Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena dengan
terima kasih kepada dosen mata kuliah Etika Profesi Akuntan kami, Ibu
Company ini.
Tak ada gading yang tak retak, kami percaya bahwa makalah ini masih
sangat jauh dari sempurna, sehingga kami sangat berharap adanya kritik dan saran
dari berbagai pihak untuk mengkoreksi makalah ini. Jika ada kesalahan pula
dalam makalah ini kami meminta maaf yang sebesar – besarnya dan akan menjadi
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
sistem perekonomian kapitalis menjadi makin kuat dan berkuasa. Ditambah pula
adanya arus globalisasi dan perdagangan bebas yang menjadikan sistem ini
1
berkembang pesat. Sistem perekonomian ini memunculkan berbagai perusahaan
raksasa yang memiliki kekuasaan besar dalam menjalankan aktivitasnya. Hal ini
bisnis yang tidak etis yang berujung pada krisis ekonomi di berbagai negara,
buruknya tata kelola perusahaan, praktik bisnis yang tidak etis dan melakukan
Xerox; yang juga melibatkan beberapa KAP yang termasuk dalam “the big five”
segelintir kasus yang membuat hancur partner KAP-nya yaitu Arthur Andersen.
Sunbeam Corporation ?
2. Apa saja prinsip - prinsip Good Corporate Governance yang telah dilanggar ?
3. Apa saja kode etik profesi akuntan yang telah dilanggar oleh akuntan
2
2. Untuk mengetahui apa saja praktik bisnis tidak etis yang telah dilakukan oleh
dilakukan
sejenis.
BAB II
KASUS
Dunlap. Hal ini terlihat dari terus naiknya harga saham Sunbeam. Pada
3
awal bergabung dengan Sunbeam, harga saham per lembar hanya berkisar
belasan dollar saja, tetapi harga saham terus merangkak naik sampai pada
puncaknya mencapai harga $52 per lembar pada Maret 1998. Tetapi sayangnya
rekayasa dan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi . Hal ini mulai terkuak
pada Juli 1998 ketika muncul sebuah artikel yang mengatakan hal tersebut dan
membahas hal ini dan melakukan penyelidikan internal . Dan pada akhirnya
menemukan bahwa dari kuartal akhir 1996 hingga Juni 1998 pihak manajemen
masa kini. Perusahaan juga dituduh melakukan hal yang tidak benar melakukan
4
pengiriman sebenarnya dan tagihannya serta menyembunyikan kondisi keuangan
yang buruk.
SEC akhirnya, memberikan pendapat bahwa laporan keuangan Sunbeam
laporan keuangannya pada periode tersebut. Hal ini membuat harga saham
Sunbeam terus menurun yang sebelumnya mencapai $52 per lembar menjadi
hanya $7 per lembar saham. SEC menyatakan bahwa Dunlap dan Russel Kersh
(mantan CFO) dan kantor akuntan publik Arthur Andersen telah melakukan
Distrik Selatan New York dengan Bab 11 Judul 11 tentang aturan kebangkrutan.
setuju membayar $110 juta untuk menyeleaikan klaim tanpa mengakui kesalahan
dan tanggung jawab. Sunbeam mengalami kerugian pemegang saham sebesar $4,4
BAB III
PEMBAHASAN
bahwa terjadi beberapa tindakan pelanggaran, baik dalam tata kelola perusahaan
maupun pelanggaran etika profesi akuntan yang dilakukan oleh Albert J Dunlap
5
kepada perusahaan, namun pada akhirnya setelah penipuan ini terkuak, maka
tindakan ini justru menjadi sebuah bumerang bagi Dunlap selaku CEO Sunbeam
itu sendiri.
Tata kelola perusahaan yang baik juga disebut sebagai suatu proses yang
yang telah kita ketahui, fungsi GCG itu sendiri secara umum berfungsi untuk
prinsip berikut:
1. Transparansi
2. Akuntabilitas
3. Responbilitas
4. Independensi
5. Kesetaraan/Kemandirian
Namun yang terjadi pada Sunbeam Corporation adalah mereka melanggar semua
prinsip GCG.
informasi yang bias. Dunlop selaku CEO dan Kresh selaku CFO,
6
tambahan seperti Penjualan kepada konsumen dengan diskon, yang pada
sebenarnya dan tagihannya. Hal ini pada awalnya membuat harga saham
perusahaan meningkat, tetapi setelah hal ini diketahui publik, maka harga
saham Sunbeam turun secara drastis dari sebelumnya $52 per lembar
CEO, dan juga sebagai ketua dewan direksi. Hal ini membuat terjadinya
7
dalam pengelolaan perusahaan, maka pemisahan tanggungjawab perlu
dilakukan.
Terkait dengan responsibilitas, Pemberhentian karyawan secara besar-
besaran. Meskipun hal ini sebenarnya tidak menjadi masalah dalam upaya
perekonomian negara.
Terkait dengan kesetaraan/kemandirian, Karena Dunlap memiliki
profesinya secara profesional. Kode etik mengatur seseorang dalam besikap dan
berperilaku secara etis didalam suatu organisasi profesi tersebut. Perilaku etis
Tingkah laku kita mungkin benar atau salah; sesuai atau menyimpang; dan
8
dengan standar ini atau mereka tidak akan menerima pelaksanaan tindakan-
tindakan tersebut dari orang lain dalam organisasi mereka. Standar tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Kompetensi
2. Kerahasiaan
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Resolusi konfik etika
Berdasarkan penjelasan tersebut, pelanggaran etika yang telah dilakukan oleh
laporan keuangan. Hal ini jelas telah membuat informasi yang tidak
9
Pelanggaran etika lain yang dilakukan oleh Manajemen Sunbeam Corporation:
Saat ada karyawan di departemen internal audit perusahaan,
tidak ada tindak lanjut dari rekomendasi yang dibuatnya. Akhirnya dia
dari bangkrut.
Sunbeam mengalami kerugian pemegang saham sebesar $4,4 miliar dan
lembar saham
Bagi negara:
Pemerintah lebih berhati - hati dalam akuntansi dan membuat undang
10
BAB IV
PENUTUP
IV.I KESIMPULAN
Dari pemaparan sebelumnya, dapat diketahui bahwa sebagai salah satu
Sunbeam telah melakukan beberapa pelanggaran dalam tata kelola perusahaan dan
serta tidak mengindahkan sisi responsibilitas perusahaan. Hal ini pada awalnya
IV.II SARAN
11
serta melakukan pengawasan yang ketat agar dapat dilaksanakan dengan baik.
Selain itu, dibutuhkan kode etik profesi yang dapat menopang praktik yang sehat
bebas dari kecurangan. Kode etik mengatur anggotanya dan menjelaskan hal apa
yang baik dan tidak baik dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai
anggota profesi baik dalam berhubungan dengan kolega, klien, publik dan
suatu praktik atau perilaku yang dilandasi dengan ketidakbaikan maka akhirnya
12
BAB VI
LAMPIRAN
memiliki pernyataan yang sangat sensasional "Jika kamu butuh teman, belilah
Anjing. Saya sudah punya dua". Akhirnya praktik menyimpang dari taktik
adalah perusahaan yang ia ambil alih dan duduk sebagai CEO tetapi dua tahun
digunakan akhirnya ketahuan juga. John A. Byrne menggambarkan apa yang telah
terjadi:
"Menginjak kuartal keempat, ketika semakin sulit untuk memenuhi target
laba, teknik dan pendekatan baru digunakan. Pendekatan tersebut pada dasarnya
menyimpang. Cara tersebut diberi nama "Penugasan". Kersh (CFO Sunbeam) dan
ada kekurangan di satu sisi akan ditutupi dengan meminta bagian lain untuk
13
"Mereka akan mengatakan, "Aku tidak peduli terhadap rencanamu. Aku
juga tidak peduli atas hasil bulan lalu", ujar Dixon Thayer, kepala penjualan
internasional. "Kami minta Anda untuk menggunakan angka ini". Russ (Kersh)
akan memberi angka penjualan dan laba dan mengatakan “hidupmu akan
tergantung pada angka tersebut. Angka-angka itu sangat tidak berdasar dan tidak
masuk akal".
Untuk mempertahankan pekerjaan mereka, beberapa manajer Sunbeam
kepada para agen penjualan mulai tidak dibayar. Menjelang musim liburan, usaha
Para pemilik toko eceran tidak harus membayar ataupun mengambil barang
Dia selalu membusungkan dada dan menunjukkan bahwa dialah "pusat laba
bukan karena Russ dan tim akuntansi, kita ini bukanlah apa-apa". Beberapa
dilakukan perusahaan, tetapi tidak ada tindak lanjut dari rekomendasi yang
14
tersebut terungkap, dan terjadi kehebohan di dewan direktur. Kerugian perusahaan
pada tahun tersebut mencapai $1 miliar dan harga saham terperosok ke $6 per
lembar dari sebelumnya $53 per lembar. Perusahaan dan seluruh karyawan harus
CEO. But Al Dunlap Drove Sunbeam into Ground". Business Week. 18 Oktober
SARBANES-OXLEY ACT
Undang-undang ini diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland)
dan Representative Michael Oxley (Ohio), dan telah ditandatangani oleh Presiden
sebagai respons dari Kongres Amerika Serikat terhadap berbagai skandal pada
Xerox; yang juga melibatkan beberapa KAP yang termasuk dalam “the big five”
berdampak sangat buruk terhadap pasar, stakeholders dan para pegawai. Dengan
dari Securities Exchange Commision (SEC) dan beberapa self regulatory bodies
15
membuat perhatian pada tingkat sangat tinggi terhadap corporate governance.
Saat ini, corporate governance dan pengendalian internal bukan lagi sesuatu yang
mewah lagi; karena kedua hal ini telah disyaratkan oleh undang-undang
Hal-hal yang Diatur dalam Sarbanes-Oxley Act
Dalam Sarbanes-Oxley Act diatur tentang akuntansi, pengungkapan
kepada klien
- Memperbesar hukuman bagi terjadinya corporate fraud
- Mensyaratkan adanya aturan mengenai cara menghadapi conflicts of
interest
- Menetapkan beberapa persyaratan pelaporan yang baru
Dalam hal pelaporan, Sarbanes-Oxley Act mewajibkan semua perusahaan
publik untuk membuat suatu sistem pelaporan yang memungkinkan bagi pegawai
16
agara dapat mengambil tindakan yang tepat. Sistem hotlines ini akan
mendorong para pegawai untuk melaporkan karena mereka merasa aman dari
tindakan pembalasan dari yang dilaporkan, dan inilah elemen penting dan kritis
bagi program pencegahan fraud yang kuat (a robust fraud prevention program).
Sarbanes-Oxley Act juga meningkatkan program perlindungan bagi
Publik yang menerbitkan laporan audit. Undang - undang ini tidak mengecualikan
perusahaan asing yang listing di Amerika Serikat dan KAP dari luar Amerika
menghindari beberapa aktivitas yang dilarang (§201), semua jasa audit harus telah
17
disetujui oleh komite audit, adanya rotasi dari partner yang melakukan
mengaudit korporasi
- Menjadi anggota independen dalam dewan komisaris
- Menyelenggarakan prosedur untuk menangani komplain - komplain yang
berkaitan dengan akuntansi, pengendalian internal dan hal - hal lain yang
oleh KAP
Public Company Accounting Oversight Board
Dewan ini dibentuk berdasarkan Sarbanes-Oxley Act Title I yang
berbunyi: “... .to oversee the audit of public companies that are subject to the
securities laws.” Dewan ini mempunyai 5 orang anggota yang dipilih oleh SEC
18
dianggap perlu demi kepentingan publik
SAS NO. 99
Statement on Auiditing Standard (SAS) No. 99 - Consideration of Fraud
menggantikan SAS No. 82 dengan judul yang sama. SAS No. 99 ini merupakan
reasonable assurance about whether the financial statements are free of material
pada atau setelah 15 Desember 2002. Perincian detail dari SAS No. 99 ini bisa
adalah:
- Deskripsi dan karakteristik-karakteristik dari fraud.
- Kecurigaan secara profesional (professional scepticism).
- Diskusi di antara tim audit yang ditugaskan.
- Mendapatkan informasi dan bukti audit.
- Mengidentifikasi risiko-risiko.
- Penilaian risiko-risiko yang telah diidentifikasikan.
- Tanggapan terhadap penilaian risiko.
- Mengevaluasi bukti dan informasi audit.
- Mengkomunikasikan fraud yang mungkin terjadi.
- Mendokumentasikan hal-hal yang berkaitan dengan fraud.
Sejalan dengan SAS No. 99 ini, the American Institute of Certified Public
19
Certified Fraud Exminers (ACFE) dan beberapa organisasi lain yakni IMA, IIA,
dan FEI. Hasilnya pada bulan November 2002 telah mengeluarkan Management
Antifraud Programs and Control - Guidance to Help Prevent and Deter Fraud.
Inti pesan dari dokumen ini adalah setiap organisasi harus segera mengambil
20
PERUSAHAAN INDUK DARI SUNBEAM CORPORATION
21
DAFTAR PUSTAKA
22