1. Yang bukan 6 (enam) pilar dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) adalah :
a. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif
b. Menciptakan industry perbankan yang kuat dan berdaya saing tinggi
c. Menciptakan struktur perbankan yang sehat
d. Mewujudkan perbankan yang melaksanakan seluruh ketetapan Basel
5. Terdapat 8 jenis risiko yang harus dikelola oleh bank besar (PBI No. 5/8/PBI/2003
dan No. 11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum)
kecuali:
a. Risiko Likuiditas
b. Risiko Bisnis
c. Risiko Kepatuhan
d. Risiko Strategis
7. Tidak terdapat satu sistem manajemen risiko yang universal dapat diterapkan
pada seluruh bank, karena:
a. Tiap bank memiliki kondisi pasar, struktur, ukuran dan kompleksitas usaha
yang berbeda
b. Tiap bank tidak boleh memiliki system manajemen risiko yang sama
c. Bank harus mengembangkan sendiri system manajemen risikonya sendiri
1
d. Tiap bank memiliki Organisasi bank yang berbeda.
8. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsio nal bank, kecuali:
a. Penyediaaan dana kredit
b. Aktivitas Treasury dan investasi
c. Aktivitas di Administrasi kredit
d. Pembiayaan perdagangan
12.Adanya potensi rumor di pasar yang mengganggu likuiditas pasar, hal ini dikenal
sebagai :
a. Risiko likuiditas
b. Risiko likuiditas pasar
c. Risiko likuiditas pendanaan
d. Risiko pasar
13. Risiko Likuiditas yang timbul karena bank tidak mampu melakukan offseting posisi
tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai
atau terjadi gangguan pasar disebut:
a. Risiko likuiditas pendanaan
b. Risiko likuiditas pasar
c. Risiko likuiditas
d. Risiko operasional
2
d. kegagalan sistem
18. Bank XYZ kena denda BI karena pelaporan SID tidak akurat. Kejadian dimaksud
disebabkan oleh risiko:
a. Strategik
b. Reputasi
c. Kepatuhan
d. Kredit
21. Struktur Organisasi Satuan Kerja Manajemen Risiko harus disesuaikan dengan:
a. Jumlah SDM yang mendukung
b. Ukuran dan kompleksitas usaha bank
c. Sistem Manajemen Risiko yang akan dibangun
d. Ketetapan BI yang ada
22. Satuan Kerja Manajemen Risiko harus independen terhadap satuan kerja berikut, kecuali:
a. Satuan Kerja Audit Internal
b. Satuan Kerja Operasional
c. Unit Kerja Kredit
d. Satuan Kerja Kepatuhan
3
23. Yang bukan Satuan Kerja Operasional (satuan kerja yang menjalankan aktivitas bisnis dan
operasional), adalah:
a. Satuan Kerja Manajemen Risiko
b. Satuan Kerja Kepatuhan
c. Fungsi Audit Internal
d. Fungsi Treasury
24. Agar Komisaris dapat memahami berbagai risiko yang melekat pada operasional bank dan
melakukan pengawasan secara aktif atas pengelolaan risiko tersebut, maka dibentuk :
a. Satuan Kerja Manajemen Risiko
b. Komite Pemantau Risiko
c. Komite Manajemen Risiko
d. Satuan Kerja Audit Intern
26. Prosedur dan penetapan limit risiko suatu bank sekurang-kurangnya harus memuat, kecuali:
a. Akuntabilitas dan jenjang delegasi wewenang yang jelas
b. Tingkat maturitas penerapan manajemen risiko di bank
c. Dokumentasi prosedur dan penetapan limit secara berkala
d. Pelaksanaan kaji ulang thd prosedur dan penetapan limit scr berkala
27. Bank pada saat menetapkan limit risiko wajib menetapkan limit berikut, kecuali:
a. Limit keseluruhan
b. Limit per jenis risiko
c. Limit per aktivitas fungsional tertentu yang memiliki eksposur risiko
d. Limit eksposur
28. Bank wajib melaksanakan sistem pengendalian intern, yang secara efektif mengawasi
pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional pada seluruh jenjang organisasi bank. Yang tidak
termasuk dalam sistem pengendalian intern dalam penerapan manajemen risiko bank adalah:
a. Kesesuaian antara sistem pengendalian intern dengan jenis dan tingkat risiko
yang melekat pada kegiatan usaha bank
b. Penetapan wewenang dan tanggung jawab untuk pemantauan kepatuhan
kebijakan, prosedur dan limit
c. Penetapan jalur pelaporan dan penggabungan beberapa fungsi
d. Struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas kegiatan usaha bank
29. Bank wajib menyampaikan Laporan Profil Risiko bank kepada Bank Indonesia, dengan
ketentuan sebagai berikut, kecuali :
a. Secara triwulanan
b. Paling lambat 15 hari kerja setelah akhir bulan laporan
c. Menyampaikan tingkat dan trend seluruh eksposur risiko
d. Secara bulanan
30. Dalam mengelola risiko yang melekat pada produk dan atau aktivitas baru, bank perlu
melakukan :
4
a. Kajian risiko yang memadai
b. Mengkaji risiko bila diperlukan
c. Tidak mengkaji produk/aktivitas yang memiliki risiko inherent rendah
d. Mengumumkan di Koran
31. Yang bukan prinsip dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan bank adalah :
a. Profitabilitas
b. Keterbukaan
c. Akuntabilitas
d. Independensi
32. Tata kelola perusahaan menciptakan struktur yang bisa membantu bank dalam mengatur
aktivitas bank, kecuali:
a. Menetapkan Direksi bank
b. Melindungi kepentingan para penyimpan
c. Menjalankan operasional bank sehari-hari
d. Memperhatikan kepentingan stakeholder
33. Berikut ini yang bukan merupakan teknik dan strategi pelaksanaan tata kelola perusahaan
adalah :
a. Nilai-nilai perusahaan, kode etik dan standar perilaku yang layak serta sistem
yang digunakan untuk memastikan kepatuhan terhadap nilai-nilai perusahaan,
kode etik dan standar perlaku.
b. Strategi perusahaan yang jelas dan dapat mengukur kesuksesan perusahaan
dan kontribusi setiap pegawai
c. Mekanisme interaksi dan kerja sama diantara Dewan Komisaris, Board of
Directors, senior management dan auditor.
d. Arus informasi keluar yang aman dan melindungi nama baik bank
34. Isu isu penting yang harus diterapkan dlm rangka memastikan kecukupan cecks and balances yang
terbangun dalam struktur tata kelola perusahan, kecuali:
a. Pengawasan aktif oleh Dekom, Dewan Direksi, Dewan Pengawas
b. Pengawasan oleh seorang yg ahli dan aktif menjalankan operasional bisnis
c. Laporan berkala
d. Fungsi manajemen risiko dan fungsi audit yang independen
35. Dalam rangka mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, bank harus menetapkan tujuan
strategis dan ethos perusahaan yang jelas. Nilai-nilai perusahaan harus diterapkan di ……..
a. Seluruh unit termasuk BOD
b. Seluruh unit
c. Seluruh pimpinan unit
d. Para pekerja saja
36. Dalam rangka melaksanakan pengawasan aktif Dewan komisaris, maka mereka dapat
membentuk komite-komite. Salah satu komite tersebut adalah :
a. Komite Asset & Liability Management (ALCO)
b. Komite Remunerasi
c. Komite kredit
d. Komite manajemen risiko
37. Dalam rangka tata kelola perusahaan yang baik, BOD hrs mengawasai manajemen lini secara
komprehensif. Beberapa hal yang harus dihindari oleh anggota BOD adalah :
a. Terlibat penuh dalam pengambilan keputusan pada lini bisnis
5
b. Memiliki keahlian dan pengetahuan memadai
c. Melakukan kontrol terhadap pegawai kunci
d. Salah semua
38. Fungsi utama dari auditor internal dan eksternal dalam rangka tata kelola perusahaan yang
baik adalah:
a. Memastikan bahwa seluruh aktivitas bank sudah dijalankan berdasarkan
prinsip2 tata kelola perusahaan
b. Menemukan kelemahan control internal
c. Menentukan batas waktu perbaikan atas temuan
d. Memberi masukan BOD berdasarkan temuan audit
42. Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) yang dibentuk pada tahun 1974, pada
awalnya bertujuan untuk :
a. Menstandarisasi ketentuan bank di bidang manajemen risiko
b. Menyusun dan menetapkan berbagai aturan bagi industri perbankan, termasuk
kegiatan supervisi atas operasional perbankan dengan standar internasional.
c. Mengembangkan kerangka kerja manajemen risiko bank bagi bank-bank di
negara anggota
d. Menetapkan metodologi pengukuran kecukupan modal untuk risiko kredit,
pasar dan operasional untuk menjadi acuan secara Internasional
6
c. Good corporate governance
d. Minimum capital requirements
45. Dalam Pilar 1 Basel II,perhitungan modal untuk menutup risiko pasar adalah :
a. Pendekatan baru yang belum diperkenalkan sebelumnya.
b. Pendekatan yang diserahkan kepada kebijakan Bank Sentral masing2
c. Mengatur kecukupan modal untuk menutup risiko di Trading & Banking Book
d. Mencakup risiko pasar untuk Trading Book dengan cara perhitungan sama
dengan Basel I (Market Risk Amandment)
46. Dalam Pilar 2 Basel II (review dari supervisor atau regulator atas pengukuran internal yang
dilaksanakan oleh bank), juga membahas hal-hal dibawah ini, kecuali :
a. Risiko suku bunga pada portfolio banking book
b. Risiko suku bunga pada portfolio trading book
c. Risiko konsentrasi kredit
d. Risiko lainnya
48. Perbedaan antara Basel I dan Basel II, yang paling utama adalah :
a. Basel I merupakan konsep bagi negara G-10
b. Basel II lebih fleksible dalam hal pengukuran risiko dan kebutuhan modal.
c. Basel II memberikan berbagai alternatif dalam pengukuran risiko
d. Basel I fokus pada metodologi internal
49. Yang tidak menjadi Kepentingan shareholder & analis pasar atas public disclosure bank
adalah :
a. Menilai praktek perbankan
b. Meningkatkan transparansi dlm portofolio asset bank
c. Meningkatkan transparansi dlm profil risiko bank
d. Menilai tingkat kesejahteraan pekerja bank
7
1. ANS : D (REF : I-2) 26. ANS : B (REF : 1-11)
2. ANS : A (REF : I-3) 27. ANS : D (REF : I-11)
3. ANS : B (REF : I-3) 28. ANS : C (REF : I-12)
4. ANS : B (REF : I-3) 29. ANS : D (REF : I-13)
5. ANS : B (REF : I-3) 30. ANS : D (REF : I-13)
6. ANS : A (REF : I-4) 31. ANS : A (REF : I-13)
7. ANS : A (REF : I-4) 32. ANS : A (REF : I-13)
8. ANS : C (REF : I-4) 33. ANS : D (REF : I-14)
9. ANS : B (REF : I-4) 34. ANS : B (REF : I-14)
10. ANS : C (REF : I-5) 35. ANS : A (REF : I-14)
11. ANS : B (REF : I-5) 36. ANS : B (REF : I-16)
12. ANS : B (REF : I-5) 37. ANS : D (REF : I-16)
13. ANS : B (REF : I-5) 38. ANS : A (REF : I-16)
14. ANS : C (REF : I-5) 39. ANS : B (REF : I-16)
15. ANS : B (REF : I-6) 40. ANS : C (REF : I-16)
16. ANS : D (REF : I-6) 41. ANS : B (REF : I-15)
17. ANS : D (REF : I-7) 42. ANS : B (REF : I-17)
18. ANS : C (REF : I-8) 43. ANS : B (REF : I-18)
19. ANS : C (REF : I-8) 44. ANS : C (REF : I-18)
20. ANS : B (REF : I-10) 45. ANS : D (REF : I-18)
21. ANS : B (REF : I-10) 46. ANS : B (REF : I-19)
22. ANS : D (REF : I-10) 47. ANS : D (REF : I-19)
23. ANS : D (REF : I-11) 48. ANS : B (REF : I-19)
24. ANS : B (REF : I-10) 49. ANS : D (REF : I-19)
25. ANS : C (REF : 1-11)
8
9