Anda di halaman 1dari 3

 Penggolongan Transaksi Akun

Untuk memudahkan pembuatan ikhtisar transaksi yang terjadi dalam satu periode
dan penyusunan laporan keuangan maka transaksi-transaksi yang sejenis dikelompokkan
dan dicatat dalam satu daftar khusus yang disebut “akun” bisa disebut juga “perkiraan”
atau “rekening”.
Transaksi yang melibatkan perubahan pada kas perusahaan, dicatat pada akun
“kas”. Demikian pula jika transaksi melibatkan perubahan pada hutang perusahaan
maka dicatat pada akun “hutang”. Dengan demikian terdapat akun kas, hutang,
perlengkapan, peralatan dan akun-akun lainnya. Akuntansi menganut sistem
pencatatan ganda (double entry system). Artinya suatu transaksi yang terjadi akan
dicatat sekurang0kurangnya dua akun, atau dicatat pada dua aspek perubahannya.
Misalnya : transaksi pembayaran hutang, menyebabkan perubahan kas dan hutang.
Oleh karena itu traksasksi pembayaran hutang harus dicatat pada akun “kas” dan
“hutang”.

 Pengelompokkan Akun dalam buku Besar

Akun-akun yang terdapat dalam buku besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai
berikut :
a. Kelompok akun harta
b. Kelompok akun hutang
c. Kelompok akun modal
d. Kelompok akun pendapatan
e. Kelompok akun beban

 Nomor Kode Akun

Adapun penggolongan diatas, akun-akun dapat diberi nomor sebagai berikut :


1. Nomor Kelompok Harta

1.1 Nomor golongan harta lancar

111 Nomor sub golongan kas


1111 Kas umum (kas)

1112 Kas kecil


1113 Selisih Kas

112 Nomor sub golongan surat berharga

1121 Saham-saham

1122 Obligasi

113 Nomor sub golongan piutang

1131 Piutang wesel

1132 Utang dagang, dan seterusnya

1.2 Nomor golongan harta tidak lancar

121 Nomor sub golongan harta tidak lancar


1211 Investasi saham PT XX
1212 Investasi saham PT YY

122 Nomor sub golongan aktiva tetap berwujud

1221 Tanah

1222 Gedung

1223 Akumulasi penyusutan gedung

1224 Mesin-mesin

1225 Akumulasi penyusutan mesin-mesin

123 Nomor sub golongan kativa tetap tidak berwujud

1231 Goodwill

1232 Hak paten

1233 Merk dagang

124 Nomor sub golongan beban yyang ditangguhkan

1241 Beban penelitian

1242 Beban pemasaran

125 Nomor sub golongan harta lain-lain

2. Nomor kelompok hutang

2.1 Nomor golongan hutang lancar

2101 Hutang wesel

2102 Hutang dagang

2103 Hutang gaji

2104 Hutang pajak

2.2 Nomor kode golongan hutang jangka panjang

2201 Hutang wesel jangka panjang

2202 Hitang hipotik

2203 Hutang obligasi dan seterusnya

3. Nomor kode kelompok modal

3001 Modal pemilik

3002 Prive pemilik


4. Nomor kode kelompok pendapatan

4001 Pendapatan jasa

5. Nomor kode beban usaha

5.1 Nomor kode golongan harga pokok penjualan

5101 Pembelian (untuk perusahaan dagang)

5102 Biaya angkut pembelian

5103 Retur pembelian dan pengurangan harga

5104 Potongan pembelian

5.2 Nomor kode golongan beban penjualan

5201 Beban gaji pegawai bagian penjualan

5202 Beban iklan

5203 Beban asuransi bagian penjualan

5204 Beban angkutan penjualan

5205 Beban perlengkapan toko

5.3 Nomor kode golongan beban administrasi dan umum

5301 Beban gaji pegawai kantor

5302 Beban perlengkapan kantor

5303 Beban listrik air dan telepon

5304 Beban penyusutan peralatan kantor

5305 Beban penyusutan gedung kantor

6. Nomor kode kelompok pendapatan dan beban di luar usaha

6.1 Nomor kode golongan pendapatan di luar usaha

6101 Pendapatan bunga (untuk perusahaan yang bukan bank)


6102 Pendapatan sewa (dalam perusahaan yang bukan bank)
6103 Laba penjualan surat berharga (sebagai investasi jangka pendek)
6104 Laba penjualan aktiva tetap

6.2 Nomor kode golongan beban di luar usaha

6201 Beban bunga

6202 Rugi penjualan surat berharga

Anda mungkin juga menyukai