NAMA KELOMPOK :
DANIA PUTRI C.R
041311233022
041311233108
DAMAJANTI CHANDRASARI
041311233110
ANNISYAH FAZRIN
041311233135
INDAH CHOIRUNNISA
041311233132
ADITYA RAMADHAN P.
041311233229
041311233282
ASHA CHARIRA
041311233307
VANI DIKA
041311233350
ini mencuat setelah dewan Olympus memecat CEO mereka, Michael C. Woodford, yang baru
menjabat selama enam bulan, karena terus mendesak dilakukannya penyelidikan internal
terkait transaksi mencurigakan biaya advisory (penasihat keuangan) sebesar 687 juta dollar
AS atas transaksi akuisisi senilai 2,2 miliar dollar AS. Setelah dipecat, Woodford
membeberkan dokumen yang mengungkap besarnya biaya penasihat keuangan yang dibayar
Olympus untuk mengakuisisi perusahaan alat kesehatan asal Inggris, Gyrus, pada 2008
lalu.Reuters mencatat biaya 687 juta dollar AS atau sekitar 6 triliun rupiah itu sebagai biaya
penasihat keuangan terbesar yang pernah ada. Jumlah biaya penasihat keuangan yang
dikeluarkan Olympus itu mencapai sepertiga dari total nilai akuisisinya, atau hampir 30 kali
lipat dari biaya advisory yang biasanya berlaku di pasarmodal, sekitar 1 hingga 5 persen.
Diketahui kemudian bahwa kesepakatan itu dilakukan untuk menyembunyikan kerugian
(indonesiafinancetoday.com, 2011; koran-jakarta.com, 2011).
Auditor Olympus pada 1990-an adalah Arthur Andersen afiliasi Jepang, yang dulu adalah
salah satu dari perusahaan akuntan Big Five. Setelah Andersen runtuh pada 2002, KPMG
mengakuisisi unit perusahaan ini di Jepang, kemudian berganti nama menjadi Asahi & Co.
Sejak saat itu, audit
Olympus diambil alih oleh Asahi & Co. KPMG masih menjadi auditor hingga 2009.Olympus
kemudian beralih ke Ernst &Young pada akhir tahun tersebut (indonesiafinancetoday.com,
2011).
Financial Times bulan Oktober 2011 melaporkan ada yang janggal dengan opini KPMG
terkait pembukuan Olympus. Tidak ada perselisihan antara KPMG dan Olympus yang
diungkap ke publik, namun kemudian terkuak dalam artikel 4 November 2011 di Daily
Telegraph. Begitu pula dengan opini Ernst & Young yang tidak mengungkap terjadi masalah.
Laporan audit terbaru yang ditandatangani pada 28 Juni 2011 menyebutkan laporan keuangan
yang sudah diaudit hanya untuk tahun fiskal 2010 dan 2011. Sementara laporan keuangan
2009 diaudit oleh auditor lain (indonesiafinancetoday.com, 2011).
C. Pihak-Pihak yang Terkait
Pihak-Pihak yang terkait dalam kasus penyimpangan akuntansi Olympus :
1. Michael C. Woodford
Menurut situs Olympus, Woodford adalah lulusan Millbank College of Commerce,
bergabung di unit peralatan medis Olympus Corporation,pada tahun 1981. Ia menjadi
Managing Director pada usia 30 tahun. Padatahun 2008, ia menjadi Executive Managing
Director of Olympus EuropaHolding GmbH dan anggota dewan direksi Olympus. Pada bulan
Februari2011,
ia
diangkat
menjadi
Presiden
Olympus
Corporation.
Pada
Olympus
triliun,
untukmenjelaskannya.
kemudian
Namun
ia
akibatnya
mendesak
ia
dipecat
dewan
dari
dengan
Olympus
Corporation
pada
bulan Oktober
1964.
Pada Juni 1993, ia menjadi Managing Director yang bertanggung jawab atas Humas
& Advertising Dept. Pada bulan Februari 2011,
Kikukawa
menyerahkan
gelar
presidennya kepada Michael Woodford, ia tetap menjabat sebagai ketua dewan dan CEO.
Kikukawa tetap menjadi ketua saat Woodford dipromosikan menjadi CEO pada 30
September
2011.
Kikukawa
kembali
menjadi
presiden
dan
CEO
dua minggu
Shuici Takayama menjadi Chief Executive Officer dan presiden Olympus dan menduduki
posisi eksekutif atau setingkat direktorat pada anak perusahaan Olympus lainnya. Ia
mengundurkan diri dari semua posisi dan menyatakannya pada rapat umum di bulan April
2012. Takayama menuding bahwa Tsuyoshi Kikukawa, yang mundur dari jabatan Presiden
dan Komisaris Olympus pada 26 Oktober lalu sebagai pihak yang bertanggung jawab atas
skandal olympus ini. Sedangkan, Wakil Presiden Direktur Hisashi Mori dan auditor internal
Hideo Yamada bertanggung jawab sebagai pihak yang menutup-nutupi skandal olympus.
CASE
OLYMPUS : PAYING A PRICE FOR DOING WHATS RIGHT?
Film seperti Silkwood dan The Insider digambarkan seperti peniup peluit sebagai
pahlawan satu-satunya di baris terdepan atau di tengah manajemen,bekerja melawan korupsi
yang terjadi di organisasi. Di perusahaan Olympus, yang memproduksi kamera dan peralatan
kesehatan dari Jepang memiliki cerita yang berbeda. Peniup peliut pada kasus ini adalah
Michael Woodford yang baru-baru ini menjadi CEO Perusahaan Olympus.
Sebagai mantan kepala operasi perusahaan Olympus di UK dan US, Pengangkatan
Woodford sebagai CEO pada februari 2011 diakui sebagai pejumlahan antara banyaknya
talenta-talenta muda dan tanda bahwa budaya perusahaan Jepang sudah berubah.Woodford
mendapat manfaat dari pengawasan dan mentoship dari pemilik Olympus yaitu Tsuyoshi
Kikukawa, yang membuat cerita Woodford selama beberapa bulan memimpin semakin
menyedihkan.
Sebagai bagian dari ulasan regular perusahaan Tokyo. Woodford mulai menganalisis 4
akuisisi secara terpisah yang dilakukan Olympus dari tahun 2006-2009. 3 dari 4 perusahaan
yaitu , perusahaan daur ulang,perusahaan kosmetik dan perusahaan makanan, telah
menghabiskan biaya $1 milyar tetapi aset ketiga perusahaan tersebut telah ditulis sebagai
pecahan di neraca, yang mengindikasikan bahwa mereka dianggap tidak memiliki nilai
perusahaan. Investigasi selanjutnya menunjukan bahwa ketiga perusahaan tercatat di tempat
perlindungan pajak Caribbean Cayman Islands. Sebagai tambahan,ketiga perusahaan sudah
menjadi satu saat diakuisisi oleh Olympus.
Perusahaan keempat, sebuah perusahaan di UK yang memproduksi alat kesehatan
bernama Gyrus, diakuisisi sebesar $2.2 milyar ditahun 2008. Harga itu termasuk $678 juta
transaction fee untuk dua investasi bankir, dananya berada di akun Cayman
island.Diberikan fee investasi biasanya sebesar 1 persen dari transaksi, sedangkan fee pada
kasus ini sebesar 33 persen akan cukup mencurigakan untuk dilakukannya audit independen,
yang sudah disahkan oleh dewan olympus pada oktober 2009. Laporan audit menunjukan
bahwa direktur perusahaan tidak melakukan sesuatu yang salah.
Pada 11 oktober 2011, memo untuk kikawa, MichaelWoodford mengungkapkan
kecurigaannya bahwa rangkaian penyimpangan akuntansi telah menghancurkan $1.3bn dari
nilai pemegang saham dalam apa yang digambarkan sebagai sebuah katalog kesalahan
bencana dan penilaian yang sangat buruk, memo itu ditutup dengan seruan untuk Kikukawa
untuk mengundurkan diri sebagai ketua Olympus Corporation. Tiga hari kemudian,
Kikukawa dan papan direksi menanggapi dengan memecat Woodford dari jabatannya sebagai
CEO.
Rekening pribadi Woodford untuk hari-hari berikutnya penghentian berbunyi seperti
novel mata-mata. Khawatir untuk hidupnya atas dasar keyakinan pribadi bahwa skandal
akuntansi melibatkan anggota yakuza-mafia Jepang .. Woodford meninggalkan Jepang dan ke
Inggris untuk sementara waktu. Kemudian dilaporkan bahwa woodford mampu memberikan
bukti yang cukup untuk menjamin penyelidikan klaim oleh FBI, Unit kejahatan serius
scotland Yard, dan Komisi Sekuritas dan Bursa Surveillance Tokyo.
Setelah beberapa minggu penolakan dan keheningan membingungkan antara japan'a
regulator dan media mainstream perusahaan terpaksa mengakui dalam menghadapi bukti
yang
tak
terbantahkan
bahwa
perusahaan
telah
menyalahgunakan
dana
untuk
menyembunyikan kerugian investasi dating kembali ke tahun 1990-an. janji publik dibuat
untuk memperkenalkan untuk Komite Pimpinan baru dan melepaskan senilai lima tahun dari
rekening keuangan direvisi, Kikukawa akhirnya mengakui penipuan dan mengundurkan diri
sebagai ketua Olympus Corporation. Dia, bersama dengan dua eksekutif olympus lainnya,
akan menghadapi 10 tahun penjara atas perannya dalam skandal itu.
Pada bulan Juni 2012 olympus mengumumkan bahwa dewan direksi telah menyetujui
tawaran penyelesaian dengan woodford sebesar 1,2 milyar yen (s15.4 juta) untuk pemecatan
yang tidak adil, tetapi dampak keuangan dari skandal itu mungkin jauh dari selesai. Harga
saham anjlok sebanyak 80 persen pada periode postscandal langsung, dan pada bulan
November 2012, perusahaan mengumumkan bahwa 48 investor institusi besar asing dan dana
pensiun telah mengajukan gugatan mencari 19100000000 (S240 juta) sebagai kompensasi
untuk investasi kerugian yang dihasilkan dari penyimpangan akuntansi.
PERTANYAAN :
1. Penyimpangan akuntansi apakah yang ditemukan oleh Woodford di Olympus?
2. Bagaimana respon kepemimpinan eksekutif terhadap penemuan Woodford?
3. Kritikus berargumen bahwa Woodford akan lebih efektif jika ia mengambil
pendekatan jangka panjang dalam membahas skandal akuntansi daripada pertikaian
dengan kikukawa. Apakah itu penilaian yang adil?mengapa atau mengapa tidak?
4. Dapatkah citra Olympus pulih dari skandal ini? Mengapa atau mengapa tidak ?
JAWABAN CASE
1. Penyimpangan akuntansi apakah yang ditemukan oleh Woodford di Olympus?
Sebagai bagian dari ulasan regular perusahaan Tokyo. Woodford mulai menganalisis 4
akuisisi secara terpisah yang dilakukan Olympus dari tahun 2006-2009. 3 dari 4 perusahaan
yaitu, perusahaan daur ulang, perusahaaan kosmetik dan perusahaan makanan, telah
menghabiskan biaya $ 1 milyar tetapi aset ketiga perusahaan tersebut telah ditulis sebagai
pecahan di neraca, yang mengindikasikan bahwa mereka dianggap tidak memiliki nilai
perusahaan. Investigasi selanjutnya menunjukan bahwa ketiga perusahaan tercatat di tempat
perlindungan pajak Caribbean Cayman Islands. Sebagai tambahan, ketiga perusahaan
tersebut sudah menjadi satu saat diakuisisi oleh Olympus.
Perusahaan keempat, sebuah perusahaan di UK yang memproduksi alat kesehatan bernama
Gyrus, diakuisisi sebesar $ 2,2 milyar ditahun 2008. Harga itu termasuk
$ 678 juta
trasaction fee untuk dua investasi bankir, dananya berada di akun Cayman island.
Diberikan fee investasi biasanya sebesar 1 persen dari transaksi, sedangkan fee pada kasus ini
sebesar 33 persen akan cukup mencurigakan untuk dilakukannya audit independen, yang
sudah dilaksanakan oleh dewan olympus pada Oktober 2009. Laporan audit menunjukan
bahwa direktur perusahaan tidak melakukan sesuatu yang salah.
Pada 11 Oktober 2011, memo untuk Kikawa, Michael Woodford mengungkapkan
kecurigaannya bahwa rangkaian penyimpangan akuntansi telah menghancurkan $ 1,3bh dari
nilai pemegang saham dalam apa yang digambarkan sebagai sebuah katalog kesalahan
bencana dan penilaian yang sangat buruk, memo itu ditutup dengan seruan Kikukawa untuk
mengundurkan diri sebagai ketua Olympus Corporation. Tiga hari kemudian, Kikukawa dan
papam direksi menanggapi dengan memecat Wooford dari jabatannya sebagai CEO.
Woodford meninggalkan Jepang dan ke Inggris untuk sementara waktu. Kemudian
dilaporkan bahwa woodford mampu memberikan bukti yang cukup untuk menjamin
penyelidikan klaim oleh FBI, Unit kejahatan serius scotland Yard, dan Komisi Sekuritas dan
Bursa Surveillance Tokyo. Kikukawa akhirnya mengakui penipuan dan mengundurkan diri
sebagai ketua Olympus Corporation. Dia, bersama dengan dua eksekutif olympus lainnya,
akan menghadapi 10 tahun penjara atas perannya dalam skandal itu.
2. Bagaimana respon kepemimpinan eksekutif terhadap pengungkapan yang dilakukan
oleh Woodford?
Respon yang dilakukan oleh kepemimpinan eksekutif ialah memecat Woodford tiga hari
setelah ia mengirim memo nya. Hal ini dikarenakan pada saat awal menjabat sebagai CEO,
Woodford mulai gelisah dengan akuisisi yang mencurigakan sebesar US$ 1,3 miliar atau
sekitar Rp 11 triliun yang dilakukan perusahaan, kemudian ia mendesak dewan direksi
Olympus untuk menjelaskan maksud akuisisi tersebut dengan mengirimkan sebuah memo
yang dimana memo itu isinya ditutup dengan seruan untuk Kikukawa agar mengundurkan
diri sebagai ketua Olympus Corporation. Hal ini dilakukan oleh Woodford, karena dia
mencium baubusuk. Ada yang salah dari kebijakan yang diambil. Dia curiga dana tersebut
mengalir ke pos yang salah.
Dengan adanya tindakan tersebut, Kikukawa beserta dewan direksi merasa ditentang oleh
Woodword. Sehingga akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh Woodford, tiga hari
kemudian, Kikukawa dan papan direksi menanggapi dengan memecat Woodford dari
jabatannya sebagai CEO yang mengancam dan mempublikasikan rahasia internal perusahaan.
3. Kritikus berargumen bahwa Woodford akan lebih efektif jika ia mengambil
pendekatan jangka panjang dalam membahas skandal akuntansi daripada pertikaian
dengan kikukawa. Apakah itu penilaian yang adil?mengapa atau mengapa tidak?
Perusahaan Olympus mengalami skandal kasus yaitu adanya penyimpangan akuntansi berupa
transaksi mencurigakan sebesar US$ 1.3Miliar di tahun 2011. Yang ternyata penyimpangan
ini disebabkan oleh adanya kerugian investasi yang pada akhirnya membuat perusahaan
menyalahgunakan dana akuisisi sebesar US$ 1.3Miliar . Peristiwa ini mulai terkuak saat
Michael Woodford selaku Chief Executive Officer pada saat itu merasa ada hal yang
mencurugikan terhadap transaksi-transaksi yang tidak jelas. Michael Woodford segera
meminta penjelasan kepada Kikuwa sebagai ketua dewan atas terjadinya penyimpangan
tersebut. Karena merasa bingung akhirnya Kikukawa memutuskan untuk mundur sebagai
chairman di Olympus dan tiga hari kemudian Kikukawa dan para dewan memutuskan untuk
memecat Woodford
Seharusnya Woodford selaku CEO baru lebih banyak dan lama mempelajari tentang skandal
akuntansi secara teliti yang terjadi di perusahaan Olympus. Karena jika Woodford lebih
bersabar dalam mencari tahu dan mencari bukti-bukti terhadap kasus penyimpangan ini maka
Woodford bisa langsung membuktikan pihak-pihak mana sajakah yang bersalah dan harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tanpa harus ia kehilangan pekerjaannya terlebih
dahulu dan setelah itu ia baru dapat membuktikan pihak mana saja yang terlibat. Woodford
dipecat oleh para anggota dewan,termasuk Kikukawa, karena telah mendesak para dewan
dalam memberikan penjelasan penyimpangan akuntansi yang terjadi selama puluhan tahun
di perusahaan Olympus karena pihak-pihak yang terkait penyimpangan tersebut adalah para
dewan dan internal akuntan perusahaan.
Namun kembali lagi karena adanya perbedaan ras antara Woodford dan perusahaan Olympus
dimana Woodford bukan merupakan keturunan Jepang. Dimana perusahaan Jepang sangat
menjunjung tinggi rasa nasionalisme dan kebersamaan sebagai ras Jepang maka rasanya tidak
pantas jika Woodford yang bukan keturunan Jepang merasa curiga terhadap Kikukawa yang
merupakan murni keturunan Jepang. Oleh karena itu Kikukawa merasa seperti tidak
dihormati yang pada akhirnya berakibat pada pemecatan terhadap Woodford. Di AS seperti
negara asal Woodford, para pemegang saham seolah-olah memegang otoritas tertinggi, dan
dapat mempengaruhi tindakan Direksi utama. Komite Audit merupakan subkomite Dewan,
seperti Komite Manajemen Risiko. Pada Olympus, Komite Audit, meskipun bertanggung
jawab kepada pemegang saham, pada tingkat yang sama wewenang sebagai Direksi, dan
terdiri dari anggota yang mungkin atau mungkin tidak dapat dianggap independen. Ketua
Olympus (Kakiwa) memimpin Komite Audit, dan ini kadang-kadang dipandang sebagai
konflik kepentingan. Dewan Audit dan Direksi tidak boleh pada tingkat yang sama satu sama
lain. Kalau mereka dalam level yang sama, akan ada kebiasan atas jobdesk masing-masing
dewan.
Olympus harus mempertimbangkan mengadopsi struktur gaya tata kelola perusahaan yang
lebih ke Barat di mana ada penggunaan jauh lebih luas dari auditor independen di luar,
sehingga menghindari potensi konflik kepentingan. Salah satu kesulitan dalam menerapkan
strategi ini adalah kenyataan bahwa sedikit auditor eksternal yang berkualitas di Jepang
meskipun tren untuk ketersediaan auditor independen terus meningkat. Dengan begitu, dalam
menyelesaikan apabila terjadi kesalah pahaman antara Woodford dan Kakikuwa dapat
diselesaikan tanpa adanya pertikaian.
Pelanggaran Kode Etis Akuntansi Manajemen Olympus
Berikut pelanggaran kode etis akuntansi manajemen yang dilakukan oleh
Olympus :
a. Tata Kelola Perusahaan yang Buruk
Berbeda dengan perusahaan Barat (MNCs), Olympus dalam struktur tata kelola
perusahaannya menempatkan Komite Audit pada level yang sama dengan Dewan Direksi,
dimana Dewan Direksi juga memiliki wewenang untuk mengamati kinerja Komite Audit,
padahal seharusnya Komite Audit dan Dewan Direksi merupakan bagian yang terpisah, dan
Komite Audit bekerja secara independen untuk mengamati dan mengawasi kinerja Dewan
Direksi beserta manajemen apakah sudah sesuai dengan kontrol internal perusahaan atau
tidak, bukan malah sebaliknya diawasi oleh Dewan Direksi. Olympus juga tidak
menempatkan eksekutif maupun non-eksekutif independen dalam jajaran direksinya, dalam
hal ini bukan hanya Olympus tapi hampir semua perusahaan di Jepang tidak bisa menerima
perubahan dengan menempatkan eksekutif atau non-eksekutif asing dalam jajaran direksinya.
Khusus dalam kasus Olympus, ex-direktur Michael Woodford dipecat dengan tidak hormat
tak lama setelah ia mempertanyakan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di Olympus,
independensi Woodford dan keterbukaan atas informasi yang dimilikinya tidak dapat diterima
oleh jajaran direksi Olympus yang semuanya adalah orang Jepang.
menyembunyikan kerugian investasi mereka. Padahal seharusnya, harus ada transparansi atas
kinerja manajemen yang dilaporkan atau dipertanggungjawabkan dalam laporan keuangan.
Hal ini bukan dilakukan perindividu melainkan teroganisir secara keseluruhan dalam badan
organisasi Olympus. Baik dari manajemen level atas sampai level bawah telah bekerjasama
dengan sangat baik selama hampir 20 tahun untuk menutupi kerugian tersebut.
Kepemimpinan
keuangan
seluruh
perusahaan
berkolusi
dengan
satu
sama
lain,