Anda di halaman 1dari 10

NAMA : Muhammad Ulil Absor

NIM : 17312446
MK : Etika Bisnis dan Profesi
DOSEN : Sugen Indardi Drs. Mba. SAS
Kasus Enron & Worldcom
Rangkuman 1-7

PROFIL PERUSAHAAN
a. Enron
Enron Coorporation didirikan pada tahun 1985. Enron Corporation adalah sebuah
perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Enron
merupakan hasil merger antara perusahaan Houston Natural Gas dan InterNorth, sebuah
perusahaan pipa di Nebraska. Pada saat itu, Enron dipimpin oleh Kenneth Lay sebagai CEO
dan hanya berkecimpung dalam industri pipa gas.
Enron Coorporation yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi tersebut
melakukan penjualan listrik dengan menggunakan harga pasar pada awal tahun 1990. Adanya
hasil Kongres Amerika Serikat yang memutuskan untuk melakukan deregulasi penjualan gas
alam telah menyebabkan Enron mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan. Enron
merupakan penjual gas alam terbesar pada tahun 1992 di Amerika Utara, kontrak penjualan
gas Enron menghasilkan laba sebelum pajak sebesar $122 juta, dan merupakan penyumbang
kedua terbesar dalam laba usaha perusahaan.
Dalam upaya untuk memperluas pertumbuhan bisnis perusahaan, Enron menerapkan
strategi bisnis diversifikasi. Perusahaan tersebut memiliki dan mengoperasikan berbagai aset
meliputi gas pipelines, electricity plants, pulp and paper plants, water plants, dan broadband
services.
Perkembangan pesat Enron telah menyebabkan harga saham perusahaan tersebut
mengalami kenaikan sebesar 311% dari awal tahun 1990 sampai akhir tahun 1998. Pada
tahun 1999 harga saham mengalami kenaikan sebesar 56% dan pada tahun 2000 sebesar
87%. Harga saham per lembar perusahaan adalah sebesar $83.13. Dari hasil survey majalah
Fortune tentang “Most Admired Company”, Enron dinobatkan sebagai “the Most Innovative
Company” di Amerika.

b. worldcom
Worldcom merupakan perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh. Selama tahun
90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan telekomunikasi lain
yang. Akuisisi yang besar telah terjadi pada tahun 1998 pada saat worlcom mengambil alih
perusahaan MCI yaitu peruahaan kedua terbesar di Amerika yang bergerak pada bidang
telekomunikasi jarak jauh yang mengukuhkan posisi Worldcom menjadi operator no 1 dalam
infrastruktur internet.

KASUS ENRON DAN WORLDCOM


a. Kasus Enron.
Secara singkat kasus Enron ini adalah kasus kebangkrutannya perusahaan besar yang
terjadi karena adanya penyelewengan. Salah satu penyelewengannya adalah perilaku
moral Hazard. Ia merupakan seorang akuntan untuk perusahaan Enron. Ia memanipulasi
laporan keuangan perusahaan tersebut, yang semestinya rugi menjadi untung.
Manipulasi ini dimaksudnya agar saham mereka diminati investor yang pada akhirnya
penyelewengan tersebut diketahui oleh publik.
1. Board of Director membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur
konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan
informasi yang hanya bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan , termasuk
praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada
publik.
2. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out
sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan.
a. Mantan Chief Audit Executif Enron semula adalah partner KAP Andersen
yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
b. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
c. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
3. Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap
kemungkinan mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien
perusahaan, mengingat resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek
akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil evaluasi di putuskan untuk tetap
mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.
4. Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek
akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran
berkaitan dengan hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada
pertengahan 2001. CEO Enron menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk
melakukan investigasi atas kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan
penasehat hukum untuk mempertanyakan pertimbangan yang melatarbelakangi
akuntansi yang dipersoalkan. Hasil investigasi oleh penasehat hukum tersebut
menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang serius yang perlu diperhatikan.
5. Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan
ketiga. Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat
menjadi $393 juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron,
Kenneth Lay, menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan
prospek yang sangat baik. Ia juga tidak menjelaskan secara rinci tentang
pembebanan biaya akuntansi khusus sebesar $1 miliar yang sesungguhnya
menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para
analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar
tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.
6. Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan
ke pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa
terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar
dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di tahan berkurang
dalam jumlah yang sama.
7. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk
penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan
Enron (penghambatan terhadap proses peradilan.
8. Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron.
Sementara itu harga saham Enron terus menurun sampai hampir tidak ada
nilainya.
9. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002.
sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah
berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember
2001.
10. CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan
tetapi masih dipertahankan posisinya di dewan direktur perusahaan. Pada
tanggal 4 Pebruari Mr. Lay mengundurkan diri dari dewan direktur perusahaan.
11. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US
dollar untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP
Andersen
12. Pemerintahan Amerika melarang Enron dan KAP Andersen untuk melakukan
kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika.
13. Tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP
Andersen bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses
peradilan karena telah menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di
selidiki.
14. KAP Andersen terus menerima konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa
kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan
pengungkapan yang meningkat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen
dalam kasus Enron.
15. Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang
direkrut untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan
kembali citra KAP Andersen mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang
ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri
untuk menyusun manajemen baru.
16. tanggal 26 Maret 2002 CEO Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari
jabatannya.
17. Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang
bertindak sebagai penanggungjawab audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan
melakukan hambatan proses peradilan dan setuju untuk menjadi saksi kunci
dipengadilan bagi kasus KAP Andersen dan Enron.
18. Tanggal 9 April 2002 Jeffrey McMahon mengumumkan pengunduran diri sebagai
presiden dan Chief Opereting Officer Enron yang berlaku efektif 1 Juni 2002.
19. Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah
telah melakukan hambatan terhadap proses peradilan.

b. Kasus worldcom
Dalam laporannya Worldcom ditemukan bahwa perusahan mengklasifikasikan lebih
dari $ 3,8 milyar untuk beban operasional dibukukan sebagai pengeluaran modal. Dengan
memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan
pendapatan atau laba. Worldcom juga menggunakan akun cadangan secara tidak benar.
Perusahaan membuat akun ini untuk mengantisipasi kejadian-kejadian luar biasa yang
tidak dapat diprediksi. Seperti utang pajak tahun depan. Seharusnya akun ini tidak boleh
dimanipulasi untuk memperoleh pendapatan.
Penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran modal ditemukan oleh internal auditor
Cynthia Cooper. Auditor Cynthia Cooper mendiskusikan masalah tersebut kepada kepala
keuangan Worldcom Scott D. Sullivan dan controller perusahaan saat itu David F. Myers.
Cooper melaporkan masalah tersebut pada kepala komite audit Max Bobbitt. Yang
kemudian Max Bobbitt meminta kepada KPMG selaku eksternal auditor saat itu untuk
melakukan investigasi. Dilaporkan bahwa Sullivan tidak pernah mengkonsultasikan
penyajian tersebut kepada Artuhr Anderson selaku auditor eksernal dan Arthur Anderson
pun menyatakan bahwa Sullivan tidak pernah berkonsultasi dengannya. Berdasarkan
dokumen-dokumen internal dan email Worldcom mengindikasikan bahwa sebenarnya
pihak eksekutif sudah mengetahui salah saji tersebut sejak awal.
Internal auditor adalah pertahanan awal terhadap kesalahan paktek-praktek akuntansi
dan kecurangan akuntansi. Satu pertanyaan kepada Internal Auditor Worldcom adalah
kenapa butuh waktu lama untuk mengungkap salah saji ini. Padahal mengingat nilai
kapitalisasi yang begitu besar dan pengaruhnya terhadap nilai pendapatan bersih dan
total aktiva harusnnya bisa diungkap lebih cepat. Pertanyaan yang lebih berat
dilayangkan kepada KAP Arthur Anderson, beberapa pengamat menyatakan bahwa
Arthur Anderson tahu mengenai salah saji yang dilakukan pihak Worldcom. Karena
seharusnya Arthur Anderson bertugas untuk mengaudit kesalahan semacam itu, apalagi
kesalahan ini sangat material. Beberapa pengamat juga menyatakan bahwa Arthur
Anderson seharusnya lebih peka terhadap kondisi keuangan Worldcom, yang dapat
mengakibatkan manajemen perusahaan melakukan hal diluar kewajaran praktek
akuntansi.

Kaitan kasus Enron dan Worldcom dengan pengendalian Sistem Informasi Akuntansi
dan Solusinya.
Menurut commite on auditting Procedur American Institute of Caified Public Accountant
Pengendalian internal adalah mecakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan
yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan
dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi oprasi, dan mendorong ketaatan
pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan .
Tujuan dari pengendalian internal tersebut adalah, menjaga keamanan harta milik perusahan,
memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi operasi perusahan, dan
membantu menjaga kebijakan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu untuk dipatuhi.
Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahan telah mencapai tujuan dan
sasaranya, kebijakan dan prosedur ini sering kali disebut pengendalian, dan secara kolektif
membentuk pengendalian internal entitas perussahan.
Solusi untuk mencegah terjadinya fraud, mengacu pada Albrecht, Albrecht, Albrecht, dan
Zimbelman (2009:109), salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan yaitu dengan
mengurangi peluang terjadinya fraud dengan memperhatikan hal – hal berikut ini:
 Memiliki sistem pengendalian yang baik
a. Lingkungan pengendalian,
b. Arus komunikasi dan informasi yang baik (sistem akuntansi),
c. Aktivitas atau prosedur pengendalian,
 Menghambat terjadinya kolusi.
 Mengawasi karyawan dan menyediakan saluran telekomunikasi untuk pelaporan
fraud.
 Menciptakan gambaran hukuman yang akan diterima bila melakukan fraud.
 Melaksanakan pemeriksaan secara proaktif.
Pelaku dalam kasus enron dan worldcom diantaranya :
 Auditor independen, Andersen (yang dahulu dikenal sebagaiArthur Andersen), sebagai
pihak konsultan pembukuan Enron. Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan public
“The bigsix” yang melakukan Audit terhadap laporan keuangan EnronCorp. tidak hanya
melakukan manipulasi laporan keuanganEnron, KAP Andersen telah melakuklan tindakan
yang tidak etis dengan menghancurkan dokumen-dokumen penting yang berkaitan
dengan kasus Enron.
 Kantor hukum yang menjadi penasehat Enron, Vinson dan Eikins dalam “special purspose
partnership". Vinson dan Ekinins dituduh ikut ambil bagian dalam korupsi skala dunia ini
dengan membantu membuka partnership-partnership kontroversional yang dianggap
sebagai biangkeladi dari kehancuran Enron.
 Bank investasi besar di Wallstreetseperti :
a. a)Salomon Smith Barney unit,
b. b)Credit Suisse First Boston,
c. c)Merrill Lynch,
d. d)Goldman Sachs,
e. e)J.P Morgan Chase, and
f. f)Lehman Bros
Ikut meraup 214 juta dolar AS dalam komisi sebagai penjualsaham dan obiligasi dari
Enron
RANGKUMAN 1 - 7

1. Etika Bisnis dan Profesi dalam perspektif Islam


Dalam islam, tuntunan bekerja adalah merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap muslim
agar kebutuhan hidupnya sehari-hari bisa terpenuhi. Salah satu jalan untuk memenuhi
kebutuhan itu antara lain melalui aktivitas bisnis seperti yang telah dicontohkan oleh baginda
Rasulullah Saw sejak beliau masih muda. Hanya saja beliau dalam berbisnis benar-benar
menerapkan standar moral yang digariskan dalam Al-Qur’an. Bekerja merupakan kewajiban
setiap muslim. Dengan bekerja seorang muslim akan dapat mengekspresikan dirinya sebagai
manusia, makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna didunia. Kerja atau amal adalah
bentuk keberadaan manusia. Artinya manusia ada karena kerja, dan kerja itulah yang
membuat atau mengisi eksistensi kemanusiaan.

 Etika berprofesi dalam pandang Islam.


Dalam berprofesi islam menyerukan untuk mengikuti jalan rasulullah dalam berkerja
yaitu dengan landasan pandangan islam, yaitu :
1. Shiddiq
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar.” (Q.S. At-Taubah :119)
2. Amanah
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat”. (Q.S. An-Nisa :58).
3. Tabligh
“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah
menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi
apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” [Al
Jin 28]
4. Fatanah
Yusuf Berkata : “Jadikanlah aku bendaharawan Negara (Mesir) ; sesungguhnya
aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan”. (Q.S. Yusuf :55).
5. Istiqamah
Q.S Fussilat : “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Tuhan kami ialah
Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan
turun kepada mereka (dengan mengatakan) :”Janganlah kamu merasa takut dan
janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh)
Syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.(30). “Kamilah pelindung-
pelindungmu dalam kehidupan dunia dan diakherat; didalamnya kamu
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) didalamnya apa
yang kamu minta”.
2. Etika dalam Praktik Auditing dan Etika dalam Praktik Konsultan Manajemen

Auditing adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara
obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan
tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan
menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan. Dilihat dari sisi untuk siapa audit
dilaksanakan, auditing dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

 Auditing ekternal,
 Auditing internal,
 Auditing sektor publik.
a. Pernyataan Standar Auditing (PSA). PSA berisi ketentuan-ketentuan dan panduan
utama yang harus diikuti oleh akuntan publik dalam melaksanakan perikatan audit.
Standar auditing terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Standar Umum, yaitu bagian yang mengatur tentang mutu profesional auditor
independen atau persyaratan pribadi auditor.
2. Standar Pekerjaan Lapangan, yaitu bagian yang mengatur mengenai
pertimbangan-pertimbangan yang harus digunakan dalam pelaksanaan audit.
3. Standar Auditing, merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis
dalam bentuk Standar Pelaporan, yaitu bagian yang mengatur tentang
pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan
audit.
b. Prinsip Integritas, Setiap praktisi harus tegas dan jujur dalam menjalin hubungan
profesional dn hubungan bisnis dalam melaksanakan pekerjaannya.
c. Prinsip Objektivitas, Setiap praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas, benturan
keperntingan, atau pengaruh tidak layak (undue influence) dari pihak lain
mempengaruhi pertimbangan profesional atau pertimbangan bisnisnya.
d. Prinsip prilaku profesional, Setiap praktisi wajib mematuhi hukum dan peraturan
yang berlaku dan harus menghindari semua tindakan yang dapat mendiskreditkan
profesi.

 ETIKA DALAM PRAKTIK KONSULTAN MANAJEMEN


Proses konsultansi adalah rangkaian kegiatan dengan pendekatan analitik dalam penyediaan jasa
konsultansi. Proses tersebut merupakan gabungan kegiatan perumusan sasaran yang ditentukan oleh
klien, penemuan fakta, perumusan masalah atau peluang, pengkajian berbagai alternatif, penentuan
usulan tindakan, penyampaian temuan, implementasi, dan penindaklanjutan. Praktisi jasa konsultansi
adalah akuntan publik, yang terlibat dalam penyediaan jasa konsultansi untuk kliennya, atau siapa saja
yang menyediakan jasa konsultansi untuk klien dengan mengatasnamakan akuntan publik.

1. Konsultasi (consultations).
Dalam jasa konsultasi, praktisi memberikan konsultasi atau saran profesional
(professional advice) yang memerlukan respon segera, berdasarkan pada pengetahuan
mengenai klien, keadaan, masalah teknis terkait, representasi klien, dan tujuan
bersama berbagai pihak.
2. Jasa Pemberian Saran Profesional (Advisory Services).
Jasa Pemberian saran yang diberikan meliputi mengembangkan temuan, kesimpulan,
dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh klien.
3. ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTASI
KEUANGAN.
 Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi
akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan
biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan keputusan
 Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan fungsi dan
aktivitasnya pada kegiatan pengolahan data akuntansi dari suatu perusahaan dan penyusunan
laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak, yaitu pihak internal dan
eksternal.

4. ETIKA DALAM PRAKTIK INVESTASI DAN PASAR MODAL

1. Pasar modal adalah tempat, tidak terbatas hanya secara fisik, di mana orang membeli dan
menjual surat berharga atau instrument keuangan, seperti saham, surat utang, dan produk
keuangan lainnya. Surat-surat berharga yang dikeluarkan penjual tersebut memberikan
hak tak berwujud (intangible rights) kepada pembelinya untuk memperoleh deviden,
bunga, penempatan manajemen, dan hak-hak lainnya.

2. Pembeli dalam menentukan keputusan investasinya umumnya mengandalkan informasi tentang


perusahaan yang diberikan oleh pengurus perusahaan yaitu direktur dan komisaris. Untuk
memastikan akurasinya, maka informasi tersebut juga diverifikasi oleh akuntan, analis, konsultan
hukum, otoritas bursa, dan Badan Pengawas Pasar Modal.

5. ETIK DALAM PRAKTIK AKUNTASI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi Sektor Publik mencakup beberapa bidang utama, yakni:

a. Akuntansi Pemerintah Pusat


b. Akuntansi Pemerintah Daerah
c. Akuntansi Parpol dan LSM
d. Akuntansi Yayasan
e. Akuntansi Pendidikan dan Kesehatan
f. Akuntansi Tempat Peribadatan

Institusi akuntan publik ( IAPI ) didirikan pada tanggal 24 Mei 2007 oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Berdirinya Institusi Akuntan Publik Indonesia adalah respons terhadap dampak-dampak globalisai,
dan untuk menjawab kebutuhan tantangan jaman akan suatu lembaga independen yang mampu
memberikan perang terhadap kemajuan bangsa dan tatanan good goverment di Indonesia. Seiring
dengan keberhasilan organisasi akuntan publik dalam menjalankan perannya sebagai suatu organisasi
independen muncul pula berbagai dilema etis terkait kinerja dan sepak terjan organisasi tersebut.
Contoh kasus nyata yang terjadi adalah pada PT KIMIA FARMA pada tahun 2002, dan beberapa
kasus lain yang berkaitan dengan akuntan sektor publik yang sempat di publikasikan oleh media
masa. Krisis kepercayaan terhadap Akuntan Publik dewasa ini juga semakin tampak dengan
terkuaknya berbagai macam kasus korupsi yang menimpa pejabat-pejabat pemerintah yang kemudian
baru bisa terbongkar beberapa dekade setelah masa jabatannya berakhir. dari berbagai macam
polemik tersebut timbullah pertanyaan berkaitan keefektifan kode etik profesi akuntan publik dalam
membimbing moralitas dan prilaku para pelaku akuntan khususnya di sektor publik untuk berlaku etis
dan profesional dalam bidangnya.

Keberadaan kode etik yang menyatakan secara eksplisit beberapa kriteria tingkahlaku yang khusus
terdapat pada profesi, maka dengan cara ini kode etik profesi memberikan beberapa solusi langsung
yang mungkin tidak tersedia dalam teori-teori yang umum. Di samping itu dengan adanya kode etik,
maka para anggota profesi akan lebih memahami apa yang diharapkan profesi terhadap anggotanya.
Kewajiban untulmematuhi kode etik ini berlaku untuk semua akuntan, termasuk akuntan publik.

6. ETIK DALAM PRAKTIK PERPAJAKAN

Statement on Responsibilities in Tax Services No. 1, Tax Return Positions (Posisi Pengembalian
Pajak) Statemen ini menetapkan standar masa depan yang bisa diterapkan untuk anggota ketika
merekomendasikan tingkat pengembalian pajak dan menyiapkan atau menandatangani surat
pembayaran pajak (termasuk klaim untuk lebih bayar) yang disimpan dengan mengenakan pajak
otoritas. Karena tujuan standar ini diantaranya :

 Suatu nilai pajak terutang mencerminkan tingkat pengembalian pajak seperti yang mana wajib
pajak telah secara rinci membicarakannya dengan anggota atau
 suatu anggota mempunyai pengetahuan semua fakta yang bersifat material dan, atas dasar
fakta itu, telah menyimpulkan apakah posisinya sudah sesuai.

Karena tujuan standar ini, suatu wajib pajak adalah klien, pemberi kerja, atau pihak ketiga lain
penerima jasa pajak.

7. ETIK DALAM PRAKTIK BISNIS

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan
dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan
yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan
menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral
yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu:

 Utilitarian Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu,
dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan
biaya serendah-rendahnya.
 Individual Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak
dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari
apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
 Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak
adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara
kelompok.

Etika bisnis yang harus dipahami dan dilakukan para profesional, antara lain:[1]

1. Sebutkan nama lengkap


2. Dalam situasi berbisnis, mitra sebaiknya menyebutkan nama lengkap saat berkenalan. Namun jika
namanya terlalu panjang atau sulit diucapkan, akan lebih baik jika sedikit menyingkat.
3. Berdirilah saat memperkenalkan diri
4. Berdiri saat mengenalkan diri akan menegaskan kehadiran mitra. Jika kondisinya tidak
memungkinkan untuk berdiri, setidaknya mundurkan kursi, dan sedikit membungkuk agar orang
lain menilai positif kesopanan motra.
5. Ucapkan terima kasih secukupnya
6. Dalam percakapan bisnis dengan siapapun, bos atau mitra perusahaan, hanya perlu mengucapkan
terima kasih satu atau dua kali. Jika mengatakannya berlebihan, orang lain akan memandang kalau
mitranya sangat memerlukannya dan sangat perlu bantuan.

Anda mungkin juga menyukai