Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahma Tavisa

Nim : 04392879

Prodi : Ilmu Administrasi Negara

Tugas 2 Logika

Proposisi Kategorik adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan 2 Term sebagai subjek
dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah.subjek dan predikat yang masing masing ada
2 macam, subjek universal dan subjek particular serta predikat afirmatif dan predikat negative jika
keduanya dihubungkan terwujud empat macam kategorik, yaitu proposisi universal afirmatif,
proposisi universal negative, proposisi particular afirmatif, dan proposisi particular negative.

1. Subjek Universal dan Predikat Afirmatif disebut dengan Nama Proposisi


Universal Afirmatif
Contoh : Indonesia adalah Negara berdasar atas hukum.
Dibaca : untuk semua x jika S berlaku untuk x maka P berlaku untuk x atau dibaca
secara singkat.
2. Subjek Universal dan Predikat Negatif, disebut dengan nama Proposisi
Universal Negatif
Contoh : Peserta kursus logika bukan seorang guru.
Dibaca : untuk semua x jika S berlaku untuk x maka non P berlaku untuk , atau
cukup dibaca : “semua S bukan P” , “setiap S tidak P”
3. Subjek Partikular dan Predikat Afirmatif disebut dengan nama Proposisi
Partikular Afirmatif
Contoh : Ada mahasiswa Indonesia yang belajar di Amerika.
Dibaca : ada x di mana S berlaku untuk x dan P berlaku untuk x, atau
Cukup dibaca : “ada S yang P” , “sebagaian S adalah P”, “beberapa S adalah P
4. Subjek Partikular dan Predikat Negatif, disebut dengan nama Proposisi
Partikular Negatif.
Contoh : Sebagian rakyat Indonesia tidak beragama Islam.
Dibaca : Ada x di mana S berlaku untuk x dan non P berlaku untuk x atau
Cukup dibaca : “ada S yang bukan P”. “sebagian S bukan P”, “beberapa S bukan P”.
Proposisi dalam logika dapat benar dapat juga salah, tidak dapat dinilai kedua
duanya. Dalam arti tidak dapat setengah benar atau setengah salah. Jika benar ya
benar, jika salah ya salah sehingga tegas perbedaan antara keduanya.

4 macam proposisi kategorik :


A. PROPOSISI UNIVERSAL AFIRMATIF ,ialah pernyataan bersifat umum yang
mengiyakan adanya hubungan subjek dengan predikat, biasa disebut dengan
Proposisi A (dari huruf pertama kata Latin “Affirmo” yang berarti : mengiyakan )

Proposisi universal afirmatif dibedakan menjadi 2 macam : yaitu universal afirmatif


ekuivalen dan universal afirmatif implikasi.
1. Proposisi Universal Afirmatif Ekuivalen, ialah pernyataan umum mengiyakan
yang antara subjek dan predikat merupakan suatu persamaan, yakni semua
anggota subjek adalah anggota predikat dan semua anggota predikat adalah
anggota subjek, contoh : “Semua Manusia adalah berakal budi”
2. Proposisi Universal Afirmatif implikasi , ialah pernyataan umum mengiyakan
yang semua subjek merupakan bagian dari predikat, yakni semua anggota subjek
menjadi himpunan bagian dari predikat. Contoh : “setiap warga Negara Indonesia
berketuhanan Yang Maha Esa”

B. PORPOSISI UNIVERSAL ialah pernyataan bersifat umum yang mengingkari


adanya hubungan subjek dengan predikat, biasa disebut dengan proposisi E (dari
huruf kata latin “nEgo” yang berarti : mengingkari)
Proposisi universal negative jika dianalisis berdasarkan perbandingan atau
hubungan luas term maka hanya ada satu bentuk, yaitu berbentuk ekslusif. -
Proposisi Universal Negatif Eksklusif ,ialah pertanyaan umum mengingkari yang
berarti antara subjek dan predikat tidak ada hubungan.

C. PROPOSISI PARTIKULAR AIRMATIF, ialah pernyataan bersifat khusus yang


yang mengiyakan adanya hubungan subjek dengan predikat, biasa disebut
dengan Proposisi I (dari huruf keempat kata Latin “afflrmo” yang berarti :
Mengiyakan).
Contoh : “Sebagian rakyat Indonesia adalah keturunan asing”.
Proposisi Partikukular Airmatif dibedakan antara 2 macam,yaitu :
partikular afirmatif inklusif dan partikular afirmatif implikasi.
1. Proposisi Partikular Afirmatif Inklusif ,ialah pertanyaan khusus mengiyakan
yang sebagian subjek merupakan bagian dari predikat, yakni ada anggota subjek
yang menjadi bagian predikat da nada anggota predikat yang menjadi bagian
subjek.
2. Proposisi Partikular Afirmatif Implikasi,ialah pernyataan khusus mengiyakan
yang sebagian dari subjek merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian anggota
subjek yang menjadi himpunan predikat. Contoh : “Sebagian rakyat Indonesia
adalah warga Partai Demokrasi Indonesia”.

D. PROPOSISI PARTIKULAR NEGATIF, ialah pernyataan bersifat khusus yang


mengingkari adanya hubungan antara subjek dengan predikat, biasa disebut
dengan proposisi O (dari huruf keempat kata latin “negO” yang berarti :
mengingkari).
Contoh : “Sebagian Sarjana Hukum bukan ahli politik”. Proposisi partikular
negative dibedakan menjadi dua macam, yaitu partikular negatif insklusif dan
particular negative implikasi.
1. Proposisi Partikular Negatif Inklusif ialah pernyataan khusus mengingkari
yang sebagian subjek tidak merupakan bagian dari predikat, yakni ada sebagian
subjek yang tidak termasuk predikat da nada sebagian predikat yang tidak
termasuk subjek.
2. Proposisi Partikular Negatif Implikasi ialah pernyataan khusus mengingkari
yang sebagian dari subjek tidak merupakan suatu predikat, yakni ada sebagian
subjek yang bukan anggota predikat dan semua anggota predikat merupakan
bagian dari subjek.

Anda mungkin juga menyukai