Hikam
Menurut A.S. Hikam, pengertian warga negara adalah anggota
dari suatu komunitas atau kelompok yang membentuk suatu negara.
 Koerniatmanto S
Menurut Koerniatmanto S, pengertian warga negara adalah
anggota suatu negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap
negaranya, memiliki hubungan hak dan kewajiban yang sifatnya
timbal-balik terhadap negaranya.
 Ko Swaw Sik
Menurut Ko Swaw Sik (1957), warga negara adalah semua
orang yang memiliki ikatan hukum dengan suatu negara.
2. Kewarganegaraan
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam
kontrol satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya
membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang
dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang
warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.
Kewarganegaraan merupakan konsep kewargaan (Citizenship). Di
dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut
sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga
merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi
penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak
(biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.
Kewarganegaraan memiliki kesamaan dengan kebangsaan
(Nationality). Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam
perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi
seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan subyek suatu
negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi
dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa
menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Di bawah teori kontrak sosial, status kewarganegaraan memiliki
implikasi hak dan kewajiban. Dalam filosofi "kewarganegaraan aktif",
seorang warga negara disyaratkan untuk menyumbangkan kemampuannya
bagi perbaikan komunitas melalui partisipasi ekonomi, layanan publik,
kerja sukarela, dan berbagai kegiatan serupa untuk memperbaiki
penghidupan masyarakatnya. Dari dasar pemikiran ini muncul mata
pelajaran Kewarganegaraan (bahasa Inggris: Civics) yang diberikan
di sekolah-sekolah.
3. Pewarganegaraan
Pewarganegaraan adalah upaya seseorang memperoleh status
warga Negara dalam suatu Negara. Pewarganegaraan disebut juga sebagai
naturalisasi.
Dalam konteks Negara Indonesia, pewarganegaraan adalah tata
cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan republik
Indonesia melalui permohonan.
B. Asas Kewarganegaraan
Pengertian asas kewarganegaraan adalah dasar hukum bagi
kewarganegaraan untuk penduduk (warga) sebuah negara. Orang yang
sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau
wewenang negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah-
kaidah hukum kepada orang yang bukan warga negaranya.
Secara umum ada 2 asas Kewarganegaraan yang diterapkan disuatu negara
yaitu:
 Asas Ius Sanguinis (Keturunan)

Asas ius sanguinis (asas keturunan) yang menetapkan


kewarganegaraan seseorang menurut keturunan atau pertalian
darah. Artinya, kewarganegaraan anak bergantung pada orang
tuanya meskipun anak tersebut lahir di negara lain (bukan
kewarganegaraan orang tuanya).
 Asas Ius Soli (Tempat Kelahiran)

Istilah ini diambil dari bahasa Latin, yakni ius berarti hukum,
pedomaan atau dalil, Soli berasal dari kata solum berarti negeri,
tanah atau dareah. Asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan
seseorang ditentukan dari tempat dimana orang tersebut lahir.

C. Fungsi Warga Negara


Fungsi warga Negara meliputi :
 Menjunjung hukum dan pemerintahan yang sah dan berdaulat.
 Ikut serta dalam upaya pembelaan Negara sesuai kapasitas dan
bidang masing-masing.
 Menghormati HAM (Hak Asasi Manusia) orang lain dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Tunduk kepada peraturan dan batasan yang ditetapkan dengan
undang-undang.
 Menjaga persatuan dan kesatuan Negara.
 Mentaati dasar Negara, hukum, dan pemerintahan tanpa terkecuali.
 Turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Warga negara berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara. Warga
Negara adalah sebagai penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan
keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban
dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu.
Pengertian asas kewarganegaraan adalah dasar hukum bagi
kewarganegaraan untuk penduduk (warga) sebuah negara. Orang yang
sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau
wewenang negara lain.
Fungsi warga Negara meliputi :
 Menjunjung hukum dan pemerintahan yang sah dan berdaulat.
 Ikut serta dalam upaya pembelaan Negara sesuai kapasitas dan
bidang masing-masing.
 Menghormati HAM (Hak Asasi Manusia) orang lain dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Dan sebagainya yang bersangkutan dengan warga Negara.
DAFTAR PUSTAKA

Asshiddiqie, Jimly, Pengantar Hukum Tata Negara, Jakarta : Rajawali


Pers, 2014.
Soeprawiro, Koerniatmanto, Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian
Indonesia, Jakarta : Gramedia, 1994.
Sadjiman, Djunaedi, Pendidikan Kewarganegaraan. Daerah :Tanpa nama
penerbit 2009.
Sumarsono, Dkk, Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama, 2006

Anda mungkin juga menyukai