Anda di halaman 1dari 42

1

BAHAN AJAR
PENGANTAR AKUNTANSI

Disusun Oleh:
MURSYID

AKADEMI MANAJEMEN ADMINISTRASI


YOGYAKARTA
2020
2

Pertemuan Pertama

PENDAHULUAN
(Akuntansi & Lingkungannya)

Akuntansi saat ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kegiatan bisnis dan
pemerintahan. Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha serta upaya pemetintah
menciptakan “good governance” mengakibatkan kebutuhan akan pertanggung jawaban
keuangan yang baik dan benar.

Akuntansi berasal dari bahasa Inggris yakni “to account” yang berarti memperhitungkan atau
mempertanggung jawabkan. Sedangkan kata “accountancy” yang berarti hal-hal yang
berkaitan dengan sesuatu yang dikerjakan oleh akuntan (accountant). Definisi akuntansi dapat
dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari
sudut proses kegiatannya.

Dari sudut Pemakai, adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu
organisasi. Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk:
1. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh
manajemen; dan
2. Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur, badan pemerintah dan
sebagainya.

Dari definisi ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:


1. Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi (biasanya berupa organisasi
perusahaan). Informasi akuntansi yang dihasilkan adalah informasi tentang organisasi.
2. Informasi akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan perusahaan.
Informasi ini digunakan dalam pengambilan keputusan intern organisasi (oleh manajemen
yaitu orang yang diberi tugas untuk memimpin perusahaan), dan juga untuk pengambilan
keputusan oleh pihak ekstern organisasi (oleh investor, yaitu: orang-orang yang
menanamkan uangnya dalam perusahaan untuk mendapatkan laba; oleh kreditur, yaitu:
orang-orang yang memberi pinjaman kepada perusahaan dan pihak lainnya).

Dari sudut Proses Kegiatan, adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan
dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan
akuntansi merupakan tugas yang kompleks dan menyangkut bermacam-macam kegiatan.
Pada dasarnya akuntansi harus:
1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan
diambil.
2. Memproses atau menganalisis data yang relevan.
3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Suatu data dapat dijadikan sebuah informasi setelah menjalani proses dan disajikan sesuai
dengan kebutuhan pemakai tertentu sehingga memiliki nilai informasi dan kualitas tertentu.
Informasi yang bernilai memiliki persyaratan sebagai berikut:
1. Dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi pihak pengambil keputusan.
2. Dapat memberikan keyakinan kepada para pemakai informasi mengenai kemungkinan
keberhasilan di dalam kondisi ketidakpastian.
3

3. Dapat digunakan untuk mengubah keputusan atau untuk mengubah tindakan.

Suatu informasi dikatakan mempunyai kualitas apabila memenuhi persyaratan sebagai


berikut:
1. Accuracy. Informasi harus bebas dari kesalahan dan bias, karena dapat mengurangi nilai
informasi.
2. Form. Disajikan dalam bentuk (format) tertentu yang sesuai dengan permintaan pemakai.
3. Timeliness. Penyajian hendaknya tepat waktu, artinya informasi tersebut harus tersedia
pada saat dibutuhkan.
4. Relevancy. Informasi yang disajikan harus ada kesesuaian dengan tujuan dan hendaknya
disajikan secara ringkas. Sebaiknya rincian yang tidak perlu dapat dihilangkan, karena
akan mengganggu pemakai informasi tersebut.
5. Reliability. Harus dapat dipertanggungjawabkan, artinya sumber informasi tidak
diragukan dan cara pengolahannya dilakukan dengan benar.

Informasi akuntansi merupakan hasil proses pengolahan data keuangan yang dituangkan
dalam bentuk laporan keuangan yang disajikan ke phak-pihak tertentu. Pihak yang
berkepentingan dengan informasi akuntansi sebagai berikut:
1. Manajer, untuk menyusun perencanaan perusahaannya, mengevaluasi kemajuan yang
dicapai dalam usaha mencapai tujuan dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang
diperlukan.
2. Pemilik/owner, untuk mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan
perusahaannya.
3. Investor, untuk mendapat hasil yang sesuai dengan harapannya.
4. Kreditur, untuk menilai kemampuan mengembalikan bunga dan pokok kredit tepat pada
waktunya.
5. Instansi pemerintah, untuk dapat menetapkan pajak dan melakukan
pengawasan/pembinaan.
6. Organisasi nirlaba, untuk penyusunan anggaran dan kepentingan keuangan lainnya.
7. Pemakai lainnya, untuk mengetahui kondisi perusahaan tempat bekerja.

Profesi Akuntansi
1. Akuntan public (public accounting profession), akuntan yang memberikan jasanya untuk
melayani kebutuhan masyarakat, diatur oleh UU no. 34 tahun 1954. Aktifitas yang
dilakukan adalah:
a. Pemeriksaan laporan keuangan
b. Konsultasi pajak
c. Konsultasi manajemen
2. Akuntan swasta/perusahaan (private accounting profession), akuntan yang memberikan
jasanya untuk kepentingan perusahaan/organisasi tempat bekerja. Aktifitasnya terdir dari:
a. Akuntansi keuangan
b. Akuntansi biaya
c. Akuntansi pajak
d. Akuntansi intern
e. Anggaran
3. Akuntan pemerintah (governmental accounting profession), akuntan yang memberikan
jasanya untuk kepentingan pemerintah. Digunakan untuk melaksanakan pemeriksaan
(audit) lembaga-lembaga pemerintahan atau proyek-proyek pemerintah (institusinya
Badan Pemeriksa Keuangan atau Kantor Akuntan Negara).
4

Akuntansi sebagai bidang pengetahuan terdiri dari:


1. Akuntansi Biaya
2. Akuntansi Keuangan
3. Akuntansi Mmanajemen
4. Sistem Akuntansi
5. Pemeriksaan (auditing)
6. Akuntansi Pajak
7. Akuntansi Pemerintah
8. Dll.

Jenis perusahaan:
1. Perusahaan Jasa
2. Perusahaan Dagang
3. Perusahaan Manufaktur

Bentuk-bentuk Organisasi Perusahaan


1. Perusahaan perseorangan, dimiliki oleh satu orang, bertanggung jawab penuh atas
operasional perusahaan.
2. Persekutuan, dimiliki oleh beberapa orang secara bersama, tanggung jawab penuh atas
perusahaan.
3. Perseroan, kepemilikan dalam bentuk saham, setiap penyaham hanya bertanggung jawab
sebesar modal saham yang disetor dan berhak atas deviden sesuai dengan saham yang
disetorkan.

Prinsip-prinsip Akuntansi
Berupa aturan-aturan yang ditetapkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), antara lain:
1. Konsep entitas (kesatuan usaha).
2. Prinsip reliability (obyektivitas).
3. Prinsip cost (biaya).
5

Pertemuan Kedua

HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER HARTA

Harta perusahaan bisa berasal dari pemilik perusahaan yang disebut modal, dan bisa juga
berasal dari pinjaman (dari luar perusahaan) yang disebut kewajiban.

Harta = Modal + Kewajiban

Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara harta yang
dimiliki oleh suatu perusahaan dengan sumber harta perusahaan tersebut, baik dari setoran
pemilik modal maupun investor (Modal) serta pinjaman pada pihak lain (Hutang/Kewajiban).

Persamaan akuntansi akan menunjukkan jumlah harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan
maupun perubahan harta tersebut yang diakibatkan adanya transaksi. Transaksi yang terjadi
dapat mengakibatkan adanya perubahan pada persamaan akuntansi tersebut, dimana
kemungkinan perubahan yang ada adalah sebagai berikut:
1. Harta naik, sumber harta naik
2. Harta turun, sumber harta turun
3. Harta naik/turun, sumber harta tetap.

Contoh:

1. Ali menyerahkan uangnya sebesar Rp 1.000.000,00 untuk mendirikan usaha laundry.

Kas = Modal Ali


1.000.000,00 = 1.000.000,-

2. Dibeli mesin cuci secara kredit ke toko Aldias senilai Rp 2.500.000,-

Kas + Mesin Cuci = Modal Ali + Utang Dagang


1.000.000,00 + 2.500.000,00 = 1.000.000,- + 2.500.000,00
dst

Latihan kuy ….

Santi AGRO FRESH adalah perusahaan perseorangan milik Ny. Santini. Pada saat ini
perusahaan tersebut masih menyewa gedung dan peralatan yang diperlukannya, tetapi telah
memiliki sebidang tanah yang kelak bisa digunakan untuk tempat pembangunan gedung.
Harta dan kewajiban perusahaan per 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
1. Kas Rp 9.400.000,00
2. Piutang Dagang Rp 4.750.000,00
3. Perlengkapan Rp 560.000,00
4. Tanah Rp 150.000.000,00
5. Utang Dagang Rp 38.800.000,00.
6

Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2015 adalah sebagai berikut:
1. Dibayar sewa bulan Januari Rp 1.250.000,00.
2. Dikirimkan faktur tagihan kepada konsumen yang telah menggunakan jasa secara kredit
Rp 6.450.000,00.
3. Dibayar utang kepada kreditur Rp 1.680.000,00.
4. Dibeli perlengkapan secara kredit Rp 310.000,00.
5. Diterima pembayaran dari konsumen yang telah menggunakan jasa secara tunai Rp
3.600.000,00.
6. Diterima pembayaran dari debitur yang telah menggunakan jasa secara kredit Rp
3.750.000,00.
7. Dibayar biaya-biaya berikut:
a. Biaya gaji pegawai Rp 1.300.000,00
b. Biaya pengangkutan Rp 725.000,00
c. Biaya listrik Rp 510.000,00
d. Macam-macam biaya Rp 190.000,00.
e. Ditetapkan bahwa pemakaian biaya perlengkapan selama bulan Januari adalah Rp
570.000,00.

Diminta:
1. Tentukan jumlah modal Ny Santini per 1 Januari 2015.
2. Tentukan harta, kewajiban dan modal per 1 Januari 2015 dalam bentuk persamaan
akuntansi; selanjutnya tunjukkan pertambahan dan pengurangan yang disebabkan oleh
tiap transaksi dan tetapkan saldo yang baru sesudah terjadi suatu transaksi. Jelaskan
penyebab penambahan dan pengurangan atas modal pada kolom paling kanan.
7

Pertemuan Ketiga

LAPORAN KEUANGAN

Fungsi utama akuntansi adalah menyediakan laporan-laporan periodik untuk manajemen,


investor, kreditur,dan pihak-pihak lain di luar perusahaan. Laporan keuangan utama yang
dihasilkan dari proses akuntansi adalah neraca dan laporan rugi laba. Neraca dibuat dengan
maksud untuk menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu saat tertentu,
sedangkan laporan rugi-laba menggambarkan hasil--hasil usaha yang dicapai dalam suatu
periode waktu tertentu. Pada umumnya kedua laporan ini disusun setahun sekali (tahunan),
namun tidak jarang dijumpai pula perusahaan yang menyusun laporan keuangan tiap kuartal,
bahkan tiap bulan.

1. Laporan rugi – laba


Laporan Rugi-Laba disusun untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu
periode waktu tertentu. Dengan kata lain, laporan rugi-laba menggambarkan keberhasilan
atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi
perusahaan diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Apabila pendapatan lebih besar
daripada biaya, maka dikatakan bahwa perusahaan memperoleh laba, dan bila terjadi
sebaliknya (pendapatan lebih kecil daripada biaya) maka perusahaan menderita rugi.
Laporan Rugi-Laba harus diberi judul, yang terdiri atas: nama perusahaan, nama laporan
(dalam hal ini "Laporan Rugi-Laba"), dan periode laporan. Isi laporan rugi laba terdiri atas
tiga komponen pokok, yakni: pendapatan, biaya dan laba atau rugi. Pendapatan adalah
aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan
barang atau pemberian jasa. Biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa
yang dikonsumsi untuk menghasilkan pendapatan. Laba (atau rugi) adalah selisih lebih
(atau kurang) antara pendapatan dengan biaya.

Perusahaan Angkutan Nyaman


Laporan Rugi-Laba
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2009

Pendapatan jasa angkutan Rp 10,000,000.00

Biaya-biaya Operasi:
Gaji Pegawai Rp 1,200,000.00
Bensin & Oli 800,000.00
Reparasi &
pemeliharaan 500,000.00
Penyusutan Kendaraan 2,000,000.00
Asuransi 100,000.00
Jumlah Biaya 4,600,000.00
Laba Bersih Rp 5,400,000.00

Laporan rugi-laba memberikan informasi tentang hasil usaha dan biaya-biaya yang
dikeluarkan selama periode tertentu. Elemen laporan rugi-laba terdiri dari:
8

a. Pendapatan. Merupakan aliran kas masuk dari hasil penjualan barang atau jasa kepada
konsumen.
b. Biaya. Merupakan aliran kekayaan yang dikeluarkan atau kekayaan yang melekat pada
produk atau jasa yang diserahkan oleh perusahaan kepada konsumen dalam rangka
memperoleh pendapatan dalam transaksi penjualan.
c. Laba. Selisih bersih antara pendapatan dan biaya, terjadi jika pendapatan lebih besar
dari biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
d. Rugi. Kebalikan dari laba.

2. Laporan Perubahan Modal


Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadap modal
pemilik. Apabila perusahaan memperoleh laba, maka laba tersebut akan menambah modal
pemilik. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, maka modal pemilik menjadi
berkurang. Modal pemilik dapat juga berubah karena adanya tambahan investasi yang
dilakukan oleh si pemilik, atau karena pemilik mengambil harta perusahaan untuk
keperiuan pribadi. Dengan demikian modal pemilik akan bertambah: (1) karena adanya
tambahan investasi oleh pemilik (2) karena perusahaan mendapat laba. Di lain pihak
modal pemilik akan berkurang: (1) karena pemilik melakukan pengambilan harta
perusahaan untuk keperiuan pribadi (disebut pengambilan prive), dan (2) karena
perusahaan menderita rugi. Informasi tentang perubahan modal pemilik biasanya
dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut laporan perubahan modal. Daiam laporan
ini digambarkan alasan yang menjadi penyebab terjadinya perubahan jumlah modal
pemilik.

Perusahaan Angkutan Nyaman


Laporan Perubahan Modal
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2009

Modal, 1 Januari 2009 Rp 48,600,000.00


Laba tahun 2009 5,400,000.00
54,000,000.00
Pengambilan prive 2,000,000.00
Modal per 31 Desember
2009 52,000,000.00

Laporan perubahan modal merupakan salah satu laporan keuangan yang memberikan
informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama periode tertentu.
Perubahan modal dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu investasi/modal awal, investasi
baru, adanya rugi/laba dan prive (penarikan modal dari pemilik). Elemen yang termasuk
terdiri dari investasi mula-mula atau modal awal, rugi/laba selama periode yang
bersangkutan, prive dan modal akhir.

3. Neraca
Adalah salah satu laporan keuangan berupa daftar yang menggambarkan atau memberikan
informasi tentang kekayaan (aktiva) yang dikuasai dan digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu laba, utang (kewajiban) yang dimiliki oleh perusahaan
yang harus diselesaikan, baik jangka panjang maupun jangka pendek dan modal yang
dimiliki oleh perusahaan pada suatu saat tertentu.
9

Judul suatu neraca terdiri atas: (1) nama organisasi atau perusahaan, (2) nama laporan
(dalam hal ini neraca), dan (3) tanggal neraca. Badan atau isi laporan terdiri atas tiga
bagian yaitu: aktiva, kewajiban, dan modal. Sisi sebelah kanan neraca biasa juga disebut
pasiva yang terdiri atas dua bagian yaitu kewajiban pada kreditur (utang) dan kewajiban
pada pemilik (modal). Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam laporan ini ialah
bahwa jumlah aktiva selalu sama dengan jumlah pasiva (kewajiban dan modal).
Keseimbangan ini biasanya digambarkan sebagai suatu persamaan akuntansi, yaitu suatu
persamaan yang menunjukan bahwa jumlah semua harta atau sumber-sumber yang
tercantum pada sisi kiri adalah berasal dari kreditur dan pemilik. Sebaliknya jumlah
kontribusi kreditur dan pemilik harus sama dengan jumlah harta perusahaan.

Perusahaan Angkutan Nyaman


Neraca
31 Desember 2009
Aktiva Pasiva
Utang
Kas Rp 4,000,000.00 Dagang Rp 2,000,000.00
Piutang Utang
Dagang 3,000,000.00 Hipotik 42,000,000.00
Perlengkapan 1,000,000.00 Rp 44,000,000.00
Tanah 8,000,000.00
Gedung 20,000,000.00 Modal
Kendaraan 40,000,000.00 Modal, Daku Rp 32,000,000.00

Jumlah Rp 76,000,000.00 Rp 76,000,000.00

Elemen neraca terdiri dari:


a. Aktiva. Merupakan sumber-sumber ekonomi (harta) yang dimiliki perusahaan. Ada
kekayaan yang berupa barang berwujud seperti tanah, gedung dan mesin. Ada puia
yang berupa tagihan yang dalam akuntansi disebut piutang dagang, dan ada pula yang
berbentuk pembayaran di muka (uang muka) atas jasa tertentu yang baru akan
diterima di masa yang akan datang seperti premi asuransi diba-yar di muka. Aktiva
dican-tumkan dalam neraca dengan urut-urutan yang sudah tertentu yang dimulai
dengan aktiva lancar (kas, piutang dagang, persediaan dan sebagainya) dan diikuti
dengan aktiva-aktiva yang bersifat lebih permanen (tanah, gedung, mesin dan
sebagainya).
b. Kewajiban (Utang). Merupakan utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan
uang atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang. Dengan kata lain,
kewajiban merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan. Kewajiban dilaporkan
dalam neraca menurut urutan saat pelunasannya. Pertama-tama dicantumkan
kewajiban jangka pendek seperti utang dagang kepada kreditur, utang wesel yang
ditarik untuk pinjaman jangka pendek dan kewajiban jangka pendek lainnya. Di
bawah kewajiban jangka pendek (atau disebut juga kewajiban lancar) dicantumkan
kewajiban jangka panjang. Contoh kewajiban jangka panjang misalnya utang hipotik
dan utang obligasi yang biasanya harus dibayar seluruhnya dalam beberapa tahun di
masa yang akan datang.
10

c. Modal. Modal dicantumkan dalam neraca di bawah kewajiban. Modal pada


hakikatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan.
Besarnya hak pemilik sama dengan aktiva bersih perusahaan, yaitu selisih antara
aktiva dan kewajiban. Dengan demikian jumlah modal merupakan sisa yaitu hak atas
sisa aktiva setelah dikurangi kewajiban kepada para kreditur.

4. Laporan Arus Kas


Merupakan laporan pelengkap atau tambahan bagi laporan keuangan utama perusahaan
yang terdiri dari neraca, laporan rugi-laba dan laporan perubahan modal. Laporan
keuangan jenis ini memberikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar
akibat adanya transaksi yang terjadi di perusahaan selama periode tertentu.

Perusahaan Angkutan Nyaman


Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2009
Saldo kas 1 Januari 2009 Rp 600,000.00
Arus kas dari kegiatan:
Kas masuk Rp 10,000,000.00
Kas keluar 4.600,000.00
Arus kas bersih dari kegiatan operasi Rp 5,400,000.00
Rp 6,000,000.00
Prive 2,000,000.00
Saldo kas 31 Desember 2009 Rp 4,000,000.00

Saatnya l a t i h a n …..

Freshty SALAK adalah sebuah perusahaan perseorangan milik Tuan Darmawan yang
mempunyai harta dan kewajiban perusahaan per 1 September 2015 adalah sebagai berikut:
1. Kas Rp 10.400.000
2. Piutang Dagang Rp 5.750.000
3. Perlengkapan Rp 1.560.000
4. Tanah Rp 160.000.000
5. Utang Dagang Rp 48.800.000

Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan September 2015 adalah sebagai berikut:
1. Dibayar utang kepada kreditur Rp 2.680.000
2. Dibeli perlengkapan secara kredit Rp 1.310.000
3. Dibayar sewa bulan September Rp 2.250.000
4. Dikirimkan faktur tagihan kepada konsumen yang telah mengambil produk secara kredit
Rp 7.450.000
5. Diterima pembayaran dari konsumen secara tunai Rp 4.600.000,00
6. Dibayar biaya-biaya berikut:
a. Biaya pengangkutan Rp 1.725.000
b. Biaya gaji pegawai Rp 2.300.000
c. Biaya listrik Rp 1.510.000
d. Pemakaian biaya perlengkapan selama bulan September adalah Rp. 1.570.000
11

Diminta:
1. Tentukan jumlah modal Darmawan per 1 September 2015!
2. Buatlah laporan arus kas, laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan neraca per 30
September 2015!
12

Pertemuan Keempat

BUKU BESAR (REKENING)

Rekening sebagai alat pencatatan


Rekening adalah suatu alat untuk meringkas data transaksi yang ada di dalam jurnal, dengan
kata lain untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan dan biaya. Tujuan pemakaian rekening adalah untuk mencatat
data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan-laporan keuangan. Rekening memberikan
informasi tentang operasi-operasi perusahaan dari hari ke hari. Sebagai contoh, misalnya dari
rekening dapat diketahui jumlah piutang perusahaan 'kepada para debitur, jumlah kewajiban
perusahaan kepada para kreditur, harga beli aktiva yang dimiliki perusahaan, sumber-sumber
dan besamya pendapatan. Dengan menggunakan rekening maka transaksi-transaksi yang
terjadi dalam suatu perusahaan dapat dicatat secara tepat dan lengkap.

Jumlah rekening yang perlu diadakan dalam pembukuan suatu perusahaan tergantung kepada
kebutuhan. Kumpulan rekening dalam perusahaan disebut buku besar atau ledger. Buku besar
dapat berupa “buku” atau berupa kartu yang halaman-halamannya berfungsi sebagai rekening.
Setiap rekening harus diberi nama yang jelas untuk memudahkan pencatatan dalam masing-
masing rekening. Dalam buku besar biasanya rekening-rekening disusun dengan urutan
tertentu, yaitu rekening-rekening untuk neraca disusun paling depan, dan sesudah itu barulah
rekening-rekening yang akan dicantumkan dalam laporan rugi-laba.

Penggolongan rekening
1. Rekening-rekening neraca (rekening riil) yaitu rekening-rekening yang pada akhir
periode akan dilaporkan di dalam neraca. Terdiri dari rekening-rekening:
a. Aktiva (harta), seperti kas, piutang usaha, piutang wesel, perskot (biaya dibayar
dimuka), tanah, peralatan dll.
b. Kewajiban (utang), seperti utang dagang, utang wesel dll.
c. Modal, terdiri dari modal (baik perorangan maupun modal bersama) dan prive.
2. Rekening-rekening rugi-laba (rekening nominal) yaitu rekening-rekening yang pada
akhir periode akan dilaporkan dalam laporan rugi-laba. Terdiri dari rekening-rekening:
a. Pendapatan, yakni pendapatan hasil usaha perusahaan maupun pendapatan lain-lain
(bukan hasil usaha utama perusahaan)
b. Biaya, yakni beban yang harus ditanggung atau dikeluarkan oleh perusahaan, seperti
biaya gaji pegawai, biaya sewa gedung, biaya iklan, biaya listrik dan sebagainya.

Bentuk rekening
Bentuk yang paling sederhana dan banyak digunakan adalah berbentuk huruf T. Bentuk ini
terdiri dari dua sisi, yaitu sisi kiri (debet) dan sisi kanan (kredit).

Nama rekening

(Sisi debet) (sisi kredit)

Mencatat disisi kiri disebut mendebet rekening, sedangkan disisi kanan disebut mengkredit
rekening.
13

Bentuk rekening T secara lengkap sebagai berikut:


Nama Rekening
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah

Sisi Debet Sisi Kredit

Keterangan:
Nama rekening dicantumkan diatas tengah, kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya
transaksi, kolom keterangan untuk mencatat hal-hal yang berhubungan dengan transaksi yang
dicatat, kolom F untuk menulis halaman jurnal dan kolom jumlah untuk mencatat nominal
transaksi.

Contoh penggunaan rekening Kas yang telah digunakan oleh Salon “PAS” untuk mencatat
transaksi bulan Desember 2012.
Kas
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2012 2012
Des 1 Setoran modal 20.000,00 Des 1 Peralatan salon 10.000,00
15 Penerimaan piutang 700,00 1 Pembayaran utang 2.000.00
5 Pembayaran sewa 300.00
31 Pembayaran gaji 450.00
20.700.00 31 Biaya listrik 400.00
31 Prive 600.00

13.750.00

Semua transaksi yang berhubungan dengan penambahan kas dicatat pada sisi debet.
Sedangkan yang berhubungan dengan pengurangan kas dicatat pada sisi kredit.

Setiap akhir bulan, sisi debet dan sisi kredit dijumlahkan, kemudian ditulis dengan pensil.
Angka Rp 20.700,00 dan Rp 13.750,00 menunjukkan jumlah masing-masing sisi. Dari jumlah
kedua sisi tersebut dapat diketahui jumlah kas pada akhir bulan Desember 2012 dengan cara
mencari selisih jumlah debet dan jumlah kredit. Jika hasilnya positif, berarti perusahaan masih
memiliki uang kas, sedangkan jika negative, berarti perusahaan tidak memiliki uang kas,
bahkan telah menggunakan uang dari pihak lain (telah terjadi kesalahan pencatatan atau ada
transaksi yang belum ditulis). Selisih antara debet dan kredit disebut saldo rekening.

Rekening-rekening pada akhir periode menunjukkan saldo disebut rekening terbuka,


sedangkan rekening-rekening yang tidak menunjukkan saldo disebut rekening tertutup.
Apabila jumlah sisi debet suatu rekening terbuka lebih besar dari jumnlah sisi kreditnya, maka
rekening tersebut mempunyai saldo debet, sedangkan sebaliknya disebut saldo kredit.

Pembukuan Berpasangan
Prinsipnya bahwa setiap transaksi selalu dicatat dengan mendebet dan mengkredit dua buah
rekening atau lebih dengan jumlah nominal yang sama. Dengan demikian, setiap transaksi
minimal akan berpengaruh pada dua buah rekening, yaitu satu rekening didebet dan satu
rekening dikredit.
14

Contoh:
Pada awal Oktober 2012, Mr. Jose mendirikan perusahaan angkutan yang diberi nama
Perusahaan Angkutan Sampai dan menanamkan modalnya kedalam perusahaan tersebut
berupa: Uang tunai sebesar Rp 7.400.000,00 dan peralatan kantor seharga Rp 150.000,00.

Analisis Transaksi:
a. Rekening aktiva dan rekening modal bertambah.
b. Nama rekening-rekening aktiva yang dipakai adalah Kas dan Peralatan Kantor, sedangkan
rekening modal adalah Modal-Mr. Jose.
c. Debet: Kas sebesar Rp 7.400.000,00 (karena bertambah)
Debet: Peralatan kantor Rp 150.000,00 (karena bertambah)
Kredit: Modal-Mr. James Rp 7.550.000,00 (karena bertambah)

Latihan ah ….

pertama

Berikut ini adalah transaksi-transaksi dari sebuah persewaan mobil milik Huda yang terjadi
selama bulan Agustus 2012 (bulan pertama beroperasi).
1. Sebagai setoran modalnya, menyerahkan uang tunai Rp 10.000.000,00 dan 3 buah mobil
yang bernilai Rp 450.000.000,00
2. Dibayar oli untuk keperluan perawatan mobil seharga Rp 500.000,00
3. Dikirimkan tagihan ke Andi yang telah menyewa mobil selama beberapa hari senilai Rp
2.000.000,00
4. Huda mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 3.000.000,00
5. Dibeli secara kredit sebuah peralatan kantor dari toko ABC seharga Rp 2.500.000,00
6. Diterima pendapatan jasa persewaan Rp 10.300.000,00
7. Dibayar gaji pegawai Rp 1.900.000,00
8. Diterima pembayaran dari Andi (lihat no. 3)
9. Dibayar angsuran kepada toko ABC sebesar Rp 750.000,00
10. Dibayar biaya telepon sebesar Rp 45.000,00

Diminta
1. Catatlah transaksi diatas pada rekening T yang bersangkutan
2. Buatlah neraca saldo per 31 Agustus 2012

Kedua (sekali-kali latihannya mendua)

Tuan Siro mendirikan sebuah biro konsultan obat herbal. Berikut ini adalah transaksi-
transaksi yang dilakukan selama bulan April 2015 (bulan pertama operasi perusahaan):
1. Tuan Siro memulai perusahaannya dengan menyerahkan uang tunai Rp 12.000.000,00,
dan sebuah mobil yang bernilai Rp 65.000.000,00 sebagai setoran modalnya.
2. Dibayar sewa kantor bulan April Rp 800.000,00.
3. Dibeli peralatan kantor secara kredit Rp 2.500.000,00.
4. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 600.000,00.
5. Dibayar biaya pemasangan iklan pada harian Tribun Jogja Rp 50.000,00.
15

6. Dikirimkan faktur tagihan kepada seorang konsumen yang menggunakan jasa perusahaan
secara kredit Rp 800.000,00.
7. Dibayar premi asuransi untuk 2 tahun Rp 480.000,00.
8. Dibayar angsuran utang yang timbul karena pembelian peralatan kantor secara kredit, Rp
1.000.000,00. (Lihat transaksi no 3).
9. Diterima pendapatan jasa sebesar Rp 500.000,00.
10. Diterima angsuran dari seorang konsumen yang menggunakan jasa secara kredit (lihat
transaksi no 6) sebesar Rp 600.000,00.
11. Tuan Siro mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp 300.000,00.
12. Dibayar gaji pegawai Rp 700.000,00.

Diminta:
1. Buatlah rekening - rekening T untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut secara
langsung.
2. Tentukan saldo setiap rekening tersebut!
16

Pertemuan Kelima

JURNAL, POSTING DAN NERACA SALDO

TRANSAKSI BUKTI-BUKTI JURNAL BUKU NERACA


TRANSAKSI BESAR SALDO

Jurnal
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis
(berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan
dikredit beserta jumlh rupiahnya masing-masing. Sebelum dicatat dalam buku besar, semua
transaksi harus dicatat terlebih dahulu dalam jurnal, sehingga jurnal sering disebut sebagai
buku catatan pertama (book of original entry).

Manfaat pemakaian jurnal sebagai berikut:


1. Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang terpengaruh
oleh suatu transaksi.
2. Memberi gambaran secara kronologis, sehingga dapat memberi gambaran yang lengkap
tentang seluruh transaksi perusahaan berdasarkan urut-urutan kejadiannya.
3. Dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dikerjakan oleh beberapa
orang secara bersamaan.
4. Menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi.
5. Mudah mencari dan menemukan kesalahan yang mungkin terjadi pada waktu yang lalu.

Pada waktu tertentu (harian atau mingguan) pendebetan dan pengkreditan (catatan yang ada
pada jurnal) dipindahkan ke rekening-rekening buku besar.

Bentuk jurnal
Bentuk yang paling sederhana sebagai berikut:

Nama Rekening & Nomor Jumlah


Tanggal
Keterangan Rekening Debet Kredit
(1) (2) (3) (4) (5)

Pemakaian kolom-kolom dalam jurnal sebagai berikut:


Kolom (1) : untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. Kolom ini terbagi dua bagian.
Bagian kiri untuk mencatat tahun dan bulan, sedangkan bagian kanan untuk
mencatat tanggal.
Kolom (2) : untuk mencatat nama rekening yang didebet dan nama rekening yang dikredit.
Dicatat juga keterangan atau uraian singkat tentang transaksi yang dicatat.
Kolom (3) : untuk mencatat nomor rekening yang didebet dan dikredit.
Kolom (4) : Untuk mencatat jumlah rupiah yang harus didebet ke dalam rekening yang
namanya telah ditulis pada kolom (2).
Kolom (5) : Untuk mencatat jumlah rupiah yang harus dikredit ke dalam rekening yang
namanya telah ditulis pada kolom (2).
17

Proses mencatat suatu transaksi di dalam jurnal disebut menjurnal. Prosedur yang harus
diikuti dalam menjurnal adalah sbb:
1. Tahun ditulis pada baris pertama. Biasanya tidak ditulis berulang-ulang pada suatu
halaman apabila tahun tidak berganti.
2. Nama bulan ditulis untuk transaksi yang pertama terjadi dalam bulan yang bersangkutan
pada bagian atas kolom pertama. Nama bulan hanya ditulis lagi pada atas halaman yang
baru atau pada awal bulan yang baru.
3. Tanggal untuk setiap transaksi dicatat pada kolom pertama pada bagioan kolom kecil.
Untuk setiap transaksi perlu ditulis tanggalnya meskipun dalam tanggal yang sama terjadi
transaksi.
4. Nama rekening yang didebet ditulis merapat ke pinggir sebelah kiri dalam kolom (2) dan
jumlah pendebetan dimasukkan ke dalam sisi kiri atau kolom (4)
5. Nama rekening yang dikredit ditulis dalam baris berikutnya pada kolom (2) dan ditulis
sedikit masuk kesebelah kanan bila dibandingkan dengan nama rekening yang didebet.
Jumlah pengkreditan dicatat pada sisi sebelah kanan atau kolom (5) dalam kolom jumlah.
6. Penjelasan atau keterangan ditulis pada baris berikutnya dalam kolom (2). Sebaiknya
keterangan ditulis secara singkat tanpa mengabaikan informasi yang penting dan dapat
dipahami dengan jelas.

Contoh lembar jurnal yang telah digunakan sebagai berikut:

JURNAL
Halaman: 1
Nomor Jumlah
Tangga
Nama Rekening & Keterangan Rekenin
l Debet Kredit
g
(1) (2) (3) (4) (5)
201 1 Kas Rp
0 Modal, Abdul 100.000,00 Rp
Nov (Setoran modal dari Tuan 100.000,0
Abdul) 0

3 Peralatan Kantor
Kas 25.000,00
(Pembelian mesin tik)
25.000,00

Jurnal yang dibuat untuk suatu transaksi disebut ayat jurnal. Antara ayat jurnal yang satu
dengan yang lain hendaknya diberi jarak satu baris, sehingga jelas terlihat batas antara jurnal
yang satu dengan yang lainnya. Kolom nomor rekening tidak perlu diisi pada saat menjurnal.
Kolom ini dicatat setelah jurnal tersebut dicatat dalam rekening-rekening yang bersangkutan
di buku besar. Dengan demikian dapat diketahui jurnal-jurnal yang sudah dibukukan ke buku
besar dan jurnal-jurnal yang belum dicatat di buku besar.

Posting
Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar
disebut posting, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debet jurnal ke dalam sisi debet
buku besar/rekening dan memindahkan jumlah dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit
buku besar/rekening. Nama rekening yang diposting di buku besar harus sesuai dengan nama
18

rekening yang tertulis di dalam jurnal. Urut-urutan kegiatan memindahkan ke rekening buku
besar ini harus sejalan dengan urut-urutan mendebit dan mengkredit dari jurnal. Dalam
perusahaan-perusahaan besar biasanya posting ke buku besar dilakukan dengan menggunakan
mesin pembukuan atau secara otomatis dilakukan dengan komputer.

Cara melakukan posting secara manual sebagai berikut:


1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam rekening yang
bersangkutan.
2. Apabila posting sudah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus dituliskan dalam
kolom F (folio) direkening.
3. Nomor rekening yang telah diposting ditulis pada kolom nomor rekening di dalam jurnal.
Tujuannya untuk menunjukkan bahwa jurnal tersebut telah diposting dan menunjukkan
hubungan antara jurnal dan rekening di buku besar.

Contoh transaksi yang terjadi, menjurnal dan posting ke buku besar

Transaksi
2012 1 Tuan Abdul menyerahkan modal untuk usaha percetakan “OCE” berupa uang
April tunai sebesar Rp 290.000,00, piutang dagang Rp 65.000,00, perlengkapan
kantor senilai Rp 125.000,00 dan mesin cetak seharga Rp 3.500.000,00.
2 Dibayar tunai kontrak gedung sebesar Rp 60.000,00 untuk tiga bulan
3 Dibeli mesin cetak baru secara kredit dari PT. Merbabu, Semarang seharga Rp
1.800.000,00.
4 Diterima pembayaran dari debitur sebesar Rp 50.000,00.
6 Dibayar biaya advertensi pada Harian KR Rp 15.000,00.
10 Dibayar utang pada PT. Merbabu Semarang Rp 100.000,00.
13 Dibayar Gaji Pegawai selama dua minggu Rp 10.000,00
16 Diterima uang dari hasil penyerahan pesanan sebesar Rp 900.000,00
20 Dibeli perlengkapan untuk kebutuhan percetakan seharga Rp 350.000,00
secara tunai
27 Dibayar gaji pegawai selama dua minggu Rp 10.000,00
30 Dibayar rekening telepon Bl April sebesar Rp 20.000,00
30 Diterima uang hasil penyerahan pesanan cetak Rp 850.000,00
30 Diserahkan pesanan barang cetakan sebesar Rp 500.000,00
30 Dibayar rekening listrik bl April Rp 1.000,00
30 Abdul mengambil uang perusahaan sebanyak Rp 5.000,00 untuk keperluan
pribadi
19

Penjurnalannya sebagai berikut:


JURNAL
Halaman: 1
Jumlah
Tanggal Nama Rekening & Keterangan No Rek
Debet Kredit
(1) (2) (3) (4) (5)
2012 1 Kas 1 Rp 290.000,00
Aprl Piutang Dagang 10 65.000,00
Perlengkapan 50 125.000,00
Mesin Cetak 220 3.500.000,00
Modal, Abdul 600 Rp 3.980.000,00
(Untuk mencatat modal Abdul dalam
perusahaan percetakan)
2 Sewa dibayar dimuka 60 60.000,00
Kas 1 60.000,00
(Pembayaran sewa gedung 3 bl)
3 Mesin cetak 220 1.800.000,00
Utang dagang 400 1.800.000,00
(pembelian mesin cetak dari PT.
Merbabu Semarang)
4 Kas 1 50.000,00
Piutang dagang 10 50.000,00
(Penerimaan kas dari debitur)
6 Biaya advertensi 840 15.000,00
Kas 1 15.000,00
(advertensi pada harian KR)
10 Utang dagang 400 100.000,00
Kas 1 100.000,00
(pembayaran utang pada PT.
Merbabu Semarang)
13 Gaji pegawai 860 10.000,00
Kas 1 10.000,00
(gaji selama dua minggu)
16 Kas 1 900.000,00
Pendapatan percetakan 700 900.000,00
(Penyerahan brng secara tunai)
20 Perlengkapan 50 350.000,00
Kas 1 350.000,00
(Pembelian perlengkapan untuk
percetakan)
27 Gaji pegawai 860 10.000,00
Kas 1 10.000,00
(gaji selama dua minggu)
30 Macam-macam biaya 899 2.000,00
Kas 1 2.000,00
(By telp bl April 2003)
30 Kas 1 850.000,00
Pendapatan percetakan 700 850.000,00
(Penyerahan brng secara tunai)
20

Halaman: 2
Jumlah
Tanggal Nama Rekening & Keterangan No Rek
Debet Kredit
(1) (2) (3) (4) (5)
30 Piutang Dagang 10 500.000,00
Pendapatan percetakan 700 500.000,00
(Penyerahan brng secara kredit
kepada Fa. Abadi Yogyakarta)
30 Macam-macam biaya 899 1.000,00
Kas 1 1.000,00
(By listrik bl April 2003)
30 Prive, Abdul 601 5.000,00
Kas 1 5.000,00
(pengambilan uang tunai untuk
pribadi)

Posting ke buku besar sebagai berikut:


BUKU BESAR
No. Rek: 1
Kas
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003 2003
April 1 Setoran 1 290.000,00 April 2 Sewa dibyr dimuka 1 60.000,00
4 modal 1 50.000,00 6 Biaya advertensi 1 15.000.00
16 Piutang 1 900.000,00 10 Utang Dagang 1 100.000.00
30 dagang 1 850.000,00 13 Gaji pegawai 1 10.000.00
Pendapatan 20 Perlengkapan 1 350.000.00
Pendapatan 27 Gaji pegawai 1 10.000.00
30 Macam2 by 1 2.000,00
30 Macam2 by 2 1.000.00
30 Prive 2 5.000,00

No. Rek: 10
Piutang Dagang
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003 2003
April 1 Modal 1 65.000,00 April 4 Kas 1 50.000,00
30 Pendapatan 1 500.000,00

No. Rek: 50
Perlengkapan Kantor
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003
April 1 Modal 1 125.000,00
20 Pembelian 1 350.000,00
21

No. Rek: 60
Sewa Dibayar Dimuka
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003
April 1 1 60.000,00

No. Rek: 220


Mesin Cetak
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003
April 1 1 3.500.000,00
3 1 1.800.000,00

No. Rek: 400


Utang Dagang
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003
April10 1 100.000,00

No. Rek: 600


Modal Abdul
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003
April 1 1 3.980.000,00

No. Rek: 601


Prive Abdul
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003
April30 5.000,00

No. Rek: 700


Pendapatan Percetakan
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003
April 16 1 900.000,00
30 1 850.000,00
30 1 500.000,00

No. Rek: 840


Biaya Advertensi
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003
April 6 1 15.000,00
22

No. Rek: 860


Gaji Pegawai
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003
April 3 1 10.000,00
27 1 10.000,00

No. Rek: 899


Macam-macam Biaya
Tanggal Keterangan F Jumlah Tanggal Keterangan F Jumlah
2003
April30 1 2.000,00
30 2 1.000,00

Neraca Saldo
Neraca saldo atau neraca percobaan adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh
rekening yang ada didalam buku besar pada suatu saat tertentu. Tujuannya untuk menguji
kesamaan debet dan kredit dalam buku besar dan mempermudah penyusunan laporan
keuangan.

Proses pembuatan neraca saldo:


1. Jumlahkan kolom debet dan kolom kredit semua rekening yang terdapat di buku besar.
2. Tulislah hasil penjumlahan tersebut pada kolom yang sesuai dalam rekening yang
bersangkutan. Jika pada rekening tertentu hanya terdapat satu transaksi, maka tidak perlu
dilakukan penjumlahan.
3. Hitunglah saldo semua rekening yang terdapat dalam buku besar, yaitu dengan cara
mencari selisih jumlah kolom debet dan kredit.
4. Susunlah neraca saldo yang berisi semua rekening yang terdapat dalam buku besar beserta
saldonya masing-masing.

Kesamaan antara sisi debet dan kredit harus dijaga. Namun demikian, jumlah yang sama
belum menjamin bahwa segala sesuatunya sudah benar, sebab dimungkinkan ada kesalahan-
kesalahan tertentu yang tidak akan berpengaruh terhadap keseimbangan. Kesalahan yang
umum terjadi:
1. Transaksi tidak dicatat dalam buku besar. Misal rekening gaji pegawai belum dicatat,
maka yang muncul saldo gaji pegawai kecil dan kas besar (tidak sesuai dengan
kenyataan).
2. Kesalahan pencatatan jumlah rupiah dalam buku besar. Misal pendapatan sewa ditulis Rp
7.500,00, seharusnya Rp 17.500,00 (debet kas Rp 7.500,00 dan kredit pendapatan sewa
Rp 7.500,00)
3. Pendebetan atau pengkreditan ke dalam rekening yang salah.
4. Mencatat transaksi yang sama lebih dari satu kali.
5. Kesalahan yang saling menutupi. Misal rekening kas dicatat terlalu besar Rp 1.000,00 dan
ternyata rekening utang dagang dicatat kredit terlalu besar Rp 1.000,00.
23

Penyebab ketidakseimbangan neraca saldo


1. Kesalahan di dalam menyusun neraca saldo
a. Salah menjumlahkan kolom saldo (rupiah)
b. satu buha rekening atau lebih belum dicantumkan dalam neraca saldo atau salah
menuliskan jumlah saldonya.
2. Kesalahan di dalam menentukan saldo rekening
a. Salah menghitung jumlah saldo
b. Saldo debet suatu rekening ditulis dalam kolom saldo kredit atau sebaliknya.
c. Salah menghitung jumlah pada salah satu sisi rekening.
3. Kesalahan mencatat transaksi di dalam buku besar.
a. Transaksi telah dicatat dengan jumlah pendebetan yang tidak sama besar dengan
jumlah pengkreditan
b. Pendebetan telah dicatat sebagai pengkreditan atau sebaliknya
c. Lupa mencatat suatu pendebetan atau pengkreditan.

Jika terjadi kesalahan pembukuan, langkah-langkah untuk menelusuri kembali adalah sebagai
berikut:
1. Periksa kebenaran penjumlahan kolom-kolom debet dan kredit neraca saldo dengan cara
menjumlah ulang.
2. Bandingkan nama-nama rekening yang tertulis pada kolom nama rekening di neraca saldo
dengan rekening-rekening yang ada di buku besar (agar tidak ada yang terlewatkan).
3. Periksalah kebenaran penjumlahan sisi debet dan sisi kredit rekening-rekening di buku
besar dan periksa pula perhitungan saldonya.
4. Bandingkan semua angka yang ada di buku besar dengan angka-angka yang tercantum
dalam jurnal.
5. Periksalah kesamaan jumlah debet dan kredit di dalam jurnal.

Jika neraca saldo tidak seimbang atau belum sesuai, maka kegiatan akuntansi selanjutnya
tidak dapat dilakukan sampai penyebab kesalahan ditemukan.

Contoh Neraca Saldo dari perusahaan “OCE”


PERUSAHAAN PERCETAKAN “OCE”
Neraca Saldo
31 April 2012
Saldo
Nama Rekening
Debet Kredit
Kas Rp 1.537.000,00
Piutang Dagang 515.000,00
Perlengkapan Kantor 475.000,00
Sewa Dibayar Dimuka 60.000,00
Mesin Cetak 5.300.000,00
Utang Dagang Rp 1.700.000,00
Modal, Abdul 3.980.000,00
Prive, Abdul 5.000,00
Pendapatan Percetakan 2.250.000,00
Biaya Advertensi 15.000,00
Gaji Pegawai 20.000,00
Macam-macam Biaya 3.000,00
Rp 7.930.000,00 Rp 7.930.000,00
24

Koreksi Kesalahan
Kesalahan-kesalahan biasanya terjadi pada waktu menjurnal dan pada waktu posting.
Kesalahan tersebut tidak boleh dokoreksi dengan cara menghapus, sebab bekas-bekas
menghapus akan menimbulkan kecurigaan seakan terjadi ketidakberesan atau kecurangan. (1)
Jika kesalahan berupa salah menulis nama rekening atau jumlah dalam jurnal sebelum
diposting, maka cukup diberi garis lurus pada ayat jurnal tersebut (bisa juga dengan tinta
merah), kemudian diatasnya dituliskan ayat jurnal yang benar. (2) Jika kesalahan menjrunal
sudah terlanjur diposting, maka cara mengoreksinya harus dilakukan dengan membuat jurnal
koreksi. Misal, tanggal 12 April pengeluaran Kas sebesar Rp 1.000,00 untuk pembelian
Peralatan Kantor, telah dijurnal dan diposting dengan mendebit rekening Perlengkapan
Kantor, maka kesalahan ini harus dikoreksi melalui jurnal dengan mengkredit Perlengkapan
Kantor dan mendebet Peralatan Kantor dengan keterangan (untuk membetulkan atas
kesalahan pendebitan Perlengkapan Kantor tanggal 12 April)

Latihan lagiiii

Pada tanggal 1 September 2015, Marijan membuka sebuah perusahaan penatu. Transaksi yang
terjadi sebagai berikut:
2015 1 Marijan menanamkan uangnya sebesar Rp 5.000.000,00 ke perusahaannya.
Sept. 2 Dibayar sewa gedung bl. September 2015 sebesar Rp 500.000,00.
3 Dibeli sebuah mesin cuci seharga Rp 2.500.000,00. Rp 1.000.000,00 dibayar
tunai, sisanya dengan wesel berjangka 6 bulan dengan tingkat bunga 12 %.
4 Dibayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp 1.200.000,00.
10 Diterima tagihan dari surat kabar Radar Jogja untuk pemasangan iklan sebesar
Rp 200.000,00.
20 Marijan mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 700.000,00.
30 Penerimaan kas dari penghasilan penatu selama bulan September 2015 sebesar
Rp 6.200.000,00.

Kode rekening yang digunakan:


Nomor Rekening Nama Rekening
1 Kas
10 Asuransi Dibayar Dimuka
15 Mesin Cuci
25 Utang Wesel
26 Utang Dagang
40 Modal, Marijan
41 Prive, Marijan
50 Pendapatan Penatu
61 Biaya Advertensi
62 Biaya Sewa
Diminta:
1. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan September
2015 (gunakan lembar jurnal halaman 1 dengan kode J–1)!
2. Bukalah rekening-rekening yang diperlukan dan lakukan posting atas transaksi-transaksi
yang terjadi!
3. Buatlah neraca saldo per 30 September 2015!
25

Pertemuan Keenam

PENYESUAIAN PEMBUKUAN

Pembuatan penyesuaian pada umumnya berkaitan dengan penentuan laba bersih perusahaan.
Seperti kita ketahui, tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba, sehingga penentuan
laba yang tepat adalah merupakan salah satu fungsi akuntansi yang sangat penting.
Sehubungan dengan hal ini dalam akuntansi dikenal beberapa konsep dan prinsip yang erat
kaitannya dengan penentuan laba yang akan diterangkan dalam uraian berikut, yaitu konsep
akuntansi akrual, periode akuntansi, prinsip pendapatan, dan prinsip mempertandingkan.

Tujuannya adalah sebagai berikut:


1. Agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening adan rekening-rekening utang
menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
2. Agar setiap rekening nominal menunjukkan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui
dalam suatu periode.

Saldo-saldo dalam neraca saldo yang memerlukan penyesuaian untuk mengakui hal-hal
sebagai berikut:
1. Piutang Pendapatan, yaitu: pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum
dicatat.
2. Utang Biaya, yaitu: biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum
dicatat.
3. Pendapatan Diterima Dimuka, yaitu: pendapatan yang sudah diterima tetapi sebenarnya
merupakan pendapatan untuk periode yang akan datang.
4. Biaya Dibayar Dimuka, yaitu: biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus
dibebankan pada periode yang akan datang.
5. Kerugian Piutang, yaitu: taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak
bisa ditagih.
6. Depresiasi (Penyusutan), yaitu: penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu
periode akuntansi.
7. Biaya Pemakaian Perlengkapan, yaitu: bagian dari harga beli perlengkapan yang telah
dikonsumsi selama periode akuntansi.

Latihannya ini lho

Buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2011, sebelum laporan keuangan
tahunan disusun untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Tanggal 1 Januari 2011, rekening Perlengkapan Toko mempunyai saldo debit sebesar Rp
3.500.000. Selama tahun 2011, dibeli perlengkapan toko seharga Rp 6.250.000. Pada akhir
tahun 2011, perlengkapan toko yabng tersedia senilai Rp 1.800.000.
2. Rekening Asuransi Dibayar di Muka pada akhir tahun (sebelum disesuaikan) menunjukkan
saldo Rp 9.500.000. Setelah dilakukan perhitungan, biaya asuransi untuk tahun 2011
sebesar Rp 5.600.000.
3. Rekening Sewa Dibayar di Muka pada akhir tahun (sebelum disesuaikan) mempunyai
saldo debit sebesar Rp 7.800.000. Setelah dihitung, ternyata sisa sewa dibayar di muka
tinggal Rp 3.750.000.
4. Depresiasi peralatan toko untuk tahun berjaan diperkirakan sebesar Rp 13.500.000.
26

5. PBB untuk tahun ini sebesar Rp 8.480.000 sampai dengan akhir tahun belum dicatat dan
belum dibayar.

Latihan lagi aahhh ….

Perusahaan Jasa Terserah pada tanggal 30 November 2015 mempunyai bneraca saldo sebagai
berikut:

Perusahaan Jasa Terserah


Neraca Saldo
30 November 2015

Kas Rp 62,000,000.00
Piutang Dagang 22,400,000.00
Bunga Dibayar di Muka 500,000.00
Sewa Dibayar di Muka 9,000,000.00
Perlengkapan Kantor 2,650,000.00
Peralatan Kantor 66,000,000.00
Utang Bank Rp 30,000,000.00
Utang Dagang 18,000,00.00
Modal, Tn. Pasrah 100,000,000.00
Pendapatan Komisi 57,000,000.00
Pendapatan Sewa 1,800,000.00
Biaya Gaji 39,000,000.00
Biaya Pemeliharaan 800,000.00
Biaya Iklan 3,900,000.00
Biaya Telepon & Listrik 550,000.00
Rp 206,800,000.00 Rp 206,800,000.00

Perusahaan mulai beroperasi pada tanggal 1 November 2015 dan membuat jurnal penyesuaian
setuap akhir bulan. Informasi untuk pembuatan jurnal penyesuaian pada tangggal 30
November 2015 adalah sebagai berikut:
1. Harga perolehan perlengkapan yang ada pada akhir bulan berjumlah Rp 1.600.000,00.
2. Pada tanggal 1 November 2015, perusahaan memperoleh pinjaman dari bank sebesar Rp
30.000.000,00 dengan bunga 10%/tahun. Tanggal jatuh tempo pinjaman tersebut adalah
tanggal 1 Februari 2016. Sebagian bunga pinjaman telah dibayar pada tanggal 1
November.
3. Biaya gaji untuk bulan November yang belum dibayar berjumlah Rp 3.100.000,00.
4. Tarif sewa kantor Rp 3.000.000,00. Perusahaan melakukan pembayaran sewa 3 tahun
sekaligus pada tanggal 1 Novermber 2015.
5. Peralatan kantor dibeli tgl 1 November 2015. Peralatan ini diperkirakn akan mempunyai
umur ekonomis selama 4 tahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp 6.000.000,00.

Diminta:
1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan!
2. Buatlah neraca saldo setelah penyesuaian tersebut!
27

Pertemuan Ketujuh

NERACA LAJUR

Neraca Lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur-lajur) yang dirancang untuk
menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun
laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Sebenarnya neraca lajur lebih tepat
disebut sebagai kertas kerja yang digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan-
laporan keuangan. Neraca lajur tidak merupakan bagian dari catatan-catatan akuntansi yang
formal. Oleh karena sifatnya tidak formal, maka penyusunannya dapat juga dilakukan dengan
menggunakan pensil, sehingga lebih mudah dikoreksi apabila terjadi kesalahan.

Neraca lajur sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang akan sajikan dalam laporan
keuangan. Dalam neraca lajur, saldo rekening-rekening buku besar disesuaikan,
diseimbangkan dan disusun menurut cara-cara yang sesuai dengan penyusunan rekening-
rekening dalam laporan keuangan. Pemakaian neraca lajur juga dapat menunjukkan bahwa
prosedur-prosedur yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah
dilaksanakan seluruhnya. Neraca lajur bukan laporan keuangan. Oleh karena itu neraca lajur
tidak perlu diberikan pada pihak luar. Perlu disadari pula bahwa neraca lajur tidak dapat
menggantikan kedudukan catatan-catatan akuntansi atau laporan keuangan, melainkan
semata-mata hanya merupakan alat pembantu untuk menyusun laporan keuangan.
Tujuannya:
1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian.
3. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat
jurnal penyesuaian.

Prosedur dalam menyusun neraca lajur adalah:


1. Masukkan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kolom neraca saldo pada formulir
neraca lajur.
2. Masukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian
3. Mengisi kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan
4. Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan ke
dalam kolom-kolom rugi & laba atau kolom-kolom neraca
5. Menjumlahkan kolom-kolom rugi-laba dan kolom-kolom neraca, memasukkan angka laba
bersih atau rugi bersih sebagai angka pengimbang ke dalam kedua pasang kolom di atas
dan sekali lagi menjumlahkan kolom-kolom tersebut.

Bentuk Neraca Lajur

PERUSAHAAN “XYZ”
Neraca Lajur
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2006
Neraca Saldo
Neraca Saldo Penyesuaian Setelah Rugi-Laba Neraca
Nama Rekening Penyesuaian
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
28

Setelah data-data dimasukkan ke dalam neraca lajur, proses selanjutnya adalah menyusun
laporan keuangan yang terdiri dari:
1. Laporan rugi – laba
2. Laporan Perubahan Modal
3. Neraca

Coba Latihan Dech, niihh soalnya ….

Perusahaan Jasa Bermuda mempunyai neraca saldo yang belum disesuaikan pada tanggal 30
November 2015 sebagai berikut:

Perusahaan Jasa Bermuda


Neraca Saldo
30 November 2015
Kas Rp 46,000,000.00
Piutang Dagang 38,000,000.00
Asuransi Dibayar di Muka 9,600,000.00
Perlengkapan kantor 3,200,000.00
Peralatan Kantor 72,000,000.00
Utang Dagang Rp 33,300,000.00
Pendapatan Diterima di Muka 8,000,000.00
Modal, Tn. Aris 90,000,000.00
Prive, Tn. Aris 14,000,000.00
Pendapatan Komisi 274,100,000.00
Biaya Gaji 192,000,000.00
Biaya Sewa 18,000,000.00
Biaya Perjalanan 9,200,000.00
Biaya lain-lain 3,400,000.00
Rp 405,400,000.00 Rp 405,400,000.00

Informasi tambahan:
1. Biaya asuransi untuk bulan November 2015 berjumlah Rp 1.600.000,00.
2. Berdasarkan perhitungan fisik, diperoleh informasi bahwa persediaan perlengkapan kantor
pada akhir periode berjumlah Rp 1.400.000,00.
3. Gaji karyawan bulan November yang belum dibayar berjumlah Rp 3.000.000,00.
4. Pada tanggal 1 November, perusahaan menerima kas (pendapatan yang diterima dimuka)
dari Toko Bebek sebesar Rp 8.000.000,00. Pendapatan tersebut adalah merupakan
pendapatan untuk bulan November dan Desember 2015.
5. Peralatan kantor diperkirakan memiliki umur ekonomis 8 tahun tanpa sisa.

Diminta:
1. Buatlah jurnal penyesuaian untuk bulan November 2015!
2. Buatlah neraca lajur!
3. Buatlah laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan neraca per 30 November 2015!
29

Pertemuan Kedelapan

PENUTUPAN PEMBUKUAN & PENYESUAIAN KEMBALI

Tutup Buku dan Neraca Saldo setelah Penutupan

Rekening riil akan dipergunakan selama perusahaan masih ada. Setiap akhir periode
akuntansi, saldo yang ada di rekening riil menunjukkan saldo akhir rekening tersebut yang
akan dipindahkan pada proses selanjutnya untuk disusun menjadi laporan keuangan. Saldo
akhir rekening riil pada periode akuntansi merupakan saldo awal rekening riil pada periode
akuntansi berikutnya.

Rekening nominal pada dasarnya merup[akan rekening pembantu modal. Untuk kepentingan
informasi pendapatan dan baiay perusahaan, maka setiap awal periode akuntansi, saldo
rekening nominal menunjukkan angka 0 (nol) dan setiap akhir periode, saldo yang ada di
rekening nominal akan dipindahkan ke frekening modal melalui rekening antara yakni
rekening rugi/laba.

Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo rekening sementara
(rekening-rekening nominal dan rekening prive). Tujuan pembuatan jurnal penutup adalah:
1. Menutup saldo yang terdapat dalam semua rekening sementara (membuat saldo rekening
sementara menjadi 0/nol).
2. Menentukan besarnya rugi-laba untuk periode yang dilaporkan.
3. Memisahkan transaksi pendapatan dan biaya untuk tahun tertentu dengan tahun
berikutnya.
4. Menyajikan neraca awal tahun berikutnya
5. Agar saldo rekening modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir
periode.
6. Memudahkan apabila dilakukan pemeriksaan, karena sudah memisahkan transaksi yang
terjadi pada periode sebelumnya dengan transaksi yang terjadi pada periode berikutnya.

Untuk menyelenggarakan penutupan buku, dibuatkan rekening sementara yang baru yaitu
rekening Rugi-Laba atau ada yang menyebutnya rekening Ikhtisar Rugi-Laba.
Urutan penutupan pembukuan sebagai berikut:
1. Memastikan rekening-rekening yang memerlukan penyesuaian sudah dilakukan
penyesuaian sebelum dibuat jurnal penutup.
2. Menyiapkan rekening antara (rekening rugi-laba).
3. Menutup semua rekening pendapatan dengan memindahkan saldo setiap rekening
pendapatan ke rekening Rugi-Laba.
4. Menutup semua rekening biaya dengan memindahkan saldo setiap rekening biaya ke
rekening Rugi-Laba.
5. Menghitung saldo rekening rugi-laba
6. Menutup rekening Rugi-Laba dengan memindahkan saldo rekening tersebut ke rekening
Modal.
7. Menutup rekening Prive (jika ada) dengan memindahkan saldo rekening tersebut ke
rekening Modal.
30

Ayat jurnal penutup harus dibuat dalam proses penutupan buku (sesuai dengan bentuk badan
usaha perusahaan tersebut).

Neraca saldo setelah penutupan buku hanya berisi informasi saldo rekening nominal yang
terdiri dari aktiva, kewajiban dan modal.

Latihan nih soalnya ...

Perusahaan Angkutan Lancar


Neraca Lajur (Sebagian)
31 Desember 2012
Rugi - Laba Neraca
Nama rekening
D K D K
Kas 198.000
Piutang Dagang 382.000
Perlengkapan 2.000
Mebel 100.000
Akumulasi Depresiasi Mebel 60.000
Gedung 250.000
Akumulasi Depresiasi Gedung 140.000
Utang Dagang 380.000
Utang Gaji 5.000
Pendapatan Diterima Dimuka 13.000
Modal, Tn Fajri 293.000
Prive, Tn Fajri 65.000
Pendapatan Jasa 330.000
Biaya Gaji 177.000
Biaya Perlengkapan 4.000
Depresiasi Mebel 20.000
Depresiasi Gedung 10.000
Macam-macam Biaya 13.000
Jumlah 224.000 330.000 997.000 891.000

Diminta:
1. Buatlah jurnal penutup per 31 Desember 2012!
2. Tentukan laba atau rugi untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2012!

Penyesuaian kembali

Setelah laporan keuangan disusun dan jurnal penutup dicatat serta dibukukan, pada awal
periode selanjutnya (sebelum mencatat transaksi baru) perusahaan kadang merasa perlu untuk
melakukan penyesuaian kembali atas beberapa jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada
akhir pwriode sebelumnya. Jurnal yang dibuat untuik tujuan tersebut disebut jurnal
penyesuaian kembali atau jurnal pembalikan. Disebut pembalikian karena pendebetan dan
pengkreditannya merupakan kebalikan darui jurnal penyesuaian yang telah dibuat
sebelumnya. Intinya, penyesuaian kembali adalah proses mengembalikan beberapa transaksi
yang telah disesuaikan pada laporan periode sebelumnya. Merupakan sesuatu yang tidak
31

diharuskan untuk dilakukan, hanya untuk menyederhanakan pembuatan jurnal yang


bersangkutan pada tahun berikutnya. Pembuatan jurnal penyesuaian kembali akan lebih terasa
manfaatnya jika perusahaan membuat jurnal penyesuaian yang banyak junlahnya.

Beberapa transaksi yang perlu di buatkan jurnal ke mbali adalah sebagai berikut:
1. Penyesuaian kembali utang gaji
2. Penyesuaian kembali piutang bunga

Penyesuaian kembali dilakukan dalam rangka menghilangkan pengaruh jurnal penyesuaian


yang dibuat pada akhir periode sebelumnya. Selain itu, penyesuaian kembali dilakukan untuk
menyederhanakan pencatatan dan menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
menjurnal.
32

Pertemuan Kesembilan

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

A. Pengertian dan kegiatan perusahaan dagang


Perusahaan dagang adalah perusahaan yang dalam kegiatan pokoknya membeli barang
(commodity) dengan tujuan untuk dijual kembali. Ciri khas yang membedakan perusahaan
dagang dengan perusahaan lainnya adalah dalam kegiatannya yaitu, mem beli barang
dagangan, menyimpan sementara kemudian menjual kembali. Jadi dalam perusahaan
dagang tidak ada perubahan bentuk maupun perubahan kegunaan (utility)

Perusahaan dagang harus terlebih dahulu membeli barang dagang untuk dijual kepada
pelanggan. Bila barang dagang tersebut telah dijual, pendapatan dilapokan sebagai
penjualan dan biaya dari barang dagang tersebut diakui sebagai beban yang disebut Harga
Pokok Barang Dagang yang Dijual (cost of merchandise sold) atau Harga Pokok
Penjualan.

Harga Pokok Penjualan dikurangkan dari penjualan untuk mendapatkan laba kotor.
Jumlah ini disebut laba kotor (gross profit) karena angka tersebut merupakan laba
sebelum dikurangi beban operasi. Persediaan yang masih tersisa (belum dijual) pada akhir
periode akuntansi disebut persediaan barang dagang (merchandise inventory). Persediaan
barang dagang dilaporkan sebagai aktiva lancar di neraca.

Penjualan – Harga Pokok Barang Dagang yang Dijual = Laba Kotor


Laba kotor – Beban operasi = Laba bersih

B. Pembelian Barang Dagangan

Pembelian barang dagangan untuk metode priodik dicatat dengan mendebet rekening
pembelian. Rekening pembelian adalah sebuah rekening sementara yang digunakan untuk
mengumpulkan seluruh harga pokok barang yang dibeli selama periode tertentu, sehingga
setiap akhir periode, rekening ini harus ditutup.

Misal: Tanggal 9 Oktober 2015, perusahaan membeli barang dagangan senilai Rp


100.000,00 secara kredit dengan termin 2/10, n/30. Transaksi tersebut dicatat dengan
jurnal sebagai berikut:

Db. Pembelian Rp 100.000


Cr. Utang Dagang Rp 100.000

Jika pembelian dilakukan secara tunai, maka jurnalnya sebagai berikut:

Db. Pembelian Rp 100.000


Cr. Kas Rp 100.000

Dalam transaksi pembelian, terdapat hal lain yang mengikuti, yakni retur dan potongan
pembelian, potongan tunai pembelian, biaya angkut dan biaya lain yang harus dikeluarkan
terkait dengan pembelian barang dagangan tersebut.
33

Untuk lebih jelasnya kita lihat ilustrasi di bawah ini:


a. Pembelian barang dagangan secara kredit sebesar Rp 600.000
Db. Pembelian 600.000
Cr. Utang Dagang 600.000

b. Retur Pembelian sebesar Rp 75.000


Db. Utang Dagang 75.000
Cr. Retur pembelian 75.000

c. Penjualan Kredit Rp 450.000 dengan harga pokok Rp 400.000


Db. Piutang 450.000
Cr. Penjualan 450.000

d. Retur penjualan Rp 36.000 dengan harga pokok Rp 32.000


Db. Retur Penjualan 36.000
Cr. Piutang 36.000

C. Biaya Transportasi
Jual beli pada hakekatnya adalah perjanjian antara penjual dan pembeli untuk
menyerahkan barang atau jasa disertai imbalan tertentu. Ketentuan dalam syarat jual beli
dapat berlaku untuk transaksi pembelian maupun penjualan. Perbedaan utama dalam
syarat jual beli biasanya berhubungan dengan siapa yang menanggung biaya pengiriman
dan biaya-biaya lain yang berhubungan.

Beberapa syarat jual beli yang biasa terdapat dalam dunia usaha terdiri atas:
1. Loko gudang
Pembeli menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual ke gudang sendiri.
Bagi penjual begitu barang telah dipindahkan ke truk/kereta api yang disewa pembeli
maka penjualan dapat diakui dan dicatat dalam pembukuan. Demikian juga halnya bagi
pembeli, pada saat itu pembelian dapat diakui dan dicatat dalam pembukuan.
2. Franco gudang
Kebalikan dari loko gudang, pada syarat ini penjual menanggung biaya pengiriman
sampai ke gudang pembeli, penjualan diakui bila barang telah sampai di gudang
pembeli.
3. Free on board = FOB
Untuk perdagangan luar negeri terdapat istilah FOB dan CFI. Dalam syarat jual beli
FOB, pembeli di luar negeri menanggung biaya pengiriman dari pelabuhan muat
penjual sampai dengan pelabuhan penerima yang digunakan oleh pembeli. Penjual di
dalam negeri Indonesia hanya menanggung biaya pengangkutan sampai dengan
pelabuhan muatnya.
4. Cost, Freight and Insurance = CFI
Penjual harus menanggung biaya pengiriman/pengangkutan dan asuransi kerugian atas
barang tersebut selama perjalanan.
34

D. Potongan harga

1. Potongan tunai
Adalah potongan harga yang diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari
jangka waktu kredit. Dari sudut penjual, potongan ini disebut potongan penjualan
(sales discount) sedang dari segi pembeli disebut potongan pembelian (purchases
discount). Potongan tunai biasanya dinyatakan dengan 2/10, n/30 syarat ini berarti
potongan sebesar 2% diberikan bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10
hari setelah tanggal transaksi, sementara jangka waktu kredit yang diberikan adalah 30
hari.
2. Potongan perdagangan (Rabat)
Potongan ini diberikan karena perbedaan cara penjualan atau perbedaan langganan
yang dilayani, misalnya perusahaan memberikan potongan 30% untuk penjualan yang
dilakukan kepada pedagang besar, sedangkan untuk pedagang eceran diberikan
potongan 15%. Kebiasaan umum cara pembayaran adalah sebagai berikut:
a. 2/10, n/30. Dengan syarat ini penjual akan memberi potongan kepada pembeli
sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
b. EOM = End Of Month. Harga neto yang tercantum dalam faktur harus dilunasi
pembeli paling lambat akhir bulan, syarat ini tidak memberikan potongan,
sehingga pembeli harus membayar seluruh hutangnya.
c. N/10; EOM. Harga neto yang tercantum dalam faktur harus dilunasi paling lambat
10 hari setelah akhir bulan, tanpa mendapat potongan tunai.

Latihan yaaa …

Transaksi pembelian yang dilakukan PD Makmur Banget pada bulan Desember 2015 adalah
sebagai berikut:

Desember 2 Dibeli barang dagangan secara tunai dari CV Setia senilai Rp


16.000.000,00. Potongan diperoleh sebesar 2% karena pembayaran
secara tunai.
3 Dikembalikan barang kepada CV Setia senilai Rp 1.000.000,00
karena barangnya rusak.
7 Dibeli barang dagangan secara kredit dari Fa. Maju Terus senilai
Rp 350.000.000,00 dengan termin 2/10, n/30.
9 Dibeli barang dagangan senilai Rp 1.000.000,00 secara tunai.
10 Dibeli barang dagangan secara kredit dari PT. ABCD seharga Rp
125.000.000,00 dengan termin 1/10, n/30.
13 Dikembalikan barang kepada Fa. Maju Terus senilai Rp
30.000.000,00.
18 Dibeli barang dagangan dari CV Kawanku senilai Rp
50.000.000,00 dengan ketentuan 2/10, n/30.
25 Dibeli barang dagangan secara tunai senilai Rp 10.000.000,00.
29 Dibayar biaya-biaya pembelian sebesar Rp 5.000.000,00.

Diminta:
1. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut dengan metode periodik/fisik!
2. Berapakah nilai pembelian bersih PD Makmur Banget pada bulan Desember 2015?
35

Pertemuan Kesepuluh

HARGA POKOK PENJUALAN

Penggunaan metode fisik mengharuskan adanya perhitungan barang yang masih ada pada
tanggal penyusunan laporan keuangan. Perhitungan persediaan (stock opname) ini diperlukan
untuk mengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan kemudian diperhitungkan harga
pokoknya. Dalam metode ini mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam buku-buku, setiap
pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian. Karena tidak ada catatan mutasi
persediaan barang maka harga pokok penjualan juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu.
Harga pokok penjualan baru dapat dihitung apabila persediaan akhir sudah dihitung.

Perhitungan harga pokok penjualan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Persediaan barang awal Rp xxx ……………1)


Pembelian (neto) xxx (+)
Barang tersedia untuk dijual Rp xxx
Persediaan barang akhir xxx (-) ........……...2)
Harga pokok penjualan Rp xxx

Catatan:
1) Data diambil dari saldo buku besar rekening yang bersangkutan
2) Data diambil dari hasil stock opname

Langsung Latihan Azah ya gaesss ….

1. Informasi dari sebuah perusahaan dagang adalah sebagai berikut:


a. Persediaan, 1 Mei 2015 Rp 81.000.000,00.
b. Persediaan, 31 Mei 2015 94.500.000,00.
c. Pembelian 340.000.000,00.
d. Potongan tunai pembelian 6.300.000,00.
e. Biaya angkut pemnelian 10.800.000,00.
f. Retur dan potongan pembelian 16.200.000,00.

Diminta:
a. Hitunglah nilai pembelian bersihnya!
b. Hitunglah harga pokok barang yang tersedia untuk dijual!
c. Hitunglah harga pokok penjualannya!

2. Informasi dari sebuah perusahaan dagang adalah sebagai berikut:


a. Biaya angkut pembelian Rp 140.000.000,00
b. Biaya Operasi 2.500.000.000,00
c. Potongan tunai pembelian 70.000.000,00
d. Penjualan 6.230.000.000,00
e. Persediaan awal 1.200.000.000,00
36

f. Retur pembelian 190.000.000,00


g. Pembelian 3.250.000.000,00
h. Laba kotor penjualan 2.920.000.000,00

Diminta:
a. Hitunglah harga pokok penjualannya!
b. Hitunglah nilai persediaan akhir!
c. Hitunglah laba bersihnya!
37

Pertemuan Kesebelas

NERACA SALDO DAN PENYESUAIAN PEMBUKUAN

1. Neraca Saldo
Idem dengan perusahaan jasa

2. Penyesuaian
Idem dengan perusahaan jasa
Ditambah dengan penyesuaian persediaan, dikaitkan langsung dengan pembeian dllnya.

Latihan aja dech …

Neraca Saldo yang dimiliki oleh PD Sekali pada tanggal 31 Juli 2015 adalah sebagai berikut:
PD Sekali
Neraca Saldo
31 Juli 2015
Kas 426.700
Piutang Dagang 56.000
Persediaan Barang Dagangan 200.000
Asuransi Dibayar Dimuka 36.000
Tanah 3.000.000
Gedung 6.000.000
Akumulasi Depresiasi Gedung 2.000.000
Utang Dagang 15.000
Modal, Djasman 7.366.000
Prive, Djasman 10.000
Penjualan 925.000
Retur dan Potongan Penjualan 40.000
Potongan Tunai Penjualan 6.200
Pembelian 325.000
Biaya Angkut Pembelian 25.000
Retur dan Potongan Pembelian 30.000
Potongan tunai Pembelian 4.900
Biaya Advertensi 16.000
Gaji Pegawai 180.000
Biaya Sewa 20.000
10.340.900 10.340.900

Informasi tambahan yang diproleh sebagai berikut:


1. Persediaan barang dagangan per 31 Juli 2015 Rp 150.000,-
2. Asuransi dibayar dimuka Rp 12.000,-
3. Gaji pegawai yang harus dibayar Rp 9.000,-
4. Sewa yang masih harus dibayar Rp 4.000,-
5. Depresiasi gedung 10% setahun

Diminta:
Buatlah jurnal untuk mencatat menyesuaikan transaksi-transaksi tersebut di atas!
38

Pertemuan Keduabelas

NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP

1. Neraca Lajur
Idem dengan perusahaan jasa

2. Jurnal Penutup
Idem dengan perusahaan jasa

To the point …… (ssstttt, latihan lho)

Perusahaan Dagang Guyaguyu


Neraca Saldo
30 September 2015
Kas Rp 50,800,000.00
Piutang Dagang 91,200,000.00
Persediaan Barang Dagangan 113,400,000.00
Perlengkapan Kantor 7,450,000.00
Asuransi Dibayar Dimuka 8,600,000.00
Peralatan Pengangkutan 162,000,000.00
Akm Penyusutan Peralatan Rp 26,300,000.00
Utang Dagang 30,600,000.00
Modal, Ny Saya 333,450,000.00
Prive, Ny Saya 152,000,000.00
Penjualan 821,400,000.00
Retur dan Potongan Penjualan 10,250,000.00
Potongan Tunai Penjualan 12,450,000.00
Pembelian 493,300,000.00
Potongan Tunai Pembelian 9,100,000.00
Biaya Angkut Pembelian 7,400,000.00
Retur dan Potongan Pembelian 8,400,000.00
Biaya Gaji 84,000,000.00
Biaya Sewa 12,000,000.00
Biaya Iklan 13,900,000.00
Biaya Pemeliharaan 2,400,000.00
Macam-macam Biaya 8,100,000.00
Rp 1,229,250,000.00 Rp 1,229,250,000.00

Informasi tambahan:
1. Persediaan barang dagangan pada tanggal 30 September 2015 berjumlah Rp
122.000.000,00.
2. Asuransi dibayar dimuka yang sudah digunakan (terpakai) berjumlah Rp 3.800.000,00.
3. Penyusutan peralatan pengangkutan diperkirakan berjumlah Rp 36.000.000,00.
4. Persediaan perlengkapan yang masih ada senilai Rp 2.700.000,00.
5. Gaji yang belum dibayar dan belum dicatat berjumlah Rp 42.500.000,00.
39

Diminta:
1. Buatlah neraca lajur untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2015!
2. Buatlah jurnal penutupnya!
40

Pertemuan Ketiga belas

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

1. Laporan Rugi/Laba
A. Penjualan xxx
Retur & Pot penjualan xxx
Pot tunai penjualan xxx +
xxx -
Penjualan Bersih xxx
B. HPP
Persediaan Awal xxx
Pembelian xxx
Retur & pot Beli xxx
Pot Tunai Beli xxx +
xxx –
Pembelian Bersih xxx
Biaya Angkut beli xxx +
Harga Pokok Pembelian xxx +
Harga Pokok Brg Siap dijual xxx
Persediaan Akhir xxx –
Harga Pokok Penjualan xxx -
Rugi/Laba Kotor Penjualan xxx
C. Biaya-biaya Operasi
Biaya Iklan xxx
Biaya Gaji xxx
Biaya semuanya xxx +
Jumlah Biaya Operasio xxx –
Rugi/Laba Bersih xxx

2. Laporan Perubahan Modal


A. Modal awal xxx
B. Rugi/Laba Operasi xxx –/+
xxx
Prive xxx -/+
C. Modal Akhir xxx

3. Neraca
Aktiva = Passiva (Utang + Modal Akhir)
41

Nih latihannya ….

Perusahaan Dagang Lancar


Neraca Saldo
30 Juni 2015
Kas Rp 64,000,000.00
Piutang Dagang 190,900,000.00
Persediaan Barang Dagangan 654,000,000.00
Persediaan Perlengkapan 27,000,000.00
Gedung 1,950,000,000.00
Akm Penyusutan Gedung Rp 360,000,000.00
Peralatan 456,000,000.00
Akm Penyusutan Peralatan 58,000,000.00
Utang Dagang 283,000,000.00
Pendapatan Diterima di Muka 65,600,000.00
Utang Wesel Jangka Panjang 870,000,000,00
Modal, Tn. Anas 1,449,800,000.00
Prive, Tn. Anas 92,000,000.00
Penjualan 1.779,700,000.00
Retur dan Potongan Penjualan 81,400,000.00
Potongan Tunai Penjualan 73,000,000.00
Pembelian 1,030,000,000.00
Potongan Tunai Pembelian 42,300,000.00
Retur dan Potongan Pembelian 26,000,000.00
Biaya Penjualan 215,500,000.00
Biaya Umum 100,600,000.00
Rp 4,934,400,000.00 Rp 4,934,400,000.00

Informasi tambahan yang diperoleh sebagai berikut:


1. Persediaan barang dagangan yang ada pada akhir periode senilai Rp 607.200.000,00.
2. Gaji bulan Juni yang belum dibayarkan senilai Rp 11.500.000,00.
3. Perlengkapan yang dgunakan pada periode tersebut berjumlah Rp 15.000.000,00, dimana
sebagian digunakan bagian penjualan dan sebagian agi digunakan bagian umum.
4. Depresiasi gedung sebesr Rp 40.000.000,00 dan untuk peralatan sebesar Rp
48.000.000,00. 25% dari biaya tersebut dibebankan pada bagian penjualan, sisanya
menjadi beban biaya umum.
5. Bunga yang terutang pada akhir periode tersebut sebesar Rp 78.000.000,00.
6. Pendapatan diterima dimuka pada akhir Juni 2015 senilai Rp 12.000.000,00.

Diminta:
1. Buatlah jurnal penyesuaian untuk mengakui informasi ytersebut!
2. Buatlah neraca lajur untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015!
3. Susunlah laporan keuangan yang terdiri dari laporan rugi laba, laporan perubahan modal
dan neraca per 30 Juni 2015!
42

Pertemuan Keempat belas

REVIEW

Dalam rangka persiapan UAS, kita akan mengenang sepanjang jalan kenangan yang sudah
pernah kita lalui bersama dalam pembelajaran Pengantar Akuntansi. Smg pembelajaran ini bs
menjadi salah satu kenangan yang terindah …… ciiiyeeeee …….

Sebagai bonus, kita kenalan dengan Komputer Akuntansi, istilah kerennya penggunaan
aplikasi atau software akuntansi. Ternyata akuntansi juga ga mau ketinggalan dengan
perkembangan IT yg sangat cepat saat ini ya gaessss ….

Puluhan aplikasi akuntansi sudah beredar, ada yang gratis ada pula yang berbayar. Ada yang
mudah atau sederhana, ada pula yang tidak sederhana. Pokokmen komplit plit pliiittttt …..
sesuaikan pilihan denghan kemampuan perusahaan yaaa.

Naah, sebagai calon manajer (ciyeee, setidaknya menapak karir dari bagian administrasi dulu
deh sebelum menjadi manajer di suatu perusahaan/institusi), setidaknya rtifdak hanya tahu
tentang alur konvensional eh tradisional dalam akuntansi, yakni pembukuan secara manual
(mentok-mentoknya pake computer tapi pake software excel atau olah data sederhana dimana
kita harus memasukkan rumus sendiri). Mahasiswa harus tahu (syukur-syukur memahami)
tentang software akuntansi. Silahkan googling untuk mempelajari aplikasi akuntansi tsb dan
bs dicoba jika melakukan praktek usaha ya …..

Anda mungkin juga menyukai