Anda di halaman 1dari 32

0

AYO MENGENAL BANK GARANSI

Kata Garansi berasal dari bahasa Belanda ‘Garantie’ yang artinya Jaminan. Di masyarakat Bank Garansi
lebih dikenal dengan singkatan BG.

Apa definisi dari Bank Garansi ?

Bank Garansi adalah jaminan pembayaran dari Bank yang diberikan kepada pihak penerima jaminan
(bisa perorangan maupun perusahaan dan biasa disebut Beneficiary ) apabila pihak yang dijamin
(biasanya nasabah bank penerbit dan disebut Applicant ) tidak dapat memenuhi kewajiban atau cidera
janji (Wanprestasi). Jadi artinya bank menjamin nasabahnya (si terjamin/Applicant) memenuhi suatu
kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan persetujuan atau berdasarkan suatu kontrak perjanjian yang
disepakati.

Di dalam hal Bank mengeluarkan garansi bank artinya Bank membuat suatu pengakuan tertulis, yang
isinya Bank penerbitmengikat diri kepada penerima jaminan (Beneficiary) dalam jangka waktu dan
syarat-syarat tertentu apabila dikemudian hari ternyata nasabahnya (si terjamin/Applicant) tidak
memenuhi kewajibannya kepada si penerima jaminan (Beneficiary). Di Bank Syariah Bank garansi
disebut ‘Al Kafalah’ yang artinya bank memberi bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan proyek. Pihak
yang dijamin (Applicant) menyetor sejumlah uang dengan prinsip ‘Al Wadiah’
Dasar hukum Bank Garansi, adalah perjanjian penanggungan (borgtocht) yang diatur dalam KUH Perdata
pasal 1820 s/d 1850.Untuk menjamin kelangsungan Bank Garansi, maka penanggung mempunyai “Hak
istimewa “ yang diberikan undang-undang, yaitu untuk memilih salah satu pasal ; menggunakan pasal
1831 KUH Perdata atau pasal 1832 KUH Perdata.

Pasal 1831 KUH Perdata: Si penanggung tidaklah diwajibkan membayar kepada si berpiutang, selain jika
si berutang lalai, sedangkan benda-benda si berutang ini harus lebih dulu disita dan dijual untuk
melunasi utangnya.

Sedangkan pasal 1832 KUH Perdata berbunyi: Si penanggung tidak dapat menuntut supaya benda-benda
si berutang lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya.

Perbedaan dari kedua pasal tersebut adalah bahwa jika Bank menggunakan pasal 1831 KUH Perdata,
apabila timbul cidera janji, si penjamin dapat meminta benda-benda si berhutang disita dan dijual
terlebih dahulu. Sedangkan jika menggunakan pasal 1832 KUH Perdata, Bank wajib membayar Garansi
Bank yang bersangkutan segera setelah timbul cidera janji dan menerima tuntutan pemenuhan
kewajiban (klaim).

Bunyi Narasi (Wording) atau suatu pengikatan tertulis bank dalam Bank Garansi, Bank wajib
mencantumkan ketentuan yang dipilihnya dalam Bank Garansi yang bersangkutan, agar pihak yang
dijamin maupun pihak yang menerima garansi (Beneficiary) mengetahui dengan jelas ketentuan mana
yang dipergunakan.

Jadi dalam pemberian Bank Garansi ada tiga pihak yang terlibat , yaitu sebagai berikut:1. Bank sebagai
pihak pemberi jaminan disebut Penjamin( Bank penerbit / Issuing Bank )2. Nasabah sebagai pemohon
( Applicant ) pihak yang dijamin disebut Terjamin3. Pihak ketiga yang menerima jaminan disebut
Penerima jaminan ( Beneficiary)

Kenapa si penerima jaminan (Beneficiary) percaya kepada Bank penerbit Bank Garansi (Issuing
Bank/Opening Bank)sebagai penjamin ? Jawabannya Kepercayaan masyarakat terhadap Bank adalah
modal utama bank, Bank yang menerbitkan Bank Garansi harus bank yang mempunyai reputasi yang
baik di mata masyarakat, sehingga si penerima jaminan percaya bahwa bank akan mengganti kedudukan
si terjamin (Applicant) untuk memenuhi kewajibannya. Dengan demikian maka si penerima jaminan
(Beneficiary) akan terhindar dari resiko yang timbul akibat kelalaian si terjamin (Applicant).
Bagaimana Bank bisa mempercayai nasabahnya sebagai pemohon (Applicant) atas penerbitan Bank
Garansi dan berani mengambil resiko kerugian jika nasabahnya sebagai si terjamin melanggar janji ?
Untuk mengatasi resiko atas pengeluaran Bank Garansi, Bank terlebih dahulu akan meminta Jaminan
lawan (Counter Guarantee) kepada si pemohon (Applicant) sebagai calon si terjamin yang nilai tunainya
sekurang-kurangnya sama dengan nilai nominal yang tercantum di dalam Bank Garansi. Counter
Guarantee ini bisa berupa uang tunai atau simpanan giro, deposito, surat berharga, atau harta kekayaan
(Asset) milik si terjamin yang umumnya di perbankan biasa disebut Collateral. Collateral ini akan di blokir
oleh bank atau di disclaimer atau di bekukan selama Bank Garansi tersebut berjalan dan belum jatuh
tempo. Namun demikian , berdasarkan pengalaman, syarat-syarat persetujuan antara Bank dengan si
pemohon (Applicant) Bank Garansi sangat Fleksibel, penilaian Bank terhadap pemohon lebih tergantung
kepada reputasi atau Bonafiditas nasabahnya. Nasabah yang sudah bertahun-tahun menjadi nasabah
Bank-nya dengan reputasi yang baik sehingga bonafiditasnya tidak diragukan akan berbeda dengan
nasabah yang bonafiditasnya masih diragukan. Sehinga inti pemberian Bank Garansi adalah kepercayaan
Bank terhadap Nasabahnya dalam membantu kelancaran transaksi Bisnis nasabahnya.

Apa keuntungan bank atas pemberian Bank Garansi ? Atas pemberian Bank Garansi terhadap
nasabahnya atau si terjamin, Bank akan menerima imbalan jasa dari si terjamin (Applicant) berupa
sejumlah uang tertentu yang disebut dengan ‘provisi’. Biasanya provisi dihitung atas dasar persentase
tertentu dari jumlah Nominal Bank Garansi dan untuk jangka waktu tertentu, bisa triwulan, semester
atau satu tahun dan sebagainya.

MANFAAT DAN KEGUNAAN BANK GARANSI

Bank Garansi diterbitkan atas permintaan nasabahnya (Applicant) yang akan digunakan untuk keperluan
beragam sesuai kebutuhan transaksi bisnis nasabahnya, manfaatnya secara umum adalah Sebagai
sarana untuk memperlancar lalu lintas barang dan jasa, meringankan Cash Flow dll. Penerima jaminan
(Beneficiary) tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijamin (Applicant) melalaikan kewajiban
karena penerima jaminan (Beneficiary) akan mendapat ganti rugi (pembayaran) dari bank. Sedangkan
ragam kegunaan Bank Garansi akan terlihat pada jenis-jenis Bank Garansi seperti tersebut dibawah ini :

Jenis-jenis Bank Garansi

Bank Garansi untuk Tender (Bid Bond/Tender Bond)

Bank Garansi untuk Penerimaan Uang Muka Kerja (Advance Payment Bond)
Bank Garansi untuk Pelaksanaan Pekerjaan (Performance Bond)

Bank Garansi untuk Pemeliharaan (Retention Bond)

Bank Garansi kepada Maskapai Pelayaran (Shipping Guarantee)

Bank Garansi untuk Pita Cukai Tembakau

Bank Garansi untuk Perdagangan (Agen, Dealer)

Bank Garansi untuk Penangguhan Bea Masuk

Bank Garansi untuk Pembelian Aktiva Tetap

Bank Garansi kepada Departemen Pertambangan dan Energi

Bank Garansi untuk menjamin Pemberi Kredit

Bank Garansi untuk Pembelian/Pengadaan Bahan Baku

Sebagai contoh saya berikan ilustrasi sebagai berikut. Misalkan anda akan membuat sebuah rumah yang
baru, lalu anda akan mencari kontraktor atau pemborong untuk melaksanakan proses pembangunan
rumah anda, akan tetapi anda merasa ragu dengan si kontraktor tersebut, yang anda takutkan jika anda
memberikan uang untuk membangun rumah anda kepada si kontraktor atau pemborong, si kontraktor
tersebut tidak melaksanakan pembangunan rumah anda atau berhenti di jalan, atau si kontraktor
membawa lari uang yang anda berikan, sehingga anda akan menanggung resiko. Dan sebaliknya si
kontraktor juga misalkan ragu sama si pemilik proyek atau anda, kontraktor ragu karena jika dia
mengerjakan pembangunan rumah anda dan setelah selesai dikhawatirkan ternyata anda tidak sanggup
membayar pekerjaan pembangunan yang telah diselesaikan oleh si kontraktor.

Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi tersebut, maka kedua pihak yaitu anda dan si
kontraktor bersepakat untuk menetapkan suatu Bank sebagai penjamin terhadap hal-hal yang mungkin
tidak diinginkan oleh kedua belah pihak. Bank yang harus dipilih oleh anda dan si kontraktor adalah Bank
yang dipercaya masyarakat dan sudah dikenal bonafiditasnya. Lalu anda membuat kontrak perjanjian
dengan si Kontraktor. Isi perjanjan, karena anda sebagai pemilik proyek rumah anda dan anda akan
mengeluarkan uang untuk pembangunan rumah anda, anda meminta Jaminan Bank Garansi dari si
kontraktor sebagai jaminan pelaksanaan pembangunan rumah anda. Lalu si Kontraktor akan
mengajukan permohonan penerbitan Bank Garansi (Kontraktor sebagai Applicant) kepada Bank dimana
dia menjadi nasabahnya, Bank Garansi tersebut ditujukan atas nama Anda sebagai penerima jaminan
(Beneficiary), kenapa? Karena anda akan mengeluarkan uang dimuka sebelum pelaksanaan
pembanguan dimulai oleh kontraktor. Setelah anda memegang Bank Garansi dari si kontraktor maka
tentu anda sudah tidak akan ragu lagi untuk melepas uang anda kepada si kontraktor untuk
melaksanakan pembangunan rumah anda. Karena jika si kontraktor tidak melaksanakan kewajibannya
sesuai dengan kontrak pekerjaan, maka Bank yang menerbitkan Bank Garansi akan menangung
kewajiban si kontraktor.

Ilustrasi tadi bisa terjadi sebaliknya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Jika misalkan
pembangunan rumah anda dibangun melalui uang si kontraktor dan anda akan membayar setelah si
kontraktor menyelesaikan pekerjaannya, maka dalam hal ini andalah yang harus memberikan jaminan
kepada si kontraktor, anda yang harus mengajukan permohonan pada bank anda untuk menerbitkan
Bank Garansi atas nama si penerima jaminan si kontraktor (beneficiary). Jadi dalam hal ini anda sebagai
Applicant atau pemohon dan si kontraktor menjadi Beneficiary atau penerima jaminan.

Hal penting yang harus di ingat adalah bahwa Bank akan memeriksa kesanggupan dari si pemohon
penerbitan Bank Garansi (Applicant), disamping si applicant harus mempunyai Counter Garansi, Bank
penerbit juga akan memeriksa Surat Kontrak antara si Applicant dengan si Beneficiary. Isi Surat kontrak
harus berbunyi sedetail mungkin, karena Kontrak tersebut akan merupakan dasar daripada permohonan
penerbitan Bank Garansi. Di dalam Surat Bank Garansi dicantumkan berlakunya jangka waktu yaitu
mulai tanggal penerbitan sampai tanggal jatuh tempo atau berakhirnya masa berlaku Bank Garansi.
Tanggal berakhirnya masa berlaku Bank Garansi adalah hal yang harus selalu di ingat, supaya bilamana
masa berlaku Bank Garansi akan berakhir dan ternyata si Applicant menganggap masih membutuhkan,
maka si Applicant dapat mengajukan permohonan untuk perpanjangan, untuk hal tersebut Bank
penerbit akan memperbaharuinya dengan menerbitkan Bank Garansi yang baru. Jadi Bank harus selalu
mengetahui tanggal jatuh tempo Bank Garansi supaya dapat melakukan langkah sebelum masa berlaku
Bank Garansi berakhir. Setelah tanggal jatuh tempo Bank Garansi, maka si Applicant harus menyerahkan
Surat Bank Garansi tersebut kepada Bank penerbit. Dan Bank bersangkutan akan menyerahkan kembali
Collateral bersama bukti-bukti kepemilikan serta Surat Perjanjian Bank Garansi yang telah diroya (aquit
et de charge).

Hal penting yang harus di ingat ! *Dalam menerbitkan Garansi Bank, bank terikat oleh suatu ketentuan-
ketentuan maupun larangan-larangan yang ditaati, antara lain :

Untuk melindungi serta menjamin rasa kepastian terhadap masyarakat yang menerima Garansi Bank,
maka Garansi Bank tidak boleh memuat :

Syarat-syarat yang terlebih dahulu harus dipenuhi untuk berlakunya garansi bank tersebut.

Ketentuan bahwa Garansi Bank boleh diubah atau dibatalkan secara sepihak (Revocable/Irrevocable).
Bank dilarang memberikan Garansi Bank untuk kredit yang diberikan atau unuk dana yang diterima oleh
bank lain. Alasannya Garansi Bank sesungguhnya berfungsi pokok sebagai alat untuk memperlancar lalu
lintas barang_barang dan jasa.

Bank dilarang memberikan jaminan :

Dalam rupiah untuk kepentingan bukan penduduk.

Dalam valuta asing baik untuk penduduk maupun bukan penduduk.

Bank asing dilarang memberikan Garansi Bank untuk perusahaan yang diluar Jakarta.

Bank Umum dan Bank Pembangunan pemerintah dilarang memberikan Garansi Bank jangka menengah
dan panjang kepada pengusaha non pribumi dalam rangka pengadaan barang modal. Sedangkan untuk
pengusaha pribumi harus dengan izin B.I. Demikian juga PMA dilarang.

Dalam memberikan Garansi Bank ini, Bank juga dikenakan pembatasan dalam hal jumlah (nilai) yang
bolah dikeluarkan. Maksimal pemberian Garansi Bank diambil dari jumlah yang tertinggi dari
perhitungan : 40% x dana pihak ketiga (giro, deposito, tabungan dalam rupiah maupun valuta asingt),
atau dari 2 X modal sendiri.

Untuk satu proyek, jumlah Garansi Bank tidak boleh melebihi 50% x modal sendiri. Untuk memperoleh
Garansi Bank, pihak pemohon juga diwajibkan memberikan kontrak jaminan yang berupa jaminan
kebendaan maupun perorangan (borgbtocbt). Sebab bagaimanapun juga bank tetap memikl resiko
untuk membayar tuntutan (Claim). Selama masa berlakunya Garansi Bank, pada umumnya pemohon
harus menyetor sejumlah uang yang di deponir, yang lazimnya kita sebut sebagai “setoran jaminan”.
Setoran jaminan umumnya 10% x nilai Garansi Bank yang diminta. Selain itu pemohon dikenakan
provisi.*(*Buku KELEMBAGAAN PERBANKAN edisi ketiga hal 67)

Ketentuan Minimum Surat Bank Garansi : SK Direksi BI No. 23/88/KEP/DIR 18-3-1991

Mencantumkan Nama dan alamat Bank Penerbit

Mencantumkan Tanggal penerbitan

Mencantumkan Transaksi yang dijamin

Mencantumkan Jumlah uang yang dijamin bank

Mencantumkan Tanggal mulai berlaku dan berakhirnya Bank Garansi

Mencantumkan Penegasan batas waktu pengajuan klaim


Mencantumkan Judul “Garansi Bank” atau “ Bank Garansi”

Mencantumkan Ketentuan Pasal 1831 atau Pasal 1832 KUHP

PERBEDAAN ANTARA BANK GARANSI DENGAN KREDIT

Perbedaan Bank Garansi dengan pemberian kredit yaitu :Bank tidak mengeluarkan uang dalam
pemberian Bank Garansi atau biasa disebut non cash loan artinya adalah kredit yang tidak
memungkinkan nasabah menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan-persyaratan
khusus tertentu dari bank. Sebagai contoh L/C, SKBDN, SBLC, dan Bank Garansi (BG), sedangkan dalam
pemberian kredit bank mengeluarkan uang atau biasa disebut cash loan artinya kredit yang
memungkinkan nasabah menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan secara khusus.

Persamaannya adalah dalam hal pengawasan. Bila bank memberikan kredit, maka perlu diawasi
penggunaan kredit yang diberikan, demikian halnya dengan Bank Garansi. Bank akan mengadakan
pengawasan terhadap perusahaan terjamin (Applicant) dengan maksud agar setiap saat bisa
memperoleh gambaran kondisi keuangan, Asset, maupun jalannya perusahaan, tujuannya agar bank
bisa membantu si Applicant jika diperlukan, baik dalam hal Cash flow dan lain-lain. Dalam hal tersebut si
applicant harus mengizinkan bank yang bersangkutan untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan
atas administrasi dan pembukuannya. Si Nasabah atau si terjamin wajib memberikan keterangan-
keterangan tentang keuangan jika dibutuhkan oleh Bank Penjamin.

Transaksi Bank Garansi biasa juga disebut transaksi off balance sheetartinya diluar neraca karena
transaksi ini belum secara langsung membawa perubahan terhadap posisi Aktiva maupun pasiva neraca,
akan tetapi baru menimbulkan suatu Komitment atau kontijensi. Di dalam persamaan akutansi belum
dilakukan posting ke dalam perkiraan-perkiraan neraca, tetapi hanya dicatat secara administrative.
Kontijensi adalah situasi hasil akhir berupa keuntungan atau kerugian yang baru dapat dikonfirmasikan
setelah terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa yang akan datang. Kesimpulannya baik
komitment maupun kontijensi akan menimbulkan tagihan dan kewajiban pada waktu yang akan datang.

BANK GARANSI DALAM VALUTA ASING

Bank Devisa juga mengeluarkan Bank Garansi dalam transaksi perdagangan luar negeri, berupa Bank
Garansi dalam valuta asing. Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Bank devisa pemerintah diperkenankan memberikan Bank Garansi dalam valuta asing kepada konsultan,
kontraktor, dan eksportirIndonesia sehubungan dengan tender dan pelaksanaan kontrak di Negara lain.

Bank Garansi dalam valuta asing hanya diberikan untuk memenuhi persyaratan sebagai Bid bond,
Advance payment guarantee, dan Performance bond.

Bank Garansi dalam valuta asing diberikan untuk kepentingan peserta tender di luar negeri yang
diadakan oleh pihak-pihak di Indonesia dalam rangka project aid dan pembelian-pembelian pemerintah
non-project aid atas permintaan dan tanggungan bank di luar negeri yang bonafide.

Bank Garansi dalam valuta asing diberikan untuk kepentingan kontraktor dalam negeri yang mengikuti
tender dan melaksanakan pembangunan proyek yang dibiayai dengan dana bantuan luar negeri atau
dana sendiri.

Counter Guarantee untuk Bank Garansi dalam valuta asing, khusus untuk konsultan yang Bonafide,
diatur sebagai berikut :

Persyaratan mengenai uang jaminan yang harus dibekukan, tidak merupakan hal yang mutlak, akan
tetapi disesuaikan dengan kemungkinan terjadinya resiko.

Besarnya jaminan lawan (Counter guarantee) yang harus diserahkan oleh konsultan yang bersangkutan
tergantung kepada besarnya risiko kemungkinan timbul menurut penilaian bank, dengan demikian
Counter Guarantee itu dapat berupa materiil maupun immateriil.

PENTING : Untuk informasi lebih lanjut/negosiasi Rate/biaya dapat menghubungi kantor kami :

PT. AWAT MATA PUTRA

Jl. Kalibata selatan 1 no 19A Kalibata, Jakarta Selatan.12740

Telp. (021) 21279926, (021) 21279945,

Fax. (021) 21279442


Handphone :

Kartu XL : 0817 7000 7778

simPATI : 0811 8411 278

E-mail : awatmataputra@gmail.com

Facebook: Bank Garansi Surety Bond PT. Awat Mata Putra

adminx

adminx

Related posts

July 1, 2019

Pengertian, Manfaat, & Jenis Bank Garansi

Read more

June 4, 2019

Garansi Bank dalam Berbagai Urusan Perjanjian Bisnis

Read more

May 27, 2019

Dasar hukum penerbitan surety bond

Read more

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment

Name *

Email *

Website

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Notify me of follow-up comments by email.

Notify me of new posts by email.

OUR VISION

Menjadi Perusahaan Konsultan Keagenan Yang Handal Dan Profesional.

OUR MISSION

Menyediakan Layanan Dengan Berbagai Pilihan Solusi Yang Lengkap

Memberikan Pelayanan Yang Cepat , Tepat Dan Akurat

Memberikan Pelayanan Prima Yang Berkesinambungan

OUR OFFER
Penawaran Kerjasama Bank Garansi & Surety Bond

Jasa Bank Garansi dan Surety Bond Jakarta

Jasa Bank Garansi dan Surety Bond

SURETY BOND & BANK GARANSI

Fire & Perils.

Property All Risk & Industries All Rosk.

Business Interuption.

EQVETs ( Earthquqe, Vulcanic Eruption & Tsunami.

ENGINEERING/ ASURANSI REKAYASA

Contractor’s All Risk/TPL.

Machinery Breakdown & Business Interuption.

Electronic Equipment Insurance.

Marine Cum Erection All Risk.

Corpwhwhnsive Machinery Insurance.

GENERAL ACCIDENT

Money Insurance.

Fidely Guarantee.

General & Public Liability.

Workmens Compensation.

Employes Liability.

Burglary/Thief.

Personal Accident.

MARINE CARGO / PENGANGKUTAN

EXPORT / IMPORT, Inter island.

Land Transit / Air Cargo.


MARINE HULL & LIABILITY

MOTOR VEHICLE & LIABILITY

Copyright @PW Pro 2019

AYO MENGENAL BANK GARANSI

Kata Garansi berasal dari bahasa Belanda ‘Garantie’ yang artinya Jaminan. Di masyarakat Bank Garansi
lebih dikenal dengan singkatan BG.

Apa definisi dari Bank Garansi ?

Bank Garansi adalah jaminan pembayaran dari Bank yang diberikan kepada pihak penerima jaminan
(bisa perorangan maupun perusahaan dan biasa disebut Beneficiary ) apabila pihak yang dijamin
(biasanya nasabah bank penerbit dan disebut Applicant ) tidak dapat memenuhi kewajiban atau cidera
janji (Wanprestasi). Jadi artinya bank menjamin nasabahnya (si terjamin/Applicant) memenuhi suatu
kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan persetujuan atau berdasarkan suatu kontrak perjanjian yang
disepakati.

Di dalam hal Bank mengeluarkan garansi bank artinya Bank membuat suatu pengakuan tertulis, yang
isinya Bank penerbitmengikat diri kepada penerima jaminan (Beneficiary) dalam jangka waktu dan
syarat-syarat tertentu apabila dikemudian hari ternyata nasabahnya (si terjamin/Applicant) tidak
memenuhi kewajibannya kepada si penerima jaminan (Beneficiary). Di Bank Syariah Bank garansi
disebut ‘Al Kafalah’ yang artinya bank memberi bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan proyek. Pihak
yang dijamin (Applicant) menyetor sejumlah uang dengan prinsip ‘Al Wadiah’

Dasar hukum Bank Garansi, adalah perjanjian penanggungan (borgtocht) yang diatur dalam KUH Perdata
pasal 1820 s/d 1850.Untuk menjamin kelangsungan Bank Garansi, maka penanggung mempunyai “Hak
istimewa “ yang diberikan undang-undang, yaitu untuk memilih salah satu pasal ; menggunakan pasal
1831 KUH Perdata atau pasal 1832 KUH Perdata.

Pasal 1831 KUH Perdata: Si penanggung tidaklah diwajibkan membayar kepada si berpiutang, selain jika
si berutang lalai, sedangkan benda-benda si berutang ini harus lebih dulu disita dan dijual untuk
melunasi utangnya.

Sedangkan pasal 1832 KUH Perdata berbunyi: Si penanggung tidak dapat menuntut supaya benda-benda
si berutang lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya.

Perbedaan dari kedua pasal tersebut adalah bahwa jika Bank menggunakan pasal 1831 KUH Perdata,
apabila timbul cidera janji, si penjamin dapat meminta benda-benda si berhutang disita dan dijual
terlebih dahulu. Sedangkan jika menggunakan pasal 1832 KUH Perdata, Bank wajib membayar Garansi
Bank yang bersangkutan segera setelah timbul cidera janji dan menerima tuntutan pemenuhan
kewajiban (klaim).

Bunyi Narasi (Wording) atau suatu pengikatan tertulis bank dalam Bank Garansi, Bank wajib
mencantumkan ketentuan yang dipilihnya dalam Bank Garansi yang bersangkutan, agar pihak yang
dijamin maupun pihak yang menerima garansi (Beneficiary) mengetahui dengan jelas ketentuan mana
yang dipergunakan.

Jadi dalam pemberian Bank Garansi ada tiga pihak yang terlibat , yaitu sebagai berikut:1. Bank sebagai
pihak pemberi jaminan disebut Penjamin( Bank penerbit / Issuing Bank )2. Nasabah sebagai pemohon
( Applicant ) pihak yang dijamin disebut Terjamin3. Pihak ketiga yang menerima jaminan disebut
Penerima jaminan ( Beneficiary)

Kenapa si penerima jaminan (Beneficiary) percaya kepada Bank penerbit Bank Garansi (Issuing
Bank/Opening Bank)sebagai penjamin ? Jawabannya Kepercayaan masyarakat terhadap Bank adalah
modal utama bank, Bank yang menerbitkan Bank Garansi harus bank yang mempunyai reputasi yang
baik di mata masyarakat, sehingga si penerima jaminan percaya bahwa bank akan mengganti kedudukan
si terjamin (Applicant) untuk memenuhi kewajibannya. Dengan demikian maka si penerima jaminan
(Beneficiary) akan terhindar dari resiko yang timbul akibat kelalaian si terjamin (Applicant).

Bagaimana Bank bisa mempercayai nasabahnya sebagai pemohon (Applicant) atas penerbitan Bank
Garansi dan berani mengambil resiko kerugian jika nasabahnya sebagai si terjamin melanggar janji ?
Untuk mengatasi resiko atas pengeluaran Bank Garansi, Bank terlebih dahulu akan meminta Jaminan
lawan (Counter Guarantee) kepada si pemohon (Applicant) sebagai calon si terjamin yang nilai tunainya
sekurang-kurangnya sama dengan nilai nominal yang tercantum di dalam Bank Garansi. Counter
Guarantee ini bisa berupa uang tunai atau simpanan giro, deposito, surat berharga, atau harta kekayaan
(Asset) milik si terjamin yang umumnya di perbankan biasa disebut Collateral. Collateral ini akan di blokir
oleh bank atau di disclaimer atau di bekukan selama Bank Garansi tersebut berjalan dan belum jatuh
tempo. Namun demikian , berdasarkan pengalaman, syarat-syarat persetujuan antara Bank dengan si
pemohon (Applicant) Bank Garansi sangat Fleksibel, penilaian Bank terhadap pemohon lebih tergantung
kepada reputasi atau Bonafiditas nasabahnya. Nasabah yang sudah bertahun-tahun menjadi nasabah
Bank-nya dengan reputasi yang baik sehingga bonafiditasnya tidak diragukan akan berbeda dengan
nasabah yang bonafiditasnya masih diragukan. Sehinga inti pemberian Bank Garansi adalah kepercayaan
Bank terhadap Nasabahnya dalam membantu kelancaran transaksi Bisnis nasabahnya.

Apa keuntungan bank atas pemberian Bank Garansi ? Atas pemberian Bank Garansi terhadap
nasabahnya atau si terjamin, Bank akan menerima imbalan jasa dari si terjamin (Applicant) berupa
sejumlah uang tertentu yang disebut dengan ‘provisi’. Biasanya provisi dihitung atas dasar persentase
tertentu dari jumlah Nominal Bank Garansi dan untuk jangka waktu tertentu, bisa triwulan, semester
atau satu tahun dan sebagainya.

MANFAAT DAN KEGUNAAN BANK GARANSI

Bank Garansi diterbitkan atas permintaan nasabahnya (Applicant) yang akan digunakan untuk keperluan
beragam sesuai kebutuhan transaksi bisnis nasabahnya, manfaatnya secara umum adalah Sebagai
sarana untuk memperlancar lalu lintas barang dan jasa, meringankan Cash Flow dll. Penerima jaminan
(Beneficiary) tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijamin (Applicant) melalaikan kewajiban
karena penerima jaminan (Beneficiary) akan mendapat ganti rugi (pembayaran) dari bank. Sedangkan
ragam kegunaan Bank Garansi akan terlihat pada jenis-jenis Bank Garansi seperti tersebut dibawah ini :
Jenis-jenis Bank Garansi

Bank Garansi untuk Tender (Bid Bond/Tender Bond)

Bank Garansi untuk Penerimaan Uang Muka Kerja (Advance Payment Bond)

Bank Garansi untuk Pelaksanaan Pekerjaan (Performance Bond)

Bank Garansi untuk Pemeliharaan (Retention Bond)

Bank Garansi kepada Maskapai Pelayaran (Shipping Guarantee)

Bank Garansi untuk Pita Cukai Tembakau

Bank Garansi untuk Perdagangan (Agen, Dealer)

Bank Garansi untuk Penangguhan Bea Masuk

Bank Garansi untuk Pembelian Aktiva Tetap

Bank Garansi kepada Departemen Pertambangan dan Energi

Bank Garansi untuk menjamin Pemberi Kredit

Bank Garansi untuk Pembelian/Pengadaan Bahan Baku

Sebagai contoh saya berikan ilustrasi sebagai berikut. Misalkan anda akan membuat sebuah rumah yang
baru, lalu anda akan mencari kontraktor atau pemborong untuk melaksanakan proses pembangunan
rumah anda, akan tetapi anda merasa ragu dengan si kontraktor tersebut, yang anda takutkan jika anda
memberikan uang untuk membangun rumah anda kepada si kontraktor atau pemborong, si kontraktor
tersebut tidak melaksanakan pembangunan rumah anda atau berhenti di jalan, atau si kontraktor
membawa lari uang yang anda berikan, sehingga anda akan menanggung resiko. Dan sebaliknya si
kontraktor juga misalkan ragu sama si pemilik proyek atau anda, kontraktor ragu karena jika dia
mengerjakan pembangunan rumah anda dan setelah selesai dikhawatirkan ternyata anda tidak sanggup
membayar pekerjaan pembangunan yang telah diselesaikan oleh si kontraktor.

Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi tersebut, maka kedua pihak yaitu anda dan si
kontraktor bersepakat untuk menetapkan suatu Bank sebagai penjamin terhadap hal-hal yang mungkin
tidak diinginkan oleh kedua belah pihak. Bank yang harus dipilih oleh anda dan si kontraktor adalah Bank
yang dipercaya masyarakat dan sudah dikenal bonafiditasnya. Lalu anda membuat kontrak perjanjian
dengan si Kontraktor. Isi perjanjan, karena anda sebagai pemilik proyek rumah anda dan anda akan
mengeluarkan uang untuk pembangunan rumah anda, anda meminta Jaminan Bank Garansi dari si
kontraktor sebagai jaminan pelaksanaan pembangunan rumah anda. Lalu si Kontraktor akan
mengajukan permohonan penerbitan Bank Garansi (Kontraktor sebagai Applicant) kepada Bank dimana
dia menjadi nasabahnya, Bank Garansi tersebut ditujukan atas nama Anda sebagai penerima jaminan
(Beneficiary), kenapa? Karena anda akan mengeluarkan uang dimuka sebelum pelaksanaan
pembanguan dimulai oleh kontraktor. Setelah anda memegang Bank Garansi dari si kontraktor maka
tentu anda sudah tidak akan ragu lagi untuk melepas uang anda kepada si kontraktor untuk
melaksanakan pembangunan rumah anda. Karena jika si kontraktor tidak melaksanakan kewajibannya
sesuai dengan kontrak pekerjaan, maka Bank yang menerbitkan Bank Garansi akan menangung
kewajiban si kontraktor.

Ilustrasi tadi bisa terjadi sebaliknya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Jika misalkan
pembangunan rumah anda dibangun melalui uang si kontraktor dan anda akan membayar setelah si
kontraktor menyelesaikan pekerjaannya, maka dalam hal ini andalah yang harus memberikan jaminan
kepada si kontraktor, anda yang harus mengajukan permohonan pada bank anda untuk menerbitkan
Bank Garansi atas nama si penerima jaminan si kontraktor (beneficiary). Jadi dalam hal ini anda sebagai
Applicant atau pemohon dan si kontraktor menjadi Beneficiary atau penerima jaminan.

Hal penting yang harus di ingat adalah bahwa Bank akan memeriksa kesanggupan dari si pemohon
penerbitan Bank Garansi (Applicant), disamping si applicant harus mempunyai Counter Garansi, Bank
penerbit juga akan memeriksa Surat Kontrak antara si Applicant dengan si Beneficiary. Isi Surat kontrak
harus berbunyi sedetail mungkin, karena Kontrak tersebut akan merupakan dasar daripada permohonan
penerbitan Bank Garansi. Di dalam Surat Bank Garansi dicantumkan berlakunya jangka waktu yaitu
mulai tanggal penerbitan sampai tanggal jatuh tempo atau berakhirnya masa berlaku Bank Garansi.
Tanggal berakhirnya masa berlaku Bank Garansi adalah hal yang harus selalu di ingat, supaya bilamana
masa berlaku Bank Garansi akan berakhir dan ternyata si Applicant menganggap masih membutuhkan,
maka si Applicant dapat mengajukan permohonan untuk perpanjangan, untuk hal tersebut Bank
penerbit akan memperbaharuinya dengan menerbitkan Bank Garansi yang baru. Jadi Bank harus selalu
mengetahui tanggal jatuh tempo Bank Garansi supaya dapat melakukan langkah sebelum masa berlaku
Bank Garansi berakhir. Setelah tanggal jatuh tempo Bank Garansi, maka si Applicant harus menyerahkan
Surat Bank Garansi tersebut kepada Bank penerbit. Dan Bank bersangkutan akan menyerahkan kembali
Collateral bersama bukti-bukti kepemilikan serta Surat Perjanjian Bank Garansi yang telah diroya (aquit
et de charge).

Hal penting yang harus di ingat ! *Dalam menerbitkan Garansi Bank, bank terikat oleh suatu ketentuan-
ketentuan maupun larangan-larangan yang ditaati, antara lain :
Untuk melindungi serta menjamin rasa kepastian terhadap masyarakat yang menerima Garansi Bank,
maka Garansi Bank tidak boleh memuat :

Syarat-syarat yang terlebih dahulu harus dipenuhi untuk berlakunya garansi bank tersebut.

Ketentuan bahwa Garansi Bank boleh diubah atau dibatalkan secara sepihak (Revocable/Irrevocable).

Bank dilarang memberikan Garansi Bank untuk kredit yang diberikan atau unuk dana yang diterima oleh
bank lain. Alasannya Garansi Bank sesungguhnya berfungsi pokok sebagai alat untuk memperlancar lalu
lintas barang_barang dan jasa.

Bank dilarang memberikan jaminan :

Dalam rupiah untuk kepentingan bukan penduduk.

Dalam valuta asing baik untuk penduduk maupun bukan penduduk.

Bank asing dilarang memberikan Garansi Bank untuk perusahaan yang diluar Jakarta.

Bank Umum dan Bank Pembangunan pemerintah dilarang memberikan Garansi Bank jangka menengah
dan panjang kepada pengusaha non pribumi dalam rangka pengadaan barang modal. Sedangkan untuk
pengusaha pribumi harus dengan izin B.I. Demikian juga PMA dilarang.

Dalam memberikan Garansi Bank ini, Bank juga dikenakan pembatasan dalam hal jumlah (nilai) yang
bolah dikeluarkan. Maksimal pemberian Garansi Bank diambil dari jumlah yang tertinggi dari
perhitungan : 40% x dana pihak ketiga (giro, deposito, tabungan dalam rupiah maupun valuta asingt),
atau dari 2 X modal sendiri.

Untuk satu proyek, jumlah Garansi Bank tidak boleh melebihi 50% x modal sendiri. Untuk memperoleh
Garansi Bank, pihak pemohon juga diwajibkan memberikan kontrak jaminan yang berupa jaminan
kebendaan maupun perorangan (borgbtocbt). Sebab bagaimanapun juga bank tetap memikl resiko
untuk membayar tuntutan (Claim). Selama masa berlakunya Garansi Bank, pada umumnya pemohon
harus menyetor sejumlah uang yang di deponir, yang lazimnya kita sebut sebagai “setoran jaminan”.
Setoran jaminan umumnya 10% x nilai Garansi Bank yang diminta. Selain itu pemohon dikenakan
provisi.*(*Buku KELEMBAGAAN PERBANKAN edisi ketiga hal 67)

Ketentuan Minimum Surat Bank Garansi : SK Direksi BI No. 23/88/KEP/DIR 18-3-1991

Mencantumkan Nama dan alamat Bank Penerbit

Mencantumkan Tanggal penerbitan


Mencantumkan Transaksi yang dijamin

Mencantumkan Jumlah uang yang dijamin bank

Mencantumkan Tanggal mulai berlaku dan berakhirnya Bank Garansi

Mencantumkan Penegasan batas waktu pengajuan klaim

Mencantumkan Judul “Garansi Bank” atau “ Bank Garansi”

Mencantumkan Ketentuan Pasal 1831 atau Pasal 1832 KUHP

PERBEDAAN ANTARA BANK GARANSI DENGAN KREDIT

Perbedaan Bank Garansi dengan pemberian kredit yaitu :Bank tidak mengeluarkan uang dalam
pemberian Bank Garansi atau biasa disebut non cash loan artinya adalah kredit yang tidak
memungkinkan nasabah menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan-persyaratan
khusus tertentu dari bank. Sebagai contoh L/C, SKBDN, SBLC, dan Bank Garansi (BG), sedangkan dalam
pemberian kredit bank mengeluarkan uang atau biasa disebut cash loan artinya kredit yang
memungkinkan nasabah menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan secara khusus.

Persamaannya adalah dalam hal pengawasan. Bila bank memberikan kredit, maka perlu diawasi
penggunaan kredit yang diberikan, demikian halnya dengan Bank Garansi. Bank akan mengadakan
pengawasan terhadap perusahaan terjamin (Applicant) dengan maksud agar setiap saat bisa
memperoleh gambaran kondisi keuangan, Asset, maupun jalannya perusahaan, tujuannya agar bank
bisa membantu si Applicant jika diperlukan, baik dalam hal Cash flow dan lain-lain. Dalam hal tersebut si
applicant harus mengizinkan bank yang bersangkutan untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan
atas administrasi dan pembukuannya. Si Nasabah atau si terjamin wajib memberikan keterangan-
keterangan tentang keuangan jika dibutuhkan oleh Bank Penjamin.

Transaksi Bank Garansi biasa juga disebut transaksi off balance sheetartinya diluar neraca karena
transaksi ini belum secara langsung membawa perubahan terhadap posisi Aktiva maupun pasiva neraca,
akan tetapi baru menimbulkan suatu Komitment atau kontijensi. Di dalam persamaan akutansi belum
dilakukan posting ke dalam perkiraan-perkiraan neraca, tetapi hanya dicatat secara administrative.
Kontijensi adalah situasi hasil akhir berupa keuntungan atau kerugian yang baru dapat dikonfirmasikan
setelah terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa yang akan datang. Kesimpulannya baik
komitment maupun kontijensi akan menimbulkan tagihan dan kewajiban pada waktu yang akan datang.
BANK GARANSI DALAM VALUTA ASING

Bank Devisa juga mengeluarkan Bank Garansi dalam transaksi perdagangan luar negeri, berupa Bank
Garansi dalam valuta asing. Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Bank devisa pemerintah diperkenankan memberikan Bank Garansi dalam valuta asing kepada konsultan,
kontraktor, dan eksportirIndonesia sehubungan dengan tender dan pelaksanaan kontrak di Negara lain.

Bank Garansi dalam valuta asing hanya diberikan untuk memenuhi persyaratan sebagai Bid bond,
Advance payment guarantee, dan Performance bond.

Bank Garansi dalam valuta asing diberikan untuk kepentingan peserta tender di luar negeri yang
diadakan oleh pihak-pihak di Indonesia dalam rangka project aid dan pembelian-pembelian pemerintah
non-project aid atas permintaan dan tanggungan bank di luar negeri yang bonafide.

Bank Garansi dalam valuta asing diberikan untuk kepentingan kontraktor dalam negeri yang mengikuti
tender dan melaksanakan pembangunan proyek yang dibiayai dengan dana bantuan luar negeri atau
dana sendiri.

Counter Guarantee untuk Bank Garansi dalam valuta asing, khusus untuk konsultan yang Bonafide,
diatur sebagai berikut :

Persyaratan mengenai uang jaminan yang harus dibekukan, tidak merupakan hal yang mutlak, akan
tetapi disesuaikan dengan kemungkinan terjadinya resiko.

Besarnya jaminan lawan (Counter guarantee) yang harus diserahkan oleh konsultan yang bersangkutan
tergantung kepada besarnya risiko kemungkinan timbul menurut penilaian bank, dengan demikian
Counter Guarantee itu dapat berupa materiil maupun immateriil.

PENTING : Untuk informasi lebih lanjut/negosiasi Rate/biaya dapat menghubungi kantor kami :

PT. AWAT MATA PUTRA

Jl. Kalibata selatan 1 no 19A Kalibata, Jakarta Selatan.12740

Telp. (021) 21279926, (021) 21279945,


Fax. (021) 21279442

Handphone :

Kartu XL : 0817 7000 7778

simPATI : 0811 8411 278

E-mail : awatmataputra@gmail.com

Facebook: Bank Garansi Surety Bond PT. Awat Mata Putra

adminx

adminx

Related posts

July 1, 2019

Pengertian, Manfaat, & Jenis Bank Garansi

Read more

June 4, 2019

Garansi Bank dalam Berbagai Urusan Perjanjian Bisnis

Read more

May 27, 2019

Dasar hukum penerbitan surety bond

Read more
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment

Name *

Email *

Website

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Notify me of follow-up comments by email.

Notify me of new posts by email.

OUR VISION

Menjadi Perusahaan Konsultan Keagenan Yang Handal Dan Profesional.

OUR MISSION

Menyediakan Layanan Dengan Berbagai Pilihan Solusi Yang Lengkap

Memberikan Pelayanan Yang Cepat , Tepat Dan Akurat


Memberikan Pelayanan Prima Yang Berkesinambungan

OUR OFFER

Penawaran Kerjasama Bank Garansi & Surety Bond

Jasa Bank Garansi dan Surety Bond Jakarta

Jasa Bank Garansi dan Surety Bond

SURETY BOND & BANK GARANSI

Fire & Perils.

Property All Risk & Industries All Rosk.

Business Interuption.

EQVETs ( Earthquqe, Vulcanic Eruption & Tsunami.

ENGINEERING/ ASURANSI REKAYASA

Contractor’s All Risk/TPL.

Machinery Breakdown & Business Interuption.

Electronic Equipment Insurance.

Marine Cum Erection All Risk.

Corpwhwhnsive Machinery Insurance.

GENERAL ACCIDENT

Money Insurance.

Fidely Guarantee.

General & Public Liability.

Workmens Compensation.

Employes Liability.

Burglary/Thief.

Personal Accident.
MARINE CARGO / PENGANGKUTAN

EXPORT / IMPORT, Inter island.

Land Transit / Air Cargo.

MARINE HULL & LIABILITY

MOTOR VEHICLE & LIABILITY

Copyright @PW Pro 2019

ShareThis Copy and Paste

GetButton0 1 0 4 AYO MENGENAL BANK GARANSI Kata Garansi berasal dari bahasa Belanda
‘Garantie’ yang artinya Jaminan. Di masyarakat Bank Garansi lebih dikenal dengan singkatan BG. Apa
definisi dari Bank Garansi ? Bank Garansi adalah jaminan pembayaran dari Bank yang diberikan kepada
pihak penerima jaminan (bisa perorangan maupun perusahaan dan biasa disebut Beneficiary ) apabila
pihak yang dijamin (biasanya nasabah bank penerbit dan disebut Applicant ) tidak dapat memenuhi
kewajiban atau cidera janji (Wanprestasi). Jadi artinya bank menjamin nasabahnya (si
terjamin/Applicant) memenuhi suatu kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan persetujuan atau
berdasarkan suatu kontrak perjanjian yang disepakati. Di dalam hal Bank mengeluarkan garansi bank
artinya Bank membuat suatu pengakuan tertulis, yang isinya Bank penerbitmengikat diri kepada
penerima jaminan (Beneficiary) dalam jangka waktu dan syarat-syarat tertentu apabila dikemudian hari
ternyata nasabahnya (si terjamin/Applicant) tidak memenuhi kewajibannya kepada si penerima jaminan
(Beneficiary). Di Bank Syariah Bank garansi disebut ‘Al Kafalah’ yang artinya bank memberi bank garansi
sebagai jaminan pelaksanaan proyek. Pihak yang dijamin (Applicant) menyetor sejumlah uang dengan
prinsip ‘Al Wadiah’ Dasar hukum Bank Garansi, adalah perjanjian penanggungan (borgtocht) yang diatur
dalam KUH Perdata pasal 1820 s/d 1850.Untuk menjamin kelangsungan Bank Garansi, maka
penanggung mempunyai “Hak istimewa “ yang diberikan undang-undang, yaitu untuk memilih salah
satu pasal ; menggunakan pasal 1831 KUH Perdata atau pasal 1832 KUH Perdata. Pasal 1831 KUH
Perdata: Si penanggung tidaklah diwajibkan membayar kepada si berpiutang, selain jika si berutang lalai,
sedangkan benda-benda si berutang ini harus lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya.
Sedangkan pasal 1832 KUH Perdata berbunyi: Si penanggung tidak dapat menuntut supaya benda-benda
si berutang lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya. Perbedaan dari kedua pasal tersebut
adalah bahwa jika Bank menggunakan pasal 1831 KUH Perdata, apabila timbul cidera janji, si penjamin
dapat meminta benda-benda si berhutang disita dan dijual terlebih dahulu. Sedangkan jika
menggunakan pasal 1832 KUH Perdata, Bank wajib membayar Garansi Bank yang bersangkutan segera
setelah timbul cidera janji dan menerima tuntutan pemenuhan kewajiban (klaim). Bunyi Narasi
(Wording) atau suatu pengikatan tertulis bank dalam Bank Garansi, Bank wajib mencantumkan
ketentuan yang dipilihnya dalam Bank Garansi yang bersangkutan, agar pihak yang dijamin maupun
pihak yang menerima garansi (Beneficiary) mengetahui dengan jelas ketentuan mana yang
dipergunakan. Jadi dalam pemberian Bank Garansi ada tiga pihak yang terlibat , yaitu sebagai berikut:1.
Bank sebagai pihak pemberi jaminan disebut Penjamin( Bank penerbit / Issuing Bank )2. Nasabah
sebagai pemohon ( Applicant ) pihak yang dijamin disebut Terjamin3. Pihak ketiga yang menerima
jaminan disebut Penerima jaminan ( Beneficiary) Kenapa si penerima jaminan (Beneficiary) percaya
kepada Bank penerbit Bank Garansi (Issuing Bank/Opening Bank)sebagai penjamin ? Jawabannya
Kepercayaan masyarakat terhadap Bank adalah modal utama bank, Bank yang menerbitkan Bank
Garansi harus bank yang mempunyai reputasi yang baik di mata masyarakat, sehingga si penerima
jaminan percaya bahwa bank akan mengganti kedudukan si terjamin (Applicant) untuk memenuhi
kewajibannya. Dengan demikian maka si penerima jaminan (Beneficiary) akan terhindar dari resiko yang
timbul akibat kelalaian si terjamin (Applicant). Bagaimana Bank bisa mempercayai nasabahnya sebagai
pemohon (Applicant) atas penerbitan Bank Garansi dan berani mengambil resiko kerugian jika
nasabahnya sebagai si terjamin melanggar janji ? Untuk mengatasi resiko atas pengeluaran Bank
Garansi, Bank terlebih dahulu akan meminta Jaminan lawan (Counter Guarantee) kepada si pemohon
(Applicant) sebagai calon si terjamin yang nilai tunainya sekurang-kurangnya sama dengan nilai nominal
yang tercantum di dalam Bank Garansi. Counter Guarantee ini bisa berupa uang tunai atau simpanan
giro, deposito, surat berharga, atau harta kekayaan (Asset) milik si terjamin yang umumnya di
perbankan biasa disebut Collateral. Collateral ini akan di blokir oleh bank atau di disclaimer atau di
bekukan selama Bank Garansi tersebut berjalan dan belum jatuh tempo. Namun demikian , berdasarkan
pengalaman, syarat-syarat persetujuan antara Bank dengan si pemohon (Applicant) Bank Garansi sangat
Fleksibel, penilaian Bank terhadap pemohon lebih tergantung kepada reputasi atau Bonafiditas
nasabahnya. Nasabah yang sudah bertahun-tahun menjadi nasabah Bank-nya dengan reputasi yang baik
sehingga bonafiditasnya tidak diragukan akan berbeda dengan nasabah yang bonafiditasnya masih
diragukan. Sehinga inti pemberian Bank Garansi adalah kepercayaan Bank terhadap Nasabahnya dalam
membantu kelancaran transaksi Bisnis nasabahnya. Apa keuntungan bank atas pemberian Bank
Garansi ? Atas pemberian Bank Garansi terhadap nasabahnya atau si terjamin, Bank akan menerima
imbalan jasa dari si terjamin (Applicant) berupa sejumlah uang tertentu yang disebut dengan ‘provisi’.
Biasanya provisi dihitung atas dasar persentase tertentu dari jumlah Nominal Bank Garansi dan untuk
jangka waktu tertentu, bisa triwulan, semester atau satu tahun dan sebagainya. MANFAAT DAN
KEGUNAAN BANK GARANSI Bank Garansi diterbitkan atas permintaan nasabahnya (Applicant) yang akan
digunakan untuk keperluan beragam sesuai kebutuhan transaksi bisnis nasabahnya, manfaatnya secara
umum adalah Sebagai sarana untuk memperlancar lalu lintas barang dan jasa, meringankan Cash Flow
dll. Penerima jaminan (Beneficiary) tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijamin (Applicant)
melalaikan kewajiban karena penerima jaminan (Beneficiary) akan mendapat ganti rugi (pembayaran)
dari bank. Sedangkan ragam kegunaan Bank Garansi akan terlihat pada jenis-jenis Bank Garansi seperti
tersebut dibawah ini : Jenis-jenis Bank Garansi Bank Garansi untuk Tender (Bid Bond/Tender Bond) Bank
Garansi untuk Penerimaan Uang Muka Kerja (Advance Payment Bond) Bank Garansi untuk Pelaksanaan
Pekerjaan (Performance Bond) Bank Garansi untuk Pemeliharaan (Retention Bond) Bank Garansi kepada
Maskapai Pelayaran (Shipping Guarantee) Bank Garansi untuk Pita Cukai Tembakau Bank Garansi untuk
Perdagangan (Agen, Dealer) Bank Garansi untuk Penangguhan Bea Masuk Bank Garansi untuk
Pembelian Aktiva Tetap Bank Garansi kepada Departemen Pertambangan dan Energi Bank Garansi
untuk menjamin Pemberi Kredit Bank Garansi untuk Pembelian/Pengadaan Bahan Baku Sebagai contoh
saya berikan ilustrasi sebagai berikut. Misalkan anda akan membuat sebuah rumah yang baru, lalu anda
akan mencari kontraktor atau pemborong untuk melaksanakan proses pembangunan rumah anda, akan
tetapi anda merasa ragu dengan si kontraktor tersebut, yang anda takutkan jika anda memberikan uang
untuk membangun rumah anda kepada si kontraktor atau pemborong, si kontraktor tersebut tidak
melaksanakan pembangunan rumah anda atau berhenti di jalan, atau si kontraktor membawa lari uang
yang anda berikan, sehingga anda akan menanggung resiko. Dan sebaliknya si kontraktor juga misalkan
ragu sama si pemilik proyek atau anda, kontraktor ragu karena jika dia mengerjakan pembangunan
rumah anda dan setelah selesai dikhawatirkan ternyata anda tidak sanggup membayar pekerjaan
pembangunan yang telah diselesaikan oleh si kontraktor. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang
mungkin terjadi tersebut, maka kedua pihak yaitu anda dan si kontraktor bersepakat untuk menetapkan
suatu Bank sebagai penjamin terhadap hal-hal yang mungkin tidak diinginkan oleh kedua belah pihak.
Bank yang harus dipilih oleh anda dan si kontraktor adalah Bank yang dipercaya masyarakat dan sudah
dikenal bonafiditasnya. Lalu anda membuat kontrak perjanjian dengan si Kontraktor. Isi perjanjan,
karena anda sebagai pemilik proyek rumah anda dan anda akan mengeluarkan uang untuk
pembangunan rumah anda, anda meminta Jaminan Bank Garansi dari si kontraktor sebagai jaminan
pelaksanaan pembangunan rumah anda. Lalu si Kontraktor akan mengajukan permohonan penerbitan
Bank Garansi (Kontraktor sebagai Applicant) kepada Bank dimana dia menjadi nasabahnya, Bank Garansi
tersebut ditujukan atas nama Anda sebagai penerima jaminan (Beneficiary), kenapa? Karena anda akan
mengeluarkan uang dimuka sebelum pelaksanaan pembanguan dimulai oleh kontraktor. Setelah anda
memegang Bank Garansi dari si kontraktor maka tentu anda sudah tidak akan ragu lagi untuk melepas
uang anda kepada si kontraktor untuk melaksanakan pembangunan rumah anda. Karena jika si
kontraktor tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kontrak pekerjaan, maka Bank yang
menerbitkan Bank Garansi akan menangung kewajiban si kontraktor. Ilustrasi tadi bisa terjadi sebaliknya
tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Jika misalkan pembangunan rumah anda dibangun
melalui uang si kontraktor dan anda akan membayar setelah si kontraktor menyelesaikan pekerjaannya,
maka dalam hal ini andalah yang harus memberikan jaminan kepada si kontraktor, anda yang harus
mengajukan permohonan pada bank anda untuk menerbitkan Bank Garansi atas nama si penerima
jaminan si kontraktor (beneficiary). Jadi dalam hal ini anda sebagai Applicant atau pemohon dan si
kontraktor menjadi Beneficiary atau penerima jaminan. Hal penting yang harus di ingat adalah bahwa
Bank akan memeriksa kesanggupan dari si pemohon penerbitan Bank Garansi (Applicant), disamping si
applicant harus mempunyai Counter Garansi, Bank penerbit juga akan memeriksa Surat Kontrak antara
si Applicant dengan si Beneficiary. Isi Surat kontrak harus berbunyi sedetail mungkin, karena Kontrak
tersebut akan merupakan dasar daripada permohonan penerbitan Bank Garansi. Di dalam Surat Bank
Garansi dicantumkan berlakunya jangka waktu yaitu mulai tanggal penerbitan sampai tanggal jatuh
tempo atau berakhirnya masa berlaku Bank Garansi. Tanggal berakhirnya masa berlaku Bank Garansi
adalah hal yang harus selalu di ingat, supaya bilamana masa berlaku Bank Garansi akan berakhir dan
ternyata si Applicant menganggap masih membutuhkan, maka si Applicant dapat mengajukan
permohonan untuk perpanjangan, untuk hal tersebut Bank penerbit akan memperbaharuinya dengan
menerbitkan Bank Garansi yang baru. Jadi Bank harus selalu mengetahui tanggal jatuh tempo Bank
Garansi supaya dapat melakukan langkah sebelum masa berlaku Bank Garansi berakhir. Setelah tanggal
jatuh tempo Bank Garansi, maka si Applicant harus menyerahkan Surat Bank Garansi tersebut kepada
Bank penerbit. Dan Bank bersangkutan akan menyerahkan kembali Collateral bersama bukti-bukti
kepemilikan serta Surat Perjanjian Bank Garansi yang telah diroya (aquit et de charge). Hal penting yang
harus di ingat ! *Dalam menerbitkan Garansi Bank, bank terikat oleh suatu ketentuan-ketentuan
maupun larangan-larangan yang ditaati, antara lain : Untuk melindungi serta menjamin rasa kepastian
terhadap masyarakat yang menerima Garansi Bank, maka Garansi Bank tidak boleh memuat : Syarat-
syarat yang terlebih dahulu harus dipenuhi untuk berlakunya garansi bank tersebut. Ketentuan bahwa
Garansi Bank boleh diubah atau dibatalkan secara sepihak (Revocable/Irrevocable). Bank dilarang
memberikan Garansi Bank untuk kredit yang diberikan atau unuk dana yang diterima oleh bank lain.
Alasannya Garansi Bank sesungguhnya berfungsi pokok sebagai alat untuk memperlancar lalu lintas
barang_barang dan jasa. Bank dilarang memberikan jaminan : Dalam rupiah untuk kepentingan bukan
penduduk. Dalam valuta asing baik untuk penduduk maupun bukan penduduk. Bank asing dilarang
memberikan Garansi Bank untuk perusahaan yang diluar Jakarta. Bank Umum dan Bank Pembangunan
pemerintah dilarang memberikan Garansi Bank jangka menengah dan panjang kepada pengusaha non
pribumi dalam rangka pengadaan barang modal. Sedangkan untuk pengusaha pribumi harus dengan izin
B.I. Demikian juga PMA dilarang. Dalam memberikan Garansi Bank ini, Bank juga dikenakan pembatasan
dalam hal jumlah (nilai) yang bolah dikeluarkan. Maksimal pemberian Garansi Bank diambil dari jumlah
yang tertinggi dari perhitungan : 40% x dana pihak ketiga (giro, deposito, tabungan dalam rupiah
maupun valuta asingt), atau dari 2 X modal sendiri. Untuk satu proyek, jumlah Garansi Bank tidak boleh
melebihi 50% x modal sendiri. Untuk memperoleh Garansi Bank, pihak pemohon juga diwajibkan
memberikan kontrak jaminan yang berupa jaminan kebendaan maupun perorangan (borgbtocbt). Sebab
bagaimanapun juga bank tetap memikl resiko untuk membayar tuntutan (Claim). Selama masa
berlakunya Garansi Bank, pada umumnya pemohon harus menyetor sejumlah uang yang di deponir,
yang lazimnya kita sebut sebagai “setoran jaminan”. Setoran jaminan umumnya 10% x nilai Garansi Bank
yang diminta. Selain itu pemohon dikenakan provisi.*(*Buku KELEMBAGAAN PERBANKAN edisi ketiga
hal 67) Ketentuan Minimum Surat Bank Garansi : SK Direksi BI No. 23/88/KEP/DIR 18-3-1991
Mencantumkan Nama dan alamat Bank Penerbit Mencantumkan Tanggal penerbitan Mencantumkan
Transaksi yang dijamin Mencantumkan Jumlah uang yang dijamin bank Mencantumkan Tanggal mulai
berlaku dan berakhirnya Bank Garansi Mencantumkan Penegasan batas waktu pengajuan klaim
Mencantumkan Judul “Garansi Bank” atau “ Bank Garansi” Mencantumkan Ketentuan Pasal 1831 atau
Pasal 1832 KUHP PERBEDAAN ANTARA BANK GARANSI DENGAN KREDIT Perbedaan Bank Garansi dengan
pemberian kredit yaitu :Bank tidak mengeluarkan uang dalam pemberian Bank Garansi atau biasa
disebut non cash loan artinya adalah kredit yang tidak memungkinkan nasabah menarik dana tunai
secara langsung tanpa adanya persyaratan-persyaratan khusus tertentu dari bank. Sebagai contoh L/C,
SKBDN, SBLC, dan Bank Garansi (BG), sedangkan dalam pemberian kredit bank mengeluarkan uang atau
biasa disebut cash loan artinya kredit yang memungkinkan nasabah menarik dana tunai secara langsung
tanpa adanya persyaratan secara khusus. Persamaannya adalah dalam hal pengawasan. Bila bank
memberikan kredit, maka perlu diawasi penggunaan kredit yang diberikan, demikian halnya dengan
Bank Garansi. Bank akan mengadakan pengawasan terhadap perusahaan terjamin (Applicant) dengan
maksud agar setiap saat bisa memperoleh gambaran kondisi keuangan, Asset, maupun jalannya
perusahaan, tujuannya agar bank bisa membantu si Applicant jika diperlukan, baik dalam hal Cash flow
dan lain-lain. Dalam hal tersebut si applicant harus mengizinkan bank yang bersangkutan untuk
melakukan pemeriksaan dan pengawasan atas administrasi dan pembukuannya. Si Nasabah atau si
terjamin wajib memberikan keterangan-keterangan tentang keuangan jika dibutuhkan oleh Bank
Penjamin. Transaksi Bank Garansi biasa juga disebut transaksi off balance sheetartinya diluar neraca
karena transaksi ini belum secara langsung membawa perubahan terhadap posisi Aktiva maupun pasiva
neraca, akan tetapi baru menimbulkan suatu Komitment atau kontijensi. Di dalam persamaan akutansi
belum dilakukan posting ke dalam perkiraan-perkiraan neraca, tetapi hanya dicatat secara
administrative. Kontijensi adalah situasi hasil akhir berupa keuntungan atau kerugian yang baru dapat
dikonfirmasikan setelah terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa yang akan datang.
Kesimpulannya baik komitment maupun kontijensi akan menimbulkan tagihan dan kewajiban pada
waktu yang akan datang. BANK GARANSI DALAM VALUTA ASING Bank Devisa juga mengeluarkan Bank
Garansi dalam transaksi perdagangan luar negeri, berupa Bank Garansi dalam valuta asing. Bank
Indonesia telah menetapkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : Bank devisa pemerintah
diperkenankan memberikan Bank Garansi dalam valuta asing kepada konsultan, kontraktor, dan
eksportirIndonesia sehubungan dengan tender dan pelaksanaan kontrak di Negara lain. Bank Garansi
dalam valuta asing hanya diberikan untuk memenuhi persyaratan sebagai Bid bond, Advance payment
guarantee, dan Performance bond. Bank Garansi dalam valuta asing diberikan untuk kepentingan
peserta tender di luar negeri yang diadakan oleh pihak-pihak di Indonesia dalam rangka project aid dan
pembelian-pembelian pemerintah non-project aid atas permintaan dan tanggungan bank di luar negeri
yang bonafide. Bank Garansi dalam valuta asing diberikan untuk kepentingan kontraktor dalam negeri
yang mengikuti tender dan melaksanakan pembangunan proyek yang dibiayai dengan dana bantuan luar
negeri atau dana sendiri. Counter Guarantee untuk Bank Garansi dalam valuta asing, khusus untuk
konsultan yang Bonafide, diatur sebagai berikut : Persyaratan mengenai uang jaminan yang harus
dibekukan, tidak merupakan hal yang mutlak, akan tetapi disesuaikan dengan kemungkinan terjadinya
resiko. Besarnya jaminan lawan (Counter guarantee) yang harus diserahkan oleh konsultan yang
bersangkutan tergantung kepada besarnya risiko kemungkinan timbul menurut penilaian bank, dengan
demikian Counter Guarantee itu dapat berupa materiil maupun immateriil. PENTING : Untuk informasi
lebih lanjut/negosiasi Rate/biaya dapat menghubungi kantor kami : PT. AWAT MATA PUTRA Jl. Kalibata
selatan 1 no 19A Kalibata, Jakarta Selatan.12740 Telp. (021) 21279926, (021) 21279945, Fax. (021)
21279442 Handphone : Kartu XL : 0817 7000 7778 simPATI : 0811 8411 278 E-mail :
awatmataputra@gmail.com Facebook: Bank Garansi Surety Bond PT. Awat Mata Putra adminx Related
posts July 1, 2019 Pengertian, Manfaat, & Jenis Bank Garansi Read more June 4, 2019 Garansi Bank
dalam Berbagai Urusan Perjanjian Bisnis Read more May 27, 2019 Dasar hukum penerbitan surety bond
Read more Leave a Reply Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment Name * Email * Website Save my name, email, and website in this browser for the next time I
comment. Notify me of follow-up comments by email. Notify me of new posts by email. OUR VISION
Menjadi Perusahaan Konsultan Keagenan Yang Handal Dan Profesional. OUR MISSION Menyediakan
Layanan Dengan Berbagai Pilihan Solusi Yang Lengkap Memberikan Pelayanan Yang Cepat , Tepat Dan
Akurat Memberikan Pelayanan Prima Yang Berkesinambungan OUR OFFER Penawaran Kerjasama Bank
Garansi & Surety Bond Jasa Bank Garansi dan Surety Bond Jakarta Jasa Bank Garansi dan Surety Bond
SURETY BOND & BANK GARANSI Fire & Perils. Property All Risk & Industries All Rosk. Business
Interuption. EQVETs ( Earthquqe, Vulcanic Eruption & Tsunami. ENGINEERING/ ASURANSI REKAYASA
Contractor’s All Risk/TPL. Machinery Breakdown & Business Interuption. Electronic Equipment
Insurance. Marine Cum Erection All Risk. Corpwhwhnsive Machinery Insurance. GENERAL ACCIDENT
Money Insurance. Fidely Guarantee. General & Public Liability. Workmens Compensation. Employes
Liability. Burglary/Thief. Personal Accident. MARINE CARGO / PENGANGKUTAN EXPORT / IMPORT, Inter
island. Land Transit / Air Cargo. MARINE HULL & LIABILITY MOTOR VEHICLE & LIABILITY Copyright @PW
Pro 2019 0 1 0 4 AYO MENGENAL BANK GARANSI Kata Garansi berasal dari bahasa Belanda ‘Garantie’
yang artinya Jaminan. Di masyarakat Bank Garansi lebih dikenal dengan singkatan BG. Apa definisi dari
Bank Garansi ? Bank Garansi adalah jaminan pembayaran dari Bank yang diberikan kepada pihak
penerima jaminan (bisa perorangan maupun perusahaan dan biasa disebut Beneficiary ) apabila pihak
yang dijamin (biasanya nasabah bank penerbit dan disebut Applicant ) tidak dapat memenuhi kewajiban
atau cidera janji (Wanprestasi). Jadi artinya bank menjamin nasabahnya (si terjamin/Applicant)
memenuhi suatu kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan persetujuan atau berdasarkan suatu
kontrak perjanjian yang disepakati. Di dalam hal Bank mengeluarkan garansi bank artinya Bank
membuat suatu pengakuan tertulis, yang isinya Bank penerbitmengikat diri kepada penerima jaminan
(Beneficiary) dalam jangka waktu dan syarat-syarat tertentu apabila dikemudian hari ternyata
nasabahnya (si terjamin/Applicant) tidak memenuhi kewajibannya kepada si penerima jaminan
(Beneficiary). Di Bank Syariah Bank garansi disebut ‘Al Kafalah’ yang artinya bank memberi bank garansi
sebagai jaminan pelaksanaan proyek. Pihak yang dijamin (Applicant) menyetor sejumlah uang dengan
prinsip ‘Al Wadiah’ Dasar hukum Bank Garansi, adalah perjanjian penanggungan (borgtocht) yang diatur
dalam KUH Perdata pasal 1820 s/d 1850.Untuk menjamin kelangsungan Bank Garansi, maka
penanggung mempunyai “Hak istimewa “ yang diberikan undang-undang, yaitu untuk memilih salah
satu pasal ; menggunakan pasal 1831 KUH Perdata atau pasal 1832 KUH Perdata. Pasal 1831 KUH
Perdata: Si penanggung tidaklah diwajibkan membayar kepada si berpiutang, selain jika si berutang lalai,
sedangkan benda-benda si berutang ini harus lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya.
Sedangkan pasal 1832 KUH Perdata berbunyi: Si penanggung tidak dapat menuntut supaya benda-benda
si berutang lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya. Perbedaan dari kedua pasal tersebut
adalah bahwa jika Bank menggunakan pasal 1831 KUH Perdata, apabila timbul cidera janji, si penjamin
dapat meminta benda-benda si berhutang disita dan dijual terlebih dahulu. Sedangkan jika
menggunakan pasal 1832 KUH Perdata, Bank wajib membayar Garansi Bank yang bersangkutan segera
setelah timbul cidera janji dan menerima tuntutan pemenuhan kewajiban (klaim). Bunyi Narasi
(Wording) atau suatu pengikatan tertulis bank dalam Bank Garansi, Bank wajib mencantumkan
ketentuan yang dipilihnya dalam Bank Garansi yang bersangkutan, agar pihak yang dijamin maupun
pihak yang menerima garansi (Beneficiary) mengetahui dengan jelas ketentuan mana yang
dipergunakan. Jadi dalam pemberian Bank Garansi ada tiga pihak yang terlibat , yaitu sebagai berikut:1.
Bank sebagai pihak pemberi jaminan disebut Penjamin( Bank penerbit / Issuing Bank )2. Nasabah
sebagai pemohon ( Applicant ) pihak yang dijamin disebut Terjamin3. Pihak ketiga yang menerima
jaminan disebut Penerima jaminan ( Beneficiary) Kenapa si penerima jaminan (Beneficiary) percaya
kepada Bank penerbit Bank Garansi (Issuing Bank/Opening Bank)sebagai penjamin ? Jawabannya
Kepercayaan masyarakat terhadap Bank adalah modal utama bank, Bank yang menerbitkan Bank
Garansi harus bank yang mempunyai reputasi yang baik di mata masyarakat, sehingga si penerima
jaminan percaya bahwa bank akan mengganti kedudukan si terjamin (Applicant) untuk memenuhi
kewajibannya. Dengan demikian maka si penerima jaminan (Beneficiary) akan terhindar dari resiko yang
timbul akibat kelalaian si terjamin (Applicant). Bagaimana Bank bisa mempercayai nasabahnya sebagai
pemohon (Applicant) atas penerbitan Bank Garansi dan berani mengambil resiko kerugian jika
nasabahnya sebagai si terjamin melanggar janji ? Untuk mengatasi resiko atas pengeluaran Bank
Garansi, Bank terlebih dahulu akan meminta Jaminan lawan (Counter Guarantee) kepada si pemohon
(Applicant) sebagai calon si terjamin yang nilai tunainya sekurang-kurangnya sama dengan nilai nominal
yang tercantum di dalam Bank Garansi. Counter Guarantee ini bisa berupa uang tunai atau simpanan
giro, deposito, surat berharga, atau harta kekayaan (Asset) milik si terjamin yang umumnya di
perbankan biasa disebut Collateral. Collateral ini akan di blokir oleh bank atau di disclaimer atau di
bekukan selama Bank Garansi tersebut berjalan dan belum jatuh tempo. Namun demikian , berdasarkan
pengalaman, syarat-syarat persetujuan antara Bank dengan si pemohon (Applicant) Bank Garansi sangat
Fleksibel, penilaian Bank terhadap pemohon lebih tergantung kepada reputasi atau Bonafiditas
nasabahnya. Nasabah yang sudah bertahun-tahun menjadi nasabah Bank-nya dengan reputasi yang baik
sehingga bonafiditasnya tidak diragukan akan berbeda dengan nasabah yang bonafiditasnya masih
diragukan. Sehinga inti pemberian Bank Garansi adalah kepercayaan Bank terhadap Nasabahnya dalam
membantu kelancaran transaksi Bisnis nasabahnya. Apa keuntungan bank atas pemberian Bank
Garansi ? Atas pemberian Bank Garansi terhadap nasabahnya atau si terjamin, Bank akan menerima
imbalan jasa dari si terjamin (Applicant) berupa sejumlah uang tertentu yang disebut dengan ‘provisi’.
Biasanya provisi dihitung atas dasar persentase tertentu dari jumlah Nominal Bank Garansi dan untuk
jangka waktu tertentu, bisa triwulan, semester atau satu tahun dan sebagainya. MANFAAT DAN
KEGUNAAN BANK GARANSI Bank Garansi diterbitkan atas permintaan nasabahnya (Applicant) yang akan
digunakan untuk keperluan beragam sesuai kebutuhan transaksi bisnis nasabahnya, manfaatnya secara
umum adalah Sebagai sarana untuk memperlancar lalu lintas barang dan jasa, meringankan Cash Flow
dll. Penerima jaminan (Beneficiary) tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijamin (Applicant)
melalaikan kewajiban karena penerima jaminan (Beneficiary) akan mendapat ganti rugi (pembayaran)
dari bank. Sedangkan ragam kegunaan Bank Garansi akan terlihat pada jenis-jenis Bank Garansi seperti
tersebut dibawah ini : Jenis-jenis Bank Garansi Bank Garansi untuk Tender (Bid Bond/Tender Bond) Bank
Garansi untuk Penerimaan Uang Muka Kerja (Advance Payment Bond) Bank Garansi untuk Pelaksanaan
Pekerjaan (Performance Bond) Bank Garansi untuk Pemeliharaan (Retention Bond) Bank Garansi kepada
Maskapai Pelayaran (Shipping Guarantee) Bank Garansi untuk Pita Cukai Tembakau Bank Garansi untuk
Perdagangan (Agen, Dealer) Bank Garansi untuk Penangguhan Bea Masuk Bank Garansi untuk
Pembelian Aktiva Tetap Bank Garansi kepada Departemen Pertambangan dan Energi Bank Garansi
untuk menjamin Pemberi Kredit Bank Garansi untuk Pembelian/Pengadaan Bahan Baku Sebagai contoh
saya berikan ilustrasi sebagai berikut. Misalkan anda akan membuat sebuah rumah yang baru, lalu anda
akan mencari kontraktor atau pemborong untuk melaksanakan proses pembangunan rumah anda, akan
tetapi anda merasa ragu dengan si kontraktor tersebut, yang anda takutkan jika anda memberikan uang
untuk membangun rumah anda kepada si kontraktor atau pemborong, si kontraktor tersebut tidak
melaksanakan pembangunan rumah anda atau berhenti di jalan, atau si kontraktor membawa lari uang
yang anda berikan, sehingga anda akan menanggung resiko. Dan sebaliknya si kontraktor juga misalkan
ragu sama si pemilik proyek atau anda, kontraktor ragu karena jika dia mengerjakan pembangunan
rumah anda dan setelah selesai dikhawatirkan ternyata anda tidak sanggup membayar pekerjaan
pembangunan yang telah diselesaikan oleh si kontraktor. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang
mungkin terjadi tersebut, maka kedua pihak yaitu anda dan si kontraktor bersepakat untuk menetapkan
suatu Bank sebagai penjamin terhadap hal-hal yang mungkin tidak diinginkan oleh kedua belah pihak.
Bank yang harus dipilih oleh anda dan si kontraktor adalah Bank yang dipercaya masyarakat dan sudah
dikenal bonafiditasnya. Lalu anda membuat kontrak perjanjian dengan si Kontraktor. Isi perjanjan,
karena anda sebagai pemilik proyek rumah anda dan anda akan mengeluarkan uang untuk
pembangunan rumah anda, anda meminta Jaminan Bank Garansi dari si kontraktor sebagai jaminan
pelaksanaan pembangunan rumah anda. Lalu si Kontraktor akan mengajukan permohonan penerbitan
Bank Garansi (Kontraktor sebagai Applicant) kepada Bank dimana dia menjadi nasabahnya, Bank Garansi
tersebut ditujukan atas nama Anda sebagai penerima jaminan (Beneficiary), kenapa? Karena anda akan
mengeluarkan uang dimuka sebelum pelaksanaan pembanguan dimulai oleh kontraktor. Setelah anda
memegang Bank Garansi dari si kontraktor maka tentu anda sudah tidak akan ragu lagi untuk melepas
uang anda kepada si kontraktor untuk melaksanakan pembangunan rumah anda. Karena jika si
kontraktor tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kontrak pekerjaan, maka Bank yang
menerbitkan Bank Garansi akan menangung kewajiban si kontraktor. Ilustrasi tadi bisa terjadi sebaliknya
tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Jika misalkan pembangunan rumah anda dibangun
melalui uang si kontraktor dan anda akan membayar setelah si kontraktor menyelesaikan pekerjaannya,
maka dalam hal ini andalah yang harus memberikan jaminan kepada si kontraktor, anda yang harus
mengajukan permohonan pada bank anda untuk menerbitkan Bank Garansi atas nama si penerima
jaminan si kontraktor (beneficiary). Jadi dalam hal ini anda sebagai Applicant atau pemohon dan si
kontraktor menjadi Beneficiary atau penerima jaminan. Hal penting yang harus di ingat adalah bahwa
Bank akan memeriksa kesanggupan dari si pemohon penerbitan Bank Garansi (Applicant), disamping si
applicant harus mempunyai Counter Garansi, Bank penerbit juga akan memeriksa Surat Kontrak antara
si Applicant dengan si Beneficiary. Isi Surat kontrak harus berbunyi sedetail mungkin, karena Kontrak
tersebut akan merupakan dasar daripada permohonan penerbitan Bank Garansi. Di dalam Surat Bank
Garansi dicantumkan berlakunya jangka waktu yaitu mulai tanggal penerbitan sampai tanggal jatuh
tempo atau berakhirnya masa berlaku Bank Garansi. Tanggal berakhirnya masa berlaku Bank Garansi
adalah hal yang harus selalu di ingat, supaya bilamana masa berlaku Bank Garansi akan berakhir dan
ternyata si Applicant menganggap masih membutuhkan, maka si Applicant dapat mengajukan
permohonan untuk perpanjangan, untuk hal tersebut Bank penerbit akan memperbaharuinya dengan
menerbitkan Bank Garansi yang baru. Jadi Bank harus selalu mengetahui tanggal jatuh tempo Bank
Garansi supaya dapat melakukan langkah sebelum masa berlaku Bank Garansi berakhir. Setelah tanggal
jatuh tempo Bank Garansi, maka si Applicant harus menyerahkan Surat Bank Garansi tersebut kepada
Bank penerbit. Dan Bank bersangkutan akan menyerahkan kembali Collateral bersama bukti-bukti
kepemilikan serta Surat Perjanjian Bank Garansi yang telah diroya (aquit et de charge). Hal penting yang
harus di ingat ! *Dalam menerbitkan Garansi Bank, bank terikat oleh suatu ketentuan-ketentuan
maupun larangan-larangan yang ditaati, antara lain : Untuk melindungi serta menjamin rasa kepastian
terhadap masyarakat yang menerima Garansi Bank, maka Garansi Bank tidak boleh memuat : Syarat-
syarat yang terlebih dahulu harus dipenuhi untuk berlakunya garansi bank tersebut. Ketentuan bahwa
Garansi Bank boleh diubah atau dibatalkan secara sepihak (Revocable/Irrevocable). Bank dilarang
memberikan Garansi Bank untuk kredit yang diberikan atau unuk dana yang diterima oleh bank lain.
Alasannya Garansi Bank sesungguhnya berfungsi pokok sebagai alat untuk memperlancar lalu lintas
barang_barang dan jasa. Bank dilarang memberikan jaminan : Dalam rupiah untuk kepentingan bukan
penduduk. Dalam valuta asing baik untuk penduduk maupun bukan penduduk. Bank asing dilarang
memberikan Garansi Bank untuk perusahaan yang diluar Jakarta. Bank Umum dan Bank Pembangunan
pemerintah dilarang memberikan Garansi Bank jangka menengah dan panjang kepada pengusaha non
pribumi dalam rangka pengadaan barang modal. Sedangkan untuk pengusaha pribumi harus dengan izin
B.I. Demikian juga PMA dilarang. Dalam memberikan Garansi Bank ini, Bank juga dikenakan pembatasan
dalam hal jumlah (nilai) yang bolah dikeluarkan. Maksimal pemberian Garansi Bank diambil dari jumlah
yang tertinggi dari perhitungan : 40% x dana pihak ketiga (giro, deposito, tabungan dalam rupiah
maupun valuta asingt), atau dari 2 X modal sendiri. Untuk satu proyek, jumlah Garansi Bank tidak boleh
melebihi 50% x modal sendiri. Untuk memperoleh Garansi Bank, pihak pemohon juga diwajibkan
memberikan kontrak jaminan yang berupa jaminan kebendaan maupun perorangan (borgbtocbt). Sebab
bagaimanapun juga bank tetap memikl resiko untuk membayar tuntutan (Claim). Selama masa
berlakunya Garansi Bank, pada umumnya pemohon harus menyetor sejumlah uang yang di deponir,
yang lazimnya kita sebut sebagai “setoran jaminan”. Setoran jaminan umumnya 10% x nilai Garansi Bank
yang diminta. Selain itu pemohon dikenakan provisi.*(*Buku KELEMBAGAAN PERBANKAN edisi ketiga
hal 67) Ketentuan Minimum Surat Bank Garansi : SK Direksi BI No. 23/88/KEP/DIR 18-3-1991
Mencantumkan Nama dan alamat Bank Penerbit Mencantumkan Tanggal penerbitan Mencantumkan
Transaksi yang dijamin Mencantumkan Jumlah uang yang dijamin bank Mencantumkan Tanggal mulai
berlaku dan berakhirnya Bank Garansi Mencantumkan Penegasan batas waktu pengajuan klaim
Mencantumkan Judul “Garansi Bank” atau “ Bank Garansi” Mencantumkan Ketentuan Pasal 1831 atau
Pasal 1832 KUHP PERBEDAAN ANTARA BANK GARANSI DENGAN KREDIT Perbedaan Bank Garansi dengan
pemberian kredit yaitu :Bank tidak mengeluarkan uang dalam pemberian Bank Garansi atau biasa
disebut non cash loan artinya adalah kredit yang tidak memungkinkan nasabah menarik dana tunai
secara langsung tanpa adanya persyaratan-persyaratan khusus tertentu dari bank. Sebagai contoh L/C,
SKBDN, SBLC, dan Bank Garansi (BG), sedangkan dalam pemberian kredit bank mengeluarkan uang atau
biasa disebut cash loan artinya kredit yang memungkinkan nasabah menarik dana tunai secara langsung
tanpa adanya persyaratan secara khusus. Persamaannya adalah dalam hal pengawasan. Bila bank
memberikan kredit, maka perlu diawasi penggunaan kredit yang diberikan, demikian halnya dengan
Bank Garansi. Bank akan mengadakan pengawasan terhadap perusahaan terjamin (Applicant) dengan
maksud agar setiap saat bisa memperoleh gambaran kondisi keuangan, Asset, maupun jalannya
perusahaan, tujuannya agar bank bisa membantu si Applicant jika diperlukan, baik dalam hal Cash flow
dan lain-lain. Dalam hal tersebut si applicant harus mengizinkan bank yang bersangkutan untuk
melakukan pemeriksaan dan pengawasan atas administrasi dan pembukuannya. Si Nasabah atau si
terjamin wajib memberikan keterangan-keterangan tentang keuangan jika dibutuhkan oleh Bank
Penjamin. Transaksi Bank Garansi biasa juga disebut transaksi off balance sheetartinya diluar neraca
karena transaksi ini belum secara langsung membawa perubahan terhadap posisi Aktiva maupun pasiva
neraca, akan tetapi baru menimbulkan suatu Komitment atau kontijensi. Di dalam persamaan akutansi
belum dilakukan posting ke dalam perkiraan-perkiraan neraca, tetapi hanya dicatat secara
administrative. Kontijensi adalah situasi hasil akhir berupa keuntungan atau kerugian yang baru dapat
dikonfirmasikan setelah terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa yang akan datang.
Kesimpulannya baik komitment maupun kontijensi akan menimbulkan tagihan dan kewajiban pada
waktu yang akan datang. BANK GARANSI DALAM VALUTA ASING Bank Devisa juga mengeluarkan Bank
Garansi dalam transaksi perdagangan luar negeri, berupa Bank Garansi dalam valuta asing. Bank
Indonesia telah menetapkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : Bank devisa pemerintah
diperkenankan memberikan Bank Garansi dalam valuta asing kepada konsultan, kontraktor, dan
eksportirIndonesia sehubungan dengan tender dan pelaksanaan kontrak di Negara lain. Bank Garansi
dalam valuta asing hanya diberikan untuk memenuhi persyaratan sebagai Bid bond, Advance payment
guarantee, dan Performance bond. Bank Garansi dalam valuta asing diberikan untuk kepentingan
peserta tender di luar negeri yang diadakan oleh pihak-pihak di Indonesia dalam rangka project aid dan
pembelian-pembelian pemerintah non-project aid atas permintaan dan tanggungan bank di luar negeri
yang bonafide. Bank Garansi dalam valuta asing diberikan untuk kepentingan kontraktor dalam negeri
yang mengikuti tender dan melaksanakan pembangunan proyek yang dibiayai dengan dana bantuan luar
negeri atau dana sendiri. Counter Guarantee untuk Bank Garansi dalam valuta asing, khusus untuk
konsultan yang Bonafide, diatur sebagai berikut : Persyaratan mengenai uang jaminan yang harus
dibekukan, tidak merupakan hal yang mutlak, akan tetapi disesuaikan dengan kemungkinan terjadinya
resiko. Besarnya jaminan lawan (Counter guarantee) yang harus diserahkan oleh konsultan yang
bersangkutan tergantung kepada besarnya risiko kemungkinan timbul menurut penilaian bank, dengan
demikian Counter Guarantee itu dapat berupa materiil maupun immateriil. PENTING : Untuk informasi
lebih lanjut/negosiasi Rate/biaya dapat menghubungi kantor kami : PT. AWAT MATA PUTRA Jl. Kalibata
selatan 1 no 19A Kalibata, Jakarta Selatan.12740 Telp. (021) 21279926, (021) 21279945, Fax. (021)
21279442 Handphone : Kartu XL : 0817 7000 7778 simPATI : 0811 8411 278 E-mail :
awatmataputra@gmail.com Facebook: Bank Garansi Surety Bond PT. Awat Mata Putra adminx Related
posts July 1, 2019 Pengertian, Manfaat, & Jenis Bank Garansi Read more June 4, 2019 Garansi Bank
dalam Berbagai Urusan Perjanjian Bisnis Read more May 27, 2019 Dasar hukum penerbitan surety bond
Read more Leave a Reply Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment Name * Email * Website Save my name, email, and website in this browser for the next time I
comment. Notify me of follow-up comments by email. Notify me of new posts by email. OUR VISION
Menjadi Perusahaan Konsultan Keagenan Yang Handal Dan Profesional. OUR MISSION Menyediakan
Layanan Dengan Berbagai Pilihan Solusi Yang Lengkap Memberikan Pelayanan Yang Cepat , Tepat Dan
Akurat Memberikan Pelayanan Prima Yang Berkesinambungan OUR OFFER Penawaran Kerjasama Bank
Garansi & Surety Bond Jasa Bank Garansi dan Surety Bond Jakarta Jasa Bank Garansi dan Surety Bond
SURETY BOND & BANK GARANSI Fire & Perils. Property All Risk & Industries All Rosk. Business
Interuption. EQVETs ( Earthquqe, Vulcanic Eruption & Tsunami. ENGINEERING/ ASURANSI REKAYASA
Contractor’s All Risk/TPL. Machinery Breakdown & Business Interuption. Electronic Equipment
Insurance. Marine Cum Erection All Risk. Corpwhwhnsive Machinery Insurance. GENERAL ACCIDENT
Money Insurance. Fidely Guarantee. General & Public Liability. Workmens Compensation. Employes
Liability. Burglary/Thief. Personal Accident. MARINE CARGO / PENGANGKUTAN EXPORT / IMPORT, Inter
island. Land Transit / Air Cargo. MARINE HULL & LIABILITY MOTOR VEHICLE & LIABILITY Copyright @PW
Pro 2019 ShareThis Copy and Paste GetButton GetButton

GetButton

Anda mungkin juga menyukai