1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan "penalaran oposisi"? Berikan contoh.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan silogisme dan unsur-unsurnya?

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan silogisme beraturan?

Jawab :

1. Yang dimaksud dengan penelaran oposisi adalah pertentangan antara dua pernyataan
atas dasar pengelohan term yang sama, yaitu hubungan yang di dalamnya terkandung
adanya suatu penilaian benar atau salah terhadap dua pernyataan yang
diperbandingkan. Adapun dua pernyatan yang diperbandingkan itu keduanya
berbentuk pernyataan yang terdiri dua term sebagai subjek dan predikat yang disebut
proposisi kategorik.
Contoh :
a. Pandemi covid 19 telah menyebar di berbagai daerah di Indonesia, bahakan
berbagai Negara di dunia.
(Pernyataan tersebut Benar)
b. Penyebaran wabah covid 19 di berbagai Negara di dunia berdampak kemiskinan,
masyarakat kehilangan pekerjaan dan bahkan kematian.
(Pernyataan tersebut belum tentu benar atau belum tentu salah)

2. Silogisme adalah suatu argument deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu
kesimpulan. Setiap penyimpulan tidak langsung yang terdiri dari du aproposisi
(premis-premis) disimpulkan suatu proposisi baru (kesimpulan).
Unsur – unsur Silogisme yaitu :
1. Premis Mayor adalah keputusan pertama Premis mimiliki arti kalimat yang
dijadikan dasar penarikan kesimpulan. Premis mayor berarti pangkal pikir yang
membuat term mayor dari silogisme itu, dimana natinya akan timbul menjadi
predikat dalam kesimpulan.
2. Premis Minor adalah Keputusan kedua, artinya pangkal piker yang kecil dari
silogisme, dimana akan timbul menjadi predikat dalam kesimpulan.
3. Medium adalah bagian – bagaian yang sama dalam dua keputusan, disebut
medium atau term menengah, seba ia terdapat apada kedua premis yaitu mayor
dan minor, maka guna sebagai penghubung anatar keduanya tetapi tidak muncul
dalam kesimpulan.
 4. Kesimpulan adalah keputusan ketiga, keputusan baru yang menjelaskan bahwa
paa yang benar dalam mayor, juga benar dalam minor.

3. Silogisme Beraturan adalah sebuah bentuk dari penyimpulan yang dimana kemudian
akan didasari berdasarkan sebuah perbandingan terhadap dua macam proposisi yang
dimana kemudian di dalamnya terdapat sebuah bentuk pembanding yang dimana akan
dapat menciptakan sebuah bentuk proposisi lainya sebagai sebuah kesimpulan.