Kesimpulan
Kasus tindak pidana pencurian mayat dalam perspektif yuridis merupakan penyelesaian kasus
yang mana penyelesaiannya dilihat dari sudut pandang peraturan perundang-undangan.
Tindak pidana yang dilakukan terdakwa Sumanto Bin Nuryadikarta dikategorikan kedalam
tindak pidana pencurian berkualifikasi (pengenaan Pasal 363 ayat (1) Ke-5 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana. Dalam putusan, ada tiga faktor yang menjadi pertimbangan hakim
untuk menjatuhkan putusan yakni, faktor yuridis, hakim mempertimbangkan bahwasanya
terdakwa Sumanto telah melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-5 secara sah dan meyakinkan.
Faktor sosiologis, hakim menilai bahwasanya terdakwa Sumanto telah melanggar etika,
norma, serta nalar sehat dan telah melanggar ketentaraman warga. Faktor keyakinan hakim
didasarkan pada keyakinan hakim yang menilai Sumanto dalam keadaan sehat dan tidak
terganggu jiwanya.
Dalam perspektif psikologi perilaku Sumanto masuk dalam kajian psikologi abnormal
atau biasa disebut dengan psikopatologi. Psikologi abnormal atau biasa disebut dengan
psikopatologi adalah lapangan psikologi yang berhubungan dengan kelainan atau hambatan
kepribadian yang menyangkut proses dan isi kejiwaan. Dalam hal ini Sumanto mengalami
kondisi yang disebut dengan psikopat. Psikopat merupakan hambatan kejiwaan yang
menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap norma-
norma sosial yang ada di lingkungannya. Penderita psikopat memperlihatkan sikap egosentris
yang besar, seolah-olah patokan untuk semua perbuatan dirinya sendiri saja.
Jadi, kesimpulan yang di dapat dari kasus ini adalah perbuatan Sumanto termasuk
dalam kategori abnormal, yakni psikopat karena telah memenuhi seluruh syarat seseorang
dapat dikatakan memiliki gangguan abnormalitas.