Anda di halaman 1dari 30

BAB 17 : BANK GARANSI

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


WILDA ASTRIANA
WINDA MELLENIA
MUSTAQARILLA ZIKRA AIDINA PUTRI
NABILAH SHAFA

KELAS : X-AKUNTANSI
TUGAS : DASAR-DASAR PERBANKAN
PENGERTIAN BANK GARANSI
Bank garansi merupakan jaminan pembayaran
yang di berikan kepada pihak penerima jaminan,
apabila pihak yang dijamin tidak memenuhi
kewajibannya.
Bank garansi adalah jaminan dalam bentuk sebuah
sertifikat yang di berikan oleh bank dalam
penyelesaian suatu proyek ketika pelaksana atau
kontraktor sebagai penerima kontrak ingkar/cedera
janji. Dengan adanya bank garansi pemilik proyek
akan mendapat kepastian bahwa proyek akan berjalan
sesuai dengan perjanjian yang telah di sepakati.
Sertifikat ini merupakan jaminan tertulis dari
bank yang di berikan atau ditujukan kepada
nasabahnya kewajibana (pihak terjamin) untuk
memenuhi suatu, dan apabila pihak terjamin di
kemudian hari ternyata tidak memenuhi
kewajiban kepada pihak ketiga atau penerima
jaminan sesuai dengan persetujuan
(wanprestasi), maka bank sebagai pihak
penjamin dapat mengambil tindakan untuk
menginkasokan sertifikat kepada pihak penerima
jaminan (beneficiary).
PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT
Penerbit bank garansi oleh bank melibatkan
berbagai pihak yang berkepentingan masing-masing
pihak memiliki tujuan dan maksud tertentu dengan
penerbitan bank garansi. Adapun pihak-pihak yang
terlibat dalam proses pemberian fasilitas bank garansi
adalah sebagai berikut :
 Pihak Penjamin (bank)
Bank merupakan pihak yang mengeluarkan
bank garansi yang di inginkan oleh nasabah (dalam
contoh bank STIEP) artinya bank akan memberikan
jaminan pembayaran kepada pihak lain (pihak ketiga)
apabila nasabah yang di jaminkannya ingkar janji.
Untuk menghindari kerugian pihak bank dari nasabah
maka bank juga meminta jaminan lawan dari pihak
nasabah. Besarnya nilai jaminan lawan yang harus di
sediakan oleh pihak nasabah biasanya melebihi nilai
jaminan yang diberikan oleh bank. Jaminan lawan ini
biasanya diberikan dalam bentuk surat-surat berharga
atau asset lainnya.
 Pihak Terjamin (Nasabah)
Merupakan pihak yang meminta jaminan
kepada bank untuk membiayai suatu usaha/proyek
(dalam contoh PT. Kiam Lui) Jaminan dapat pula
dilakukan untuk tender. Tujuannya adalah agar
nasabah dianggap memiliki uang sejumlah tertentu,
sehingga oleh pihak pemberi pekerjaan (pihak ketiga)
nasabah dianggap memiliki uang. Untuk
memperoleh jaminan uang oleh bank nasabah harus
menyediakan jaminan lawan sebesar atau lebih besar
dari nilai proyek. Jaminan ini akan dicairkan oleh
bank apabila nasabah ingkar janji atau tidak dapat
menyelesaikan kewajibannya terhadap si pemberi
proyek.
 Pihak Penerima Jaminan / Bouwheer (pihak
ketiga)
Merupakan pihak yang memberikan pekerjaan
kepada nasabah untuk mengerjakan suatu proyek
(dalam contoh PT. Telkom). Tujuannya adalah agar
proyek yang dikerjakan selesai tepat waktu dan sesuai
pula dengan persyaratan yang telah disepakati dengan
ketiga, maka jika nasabah ingkar janji
pihak ketiga akan dapat langsung
menagihkannya ke bank. Dengan
demikian, ada jaminan bahwa proyek
akan terlaksana dengan baik dan
terhindar dari kerugian.
MANFAAT BANK GARANSI
Bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan adalah
merupakan salah satu jasa yang akan diberikan oleh
bank, dimana bank memberikan jaminan kepada
penerima jaminan jika pihak yang dijamin
wanprestasi, dengan tujuan memberikan fasilitas guna
menunjang usaha nasabah yang akan melakukan
transaksi yang tidak membutuhkan uang
kontan/fasilitas kredit dari bank. Dengan demikian
bagi masing-masing pihak, bank garansi mempunyai
fungsi dan memperoleh manfaat yaitu :
 Bagi debitur (terjamin), bank garansi
berfungsi sebagai sarana mendukung untuk
memberikan jaminan kepecayaan kreditor
(penerima jaminan), bahwa prestasi yang
menjadi hak kreditor akan tetap terpenuhi
pada waktunya, sekalipun ia sendiri
berhalangan untuk memenuhinya. Fungsi
bank garansi seperti ini memperlancar
terjadinya transaksi yang dibuatnya.
 Bagi bank (penjamin), bank garansi berfungsi sebagai
salah satu sarana untuk memberikan bantuan fasilitas
berbentuk jaminan untuk membantu memperlancar transaksi
yang dibuat oleh nasabah dan keditornya dan memperoleh
keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta
dengan adanya jaminan lawan yang diberikan, maka
kredibilitas bank juga akan meningkat di mata para
nasabahnya. Namun kenyataannya dalam masyarakat bank
garansi sangat membantu kelancaran usaha disebabkan untuk
menjadi rekanan dalam menjalankan pekerjaan dalam proyek-
proyek pemerintah persyaratannya harus menyerahkan bank
garansi, hal ini menunjukkan bahwa bank garansi sangat
berperan dalam aktivitas dunia usaha, ternyata untuk
mengikuti tender pada PTPN. 2 di tanjung morawa
persyaratannya harus menyerahkan bank garansi (bid bond).
PROSES BANK GARANSI
Mekanisme proses penerbitan sebuah sertifikat
bank garansi oleh sebuah bank dipresentasikan dalam
gambar di bawah. Mekanisme penerbitan bank garansi
melibatkan tiga pihak yaitu, penjamin, terjamin, dan
penerima jaminan.
 Penjamin adalah bank yang menerbitkan jaminan
bank kepada nasabahnya.
 Terjamin adalah nasabah (kontraktor) sebagai
pihak yang dijamin, nasabah yang melakukan
permohonan kepada bank untuk menerbitkan jaminan
bank atas dari nasabah tersebut.
 Penerima jaminan adalah pihak ketiga (pemilik
projek) yang menerima jaminan atas suatu perjanjian
dengan pihak terjamin atau pihak yang menerima
jaminan atas suatu konsekuensi kesalahan
(wanprestasi) yang dilakukan oleh pihak terjamin dan
berhak untuk memperoleh pergantian atas kejadian
tersebut.
Mekanisme proses Bank Garansi.

1. Perundingan rencana kerja poyek antara kontraktor yang akan


menerima projek dengan pemilik projek.
2. Kontraktor mengajukan bank garansi pada suatu bank dengan
membayar provisi atau komisi.
3. Bank memberikan sertifikat bank garansi kepada kontraktor.
4. Sertifikat diberikan pada pemilik proyek pada saat pemilik proyek
memberikan proyek pada kontraktor.
5. Ketika kontraktor cedera janji atau gagal menepati janji maka
pemilik proyek dapat mencairkan sertifikat bank garansi pada bank yang
mengeluarkan sertifikat.
6. Bank penjamin akan membayar sertifikat bank garansi pada pemilik
proyek.
7. Ketika pekerjaan atau projek dapat diselesaikan oleh kontraktor
maka sertifika bank garansi harus dikembalikan.
Agar bank dapat menerbitkan bank garansi, maka
pihak terjamin/nasabah harus memiliki simpanan
pada bank penjamin. Simpanan tersebut dapat
berupa deposito atau dalam bentuk simpanan giro
setidaknya sama dengan jumlah uang yang
ditetapkan sebagai jaminan, yang gunanya sebagai
jaminan lawan atas bank garansi yang akan
diterbitkan.
TUJUAN BANK GARANSI
Bank garansi diterbitkan oleh permohonan nasabah,
terutama nasabah bank itu sendiri. Penerbitan bank garansi
memiliki beberapa tujuan sesuai dengan fungsi bank garansi.
Secara umum tujuan pemberian bank garansi oleh pihak bank
kepada si penerima jaminan atau yang dijaminkan adalah
sebagai berikut :
 Bagi bank tujuannya adalah memberikan bantuan fasilitas
dan kemudahan dalam memperlancar transaksi nasabah dalam
hal untuk mengerjakan suatu usaha atau proyek atau baru mau
mengikuti tender. Dengan adanya bank garansi, maka nasabah
dapat menjalankan usaha atau proyeknya.
 Bagi pemegang jaminan (pemberi pekerjaan) bank
garansi adalah untuk mmberikan keyakinan bahwa
pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila
pihak dijaminkan melalaikan kewajiban, karena
pemegang akan mendapat ganti rugi dari pihak
perbankan yang menerbitkan bank garansi.
 Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi
jaminan, yang dijaminkan dan yang menerima
jaminan, rasa saling percaya ini diikat dalam suatu
perjanjian yang saling menguntungkan dalam
sertifikat bank garansi.
 Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam
berusaha baik, bagi bank maupun bagi pihak lainnya.
Hal ini jelas terutama bagi pemberi pekerjaan.
Demikian pula, bank sebagai pemberi jaminan tidak
akan menderita kerugian selama jaminan lawan yang
di berikan benar dan sesuai persyaratan yang
ditetapkan. Pihak nasabah pun tidak akan berani
ingkar janji karena aanya jaminan yang ditinggalkan
di bank.
 Baik bank disamping keuntungan yang diatas juga
akan memperoleh keuntungan dari biaya-biaya yang
harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang
diberikan. Bank juga akan meningkat kredibilitasnya
di mata para nasabahnya.
Disamping memiliki tujuan bank garansi juga
memiliki sifat-sifat tertentu. adapun sifat bank
garansi adalah hanya berlaku untuk satu kali
transaksi, yaitu sampai dengan tanggal
berakhirnya jangka waktu yang telah ditetapkan
sesuai dengan klausa yang tercantum dalam surat
bank garansi yang bersangkutan. Bank garansi
tidak dapat diperpanjang, tetapi dapat diajukan
permohonan oleh nasabah untuk memperbarui atas
persetujuan tertulis dari pemegang surat bank
garansi.
JENIS-JENIS BANK GARANSI
Dalam prakteknya bank garansi yang diterbitkan oleh
bank memiliki beberapa jenis-jenis bank garansi dibuat
berdasarkan tujuannya antara lain :
 Bank garansi untuk penangguhan bea masuk
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada kantor bea
cukai untuk kepentingan pemilik barang guna penangguhan
pembayaran bea masuk atau barang yang dikeluarkan oleh
pelabuhan.
 Bank garansi untuk pita cukai tembakau
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada kantor bea
cukai untuk kepentingan yang dijamin (pengusaha pabrik
rokok) guna penangguhan pembayaran pita cukai tembakau
atas rokok-rokok yang akan dikeluarkan dari pabrik untuk
peredaran.
 Bank garansi untuk tender dalam negeri
Yaitu bank garansi yang diberikan kepada bouwheer (yang memberi
pekerjaan) untuk kepentingan kontraktor/leveransir yang akan mengikuti
tender dalam negeri.
 Bank garansi untuk pelaksanaan pekerjaan
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada bouwheer untuk
kepentingan kontraktor guna menjamin pelaksanaan pekerjaan yang
diterima bouwheer.
 Bank garansi untuk uang muka pekerjaan
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada bouwheer untuk
kepentingan kontraktor untuk menerima pembayaran uang muka dari
yang memberikan pekerjaan.
 Bank garansi untuk tender luar negeri
Merupakan bank garansi yan diberikan untuk
kepentingan kontraktor yang akan mengikuti tender
pemborong yang mana bouwheer adalah pihak luar
negeri. Bank garansi untuk menjamin
kontraktor/eksportir Indonesia yang ikut
tender/melaksanakan kontrak.
 Bank garansi untuk perdagangan
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada agen
atau dealer perdagangan atau depot-depot
perdagangan.
 Bank garansi untuk penyerahan barang
Merupakan bank garansi yang diberikan
kepada nasabah yang akan melakukan
penyerahan barang, baik yang dibiayai oleh
bank maupun tidak.
 Bank garansi untuk mendapatkan
keterangan pemasukkan barang, bank
garansi yang diberikan untuk pengeluaran
barang L/C nya belum dibayar penuh oleh
importir.
BIAYA-BIAYA YANG DIKELUARKAN

Biaya-biaya yang dikenakan kepada nasabah yang


mengajukan permohonan bank garansi merupakan balas jasa
atau pendapatan bagi bank. Biaya-biaya ini merupakan
kompensasi dai resiko yang akan dihadapi bank mungkin akan
terjadi di kemudian hari. Biaya-biaya yang dimaksud adalah :
Biaya provisi
Biaya administrasi
Biaya materai
JAMINAN LAWAN
Disamping biaya yan dikenakan terhadap nasabahnya,
permohonan bank garansi juga harus disertai jaminan lawan
yang sepadan. Jaminan lawan yang akan diberikan oleh
nasabah kepada bank sebagai jaminan terhadap risiko yang
mungkin timbul dikemudian hari. Dalam menentukan
besarnya jaminan pihak bank selalu berpedoman pada
ketentuan bank sentral dan kelaziman yang berlaku di dunia
perbankan. Oleh karena bank garansi mengandung suatu
tingkat risiko, maka pertimbangan tentang risiko ini perlu
diperhatikan. Pihak pemohon dituntut untuk menyediakan
jaminan lawan atau disebut counter guarantee.
Adapun bentuk jaminan lawan yan diberikan antara lain
dapat berupa :
Uang tunai
Sertifikat deposito
Surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi
Sertifikat tanah

Setelah semua persyaratan dipenuhi, maka bank akan


menerbitkan surat garansi bank yang kemudian akan diberikan
kepada nasabah pemohon (terjamin). Selanjutnya terjamin
menandatangi surat perjanjian garansi bank serta membayar
lunas biaya-biaya yang telah ditetapkan.
Surat garansi yang diterbitkan oleh bank
hendaknya memuat hal-hal minimal sebagai berikut :
1. Judul garansi bank atas bank garansi.
2. Nama dan alamat bank pemberi bank garansi
3. Nama dan alamat terjamin
4. Nama dan alamat penerima jaminan
5. Macam transaksi antara terjamin dan penerima jaminan
6. Tanggal penerbitan surat bank garansi
7. Jumlah uang yang dijaminkan oleh bank
8. Batas waktu untuk mengajukan claim kepada bank
9. Pernyataan bahwa penjamin (bank) akan memenuhi pembayaran
hingga suatu jumlah tertentu dengan terlebih dulu menyita dan
menjual lebih dulu benda-benda milik terjamin yang dijadikan
jaminan lawan.
10. Jangka waktu pembayaran oleh bank kepada penerima jaminan
terhitung saat bank menerima tuntutan.
11. Tanda tangan pihak bank pemberi garansi
Ketentuan dan syarat-syarat lainnya tidak boleh
dimuat dalam surat garansi bank antara lain :
12. Sebagai syarat berlaku bank garansi terjamin
terlebih dulu harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
13. Keterangan yang menyatakan bahwa bank garansi
dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak.
Di samping bank garansi biasanya nasabah juga diminta
untuk melengkapinya dengan surat referensi bank. Referensi
bank merupakan sejenis surat untk menunjukkan bahwa
yang diberi referensi mempunyai tindak tanduk selama
menjadi nasabah bank yang memberikan referensi bank.
Referensi bank ini diberikan kepada nasabah untuk
keperluan tertentu misalnya mengikuti tender.
Sebelum pemberian referensi ini, bank terlebih dulu
melihat catatan-catatan tentang nasabah di bank yang
bersangkutan. Nasabah pemohon referensi bank haruslah
nasabah bank tersebut. Penelitian tentang kondite nasabah
yang memohon surat referensi bank juga dilakukan dari
sumber diluar bank itu sendiri, misalnya dari catatan bank
lainnya atau dari pihak berwajib.
SEKIAN PRESENTASI
DARI KAMI
TERIMA KASIH
&
ASSALAMU’ALAIKU
M WR.WB

Anda mungkin juga menyukai