Laporan
oleh
Hadi Purnawan, M.Pd.
AKAMIGAS BALONGAN
2. Jenis-jenis Definisi
(1)
Definisi nominal: hanya memberi
keterangan dari segi nama perihal istilah
yang
didefinisikan (definisi yang bertolak
dari
kata yang memuat konsep tertentu).
a. Definisi etimologis: usaha memahami suatu
kata/istilah dengan meneliti asal-usulnya
kata atau istilah itu beserta artinya
dasarnya.
b. Definisi via sinonim: dengan menggunakan
padanan dari istilah kata tersebut.
c. Definisi leksikal: mencari arti kata/istilah itu
seperti ditemukan dalam kamus.
(2)
Definisi realis: Berusaha memberi
keterangan tentang hakekat suatu istilah,
sehingga jelas apa sebenarnya pengertian
yang terkandung dalam istilah yang
didefinisikan itu.
a. Definisi esensial: merupakan definisi in
sensu stricto (dalam arti yang sebenarnya).
Dia memberikan keterangan tentang sifat
khas dari hal yang didefinisikan.
b. Definisi deskriptif : memberikan
keterangan tentang sifat-sifat yang dimiliki
oleh hal yang didefinisikan sedemikian rupa,
sehingga kumpulan sifat-sifat itu mencukupi
untuk membedakan hal yang didefinisikan
itu dengan hal-hal lainnya.
c. Definisi kausal:
memberikan keterangan dengan
menunjukkan sebab/ alasan (causa)
terjadinya hal yang didefinisikan.
d. Definisi final:
memberikan keterangan dengan
menunjukkan maksud tujuan dari hal
yang didefinisikan.
e. Definisi genetis:
memberikan keterangan dengan
menunjukkan genesis (proses terjadinya)
sesuatu. Ump.: Air adalah sesuatu yang
terjadi karena gabungan dari H2 dan O.
ISTILAH
Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang yang
dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang has
dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
PERSYARATAN ISTILAH YANG SANTUN DAN BENAR
1.
Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling tepat untuk
mengungkapkan konsep termaksud dan yang tidak menyimpang dari
makna itu,
2. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling singkat di
antara pilihan yang tersedia yang mempunyai rujukan sama.
3. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bernilai rasa (konotasi)
baik.
4. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang sedap didengar
(eufonik).
5. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bentuknya seturut
kaidah bahasa Indonesia.
PENYERAPAN ISTILAH
1. Istilah asing yang akan diserap meningkatkan ketersalinan bahasa asing
dan
bahasa Indonesia secara timbal balik (intertranslatability) mengingat
keperluan masa depan.
2. Istilah asing yang akan diserap mempermudah pemahaman teks asing oleh
pembaca Indonesia
karena dikenal lebih dahulu.
3. Istilah asing yang akan diserap lebih ringkas jika dibandingkan dengan
terjemahan
Indonesianya.
4. Istilah asing yang akan diserap mempermudah kesepakatan antarpakar jika
padanan
terjemahannya terlalu banyak sinonimnya.
5. Istilah asing yang akan diserap lebih cocok dan tepat karena tidak
mengandung konotasi
buruk.
MACAM-MACAM ISTILAH
Istilah terdiri dari dua macam yaitu istilah umum dan istilah khusus. Istilah
umum adalah istilah
yang menjadi unsur bahasa yang digunakan secara umum.
Contoh:
Anggaran belanja. Penilaian.
Daya. Radio.
Nikah. Takwa.
Istilah khusus adalah istilah yang pemakaiannya dan maknanya terbatas pada
suatu bidang
tertentu.
Contoh:
Apendektomi Kurtosis
Bipatride Pleisosen
Istilah
apotek hidup
daya angkut
garis lintang
taman burung
aman laut
Bahasa Serumpun
gambut
nyeri
gawai
Indonesia
Samenwerking
kerjasama
Balanced budget
anggaran berimbang
Medication
pengobatan
ii.Istilah Serapan
Asing
Indonesia
Agent
agen
Atom
atom
Amputation
amputasi
Bungalow
bungalo
Energy energi
iii.Istilah Serapan Terjemahan
Asing
Indonesia
Bound morphem
morfem terikat
Clay colloid
koloid lempung
Clearance volume
Supermarket
pasar swalayan
Subdivision
subbagian
Absorpsi, pasif : Pergerakan ion-ion dan air ke dalam akar tanaman sebagai
hasil difusi
sepanjang gradien aktifitas.
Adsorpsi : Suatu proses dimana atom-atom, molekul-molekul, atau ion-ion
dijerap
oleh permukaan benda padat melalui ikatan fisika atau kimia, yaitu
penjerapan kation oleh mineral-mineral bermuatan negatif
Bahan induk : Bahan mineral tak terkonsolidasi dan lebih atau kurang terlapuk
secara
kimiawi, atau bahan organik dimana solum tanah terbentuk selama
proses pedogenik.
Bahan organik tanah : Fraksi organik dari tanah termasuk hewan dan tumbuhan
yang tinggal di
dalamnya yang telah mengalami dekomposisi sampai pada suatu
keadaan dimana sulit untuk mengenali bahan aslinya, residu mikrobia,
dan produk akhir dekomposisi yang relatif stabil (humus).
Bahan residu : Bahan mineral tak terkonsolidasi dan sebagian terlapuk yang
diakumulasikan oleh disintegrasi batuan terkonsolidasi di tempat.
DEFINISI
Penulisan Proposal
oleh
Hadi Purnawan, M.Pd.
SEKUENS:
Pengertian
proposal
Beberapa jenis proposal
Proposal untuk sponsor
kegiatan
Proposal penelitian
Tips membuat proposal
1. Pengertian proposal
Proposal
Ciri-Ciri Proposal:
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan
Layout
Layout menjadi bagian yang enting di dalam
proposal.
Dari layout anda, setidaknya bisa memberikan
keyakinan lebih pada pihak sponsor, proposal
anda akan terlihat berbeda di mata Sponsor.
Sistimatika layout:
1. Ukuran kertas
2. Halaman Cover
3. Tampilan Halaman
4. Penjilidan
5. Wrapping
6. CD Interaktif
Kelengkapan Data
1. Latar belakang
2. Nama Acara
3. Tema Acara
4. Waktu dan tempat pelaksanaan
5. Sasaran Acara
6. Tujuan Acara
7. Manfaat Acara
4. Proposal Penelitian
Proposal Penelitian dibagi 4 yaitu:
1. Proposal Penelitian Pengembangan, misalnya: skripsi,
tesis, dan disertasi
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka. misalnya
mengumpulkan data atau informasi dari berbagai
sumber
pustaka
3. Proposal Penelitian Kualitatif, bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif
4. Proposal Penelitian Kuantitatif, berdasarkan data
empiris
di lapangan.
Sistimatika
Proposal
Penelitian
Terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1)Bagian
lingkup,
pemikiran
dasar
metodologi;
3) Bagian pelengkap
pustaka, lampiran,
tabel, dsb.
penutup,
yang
berisi
daftar
5. Tips membuat
proposal
PENGERTIAN
Komposisi yang di karang oleh Prof.Dr Gorys Keraf,
menjelaskan bagaimana tehnik seorang penulis dalam melengkapi
sebuah karyanya.di butuhkan beberapa hal yang perlu di cermati
seperti: pengumpulan data, Kutipan dan footnote.
Dalam penulisan ada beberapa hal yang diperhatikan, karena
sebuah penulisan dapat dipercaya kebenaran dan keaktualannya
dengan adanya hal-hal itu. Beberapa hal tersebut adalah sebagai
berikut :
A.
Teknik pengumpulan data.
B.
Wawancara dan angket.
C.
Observasi dan penelitian lapangan.
D.
Penelitian pendapat.
E.
Penelitian kepustakaan.
F.
Mekanisme perpustkaan.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara
wawancara kepada narasumber langsung atau kepada setiap
golongan orang yang berkenaan dengan kebutuhan informasi
sang penulis. Observasi atau pengliahatan langsung juga
mengajak penulis untuk bisa melihat lebih dekat pada fakta
yang terjadi di lapangan dan tehnik ini juga dapat membantu
mata dan hati lebih peka sehingga sang penulis mampu
menganalisa perkembangan sebuah objek dengan pasti
Buku katalogs.
Indeks majalah.
Indeks harian.
Kamus umum.
Ensiklopedia umum
Pencatatan data.
Buku-buku Refensi lainnya.
Kutipan
Kutipan adalah suatu hal yang tidak akan pernah terlepas
dalam hal pembuatan tulisan oleh sebab itu aturan mengutip
sangat di tekankan untuk menghindari plagiatisme yang bisa saja
terjadi.
Kutipan dibedakan menjadi dua yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Prinsipnya dalam mengutip yaitu :
jangan mengadakan perubahan, tidak boleh memperbaiki
langsung kesalahan dalam kutipan tapi harus menggunakan sic!
Untuk pembetulan, dan juga tidak boleh menghilangkan bagian
bila itu mengubah makna aslinya
Footnote
Catatan kaki (footnote) adalah daftar keterangan khusus
yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab
karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk
memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber
kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan/bibliografi
Penulisan Footnote :
1
. Nama belakang penulis, Judul buku, (tempat : Penerbit,
Tahun), Halaman.
.
KONVENSI NASKAH
oleh
Hadi Purnawan
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini diharapkan
mahasisma mampu membuat
naskah
dengan persyaratan formal, agar
bentuk karangannya kelihatan
menarik
KONVENSI NASKAH
Persyaratan bentuk:
a. Formal: memenuhi semua
persyaratan
yang dituntut oleh
konvensi
b. Semi formal: memenuhi sebagian
persyaratan formal
c. Non-formal: tidak memakai
persyaratan
formal
Persyaratan Formal
1.
2. Konvensi Naskah
lainnya:
Ukuran kertas: kwarto atau A4
a.
2. Konvensi Naskah
lainnya
g. No. halaman:
1) Pada Bagian Pelengkap Pendahuluan:
angka Romawi / angka Romawi dengan titik (I/i)
2) Pada Isi Karangan dan Bagian Pelengkap
Penutup:
angka Arab
3) Bila tulisan pada halaman itu dimulai dengan
huruf
kapital, nomor halaman harus diletakkan di
bawah
4) Diletakkan 2,5 cm dari pinggir atas kertas /
pinggir
bawah, di tengah atau pada margin kanan
2. Konvensi Naskah
lainnya
h. Judul bab:
1) di tengah besar huruf 14 dari pinggir atas kertas 4;
2) tak boleh digarisbawahi/ diberi titik/ tanda lainnya
3) pemotongan huruf harus sesuai konteks
i. Huruf miring / italic untuk:
1) judul buku, majalah, harian, dan ensiklopedia
2) bahasa asing dan kata yang dipentingkan
j. Penulisan angka:
1) kurang dari seratus: dengan huruf; lebih dari 3 angka: d
2) kalimat tidak boleh diawali dengan angka
3) setengah; seperempat; 56 ; 1250
4) untuk prosentasi, tanggal, nomor jalan, nomor tilpun, n
5) Akte Notaris dll. (surat2 hukum): tanggal dan tahun den
1) Judul Pendahuluan
MANAJEMEN LINGKUNGAN
I/i
2) Halaman Pengesahan
MANAJEMEN LINGKUNGAN
titimangsa
Pembimbing I
Pembimbing II
.
Ketua Jurusan
.
3) Halaman Judul
MANAJEMEN LINGKUNGAN
SKRIPSI SARJANA
oleh
NAMA MAHASISWA
NIM ..
LOGO
PRODI
AKADEMIK
NAMA KOTA
2016
3) HALAMAN JUDUL
(Keterangan)
a) Jarak judul skripsi sarjana
= 5 spasi
b) Jarak skripsi sarjana tugas = 5 spasi
c)
d)
e)
f)
g)
h)
4)
a)
b)
c)
d)
Halaman Persembahan
Boleh ada, boleh tidak ada
Bentuknya bebas: prosa, puisi, kata
mutiara, dsb.
Tempatnya agak bebas: di tengah, di
sebelah
kanan atas, di sebelah kiri atas, di
sebelah
kiri bawah, di sebelah kanan bawah
Tetapi tulisannya harus mendatar, tidak
boleh
dari atas ke bawah
5) Kata Pengantar
Sekurang-kurangnya memuat:
a) Dalam rangka apa, dan mengapa
memilih topik itu
b) Bagaimana karangan digarap: diskriptif,
argumentatif, analisis
c) Suka duka penulis dalam mencari data
d) Siapa saja yang membantu
e) Pernyataan terimakasih
f) Perendahan diri
g) Harapan
5) Kata Pengantar
(Teknik Penulisan a.)
KATA PENGANTAR
}4 spasi
} 4 spasi
Jakarta, Juli 2015
} 4 spasi
KARMAN
5) KATA PENGATAR
(Tenik Penulisan b.)
KATA PENGANTAR
.
.
} 4 spasi
Jakarta, .. KARMAN
Keterangan: bila kertasnya kurang,
pemotongan
harus disisakan paling tidak
satu baris
Kata Pengantar
6)
Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman 3
cm
KATA PENGANTAR .iii
DAFTAR ISI. v
BAB I. KERUSAKAN LINGKUNGAN1
A. Mesopotamia Jaman Dahulu.5
B. Inggris Sesudah Revolusi .. 10
BAB II. PEMULIHAN LINGKUNGAN..15
A. Penyebab Kerusakan 21
B. 1. Kemiskinan struktural .. 33
2. Pembuangan limbah 35
LAMPIRAN40
DAFTAR PUSTAKA.99
INDEKS103
7) Daftar Pustaka
Arman, S.A. Sekali lagi Teroris, Kompas, 19 Januari, 1974, hal.
5.
Geertz, C. Agricultural Involution.
Berkeley: University of California Press, 1963.
Selamat, Ahmad. 2013. Cara Mudah membuat TESIS.
Bandung:Lubuk Agung.
Seavoy, R.E. The Shading Cycle in Shifting Cultivation,
Annuals. Association of American Geographers. 63, 4:
522-528
---------------. 2012.The Transition to Continuous Rice Cultivation
in Kalimantan. Annuals. Association of American
Geographers.
63, 2: 218-225
*Catatan: Bukan garis terputus-putus, tapi garis lurus
8)
Indeks
INDEKS
METODOLOGI
PENELITIAN
HADI PURNAWAN, M.PD.
Pendahuluan
Penelitian
adalah pekerjaan
ilmiah yang bermaksud
mengungkapkan rahasia ilmu
secara obyektif, dengan
dibentengi bukti-bukti yang
lengkap dan kokoh.
1.
2.
3.
Untuk
4.
5.
6.
akal sehat
prasangka
intuisi
penemuan kebetulan dan cobacoba
pendapat otoritas ilmiah dan pikiran
kritis
Pendekatan ilmiah
Dengan
Historis, bertujuan
membuat rekonstruksi masa lampau
secara sistematis dan obyektif, dengan
cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasikan, serta
mensintesiskan bukti-bukti untuk
menegakkan fakta dan memperoleh
kesimpulan yang kuat.
Penelitian Deskriptif,
bertujuan membuat
pencandraan (deskripsi) secara
sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifatsifat populasi atau daerah
tertentu.
Penelitian
Perkembangan,
bertujuan menyelidiki pola dan
perurutan pertumbuhan
dan/atau perubahan sebagai
fungsi waktu
Penelitian
Kasus dan
Penelitian Lapangan,
bertujuan mempelajari secara
intensif latar belakang dan
keadaan sekarang (termasuk
interaksinya) suatu unit sosial
Penelitian
Korelasional,
bertujuan mendeteksi sejauh
mana variasi-varisasi pada suatu
faktor berkaitan dengan variasivariasi pada satu atau lebih
faktor lain berdasarkan koefisien
korelasi
Penelitian
Kausal Komparatif,
bertujuan menyelidiki
kemungkinan hubungan sebabakibat dengan cara : berdasar atas
pengamatan terhadap akibat yang
ada, mencari kembali faktor yang
mungkin menjadi penyebab
melalui data tertentu.
Penelitian
Eksperimental
Sungguhan, bertujuan menyelidiki
kemungkinan saling hubungan sebabakibat dengan cara mengenakan satu
atau lebih kondisi perlakuan kepada
satu atau lebih eksperimental dan
memperbandingkan hasilnya dengan
satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak dikenai kondisi perlakuan itu.
Penelitian
Eksperimental Semu,
bertujuan memperoleh informasi
yang merupakan perkiraan bagi
informasi yang dapat diperoleh
dengan eksperimen yang sebenarnya
dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol
dan/atau memanipulasikan semua
variabel yang relevan
Rencana Penelitian
Untuk
melakukan observasi
dengan tujuan tertentu atau
suatu penelitian jelas diperlukan
suatu rencana kegiatan yang
terinci, yang umum disebut
rencana atau proposal penelitian
Latar belakang
Tujuan Penelitian
Hipotesis
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis
Latar belakang
Pada
Selanjutnya
dapat dikemukakan
perbedaan penelitian ini dengan
penelitian yang lain.
Latar belakang yang baik atau
sempurna akan sangat
menunjang penentuan
permasalahan yang akan
dikemukakan.
Menentukan
atau mendefinisikan
permasalahan dipandang
merupakan bagian yang terpenting
dalam menyusun rencana
penelitian.
Permasalahan pada umumnya
dikemukakan dengan kalimat
bentuk pertanyaan, tetapi tidak
merupakan keharusan.
Tujuan Penelitian
Tujuan
Hipotesis
Hipotesis
merupakan suatu
argumen yang akan diuji
kebenarannya dimana tidak
setiap penelitian harus
menuliskan hipotesisnya.
Dalam
Metode Analisis
Banyak
Ditinjau
Bentuk Pengamatan
Dengan
memperhatikan
perbedaan cara pengamatan
atau bentuk observasi yang
dilakukan, penelitian dapat
dibedakan dalam kelompok
sebagai berikut:
Eksperimen
Pada
dasarnya eksperimen
dilakukan untuk mempelajari
bagaimana pengaruh sebuah
perlakuan atau lebih terhadap
variabel respon yang
diperhatikan
Misal
Penelitian
survai selalu
Penelitian
Survai
Misalnya,
untuk mempelajari
kadar pencemaran sungai dan
perilaku penympangan seksual
pada mahasiswa diambil sampel
yang selalu merupakan bagian
yang sangat kecil dari air sungai
dan para mahasiswa yang ingin
dipelajari.
Penelitian Partisipan
Dalam
Pada
Penelitian Kepustakaan
Yang
dimaksud penelitian
kepustakaan adalah penelitian
yang dilakukan hanya berdasarkan
atas karya tertulis, termasuk hasil
penelitian baik yang telah maupun
yang belum dipublikasikan.
Contoh-contoh
penelitian
semacam ini adalah penelitian
sejarah, berbagai penemuan
rumus-rumus dibidang
matematika dan statiska, dan
lain sebagainya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Validitas
Validitas
Reliabelitas
atau tingkat
ketetapan (consistency atau
keajegan) adalah tingkat
kemampuan instrumen
penelitian untuk mengumpulkan
data secara tetap dari
sekelompok sampel.
Instrumen
Dalam
Dan,
PENULISAN
LAPORAN PENELITIAN
117
TUJUAN PENULISAN
LAPORAN PENELITIAN
MENGKOMUNIKASIKAN
HASIL
PENELITIAN UNTUK
PERTANGGUNG-JAWABAN
DOKUMENTASI/PUBLIKASI
MENJADI BUKTI PELAKSANAAN
PENELITIAN
118
KERANGKA PENULISAN
LAPORAN PENELITIAN
LAPO R AN
P E N E L IT IA N
PEN D AH U LU AN
K A J IA N P U S T A K A
M ETO D O LO G I
P E N E L IT IA N
H A S IL
P E N E L IT IA N
K E S IM P U L A N
DAN
SARAN
119
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
RUMUSAN DAN BATASAN
MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
METODE PENELITIAN
AGENDA PENELITIAN
120
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.4 Metode Penelitian
1.4.1 Sumber pengumpulan data
1.4.2 Jenis data
1.4.3 Analisis data
121
123
LATAR BELAKANG
MASALAH
PAPARAN
ADANYA
KESENJANGAN
TEORETIK
PRAKTIS
KAJIAN
TEORI/HASIL
PENELITIAN
KAJIAN HASIL PENGAMATAN
PENGALAMAN
KESIMPULAN SEMINAR
MELANDASI RUMUSAN
MASALAH
124
RUMUSAN MASALAH
PERTANYAAN
PENELITIAN
BERBENTUK KALIMAT TANYA
BERISI VARIABEL & SUBJEK PENELITIAN
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
UNTUK DIJAWAB SECARA EMPIRIK
MENGAJUKAN METODE ANALISIS DAN
ALASAN PENGGUNAAN ALAT ANALISIS
125
TUJUAN PENELITIAN
UNGKAPAN
126
MANFAAT PENELITIAN
MANFAAT
HASIL PENELITIAN
MANFAAT BAGI
PENGEMBANGAN ILMU &
PEMBANGUNAN
TEORETIS & PRAKTIS
MENDUKUNG KELAYAKAN
PENELITIAN
127
KAJIAN PUSTAKA
MEMAPARKAN
HASIL KAJIAN
PUSTAKA
KAJIAN TTG VARIABEL YANG
TERCAKUP DLM PENELITIAN
SUMBER PUSTAKA:
METODE PENELITIAN
OBYEK
PENELITIAN
DATA / VARIABEL
PENGUMPULAN DATA
HIPOTESIS
ANALISIS DATA
129
OBYEK PENELITIAN
SEBUTKAN
JENIS PENELITIANNYA
TUNJUKKAN RELEVANSINYA DGN.
MASALAH/HIPOTESIS PENELITIAN
JIKA
EKSPERIMENTAL, PAPARKAN:
130
DATA / VARIABEL:
POPULASI DAN SAMPEL
ISTILAH
DATA / VARIABEL:
INSTRUMEN PENELITIAN
SEBUTKAN
INSTRUMEN YG
DIPAKAI UTK PENGUMPULAN
DATA
CARA PENGEMBANGAN
INSTRUMEN
VALIDITAS & RELIABILITASNYA
SPESIFIKASI
132
METODE PENGUMPULAN
DATA
SEBUTKAN
LANGKAH
OPERASIONAL PENGUMPULAN
DATA
PETUGAS ATAU PENELITI
SENDIRI
KUALIFIKASI DAN JUMLAH
PETUGAS
WAKTU PENGUMPULAN DATA
ADANYA PELATIHAN PETUGAS
(JIKA PERLU DILAKUKAN)
133
ANALISIS DATA
SEBUTKAN
JENIS
STATISTIKNYA JIKA
PENELITIAN KUANTITATIF
JELASKAN ALASAN PEMILIHAN
PENGGUNAAN JENIS
STATISTIK
KETEPATAN JENIS STATISTIK
TERGANTUNG PADA:
JENIS VARIABEL
RANCANGAN PENELITIAN
ASUMSI STATISTIK
134
HASIL PENELITIAN
DESKRIPSI
DATA:
PENGUJIAN
135
PEMBAHASAN
MENJAWAB MASALAH PENELITIAN
MEMAPARKAN BAGAIMANA TUJUAN
DICAPAI
MENAFSIRKAN TEMUAN-TEMUAN
MENGINTEGRASIKAN
TEMUAN KE
KUMPULAN PENGETAHUAN
MENJELASKAN IMPLIKASI TEMUAN
MEMBANDINGKAN TEMUAN LAIN
MENJELASKAN SEBAB HIPOTESIS
DITOLAK
136
PENUTUP
KESIMPULAN
BAGIAN AKHIR
DAFTAR
PUSTAKA
INSTRUMEN PENELITIAN
DATA MENTAH/ANGKA STATISTIK
SURAT IJIN PENGUMPULAN DATA,
DLL
138
www.imanph.worpdress.com
PENULISAN
SURAT LAMARAN KERJA
Pendekatan
AIDA
Pengorganisasian Surat Lamaran
Kerja
Tips untuk Pelamar Kerja
Pendekatan AIDA
Surat
Pengorganisasian
Surat Lamaran Kerja
Paragraf Pembuka
Rangkuman
Nama
Sumber Publikasi
Pertanyaan
Cuplikan Berita
lanjutan
Paragraf Pertengahan
Pendidikan
Pengalaman Kerja
Sikap, minat, aktivitas dan
kualitas personal
Paragraf Penutup
Harapan untuk tindakan