Anda di halaman 1dari 2

5.

Kesimpulan

Kasus tindak pidana pencurian mayat dalam perspektif yuridis merupakan penyelesaian kasus
yang mana penyelesaiannya dilihat dari sudut pandang peraturan perundang-undangan.
Tindak pidana yang dilakukan terdakwa Sumanto Bin Nuryadikarta dikategorikan kedalam
tindak pidana pencurian berkualifikasi (pengenaan Pasal 363 ayat (1) Ke-5 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana. Dalam putusan, ada tiga faktor yang menjadi pertimbangan hakim
untuk menjatuhkan putusan yakni, faktor yuridis, hakim mempertimbangkan bahwasanya
terdakwa Sumanto telah melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-5 secara sah dan meyakinkan.
Faktor sosiologis, hakim menilai bahwasanya terdakwa Sumanto telah melanggar etika,
norma, serta nalar sehat dan telah melanggar ketentaraman warga. Faktor keyakinan hakim
didasarkan pada keyakinan hakim yang menilai Sumanto dalam keadaan sehat dan tidak
terganggu jiwanya.

Proses penegakkan hukumnya, berawal dari penemuan warga atas terbongkarnya


kuburan Ny. Rinah di Pemakaman Umum Dusun Srengseng, desa Majatengah, kecamatan
Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, kemudian warga melaporkan hal ini kepada pihak yang
berwenang di wilayah kerja Polsek Kemangkon. Kemudian kepolisian melakukan
penyelidikan dan penyidikan akan kasus tersebut. Pencarian tersangka mengarah ke Sumanto.
Di rumahnya, polisi menemukan tulang-belulang manusia dan jenazah Rinah yang dikubur
sekitar lima meter dari gubuknya. Dalam proses pemeriksaan ini, tersangka juga mengakui,
mayat Rinah bukanlah mayat pertama yang dimakannya. Sebelumnya ia pernah melakukan
hal serupa di Lampung ketika masih bekerja di PT Gunung Madu sebagai tukang tebas pohon
tebu. Berdasarkan hasil penyidikan berupa penemuan barang bukti, kesaksian para warga dan
pengakuan dari Sumanto, maka Sumanto ditangkap dan ditahan oleh pihak yang berwenang.
Sesuai dengan unsur-unsur yang terdapat pada pasal 363 ayat (1) ke-5 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana, yang telah di penuhi oleh tindakan Sumanto. Terdakwa Sumanto yang
mempunyai maksud memiliki benda berupa mayat Ny. Rinah dengan cara mengambil dan
merusak atau membongkar kuburan dari Ny. Rinah yang bukan merupakan kepunyaan dari
terdakwa Sumanto untuk kepentingan pribadi secara melawan hukum.

Dalam perspektif psikologi perilaku Sumanto masuk dalam kajian psikologi abnormal
atau biasa disebut dengan psikopatologi. Psikologi abnormal atau biasa disebut dengan
psikopatologi adalah lapangan psikologi yang berhubungan dengan kelainan atau hambatan
kepribadian yang menyangkut proses dan isi kejiwaan. Dalam hal ini Sumanto mengalami
kondisi yang disebut dengan psikopat. Psikopat merupakan hambatan kejiwaan yang
menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap norma-
norma sosial yang ada di lingkungannya. Penderita psikopat memperlihatkan sikap egosentris
yang besar, seolah-olah patokan untuk semua perbuatan dirinya sendiri saja.

Dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Sumanto mengalami disfungsi


psikologis pada ketiga aspek tersebut. Kognitif, Ide dasar pendekatan ini adalah perilaku
individu tergantung pada bagaimana mereka melihat situasi sosial. Aspek afektif yaitu terlihat
dalam kehidupan sosial Sumanto yang cenderung tertutup dan jarang mengikuti kegiatan
kemasyarakatan. Selain itu himpitan ekonomi yang mendera Sumanto membuatnya merasa
frustasi dan tidak dapat mengontrol frustasinya tersebut sehingga ia nekat mengikuti saran
dari gurunya untuk mempelajari ilmu pesugihan dengan cara memakan mayat tersebut untuk
mendapatkan kekayaan secara singkat. Aspek psikomotor, Sumanto adalah orang yang
terkesan tertutup dan jarang mengikuti kegiatan kemasyarakatan. Fakta tersebut dapat
menggambarkan kehidupan Sumanto yang jarang bersosialisasi dengan tetangga atau
masyarakat sekitarnya. Dan juga disfungsi psikologis psikomotor terjadi pada saat sumanto
dengan sadar menggali, mencuri dan memakan mayat seorang nenek di desanya untuk
mendapatkan ilmu pesugihan.
Sumanto juga mengalami keadaan distres, yang menunjukkan keadaan merusak dirinya.
Distres yang dialami Sumanto adalah ia dengan sadar dan tanpa beban moral melakukan
penyimpangan yaitu dengan kasus kanibalnya.

Jadi, kesimpulan yang di dapat dari kasus ini adalah perbuatan Sumanto termasuk
dalam kategori abnormal, yakni psikopat karena telah memenuhi seluruh syarat seseorang
dapat dikatakan memiliki gangguan abnormalitas.

Anda mungkin juga menyukai