Anda di halaman 1dari 3

Proposisi kategoris adalah suatu pernyataan yang terdiri dari hubungan dua term

sebagai subyek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Hubungan ini berbentuk
pengiyaan atau pengingkaran.

Suatu proposisi dapat benar, dapat juga salah. Proposisi disebut juga sebagai bentuk
lahir dari pendapat, sedangkan term yang merupakan unsur proposisi adalah bentuk lahir dari
pengertian. Sehingga dapatlah dikatakan bahwa pendapat adalah hubungan dua pengertian
yang mempunyai nilai benar dan salah. Atau dengan kata lain pendapat itu mempunyai dua
kemungkinan, mungkin benar mungkin juga salah.

Unsur yang merupakan materi proposisi kategoris adalah term sebagai subyek dan term
sebagai predikat, yang keduanya tersebut merupakan hal yang harus ada. Jika salah satu tidak
ada, maka pernyataan itu tidak dapat disebut sebagai proposisi kategoris, melainkan hanya
merupakan proposisi tunggal.
Jenis- jenis
1) Proposisi Universal Afirmatif, disebut proposisi tipe A dalam ilmu Logika, yaitu proposisi
yang menerangkan keadaan yang berlaku kepada semua anggota di dalam suatu
kelompok benda tanpa kecuali.
Contoh: Seluruh bangsa Indonesia terdiri dari manusia.
2) Proposisi Universal Negatif, disebut proposisi tipe E dalam ilmu Logika, yaitu proposisi
yang menerangkan keadaan yang tidak berlaku kepada semua anggota di dalam
kelompok suatu benda tanpa kecuali.
Contoh: Semua manusia tidak abadi.
3) Proposisi Partikular Afirmatif, disebut proposisi tipe I dalam ilmu Logika, yaitu proposisi
yang menjelaskan keadaan yang hanya berlaku bagi sebagian anggota di dalam
kelompok suatu benda.
Contoh: Beberapa orang ada yang jahat.
4) Proposisi Partikular Negatif, disebut proposisi tipe O dalam ilmu Logika, yaitu proposisi
yang menjelaskan keadaan yang tidak berlaku untuk sebagian anggota di dalam
kelompok suatu benda.
Contoh: Sebagian manusia tidak percaya Tuhan.
Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term
predikat, satu kopula dan satu quantifier. Kita akan jelaskan satu persatu antara subyek,
predikat, kopula, dan quantifier. Baik kita akan meluai dari subyek sebagaimana kita ketahu
mengenai subyek adalah sebuah term yang menjadi pokok pembicaraan. Predikat adalah term
yang menerangkan sbuyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara term
subyek dan term predikat. Quantifier adalah kata yang menunjukan banyaknya satuan yang
diikat oleh term subyek.

Sebagian Manusia Adalah Pemabuk

1 2 3 4

1: quantifier 2: term subyek 3: kopula 4:term predikat

Quantifier adakalanya kepada permasalahan universal seperti kata: seluruh, semua.;


ada kalanya menunjukan permasalahan partikular , seperti: sebagian, kebanyakan; dan ada
kalanya menunjukan permasalahan singular, tetapi permasalahan singular biasanya quantifier
tidak dinyatakan.

Apabila Quantifier suatu proposisi menunjukan kepada permasalahan universal maka


proposisi itu disebut proposisi universal; jika permasalahan partikular maka akan disebut
proposisi partikular, jika permasalahan singular, disebut proposisi singular.

Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak dinyatakan quantifier-nya tidak
berarti subyek dari proposisi tidak mengandung pengertian banyaknya satuanyang diikatnya.
Dalam keadaan apapun sunyek selalu mengandung jumlah yang diikat. Sekarang perhatikan
dahulu proposisi yang quantifier-nya dinyatakan:

Poposisi universal = Semua tanaman membutuhkan air

Proposisi partikular = sebagian manusia dapat menerima pendidikan tinggi.

Proposisi singular = Seorang yang bernama Hasan adalah seorang guru

Poposisi universal = Tanaman Membutuhakan air

Proposisi partikular = Manusia dapat menerima pendidikan tinggi.

Proposisi singular = Hasan adalah seorang guru


Kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi maka kita kenal enam macam
proposisi, yaitu :
Universal positif, seperti   : Semua manusia akan mati
Partikular positif, seperti   : Sebagian manusia adalah guru
Singular positif, seperti     : Rudi adalah pemain bulu tangkis
Universal negatif, seperti  : Semua kucing bukan burung
Partikular negatif, seperti  : Beberapa mahasiswa tidak lulus
Singular negatif, seperti    : Fatimah bukan gadis pemalu

Proposisi universal positif, kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara
keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf A. Proposisi partikular positif kopula
mengakui hubungan subyek dan predikat sebagian saja dilambangkan dengan huruf I.
Proposisi singular positif karena kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara
keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf A. Huruf A dan I masing-masing sebagai
lambang proposisi universal positif dan partikular positif diambil dari dua huruf hidup pertama
kata Latin Affirmo yang berarti mengakui.

Proposisi universal negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikatnya


secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E. Proposisi partikular negatif
kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja, dilambangkan dengan
huruf O. Proposisi singular negatif karena kopulanya mengingkari hubungan subyek dan
predikat secara keseluruhan, juga dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan O yang dipakai
sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup dalam kata nEgo, bahasa Latin yang berarti
menolak atau mengingkari.

Sumber
BMP ISIP4211 Logika
https://brainly.co.id/tugas/28752103
http://nichonotes.blogspot.com/2018/11/fungsi-pengarahan
https://www.gurupendidikan.co.id/proposisi

Anda mungkin juga menyukai