Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANTAR FILSAFAT DAN LOGIKA

ARTI DARI DEFINISI

DOSEN PENGAMPU : Dr. Aris Fauzan, S.Ag., M.A.

Kelompok 7

Novita Ika Nur Aini (20200730119)

Nurul Tazkiyah (20200730098)

Rizky Ramadhan (20200730089)

Sakinah Izzati Nurrizqi (20200730082)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM


2020

BAB I

PENDAHULUAN
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Definisi

Definisi berasal dari bahasa Latin  yaitu definire yang berarti menandai batas-


batas pada sesuatu, menentukan batas, memberi ketentuan atau batas arti. Jadi
definisi dapat diartikan sebagai sebuah pernyataan yang memuat penjelasan
tentang arti suatu term. Definisi juga merupakan unsur atau bagian dari ilmu
pengetahuan yang merumuskan dengan singkat dan tepat mengenai obyek atau
masalah.

2.2 Pengertian Definisi Menurut Para Ahli

Menurut Nicholas Rescher dalam bukunya yang berjudul Introduction to Logic1,


arti Definisi adalah sebuah penjelasan tentang arti sebuah kata. Dalam artian luas,
penjelasan tersebut harus membuat jelas definisi yang dimaksudkan dan definisi
berhubungan dengan kata bukan benda.

Sedangkan menurut W.Poespoprodjo2, Definisi adalah perumusan yang singkat,


padat, jelas, dan tepat yang menerangkan ‘apa yang sebenarnya suatu hal itu’
sehingga dapat dengan jelas dimengerti dan dibedakan dari semua hal lain.

Menurut Solomon dalam buku yang berjudul Introducing Philosophy : A Text


With Readings3, Definisi adalah suatu pernyataan yang memberikan arti pada
sebuah kata atau frase.

1
Sugeng, “Pengertian, Ciri, Macam, Syarat, dan Tujuan dari Definisi”, diakses dari
https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/2016/04/pengertian-definisi-dan-macam-
macam.html , pada tanggal 13 Oktober 2020 pukul 15.32.
2
Ibid.
3
Ibid.
2.3 Ciri – Ciri dari Definisi

Setiap definisi harus mempunyai 2 bagian, yaitu :

1. Adanya sesuatu yang akan didefinisikan, yang dikenal dengan istilah


definiendum
2. Penjelasan yang menjelaskan sesuatu tersebut, yang dikenal dengan istilah
definiens. Dalam setiap definiens terbagi lagi menjadi Genera (genus) yang
dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah jenis, dan Differentia
(difference) yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah sifat
pembeda.

2.4 Syarat – Syarat dalam Definisi

Definisi mempunyai tugas untuk menentukan batas suatu pengertian dengan tepat,
jelas, dan singkat. Maka, definisi yang baik harus memenuhi beberapa syarat,
yaitu :

 Merumuskan dengan jelas, lengkap, dan singkat semua unsur pokok atau
isi dari pengertian tersebut
 Adanya unsur-unsur yang perlu dan cukup untuk mengetahui apa
sebenarnya barang itu
 Jelas dan dapat dibedakan dari semua barang yang lain.

2.5 Tujuan Umum dari Definisi

Tujuan Definisi secara umum yaitu :

 Memfasilitasi komunikasi menjadi lebih sederhana dan lebih tepat atau


mempersingkat suatu pernyataan yang panjang dan kompleks
 Definisi dibuat untuk memperkenalkan kata baru dalam bahasa
 Definisi juga dapat memberikan suatu arti baru terhadap kata yang sudah
lama
 Definisi adalah suatu cara terbaik dan paling efektif untuk menjamin
ketepatan dan kebenaran dari penggunaan kata tersebut.

Irving M Copi, menjelaskan ada 5 tujuan membuat definisi4, yaitu :

1. Menambah perbendaharaan kata

Karena bahasa merupakan suatu instrumen yang rumit dan terus berkembang
maka dimungkinkan satu kata akan berkembang mempunyai arti baru atau suatu
kejadian akan menimbulkan suatu istilah baru yang memperkaya perbendaharaan
bahasa.

2. Menghilangkan kerancuan atau ambiguitas

Hal ini penting karena dengan menggunakan suatu kata yang rancu nantinya akan
mengakibatkan argumen yang dikeluarkan juga menjadi rancu.

3. Memperjelas arti suatu kata

Dengan membuat definis maka kita tidak akan ragu-ragu lagi dalam menggunakan
kata yang bersangkutan sehingga argumen yang dikeluarkan akan tepat dan benar.

4. Menjelaskan secara teoritis

Definisi dibuat untuk menjelaskan teori yang didapat dari hasil penelitian yang
telah dilakukan.

Contoh : H2O adalah unsur kimia untuk air

5. Mempengaruhi tingkah laku

4
Ari Wibowo, “Definisi”, diakses dari https://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/04/08/definisi/amp/ ,
pada 13 Oktober 2020 pukul 15.51
Sering definis dibuat untuk mempengaruhi pikiran, perbuatan atau mengendalikan
emosi seseorang.

Contoh : Kejujuran, adalah kelurusan hati, perbuatan baik. Dengan membaca kata
kejujuran orang dapat dipengaruhi untuk menjadi orang jujur

2.6 Tujuan Khusus dari Definisi

Tujuan Definisi secara khusus, yaitu :

 Definisi yang tepat (Precising Definition), yaitu definisi yang biasa


digunakan dalam bahasa, mempunyai arti dan tujuan khusus, serta
berimplikasi atau mempunyai tujuan khusus pada penetapan hukuman
pada peradilan. Contoh : abolisi adalah hak yg dimiliki kepala negara
untuk menghapuskan tuntutan pidana dan menghentikan tuntutan tersebut
jika telah dijalankan
 Definisi yang bersifat teoritis (Theoritical Definition), yaitu definisi yang
tidak hanya memberikan penjelasan sederhana dari suatu kata, tetapi juga
memberikan penjelasan bersifat teoritis yang didapat dari ilmu
pengetahuan atau penelitian dan juga kehidupan sehari-hari.

2.7 Macam – Macam Definisi

A. Definisi Nominalis

Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih
umum dimengerti. Definisi nominalis terbagi dalam enam macam, yaitu :
 Definisi sinonim, yaitu penjelasan dengan memberikan persamaan kata
atau memberikan penjelasan dengan kata yang lebih dimengerti
 Definisi simbolis, yaitu penjelasan dengan memberikan persamaan
pernyataan berbentuk simbol-simbol. Definisi simbolis digunakan dalam
bidang matematika termasuk juga logika untuk memberi penjelasan secara
simbolis
 Definisi etimologis, yaitu penjelasan dengan memberikan asal usulnya
kata
 Definisi semantis, yaitu penjelasan tanda dengan suatu arti yang telah
dikenal
 Definisi stipulatif, yaitu penjelasan dengan cara pemberian nama atas
dasar kesepakatan bersama. Definisi stipulatif banyak digunakan dalam
lapangan ilmu pengetahuan
 Definisi denotatif, yaitu penjelasan term dengan cara menunjukkan atau
memberikan contoh suatu benda atau hal yang termasuk dalam cakupan term.
Definisi denotatif terdiri dari dua macam, yaitu :
1. Definisi ostensif, yakni memberi batasan sesuatu dengan memberikan
contoh.
2. Definisi enumeratif, yakni memberi batasan sesuatu term dengan
memberikan perincian satu demi satu secara lengkap mengenai hal-hal
yang termasuk dalam cakupan term tersebut.

Syarat Definisi Nominalis

Dalam membuat definisi nominalis diperlukan tiga persyaratan yang harus


dipenuhi, yaitu :
 Apabila sesuatu kata hanya mempunyai satu arti tertentu, hal ini harus
selalu dipegang. Adapun kata-kata sederhana yang diketahui umum,
hendaknya dipakai juga menurut arti dan pengertiannya yang sederhana.
 Jangan menggunakan kata untuk mendefinisikan jika tidak tahu artinya
secara tepat dan terumus jelas. Bilamana muncul keragu-raguan mengenai
sesuatu term, harus diberi terlebih dahulu definisinya dengan teliti dan
hati-hati.
 Apabila arti dan pengertian sesuatu term menjadi suatu obyek
pembicaraan, definisi nominalis atau definisi taraf pertamanya harus
sedemikian rupa sehingga dapat secara tetap diakui oleh kedua pihak yang
berdebat.
B. Definisi Realis

Definisi realis adalah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh sesuatu term. Jadi
bukan sekedar menjelaskan term, tetapi menjelaskan isi yang dikandung oleh
term. Definisi realis banyak digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan serta hal-
hal yang bersifat teknis. Definisi realis terdiri dari dua macam, yaitu :
a. Definisi Esensial. 
Definisi esensial adalah penjelasan dengan cara menguraikan bagian-bagian yang
menyusun sesuatu hal. Bagian-bagian ini antara satu dengan yang lain dapat
dibedakan secara nyata atau hanya beda dalam akal pikiran. Definisi esensial
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Definisi analitis, yakni menunjukkan bagian-bagian sesuatu benda yang
mewujudkan esensinya. Definisi ini disebut juga definisi esensial fisik, karena
dengan cara analisis fisik.
2. Definisi konotatif, yakni menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri dari
genus dan diferensia. Definisi ini disebut juga definisi esensial matafisik,
memberikan jawaban yang terdasar dengan menunjukkan substansinya.
Definisi konotatif sangat ideal, namun sayangnya tidak semua hal dapat
didefinisikan semacam ini. Definisi konotatif dicapai dengan melalui langkah-
langkah, yaitu memperbandingkan hal yang hendak didefinisikan dengan
semua hal-hal lain, menunjukkan jenis atau golongan yang memuat hal tadi,
dan menunjukkan ciri-ciri yang membedakan hal tadi dari semua hal-hal lain
yang termasuk golongan yang sama.

b. Definisi Deskriptif.
Definisi deskriptif adalah penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat yang
dimiliki oleh hal yang didefinisikan. Definisi deskriptif dibedakan menjadi dua,
yaitu :
1. Definisi aksidental, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan jenis dari
halnya dengan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut, atau dengan kata
lain penjelasan yang disusun dari genus.
2. Definisi kausal, yakni penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana
sesuatu hal terjadi atau terwujud. Hal ini berarti juga memaparkan asal mula
atau perkembangan dari hal-hal yang ditunjuk oleh suatu term. Definisi ini
disebut juga definisi genetik.

C. Definisi Pragmatis

Definisi pragmatis adalah penjelasan tentang hal sesuatu ditinjau dari segi
penggunaan dan tujuannya yang sederhana. Definisi praktis merupakan gabungan
antara definisi nominalis dan definisi realis, namun tidak dapat dimasukkan dalam
salah satu di antara keduanya. Definisi praktis terdiri dari tiga macam, yaitu :
1. Definisi operasional, yakni penjelasan suatu term dengan cara menegaskan
langkah-langkah pengujian khusus yang harus dilaksanakan atau dengan
metode pengukuran serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati,
yang terdiri dari kualitatif (berdasarkan isi dan kekuatan) dan kuantitatif
(berdasarkan banyaknya).
2. Definisi persuasif, yakni penjelasan dengan cara merumuskan suatu
pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain. Definisi persuasif
kelihatannya menjelaskan arti dari sesuatu kata atau istilah, tetapi
sesungguhnya secara tidak langsung menyarankan kepada pihak lain supaya
menyetujui atau menolak sesuatu hal. Dengan demikian, definisi ini pada
hakekatnya merupakan alat untuk membujuk atau teknik untuk menganjurkan
dilakukannya perbuatan tertentu atau dapat juga untuk membangkitkan emosi
seseorang.
3. Definisi fungsional, yakni penjelasan sesuatu berdasarkan guna atau
tujuan. 
2.8 Teknik Mendefinisikan

Ada 8 teknik yang dikemukakan oleh Nicholas Rescher, yaitu :

1. Enumerative Definition, yaitu suatu teknik pendefinisian dengan cara


memberikan daftar lengkap dari setia bagian kata yang didefinisikan, contoh :
Propinsi di Indonesia adalah DI Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, (dan
seterusnya sampai propinsi terakhir) Kelemahan dari teknik ini adalah :

1. Kata yang tidak dapat kita temukan generanya


2. Kata yang tidak dapat kita temukan differentianya
3. Kata yang tidak dapat ditangkap maksudnya kecuali bila dihubungkan
dengan kata lain, seperti : dan, atau , yang dan sebagainya
4. Karena memiliki sifat kesendirian yang tidak terbatas sehingga tidak
ditemukan sifat pembedanya

2. Ostensive Definition, definisi dibuat dengan mengungkapkan perwakilan dari


bagian kata yang didefinisikan, contoh : Pahlawan bangsa adalah orang yang
gugur dalam membela dan mempertahankan kedaulatan bangsa sepeti Gajah
Mada, Diponegoro, Ahmad Yani

3. Dengan metode Genus dan Difference, Yaitu definisi dengan


memperhatikan genus dan difference, contoh : manusia adalah mahluk simbol
(mahluk adalah genus sedangkan simbol adalah difference)

4. Genetic Definition, definisi dibuat dengan memaparkan organisasi atau unsur-


unsur pembangun kata yang didefinisikan, contoh Ayam bekisar adalah hasil
perkawinan silang antara ayam hutan dengan ayam kampung.

5. Constructive Definition,definisi yang dibuat dengan mengungkapkan instruksi


atau perintah , seperti mendefinisikan pesawat terbang kertas, penjelasannya dapat
diberikan dengan mengacu bagaimana pesawat terbang kertas itu dibuat.
6. Operational Definition,Definisi yang dibuat berdasarkan serangkaian
percobaan yang dapat menentukan cocok atau tidaknya kata itu dalam kasus yang
khusus sifatnya.

7. Synonymous Definition,defini yang dibuat dengan menacu pada definiendum


yang sama, contoh : laki-laki adalah pria

8. Abbreviative Definition, Definisi yang dibuat dengan menjelaskan


kepanjangan, simbol dari definiendum, contoh : INA adalah Indonesia, yth adalah
yang terhormat.

2.9 Aturan-aturan Definisi

Definisi yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Definisi tidak boleh membentuk lingkaran, atau dengan kata lain apa yang
didefinisikan tidak boleh masuk ke dalam definisi. Contoh : Logika adalah ilmu
yang menerangkan hukum logika

2. Definis tidak boleh terlalu luas dan terlalu sempit, contoh : Merpati adalah
burung yang dapat terbang (terlalu luas) dan Kursi adalah tempat duduk yang
terbuat dari kayu (terlalu sempit)

3. Definisi harus mengacu pada atribut esensial yang dimiliki atau terdapat dalam
definiendum, contoh : sepatu tidak dapat didefinisikan hanya dengan
menyebutkan bentuk dan bahan pembuatnya tetapi juga harus diungkapkan
kegunaannya.

4. Definisi harus jelas, harus menghindari kerancuan dan kesamar-samaran,


contoh : kehidupan adalah sepotong keju atau aluminium adalah satu tipe besi
yang ringan.
5. Definisi harus literal, definisi yang diberikan biasanya tidak sesuai dengan
definiendumnya kurang lengkap informasinyasehingga definiens tidak
mencerminkan definiendum, contoh : Anjing adalah sahabat manusia

6. Definisi tidak boleh dalam bentuk kaimat negatif, contoh : Keindahan adalah
suatu keadaan yang tidak jelek.

7. Definisi harus dievaluasi senetral mungkin, ini ada kaitannya dengan “Loaded”
Definition.

8. Definisi yang dibuat harus teris konsisten dengan definisi yang sudah berlaku,
contoh :ramada adalah rumah yang tidak berdinding, sedangkan definisi rumah
adalah bangunan kecil, dan bangunan adalah suatu struktur yang ditutup dengan
dinding dan atap, jadi ramada adalah rumah yang tidak berdinding tidak
konsisten.

9. Definisi harus dapat dibolak-balikkan dengan hal yang didefinisikan, contoh :


Perempuan adalah wanita, dan wanita adalah perempuan
BAB III

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Asmana, Abi. 2016. Pengertian Definisi dan Macam-Macam Definisi.


http://legalstudies71.blogspot.com/2016/04/pengertian-definisi-dan-
macam-macam.html (diakses tanggal 10 Oktober 2020)

Sugeng. 2017. Pengertian, Ciri, Macam, Syarat, dan Tujuan dari Definisi.
https://pengertianartidefinisidari.blogspot.com/2017/10/pengertian-ciri-
macam-syarat-dan-tujuan-dari-definisi.html (diakses tanggal 10 Oktober
2020)

Wibowo, Arif. 2008. Definisi.


https://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/04/08/definisi/amp/ (diakses
tanggal 13 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai