Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kasus PT.

ENRON-AA

Profil PT. Enron

PT. Enron didirikan pada tahun 1985. PT Enron adalah perusahaan Amerika yang bergerak di
bidang sumber daya alam khususnya gas alam. PT. Enron merupakan penjual gas alam terbesar
pada tahun 1992 di Amerika Utara.

Profil KAP Arthur Andersen

KAP Arthur Andersen adalah perusahaan jasa akuntansi yang berbasis di Chicago, Illinois,
Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan oleh Arthur Andersen pada tahun 1913 dan termasuk
dalam “The Big Five”

Awal Mula Kasus

PT. Enron ini sudah beberapa kali melakukan kecurangan salah satunya terjadi pada tahun 1987,
yang dikenal sebagai kasus Vhalla, dimana dua karyawan melakukan pertaruhan terkait
perdagangan pasar minyak dan perusahaan mendapatkan untung banyak. Namun, ternyata
ketauan oleh Auditor dan Kenneth Lay selaku CEO perusahaan enggan bertanggungjawab.
Tetapi dibalik kesuksesan yang PT. Enron alami, Enron ini memiliki utang yang sangat besar
sampai 75% dari nilai pasar saham.

Untuk mengatasi hutang tersebut, Kenneth Lay berkonsultasi pada Mc.Kinsey & Co. Mc.Kinsey
pada saat itu menugaskan konsultannya Jeffrey Skilling. Jeffrey Skilling pun diangkat menjadi
kepala departemen keuangan PT. Enron dan merekrut karyawan yang unggul.PT. Enron
berkembang sangat pesat tetapi dengan cara yang licik dan curang karena mereka memanipulasi
banyak data dan proyek fikttif. Sementara itu, Jeffrey Skilling diangkat menjadi CEO PT.
Enron.Dan, merekrut Andrewuntuk membantunya dan kemudian Andrew meminta ijin pada
komisi sekuritas dan perdagangan U.S. untuk menggunakan metode “nilai pasar” atas kontrak.

Dan karena Utang PT. Enron yang cukup banyak, yang disebabkan oleh PT. Enron meminjam
uang dan uang yang dipinjam ini diakui sebagai pembelian nilai lebih kontrak dan dicatat sebagai
uang “pendapatan penjualan” meskipun sebenarnya adalah hutang. Ini dapat membuat para
investor tidak curiga sehingga tidakmenarik dananya. PT. Enron ini melakukan pinjaman tanpa
melaporkannya ke Laporan keuangan, ini mengakibatkan adanya selisih saat dilakukan
konsolidasi dan berakhir dengan jatuhnya nilai ekuitas perusahaan. Ini yang menyebabkan para
pemegang saham percaya PT. Enron tidak mengalami lonjakan utang. Mereka juga percaya PT.
Enron akan mengalami peningkatan laba setiap tahun. Di tahun 2001, harga saham enron turun
dan sudah membuat para investor curiga. Pada 30 November pun PT. Enron mengalami
kebangkrutan dan menyebabkan saham nya anjlok hingga US $75,09, tetapi bukannya
menyelesaikan proses hukum, PT. Enron malah menyelesaikan tuntutan dengan membayar uang
yang sangat besar. Lantas ini kembali menjadi sorotan.. Jadi dapat disimpulkan, PT. Enron ini
melakukan mark up laba dan menyembunyikan utang.

Keterlibatan KAP Arthur Andersen

KAP Arthur Andersen selain mengaudit laporan keuangan Enron, juga sebagai konsultan
manajemen Enron. Ketika Andrew Fastow membuat ide untuk menggunakan nilai kelebihan
kontrak sebagai pendapatan. KAP Arthur Andersen juga turut membantu PT. Enron dalam
melakukan kecurangan atau window-dressing ini dengan cara menghancurkan bukti dokumen
yang berhubungan dengan proses investigasi sehingga menghambat proses peradilan.
Selanjutnya, KAP Arthur Anderson juga meyakinkan para investor bahwa laporan Enron adalah
akurat.

Analisis

 Terkait Adab :

Adab menurut bahasa adalah menerapkan segala perlakuan baik seperti kehalusan dan
kebaikan budi pekerti dan kesopanan juga tata karma, sedangkan yang dilakukan PT
Enron ini adalah sebuah kebohongan/ penipuan kepada orang lain yaitu para pemegang
saham dengan menyembunyikan utangnya untuk mendapatkan untungnya sendiri.

 Terkait Etika :

PT. Enron sudah jelas melanggar etika bisnis yaitu kejujuran yang dibuktikan dengan
ketidakjujurannya dalam mencatat laporan keuangannya. Selanjutnya melanggar prinsip
otonomi, dibuktikan dengan PT. Enron yang menyogok untuk menyelesaikan tuntutan.
Lalu, KAP Arthur Andersen melanggar etika profesi dengan ketidak jujuran dan
ketidakprofesionalitasnya atau ketidak indenpendennya karena telah membantu PT.
Enron dengan cara menghilangkan bukti dokumen laporan keuangan yang asli lalu
dipalsukan atau memanipulasi.

 Terkait Sosial Ekonomi :


Banyak Karyawan yang terdampak sehingga mengalami pemecatan dalam kasus ini
akibat ulah pemimpinnya yang melanggar etika. Di PT. Enron kehilangan kurang lebih
5000 pegawai dan di KAP Arthur Andersen, sekitar 85.000 pegawai kehilangan
pekerjaannya. Para karyawan Enron dan investor kecil-kecilan juga dirugikan karena
simpanan hari tua mereka yang musnah. Selain itu KAP Arthur Andersen juga menerima
konsekuensi negatif dari kasus Enron berupa kehilangan klien karena klien yang
kehilangan kepercayaan, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain, dan
dicabutnya izin KAP
Arthur Andersen oleh Otoritas Keuangan Amerika Serikat.
 Terkait hukum bagi Akuntan Publik :
Pemerintah Amerika menerbitkan Undang-Undang Sarbanes Oxley yang berdampak bagi
akuntan publik. Dampak tersebut antara lain :
1. Membentuk Public Accounting Oversight Board (PCAOB) yang bertujuan untuk
mengawasi audit atas perusahaan publik dan melindungi kepentingan investor.
2. Melarang jasa non audit- Hukum secara spesifik telah melarang KAP untuk melakukan
8 jenis jasa non Audit .
3. Perputaran partner- pemimpin (Lead) atau coordinating partner audit atau
concurring reviewer tidak dapat memberikan jasa audit kepada klien yang sama lebih dari
5 tahun berturut-turut.
4. Laporan kepada komite audit – Auditor diharuskan untuk melaporkan kepada komite
audit perihal semua kebijakan akuntasi yang berlaku, perlakuan informasi keuangan
dan informasi penting lainnya yang telah didiskusikan dengan management.
5. Penugasan auditor dibutuhkan 1 tahun cooling of period.

Kasus Worldcom

Profil Worldcom

Worldcom pada awalnya merupakan perusahaan penyedia layanan telepon jarak jauh. Worldcom
juga menyediakan berbagai macam produk di seluruh dunia seperti data, internet, komunikasi
telepon, layanan telekonfrens melalui video, sampai penjualan kartu telepon prabayar untuk
sambungan internasional. Selama tahun 90 an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi
terhadap perusahaan telekomunikasi lain yang dan Worldcom meraih peringkat ke 42 dari 500
perusahaan lainnnya menurut versi Majalah fortune

Awal Mula

Sebulan setelah dilakukan pemeriksaan, pada bulan April Chief Executive Officer Worldcom
yaitu Bernie Ebbers dilengserkan dari jabatannya oleh Chief Executive Officer yang baru yaitu
John Sidgmore. Segera setelah kepergian Bernie Ebbers, pada bulan mei 2002 Auditor Cyntia
Cooper menemukan suatu kejanggalan pada keuangan perusahaan sehingga ia memutuskan
untuk mendiskusikan hal tersebut kepada Chief Financial Officer (CFO) Worldcom yaitu Scott
D. Sullivan. Selanjutnya Cyntia Cooper juga melaporkan masalah tersebut kepada kepala komite
audit Max Bobbit, sekitar 12 juni. Kemudian atas izin Chief Executive Officer John Sidgmore,
Max Bobbit meminta kepada KPMG selaku eksternal auditor saat itu untuk melakukan
investigasi
Pada tanggal 25 Juni 2002, Worldcom mengakui bahwa perusahaan mengklasifikasikan lebih
dari US$3,82 milyar untuk beban jaringan sebagai pengeluaran modal. Beban jaringan
adalah beban yang dibayar oleh Worldcom kepada perusahaan lain untuk jaringan
telekomunikasi, seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi Worldcom.

Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan
pendapatan atau laba. Worldcom mampu menaikan laba karena akun beban dicatat lebih
rendah, sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan
sebagai beban investasi. Jika hal itu tidak terdeteksi maka praktik ini akan berakibat pada
pendapatan bersih yang lebih rendah dalam tahun-tahun berikutnya. Hal tersebut bisa terjadi
karena beban kapitalisasi jaringan tersebut akan didepresiasikan. Secara esensi beban kapitalisasi
jaringan akan memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan biayanya dalam beberapa tahun
dimasa depan, mungkin antara 10 tahun bahkan lebih.

Tepat ketika Worldcom melakukan pengumuman tersebut, saham Worldcom mengalami


penurunan drastis dari yang semula US$64,5 pada pertengahan 1999 menjadi kurang dari US$2
per saham pada pertengahan 2002. Penurunan harga saham terus berlanjut hingga harga saham
Worldcom per lembarnya kurang dari US$1 yang pada akhirnya nilai saham Worldcom kurang
dari 1 sen. Para pegawai Worldcom yang mempunyai saham perusahaan sebagai bagian dari
dana pensiun mereka juga mengalami kerugian, dan semakin diperburuk dengan adanya
pemberhentian 17.000 karyawan dari total 85 ribu karyawan. Jadi dapat disimpulkan, bentuk
kecurangan yang dilakukan Worldcom adalah pemalsuan data laporan keuangan atau yang
masuk klasifikasi fraudulent statement dengan menggelembungkan laba sebesar US$3,85 milyar
pada perioda januari 2001 dan maret 2002. Selain itu, Worldcom juga menyembunyikan
kenyataan bahwa perusahaan memiliki utang sebesar US$41 mily

Analisis :

 Terkait Etika dan Pengendalian :


Hal yang dilanggar yaitu lagi lagi ditujukan kepada KAP Arthur Andersen yang tidak
indenpenden juga kelalaian dalam pengendalian. Pengendalian manajemen dan
pengendalian tugas tidak dapat disamakan. Kesalahan sering terjadi jika prinsip-prinsip
yang dikembangkan pihak manajemen untuk situasi pengendalian tugas diterapkan pada
situasi pengendalian manajemen. Perusahaan Worldcom juga menghalalkan segala cara
salah satunya utang pajak tahun depan, telah digunakan secara tidak benar.untuk tetap
menaikkan harga saham dan seharusnya akun ini tidak boleh dimanipulasi. Ini dilakukan
untuk memperoleh pendapatan sehingga ini adalah perilaku licik dan tidak jujur yang
mana melanggar prinsip kejujuran. Hal lain yang dilakukan adalah Perusahaan Worldcom
mampu menaikan laba karena akun beban dicatat lebih rendah, sedangkan akun aset
dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi
disebabkan beban kapitalisasi jaringan tersebut akan didepresiasikan, sehingga
memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan biayanya dalam beberapa tahun
dimasa depan. Dapat disimpulkan, Perusahaan harus mempunyai kode etik untuk
mendorong top management berlaku jujur, menyajikan laporan keuangan secara akurat
dan tepat waktu dan memenuhi peraturan yang ada.

 Terkait Hukum :
Akibat adanya skandal seperti Enron dan Worldcom maka dimunculkan SAS 99. SAS 99
mengatur tentang “Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit” yang
mengharuskan auditor untuk mengkomunikasikan temuan fraud kepada manajemen,
komite audit, dan pihak lain, tidak tergantung besar-kecilnya nilai, dan pada kasus
Worldcom terdapat seorang auditor internal yang telah bertindak benar yaitu Cynthia
Cooper.

Terdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan, yang disebut juga
dengan teori GONE, yaitu (www.jdih.bpk.go.id):

1. Greed (keserakahan)
2. Opportunity (kesempatan)
3. Need (kebutuhan)
4. Exposure (pengungkapan)

Daftar Pustaka :

http://eprints.binadarma.ac.id/5403/1/KASUS%20BANGKRUTNYA%20ENRON%20DAN
%20RUNTUHNYA%20ARTHUR%20ANDERSON.pdf

http://akuntansimaster.blogspot.com/2016/06/analisis-kasus-enron-coorporation.html

https://www.studocu.com/id/document/universitas-nusa-mandiri/accounting/260480656-
makalah-kasus-enron-pdf/34303011

https://danielstephanus.wordpress.com/2021/04/12/analisis-kasus-audit-worldcom/
http://dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/22/audit-kecurangan/, diakses tanggal 06 Maret
2023, pada pukul 23.31

Anda mungkin juga menyukai