Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sugeng, “Pengertian, Ciri, Macam, Syarat, dan Tujuan dari Definisi”, diakses dari
https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/2016/04/pengertian-definisi-dan-macam-
macam.html , pada tanggal 13 Oktober 2020 pukul 15.32.
2
Ibid.
3
Ibid.
2.3 Ciri – Ciri dari Definisi
Definisi mempunyai tugas untuk menentukan batas suatu pengertian dengan tepat,
jelas, dan singkat. Maka, definisi yang baik harus memenuhi beberapa syarat,
yaitu :
Merumuskan dengan jelas, lengkap, dan singkat semua unsur pokok atau
isi dari pengertian tersebut
Adanya unsur-unsur yang perlu dan cukup untuk mengetahui apa
sebenarnya barang itu
Jelas dan dapat dibedakan dari semua barang yang lain.
Karena bahasa merupakan suatu instrumen yang rumit dan terus berkembang
maka dimungkinkan satu kata akan berkembang mempunyai arti baru atau suatu
kejadian akan menimbulkan suatu istilah baru yang memperkaya perbendaharaan
bahasa.
Hal ini penting karena dengan menggunakan suatu kata yang rancu nantinya akan
mengakibatkan argumen yang dikeluarkan juga menjadi rancu.
Dengan membuat definis maka kita tidak akan ragu-ragu lagi dalam menggunakan
kata yang bersangkutan sehingga argumen yang dikeluarkan akan tepat dan benar.
Definisi dibuat untuk menjelaskan teori yang didapat dari hasil penelitian yang
telah dilakukan.
4
Ari Wibowo, “Definisi”, diakses dari https://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/04/08/definisi/amp/ ,
pada 13 Oktober 2020 pukul 15.51
Sering definis dibuat untuk mempengaruhi pikiran, perbuatan atau mengendalikan
emosi seseorang.
Contoh : Kejujuran, adalah kelurusan hati, perbuatan baik. Dengan membaca kata
kejujuran orang dapat dipengaruhi untuk menjadi orang jujur
A. Definisi Nominalis
Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih
umum dimengerti. Definisi nominalis terbagi dalam enam macam, yaitu :
Definisi sinonim, yaitu penjelasan dengan memberikan persamaan kata
atau memberikan penjelasan dengan kata yang lebih dimengerti
Definisi simbolis, yaitu penjelasan dengan memberikan persamaan
pernyataan berbentuk simbol-simbol. Definisi simbolis digunakan dalam
bidang matematika termasuk juga logika untuk memberi penjelasan secara
simbolis
Definisi etimologis, yaitu penjelasan dengan memberikan asal usulnya
kata
Definisi semantis, yaitu penjelasan tanda dengan suatu arti yang telah
dikenal
Definisi stipulatif, yaitu penjelasan dengan cara pemberian nama atas
dasar kesepakatan bersama. Definisi stipulatif banyak digunakan dalam
lapangan ilmu pengetahuan
Definisi denotatif, yaitu penjelasan term dengan cara menunjukkan atau
memberikan contoh suatu benda atau hal yang termasuk dalam cakupan term.
Definisi denotatif terdiri dari dua macam, yaitu :
1. Definisi ostensif, yakni memberi batasan sesuatu dengan memberikan
contoh.
2. Definisi enumeratif, yakni memberi batasan sesuatu term dengan
memberikan perincian satu demi satu secara lengkap mengenai hal-hal
yang termasuk dalam cakupan term tersebut.
Definisi realis adalah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh sesuatu term. Jadi
bukan sekedar menjelaskan term, tetapi menjelaskan isi yang dikandung oleh
term. Definisi realis banyak digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan serta hal-
hal yang bersifat teknis. Definisi realis terdiri dari dua macam, yaitu :
a. Definisi Esensial.
Definisi esensial adalah penjelasan dengan cara menguraikan bagian-bagian yang
menyusun sesuatu hal. Bagian-bagian ini antara satu dengan yang lain dapat
dibedakan secara nyata atau hanya beda dalam akal pikiran. Definisi esensial
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Definisi analitis, yakni menunjukkan bagian-bagian sesuatu benda yang
mewujudkan esensinya. Definisi ini disebut juga definisi esensial fisik, karena
dengan cara analisis fisik.
2. Definisi konotatif, yakni menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri dari
genus dan diferensia. Definisi ini disebut juga definisi esensial matafisik,
memberikan jawaban yang terdasar dengan menunjukkan substansinya.
Definisi konotatif sangat ideal, namun sayangnya tidak semua hal dapat
didefinisikan semacam ini. Definisi konotatif dicapai dengan melalui langkah-
langkah, yaitu memperbandingkan hal yang hendak didefinisikan dengan
semua hal-hal lain, menunjukkan jenis atau golongan yang memuat hal tadi,
dan menunjukkan ciri-ciri yang membedakan hal tadi dari semua hal-hal lain
yang termasuk golongan yang sama.
b. Definisi Deskriptif.
Definisi deskriptif adalah penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat yang
dimiliki oleh hal yang didefinisikan. Definisi deskriptif dibedakan menjadi dua,
yaitu :
1. Definisi aksidental, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan jenis dari
halnya dengan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut, atau dengan kata
lain penjelasan yang disusun dari genus.
2. Definisi kausal, yakni penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana
sesuatu hal terjadi atau terwujud. Hal ini berarti juga memaparkan asal mula
atau perkembangan dari hal-hal yang ditunjuk oleh suatu term. Definisi ini
disebut juga definisi genetik.
C. Definisi Pragmatis
Definisi pragmatis adalah penjelasan tentang hal sesuatu ditinjau dari segi
penggunaan dan tujuannya yang sederhana. Definisi praktis merupakan gabungan
antara definisi nominalis dan definisi realis, namun tidak dapat dimasukkan dalam
salah satu di antara keduanya. Definisi praktis terdiri dari tiga macam, yaitu :
1. Definisi operasional, yakni penjelasan suatu term dengan cara menegaskan
langkah-langkah pengujian khusus yang harus dilaksanakan atau dengan
metode pengukuran serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati,
yang terdiri dari kualitatif (berdasarkan isi dan kekuatan) dan kuantitatif
(berdasarkan banyaknya).
2. Definisi persuasif, yakni penjelasan dengan cara merumuskan suatu
pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain. Definisi persuasif
kelihatannya menjelaskan arti dari sesuatu kata atau istilah, tetapi
sesungguhnya secara tidak langsung menyarankan kepada pihak lain supaya
menyetujui atau menolak sesuatu hal. Dengan demikian, definisi ini pada
hakekatnya merupakan alat untuk membujuk atau teknik untuk menganjurkan
dilakukannya perbuatan tertentu atau dapat juga untuk membangkitkan emosi
seseorang.
3. Definisi fungsional, yakni penjelasan sesuatu berdasarkan guna atau
tujuan.
2.8 Teknik Mendefinisikan
1. Definisi tidak boleh membentuk lingkaran, atau dengan kata lain apa yang
didefinisikan tidak boleh masuk ke dalam definisi. Contoh : Logika adalah ilmu
yang menerangkan hukum logika
2. Definis tidak boleh terlalu luas dan terlalu sempit, contoh : Merpati adalah
burung yang dapat terbang (terlalu luas) dan Kursi adalah tempat duduk yang
terbuat dari kayu (terlalu sempit)
3. Definisi harus mengacu pada atribut esensial yang dimiliki atau terdapat dalam
definiendum, contoh : sepatu tidak dapat didefinisikan hanya dengan
menyebutkan bentuk dan bahan pembuatnya tetapi juga harus diungkapkan
kegunaannya.
6. Definisi tidak boleh dalam bentuk kaimat negatif, contoh : Keindahan adalah
suatu keadaan yang tidak jelek.
7. Definisi harus dievaluasi senetral mungkin, ini ada kaitannya dengan “Loaded”
Definition.
8. Definisi yang dibuat harus teris konsisten dengan definisi yang sudah berlaku,
contoh :ramada adalah rumah yang tidak berdinding, sedangkan definisi rumah
adalah bangunan kecil, dan bangunan adalah suatu struktur yang ditutup dengan
dinding dan atap, jadi ramada adalah rumah yang tidak berdinding tidak
konsisten.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Sugeng. 2017. Pengertian, Ciri, Macam, Syarat, dan Tujuan dari Definisi.
https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/2017/10/pengertian-ciri-
macam-syarat-dan-tujuan-dari-definisi.html (diakses tanggal 10 Oktober
2020)