Anda di halaman 1dari 17

KASUS ENRON

KELOMPOK 2 :
1.Abdul Mutaqin
2.Bunga Astri
3.Dwi Atmaja Nur
Rahmadi
4.Hartono
5.Stanley Sijabet
6. Wahyu Dwi Murni
LATAR BELAKANG
HARAPAN ETIKA
DESKRIPSI PERUSAHAAN
Enron merupakan perusahaan dari penggabungan
antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa)
dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini
bergabung pada tahun 1985.
Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi
Melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas di
antaranya adalah listrik, gas alam, pulp, kertas,
komunikasi, dll
Sebelum kebangkrutan pada akhir tahun 2001, Enron
mempekerjakan sekitar 22.000 staf
Enron dinyatakan oleh majalah Fortune maupun
media lain sebagai one of the most admired and
innovative companies in the world (Perusahaan
Amerika yang Paling Inovatif) selama enam tahun
berturut-turut.
SKANDAL ENRON
Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun 2002.
kebangkrutan perusahaan tersebut menimbulkan kehebohan yang
luar biasa. Bangkrutnya Enron dianggap bukan lagi semata-mata
sebagai sebuah kegagalan bisnis, melainkan sebuah skandal yang
multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin
terkemuka di Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari beberapa
fakta yang cukup mencengangkan seperti:
Dalam waktu sangat singkat perusahaan yang pada tahun 2001 sebelum
kebangkrutannya masih membukukan pendapatan US$ 100 miliar,
ternyata tiba-tiba melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar
modal. Sebagai entitas bisnis, nilai kerugian Enron diperkirakan mencapai
US$ 50 miliar. Sementara itu, pelaku pasar modal kehilangan US$ 32
miliar dan ribuan pegawai Enron harus menangisi amblasnya dana
pensiun mereka tak kurang dari US$ 1 miliar
Saham Enron terjun bebas hingga berharga US$ 45 sen. Padahal
sebelumnya pada Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar. Oleh
karenanya banyak pihak yang mengatakan kebangkrutan Enron ini
sebagai kebangkrutan terbesar dalam sejarah bisnis di Amerika Serikat
dan menjadi bahan pembicaraan dan ulasan di berbagai media bisnis dan
ekonomi terkemuka seperti Majalah Time, Fortune, dan Business Week
KRONOLOGIS KASUS ENRON
Board of Director membiarkan kegitan-
kegitan bisnis tertentu mengandung unsur
konflik kepentingan dan mengijinkan
terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan
informasi yang hanya bisa di akses oleh
Pihak dalam perusahaan (insider trading),
termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak
sehat sebelum hal tersebut terungkap
kepada publik.
Enron merupakan salah satu perusahaan
besar pertama yang melakukan out sourcing
secara total atas fungsi internal audit
perusahaan
KRONOLOGIS KASUS ENRON
Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan
evaluasi terhadap kemungkinan mempertahankan atau
melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat
resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek
akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil evaluasi di putuskan
untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP
Andersen.
Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah
mempertanyakan praktek akunting perusahaan yang dinilai
tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan
dengan hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen
pada pertengahan 2001. CEO Enron menugaskan penasehat
hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas
kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan
penasehat hukum untuk mempertanyakan pertimbangan
yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil
investigasi oleh penasehat hukum tersebut menyimpulkan
bahwa tidak ada hal-hal yang serius yang perlu diperhatikan
KRONOLOGIS KASUS ENRON
Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan
laporan keuangan triwulan ketiga. Dalam laporan itu
disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat
menjadi $393 juta, naik $100 juta dibandingkan
periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay,
menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan
memberikan prospek yang sangat baik. Ia juga tidak
menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya
akuntansi khusus (special accounting charge/expense)
sebesar $1 miliar yang sesungguhnya menyebabkan
hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644
juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu
lebih jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan
ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO
Enron.
KRONOLOGIS KASUS ENRON
Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron
mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke
pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada
saat itu terungkap bahwa terdapat hutang
perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih
dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini
nilai investasi dan laba yang di tahan (retained
earning) berkurang dalam jumlah yang sama
Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan
kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen
yang berkaitan dengan investigasi atas
kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap
proses peradilan)
KRONOLOGIS KASUS ENRON
Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan
dalam bentuk saham Enron. Sementara itu harga
saham Enron terus menurun sampai hampir tidak
ada nilainya.
KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron
pada pertengahan juni 2002. sementara KAP
Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh
Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan
proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001
CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada
tanggal 2 Januari 2002 akan tetapi masih
dipertahankan posisinya di dewan direktur
perusahaan. Pada tanggal 4 Pebruari Mr. Lay
mengundurkan diri dari dewan direktur perusahaan
PEMBAHASAN MASALAH
Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang
menyebabkan orang melakukan kecurangan, menipulasi,
korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak etis), yaitu
opportunity; pressure; dan rationalization, ketiga hal tersebut
akan dapat kita hindari melalui meningkatkan moral, akhlak,
etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita meyakini
bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi
terhadap kepercayaan publik (public trust).
Praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan
hancur serta berimplikasi negatif bagi banyak pihak.Pihak
yang dirugikan dari kasus ini tidak hanya investor Enron saja,
tetapi terutama karyawan Enron yang menginvestasikan
dana pensiunnya dalam saham perusahaan serta investor di
pasar modal pada umumnya (social impact). Milyaran dolar
kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya
harga saham berbagai perusahaaan di bursa efek.
PEMBAHASAN MASALAH
Jika dilihat dari Agency Theory, Andersen sebagai
KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak stock
holder atau principal untuk memberikan suatu
fairrness information mengenai pertanggungjawaban
dari pihak agent dalam mengemban amanah dari
principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen
Enron telah bertindak secara rasional untuk
kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan
melupakan norma dan etika bisnis yang sehat.
Lalu apa yang dituai oleh Enron dan KAP Andersen
dari sebuah ketidak jujuran, kebohongan atau dari
praktik bisnis yang tidak etis? adalah hutang dan
sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan
bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan
tuntutan hukum.
DAMPAK KERUNTUHAN
ENRON
Keruntuhan perusahaan energi Enron cukup
banyak berdampak bagi dunia bisnis
internasional.
Tahun 2001 sedikitnya 4.000 karyawan
kehilangan pekerjaan.
Mengguncang neraca keuangan para kreditornya
yang telah mengucurkan milyaran dolar (JP
Morgan Chase dan Citigroup adalah dua kreditor
terbesarnya).
Para karyawan Enron dan investor kecil-kecilan
juga dirugikan karena simpanan hari tua mereka
yang musnah. Sebagian besar dana pensiun dan
tabungan 20.000 karyawan Enron terikat dalam
saham yang kini tanpa nilai.
DAMPAK KERUNTUHAN
ENRON
Banyak lembaga keuangan internasional juga ikut menderita
kerugian akibat bangkrutnya Enron, sehingga membuat mereka
semakin berhati-hati dalam membidik peluang investasi.
Perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar
modal diharuskan memenuhi persyaratan pembeberan (disclosure)
yang luar biasa ketat.
Kasus Enron juga melatarbelakangi munculnya Sarbanes Oxley.
Sarbanes Oxley adalah nama lain dari undang-undang reformasi
perlindungan investor (The Company Accounting Reform and
Investor Protection Act of 2002) yang ditandatangani George Bush
bulan Juli tahun 2002 lalu. Banyak yang menyebutkan bahwa
undang-undang ini adalah reaksi keras regulator AS terhadap kasus
Enron pada akhir tahun 2001. Inti utama dari undang-undang ini
adalah upaya untuk lebih meningkatkan pertanggungjawaban
keuangan perusahaan publik (good corporate governance).
Undang-undang ini berpengaruh signifikan terhadap manajemen
perusahaan publik, akuntan publik (auditor), dan pengacara yang
berparaktek di pasar modal. Mengingat sifatnya yang sangat ketat
dan berdampak luas, undang-undang ini terbilang kontroversial dan
menjadi polemik hingga sekarang.
DAMPAK KERUNTUHAN
ENRON
Arthur Andersen LLP (member di Amerika Serikat) yang dianggap
ikut bersalah dalam kebangkrutan Enron juga terkena imbasnya.
Member Arthur Andersen di beberapa negara seperti, Jepang dan
Thailand, telah membuat kesepakatan merger dengan KPMG,
Australia dan Selandia Baru dengan Ernst & Young, dan Spanyol
dengan Deloitte Touche Tohmatsu. Di Amerika sendiri, aktivitas
seluruh member Andersen dibekukan pemerintah. Akibatnya,
menurut Asian Wall Street Journal klien-klien Andersen LLP
beralih ke berbagai auditor. Antara lain Delotte and Touche (10
persen), KPMG (11 persen), PriceWaterhouseCooper (20 persen),
dan Ernst & Young (28 persen). Dan yang berpindah ke auditor-
auditor kecil lainnya atau mengaku belum tahu berpindah
kemana sebanyak 40 persen.
Masih banyak lagi hal-hal yang dipengaruhi oleh keruntuhan
Enron, seperti munculnya trauma dalam bursa saham terhadap
efek domino skandal Enron. Hal ini membuat para investor
mengurangi aktivitasnya di bursa saham sehingga gairah bursa
dunia menjadi lesu)
KESIMPULAN
Pihak manajemen Enron telah melakukan
berbagaimacam pelanggaran praktik bisnis yang sehat
melakukan (Deception, discrimination of information,
coercion, bribery) dan keluar dari prinsif good
corporate governance.Akhirnya Enron harus menuai
suatu kehancuran yang tragis dengan meninggalkan
hutang milyaran dolar.
KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya
menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme
telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan
ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun
masyarakat diantaranya melalui Deception,
discrimination of information, coercion, bribery.
Akhirnya KAP Andersen di tutup disamping harus
mempertanggungjawabkan tindakannya secara
hukum.
SUMBER
blog yang Diposkan oleh Dr. Dedi
Kusmayadi, SE., M.Si., Ak di 04:47
https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/
kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen/
https://hafikahadiyanti.wordpress.com/2
013/09/10/sejarah-kasus-enron/
https://en.wikipedia.org/wiki/Enron
http://dokumen.tips/documents/kasus-
enron-dan-akibatnya-
5608e480abde1.html
THANKS

Anda mungkin juga menyukai