BAHAN AJAR
PENGANTAR AKUNTANSI
Disusun Oleh:
MURSYID
Pertemuan Pertama
PENDAHULUAN
(Akuntansi & Lingkungannya)
Akuntansi saat ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kegiatan bisnis dan
pemerintahan. Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha serta upaya pemetintah
menciptakan “good governance” mengakibatkan kebutuhan akan pertanggung jawaban
keuangan yang baik dan benar.
Akuntansi berasal dari bahasa Inggris yakni “to account” yang berarti memperhitungkan atau
mempertanggung jawabkan. Sedangkan kata “accountancy” yang berarti hal-hal yang
berkaitan dengan sesuatu yang dikerjakan oleh akuntan (accountant). Definisi akuntansi dapat
dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari
sudut proses kegiatannya.
Dari sudut Pemakai, adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu
organisasi. Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk:
1. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh
manajemen; dan
2. Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur, badan pemerintah dan
sebagainya.
Dari sudut Proses Kegiatan, adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan
dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan
akuntansi merupakan tugas yang kompleks dan menyangkut bermacam-macam kegiatan.
Pada dasarnya akuntansi harus:
1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan
diambil.
2. Memproses atau menganalisis data yang relevan.
3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Suatu data dapat dijadikan sebuah informasi setelah menjalani proses dan disajikan sesuai
dengan kebutuhan pemakai tertentu sehingga memiliki nilai informasi dan kualitas tertentu.
Informasi yang bernilai memiliki persyaratan sebagai berikut:
1. Dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi pihak pengambil keputusan.
2. Dapat memberikan keyakinan kepada para pemakai informasi mengenai kemungkinan
keberhasilan di dalam kondisi ketidakpastian.
3
Informasi akuntansi merupakan hasil proses pengolahan data keuangan yang dituangkan
dalam bentuk laporan keuangan yang disajikan ke phak-pihak tertentu. Pihak yang
berkepentingan dengan informasi akuntansi sebagai berikut:
1. Manajer, untuk menyusun perencanaan perusahaannya, mengevaluasi kemajuan yang
dicapai dalam usaha mencapai tujuan dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang
diperlukan.
2. Pemilik/owner, untuk mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan
perusahaannya.
3. Investor, untuk mendapat hasil yang sesuai dengan harapannya.
4. Kreditur, untuk menilai kemampuan mengembalikan bunga dan pokok kredit tepat pada
waktunya.
5. Instansi pemerintah, untuk dapat menetapkan pajak dan melakukan
pengawasan/pembinaan.
6. Organisasi nirlaba, untuk penyusunan anggaran dan kepentingan keuangan lainnya.
7. Pemakai lainnya, untuk mengetahui kondisi perusahaan tempat bekerja.
Profesi Akuntansi
1. Akuntan public (public accounting profession), akuntan yang memberikan jasanya untuk
melayani kebutuhan masyarakat, diatur oleh UU no. 34 tahun 1954. Aktifitas yang
dilakukan adalah:
a. Pemeriksaan laporan keuangan
b. Konsultasi pajak
c. Konsultasi manajemen
2. Akuntan swasta/perusahaan (private accounting profession), akuntan yang memberikan
jasanya untuk kepentingan perusahaan/organisasi tempat bekerja. Aktifitasnya terdir dari:
a. Akuntansi keuangan
b. Akuntansi biaya
c. Akuntansi pajak
d. Akuntansi intern
e. Anggaran
3. Akuntan pemerintah (governmental accounting profession), akuntan yang memberikan
jasanya untuk kepentingan pemerintah. Digunakan untuk melaksanakan pemeriksaan
(audit) lembaga-lembaga pemerintahan atau proyek-proyek pemerintah (institusinya
Badan Pemeriksa Keuangan atau Kantor Akuntan Negara).
4
Jenis perusahaan:
1. Perusahaan Jasa
2. Perusahaan Dagang
3. Perusahaan Manufaktur
Prinsip-prinsip Akuntansi
Berupa aturan-aturan yang ditetapkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), antara lain:
1. Konsep entitas (kesatuan usaha).
2. Prinsip reliability (obyektivitas).
3. Prinsip cost (biaya).
5
Pertemuan Kedua
Harta perusahaan bisa berasal dari pemilik perusahaan yang disebut modal, dan bisa juga
berasal dari pinjaman (dari luar perusahaan) yang disebut kewajiban.
Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara harta yang
dimiliki oleh suatu perusahaan dengan sumber harta perusahaan tersebut, baik dari setoran
pemilik modal maupun investor (Modal) serta pinjaman pada pihak lain (Hutang/Kewajiban).
Persamaan akuntansi akan menunjukkan jumlah harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan
maupun perubahan harta tersebut yang diakibatkan adanya transaksi. Transaksi yang terjadi
dapat mengakibatkan adanya perubahan pada persamaan akuntansi tersebut, dimana
kemungkinan perubahan yang ada adalah sebagai berikut:
1. Harta naik, sumber harta naik
2. Harta turun, sumber harta turun
3. Harta naik/turun, sumber harta tetap.
Contoh:
Latihan kuy ….
Santi AGRO FRESH adalah perusahaan perseorangan milik Ny. Santini. Pada saat ini
perusahaan tersebut masih menyewa gedung dan peralatan yang diperlukannya, tetapi telah
memiliki sebidang tanah yang kelak bisa digunakan untuk tempat pembangunan gedung.
Harta dan kewajiban perusahaan per 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
1. Kas Rp 9.400.000,00
2. Piutang Dagang Rp 4.750.000,00
3. Perlengkapan Rp 560.000,00
4. Tanah Rp 150.000.000,00
5. Utang Dagang Rp 38.800.000,00.
6
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2015 adalah sebagai berikut:
1. Dibayar sewa bulan Januari Rp 1.250.000,00.
2. Dikirimkan faktur tagihan kepada konsumen yang telah menggunakan jasa secara kredit
Rp 6.450.000,00.
3. Dibayar utang kepada kreditur Rp 1.680.000,00.
4. Dibeli perlengkapan secara kredit Rp 310.000,00.
5. Diterima pembayaran dari konsumen yang telah menggunakan jasa secara tunai Rp
3.600.000,00.
6. Diterima pembayaran dari debitur yang telah menggunakan jasa secara kredit Rp
3.750.000,00.
7. Dibayar biaya-biaya berikut:
a. Biaya gaji pegawai Rp 1.300.000,00
b. Biaya pengangkutan Rp 725.000,00
c. Biaya listrik Rp 510.000,00
d. Macam-macam biaya Rp 190.000,00.
e. Ditetapkan bahwa pemakaian biaya perlengkapan selama bulan Januari adalah Rp
570.000,00.
Diminta:
1. Tentukan jumlah modal Ny Santini per 1 Januari 2015.
2. Tentukan harta, kewajiban dan modal per 1 Januari 2015 dalam bentuk persamaan
akuntansi; selanjutnya tunjukkan pertambahan dan pengurangan yang disebabkan oleh
tiap transaksi dan tetapkan saldo yang baru sesudah terjadi suatu transaksi. Jelaskan
penyebab penambahan dan pengurangan atas modal pada kolom paling kanan.
7
Pertemuan Ketiga
LAPORAN KEUANGAN
Biaya-biaya Operasi:
Gaji Pegawai Rp 1,200,000.00
Bensin & Oli 800,000.00
Reparasi &
pemeliharaan 500,000.00
Penyusutan Kendaraan 2,000,000.00
Asuransi 100,000.00
Jumlah Biaya 4,600,000.00
Laba Bersih Rp 5,400,000.00
Laporan rugi-laba memberikan informasi tentang hasil usaha dan biaya-biaya yang
dikeluarkan selama periode tertentu. Elemen laporan rugi-laba terdiri dari:
8
a. Pendapatan. Merupakan aliran kas masuk dari hasil penjualan barang atau jasa kepada
konsumen.
b. Biaya. Merupakan aliran kekayaan yang dikeluarkan atau kekayaan yang melekat pada
produk atau jasa yang diserahkan oleh perusahaan kepada konsumen dalam rangka
memperoleh pendapatan dalam transaksi penjualan.
c. Laba. Selisih bersih antara pendapatan dan biaya, terjadi jika pendapatan lebih besar
dari biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
d. Rugi. Kebalikan dari laba.
Laporan perubahan modal merupakan salah satu laporan keuangan yang memberikan
informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama periode tertentu.
Perubahan modal dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu investasi/modal awal, investasi
baru, adanya rugi/laba dan prive (penarikan modal dari pemilik). Elemen yang termasuk
terdiri dari investasi mula-mula atau modal awal, rugi/laba selama periode yang
bersangkutan, prive dan modal akhir.
3. Neraca
Adalah salah satu laporan keuangan berupa daftar yang menggambarkan atau memberikan
informasi tentang kekayaan (aktiva) yang dikuasai dan digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu laba, utang (kewajiban) yang dimiliki oleh perusahaan
yang harus diselesaikan, baik jangka panjang maupun jangka pendek dan modal yang
dimiliki oleh perusahaan pada suatu saat tertentu.
9
Judul suatu neraca terdiri atas: (1) nama organisasi atau perusahaan, (2) nama laporan
(dalam hal ini neraca), dan (3) tanggal neraca. Badan atau isi laporan terdiri atas tiga
bagian yaitu: aktiva, kewajiban, dan modal. Sisi sebelah kanan neraca biasa juga disebut
pasiva yang terdiri atas dua bagian yaitu kewajiban pada kreditur (utang) dan kewajiban
pada pemilik (modal). Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam laporan ini ialah
bahwa jumlah aktiva selalu sama dengan jumlah pasiva (kewajiban dan modal).
Keseimbangan ini biasanya digambarkan sebagai suatu persamaan akuntansi, yaitu suatu
persamaan yang menunjukan bahwa jumlah semua harta atau sumber-sumber yang
tercantum pada sisi kiri adalah berasal dari kreditur dan pemilik. Sebaliknya jumlah
kontribusi kreditur dan pemilik harus sama dengan jumlah harta perusahaan.
Saatnya l a t i h a n …..
Freshty SALAK adalah sebuah perusahaan perseorangan milik Tuan Darmawan yang
mempunyai harta dan kewajiban perusahaan per 1 September 2015 adalah sebagai berikut:
1. Kas Rp 10.400.000
2. Piutang Dagang Rp 5.750.000
3. Perlengkapan Rp 1.560.000
4. Tanah Rp 160.000.000
5. Utang Dagang Rp 48.800.000
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan September 2015 adalah sebagai berikut:
1. Dibayar utang kepada kreditur Rp 2.680.000
2. Dibeli perlengkapan secara kredit Rp 1.310.000
3. Dibayar sewa bulan September Rp 2.250.000
4. Dikirimkan faktur tagihan kepada konsumen yang telah mengambil produk secara kredit
Rp 7.450.000
5. Diterima pembayaran dari konsumen secara tunai Rp 4.600.000,00
6. Dibayar biaya-biaya berikut:
a. Biaya pengangkutan Rp 1.725.000
b. Biaya gaji pegawai Rp 2.300.000
c. Biaya listrik Rp 1.510.000
d. Pemakaian biaya perlengkapan selama bulan September adalah Rp. 1.570.000
11
Diminta:
1. Tentukan jumlah modal Darmawan per 1 September 2015!
2. Buatlah laporan arus kas, laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan neraca per 30
September 2015!
12
Pertemuan Keempat
Jumlah rekening yang perlu diadakan dalam pembukuan suatu perusahaan tergantung kepada
kebutuhan. Kumpulan rekening dalam perusahaan disebut buku besar atau ledger. Buku besar
dapat berupa “buku” atau berupa kartu yang halaman-halamannya berfungsi sebagai rekening.
Setiap rekening harus diberi nama yang jelas untuk memudahkan pencatatan dalam masing-
masing rekening. Dalam buku besar biasanya rekening-rekening disusun dengan urutan
tertentu, yaitu rekening-rekening untuk neraca disusun paling depan, dan sesudah itu barulah
rekening-rekening yang akan dicantumkan dalam laporan rugi-laba.
Penggolongan rekening
1. Rekening-rekening neraca (rekening riil) yaitu rekening-rekening yang pada akhir
periode akan dilaporkan di dalam neraca. Terdiri dari rekening-rekening:
a. Aktiva (harta), seperti kas, piutang usaha, piutang wesel, perskot (biaya dibayar
dimuka), tanah, peralatan dll.
b. Kewajiban (utang), seperti utang dagang, utang wesel dll.
c. Modal, terdiri dari modal (baik perorangan maupun modal bersama) dan prive.
2. Rekening-rekening rugi-laba (rekening nominal) yaitu rekening-rekening yang pada
akhir periode akan dilaporkan dalam laporan rugi-laba. Terdiri dari rekening-rekening:
a. Pendapatan, yakni pendapatan hasil usaha perusahaan maupun pendapatan lain-lain
(bukan hasil usaha utama perusahaan)
b. Biaya, yakni beban yang harus ditanggung atau dikeluarkan oleh perusahaan, seperti
biaya gaji pegawai, biaya sewa gedung, biaya iklan, biaya listrik dan sebagainya.
Bentuk rekening
Bentuk yang paling sederhana dan banyak digunakan adalah berbentuk huruf T. Bentuk ini
terdiri dari dua sisi, yaitu sisi kiri (debet) dan sisi kanan (kredit).
Nama rekening
Mencatat disisi kiri disebut mendebet rekening, sedangkan disisi kanan disebut mengkredit
rekening.
13
Keterangan:
Nama rekening dicantumkan diatas tengah, kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya
transaksi, kolom keterangan untuk mencatat hal-hal yang berhubungan dengan transaksi yang
dicatat, kolom F untuk menulis halaman jurnal dan kolom jumlah untuk mencatat nominal
transaksi.
Contoh penggunaan rekening Kas yang telah digunakan oleh Salon “PAS” untuk mencatat
transaksi bulan Desember 2012.
Kas
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2012 2012
Des 1 Setoran modal 20.000,00 Des 1 Peralatan salon 10.000,00
15 Penerimaan piutang 700,00 1 Pembayaran utang 2.000.00
5 Pembayaran sewa 300.00
31 Pembayaran gaji 450.00
20.700.00 31 Biaya listrik 400.00
31 Prive 600.00
13.750.00
Semua transaksi yang berhubungan dengan penambahan kas dicatat pada sisi debet.
Sedangkan yang berhubungan dengan pengurangan kas dicatat pada sisi kredit.
Setiap akhir bulan, sisi debet dan sisi kredit dijumlahkan, kemudian ditulis dengan pensil.
Angka Rp 20.700,00 dan Rp 13.750,00 menunjukkan jumlah masing-masing sisi. Dari jumlah
kedua sisi tersebut dapat diketahui jumlah kas pada akhir bulan Desember 2012 dengan cara
mencari selisih jumlah debet dan jumlah kredit. Jika hasilnya positif, berarti perusahaan masih
memiliki uang kas, sedangkan jika negative, berarti perusahaan tidak memiliki uang kas,
bahkan telah menggunakan uang dari pihak lain (telah terjadi kesalahan pencatatan atau ada
transaksi yang belum ditulis). Selisih antara debet dan kredit disebut saldo rekening.
Pembukuan Berpasangan
Prinsipnya bahwa setiap transaksi selalu dicatat dengan mendebet dan mengkredit dua buah
rekening atau lebih dengan jumlah nominal yang sama. Dengan demikian, setiap transaksi
minimal akan berpengaruh pada dua buah rekening, yaitu satu rekening didebet dan satu
rekening dikredit.
14
Contoh:
Pada awal Oktober 2012, Mr. Jose mendirikan perusahaan angkutan yang diberi nama
Perusahaan Angkutan Sampai dan menanamkan modalnya kedalam perusahaan tersebut
berupa: Uang tunai sebesar Rp 7.400.000,00 dan peralatan kantor seharga Rp 150.000,00.
Analisis Transaksi:
a. Rekening aktiva dan rekening modal bertambah.
b. Nama rekening-rekening aktiva yang dipakai adalah Kas dan Peralatan Kantor, sedangkan
rekening modal adalah Modal-Mr. Jose.
c. Debet: Kas sebesar Rp 7.400.000,00 (karena bertambah)
Debet: Peralatan kantor Rp 150.000,00 (karena bertambah)
Kredit: Modal-Mr. James Rp 7.550.000,00 (karena bertambah)
Latihan ah ….
pertama
Berikut ini adalah transaksi-transaksi dari sebuah persewaan mobil milik Huda yang terjadi
selama bulan Agustus 2012 (bulan pertama beroperasi).
1. Sebagai setoran modalnya, menyerahkan uang tunai Rp 10.000.000,00 dan 3 buah mobil
yang bernilai Rp 450.000.000,00
2. Dibayar oli untuk keperluan perawatan mobil seharga Rp 500.000,00
3. Dikirimkan tagihan ke Andi yang telah menyewa mobil selama beberapa hari senilai Rp
2.000.000,00
4. Huda mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 3.000.000,00
5. Dibeli secara kredit sebuah peralatan kantor dari toko ABC seharga Rp 2.500.000,00
6. Diterima pendapatan jasa persewaan Rp 10.300.000,00
7. Dibayar gaji pegawai Rp 1.900.000,00
8. Diterima pembayaran dari Andi (lihat no. 3)
9. Dibayar angsuran kepada toko ABC sebesar Rp 750.000,00
10. Dibayar biaya telepon sebesar Rp 45.000,00
Diminta
1. Catatlah transaksi diatas pada rekening T yang bersangkutan
2. Buatlah neraca saldo per 31 Agustus 2012
Tuan Siro mendirikan sebuah biro konsultan obat herbal. Berikut ini adalah transaksi-
transaksi yang dilakukan selama bulan April 2015 (bulan pertama operasi perusahaan):
1. Tuan Siro memulai perusahaannya dengan menyerahkan uang tunai Rp 12.000.000,00,
dan sebuah mobil yang bernilai Rp 65.000.000,00 sebagai setoran modalnya.
2. Dibayar sewa kantor bulan April Rp 800.000,00.
3. Dibeli peralatan kantor secara kredit Rp 2.500.000,00.
4. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 600.000,00.
5. Dibayar biaya pemasangan iklan pada harian Tribun Jogja Rp 50.000,00.
15
6. Dikirimkan faktur tagihan kepada seorang konsumen yang menggunakan jasa perusahaan
secara kredit Rp 800.000,00.
7. Dibayar premi asuransi untuk 2 tahun Rp 480.000,00.
8. Dibayar angsuran utang yang timbul karena pembelian peralatan kantor secara kredit, Rp
1.000.000,00. (Lihat transaksi no 3).
9. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 500.000,00.
10. Diterima angsuran dari seorang konsumen yang menggunakan jasa secara kredit (lihat
transaksi no 6) sebesar Rp 600.000,00.
11. Tuan Siro mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp 300.000,00.
12. Dibayar gaji pegawai Rp 700.000,00.
Diminta:
1. Buatlah rekening - rekening T untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut secara
langsung.
2. Tentukan saldo setiap rekening tersebut!
16
Pertemuan Kelima
Jurnal
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis
(berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan
dikredit beserta jumlh rupiahnya masing-masing. Sebelum dicatat dalam buku besar, semua
transaksi harus dicatat terlebih dahulu dalam jurnal, sehingga jurnal sering disebut sebagai
buku catatan pertama (book of original entry).
Pada waktu tertentu (harian atau mingguan) pendebetan dan pengkreditan (catatan yang ada
pada jurnal) dipindahkan ke rekening-rekening buku besar.
Bentuk jurnal
Bentuk yang paling sederhana sebagai berikut:
Proses mencatat suatu transaksi di dalam jurnal disebut menjurnal. Prosedur yang harus
diikuti dalam menjurnal adalah sbb:
1. Tahun ditulis pada baris pertama. Biasanya tidak ditulis berulang-ulang pada suatu
halaman apabila tahun tidak berganti.
2. Nama bulan ditulis untuk transaksi yang pertama terjadi dalam bulan yang bersangkutan
pada bagian atas kolom pertama. Nama bulan hanya ditulis lagi pada atas halaman yang
baru atau pada awal bulan yang baru.
3. Tanggal untuk setiap transaksi dicatat pada kolom pertama pada bagioan kolom kecil.
Untuk setiap transaksi perlu ditulis tanggalnya meskipun dalam tanggal yang sama terjadi
transaksi.
4. Nama rekening yang didebet ditulis merapat ke pinggir sebelah kiri dalam kolom (2) dan
jumlah pendebetan dimasukkan ke dalam sisi kiri atau kolom (4)
5. Nama rekening yang dikredit ditulis dalam baris berikutnya pada kolom (2) dan ditulis
sedikit masuk kesebelah kanan bila dibandingkan dengan nama rekening yang didebet.
Jumlah pengkreditan dicatat pada sisi sebelah kanan atau kolom (5) dalam kolom jumlah.
6. Penjelasan atau keterangan ditulis pada baris berikutnya dalam kolom (2). Sebaiknya
keterangan ditulis secara singkat tanpa mengabaikan informasi yang penting dan dapat
dipahami dengan jelas.
JURNAL
Halaman: 1
Nomor Jumlah
Tangga
Nama Rekening & Keterangan Rekenin
l Debet Kredit
g
(1) (2) (3) (4) (5)
201 1 Kas Rp
0 Modal, Abdul 100.000,00 Rp
Nov (Setoran modal dari Tuan 100.000,0
Abdul) 0
3 Peralatan Kantor
Kas 25.000,00
(Pembelian mesin tik)
25.000,00
Jurnal yang dibuat untuk suatu transaksi disebut ayat jurnal. Antara ayat jurnal yang satu
dengan yang lain hendaknya diberi jarak satu baris, sehingga jelas terlihat batas antara jurnal
yang satu dengan yang lainnya. Kolom nomor rekening tidak perlu diisi pada saat menjurnal.
Kolom ini dicatat setelah jurnal tersebut dicatat dalam rekening-rekening yang bersangkutan
di buku besar. Dengan demikian dapat diketahui jurnal-jurnal yang sudah dibukukan ke buku
besar dan jurnal-jurnal yang belum dicatat di buku besar.
Posting
Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar
disebut posting, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debet jurnal ke dalam sisi debet
buku besar/rekening dan memindahkan jumlah dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit
buku besar/rekening. Nama rekening yang diposting di buku besar harus sesuai dengan nama
18
rekening yang tertulis di dalam jurnal. Urut-urutan kegiatan memindahkan ke rekening buku
besar ini harus sejalan dengan urut-urutan mendebit dan mengkredit dari jurnal. Dalam
perusahaan-perusahaan besar biasanya posting ke buku besar dilakukan dengan menggunakan
mesin pembukuan atau secara otomatis dilakukan dengan komputer.
Transaksi
2012 1 Tuan Abdul menyerahkan modal untuk usaha percetakan “OCE” berupa uang
April tunai sebesar Rp 290.000,00, piutang dagang Rp 65.000,00, perlengkapan
kantor senilai Rp 125.000,00 dan mesin cetak seharga Rp 3.500.000,00.
2 Dibayar tunai kontrak gedung sebesar Rp 60.000,00 untuk tiga bulan
3 Dibeli mesin cetak baru secara kredit dari PT. Merbabu, Semarang seharga Rp
1.800.000,00.
4 Diterima pembayaran dari debitur sebesar Rp 50.000,00.
6 Dibayar biaya advertensi pada Harian KR Rp 15.000,00.
10 Dibayar utang pada PT. Merbabu Semarang Rp 100.000,00.
13 Dibayar Gaji Pegawai selama dua minggu Rp 10.000,00
16 Diterima uang dari hasil penyerahan pesanan sebesar Rp 900.000,00
20 Dibeli perlengkapan untuk kebutuhan percetakan seharga Rp 350.000,00
secara tunai
27 Dibayar gaji pegawai selama dua minggu Rp 10.000,00
30 Dibayar rekening telepon Bl April sebesar Rp 20.000,00
30 Diterima uang hasil penyerahan pesanan cetak Rp 850.000,00
30 Diserahkan pesanan barang cetakan sebesar Rp 500.000,00
30 Dibayar rekening listrik bl April Rp 1.000,00
30 Abdul mengambil uang perusahaan sebanyak Rp 5.000,00 untuk keperluan
pribadi
19
Halaman: 2
Jumlah
Tanggal Nama Rekening & Keterangan No Rek
Debet Kredit
(1) (2) (3) (4) (5)
30 Piutang Dagang 10 500.000,00
Pendapatan percetakan 700 500.000,00
(Penyerahan brng secara kredit
kepada Fa. Abadi Yogyakarta)
30 Macam-macam biaya 899 1.000,00
Kas 1 1.000,00
(By listrik bl April 2003)
30 Prive, Abdul 601 5.000,00
Kas 1 5.000,00
(pengambilan uang tunai untuk
pribadi)
No. Rek: 10
Piutang Dagang
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003 2003
April 1 Modal 1 65.000,00 April 4 Kas 1 50.000,00
30 Pendapatan 1 500.000,00
No. Rek: 50
Perlengkapan Kantor
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003
April 1 Modal 1 125.000,00
20 Pembelian 1 350.000,00
21
No. Rek: 60
Sewa Dibayar Dimuka
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003
April 1 1 60.000,00
Neraca Saldo
Neraca saldo atau neraca percobaan adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh
rekening yang ada didalam buku besar pada suatu saat tertentu. Tujuannya untuk menguji
kesamaan debet dan kredit dalam buku besar dan mempermudah penyusunan laporan
keuangan.
Kesamaan antara sisi debet dan kredit harus dijaga. Namun demikian, jumlah yang sama
belum menjamin bahwa segala sesuatunya sudah benar, sebab dimungkinkan ada kesalahan-
kesalahan tertentu yang tidak akan berpengaruh terhadap keseimbangan. Kesalahan yang
umum terjadi:
1. Transaksi tidak dicatat dalam buku besar. Misal rekening gaji pegawai belum dicatat,
maka yang muncul saldo gaji pegawai kecil dan kas besar (tidak sesuai dengan
kenyataan).
2. Kesalahan pencatatan jumlah rupiah dalam buku besar. Misal pendapatan sewa ditulis Rp
7.500,00, seharusnya Rp 17.500,00 (debet kas Rp 7.500,00 dan kredit pendapatan sewa
Rp 7.500,00)
3. Pendebetan atau pengkreditan ke dalam rekening yang salah.
4. Mencatat transaksi yang sama lebih dari satu kali.
5. Kesalahan yang saling menutupi. Misal rekening kas dicatat terlalu besar Rp 1.000,00 dan
ternyata rekening utang dagang dicatat kredit terlalu besar Rp 1.000,00.
23
Jika terjadi kesalahan pembukuan, langkah-langkah untuk menelusuri kembali adalah sebagai
berikut:
1. Periksa kebenaran penjumlahan kolom-kolom debet dan kredit neraca saldo dengan cara
menjumlah ulang.
2. Bandingkan nama-nama rekening yang tertulis pada kolom nama rekening di neraca saldo
dengan rekening-rekening yang ada di buku besar (agar tidak ada yang terlewatkan).
3. Periksalah kebenaran penjumlahan sisi debet dan sisi kredit rekening-rekening di buku
besar dan periksa pula perhitungan saldonya.
4. Bandingkan semua angka yang ada di buku besar dengan angka-angka yang tercantum
dalam jurnal.
5. Periksalah kesamaan jumlah debet dan kredit di dalam jurnal.
Jika neraca saldo tidak seimbang atau belum sesuai, maka kegiatan akuntansi selanjutnya
tidak dapat dilakukan sampai penyebab kesalahan ditemukan.
Koreksi Kesalahan
Kesalahan-kesalahan biasanya terjadi pada waktu menjurnal dan pada waktu posting.
Kesalahan tersebut tidak boleh dokoreksi dengan cara menghapus, sebab bekas-bekas
menghapus akan menimbulkan kecurigaan seakan terjadi ketidakberesan atau kecurangan. (1)
Jika kesalahan berupa salah menulis nama rekening atau jumlah dalam jurnal sebelum
diposting, maka cukup diberi garis lurus pada ayat jurnal tersebut (bisa juga dengan tinta
merah), kemudian diatasnya dituliskan ayat jurnal yang benar. (2) Jika kesalahan menjrunal
sudah terlanjur diposting, maka cara mengoreksinya harus dilakukan dengan membuat jurnal
koreksi. Misal, tanggal 12 April pengeluaran Kas sebesar Rp 1.000,00 untuk pembelian
Peralatan Kantor, telah dijurnal dan diposting dengan mendebit rekening Perlengkapan
Kantor, maka kesalahan ini harus dikoreksi melalui jurnal dengan mengkredit Perlengkapan
Kantor dan mendebet Peralatan Kantor dengan keterangan (untuk membetulkan atas
kesalahan pendebitan Perlengkapan Kantor tanggal 12 April)
Latihan lagiiii
Pada tanggal 1 September 2015, Marijan membuka sebuah perusahaan penatu. Transaksi yang
terjadi sebagai berikut:
2015 1 Marijan menanamkan uangnya sebesar Rp 5.000.000,00 ke perusahaannya.
Sept. 2 Dibayar sewa gedung bl. September 2015 sebesar Rp 500.000,00.
3 Dibeli sebuah mesin cuci seharga Rp 2.500.000,00. Rp 1.000.000,00 dibayar
tunai, sisanya dengan wesel berjangka 6 bulan dengan tingkat bunga 12 %.
4 Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp 1.200.000,00.
10 Diterima tagihan dari surat kabar Radar Jogja untuk pemasangan iklan sebesar
Rp 200.000,00.
20 Marijan mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 700.000,00.
30 Penerimaan kas dari penghasilan penatu selama bulan September 2015 sebesar
Rp 6.200.000,00.
Pertemuan Keenam
PENYESUAIAN PEMBUKUAN
Pembuatan penyesuaian pada umumnya berkaitan dengan penentuan laba bersih perusahaan.
Seperti kita ketahui, tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba, sehingga penentuan
laba yang tepat adalah merupakan salah satu fungsi akuntansi yang sangat penting.
Sehubungan dengan hal ini dalam akuntansi dikenal beberapa konsep dan prinsip yang erat
kaitannya dengan penentuan laba yang akan diterangkan dalam uraian berikut, yaitu konsep
akuntansi akrual, periode akuntansi, prinsip pendapatan, dan prinsip mempertandingkan.
Saldo-saldo dalam neraca saldo yang memerlukan penyesuaian untuk mengakui hal-hal
sebagai berikut:
1. Piutang Pendapatan, yaitu: pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum
dicatat.
2. Utang Biaya, yaitu: biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum
dicatat.
3. Pendapatan Diterima Dimuka, yaitu: pendapatan yang sudah diterima tetapi sebenarnya
merupakan pendapatan untuk periode yang akan datang.
4. Biaya Dibayar Dimuka, yaitu: biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus
dibebankan pada periode yang akan datang.
5. Kerugian Piutang, yaitu: taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak
bisa ditagih.
6. Depresiasi (Penyusutan), yaitu: penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu
periode akuntansi.
7. Biaya Pemakaian Perlengkapan, yaitu: bagian dari harga beli perlengkapan yang telah
dikonsumsi selama periode akuntansi.
Buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2011, sebelum laporan keuangan
tahunan disusun untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Tanggal 1 Januari 2011, rekening Perlengkapan Toko mempunyai saldo debit sebesar Rp
3.500.000. Selama tahun 2011, dibeli perlengkapan toko seharga Rp 6.250.000. Pada akhir
tahun 2011, perlengkapan toko yabng tersedia senilai Rp 1.800.000.
2. Rekening Asuransi Dibayar di Muka pada akhir tahun (sebelum disesuaikan) menunjukkan
saldo Rp 9.500.000. Setelah dilakukan perhitungan, biaya asuransi untuk tahun 2011
sebesar Rp 5.600.000.
3. Rekening Sewa Dibayar di Muka pada akhir tahun (sebelum disesuaikan) mempunyai
saldo debit sebesar Rp 7.800.000. Setelah dihitung, ternyata sisa sewa dibayar di muka
tinggal Rp 3.750.000.
4. Depresiasi peralatan toko untuk tahun berjaan diperkirakan sebesar Rp 13.500.000.
26
5. PBB untuk tahun ini sebesar Rp 8.480.000 sampai dengan akhir tahun belum dicatat dan
belum dibayar.
Perusahaan Jasa Terserah pada tanggal 30 November 2015 mempunyai bneraca saldo sebagai
berikut:
Kas Rp 62,000,000.00
Piutang Dagang 22,400,000.00
Bunga Dibayar di Muka 500,000.00
Sewa Dibayar di Muka 9,000,000.00
Perlengkapan Kantor 2,650,000.00
Peralatan Kantor 66,000,000.00
Utang Bank Rp 30,000,000.00
Utang Dagang 18,000,00.00
Modal, Tn. Pasrah 100,000,000.00
Pendapatan Komisi 57,000,000.00
Pendapatan Sewa 1,800,000.00
Biaya Gaji 39,000,000.00
Biaya Pemeliharaan 800,000.00
Biaya Iklan 3,900,000.00
Biaya Telepon & Listrik 550,000.00
Rp 206,800,000.00 Rp 206,800,000.00
Perusahaan mulai beroperasi pada tanggal 1 November 2015 dan membuat jurnal penyesuaian
setuap akhir bulan. Informasi untuk pembuatan jurnal penyesuaian pada tangggal 30
November 2015 adalah sebagai berikut:
1. Harga perolehan perlengkapan yang ada pada akhir bulan berjumlah Rp 1.600.000,00.
2. Pada tanggal 1 November 2015, perusahaan memperoleh pinjaman dari bank sebesar Rp
30.000.000,00 dengan bunga 10%/tahun. Tanggal jatuh tempo pinjaman tersebut adalah
tanggal 1 Februari 2016. Sebagian bunga pinjaman telah dibayar pada tanggal 1
November.
3. Biaya gaji untuk bulan November yang belum dibayar berjumlah Rp 3.100.000,00.
4. Tarif sewa kantor Rp 3.000.000,00. Perusahaan melakukan pembayaran sewa 3 tahun
sekaligus pada tanggal 1 Novermber 2015.
5. Peralatan kantor dibeli tgl 1 November 2015. Peralatan ini diperkirakn akan mempunyai
umur ekonomis selama 4 tahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp 6.000.000,00.
Diminta:
1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan!
2. Buatlah neraca saldo setelah penyesuaian tersebut!
27
Pertemuan Ketujuh
NERACA LAJUR
Neraca Lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur-lajur) yang dirancang untuk
menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun
laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Sebenarnya neraca lajur lebih tepat
disebut sebagai kertas kerja yang digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan-
laporan keuangan. Neraca lajur tidak merupakan bagian dari catatan-catatan akuntansi yang
formal. Oleh karena sifatnya tidak formal, maka penyusunannya dapat juga dilakukan dengan
menggunakan pensil, sehingga lebih mudah dikoreksi apabila terjadi kesalahan.
Neraca lajur sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang akan sajikan dalam laporan
keuangan. Dalam neraca lajur, saldo rekening-rekening buku besar disesuaikan,
diseimbangkan dan disusun menurut cara-cara yang sesuai dengan penyusunan rekening-
rekening dalam laporan keuangan. Pemakaian neraca lajur juga dapat menunjukkan bahwa
prosedur-prosedur yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah
dilaksanakan seluruhnya. Neraca lajur bukan laporan keuangan. Oleh karena itu neraca lajur
tidak perlu diberikan pada pihak luar. Perlu disadari pula bahwa neraca lajur tidak dapat
menggantikan kedudukan catatan-catatan akuntansi atau laporan keuangan, melainkan
semata-mata hanya merupakan alat pembantu untuk menyusun laporan keuangan.
Tujuannya:
1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian.
3. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat
jurnal penyesuaian.
PERUSAHAAN “XYZ”
Neraca Lajur
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2006
Neraca Saldo
Neraca Saldo Penyesuaian Setelah Rugi-Laba Neraca
Nama Rekening Penyesuaian
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
28
Setelah data-data dimasukkan ke dalam neraca lajur, proses selanjutnya adalah menyusun
laporan keuangan yang terdiri dari:
1. Laporan rugi – laba
2. Laporan Perubahan Modal
3. Neraca
Perusahaan Jasa Bermuda mempunyai neraca saldo yang belum disesuaikan pada tanggal 30
November 2015 sebagai berikut:
Informasi tambahan:
1. Biaya asuransi untuk bulan November 2015 berjumlah Rp 1.600.000,00.
2. Berdasarkan perhitungan fisik, diperoleh informasi bahwa persediaan perlengkapan kantor
pada akhir periode berjumlah Rp 1.400.000,00.
3. Gaji karyawan bulan November yang belum dibayar berjumlah Rp 3.000.000,00.
4. Pada tanggal 1 November, perusahaan menerima kas (pendapatan yang diterima dimuka)
dari Toko Bebek sebesar Rp 8.000.000,00. Pendapatan tersebut adalah merupakan
pendapatan untuk bulan November dan Desember 2015.
5. Peralatan kantor diperkirakan memiliki umur ekonomis 8 tahun tanpa sisa.
Diminta:
1. Buatlah jurnal penyesuaian untuk bulan November 2015!
2. Buatlah neraca lajur!
3. Buatlah laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan neraca per 30 November 2015!
29
Pertemuan Kedelapan
Rekening riil akan dipergunakan selama perusahaan masih ada. Setiap akhir periode
akuntansi, saldo yang ada di rekening riil menunjukkan saldo akhir rekening tersebut yang
akan dipindahkan pada proses selanjutnya untuk disusun menjadi laporan keuangan. Saldo
akhir rekening riil pada periode akuntansi merupakan saldo awal rekening riil pada periode
akuntansi berikutnya.
Rekening nominal pada dasarnya merup[akan rekening pembantu modal. Untuk kepentingan
informasi pendapatan dan baiay perusahaan, maka setiap awal periode akuntansi, saldo
rekening nominal menunjukkan angka 0 (nol) dan setiap akhir periode, saldo yang ada di
rekening nominal akan dipindahkan ke frekening modal melalui rekening antara yakni
rekening rugi/laba.
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo rekening sementara
(rekening-rekening nominal dan rekening prive). Tujuan pembuatan jurnal penutup adalah:
1. Menutup saldo yang terdapat dalam semua rekening sementara (membuat saldo rekening
sementara menjadi 0/nol).
2. Menentukan besarnya rugi-laba untuk periode yang dilaporkan.
3. Memisahkan transaksi pendapatan dan biaya untuk tahun tertentu dengan tahun
berikutnya.
4. Menyajikan neraca awal tahun berikutnya
5. Agar saldo rekening modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir
periode.
6. Memudahkan apabila dilakukan pemeriksaan, karena sudah memisahkan transaksi yang
terjadi pada periode sebelumnya dengan transaksi yang terjadi pada periode berikutnya.
Untuk menyelenggarakan penutupan buku, dibuatkan rekening sementara yang baru yaitu
rekening Rugi-Laba atau ada yang menyebutnya rekening Ikhtisar Rugi-Laba.
Urutan penutupan pembukuan sebagai berikut:
1. Memastikan rekening-rekening yang memerlukan penyesuaian sudah dilakukan
penyesuaian sebelum dibuat jurnal penutup.
2. Menyiapkan rekening antara (rekening rugi-laba).
3. Menutup semua rekening pendapatan dengan memindahkan saldo setiap rekening
pendapatan ke rekening Rugi-Laba.
4. Menutup semua rekening biaya dengan memindahkan saldo setiap rekening biaya ke
rekening Rugi-Laba.
5. Menghitung saldo rekening rugi-laba
6. Menutup rekening Rugi-Laba dengan memindahkan saldo rekening tersebut ke rekening
Modal.
7. Menutup rekening Prive (jika ada) dengan memindahkan saldo rekening tersebut ke
rekening Modal.
30
Ayat jurnal penutup harus dibuat dalam proses penutupan buku (sesuai dengan bentuk badan
usaha perusahaan tersebut).
Neraca saldo setelah penutupan buku hanya berisi informasi saldo rekening nominal yang
terdiri dari aktiva, kewajiban dan modal.
Diminta:
1. Buatlah jurnal penutup per 31 Desember 2012!
2. Tentukan laba atau rugi untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2012!
Penyesuaian kembali
Setelah laporan keuangan disusun dan jurnal penutup dicatat serta dibukukan, pada awal
periode selanjutnya (sebelum mencatat transaksi baru) perusahaan kadang merasa perlu untuk
melakukan penyesuaian kembali atas beberapa jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada
akhir pwriode sebelumnya. Jurnal yang dibuat untuik tujuan tersebut disebut jurnal
penyesuaian kembali atau jurnal pembalikan. Disebut pembalikian karena pendebetan dan
pengkreditannya merupakan kebalikan darui jurnal penyesuaian yang telah dibuat
sebelumnya. Intinya, penyesuaian kembali adalah proses mengembalikan beberapa transaksi
yang telah disesuaikan pada laporan periode sebelumnya. Merupakan sesuatu yang tidak
31
Beberapa transaksi yang perlu di buatkan jurnal ke mbali adalah sebagai berikut:
1. Penyesuaian kembali utang gaji
2. Penyesuaian kembali piutang bunga
Pertemuan Kesembilan
Perusahaan dagang harus terlebih dahulu membeli barang dagang untuk dijual kepada
pelanggan. Bila barang dagang tersebut telah dijual, pendapatan dilapokan sebagai
penjualan dan biaya dari barang dagang tersebut diakui sebagai beban yang disebut Harga
Pokok Barang Dagang yang Dijual (cost of merchandise sold) atau Harga Pokok
Penjualan.
Harga Pokok Penjualan dikurangkan dari penjualan untuk mendapatkan laba kotor.
Jumlah ini disebut laba kotor (gross profit) karena angka tersebut merupakan laba
sebelum dikurangi beban operasi. Persediaan yang masih tersisa (belum dijual) pada akhir
periode akuntansi disebut persediaan barang dagang (merchandise inventory). Persediaan
barang dagang dilaporkan sebagai aktiva lancar di neraca.
Pembelian barang dagangan untuk metode priodik dicatat dengan mendebet rekening
pembelian. Rekening pembelian adalah sebuah rekening sementara yang digunakan untuk
mengumpulkan seluruh harga pokok barang yang dibeli selama periode tertentu, sehingga
setiap akhir periode, rekening ini harus ditutup.
Dalam transaksi pembelian, terdapat hal lain yang mengikuti, yakni retur dan potongan
pembelian, potongan tunai pembelian, biaya angkut dan biaya lain yang harus dikeluarkan
terkait dengan pembelian barang dagangan tersebut.
33
C. Biaya Transportasi
Jual beli pada hakekatnya adalah perjanjian antara penjual dan pembeli untuk
menyerahkan barang atau jasa disertai imbalan tertentu. Ketentuan dalam syarat jual beli
dapat berlaku untuk transaksi pembelian maupun penjualan. Perbedaan utama dalam
syarat jual beli biasanya berhubungan dengan siapa yang menanggung biaya pengiriman
dan biaya-biaya lain yang berhubungan.
Beberapa syarat jual beli yang biasa terdapat dalam dunia usaha terdiri atas:
1. Loko gudang
Pembeli menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual ke gudang sendiri.
Bagi penjual begitu barang telah dipindahkan ke truk/kereta api yang disewa pembeli
maka penjualan dapat diakui dan dicatat dalam pembukuan. Demikian juga halnya bagi
pembeli, pada saat itu pembelian dapat diakui dan dicatat dalam pembukuan.
2. Franco gudang
Kebalikan dari loko gudang, pada syarat ini penjual menanggung biaya pengiriman
sampai ke gudang pembeli, penjualan diakui bila barang telah sampai di gudang
pembeli.
3. Free on board = FOB
Untuk perdagangan luar negeri terdapat istilah FOB dan CFI. Dalam syarat jual beli
FOB, pembeli di luar negeri menanggung biaya pengiriman dari pelabuhan muat
penjual sampai dengan pelabuhan penerima yang digunakan oleh pembeli. Penjual di
dalam negeri Indonesia hanya menanggung biaya pengangkutan sampai dengan
pelabuhan muatnya.
4. Cost, Freight and Insurance = CFI
Penjual harus menanggung biaya pengiriman/pengangkutan dan asuransi kerugian atas
barang tersebut selama perjalanan.
34
D. Potongan harga
1. Potongan tunai
Adalah potongan harga yang diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari
jangka waktu kredit. Dari sudut penjual, potongan ini disebut potongan penjualan
(sales discount) sedang dari segi pembeli disebut potongan pembelian (purchases
discount). Potongan tunai biasanya dinyatakan dengan 2/10, n/30 syarat ini berarti
potongan sebesar 2% diberikan bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10
hari setelah tanggal transaksi, sementara jangka waktu kredit yang diberikan adalah 30
hari.
2. Potongan perdagangan (Rabat)
Potongan ini diberikan karena perbedaan cara penjualan atau perbedaan langganan
yang dilayani, misalnya perusahaan memberikan potongan 30% untuk penjualan yang
dilakukan kepada pedagang besar, sedangkan untuk pedagang eceran diberikan
potongan 15%. Kebiasaan umum cara pembayaran adalah sebagai berikut:
a. 2/10, n/30. Dengan syarat ini penjual akan memberi potongan kepada pembeli
sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
b. EOM = End Of Month. Harga neto yang tercantum dalam faktur harus dilunasi
pembeli paling lambat akhir bulan, syarat ini tidak memberikan potongan,
sehingga pembeli harus membayar seluruh hutangnya.
c. N/10; EOM. Harga neto yang tercantum dalam faktur harus dilunasi paling lambat
10 hari setelah akhir bulan, tanpa mendapat potongan tunai.
Latihan yaaa …
Transaksi pembelian yang dilakukan PD Makmur Banget pada bulan Desember 2015 adalah
sebagai berikut:
Diminta:
1. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut dengan metode periodik/fisik!
2. Berapakah nilai pembelian bersih PD Makmur Banget pada bulan Desember 2015?
35
Pertemuan Kesepuluh
Penggunaan metode fisik mengharuskan adanya perhitungan barang yang masih ada pada
tanggal penyusunan laporan keuangan. Perhitungan persediaan (stock opname) ini diperlukan
untuk mengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan kemudian diperhitungkan harga
pokoknya. Dalam metode ini mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam buku-buku, setiap
pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian. Karena tidak ada catatan mutasi
persediaan barang maka harga pokok penjualan juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu.
Harga pokok penjualan baru dapat dihitung apabila persediaan akhir sudah dihitung.
Catatan:
1) Data diambil dari saldo buku besar rekening yang bersangkutan
2) Data diambil dari hasil stock opname
Diminta:
a. Hitunglah nilai pembelian bersihnya!
b. Hitunglah harga pokok barang yang tersedia untuk dijual!
c. Hitunglah harga pokok penjualannya!
Diminta:
a. Hitunglah harga pokok penjualannya!
b. Hitunglah nilai persediaan akhir!
c. Hitunglah laba bersihnya!
37
Pertemuan Kesebelas
1. Neraca Saldo
Idem dengan perusahaan jasa
2. Penyesuaian
Idem dengan perusahaan jasa
Ditambah dengan penyesuaian persediaan, dikaitkan langsung dengan pembeian dllnya.
Neraca Saldo yang dimiliki oleh PD Sekali pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebagai berikut:
PD Sekali
Neraca Saldo
31 Juli 2015
Kas 426.700
Piutang Dagang 56.000
Persediaan Barang Dagangan 200.000
Asuransi Dibayar Dimuka 36.000
Tanah 3.000.000
Gedung 6.000.000
Akumulasi Depresiasi Gedung 2.000.000
Utang Dagang 15.000
Modal, Djasman 7.366.000
Prive, Djasman 10.000
Penjualan 925.000
Retur dan Potongan Penjualan 40.000
Potongan Tunai Penjualan 6.200
Pembelian 325.000
Biaya Angkut Pembelian 25.000
Retur dan Potongan Pembelian 30.000
Potongan tunai Pembelian 4.900
Biaya Advertensi 16.000
Gaji Pegawai 180.000
Biaya Sewa 20.000
10.340.900 10.340.900
Diminta:
Buatlah jurnal untuk mencatat menyesuaikan transaksi-transaksi tersebut di atas!
38
Pertemuan Keduabelas
1. Neraca Lajur
Idem dengan perusahaan jasa
2. Jurnal Penutup
Idem dengan perusahaan jasa
Informasi tambahan:
1. Persediaan barang dagangan pada tanggal 30 September 2015 berjumlah Rp
122.000.000,00.
2. Asuransi dibayar dimuka yang sudah digunakan (terpakai) berjumlah Rp 3.800.000,00.
3. Penyusutan peralatan pengangkutan diperkirakan berjumlah Rp 36.000.000,00.
4. Persediaan perlengkapan yang masih ada senilai Rp 2.700.000,00.
5. Gaji yang belum dibayar dan belum dicatat berjumlah Rp 42.500.000,00.
39
Diminta:
1. Buatlah neraca lajur untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2015!
2. Buatlah jurnal penutupnya!
40
1. Laporan Rugi/Laba
A. Penjualan xxx
Retur & Pot penjualan xxx
Pot tunai penjualan xxx +
xxx -
Penjualan Bersih xxx
B. HPP
Persediaan Awal xxx
Pembelian xxx
Retur & pot Beli xxx
Pot Tunai Beli xxx +
xxx –
Pembelian Bersih xxx
Biaya Angkut beli xxx +
Harga Pokok Pembelian xxx +
Harga Pokok Brg Siap dijual xxx
Persediaan Akhir xxx –
Harga Pokok Penjualan xxx -
Rugi/Laba Kotor Penjualan xxx
C. Biaya-biaya Operasi
Biaya Iklan xxx
Biaya Gaji xxx
Biaya semuanya xxx +
Jumlah Biaya Operasio xxx –
Rugi/Laba Bersih xxx
3. Neraca
Aktiva = Passiva (Utang + Modal Akhir)
41
Nih latihannya ….
Diminta:
1. Buatlah jurnal penyesuaian untuk mengakui informasi ytersebut!
2. Buatlah neraca lajur untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015!
3. Susunlah laporan keuangan yang terdiri dari laporan rugi laba, laporan perubahan modal
dan neraca per 30 Juni 2015!
42
REVIEW
Dalam rangka persiapan UAS, kita akan mengenang sepanjang jalan kenangan yang sudah
pernah kita lalui bersama dalam pembelajaran Pengantar Akuntansi. Smg pembelajaran ini bs
menjadi salah satu kenangan yang terindah …… ciiiyeeeee …….
Sebagai bonus, kita kenalan dengan Komputer Akuntansi, istilah kerennya penggunaan
aplikasi atau software akuntansi. Ternyata akuntansi juga ga mau ketinggalan dengan
perkembangan IT yg sangat cepat saat ini ya gaessss ….
Puluhan aplikasi akuntansi sudah beredar, ada yang gratis ada pula yang berbayar. Ada yang
mudah atau sederhana, ada pula yang tidak sederhana. Pokokmen komplit plit pliiittttt …..
sesuaikan pilihan denghan kemampuan perusahaan yaaa.
Naah, sebagai calon manajer (ciyeee, setidaknya menapak karir dari bagian administrasi dulu
deh sebelum menjadi manajer di suatu perusahaan/institusi), setidaknya rtifdak hanya tahu
tentang alur konvensional eh tradisional dalam akuntansi, yakni pembukuan secara manual
(mentok-mentoknya pake computer tapi pake software excel atau olah data sederhana dimana
kita harus memasukkan rumus sendiri). Mahasiswa harus tahu (syukur-syukur memahami)
tentang software akuntansi. Silahkan googling untuk mempelajari aplikasi akuntansi tsb dan
bs dicoba jika melakukan praktek usaha ya …..