Anda di halaman 1dari 3

Pada Tugas 3 ini merupakan evaluasi tentang Penalaran Oposisi dan Silogisme Beraturan.

Jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penalaran oposisi dan bentuk penalaran oposisi sebagai
penyimpulan langsung?
2. Lalu, berikan dua contoh setiap bentuk peralaran oposisi?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan silogisme beraturan dan bentuk silogisme beraturan sebagai
penyimpulan tidak langsung?
4. Lalu, berikan dua contoh setiap bentuk silogisme beraturan?
Jawaban Tugas 3 ini diupload di tempat yang sudah disediakan paling lambat 17 Mei 2020.

Selamat berkarya!

Salam,

Tutor

Jawab

1. Oposisi merupakan pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama.
Oposisi dalam logika merupakan hubungan logika dua pernyataan atas dasar term yang sama,
yang dibedakan atas empat macam, yaitu oposisi kontrarik, oposisi subkontrarik, oposisi
kontradiktorik, dan oposisi subalternasi.
a. Oposisi kontrarik ialah pertentangan dua pernyataan universal atas dasar term yang sama,
tetapi berbeda kualitasnya. Hukumnya, jika pernyataan yang satu benar yang lain salah dan
jika pernyataan yang satu salah yang lain dapat benar dapat juga salah.
b. Oposisi subkontrarik ialah pertentangan dua pernyataan partikular atas dasar term yang
sama, tetapi berbeda kualitasnya. Hukumnya, jika pernyataan yang satu salah yang lain
benar dan jika pernyataan yang satu benar yang lain dapat benar dapat juga salah.
c. Oposisi kontradiktorik ialah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang sama,
tetapi berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya. Hukumnya jika pernyataan yang satu benar
yang lain salah dan jika pernyataan yang satu salah yang lain benar.
d. Oposisi subalternasi ialah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang sama
dan berkualitas sama, tetapi berbeda dalam kuantitasnya. Subalternasi ada 2 macam, yaitu
subimplikasi dan superimplikasi.
 Subimplikasi ialah hubungan logika penyataan partikular terhadap pernyataan
universal atas dasar term yang sama serta berkualitas sama. Hukumnya jika
pernyataan partikular salah yang universal salah jika pernyataan partikular benar
yang universal tidak tentu, mungkin benar mungkin juga salah.
 Superimplikasi ialah hubungan logika pernyataan universal terhadap pernyataan
partikular atas dasar term yang sama serta kualitas sama. Hukumnya jika pernyataan
universal benar yang pertikular benar jika pernyataan universal salah yang partikular
tidak tentu, mungkin benar mungkin juga salah
2.

This study source was downloaded by 100000836253248 from CourseHero.com on 06-05-2022 23:42:37 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/152493330/logika-tugas-3docx/
 Oposisi kontrarik :
Jika, Semua dosen di UT lulusan universitas dalam negeri, adalah benar
Maka, Semua dosen di UT bukan lulusan universitas dalam negeri, adalah salah
 Oposisi subkontrarik :
Jika, Sebagian lulusan UT akan bekerja sebagai pengajar, adalah benar
Maka, Sebagian lulusan UT tidak akan bekerja sebagai pengajar, adalah bisa benar bisa juga salah
 Oposisi kontradiktorik :

Jika, Semua adalah pengajar, diakui benar

Maka, Ada sebagian yang tidak pengajar, diakui salah Atau, jika, Semua bukan pengajar, diakui
salah Maka, Ada sebagian yang pengajar, adalah pasti benar

 Oposisi subalternasi :

Jika, Semua adalah pengajar, adalah benar

Maka, Ada sebagian yang pengajar, adalah pasti benar

Atau, jika, Semuanya bukan pengajar, terbukti salah

Maka, Sebagian bukan pengajar, adalah mungkin benar mungkin juga salah

3. Silogisme kategori adalah suatu bentuk penyimpulan berdasarkan perbandingan dua proposisi
yang di dalamnya terkandung adanya term pembanding dan yang dapat melahirkan proposisi
lain sebagai kesimpulan. Silogisme beraturan adalah silogisme kategori yang terdiri atas 3 term.
Silogisme kategori dibedakan menjadi 4 bentuk atau 4 pola :
a) Silogisme Sub-Pre Suatu bentuk selogisme yang term pembandingnya dalam premis
pertama sebagai subjek dan dalam premis kedua sebagai predikat.
b) Silogisme Bis-Pre Suatu bentuk silogisme yang term pembandingnya menjadi predikat
dalam kedua premis.
c) Silogisme Bis-SubSuatu bentuk silogisme yang term pembandingnya menjadi subjek
dalam kedua premis.
d) Silogisme Pre-SubSuatu bentuk silogisme yang term pembandingnya dalam premis
pertama sebagai predikat dan dalam premis kedua sebagai subjek
4. Contoh :
a. Silogisme Sub-Pre
Contoh 1 : Semua yang dilarang Tuhan mengandung dosa.Mencuri adalah dilarang
Tuhan.Jadi: Mencuri adalah mengandung dosa.
Contoh 2 : Tidak satupun pemuda tidak setia kepada Pancasila.Semua pelajar SMA 39
adalah pemuda.Jadi, semua pelajar SMA 39 setia kepada Pancasila.
b. Silogisme Bis-Pre
Contoh 1 :Semua tetumbuhan membutuhkan air.Tidak satu pun benda mati
membutuhkan air.Jadi: Tidak satu pun benda mati adalah tumbuhan
Contoh 2 :Semua kepala sekolah SMA adalah sarjana.Tidak satupun buta huruf adalah
sarjana.Jadi, tidak satupun buta huruf adalah kepala sekolah.

This study source was downloaded by 100000836253248 from CourseHero.com on 06-05-2022 23:42:37 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/152493330/logika-tugas-3docx/
c. Silogisme Bis-Sub
Contoh 1 :Semua politikus adalah pandai berbicara.Beberapa politikus adalah sarjana
Jadi: Sebagian sarjana adalah pandai berbicara
Contoh 2 :Beberapa penduduk RT 13 terserang flu.Sebagian penduduk RT 13 dapat
berenang.Jadi, sebagian yang dapat berenang terserang flu.
d. Silogisme Pre-Sub
Contoh 1 :Semua pendidik adalah manusia.Semua manusia akan mati.Jadi: Sebagian
yang akan mati adalah pendidik.
Contoh 2 :Tidak ada mamalia bernafas dengan insang.Sebagian yang bernafas dengan
insang bersisik.Jadi, sebagian yang bersisik bukan mamalia.

This study source was downloaded by 100000836253248 from CourseHero.com on 06-05-2022 23:42:37 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/152493330/logika-tugas-3docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai