Anda di halaman 1dari 8

II.

Apa yang Dibandingkan


Dalam perbandingan sistem hukum yang dibandingkan :
1. substansi hukum
2. Struktur hukum
3. Sejarah hukum

Ad.1. Substasi Hukum


Tiap negara mempunyai suatu sistem hukum sendiri-sendiri yang berbeda antara
negara yang satu dengan negara yang lain. Bahkan, Indonesia mempunyai aneka
sistem hukum.

Hk Perdata  “pluralisme hukum”

contoh : - Lembaga Hak Milik, Perkawinan, Jaminan, Perjanjian.


Meskipun tiap sistem hukum mungkin mengenal lembaga tersebut tetapi tentu
ada perbedaannya.
Perkawinan : Barat  perjanjian perdata
Indonesia  ada segi sosial dan rohaniah
Persamaan ;
Hak Milik : semua sistem hukum mengaturnya (bersifat universil)
Ad.2. Struktur hukum

Sistem hukum barat (civil law), membagi hukum dalam jenis-jenis hukum :
a. Hukum barat :
- Hukum publik x hukum privat
- Hukum perdata x hukum pidana
- Hukum Materiil x Hukum formil
b. Hukum adat :
- tidak mengenal pembagian seperti hukum barat, karena sifatnya
tidak tertulis dan tidak membutuhkan.

Ad.3. Sejarah Hukum

Perkembangan hukum dari tiap negara sangat berbeda, sebab ia mengikuti sejarah dari
negara ybs. Pola hukum bisa dipengaruhi : pola politik atau keadaan masyarakatnya.

Belanda = BW berasal code civil


Indonesia -- Kolonialisme , mengakibat kan berlakunya hukum barat
 Hukum adat : tumbuh bersama jiwa masyarakatnya.
Dalam membedakan dua sistem hukum, akan nampak :
a. perbedaan-perbedaan
Mengapa ?
b. persamaannya

Hal tersebut disebabkan : “Perbedaan kebudayaan”, kenyataannya tiap suku


bangsa, atau lingkungan masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda.

Hal apa yang mempengaruhi Corak kebudayaan ?


.
1. watak /pandangan hidup manusia ybs
2. Peradabannya
3. tingkatan berpikir
4. Keadaan lingkungan masy dan alamnya.

Belanda : -Masyarakatnya modern  memandang penting adanya kepastian hukum, maka


aturan hukum bersifat tertulis dan sistematis, rasionil. Lain halnya hukum adat.
Contoh : Lembaga B.S
- substansi hukumnya : mencerminkan pola pikir masyarakatnya yang bersifat
individualistis, materialistis.
Contoh : Harta kekayaan perkawinan, Bagaimana dengan hukum adat ?
Sistem hukum adat (Indonesia) berlainan dengan hukum barat
yang individualistis-liberalistis. Corak hukum adat (Soepomo) :

a. Punya sifat kebersamaan/komunal yang kuat, artinya


manusia merupakan makhluk dalam ikatan kemasyarakatan
yang erat.
b. religius –magis, yang berhubungan dengan pandangan
hidup.
c. diliputi alam pikiran serba konkrit, hukum adat sangat
memperhatikan banyak dan berulangnya perhubungan hidup
yang konkrit
d. sifat visuil , perhubungan hukum dianggap hanya
terjadi karena ditetapkan dengan suatu ikatan yang dapat
dilihat
Perbedaan Cara/pola berpikir :
Orang INDONESIA Orang barat
1. Religio-Magis 1. Rationeel, materiaistis-analitis

2. Tradisionil 2. Sistematis
3 emosionil 3. Zakelijk-egoistis
4. Riil/konkrit/visuil 4. Abstrak
5. Komunal 5. Individualistis

Keduanya memberi corak thd sistem hukumnya.


Pola berpikir orng Indonesia berpengaruh pada hukum adatnya, adanya perubahan
Zaman ia banyak berubah menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi masyarakat.
Umpama : - perjanjian dagang, kedudukan wanita.

Barat :
Cara/pola pikir orang barat , juga memberi warna :
- perilaku, sikap
-Pandangan hidup
- seni budaya
- bahkan sistem hukumnya
Paham yang mendasari hukum barat.

1. Libertarianisme (abad 17 – skg)


-bahwa individu harus bebas untuk berbuat selama tidak merugikan orang
lain
- substasi fundamental : berjuang untuk kebebasan individu, tanggung jawab
individu, kekayaan individu.
2. Kapitalisme (dikenal sejak 1630)
- merujuk Milton H. Spencer : ada 3 unsur dalam sistem ekonomi kapitalis
yaitu individual ownership, profit oriented dan free competion.
- Sekarang tidak hanya dalam bidang ekonomi, meluas juga dibidang politik,
sosial dan ideologi.
3. Sekularisme
- dikenalkan oleh GS Holyoake (1817-1906) ,Di inggris, memberikan
aham bahwa kehidupan manusia untuk tidak percaya pada tuhan, kitab
suci dan hidup dihari kemudian.
- Nietzsche  “Tuhan telah mati”.
- Pengaruh thd hukum : nilai agama dan keyakinan yang sifatnya
supranatural dijauhkan dari hukum. (Terjadi dikotomi hukum Tuhan
dengan hukum manusia).
4. Materialisme
Dalam ilmu filsafat bercirikan :
a. Unsur pokok, dasar dan hakekat segala sesuatu adalah materi
b. Materi merupakan awal dan akhir sarwa yang ada
c. Materi itu abadi tidak diciptakan oleh siapapun, tidak ada kekuatan
supranatural, tidak ada kekuatan alam semesta
d; otak manusia adalah alat yang luar biasa kompleksnya daripada
wujud materi, materi itu nyata, tidak semu.

Anda mungkin juga menyukai