NIM : 044055953
JURUSAN : S1 KOMUNIKASI
MATA KULIAH : LOGIKA
UPPBJ : BENGKULU
E. Jenis-jenis Term
Telah kita ketahui bahwa suatu term adalah “kata” atau “kelompok kata-kata” yang dapat
dipergunakan sebagai subjek atau predikat dalam sebuah proposisi. Berikut ini akan dijelaskan
jenis-jenis term:
1. Term Bersahaja dan Komposit
Dinamakan “term bersahaja” yakni apabila term terdiri dari hanya satu kata saja, misalnya:
manusia, kuda, rumah, dan lain-lain. Sebaliknya bila term itu terdiri lebih dari satu kata
misalnya: kuda putih, rumah besar, dan sebagainya maka term ini dinamakan “term komposit”.
2. Term Singular, General, dan Kolektif
a. Term Singular adalah term yang menunjukan satu objek saja.
Contoh : Misalnya: gunung yang tertinggi di Indonesia, Presiden pertama RI.
b. Term general adalah term yang dapat dipergunakan bagi setiap anggota klas dengan arti
yang sama.
Contoh : Misalnya: manusia, buku, mahasiswa, dan lain-lain.
c. Term kolektif adalah term yang dipergunakan untuk menunjukan sekelompok benda yang
membentuk satu keseluruhan atau satu klas, misalnya: juri, mahasiswa, angkatan darat,
dan lain-lain.
Term kolektif mungkin bersifat khusus dan umum. Term kolektif khusus adalah term
kolektif yang hanya dapat dipergunakan untuk sekelompok benda-benda, misalnya:
3
orang-orang Indonesia, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan lain-lain; jika
term kolektif itu dapat dipergunakan untuk tiap-tiap kelompok, misalnya: mahasiswa,
pelajar, dan lain-lain, disebut term kolektif umum.
3. Term Positif, Negatif, dan Privatif
a. Term dikatakan positif bila term itu menyatakan benda atau atribut yang ada.
b. Term dikatakan negatif bila term itu menyatakan benda yang tidak ada,
c. Term dikatakan privatif bila benda atau atribut benda itu tidak ada pada waktu sekarang,
tetapi mungkin dimilikinya pada waktu yang lain. Term privatif menyatakan bahwa suatu
objek atau suatu benda biasanya memiliki kualitas, tetapi kualitas itu pada saat ini tidak
ada, misalnya: buta, lumpuh, bisu, dan sebagainya. Seseorang disebut buta karena oleh
suatu sebab pada suatu waktu ia tidak dapat melihat walaupun ia memiliki mata.
4. Term Konkrit dan Abstrak
a. Term konkrit adalah nama benda,
Suatu term dikatakan konkrit kalau menunjukan suatu benda, artinya bila menunjukan
seseorang, suatu objek, suatu kenyataan, atau apa saja yang mempunyai kualitas dan
eksistensi tertentu. Misalnya meja, meja adalah suatu benda yang memiliki beberapa
kualitas, misalnya: bentuknya, beratnya, rupanya, dan sebagainya pada suatu tertentu,
pada tempat tertentu dan mempunyai hubungan dengan objek lain.
b. Term abstrak adalah nama kualitas atau kumpulan kualitas yang dapat dibicarakan.
terlepas dari hubungannya dengan suatu benda. Sebaliknya suatu term adalah abstrak,
bila menyatakan kualitas atau kualitas terlepas dari eksistensi tertentu pada suatu waktu
dan suatu tempat atau dalam hubungan dengan benda-benda lain, misalnya: persegi,
putih, merah, dan sebagainya.
5. Term Relatif dan Absolut
a. Term relatif adalah term yang tidak pernah dapat dipahami dengan sendirinya dan selalu
harus ada hubungannya dengan benda atau kualitas yang lain. Dengan kata lain, term
relatif adalah term yang selalu menunjuk benda yang lain dan artinya hanya dapat
dipahami dari hubungannya dengan benda yang lain itu. “Abang” adalah term relatif,
karena term ini tidak akan berarti kalau tidak ada dua orang bersaudara yang dilahirkan
oleh orang tua yang sama. Demikian pula halnya sama dengan suami, istri, anak, orang
tua, dan lain-lain.
b. Term Absolut adalah nama suatu benda atau atribut yang dapat dipahami dengan
sendirinya dan tidak perlu dihubungkan dengan benda atau atribut lain. Misalnya:
pohon, manusia, kuda, dan lain-lain.
6. Term Sinonim dan Equivok
a. Term sinonim : Term yang mengacu pada berbagai benda dengan satu sebutan . Contoh :
“bunga” menandai mawar, kamboja, anggrek
b. Term equivok adalah term yang mempunyai makna lebih dari satu dan umumnya
mempunyai dua makna, seperti : bunga, bulan, buku dan lain sebaginya. Bunga bisa
berarti adalah gadis manis nan cantik, bisa juga berarti bunga mawar yang merah nan
harum dan bisa pula berarti bunga bank.
4
Daftar Pustaka
Alex Lanur. Logika: Selayang Pandang. Yogyakarta: Kanisius, 1983. W. Peospoprodjo dan T.
Gilareso. Logika Ilmu Menalar: Dasar-Dasar Berpikir Tertib, Logis, Kritis, Analitis, Dialektis.
Bandung: Pustaka Grafika, 2011.
Partap Sing Mehra dan Jazir Burhan, Pengntar Logika Dasar, (Bandung: Bina Cipta, 1964), hal. 19
[4] Poespoprodjo dan Gilarso, Logika Scientifika, (Bandung: Pustaka Grafika, 2011), hal. 89
5
6