Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Bank Garansi

Kata garansi berasal dari bahasa Belanda garantie yang berarti jaminan. Bank garansi
adalah jaminan yang diberikan oleh bank, dalam arti bank menyatakan suatu pengakuan
tertulis yang isinya menyetujui mengikatkan diri kepada penerima jaminan dalam jangka
waktu dan syarat-syarat tertentu apabila di kemudian hari ternyata si terjamin tidak
memenuhi kewajibannya kepada si penerima jaminan. Singkatnya, bank garansi adalah
garansi atau jaminan yang diberikan oleh bank. Dalam hal ini, bank menjamin nasabah untuk
memenuhi suatu kewajiban apabila nasabah yang bersangkutan di kemudian hari ternyata
tidak memenuhi kewajibannya kepada pihak lain sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati bersama. Bank garansi bertujuan untuk membantu nasabah yang akan melakukan
suatu transaksi tertentu yang tidak membutuhkan kredit dari bank.

A. Pihak-pihak dalam bank garansi

Dalam bank garansi terdapat tiga pihak yang terkait, antara lain :

1. Penjamin : Bank sebagai pihak yang memberikan jaminan.


2. Terjamin : Pihak yang diberikan jaminan oleh bank. Contohnya
kontraktor.
3. Penerima jaminan : Pihak yang menerima jaminan dari bank (Pihak ketiga).
Contohnya pemilik proyek.

B. Proses bekerjanya bank garansi


1. Terjamin dan Penerima Jaminan melakukan perundingan tentang rencana kerja
proyek antara kontraktor yang akan menerima proyek dengan pemilik proyek.
2. Terjamin mengajukan bank garansi pada suatu bank dengan membayar provisi atau
komisi.
3. Bank memberikan sertifikat bank garansi pada Terjamin.
4. Sertifikat diberikan pada Penerima Jaminan pada saat ia memberikan proyek kepada
Terjamin.
5. Ketika Terjamin wanprestasi, maka Penerima Jaminan dapat mencairkan sertifikat
Bank Garansi pada bank yang mengeluarkan sertifikat.
6. Bank penjamin akan membayar sertifikat Bank Garansi pada Penerima Jaminan.
7. Ketika pekerjaan atau proyek dapat diselesaikan oleh Terjamin, maka sertifikat Bank
Garansi harus dikembalikan.

Agar bank dapat menerbitkan bank garansi, maka terjamin harus memiliki simpanan pada
bank garansi berupa deposito atau dalam bentuk simpanan giro setidaknya sama dengan
jumlah uang yang ditetapkan sebagai jaminan yang gunanya sebagai jaminan lawan atas
bank garansi yang akan diterbitkan.

2. Peraturan yang mengatur tentang bank garansi

Pada dasarnya semua bank dapat mengeluarkan garansi bank atau bank guarantee, namun
hal tersebut harus sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan hal tersebut, seperti
Surat Edaran Direksi Bank Indonesia No.11/110/KEP/DIR/UPPB tanggal 29 Maret 1977
tentang Pemberian Jaminan oleh Bank dan Pemberian Jaminan oleh Lembaga Keuangan
Bukan Bank yang telah disempurnakan dengan SK Direksi BI No.23/88/KEP/DIR tanggal 18
Maret 1991 tentang Pemberian Garansi Bank (SK Direksi BI tentang Pemberian Bank
Garansi).

 Jenis-jenis bank garansi


Menurut Pasal 1 ayat 3 SK Direksi BI tentang Pemberian Bank Garansi :
1. Garansi dalam bentuk warkat
Yaitu bank garansi yang diterbitkan oleh bank yang mengakibatkan kewajiban
membayar bagi bank terhadap pihak yang menerima garansi apabila pihak yang
dijamin (nasabah) cidera janji (wanprestasi). Dilihat dari sisi penggunaannya, bank
garansi dalam bentuk warkat dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Bank Garansi Yang Diberikan Untuk Mendukung Modal Kerja adalah bank garansi
untuk mendukung modal kerja nasabah, yang biasanya digunakan untuk pelaksanaan
suatu kegiatan dalam suatu proyek/pengadaan barang dan atau keagenan / distributor
oleh nasabah. bank garansi untuk kepentingan proyek ini dapat diberikan kepada
Main Contractor dan Sub Contractor berdasarkan analisis kelayakan oleh pejabat
kredit lini. Bank garansi untuk mendukung modal kerja ini dapat dirinci sebagai
berikut :

 Bank Garansi Untuk Proyek Pembangunan/Pengadaan Barang/Jasa


 Jaminan Tender (Tender / Bid Bond) merupakan jenis bank garansi yang
diberikan pada nasabah dengan tujuan agar nasabah dapat mengikuti
kegiatan tender suatu proyek tertentu sesuai persyaratan yang ditentukan
pemilik proyek. Dengan diterbitkannya Tender/Bid Bond, maka BRI
menjamin bahwa: “Nasabah akan melaksanakan kewajibannya untuk
mengikuti tender tersebut sesuai persyaratan yang ditetapkan pemilik
proyek’.
 Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond) merupakan jenis bank
garansi yang diberikan kepada nasabah untuk kepentingan pemilik
proyek (bouwheer), dengan tujuan untuk menjamin pengambilan uang
muka oleh nasabah dalam rangka pelaksanaan tahapan tertentu dari suatu
proyek.
 Jaminan Pelaksanaan Proyek (Performance Bond) merupakan jenis bank
garansi yang diberikan kepada nasabah untuk kepentingan pemilik
proyek (bouwheer) dalam rangka pelaksanaan suatu proyek atau
pekerjaan sesuai dengan kontrak kerja yang sudah ditandatangani.
 Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond) merupakan jenis bank
garansi yang diberikan kepada nasabah untuk kepentingan pemilik
proyek dalam rangka pemeliharaan suatu proyek tertentu selama jangka
waktu tertentu, sesuai dengan kontrak kerja yang sudah
ditandatanganinya.

Besarnya nilai garansi untuk kepentingan proyek ini (tender bond, advance
payment bond, performance bond dan maintenance bond), ditentukan oleh
permintaan atau syarat yang ditetapkan pihak bouwheer atau pemilik proyek.

 Bank Garansi Untuk Pembelian / Pengadaan Bahan Baku / Stock Barang


Dagangan dan Perdagangan ( Agen/Dealer )

Jenis bank garansi ini bertujuan untuk menjamin pihak pemasok (supplier,
pabrikan) yang memasok bahan baku atau barang dagangan yang
digunakan/diperlukan oleh nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan modal
kerja nasabah.

 Bank Garansi Untuk Kepentingan Pita Cukai Rokok

Bank garansi ini diterbitkan dengan tujuan untuk kepentingan nasabah dalam
rangka pembebasan dan atau penangguhan pembayaran kewajiban cukai, bea
masuk, serta pungutan lainnya yang harus dipenuhi oleh nasabah.
b) Bank Garansi Diberikan Untuk Mendukung Keperluan Investasi

Bank garansi untuk kepentingan Bea Cukai dalam rangka pembebasan Bea Masuk
dan pungutan lain-lain untuk pengadaan barang investasi. bank garansi sejenis ini
biasanya diberikan untuk menjamin bahwa barangbarang yang diimpor oleh nasabah
akan digunakan untuk kepentingan investasi, sehingga barang tersebut dapat
diberikan fasilitas bebas bea masuk dan pungutan lainnya. Perlu diketahui bahwa
penerbitan bank garansi oleh bank untuk kepentingan bea dan cukai, hanya untuk
barang-barang yang diperkenankan oleh Menteri Keuangan.

c) Standby Letter of Credit ( SBLC )

Penerbitan Standby L/C oleh bank (sebagai pihak yang menjamin) pada dasarnya
merupakan suatu jenis garansi (jaminan) yang diberikan atas permintaan nasabah
untuk kepentingan bank Lain atau pihak yang menerima jaminan (beneficiary),
berdasarkan term of payment sesuai yang dinyatakan dalam Standby L/C, terlepas
dari underlying transaction antara beneficiary dan account party, termasuk pula
jaminan dalam rangka pemberian kredit. Kewenangan penggunaan Credit Line
kepada bank luar negeri dalam rangka penerbitan SBLC dilakukan oleh Divisi
Internasional. Sedangkan kewenangan penggunaan Credit Line kepada bank dalam
negeri dalam rangka penerbitan SBLC dilakukan oleh Divisi Treasury.

2. Garansi Dalam Bentuk Penandatanganan Atas Surat Berharga


Garansi dalam bentuk penandatanganan surat-surat berharga seperti aval dan
endorsement dengan hak regress akan dapat menimbulkan kewajiban membayar bagi
bank apabila pihak yang dijamin cidera janji. Pemberian garansi dalam bentuk
penandatanganan surat-surat berharga, mulai berlaku sejak tanggal dilakukannya
pembubuhan tanda tangan kedua dan seterusnya atas surat-surat berharga yang
bersangkutan oleh bank dan berakhir apabila :
a. Telah ada pembayaran dari debitur baik dalam hal tidak terjadi klaim maupun
dalam hal terjadi klaim yang kemudian diterima. Yang dimaksud dengan debitur
adalah pihak tertarik (dalam hal wesel) dan penandatanganan atau penerbit (dalam
hal promes).
b. Tidak diterima pemberitahuan klaim dalam tenggang waktu menurut ketentuan
yang ditetapkan dalam kitab undang undang Hukum dagang.
Mengingat bank garansi dalam bentuk penandatanganan surat berharga termasuk
dalam ruang lingkup produk operasional yang menjadi tugas Divisi Treasury, maka
pengaturan lebih lanjut mengenai bank garansi dalam bentuk penandatanganan surat
berharga akan dilakukan oleh Divisi Treasury.

3. Garansi Lainnya
Garansi lainnya merupakan garansi (jaminan) yang dikeluarkan oleh bank diluar jenis
garansi tersebut diatas. Apapun bentuknya, dengan dikeluarkannya garansi tersebut,
bank tetap bertindak sebagai penjamin yang dapat menimbulkan kewajiban
membayar sejumlah tertentu kepada pihak yang dijamin.

Adapun jenis garansi lainnya adalah sebagai berikut :

a. Garansi Bersyarat, Garansi ini merupakan garansi (jaminan) yang terjadi karena
adanya perjanjian bersyarat, sehingga dapat menimbulkan kewajiban membayar
pada bank bersangkutan sejumlah tertentu apabila pihak yang dijamin cidera
janji, seperti halnya Letter of credit (L/C)
b. Garansi Dalam Bentuk Surat, Pemberian garansi seperti ini diberikan dalam
bentuk surat yang mulai berlaku pada saat penandatanganan garansi dan berakhir
pada saat realisasi garansi dimana syarat perjanjian dipenuhi, atau pada saat
tidak dipenuhinya syarat perjanjian. Pemberian garansi seperti ini dapat
diterbitkan sendiri atau dalam bentuk penandatanganan kedua dan seterusnya
atas warkat-warkat pihak lain yang menimbulkan kewajiban pemberian garansi,
seperti Letter of commitment.

3. Tujuan pemberian Bank Garansi oleh pihak bank kepada sipenerima jaminan atau yang
dijaminkan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transaksi
nasabah.
2. Bagi pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijaminkan
melalaikan kewajibannya, karena pemegang akan mendapat gantirugi dari pihak
perbankan.
3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan dan
yang menerima jaminan.
4. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank maupun
bagi pihak lainnya, Bagi bank disamping keuntungan yang diatas juga akan
memperoleh keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta
jaminan lawan yang diberikan.
4. Fungsi Bank Garansi
Bank Garansi sebagai jaminan pelaksanaan adalah merupakan salah jasa yang diberikan
oleh bank, dimana bank memberikan jaminan kepada penerima jaminan,jika pihak yang
dijamin wanprestasi, dengan tujuan memberikan fasilitas guna menunjang usaha nasabah
yang akan melakukan transaksi yang tidak membutuhkan uang kontan atau fasilitas kredit
dari bank. Dengan demikian bagi masing-masing pihak,Bank Garansi mempunyai fungsi
dan meperoleh manfaat yaitu :
1. Bagi kreditor (penerima jaminan), Bank Garansi berfungsi sebagai jaminan
terlaksananya pemenuhan prestasi dalam suatu perjanjian.
2. Bagi debitor (terjamin), Bank Garansi berfungsi sebagai sarana mendukunguntuk
memberikan jaminan kepercayaan kreditor (penerima jaminan), bahwa prestasi yang
menjadi hak kreditor akan tetap terpenuhi pada waktunya,sekalipun ia sendiri
berhalangan untuk memenuhinya. Fungsi Bank Garansi seperti ini memperlancar
terjadinya transaksi yang dibuatnya.
3. Bagi bank (penjamin), Bank Garansi berfungsi sebagai salah satu sarana untuk
memberikan bantuan fasilitas berbentuk jaminan untuk membantu memperlancar
transaksi yang dibuat oleh nasabah dan kreditornya dan memperoleh keuntungan dari
biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta dengan adanya jamanan lawan yang
diberikan, maka kredibilitas bank juga akan meningkat dimata para nasabahnya.
Namun kenyataannya dalam masyarakat Bank Garansi sangat membantu kelancaran
usaha disebabkan untuk menjadi rekanan dalam menjalankan pekerjaan pada proyek-
proyek pemerintah persyaratannya harus menyerahkan Bank Garansi, hal ini
menunjukkan bahwa Bank Garansi sangat berperan dalam aktivitas dunia usaha.

Anda mungkin juga menyukai