Anda di halaman 1dari 10

Slide 1 : FINANCIAL RISK & MANAGEMENT

Slide 2 : TABLE OF CONTENTS

Menurut Keputusan Menteri Keuangan (KMK) nomor 577/PMK.01/2019 tentang

Manajemen Risiko, Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak

terhadap pencapaian sasaran organisasi. Segala kemungkinan ini harus dikelola dengan baik.

Didalam pengelolaan risiko terdapat proses perkiraan (forecasting) atas pengambilan keputusan

yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Dalam pengambilan keputusan tersebut pastinya

ada yang sifatnya merugikan keuangan, hal ini disebut dengan risiko keuangan atau Financiqal

Risk.

Pada presentasi malam ini kami akan membahas 2 subtopik yaitu Financial Risk dan

Financial Risk Management.

Slide 3 : FINANCIAL RISK

Slide 4 : FINANCIAL RISK

Financial risk atau risiko keuangan merupakan suatu kondisi yang timbul akibat segala

bentuk keputusan berkaitan dengan keuangan yang menimbulkan risiko kerugian. Risiko keuangan

tercermin dalam beberapa faktor seperti leverage neraca, transaksi off-balance sheet, kewajiban

kontrak, jatuh tempo pembayaran utang, likuiditas, dan hal lainnya yang mengurangi fleksibilitas

keuangan.

Slide 5 : FINANCIAL RISK

Risiko keuangan adalah jenis risiko prioritas tinggi untuk perusahaan. Perusahaan

menghadapi risiko keuangan dalam membuat keputusan yang dapat mebahayakan pendapatan atau

kemampuan untuk membayar utang. Seringkali perusahaan harus mencari modal dari sumber

eksternal untuk pertumbuhan yang stabil. Persyaratan pendanaan ini menimbulkan risiko bagi
perusahaan yang mencari jumlah dan investor/pemangku kepentingan untuk berinvestasi dalam

bisnis perusahaan.

Slide 6 : KLASIFIKASI FINANCIAL RISK

Financial risk dapat diklasifikasikan ke beberapa jenis yaitu Risiko Akuntansi, Risiko

Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum.

Slide 7 : RISIKO AKUNTANSI

Risiko ini timbul akibat transaksi lindung tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi

yang hendak dilindungi nilai. Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa

manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan.

Slide 8 : RISIKO KREDIT

Jenis risiko ini muncul ketika adanya kemungkinan gagal bayar perusahaan atas kewajiban

pembayaran utangnya baik itu utang pokok maupun bunganya atau keduanya. Risiko kredit dapat

dibagi menjadi sovereign risk dan settlemen risk. Sovereign risk biasanya muncul karena

kebijakan pemerintah terkait valuta asing yang sulit sedangkan settlemen risk dapat muncul apabila

perusahaan gagal membayar kewajiban pada waktu yang telah disepakati. Settlemen risk ini sering

terjadi karena adanya perbedaan waktu. (contohnya company a melakukan peminjaman di bank luar

negri).

Slide 9 : RISIKO LIKUIDITAS

Risiko likuiditas timbul akibat perusahaan tidak mampu membayar kewajiban keuangan

jangka pendek karena tidak bisa mengkonversi asetnya menjadi uang tunai. Aset perusahaan tidak

bisa dijual dengan harga wajar akibat beberapa faktor seperti kurangnya daya beli dan pergerakan

harga yang besar dalam sebuah perusahaan.

Slide 10 : RISIKO OPERASIONAL


Jenis risiko ini muncul karena kegagalan atau tidak memadainya proses internal, kesalahan

manusia, kegagalan sistem, dan adanya kejadian eksternal yang

memengaruhi operasional perusahaan. Risiko operasional dapat dibagi menjadi fraud risk dan

model risk. Fraud risk muncul karena kurangnya pengawasan dan kontrol sedangkan model risk

terjadi karena penerapan model yang tidak tepat. Kegagalan pengendalian risiko operasional ini

sangat berdampak utntuk menimbulkan risiko laiinya.

Slide 11 : RISIKO HUKUM

Risiko hukum muncul dari kendala yang berkaitan dengan hukum seperti tuntutan hukum

atau kelemahan hukum. Setiap kali perusahaan perlu menghadapi kerugian finansial dari proses

hukum disebut Risiko Hukum. Jika risiko hukum tidak di-manage secara baik dan benar maka akan

memunculkan akibat-akibat yang merugikan perusahaan.

- Itu tadi penjelasan singkat mengenai Financial Risk dan aspek aspek yang ada pada financial

risk. Selanjutnya kita akan membahas topik kedua yaitu Financial Risk Management. Di dalam

setiap aktivitas bisnis perusahaan pasti akan selalu mengandung risiko, dengan manajemen risiko

perusahaan dapat mengurangi dan meminimalisir risiko kerugian yang ada. –

Slide 12 : FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Slide 13 : FINANCIAL RISK MANAGEMENT


Manajemen risiko keuangan sangat penting untuk mengelola berbagai rintangan dalam

mencapai tujuan terkait keuangan seperti membayar pinjaman tepat waktu, membawa jumlah utang

yang sehat, dll. Memahami, mengevaluasi, dan memitigasi risiko keuangan sangat penting untuk

kesuksesan jangka panjang perusahaan.

Slide 14 : FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Manajemen risiko keuangan bertujuan untuk meminimalisir potensi kerugian yang timbul

akibat perubahan tidak terduga dalam hal harga mata uang, kredit,komoditas, ekuitas, dll. Risiko –

risiko ini disebut Risiko Pasar. Risiko ini disebut risiko pasar. Risiko pasar ini sangat erat kaitannya

dengan Risiko atas nilai (value at risk) Value at risk ini mengacu pada peluang kerugian atas

portofolio perusahaan yang diperdagangkan. (portofolio disini maksudnya seperti saham) .

Mengendalikan risiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan (value at risk), karena

investor menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar.

Slide 15 : METODE FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Ada dua metode dalam manajemen risiko yaitu pengendalian risiko dan pendanaan risiko.

Kedua metode tersebut kemudian terbagi lagi menjadi beberapa macam. Berikut ini 5 macam

metode pengendalian risiko

- Risk Avoidance: merupakan metode yang dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang

menimbulkan risiko

- Segregation: metode ini dilakukan dengan cara memisahkan orang atau barang yang dapat

menyebabkan kerugian. Misalnya: memisahkan beberapa karyawan di perusahaan yang

tengah berkonflik, entah itu memutasi mereka ke divisi atau kantor cabang lain, atau

merumahkan mereka untuk sementara waktu.

- Loss Prevention: adalah metode manajemen risiko yang dilakukan dengan cara melakukan

pencegahan terhadap suatu risiko


- Loss Reduction: metode ini dilakukan dengan mengurangi dampak kerugian yang terjadi

pada suatu hal. Misalnya: sebuah perusahaan mengurangi biaya produksinya, supaya

produksinya tidak menimbulkan kerugian.

- Non-Insurance Transfer: ini merupakan metode manajemen risiko yang dilakukan dengan

memindahkan risiko ke pihak lain, dengan catatan bahwa pihak lain tersebut siap

menanggung risikonya dan bersedia tidak diberi asuransi oleh perusahaan. Contoh: guna

menghindari risiko barang produksinya pecah belah, sebuah perusahaan melemparkan risiko

tersebut kepada jasa pengantar barang, dan pihak jasa pengantar barang tersebut pun sepakat

melakukannya.

Slide 16 : METODE FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Sementara itu, pendanaan risiko terbagi atas dua macam, yaitu:


- Risk Transfer: metode pendanaan dan manajemen risiko ini sebeutulnya mirip dengan non-

insurance transfer. Bedanya, metode satu ini mengharuskan perusahaan memberi asuransi

kepada pihak lain yang menanggung risiko. Misalnya: memberi asuransi kepada pihak

distributor produk perusahaan.

- Risk Retention: merupakan metode pendanaan dan manajemen risiko yang dilakukan

dengan cara memberi ganti rugi kepada suatu risiko. Misalnya: perusahaan rela

mengembalikan uang yang dibayar pelanggan, bila produk yang diterima konsumen rusak

ataupun cacat.

Slide 17 : FLOW FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Adapun langkah-langkah melakukan manajemen risiko sehingga risiko keuangan dapat dikelola

dengan baik, antara lain:

1. Mulailah dengan Indentifikasi Risiko

Langkah pertama adalah memahami dan mengetahui untuk menemukan risiko-risiko yang

mungkin timbul dalam bisnis anda. Anda dapat mengetahui gambaran prediksi yang dapat
terjadi di masa yang akan datang, sehingga pengambilan keputusan cepat dan terarah. Metode

mengidentifikasi risiko meliputi

– Menentukan unit risiko

– Memahami proses bisnis.

– Menentukan barang dan orang yang ada pada aktivitas tersebut.

– Menentukan bentuk kerugian yang dapat terjadi.

– Menentukan penyebab terjadinya risiko

– Membuat daftar risiko.

2. Membuat Indikator Penilaian dari Setiap Risiko

Anda dapat membuat penilaian indikator tingkat kerugian yang akan terjadi dan kemungkinan

yang akan terjadi. Dalam hal ini dibutuhkan ketelitian dalam memberi penilaian dari setiap

risiko yang telah diidentifikasi dan pengetahuan yang memadai bagi penilai sehingga agar

tujuan tercapai.

3. Action Implementation

Anda diminta untuk dapat memilih dan menerapkan Langkah-langkah yang tepat dalam

mengelola risiko karena sebuah tantangan besar bagi anda pemilik bisnis mengambil keputusan

strategi yang akan dilakukan berdasarkan dari respon yang telah diidentifikasi.

Adapun respon dari risiko tersebut seperti berikut:

• Risk Avoidance, Mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan yang dapat

menyebabkan risiko terjadi.

• Risk Reduction, Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan risiko terjadi.

• Risk Sharing, Mengambil tindakan untuk mentransfer beberapa risiko.


• Risk Acceptence, Memilih untuk tidak mengambil tindakan apapun untuk menganggulangi

risiko, melainkan menerima risiko tersebut terjadi.

Dalam pelaksanaannya anda harus konsisten melakukan metode yang sudah di sepakati dan

direncanakan di awal sehingga mengurangi risiko kerugian. Apalagi mengenai pelaksanaan

akan sangat kesalahan fatal bila anda tidak faham dan mengerti dari maksud tujuan

dilakukannya manajemen risiko ini. Sehingga dibutuhkan pemahaman yang mendalam sebelum

melakukan manajemen risiko.

4. Monitoring, Evaluate dan Review

Ketiga proses ini merupakan langkah akhir dalam melakukan manajemen risiko, sehingga

dibutuhkan sistematik secara struktural dari awal dari segi perencanaan, evaluasi dan

memberikan catatan atas risiko yang dicermati. Bilamana ada perubahan rencana manajemen

risiko yang telah dibuat dan direncanakan itu harus dibuatkan secara langsung penggantinya,

oleh karena itu perlu dilakukan perubahan rencana untuk menanggulangi atau mengurangi risiko

yang akan mungkin terjadi.

Slide 18 : BENEFIT FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Bila dilakukan dengan baik, manajemen risiko dapat memberi sejumlah kegunaan bagi

perusahaan. Adapun sejumlah manfaat tersebut adalah:

1. Sebagai ajang analisis strategi perusahaan

Setiap perusahaan pasti mempunyai strategi tertentu untuk meraih tujuannya. Sayangnya, tiap

strategi yang hendak diterapkan pasti mengandung risiko di dalamnya. Dengan melakukan

manajemen risiko, Anda bisa menganalisis seperti apa risiko yang terkandung di dalam strategi

tersebut. Menganalisis risiko dalam strategi perusahaan dapat membantu Anda dan perusahaan

mengukur sejauh mana strategi itu efektif di jalankan; serta sebesar apa risiko yang harus

ditanggung.
2. Memudahkan dalam mengambil keputusan

Manfaat ini masih ada kaitannya dengan manfaat manajemen risiko sebelumnya. Saat suatu

perusahaan mampu menganalisis risiko dalam strateginya, maka perusahaan pun bisa

mengambil keputusan dengan tepat. Keputusan sendiri bisa mencakup keputusan dipakai

tidaknya strategi yang telah dicanangkan, atau menggantinya dengan strategi lain.

3. Rencana keuangan yang telah disusun sebelumnya tetap akan terjaga

Salah satu tujuan manajemen risiko adalah menjaga rencana keuangan. Lewat manajemen

risiko. perusahaan dapat terhindar dari berbagai macam kerugian, termasuk kerugian finansial.

Tentu ini akan membuat rencana keuangan akan tetap terjaga. Dan dengan begitu, rencana

keuangan pun dieksekusi dan direalisasikan dengan baik.

4. Memenuhi semua kebutuhan perusahaan Meningkatkan produktivitas perusahaan

Tujuan lain dari manajemen risiko adalah menjaga penghasilan atau pemasukan perusahaan.

Bila penghasilan terjaga, maka perusahaan akan memiliki modal finansial yang mencukupi.

Dengan begitu, perusahaan pun bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, seperti: membeli

inventaris baru, melebarkan sayap perusahaan, dan lain sebagainya. Lalu kemudian manajemen

risiko dapat membuat perusahaan berhati- hati dalam bertindak. Ini tentu membuat perusahaan

terhindar dari risiko atau masalah yang menghambat produktivitas. Dengan manajemen risiko,

perusahaan bisa berfokus meningkatkan produktivitasnya, baik itu produktivitas dari segi

penciptaan produk maupun produktivitas kinerja karyawan. Produktivitas perusahaan pun

akhirnya akan memberi impak positif, berupa keuntungan atau laba.

Slide 19 : FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan

keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk) keputusan keuangan

tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di masa mendatang,
sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah

kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian yang diharapkan

yang dapat diukur dari standar deviasi dengan menggunakan statistika.

Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu diharapkan memberikan imbalan yang lebih

besar, yang dalam keuangan dikenal dengan istilah “High Risk High Return”. Ada trade off antara

risk dan return, sehingga dalam pemilihan berbagai alternatif keputusan keuangan yang mempunyai

risiko dan tingkat pengembalian yang berbeda-beda.

Slide 20 : PERAN AKUNTANSI

Akuntansi memainkan peran yang penting dalam proses manajemen risiko keuangan.

Akuntansi membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar (eksposur maksudnya paparan.

Berkaitan dengan voltalitas atau naik turun saham di bursa efek), mengkuantifikasi keseimbangan

yang terkait dengan strategi respons risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan

terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi program lindung

nilai.

Slide 21 : KUBUS PEMETAAN RISIKO

Pada topik pembahasan dari kelompok 1 :Managerial Planning and Control, instrumen yang

digunakan adalah analisis SWOT, maka pada Financial Risk Management ini instrumen yang bisa

digunakan untuk mengidentifikasi Risiko Keuangan adalah kubus pemetaan risiko. (Kalau bisa

dijelasin item item yang ada di kubus pemetaan risiko)

Slide 22 : KUBUS PEMETAAN RISIKO

Kerangka pemetaan risiko diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar

terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Pemicu nilai mengacu pada kondisi

keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan.

Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan
ekuitas. Mata uang Negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relatif terhadap mata

uang Negara domestik, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing domestik mampu menjual

dengan harga yang lebih rendah,

ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi.

Slide 23 : PERAN AKUNTANSI

Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen resiko meliputi

proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternative strategi respon risiko. Risiko

kurs valuta asing adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh

perusahaan multinasional. Di dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup:

(1) antisipasi pergerakan kurs,

(2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan,

(3) perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan

(4) pembuatan pengendalian manajemen risiko internal. Manajer keuangan harus memiliki

informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnitude perubahan kurs dan dapat menyusun

ukuran-ukuran defensive memadai dengan lebih efisien dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai