Anda di halaman 1dari 25

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

KASUS CENDANT CORPORATION

DOSEN PENGEMPU : DRS.EC ENDANG KARTINI ,M.AK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. WIRA HADI KUSUMA (201836SA)


2. NOVITA (201866SA)
3. YUNIA UTAMI (21A1902SA)
4. RATU AYU LESTARI (21A1898SA)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM

TAHUN 2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga tugas ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Untuk memenuhi tugas perkuliahan pada mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan

Penulis sangat berharap semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini.

Mataram, 30 Mei 2023


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kasus Cendant Corporation Difasilitasi oleh bull market tahun 1990-an, HFS, Inc.
mengalami pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 25 % melalui saham-untuk-saham
akuisisi perusahaan seperti Avis, Travelodge, Days Inn, Ramada, Century 21, dan Coldwell
Banker. Dengan Henry Silverman sebagai kepala, harga saham HFS, Inc. meningkat dari $
4,75 pada 1992 menjadi $ 77 pada Desember Pada Januari 1998 perusahaan bergabung
dengan CUC Internasional untuk membentuk Cendant Corp. CUC bergerak di bisnis selling
travel, shopping, dan dining discount membership.

Walter Forbes, mantan CEO CUC, menjadi CEO dari perusahaan gabungan. Tidak lama
setelah merger, kedua manajer mantan CUC yang tinggal setelah merger mendekati Michael
Monako, CFO Cendant, dan memberitahukan bahwa CUC manajemen, termasuk CFO
mantan, telah memanufaktur laba dalam rangka untuk meningkatkan harga saham
perusahaan.

Secara khusus perusahaan, untuk tujuan pelaporan triwulanan, telah menyiapkan akun
piutang fiktif dan mengkredit rekening fiktif akun revenue untuk penjualan membership yang
tidak ada. Sebelum akhir kuartal keempat, pencatatan revenue fiktif dibalik. Untuk
mengkompensasi pembalikan revenue dan dengan demikian meningkatkan earning untuk
tahun fiskal, manajemen memerintahkan staf akuntansi untuk mengenali semua penjualan
membership baru sebagai revenue untuk tahun berjalan sementara menunda pengeluaran
yang terkait selama satu hingga tiga tahun.Perusahaan juga mengurangi allowance untuk
pembatalan membership di masa depan. Akhirnya, porsi besar cadangan yang dibuat untuk
menutupi biaya yang berkaitan dengan akuisisi (misalnya, biaya pemecatan karyawan,
penutupan fasilitas, dan perjalanan eksekutif) digunakan untuk membuat laba lebih. Sebagai
berita fraud (kecurangan) menembus komunitas keuangan, harga saham Cendant menurun
dari $ 41 pada bulan April 1998 menjadi $ 13 pada bulan Agustus tahun itu.

Komite audit Cendant Arthur Andersen terlibat melakukan fraud (kecurangan) audit
khusus, yang menentukan bahwa 61 persen dari laporan CUC s 1997 laba dibuat. Walter
Forbes mengundurkan diri sebagai CEO Cendant dan pemegang saham mulai menuntut
perusahaan. Ernst & Young, auditor CUC s, telah memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian pada laporan keuangan Cendant, oleh karena itu, menggugat auditor atas
kelalaian karena mereka percaya pada audit perusahaan ketika mereka tidak diberi akses ke
buku buku utama CUC s sebelum merger.
Selain itu, Ernst & Young yang diletakkan dalam dua kelas terpisah sesuai tindakan oleh
pemegang saham Cendant. Perusahaan membantah kewajiban (hutang) atas dasar bahwa
manajemen telah melakukan fraud (kecurangan) dalam kolusi, bahwa dokumen telah dibuat,
dan bahwa akses ke dokumentasi yang menguatkan fiktif pencatatan jurnal karena mereka
menolak akses tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana permasalahan perusahaan cendant corporation dengan Ernst & Young?
b. Kode etitk seperti apa yang di langgar dalam kasus cendant corporation?
c. Bagaimana solusi atau akhir permasalahan dalam Kasus Corporation ?

1.3Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui Bagaimana focus permasalahan antara cendant corporation dan


Ernst& Young
b. Untuk mengetahui Kode etik seperti apa yang dilanggar dalam kasus cendant
corporation
c. Untuk mengetahui Bagaimana solusi permasalahan antara kasus cendant
corporation
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Fraud

Pengertian fraud adalah penyajian laporan keuangan palsu secara sengaja dengan
menghilangkan atau menambahkan jumlah tertentu untuk menipu pemilik hak dari laporan
keuangan tersebut. Contoh fraud adalah penipuan pajak, penipuan kartu kredit, penipuan
sekuritas, dan penipuan-penipuan keuangan yang lain. Fraud sendiri dapat dilakukan oleh satu
individu, kelompok maupun perusahaan secara utuh.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian dari apa itu fraud adalah serangkaian
ketidakberesan (irregularities) dan perbuatan melawan hukum (illegal act) yang dilakukan oleh
suatu pihak guna mendapatkan keuntungan pribadi.

2.2Jenis-Jenis Fraud

Sesuai dengan pengertian fraud, berikut adalah jenis-jenis fraud yang biasa terjadi di
lingkungan perusahaan berdasarkan bentuknya.

1. Korupsi

Korupsi adalah salah satu contoh fraud yang paling marak terjadi di Indonesia. Korupsi
biasanya berbentuk penyuapan, pemerasan, atau penyalahgunaan informasi suatu instansi. Wujud
yang dapat terbentuk dari fraud jenis ini adalah gratifikasi atau pemberian hadiah demi
kepentingan jangka panjang.

2. Pencucian dan penggelapan uang

Pencucian dan penggelapan uang adalah jenis kasus fraud di Indonesia yang berkorelasi
dengan white collar crime. Dalam jenis penipuan ini pelaku akan menyalahgunakan aset yang
dipercayakan padanya. Contohnya adalah multi level marketing dengan skema Ponzi. Jadi,
pelaku akan menggelapkan aset para investor yang dipercayakan padanya.

3. Pencurian data
Pencurian data adalah salah satu jenis kasus fraud di indonesia yang terjadi melalui
pengambilan data-data penting instansi atau perusahaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Tindakan ini tidak hanya merugikan perusahaan tetapi juga dapat merugikan masyarakat secara
luas. Penipuan jenis pencurian data disebut computer fraud jika pencatatan data baik berupa
pembukuan keuangan atau catatan operasional hingga data pribadi suatu perusahaan terpusat
pada komputernya.

4. Penyimpangan aset
Penyimpangan data merupakan salah satu jenis kasus fraud di Indonesia yang paling
umum terjadi dalam sebuah perusahaan. Jenis penipuan ini meliputi seluruh tindakan berkaitan
dengan pencurian atau penyalahgunaan aset yang dipercayakan pada orang tersebut.

Walaupun penyimpangan aset paling banyak terjadi dalam perusahaan, namun


penyimpangan ini merupakan yang paling mudah dideteksi selama pencatatan dan pengelolaan
keuangan perusahaan dikerjakan dengan baik.

2.3 Defini Kode Etik Akuntan Publik

akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi. Sebenarnya
selama ini belum ada aturan baku yang membahas mengenai kode etik untuk profesi Akuntan
Publik. Namun demikian, baru-baru ini salah satu badan yang memiliki fungsi untuk menyusun
dan mengembangkan standar profesi dan kode etik profesi akuntan publik yang berkualitas
dengan mengacu pada standar internasional yaitu Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) telah
mengembangkan dan menetapkan suatu standar profesi dan kode etik profesi yang berkualitas
yang berlaku bagi profesi akuntan publik di Indonesia. Kode Etik Profesi Akuntan Publik
(sebelumnya disebut Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik) adalah aturan etika yang harus
diterapkan oleh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia atau IAPI (sebelumnya Ikatan
Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik atau IAI-KAP) dan staf profesional (baik
yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan
Publik (KAP). Kode Etik

2.4 Profile Perusahaan


Cendant Corporation adalah penyedia layanan bisnis dan konsumen Amerika, terutama
dalam industri real estat dan perjalanan. Pada tahun 2005 dan 2006, perusahaan tersebut bubar
dan memisahkan atau menjual bisnis konstituennya. Meskipun berbasis di New York City ,
mayoritas karyawan kantor pusatnya berada di Parsippany-Troy Hills, New Jersey

Hospitality Franchise Systems Inc. (HFS) didirikan sebagai afiliasi dari Blackstone
Group , sebuah firma ekuitas swasta , sebagai sarana untuk mengakuisisi waralaba hotel. Itu
dipimpin oleh Henry Silverman , mitra Blackstone dan mantan CEO Days Inn . Itu dimulai pada
tahun 1990 dengan membeli hak merek Ramada milik Howard Johnson dan AS dari Prime
Motor Inns seharga $170 juta. Pada tahun 1992, HFS membeli waralaba Days Inn dari
kebangkrutan sebesar $290 juta. Pembelian ini menjadikan HFS sebagai pemilik waralaba hotel
terbesar di dunia, dengan mereknya yang dilisensikan ke 2.300 hotel.

Blackstone membawa Sistem Waralaba Perhotelan ke publik dalam IPO Desember 1992 .
HFS adalah salah satu perusahaan dengan pertumbuhan tercepat dalam ukurannya pada tahun
1990-an dan saham perusahaan naik dari harga IPO $4 per saham menjadi $77 per saham pada
tahun 1998.

Pada tahun 1993, HFS membeli merek Super 8 , diwaralabakan ke 1.000 motel, seharga
$125 juta, dan membeli merek Park Inn yang memiliki 61 hotel . Perusahaan melakukan
terobosan singkat ke dalam industri kasino, tetapi kemudian memisahkan bisnis tersebut pada
November 1994 sebagai National Gaming . Pada tahun 1995, HFS meluncurkan merek hotel
baru, Wingate Inn .

Setelah manajemen perusahaan menemukan bahwa mereka sebagian besar telah


kehabisan bidang target akuisisi yang diinginkan di industri perhotelan, Sistem Waralaba
Perhotelan berkembang menjadi bisnis real estat. Silverman berharap keterampilan HFS dalam
manajemen waralaba akan membawa kesuksesan di bidang di luar perhotelan. Pada bulan
Agustus 1995, ia mengakuisisi Century 21 , rantai waralaba waralaba, dari MetLife seharga $200
juta. Perusahaan mengubah namanya menjadi HFS Inc. pada bulan yang sama, untuk
mencerminkan cakupannya yang lebih luas. Hal ini diikuti tahun berikutnya dengan akuisisi
Electronic Realty Associates sebesar $37 juta, dan Coldwell Banker sebesar $740 juta,
menjadikan HFS sebagai pemilik waralaba broker real estat terbesar di AS

Pada tahun 1996, HFS mengakuisisi perusahaan persewaan mobil Avis seharga $793
juta. Sesuai dengan strategi HFS untuk menjadi pemilik waralaba, HFS mempertahankan
kepemilikan nama merek Avis dan sistem reservasi, sambil menjual operasi lokasi milik
perusahaan Avis sebagai perusahaan baru, Avis Rent a Car, Inc. HFS juga membeli Resort
Condominiums International , layanan pertukaran timeshare , hingga $825 juta. Pada tahun 1997,
HFS mengakuisisi PHH Corp. senilai $1,8 miliar. Bisnis broker hipotek , layanan relokasi , dan
manajemen armada PHH diharapkan bersinergi dengan bisnis real estat dan penyewaan mobil
HFS
Namun, akhir tahun itu, Silverman memimpin HFS ke dalam apa yang akan menjadi
merger yang menghancurkan dengan CUC International , sebuah perusahaan pemasaran
langsung yang mengoperasikan program keanggotaan diskon seperti Shoppers Advantage dan
Travelers Advantage. HFS dan CUC bergabung dalam "merger of equals" pada tanggal 18
Desember 1997, untuk membentuk Cendant Corporation. Sebagai bagian dari merger, Silverman
mengumumkan bahwa dia akan mengurangi keterlibatannya sehari-hari dengan perusahaan dan
mengambil alih kepemimpinan perusahaan daripada pendiri dan CEO CUC, Walter Forbes .

Pada Januari 1998, Cendant membeli Jackson Hewitt , jaringan waralaba kantor
persiapan pajak , seharga $480 juta.
2.5 Kronologi kasus

Selain itu, Ernst & Young yang diletakkan dalam dua kelas terpisah sesuai tindakan oleh
pemegang saham Cendant. Perusahaan membantah kewajiban (hutang) atas dasar bahwa
manajemen telah melakukan fraud (kecurangan) dalam kolusi, bahwa dokumen telah dibuat, dan
bahwa akses ke dokumentasi yang menguatkan fiktifpencatanjurnal karenamereke menolak
akses tersebut.Diperlukan :

a.Diskusikan Tanggung Jawab Auditor Untuk Mendeteksi Jenis Kecurangan Laporan Keuangan
ini!

b.Apakah Menurut Anda, Auditor Harus Bertanggungjawab Kepada Cendant? Untuk Pemegang
Saham? Jelaskan.

c.Apa Prosedurnya, Jika Ada, yang Seharusnya diwaspadai Auditor Untuk kemungkinan
Kecurangan? Analisis Pertanyaan :

1. Ernst& Young harus bertanggung jawab terhadap misstatement yangmateril,


seharusnya E & Y tidak boleh memberikan opini Unqualifiedterhadap laporan keuangan
perusahaan CUC’s tersebut, karena merekamengetahui adanyafraudulent (kecurangan) dalam
proses penyajianlaporan keuangan tersebut. Jadi, mereka harus bertanggung jawab
untukmengungkapkan kesalahan yang materil tersebut, karenapada laporanaudit diparagraf
kedua auditor harus mencari misstatementPertanyaan diatas dihubungkan dengan Standar
Akuntansi tentang audit atas estimasi akuntansi

PSAK NO. 37SA SEKSI 342 “Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi
kepantasan estimasia kuntansi yang dibuat oleh manajemen dalam konteks laporan keuangan
secara keseluruhan. Karena estimasi didasarkan atas faktor-faktor subjektif dan objektif, sulit
bagi manajemen untuk menetapkan cara pengendalian untuk itu. Meskipun didalam proses
estimasi manajemen melibatkan karyawan kompeten yang menggunakan data relevan dan andal,
terdapat kemungkinan masuknya faktor subjektif dalam estimasi tersebut. Oleh karena itu, pada
waktu merencanakan dan melaksanakan prosedur untuk mengevaluasi estimasi akuntansi,
auditor harus mempertimbangkan, baik faktor subjektif maupun objektif, dengan suatu
sikapskeptisme professional.

2. Ernst & Young harus bertanggung jawab, karena laporan auditor untukkepentingan
masyarakat luas termasuk pemegang saham, apalagiperusahaan tersebut listing, untuk itu perlu
dilakukan konfirmasi olehauditor kepada pihak ketiga terhadap asersi laporan
keuangan.Pertanyaan diatas dihubungkan dengan Standar Akuntansi

Proses konfirmasi

Sumber : PSAK No. 07.Konfirmasi adalah proses pemerolehan dan penilaian suatu
komunikasilangsung
dari pihak ketiga sebagai jawaban atas suatu permintaaninformasi tentang unsur tertentu yang
berdampak terhadap asersilaporan keuangan. Proses konfirmasi mencakup:

a.Pemilihan unsur yang dimintakan konfirmasi.


b.Pendesainan permintaan konfirmasi.
c.Pengkomunikasian permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga yangbersangkutan.
d.Pemerolehan jawaban dari pihak ketiga
e.Penilaian terhadap informasi, atau tidak adanya informasi, yangdisediakan oleh pihak ketiga
mengenai

tujuan audit, termasuk keandalan informasi tersebut.

Hanya beberapa bulan setelah merger, pada April 1998 Cendant menemukan kejanggalan
akuntansi besar-besaran di CUC yang mengakibatkan salah satu skandal keuangan terbesar tahun
1990-an. Pada saat itu, Wakil Ketua E. Kirk Shelton dilaporkan telah meningkatkan pendapatan
perusahaan sebesar $500 juta selama tiga tahun. Dia telah melaporkan pendapatan bersih tahun
1997 sebesar $55,4 juta ketika hasil tahun 1997 yang sebenarnya adalah kerugian bersih sebesar
$217,2 juta. Karena penyimpangan dalam pembukuan Cendant ini ditemukan pada awal 1998,
sebuah komite audit yang dibentuk oleh Dewan Direksi Cendant meluncurkan penyelidikan dan
menemukan bahwa mantan tim manajemen CUC, termasuk eksekutif puncaknya Walter Forbes
dan Kirk Shelton, telah melakukan penipuan . menyiapkan laporan bisnis palsu selama beberapa
tahun. Ketika laporan ini dirilis ke publik, kerusakan yang diakibatkan pada nilai pasar
perusahaan adalah sekitar $14 miliar, dengan saham mereka jatuh dari tertinggi $41 menjadi
hampir $12. Pada saat itu, kegagalan ini merupakan kasus penipuan akuntansi terbesar dalam
sejarah negara tersebut. Setelah skandal akuntansi terungkap, Silverman dan dewan Cendant
memaksa pengunduran diri Forbes dan Silverman menduduki jabatan CEO.

Pada bulan Maret 2001, Forbes dan Shelton didakwa oleh dewan juri federal dan digugat
oleh Securities and Exchange Commission, yang menuduh perusahaan mengarahkan penipuan
akuntansi besar-besaran yang pada akhirnya merugikan perusahaan dan investornya miliaran
dolar. Shelton menjalani 8 dari 10 tahun hukuman penjara sebelum dibebaskan lebih awal karena
perilaku teladan. Mantan CEO Walter Forbes dijatuhi hukuman 12 tahun penjara pada tahun
2007.

Di bawah Silverman, Cendant bangkit kembali dari skandal akuntansi jauh mengungguli pasar di
awal tahun 2000-an.

2.6 Prosedur analitik yang digunakan sebagai pengujian substantive

Kepercayaan auditor terhadap pengujian substantif untuk mencapai tujuanaudit yang


berhubungan dengan suatu asersil dapat berasal dari pengujian rinci,dari prosedur analitik, atau
dari kombinasi keduanya. Keputusan mengenaiprosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan
audit tertentu didasarkan padapertimbangan auditor terhadap efektivitas dan efisiensi yang
diharapkan dariprosedur audit yang ada.Auditor mempertimbangkan tingkat keyakinan, jika ada,
yangdiinginkannya dari pengujian substantif untuk suatu tujuan audit danmemutuskan, antara
lain prosedur yang mana, atau kombinasi prosedur mana,yang dapat memberikan tingkat
keyakinan tersebut. Untuk asersi tertentu,prosedur analitik cukup efektif dalam memberikan
tingkat keyakinan memadai.Namun, pada asersi lain, prosedur analitik mungkin tidak seefektif
atau seefisienpengujian rinci dalam memberikan tingkat keyakinan yang diinginkan.Efektivitas
dan efisiensi yang diharapkan dari suatu prosedur analitikdalam mengidentifikasikan
kemungkinan salah saji tergantung atas, antara lain:

a.Sifat asersi.

b.Kelayakan dan kemampuan untuk memprediksikan suatu hubungan.


c.Ketersediaan dan keandalan data yang digunakan untuk mengembangkanharapan.
d.Ketepatan harapan

2.7 Pasca skandal

Menyusul bencana penipuan, Cendant mulai menjual bisnis untuk mengurangi utangnya
dan memperbaiki kerusakan finansial yang disebabkan oleh skandal akuntansi. Pada tahun 1998
perusahaan menjual Hebdo Mag , penerbit publikasi iklan baris, seharga $450 juta kepada grup
pembelian manajemen . Pada tahun 1999 menjual divisi perangkat lunak konsumennya, Cendant
Software (terdiri dari Blizzard Entertainment , Davidson & Associates , Knowledge Adventure ,
dan Sierra On-Line ), kepada penerbit Perancis Havas seharga $770 juta. Pada tahun 2001,
Cendant kembali dalam mode akuisisi. Ini mengakuisisi kembali operasi Avis Rent a Car seharga
$937 juta. Itu bergerak menuju pembangunan portal perjalanan online utama dengan
mengakuisisi Galileo International seharga $2,9 miliar, dan Tiket Murah seharga $425 juta.
Memasuki penjualan timeshare dan bisnis manajemen dengan membeli Fairfield Communities
seharga $690 juta, dan Trendwest Resorts seharga $980 juta. Pada tahun 2002, Cendant membeli
Budget Rent a Cardari kebangkrutan sebesar $110 juta ditambah $2,8 miliar utang yang
diasumsikan. Kombinasi Budget dengan Avis menjadikan Cendant sebagai perusahaan
persewaan mobil terbesar kedua di AS

Pada tahun 2004, Cendant memulai serangkaian langkah untuk menyederhanakan


bisnisnya dan fokus pada bidang utamanya yaitu real estat dan perjalanan. Sebagai bagian dari
strategi ini, beberapa bisnis non-inti dijual atau dipisahkan. Pada Juni 2004, Cendant menjual
Jackson Hewitt seharga $638 juta melalui penawaran umum perdana. Pada bulan Januari 2005,
Cendant memisahkan bisnis hipotek dan manajemen armadanya sebagai PHH Corporation.
Bulan berikutnya, Cendant menjual divisi Wright Express , penyedia kartu armada , seharga
$1,03 miliar melalui penawaran umum perdana. Pada bulan Oktober 2005, Cendant menjual
divisi layanan pemasarannya, termasuk program belanja keanggotaannya, kepada Affinion
Group , kendaraan Apollo Management ., sebesar $1,8 miliar. Sedangkan hasil penjualan
tersebut digunakan untuk akuisisi guna memperluas bisnis inti Cendant. Pada November 2004,
Cendant membeli Orbitz , situs pemesanan perjalanan terbesar ketiga di AS, senilai $1,2 miliar.
Pada bulan Desember 2004, Cendant mengkonsolidasikan kendali atas nama Ramada dengan
membeli saham Marriott International di merek hotel tersebut. Pada Februari 2005, Cendant
mengakuisisi Ebookers , situs pemesanan perjalanan terbesar kedua di Eropa, senilai $350 juta.
Pada bulan April 2005, Cendant mengakuisisi Gullivers Travel Associates, penjual paket
perjalanan dan malam hotel grosir di Inggris, seharga $1,1 miliar. Pada Oktober 2005,
perusahaan membeli merek hotel Wyndham dari Blackstone seharga $111 juta.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Keputusan Akhir Perusahaan

Pada tanggal 23 Oktober 2005, strategi penyederhanaan Cendant mencapai puncaknya


dengan pengumuman bahwa perusahaan akan dipecah menjadi empat perusahaan terpisah,
masing-masing berfokus pada hotel, real estat, layanan perjalanan, dan mobil sewaan. Silverman
mengatakan perpisahan itu akan meningkatkan nilai pemegang saham dengan memungkinkan
pasar untuk lebih mengenali nilai bisnis komponen Cendant. Cendant awalnya berencana untuk
melepaskan divisi layanan perjalanannya kepada pemegang saham sebagai perusahaan bernama
Travelport , tetapi pada 30 Juni 2006, Cendant mengumumkan akan menjual Travelport ke
Blackstone seharga $4,3 miliar. Pada tanggal 31 Juli 2006, divisi real estat dan hotel Cendant
dipisahkan dan menjadi perusahaan terpisah masing-masing dengan nama Realogy dan
Wyndham Worldwide .

Penjualan Travelport ke Blackstone selesai pada 23 Agustus 2006. Hal ini membuat Cendant
hanya memiliki bisnis penyewaan mobil, yang terdiri dari Avis, Budget Rent a Car, dan Budget
Truck Rental . Perusahaan menghentikan nama Cendant dan mengganti namanya menjadi Avis
Budget Group pada 1 September 2006.

1. Penyewaan mobilSunting

Cendant memiliki merek persewaan Avis dan Budget , memegang properti ini di CCRG
(Cendant Car Rental Group). Avis dan Budget mengoperasikan armada mobil bersama, dan
memiliki sistem "ujung belakang" yang sama, tetapi beroperasi di lokasi yang berbeda,
menawarkan tingkat layanan yang berbeda, dan memiliki harga yang agak berbeda. Setelah nama
Cendant dibubarkan, segmen persewaan mobil dikenal sebagai Avis Budget Group dan saat ini
diperdagangkan di bursa saham NASDAQ dengan simbol ticker CAR.

2. Waralaba hotelSunting
Merek-merek ini dipisahkan menjadi Wyndham Worldwide .
 Penginapan AmeriHost
 Baymont Inn & Suites
 Hari Inn
 Hari Inn Cina
 Hawthorn Suites oleh Wyndham
 Howard Johnson
 Knights Inn (termasuk Villager Inn, yang digabungkan menjadi Knights Inn pada tahun
2004)
 Ramada
 Ramada Asia-Pasifik
 Super 8 di seluruh dunia
 Travelodge
 Penginapan Wingate
 Hotel & Resor Wyndham

3. Waralaba real estatSunting


Perusahaan-perusahaan ini sekarang berada di bawah bendera Realogy .
 Real Estat Abad 21
 Citi-Habitat
 Bankir Coldwell
 Grup Korcoran
 Real Estat ERA
 NRT
 Realitas Internasional Sotheby

4. Program keanggotaanSunting
Perusahaan-perusahaan tersebut kini berada di bawah bendera Affinion Group .
 CUC Internasional (Comp-U-Card)
 Keuntungan Pembeli
 AutoVantage
 Keuntungan Traveler
 Keuntungan Pembeli
 NetMarket
 Penjaga Privasi

5. Layanan perjalananSunting
Merek-merek ini dipisahkan menjadi sebuah perusahaan baru bernama Travelport .
 Tiket murah
 TripRewards
 HotelClub.com
 AoYou.com
 RatesToGo.com
 Galileo CRS
 Orbitz
 ebooker
 Penginapan.com
 Asia-hotels.com
 Away.com
 travelbag.co.uk
 OctopusTravel.com
 Travelport.com
 Gta-travel.com (Gulivers Travel Associates)
 Percaya Internasional

6. perusahaan TimeshareSunting

Perusahaan-perusahaan ini dimiliki oleh Wyndham Worldwide.

 Resor Fairfield
 Resor Trendwest
 Klub Liburan Shell

7. Grup jaringan liburanSunting

 RCI
 Cuendet
 Taman Hijau Landal
 Kehidupan Prancis
 Novasol
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dari kasus yang dialami oleh perusahaan Cendant Corporation akhirnya mulai menjual bisnis
untuk mengurangi utangnya dan memperbaiki kerusakan finansial yang disebabkan oleh skandal
akuntansi. Dan memulai serangkaian langkah untuk menyederhanakan bisnisnya dan fokus pada
bidang utamanya yaitu real estat dan perjalanan. Sebagai bagian dari strategi. Cendant
melakukan pengumuman bahwa perusahaan akan dipecah menjadi empat perusahaan terpisah,
masing-masing berfokus pada hotel, real estat, layanan perjalanan, dan mobil sewaan.

4.2 Saran

Terkait dengan kasus cendant corporation perusahaan diharapkan meningkatkan


pengendalian atau control internal perusahaan. Dengan menerapkan pengendalian yang baik
dalam perusahaan, kasus kecurangan dapat diminimalisir. Perusahaan diharapkan
menindaklanjuti pelaporan kecurangan yang ada dan mengambil tindakan terkait yang
seharusnya dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

https://en-m-wikipedia-
org.translate.goog/wiki/Cendant?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
https://www.scribd.com/document/391680167/Studi-Kasus-Cendant-Corp#
https://eprints.umm.ac.id/31902/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-dedyrahmad-23626-BAB%2BI.pdf
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kasus Cendant", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/aulia51084/5ce35420733c4341374adf64/kasus-cendant

Anda mungkin juga menyukai