Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

“Warga Negara dan Kewarganegaraan”

DISUSUN OLEH

MANAJEMEN IID

KELOMPOK 4

- Syafrilla Saira Erdiantoro (2210030056)


- Surya B.A Junianto (2210030057)
- Justin L.J Elim (2210030058)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan sedikit dari ilmu-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas dengan waktu yang telah ditentukan dan dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isi yang
sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan karena pengetahuan yang kami miliki sangat sedikit
semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa Universitas Nusa Cendana. Untuk itu kepada dosen kami
meminta masukkannya demi perbaikan pembuatan makalah ini dimasa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran.

Kupang, 27 Januari 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB 11 : PEMBAHASAN
A. Pengertian Warga Negara dan Kewarganegaraan
B. Asas Kewarganegaraan
C. Cara memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan
D. Warga Negara dan Kewarganegaraan di Indonesia

BAB 111 : PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak. Yang tampak


adalah unsur-unsur Negara yang berupa rakyat, wilayah, dan
pemerintah. Salah satu unsur Negara adalah rakyat. Rakyat yang
tinggal di wilayah Negara menjadi penduduk suatu Negara. Warga
negara memiliki hubungan dengan negaranya. Kedudukannya sebagai
warga negara menciptakan hubungan berupa peranan, hak , dan
kewajiban yang bersifat timbal balik.

Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian


dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara atau warga dari
suatu negara yakni peserta dari suatu persekutuan yang di dirikan
dengan kekuatan bersama. Setiap warga negara mempunyai hak dan
kewajiban masing-masing yang harus dilakukannya. Segala sesuatu
tentang hak dan kewajiban tersebut sudah diatur oleh negara. Dan
demi terwujudnya kesejahteraan setiap warga negara kita harus
dapat menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan warga negara dan
kewarganegaraan?
2. Apa yang dimaksud dengan asas kewarganegaraan?
3. Bagaimana cara untuk memperoleh kewarganegaaran?
4. Apa penyebab kehilangan kewarganegaraan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian warga negara dan kewarganegaraan.
2. Memahami asas kewarganegaraan suatu negara.
3. Menjelaskan warga negara dan kewarganegaraan di Indonesia.
D. Manfaat
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang Warga
Negara dan Kewarganegaraan suatu Negara, termasuk Negara
Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Warga Negara dan Kewarganegaraan

1. Warga Negara

Warga negara berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara.
Warga diartikan sebagai anggota atau peserta. Warga mengandung
arti peserta atau anggota dari suatu kelompok atau organisasi
perkumpulan. Misalnya, warga sekolah berarti anggota sekolah dan
warga keluarga berarti anggota keluarga. Warga Negara juga
diartikan sebagai penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan
keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai
kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu.
Pengertian Warga Negara dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata
citizens. Seseorang dapat menjadi warga negara setelah memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu negara.

Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau


secara resmi merupakan anggota dari suatu negara tertentu. Mereka
memberikan kesetiaannya pada negara itu, menerima perlindungan
darinya, serta menikmati hak untuk ikut serta dalam proses politik.
Mereka mempunyai hubungan secara hukum yang tidak terputus
dengan negaranya meskipun yang bersangkutan telah
didomisilidiluar negeri, asalkan ia tidak memutuskan
kewarganegaraannya.

Di Indonesia diantara sesama warga negara masih dibedakan


lagi anatara warga negara asli dan wargan negara keturunan asing.
Hal ini dinyatakan dalam pasal 26 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi:
“yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara”. Perbedaan tersebut juga menimbulkan hak
dan kewajiban, walaupun hanya terbatas pada bidang tertentu.
Menurut Para Ahli, Warga Negara adalah :

a) A.S. Hikam

Menurut A.S. Hikam, pengertian warga negara adalah anggota dari suatu
komunitas atau kelompok yang membentuk suatu negara.

b) Koerniatmanto S
Menurut Koerniatmanto S, pengertian warga negara adalah anggota
suatu negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya,
memiliki hubungan hak dan kewajiban yang sifatnya timbal-balik
terhadap negaranya.

c) Ko SwawSik
Menurut Ko SwawSik (1957), warga negara adalah semua orang yang
memiliki ikatan hukum dengan suatu negara.

d) Wolhoff
Menurut Wolhoff, pengertian warga negara adalah bentuk keanggotaan
dari suatu bangsa tertentu yaitu sejumlah manusia yang memiliki ikatan
satu sama lainnya karena adanya kesatuan bahasa, kehidupan sosial,
budaya, serta kesadaran nasionalnya.

e) Undang-Undang No. 12 Tahun 2006


Menurut Undang-Undang No. 12 Pasal 1 angka 1 Tahun 2006 Tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, pengertian warga negara adalah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan Undang-Undang sebagai warga negara Indonesia.

f) Graham Murdock
Menurut Graham Murdock, pengertian kewarganegaraan adalah suatu
hak untuk dapat berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur
sosial, politik dan kehidupan kultural serta untuk dapat membantu
menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan begitu maka
memperbesarkan ide-ide.
g) Daryono
Menurut Daryono, pengertian kewarganegaraan adalah keanggotaan
seseorang di dalam satuan politik tertentu (Negara) yang dengannya
akan membawa hak untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan politik.
Seseorang dengan keanggotaan yang disebut dengan warga negara.

2. Kewarganegaraan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia  kewarganegaraan


adalah hal yang berhubungan dengan warga negara dan keanggotaan
sebagai warga negara. Menurut pasal 1 angka (2) Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
kewarganegaraan adalah segala hal ikhwal yang berhubungan
dengan warga negara. Dalam bahasa Inggris, kewarganegaraan
dikenal dengan kata citizenship, artinya keanggotaan yang
menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga
negara.

1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan Sosiologis

a) Kewarganegaraan dalam arti Yuridis ditandai dengan adanya ikatan


hukum antara warga negara dengan negara yang menimbulkan
akibat-akibat hukum tertentu. Tanda-tandanya misalnya : akta
kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan, dll.

b) Kewarganegaraan dalam arti Sosiologis tidak ditandai dengan


ikatan hukum, tetapi ikatan emosional, seperti : ikatan perasaan,
ikatan keturunan, ikatan sejarah, ikatan tanah air, dll.

2. Kewarganegaraan dalam arti Formil dan  Materiil

a) Kewarganegaraan dalam arti Formil menunjuk pada tempat


kewarganegaraan.

b) Kewarganegaraan dalam arti Material menunjuk pada akibat


hukum dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban
warga negara.
B . Asas Kewarganegaraan

Pengertian asas kewarganegaraan adalah dasar hukum bagi


kewarganegaraan untuk penduduk (warga) sebuah negara. Orang
yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan
atau wewenang negara lain. Negara lain tidak berhak
memperlakukan kaidah-kaidah hukum kepada orang yang bukan
warga negaranya. Secara umum ada 2 asas Kewarganegaraan yang
diterapkan disuatu negara yaitu:

a) Asas IusSanguinis (keturunan)


Asas iussanguinis (asas keturunan) yang menetapkan
kewarganegaraan seseorang menurut keturunan atau pertalian
darah. Artinya, kewarganegaraan anak bergantung pada orang
tuanya meskipun anak tersebut lahir di negara lain (bukan
kewarganegaraan orang tuanya). Contoh Negara dengan Sistem
Asas Kewarganegaraan IusSanguinis : Belanda, Belgia, Bulgaria,
Korea Selatan, Kroasia, Inggris, Irlandia, Islandia, India, Italia,
Jepang, Jerman, Polandia, Portugal, Republik Ceko, Rusia,
Spanyol, Serbia, Dll.
b) Asas IusSoli (tempat kelahiran)
Istilah ini diambil dari bahasa Latin, yakni ius berarti hukum,
pedomaan atau dalil, Soli berasal dari kata solum berarti negeri,
tanah atau dareah. Asas yang menyatakan bahwa
kewarganegaraan seseorang ditentukan dari tempat dimana
orang tersebut lahir. Contoh Negara dengan Sistem Asas
Kewarganegaraan IusSoli : Argentina, Amerika Serikat,
Brazil, Bangladesh, Kanada, Kamboja, Kolombia, Kosta Rika,
Panama, Peru, Pakistan, Paraguay, Grenada, Guatemala, Guyana,
Dll.
Keberadaan kedua asas kewarganegaraan tersebut kerap kali
menimbulkan masalah. Hal ini karena ada negara yang menganut
asas iussanguinis dan ada pula negara yang menganut asas iussoli.
Sehingga kerap muncul masalah bipatride, multipatride bahkan
apatride.

a) Pengertian Bipatride. 
Bipatride adalah orang yang memiliki kewarganegaraan ganda.
Dua kewarganegaraan tersebut bisa terjadi karena anak lahir di
negara A yang menganut asas iussoli (berdasarkan tempat
kelahiran) namun orang tua anak tersebut merupakan warga
negara B yang menganut asas iussanguinis (berdasarkan
keturunan biologis). Dengan demikian si anak akan mendapat
kewarganegaraan dari negara A karena lahir di negara A dan juga
mendapat kewarganegaraan dari negara B karena faktor
keturunan dari orang tua yang merupakan warga negara B.
b) Pengertian Multipatride
Multipatride adalah orang yang memiliki dua atau lebih
kewarganegaraan. Hal ini bisa terjadi jika seseorang yang telah
memiliki kewarganegaraan ganda, saat dewasa menerima atau
meminta status kewarganegaraan dari negara lain dengan tidak
melepas status kewarganegaraan yang lama. Namun, sedikit
negara yang memberikan status banyak kewarganegaraan
(multipatride) untuk warganya.
c) Pengertian Apatride
Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan.
Hal ini bisa terjadi kepada orang tersebut yang lahir di negara yang
memiliki asas berbeda. Anak yang lahir di negara B dengan
menganut asas iussanguinis (berdasarkan keturunan biologis)
namun kedua orangtuanya bukan warga negara B maka negara B
tidak dapat memberikan kewarganegaraan. Meskipun orang tua
anak berasal dari negara A yang menganut
asas iussoli (berdasarkan tempat kelahiran), karena tidak lahir di
negara A, maka negara A juga tidak akan memberikan
kewarganegaraan. Oleh karena kedua negara tidak mengakui
kewarganegaraan anak tersebut maka Anak pun menjadi apatride.
Dalam menentukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah
suatu negara menggunakan dua stelsel, yaitu:

a) Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum


tertentu secara aktif untuk menjadi warga negara(naturalisasi
biasa).
b) Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi
warga negara tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu
(naturalisasi istimewa).

Berkaitan dengan kedua stelsel tadi, seorang warga negara dalam


suatu Negara pada dasarnya mempunyai:

1. Hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam


stelsel Aktif).
2. Hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan
(stelsel pasif).

C.Cara Memperoleh dan Kehilangan Kewarganegaraan

Ada beberapa cara orang memperoleh status kewarganegaraan dan


kehilangan kewarganegaraan. Cara memperoleh kewarganegaraan
adalah:

a) Citizenshipbybirth, memperoleh kewarganegaraan karena kelahiran.


Jadi setiap orang yang lahir diwilayah negara dianggap sah sebagai
warga negara karena suatu negara menganut asas iussanguinis.
b) Citizenshipbydescent, memperoleh kewarganegaraan karena
keturunan. Jadi orang yang lahir diluar wilayah negara dianggap
sebagai warga negara apabila orangtuanya adalah warga negara dari
negara tersebut karena negaranya menganut asas iussanguinis.
c) Citizenshipbynaturalization, pewarganegaraan orang asing atas
kehendak sendiri atas permohonan menjadi warga negara suatu
negara dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
d) Citizenshipbyregistration, pewarganegaraan bagi mereka yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu yang dianggap cukup dilakukan
melalui prosedur asministrasi yang lebih sederhana dibandingkan
naturalisasi.
e) Citizenshipbyincorporationofterritory, proses kewarganegaraan
karena terjadi perluasan w ilayah negara.

Selanjutnya orang dapat kehilangan kewarganegaraan karena tiga


kemungkinan/cara, yaitu:

a) Renunciation, tindakan sukarela seseorang untuk meninggalkan


status kewarganegaraan yang diperoleh di dua negara atau lebih.
b) Termination, penghentian status kewarganegaraan sebagai tindakan
hukum karena yang bersangkutan mendapat kewarganegaraan
negara lain.
c) Deprivation, pencabutan secara paksa status kewarganegaraan
karena yang bersangkutan  dianggap  telah melakukan kesalahan,
pelanggaran atau terbukti tidak setia kepada negara berdasar
undang-undang.

D. Warga Negara Dan Kewarganegaraan Di Indonesia

a.  Warga Negara Indonesia

Negara Indonesia telah menetukan siapa saja yang menjadi warga


negara di dalam konstitusinya. Ketentuan tersebut tercantum dalam
pasal 26 UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:

1. “Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa indonesia


asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara”.
2. “Penduduk ialah warga indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di indonesia”.
3. “Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan
undang-undang”.  
Ketentuan pasal 26 ayat 1 tersebut memberikan penegasan bahwa
untuk orang-orang bangsa indonesia asli secara otomatis merupakan
warga negara, sedangkan bagi orang-orang bangsa lain untuk
menjadi warga negara indonesia harus disahkan terlebih dahulu
dengan undang-undang. Orang-orang bangsa lain yang dimaksud
adalah orang-orang peranakan seperti peranakan Belanda, Tionghoa,
dan Arab yang bertempat tinggal di indonesia, yang mengakui
indonesia sebagai tumpah darahnya dan bersikap setia kepada
Republik Indonesia.

b. Asas Kewarganegaraan Indonesia

Asas-asas umum yang dianut dalam UU No.12 tahun 2006 adalah


sebagai berikut:

1. Asas iussanguinis (Law Of The Blood) adalah asas yang menentukan


kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan bukan
berdasarkan negara tempat kelahiran.
2. Asas iussoli (Law Of The Soil) secara terbatas adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara
tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam UU ini.
3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam UU ini.

c.  Cara Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia

Berdasarkan UU No. 12 tahun 2006 kewarganegaraan Republik


Indonesia dapat di peroleh melalui:

1. Kelahiran
Setiap anak yang lahir dari orang tua (ayah atau ibunya)
berkewargaan negara indonesia akan memperoleh kewarganegaraan
Republik Indonesia.
2. Pengangkatan
Anak warga negara asing yang berumur 5 tahun yang diangkat secara
sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara
negaraindonesia memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia.
3. Perkawinan/Pernyataan
Orang asing yang menikah dengan warga negara indonesia dapat
memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia apabila
memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam pasal 19.
4. Turut Ayah atau Ibu
Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal diwilayah negara Republik Indonesia, dari ayah
atau ibu yang memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia
dengan sendirinya berkewarganegaraan Republik Indonesia.
5. Pemberian
Orang asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia
atau dengan alasan kepentingan negara dapat diberi
kewarganegaraan Republik Indonesia oleh presiden setelah
memperoleh petimbangan DPR Republik Indonesia, kecuali dengan
pemberian kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang
bersangkutan berkewarganegaraan ganda (pasal 20).
6. Pewarganegaraan
Syarat dan tatacara memperoleh kewarganegaraan Republik
Indonesia melalui pewarganegaraan diatur dalam pasal 9 s/d 18
Undang-Undang ini.

d. Kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia


Perihal kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam
pasal 123 UU No.12 tahun 2006 yang menyatakan bahwa warga
negara indonesia kehilangan kewarganegaraannya jika yang
bersangkutan:
1) Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.
2) Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain,
sedangkan orang yang bersangkutan mendapatkan kesempatan
untuk itu.
3) Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas
permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18
tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal diluar negeri, dan
dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan Republik Indonesia
tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
4) Masuk dalam dinas tentara asing tanpa ijin terlebih dahulu dari
presiden.
5) Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan
semacam itu di indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan hanya boleh dijabat oleh warga negara indonesia.
6) Secara sukarela menyatakan sumpah atau janji setia kepada
negara asing.
7) Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang
bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing.
8) Mempunyai paspor dari negara asing atau surat yang dapat
diartikan sebagai kewarganegaraan yang masih berlaku dari
negara lain atas namanya.
9) Bertempat tinggal diluar wilayah negara republik indonesia selama
5 tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa
alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan
keinginannya untuk tetap menjadi warga negara indonesia
sebelum jangka waktu 5 tahun itu berakhir, dan setiap 5 tahun
berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin
tetap menjadi warga negara indonesia kepada perwakilan negara
republik indonesia.

e.  Cara Memperoleh Kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia

Dalam pasal 31 UU No.12 tahun 2006 dinyatakan bahwa seseorang


yang kehilngan kewarganegaraan Republik Indonesia dapat
memperoleh kembali kewarganegaraannya melalui procedur
pewarganegaraan dengan mengajukan permohonan tertulis pada
Menteri. Bila pemohon bertempat tinggal diluar wilayah negara
indonesia, permohonan disampaikan melalui perwakilan negara
Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal
pemohon.
Permohonan untuk memperoleh kembali kewarganegaraan Republik
Indonesia dapat juga diajukan oleh perempuan atau laki-laki yang
kehilangan kewarganegaraannya akibat perkawinan dengan orang
asing sejak putusnya perkawinan. Kepala Perwakilan Republik
Indonesia akan merumuskan permohonan tersebut kepada Menteri
dalam waktu paling lama 14 hari setelah menerima permohonan.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau


secara resmi merupakan anggota dari suatu negara tertentu.
Mereka memberikan kesetiaannya pada negara itu, menerima
perlindungan darinya, serta menikmati hak untuk ikut serta dalam
proses politik. Mereka mempunyai hubungan secara hukum yang
tidak terputus dengan negaranya meskipun yang bersangkutan
telah didomisilidiluar negeri, asalkan ia tidak memutuskan
kewarganegaraannya.

Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebut


memiliki pertalian hukum serta tunduk pada hukum negara yang
bersangkutan. Kewarganegaraan menghasilkan akibat hukum
yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara maupun negara.
Disamping itu akibat hukum yang lain adalah bahwa orang yang
sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau
kewenangan negara lain.negara lain juga tidak berhak
memperlakukan kaidah-kaidah hukum pada orang yang bukan
warga negaranya.

B. Saran

Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Warga


Negara dan Kewarganegaraan ini, semoga kita semua bisa benar-
benar memahami tentang apa yang seharusnya kita dapatkan
sebagai warga negara.Sehingga,jika ada hak yg belum kita
dapatkan, kita bisa memperjuangkannya & begitu juga sebaliknya.
Jika hak sebagai warga negara telah kita terima, maka sepatutnya
kita menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara & dengan
demikian negara ini akan maju dan penuh dengan keadilan,
kemakmuran, aman dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA

Class, T. (2017). Makalah kewarganegaraan. Retrievedmaret


29, 2019,
fromhttps://www.academia.edu/24986271/MAKALAH_KEWARGANE
GARAAN

HABIB, M. A. (2012, november 4). Warga Negara dan


Kenegeraan. Retrievedmaret 29, 2019, fromhttp://alhada-
fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-63562-Makalah-Warga
%20Negara%20dan%20Kewarganegaraan.html

Markijar. (2017, juni 18). Retrievedmaret 29, 2019, from


Pengertian dan contoh warga negara:
http://www.markijar.com/2017/06/pengertian-dan-contoh-warga-
negara.html

Padamu, a. (2017, november 28). Pengertian Kewarganegaraan


Dan Asas Kewarganegaraan. Retrievedmaret 29, 2019,
fromhttps://www.padamu.net/pengertian-kewarganegaraan-dan-
asas-kewarganegaraan

Pengetahuan, K. (2017, november 29). Pengertian Bipatride,


Multipatride dan Apatride. Retrievedmaret 29, 2019,
fromhttps://www.kanal.web.id/pengertian-bipatride-multipatride-
dan-apatride

Pkn, M. i. (2017, november 24). Macam-macam Asas


Kewarganegaraan Lengkap !! Retrievedmaret 29, 2019, from
https://mengakujenius.com/macam-macam-asas-kewarganegaraan/

Anda mungkin juga menyukai