Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat, taufiq, serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Pengumpulan Tidak Langsung,Silogisme dan Induksi ini dengan
baik. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kami dari jalan kegelapan
menuju jalan yang terang yakni Agama Islam.
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini belum bisa dikatakan mencapai
tingkat kesempurnaan, Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca guna meningkatkan kualitas makalah penulis selanjutnya. Mohon maaf
apabila ada kesalahan cetak atau kutipan-kutipan yang kurang berkenan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiiinn
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan ................................................................................................................................1
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Penyimpulan Tidak Langsung...........................................................................2
B. Pengertian Induksi .............................................................................................................2
C. Pengertian,Hukum,Bentuk,Susunan Dan Modus Silogisme...............................................3
BAB III Penutup
A. Kesimpulan.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
mengambil suatu kesimpulan umum. Jenis induksi tidak lengkap inilah
yang sering kita jumpai. Alasannya sederhana, karena keterbatasan
manusia.
Silogisme adalah proses logis yang terdiri dari tiga bagian. Dua bagian
pertama merupakan premis-premis atau pangkal tolak penalaran
syllogistik. Sedangkan bagian ketiga merupakan perumusan hubungan
yang terdapat antara kedua bagian pertama melalui pertolongan term
penengah (M). Bagian ketiga ini disebut juga kesimpulan yang berupa
pengetahuan baru. Proses menarik suatu kesimpulan dari pemis-premis
tersebut disebut penyimpulan.
1. Syllogisme Kategoris
3
proposisinya merupakan proposisi kategoris. Untuk lahirnya konklusi
maka pangkal umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi
universal. Sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa
proposisinya harus partikular atau singular, tetapi bisa juga proposisi
universal, tetapi ia diletakkan di bawah aturan pangkalan umumnya.
Dengan demikian satu pangkalan umum dan satu pangkalan khusus
dapat dihubungkan dengan berbagai cara, tetapi hubungan itu harus
diperhatikan kualitas dan kuantitasnya agar kita dapat mengambil
konklusi yang valid. Pangkalan umum disini adalah proposisi pertama
sebagai pernyataan universal yang ditandai dengan kuantifier ‘semua’
untuk menegaskan adanya sifat yang berlaku bagi manusia secara
menyeluruh. Pangkalan khususnya adalah proposisi kedua, meskipun
ia juga merupakan pernyataan universal ia berada di bawah aturan
pernyataan pertama. Bila pangkalan khususnya berupa proposisi
singular, prosedur penyimpulannya juga sama.
5
g. Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor
maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda
kesimpulan menjadi lain.
6
Benar berkaitan dengan proposisi dalam silogisme itu, apakah ia
didukung atau sesuai dengan fakta atu tidak. Bila sesuai dengan
fakta, proposisi itu benar, bila tidak ia salah.
c. Atau hanya terdapat dua premis tanpa konklusi atau satu premis
satu konklusi.
2. Syllogisme hipotesis
7
4. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian
konsekuennya.
3. Silogisme Disyungtif
Seperti : Ia lulus atau tidak lulus Ternyata ia lulus, jadi ia bukan tidak
lulus.
8
Seperti : Hasan di rumah atau di pasar Ternyata tidak di rumah jadi di
pasar.
4. Dilema
9
b. Dengan meneliti alternative yang dikemukakan
• Hukum-hukum Dilema
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Silogisme kategoris
Silogisme hipotetis
Silogisme Disyungtif
Dilema
11
DAFTAR PUSTAKA
12