Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Doni Ariyanto

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044412229

Kode / Nama Mata Kuliah : ISIP4211 / Logika

Kode / Nama UPBJJ :

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNVESITAS TERBUKA
1. Berdasarkan denotasi, term dapat dibedakan menjadi dua, yakni term umum dan term khusus.
a. Term Umum
Term umum yaitu dapat mencakup keseluruhan hal-hal yang ditunjuk dan tida ada
terkecualinya, term umum dapat dibedakan menjadi:
 Universal, yaitu sifat umum yang berlaku di dalamnya tidak terbatas oleh ruang dan
waktu. Misalnya: manusia, bangsa, hewan, dan lain sebagainya.
 Kolektif, yaitu sifat umum yang berlaku di dalamnya menunjuk pada suatu kelompok
tertentu sebagai kesatuan. Misalnya: rakyat Indonesia, bangsa Indonesia, dan lain
sebagainya.
b. Term khusus yaitu hanya menunjuk sebagian dari keseluruhan dari satu bagian atau satu
hal, term khusus dibedakan menjadi:
 Partikular, yaitu sifat khusus yang berlaku di dalamnya hanya menunjuk sebagian tidak
tertentu dari suatu keseluruhan. Misalnya: sebagian manusia, sebagian mahasiswa, dan
lain sebagainya.
 Singular, yaitu sifat khusus yang berlaku di dalamnya hanya menunjuk pada satu hal
atau suatu himpunan yang mempunyai hanya satu anggota. Misalnya: Presiden pertama
Republik Indonesia, Rektor Universitas Indonesia, dan lain sebagainya.

2. Logical fallacy (sesat pikir) merupakan kesalahan dalam menyusun logika berpikir yang tepat
dalam sebuah argument, dimana argument tersebut tidak mempunyai keterkaitan antara
kesimpulan dan premis. Meskipun premis yang disampaikan tepat, tetapi kesimpulannya
salah, dapat dianggap sebagai sesat pikir.

Jenis sesat pikir:

a. Circular argument
Sesat piker yang pertama adalah circular argument atau argumen yang berputar-putar.
Sesat pikir ini akan membuat proses dalam adu argumen menjadi berputar-putar dan tidak
ada habisnya.
b. Appeal to popularity
Sesat pikir ini dilakukan dengan menggunakan pernyataan sebagian besar masyarakat, atau
pendapat yang populer dikalangan besar masyarat sebagai argumen, meskipun terdapat
pendapat yang tidak lebih populer namun lebih masuk akal dalam argumen.

c. Slippery slope
Sesat piker ini memiliki kecenderungan argument yang berasumsi pada sebab akibat yang
salah, dimana tidak terdapat penalaran atau logika yang masuk akal di antara keduanya.

3. Definisi dapat diartikan sebagai penjelasan dari apa yang dimaksudkan dengan sesuatu term,
atau dengan kata lain definisi adalah sebuah pernyataan yang membuat penjelasan tentang arti
sesuatu term.

a. Macam-macam Definisi:

 Definisi nominalis
Definisi nominalis menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum
dimengerti. Ada 6 (enam) macam definisi nominalis yakni:
1. Definisi sinonim, yakni penjelasan dengan memberikan persamaan kata atau
memberikan penjelasan dengan kata yang lebih dimengerti.
2. Definisi simbolis, yakni penjelasan dengan memberikan persamaan pernyataan
berbentuk simbol-simbol.
3. Definisi etimologis, penjelasan dengan memberikan asal usul kata.
4. Definisi semantis, penjelasan tanda dengan suatu arti yang telah terkenal.
5. Definisi stipulatif, penjelasan dengan cara pemberian nama atas dasar kesepakatan
bersama.
6. Definisi denotatif, yakni penjelasan term dengan cara menunjukkan atau
memberikan contoh suatu benda atau hal yang termasuk dalam cakupan term
tersebut.
 Definisi Realis:
Definisi realis adalah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh suatu term. Definisi
realis ada dua macam, yaitu:
1. Definisi esensial, yakni penjelasan dengan menguraikan bagian-bagian yang
menyusun suatu hal. Definisi esnsial dapat dibedakan atas; pertama, definisi analitis
yakni menunjukkan bagian-bagian sesuatu benda yang mewujudkan esensinya.
Kedua, definisi konotatif yakni menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas
genus dan differensia.
2. Definisi deskriptif, yakni penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu
terjadi atau terwujud.

 Definisi praktis
Definisi praktis adalah penjelasan tentang sesuatu ditinjau dari segi penggunaan dan
tujuannya yang sederhana. Definisi praktis ada tiga macam:
1. Definisi operasional, yakni penjelasan suatu term dengan cara menegaskan langkah-
langkah pengujian khusus yang harus dilaksanakan atau dengan metode pengukuran
serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati.
2. Definisi persuasif, yakni penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang
dapat mempengaruhi orang lain.
3. Definisi fungsional, penjelasan sesuatu berdasarkan guna atau tujuan.

b. Syarat merumuskan definisi


1. Definisi tidak boleh terlalu luas atau terlalu sempit dari konotasi kata yang
didefeinisikan.
2. Sebuah definisi (definiens) harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang didefinisikan
(definendum), yakni menunjukkan pengertian yang umum (genus) yang meliputinya
beserta ciri pembedanya yang penting.
3. Definisi tidak boleh menggunakan kata yang didefinisikan.
4. Definisi tidak boleh memakai penjelasan yang justru membingungkan.
5. Definisi sedapat mungkin menggunakan rumusan yang positif, atau definisi tidak
menggunakan bentuk negatif.

Anda mungkin juga menyukai