Anda di halaman 1dari 145

Materi Teknik Penulisan

Laporan
oleh
Hadi Purnawan, M.Pd.

AKAMIGAS BALONGAN

Teknik Penulisan Laporan


Definisi dan Istilah
Penulisan Proposal
Konvensi Naskah
Catatan Kaki
Penulisan Bibliografi
Metodologi Penelitian
Penulisan Laporan Penelitian
Penulisan Lamaran Kerja

Definisi dan Istilah


1. Pengertian.
Secara leksikal, definisi berarti pembatasan.
Artinya, menentukan batas-batas pengertian yang
terkandung dalam istilah tertentu, sehingga jelas
apa yang dimaksudkan, dan dengan demikian
dapat dibedakan dengan pengertian-pengertian
lain.
Lebih jelas: Definisi adalah perumusan yang
singkat, padat, jelas dan tepat tentang makna (isi
dan luas pengertian) yang terkandung dalam
istilah tertentu, sehingga istilah tersebut dapat
dibedakan dengan tegas dari istilah-istilah lainnya.

2. Jenis-jenis Definisi
(1)
Definisi nominal: hanya memberi
keterangan dari segi nama perihal istilah
yang
didefinisikan (definisi yang bertolak
dari
kata yang memuat konsep tertentu).
a. Definisi etimologis: usaha memahami suatu
kata/istilah dengan meneliti asal-usulnya
kata atau istilah itu beserta artinya
dasarnya.
b. Definisi via sinonim: dengan menggunakan
padanan dari istilah kata tersebut.
c. Definisi leksikal: mencari arti kata/istilah itu
seperti ditemukan dalam kamus.

(2)
Definisi realis: Berusaha memberi
keterangan tentang hakekat suatu istilah,
sehingga jelas apa sebenarnya pengertian
yang terkandung dalam istilah yang
didefinisikan itu.
a. Definisi esensial: merupakan definisi in
sensu stricto (dalam arti yang sebenarnya).
Dia memberikan keterangan tentang sifat
khas dari hal yang didefinisikan.
b. Definisi deskriptif : memberikan
keterangan tentang sifat-sifat yang dimiliki
oleh hal yang didefinisikan sedemikian rupa,
sehingga kumpulan sifat-sifat itu mencukupi
untuk membedakan hal yang didefinisikan
itu dengan hal-hal lainnya.

c. Definisi kausal:
memberikan keterangan dengan
menunjukkan sebab/ alasan (causa)
terjadinya hal yang didefinisikan.
d. Definisi final:
memberikan keterangan dengan
menunjukkan maksud tujuan dari hal
yang didefinisikan.
e. Definisi genetis:
memberikan keterangan dengan
menunjukkan genesis (proses terjadinya)
sesuatu. Ump.: Air adalah sesuatu yang
terjadi karena gabungan dari H2 dan O.

3. Kaidah Penyusunan Definisi.


(1) Definisi harus dapat dibolak-balik dengan hal yang
didefinisikan.
Artinya, luas keduanya haruslah sama. Misalnya:
manusia, yang didefinisikan sebagai hewan
yang berakal budi. Ini dapat dibalik tanpa
menambah arti. Bandingkan dengan topi, yang
didefinisikan, umpamanya, sebagai alat untuk
menutup kepala.
(2) Hal yang didefinisikan tidak boleh masuk dalam
definisi. Kalau itu terjadi, kita jatuh dalam bahaya
circulus in definisiendo.
Artinya, sesudah berputar-putar beberapa
lamanya, kita dibawa kembali ke titik pangkal oleh
definisi itu. Kita tidak maju sedikit pun. Misalnya:
Logika adalah pengetahuan yang menerangkan
tentang hukum-hukum logika.

(3) Definisi tidak boleh dirumuskan secara negatif


sejauh
dapat dirumuskan secara positif.
Definisi dimaksudkan untuk mengungkap apa
makna yang terkandung dalamhal yang
didefinisikan, dan bukan untuk mengungkapkan
apa makna yang tidak terkandung dalam hal yang
didefinisikan. Kalau terpaksa, boleh dirumuskan
secara negatif. Umpamanya: sejajar, kita
definisikan sebagai dua garis yang tidak akan
bertemu
(4) Definisi tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang
kabur.
itu terjadi maka definisi tidak mencapai tujuan.
Terjadi apa yang disebut ignotum per ignotius,
yakni orang mendefinisikan sesuatu yang tidak
diketahui dengan pertolongan sesuatu yang lebih
tidak diketahui lagi.

ISTILAH
Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang yang
dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang has
dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
PERSYARATAN ISTILAH YANG SANTUN DAN BENAR
1.

Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling tepat untuk
mengungkapkan konsep termaksud dan yang tidak menyimpang dari
makna itu,
2. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling singkat di
antara pilihan yang tersedia yang mempunyai rujukan sama.
3. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bernilai rasa (konotasi)
baik.
4. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang sedap didengar
(eufonik).
5. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bentuknya seturut
kaidah bahasa Indonesia.

PENYERAPAN ISTILAH
1. Istilah asing yang akan diserap meningkatkan ketersalinan bahasa asing
dan
bahasa Indonesia secara timbal balik (intertranslatability) mengingat
keperluan masa depan.
2. Istilah asing yang akan diserap mempermudah pemahaman teks asing oleh
pembaca Indonesia
karena dikenal lebih dahulu.
3. Istilah asing yang akan diserap lebih ringkas jika dibandingkan dengan
terjemahan
Indonesianya.
4. Istilah asing yang akan diserap mempermudah kesepakatan antarpakar jika
padanan
terjemahannya terlalu banyak sinonimnya.
5. Istilah asing yang akan diserap lebih cocok dan tepat karena tidak
mengandung konotasi
buruk.

MACAM-MACAM ISTILAH
Istilah terdiri dari dua macam yaitu istilah umum dan istilah khusus. Istilah
umum adalah istilah
yang menjadi unsur bahasa yang digunakan secara umum.
Contoh:
Anggaran belanja. Penilaian.
Daya. Radio.
Nikah. Takwa.
Istilah khusus adalah istilah yang pemakaiannya dan maknanya terbatas pada
suatu bidang
tertentu.
Contoh:
Apendektomi Kurtosis
Bipatride Pleisosen

SUMBER ISTILAH DAN KATA NAMA

1.Kosakata Bahasa Indonesia


Kata Nama
Bumi Siliwangi
Kota Bunga
Kota Udang
Taman Mekar Sari
Taman Mini Indonesia t
wisata bahari
karang
menara
permata
2.Kosakata Bahasa Serumpun
12
Asing
Peat
Pain
Device

Istilah
apotek hidup
daya angkut
garis lintang
taman burung
aman laut

Bahasa Serumpun
gambut
nyeri
gawai

KOSAKATA BAHASA ASING


i.Istilah Terjemahan
Asing

Indonesia

Samenwerking

kerjasama

Balanced budget

anggaran berimbang

Medication

pengobatan

ii.Istilah Serapan
Asing

Indonesia

Agent

agen

Atom

atom

Amputation

amputasi

Bungalow

bungalo

Energy energi
iii.Istilah Serapan Terjemahan
Asing

Indonesia

Bound morphem

morfem terikat

Clay colloid

koloid lempung

Clearance volume

volume ruang bakar

Supermarket

pasar swalayan

Subdivision

subbagian

Absorpsi, pasif : Pergerakan ion-ion dan air ke dalam akar tanaman sebagai
hasil difusi
sepanjang gradien aktifitas.
Adsorpsi : Suatu proses dimana atom-atom, molekul-molekul, atau ion-ion
dijerap
oleh permukaan benda padat melalui ikatan fisika atau kimia, yaitu
penjerapan kation oleh mineral-mineral bermuatan negatif
Bahan induk : Bahan mineral tak terkonsolidasi dan lebih atau kurang terlapuk
secara
kimiawi, atau bahan organik dimana solum tanah terbentuk selama
proses pedogenik.
Bahan organik tanah : Fraksi organik dari tanah termasuk hewan dan tumbuhan
yang tinggal di
dalamnya yang telah mengalami dekomposisi sampai pada suatu
keadaan dimana sulit untuk mengenali bahan aslinya, residu mikrobia,
dan produk akhir dekomposisi yang relatif stabil (humus).
Bahan residu : Bahan mineral tak terkonsolidasi dan sebagian terlapuk yang
diakumulasikan oleh disintegrasi batuan terkonsolidasi di tempat.

CONTOH DAFTAR ISTILAH PERTANIAN


Agroekoteknologi : teknologi pertanian.
Alih guna lahan : peralihan penggunaan lahan dari hutan menjadi lahan
perkebunan, lahan sawah menjadi areal pemukiman dan seterusnya.
Bahan organik tanah : Hasil dekomposisi seresah tumbuhan, hewan yang
mati, produk sintesa
mikroba, serta asam-asam
Bioaktivator : Aktivator biologis perombakan bahan organik
Cekaman air : Kondisi di mana tanaman kekurangan air dan layu akibat dari
defisit neraca air
Evaporasi : proses hilangnya air melalui penguapan dari permukaan
tanah,permukaan batang,dan permukaan daun.
Absorpsi, aktif : Pergerakan ion-ion dan air ke dalam akar tanaman sebagai
hasil proses
proses metabolisme oleh akar, dan seringkali melawan gradien aktifitas.

PERBEDAAN KATA DAN ISTILAH


perbedaanya terdapat dalam jumlah
makna.Dalam kata terdapat banyak makna.
misalnya saya adalah pemenang.kata saya
mempunyai banyak makna. Bisa bermakna
sanh pembaca, sang penulis, atau yang lain.
Sedangkan istilah mempunyai satu makna.
Misalnya embrio adalah salah satu ilmu yang
di pelajari dalam biologi. Istilah embrio
mempunyai arti satu yaitu janin. meskipun
kita membuat 10 kalimat denganistilah
embrio, maknanya akan tetap. kesimpulannya
semua kata tidak dapat menjadi istilah, tetapi
semua istilah dapat menjadi kata.

DEFINISI

Suatu pernyataan yang


menerangkan pengertian suatu
hal atau konsep istilah tertentu.
Dalam membuat definisi hal
yang perlu di perhatikan adalah
tidak boleh mengulang kata atau
istilah yang kita definisikan.

Penulisan Proposal
oleh
Hadi Purnawan, M.Pd.

SEKUENS:
Pengertian

proposal
Beberapa jenis proposal
Proposal untuk sponsor
kegiatan
Proposal penelitian
Tips membuat proposal

1. Pengertian proposal
Proposal

kegiatan: rencana yang dituangkan


dalam bentuk rancangan kerja yang bersifat
formal.
Berasal dari kata Propositum yang berarti
menampilkan
ke
muka,
membayangkan,
mengajukan, mengusulkan.
Kemampuan
membuat
proposal,
laporan
pertanggungjawaban, dan surat-surat kegiatan
merupakan salah satu pokok materi yang perlu
diberikan dalam organisasi atau pelaksanaan
kegiatan.

2. Beberapa jenis proposal


Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal.
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1)
bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman
judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi,
dan pengesahan permohonan;
2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah,
tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar),
metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan
dan kerugian, waktu, dan biaya;

3) bagian pelengkap penutup, yang


berisi daftar pustaka, lampiran,
tabel, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal
merupakan variasi atau bentuk lain
dari bentuk proposal formal karena
tidak memenuhi syarat-syarat
tertentu atau tidak selengkap seperti
proposal bentuk formal.

Ciri-Ciri Proposal:
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan

yang akan dilakukan


2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu
kegiatan
3. Berisikan tujuan & latar belakang acara
4. Berupa lembaran-lembaran berisi
pemberitahuan yang telah dijilid yang
nantinya diserahkan kepada si empunya
acara
5. .................................. dst

3. Proposal untuk Sponsor Kegiatan

Proposal : suatu pedoman dalam berproses


selanjutnya.
Ketika merencanakan sebuah acara besar
dengan menggundang massa dibutuhkan
kehadiran sponsor.
Proposal menjadi senjata untuk menunjukkan,
menyakinkan
pihak
sponsor
untuk
ikut
berpartisipasi.
Proposal sponsor unik, buatlah berbeda dari
yang lain.
Ingat:
jangan
sampai
pihak
sponsor
menganggap anda seperti meminta, berikanlah
penyajian yang membuat pihak sponsor
tertarik pada acara anda.

Hal yang perlu diperhatikan:


1. Waktu persiapan, makin sempit waktu makin sulit
memperoleh
sponsor
2. Penyelenggara, semakin besar reputasi anda,
semakin mudah
pihak sponsor percaya.
3. Jenis Kegiatan, sesuaikan sponsor dengan kegiatan
4. Penonton atau peserta, berilah target yang akan
dicapai dalam
proposal, dan fokus golongan apa.
5. Aspek dalam proposal sponsor adalah:
- Lay out
- Kelengkapan perencanaan acara
- Penawaran sponsor/mekanisme kerjasama

Layout
Layout menjadi bagian yang enting di dalam
proposal.
Dari layout anda, setidaknya bisa memberikan
keyakinan lebih pada pihak sponsor, proposal
anda akan terlihat berbeda di mata Sponsor.
Sistimatika layout:
1. Ukuran kertas
2. Halaman Cover
3. Tampilan Halaman
4. Penjilidan
5. Wrapping
6. CD Interaktif

Kelengkapan Data
1. Latar belakang
2. Nama Acara
3. Tema Acara
4. Waktu dan tempat pelaksanaan
5. Sasaran Acara
6. Tujuan Acara
7. Manfaat Acara

4. Proposal Penelitian
Proposal Penelitian dibagi 4 yaitu:
1. Proposal Penelitian Pengembangan, misalnya: skripsi,
tesis, dan disertasi
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka. misalnya
mengumpulkan data atau informasi dari berbagai
sumber
pustaka
3. Proposal Penelitian Kualitatif, bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif
4. Proposal Penelitian Kuantitatif, berdasarkan data
empiris
di lapangan.

Sistimatika
Proposal
Penelitian
Terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1)Bagian

pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan


halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, dan
pengesahan permohonan;
2) Isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan
masalah,
tujuan, ruang
(anggapan dasar),

lingkup,

pemikiran

dasar

metodologi;
3) Bagian pelengkap
pustaka, lampiran,
tabel, dsb.

penutup,

yang

berisi

daftar

5. Tips membuat
proposal

Tentukan masalah atau latar belakang kegiatan.


-Melibatkan semua pemangku kepentingan dan mencoba
untuk
-

mendapat dukungan dari masyarakat setempat.


-Menunjukkan bagaimana alokasi dana tersebut.
-Menyertakan setiap dokumen pendukung,
-Edit proposal dengan hati-hati untuk setiap kesalahan
ketik
atau kesalahan lainnya.
-Cara yang terakhir,apabila proposal itu ditujukan ke
suatu
badan atau birokrasi pemerintah, kita harus mempunyai
orang/channel /jaringan, sehingga proposal tersebut ada
yang mengurusi.

Catatan Kaki dan


Bibliografi

PENGERTIAN
Komposisi yang di karang oleh Prof.Dr Gorys Keraf,
menjelaskan bagaimana tehnik seorang penulis dalam melengkapi
sebuah karyanya.di butuhkan beberapa hal yang perlu di cermati
seperti: pengumpulan data, Kutipan dan footnote.
Dalam penulisan ada beberapa hal yang diperhatikan, karena
sebuah penulisan dapat dipercaya kebenaran dan keaktualannya
dengan adanya hal-hal itu. Beberapa hal tersebut adalah sebagai
berikut :
A.
Teknik pengumpulan data.
B.
Wawancara dan angket.
C.
Observasi dan penelitian lapangan.
D.
Penelitian pendapat.
E.
Penelitian kepustakaan.
F.
Mekanisme perpustkaan.

Pengumpulan Data
Pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara
wawancara kepada narasumber langsung atau kepada setiap
golongan orang yang berkenaan dengan kebutuhan informasi
sang penulis. Observasi atau pengliahatan langsung juga
mengajak penulis untuk bisa melihat lebih dekat pada fakta
yang terjadi di lapangan dan tehnik ini juga dapat membantu
mata dan hati lebih peka sehingga sang penulis mampu
menganalisa perkembangan sebuah objek dengan pasti

Ada beberapa hal yang dapat membantu kita dalam


proses pengumpulan data-data sebelum membuat karya
tulis, yaitu :
A.
B.
C.
D.
E.
G.
F.

Buku katalogs.
Indeks majalah.
Indeks harian.
Kamus umum.
Ensiklopedia umum
Pencatatan data.
Buku-buku Refensi lainnya.

Kutipan
Kutipan adalah suatu hal yang tidak akan pernah terlepas
dalam hal pembuatan tulisan oleh sebab itu aturan mengutip
sangat di tekankan untuk menghindari plagiatisme yang bisa saja
terjadi.
Kutipan dibedakan menjadi dua yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Prinsipnya dalam mengutip yaitu :
jangan mengadakan perubahan, tidak boleh memperbaiki
langsung kesalahan dalam kutipan tapi harus menggunakan sic!
Untuk pembetulan, dan juga tidak boleh menghilangkan bagian
bila itu mengubah makna aslinya

Footnote
Catatan kaki (footnote) adalah daftar keterangan khusus
yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab
karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk
memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber
kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan/bibliografi
Penulisan Footnote :
1
. Nama belakang penulis, Judul buku, (tempat : Penerbit,
Tahun), Halaman.
.

Bibliografi (daftar kepustakaan)


Bibliografi atau daftar pustaka yaitu sebuah daftar yang berisi
judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau
sebagian dari karangan yang tengah digarap.
Bibliografi di susun sesuai urutan alphabet di lihat dari huruf
nama depan si pengarang atau judul artikel. Pengarang yang
memiliki lebih dari satu buku tidak perlu di sebutkan lagi namanya,
jarak antar baris 1 spasi, baris pertama dimulai dari margin kiri dan
setelahnya dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan.

Cara membuat daftar pustaka:


Daftar pustaka disusun sesuai abjad, nama penulis diketik
rapat ke kiri, baris berikutnya diketik menjorok ke dalam, jika
terdapat dua buku atau artikel dengan penulis yang sama, maka
buku atau artikel kedua dan seterusnya tidak perlu ditulis
namapenulisnya lagi, tetapi cukup dengan memberi garis saja.
RUMUS : Nama di balik. Tahun. Judul Buku. Kota : Penerbit.

KONVENSI NASKAH
oleh
Hadi Purnawan
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini diharapkan
mahasisma mampu membuat
naskah
dengan persyaratan formal, agar
bentuk karangannya kelihatan
menarik

KONVENSI NASKAH
Persyaratan bentuk:
a. Formal: memenuhi semua
persyaratan
yang dituntut oleh
konvensi
b. Semi formal: memenuhi sebagian
persyaratan formal
c. Non-formal: tidak memakai
persyaratan
formal

Persyaratan Formal
1.

Naskah terdiri atas:


A. Bagian Pelengkap Pendahuluan, terdiri atas:
1. Judul Pendahuluan
2. Halaman judul
2. Abstrak
3. Halaman Pengesahan (untuk Skripsi, Tesis, Disertasi
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Gambar, Tabel, dan Singkatan
B. Isi Karangan, terdiri atas:
1. Pendahuluan
4. Profil Perusahaan
2. Kajian Teori
5. Pembahasan
3. Metodologi
6. Penutup
C. Bagian Pelengkap Penutup, terdiri atas:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
3. Indeks

2. Konvensi Naskah
lainnya:
Ukuran kertas: kwarto atau A4
a.

Warna kertas: putih


c. Huruf: standar (ukuran 12 pada komputer)
d. Pita, karbon, tinta: hendaknya baru
e. Margin: atas 4 cm, bawah 3 cm, kiri 4 cm, kanan 3
cm
Bila no. hal. di bawah, margin bawah 4 cm
f. Spasi: 1) antar baris spasi rangkap
2) CK, bibliografi, kutipan > 4 baris: spasi
rapat
3) antar alinea : 3 spasi
4) jarak judul bab teks : 4 spasi .
b.

2. Konvensi Naskah
lainnya
g. No. halaman:
1) Pada Bagian Pelengkap Pendahuluan:
angka Romawi / angka Romawi dengan titik (I/i)
2) Pada Isi Karangan dan Bagian Pelengkap
Penutup:
angka Arab
3) Bila tulisan pada halaman itu dimulai dengan
huruf
kapital, nomor halaman harus diletakkan di
bawah
4) Diletakkan 2,5 cm dari pinggir atas kertas /
pinggir
bawah, di tengah atau pada margin kanan

2. Konvensi Naskah
lainnya

h. Judul bab:
1) di tengah besar huruf 14 dari pinggir atas kertas 4;
2) tak boleh digarisbawahi/ diberi titik/ tanda lainnya
3) pemotongan huruf harus sesuai konteks
i. Huruf miring / italic untuk:
1) judul buku, majalah, harian, dan ensiklopedia
2) bahasa asing dan kata yang dipentingkan
j. Penulisan angka:
1) kurang dari seratus: dengan huruf; lebih dari 3 angka: d
2) kalimat tidak boleh diawali dengan angka
3) setengah; seperempat; 56 ; 1250
4) untuk prosentasi, tanggal, nomor jalan, nomor tilpun, n
5) Akte Notaris dll. (surat2 hukum): tanggal dan tahun den

1) Judul Pendahuluan
MANAJEMEN LINGKUNGAN

I/i

2) Halaman Pengesahan
MANAJEMEN LINGKUNGAN
titimangsa

Pembimbing I

Pembimbing II
.

Ketua Jurusan
.

3) Halaman Judul
MANAJEMEN LINGKUNGAN
SKRIPSI SARJANA
oleh
NAMA MAHASISWA
NIM ..
LOGO
PRODI
AKADEMIK
NAMA KOTA
2016

3) HALAMAN JUDUL
(Keterangan)
a) Jarak judul skripsi sarjana
= 5 spasi
b) Jarak skripsi sarjana tugas = 5 spasi

c)
d)
e)
f)
g)
h)

jarak tugas oleh


= 8 spasi
Jarak oleh nama
= 5 spasi
Jarak nama NIM
= 2 spasi
Jarak NIM Jakarta
= 8 spasi
Jarak Jakarta tahun
= 2 spasi
Huruf kapital semua: i) judul
ii) skripsi sarjana
iii) nama
iiii) nama kota

4)
a)
b)
c)

d)

Halaman Persembahan
Boleh ada, boleh tidak ada
Bentuknya bebas: prosa, puisi, kata
mutiara, dsb.
Tempatnya agak bebas: di tengah, di
sebelah
kanan atas, di sebelah kiri atas, di
sebelah
kiri bawah, di sebelah kanan bawah
Tetapi tulisannya harus mendatar, tidak
boleh
dari atas ke bawah

5) Kata Pengantar
Sekurang-kurangnya memuat:
a) Dalam rangka apa, dan mengapa
memilih topik itu
b) Bagaimana karangan digarap: diskriptif,
argumentatif, analisis
c) Suka duka penulis dalam mencari data
d) Siapa saja yang membantu
e) Pernyataan terimakasih
f) Perendahan diri
g) Harapan

5) Kata Pengantar
(Teknik Penulisan a.)

KATA PENGANTAR
}4 spasi

} 4 spasi
Jakarta, Juli 2015
} 4 spasi
KARMAN

5) KATA PENGATAR
(Tenik Penulisan b.)

KATA PENGANTAR
.

.
} 4 spasi
Jakarta, .. KARMAN
Keterangan: bila kertasnya kurang,
pemotongan
harus disisakan paling tidak
satu baris
Kata Pengantar

6)

Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman 3

cm
KATA PENGANTAR .iii
DAFTAR ISI. v
BAB I. KERUSAKAN LINGKUNGAN1
A. Mesopotamia Jaman Dahulu.5
B. Inggris Sesudah Revolusi .. 10
BAB II. PEMULIHAN LINGKUNGAN..15
A. Penyebab Kerusakan 21
B. 1. Kemiskinan struktural .. 33
2. Pembuangan limbah 35
LAMPIRAN40
DAFTAR PUSTAKA.99
INDEKS103

7) Daftar Pustaka
Arman, S.A. Sekali lagi Teroris, Kompas, 19 Januari, 1974, hal.
5.
Geertz, C. Agricultural Involution.
Berkeley: University of California Press, 1963.
Selamat, Ahmad. 2013. Cara Mudah membuat TESIS.
Bandung:Lubuk Agung.
Seavoy, R.E. The Shading Cycle in Shifting Cultivation,
Annuals. Association of American Geographers. 63, 4:
522-528
---------------. 2012.The Transition to Continuous Rice Cultivation
in Kalimantan. Annuals. Association of American
Geographers.
63, 2: 218-225
*Catatan: Bukan garis terputus-putus, tapi garis lurus

8)

Indeks
INDEKS

ayam 11, 15, 21


babi hutan 10 et. seq.
cacing 2 et.seqq., 10.
dewa gunung 13, 17, 21
ecological zone 17 et. seqq., 30
et.seq.

METODOLOGI
PENELITIAN
HADI PURNAWAN, M.PD.

Pendahuluan
Penelitian

adalah pekerjaan
ilmiah yang bermaksud
mengungkapkan rahasia ilmu
secara obyektif, dengan
dibentengi bukti-bukti yang
lengkap dan kokoh.

Pengertian masalah penelitian


yang dapat diangkat untuk
diteliti secara ilmiah memiliki
unsur-unsur sebagai berikut:

1.

Masalah penelitian harus


tampak dan dirasakan sebagai
suatu tantangan bagi peneliti
untuk dipecahkan dengan
mempergunakan keahlian atau
kemampuan profesionalnya

2.

Masalah penelitian merupakan


kondisi yang menunjukkan
kesenjangan (gap) antara
peristiwa atau keadaan nyata (das
sain) dengan tolok ukur tertentu
(das sollen) sebagai kondisi ideal
atau seharusnya bagi peristiwa
atau keadaan tertentu.

3.

Masalah penelitian adalah


keraguan yang timbul terhadap
suatu peristiwa atau keadaan
tertentu berupa kesangsian
tentang tingkat kebenarannya
suatu peristiwa atau keadaan

Untuk

membantu peneliti muda


dalam usaha mennyeleksi dan
merumuskan masalah dan submasalah yang patut dibahas
secara ilmiah ada beberapa
kriteria yang perlu mendapat
perhatian :

Masalah penelitian harus dipilih


yang berguna untuk
diungkapkan.
2. Masalah yang dipilih harus
relevan dengan kemampuan atau
keahlian peneliti.
3. Masalah penelitian harus menarik
perhatian untuk diungkapkan.
1.

4.

5.

6.

Masalah penelitian sedapat


mungkin menghasilkan sesuatu
yang baru.
Masalah penelitian harus dipilih
yang dapat dihimpun datanya
secara lengkap dan obyektif.
Masalah penelitian tidak boleh
terlalu luas, tetapi juga tidak boleh
terlalu sempit

Dua pendekatan untuk


memperoleh kebenaran :
a. Pendekatan non ilmiah
b. Pendekatan ilmiah

Pendekatan non ilmiah

akal sehat
prasangka
intuisi
penemuan kebetulan dan cobacoba
pendapat otoritas ilmiah dan pikiran
kritis

Pendekatan ilmiah
Dengan

pendekatan ilmiah orang


berusaha untuk memperoleh
kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan
benar yang kebenarannya terbuka
untuk diuji oleh siapa saja yang
berkehendak untuk mengujinya

Metode Dasar dan Macam


Penelitian
Penelitian

Historis, bertujuan
membuat rekonstruksi masa lampau
secara sistematis dan obyektif, dengan
cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasikan, serta
mensintesiskan bukti-bukti untuk
menegakkan fakta dan memperoleh
kesimpulan yang kuat.

Penelitian Deskriptif,
bertujuan membuat
pencandraan (deskripsi) secara
sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifatsifat populasi atau daerah
tertentu.

Penelitian

Perkembangan,
bertujuan menyelidiki pola dan
perurutan pertumbuhan
dan/atau perubahan sebagai
fungsi waktu

Penelitian

Kasus dan
Penelitian Lapangan,
bertujuan mempelajari secara
intensif latar belakang dan
keadaan sekarang (termasuk
interaksinya) suatu unit sosial

Penelitian

Korelasional,
bertujuan mendeteksi sejauh
mana variasi-varisasi pada suatu
faktor berkaitan dengan variasivariasi pada satu atau lebih
faktor lain berdasarkan koefisien
korelasi

Penelitian

Kausal Komparatif,
bertujuan menyelidiki
kemungkinan hubungan sebabakibat dengan cara : berdasar atas
pengamatan terhadap akibat yang
ada, mencari kembali faktor yang
mungkin menjadi penyebab
melalui data tertentu.

Penelitian

Eksperimental
Sungguhan, bertujuan menyelidiki
kemungkinan saling hubungan sebabakibat dengan cara mengenakan satu
atau lebih kondisi perlakuan kepada
satu atau lebih eksperimental dan
memperbandingkan hasilnya dengan
satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak dikenai kondisi perlakuan itu.

Penelitian

Eksperimental Semu,
bertujuan memperoleh informasi
yang merupakan perkiraan bagi
informasi yang dapat diperoleh
dengan eksperimen yang sebenarnya
dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol
dan/atau memanipulasikan semua
variabel yang relevan

Penelitian Tindakan, bertujuan


mengembangkan keterampilanketerampilan baru atau cara
pendekatan baru dan untuk
memecahkan masalah dengan
penerapan langsung di dunia
kerja atau dunia aktual lain.

Rencana Penelitian
Untuk

melakukan observasi
dengan tujuan tertentu atau
suatu penelitian jelas diperlukan
suatu rencana kegiatan yang
terinci, yang umum disebut
rencana atau proposal penelitian

Suatu rencana penelitian pada


umumnya memuat pembahasan
tentang sub-pokok bahasan sbb:

Latar belakang
Tujuan Penelitian
Hipotesis
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis

Latar belakang
Pada

dasarnya latar belakang


menjelaskan apa sebab penelitian
dilakukan. Akan tetapi dianjurkan,
pembahasannya disertai dengan
hasil penelitian terkait yang telah
dilakukan sendiri maupun oleh
peneliti lain.

Selanjutnya

dapat dikemukakan
perbedaan penelitian ini dengan
penelitian yang lain.
Latar belakang yang baik atau
sempurna akan sangat
menunjang penentuan
permasalahan yang akan
dikemukakan.

Menentukan

atau mendefinisikan
permasalahan dipandang
merupakan bagian yang terpenting
dalam menyusun rencana
penelitian.
Permasalahan pada umumnya
dikemukakan dengan kalimat
bentuk pertanyaan, tetapi tidak
merupakan keharusan.

Tujuan Penelitian
Tujuan

penelitian dapat dibedakan


antara tujuan umum dan tujuan
khusus. Secara sederhana tujuan
suatu penelitian merupakan
jawaban atau hasil pemecahan
masalah yang dikemukakan

Hipotesis
Hipotesis

merupakan suatu
argumen yang akan diuji
kebenarannya dimana tidak
setiap penelitian harus
menuliskan hipotesisnya.

Dalam

bidang teknik sering kali


hipotesis ini dimasukkan dalam
tinjauan pustaka atau studi
literatur apabila sudah ada
sebelumnya atau jika itu
merupakan perbaikan atau
modifikasi dapat kita kemukakan
terlebih dahulu.

Metode Pengumpulan Data


Dalam

bagian ini dikemukakan antara


lain populasi, sampel dan cara
pemilihannya, ukuran sampel, variabel
dan instrumen yang akan digunakan.
Jika menggunakan data sekunder atau
primer yang dikumpulkan oleh peneliti
lain atau lembaga tertentu, hal-hal
tersebut juga dikemukakan

Metode Analisis
Banyak

sekali metode yang


digunakan, berdasar pengalaman
sering digunakan metode analitis
statistika, yang merupakan
perhitungan-perhitungan matematis
untuk melihat kecenderungan suatu
obyek penelitian.

Ditinjau

dari variabel yang


diteliti dapat juga digunakan
metode analisis multivariat yang
menghubung-hubungkan proses
antara berbagai variabel.

Bentuk Pengamatan
Dengan

memperhatikan
perbedaan cara pengamatan
atau bentuk observasi yang
dilakukan, penelitian dapat
dibedakan dalam kelompok
sebagai berikut:

Eksperimen yaitu eksperimen


laboratorium dan eksperimen
alamiah
Penelitian Survai
Penelitian Partisipasi
Penelitian Kepustakaan

Eksperimen
Pada

dasarnya eksperimen
dilakukan untuk mempelajari
bagaimana pengaruh sebuah
perlakuan atau lebih terhadap
variabel respon yang
diperhatikan

Misal

pengaruh unsur silikon


terhadap besi cor kelabu
(laboratorium), pengaruh pupuk
atau obat tertentu pada hasil
padi (alami/laboratorium) dan
pengaruh penggunaan ganja
terhadap masyarakat (alami)

Penelitian
survai selalu
Penelitian
Survai

dikaitkan dengan sampel,


sehingga penelitian survai
(survey research) juga
disebut sampel survai.

Misalnya,

untuk mempelajari
kadar pencemaran sungai dan
perilaku penympangan seksual
pada mahasiswa diambil sampel
yang selalu merupakan bagian
yang sangat kecil dari air sungai
dan para mahasiswa yang ingin
dipelajari.

Penelitian Partisipan
Dalam

penelitian semacam ini, si


peneliti melakukan pengamatan
atau observasi dengan berada di
wilayah atau lingkungan yang
diteliti sehingga proses dan
peristiwa yang ada dapat dipelajari.

Pada

umumnya penelitian ini


digunakan untuk penelitian
bidang sosial, berkaitan dengan
kegiatan ini kedudukan
pengamat dapat berstatus
sebagai :

peserta penuh (complete


participant)
2) peserta sebagai pengamat
(participant-as-observer)
3) pengamat sebagai peserta
(observer-as-participant)
4) pengamat penuh (complete
observer)
1)

Penelitian Kepustakaan
Yang

dimaksud penelitian
kepustakaan adalah penelitian
yang dilakukan hanya berdasarkan
atas karya tertulis, termasuk hasil
penelitian baik yang telah maupun
yang belum dipublikasikan.

Contoh-contoh

penelitian
semacam ini adalah penelitian
sejarah, berbagai penemuan
rumus-rumus dibidang
matematika dan statiska, dan
lain sebagainya.

Sumber Kesalahan dalam


Rencana Penelitian
Isaac dan Michael (1981)
mengemukakan 8 (delapan)
macam kesalahan dalam
rencana penelitian sebagai
berikut :

1.

Surrogate information error,


variasi / perbedaan antara data
atau informasi yang diperlukan
untuk menyelesaikan
permasalahan dengan data
yang dipikirkan atau
diperhatikan si peneliti.

2.

Measurement error, perbedaan


antara informasi / data yang
dipikirkan oleh si peneliti
dengan data yang dihasilkan
oleh proses pengukuran

3.

Experimental error, perbedaan


antara pengaruh sebenarnya
dari variabel bebas (faktor
eksperimen) dengan pengaruh
yang nampak atau diberikan
sebagai hasil analisis

4.

Population specification error,


perbedaan antara populasi
yang diperlukan untuk
memberikan informasi dengan
populasi yang diperhatikan oleh
si peneliti

5.

Frame error, perbedaan antara


populasi yang dinyatakan atau
didefinisikan oleh si peneliti
dengan daftar unit atau
anggota populasi yang dipakai.

6.

Sampling error, perbedaan


antara sampel representatif
dengan sampel yang diperoleh
dengan memakai metode
pemilihan sampel probabilitas

7.

Selection error, perbedaan


antara sampel representatif
dengan sampel yang diperoleh
dengan memakai metode
pemilihan nonprobabilitas

8.

Nonresponse error, perbedaan


antara sampel yang terpilih
dengan sampel yang
sebenarnya direncanakan
dalam penelitian.

Validitas dan Reliabelitas


Istilah

validitas (validity) dipakai


berkaitan dengan hasil pengukuran
atau pengamatan, sedang istilah
reliabilitas (reliability) dipakai
berkaitan dengan alat yang dipakai
untuk melakukan pengukuran (alat
ukur atau instrumen pengumpulan
data)

Validitas

atau tingkat ketepatan


adalah tingkat kemampuan
instrumen penelitian untuk
mengungkapkan data sesuai
dengan masalah yang hendak
diungkapkannya. Dari sudut
instrumen, pengukuran adalah
kemampuan instrumen penelitian
untuk mengukur apa yang hendak
diukur secara tepat dan benar.

Validitas

berarti juga bahwa


instrumen penelitian merupakan
bukti kemampuannya dalam
mengungkapkan sesuatu atau
yang diukur atau diamati oleh
peneliti, sesuai dengan apa yang
sesungguhnya ada dalam
kenyataan.

Reliabelitas

atau tingkat
ketetapan (consistency atau
keajegan) adalah tingkat
kemampuan instrumen
penelitian untuk mengumpulkan
data secara tetap dari
sekelompok sampel.

Instrumen

yang memiliki tingkat


reliabilitas tinggi cenderung
menghasilkan data yang sama
tentang suatu variabel atau
unsur-unsurnya, jika diulangi
pada waktu yang berbeda pada
kelompok sampel yang sama

Setiap pengukuran atau deretan


pengukuran dapat termasuk
dalam klasifikasi :
1. neither valid nor reliable (tidak
valid dan tidak reliabel)
2. valid but not reliable (valid
tetapi tidak reliabel)

reliable but not valid (reliabel


tetapi tidak valid)
4. valid and reliable (valid dan
reliabel)
3.

Dalam

hal ini kita menyadari


bahwa alat ukur dan hasil
pengukuran berkaitan atau
merupakan satu kesatuan,
sehingga kriteria validitas dan
reliabilitas tidak dapat berdiri
sendiri.

Dan,

kita selalu berusaha untuk


membuat atau memakai alat
ukur yang terpecaya (reliable)
dengan hasil pengukuran yang
valid.

PENULISAN
LAPORAN PENELITIAN

117

TUJUAN PENULISAN
LAPORAN PENELITIAN
MENGKOMUNIKASIKAN

HASIL

PENELITIAN UNTUK
PERTANGGUNG-JAWABAN
DOKUMENTASI/PUBLIKASI
MENJADI BUKTI PELAKSANAAN

PENELITIAN

118

KERANGKA PENULISAN
LAPORAN PENELITIAN
LAPO R AN
P E N E L IT IA N
PEN D AH U LU AN

K A J IA N P U S T A K A

M ETO D O LO G I
P E N E L IT IA N

H A S IL
P E N E L IT IA N
K E S IM P U L A N
DAN
SARAN
119

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
RUMUSAN DAN BATASAN

MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
METODE PENELITIAN
AGENDA PENELITIAN

120

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.4 Metode Penelitian
1.4.1 Sumber pengumpulan data
1.4.2 Jenis data
1.4.3 Analisis data
121

BAB II Telaah Pustaka


2.1 Kajian Teoritis
terdiri dari sub-bab atau anak subbab yang disusun berdasar teori
yang relevan dengan Tulisan Ilmiah.
2.2 Kajian Penelitian Sejenis
berisi tentang resume, kritik, design
penelitian serupa dengan topik
Tulisan Ilmiah, bersumber dari
Jurnal Ilmiah, Laporan Penelitian,
Skripsi dll.
122

BAB III Metode Penelitian


3.1 Obyek Penelitian
3.1.1 Sumber pengumpulan data
3.1.2 Metode pengumpulan data
3.2 Data dan Variabel
3.2.1 Jenis data
3.2.2 Pengukuran variabel
3.3 Metode Analisis

123

LATAR BELAKANG
MASALAH
PAPARAN

ADANYA
KESENJANGAN
TEORETIK
PRAKTIS

KAJIAN

TEORI/HASIL
PENELITIAN
KAJIAN HASIL PENGAMATAN
PENGALAMAN
KESIMPULAN SEMINAR
MELANDASI RUMUSAN
MASALAH
124

RUMUSAN MASALAH
PERTANYAAN

PENELITIAN
BERBENTUK KALIMAT TANYA
BERISI VARIABEL & SUBJEK PENELITIAN
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
UNTUK DIJAWAB SECARA EMPIRIK
MENGAJUKAN METODE ANALISIS DAN
ALASAN PENGGUNAAN ALAT ANALISIS

125

TUJUAN PENELITIAN
UNGKAPAN

TTG SASARAN YANG


INGIN DICAPAI
MENGACU PADA RUMUSAN
MASALAH

126

MANFAAT PENELITIAN
MANFAAT

HASIL PENELITIAN
MANFAAT BAGI
PENGEMBANGAN ILMU &
PEMBANGUNAN
TEORETIS & PRAKTIS
MENDUKUNG KELAYAKAN
PENELITIAN

127

KAJIAN PUSTAKA
MEMAPARKAN

HASIL KAJIAN

PUSTAKA
KAJIAN TTG VARIABEL YANG
TERCAKUP DLM PENELITIAN
SUMBER PUSTAKA:

SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI


JURNAL ILMIAH
LAPORAN PENELITIAN
MAKALAH, BUKU TEKS, HASIL
SEMINAR
128

METODE PENELITIAN
OBYEK

PENELITIAN
DATA / VARIABEL
PENGUMPULAN DATA
HIPOTESIS
ANALISIS DATA
129

OBYEK PENELITIAN
SEBUTKAN

JENIS PENELITIANNYA
TUNJUKKAN RELEVANSINYA DGN.
MASALAH/HIPOTESIS PENELITIAN
JIKA

EKSPERIMENTAL, PAPARKAN:

VARIABEL BEBAS & TERIKATNYA


PERLAKUAN PADA KELOMPOK
CARA MENGONTROL VARIABEL

130

DATA / VARIABEL:
POPULASI DAN SAMPEL
ISTILAH

INI DIGUNAKAN JIKA


ADA PENGAMBILAN SAMPEL
DEFINISIKAN POPULASI
SEBUTKAN CARA
PENGAMBILAN SAMPEL &
BESARNYA SAPEL
ISTILAH SUBJEK UTK
EKSPERIMENTAL
131

DATA / VARIABEL:
INSTRUMEN PENELITIAN
SEBUTKAN

INSTRUMEN YG
DIPAKAI UTK PENGUMPULAN
DATA
CARA PENGEMBANGAN
INSTRUMEN
VALIDITAS & RELIABILITASNYA
SPESIFIKASI

ALAT & KARAKTERISTIK


BAHAN (UTK ILMU EKSAKTA)

132

METODE PENGUMPULAN
DATA
SEBUTKAN

LANGKAH
OPERASIONAL PENGUMPULAN
DATA
PETUGAS ATAU PENELITI
SENDIRI
KUALIFIKASI DAN JUMLAH
PETUGAS
WAKTU PENGUMPULAN DATA
ADANYA PELATIHAN PETUGAS
(JIKA PERLU DILAKUKAN)

133

ANALISIS DATA
SEBUTKAN

JENIS
STATISTIKNYA JIKA
PENELITIAN KUANTITATIF
JELASKAN ALASAN PEMILIHAN
PENGGUNAAN JENIS
STATISTIK
KETEPATAN JENIS STATISTIK
TERGANTUNG PADA:
JENIS VARIABEL
RANCANGAN PENELITIAN
ASUMSI STATISTIK

134

HASIL PENELITIAN
DESKRIPSI

DATA:

PAPARKAN DATA SESUAI DENGAN


VARIABEL YANG DICAKUP
PAPARKAN SESUAI DENGAN URUTAN
MASALAH PENELITIAN
GUNAKAN TABEL DAN GRAFIK

PENGUJIAN

HIPOTESIS (JIKA ADA)

BERILAH PENAFSIRAN ANGKAANGKANYA

135

PEMBAHASAN
MENJAWAB MASALAH PENELITIAN
MEMAPARKAN BAGAIMANA TUJUAN

DICAPAI
MENAFSIRKAN TEMUAN-TEMUAN
MENGINTEGRASIKAN

TEMUAN KE
KUMPULAN PENGETAHUAN
MENJELASKAN IMPLIKASI TEMUAN
MEMBANDINGKAN TEMUAN LAIN
MENJELASKAN SEBAB HIPOTESIS
DITOLAK
136

PENUTUP
KESIMPULAN

MENGACU PADA TUJUAN PENELITIAN


DAPAT JUGA DARI HASIL
PEMBAHASAN
SARAN

BERSUMBER PADA TEMUAN


PENELITIAN
SPESIFIK SASARANNYA DAN RINCI
137

BAGIAN AKHIR
DAFTAR

PUSTAKA

BERISI BAHAN PUSTAKA YANG


DIRUJUK
MENGIKUTI KAIDAH YANG
BERLAKU
LAMPIRAN

INSTRUMEN PENELITIAN
DATA MENTAH/ANGKA STATISTIK
SURAT IJIN PENGUMPULAN DATA,
DLL
138

SURAT LAMARAN KERJA

www.imanph.worpdress.com

PENULISAN
SURAT LAMARAN KERJA
Pendekatan

AIDA
Pengorganisasian Surat Lamaran
Kerja
Tips untuk Pelamar Kerja

Pendekatan AIDA
Surat

lamaran Kerja adalah surat yg


ditujukan kepada suatu organisasi/lembaga
yg memerlukan pegawai baru yg berisi
lamaran kerja untuk mengisi posisi jabatan
tertentu yg dibutuhkan oleh organisasi
tersebut.
Pendekatan AIDA;
Attention (perhatian)
Interest (menarik)
Desire (hasrat)
Action (tindakan)

Pengorganisasian
Surat Lamaran Kerja

Paragraf Pembuka
Rangkuman
Nama
Sumber Publikasi
Pertanyaan
Cuplikan Berita

lanjutan
Paragraf Pertengahan
Pendidikan
Pengalaman Kerja
Sikap, minat, aktivitas dan
kualitas personal
Paragraf Penutup
Harapan untuk tindakan

Tips Untuk Pelamar Kerja


Perhatikan
Kualifikasi atau pengalaman kerja untuk
posisi pekerjaan yang dikehendaki
Bangkitkan minat terhadap kualifikasi yang
anda miliki
Tunjukkan hal-hal yg positif
Surat yang rapi dan menarik
Tulislah surat dari sudut pandang pembaca
Tekanlah yang membedakan dengan
pelamar lainnya.

Anda mungkin juga menyukai