Manajemen Risiko, Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak
terhadap pencapaian sasaran organisasi. Segala kemungkinan ini harus dikelola dengan baik.
Didalam pengelolaan risiko terdapat proses perkiraan (forecasting) atas pengambilan keputusan
yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Dalam pengambilan keputusan tersebut pastinya
ada yang sifatnya merugikan keuangan, hal ini disebut dengan risiko keuangan atau Financiqal
Risk.
Pada presentasi malam ini kami akan membahas 2 subtopik yaitu Financial Risk dan
Financial risk atau risiko keuangan merupakan suatu kondisi yang timbul akibat segala
bentuk keputusan berkaitan dengan keuangan yang menimbulkan risiko kerugian. Risiko keuangan
tercermin dalam beberapa faktor seperti leverage neraca, transaksi off-balance sheet, kewajiban
kontrak, jatuh tempo pembayaran utang, likuiditas, dan hal lainnya yang mengurangi fleksibilitas
keuangan.
Risiko keuangan adalah jenis risiko prioritas tinggi untuk perusahaan. Perusahaan
menghadapi risiko keuangan dalam membuat keputusan yang dapat mebahayakan pendapatan atau
kemampuan untuk membayar utang. Seringkali perusahaan harus mencari modal dari sumber
eksternal untuk pertumbuhan yang stabil. Persyaratan pendanaan ini menimbulkan risiko bagi
perusahaan yang mencari jumlah dan investor/pemangku kepentingan untuk berinvestasi dalam
bisnis perusahaan.
Financial risk dapat diklasifikasikan ke beberapa jenis yaitu Risiko Akuntansi, Risiko
Risiko ini timbul akibat transaksi lindung tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi
yang hendak dilindungi nilai. Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa
Jenis risiko ini muncul ketika adanya kemungkinan gagal bayar perusahaan atas kewajiban
pembayaran utangnya baik itu utang pokok maupun bunganya atau keduanya. Risiko kredit dapat
dibagi menjadi sovereign risk dan settlemen risk. Sovereign risk biasanya muncul karena
kebijakan pemerintah terkait valuta asing yang sulit sedangkan settlemen risk dapat muncul apabila
perusahaan gagal membayar kewajiban pada waktu yang telah disepakati. Settlemen risk ini sering
terjadi karena adanya perbedaan waktu. (contohnya company a melakukan peminjaman di bank luar
negri).
Risiko likuiditas timbul akibat perusahaan tidak mampu membayar kewajiban keuangan
jangka pendek karena tidak bisa mengkonversi asetnya menjadi uang tunai. Aset perusahaan tidak
bisa dijual dengan harga wajar akibat beberapa faktor seperti kurangnya daya beli dan pergerakan
memengaruhi operasional perusahaan. Risiko operasional dapat dibagi menjadi fraud risk dan
model risk. Fraud risk muncul karena kurangnya pengawasan dan kontrol sedangkan model risk
terjadi karena penerapan model yang tidak tepat. Kegagalan pengendalian risiko operasional ini
Risiko hukum muncul dari kendala yang berkaitan dengan hukum seperti tuntutan hukum
atau kelemahan hukum. Setiap kali perusahaan perlu menghadapi kerugian finansial dari proses
hukum disebut Risiko Hukum. Jika risiko hukum tidak di-manage secara baik dan benar maka akan
- Itu tadi penjelasan singkat mengenai Financial Risk dan aspek aspek yang ada pada financial
risk. Selanjutnya kita akan membahas topik kedua yaitu Financial Risk Management. Di dalam
setiap aktivitas bisnis perusahaan pasti akan selalu mengandung risiko, dengan manajemen risiko
mencapai tujuan terkait keuangan seperti membayar pinjaman tepat waktu, membawa jumlah utang
yang sehat, dll. Memahami, mengevaluasi, dan memitigasi risiko keuangan sangat penting untuk
Manajemen risiko keuangan bertujuan untuk meminimalisir potensi kerugian yang timbul
akibat perubahan tidak terduga dalam hal harga mata uang, kredit,komoditas, ekuitas, dll. Risiko –
risiko ini disebut Risiko Pasar. Risiko ini disebut risiko pasar. Risiko pasar ini sangat erat kaitannya
dengan Risiko atas nilai (value at risk) Value at risk ini mengacu pada peluang kerugian atas
Mengendalikan risiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan (value at risk), karena
investor menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar.
Ada dua metode dalam manajemen risiko yaitu pengendalian risiko dan pendanaan risiko.
Kedua metode tersebut kemudian terbagi lagi menjadi beberapa macam. Berikut ini 5 macam
- Risk Avoidance: merupakan metode yang dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang
menimbulkan risiko
- Segregation: metode ini dilakukan dengan cara memisahkan orang atau barang yang dapat
tengah berkonflik, entah itu memutasi mereka ke divisi atau kantor cabang lain, atau
- Loss Prevention: adalah metode manajemen risiko yang dilakukan dengan cara melakukan
pada suatu hal. Misalnya: sebuah perusahaan mengurangi biaya produksinya, supaya
- Non-Insurance Transfer: ini merupakan metode manajemen risiko yang dilakukan dengan
memindahkan risiko ke pihak lain, dengan catatan bahwa pihak lain tersebut siap
menanggung risikonya dan bersedia tidak diberi asuransi oleh perusahaan. Contoh: guna
menghindari risiko barang produksinya pecah belah, sebuah perusahaan melemparkan risiko
tersebut kepada jasa pengantar barang, dan pihak jasa pengantar barang tersebut pun sepakat
melakukannya.
insurance transfer. Bedanya, metode satu ini mengharuskan perusahaan memberi asuransi
kepada pihak lain yang menanggung risiko. Misalnya: memberi asuransi kepada pihak
- Risk Retention: merupakan metode pendanaan dan manajemen risiko yang dilakukan
dengan cara memberi ganti rugi kepada suatu risiko. Misalnya: perusahaan rela
mengembalikan uang yang dibayar pelanggan, bila produk yang diterima konsumen rusak
ataupun cacat.
Adapun langkah-langkah melakukan manajemen risiko sehingga risiko keuangan dapat dikelola
Langkah pertama adalah memahami dan mengetahui untuk menemukan risiko-risiko yang
mungkin timbul dalam bisnis anda. Anda dapat mengetahui gambaran prediksi yang dapat
terjadi di masa yang akan datang, sehingga pengambilan keputusan cepat dan terarah. Metode
Anda dapat membuat penilaian indikator tingkat kerugian yang akan terjadi dan kemungkinan
yang akan terjadi. Dalam hal ini dibutuhkan ketelitian dalam memberi penilaian dari setiap
risiko yang telah diidentifikasi dan pengetahuan yang memadai bagi penilai sehingga agar
tujuan tercapai.
3. Action Implementation
Anda diminta untuk dapat memilih dan menerapkan Langkah-langkah yang tepat dalam
mengelola risiko karena sebuah tantangan besar bagi anda pemilik bisnis mengambil keputusan
strategi yang akan dilakukan berdasarkan dari respon yang telah diidentifikasi.
Dalam pelaksanaannya anda harus konsisten melakukan metode yang sudah di sepakati dan
akan sangat kesalahan fatal bila anda tidak faham dan mengerti dari maksud tujuan
dilakukannya manajemen risiko ini. Sehingga dibutuhkan pemahaman yang mendalam sebelum
Ketiga proses ini merupakan langkah akhir dalam melakukan manajemen risiko, sehingga
dibutuhkan sistematik secara struktural dari awal dari segi perencanaan, evaluasi dan
memberikan catatan atas risiko yang dicermati. Bilamana ada perubahan rencana manajemen
risiko yang telah dibuat dan direncanakan itu harus dibuatkan secara langsung penggantinya,
oleh karena itu perlu dilakukan perubahan rencana untuk menanggulangi atau mengurangi risiko
Bila dilakukan dengan baik, manajemen risiko dapat memberi sejumlah kegunaan bagi
Setiap perusahaan pasti mempunyai strategi tertentu untuk meraih tujuannya. Sayangnya, tiap
strategi yang hendak diterapkan pasti mengandung risiko di dalamnya. Dengan melakukan
manajemen risiko, Anda bisa menganalisis seperti apa risiko yang terkandung di dalam strategi
tersebut. Menganalisis risiko dalam strategi perusahaan dapat membantu Anda dan perusahaan
mengukur sejauh mana strategi itu efektif di jalankan; serta sebesar apa risiko yang harus
ditanggung.
2. Memudahkan dalam mengambil keputusan
Manfaat ini masih ada kaitannya dengan manfaat manajemen risiko sebelumnya. Saat suatu
perusahaan mampu menganalisis risiko dalam strateginya, maka perusahaan pun bisa
mengambil keputusan dengan tepat. Keputusan sendiri bisa mencakup keputusan dipakai
tidaknya strategi yang telah dicanangkan, atau menggantinya dengan strategi lain.
Salah satu tujuan manajemen risiko adalah menjaga rencana keuangan. Lewat manajemen
risiko. perusahaan dapat terhindar dari berbagai macam kerugian, termasuk kerugian finansial.
Tentu ini akan membuat rencana keuangan akan tetap terjaga. Dan dengan begitu, rencana
Tujuan lain dari manajemen risiko adalah menjaga penghasilan atau pemasukan perusahaan.
Bila penghasilan terjaga, maka perusahaan akan memiliki modal finansial yang mencukupi.
inventaris baru, melebarkan sayap perusahaan, dan lain sebagainya. Lalu kemudian manajemen
risiko dapat membuat perusahaan berhati- hati dalam bertindak. Ini tentu membuat perusahaan
terhindar dari risiko atau masalah yang menghambat produktivitas. Dengan manajemen risiko,
perusahaan bisa berfokus meningkatkan produktivitasnya, baik itu produktivitas dari segi
Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan
keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk) keputusan keuangan
tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di masa mendatang,
sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah
kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian yang diharapkan
Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu diharapkan memberikan imbalan yang lebih
besar, yang dalam keuangan dikenal dengan istilah “High Risk High Return”. Ada trade off antara
risk dan return, sehingga dalam pemilihan berbagai alternatif keputusan keuangan yang mempunyai
Akuntansi memainkan peran yang penting dalam proses manajemen risiko keuangan.
Berkaitan dengan voltalitas atau naik turun saham di bursa efek), mengkuantifikasi keseimbangan
yang terkait dengan strategi respons risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan
terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi program lindung
nilai.
Pada topik pembahasan dari kelompok 1 :Managerial Planning and Control, instrumen yang
digunakan adalah analisis SWOT, maka pada Financial Risk Management ini instrumen yang bisa
digunakan untuk mengidentifikasi Risiko Keuangan adalah kubus pemetaan risiko. (Kalau bisa
Kerangka pemetaan risiko diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar
terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Pemicu nilai mengacu pada kondisi
keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan.
Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan
ekuitas. Mata uang Negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relatif terhadap mata
uang Negara domestik, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing domestik mampu menjual
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen resiko meliputi
proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternative strategi respon risiko. Risiko
kurs valuta asing adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh
(4) pembuatan pengendalian manajemen risiko internal. Manajer keuangan harus memiliki
informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnitude perubahan kurs dan dapat menyusun