Anda di halaman 1dari 11

Kasus Etika Profesi Akuntansi

DAMPAK DARI KASUS ANDERSEN-ENRON TERHADAP ASPEK BISNIS


DAN AKUNTANSI SECARA UNIVERSAL
Maraknya kejahatan akuntansi korporat yang terjadi akhir-akhir ini membuat
kepercayaan para pemakai laporan keuangan khususnya laporan keuangan auditan
terhadap auditor mulai menurun. Akibat kejahatan tersebut, para pemakai laporan
keuangan seperti investor dan kreditur mulai mempertanyakan kembali eksistensi
akuntan publik sebagai pihak indepeden yang menilai kewajaran laporan keuangan.
Beberapa kasus manipulasi yang merugikan pemakai laporan keuangan melibatkan
akuntan publik yang seharusnya menjadi pihak independen.
Kondisi ini membuat masyarakat mempertanyakan kredibilitas profesi akuntan
publik. Erosi kepercayaan terhadap profesi akuntansi semakin meningkat, padahal
eksistensi profesi sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat sebagai pengguna
jasa profesi. Perdagangan opini auditor menjadi hal yang wajar ketika independensi
dan objektivitas sudah terabaikan.
Kepercayaan masyarakat perlu dipulihkan dan hal itu sepenuhnya tergantung
pada praktek profesional yang dijalankan para akuntan. Profesionalisme mensyaratkan
tiga hal utama yang harus dimiliki oleh setiap anggota profesi yaitu: keahlian,
pengetahuan, dan karakter. Karakter menunjukkan personality (kepribadian) seorang
profesional yang diantaranya diwujudkan dalam sikap etis dan tindakan etis (Marie,
[2002] dalam Chrismastuti dan Purnamasari,[2003]). Sikap dan tindakan etis akuntan
publik akan sangat menentukan posisinya di masyarakat pemakai jasa profesionalnya
(Machfoed, [1997])

ARTHUR ANDERSEN

Arthur Andersen adalah sebuah perusahaan jasa akuntansi yang berbasis di
Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan oleh Arthur Andersen pada
tahun 1913. Arthur Andersen termasuk kedalam kelompok The Big Five, yang terbentuk
sejak bulan juli 1998. Arthur Andersen juga menjadi auditor beberapa perusahaan
raksasa seperti perusahaan energi terbesar dunia (Enron), Merck,WorldCom,
KPNQwest, dan sejumlah rekanan besar lainnya. Arthur Andersen juga menjalankan
bisnis assurance service.

PERMASALAHAN

Kasus manipulasi pembukuan yang terbesar adalah kasus Enron Corp. Laporan
keuangan Enron sebelumnya dinyatakan wajar tanpa pengecualian oleh kantor akuntan
Arthur Anderson dan secara mengejutkan dinyatakan pailit pada 2 Desember 2001.
Beberapa indicator permasalahan tersebut, akan diuraikan sebagai berikut :


Special Purpose Vehicle (SPV/SPE) & Laporan Konsolidasi
Suatu perusahaan harus menentukan apakah mengerjakan suatu pekerjaan
sendiri atau menyewa pihak lain (outsourcing). Asset yang digunakan dengan cara
menyewa tidak perlu dimasukkan ke dalam neraca. Akibatnya, hal ini sering disebut off-
balance-sheet financing atau pendanaan diluar neraca. Contoh transaksi yang paling
umum digunakan adalah sewa guna usaha.

Perusahaan dapat mendirikan perusahaan kecil yang terpisah, yang bertugas
melayani kebutuhan outsourcing ini. Perusahaan kecil ini yang disebut sebagai SPE.
Untuk keperluan akuntansi, SPE dapat merupakan perusahaan yang terpisah dan
independen, sehingga tidak perlu dikonsolidasi dengan perusahaan
induknya. Berkaitan dengan Enron, beberapa SPE yang dibentuknya tidak independen,
karena dimiliki dan dikelola oleh CFO Enron. Selain itu, ada beberapa transaksi yang
tidak mungkin dilakukan antara Enron dengan pihak independen, seperti menjual dan
membeli aktiva saat melaporkan posisi keuangan.

Conflict of Interest

KAP Arthur Andersen telah mengaudit Enron sejak 1985 dan selalu memberikan
opini wajar tanpa syarat sampai tahun 2000. Arthur Andersen juga memberikan jasa
konsultasi mengenai pembentukan SPE-SPE tersebut diatas. Dengan berperan
sebagai auditor merangkap konsultan management, Andersen menerima fee dobel,
yaitu dari konsultasi menerima US$ 27 juta dan dari jasa audit mendapat US$ 25 juta.

Ethical Issue

KAP Arthur Andersen memiliki kebijakan pemusnahan dokumen yang tidak
menjadi bagian dari kertas kerja audit formal. Selain itu, jika Arthur Andersen sedang
memenuhi panggilan pengadilan berkaitan dengan perjanjian audit tertentu, tidak boleh
ada dokumen yang dimusnahkan. Arthur Andersen memusnahkan dokumen pada
periode sejak kasus Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya
panggilan pengadilan. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan
internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan
kredibilitas Arthur Andersen hancur.

Selain kasus Enron, ada beberapa kasus pelanggaran terhadap standar
akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan rekanan Andersen, yang lolos audit dengan
opini unqualified. Contohnya seperti Merck (menggelembungkan pendapatandan
pengeluaranmereka hingga sekitar US$14 milyar selama tiga tahun terakhir),
WorldCom (keliru membukukan biaya perusahaan sebesar US$3,8 milyar dan laba
yang diraup selama 5 catur wulan terakhir sejak awal 2001 sudah raib), KPNQwest
(perusahaan pailit karena jumlah kerugian yang sebenarnya mancapai jumlah yang
lebih besar sebesar 60% dari jumlah yang dilaporkan) dan runtuhnya Bank Summa
yang dinyatakan bangkrut beberapa bulan setelah KAP Arthur Anderson menyatakan
pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangannya.

DAMPAKNYA

Terhadap Enron Corporation
Pada february 2001, nilai saham Enron terus melonjak menjadi US$ 90. Tetapi Pada
tanggal 2 Desember 2001, Enron, sebuah perusahaan beromzet US$ 100 miliar,
menyatakan dirinya bangkrut, setelah sebelumnya sempat dinobatkan Sebagai
perusahaan Amerika terbesar ke delapan, dan tidak mampu membayar utang-utangnya
serta menanggung kerugiaan sebesar US$ 50 miliar. Dan pada hari itu juga harga
saham Enron, ikut anjlok sampai dengan 26 sen.
Terhadap Arthur Andersen
Kebangkrutan Enron menyeret akuntan publik Arthur Andersen karena memanipulasi
labanya. Padahal Arthur Andersen berdiri sejak tahun 1913 dengan mencetak laba
pada tahun 2008 sebesar 8,4 miliar dolar AS. Akhirnya pada pada tahun 2001 Arthur
Andersen harus membayar utang 32 miliar dolar AS sehingga perusahaan ini tidak bisa
diselamatkan. Melalui putusan yang dipimpin oleh Hakim Melinda Harmon, Arthur
Anderson mendapatkan hukuman percobaan 5 tahun, denda US$ 500.000 dan dicabut
kewenangannya untuk mengaudit perusahaan publik di AS. Atas dasar US Securities
and Exchange Commission Rules (SEC Rules), akibat dari perbuatannya yang telah
menghilangkan dan menghancurkan dokumen-dokumen penting Enron. Pada tahun
2002, perusahaan ini secara sukarela menyerahkan izin praktiknya sebagai Kantor
Akuntan Publik setelah dinyatakan bersalah dan terlibat dalam skandal Enron dan
menyebabkan 85.000 orang kehilangan pekerjaannya, yang dilakukan dengan
menonaktifkan 7.000 pegawainya, menjual praktiknya di Amerika Serikat, kehilangan
ratusan kliennya dan merumahkan ribuan pegawai di seluruh dunia.

Terhadap Publik dan Lembaga2 Publik
Merosotnya kepercayaan publik terhadap kejujuran, transparansi, baik dari direksi
perusahaan, Perusahaan Audit dan bahkan kredibilitas pasar modal sendiri. Banyak
lembaga keuangan internasional juga ikut menderita kerugian akibat bangkrutnya
Enron, sehingga membuat mereka semakin berhati-hati dalam membidik peluang
investasi. Perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal
diharuskan memenuhi persyaratan pembeberan (disclosure) yang luar biasa ketat.

Terhadap Profesi Akuntansi

Sarbanes Oxley Act
Akibat dari dari kasus Enron dan Arthur Andersen, pemerintah AS menerbitkan
Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor dengan cara meningkatkan
akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. Sarbanes
Oxley adalah nama lain dari undang-undang reformasi perlindungan investor (The
Company Accounting Reform and Investor Protection Act of 2002) yang ditandatangani
George Bush bulan Juli tahun 2002 lalu. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public
Company Accounting Oversight Board) yang bertugas:

"mendaftarkan KAP yang mengaudit perusahaan public menetapkan atau mengadopsi
standar audit, pengendalian mutu, etika, independensi dan standar lain yang berkaitan
dengan audit perusahaan public menyelidiki KAP dan karyawannya, melakukan
disciplinary hearings, dan mengenakan sanksi jika perlu melaksanakan kewajiban lain
yang diperlukan untuk meningkatkan standar professional di KAP meningkatkan
ketaatan terhadap SOX, peraturan-peraturan PCAOB, standar professional, peraturan
pasar modal yang berkaitan dengan audit perusahaan publik. "

Terhadap Investor
Para pemegang saham (Investor) Enron melakukan gugatan class action terhadap para
biggest players di Wall Street Enron dengan tuduhan melakukan penipuan (Fraud).
Gugatan itu perlu dilakukan untuk melindungi kepentingan public. Kolapsnya Enron juga
mengguncang neraca keuangan para kreditornya yang telah mengucurkan milyaran
dolar (JP Morgan Chase dan Citigroup adalah dua kreditor terbesarnya).

Terhadap Karyawan
Ribuan pegawai Enron tidak hanya mereka kehilangan pekerjaan, tetapi juga tabungan
pensiunan mereka. Dalam hukum perpajakan Amerika, setiap pekerja bisa menabung
sebanyak-bayaknya 12,000 dolar AS setahun dan tidak akan dikenai pajak. Baru ketika
pekerja menginjak usia 60, ia berhak mengambil dana tersebut dan membayar pajak
seperti layaknya penghasilan biasa. Selama berada dalam tabungan pensiunan, uang
tersebut akan ditanamkan dalam bentuk saham dan obligasi dengan harapan si
penabung akan meraup bunga sebanyak-banyaknya bila ia siap pensiun. Karena
biasanya perusahan sendiri yang mengadministrasi tabungan pegawai-pegawai
mereka, perusahaan akan menanamkan uang tersebut dalam bentuk saham dan
perusahaan-perusahaan tersebut. Regulasi tabungan masa tua ini dikenal dengan
nama 401(k), sesuai dengan pasal yang mengatur masalah hukum perpajakan untuk
pensiunan. Enron juga menerapkan sistem ini dan menanamkan seluruh tabungan
pensiunan dari pegawai-pegawainya dalam bentuk saham perusahaan. Yang
menyedihkan adalah kenyataan saham Enron bernilai 80 dolar AS per lembar pada
bulan Februari 2001 tetapi berharga hanya 26 sen per lembarnya saat perusahaan itu
mengumumkan kepailitan Enron. Berarti, tabungan dari para pegawai yang bekerja
keras selama hidupnya bernilai kosong sekarang ini.









3. Belajar dari Kasus Enron dan WorldCom
A. Kasus Enron
Sudut Pandang Perusahaan
Parapemegang saham enron kehilangan investasi sebesar $ 74 miliar ($ 450 miliar-$45miliar
diakibatkan oleh kecurangan) selama 4 tahun sebelum akhirnya Enron dinyatakan bangkrut. Para
pemegang saham akhirnya hanya mendapatkan sebesar $11.2 miliar melalui kompensasi
kerugian. Dalam hal ini dan Enron lalai dalammelindungi kepentingan pemegang saham, antara
lain melalui pelanggran etikaantara lainnya:
a. Dewan Direksi Enron tidak memiliki nilai keterbukaan kepada para pemegang sahamnya. CEO
Enron sebelum Kenneth Lay,Jeffrey Skilling memberikan perintah bagi para eksekutif
perusahaan untuk terusmencari cara-cara untuk menutupi posisi utang perusahaan guna
mengelabuiekspektasi pemegang saham dan wall street.
b.Manajemen mengorbankan kejujuran demi nama baik dan reputasi mereka sebagai eksekutif
perusahaan paling terhormat dan paling sukses di Amerika serta kompensasi finansial mereka.
Ketika mereka mulai mengetahui bahwa beberapa dari lini bisnis mereka dan nilai saham mereka
mulai mengalami penurunan, mereka tidak jujur menyampaikannya kepada pemegang
sahamserta karyawan yang juga sebagai pemegang saham. Pada persidangan pada tahun2006,
hakim memutuskan bahwa CEO Enron kala itu, Kenneth Lay bersalah dengan menyatakan
bahwa perusahaan sedang dalam puncaknya kepada publik dan pemegang saham ketika
akhirnya lay mulai menyadari bahwa krisis keuangan Enron sudah tidakbisa dikendalikan lagi.



Untuk dapatmelindungi kepentingan stakeholder,dewan direksi Enron membuat
serangkaian nilai-nilai etika yang termaktub dalam Enrons Code of Ethics sebagai panduan
bagi segenap direksi, manajer dan karyawan baik pada induk perusahaan Enron, Anak
perusahaan maupun afiliasinya, dalam melindungi kepentingan stakeholderseperti karyawan
perusahaan, regulator danpemerintah, masyarakat sebagaikonsumen serta alam dan lingkungan.
Tetapi, tujuan dari Enrons Code of Ethics itu tidak tercapai karena adanya
berbagaipelanggaran etika, antara lain;
a. Enron gagal dalam melindungi kepentingankaryawan
Salah satu nilaietika dalam Enrons Code of Ethics adalahintegritas (integrit)y, dalam
halini, Enron berjanji untuk mengatakan hal yang sebenar-benarnya kepada yangmembutuhkan.
Dana pensiun karyawan enron diinvestasikan dalam bentuk saham, dansaham yang digunakan
adalah saham enron. Ketika akhirnya manajemen enron mulaimenyadari bahwa nilai saham
mereka semakin merosot, pihak manajemen mengatakanhal yang sebaliknya dan melarang
penjualan saham oleh dana pensiun. Akibatnyaadalah, dana pensiun karyawan kemudian
mengalami kerugian yang besar danakhirnya nasib dana pensiun karyawan kedepan mengalami
ketidak pastian. Danapensiun sebesar $ 2 miliar akhirnya hilang dan hanya tergantikan sebesar $
85juta dari kompensasi kerugian.
b. Enron gagal melindungi kepentingan masyarakat
Salah satu nilaietika dalam Enrons Code of Ethicsadalah exellence, dalam hal ini,Enron
berjanji untuk meningkatkat pelayanan melalui mutu kinerja kepada stakeholder sebagai cara
untukmeningkatkan reputasi mereka. Tujuan dari nilai etika ini tidak tercapai karenaadanya
kecurangan yang dilakukan para pelaku pemasaran Enron. Pada juni 2001,terjadi 38 pemadaman
listrik bergilir di California yang sebagian besardiakibatkan oleh para pemasar enron guna
menaikkan daya tawar mereka dalammeningkatkan harga pelayanan listrik, bahkan sampai 20x
lipat.
Sudut Pandang Akuntan/Auditor
Berdasarkan kode etik IAI independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang
akuntanuntuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya. Setiapakuntan
harus independen dari semua kepentingan yang bertentangan dan pengaruhyang tidak layak.
Dalamkasus Enron, Andersen melanggar independensinya sebagai auditor
Independen dengan bekerja sama dengan klien untuk melakukan kecurangan dan tidak
mengungkapkan kenyataan sebenarnya.
Integritas merupakan kualitas yang menjadikan timbulnya kepercayaan masyarakat
dan tantangan nilai tertinggi bagi akuntan dalam menguji semua keputusannya,
yangmengharuskannya jujur dan terus terang dalam batasan objek pemeriksaan.
Objektivitas merupakan suatu keyakinan, kualitas yang memberikan nilai bagi
pelayanan atau jasa akuntan. Ini merupakan ciri yang membedakan profesi akuntan dengan
profesilainnya. Prinsip ini menetapkan suatu kewajiban bagi akuntan untuk tidakmemihak, jujur
secara intelektual dan bebas dari konflik kepentingan.
Andersen dalam kasus Enron sudah sangat jelas tidak mempertahankanintegritas dan
objektivitas, karena tidak ingin melepaskan Enron sebagai klienterbesarnya dan mendapatkan fee
yang besar dan membiarkan salah saji material yang diketahuinya menjadi semakin berkembang
dan tidak diungkapkan.




ENRON AND WORLDCOM
PROFIL PERUSAHAAN ENRON
Enron merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan
diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya
dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction,
trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan. Enron menduduki ranking tujuh
dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi
terbesar di AS.

SEKILAS KASUS ENRON
Kronologis, fakta, data dan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penyebab
hancurnya Enron, dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Board of Director membiarkan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu mengandung unsur konflik
kepentingan dan mengijinkan terjadinya praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal
tersebut terungkap kepada publik.
2. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara
total atas fungsi internal audit perusahaan.
a. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah partner
KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.
b. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.
c. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
3. Dalam laporan keuangan Enron disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat naik
$100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, tidak menjelaskan
secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting charge/expense)
sebesar $1 miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi
rugi $644 juta.

Pada tanggal 2 Desember 2001 terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di
laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi dan laba
yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang sama. Enron dan KAP Andersen
dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan
investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan). Dana pensiun
Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron. Sementara itu harga saham
Enron terus menurun sampai hampir tidak ada nilainya. Enron, jatuh bangkrut dengan
meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.
PROFIL PERUSAHAAN WORLDCOM
Worldcom merupakan perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh. Selama tahun 90an
perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan telekomunikasi lain yang.
Akuisisi yang besar telah terjadi pada tahun 1998 pada saat worlcom mengambil alih perusahaan
MCI yaitu peruahaan kedua terbesar di Amerika yang bergerak pada bidang telekomunikasi jarak
jauh yang mengukuhkan posisi Worldcom menjadi operator no 1 dalam infrastruktur internet.

SEKILAS KASUS WORLDCOM
Dalam laporannya Worldcom ditemukan bahwa perusahan mengklasifikasikan lebih dari $ 3,8
milyar untuk beban operasional dibukukan sebagai pengeluaran modal. Dengan memindahkan
akun beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan pendapatan atau laba. Worldcom
juga menggunakan akun cadangan secara tidak benar. Perusahaan membuat akun ini untuk
mengantisipasi kejadian-kejadian luar biasa yang tidak dapat diprediksi. Seperti utang pajak
tahun depan. Seharusnya akun ini tidak boleh dimanipulasi untuk memperoleh pendapatan.

Penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran modal ditemukan oleh internal auditor Cynthia
Cooper. Auditor Cynthia Cooper mendiskusikan masalah tersebut kepada kepala keuangan
Worldcom Scott D. Sullivan dan controller perusahaan saat itu David F. Myers. Cooper
melaporkan masalah tersebut pada kepala komite audit Max Bobbitt. Yang kemudian Max
Bobbitt meminta kepada KPMG selaku eksternal auditor saat itu untuk melakukan investigasi.
Dilaporkan bahwa Sullivan tidak pernah mengkonsultasikan penyajian tersebut kepada Artuhr
Anderson selaku auditor eksernal dan Arthur Anderson pun menyatakan bahwa Sullivan tidak
pernah berkonsultasi dengannya. Berdasarkan dokumen-dokumen internal dan email Worldcom
mengindikasikan bahwa sebenarnya pihak eksekutif sudah mengetahui salah saji tersebut sejak
awal.

Internal auditor adalah pertahanan awal terhadap kesalahan paktek-praktek akuntansi dan
kecurangan akuntansi. Satu pertanyaan kepada Internal Auditor Worldcom adalah kenapa butuh
waktu lama (1 tahun) untuk mengungkap salah saji ini. Padahal mengingat nilai kapitalisasi yang
begitu besar dan pengaruhnya terhadap nilai pendapatan bersih dan total aktiva harusnnya bisa
diungkap lebih cepat. Pertanyaan yang lebih berat dilayangkan kepada KAP Arthur Anderson,
beberapa pengamat menyatakan bahwa Arthur Anderson tahu mengenai salah saji yang
dilakukan pihak Worldcom. Karena seharusnya Arthur Anderson bertugas untuk mengaudit
kesalahan semacam itu, apalagi kesalahan ini sangat material. Beberapa pengamat juga
menyatakan bahwa Arthur Anderson seharusnya lebih peka terhadap kondisi keuangan
Worldcom, yang dapat mengakibatkan manajemen perusahaan melakukan hal diluar kewajaran
praktek akuntansi.


PEMBAHASAN MASALAH DAN KETERKAITANNYA DENGAN AKSK
Dari kajian masalah yang di uraikan di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa hancurnya Enron
dan WorldCom di akibatkan karena praktik bisnis tidak sehat yang dijalankan perusahaan dan
juga di dukung tindakan KAP Andersen yang membiarkan praktik bisnis tidak sehat tersebut dan
bahkan mendukung dengan menghilangkan beberapa dokumen penting dalam kasus Enron.

Peran auditor seharusnya sangatlah penting dalam pengendalian kontrol perusahaan serta sebagai
pendeteksi kecurangan namun Andersen malah bersekongkol dengan manajemen perusahaan
untuk melancarkan praktik bisnis tidak sehat. Andersen telah menciderai kepercayaan dari pihak
stock holder atau principal untuk memberikan suatu fairrness information mengenai
pertanggungjawaban dari manajemen perusahaan dalam mengemban amanah. Enron, WorldCom
dan KAP Anderson telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest
oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat yang seharusnya menjadi
pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar.

Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP
Arthur Andersen. KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi
independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar
dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat. Karena perbuatan mereka inilah,
Enron dan WorldCom menuai kehancuran dengan meninggalkan hutang milyaran dolar
sedangakan KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan keindependensiannya dan kepercayaan
dari masyarakat terhadap KAP tersebut.

Simpulan masalah yang bisa di ambil bahwa :
Pihak manajemen Enron telah melakukan berbagai macam pelanggaran praktik bisnis yang
tidak sehat dan keluar dari prinsif good corporate governance. Akhirnya Enron dan WolrdCom
harus menuai suatu kehancuran yang tragis dengan meninggalkan hutang milyaran dolar dan
menyisakan implikasi negatif bagi banyak pihak, terutama karyawan perusahaan yang
menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan serta investor di pasar modal pada
umumnya (social impact). Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan
meluncurnya harga saham berbagai perusahaaan di bursa efek.
KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi independensi, dan
profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab
terhadap profesi maupun masyarakat. Akhirnya KAP Andersen di tutup disamping harus
mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.


DAMPAK AKIBAT KASUS ENRON DAN WORLDCOM
Kasus ini mempunyai implikasi terhadap pembaharuan tatanan kondisi maupun regulasi praktik
bisnis di Amerika Serikat antara lain yaitu Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act
(SOX) untuk melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas
pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. Perubahan-perubahan yang terdapat dalam
SOX antara lain:
KAP dilarang memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit.
KAP membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan sebelum melakukan audit.
Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit
tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.
KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee yang menunjukkan praktik
akuntansi yang sesuai standar.
KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief accounting officer, controller klien
sebelumnya bekerja di KAP tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.

SIMPULAN
Dari sini jelas dapat di simpulkan bahwa peran auditor sangatlah penting dalam
pengendalian kontrol perusahaan serta sebagai pendeteksi kecurangan. Auditor
seharusnya bisa bersikap independen, menjungjung tinggi independensi, profesionalisme
dan tidak melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab
terhadap profesi maupun masyarakat. Namun jika auditor yang seharusnya bertindak
sebagai pendeteksi kecurangan malah bersekongkol dengan manajemen perusahaan untuk
melancarkan praktik bisnis tidak sehat maka fenomena seperti Enron dan WorldCom lah
yang akan terjadi, yaitu kehancuran di depan mata.

Anda mungkin juga menyukai