Anda di halaman 1dari 8

Tugas Audit Forensik

Analisis Kasus PT Katarina Utama

Disusun oleh :
Kelompok 7
Arya Putra Hermando (01031381722141)
Ahmad Ihsan Saputra (01031381722165)
Faqih Kumarudin (01031381722196)
Simon L. S. Simanjuntak (01031381722220)
Dendy Andika Virgiawan (01031381722211)
M. Dicky Wahyudi (01031381722091)

Matakuliah :
Audit Forensik dan Investigasi
Dosen Pembimbing :
H. Aspahani, SE, MM, Ak
Asfeni Nurullah, SE, M.Acc, Ak
Anisa Listya, S.E., M.Si

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Sriwijaya
Palembang
Tahun Ajaran 2019/2020

i
Kata Pengantar

Assalamua’laikum Wr. Wb.


Segala puji Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Salam shalawat semoga senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya untuk selalu mencari ridho-
Nya dengan mencari dan menuntut ilmu yang bermanfaat.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
kita semua.

Palembang, 5 Maret 2020

Penulis

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................ ii
Daftar Isi..................................................................................................................................... iii
1. Pendahuluan............................................................................................................................ 2
1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 2
1.2 Pokok Permasalahan........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah............................................................................................ 3
2. Pembahasan............................................................................................................................. 3
2.1 Latar Belakang Kasus...................................................................................................... 3
2.2 Analisis penyebab Terjadinya Penyalahgunaan Dana IPO dan Pemanipulasian
Laporan Keuangan PT   Karina Utama Tbk.........................................................................4
2.3 Penyelesaian Kasus Oleh Otoritas yang Berwenang....................................................4
2.4 Dampak Kasus PT Karina Utama................................................................................... 5
3. Penutup.................................................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 6

Analisis Kasus PT Katarina Utama

iii
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
PT Karina Utama Tbk. didirikan di Indonesia pada tanggal 20 Juni 1997
berdasarkan akta notaris Miryam Magdalena Indriani Wiardi, S.H. Nomor 88.
Akta oendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor C2-10.522.HT.01.01TH.1997 tanggal 8
Oktober 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 24 tanggal 23 Maret 1999. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan terakhir dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H.
Nomor 1 tanggal 2 Desember 2008, antara lain sehubungan dengan rencana
penawaran umum saham perusahaan kepada masyarakat, perubahan nama
perusahaan menjadi Katarina Utama Tbk, perubahan nilai nominal saham dan
perubahan beberapa pasal dalam anggaran dasar. Akta perubahan tersebut telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-94117.AH.01.02 tahun 2008
tanggal 5 Desember 2008.
PT Karina Utama, Tbk. (Katarina Utama) merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang perdagangan dan jasa konsultasi manajemen di bidang
telekomunikasi serta pemasangan, pengujian, dan uji kelayakan berbagai jenis
produk dan peralatan telekomunikasi. PT Karina Utama Tbk. memperoleh surat
pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan penawaran umum
perdana (IPO) atas 210 juta saham atau setara 25,95% dari modal disetor kepada
publik dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dan harga penawaran Rp. 160 per
saham. Dari hasil penawaran umum tersebut PT Katarina Utama Tbk.
mendapatkan dana Rp. 33,6 miliar.

1.2 Pokok Permasalahan


Dari uraian di latar belakang di atas, dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut:
a. Apa yang melatarbelakangi kasus PT Karina (Katarina) Utama?
b. Apa penyebab penyalahgunaan dan pemanipulasian laporan keuangan
PT Katarina Utama Tbk.?
c. Bagaimana penyelesaian kasus pada PT Katarina Utama Tbk.?

iv
d. Bagaimana dampak dari kasus ini?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah


Tujuan pembuatan makalah dengan penganalisaan mengenai kasus pada
PT Karina Utama ini supaya penulis dan juga pembaca dapat mengetahui
mengenai penganalisaan terhadap kasus PT Katarina Utama Tbk. .

2. Pembahasan
2.1 Latar Belakang Kasus
PT Karina Utama sebelum melakukan IPO sudah dicurigai telah
memanipulasi  laporan keuangan tahun 2008. Dalam dokumen laporan keuangan
2008 nilai asset perseroan terlihat naik hampir 10 kali lipat dari Rp 7,9 miliar pada
2007 menjadi Rp 76 miliar pada 2008. Adapun ekuitas perseroan tercatat naik 16
kali lipat menjadi Rp 64,3 dari Rp 4,49 miliar. Sama halnya dengan  tahun 2008,
laporan keuangan tahun 2009 juga diduga penuh angka-angka fiktif. Dalam
laporan keuangan audit 2009, Katarina mencantumkan ada piutang usaha dari
MIG sebesar Rp 8,606 miliar dan pendapatan dari MIG sebesar Rp 6,773 miliar,
selain itu PT Katarina Utama Tbk melakukan penggelembungan asset dengan
memasukan sejumlah proyek fiktif senilai Rp 29,6 miliar. Rinciannya adalah
piutang proyek dari PT Bahtiar Mastura Omar Rp 10,1 miliar, PT Ejey Indonesia
Rp 10 miliar dan PT Inti Bahana Mandiri Rp 9,5 miliar

Setahun pasca listing dugaan penyelewengan dana IPO mulai tercium


otoritas bursa dan pasar modal atas laporan pemegang saham dan Forum
Komunikasi Pekerja Katarina (FKPK). PT Katarina Utama Tbk diduga melakukan
penyalahgunaan dana hasil IPO sebesar Rp 28,971 miliar dari total yang diperoleh
sebesar Rp 33,60 miliar. Realisasi dana IPO diperkirakan hanya sebesar Rp 4,629
miliar. Dugaan penyelewengan tersebut dipicu oleh laporan keuangan perseroan
yang menunjukan angka-angka yang tidak normal. Pada 2010, jumlah asset
terlihat menyusut drastic dari Rp 105,1 miliar pada 2009, menjadi Rp 26,8 miliar.
Ekuitas anjlok dari Rp 97,96 miliar menjadi Rp 20,43 miliar. Adapun pendapatan
yang tadinya sebesar Rp 29,9 miliar, hanya tercatat Rp 3,7 miliar. Perseroan pun

v
menderita kerugian sebesar Rp 77miliar dari periode sebelumnya yang
memperoleh laba Rp 55 miliar.

Pada 1 September 2010 saham PT Katarina Utama Tbk (RINA) disuspensi


oleh Bursa Efek Indonesia. Audit yang dilakukan oleh KAP Akhyadi Wadisono
memberikan opini disclaimer selama tahun 2010 dan 2011. Tanggal 1 Oktober
2012 otoritas bursa memberikan sanksi administartif dan melakukan delisting atas
saham PT Katarina Utama tbk.

2.2 Analisis penyebab Terjadinya Penyalahgunaan Dana IPO dan


Pemanipulasian Laporan Keuangan PT   Karina Utama Tbk

Penyalahgunaan dana penawaran umum  disebabkan karena  adanya


kelemahan dalam pengendalian internan PT Katarina Utama. Akibat lemahnya
pengendalian internal tersebut pihak menajemen hanya merealisasikan sebagian
kecil dana hasil penawaran umum, sedangkan selebihnya diduga diselewengkan
oleh pihak manajemen.Manipulasi laporan keuangan  disebabkan oleh pihak
internal yang dengan sengaja melakukan manipulasi guna mempercantik angka-
angka dalam laporan keuangan agar menarik investor yang akan membeli saham
PT Katarina Utama. Meskipun belum ada pernyataan dari otoritas bursa
mengenai  keterlibatan pihak yang mengaudit laporan keuangan 2008, namun kuat
dugaan adanya keterlibatan pihak auditor. Hal ini karena hasil audit yang
dikeluarkan KAP Budiman, Wawan, Pamudji dan Rekan justru menyatakan opini
wajar padahal ada dugaan laporan keuangan tersebut telah dimanipulasi. Dugaan
keterlibatan pihak auditor semakin kuat setelah KAP Akhyadi Wadisono
melakukan audit atas laporan keuangan 2010 dan memberikan opini disclaimer
karena tidak dapat melakukan konfirmasi atas transaksi yang ada. Praktik
pelanggaran penggunaan dana penawaran umum oleh PT Katarina   Utama Tbk
jelas merupakan pelanggaran prinsip keterbukaan informasi dari perusahaan
public. Akibatnya pemegang saham dirugikan karena tidak mengetahui kondisi
perusahaan yang sesungguhnya karena adanya manipulasi laporan keuangan.

vi
2.3 Penyelesaian Kasus Oleh Otoritas yang Berwenang
Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) merupakan lembaga atau
otoritas tertinggi di pasar modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan atas
pasar modal. Bapepam-LK sebagai regulator dalam bidang pasar modal,
berwenang mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Undang-
Undang Pasar Modal dan atau peraturan pelaksanaanya. BEI merupakan bursa
hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Demi
efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk
menggabungkan Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek
Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivative. Bursa penggabungan ini mulai
beroperasi pada 1 Desember 2007.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
masih melakukan pemeriksaan terhadap adanya dugaan penyelewengan dana
penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang dilakukan PT
Katarina Utama Tbk (RINA). Kasus tersebut sudah ditangani oleh Biro
Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK.“Surat pemeriksaannya sudah
dikeluarkan. Latar belakang isi surat pemeriksaan ini adalah adanya dugaan
penyalahgunaan dana IPO oleh Katarina,” ujar Kepala Biro Pemeriksaan dan
Penyidikan Bapepam-LK Sardjito. Setelah dilakukan pemeriksaan dan
penyidikan, ternyata PT Katarina Utma Tbk terbukti melakukan hal tersebut.
akhirnya PT Katarina Utama Tbk diberikan Sanksi oleh
Bapepam yaitu  pemberian sanksi administratif oleh otoritas bursa sesuai dengan
UU No. 8  Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dan delistingdari bursa efek
Indonesia, setelah selama 2 tahun sebelumnya saham PT Katarina Utama Tbk
yang berkode RINA disuspensi dan tidak akan diperdagangkan kembali

2.4 Dampak Kasus PT Karina Utama


Kasus ini berdampak bagi operasional perusahaan karena tidak adanya
modal kerja, karyawan tidak diberikan hak-hak secara penuh akibat penghentian
kegiatan operasional. Bahkan selama ini manajemen tidak menyampaikan secara
utuh dana jamsostek yang dipotong dari gaji karyawan, ada juga karyawan yang
tidak mengikuti jamsostek tetapi gajinya juga dipotong.tanpa alasan yang jelas.

vii
Cabang PT Karina Utama  di Medan telah melakukan penutupan secara sepihak
tanpa menyelesaikan hak hak para karyawan dengan tidak membayar gaji sesuai
dengan pengorbanan yang telah mereka berikan kepada PT Katarina Utama

3. Penutup
3.1 Kesimpulan
PT Karina (Katarina) Utama Tbk (RINA) telah melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan prinsip Good Corporate Governance. Hal tersebut dapat
dilihat dari banyaknya tindak kejahatan yang dilakukan mulai dari penyimpangan
dana yang merugikan pemegang saham, manipulasi laporan keuangan yang
melibatkan pihak eksternal hingga tidak dibayarkan hak-hak karyawan mereka.
Seharusnya sebagai perusahaan yang go public PT Karina Utama Tbk
memberikan laporan keuangan dengan lebih jujur. Sebagaimana UU yang
mengatur dalam perdagangan di bursa efek, tentunya hal ini melibatkan banyak
shareholdernya yang mengharapkan keuntungan dari perseroan tersebut.

viii

Anda mungkin juga menyukai