Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 : LOGIKA (TPEN4203.

01)

NAMA : KUSUMA JATI

NIM : 041233262

IDE ATAU KONSEP, DAN TERM

A. Pengertian Ide atau Konsep

Berbicara masalah term maka tidak bisa tidak kita harus membahas apa yang
menjadi penopang term itu sendiri, ada dua unsur penopang dalam yaitu ide dan
konsep.
Lalu apa itu ide? Dalam buku logika scientifika  karya DR.W.Poespoprodjo,
S.H., S.S., B.Ph., L.Ph. ide adalah sebuah kata yang berasal dari kata
Yunani eidos, eidos  berarti ‘yang orang lihat’, ‘penampakan’, ‘bentuk’, ‘gambar’, ‘rupa’
yang dilihat.
Lalu yang disebut konsep? Dalam buku yang sama konsep berasal dari kata
Latin: concipere,  yang artinya mencakup, mengandung, mengambil, menyedot,
menangkap. Dari kata concipere  muncul kata benda conceptus  yang berarti
tangkapan.
Dalam keterangan yang lain konsep adalah sebuah kata yang berasal dari
bahasa latin conceptus (kata benda masculinum) yang dibentuk dari
kata conceptum  yang berasal dari kata kerja (konjugasi III) concipio.  Kata ini berarti
‘mengambil ke dalam dirinya’ atau ‘menangkap’.
Penangkapan ide atau konsep bisa terjadi dengan benar atau tidak benar,
maka aprehensi sederhana juga dapat diragukan atau ditolak. Apabila ide atau
konsep kita tangkap secara tidak sah atau secara tidak benar, maka hal tersebut
akan berakibat pada keputusan yang juga tidak sah dan tidak benar.

B. Pengertian Term

                Setelah kita mengetahui pengertian tentang ide dan konsep maka apa itu
term?  Menurut DR.W.Poespoprodjo, S.H., S.S., B.Ph., L.Ph. term merupakan ide
atau konsep yang dinyatakan dalam sebuah kata atau lebih.  Tidak semua kata atau
kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan
kata.
Sebagai catatan, suatu term, sebagai suatu kegiatan tahu, di dalam
fenomologi modern selalu menyandang ciri intensional. Suatu tangkapan selalu
merupakan suatu kegiatan menangkap ke arah sesuatu yang lain yakni sesuatu yang
atas kesadaran spontan tidak bergantung pada kegiatan menangkap tersebut. Karena
tangkapan-tangkapan tersebut berciri abstrak, maka ia mengungkapkan benda-benda
secara tidak penuh, tetapi di lain pihak mengungkapkan suatu isi tertentu yang tidak
jelas.

C. Term Sinkategorimatis dan Term Kategorimatis

Seperti yang telah diungkapkan pada yang telah lalu, bahwa apa disebut term
adalah setiap kata atau kumpulan kata yang mempunyai arti, keterkaitan antara kata
yang mempunyai arti dengan konsep atau ide karena kata merupakan suatu
pengejawantahan dari ide atau konsep itu sendiri. Dengan kata lain term merupakan
pernyataan lahiriah dari konsep atau ide.
Jika sebuah kata-kata tidak memiliki pengertian tertentu sehingga tidak dapat
digunakan sebagai term tanpa bantuan kata-kata yang lain, maka ia tidak disebut
dengan term atau juga disebut dengan Term Sinkategorimatis. Contoh: kepada,
dari, dsb.
Sebaliknya jika sebuah kata telah memiliki pengertian tertentu tanpa bantuan
dengan kata yang lain biasa disebut dengan Term Kategorimatis. Contoh: hewan,
manusia, dsb.
Term Kategorimatis dapat dibedakan menjadi tiga jenis:
1.       Term Kategorimatis Univokal, yaitu term yang dikenakan kepada beberapa hal
atau benda dalam arti yang sama, seperti contoh kalimat-kalimat berikut: “Adam
adalah manusia”, “Tuti adalah manusia”, “jhon adalah manusia”. Term “manusia
dalam contoh ini digunakan dalam arti yang sama.
2.       Term Kategorimatis Equivokal, yaitu term yang dikenakan kepada beberapa hal
atau benda dalam arti yang berbeda-beda, contoh kalimat-kalimat berikut: “kambing
itu adalah kambing hitam”, “Hidayat adalah orang yang sering dijadikan kambing
hitam”. Kambing hitam yang pertama merupakan kambing yang memang berwarna
hitam, sedangkan yang kedua adalah dimaksudkan orang yang sering
dipersalahakan.
3.       Term Kategorimatis Analogis, yaitu term yang digunakan kepada beberapa hal
atau benda dalam arti yang berlainan namun dari segi tertentu memiliki kesamaan,
seperti contoh term sakit untuk “orang sakit” dan “rumah sakit”

D. Komprehensi dan Ekstensi


Kita telah meneropong pengertian ide atau konsep dan juga term, maka
penulis merasa perlu juga untuk membahas ruang lingkup dari ide atau konsep itu
sendiri, dalam ide atau konsep ada yang disebut dengan Komprehensi  dan Ekstensi.
Menurut DR.W.Poespoprodjo, S.H., S.S., B.Ph., L.Ph. komprehensi adalah
keseluruhan arti yang tercakup dalam suatu konsep atau term. Yang dimaksudkan
dengan keseluruhan arti adalah suatu unit (kesatuan) arti-arti yang kompleks yang
terdapat pada suatu konsep. Contoh: term manusia  komprehensinya  rasional,
beradab, berbudaya,  dan sebagainya.
Sedangkan Ekstensi lebih mengacu pada luas cakupan, kuantitas, bidang,
lingkungan konsep suatu term. Dengan kata lain, ekstensi adalah keseluruhan luas
lingkungan dan bidang serta keseluruhan jumlah dari  suatu konsep yang terkandung
dalam suatu term. Contoh: Ekstensi term manusia  ialah semua manusia tanpa
terkecuali dan pembatasan apapun juga.
Catatan:
·         Semakin miskin komprehensi, semakin luas ekstensi, contoh: ide atau konsep
tentang hewan jika tanpa keterangan yang lebih lanjut, maka ide
tentang hewan tersebut akan mengacu pada hewan apa saja, bisa saja kucing, ular,
anjing dsb.
·         Semakin kaya komprehensi, semakin sempit ekstensi, contoh: ide  hewan yang
meringkik  keterangan yang meringkik  memperkaya komprehensi karenanya maka
ekstensinya menjadi sempit dan hanya kuda   yang dapat ditunjuk dengan ide atau
konsep hewan yang meringkik.

E. Jenis-Jenis Term

Term biasanya dibedakan atas lima jenis:


1.       Term konkret, yaitu term yang mengarah kepada suatu benda konkret, dalam
logika tradisional termasuk pula nama diri (proper name). misalnya: kursi, meja, kuda,
dsb.
2.       Term abstrak, yaitu term yang mengacu pada kualitas, sifat, dan hubungan dari
sesuatu. Misalnya: kebajikan, kemanusiaan, keindahan, bulatan, hitam, peramah,
dsb.
3.       Term tunggal, term yang mengacu kepada satu benda atau perorangan, atau
kepada suatu himpunan yang terdiri atas sebuah pengertian yang menunjuk kepada
suatu diri. Misalnya: kepala SMP Negeri 30 Jakarta yang kedua, direktur utama
Garuda Indonesia yang ketujuh, dsb.
4.       Term kolektif, yaitu term yang mengacu kepada suatu himpunan atau kelompok
dari hal-hal atau benda yang dilihat selaku satu kesatuan. Misalnya: UIN, PERSIS,
dsb.
5.       Term umum, yaitu term yang mengacu kepada suatu himpunan tanpa
pembatasan kuantitas ataupun kualitas (berlaku umum) contoh: manusia, hewan,
dsb.

DAFTAR PUSTAKA

PENGANTAR LOGIKA asas-asas penalaran sistematis karya jan handrik


rapar.
logika scientifika  karya DR.W.Poespoprodjo, S.H., S.S., B.Ph., L.Ph.
wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai