Anda di halaman 1dari 16

TUGAS REVIEW

FRAUD AUDIT

TOP TEN FINANCIAL STATEMENT FRAUD


IN UNITED STATES

OLEH :

MEINAR ELISABET MARBUN


1320531045

KELAS AP III STAR BPKP

MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2015

TOP TEN FINANCIAL STATEMENT FRAUD IN THE


UNITED STATES
Kecurangan dapat diartikan suatu tindakan ilegal yang dilakukan
satu orang atau kelompok orang dengan sengaja dan terencana untuk
mendapatkan keuntungan dan merugikan orang atau kelompok lain.
Kecurangan

yang

terjadi

dapat

beragam

cara

untuk

mengklasifikasikannya, salah satunya penggunaan definisi ACFE (The


Association

of

berhubungan

Certified
dengan

Fraud

Examiners)

jabatan/pekerjaan

atas

kecurangan

(occupational

fraud).

yang
ACFE

mengklasifikasikan beberapa kecurangan dalam beberapa klasifikasi (The


Fraud

Tree),

yaitu

pertama

ada

kecurangan

aset

meliputi

penyalahgunaan/pencurian aset atau harta perusahaan atau pihak lain.


Kedua

ada

kecurangan

laporan

keuangan,

didefinisikan

sebagai

kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji


material Laporan Keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Ketiga
adalah korupsi, jenis kecurangan ini yang paling sulit dideteksi karena
menyangkut kerja sama dengan pihak lain seperti suap termasuk juga
penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan, penyuapan, penerimaan
yang tidak sah/ilegal dan pemerasan secara ekonomi.
Dalam dunia bisnis seringkali terjadi kecurangan-kecurangan atau
tindakan yang menyimpang dari prosedur yang benar. Salah satu bentuk
kecurangan adalah kecurangan akuntansi. Akuntansi yang sering disebut
sebagai bahasa bisnis mempunyai peranan yang sangat vital bagi
kelangsungan maupun kemajuan suatu bisnis suatu perusahaan atau
organisasi ekonomi. Kecurangan atau fraud dalam akuntansi merupakan
penyimpangan dari prosedur akuntansi. Jika prosedur akuntansi tersebut
diterapkan dengan benar maka informasi akuntansi yang dihasilkan akan
sangat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Informasi akuntansi
yang dihasilkan dari prosedur akuntansi ini menjadi pertimbangan
terhadap program atau kebijakan perusahaan atau entiti untuk mencapai

tujuannya serta untuk mengetahui gambaran keuangan atau keadaan


suatu perusahaan atau entiti.
Berikut ini dijelaskan bentuk kecurangan yang dipraktikkan oleh
perusahaan-perusahaan besar didunia dan pihak-pihak tertentu, antara
lain :

1. Waste Management Scandal, 1998


Waste Management Inc (WMI) didirikan oleh dua orang bernama Dean
Buntrock dan Wayne Huizenga pada tahun 1968. WMI go publik pada
tahun 1971. WMI berlokasi di Houston, Texas. Memiliki 50.000
karyawan dan 413 jaringan operasi pengumpulan limbah/sampah.
Perusahaan

ini

bergerak

di

bidang

industri

manajemen

dan

pengolahan limbah/sampah dan menjadi perusahaan terbesar dalam


industri

sejenis.

Inti

dari

kegiatan

perusahaan

ini

adalah

mengumpulkan (collection), memindahkan (transfer) dan membuang


(disposal).
Waste Management melakukan rekayasa laporan keuangan yang
menghasilkan laba sebelum pajak sebesar $1,7 milyar. Perusahaan
memanipulasi laporan keuangan supaya perusahaan terlihat sukses
dengan melakukan banyak praktik akuntansi yang tidak benar,
diantaranya :
a. Menghindari beban penyusutan truk sampah dan menetapkan nilai
sisa yang tidak mendukung serta memperpanjang masa manfaat.
b. Menetapkan nilai sisa dengan sewenang-wenang pada aset lain
yang sebelumnya tidak memiliki nilai sisa.
c. Gagal untuk mencatat beban penurunan

nilai

dari

tempat

pembuangan sampah karena mereka telah dipenuhi dengan


sampah.
d. Menolak untuk mencatat beban yang diperlukan untuk menghapus
biaya

akibat

ketidaksuksesan

dan

pengabaian

proyek

pengembangan tempat pembuangan sampahnya.


e. Membentuk cadangan lingkungan yang meningkatkan sehubungan
dengan akuisisi sehingga kelebihan cadangan dapat digunakan
untuk menghindari pencatatan beban usaha yang tidak terkait.

f. Mengkapitalisasi berbagai biaya secara tidak benar.


Kecurangan ini dilakukan oleh CEO Dean L. Buntrock dan Arthur
Andersen

Company

perusahaan.

Arthur

sebagai
Andersen

auditor

eksternal

diduga

yang

mengetahui

mengaudit

atau

dengan

sembarangan mengeluarkan laporan audit yang secara material salah


dan

menyesatkan

untuk

periode

1993-1996.

Kecurangan

ini

terbongkar setelah CEO Waste Management yang baru dengan


melakukan penelusuran kembali ke pembukuan yang sebelumnya
bersama tim managemennya. Akibat kecurangan ini pemegang saham
rugi sebesar $457 juta dan SEC (Securities and Exchange Commision)
menggugat Arthur Andersen sebesar $7 juta.
2. Enron Scandal, 2001
Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth
(penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas, yang
bergabung pada tahun 1985. Enron berbasis di Houston, Texas,
Amerika Serikat dan merupakan salah satu perusahaan terbesar
ketujuh di AS yang bergerak di bidang industri listrik, gas alam, bubur
kertas dan komunikasi. Kecurangan Enron mulai terungkap pada bulan
Desember

2001

dan

terus

menggelinding

pada

tahun

2002

berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang


ditandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai
bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke
Asia. Meninggalkan hutang hampir sebesar $31,2 milyar.
Enron dipimpin oleh CEO Jeffrey Skilling dan Former CEO Ken Lay. Gaya
manajemen di Enron adalah kepemimpinan kharismatik. Para manajer
memanipulasi angka yang menjadi dasar untuk membuat kompensasi
moneter yang besar. Praktik kecurangan yang dilakukan antara lain,
pendapatan di mark-up $600 juta padahal perusahaan mengalami
kerugian, hutang $1,2 milyar disembunyikan dengan teknik offbalance sheet, para eksekutif melebih-lebihkan nilai kontrak yang
dihasilkan dari estimasi internal. Pada proyek perdagangan luar
negerinya, para eksekutif membukukan laba yang mencurigakan.
Strategi yang salah, investasi yang buruk dan pengendalian keuangan
yang lemah menimbulkan ketimpangan neraca yang sangat besar dan

harga saham yang dilebih-lebihkan. Hal ini dilakukan agar saham tetap
diminati oleh investor, kasus ini melibatkan orang dalam gedung putih,
termasuk wakil presiden Amerika Serikat.
Dewan direksi, dewan direktur eksekutif dan direktur non eksekutif
(Board of Director) membiarkan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang
mengandung unsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya
transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa diakses oleh pihak
dalam perusahaan (insider trading). Enron pertama sekali melakukan
out sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan
(mantan Chief Audit Executif Enron adalah partner KAP Andersen yang
ditunjuk sebagai akuntan publik perusahaan, Direktur Keuangan dan
sebagian besar staf akunting berasal dari KAP Andersen).
Manipulasi ini dilaporkan oleh Sherron Watskin, salah satu eksekutif
Enron sehingga praktek tidak terpuji ini menjadi terbuka. Akibatnya,
Lay

(salah

satu

CEO

Enron)

meninggal

bunuh

diri

sebelum

menjalankan hukuman, Skilling (CEO Enron) dipenjara selama 24


tahun. Perusahaan yang beromset US $100 milyar menjadi kolaps dan
harus menanggung kerugian tak kurang dari $50 milyar. Harga
sahamnya terjungkal hingga tinggal seperduaratusnya. Simpanan
dana pensiun $1 milyar milik 7.500 karyawan amblas karena
manajemen Enron menanamkan dana tabungan karyawannya untuk
membeli sahamnya

sendiri.

Akibatnya ribuan

orang kehilangan

pekerjaan dan kerugian milyaran dolar pada nilai pasar.


Kasus ini pun meragukan praktik akuntansi dan

ketidak

independennya audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)


Arthur Anderson. Arthur Anderson yang sebelumnya merupakan salah
satu The Big Six tidak hanya memanipulasi laporan keuangan Enron
tapi juga melakukan tindakan yang tidak etis dengan menghancurkan
dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus Enron.
Independensi sebagai auditor terpengaruh oleh banyaknya mantan
pejabat dan senior

KAP Arthur Anderson yang bekerja

departemen akuntansi Enron Corp.


3. Worldcom Scandal, 2002

dalam

Worldcom pada awalnya merupakan perusahaan penyedia layanan


telpon jarak jauh yang didirikan pada tahun 1983 sebagai LDDS.
Bernard Ebbers adalah CEOnya dan menjadi LDDS Worldcom. Selama
tahun 90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap
perusahaan telekomunikasi lain. Pada tahun 1998 terjadi akuisisi yang
besar saat mengambil alih perusahaan MCI, yang pada tahun yang
sama juga membeli perusahaan UUNet, Compuserve, dan jaringan
data AOL (American Online) sehingga mengukuhkan posisi Worldcom
menjadi operator nomor satu dalam infrastruktur internet.
Perusahaan mengklarifikasi lebih dari $3,8 juta untuk beban jaringan
sebagai pengeluaran modal. Beban jaringan adalah beban yang
dibayar oleh Worldcom kepada perusahaan lain untuk jaringan
telekomunikasi, sepeti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi
Worldcom. Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal,
Worldcom mampu menaikkan pendapatan atau laba. Akun beban
dicatat lebih rendah, sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena
beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi. Bila hal ini tidak
terdeteksi maka praktek ini akan mengakibatkan pendapatan bersih
yang lebih rendah dalam tahun-tahun berikutnya. Karena beban
kapitalisasi jaringan tersebut akan didepresiasikan secara esensi
beban

kapitalisasi

jaringan

yang

memungkinkan

perusahaan

mengalokasikan biayanya dalam beberapa tahun dimasa depan,


mungkin antara 10 tahun bahkan lebih.

Dilaporkan sekitar $3,005

milyar telah diklasifikasi pada tahun 2001, sementara sisanya sekitar


$797 juta pada triwulan pertama tahun 2002. Berdasarkan data
Worldcom $14,7 milyar pada tahun 2001 disajikan sebagai biaya.
Pada 1 Juli 2002 Worldcom mengumumkan bahwa akun cadangan juga
diinvestigasi/diperiksa. Akun ini digunakan untuk mengantisipasi
kejadian-kejadian luar biasa yang tidak dapat diprediksi, seperti utang
pajak tahun depan. Tanggal 8 Agustus 2002 Worldcom mengakui
bahwa mereka telah menggunakan akun cadangan secara tidak benar.
Penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran modal ditemukan oleh
internal auditor Cynthia Cooper. Pada Mei 2002 Auditor Cynthia Cooper

mendiskusikan masalah tersebut kepada kepala keuangan Scott


D.Sullivan dan controller perusahaan David F. Myers.
Akibatnya, 25 Juni 2002 saham Worldcom turun dari $64,5/saham
menjadi kurang dari $2/saham dan turun lagi hingga kurang dari 1 sen
dan menyebabkan pegawai Worldcom yang mempunyai saham
mengalami kerugian sekitar $642,3 juta dan mengumumkan PHK
sebanyak 17.000 karyawan dari total 85.000 karyawan. Para karyawan
Worldcom yang mempunyai saham perusahaan sebagian dari dana
pensiun juga mengalami kerugian. CEO Bernie Ebbers didakwa dengan
hukuman penjara lebih dari 25 tahun, sedangkan Scott D. Sullivan
didakwa dengan hukuman penjara maksimum 25 tahun penjara
karena telah melakukan konspirasi dan memasukkan dokumen yang
palsu dengan regulator.
4. Tyco International Scandal, 2002
Tyco International adalah sebuah perusahaan manufaktur komponen
lisrik dan elektronik, dcesainer dan produsen terkenal dibidang sistem
telekomunikasi bawah laut, sistem proteksi kebakaran dan sistem
keamanan

elektronik,

serta

produk

plastik

medis

sekali

pakai

(disposable) dan produk perekat (adhesive). Tyco didirikan pada tahun


1960. Sejak tahun 1986, Tyco mengklaim telah melakukan lebih dari
40 akuisisi besar maupun kecil. Bermarkas di Princeton, New Jersey.
Dengan jumlah karyawan 118.000. CEO Dennis Kozlowski mulai
mengeruk

kekayaan

perusahaan

melalui

pinjaman

lunak

yang

disamarkan sebagai bonus dan kepemilikan saham. Dengan bantuan


CFO Mark H. Swartz dan CLO Mark Belnick, Kozlowski mendapat
pinjaman tanpa bunga senilai $170 juta tanpa persetujuan pemegang
saham. Kozlowski dan Belnick juga mengatur penjualan 7,5 juta
lembar saham yang nilainya mencapai $450 juta tanpa persetujuan
pemegang saham. Kasus ini melibatkan CEO, CFO dan konsultan
hukum dengan melakukan penipuan akuntansi dan konflik kepentingan
dalam usaha korupsi dan kolusi untuk memenuhi kepentingan pribadi.
Akibat dari tindakan Kozlowski dan para eksekutif lainnya, mereka
harus menerima hukuman penjara selama 25 tahun.

5. Healthsouth Corporation Scandal, 2003


Healthsouth Corporation berbasis di Birmingham, Alabama, Amerika
Serikat. Didirikan oleh Richard M. Scrushy tahun 1984. Memiliki 22.000
karyawan dan mengoperasikan 100 Rumah Sakit Rawat Inap untuk
rehabilitasi.

Perusahaan ini menawarkan layanan kesehatan antara

lain penyedia terbesar rawat inap pelayanan kesehatan rehabilitasi


rawat inap, rumah sakit perawatan akut jangka panjang, klinik rawat
jalan rehabilitasi satelit dan badan kesehatan rumah. Healthsouth
terlibat dalam skandal akuntansi perusahaan dimana perusahaan
Chief

Executive

Officer,

Richard

M.

Scrushy,

mengarahkan

karyawannya untuk menggelembungkan pemasukan dan pendapatan


bersih

perusahaan

perusahaan

yang

pemegang

saham.

dengan
terlalu

memalsukan

berlebihan

Pendapatan

untuk

perusahaan

laporan

pendapatan

memenuhi
itu

harapan

dilebih-lebihkan

sebesar 4.700%, dengan nilai $1,4 milyar pada tahun 2003. Kasus ini
terbongkar saat CFO William Owens bekerjasama dengan FBI merekam
pembicaraan Scrushy tentang penggelapan ini. Dalam satu hari saham
perusahan ini jatuh dari $20/lembar saham menjadi $0,45/lembar.
Scrushy dibebaskan dari segala tuduhan, tapi tak lama kemudian
masuk lagi ke penjara dengan tuduhan telah menyuap Gubernur
Alabama. Selain itu, 15 orang mantan pejabat termasuk lima orang
diantaranya adalah CFO dinyatakan bersealah dengan tuduhan
penipuan.

6. Fannie Mae dan Freddie Mac Scandal, 2003


Fannie Mae merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pembiayaan perumahan murah bagi masyarakat Amerika. Didirikan
pada tahun 1938 atas permintaan Presiden Franklin D. Roosevelt.
Sementara Freddie Mac didirikan pada tahun 1970, guna memberikan
kompetisi dengan Fannie Mae. Baik Fannie Mae maupun Freddie Mac
didirikan untuk memberikan pembiayaan perumahan murah bagi
rakyat AS.

Pada tahun 2003, laba perusahaan dilaporkan lebih rendah hampir $5


milyar,

sehingga

menjadi

salah

satu

kasus

penyajian

laporan

keuangan terbesar dalam sejarah USA. Hasilnya, Freddie Mac pada


bulan November didenda USD 125 juta. SEC juga mengenakan denda
USD 50 juta kepada Freddie Mac tahun 2007 dan empat eksekutifnya
USD 515 ribu terkait securities fraud dan earning management selama
tahun 1998-2002. Tahun 2006 pemerintah mengajukan gugatan
perdata kepada manajemen Fannie Mae terkait skandal akuntansi
untuk

memaksimalkan

bonus

dan

securities

fraud.

Pengadilan

berusaha mengembalikan USD 115 juta pembayaran bonus selama


1998-2004. Desember 2011, enam eksekutif Fannie Mae dan Freddie
Mac didakwa securities fraud oleh SEC karena mereka mengetahui
informasi yang menyesatkan investor bahwa perusahaan memiliki
eksposur

minimal

dari

krisis

subprime

mortgage

tahun

2008.

Kecurangan ini termasuk dalam management fraud.


7. American Insurance Group (AIG) Scandal, 2005
AIG didirikan pada tahun 1919 di Shanghai, China oleh Cornelius
Vander Starr. Perusahaan ini go publik pada tahun 1969. Perusahaan
ini adalah lembaga penjamin utama Amerika yang berbasis di New
York City dengan kantor utama di New York, London, Paris, dan Hong
Kong

dengan

perusahaan

memiliki

116.000

mengalami

karyawan.

serangkaian

Sejak

20052008,

permasalahan

akuntansi.

Sepanjang periode ini, perusahaan mengalami empat kali pergantian


CEO. Pada Juni 2005, SEC melayangkan tuntutan kepada para
eksekutif di AIG dan General Re yang isinya dugaan bahwa mereka
telah melakukan penipuan sekuritas dengan ikut serta dalam dua
transaksi reasuransi palsu yang seakan-akan meningkatkan penyisihan
kerugian

yang

harus

ditanggung

sebesar

$500

juta,

sehingga

menjadikan laporan keuangan AIG tampak lebih baik daripada di


kuartal keempat tahun 2000 dan kuartal pertama tahun 2001.
Perusahaan

selalu

melakukan

kesepakatan

yang

hanya

menguntungkan diri sendiri, melakukan penawaran kontrak asuransi


yang curang serta melebih-lebihkan keuangan sebesar $2,7 milyar

pada tahun 2005. AIG melakukan kecurangan dalam laporan keuangan


sebesar $3,9 milyar dan melakukan manipulasi harga saham selain itu
diduga

memesan

pinjaman

dan

mencatat/mengakuinya

sebagai

pendapatan. Hank Greenberg selaku CEO dipecat namun tidak


menghadapi tuntutan pidana.
8. Lehman Brother Scandal, 2008
Lehman Brother Holdings adalah perusahaan layanan keuangan
global, berpartisipasi dalam bisnis investasi perbankan, ekuitas dan
berpendapatan

tetap

penjualan,

penelitian

dan

perdagangan,

manajemen investasi, ekuitas swasta dan perbankan swasta terbesar


keempat di Amerika yang sudah berusia lebih dari 150 tahun
(tepatnya 158 tahun). Perusahaan bermarkas di New York didirikan
pada tahun 1850 di Montgomery, Alabama. Saat itu, imigran Jerman
bernama Henry Lehman, pemilik toko serba ada, bekerja sama dengan
dua bersaudara, Emanuel dan Mayer Lehman, memulai bisnis trading
kapas. Selanjutnya, Lehman berkembang pesat menjadi salah satu
bank terkemuka dalam sistem finansial AS maupun global. Menjadi
dealer utama dalan transaksi instrumen surat utang pemerintah
(Depkeu) AS dan ikut membantu pembiayaan perusahaan ritel, seperti
Sears, Roebuck, FW Woolworth, dan RH Macy & Company di awal abad
20. Sejak 1993, Richard Fuld bertindak sebagai Chief Executive Officer
(CEO) setahun kemudian menjadi chairman. Pada akhir tahun 2007,
Lehman mempekerjakan 28.500 karyawan. Karena krisis finansial dan
ekonomi, karyawan dipangkas 1.500 orang. Sebelum pailit, Lehman
memiliki sekitar 27.000 karyawan.
Perusahaan telah melakukan rekayasa laporan keuangan dalam hal
pengurangan jumlah kewajiban dengan menggunakan repo (Repo 108
serupa dengan Repo 105, hanya dengan besaran persentase yang
berbeda), merupakan accounting gimmick yang digunakan untuk
mengurangi

jumlah

kewajiban

yang

tercantum

dalam

neraca.

Dikarenakan krisis, Repo 105 dan 108 merupakan jalan keluar yang
paling menguntungkan bagi Lehman Brother dibandingkan dengan
menjual aset yang harganya telah merosot tajam. Transaksi tersebut

digunakan untuk menutupi hutang yang lebih dari $50 milyar. Ini
dilakukan untuk menyembunyikan ketergantungannya dari hutang
sehingga membuat kondisi keuangan Lehman Brothers terlihat sehat.
Hal ini tidak lepas dari peran KAP eksternal yaitu KAP Ernst & Young.
Kecurangan ini termasuk dalam financial statement fraud.
Perusahaan rugi USD 3,9 milyar (sekitar Rp36,6 triliun dengan kurs
Rp.9.400 per USD) akhir Agustus lalu. Itu menyusul kerugian USD 2,8
milyar (sekitar Rp. 26,32 triliun) pada triwulan II. Gara-gara krisis
subprime mortgage di AS, mereka terpaksa menghapusbukukan kredit
macet

USD

13,8

milyar

(sekitar

129,7

triliun).

Lalu,

mereka

menghimpun dana USD 10 milyar (sekitar Rp.94 triliun) melalui


penerbitan saham tahun ini. Karena krisis, saham Lehman terpuruk
dari level tertinggi sebesar USD 66 per lembar pada Februari lalu
menjadi tak sampai USD 10. Peurunan saham 85% itu menempatkan
kapitalisasi pasarnya jadi USD 5,5 milyar (sekitar Rp 51,7 triliun).
9. Bernie Madoff Scandal, 2008
Kasus penipuan Madoff ini bermula dari sebuah perusahaan bernama
Bernard L. Madoff Investment Securities LLP, didirikan pada tahun
1960 dengan tujuan mengelola dana-dana orang kaya. Hingga 2008,
Madoff Investment Securities mengantongi reputasi baik karena
memuaskan para investor. Madoff Investment pun diduga memainkan
skema

Ponxi

atau

sejenis

arisan

berantai.

Artinya,

pemberian

keuntungan kepada investor yang masuk lebih awal, dari dana-dana


investasi yang disetor para investor yang masuk setelahnya. Praktek
penipuan Madoff ini dipastikan sudah ada sejak 1980-an. Lima anggota
staf dan eksekutif telah dinyatakan bersalah karena merahasiakan
afair tersebut. Kasus ini melibatkan pemalsuan dalam perdagangan
saham, penipuan perbankan, kebohongan pajak. Skema Ponzi Bernard
Madoff senilai US $65 milyar merupakan kasus penipuan terbesar yang
dilakukan secara pribadi. Kasus ini terkuak pada Desember 2008 dan
membuat Madoff harus mendekam di penjara selama 150 tahun.
10.Xerox Corporation Scandal,2002

Xerox adalah perusahaan yang melayani pemrosesan dokumen secara


global dan pasar jasa keuangan. Yang telah mengembangkan,
memproduksi dan memasarkan mesin fotocopy dan penduplikat,
produk-produk faksimili, pemindai (scanner), workstations, perangkat
lunak komputer, pasokan dan perangkat pendukung lainnya. Dan
adanya

operasi-operasi jasa

keuangan mereka

yang mencakup

asuransi, pendanaan peralatan, investasi, dan bank investasi. Joe


Wilson merupakan pemimpin legendaris dan pencipta nama Xerox.
Pada tahun 1956 Xerox melakukan perjanjian joint venture 50/50
dengan Rank Organization PLC, membentuk Rank Xerox Limited. Hal
ini memberikan Xerox akses ke pasar Eropa, Afrika dan Timur Tengah.
Pada tahun 1962, Xerox menjalin kemitraan dengan Fuji Photo Film
Company di Jepang untuk membentuk Fuji Xerox dan memberikan
Xerox akses ke Jepang dan Asia. David Kearns menjadi ketua pada
tahun 1982. Xerox mengembangkan rencan revitalisasi perusahaan
yang disebut Kepemimpinan melalui Kualitas (Leadership Through
Quality).
Pada tahun 2002, SEC mengajukan keluhan terhadap Xerox yang
dianggap telah melakukan penipuan terhadap publik pada tahun 19972000 karena mencantumkan informasi yang salah pada laporan
keuangannya. Menghadapi gugatan dari SEC, Xerox tidak melakukan
pembelaan maupun pengakuan namun setuju untuk membayar denda
US $10 juta dan memperbaiki laporan keuangannya. Dalam laporan
sebanyak

hampir

1000

halaman

kepada

SEC,

Xerox

mencatat

kelebihan penjualan peralatan senilai US $6,4 milyar. Pada tahun 2003,


enam

manajemen

senior

Xerox

dituduh

melakukan

penipuan,

termasuk mantan CEO dan CFO. Mereka tidak melakukan pembelan


maupun pengakuan namun setuju untuk membayar denda US $22
juta.
Yang

dilakukan

manajemen

adalah

mengubah

cara

pengakuan

pendapatan dari leasing mesin fotocopy, dimana penjualan diakui


pada saat kontrak leasing ditandatangani secara berlipat melebihi US
$3 milyar daripada nilai yang sebenarnya, dan akhirnya menaikkan
pendapatan sebelum kena pajak senilai lebih dari US $1,5 milyar.

Metode ini tidak tepat jika menggunakan standar akuntansi baku yang
mengharuskan
selama

pengakuan

periode

kontrak

penjualan
daripada

secara

sebagian-sebagian

sekaligus

saat

kontrak

ditandatangani. Setelah terungkapnya kasus kebocoran pencatatan


keuangan Xerox, Wall Street melaporkan saham perusahaan tidak
anjlok

secara

drastis.

Saham

Xerox

ditutup

pada

$6,97

dari

pembukaan sebesar $8,00 atau turun $1,03. Pada akhirnya Xerox


berhenti bekerjasama dengan auditor KPMG dan memecatnya untuk
digantikan oleh akuntan Pricewaterhouse Coopers LLP.
Kesimpulan :
Menurut teori fraud tiga komponen utama yang menyebabkan orang
melakukan kecurangan, manipulasi, korupsi dan perilaku tidak etis
lainnya, yaitu

pressure

(tekanan), opportunity

(kesempatan)

dan

rationalization. Ketiga hal tersebut akan dapat dihindarkan melalui


peningkatan moral, akhlak, etika, perilaku dan lain sebagainya.
Pihak manajemen perusahaan telah melakukan berbagai macam
pelanggaran praktik bisnis yang tidak sehat dan keluar dari prinsip good
corporate governance. Sehingga tidak hanya menuai kehancuran yang
tragis dengan meninggalkan hutang milyaran dolar dan berimplikasi
negatif bagi banyak pihak. Pihak yang dirugikan tidak hanya investor
tetapi yang terutama adalah karyawan. Dalam kasus Enron karyawan
yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan di
pasar modal. Karyawan yang bekerja di KAP akan menjadi sulit untuk
mendapatan pekerjaan akibat kasus kecurangan ini.
Kecurangan atau fraud akuntansi yang telah dipaparkan diatas
menggambarkan bagaimana para akuntan tidak bertanggungjawab, telah
melanggar prinsip dasar etika profesi terutama integritas, objektivitas dan
perilaku profesional. Kalau saja auditor independen bekerja dengan penuh
kehati-hatian (due professional care), niscaya manipulasi yang dilakukan
manajemen dapat dibongkar sejak dulu dan kerugian yang lebih besar
dapat dicegah lebih dini. Sebaliknya, jika objektivitas dan independensi
hilang akan membuat penglihatan auditor menjadi kabur. Penyimpangan
(irregularities) dan kecurangan (fraud) akan dianggap sebagai suatu
kelaziman. Membenarkan, bahkan menutupi perilaku manajemen yang

memanipulasi jelas merupakan pengkhianatan terhadap tugas profesi


akuntan publik. Sangat wajar jika dalam kasus ini auditor paling
dipersalahkan karena telah gagal melindungi kepentingan publik pemberi
otoritas.
Manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan padahal
perusahaan mengalami kerugian. Lebih mengedepankan nilai-nilai pribadi
dibanding dengan apa yang terbaik bagi perusahaan. Dewan Direksi
bertanggungjawab untuk melindungi kepentingan pemegang saham.
Dalam beberapa kasus, beberapa anggota dewan tidak menyadari adanya
penipuan dan transaksi tidak etis lainnya yang terjadi di belakang layar.
Sedangkan

Anggota

Dewan

yang

menyadari,

tidak

membawa/memberitahukan masalah ini kepada anggota dewan lainnya.


Karena sifat dari posisi mereka, yaitu CEO, CFO dan konsultan hukum
tidak berlaku jujur dan transparan kepada stakeholder, mengenai adanya
masalah yang berhubungan dengan penipuan akuntansi dan konflik
kepentingan. Mereka semua terlibat dalam usaha korupsi dan kolusi.
Saran yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan ini :
1. Untuk meminimalisasi praktek rekayasa akuntansi perlu diterapkan
good corporate governance.
2. Meninjau ulang praktek akuntansi perusahaan dan memperbaiki serta
melakukan pemeriksaan secara terus menerus pada kinerja keuangan
dapat mengembalikan kepercayaan kepada para pemegang saham.
3. Membangun kepercayaan antar karyawan pada semua divisi, tiap
divisi

diberi

kepercayaan

lebih

untuk

mengelola

divisinya

dan

bertanggung jawab atas divisinya masing-masing.


4. Bentuk lain juga dengan memberikan kepercayaan lebih pada
karyawan untuk pengambilan keputusan sehingga mereka termotivasi
untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Dalam arti budaya
organisasi dan kepribadian individual perusahaan merupakan faktor
penting dalam proses pengendalian perusahaan.
5. Dalam restrukturisasi perusahaan, tiap bisnis grup harus mengangkat
seorang

Corporate

Controller

yang

bertanggungjawab

untuk

memastikan ketelitian dan keakurasian laporan keuangan yang


disampaikan kepada manajemen puncak.

6. Akuntan

publik

yang

melakukan

pemeriksaan

harus

bersifat

independen tinggi dan kode etik profesi. Sehingga laporan yang


dihasilkan

memberikan

keyakinan

yang

dapat

dipertanggungjawabkan. Perusahaan pun bertanggungjawab untuk


memastikan transparansi dalam laporan keuangannya.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.akuntansipendidik.com
https://mukhsonrofi.wordpress.com/2009/02/09/skandal-satyam-mengguncangdunia/
https://yvesrey.wordpress.com/2011/02/10/kasus-skandal-akuntansihttp://akuntansidkk.blogspot.com/
http://www.sarapanpagi.org/kebangkrutan-global-lehman-brothers-ambrukvt2294.html
http://sutrisnoman.blogspot.com/2014/12/contoh-kasus-fraud-accontingmultiteral.html
http://akuntansiterapan.com/2010/06/16/xerox-scandal/

Anda mungkin juga menyukai