DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
2210030216
S2D MANAJEMEN
2023
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Pada pertengahan bulan Oktober 2011, pasar saham Jepang dikejutkan dengan adanya
laporan dari Michael C. Woodford, mantan CEO Olympus Corporation yang mengatakan
bahwa ada transaksi mencurigakan pada laporan keuangan Olympus Corporation di
Jepang. Setelah dilakukan pemeriksaaan, ditemukan adanya penutupan kerugian akibat
investasi surat berharga sejak tahun 1990-an. Kerugian yang tidak dipublikasikan tersebut
direkayasa dengan penulisan biaya transaksi yang cukup besar pada akuisisi Gyrus dan
pembayaran pada tiga perusahaan lokal. Sejumlah manajemen dan audit internal
Olympus Corporation terlibat dalam rekayasa laporan keuangan.
1.3 Tujuan
.
BAB II
PEMBAHASAN
Woodford yang merasa tidak terima atas pemecatannya kemudian melaporkan dugaan
transaksi gelap dan meminta perusahaan untuk menjelaskan kebenaran dari dugaan
Woodford tersebut. Sementara mantan Presiden Olympus Corporation saat Woodford
bekerja, Tsuyoshi Kikukawa mengatakan bahwa Woodford dipecat karena menentang
perintah-perintah yang diberikan oleh dirinya. Tsuyoshi Kikukawa sendiri telah
mengundurkan diri pada 26 Oktober 2011 bersamaan dengan maraknya pemberitaan
mengenai Olympus Corporation .
Untuk menyanggah laporan dari Woodford, Presiden baru dari Olympus Corporation,
Takayama Shuichi segera menunjuk tim investigasi independen untuk menyelidiki agar
masalah ini bisa terselesaikan. Namun, dari hasil investigasi ternyata malah menemukan
adanya permasalahan yang lebih dalam pada laporan keuangan
Olympus Corporation. Olympus Corporation diduga melakukan penutupan kerugian saat
berinvestasi dalam surat berharga sejak tahun 1990-an yang nilainya mencapai US$ 1 M.
Kerugian tersebut tidak pernah dipublikasikan sehubungan dengan adanya Undang-
undang yang mewajibkan perusahaan untuk melaporkan kerugiannya. Kerugian itu
ditutupi dengan dilaporkannya biaya penasihat yang besar pada akuisisi Gyrus Group di
tahun 2008 sebesar US$ 687 juta dan juga adanya pembayaran ke tiga perusahaan lokal
di Jepang sebesar US$ 773.
Dalam beberapa bulan kemudian, pembayaran itu dihapuskan dari buku. Sedangkan
biaya penasihat yang besar, sebagian digunakan untuk membayar perusahaan-perusahaan
penasihat diantaranya Global Co dan Axes America LLC yang ikut memfasilitasi
terjadinya penyelewangan yang dilakukan Olympus Corporation. Dana yang
diselewengkan oleh Olympus Corporation lebih berbentuk free cash flow . Hal ini
diperkuat dengan pernyataan Woodford yang mengatakan bahwa terdapat transaksi
pemindahan dana di Kepulauan Cayman pada orang tidak dikenal yang diduga pada
Axes America LLC. Pembayaran yang dilakukan di Kepulauan Cayman dilakukan
melalui kantor cabang Olympus yang berada di Inggris. Selain itu,
Broker financial Olympus Corporation juga terkait dengan kelompok mafia terorganisir
Jepang (Yakuza) yang ikut menutupi kasus ini.
Olympus Corporation telah mengakui adanya penyelewengan tersebut. Dalam kasus
ini, seluruh anggota dewan dan manajemen Olympus Corporation selama 20 tahun lalu
ikut bertanggungjawab menutupi penyelewengan ini termasuk mantan wakil presiden
Olympus Corporation, Hisashi Mori yang telah dipecat dan auditor internal
Olympus Corporation, Hideo Yamada yang ikut merekayasa laporan keuangan juga telah
mengundurkan diri. Sementara mantan presiden Olympus Corporation, Tsuyoshi
Kikukawa dan presiden sebelumnya, Masatoshi Kishimoto yang juga terlibat,
menyatakan kesiapannya bertanggungjawab atas perbuatannya
Dari kasus yang terjadi pada Olympus Corporation yang berkantor pusat di
Jepang, bisa disimpulkan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam penutupan kerugian
investasi surat berharga sejak tahun 1990-an adalah manajemen, auditor internal, dan
presiden direktur dari Olympus Corporation.
Sarbanes Oxley atau kadang disingkat SOX adalah hukum federal Amerika
Serikat yang ditetapkan pada 30 Juli 2002 sebagai tanggapan terhadap sejumlah skandal
akuntansi perusahaan besar yang termasuk Enron, Tyco International, Adelphia,
Peregrine Systems dan Worldcom.
Tujuan SOX adalah mengembalikan keyakinan dan kepercayaan publik terhadap
laporan keuangan perusahaan. Untuk itu, SOX menekankan pentingnya pengendalian
internal yang efektif. Pengendalian internal yaitu prosedur-prosedur serta proses yang
digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengolah informasi secara
akurat, serta memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian internal yang efektif juga dapat membantu perusahaan mengarahkan
kegiatan operasi mereka dan mencegah pencurian serta tindakan penyalahgunaan lainnya.
Dalam Sarbanes Oxley diatur akuntansi, pengungkapan dan pembaharuan
governence, yang mensyaratkan adanya pengungkapan yang lebih banyak mengenai
informasi keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yang dicapai manajemen, kode etik
bagi pejabat dibidang keuangan, pembatasan kompensasi eksekutif dan pembentukan
komite audit yang independen. Selain itu diatur pula mengenai hal-hal berikut :
Menetapkan beberapa tanggung jawab baru kepada dewan komisaris, komite audit,
dan pihak manajemen.
Mendirikan the Public Company Accounting Oversight Board, sebuah dewan yang
independen dan bekerja full-time bagi pelaku pasar modal.
Penambahan tanggung jawab dan anggaran SEC secara signifikan.
Mendefinisikan jasa “non-audit” yang tidak boleh diberikan oleh KAP kepada klien.
Memperbesar hukuman bagi terjadinya corporate fraud.
Mensyaratkan adanya aturan mengenai cara menghadapi conflicts of interest.
Menetapkan beberapa persyaratan pelaporan yang baru.
Adapun perusahaan atau organisasi yang diatur oleh Sarbanes Oxley yaitu
perusahaan-perusahaan yang sahamnya telah diregistrasi berdasarkan section 12 of the
exchange act of 1934, perusahaan-perusahaan yang wajib membuat laporan diregistrasi
berdasarkan section 15 (d) of the exchange act, perusahaan yang sedang dalam proses
registrasi, dan Kantor Akuntan Publik yang menerbitkan laporan audit. Persyaratan bagi
indepedensi auditor yang diatur dalam Sarbanes Oxley diantaranya menghindari beberapa
aktivitas yang dilarang, semua jasa audit harus telah disetujui oleh komite audit, adanya
rotasi dari partner yang melakukan audit, menghindari konflik kepentingan dan
penelaahan oleh Controller General terhadap dampak potensial dari rotasi yang telah
diwajibkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Sarbanes-Oxley
https://akuntansiterapan.com/2010/06/15/sarbanes-oxely-act/
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-1763010/skandal-penipuan-korporasi-
terbesar-jepang-oleh-olympus, diakses pada Selasa 20 Maret 2018.
https://ekonomi.kompas.com/read/2011/10/31/14473526/olympus.scandal.not.good.for.
Japan.image, diakses pada Selasa 20 Maret 2018.