Nim : 041749089
Lalu apa itu ide? Dalam buku logika scientifika karya DR.W.Poespoprodjo, S.H.,
S.S., B.Ph., L.Ph. ide adalah sebuah kata yang berasal dari kata Yunani eidos, eidosberarti
‘yang orang lihat’, ‘penampakan’, ‘bentuk’, ‘gambar’, ‘rupa’ yang dilihat.
Lalu yang disebut konsep? Dalam buku yang sama konsep berasal dari kata Latin:
concipere, yang artinya mencakup, mengandung, mengambil, menyedot, menangkap. Dari
kata concipere muncul kata benda conceptus yang berarti tangkapan.
Dalam keterangan yang lain konsep adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa
latin conceptus (kata benda masculinum) yang dibentuk dari kata conceptumyang berasal
dari kata kerja (konjugasi III) concipio. Kata ini berarti ‘mengambil ke dalam dirinya’ atau
‘menangkap’.
Penangkapan ide atau konsep bisa terjadi dengan benar atau tidak benar, maka
aprehensi sederhana juga dapat diragukan atau ditolak. Apabila ide atau konsep kita
tangkap secara tidak sah atau secara tidak benar, maka hal tersebut akan berakibat pada
keputusan yang juga tidak sah dan tidak benar.
B. Pengertian Term
Setelah kita mengetahui pengertian tentang ide dan konsep maka apa itu term?
Menurut DR.W.Poespoprodjo, S.H., S.S., B.Ph., L.Ph. term merupakan ide atau konsep
yang dinyatakan dalam sebuah kata atau lebih. Tidak semua kata atau kumpulan kata
adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata.
Sebagai catatan, suatu term, sebagai suatu kegiatan tahu, di dalam fenomologi
modern selalu menyandang ciri intensional. Suatu tangkapan selalu merupakan suatu
kegiatan menangkap ke arah sesuatu yang lain yakni sesuatu yang atas kesadaran spontan
tidak bergantung pada kegiatan menangkap tersebut. Karena tangkapan-tangkapan
tersebut berciri abstrak, maka ia mengungkapkan benda-benda secara tidak penuh, tetapi di
lain pihak mengungkapkan suatu isi tertentu yang tidak jelas.
Jika sebuah kata-kata tidak memiliki pengertian tertentu sehingga tidak dapat
digunakan sebagai term tanpa bantuan kata-kata yang lain, maka ia tidak disebut dengan
term atau juga disebut dengan Term Sinkategorimatis. Contoh: kepada, dari, dsb.
Sebaliknya jika sebuah kata telah memiliki pengertian tertentu tanpa bantuan dengan
kata yang lain biasa disebut dengan Term Kategorimatis. Contoh: hewan, manusia, dsb.
2. Term Kategorimatis Equivokal, yaitu term yang dikenakan kepada beberapa hal
atau benda dalam arti yang berbeda-beda, contoh kalimat-kalimat berikut: “kambing itu
adalah kambing hitam”, “Hidayat adalah orang yang sering dijadikan kambing hitam”.
Kambing hitam yang pertama merupakan kambing yang memang berwarna hitam,
sedangkan yang kedua adalah dimaksudkan orang yang sering dipersalahakan.
3. Term Kategorimatis Analogis, yaitu term yang digunakan kepada beberapa hal
atau benda dalam arti yang berlainan namun dari segi tertentu memiliki kesamaan, seperti
contoh term sakit untuk “orang sakit” dan “rumah sakit”
Catatan:
· Semakin miskin komprehensi, semakin luas ekstensi, contoh: ide atau konsep
tentang hewan jika tanpa keterangan yang lebih lanjut, maka ide tentang hewan tersebut
akan mengacu pada hewan apa saja, bisa saja kucing, ular, anjing dsb.
E. Jenis-Jenis Term
Term biasanya dibedakan atas lima jenis:
1. Term konkret, yaitu term yang mengarah kepada suatu benda konkret, dalam
logika tradisional termasuk pula nama diri (proper name). misalnya: kursi, meja, kuda, dsb.
2. Term abstrak, yaitu term yang mengacu pada kualitas, sifat, dan hubungan dari
sesuatu. Misalnya: kebajikan, kemanusiaan, keindahan, bulatan, hitam, peramah, dsb.
3. Term tunggal, term yang mengacu kepada satu benda atau perorangan, atau
kepada suatu himpunan yang terdiri atas sebuah pengertian yang menunjuk kepada suatu
diri. Misalnya: kepala SMP Negeri 30 Jakarta yang kedua, direktur utama Garuda Indonesia
yang ketujuh, dsb.
4. Term kolektif, yaitu term yang mengacu kepada suatu himpunan atau kelompok
dari hal-hal atau benda yang dilihat selaku satu kesatuan. Misalnya: UIN, PERSIS, dsb.
5. Term umum, yaitu term yang mengacu kepada suatu himpunan tanpa
pembatasan kuantitas ataupun kualitas (berlaku umum) contoh: manusia, hewan, dsb.
DAFTAR PUSTAKA
PENGANTAR LOGIKA asas-asas penalaran sistematis karya jan handrik rapar.
logika scientifika karya DR.W.Poespoprodjo, S.H., S.S., B.Ph., L.Ph.
wikipedia.org