Disusun oleh :
Kelompok 7
Arya Putra Hermando (01031381722141)
Ahmad Ihsan Saputra (01031381722165)
Faqih Kumarudin (01031381722196)
Simon L. S. Simanjuntak (01031381722220)
Dendy Andika Virgiawan (01031381722211)
M. Dicky Wahyudi (01031381722091)
Matakuliah :
Audit Forensik dan Investigasi
Dosen Pembimbing :
H. Aspahani, SE, MM, Ak
Asfeni Nurullah, SE, M.Acc, Ak
Anisa Listya, S.E., M.Si
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Sriwijaya
Palembang
Tahun Ajaran 2019/2020
i
Kata Pengantar
Penulis
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................ ii
Daftar Isi..................................................................................................................................... iii
1. Pendahuluan............................................................................................................................ 2
1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 2
1.2 Pokok Permasalahan........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah............................................................................................ 3
2. Pembahasan............................................................................................................................. 3
2.1 Latar Belakang Kasus...................................................................................................... 3
2.2 Analisis penyebab Terjadinya Penyalahgunaan Dana IPO dan Pemanipulasian
Laporan Keuangan PT Karina Utama Tbk.........................................................................4
2.3 Penyelesaian Kasus Oleh Otoritas yang Berwenang....................................................4
2.4 Dampak Kasus PT Karina Utama................................................................................... 5
3. Penutup.................................................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 6
iii
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
PT Karina Utama Tbk. didirikan di Indonesia pada tanggal 20 Juni 1997
berdasarkan akta notaris Miryam Magdalena Indriani Wiardi, S.H. Nomor 88.
Akta oendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor C2-10.522.HT.01.01TH.1997 tanggal 8
Oktober 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 24 tanggal 23 Maret 1999. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan terakhir dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H.
Nomor 1 tanggal 2 Desember 2008, antara lain sehubungan dengan rencana
penawaran umum saham perusahaan kepada masyarakat, perubahan nama
perusahaan menjadi Katarina Utama Tbk, perubahan nilai nominal saham dan
perubahan beberapa pasal dalam anggaran dasar. Akta perubahan tersebut telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-94117.AH.01.02 tahun 2008
tanggal 5 Desember 2008.
PT Karina Utama, Tbk. (Katarina Utama) merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang perdagangan dan jasa konsultasi manajemen di bidang
telekomunikasi serta pemasangan, pengujian, dan uji kelayakan berbagai jenis
produk dan peralatan telekomunikasi. PT Karina Utama Tbk. memperoleh surat
pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan penawaran umum
perdana (IPO) atas 210 juta saham atau setara 25,95% dari modal disetor kepada
publik dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dan harga penawaran Rp. 160 per
saham. Dari hasil penawaran umum tersebut PT Katarina Utama Tbk.
mendapatkan dana Rp. 33,6 miliar.
iv
d. Bagaimana dampak dari kasus ini?
2. Pembahasan
2.1 Latar Belakang Kasus
PT Karina Utama sebelum melakukan IPO sudah dicurigai telah
memanipulasi laporan keuangan tahun 2008. Dalam dokumen laporan keuangan
2008 nilai asset perseroan terlihat naik hampir 10 kali lipat dari Rp 7,9 miliar pada
2007 menjadi Rp 76 miliar pada 2008. Adapun ekuitas perseroan tercatat naik 16
kali lipat menjadi Rp 64,3 dari Rp 4,49 miliar. Sama halnya dengan tahun 2008,
laporan keuangan tahun 2009 juga diduga penuh angka-angka fiktif. Dalam
laporan keuangan audit 2009, Katarina mencantumkan ada piutang usaha dari
MIG sebesar Rp 8,606 miliar dan pendapatan dari MIG sebesar Rp 6,773 miliar,
selain itu PT Katarina Utama Tbk melakukan penggelembungan asset dengan
memasukan sejumlah proyek fiktif senilai Rp 29,6 miliar. Rinciannya adalah
piutang proyek dari PT Bahtiar Mastura Omar Rp 10,1 miliar, PT Ejey Indonesia
Rp 10 miliar dan PT Inti Bahana Mandiri Rp 9,5 miliar
v
menderita kerugian sebesar Rp 77miliar dari periode sebelumnya yang
memperoleh laba Rp 55 miliar.
vi
2.3 Penyelesaian Kasus Oleh Otoritas yang Berwenang
Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) merupakan lembaga atau
otoritas tertinggi di pasar modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan atas
pasar modal. Bapepam-LK sebagai regulator dalam bidang pasar modal,
berwenang mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Undang-
Undang Pasar Modal dan atau peraturan pelaksanaanya. BEI merupakan bursa
hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Demi
efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk
menggabungkan Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek
Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivative. Bursa penggabungan ini mulai
beroperasi pada 1 Desember 2007.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
masih melakukan pemeriksaan terhadap adanya dugaan penyelewengan dana
penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang dilakukan PT
Katarina Utama Tbk (RINA). Kasus tersebut sudah ditangani oleh Biro
Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK.“Surat pemeriksaannya sudah
dikeluarkan. Latar belakang isi surat pemeriksaan ini adalah adanya dugaan
penyalahgunaan dana IPO oleh Katarina,” ujar Kepala Biro Pemeriksaan dan
Penyidikan Bapepam-LK Sardjito. Setelah dilakukan pemeriksaan dan
penyidikan, ternyata PT Katarina Utma Tbk terbukti melakukan hal tersebut.
akhirnya PT Katarina Utama Tbk diberikan Sanksi oleh
Bapepam yaitu pemberian sanksi administratif oleh otoritas bursa sesuai dengan
UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dan delistingdari bursa efek
Indonesia, setelah selama 2 tahun sebelumnya saham PT Katarina Utama Tbk
yang berkode RINA disuspensi dan tidak akan diperdagangkan kembali
vii
Cabang PT Karina Utama di Medan telah melakukan penutupan secara sepihak
tanpa menyelesaikan hak hak para karyawan dengan tidak membayar gaji sesuai
dengan pengorbanan yang telah mereka berikan kepada PT Katarina Utama
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
PT Karina (Katarina) Utama Tbk (RINA) telah melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan prinsip Good Corporate Governance. Hal tersebut dapat
dilihat dari banyaknya tindak kejahatan yang dilakukan mulai dari penyimpangan
dana yang merugikan pemegang saham, manipulasi laporan keuangan yang
melibatkan pihak eksternal hingga tidak dibayarkan hak-hak karyawan mereka.
Seharusnya sebagai perusahaan yang go public PT Karina Utama Tbk
memberikan laporan keuangan dengan lebih jujur. Sebagaimana UU yang
mengatur dalam perdagangan di bursa efek, tentunya hal ini melibatkan banyak
shareholdernya yang mengharapkan keuntungan dari perseroan tersebut.
viii