Anda di halaman 1dari 128

PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN KREDIT USAHA


MIKRO DAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT. BANK
MANDIRI KANTOR CABANG BABAT TOMAN

Oleh:
AYU PERMANI
NIM. 2112070243

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2023
PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN KREDIT USAHA
MIKRO DAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT. BANK
MANDIRI KANTOR CABANG BABAT TOMAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

AYU PERMANI

NIM. 2112070243

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2023
INSTITUTE KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATIC INSTITUTE)

PERBANAS

JAKARTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul

PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP


KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN KREDIT USAHA
MIKRO DAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT. BANK
MANDIRI KANTOR CABANG BABAT TOMAN

Oleh:

Nama : Ayu Permani


Nim : 2112070243
Program Studi : S1 Manajemen

Telah disetujui untuk diujikan

Jakarta, Juli 2023

Mengetahui, Dosen Pembimbing Skripsi


Ketua Program Studi S1 Manajemen

Dr. Tifa Noer Amelia, S.E., M.Acc. Dr. Dra Siti Safaria M.Pd.

i
INSTITUTE KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATIC INSTITUTE)

PERBANAS

JAKARTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul

PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP


KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN KREDIT USAHA
MIKRO DAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT. BANK
MANDIRI KANTOR CABANG BABAT TOMAN

Telah dipertahankan dihadapan Sidang Tim Penguji Skripsi Pada :


Hari :
Tanggal :
Waktu :

Oleh:
Nama : Ayu Permani
Nim : 2112070243
DAN YANG BERSANGKUTAN DINYATAKAN LULUS

Tim Penguji Skripsi


Ketua Sidang :
Anggota :
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Manajemen

Dr. Tifa Noer Amelia, S.E., M.Acc.

ii
INSTITUTE KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATIC INSTITUTE)

PERBANAS

JAKARTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN

Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun seutuhnya.

Jakarta, Juli 2023

Penyusun,

AYU PERMANI
NIM. 2112070243

iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Ayu Permani
NIM : 2112070243
Program Studi : Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Nasabah Dalam
Pengambilan Kredit Usaha Mikro Dan Kredit
Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor
Cabang Babat Toman

Menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini

merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di

kemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan

terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan

sekaligus menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di ABFI Institute

Perbanas.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada

unsur paksaan.

Jakarta, Juli 2023

Penulis,

Ayu Permani
2112070243

iv
PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN KREDIT USAHA
MIKRO DAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT. BANK
MANDIRI KANTOR CABANG BABAT TOMAN

Ayu Permani

ABSTRAK

Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Promosi dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Pengambilan Kredit Usaha
Mikro Dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat
Toman. Sampel yang digunakan sampel random sampling sebanyak 122 nasabah.
Data yang digunakan dalam studi ini diperoleh dari hasil observasi dan
kuesioner/angket. Teknik analisis yang digunakan dalam studi kuantitatif dan
program spss versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dan kualitas pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Kata Kunci : Promosi, Kualitas Pelayanan, Keputusan Pembelian

v
THE EFFECT OF PROMOTION AND SERVICE QUALITY ON CUSTOMER
DECISIONS IN TAKING MICRO BUSINESS CREDIT
AND PUBLIC BUSINESS CREDIT IN PT. BANK
MANDIRI KANTOR CABANG BABAT TOMAN

Ayu Permani

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the effect of promotion and service quality on
customer decisions in taking micro business loans and people's business loans at PT.
Bank Mandiri Babat Toman Branch Office. The sample used is a random sampling
sample of 122 customers. The data used in this study were obtained from observations
and questionnaires. The analysis technique used in the quantitative study and the SPSS
version 20 program. The results showed that promotion has a significant effect on
purchasing decisions, and service quality has a significant effect on purchasing decisions.

Keywords: Promotion, Service Quality, Purchase Decision

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan

anugerahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Nasabah Dalam

Pengambilan Kredit Usaha Mikro Dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank

Mandiri Kantor Cabang Babat Toman” sebagai salah satu syarat kelulusan untuk

mencapai gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen ABFI Perbanas

Jakarta.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari banyak

pihak. oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Hermanto Siregar, M.Ec selaku Rektor ABFI Perbanas.

2. Ibu Hedwigis Esti R., S.E., M.E., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ABFI Perbanas.

3. Ibu Dr. Tifa Noer Amelia, S.E., M.Acc., selaku Kepala Program Studi S1

Manajemen ABFI Perbanas.

4. Ibu Dr. Dra. Siti Safaria, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan pikiran untuk memberi arahan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Segenap Bapak/Ibu dosen pendidik yang telah memberikan banyak

pengetahuan, pengalaman dan pembelajaran Selama masa perkuliahan, serta

seluruh jajaran administrasi dan kemahasiswaan ABFI Perbanas yang telah

banyak membantu dalam proses perkuliahan.

vii
6. Pimpinan dan karyawan yang telah memberi dukungan persetujuan

melakukan penelitian di PT. Bank Mandiri KCP Babat Toman.

7. Kedua orang tua yang selama ini selalu mendoakan dan memberikan

dukungan untuk kelancaran skripsi yang selalu memberikan semangat kepada

penulis.

8. Teman-teman ekstensi S1 Manajemen kelas karyawan ABFI Perbanas

angkatan 2023 atas kebersamaannya selama ini.

9. Teman-teman seperjuangan yang telah meluangkan waktu untuk bertukar

pikiran dalam membantu penyelesaian skripsi.

10. Para responden yang telah memberikan waktunya untuk mengisi kuesioner

penelitian ini.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak-pihak

yang tidak dapat disebutkan satu persatu telah banyak membantu dan memberikan

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari

masih banyak kekurangan dalam penyusunan dalam skripsi ini, untuk itu penulis

mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat

memberikan informasi, dan membantu dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Jakarta, Juli 2023

Penulis,

Ayu Permani
2112070243

viii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii


DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 7
BAB II ..................................................................................................................... 9
KAJIAN TEORI ..................................................................................................... 9
2.1 Studi Pustaka dan Kajian Teori ................................................................ 9
2.1.1 Manajemen Pemasaran...................................................................... 9
2.1.2 Perilaku Konsumen ......................................................................... 10
2.1.3 Model Perilaku Konsumen.............................................................. 11
2.1.4 Promosi ........................................................................................... 13
2.1.5 Jenis-Jenis Promosi ......................................................................... 14
2.1.6 Indikator Promosi ............................................................................ 14
2.1.7 Manfaat Promosi ............................................................................. 15
2.1.8 Faktor-Faktor Mempengaruhi Promosi ........................................... 17
2.1.9 Kualitas Pelayanan .......................................................................... 19
2.1.10 Indikator Kualitas Pelayanan .......................................................... 20
2.1.11 Faktor-Faktor 21
2.1.12 Keputusan Pembelian ...................................................................... 21
2.1.13 Indikator Keputusan Pembelian ...................................................... 22
2.1.14 Faktor-Faktor Mempengaruhi Keputusan Pembelian ..................... 24
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 29
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 31
2.4 Perumusan Hipotesis .............................................................................. 32
BAB III ................................................................................................................. 34
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 34
3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 34
3.2 Unit Analisis (Organisasi atau individu) ................................................ 35
3.3 Operasional Variabel .............................................................................. 36
3.4 Populasi dan Sampel .............................................................................. 39
3.4.1 Populasi ........................................................................................... 39
3.4.2 Sampel ............................................................................................. 39
3.5 Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 41
3.5.1 Jenis Data ........................................................................................ 41
3.5.2 Sumber Data .................................................................................... 41
3.6 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 42
3.6.1 43
3.6.2 Pengujian Validitas dan 43
3.6.2.1 Pengujian Validitas ......................................................................... 43

ix
3.6.2.2 Pengujian Reliabilitas...................................................................... 46
3.7 Pengelolaan dan Analisis Data ............................................................... 47
3.7.1 Klasifikasi Interval Data ................................................................. 48
3.7.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 49
3.7.2.1 Uji Normalitas ................................................................................. 50
3.7.2.2 Uji Linieritas ................................................................................... 50
3.7.2.3 Uji Multikolinearitas ....................................................................... 50
3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 51
3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda ....................................................... 52
3.7.4 Analisis Koefisien Determinasi ...................................................... 52
3.7.5 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ...................................... 53
BAB IV ................................................................................................................. 56
ANALISIS DATA DAN PENELITIAN .............................................................. 56
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................... 56
4.1.1 Sejarah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. ....................................... 56
4.1.3 Visi dan Misi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. ............................. 62
4.1.4 Budaya Kerja dan Perilaku Utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
62
4.1.5 Produk Yang 63
4.1.6 Deskripsi Responden Penelitian ...................................................... 64
4.2 Analisis data ........................................................................................... 68
4.3 86
4.3.1 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 86
4.3.1.1 Uji Normalitas ................................................................................. 86
4.3.1.2 Uji Linieritas ................................................................................... 87
4.3.1.3 Uji Multikolinearitas ....................................................................... 88
4.3.1.4 Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 89
4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................... 90
4.3.3 Koefisien Determinasi (R²) ............................................................. 92
4.3.4 Uji T (Parsial) .................................................................................. 93
4.4 Pembahasan ............................................................................................ 94
BAB V................................................................................................................... 99
KESIMPULAN, KETERBATASAN, REKOMENDASI .................................... 99
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 99
5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 100
5.3 Rekomendasi ........................................................................................ 100

x
DAFTAR TABEL

xi
DAFTAR GAMBAR

xii
1

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Dalam menyongsong persaingan semakin ketat, setiap bank harus mampu

menunjukkan kekuatan dan keunggulan tertentu dibandingkan para pesaingnya.

Pesaing bank tidak hanya bank antar bank, tetapi juga bank-bank BUMN dan

bank asing, serta lembaga keuangan non-bank, seperti lembaga keuangan

semacam leasing dan koperasi swasta lainnya. Keputusan nasabah merupakan

aspek penting dari keberhasilan bank dalam mencapai tujuannya memaksimalkan

pelayanan nasabah dan berusaha mempertahankan kelangsungan hidup bank.

Pilihan konsumen (customer choice) mengacu pada sikap yang dipertimbangkan

untuk membeli produk atau jasa tertentu. Dalam semua aspek kehidupan,

konsumen membuat keputusan konsumen yang melibatkan pemilihan diantara

berbagai alternatif untuk memuaskan kebutuhan mereka (Effendi,2021: 93).

Menyadari bahwa perbankan akan semakin bersaing untuk menarik minat

masyarakat untuk menyimpan dananya di bank, maka bank mengembangkan

berbagai pendekatan untuk mencapai tujuannya dan memprediksi kemungkinan

migrasi nasabah ke bank lain. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan

perusahaan untuk meningkatkan nasabah adalah melalui promosi.

Promosi ialah serangkaian aktivitas (kegiatan) yang mengkomunikasikan

manfaat dari suatu produk, pelayanan serta merek yang bertujuan untuk merayuh

(membujuk) pembeli/pelanggan untuk membelinya. Promosi merupakan salah

satu dari 4 elemen yang ada di dalam bauran pemasaran. Tujuannya adalah untuk
2

memenangkan, meyakinkan dan mencerahkan masyarakat umum untuk

melakukan pembelian. Kegiatan promosi meliputi kupon, potongan harga,

distribusi sampel gratis, potongan harga, penawaran seperti memberi dua item

dengan harga satu item, penawaran pada festival dan kesempatan, penawaran uji

1 lain-lain (Napitupulu dkk, 2021: 150).


coba, layanan bernilai tambah, kontes dan

Promosi memegang peranan penting dalam memasarkan produk ataupun jasa

suatu perusahaan, khususnya dalam industri perbankan. Tanpa adanya promosi,

calon nasabah tentu tidak dapat mengidentifikasi dan memahami produk atau jasa

yang ditawarkan. Adapun promosi yang dilakukan oleh bank salah satunya adalah

menginformasikan tentang segala ragam produk yang ditawarkan oleh bank dan

berupaya untuk menarik calon nasabah baru sebanyak-banyaknya. Selain promosi,

kualitas pelayanan juga berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih

produk yang ditawarkan.

Pelayanan dapat bisa dinilai berkualitas jika pelayanan yang diberikan

sesuai dengan kemauan pelanggan dan dapat di terima oleh pelanggan dengan

baik sehinggan pelanggan puas terhadap produk dan layanan yang diberikan,

untuk mengetahuinya perlu dilakukan pengukuran dan penilaian dari pengguna

layanan. Kualitas pelayanan berhasil dibangun, apabila pelayanan yang diberikan

kepada pelanggan mendapatkan pengakuan dari pihak-pihak yang dilayani.

Pengakuan terhadap prima sebuah pelayanan bukan berasal dari aparatur yang

memberikan pelayanan, melainkan datang dari pengguna jasa layanan (Lukman

dalam Adhari, 2020: 19).


3

PT. Bank Mandiri adalah salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia

dengan popularitas yang lebih luas di antara sekian banyak bank yang terdapat di

Kabupaten Musi Banyuasin, dengan skuat manajemen yang sangat berpengalaman

dan organisasi yang luas. Bank Mandiri adalah bank transaksi yang memfasilitasi

berbagai macam layanan perbankan, menyediakan ATM tunai dan non tunai, juga

memberikan pembiayaan kredit usaha bagi masyarakat yaitu Kredit Usaha Mikro

(KUM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit Usaha Mikro (KUM) merupakan

kredit yang diberikan pada pengusaha mikro guna membiayai kebutuhan usaha

produktif untuk kebutuhan investasi dan kebutuhan modal kerja. Sementara itu,

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan yang layak tetapi belum

bankable yang ditawarkan oleh perbankan kepada Usaha Mikro Kecil dan

Menengah. KUR bertujuan untuk memajukan menambah dan memperluas

layanan perbankan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah produktif,

menambah daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah, menggerakkan

perkembangan ekonomi dan lapangan kerja, serta mengentaskan kemiskinan

(https://www.bankmandiri.co.id). Adapun fokus objek yang akan penulis lakukan

yaitu pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Babat Toman.

Dalam hal menjalankan usahanya PT. Bank Mandiri selalu dituntut oleh

nasabahnya agar dapat memberikan pelayanan yang prima terhadap nasabah.

Untuk meningkatkan jumlah nasabahnya suatu bank perlu melakukan

aktivitas promosi, sebab aktivitas promosi adalah fasilitas yang dirancang untuk

memberitahukan dan mempromosikan produk atau jasa suatu perusahaan kepada

konsumen atau nasabah. Dalam mengembangkan bidang usaha kredit PT. Bank
4

Mandiri fokus pada informasi dari mulut ke mulut nasabah, atau permintaan dari

nasabah yang telah mendapatkan pinjaman. Sebelumnya perusahaan tidak secara

khusus mempromosikan Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Kredit Usaha Rakyat

(KUR) melalui media elektronik dan media lainnya. Adapun bentuk sosialisasi

yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan dan membagikan brosur

dan template kepada nasabah yang datang ke kantor, dan tanpa memberitahukan

sistem mekanisme secara langsung secara detail, sehingga masih banyak

masyarakat yang belum mengetahui secara detail perihal penyampaian kredit saat

memutuskan untuk mengajukan kredit pinjaman. Akan tetapi dari data yang

penulis dapatkan diketahui jumlah konsumen atau nasabah yang melakukan

pengajuan pinjaman kredit usaha pada Bank Mandiri KCP Babat Toman

mengalami kenaikan signifikan. Adapun data jumlah nasabah yang melakukan

pengajuan kredit usaha mikro dan kredit usaha Rakyat pada PT. Bank Mandiri

KCP Babat Toman dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1
Pinjaman KUM dan KUR, Periode 2020-2022
No Tahun Jumlah Nasabah

1 2020 7.987

2 2021 9.516

3 2022 11.065

Jumlah Total 28.568


Sumber : Bank Mandiri KCP Babat Toman, Tahun 2023

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah nasabah yang

melakukan pengajuan pembiayaan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat

pada Bank Mandiri KCP Babat Toman tiap tahunnya mengalami peningkatan
5

cukup signifikan. Pada tahun 2020 jumlah nasabah yang meminjam atau

melakukan pengajuan berjumlah 7.987 nasabah. Pada tahun 2021 jumlah nasabah

yang meminjam atau melakukan pengajuan meningkat menjadi 9.516 nasabah dan

pada tahun 2022 nasabah yang meminjam atau melakukan pengajuan kredit usaha

meningkat lagi menjadi 11.065 nasabah. Dapat kita lihat peningkatan jumlah

nasabah yang melakukan pengajuan pinjaman dana Kredit Usaha Mikro dan

Kredit Usaha Rakyat pada Bank Mandiri Cabang Babat Toman mengalami

peningkatan.

Guntara (2021), hasil penelitiannya menunjukkan variabel bebas (promosi)

memiliki pengaruh positif terhadap variabel terikat (Y) keputusan pembelian.

Selain itu juga dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Azhari (2017),

menjelaskan bahwa variabel promosi (X1) dan variabel kualitas pelayan (X2), juga

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan pembelian

(Y). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penyataan hipotesisnya menghasilkan

Ha diterima dan Ho ditolak, artinya variabel promosi (X1) dan variabel kualitas

pelayanan (X2) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

keputusan konsumen (Y).

Jasmani et al (2022), juga menemukan bahwa variabel kualitas pelayanan

(X1) dan variabel promosi (X2) memberikan pengaruh yang sangat signifikan dan

positif terhadap variabel keputusan pembelian konsumen (Y). Maka dapat

disimpulkan semua variabel kualitas pelayanan dan promosi (variabel bebas)

mempenyai efek pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian (terikat).


6

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Nasution et al (2019), yang

menemukan tidak ada pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian konsumen

di 212 Mart Medan, hasil pengujian menunjukkan bahwa faktor promosi memiliki

nilai negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan konsumen. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa faktor promosi tidak berpengaruh dan tidak signifikan

terhadap keputusan pembelian konsumen di 212 Mart Medan. Hal tersebut terjadi

karena konsumen yang berbelanja pada 212 Mart Medan artinya konsumen yang

sadar akan perlunya berjamaah buat menegakkan syariat islam. Walaupun tidak

terdapat promosi yang dilakukan oleh 212 Mart, namun konsumen tetap membeli

di 212 Mart menggunakan alasan tadi. oleh sebab itulah faktor promosi tidak

berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada 212 Mart Medan.

Selain itu Cahya (2021), juga menemukan bahwa variabel kualitas

pelayanan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti kualitas pelayanan di Roti Bakar 97

secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Atas dasar latar belakang permasalahan tersebut peneliti timbul

ketertarikan untuk menguji kembali variabel promosi dan kualitas pelayanan yang

diterapkan oleh PT. Bank Mandiri KCP Babat Toman. Maka peneliti melakukan

penelitian berhubungan dengan skripsi yang berjudul ‘’Pengaruh Promosi Dan

Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Pengambilan

Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri

Kantor Cabang Babat Toman’’.


7

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang dikemukakan di latar belakang, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah dalam

pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank

Mandiri Kantor Cabang Babat Toman ?

2. Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah

dalam pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT.

Bank Mandiri Kantor Cabang Babat Toman ?

I.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah dalam

pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank

Mandiri Kantor Cabang Babat Toman

2. ?Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah

dalam pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT.

Bank Mandiri Kantor Cabang Babat Toman

I.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian

1. Bagi Bank Mandiri KCP Babat Toman

Hasil dari penelitian yang dilakukan dapat memberikan masukan kepada

pihak manajemen Bank Mandiri mengenai pengaruh promosi dan kualitas

pelayanan terhadap keputusan nasabah, dan menjadi dasar untuk


8

penyempurnaan dan perbaikan atau kekurangan yang ada serta menentukan

kebijakan Perusahaan.

2. Bagi Masyarakat dan Akademik

Dengan adanya penelitian ini penulis diharapkan bisa bermanfaat bagi

masyarakat atau akademik dengan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh

PT. Bank Mandiri KCP Babat Toman serta sebagai tambahan referensi di

perpustakaan sekolah dan perbandingan bagi penulis berikutnya dengan tema

yang sama.

3. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman dan mengimplementasikan teori-teori

yang telah diterima selama perkuliahan serta guna memenuhi syarat mencapai

gelar sarjana.
9

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Studi Pustaka dan Kajian Teori

2.1.1 Manajemen Pemasaran

Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan

sumber daya yang ada secara efektif dan efisien melalui perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan oleh individu-

individu yang telah ditetapkan sebelumnya dengan maksud untuk mencapai tujuan

organisasi. Sedangkan manajemen pemasaran adalah suatu proses perencanaan

dan pelaksanaan dari perwujudan dari pemberian harga, promosi, dan distribusi

dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan

kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelayanan organisasi, menurut Zainuras

(2020: 3). Menurut Amerika (American Marketing Association) dalam Assauri

(2018: 4), pemasaran diartikan segalan aktivitas usaha yang dilakukan berkaitan

langsung mengalirnya jasa dan barang dari produsen sampai dengan pelanggan.

Manajemen pemasaran merupakan suatu perjuangan untuk merencanakan,

mengimplementasikan (yang terdiri dari aktivitas mengorganisasikan,

mengarahkan, mengkoordinasi) dan mengawasi atau mengendalikan aktivitas

pemasaran pada suatu organisasi supaya tercapai tujuan organisasi secara efisien

dan efektif yang dikenal menggunakan kata fungsi manajemen. pada fungsi

manajemen pemasaran ada aktivitas menganalisis yaitu analisis yang dilakukan

buat mengetahui pasar serta lingkungan pemasarannya, sebagai akibatnya bisa

diperoleh seberapa besar peluang buat merebut pasar dan seberapa besar
10

ancaman yang harus dihadapi, berdasarkan Arman (2022: 10). Sedangkan

pendapat Assauri (2018: 12), manajemen pemasaran merupakan aktivitas

penganalisaan, perencanaan, aplikasi dan pengendalian program-program yang

dirancang untuk menghasilkan, menciptakan serta memelihara laba berasal

pertukaran melalui target pasar guna mencapai tujuan organisasi dalam jangka

panjang.

2.1.2 Perilaku Konsumen

perilaku konsumen ialah sebuah aktivitas yang berkaitan erat dengan


9
proses pembelian suatu barang atau jasa. Mungkin Anda sedikit gundah, perilaku

seperti apa yang dimaksud atau mengkategorikan ke pada perilaku konsumen.

Melalui ulasan artikel berikut adalah, akan dibahas secara menyeluruh mengenai

perilaku konsumen. Mulai berasal definisi, jenis, proses, hingga cara mengetahui

persoalan konsumen yang sering dihadapi waktu melakukan pembelian. pada

dasarnya cakupan tentang perilaku konsumen ini sangat luas, mungkin Anda

melakukan perilaku konsumen, tetapi tidak menyadarinya. Hal-hal mirip itu

acapkali terjadi saat melakukan proses pembelian, Indrasari (2019: 14)

Pendapat Kotler dan Keller (2020: 166), perilaku konsumen adalah studi

tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli,

menggunakan, dan bagaimana barang dan jasa, ide atau pengalaman untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sedangkan Pendapat Sangadji dan

Sopiah (2013: 9), perilaku konsumen adalah disiplin ilmu yang mempelajari

perilaku individu, kelompok, atau organisasi dan proses-proses yang digunakan

konsumen untuk menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman (ide)


11

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, dan dampak dari proses-

proses tersebut pada konsumen dan masyarakat. Tindakan yang dilakukan

konsumen guna mencapai dan memenuhi kebutuhannya baik dalam penggunaan,

pengonsumsian, maupun penghabisan barang dan jasa, termasuk proses keputusan

yang mendahului dan yang menyusul. Tindakan atau perilaku yang dilakukan

konsumen yang dimulai dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinginan,

kemudian berusaha mendapatkan produk yang diinginkan, mengkonsumsi produk

tersebut, dan berakhir dengan tindakan-tindakan pasca pembelian, yaitu perasaan

puas atau tidak puas.

2.1.3 Pola Perilaku Konsumen

Salah satu model perilaku konsumen di antaranya adalah model perilaku

konsumen menurut Kotler dan Amstrong dalam Indrasari (2019: 18), dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1
Pola Perilaku konsumen
12

Menurut tabel di atas memperlihatkan bahwa ada tiga faktor utama yang

mempengaruhi pengambilan keputusan seorang konsumen dalam kaitannya

keputusan pembelian, faktor-faktor tersebut meliputi. Pertama faktor internal

tersebut berasal dari lingkungan dalam perilaku konsumen sendiri yang meliputi

budaya, sosial, pribadi, psikologis. Kedua faktor eksternal, faktor eksternal sendiri

meliputi ekonomi, teknologi, politik, budaya dan yang ketiga adalah faktor dari

perilaku pemasar kepada konsumen.

modemPerusahaan yang benar-benar ingin mengerti bagaimana respons

pelanggan kepada fitur produk, harga, dan teknik periklanan yang berlainan

memiliki keunggulan besar dibandingkan pesaing mereka. Titik awalnya adalah

bentuk perilaku pembelian stimulus-respons. Seperti terlihat dari gambar di atas,

pemasaran terdiri dari 4P yaitu Price, Place (saluran distribusi), Promotion

(promosi), Product (produk). Tidak hanya 4P, rangsangan lain termasuk

kemampuan dan insiden besar di situasi pembeli, yaitu teknologi, politik,

ekonomi, dan budaya. Semua masukan ini masuk ke di dalam kotak hitam

pembeli dan setelah diubah sebagai serangkaian respons konsumen tercantum

pemilihan merek, pemilihan produk, waktu pembelian, pemilihan lokasi jumlah

pembelian.
13

2.1.4 Promosi

Promosi merupakan elemen bauran pemasaran yang berfokus pada upaya

menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan kembali konsumen akan merek

dan produk perusahaan, menurut Tjiptono (2019: 389). Promosi ialah serangkaian

aktivitas (kegiatan) yang mengkomunikasikan manfaat dari suatu produk,

pelayanan serta merek yang bertujuan untuk merayuh (membujuk)

pembeli/pelanggan untuk membelinya. Promosi merupakan salah satu dari 4

elemen yang ada di dalam bauran pemasaran. Tujuannya adalah untuk

memenangkan, meyakinkan dan mencerahkan masyarakat umum untuk

melakukan pembelian. Kegiatan promosi meliputi kupon, potongan harga,

distribusi sampel gratis, potongan harga, penawaran seperti memberi dua item

dengan harga satu item, penawaran pada festival dan kesempatan, penawaran uji

coba, layanan bernilai tambah, kontes dan lain-lain (Napitupulu dkk, 2021: 150).

Setiap perusahaan selalu akan berusaha mempengaruhi calon pembeli,

sehingga dapat tercapai tujuan dan sasaran perusahaan. Usaha perusahaan

mempengaruhi dengan merayu calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur

acuan pemasaran disebut promosi. Kebijakan promosi ini tidak terlepas dalam

kebijakan terpadu dari acuan atau bauran pemasaran (marketing mix), sehingga

keberhasilan atau keefektifannya sangat tergantung pada kebijakan pemasaran

lainnya sebagai satu kesatuan. Kombinasi dari unsur-unsur atau peranan promosi

dikenal dengan acuan atau bauran promosi yang terdiri dari advertensi, personal

selling, promosi penjualan (sales promotion) dan publisitas (publicity), menurut

Assauri (2018: 240).


14

2.1.5 Jenis-Jenis Promosi

menurut Napitupulu dkk, 2021: 158), jenis –jenis promosi penjulan dapat

dikelompokkan menjadi 4 yaitu :

1. Customer Promotion

Tujuan promosi untuk merangsang dan mendorong agar konsumen dalam

membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

2. Trade Promotion

Tujuan dari Trade Promotion berguna agar perusahaan dapat mendorong dan

meransang para pengecer, pedagang grosir importir dan eksportir untuk

membeli dan melakukan penjualan ulang produk yang ditawarkan.

3. Sales-Force Promotion

Tujuan dari sales-force promotion berguna untuk dapat memberikan

semangat kepada seluruh anggota penjualan.

4. Business Promotion

Tujuan dari business promotion agar dapat memperoleh pelanggan baru dan

dapat mempertahankan pelanggan lama ataupun baru agar pelanggan dapat

menjual kembali produk yang dipasarkan serta dapat di didik.

2.1.6 Indikator Promosi

Pendapat Assauri (2018: 243), dalam melakukan kegiatan promosi yang

dilakukan suatu perusahaan dapat menggunakan acuan promosi (promotion mix)

yang terdiri dari :


15

1. Advertensi

Bentuk penyediaan promosi berupa gagasan, jasa dan produk yang didanai

oleh lembaga sponsor tertentu yang non-personal. Adapun media-media yang

sering digunakan oleh perusahaan seperti televisi, radio, surat kabar, billboard

dan majalah.

2. Personal selling

Personal selling adalah bentuk promosi dalam penyediaannya dilakukan

secara lisan kepada calon pelanggan dengan tujuan agar dapat terlaksananya

penjualan.

3. Promosi penjualan (sales promotion)

Segala kegiatan pemasaran selain advertensi, personal selling dan publisitas,

yang merangsang keinginan konsumen dengan efektifan seperti, pertunjukan,

demonstrasi, pameran dan segalan aktivitas penjualan dilakukan dengan tertib

dan teratur.

4. Publisitas (publicity)

Publisitas (publicity) bertujuan untuk menarik minat konsumen secara tidak

langsung dengan membuat berita yang bersifat umum tentang jasa atau

produk yang dijulan baik dengan media cetak atau tidak dan bisa juga hasil

wawancara kepada pelanggan di siarkan secara langsung lewat berbagai

media.

2.1.7 Manfaat Promosi

Adapun manfaat promosi penjualan menurut Napitupulu dkk (2021: 159),

adalah :
16

1. Peningkatan Uji Coba dan Pengulangan Pembelian

Untuk menarik perhatian calon pelanggan baru, alat dari sales promotion

dapat menurunkan risiko dari pelanggan yang berusaha mencoba sesuatu

yang baru, seperti menawarkan harga terjangkau.

2. Peningkatan Frekuensi dan Kuantitas

Untuk menaikkan frekuensi dari pembelian, hal pertama yang harus

dilakukan sebuah perusahaan adalah menghitung frekuensi pembelian secara

teratur, pada pesanan untuk mengatur sebuah tujuan, lalu harus menyusun

strategi yang akan membuat konsumen akan membeli produk lebih sering.

3. Menghitung Penawaran-Penawaran Dari Kompetitor

Pergunakan frekuensi yang berhubungan tinggi dengan para kompetitor pada

kategori produk tertentu. contohnya, sebuah perusahaan penerbangan

berusaha untuk memberikan promosi atau diskon menarik. Garuda Airlines

membuka divisi Citilink memberikan harga terjangkau untuk penerbangan ke

suatu tujuan penerbangan tertentu, itu dimaksudkan untuk mengimbangi

perusahaan penerbangan Lion Air yang juga memberikan harga yang

terjangkauan.

4. Cross-Selling dan Perluasan Dari Penggunaan Merek

Konsumen yang sudah terbiasa dengan sebuah merek dan percaya, itu sudah

cukup untuk membuat pembelian berulang, jika menjual kepada konsumen

sebuah produk lain tetapi di bawah merek yang sama atau yang membuat

produk tersebut adalah perusahaan yang sama dapat lebih efektif daripada

menjual kepada konsumen yang tidak terbiasa dengan merek.


17

5. Memperkuat Brand Image dan Brand Relationship

Bagaimana McDonald’s melakukan promosi untuk memperkuat image bahwa

McDonald’s adalah tempat yang sesuai untuk anak-anak? Salah satu caranya

adalah menawarkan figure dari film terbaru Disney yaitu Teenie Beanies

(versi yang lebih kecil dari mainan yang populer).

2.1.8 Faktor-Faktor Mempengaruhi Promosi

Ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan bentuk

promotion mix, yaitu: dana yang tersedia, sifat pasaran, sifat produk dan tahap

daur hidup produk, menurut Shinta (2011: 136), adalah :

1. Dana yang tersedia Suatu perusahaan dengan dana yang cukup, akan dapat

membuat program periklanan yang lebih berhasil guna dari pada perusahaan

dengan dana yang terbatas. Perusahaan kecil dengan keuangan yang lemah

lebih mengandalkan penjualan personal, pameran pada toko dealer atau

periklanan bersama produsen pengecer.

2. Sifat Pasar

Sifat pasar yang berpengaruh dalam promotion mix antara lain adalah:

a. Luas geografis pasaran

Penjualan pribadi/personal mungkin sudah mencukupi dalam pasaran

lokal yang terbatas, namun dengan semakin meluasnya daerah pemasaran

secara geografis, maka periklanan harus sudah mulai dipertimbangkan.


18

b. Jenis pelanggan

Strategi promosi dipengaruhi oleh jenis sasaran yang akan dicapai oleh

perusahaan, misalnya pemakai industri, pelanggan rumah tangga atau

perantara.

3. Sifat produk

Dalam golongan produk konsumen, promotion mix dipengaruhi sifat produk

dan cara produk tersebut dibeli, dikonsumsi dan dipersepsikan.

a. Produk industri yang bersifat sangat teknis akan lebih sesuai jika

promosinya dilakukan dengan personal selling, karena penjual harus

memberikan penjelasan-penjelasan teknis dan menjawab pernyataan-

pernyataan pelanggan.

b. Convenience goods yang bersifat distribusinya intensif maka metode yang

efektif untuk digunakan adalah mass selling.

c. Shopping goods yang mana pembeli harus memilih maka perusahaan bisa

menggunakan promosi penjualan.

d. Untuk specialty goods dan unsought goods, perusahaan harus

menggunakan promosi penjualan.

e. Apabila pelanggan memandang resiko pembelian suatu produk tinggi,

penekanan promosi adalah pada personal selling.

f. Durable goods (produk–produk yang tahan lama) yang lebih jarang dibeli

daripada nondurable goods (produk–produk yang tidak tahan lama) dan

memerlukan komitmen tinggi terhadap sumber–sumber, maka cara yang


19

lebih efektif adalah dengan personal selling, apalagi jika dibandingkan

dengan iklan.

g. Produk–produk yang dibeli dalam jumlah yang sedikit dan sering dibeli,

perusahaan harus memilih iklan daripada personal selling.

4. Faktor bauran pemasaran

a. Harga yang tinggi sering dianggap konsumen berkorelasi positif dengan

kualitas yang juga tinggi, sehingga penggunaan iklan untuk kasus ini akan

lebih tepat karena untuk mengkomunikasikan kualitas dari produk-produk

yang harganya mahal.

b. Jika dalam pendistribusian yang dilakukan adalah distribusi langsung,

maka sesuai dengan karakteristik distribusi langsung maka cara yang

dipilih sebaiknya adalah personal selling. Sedangkan untuk distribusi

tidak langsung maka yang dibutuhkan adalah iklan karena armada

penjualan yang dipakai jumlahnya terbatas.

2.1.9 Kualitas Pelayanan

Kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk

yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang

dispesifikasikan atau ditetapkan, menurut Indrasari (2019: 54). Sedangkan

Pelayanan adalah segala bentuk aktivitas pelayanan yang dilaksanakan oleh

produsen atau instansi pemerintah (penyedia layanan) kepada pengguna layanan

tersebut. Layanan dapat berupa jasa dan barang, dapat diukur dengan cara

membandingkan apa yang diharapkan pengguna layanan dan apa yang diterima

oleh pengguna layanan, menurut Algifari (2022: 2).


20

Kualitas pelayanan merupakan tindakan seseorang kepada pihak lain

melalui penyajian produk atau jasa sesuai dengan selera, harapan dan kebutuhan

konsumen. Perusahaan dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan

keinginan yang diharapkan konsumen maka kualitas pelayanan perusahaan

tersebut baik, menurut Candra dkk (2020: 68). Kualitas pelayanan adalah suatu

keadaan dinamis yang berkaitan erat dengan produk, jasa, sumber daya manusia,

serta proses dan lingkungan yang setidaknya dapat memenuhi atau malah dapat

melebihi kualitas pelayanan yang diharapkan, menurut Tjiptono dalam Indrasari

(2019: 61). Sedangkan kualitas pelayanan menurut Wyckof dalam Algifari (2022:

2) yaitu sebagai tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas

tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen.

2.1.10 Indikator Kualitas Pelayanan

Metode service quality (SERVQUAL), membagi kualitas pelayanan

kedalam 5 dimensi kualitas pelayanan yang dikembangkan oleh Parasuraman

dalam Algiari (2022: 5), yaitu :

1. Bukti Fisik (tangible)

Bukti fisik (tangibles) yaitu penampilan dan performa dari fasilitas-fasilitas

fisik, peralatan, personel dan material-material komunikasi yang digunakan

dalam proses penyampaian layanan.

2. Keandalan (reliability)

Keandalan (reliability) adalah kemampuan pihak penyedia jasa dalam

memberikan jasa atau pelayanan secara tepat dan akurat sehingga konsumen

dapat mempercayai dan mengandalkannya.


21

3. Ketanggapan (responsiveness)

Ketanggapan adalah kemauan atau keinginan pihak penyedia jasa untuk

segera memberikan bantuan pelayanan yang dibutuhkan dengan tanggap.

4. Jaminan (assurance)

Jaminan dan kepastian (assurance) adalah kesopansantunan, kemampuan dan

pengetahuan para pegawai perusahaan untuk menciptakan rasa percaya para

konsumen pada perusahaan. Hal ini meliputi keamanan, kredibilitas, sopan

santun dan kompetensi.

5. Empati (empathy)

Empati (empathy) adalah pemahaman pegawai terhadap keperluan konsumen

serta perhatian yang dapat diberikan oleh pegawai terhadap pelanggan.

2.1.11 Faktor-Faktor Mempengaruhi Kualitas Pelayanan

Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu

layanan yang diharapkan dan layanan yang diterima oleh pelanggan. Apabila

layanan yang diterima atau yang dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka

kualitas layanan dipersepsikan memuaskan dan baik. Sebaliknya jika layanan

yang diterima lebih kurang memuaskan dari pada layanan yang diharapkan oleh

konsumen, maka kualitas layanan dipersepsikan tidak bagus atau buruk, menurut

Parasuraman dalam Algifari (2016: 2).

2.1.12 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen adalah berkaitan dengan sikap yang telah

dipertimbangkan untuk membeli produk atau jasa tertentu. Konsumen selalu


22

mengambil keputusan konsumsi dalam setiap aspek kehidupan yang melibatkan

pilihan diantara berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan, keputusan

pembelian konsumen adalah suatu proses seleksi yang dilakukan oleh konsumen

untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang tersedia atas sebuah

produk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhannya, menurut Effendi (2021: 93).

Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung

terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap

produk yang ditawarkan oleh penjual, menurut Indrasari (2019: 70). Sedangkan

pendapat Sangadji dan Sopiah (2013: 121), keputusan pembelian konsumen ialah

semua sikap sengaja dilandaskan di keinginan yang didapatkan saat konsumen

secara sadar memilih salah satu diantara tindakan cara lain yang ada.

2.1.13 Indikator Keputusan Pembelian

Dimensi dan indikator keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller

dalam buku Indrasari (2019: 175), menjelaskannya bahwa keputusan konsumen

untuk melakukan pembelian suatu produk meliputi lima sub keputusan yaitu:

1. Pilihan produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau

menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus

memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli

sebuah produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan. Misalnya:

kebutuhan suatu produk, keberagaman varian produk dan kualitas produk.


23

2. Pilihan merek

Pembeli harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli.

Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini

perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.

Misalnya: kepercayaan dan popularitas merek.

3. Pilihan penyalur

Pembeli harus mengambil keputusan penyalur mana yang akan dikunjungi.

Setiap pembeli mempunyai pertimbangan yang berbeda-beda dalam hal

menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang

murah, persediaan barang yang lengkap dan lain-lain. Misalnya: kemudahan

mendapatkan produk dan ketersediaan produk.

4. Waktu pembelian

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda,

misalnya : ada yang membeli sebulan sekali, tiga bulan sekali, enam bulan

sekali atau satu tahun sekali.

5. Jumlah pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang

akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini perusahaan harus

mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-

beda dari para pembeli. Misalnya: kebutuhan akan produk.

Engel dkk dalam Sangadji dan Sopiah (2013: 334), mengemukakan ada

lima dimensi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian, yaitu :


24

1. Pengenalan masalah

Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah,

yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang

diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi.

2. Pencarian informasi

Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa

kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu

produk.

3. Evaluasi alternatif

Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi alternatif pilihan produk dan

merek, dan memilihnya sesuai dengan keinginan konsumen.

4. Keputusan pembelian

Setelah tahap-tahap di atas dilakukan, pembeli akan menentukan sikap dalam

pengambilan keputusan apakah membeli atau tidak

5. Hasil

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat

kepuasan atau ketidakpuasan.

2.1.14 Faktor-Faktor Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Pendapat Engel et all dalam buku Effendi (2021: 95), faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah pengaruh budaya,

pengaruh kelas sosial, pengaruh pribadi, pengaruh keluarga dan pengaruh situasi.
25

1. Pengaruh Budaya

Pengaruh budaya digunakan dalam studi pemasaran terutama dalam perilaku

konsumen, mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan simbol-simbol bermakna

yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan

evaluasi sebagai anggota masyarakat.

2. Pengaruh kelas sosial

Pengaruh kelas sosial merupakan pembagian didalam masyarakat yang terdiri

dari individu-individu yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama.

Mereka dibedakan atas dasar sosial ekonomi yang berjajar dari yang rendah

hingga yang tinggi. Status kelas sosial kerap menghasilkan bentuk-bentuk

perilaku konsumen yang berbeda misalnya merek dan mode dari kendaraan

bermotor yang dikendarai, model pakaian yang disukai. Beberapa kontribusi

yang paling awal terhadap studi pemasaran terutama perilaku konsumen

menggunakan perbedaan kelas sosial sebagai variabel dalam menjelaskan

perbedaan konsumen.

3. Pengaruh pribadi

Pengaruh pribadi sebagai konsumen perilakunya kerap dipengaruhi oleh

mereka yang berhubungan erat dengan orang lain. Mungkin berespons

terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan dengan norma dan

harapan yang diberikan oleh orang lain. Menghargai orang-orang disekeliling

kita untuk nasehat mereka mengenai pilihan pembelian.


26

4. Pengaruh keluarga

Tentu saja, pengaruh keluarga seringkali menjadi unit pengambilan

pertimbangan utama, dan peran serta fungsinya rumit dan bermacam-macam.

Penelitian tentang rumah tangga dan hubungannya dengan pembelian dan

makanan krusial karena dua dalih. Pertama, jumlah produk dibeli oleh jumlah

konsumen yang berbuat menjadi unit rumah tangga. Misalnya, sepeda motor

kerap dibeli oleh keluarga, dan anaknya sering dilibatkan dalam tahap

pengambilan keputusan untuk menentukan model/tipe, warna, merek, dll.

Kedua, ketika individu melaksanakan pembelian, keputusan mereka dapat

amat dipengaruhi oleh peserta kerabat lainnya. Dampak rumah tangga

terhadap pengambilan pertimbangan konsumen ada dimana-mana, dan fungsi

individu dalam pembelian rumah tangga dapat dijelaskan sedikitnya menjadi

lima fungsi, yaitu gatekeeper, influencer, decision maker, buyer, dan user.

Penjaga gerbang adalah pelopor pertimbangan rumah tangga untuk pembelian

produk dan menggabungkan keterangan untuk menolong pengambilan

keputusan. Influencer adalah individu yang memohon pandangan tentang

kualifikasi yang harus digunakan rumah tangga saat melakukan pembelian

dan produk atau merek mana yang paling barangkali mencukupi kualifikasi

penilaian tersebut. Pengambilan keputusan adalah orang yang dengan

wewenang dan/atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang

keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek mana yang akan dipilih.

Pembeli adalah orang yang bertindak sebagai agen pembelian yang

mengunjungi tempat penjualan, menghubungi penyuplai, membawa produk


27

ke rumah dan seterusnya. Pemakai orang yang hanya bisa menggunakan

produk yang telah dibeli.

5. Pengaruh situasi

Menciptakan kesan menjadi salah satu karakteristik dasar dalam orientasi

pemasaran modern yaitu lewat pemberian perhatian lebih serta penciptaan

merek yang kuat. Implikasi dari hal tersebut menjadikan merek suatu produk

menciptakan image dari produk itu sendiri di benak pikiran konsumen dan

menjadikan motivasi dasar bagi konsumen dalam memilih suatu produk.

Sangadji dan Sopiah (2013: 24), berpendapat bahwa ada tiga faktor utama

yang mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan, yaitu :

1. Faktor Psikologis

Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap, dan

kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor psikologis yang

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Sikap adalah suatu

kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk

dalam situasi dan kondisi tertentu secara konsisten. Sikap mempengaruhi

kepercayaan, dan kepercayaan mempengaruhi sikap. Kepribadian merupakan

faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen. Kepribadian

adalah pola individu untuk merespon stimulus yang muncul dari

lingkungannya. Termasuk di dalam kepribadian adalah opini, minat, dan

prakarsa.
28

2. Pengaruh Faktor Situasional

Faktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat belanja,

waktu belanja, penggunaan produk, dan kondisi saat pembelian. Keadaan

sarana dan prasarana tempat belanja mencakup tempat parkir, gedung,

eksterior dan interior toko, pendingin udara, penerangan/pencahayaan, tempat

ibadah, dan sebagainya. Waktu belanja bisa pagi, siang, sore, atau malam

hari. Waktu yang tepat untuk berbelanja bagi setiap orang tentu berbeda.

Kondisi saat pembelian produk adalah sehat, senang, sedih, kecewa, atau

sakit hati. Kondisi konsumen saat melakukan pembelian akan mempengaruhi

pembuatan keputusan konsumen.

3. Pengaruh Faktor Sosial

Faktor sosial mencakup undang-undang/peraturan, keluarga, kelompok

referensi, kelas sosial dan budaya.

a. Sebelum memutuskan untuk membeli produk, konsumen akan

mempertimbangkan apakah pembelian produk tersebut diperbolehkan

atau tidak oleh aturan/undang-undang yang berlaku. Jika diperbolehkan,

konsumen akan melakukan pembelian. Namun, jika dilarang oleh undang-

undang atau peraturan (daerah, regional, nasional, bahkan internasional),

konsumen tidak akan melakukan pembelian.

b. Keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Anak yang baik tentu akan

melakukan pembelian produk jika ayah atau ibunya menyetujui.

c. Untuk kelompok referensi, contohnya kelompok referensi untuk ibu-ibu

(kelompok pengajian, PKK, dan arisan), remaja (kelompok boy band, girl
29

band, tim basket idola, dan tim bola terkenal), dan bapak-bapak

(kelompok pengajian, kelompok penggemar motor besar, kelompok

penggila bola, dan kelompok pecinta ikan, burung).

d. Untuk kelas sosial yang ada di masyarakat, contohnya suku Sunda, Jawa,

Batak, Madura. Tiap suku/etnis mempunyai budaya/sub budaya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel

di bawah ini :

Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
PENELITI/JUDUL VARIABEL KONTRIBUS
No HASIL ANALISIS
/ TAHUN PENELITIAN I
1 Retno Wulansari Variabel Hasil penelitian diketahui nilai Mendukung
(2019) independen : persmaaan regresi linear sederhana Hipotesis
Promosi Y = 11,791 + 0,751X. Hasil
pengujian korelasi dengan nilai
Pengaruh Promosi 0,733, hasil tersebut dapat
Terhadap Variabel ditafsirkan hubungan antara variabel
Keputusan dependen : promosi dan variabel keputusan
Pembelian Pada Keputusan pembelian kuat dan memberikan
PT. Boga Sejahtera Pembelian efek pengaruh sebesar 53,7%. Selain
Di Cikarang itu dari hasil pengujiak hipotesis
Dalam analisis menggunakan uji t diketahui nilai
data nilai t hitung > t tabel atau (10,212 >
menggunakan 1,987). Artinya variabel promosi
pengujian mempunyai pengaruh positif
regresi linear terhadap keputusan pembelian.
sederhana,
korelasi dan uji
hipotesis (t)
2 Pikri Azhari (2017) Variabel Berdasarkan hasil penelitian Mendukung
independen : diketahui kualitas pelayanan Hipotesis
Pengaruh Kualitas Kualitas mempunyai pengaruh signifikan
Pelayanan Pelayanan (X) terhadap keputusan konsumen, yang
Terhadap ditasirkan dari hasil uji hipotesis (uji
Keputusan Variabel t) diketahui nilai thitung sebesar =
Pembelian dependen : 13,386 dan didapat ttabel
Konsumen Di Keputusan
30

PENELITI/JUDUL VARIABEL KONTRIBUS


No HASIL ANALISIS
/ TAHUN PENELITIAN I
Alfamart Kota Pembelian (Y) sebesar 1.66123.
Palangka Raya Metode analisis
data yang
digunakan uji
regresi linear
sederhana
3 Jasmani, Hastono Variabel Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji Mendukung
dan Mahnun independen : f), diketahui bahwa kualitas Hipotesis
Mas’Adi (2022) Kualitas pelayanan dan promosi berpengaruh
Pelayanan (X1) terhadap keputusan pembelian
Pengaruh Kualitas Promosi (X2) dengan dasar penafsiran diketahui
Pelayanan dan nilai Fhitung sebesar 52,477 > Ftabel
Promosi Terhadap Variabel sebesar 2,700. Adapun hasil
Keputusan dependen : pengujian korelasi didapatkan nilai
Pembelian Pada Keputusan sebesar 0,721, hasil tersebut dapat
Song Fa Bak Kut Pembelian (Y) ditafsirkan hubungan ketiga variabel
Teh Cabang kuat dan memberikan kontribusi
Bintaro Tangerang Metode analisis sebesar 52 persen.
Selatan data yang
digunakan uji
asumsi klasik
dan uji regresi
linear berganda
4 Denok Sunarsi Variabel The results of the study found that Mendukung
(2020) independen : based on the test results in the Hipotesis
Promosi (X1) above table, the value of t count>t
Harga (X2) table or (8,106> 1,661) is obtained,
The Effect Of thus the first hypothesis proposed
Promotion And Variabel that there is a significant influence
Price On Purchase dependen : on the promotion of purchasing
Decisions Keputusan decisions is accepted. Whereas
Pembelian (Y) based on the test results in the
above table, the value of t count> t
Metode analisis table or (8.317> 1.661) is obtained,
data yang thus the second hypothesis is
digunakan uji proposed that there is a significant
asumsi klasik influence on the price of purchasing
dan uji regresi decisions accepted.
linear berganda
31

PENELITI/JUDUL VARIABEL KONTRIBUS


No HASIL ANALISIS
/ TAHUN PENELITIAN I
5 Lahindah eat all Variabel Based on the data analysis found
(2018) independen : that product innovation and service
Inovasi produk quality significantly effect buying
(X1) Decision, but buying decision did
The Influence of Kualitas not impact repeat buying. This result
Product Innovation Pelayanan (X2) supports some previous study that
and Service Quality state of the influence of innovation
to Buying Decision Variabel product and service quality on
and the Impact to dependen : buying decision. R2 of the data
Repeat Buying at Keputusan show the numbers of the effect of
Progo Road Pembelian (Y) product innovation and service
Bandung Metode analisis quality on buying decision as
data yang simultaneously. From the analysis
digunakan uji the impact of both product
asumsi klasik innovation and service quality as
dan uji regresi simultaneously variable is 37%, it
linear berganda means that there is another factors
influence buying decision of
consumer in their purchasing
behaviour. Product innovation of
culinary on Jalan Progo were so
attractive. Customer can found some
variety of western. Korean, Japanese
and Indonesian. Moreover, the most
attractive is the creativity of the
entrepreneur in creating comfort
place to eat. Entrepreneur also
create a competitive service quality
on their services to customers. So
people come not only for the food
but also come because of the service
and another innovation things. On
the next analysis found that buying
decision is not influence repeat
buying

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdarkan dari hasil penjabaran teori-teori yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya maka kerangka pemikiran yang dikembangkan dalam penelitian ini

dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


32

Variabel
Promosi (X1)

Variabel
Keputusan
Pembelian (X1)

Variabel
Kualitas Pelayanan
(X2)

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

2.4 Perumusan Hipotesis

1. Promosi dan keputusan pembelian

Berdasarkan hasil penelitian Retno Wulansari (2019) menyimpulkan bahwa

promosi mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan

pembelian. Dengan adanya promosi, keputusan pembelian konsumen akan

semakin meningkat.

H1: Diduga variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan nasabah dalam pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit

Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat Toman.

2. Kualitas Pelayanan dan keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil penelitian Pikri Azhari (2019) menyimpulkan bahwa

kualitas pelayanan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan


33

pembelian. Dengan adanya kualitas pelayanan, keputusan pembelian

konsumen akan semakin meningkat.

H2: Diduga variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan nasabah dalam pengambilan Kredit Usaha Mikro

dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat

Toman.
34

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut pendapat Sukardi dalam Siyoto dan Sodik (2015: 82), membahas

desain penelitian berdasarkan definisi secara luas dan sempit. Secara luas, desain

penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan

pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif yaitu dengan pengumpulan data kuesioner. Metode

deskriptif adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji

hipotesis atau menjawab pernyataan menyangkut keadaan pada waktu yang

sedang berjalan dari pokok penelitian. Sedangkan Metode penelitian kuantitatif,

sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2019:), penelitian kuantitatif

merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positif,

dipergunakan dalam meneliti di populasi atau sampel eksklusif, pengumpulan data

yang biasanya digunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif

atau statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan

peneliti. Adapun tujuan utama menggunakan metode kuantitatif ini berguna

supaya dapat menggambarkan keadaan dan sifat sementara pada saat penelitian

dilakukan dan memeriksa gejala-gejala yang akan terjadi.

Penelitian ini digunakan dengan menggunakan pengujian validitas dan

pengujian reliabilitas, yang pergunakan sebagai alat untuk menguji apakah alat

ukur penelitian atau item jawabab pernyataan dari responden valid atau tidak

valid. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik kuesioner dan survei
35

yang lansung mendatangi responden dengan mewawancarai dan memberikan

pentunjukan dalam pengisian kuesioner. Selanjutnya data yang sudah diperoleh

tersebut akan direkap dan diolah dengan menggunakan aplikasi pengelolaan data

statistik yaitu program SPSS versi 20.


34
Penelitian ini menggunakan 3 variabel. Menurut Sugiyono (2019: 68),

variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari oang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

1. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel

bebas, Sugiyono (2019: 61). Dalam penelitian ini, Keputusan Pembelian (Y)

sebagai variabel yang dipengaruhi.

2. Variabel bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2019: 61), variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

perubahan dependen (terikat ). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

Promosi (X1) dan gaya Kualitas Pelayanan (X2).

3.2 Unit Analisis (Organisasi atau individu)

Unit penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan PT. Bank Mandiri

Kantor Cabang Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin. Peneliti melakukan

analisis terhadap promosi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah

dalam pengambilan Kredit Usaha Mikro Dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank

Mandiri Kantor Cabang Babat Toman.


36

3.3 Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2019 : 67) variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan, sesuai

dengan judul penelitian pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhadap

keputusan nasabah dalam pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha

Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat Toman, maka variabel

penelitian terdiri dari :

1. Variabel bebas

Variabel bebas (independen) adalah faktor yang menjadi pokok permasalahan

yang ingin diteliti. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi

variabel lain/menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain. Variabel

bebas merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih

oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang

diobservasi. Variabel bebas juga disebut dengan variabel predictor, stimulus,

dan eksogen.

2. Variabel tergantung

Variabel tergantung (dependen) atau variabel kriteria adalah variabel yang

besarnya tergantung variabel bebas yang diberikan dan diukur untuk

menentukan ada tidaknya pengaruh (kriteria) dari variabel bebas. Variabel

tergantung adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

adanya variabel bebas. Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya

diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh


37

variabel bebas. Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis

dan indikator dari variabel- variabel.

3. Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan

memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.

4. Variabel Intervening

Variabel Intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi

hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat

diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang

terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel

independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya

variabel dependen.

5. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi

oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Dalam penelitian ini melibatkan 3 variabel yang terdiri dari dua variabel

bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas tersebut yaitu promosi (X1) dan

kualitas pelayanan (X2) sedangkan untuk variabel terikat yaitu keputusan

pembelian (Y). Berikut ini adalah penjelasan mengenai operasional variabel

penelitian :
38

Tabel 3.1
Operasional Variabel
No Variabel Konsep Variabel Indikator No Item Skala
1 Promosi Promosi adalah segala 1. Advertensi 1-2
(X1) bentuk usaha yang 2. Personal selling 3
dilakukan perusahaan 3. Promosi 4
dalam mempengaruhi penjualan (sales
calon pembeli, sehingga promotion)
dapat tercapai tujuan dan 4. Publisitas 5
sasaran perusahaan. Usaha (publicity)
Likert
perusahaan mempengaruhi
dengan merayu calon
pembeli, melalui
pemakaian segala unsur
acuan pemasaran (Assauri,
2018: 240)
2 Kualitas Kualitas Pelayanan adalah 1. Bukti Fisik 1
Pelayanan tingkat keunggulan yang (tangible)
(X2) diharapkan dan 2. Keandalan 2
pengendalian atas tingkat (reliability)
keunggulan tersebut untuk 3. Ketanggapan 3
Likert
memenuhi keinginan (responsiveness)
konsumen (Wycof dalam 4. Jaminan 4
Algifari,2022: 2) (assurance)
5. Empati (empathy) 5
3 Keputusan Keputusan pembelian 1. Pengenalan 1
Pembelian konsumen ialah semua masalah
(Y) sikap sengaja dilandaskan 2. Pencarian 2
di keinginan yang informasi
didapatkan saat konsumen 3. Evaluasi alternatif 3 Likert
secara sadar memilih salah 4. Keputusan 4
satu diantara tindakan cara pembelian
lain yang ada (Sangadji 5. Hasil 5
dan Sopiah, 2013: 121).
39

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2019: 126), populasi adalah gabungan seluruh elemen

yang memiliki serangkaian karakteristik serupa, yang mencakup semesta untuk

kepentingan masalah riset. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah

yang mengambil kredit usaha mikro dan kredit usaha rakyat pada PT. Bank

Mandiri Kantor Cabang Babat Toman dari bulan Januari sampai Juni 2023 yang

berjumlah 175 nasabah.

Tabel 3.2
Jumlah Nasabah KUR DAN KUM, Tahun 2023
N
Bulan Jumlah
o
Januari 46
1 Februari 34
2 Maret 21
3 April 35
4 Mei 17
5 Juni 22
Total 175
Sumber: Bank Mandiri Kcp Babat Toman, 2023

3.4.2 Sampel

Pendapat Sugiyono (2019), pengertian sampel adalah sebagian dari jumlah

dan karakteristik populasi. Untuk menentukan jumlah sampel penulis memakai

rumus Slovin dengan tingkat kelasalahan 5%. Adapun perhitungan sampel dalam

penelitian ini yaitu:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
40

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Perhitungan sampel yaitu:

175 175 175


𝑛= 2
= = = 121,7 𝑎𝑡𝑎𝑢 122 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
1 + (175 𝑥 0, 05 ) 1 + 0,438 1,438
Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 122 responden.

Jenis teknik pengambilan sampel dalam penlitian ini menggunakan Non-

Probability dengan memakai Purposive sampling. Menurut Sugiyono (2019: 131)

menjelaskan bahwa Non-probability sampling adalah metode pengambilan

sampel yang tidak memberikan peluang ataupun keleluasaan yang serupa

terhadap setiap elemen ataupun peserta populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Sementara itu, Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel dengan

pertimbangan eksklusif.

Maka dalam penelitian ini sampel yang diambil nasabah yang mengambil

kredit usaha mikro dan kredit usaha rakyat pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang

Babat Toman. Peneliti tertarik untuk meneliti di PT. Bank Mandiri Kantor Cabang

Babat Toman. Karena banyak nasabah yang mengambil kredit usaha mikro dan

kredit usaha rakyat pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat Toman. Dalam

penelitian ini, peneliti mengambil 122 nasabah yang menjadi konsumen PT. Bank

Mandiri Kantor Cabang Babat Toman. Menurut pendapat Roscoe dalam buku

Sugiyono (2019: 143), menjelaskan bahwa ukuran sampel yang layak dalam

penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. Jadi karena sampel dalam
41

peneiltian ini sebanyak 122 responden, maka sudah memenuhi syarat pendapat

Roscoe.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Data yang dipergunakan pada penelitian ini merupakan data subyektif

yang berupa pendapat atau opini dari responden dengan bentuk kuesioner yang

berikan pernyataan-pernyataan dari responden yang dipergunakan penulis sebagai

alat ukur tiap-tiap variabel. Adapun sumber data data yang digunakan peneliti

adalah data primer.

3.5.1 Jenis Data

Adapun data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif.

Kuantitatif artinya jenis data yang dapat dihitung secara eksklusif yang berupa

berita atau penerangan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka

dalam hal ini data kuantitatif yang diperlukan adalah Jumlah nasabah, cara

promosi yang dilakukan perusahaan dan bagaimana kualitas pelayanan yang

dilakukan oleh karyawan terhadap nasabah.

3.5.2 Sumber Data

Pendapat Dachlan (2014), sumber data dalam penelitian dapat lihat dari 2

sumber yaitu data primer dan data skunder

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh penelitian secara langsung dari

sumbernya. Data yang dikumpul melalui kuesioner, wawancara, observasi

langsung di lapangan, dan melalui eksperimen adalah contoh data primer.


42

Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah :

Pegawai dan nasabah PT Bank Mandiri KCP Babat Toman.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti tidak secara langsung dari

sumbernya melainkan telah dikumpulkan oleh pihak lain seperti profil

instansi, data pelanggan, jumlah pegawai dan lain-lain.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

metode kuesioner. Pendapat Sugiyono (2019: 199), metode kuesioner artinya

metode pengumpulan data yang dilakukan memberi seperangkat pernyataan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner didesain

menggunakan menggunakan pernyataan terbuka, yaitu pernyataan-pernyataan

untuk menjelaskan ciri-ciri responden, serta pernyataan tertutup, yaitu pernyataan

yang meminta responden membuat dan menentukan salah satu jawaban dari

pernyataan-pernyataan yang disediakan oleh peneliti. Responden bisa

menyampaikan jawaban menggunakan memberi indikasi pada salah satu atau

beberapa jawaban yang telah disediakan dengancara memeberikan tanda seperti

ceklist.

Teknik pengumulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik lapangan dan teknik studi pustaka.. cara melakukan teknik lapangan seperti

melakukan penyebaran kuesioner kepada nasabah yang mengambil kredit usaha

mikro dan kredit usaha rakyat pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat

Toman, Pernyataan yang diberikan merupakan pernyataan tertutup. Sedangkan


43

penelitian studi pustaka adalah teknik penelitian yang didasarkankan pada

kepustakaan baik itu berupa litaratur, buku, media, jurna dan lain-lain.

3.6.1 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2019: 145), instrumen penelitian digunakan untuk

mengukur nilai variabel yang diteliti. Jawaban setiap instrumen yang

menggunakan skala Likert mempunyai ukuran dari sangat positif sampai sangat

negatif, yang dapat berupa kata-kata dengan diberi skor, misalnya:

Tabel 3.3
Skor Skala Likert
Pernyataan Skor/Bobot
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.6.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.6.2.1 Pengujian Validitas

Menurut Priyatno (2017: 63), uji validitas kuesioner digunakan untuk

mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur

pada kuesioner tersebut. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang

signifikan dengan skor total. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf

signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah :

1. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig 0,05) maka

instrumen atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan

terhadap skor total (dinyatakan valid).


44

2. Jika r hitung ≤ r tabel (uji 2 sisi dengan sig 0,05) maka

instrumen atau item-item pernyataan tidak berkorelasi

signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

Menurut Priyatno (2017: 69), uji validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen

dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r

hitung > r tabel maka pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid,

demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pernyataan atau indikator

tersebut dinyatakan tidak valid.

1. Uji Validitas Variabel Promosi (X1)

Pada variabel ini disusun atas 5 item pernyataan yang disebarkan kepada

122 orang responden awal yang merupakan bagian dari proses awal penelitian,

dengan hasil perhitungan SPSS yaitu:

Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Promosi (X1)
Nilai R Nilai R
No. Item Pernyataan Keterangan
hitung tabel
1 Item 1 0,421 0,1779 Valid
2 Item 2 0,575 0,1779 Valid
3 Item 3 0,419 0,1779 Valid
4 Item 4 0,495 0,1779 Valid
5 Item 5 0,556 0,1779 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2023)

Berdasarkan tabel 3.4 terlihat bahwa korelasi antara masing-masing

indikator terhadap total skor konstruk dari setiap variabel menunjukkan hasil yang

signifikan, dan menunjukkan bahwa r hitung (corrected item-total correlation)> r


45

tabel (0,1779). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan

dinyatakan valid.

2. Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Pada variabel ini disusun atas 5 item pernyataan yang disebarkan kepada

122 orang responden awal yang merupakan bagian dari proses awal penelitian,

dengan hasil perhitungan SPSS yaitu:

Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
Nilai R Nilai R
No. Item Pernyataan Keterangan
hitung tabel
1 Item 1 0,490 0,1779 Valid
2 Item 2 0,363 0,1779 Valid
3 Item 3 0,453 0,1779 Valid
4 Item 4 0,522 0,1779 Valid
5 Item 5 0,598 0,1779 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2023)

Berdasarkan tabel 3.5 terlihat bahwa korelasi antara masing-masing

indikator terhadap total skor konstruk dari setiap variabel memperlihatkan

hubungan yang signifikan, dan memperlihatkan bahwa nilai rhitung (corrected item-

total correlation)> rtabel (0,1779). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item

pernyataan kuesiner masing-masing intem pernyataan dinyatakan valid.

3. Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Pada variabel ini disusun atas lima item pernyataan yang disebarkan pada

122 orang nasbah yang merupakan bagian dari proses awal penelitian, dengan

hasil perhitungan SPSS yaitu:


46

Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Nilai R Nilai R
No. Item Pernyataan Keterangan
hitung tabel
1 Item 1 0,640 0,1779 Valid
2 Item 2 0,533 0,1779 Valid
3 Item 3 0,493 0,1779 Valid
4 Item 4 0,615 0,1779 Valid
5 Item 5 0,646 0,1779 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2023)

Berdasarkan tabel 3.5 terlihat bahwa korelasi antara masing-masing

indikator terhadap total skor konstruk dari setiap variabel memperlihatkan

hubungan yang signifikan, dan memperlihatkan bahwa nilai rhitung (corrected item-

total correlation)> rtabel (0,1779). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item

pernyataan kuesiner masing-masing intem pernyataan dinyatakan valid.

3.6.2.2 Pengujian Reliabilitas

Menurut Priyatno (2017: 79), uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui

konsistensi alat ukur pada kuesioner, maksudnya apakah alat ukur tersebut akan

mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran

reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan

alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α). Untuk pengambilan keputusan

uji reliabilitas bisa menggunakan batasan 0,60, menurut Sekaran dalam Priyatno

(2017: 79), reliabilitas kurang dari 0,60 adalah kurang baik, sedangkan 0,70 dapat

diterima dan di atas 0,80 adalah baik. Adapun hasil pengolahan data terhadap uji

reliabilitas yaitu:
47

Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas
Promosi (X1) Kualitas Pelayanan (X2) Keputusan Pembelian (Y)
Reliability Statistics Reliability Statistics Reliability Statistics
Cronbach's N of Cronbach's N of Cronbach's N of Items
Alpha Items Alpha Items Alpha
0,656 5 0,646 5 0,725 5
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2023)

Dari output di atas dapat dijelaskan bawa koefisien nilai reliabilitas

instrumen untuk variabel promosi (X1) adalah sebesar 0,656, instrumen variabel

kualitas pelayanan (X2) adalah sebesar 0,646 dan instrumen variabel keputusan

pembelian (Y) adalah sebesar 0,725. Berdasarkan hasil perhitungan tersbut

diketahui nilai semua instrumen masing-masing variabel menunjukka lebih besar

dari nilai kriteria pengujian yaitu 0,60. Dari hasil perhitungan tersebut dapat

disimpulkan semuat variabel dinyatakan reliabel atau memenuhi persyaratan.

3.7 Pengelolaan dan Analisis Data

Pengolahan data adalah bagian yang amat krusial dalam metode ilmiah,

sebab menggunakan pengolahan data, data tersebut bisa diberi arti serta makna

yang bermanfaat dalam memecahkan problem penelitian. Data mentah yang telah

dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan pada kelompok-grup, diadakan kategorisasi,

dilakukan manipulasi dan diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut

memiliki makna untuk menjawab problem serta berguna buat menguji hipotesis

atau pernyataan penelitian.

Pendapat Sugiyono (2019), pada penelitian kuantitatif, analisis data ialah

aktivitas setelah data berasal semua responden atau sumber data lain terkumpul.

Aktivitas pada analisis data ialah mengelompokan data berdasarkan variabel dari
48

semua responden dan mentabulasi data berdasarkan variabel berasal seluruh

responden, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan persoalan,

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dan

menyajikan data tiap variabel yang diteliti. Pada dalam penelitian ini metode

penelitian digunakan metode statistik deskriptif.

Menurut Sugiyono (2019: 206), statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi dan kualitas pelayanan

terhadap keputusan nasabah dalam pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit

Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat Toman dengan

bantuan SPSS version 20.0 for Windows. Menurut Priyatno (2017: 1), SPSS

adalah program untuk olah data statistik yang disingkat Statistical Product Service

Solution.

3.7.1 Klasifikasi Interval Data

Setelah diketahui jawaban dari responden berdasarkan jumlah total

kumulatif tiap-tiap item pernyataan, selanjutnya responden akan dikelompkan

dalam perhitungan interval. Pengelompokkan nilai dengan bobot dan mengukur

klasifikasi interval dengan menggunakan rumus yaitu :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
Dengan menggunakan penggolongan kelas dalam skala likert, maka skor

tertinggi mendapat bobot 5 dan skor terendah mendapat skor 1, sehingga menjadi :
49

1. Skor tertinggi 122 x 5 = 610

2. Skor terendah 122 x 1 = 122

3. Interval (610 - 122)/5 = 98

Setelah diketahui rentang tiap kriteria, maka pengelompokan skala dalam

penelitian ini seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.8
Interval Penilaian
Kriteria Penilaian /
No Interval
Jawaban
1 Sangat Baik / Sangat Tinggi 518 - 616
2 Baik / Tinggi 419 - 517
3 Cukup Baik / Cukup Tinggi 320 - 418
4 Kurang Baik / Rendah 221 - 319
Sangat Tidak Baik / Sangat
5 122 - 220
Rendah
Sumber: Pengolahan data penulis (2023)

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Priyatno (2017: 107), uji asumsi klasik digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya normalitas residual, multikolinearitas, autokorelasi dan

heteroskedasitas pada model regresi. Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis

regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari

peramalan, maka akan dilakukan pengujian asumsi normalitas, linearitas,

multikolinearitas dan heteroskedastisitas.


50

3.7.2.1 Uji Normalitas

Menurut Priyatno (2017: 109), uji normalitas data dimaksudkan untuk

memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal atau tidak. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji

normalitas data, antara lain uji rasio skewness, chi-kuadrat, liliefors dan rasio

kurtosis serta uji one sample kolmogorov-smirnov. Untuk menguji normalitas

penulis menggunakan kolmogorov-smirnov. Menurut Priyatno (2017: 114), uji

one sample kolmogorov-smirnov digunakan untuk mengetahui distribusi data,

apakah mengikuti distribusi poisson, normal, exponential atau uniform. Dalam hal

ini untuk mengetahui apakah distribusi normal atau tidak. Nilai residual

berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05.

3.7.2.2 Uji Linieritas

Pedapat Priyatno (2017: 95), menjelaskan uji linieritas dapat digunakan

sebagai alat untuk mengetahui linieritas data, yaitu apakah variabel mempunyai

hubungan yang linear atau tidak linear. Adapun kriteria pengujian nisa didasarkan

pada jika nilai Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05.

3.7.2.3 Uji Multikolinearitas

Menurut Priyatno (2017: 120), uji multikolinearitas digunakan untuk

menguji ada atau tidaknya hubungan antar variabel independen. Pengujian

multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang sempurna antar

variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari

nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). adapun untuk
51

pengambilan keputusan dalam menentukan ada atau tidaknya multikolinearitas

yaitu dengan kriteria adalah :

1. Jika nilai VIF > 10 atau jika nilai tolerance < 0, 1, maka ada multikolinearitas

dalam model regresi.

2. Jika nilai VIF < 10 atau jika nilai tolerance > 0, 1, maka tidak ada

multikolinearitas dalam model regresi.

3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2017: 126), uji heteroskedastisitas adalah

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua

pengamatan di dalam model regresi, regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam

sebuah data, dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menggunakan uji glejser,

uji park, uji white, dan uji heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatterplot.

Pada pembahasan ini penulis menggunakan uji heteroskedastisitas dengan melihat

grafik scatterplot. Menurut Priyatno (2017: 133), dasar kriteria uji

heteroskedastisitas dengan melihat grafik Scatterplot yaitu:

1. Jika terdapat pola tertentu di grafik scatterplot SPSS, mirip titik-titik yang

membuat pola yang teratur (menyebar, bergelombang dan menyempit), maka

bisa disimpulkan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. sebaliknya, Jika tidak terdapat pola yang jelas, dan titik yang menyebar maka

indikasinya ialah tidak terjadi heteroskedastisitas


52

3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Priyatno (2017: 169), analisis regresi linier berganda digunakan

untuk mengetahui pengaruh atau hubungan secara linier antara dua atau lebih

variabel independen (X) dengan satu variabel dependen (Y). Adapun bentuk

model regresi yang digunakan sebagai dasar adalah bentuk fungsi linear yakni :

Y = 𝒂 + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Y = Variabel dependen (keputusan konsumen)

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

X1 = Variabel independen (promosi)

X2 = Variabel independen (kualitas pelayanan)

e = error / variabel pengganggu

3.7.4 Analisis Koefisien Determinasi

Menurut Priyatno (2017: 160), R Square (R²) atau kuadrat dari R

menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah menjadi bentuk

persen, yang menunjukkan persentasi sumbangan pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Adjusted R Square adalah R Square yang telah

disesuaikan, umumnya digunakan jika ada tiga variabel independen atau lebih.

Sedangkan standard error of the estimate, adalah ukuran kesalahan prediksi.

Koefisiensi determinasi nol berarti variabel independen

sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependem, bila


53

mendekati 1 berarti variabel independen semakin

berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai R² berada

pada interval 0 ≤ R² ≤ 1. Semakin baik model estimasi dalam

memberikan data, maka makin dekat R ke nilai 1 (satu).

Adapun untuk mencari nilai R² dapat menggunakan rumus

seperti:

R² = (r)² x 100%.

Keterangan :

R² : Koefisien determinasi

R : Koefisien korelasi

3.7.5 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Menurut Priyatno (2017: 194), uji hipotesis adalah suatu metode

pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data. Pernyataan atau asumsi

sementara yang dibuat untuk diuji kebenarannya tersebut dinamakan hipotesis.

Tujuan uji hipotesis adalah untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat

mengumpulkan bukti yang berupa data-data dalam menentukan keputusan apakah

menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah dibuat.

Adapun di dalam pengujian hipotesis ada 2 cara untuk membuat pernyataan yaitu

dengan cara yaitu :

1. Pernyataan Hipotesis Nol (H0) yaitu :

a) Jika pernyataan yang diasumsikan benar kecuali ada bukti yang kuat

untuk membantahnya.
54

b) Jika selalu mengandung pernyataan ’’sama dengan’’, ‘’tidak ada

pengaruh’’, tidak ada perbedaan’’.

c) Dilambangkan dengan HO

2. Pernyataan hipotesis alternatif (Ha) yaitu :

a) Jika pernyataan yang dinyatakan benar jika hipotesis nol (H0) berhasil

ditolak.

b) Dilambangkan dengan H1 atau Ha

Menurut Priyatno (2017: 194), Uji t digunakan untuk menguji dua rata-

rata dari dua kelompok data yang independen. Uji hipotesis secara parsial dalam

penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X

dan Y, apakah variabel X1 dan X2 (promosi dan kualitas pelayanan) benar-benar

berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan konsumen) secara terpisah atau

parsial). Untuk pengujiannya hipotesis dalam penelitian ini menggunakan taraf

signifikan 0,05 dan 2 sisi. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah :

Ho : Variabel-variabel bebas (promosi dan kualitas pelayanan) tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (keputusan

Ha : konsumen).

Variabel-variabel bebas (promosi dan kualitas pelayanan) mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (keputusan konsumen).

Dasar pengambilan keputusan Priyatno (2017: 200). adalah dengan

menggunakan angka probabilitas signifikansi yaitu :


55

1. Apabila signifikansi t < 0,05 atau t hitung ≤ t tabel,

maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh promosi dan

kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah dalam pengambilan Kredit

Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor

Cabang Babat Toman.

2. Apabila signifikansi t > 0,05 atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Artinya ada pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhadap

keputusan nasabah dalam pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha

Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat Toman.


56

BAB IV
ANALISIS DATA DAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pra-penggabungan Sebelum PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Bank Exim, BBD, BDN, serta Bapindo merupakan bank yang sangat

bersejarah yang bisa digali lebih dari 140 tahun yang lalu sebelum bersatu

menjadi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dari empat bank negara itu sudah ikut

mewujudkan sejarah pertumbuhan dunia perbankan Indonesia, serta tiap-tiap bank

tersebut sudah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan

ekonomi negara.

1. Bank Dagang Negara, Bank Dagang Negara adalah satu diantara bank yang

paling lama di Indonesia. Pada tahun 1857, didirikanlah Nederlandsch

Indische Escompto Maatschappij di daerah Batavia yang sekarang dikenal

dengan Jakarta. Pada tahun 1949, mengalami perubahan lagi namanya yakni

menjadi Escompto Bank NV. Akhirnya pada tahun 1960, setelah dilakukan

nasionalisasi disebut sebagai Bank Dagang Negara yang kemudian menjadi

Bank negara dalam memberikan biaya pada bidang industri serta

pertambangan.

2. Bank Bumi Daya

Pada tahun 1959, terdapat suatu perusahaan yang bernama Belanda De

Nationale Handelsbank, yang kemudian mulanya dari proses nasionalisasi

dan telah melewati proses panjang terbentuklah Bank Bumi Daya. Pada tahun
57

1964, ada satu Bank kepunyaan Inggris yang bernama Chartered Bank turut

dilakukan nasionalisasi, sehingga Bank Umum Negara dibagi kewenangan

untuk meneruskan operasional Bank itu. Akhirnya Bank Umum Negara pada

56 Indonesia sehingga mengalami


tahun 1965 masuk ke dalam Bank Negara

pergantian nama jadi Bank Negara Indonesia Unit IV berganti ke Bank Bumi

Daya.

3. Bank Ekspor Impor Indonesia

Bank Ekspor Impor Indonesia atau yang sering disebut dengan Bank Eksim

berasal dari industri dagang Belanda N.V. Nederlandsche Handels

Maatschappij yang dibangun di tahun 1842 serta mengelaborasi aktivitasnya

di bidang perbankan saat tahun 1870. Pada Tahun 1960, Pemerintahan

melakukan nasionalisasi industri ini yang mana saat tahun 1965 industri ini di

merger dengan Bank Negara Indonesia membentuk Bank Negara Indonesia

Unit II. Pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit II ini kemudian

dipisahkan melahirkan dua bagian, satu diantaranya ialah Bank Negara

Indonesia Unit II Satuan Ekspor Impor, yang selanjutnya membentuk Bank

Eksim, Bank Negara yang memberikan biaya operasional untuk kegiatan

ekspor serta impor.

4. Bank Pembangunan Indonesia

Bank Pembangunan Indonesia atau disingkat dengan Bapindo bermula dari

Bank Industri Negara, suatu Bank Industri yang berdiri di tahun 1951.

Misinya adalah berkontribusi dalam peningkatan bidang-bidang ekonomi

eksklusif, terkhusus industri, perkebunan, serta pertambangan. Pada tahun


58

1960, Bank Industri Negara dibentuk menjadi Bank Pembangunan Indonesia.

Bapindo diberikan tugas untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional

dengan pembiayaan masa sedang serta masa panjang di industri barang jadi,

pengangkutan, pengiriman maupun pariwisata.

Pasca-penggabungan Menjadi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. dibentuk pada 2 Oktober 1998, dan

empat bank asalnya efektif mulai beroperasi sebagai bank gabungan pada

pertengahan tahun 1999. Setelah selesainya proses merger, PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk.kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan

cabang dan pegawai. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di

seluruh jaringan melalui iklan dan promosi. Salah satu pencapaian penting adalah

penggantian secara menyeluruh platform teknologi.

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.mewarisi sembilan sistem perbankan dari

keempat “legacy banks”. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang

berbeda tersebut, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. mulai melaksanakan program

penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun, dimana program

pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di

segmen “retail banking”.

Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri sudah

mampu melakukan pengembangan “e-channel” dan produk retail dengan “Time to

Market” yang lebih baik. Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi

menyeluruh di segala bidang, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.berhasil

membangun organisasi bank yang solid dan mengimplementasikan core banking


59

system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system dari keempat

bank legacy sebelumnya yang saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk.senantiasa mengalami perbaikan terlihat dari laba yang

terus meningkat dari Rp1,18 triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp5,3 triliun

di tahun 2004. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.melakukan penawaran saham

perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 miliar lembar

saham.

Tantangan ke depan yang semakin kompleks dan kebutuhan untuk terus

meningkatkan kinerja secara berkesinambungan serta memberikan kualitas

layanan terbaik kepada nasabah membuat PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.perlu

melakukan transformasi bisnis dan pengelolaan organisasi secara berkelanjutan.

Rumusan visi tersebut dapat dijabarkan yaitu:

1. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. bertekad menjadi institusi keuangan terbaik

di ASEAN, dalam segi pelayanan, produk, dan imbal hasil kepada pemegang

saham, serta manfaat yang diterima oleh masyarakat secara luas. Keunggulan

ini dicapai dengan menyediakan layanan jasa dan produk yang terintegrasi,

solusi keuangan yang didasari oleh pemahaman sektor industri yang

mendalam dengan ditopang kemajuan teknologi, kualitas manusia dan sinergi

bisnis hingga ke perusahaan anak.

2. Menjadi kebanggaan negeri dan setiap insan yang bekerja di PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk.memiliki tanggung jawab yang harus direalisasikan

melalui pengelolaan manajemen dan tata kelola perusahaan yang baik.


60

3. Dengan sasaran mencapai kapitalisasi pasar USD 55 miliar dan Return on

Equity 23%-27% pada tahun 2023, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.bertekad

menjadi ikon perbankan Indonesia di ASEAN.

Untuk mencapai visi tersebut, strategi pertumbuhan PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk.ke depan akan difokuskan pada 3 (tiga) area utama yaitu:

1. Memperkuat leadership di segmen wholesale dengan melakukan pendalaman

relationship dengan nasabah. Strategi ini bertujuan agar PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk.dapat meningkatkan share of wallet dan rasio cross sell revenue

dari nasabah wholesale Mandiri, melalui penyediaan solusi produk wholesale

yang terintegrasi, solusi yang berbasis ekspertis di sektor usaha nasabah, dan

berperan aktif mendukung aktivitas nasabah Mandiri yang melakukan

ekspansi bisnis ke negara lain dengan penyediaan solusi yang bersifat

crossborder.

2. Menjadi bank pilihan nasabah di segmen retail, dengan akselerasi bisnis di

segmen-segmen utama yang menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.yaitu:

a. (Di segmen mikro, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. ingin menjadi

penantang terkuat di pasar, melalui kemudahan akses nasabah mikro ke

jaringan distribusi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

b. Di segmen Small Medium Enterprise (SME), PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk.ingin menjadi Bank Utama pilihan nasabah SME, melalui penetrasi

dan akuisisi nasabah yang difokuskan pada sektor-sektor potensial, untuk

memenuhi seluruh kebutuhan nasabah SME.


61

c. Sedangkan di segmen Individual, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.fokus

pada membangun kepemimpinan melalui penawaran produk consumer

yang lengkap dan berdaya saing, memiliki inovasi untuk memperkuat

dominasi di retail payment.

3. Mengintegrasikan bisnis di semua segmen yang ada di PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk. termasuk dengan perusahaan anak. Melalui strategi ini, PT.

Bank Mandiri (Persero) Tbk.ingin mendorong budaya cross-sell, baik antar

unit kerja yang menangani segmen wholesale dan retail, termasuk dengan

perusahaan anak, serta mendorong regionalisasi bisnis dan mengoptimalkan

jaringan distribusi di wilayah.

4.1.2 Sejarah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. KCP Babat Toman

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. di KCP Babat Toman sendiri mulai

beroperasi pada Tahun 2012 tepatnya pada 22 Juni 2012 dengan karyawan

sebanyak 9 orang (Kepala Cabang, CS, Teller, Kredit, Security). Kantor PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk. di Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin

pertama kali beralamat di Dusun II Desa Toman. Awal mulanya PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk. KCP Babat hanya sebagai bank penyimpanan dana baik

uang tunai, Giro, Deposito, Cek maupun BG, karena melihat antusias nasabah

yang begitu besar terhadap PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. di KCP Babat

Toman maka PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. terus meningkatkan kualitas

produknya dengan adanya produk pemberian kredit. Seiring dengan berjalannya

kemajuan daerah maka berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan PT.

Bank Mandiri (Persero) Tbk. KCP Babat Toman karena dengan hal tersebut PT.
62

Bank Mandiri (Persero) Tbk. KCP Babat Toman kembali menghadirkan produk

pemberian kredit tidak hanya dalam skala kecil maupun menengah saja akan

tetapi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. KCP Babat Toman membentuk team yang

menangani pemberian kredit dalam skala besar.

4.1.3 Visi dan Misi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

1. Visi Menjadi partner finansial pilihan utama Anda.

2. Misi Menyediakan solusi perbankan digital yang handal dan simple yang

menjadi bagian hidup nasabah.

4.1.4 Budaya Kerja dan Perilaku Utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Ada 5 budaya kerja dan perilaku utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

yaitu:

1. Satu Hati Satu Mandiri adalah mengutamakan kepentingan mandiri,

kolaborasi, empati dan menghargai

2. Mandirian Tangguh adalah code of conduct dan business ethics, pola pikir

pembelajar, kerja cerdas, gesit (agile), adaptif, dan solutif dan

intrapreneurship.

3. Tumbuh Sehat adalah berpikir, bertindak seimbang dan berkesinambungan

4. Memenuhi Kebutuhan Pelanggan adalah mendalami dan memenuhi

kebutuhan pelanggan dan menjaga hubungan dengan pelanggan

5. Bersama Membangun Negeri adalah kontribusi untuk negeri dan peran

seimbang
63

4.1.5 Produk Yang Disediakan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. KCP

Babat Toman

1. Simpanan, terdiri dari :

a. Mandiri Tabungan Rupiah

b. Mandiri Tabungan Rencana Rupiah

c. Mandiri Tabungan Bisnis Rupiah

d. Mandiri Tabungan Asing

e. Mandiri Giro Rupiah

f. Mandiri Giro Asing

g. Mandiri Deposito Rupiah

h. Mandiri Deposito Asing

2. e-Banking, terdiri dari :

a. Mandiri ATM

b. Mandiri Debit

c. Mandiri Prabayar (e-Money)

d. Mandiri SMS

e. Mandiri Call

f. Mandiri Internet Bisnis

g. Mandiri Internet Banking

h. Mandiri Online

3. Kartu Kredit, terdiri dari :

a. Mandiri Mastercard

b. Feng Shui Card Platinum


64

c. Skyz Card Titanium

d. Everyday Card

e. Mandiri Visa

f. Visa Platinum Golf Card

g. Visa Platinum Card

h. Golf Card

i. Gold Card

j. Silver Card

k. Kartu Hypermart Gold

l. Kartu Hypermart Regular

m. Platinum Corporate Card

n. Corporate Card

4.1.6 Deskripsi Responden Penelitian

Adapun Responden dalam penelitian ini yaitu seluruh nasabah atau

konsumen Bank Mandiri yang mengambil kredit usaha mikro dan kredit usaha

rakyat pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat Toman. Data yang diperoleh

dari rekapitulasi kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 122 orang. Adapun

identitas responden tersebut dapat dilihat pada tabel seperti tabel berdasarkan jenis

kelamin responden, tabel berdasarkan usia responden dan tabel berdasarkan

pendidikan responden yang dapat dilihat tabel-tabel di bawah ini:


65

1. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis
No Frekuensi Persentasi
Kelamin
1 Laki-laki 98 80
Perempua
2 24 20
n
Total 122 100
Sumber: Sumber: Data primer (diolah),
2023

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden

adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 98 orang (80%) dan sisanya

sebanyak 24 orang berjenis kelamin perempuan (20%).

Gambar 4.1
Diagram Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Sumber: Data primer (diolah), 2023

2. Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Usia
No (Tahun Frekuensi Persentasi
)
1 21-30 17 14
2 31-40 46 38
3 41-50 37 30
4 51-60 22 18
Total 122 100
66

Sumber: Data primer (diolah), 2023


Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden

terbanyak yaitu usia 31-40 tahun berjumlah 46 atau 38%, diikuti usia responden

41-50 berjumlah 37 orang atau 30%, lalu usia responden 51-60 sebanyak 22 orang

atau 18% dan usia responden paling sedikit 21-30 sebanyak 17 orang atau 14%.

Gambar 4.2
Diagram Responden Berdasarkan Usia

Sumber : Sumber: Data primer (diolah), 2023

3. Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
N Pendidika
Frekuensi Persentasi
o n
1 SD 4 3
2 SMP 11 9
3 SMA 43 35
4 D3 21 17
5 S1 34 28
6 S2 9 7
Total 122 100
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, jumlah responden berdasarkan jenis

pendidikan yang terbanyak adalah jenjang pendidikan SMA sejumlah 43 orang


67

dengan persentasi 35%, untuk pendidikan S1 sebanyak 34 orang dengan

persentasi 28%, untuk pendidikan D3 sebanyak 21 orang dengan persentasi 17%,

untuk pendidikan SMP sebanyak 11 orang dengan persentasi 9%, untuk

pendidikan S2 sebanyak 9 orang dengan persentasi 7% dan SD sebanyak 4 orang

dengan persentasi 3%.

Gambar 4.3
Diagram Responden Berdasarkan Pendidikan

Sumber : Sumber: Data primer (diolah), 2023

4. Jenis Dana Kredit Responden

Tabel 4.4
Distribusi Jenis Dana Kredit Responden
Frekuens
No Jenis Dana Persentasi
i
1 KUR 74 61
2 KUM 48 39
Total 122 100
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden

terbanyak dalam pengajuan pembiayaan kredit yaitu dana Kredit Usaha Rakyat

sebanyak 74 orang dengan persentasi 61%. Sedangkan responden yang


68

mengajukan pembiayaan Kredit Usaha Menengah sebanyak 48 responden dengan

persentasi 39%.

Gambar 4.4
Diagram Responden Berdasarkan Jenis Dana

Sumber : Sumber: Data primer (diolah), 2023

4.2 Analisis data

a. Promosi (X1)

Variabel promosi yang diukur melalui dimensi-dimensi dari setiap

variabel, seperti tabel di bawah ini:

1. Advertensi
Tabel 4.5
Adanya brosur produk pengambilan kredit KUM dan KUR yang disediakan
di PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman dapat memudahkan calon
nasabah dalam bertransaksi
Keteranga
Uraian Bobot Frekuensi % Nilai
n
Sangat Tidak Setuju 1 16 13 16
Tidak Setuju 2 31 25 62
Netral 3 24 20 72 Cukup
Setuju 4 31 25 124 Baik

Sangat Setuju 5 20 16 100


Jumlah 122 100 374
Sumber: Data primer (diolah), 2023
69

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 16 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 13%, ada 31 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi 25%, ada 24 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

20%, ada 31 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 25% dan ada

20 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 16%.

Pernyataan ini memiliki nilai 374 dan berada dalam skala baik, artinya responden

setuju Adanya brosur produk pengambilan kredit KUM dan KUR yang disediakan

di PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman dapat memudahkan calon nasabah

dalam bertransaksi.

Tabel 4.6
PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman memasang spanduk bank di lokasi
tertentu yang strategis
Keteranga
Uraian Bobot Frekuensi % Nilai
n
Sangat Tidak Setuju 1 20 16 20
Tidak Setuju 2 14 11 28
Netral 3 26 21 78 Cukup
Setuju 4 31 25 124 Baik

Sangat Setuju 5 31 25 155


Jumlah 122 100 405
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 20 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 16%, ada 14 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan


70

persentasi 11%, ada 26 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

21%, ada 31 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 25% dan ada

31 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 25%.

Pernyataan ini memiliki nilai 405 dan berada dalam skala cukup baik, artinya

responden setuju adanya PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman memasang

spanduk bank di lokasi tertentu yang strategis.

2. Personal selling

Tabel 4.7
Karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman yang ramah
Keteranga
Uraian Bobot Frekuensi % Nilai
n
Sangat Tidak Setuju 1 13 11 13
Tidak Setuju 2 16 13 32
Netral 3 25 20 75 Cukup
Setuju 4 43 35 172 Baik

Sangat Setuju 5 25 20 125


Jumlah 122 100 417
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 13 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 11%, ada 16 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi 13%, ada 25 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

20%, ada 43 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 35% dan ada

25 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 20%.

Pernyataan ini memiliki nilai 417 dan berada dalam skala cukup baik, artinya
71

responden setuju adanya karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman yang

ramah.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Tabel 4.8
Karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman memberikan dorongan
kepada anda untuk menggunakan produk mandiri KUM dan KUR
Keteranga
Uraian Bobot Frekuensi % Nilai
n
Sangat Tidak Setuju 1 13 11 13
Tidak Setuju 2 14 11 28
Netral 3 28 23 84
Baik
Setuju 4 35 29 140
Sangat Setuju 5 32 26 160
Jumlah 122 100 425
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 13 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 11%, ada 14 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi 11%, ada 28 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

23%, ada 35 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 29% dan ada

32 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 26%.

Pernyataan ini memiliki nilai 425 dan berada dalam skala baik, artinya responden

setuju adanya karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman memberikan

dorongan kepada anda untuk menggunakan produk mandiri KUM dan KUR.
72

4. Publisitas (publicity)
Tabel 4.9
PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman sering mengikuti pameran di pusat
perbelanjaan
Keteranga
Uraian Bobot Frekuensi % Nilai
n
Sangat Tidak Setuju 1 19 16 19
Tidak Setuju 2 18 15 36
Netral 3 27 22 81 Cukup
Setuju 4 24 20 96 Baik

Sangat Setuju 5 34 28 170


Jumlah 122 100 402
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 19 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 16%, ada 18 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi 15%, ada 27 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

22%, ada 24 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 20% dan ada

34 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 28%.

Pernyataan ini memiliki nilai 402 dan berada dalam skala cukup baik, artinya

responden setuju adanya PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman sering

mengikuti pameran di pusat perbelanjaan.


73

Tabel 4.10
Rekapitulasi Variabel Promosi (X1)
Jawaban Nila Keteranga
No Pernyataan
STS TS N S SS i n
Advertensi
Adanya brosur
produk pengambilan
kredit KUM dan
KUR yang disediakan
1 di PT. Bank Mandiri 16 31 24 31 20 347 Cukup Baik
Cabang Babat Toman
dapat memudahkan
calon nasabah dalam
bertransaksi.
PT. Bank Mandiri
Cabang Babat Toman
2 memasang spanduk 20 14 26 31 31 405 Cukup Baik
bank di lokasi tertentu
yg strategis
Personal selling
Karyawan PT. Bank
Mandiri Cabang
3 13 16 25 43 25 417 Cukup Baik
Babat Toman yang
ramah
Promosi penjualan (sales promotion)
Karyawan PT. Bank
Mandiri Cabang
Babat Toman
memberikan
4 dorongan kepada 13 14 28 35 32 425 Baik
anda untuk
menggunakan produk
mandiri KUM dan
KUR
Publisitas (publicity)
PT. Bank Mandiri
Cabang Babat Toman
5 sering mengikuti 19 18 27 24 34 402 Cukup Baik
pameran di pusat
perbelanjaan
Nilai Rata-Rata Variabel Promosi (X1) 399 Cukup Baik
74

Berdasarkan hasil penelitian rekapitulasi variabel variabel yang nilai rata-

rata tiap-tiap dimensi sebesar 399 dengan keterangan cukup baik.

b. Kualitas Pelayanan (X2)

Variabel kualitas pelayanan yang diukur melalui dimensi-dimensi dari

setiap variabel. Berikut dapat dijelaskan melalui tabel-tabel di bawah ini:

1. Bukti Fisik (tangible)

Tabel 4.11
PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman memiliki kelengkapan kantor
modern
Frekuens
Uraian Bobot % Nilai Keterangan
i
Sangat Tidak Setuju 1 17 14 17
Tidak Setuju 2 13 11 26
Netral 3 26 21 78
Cukup Baik
Setuju 4 41 34 164
Sangat Setuju 5 25 20 125
Jumlah 122 100 410
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 17 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 14%, ada 13 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi 11%, ada 26 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

21%, ada 41 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 34% dan ada

25 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 20%.

Pernyataan ini memiliki nilai 410 dan berada dalam skala cukup baik, artinya
75

responden setuju adanya PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman memiliki

kelengkapan kantor yang modern.

2. Keandalan (reliability)

Tabel 4.12
Kinerja Karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman melayani tanpa
kesalahan
Uraian Bobot Frekuensi % Nilai Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 11 9 11
Tidak Setuju 2 16 13 32
Netral 3 23 19 69
Baik
Setuju 4 36 30 144
Sangat Setuju 5 36 30 180
Jumlah 122 100 436
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 11 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 9%, ada 16 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi 13%, ada 23 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

19%, ada 36 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 30% dan ada

36 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 30%.

Pernyataan ini memiliki nilai 436 dan berada dalam skala baik, artinya responden

setuju adanya kinerja Karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman

melayani tanpa kesalahan.


76

3. Ketanggapan (Responsiveness)

Tabel 4.13
Karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman menangani masalah
yang sampaikan dengan cepat
Uraian Bobot Frekuensi % Nilai Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 10 8 10
Tidak Setuju 2 19 16 38
Netral 3 37 30 111
Cukup Baik
Setuju 4 29 24 116
Sangat Setuju 5 27 22 135
Jumlah 122 100 410
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 10 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 8%, ada 19 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi `16%, ada 37 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

30%, ada 29 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 24% dan ada

27 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 22%.

Pernyataan ini memiliki nilai 410 dan berada dalam skala cukup baik, artinya

responden setuju adanya karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman

menangani masalah yang sampaikan dengan cepat.


77

4. Jaminan (Assurance)

Tabel 4.14
Karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman menangani produk yang
ditawarkan kepada nasabah maupun calon nasabah dengan baik
Uraian Bobot Frekuensi % Nilai Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 13 11 13
Tidak Setuju 2 18 15 36
Netral 3 29 24 87
Cukup Baik
Setuju 4 41 34 164
Sangat Setuju 5 21 17 105
Jumlah 122 100 405
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 13 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 11%, ada 18 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi `15%, ada 29 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

24%, ada 41 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 34% dan ada

21 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 17%.

Pernyataan ini memiliki nilai 405 dan berada dalam skala cukup baik, artinya

responden setuju adanya karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman

menangani produk yang ditawarkan kepada nasabah maupun calon nasabah

dengan baik.
78

5. Empati (Empathy)

Tabel 4.15
Karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman memperlakukan
nasabah secara penuh perhatian
Uraian Bobot Frekuensi % Nilai Keterangan
Sangat Tidak Setuju 1 18 15 18
Tidak Setuju 2 18 15 36
Netral 3 25 20 75
Cukup Baik
Setuju 4 33 27 132
Sangat Setuju 5 28 23 140
Jumlah 122 100 401
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 18 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 15%, ada 18 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi 15%, ada 25 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

20%, ada 33 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 27% dan ada

28 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 23%.

Pernyataan ini memiliki nilai 401 dan berada dalam skala cukup baik. Pernyataan

ini memiliki nilai 401 dan berada dalam skala baik, artinya responden setuju

adanya karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman memperlakukan

nasabah secara penuh perhatian.


79

Tabel 4.16
Rekapitulasi Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
Jawaban Keteranga
No Pernyataan Nilai
STS TS N S SS n
Bukti Fisik (tangible)
PT. Bank Mandiri
Cabang Babat
1 Toman memiliki 17 13 26 41 25 410 Cukup Baik
kelengkapan kantor
yang modern
Keandalan (reliability)
Kinerja Karyawan
PT. Bank Mandiri
2 Cabang Babat 11 16 23 36 36 436 Baik
Toman melayani
tanpa kesalahan
Ketanggapan (responsiveness)
Karyawan PT. Bank
Mandiri Cabang
Babat Toman
3 menangani masalah 10 19 37 29 27 410 Cukup Baik
yang sampaikan
dengan cepat

Jaminan (assurance)
Karyawan PT. Bank
Mandiri Cabang
Babat Toman
menangani produk
4 13 18 29 41 21 405 Cukup Baik
yang ditawarkan
kepada nasabah
maupun calon
nasabah dengan baik
Empati (empathy)
Karyawan PT. Bank
Mandiri Cabang
Babat Toman
5 18 18 25 33 28 401 Cukup Baik
memperlakukan
nasabah secara
penuh perhatian
Nilai Rata-Rata Variabel Kualitas Pelayanan (X1) 413 Cukup Baik
80

Berdasarkan hasil penelitian rekapitulasi variabel kualitas pelayanan yang

nilai rata-rata tiap-tiap dimensi sebesar 413 dengan keterangan cukup baik.

c. Keputusan Pembelian (Y)

Variabel keputusan pembelian yang diukur melalui dimensi-dimensi dari

setiap variabel. Berikut dapat dijelaskan melalui tabel-tabel di bawah ini:

1. Pengenalan Masalah

Tabel 4.17
Saya membutuhkan PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman untuk
membantu perencanaan keuangan
Frekuens
Uraian Bobot % Nilai Keterangan
i
Sangat Tidak
1 16 13 16
Setuju
Tidak Setuju 2 18 15 36
Netral 3 29 24 87 Cukup Baik
Setuju 4 33 27 132
Sangat Setuju 5 26 21 130
Jumlah 122 100 401
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.17 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 16 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 13%, ada 18 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi 15%, ada 29 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

24%, ada 33 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 27% dan ada

26 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 21%.

Pernyataan ini memiliki nilai 401 dan berada dalam skala cukup baik, artinya
81

responden setuju adanya PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman untuk

membantu perencanaan keuangan.

2. Pencarian Informasi

Tabel 4.18
Informasi mengenai mandiri KUM dan KUR didapat dengan mudah, baik
secara langsung, melalui brosur, ataupun melalui media online
Frekuens
Uraian Bobot % Nilai Keterangan
i
Sangat Tidak
1 11 9 11
Setuju
Tidak Setuju 2 22 18 44
Netral 3 32 26 96 Cukup Baik
Setuju 4 24 20 96
Sangat Setuju 5 33 27 165
Jumlah 122 100 412
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 11 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 9%, ada 22 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi 18%, ada 32 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

26%, ada 24 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 20% dan ada

33 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 27%.

Pernyataan ini memiliki nilai 412 dan berada dalam skala cukup baik, artinya

responden setuju adanya informasi mengenai mandiri KUM dan KUR didapat

dengan mudah, baik secara langsung, melalui brosur, ataupun melalui media

online.
82

3. Evaluasi Alternatif

Tabel 4.19
Saya berinisiatif untuk menjadi nasabah PT. Bank Mandiri Cabang Babat
Toman karena kebutuhan
Frekuens
Uraian Bobot % Nilai Keterangan
i
Sangat Tidak
1 13 11 13
Setuju
Tidak Setuju 2 15 12 30
Netral 3 30 25 90 Baik
Setuju 4 34 28 136
Sangat Setuju 5 30 25 150
Jumlah 122 100 419
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 13 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 11%, ada 15 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi 12%, ada 30 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

25%, ada 34 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 28% dan ada

30 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 25%.

Pernyataan ini memiliki nilai 419 dan berada dalam skala baik, artinya responden

setuju adanya nasabah berinisiatif untuk menjadi nasabah PT. Bank Mandiri

Cabang Babat Toman karena kebutuhan.


83

4. Keputusan Pembelian

Tabel 4.20
Saya merasa sudah tepat menjatuhkan pilihan untuk menjadi nasabah PT.
Bank Mandiri Cabang Babat Toman
Frekuens
Uraian Bobot % Nilai Keterangan
i
Sangat Tidak
1 11 9 11
Setuju
Tidak Setuju 2 20 16 40
Netral 3 29 24 87 Cukup Baik
Setuju 4 32 26 128
Sangat Setuju 5 30 25 150
Jumlah 122 100 416
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 11 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 9%, ada 20 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi 16%, ada 29 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

24%, ada 32 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 26% dan ada

30 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 25%.

Pernyataan ini memiliki nilai 419 dan berada dalam skala cukup cukup baik,

artinya responden setuju adanya nasabah merasa sudah tepat menjatuhkan pilihan

untuk menjadi nasabah PT. Bank Mandiri Cabang Babat Toman.


84

5. Hasil

Tabel 4.21
Menurut saya pengajuan dana KUM dan KUR di PT. Bank Mandiri Cabang
Babat Toman sangat mudah dan aman
Frekuens
Uraian Bobot % Nilai Keterangan
i
Sangat Tidak
1 17 14 17
Setuju
Tidak Setuju 2 16 13 32
Netral 3 29 24 87 Cukup Baik
Setuju 4 35 29 140
Sangat Setuju 5 25 20 125
Jumlah 122 100 401
Sumber: Data primer (diolah), 2023

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.21 menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju. Dapat

dilihat bahwa ada 17 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju dengan

persentasi 14%, ada 16 orang memberikan pernyataan tidak setuju dengan

persentasi 13%, ada 29 orang memberikan pernyataan netral dengan persentasi

24%, ada 35 orang memberikan pernyataan setuju dengan persentasi 29% dan ada

25 orang memberikan pernyataan sangat setuju dengan persentasi 20%.

Pernyataan ini memiliki nilai 401 dan berada dalam skala cukup baik, artinya

responden setuju adanya nasabah pengajuan dana KUM dan KUR di PT. Bank

Mandiri Cabang Babat Toman sangat mudah dan aman.


85

Tabel 4.22
Rekapitulasi Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Jawaban
N Nila Keteranga
Pernyataan ST
o TS N S SS i n
S
Pengenalan masalah
Saya membutuhkan PT.
Bank Mandiri Cabang
1 Babat Toman untuk 16 18 29 33 26 401 Cukup Baik
membantu perencanaan
keuangan.
Pencarian informasi
Informasi mengenai
mandiri KUM dan KUR
didapat dengan mudah,
2 11 22 32 24 33 412 Cukup Baik
baik secara langsung,
melalui brosur, ataupun
melalui media online
Evaluasi alternatif
Saya berinisiatif untuk
menjadi nasabah PT.
3 Bank Mandiri Cabang 13 15 30 34 30 419 Baik
Babat Toman karena
kebutuhan
Keputusan pembelian
Saya merasa sudah tepat
menjatuhkan pilihan
4 untuk menjadi nasabah 11 20 29 32 30 416 Cukup Baik
PT. Bank Mandiri
Cabang Babat Toman
Hasil
Menurut saya pengajuan
dana KUM dan KUR di
5 PT. Bank Mandiri 17 16 29 35 25 401 Cukup Baik
Cabang Babat Toman
sangat mudah dan aman

Nilai Rata-Rata Variabel Keputusan Pembelian (Y) 412 Cukup Baik

Berdasarkan hasil penelitian rekapitulasi variabel kualitas pelayanan yang

nilai rata-rata tiap-tiap dimensi sebesar 412 dengan keterangan cukup baik.
86

4.3 Interpretasi

Interpretasi data adalah proses meninjau data dan sampai pada kesimpulan

yang relevan dengan menggunakan berbagai metode analisis. Analisis data

membantu peneliti dalam mengkategorikan, memanipulasi, dan meringkas data

untuk menjawab pernyataan kritis. Pada tahap ini untuk menganalisis data penulis

menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Adapun tahap pengujian

menggunakan pengujian asumsi klasik, regresi linear berganda, uji determinasi

dan uji hipotesis secara parsial (uji t)

4.3.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik atau uji asumsi dasar digunakan untuk mengetahui pola

dan varian serta kelinearitasan dari suatu populasi (data). Untuk meyakinkan

bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat

dipergunakan (valid) mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian asumsi

normalitas, linearitas multikolinearitas dan heteroskedastisitas.

4.3.1.1 Uji Normalitas

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data,

antara lain uji chi-kuadrat, uji liliefors, uji rasio skewness dan rasio kurtosis serta

uji one sample kolmogorov-smirnov. Untuk menguji normalitas penulis

menggunakan kolmogorov-smirnov. Pengujian ini dilakukan apakah promosi dan

kualitas pelayanan serta keputusan pembelian mempunyai distribusi normal,

berikut hasil dari masing-masing variabel :


87

Tabel 4.21
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 122
Mean 0,000000
Normal Parameters,b Std.
3,50747635
Deviation
Absolute ,052
Most Extreme Differences Positive ,042
Negative -,052
Kolmogorov-Smirnov Z ,573
Asymp. Sig. (2-tailed) ,898
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2023)

Berdasarkan hasil output di atas diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp,

Sig, (2-tailed) sebesar 0,650 lebih besar dari 0,05, maka sesuai dengan dasar

pengambilan keputusan dalam uji normalitas kolmogorov-smirnov di atas dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, dengan demikian, asumsi atau

persyaratan normalitas dalam model regresi sudah terpenuhi.

4.3.1.2 Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas data, yaitu apakah

variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Pengujian pada SPSS

dengan menggunakan Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Adapun hasil

perhitungan uji linearitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


88

Tabel 4.22
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Kepu (Combined) 406,173 16 25,386 1,993 ,020
tusan. Linearity 181,312 1 181,312 14,232 ,000
Between
pemb Deviation
Groups
elian from 224,861 15 14,991 1,177 ,301
Y* Linearity
Prom Within Groups 1337,704 105 12,740
osi
X1 Total 1743,877 121
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2023)

Berdasarkan nilai signifikansi (sig): dari output di atas, diperoleh nilai Deviation

from Linearity Sig. Adalah 0,301 > 0,05. Maka kesimpulannya adalah ada

hubungan linear secara signifikan variabel promosi (X1) dan kualitas pelayanan

(X2) dengan keputusan pembelian konsumen (Y).

4.3.1.3 Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang

sempurna antar variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinieritas dapat

dilihat dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). adapun

untuk pengambilan keputusan dalam menentukan ada atau tidaknya

multikolinearitas yaitu dengan kriteria adalah :

3. Jika nilai VIF > 10 atau jika nilai tolerance < 0, 1, maka ada multikolinearitas

dalam model regresi.

4. Jika nilai VIF < 10 atau jika nilai tolerance > 0, 1, maka tidak ada

multikolinearitas dalam model regresi.


89

Adapun hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.23
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
Promosi X1 ,997 1,003
1
Kualitas.pelayanan X2 ,997 1,003
a. Dependent Variable: Keputusan.pembelian Y
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2023)

Berdasarkan ouput di atas nilai tolerance sebersar 0,997 > 0,10 dan nilai

variance inflation factor sebesar 1,003 < 10,00, kesimpulan dari data tersebut

bahwa tidak terjadi multikolinearitas terhadap data variabel yang di uji.

4.3.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam sebuah data,

dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menggunakan uji glejser, uji park, uji

white, dan uji heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatterplot. Pada

pembahasan ini penulis menggunakan uji heteroskedastisitas dengan melihat

grafik scatterplot. Adapun hasil perhitungan dengan melihat grafik scatterplot

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


90

Tabel 4.24
Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2023)

Dari hasil output dapat disimpulkan bahwa pada grafik di atas tampak

titik-titik menyebar di atas dan di bawah sumbu Y, tidak terjadi pola tertentu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisi regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium),

bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi

(dinaik turunkan nilainya). Dalam penelitian ini metode analisis linear berganda

digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas, yaitu

promosi dan kualitas pelayanan terhadap variabel dependennya yaitu keputusan


91

pembelian. Berdasarkan estimasi regresi berganda dengan program SPSS

diperoleh hasil seperti :

Tabel 4.25
Hasil Estimasi Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 6,600 2,340 2,820 ,006
1 Promosi X1 ,359 ,098 ,312 3,675 ,000
Kualitas.pelayanan X2 ,251 ,103 ,206 2,432 ,017
a. Dependent Variable: Keputusan.pembelian Y
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2023)

Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa:

1. Nilai coefficient regresi promosi (X1) sebesar 0,312 dengan tingkat

signifikansi 0,462 (lebih kecil dari tingkat alpha 0,05). Artinya variabel

promosi berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan

pembelian. Nilai Koefisien regresi variabel promosi yang positif

menunjukkan bahwa pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian searah,

yang artinya apabila promosi kuat, maka akan meningkatkan keputusan

pembelian nasabah.

2. Nilai coefficient regresi kualitas pelayanan (X2) sebesar 0,206 dengan tingkat

signifikansi 0,00 (lebih kecil dari tingkat alpha 0,05). Artinya variabel

kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan

pembelian. Nilai Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan yang positif

menunjukkan bahwa pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan

pembelian nasabah searah, yang artinya apabila kualitas pelayanan kuat,

maka akan meningkatkan keputusan pembelian nasabah.


92

Dari hasil uji regresi linear berganda tersebut, dapat diketahui bahwa

variabel independen yang memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan

pembelian adalah variabel promosi dengan nilai Beta 0,312. Lalu variabel kualitas

pelayanan dengan nilai Beta 0,206.

4.3.3 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui persentasi (%)

pengaruh variabel promosi (X1) dan kualitas pelayanan (X) terhadap keputusan

pembelian (Y). Adapun untuk hasil perhitungan uji koefisien Determinasi (R²)

dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 4.26
Uji Determinasi (R²)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 ,383 ,146 ,132 3,537
a. Predictors: (Constant), Kualitas.pelayanan X2, Promosi X1
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2023)

Berdasarkan hasil output dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien

determinan (R Square) sebesar 0,146 (nilai R Square 0,146 merupakan nilai

kuadrat R yaitu 0,383 x 0,383 = 0,146). Dari hasil nilai R Square sebesar 0,146

menjelaskan bahwa variabel promosi dan kualitas pelayanan mempengaruhi

keputusan pembelian sebesar 14,6 persen, sedangkan sisanya 85,4 persen

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Adapun

nilai koefisien standar error of the estimate sebesar 3,537. Artinya kesahan dalam

memprediksi keputusan pembelian sebesar 3,537.


93

4.3.4 Uji T (Parsial)

Uji t atau t-Test atau uji hipotesis adalah uji signifikansi parameter

individual. Nilai statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel

independen secara individual (masing-masing) terhadap variabel dependennya.

Hipotesis 1 dan 2 dalam penelitian ini diuji kebenarannya dengan menggunakan

uji parsial, Pengujian dilakukan dengan melihat taraf signifikansi (value), jika

taraf signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan di bawah 0,05 maka hipotesis

diterima, sebaliknya jika taraf signifikansi hasil hitung lebih besar dari 0,05 maka

hipotesis ditolak.

Tabel 4.27
Hasil Uji t Secara Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 6,600 2,340 2,820 ,006
1 Promosi X1 ,359 ,098 ,312 3,675 ,000
Kualitas.pelayanan X2 ,251 ,103 ,206 2,432 ,017
a. Dependent Variable: Keputusan.pembelian Y
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2023)

1. Hasil Uji t (Uji Parsial) variabel promosi (X1)

Berdasarkan tabel 4.24 di atas, dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk

variabel variabel promosi (X1) menunjukkan nilai t hitung> t tabel (3,675> t

tabel 1,980), maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan

antara promosi terhadap keputusan pembelian, Jadi dari kasus ini dapat

disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh promosi terhadap

keputusan nasabah dalam pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha

Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat Toman.


94

2. Hasil Uji t (Uji Parsial) variabel kualitas pelayanan (X2)

Berdasarkan tabel 4.24 di atas, dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk

variabel variabel kualitas pelayanan (X2) menunjukkan nilai t hitung> t tabel

(2,432> t tabel 1,980), maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh

signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian, Jadi dari

kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh kualitas

pelayanan terhadap keputusan nasabah dalam pengambilan Kredit Usaha

Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang

Babat Toman.

4.4 Pembahasan

Dalam pembahasan ini akan dianalisis pengaruh promosi dan kualitas

pelayanan terhadap keputusan nasabah dalam pengambilan Kredit Usaha Mikro

dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat Toman.

1. Pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah dalam pengambilan Kredit

Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor

Cabang Babat Toman. Berdasarkan hasil pertama yang diajukan dalam

penelitian ini adalah “Diduga variabel promosi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian’’. Dari hasil penelitian diperoleh

nilai t hitung untuk variabel promosi (X1) menunjukkan nilai t hitung> t tabel

(3,675> t tabel 1,980), maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh

signifikan antara promosi terhadap keputusan pembelian, Jadi dari kasus ini

dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh promosi terhadap

keputusan nasabah dalam pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha
95

Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat Toman. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Retno

Wulansari, Jasmani, Hastono dan Mahnun MasAdi mengemukakan bahwa

promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian.

2. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah dalam pengambilan

Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor

Cabang Babat Toman. Berdasarkan hasil kedua yang diajukan dalam

penelitian ini adalah “Diduga variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan pembelian’’. Dari hasil penelitian

diperoleh nilai t hitung untuk variabel kualitas pelayanan (X2) menunjukkan

nilai t hitung> t tabel (2,432> t tabel 1,980), maka Ho ditolak, artinya secara

parsial ada pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan

pembelian, Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial

terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah dalam

pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank

Mandiri Kantor Cabang Babat Toman. Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan Fikri Azhari dan Lahindah eat all

mengemukakan bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan pembelian.


96

4.4.1 Perbandingan Hasil Penelitian

Tabel 4.28
Perbandingan Hasil Penelitian
N PENELITI/JUDUL VARIABEL
HASIL ANALISIS
o / TAHUN PENELITIAN
1 Retno Wulansari Variabel independen : Hasil penelitian diketahui nilai
(2019) Promosi persmaaan regresi linear
sederhana Y = 11,791 + 0,751X.
Hasil pengujian korelasi dengan
Pengaruh Promosi Variabel dependen : nilai 0,733, hasil tersebut dapat
Terhadap Keputusan Keputusan Pembelian ditafsirkan hubungan antara
Pembelian Pada PT. variabel promosi dan variabel
Boga Sejahtera Di Dalam analisis data keputusan pembelian kuat dan
Cikarang menggunakan pengujian memberikan efek pengaruh
regresi linear sederhana, sebesar 53,7%. Selain itu dari
korelasi dan uji hipotesis (t) hasil pengujiak hipotesis
menggunakan uji t diketahui nilai
nilai t hitung > t tabel atau (10,212
> 1,987). Artinya variabel promosi
mempunyai pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian.
2 Pikri Azhari (2017) Variabel independen : Berdasarkan hasil penelitian
Kualitas Pelayanan (X) diketahui kualitas pelayanan
Pengaruh Kualitas mempunyai pengaruh signifikan
Pelayanan Terhadap Variabel dependen : terhadap keputusan konsumen,
Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian (Y) yang ditasirkan dari hasil uji
Konsumen Di Metode analisis data yang hipotesis (uji t) diketahui nilai
Alfamart Kota digunakan uji regresi linear thitung sebesar = 13,386 dan didapat
Palangka Raya sederhana ttabel sebesar 1.66123.
3 Jasmani, Hastono dan Variabel independen : Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji
Mahnun Mas’Adi Kualitas Pelayanan (X1) f), diketahui bahwa kualitas
(2022) Promosi (X2) pelayanan dan promosi
berpengaruh terhadap keputusan
Pengaruh Kualitas Variabel dependen : pembelian dengan dasar
Pelayanan dan Keputusan Pembelian (Y) penafsiran diketahui nilai Fhitung
Promosi Terhadap sebesar 52,477 > Ftabel sebesar
Keputusan Pembelian Metode analisis data yang 2,700. Adapun hasil pengujian
Pada Song Fa Bak digunakan uji asumsi klasik korelasi didapatkan nilai sebesar
Kut Teh Cabang dan uji regresi linear berganda 0,721, hasil tersebut dapat
Bintaro Tangerang ditafsirkan hubungan ketiga
Selatan variabel kuat dan memberikan
kontribusi sebesar 52 persen.
97

N PENELITI/JUDUL VARIABEL
HASIL ANALISIS
o / TAHUN PENELITIAN
4 Denok Sunarti Variabel independen : The results of the study found
(2020) Promosi (X1) that based on the test results in
Harga (X2) the above table, the value of t
count>t table or (8,106>
The Effect Of Variabel dependen : 1,661) is obtained, thus the
Promotion And Keputusan Pembelian (Y) first hypothesis proposed that
Price On Purchase there is a significant influence
Decisions Metode analisis data yang on the promotion of purchasing
digunakan uji asumsi decisions is accepted. Whereas
klasik dan uji regresi linear based on the test results in the
berganda above table, the value of t
count> t table or (8.317>
1.661) is obtained, thus the
second hypothesis is
proposed that there is a
significant influence on the
price of purchasing decisions
accepted.
5 Lahindah eat all Variabel independen : Based on the data analysis
(2018) Inovasi produk (X1) found that product innovation
Kualitas Pelayanan (X2) and service quality
significantly affect buying
The Influence of Variabel dependen : Decision, but buying decision
Product Innovation Keputusan Pembelian (Y) did not impact repeat buying.
and Service Quality Metode analisis data yang This result supports some
to Buying Decision digunakan uji asumsi previous studies that state the
and the Impact to klasik dan uji regresi linear influence of innovative product
Repeat Buying at berganda and service quality on buying
Progo Road decisions. R2 of the data shows
Bandung the numbers of the effect of
product innovation and service
quality on buying decisions
simultaneously. From the
analysis the impact of both
product innovation and service
quality as simultaneously
variable is 37%, it means that
there are other factors that
influence the buying decision
of consumers in their
purchasing behavior. The
98

N PENELITI/JUDUL VARIABEL
HASIL ANALISIS
o / TAHUN PENELITIAN
Culinary innovations on Jalan
Progo were so attractive.
Customers can find some
variety of western. Korean,
Japanese and Indonesian.
Moreover, the most attractive
is the creativity of the
entrepreneur in creating a
comfortable place to eat.
Entrepreneurs also create a
competitive service quality on
their services to customers. So
people come not only for the
food but also because of the
service and other innovative
things. On the next analysis
found that buying decision is
not influence repeat buying
6 Ayu Permani Variabel independen : Promosi berpengaruh
(2023) Promosi (X1) signifikan terhadap keputusan
Pengaruh promosi Kualitas Pelayanan (X2) nasabah dalam pengambilan
Kredit Usaha Mikro dan Kredit
dan kualitas
Usaha Rakyat Pada PT. Bank
pelayanan terhadap Variabel dependen : Mandiri Kantor Cabang Babat
keputusan nasabah Keputusan Pembelian (Y) Toman dan Kualitas pelayanan
dalam pengambilan berpengaruh signifikan
Kredit Usaha Metode analisis data yang terhadap keputusan nasabah
Mikro dan Kredit digunakan uji asumsi dalam pengambilan Kredit
Usaha Rakyat Pada klasik dan uji regresi linear Usaha Mikro dan Kredit Usaha
Rakyat Pada PT. Bank Mandiri
PT. Bank Mandiri berganda
Kantor Cabang Babat Toman
Kantor Cabang
Babat Toman
99

BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN, REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti

mengenai promosi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah dalam

pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank

Mandiri Kantor Cabang Babat Toman dapat disimpulkan :

1. Sistem promosi yang dilakukan PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat

Toman dalam meningkatkan keputusan pembelian nasabah selama ini sudah

cukup baik seperti memasang spanduk atau baliho sudah di pasang di tempat

yang strategis, perusahaan sering mengikuti pameran untuk pengenalan

produk dan brosur-brosur yang disediakan cukup mudah dimengerti oleh

nasabah.

2. Kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada nasabah selama ini

sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari perusahaan sudah menyediakan

peralatan sarana dan prasarana yang baik dan karyawan selalu menanggapi

secara cepat terhadap keluhan nasabah.

3. Dari hasil koefisien determinasi R2 (R Square) menunjukkan bahwa variabel

promosi dan kualitas pelayanan mempengaruhi keputusan pembelian sebesar

14,6 persen, sedangkan sisanya 85,4 persen dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

99
100

4. Promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam

pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank

Mandiri Kantor Cabang Babat Toman.

5. Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam

pengambilan Kredit Usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank

Mandiri Kantor Cabang Babat Toman.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa kendala dalam melakukan penelitian,

kendala yang dihadapi penulis selama proses pembuatan skripsi yaitu :

1. Hasil kuesioner yang disebar ke responden butuh waktu lama.

2. Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data, sehingga

kesimpulan yang dikemukakan hanya berdasarkan pada data yang terkumpul

melalui penggunaan instrumen tertulis.

3. Adanya keterbatasan jumlah sampel dalam penelitian ini, yaitu hanya 122

nasabah.

5.3 Rekomendasi

Untuk mencapai maksud dan tujuan meningkatkan nasabah dalam

pengambilan keputusan pembelian pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat

Toman, maka disarankan yaitu

1. Sistem promosi yang perlu diperhatikan seperti format isi brosur produk

pengambilan kredit KUM dan KUR yang disediakan di PT. Bank Mandiri

Cabang Babat Toman kurang cukup dimengerti calon nasabah.


101

2. Sistem pelayanan yang perlu diperhatikan perusahaan seperti hendaknya

karyawan dapat menangani keluhan-keluhan nasabah dengan cepat.

3. Keputusan pembelian yang perlu diperhatikan perusahaan seperti sistem

informasi yang disampaikan perusahaan mengenai mandiri KUM dan KUR

kurang cukup dipahami oleh nasabah, baik secara langsung, melalui brosur,

ataupun melalui media online.


102

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

a. Identitas Mahasiswa
NIM : 2112070243
Nama : Ayu Permani
Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 29 September 1997
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum menikah
Jenjang : S1
Program Studi : Manajemen
Alamat Rumah : Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu Kabupaten
Musi Banyuasin
Alamat Kantor : Jalan Provinsi Palembang – Lubuk Linggau
Desa Babat Kecamatan Babat Toman
Kabupaten Musi Banyuasin
Nomor Telepon/HP : +62 822-8149-8623
Email : permaniayu09@gmail.com

b. Pendidikan Formal
Jenjang Tahun
Nama Institusi Tempat
Pendidikan Masuk Keluar
SD SD MIN Lumpatan MUBA 2003 2009
SMP SMPN 4 Sekayu MUBA 2009 2012
SMA Politeknik Sekayu MUBA 2015 2018

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.


Jakarta, Juli 2023

(Ayu Permani)
DAFTAR PUSTAKA

Adhari, Iendy Zelviean. 2020. Kepuasan Pelanggan & Pencapaian Brand Trust.
Pasuruan: CV. Qiara Media.

Algifari. 2022. Mengukur Kualitas Layanan. Yogyakarta: YKPN.

Arman. 2022. Introduksi Manajemen Pemasaran: Dasar Dan Pengantar


Manajemen Pemasaran. Bangkinang: LD Media.

Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada.

Dachlan, Usman. 2014. Structural Equation Modeling. Semarang: Lentera Ilmu

Effendi, Usman. 2021. Implikasi Iklan Brosur, Kualitas Produk dan Citra Merek:
Makasar: Yayasan Berkode.

Indrasari, Meithiana. 2019. Pemasaran Dan Kepuasan Pelanggan. Surabaya:


Unitomo Press.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2020. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga
Belas. Jili 1. Jakarta: Erlangga

Napitupulu dkk. 2021. Manajemen Pemasaran. Pendekatan Praktis dan Teori-


Teori Para Aahli: Jakarta: PT. Atalya Releni Sudeco.

Priyatno, Dwi. 2017. Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS.


Yogyakarta: CV. Andi Offset

Sangadji, Etta M dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis.


Yogyakarta: Andi.

Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


CV. Alfabeta

Tjiptono, Fandy. 2019. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi

Zainurassalamia, Saida. 2020. Manajemen Pemasaran: Teori dan Strategi.


Samarinda: Penerbit FP. Aswaja.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN

Yth. Bapak/ Ibu / Saudara / Saudari Nasabah Bank Mandiri Kcp Babat
Toman

Dengan hormat, bersama ini saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ayu Permani


NIM : 2112070243
Program Studi : S1-Manajemen
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Institut Keuangan Perbankan Dan
Informatika Asia

Saat ini sedang melaksanakan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir


(skripsi) yang berjudul “’Pengaruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Pengambilan Kredit Usaha Mikro dan
Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Mandiri Kantor Cabang Babat
Toman”
Untuk itu, saya mohon kepada Bapak/ Ibu / Saudara / Saudari berkenan
untuk mengisi kuesioner ini dengan lengkap, jujur, dan tanpa dipengaruhi oleh
pihak lain. Kuesioner ini dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan ilmiah dan
data diolah secara agregat. Saya berjanji dan berkomitmen untuk menjaga
kerahasiaan dari data yang diberikan.
Atas kerjasama, bantuan, perhatian serta waktu luang yang Bapak/ Ibu /
Saudara / Saudari berikan, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

AYU PERMANI
NIM. 2112070243
Terdapat kriteria yang harus dipenuhi oleh responden dalam pengisian kuesioner

ini, yaitu Nasabah Bank Mandiri KCP Babat Toman, usia di atas 17 tahun dan

nasabah KUR dan KUM.

A. IDENTITAS RESPONDEN

No Responden : (diisi oleh Peneliti)


Nama : (boleh tidak diisi)
Usia : Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
: SD SMP SLTA D3 S1
Pendidikan Terakhir
S2
Jenis Dana : KUR KUM

B. PERNYATAAN PENELITIAN

Beri jawaban atas pernyataan berikut ini sesuai dengan

pendapat anda, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom

yang tersedia.

Keterangan :

STS : Sangat tidak setuju, skor 1

TS : Tidak Setuju, skor 2

N : Netral, skor 3

S : Setuju, skor 4

SS : Sangat Setuju, skor 5


C. Variabel Promosi (X1)
No. Pernyataan STS TS N S SS
Advertensi
Adanya brosur produk pengambilan
kredit KUM dan KUR yang
disediakan di PT. Bank Mandiri
1
Cabang Babat Toman dapat
memudahkan calon nasabah dalam
bertransaksi
PT. Bank Mandiri Cabang Babat
2 Toman memasang spanduk bank di
lokasi tertentu yg strategis
Personal selling
Karyawan PT. Bank Mandiri Cabang
3
Babat Toman yang ramah
Promosi penjualan (sales promotion)
Karyawan PT. Bank Mandiri Cabang
Babat Toman memberikan dorongan
4
kepada anda untuk menggunakan
produk mandiri KUM dan KUR
Publisitas (publicity)
PT. Bank Mandiri Cabang Babat
5 Toman sering mengikuti pameran di
pusat perbelanjaan
D. Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
No. Pernyataan STS TS N S SS
Bukti Fisik (tangible)
PT. Bank Mandiri Cabang Babat
1 Toman memiliki kelengkapan kantor
yang modern
Keandalan (reliability)
Kinerja Karyawan PT. Bank Mandiri
2 Cabang Babat Toman melayani tanpa
kesalahan
Ketanggapan (responsiveness)
Karyawan PT. Bank Mandiri Cabang
3 Babat Toman menangani masalah
yang sampaikan dengan cepat
Jaminan (assurance)
Karyawan PT. Bank Mandiri Cabang
Babat Toman menangani produk yang
4
ditawarkan kepada nasabah maupun
calon nasabah dengan baik
Empati (empathy)
Karyawan PT. Bank Mandiri Cabang
5 Babat Toman memperlakukan
nasabah secara penuh perhatian
E. Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No. Pernyataan STS TS N S SS
Pengenalan masalah
Saya membutuhkan PT. Bank Mandiri
1 Cabang Babat Toman untuk membantu
perencanaan keuangan saya.
Pencarian informasi
Informasi mengenai mandiri KUM dan
2 KUR didapat dengan mudah, baik
secara langsung, melalui brosur,
ataupun melalui media online
Evaluasi alternatif
Saya berinisiatif untuk menjadi
3 nasabah PT. Bank Mandiri Cabang
Babat Toman karena kebutuhan saya
Keputusan pembelian
Saya merasa sudah tepat menjatuhkan
4 pilihan untuk menjadi nasabah PT.
Bank Mandiri Cabang Babat Toman
Hasil
Menurut saya pengajuan dana KUM
5 dan KUR di PT. Bank Mandiri Cabang
Babat Toman sangat mudah dan aman
UJI LINEARITAS
Uji Analisis Determinan, Uji T, Dan Multikolinearitas

Anda mungkin juga menyukai