Anda di halaman 1dari 141

SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, CITRA


PERUSAHAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
LOYALITAS NASABAH PT. BANK BNI KANTOR CABANG
MATTOANGIN MAKASSAR

AYU LESTARI AGUNG

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, CITRA


PERUSAHAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
LOYALITAS NASABAH PT. BANK BNI KANTOR CABANG
MATTOANGIN MAKASSAR

AYU LESTARI AGUNG


A21113517

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, CITRA


PERUSAHAAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
LOYALITAS NASABAH PT. BANK BNI KANTOR CABANG
MATTOANGIN MAKASSAR

Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh


gelar Sarjana Ekonomi

Disusun dan diajukan oleh

AYU LESTARI AGUNG


A21113517

Kepada

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

ii
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Ayu Lestari Agung

Nim : A211 13 517

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul :

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, CITRA PERUSAHAAN DAN


KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PT. BANK BNI
KANTOR CABANG MATTOANGIN MAKASSAR

Adalah hasil karya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya dalam naskah
skripsi tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan
dan daftar pustaka.

Apabila kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan
terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, 12 Oktober 2017

Yang membuat pernyataan,

Ayu Lestari Agung

v
PRAKARTA

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan

karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Perusahaan dan

Kepercayaan terhadap Loyalitas Nasabah PT. Bank BNI Kantor Cabang

Mattoangin Makassar. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas

Hasanuddin Makassar.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Ayah H. Nahruddin Barlyan, BE dan Ibu (Almh)

Hj. Hasniati P. Dere, beliau adalah semangat hidup bagi penulis yang

telah memberikan do’a, kasih sayang, dukungan moril maupun materil,

serta saudara dan saudari kak Indra Lesmana Agung, ST, kak Ahmad

Taufiq Agung, SE, kak Rahmat Hidayat Agung, SH, Muh. Wahyu Agung

dan Siti Nur Amalia Agung yang selalu menemani, mengantar kesana

kemari dengan tulus.

2. Bapak Prof. Dr. Gagaring Pagalung, SE.,M.S.,Ak.,CA selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

3. Ibu Dr. Hj. Nurdjanah Hamid, SE.,M.Agr dan Dr. Musran Munizu, SE.,M.Si

selaku ketua dan sekertaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Hasanuddin

vi
4. Bapak Prof. Dr. H. Syamsu Alam, SE.,M.Si.,CIPM selaku dosen

pembimbing I dan Bapak Andi Aswan, SE.,MBA.,Ph.D selaku dosen

pembimbing II yang selalu bijaksana memberikan bimbingan, arahan dan

nasehat serta waktunya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Bapak Prof. Dr. Haris Maupa, SE.,M.Si, Ibu Dra. Hj. Andi Reni,

M.Si.,Ph.D, dan Ibu Dra. Hj. Nursiah Sallatu, MA selaku dosen penguji

yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Pak Asmari, Pak Tamsir, Pak Safar, Pak Budi, Pak Bur dan staff atas

pelayanan dan bantuan yang diberikan kepada penulis selama

menjalankan masa studi.

7. PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar yang telah

memberikan izin sebagai tempat penelitian. Kak Riska Latifa dan Kak

Rahmat yang bersedia direpotkan penulis dengan memberikan informasi

dan menjawab pertanyaan-pertanyan penulis sampai ikut membantu

membagikan kuesioner.

8. Sahabat-sahabatku Devi Christianti, Lubna Avila dan Rahmaika yang

paling bisa di andalkan, speechless woi.

9. Sahabat-sahabatku Eka Putri Febriani, Rahmawati Rizky dan Risky

Ameliya, terimakasih telah mewarnai dunia perkuliahan yang fana ini

gengs.

10. Teman-teman seperjuangan Aini, Dian, Nurul, Inna, Kia, Kak Yusrisal dan

Manajemen 2013 (Magneto) yang tidak bisa disebutkan satu per satu, we

did it guys, wish us happy and succsess.

11. Teman-teman KKN Minasatene Squad Dita, Kiki, Ade, Maul, Haekal, Kak

Bayu, dan Kak Misbah can’t stop laughing when I’m with you all.

vii
12. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan masukan

untuk kesempurnaan penelitian di masa datang.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 12 Oktober 2017

Ayu Lestari Agung

viii
ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, CITRA PERUSAHAAN DAN


KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PT. BANK BNI
KANTOR CABANG MATTOANGIN MAKASSAR

Ayu Lestari Agung


Syamsu Alam
Andi Aswan

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, citra


perusahaan dan kepercayaan secara simultan maupun parsial berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah Bank BNI, serta untuk mengetahui diantara kualitas
pelayanan, citra perusahaan dan kepercayaan mana yang berpengaruh dominan
terhadap loyalitas nasabah Bank BNI.

Penelitian ini dilakukan dengan metode kuesioner yang menggunakan teknik


accidental sampling (bagian dari metode non-probability sampling) terhadap 100
nasabah yang secara kebetulan sedang berada di Bank BNI. Analisis terhadap
data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif
meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda,
uji Goodness of Fit melalui uji F dan uji t serta analisis koefisien determinasi (R2).
Analisis kualitatif merupakan interpretasi data yang diperoleh dalam penelitian
serta hasil pengolahan data yang sudah dilaksanakan dengan memberi
keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel independen secara


bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap loyalitas nasabah dan juga
berpengaruh positif secara individual terhadap loyalitas nasabah. Dengan
demikian, kualitas pelayanan, citra perusahaan dan kepercayaan memiliki
pengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank BNI,
kepercayaan merupakan variabel yang paling dominan dengan nilai 0.294.

Kata kunci : kualitas pelayanan, citra perusahaan, kepercayaan, loyalitas

ix
ABSTRACT

THE EFFECT OF SERVICE QUALITY, CORPORATE IMAGE, AND


TRUST ON COSTUMER LOYALTY

Ayu Lestari Agung


Syamsu Alam
Andi Aswan

The purpose of this research is to find out the effect of service quality, corporate
image, and trust either simultaneously or partially on costumer loyalty of BNI
Bank and to find out between service quality, corporate image, and trust which
one of these three items has dominant impact on costumer loyalty of BNI Bank.

This study was conducted by a questionnaire and used accidental sampling


technique (part of the non-probability sampling method) to 100 costumer, which
were incidentally meet in BNI Bank. The Analysis of data obtained in the form of
quantitative and qualitative. A quantitative analysis are including validity and
reliablity test, the classic assumption test, multiple regression analysis test,
goodness of fit test through the F test, t test and also the regression coefficient
analysis (R2). The qualitative analysis constitutes interpretation of the data which
have been collected in this study before and the results of processing data have
been implemented by providing descriptions and explanations.

The results of this study indicates that all independent variables have
simultaneous affect on the purchasing decision positively and also have a
positive affect on purchasing decision individually. Thus, service quality,
corporate image, and trust have positive affect and significant on the costumer
loyalty of BNI Bank, where the trust is the most dominant variable with value of
0.294.

Keyword : service quality, corporate image, trust, loyalty

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................... ....... i


HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. v
PRAKARTA ............................................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................... ix
ABSTRACT ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................... 8
1.5 Ruang Lingkup Penelitian................................................. 8
1.6 Sistematika Penulisan ..................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teori ................................................................ 11
2.1.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ............ 11
2.1.2 Kualitas Pelayanan .............................................. 12
2.1.2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan .............. 11
2.1.2.2 Karakteristik Pelayanan/Jasa ................. 13
2.1.2.3 Prinsip-prinsip Kualitas pelayanan ......... 15
2.1.2.4 Dimensi Kualitas Pelayanan .................. 17
2.1.3 Citra Perusahaan ................................................. 22
2.1.3.1 Pengertian Citra Perusahaan ................. 22
2.1.3.2 Arti Penting Citra Perusahaan ............... 23

xi
2.1.3.3 Mengukur Citra Perusahaan .................. 25
2.1.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Citra Perusahaan .................................. 29
2.1.4 Kepercayaan ........................................................ 31
2.1.4.1 Pengertian Kepercayaan ....................... 31
2.1.4.2 Mengukur Kepercayaan ......................... 32
2.1.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kepercayaan ......................................... 35
2.1.5 Loyalitas ............................................................... 37
2.1.5.1 Pengertian Loyalitas .............................. 37
2.1.5.2 Jenis-jenis Loyalitas ............................... 38
2.1.5.3 Mengukur Loyalitas ................................ 40
2.1.5.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Loyalitas ................................................ 43
2.1.6 Bank ..................................................................... 45
2.1.6.1 Pengertian Bank .................................... 45
2.1.6.2 Fungsi Bank ........................................... 46
2.1.6.3 Jenis-jenis Bank ..................................... 47
2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................ 49
2.3 Kerangka Pikir .................................................................. 51
2.4 Hipotesis .......................................................................... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Rancangan Penelitian ...................................................... 53
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 53
3.2.1 Tempat Penelitian ................................................ 53
3.2.2 Waktu Penelitian .................................................. 54
3.3 Populasi dan Sampel ....................................................... 54
3.3.1 Populasi ................................................................ 54
3.3.2 Sampel ................................................................. 54
3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................... 56
3.4.1 Jenis Data ............................................................ 56
3.4.2 Sumber Data ........................................................ 56
3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................. 57

xii
3.6 Variabel Penelitian Definisi Operasional .......................... 58
3.6.1 Variabel Penelitian ............................................... 58
3.6.2 Definisi Operasional ............................................. 58
3.7 Skala Pengukuran ........................................................... 63
3.8 Metode Analisis ............................................................... 65
3.8.1 Uji Valliditas dan Reabilitas .................................. 65
3.8.1.1 Uji Validitas ............................................. 65
3.8.1.2 Uji Reabilitas .......................................... 65
3.8.2 Uji Asumsi Klasik ................................................. 66
3.8.2.1 Uji Normalitas ........................................ 66
3.8.2.2 Uji Multikoliniearitas ............................... 66
3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas .......................... 67
3.8.3 Analisis Linier Berganda ...................................... 68
3.8.4 Uji Hipotesis ......................................................... 68
3.8.4.1 Uji F (Uji Signifikansi Simultan) ............... 68
3.8.4.2 Uji t (t-tes/Uji Parsial) ............................. 69
3.8.5 Koefisien Determinasi (R2) .................................. 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum ............................................................. 71
4.1.1 Sejarah ................................................................. 71
4.1.2 Visi dan Misi ......................................................... 74
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ......................... 74
4.2 Hasil Penelitian ................................................................ 77
4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif ........................................ 77
4.2.1.1 Deskriptif Demografi Responden ........... 77
4.2.2 Deskriptif Variabel ................................................ 80
4.3 Hasil Keabsahan Data ..................................................... 85
4.3.1 Uji Validitas .......................................................... 85
4.3.2 Uji Reabilitas ........................................................ 86
4.3.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................ 87
4.3.3.1 Hasil Uji Normalitas ............................... 87
4.3.3.2 Hasil Uji Multikoliniearitas ...................... 89
4.3.3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................. 90

xiii
4.3.4 Hasil Regresi Linear Berganda ............................ 91
4.4 Hasil Uji Hipotesis ............................................................ 93
4.4.1 Analisis Uji Simultan (Uji F) ................................... 93
4.4.2 Analisis Uji Parsial (Uji t) ...................................... 94
4.5 Analisis Koefisien Determinasi (R2) ................................ 96
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................... 97

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................... 101
5.2 Saran-saran ..................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 104
LAMPIRAN ............................................................................................. 108

xiv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Bank Terbaik dalam Layanan Prima 2014-2015 ............. 5


Tabel 1.2 Tabel 1.2 Indonesia Bank Loyalty Index (IBLI)
2013-2015 ....................................................................... 5
Tabel 2.1 Original Ten Dimensions for Evaluating
Service Quality ................................................................ 18
Tabel 2.2 Empat Jenis Loyalitas ..................................................... 38
Tabel 2.3 Referensi Penelitian Terdahulu ...................................... 49
Table 3.1 Definisi Operasional ........................................................ 59
Tabel 3.2 Skala Likert dan Bobot Nilai Jawaban Responden ........ 63
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin ........................................................................... 77
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................... 78
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........ 78
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......... 79
Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Variabel Kualitas Pelayanan (X1) ... 80
Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Variabel Citra Perusahaan (X2) ...... 82
Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Variabel Kepercayaan (X3) ............ 83
Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Variabel Loyalitas (Y) ..................... 84
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas ............................................................ 85
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................ 87
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas secara Statistik ............................... 88
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................. 90
Tabel 4.13 Hasil Koefisien Regresi ................................................... 92
Tabel 4.14 Hasil Uji F ......................................................................... 93
Tabel 4.15 Hasil Uji t ......................................................................... 95
Tabel 4.16 Hasil Koefisien Determinasi ............................................ 97

xv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir .............................................................. 52

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas secara Grafik ............................... 89

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................ 91

xvi
LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Biodata ...................................................................... 109


Lampiran 2 Kuesioner Pra Penelitian ........................................... 110
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian .................................................. 111
Lampiran 4 Data Tabulasi Kuesioner ........................................... 117
Lampiran 5 Data Uji Validitas ........................................................ 120
Lampiran 6 Data Uji Reliabilitas .................................................... 123

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Loyalitas pelanggan adalah puncak pencapaian pelaku bisnis. Pelanggan

yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menjadi penyebar kabar baik yang

menyebarkan kebaikan mengenai produk/jasa yang di konsumsinya. Mereka

memiliki kredibilitas yang tinggi, karena tidak di bayar oleh pihak manapun untuk

merekomendasikan produk/jasa tersebut. Mencari pelanggan baru adalah hal

yang sulit, namun yang jauh lebih sulit adalah mempertahankan pelanggan yang

lama (Agustiyadi,2008).Mempertahankan pelanggan yang loyal memang harus

mendapatkan prioritas yang utama dari pada mendapatkan pelanggan baru,

karena untuk merekrut atau mendapatkan pelanggan baru bukanlah hal yang

mudah karena akan memerlukan biaya yang banyak, maka sangatlah rugi bila

perusahaan melepas pelanggan yang telah loyal secara begitu saja.

Seiring dengan semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis saat ini,

maka semakin sulit bagi perusahaan untuk dapat menjaga kesetiaan pelanggan

agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto,2008). Tak terlepas bisnis di

bidang jasa yaitu perbankan. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin

berkembang, ini ditandai dengan banyaknya bank-bank swasta maupun bank-

bank milik negara yang ditemukan di setiap daerah selain itu tidak sedikit bank-

bank asing yang ada di Indonesia. Penggunaan bank pada masa sekarang

sudah menjadi perilaku yang wajib bagi masyarakat pada umumnya, apalagi

masyarakat dilingkup perkotaan. Perilaku ini juga didukung dengan kemajuan

1
2

teknologi dimana fungsi bank yang bukan saja untuk menyimpan uang tetapi juga

dapat digunakan untuk mentransfer uang, meminjam dana dan lain-lain.

Perbankan sendiri merupakan perantara dari dua pihak, yakni pihak yang

kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Hal tersebut tercermin pada

UU RI no. 10, tanggal 10 november 1998 yang menjelaskan mengenai

perbankan. Menurut UU RI no.10 tahun 1998 yang dimaksud dengan BANK

adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Oleh karena fungsinya sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat,

bank mempunyai peranan penting bagi suatu perekonomian. Bank menjadi

lembaga keuangan yang mampu memberikan dukungan dana bagi

perkembangan dunia usaha.

Kualitas pelayanan sebagai strategi penting untuk kesuksesan dan

kelangsungan hidup perusahaan telah menarik minat yang meningkat dalam dua

puluh tahun terakhir (Ismail; Ibrahim; Haron; dan Isa, 2006). Kualitas pelayanan

adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat

keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. (Tjiptono,2011). Di

era persaingan yang semakin ketat ini, setiap bank menawarkan produk dengan

fitur yang hampir sama, dengan demikian peningkatan kualitas pelayanan

kepada nasabah merupakan kunci sukses untuk mempertahankan nasabah agar

tidak berpindah ke bank lain atau untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas

pelanggan (nasabah). Oleh karena itu kualitas pelayanan juga mempunyai

korelasi yang sangat erat terhadap pertumbuhan bisnis bank yang bersangkutan.

Hasil kajian empiris yang mengkaji tentang pengaruh kualitas pelayanan


3

terhadap kepuasan dan loyalitas dilakukan oleh Deli Darlina (2015), Widiyanto

(2013) yang mengatakan adanya pengaruh positif dan signifikan antara kualitas

pelayanan terhadap loyalitas. Akan tetapi Bloemer, Josee dan Peeters (1998)

menyimpulkan bahwa kualitas layanan berpengaruh tidak langsung terhadap

loyalitas melalui kepuasan dan kepuasan berpengaruh langsung terhadap

loyalitas.

Citra perusahaan dan reputasi dianggap sebagai faktor penting dalam

evaluasi keseluruhan organisasi (Kandampully dan Hu, 2007; Sarstedt,

Wilczynski, dan Melewar, 2012). Secara umum citra perusahaan dianggap

sebagai aset yang memberi kesempatan kepada perusahaan untuk

membedakannya dengan perusahaan lain dengan tujuan untuk memaksimalkan

pangsa pasar, keuntungan, menarik pelanggan baru, mempertahankan yang

sudah ada, menetralisir tindakan pesaing dan terutama keberhasilan dan

kelangsungan hidup perusaahaan di pasar (Fombrun dan Shanley, 1990;

Sarstedt et al., 2012). Citra dapat mendukung dan merusak nilai yang konsumen

rasakan. konsumen akan cenderung menggunakan jasa perusahaan yang

menurut mereka memiliki citra yang baik atau citra yang dimiliki perusahaan

konsisten dengan harapan mereka. Istijanto (2005) mengemukakan bahwa

perusahaan yang memiliki citra dan reputasi yang baik akan mendorong

konsumen membeli produk yang ditawarkan, mempertinggi kemampuan

bersaing, mendorong semangat kerja karyawan, dan meningkatkan loyalitas

pelanggan. Dengan demikian, meneliti terus menerus mengenai citra dan

reputasi adalah suatu keharusan bagi organisasi-organisasi yang ingin berhasil

membedakan posisi mereka di pasar.


4

Layaknya bisnis di bidang jasa, faktor utama yang harus diperhatikan

adalah kepercayaan konsumen terhadap bank tersebut. Seperti yang dikatakan

Siburian (2010) Bank adalah bentuk perusahaan yang berorientasi pada

kepercayaan nasabah. Kepercayaan ini menyangkut kredibilitas bank dimata

nasabah. Kepercayaan timbul dari suatu proses yang lama sampai kedua belah

pihak saling mempercayai. Jika kepercayaan sudah timbul antara bank dan

nasabah, maka usaha untuk membina kerjasama akan lebih mudah sehingga

akan memberi keuntungan bagi kedua belah pihak. Dari pihak bank, hal tersebut

menimbulkan loyalitas nasabah yang sangat berguna demi kelangsungan hidup

bank yang bersangkutan. Sedangkan bagi nasabah, keuntungan yang diperoleh

ialah mendapatkan produk yang tepat yaitu tercapainya kepuasan akan produk

perbankan dan mengurangi resiko ketidak puasan terhadap produk perbankan

yang digunakan.

Didirikan tanggal 5 Juli 1946, PT. Bank BNI (Persero) Tbk. merupakan

bank pertama milik negara yang lahir setelah kemerdekaan Indonesia.

Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan

lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan

identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga

menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja

secara terus-menerus. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada

sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri,

serta senantiasa menjadi kebanggaan negara. BNI berusaha memberikan

pelayanan yang sesuai dengan harapan nasabah dan fasilitas yang baik untuk

mempertahankan nasabah yang sudah ada serta untuk mendapatkan calon

nasabah. Berikut adalah daftar 10 bank terbaik dalam layanan prima

berdasarkan survei dari Marketing Research Indonesia dan majalah infobank.


5

Tabel 1.1 Bank Terbaik dalam Layanan Prima 2014-2015


2014 2015
No.
Nama Bank % Nama Bank %
1 Mandiri 89,56 Mandiri 88,80
2 BNI 85,87 BNI 87,46
3 Permata 85,76 Commonwealth 84,68
4 BRI 83,62 Danamon 83,87
5 Danamon 82,56 Permata 83,81
6 Bukopin 77,46 BTN 80,93
7 Commonwealth 76,40 Bukopin 79,70
8 CIMB Niaga 76,19 BRI 79,44
9 BII 74,27 BII 75,82
10 OCBC NISP 74,00 BCA 75,37
Sumber: Infobank

Berdasarkan tabel di atas, kualitas pelayanan Bank BNI menurut survey

Bank Service Excellent Monitor (BSEM) yang dilakukan oleh Marketing Research

Indonesia (MRI) dan Majalah Infobank pada tahun 2014 berada pada urutan

nomor dua dengan skor 85,87 dan pada tahun 2015 kualitas layanan BNI

meningkat dengan skor 87,46. Namun, kondisi tersebut tidak diperkuat dengan

tingkat loyalitas nasabah. Hal tersebut bisa dilihat dari hasil survey MarkPlus

Insight bersama majalah Infobank melalui Indonesian Bank Loyalty Index (IBLI)

tahun 2013-2015.

Tabel 1.2 Indonesia Bank Loyalty Index (IBLI) 2013-2015


Nama Bank
Peringkat
2013 2014 2015
1 BCA BCA BCA
2 MANDIRI MANDIRI MANDIRI
3 BNI BRI BRI
4 BRI BNI BNI
5 BII BII BII
Sumber: Infobank
6

Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa untuk index loyalitas

nasabah paling tinggi masih dirain oleh BCA, Mandiri, BRI dan BNI di urutan

keempat dilanjutkan BII secara berturu-turut.

Dalam upaya mempertahankan kesetiaan para nasabah, salah satu hal

yang penting ialah menjalin komunikasi yang baik dengan para nasabah. Dengan

adanya komunikasi yang baik, maka pihak bank dapat terus menggali segala

sesuatu yang dinginkan maupun yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

nasabah sehingga menjadikan mereka merasa puas. Nasabah yang tidak puas

akan meluntuh kan kepercayaan mereka pada bank tersebut dan dapat dengan

mudah memilih bank baru. Dilain pihak nasabah yang merasa puas cenderung

loyal meskipun dengan pelayanan yang ada (Feick 2001).

Untuk mengetahui Bank Negara Indonesia (BNI) kantor cabang

Mattoangin telah memberikan pelayanan yang sesuai harapan, maka perlu

dilakukan evaluasi dari nasabahnya. Oleh sebab itu, mengingat arti pentingnya

kualitas pelayanan, citra perusahaan, dan kepercayaan dalam mempengaruhi

loyalitas nasabah, maka perlu dikaji lebih mendalam bagaimana ketiga unsur

tersebut mampu meningkatkan perusahaan untuk unggul dalam bersaing.

Karena meningkatnya loyalitas pelanggan akan memberikan dampak pada

meningkatkannya keberhasilan perusahaan pula.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra

Perusahaan dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Nasabah PT. Bank BNI

Kantor Cabang Mattoangin Makassar”


7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengambil

rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Loyalitas nasabah PT.

Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar?

2. Apakah Citra Perusahaan berpengaruh terhadap Loyalitas nasabah PT.

Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar?

3. Apakah Kepercayaan berpengaruh terhadap Loyalitas nasabah PT. Bank

BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar?

4. Apakah Kualitas Pelayanan, Citra Perusahaan dan Kepercayaan secara

simultan berpengaruh terhadap Loyalitas nasabah PT. Bank BNI Kantor

Cabang Mattoangin Makassar?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas

nasabah PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar.

2. Untuk mengetahui pengaruh Citra Perusahaan terhadap Loyalitas

nasabah PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar

3. Untuk mengetahui pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas nasabah

PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar.

4. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan, Citra Perusahaan dan

Kepercayaan terhadap Loyalitas nasabah PT. Bank BNI Kantor Cabang

Mattoangin Makassar.
8

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

para pengambil keputusan di bank, terutama dalam meningkatkan

kualitas pelayanan, citra perusahaan dan kepercayaan serta loyalitas

nasabah, sehingga dapat digunakan dalam menentukan langkah-langkah

dan strategi yang tepat dalam perumusan implementasi strategi

pemasaran.

2. Bagi penulis

Merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dan diharapkan

dapat menambah pengetahuan penulis mengenai masalah-masalah yang

ada dalam manajemen pemasaran khususnya tentang kepercayaan dan

kepuasan pelanggan serta loyalitas pelanggan.

3. Bagi pihak yang berkepentingan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai

tambahan pengetahuan di bidang pemasaran.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada nasabah PT. Bank BNI Kantor Cabang

Mattoangin Makassar. Aspek yang diteliti yaitu kualitas pelayanan, citra

perusahaan dan kepercayaan terhadap loyalitas nasabah PT. Bank BNI Kantor

Cabang Mattoangin Makassar.


9

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang

dilakukan, maka sistematika penulisan penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori-teori mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

pokok permasalahan yang akan dijadikan landasan dalam penulisan

skripsi. Serta beberapa penelitian terdahulu, kerangka pikir dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang lokasi dan objek penelitian, populasi, dan

sampel, jenis dan sumber data yang digunakan serta dijelaskan

mengenai metode analisis data yang digunakan untuk melakukan

pengolahan data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum PT. Bank BNI yang berisi

sejarah singkat perusahaan, visi dan misi, dan struktur organisasi serta

deskriptif data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas, uji

asumsi klasik, uji regresi linear berganda, uji hipotesis, analisis koefisien

determinasi dan pembahasan.


10

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan hasil pembahasan dan

saran-saran sebagai masukan yang bermanfaat bagi pihak perusahaan

dan dapat dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting yang perlu dilakukan

perusahaan untuk meningkatkan usaha dan menjaga kelangsungan hidup

perusahaan tersebut. Disamping kegiatan pemasaran perusahaan juga perlu

mengkombinasikan fungsi-fungsi dan menggunakan keahlian mereka agar

perusahaan berjalan dengan baik. Dalam hal ini perlu diketahui beberapa definisi

pemasaran.

Menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh Kotler

dan Keller (2012:6) Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat

proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada

pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.Sedangkan pengertian

pemasaran menurut Marketing Association of Australia and New Zealand

(MAANZ) yang dikutip oleh Buchari Alma (2009:3) Pemasaran adalah aktivitas

yang memfasilitasi dan memperlancar suatu hubungan pertukaran yang saling

memuaskan melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga

dari barang, jasa, dan ide.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

pemasaran mempunyai arti yang lebih luas daripada penjualan, pemasaran

11
12

mencakup usaha perusahaan yang ditandai dengan mengidentifikasi kebutuhan

konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan harga produk yang sesuai,

menentukan cara promosi dan penjualan produk tersebut. Jadi, pemasaran juga

merupakan kegiatan saling berhubungan sebagai suatu system untuk

menghasilkan laba.

Manajemen pemasaran merupakan kegiatan yang dikoordinasikan dan

dikelola dengan baik. Menurut Kotler dan Keller (2012:5) Manajemen pemasaran

sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan,

serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

2.1.2 Kualitas Pelayanan

2.1.2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan

Menurut Kotler (2012:49) mengemukakan bahwa kualitas adalah

keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh

pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau

tersirat.

Menurut Tjiptono (2011:59) kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan

yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk

memenuhi keinginan pelanggan.

Menurut Laksana (2008:88), kualitas pelayanan dapat di definisikan

sebagai: “The extent of discrepancy betwen customers exspectations or desire

and their perceptions”. Dari pernyataan tersebut dikemukakan bahwa kualitas


13

pelayanan yang diterima konsumen dinyatakan besarnya perbedaan antara

harapan atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas

pelayanan adalah totalitas karakteristik suatu konsep pelayanan yang mencakup

seluruh aspek pelayanan, dan toluk ukur kualitas pelayanan itu adalah dapat

memberi kepuasan kepada para pelanggan atau penerima layanan.

2.1.2.2 Karakteristik Pelayanan/Jasa

Menurut Kotler dan Keller (2012:223) menerangkan empat karakteristik

jasa sebagai berikut :

1. Tidak berwujud (intangibility) Jasa bersifat abstak dan tidak berwujud.

Tidak seperti halnya produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,

didengar, dicium sebelum jasa itu dibeli. Untuk mengurangi ketidak

pastian tersebut, maka para calon pembeli akan mencari tanda atau bukti

dari mutu jasa. Konsumen mencari bukti kualitas pelayanan jasa

berdasarkan enam hal berikut ini :

a. Tempat (place) Tempat yang mendukung seperti kebersihan yang

terjaga, kenyamanan untuk konsumen, dan suasana yang

mendukung.

b. Orang (people) Orang yang menangani mampu melaksanakan

tugas dengan baik. Sudah terlatih, cepat dalam menangani

masalah dan lain-lain.

c. Peralatan (equipment) Peralatan penunjang seperti komputer,

meja, mesin fax, dan lain sebagainya.


14

d. Komunikasi material (communication material) Bukti-bukti berupa

teks tertulis dan foto, misalnya kontrak atau hasil jadi dalam foto.

e. Simbol (symbol) Nama dan simbol pemberi jasa mencerminkan

kemampuan dan kelebihannya dalam melayani konsumen.

f. Harga (price) Harga yang masuk akal dan dapat pula dipadukan

dengan berbagai macam promosi penjualan, seperti bonus, diskon

dan lain-lain.

2. Bervariasi (variability) Jasa bersifat nonstandard dan sangat variatif.

Berbeda dengan kualitas produk fisik yang sudah terstandar, kualitas

pelayanan jasa bergantung pada siapa penyedianya, kapan, dimana, dan

bagaimana jasa itu diberikan.Oleh karena itu jasa sangat bervariasi dan

berbeda satu dengan lainnya.

3. Tidak dapat dipisahkan (inseparability) Jasa umumnya diproduksi dan

dikonsumsi pada waktu yang bersamaan dengan partisipasi konsumen di

dalamnya.

4. Tidak dapat disimpan (pershability) Jasa tidak mungkin disimpan dalam

bentuk persediaan. Nilai jasa hanya ada pada saat jasa tersebut

diproduksi dan langsung diterima oleh si penerimanya. Karakteristik

seperti ini berbeda dengan barang berwujud yang dapat diproduksi

terlebih dahulu, disimpan dan dipergunakan lain waktu.


15

Selanjutnya, menurut Payne dalam Jasfar (2012:6) karakteristik jasa

yaitu sebagai berikut:

1. Tidak berwujud

Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud. Artinya, jasa tidak dapat dilihat,

dirasakan/dicicipi, atau disentuh, seperti yang dapat dirasakan dari suatu

barang.

2. Tidak dapat dipisahkan

Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan,

dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Artinya, konsumen

harus berada di tempat jasa yang dimintanya sehingga konsumen melihat

dan ikut “ambil bagian” dalam proses produksi tersebut.

3. Heteregonitas

Jasa merupakan variabel nonstandard dan sangat bervariasi. Artinya,

karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, tidak ada hasil jasa yang sama

walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi

manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan harapan

dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.

4. Tidak tahan lama

Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa

disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada

produsen jasa, di mana konsumen membeli jasa tersebut.

2.1.2.3 Prinsip-prinsip Kualitas Pelayanan

Untuk menciptakan suatu gaya manajemen dan lingkungannya harus

kondusif bagi perusahaan jasa untuk memperbaiki kualitas, perusahaan harus


16

mampu memenuhi enam prinsip utama yang berlaku baik bagi perusahaan

manufaktur maupun perusahan jasa. Keenam prinsip tersebut sangat barmanfaat

tepat untuk melaksanakan penyempurnaan kualitas secara berkesinambungan

dengan didukung oleh pemasok, karyawan dan pelanggan.

Enam prinsip pokok tersebut menurut Tjiptono (2011:75), yaitu:

1. Kepemimpinan

Strategi kualitas perusahaan harus inisiatif dan komitmen dari manajemen

puncak, manajemen puncak harus memimpin perusahaan untuk

meningkatkan kinerja kualitasnya. Tanpa adanya kepemimpinan dari

manajemen puncak maka usaha untuk meningkatkan kualitas hanya

berdampak kecil terhadap perusahaan.

2. Pendidikan

Semua personil perusahaan dari manajer puncak sampai karyawan

operasional harus memperoleh pendidikan mengenai kualitas. Aspek-

aspek yang perlu mendapatkan penekanan dalam pendidikan tersebut

meliputi konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat dan teknik

implementasi kualitas.

3. Perencanaan

Proses perencanaan strategi harus mencakup pengikuran dan tujuan

kualitas yang dipergunakan dalam mengarahkan perusahaan mencapai

visinya.

4. Review

Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi

manajemen untuk mengubah perilaku operasional. Proses ini merupakan


17

suatu mekanisme yang menjamin adanya perhatian konstan dan terus

menerus untuk mencapai tujuan kualitas.

5. Komunikasi

Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh proses

komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan dengan

karyawan pelanggan, dan stakeholder perusahaan lainnya, seperti:

pemasok, pemegang saham, pemerintah, masyarakat umum, dan lain-

lain.

6. Pengharapan dan pengakuan (Total Human Reward)

Penghargaan dan pengukuan merupakan aspek yang penting dalam

implementasi strategi kualitas. Setiap karyawan yang berprestasi baik

perlu diberi penghargaan dan prestasi tersebut diakui dengan demikian

setiap orang dalam organisasi yang pada gilirannya dapat memberikan

kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang dilayani.

2.1.2.4 Dimensi Kualitas Pelayanan

Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan

dalam penelitian adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang

dikembangkan oleh Parasurman, Zeithmal dan Berry. SERVQUAL dibangun atas

dua faktor, yaitu persepsi pelanggan atas layanan nyata yang mereka terima dan

layanan yang sesungguhnya diharapkan atau diinginkan.

Menurut Parasuraman, Zeithmal dan Berry dalam Mts, Arif (2007)

terdapat sepuluh dimensi Kualitas Pelayanan yaitu Tangibles, Reliability,

Responsiveness, Competence, Courtesy, Credibility, Security, Access,

Communication, Understanding the Customer. Kemudian sepuluh dimensi ini di


18

sederhanakan menjadi lima dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas

pelayanan, seperti pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Original Ten Dimensions for Evaluating Service Quality

Tangibles Realiability Responsiveness Assurance Empathy

1. Tangibles
2. Reliability
3. Responsiveness
4. Competence
5. Courtesy
6. Credibility
7. Security
8. Access
9. Communication
10. Understanding
the Customer
Sumber: Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Mts, Arif (2007:130)

Lima dimensi dalam memenentukan kualitas jasa atau pelayanan

(Parasuraman, et al. dalam Mts, Arif, 2007) yaitu :

1. Tangibles (fasilitas nyata/bukti langsung), meliputi penampilan fisik seperti

gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan,

kerapian dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi,

dan penampilan karyawan.

2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan

yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.

3. Responsiveness (Kesigapan), yaitu respon atau kesigapan karyawan

dalam membantu pelanggan atau nasabah dan memberikan pelayanan

yang cepat dan tanggap, meliputi : kesigapan karyawan dalam melayani


19

pelanggan atau nasabah, kecepatan karyawan dalam menangani

transaksi dan penganganan keluhan pelanggan atau nasabah.

4. Assurance (Kepastian/ jaminan), yaitu meliputi kemampuan karyawan

atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas

keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan

pelayanan, keterampilan dalam memberikan keamanan dalam

memanfaatkan jasa atau pelayanan yang ditawarkan, dan kemampuan

dalam menanamkan kepercayaan pelanggan atau nasabah terhadap

perusahaan. Dimensi kepastian atau jaminan ini merupakan gabungan

dari dimensi :

a. Kompetensi (Competence), artinya ketrampilan dan pengetahuan

yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan.

b. Kesopanan (Courtesy), yang meliputi keramahan, perhatian dan

sikap para karyawan.

c. Kredibilitas (Credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan

dengan kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi,

prestasi, dan sebagainya.

d. Keamanan (Security), yaitu aman dari bahaya, risiko, atau

keraguan, meliputi keamanan secara fisik, keamanan finansial,

dan kerahasiaan.

5. Emphaty (Empati), yaitu perhatian individual yang diberikan perusahaan

kepada pelanggan atau nasabah seperti kemudahan untuk menghubungi

perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan

pelanggan atau nasabah dan usaha perusahaan untuk memahami

keinginan dan kebutuhan pelanggannya atau nasabahnya. Dimensi ini

merupakan penggabungan dari dimensi:


20

a. Akses (Accessibility), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan

jasa atau pelayanan yang ditawarkan perusahaan.

b. Komunikasi (Communication), merupakan kemampuan melakukan

komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan

atau nasabah atau memperoleh masukan dari pelanggan atau

nasabah.

c. Pemahaman pada Pelanggan (Customer Understanding), meliputi

usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan

dan keinginan pelanggan atau nasabah.

Selanjutnya, menurut Tjiptono (2011:68) terdapat delapan dimensi

kualitas pelayanan jasa dan dapat digunakan sebagai kerangka dan

perencanaan strategis dan analisis. Dimensi tersebut adalah:

1. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti,

misalnya kecepatan, konsumsi listrik, jumlah kapasitas yang dapat

dipakai konsumen, kemudahan dan kenyaman dalam menggunakan jasa

tersebut, dan sebagainya.

2. Ciri-ciri keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder

atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti AC,

sound system, kursi,meja, dan sebagainya.

3. Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan akan mengalami kerusakan

atau gagal dipakai, misalnya komputer yang tidak sering mengalami

kendala dalam proses penggunaan.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yaitu

sejauh mana karakterisik desain dan operasi memenuhi standar-standar

yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan ruangan


21

penyedia jasa, apakah tersedia peralatan keamanan apabila terjadi suatu

kejadian yang tidak diinginkan seperti kebakaran atau gempa bumi.

5. Daya tahan (durability), yaitu berkaitan dengan berapa lama suatu produk

dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun

ekonomis penggunaan komputer.

6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah

diperbaiki, serta penanganan keluhan yang memuaskan.

7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya bentuk

fisik yang menarik, model desain yang artistik, warna, dan sebagainya.

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi

produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas tentang dimensi kualitas

pelayanan, dapat disimpulkan beberapa dimensi yang kredibel yaitu dengan

memenuhi syarat agar sebuah pelayanan memungkinkan untuk menimbulkan

kepuasan pelanggan. Adapun dimensi-dimensi tersebut yaitu: Tangibles atau

bukti fisik, Reliability atau keandalan, Responsiveness atau kesigapan,

Assurance atau jaminan/kepastian, Empathy atau kepedulian.

2.1.3 Citra Perusahaan

2.1.3.1 Pengertian Citra Perusahaan

Meriani setiawan (2007:21) bahwa citra perusahaan adalah kesan,

perasaan dan gambaran diri publik terhadap perusahaan. Kesan yang sengaja

diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.


22

Menurut Rhenald Kasali (2005) citra adalah kesan yang timbul karena

pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri muncul dari berbagai

sumber, salah satunya melalui opini publik, yakni opini sekelompok orang dalam

segmen publik. Setiap orang dapat memiliki citra yang berbeda terhadap obyek

yang sama. Rhenald Kasali menjelaskan bahwa citra perusahaan yang baik

dimaksudkan agar perusahaan dapat tetap hidup dan orang orang didalamnya

terus mengembangkan kreativitas bahkan memberi manfaat lebih bagi orang

lain.

Menurut Lawrence L.Steinmetz yang dikutip oleh Sutojo (2004) bagi

perusahaan, citra juga dapat diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati

diri perusahaan. Lawrence mengemukakan persepsi seseorang terhadap

perusahaan didasari atas apa yang mereka ketahui atau mereka kira tentang

perusahaan yang bersangkutan. Citra perusahaan dibangun dan dikembangkan

didalam benak pelanggan melalui saran komunikasi dan pengalaman pelanggan.

Menurut Jefkins (2004) citra perusahaan adalah citra dari suatu

organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa citra

perusahaan merupakan persepsi dan kesan masyarakat terhadap suatu

perusahaan, dimana konsumen akan memberikan citra yang baik terhadap suatu

perusahaan jika perusahaan tersebut mampu memberikan citra yang positif. Dan

persepsi masyarakat terhadap citra perusahaan merupakan aset penting bagi

perusahaan.
23

2.1.3.2 Arti Penting Citra Perusahaan

Citra yang baik dari suatu perusahaaan merupakan asset yang penting

bagi perusahaan, karena citra mempunyai dampak pada persepsi konsumen.

Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, citra yang baik akan

diperoleh perusahaan.

Menurut Sutisna (2001:332) pentingnya citra perusahaan adalah sebagai

berikut:

1. Citra positif memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunukasi

dan mencapai tujuan tujuan secara efektif sedangkan citra negatif

sebaliknya.

2. Sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan

perusahaan.citra yang positif menjadi pelindung terhadap kesalahan kecil,

kualitas teknik/fungsional sedangkan citra negatif dapat memperbesar

kesalahan tersebut.

3. Sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas

pelayanan perusahaan.

4. Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau dampak

internal. Citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata mempengaruhi

sikap karyawan terhadap perusahaan.

Pentingnya citra bagi perusahaan juga diungkapkan oleh Smith

(1995:334) bahwa citra perusahaan juga dapat memberikan arti penting yaitu

sebagai berikut:

1. Menciptakan keunggulan yang kompetitif

2. Menjadi ekuitas perusahaan


24

3. Mendukung peluncuran produk baru

4. Meningkatkan penjualan

5. Membuat kepercayaan kreditur, penanam modal atau penanam saham

6. Menciptakan harmonisasi dalam hubungan antar karyawan

7. Mampu mendapatkan pegawai baru yang baik

8. Mendorong keberhasilan dalam manajemen kritis

9. Diasosiasikan dengan nama produk

Suatu perusahaaan akan mendapat manfaat dari citra yang baik, jika

perusahaan tersebut mampu membuat perusahaannya dapat diterima oleh

konsumen.

Menurut Irawan (2005:1) manfaat yang diperoleh dari citra perusahaan

yang baik adalah sebagai berikut:

1. Dapat menarik sumber daya manusia yan berkualitas untuk bergabung

sehinnga memiliki daya saing yang tinggi.

2. Dapat memperoleh kesempatan bisnis yang jauh lebih besar dari

perusahaan dengan citra yang buruk.

3. Presentase kesuksesan produk atau layanan baru yan diluncurkan dapat

jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan dengan citra rata- rata

dibawah industri.

4. Program dan aktivitas pemasaran juga menjadi lebih efisien.

5. Para investor akan lebih terpengaruh terhadap harga saham terutama

bagi perusahaan yang sudah go public.

6. Loyalitas pelanggan akan meningkat, mereka relatife tidak sensitif

terhadap harga.
25

7. Perusahaan menikmati pertumbuhan pendapatan dan laba yang lebih

baik

Dengan demikian peran citra bagi perusahaan amatlah penting karena

citra yang baik dari perusahaan akan berdampak positif dan menguntungkan

sedangkan citra yang buruk akan berdampak buruk dan merugikan perusahaan.

2.1.3.3 Mengukur Citra Perusahaan

Rhenald Kasali (2005) mengemukakan, “pemahaman yang berasal dari

suatu informasi yang tidak lengkap menghasilkan citra yang tidak sempurna”. Dia

juga mengemukakan, informasi yang lengkap mengenai citra perusahaan

meliputi empat elemen sebagai berikut:

1. Kepribadian (Personality)

Keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran

seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyai

tanggung jawab sosial. Publik memiliki penilaian terhadap personality

perusahaan, terutama berkaitan dengan respon dan tanggung jawab

sosial perusahaan terhadap lingkungannya. Selain itu, personality

dimaksud juga dapat dibentuk oleh sejauhmana perusahaan memiliki

kepedulian terhadap masyarakat sekitar seperti keterlibatannya dengan

kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Dengan demikian program-

program sosial yang dilakukan perusahaan akan dapat membentuk

personality perusahaan tersebut dimata masyarakat secara umum.

Masyarakat yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah para nasabah

Bank BNI.
26

2. Reputasi (Reputation)

Hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran

berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja

keamanan transaksi sebuah bank. Reputasi atau nama baik perusahaan

dalam menjalankan kegiatan operasionalnya juga menjadi penilaian

tersendiri bagi masyarakat terutama yang dalam hal ini adalah nasabah

bank. Baik buruknya reputasi perusahaan perbankan diketahui nasabah

berdasarkan pengalaman memanfaatkan layanan jasa perbankan yang

diberikan. Selain itu, pengetahuan nasabah tentang pengalaman bank,

kepemilikan bank dan prestasi yang dicapai oleh bank juga dapat

membentuk reputasi bank tersebut.

3. Nilai (Value)

Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya

perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan,

karyawan yang cepat tanggap terhadap permintaan maupun keluhan

pelanggan. Dalam kaitannya dengan lembaga perbankan seperti Bank

BNI misalnya, baik buruknya value perusahaan tersebut dimata

konsumen didasarkan pada penilaian konsumen terhadap sikap

perusahaan dalam memberikan pelayanan jasa perbankan yang mereka

butuhkan, termasuk kepedulian manajemen bank terhadap nasabah,

sikap dan perilaku karyawan bank dalam memberikan pelayanan, dan

keberpihakan bank secara keseluruhan terhadap kepentingan nasabah.

4. Identitas Perusahaan (Corporate Identity)

Komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran

terhadap perusahaan seperti logo, warna, dan slogan. Pada perusahaan

jasa perbankan, komponen-komponen yang mempermudah pengenalan


27

publik terhadap suatu bank juga disebabkan adanya logo bank, warna

dan slogan yang dipakai sehubungan dengan pelayanan jasa yang

ditawarkan kepada masyarakat. Selain itu, ketersediaan paket-paket

hadiah yang dijanjikan kepada konsumen serta jenis-jenis produk yang

ditawarkan juga dapat mempermudah masyarakat mengenal bank

tersebut.

Selanjutnya, menurut Fortune (Irawan, 2005:28) menyatakan dalam

melakukan pengukuran terhadap citra perusahaan membatasi pada 4 indikator,

yaitu:

1. Tanggung Jawab Sosial

Tanggung jawab sosial adalah perilaku yang merupakan reaksi terhadap

norma-norma, nilai-nilai, harapan-harapan yang diselenggarakan

masyarakat yang berlaku. Tanggung jawab perusahaan juga dapat

dikatakan sebagai tanggung jawab perusahaan kepada lingkungan

eksteren perusahaan, misalnya pada masyarakat sekitar perusahaan

memberikan kompensasi atas keberadaan perusahaan tersebut.

2. Inovasi

Inovasi ditujukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Inovasi

merupakan ciri utama dari perusahaan yang berkinerja tinggi.

Keberhasilan inovasi dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk

menyerap dan mengevaluasi informasi lingkungan eksternal dan

mengimplementasikan dalam kemampuan teknis perusahaan, meliputi:

a. Penemuan (invention), tindakan menciptakan atau

mengembangkan suatu produk atau proses baru

b. Inovasi, proses penciptaan produk dari penemuan


28

c. Peniruan, penggunaan suatu inovasi suatu perusahaan-

perusahaan serupa. Biasanya mengarah pada standarisasi produk

atau proses.

3. Kualitas Manajemen

Suatu manajemen yang baik harus dapat membuat keputusan yang tepat

untuk perusahaan. Keputusan yang diambil akan berpengaruh terhadap

kinerja perusahaan dimata masyarakat. Manajemen yang berkualitas dari

suatu perusahaan adalah suatu manajemen yang dapat menerapkan

fungsi manajemen dengan baik.

4. Kepercayaan Masyarakat

Kepercayaan masyarakat yaitu persepsi masyarakat dengan perusahaan

tersebut. kepercayaan masyarakat terbentuk setelah melihat kinerja dari

perusahaan sehingga masyarakat meyakini perusahaan akan dapat

memenuhi kebutuhan yang diinginkan masyarakat. Kepercayaan

masyarakat dalam pengukuran citra perusahaan dapat dilihat dari

banyaknya jumlah masyarakat yang menggunakan jasa dari perusahaan

dan bersedia terus melakukan hubungan dengan perusahaan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka indikator yang digunakan

untuk mengukur variabel citra perusahaan ini mengacu pada pendapat dari

Rhenald Kasali (2005) Indikator tersebut adalah Personality, Reputation, Value,

dan Corporate Identity.

2.1.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Citra Perusahaan

Menurut Rangkuti (2006) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap citra

perusahaan adalah sebagai berikut:


29

1. Penampilan fasilitas fisik

Fasilitas fisik perusahaan maupun produk yang memadai, harus menjadi

pemikiran awal agar dapat menarik dan mempertahankan konsumen.

Situasi atas pelayanan fasilitas fisik dikaitkan dengan citra perusahaan

sehingga mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap baik atau tidaknya

citra perusahaan.

2. Layanan karyawan dan jaminan atas layanan yang berkualitas

Layanan yang diberikan karyawan dalam pelayanannya terhadap

pelanggan harus sesuai dengan etika dan peraturan yang ada sehingga

pelanggan merasa nyaman. Jaminan atas pelayanan yang diperoleh

pada tahap awal pelayanan menimbulkan persepsi atas citra perusahaan

untuk tahap pelayanan selanjutnya, sehingga pelanggan merasa puas

dengan pelayanan secara keseluruhan.

Selanjutnya, menurut Bellenger dan Goldstrucker (1983: 84) faktor-faktor

yang mempengaruhi corporate image sebagai berikut:

1. Kebersihan (Cleanliness)

Kebersihan dapat menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk

berkunjung. Pengelola jasa harus mempunyai rencana yang baik dalam

pemeliharaan kebersihan eksterior dan interior, apabila tidak dirawat

kebersihannya akan menimbulkan penilaian yang negatif dari konsumen.

2. Tata letak (layout)

Tata letak dapat diartikan sebagai tata letak yang harus dirancang dan

dibuat setelah lokasi jasa dipilih. Tata letak mempengaruhi seberapa lama

konsumen akan memakai jasa, berapa banyak posisi yang mengalami

kontak pandang dengan konsumen, jalur mana yang dalam jasa akan

dilalui konsumen.
30

3. Suasana (Atmosphere)

Fasilitas fisik harus dapat menciptakan sebuah atmosfir atau suasana

yang dapat memproyeksikan citra jasa yang diinginkan. Suasana akan

melibatkan afeksi dalam bentuk status emosi dalam jasa yang mungkin

tidak disadari sepenuhnya oleh konsumen. Suasana inilah yang

memberikan stimuli pada seorang konsumen untuk mendekat maupun

menghindar.

4. lokasi (Location)

Lokasi merupakan faktor pengusaha menempatkan basis pemasarannya

untuk memasukkan suatu produk. Biasanya konsumen tidak akan pergi

terlalu jauh untuk memenuhi kebutuhannya. Mencari dan menentukan

lokasi suatu bisnis (location) merupakan tugas yang penting, karena

penentuan lokasi yang tepat merupakan salah satu kunci kesuksesan

suatu usaha. Lokasi yang baik akan menciptakan tersedianya akses yang

cepat, dapat menarik sejumlah besar konsumen dan cukup kuat untuk

mengubah pola berbelanja dan pembelian konsumen.

5. Karyawan (Personnel)

Karyawan yang sopan, ramah dan mempunyai pengetahuan yang cukup

mengenai produk yang dijual akan menguatkan citra perusahaan sebagai

tempat untuk memenuhi kebutuhan.

6. Produk (Technology)

Pengelola jasa harus memutuskan mengenai variasi, ukuran dan kualitas

produk yang akan dijual. Mereka harus memilih produk yang sesuai

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.


31

7. Penetapan harga (Pricing)

Dalam situasi strategi pemberian harga dalam pasar, terdapat banyak

persaingan dan konsumen cenderung mencari harga yang paling rendah.

Dalam beberapa kasus, reaksi pesaing dalam merubah harga

menghasilkan perang harga, dimana pengecer-pengecer menurunkan

harga dibawah harga standar dan kadang di bawah biaya produksi untuk

menarik konsumen.

2.1.4 Kepercayaan

2.1.4.1 Pengertian Kepercayaan

Kepercayaan (trust) merupakan pondasi dari bisnis. Membangun

kepercayaan dalam hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah suatu

faktor yang penting untuk menciptakan loyalitas pelanggan. Kepercayaan ini

tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain/ mitra bisnis, melainkan harus

dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan.

Morgan dan Hunt dalam (Akbar dan Parvez, 2009:26) “stated that trust

exist only when one party has confidence in an exchange partner’s reliability and

integrity” menyatakan bahwa kepercayaan hanya ada ketika salah satu pihak

yakin dalam hubungan kerjasama yang dapat diandalkan dan mempunyai

integritas.

Rofiq (2007:32) mendefinisikan kepercayaan (trust) adalah kepercayaan

pihak tertentu terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi

berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut memiliki

segala kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan.


32

Barnes (2003:148) kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang

akan menemukan apa yang ia inginkan pada diri orang lain, dan bukan apa yang

ia takutkan. Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku

tertentu karena keyakinan bahwa partnernya akan memberikan kepuasan yang

ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata,

janji, atau pernyataan orang lain dapat dipercaya. Beberapa elemen penting dari

kepercayaan yaitu :

1. Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan tindakan

di masa lalu.

2. Watak yang diharapkan dari mitra seperti dapat dipercaya dan dapat

dihandalkan.

3. Kepercayaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam

resiko.

4. Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri mitra.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan adalah kesediaan konsumen untuk menggunakan jasa perusahaan

karena yakin bahwa perusahaan mempunyai kehandalan untuk mampu menepati

janji yang diberikan kepada konsumen sehingga nantinya membentuk loyalitas

konsumen.

2.1.4.2 Mengukur Kepercayaan

Menurut Mayer, Davis, dan Schoorman (1995) faktor yang membentuk

kepercayaan seseorang terhadap yang lain ada tiga yaitu kemampuan (ability),
33

kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity). Ketiga faktor tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kemampuan (Ability) Kemampuan mengacu pada kompetensi dan

karakteristik penjual/organisasi dalam mempengaruhi dan mengotorisasi

wilayah yang spesifik. Dalam hal ini, bagaimana penjual mampu

menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaskis dari gangguan

pihak lain. Artinya bahwa konsumen memperoleh jaminan kepuasan dan

keamanan dari penjual dalam melakukan transaksi. Kim, Ferrin, dan Rao

(2003) menyatakan bahwa ability meliputi kompetensi, pengalaman,

pengesahan institusional, dan kemampuam dalam ilmu pengetahuan.

2. Kebaikan hati (Benevolence) Kebaikan hati merupakan kemauan penjual

dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya

dengan konsumen. Profit yang diperoleh penjual dapat dimaksimumkan,

tetapi kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan semata-mata

mengejar profit maksimum semata, melainkan juga memiliki perhatian

yang besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen. Menurut Kim et

al. (2003), benevolence meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya

terima.

3. Integritas (Integrity) Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau

kebiasaan penjual dalam menjalankan bisnisnya. Informasi yang

diberikan kepada konsumen apakah benar sesuai dengan fakta atau

tidak. Kualitas produk yang dijual apakah dapat dipercaya atau tidak. Kim

et al. (2003) mengemukakan bahwa integrity dapat dilihat dari sudut

kewajaran (fairness), pemenuhan (fulfillment), kesetiaan (loyalty), keterus-

terangan (honestly), keterkaitan (dependability), dan kehandalan

(reliabilty).
34

Selanjutnya, menurut Mukherjee dan Nath (2003) Kepercayaan dapat

diukur melalui technology orientation, reputation, dan perceived risk.

1. Technology orientation

Besarnya kepercayaan konsumen terhadap suatu perusahaan dan

produk atau jasa yang dijual berkaitan denganbesarnya kepercayaan

mereka terhadap sistem yang digunakan perusahaan tersebut. Ketika

konsumen memperkirakan faktor kepercayaan, beberapa persoalan

muncul dalam pikiran mereka dan salah satu persoalan tersebut adalah

kesesuaian kemampuan dari sistem tersebut dengan harapan konsumen.

Konsumen menggunakan beberapa ukuran seperti kecepatan,

keakuratan, kemampuan mengatasi masalah dan ketahanan tehadap

situasi tertentu.

2. Reputation

Reputasi dapat diartikan sebagai “keselurahan kualitas atau karakter

yang dapat dilihat atau dinilai secara umum oleh masyarakat”. Ketika

konsumen bermaksud melakukan transaksi dengan suatu perusahaan,

mereka akan mempertimbangkan reputasi perusahaan tersebut dimana

ketika konsumen merasa suatu perusahaan memiliki reputasi jelek,

mereka akan malas menggunakan jasa atau produk perusahaan tersebut.

3. Perceived Risk

Besarnya persepsi konsumen mengenai resiko mempengaruhi besarnya

kepercayaan mereka terhadap perusahaan tersebut sehingga ketika

hendak menggunakan produk atau jasa perusahaan tersebut, konsumen

sering menganggap bahwa ada resiko yang tinggi. Konsumen yang

mempunyai pengalaman tentu akan mempunyai lebih banyak informasi

mengenai perusahaan dan produk atau jasa yang dijualnya sehingga


35

mereka beranggapan resikonya lebih rendah dan kerena itu mereka

mempunyai kepercayaan yanglebih tinggi pada perusahaan tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka indikator yang digunakan

untuk mengukur variabel kepercayaan ini mengacu pada pendapat dari Mayer et

al (1995) Indikator tersebut adalah kemampuan (ability), kebaikan (benevolence),

integritas (integrity).

2.1.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan

Kepercayaan secara jelas sangat bermanfaat dan penting untuk

membangun relationship, walaupun, menjadi pihak yang dipercaya tidaklah

mudah dan memerlukan usaha bersama. Faktor-faktor berikut memberikan

kontribusi bagi terbentuknya kepercayaan (Peppers and Rogers, 2004).

1. Shared value

Nilai-nilai merupakan hal mendasar untuk mengembangkan kepercayaan.

Pihak-pihak dalam relationship yang memiliki perilaku, tujuan dan

kebijakan yang sama akan mempengaruhi kemampuan mengembangkan

kepercayaan. Pihak-pihak yang terlibat sulit untuk saling percaya apabila

ide masing-masing pihak tidak konsisten.

2. Interdependence

Ketergantungan pada pihak lain mengimplikasikan kerentanan. Untuk

mengurangi risiko, pihak yang tidak percaya akan membina relationship

dengan pihak yang dapat dipercaya.


36

3. Quality communication

Komunikasi yang terbuka dan teratur, apakah formal atau informal, dapat

meluruskan harapan, memecahkan persoalan, dan meredakan

ketidakpastian dalam pertukaran. Komunikasi yang dilakukan untuk

menghasilkan kepercayaan harus dilakukan secara teratur dan

berkualitas tinggi; atau dengan kata lain, harus relevan, tepat waktu, dan

reliable. Komunikasi masa lalu yang positif akan menimbulkan

kepercayaan, dan pada gilirannya akan menjadi komunikasi yang lebih

baik.

4. Nonopportunistic behavior

Berperilaku secara opportunis adalah dasar bagi terbatasnya pertukaran.

Relationship jangka panjang yang didasarkan pada kepercayaan

memerlukan partisipasi semua pihak dan tindakan yang meningkatkan

keinginan untuk berbagi benefit dalam jangka panjang.

Selanjutnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan konsumen

terhadap perusahaan menurut Lisa Handono (2004:98) adalah sebagai berikut:

1. Pengalaman (Experienced)

Pengalaman adalah relevan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh

perusahaan, mengenai bisnis dan prestasi perusahaan dalam bidang

perekonomian dan lain sebagainya. Pengalaman yang banyak dan

menarik dalam bisnis, akan membuat perusahaan lebih memahami

keinginan dan kebutuhan pelanggan.


37

2. Kualitas kerja

Kualitas kerja adalah proses dan hasil kerja perusahaan yang dapat

dinilai oleh sebagian pelanggan atau masyarakat. Kualitas kerja yang

tidak terbatas akan menghasilkan kepercayaaan yang berkualitas.

3. Kecerdasan

Kemampuan perusahaan dalam mengelola masalah yang terjadi dalam

perusahaan. Kecerdasan juga dapat membangun kepercayaan, karena

kredibilitas yang tinggi tanpa didasari oleh kecerdasan dalam menarik

pelanggan tidak mampu meningkatkan kepercayaan pelanggan.

2.1.5 Loyalitas

2.1.5.1 Pengertian Loyalitas

Loyalitas dapat diartikan sebagai kesetiaan, kepatuhan atau ketaatan.

Berikut beberapa pengertian tentang loyalitas yang dikemukakan oleh para ahli:

Menurut Jill, Griffin (2007;4) Loyalitas pelanggan adalah perilaku

pembelian yang didefinisikan pembelian nonrandom yang diungkapkan dari

waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambil keputusan.

Menurut Oliver yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2012:138)

mendefinisikan loyalitas adalah komitmen yang dipegang secara mendalam

untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa

depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan

pelanggan beralih.
38

Menurut Tjiptono (2011;110) Loyalitas pelanggan sebagai komitmen

pelanggan terhadap suatu merek, toko, pemasok berdasarkan sikap yang sangat

positif tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa loyalitas

merupakan suatu sikap positif konsumen terhadap suatu produk atau jasa

maupun pada perusahaan itu sendiri yang disertai dengan komitmen untuk

membeli produk atau jasa perusahaan secara teratur dan berulang-ulang dengan

konsistensi yang tinggi serta merekomendasikannya pada pihak lain.

2.1.5.2 Jenis-jenis Loyalitas

Menurut Griffin (2007) terdapat empat jenis loyalitas yang dikemukakan

menurut tabel 2.2

Tabel 2.2 Empat Jenis Loyalitas


Pembelian berulang
Tinggi Rendah
Tinggi Loyalitas Perimium Loyalitas tersembunyi
Ketertarikan
Rendah Loyalitas lemah Tanpa loyalitas

Sumber : Jill, Griffin (2007;22), Customer Loyalty.

Empat jenis loyalitas menurut Griffin (2007:22) adalah sebagai berikut :

1. Tanpa Loyalitas

Untuk berbagai alasan, beberapa pelanggan tidak mengembangkan

loyalitas terhadap produk atau jasa tertentu. Keterikatannya yang rendah

terhadap produk atau jasa tersebut dikombinasikan dengan tingkat

pembelian berulang yang rendah menunjukkan tidak adanya loyalitas.

Secara umum, perusahaan harus menghindari membidik para pembeli


39

jenis ini karena mereka tidak akan pernah menjadi pelanggan yang loyal;

mereka hanya berkontribusi sedikit pada kekuatan keuangan perusahaan.

Tantangannya adalah menghindari membidik sebanyak mungkin orang-

orang seperti ini dan lebih memilih pelanggan yang loyalitasnya dapat

dikembangkan.

2. Loyalitas yang Lemah

Keterikan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi

menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyality). Pelanggan ini

membeli karena kebiasaan. Ini adalah jenis pembelian “karena kami

selalu menggunakannya” atau “karena sudah terbiasa”. Dengan kata lain,

faktor nonsikap dan faktor situasi merupakan alasan utama untuk

membeli. Pembeli ini merasakan tingkat kepuasan tertentu dengan

perusahaan, atau minimal tiada ketidakpuasan yang nyata. Loyalitas jenis

ini paling umum terjadi pada produk yang sering dibeli. Pembeli ini rentan

beralih ke produk pesaing yang dapat menunjukkan manfaat yang jelas.

Memungkinkan bagi perusahaan untuk mengubah loyalitas lemah ke

dalam bentuk loyalitas yang lebih tinggi dengan secara aktif mendekati

pelanggan dan meningatkan diferensiasi positif dibenak pelanggan

mengenai produk atau jasa suatu perusahaan dengan produk lain.

3. Loyalitas Tersembunyi

Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat pembelian

berulang yang rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi (latent loyalty).

Bila pelanggan memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi dan

bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang. Dengan

memahami faktor situasi yang berkontribusi pada loyalitas tersembunyi,

perusahaan dapat menggunakan strategi untuk mengatasinya.


40

4. Loyalitas Premium

Loyalitas premium, jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi

bila ada tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkat pembeliabn berulang

yang juga tinggi.Ini merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai untuk

semua pelanggan disetiap perusahaan. Pada tingkat preferensi paling

tinggi tersebut, orang bangga karena menemukan dan menggunakan

produk tertentu dan senang membagi pengetahuan mereka dengan rekan

atau keluarga.

2.1.5.3 Mengukur Loyalitas

Menurut Griffin (2007:33) loyalitas pelanggan tampaknya merupakan

ukuran yang lebih dapat diandalkan untuk memprediksi pertumbuhan penjualan

dan keuangan. Berbeda dari kepuasan, yang merupakan sikap, loyalitas dapat

didefinisikan berdasarkan perilaku membeli. Pelanggan yang loyal adalah orang

yang:

1. Melakukan pembelian berulang secara teratur.

Pelanggan yang loyal adalah mereka yang melakukan pembelian barang

ataupun jasa secara teratur bahkan mereka akan tetap membeli

meskipun harganya mengalami kenaikan.

2. Membeli antar lini produk dan jasa.

Pelanggan yang loyal bukan hanya membeli satu jenis produk atau jasa

saja dari sebuah perusahaan , melainkan mereka juga membeli semua

produk ataupun jasa tambahan yang ditawarkan oleh perusahaan

tersebut. Para pelanggan tersebut membeli secara teratur, hubungan


41

dengan jenis pelanggan ini sudah kuat dan berlangsung lama serta

membuat mereka tidak terpengaruh oleh produk pesaing.

3. Mereferensikan kepada orang lain.

Pelanggan yang loyal selalu ingin mereferensikan suatu produk atau jasa

yang digunakannya kepada orang lain, baik kepada teman maupun

saudara. Mereka selalu berusaha mempengaruhi orang lain untuk

menggunakan produk atau jasa yang sama dengan selalu menceritakan

kelebihan produk atau jasa yang dia gunakan sampai orang tersebut

mencoba menggunakannya. Secara tidak langsung, mereka telah

melakukan pemasaran untuk perusahaan dan membawa konsumen

kepada perusahaan

4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

Para pelanggan yang loyal selalu menolak apabila ditawari produk atau

jasa dari perusahaan lain (pesaing). Mereka sudah memiliki kecintaan

tersendiri terhadap produk atau jasa yang telah digunakan. Banyak

perusahaan meluncurkan program-program tertentu yang tujuannya

meningkatkan loyalitas konsumen misalnya:

a. Pemberian reward, cara ini biayanya tinggi dan jika tidak dikelola

dengan baik akan menjadi boomerang bagi perusahaan dan sulit

untuk dihentikan apabila dihentikan akan menimbulkan

ketidakpuasan konsumen.

b. Memberikan pelayanan dengan menyajikan keunggulan dan

diferensiasi di mata konsumen, hal ini dapat menimbulkan

ketertarikan konsumen terhadap produk/jasa lain. Tetapi program-

program untuk meningkatkan loyalitas pelanggan sebaiknya tidak


42

dilakukan secara terus menerus karena konsumen nantinya tidak

dapat membedakan antara produk inti atau produk extra service.

Selanjutnya, Bowen & Chen (2001) mengemukakan bahwa sangat sulit

untuk mendefinisikan loyalitas pelanggan. Secara umum ada tiga pendekatan

yang sering digunakan untuk mengukur loyalitas pelanggan, yaitu:

1. Behavioral Measurements

Menjadikan ukuran perilaku sebagai ukuran loyal atau tidaknya

pelanggan. Loyalitas dalam ukuran ini dapat tercermin melalui pembelian

yang konsisten dan berulang. Masalah yang terkait dengan pengukuran

ini adalah pembelian berulang seringkali bukan merupakan hasil dari

komitmen psikologis terhadap sebuah merek.

2. Attitudinal Measurements

Mengukur data atitudinal sebagai cerminan dari sikap psikologis dan

emosional terkait dengan loyalitas. Pengukuran ini menjadikan komitmen

psokologis dan emosional sebagai indikator loyalitas. Hal-hal seperti

rekomendasi kepada orang lain dan retensi terhadap tawaran yang lebih

baik dari produk saingan adalah bentuk attitudinal loyalty.

3. Composite Measurements

Merupakan kombinasi dari behavioral lotalty dan attitudinal loyalty.

Ukuran loyalitas ini tidak hanya ditunjukkan dalam bentuk sikap seperti

pembelian berulang, namun juga ditunjukkan dalam bentuk sikap seperti

rekomendasi. Pengukuran ini lebih dapat menggambarkan loyalitas

konsumen, karena mengevaluasi loyalitas dengan lebih menyeluruh

melingkupi tingkat perilaku maupun sikap.


43

2.1.5.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas

Bloemer (1998) dalam penelitiannya menekankan akan arti pentingnya

pembentukan loyalitas bank sebagai dasar bagi bank untuk bertahan dan

menghadapi persaingan. Menurutnya loyalitas pelanggan terhadap suatu bank

dapat tumbuh disebabkan oleh beberapa faktor, seperti citra baik yang dimiliki

bank tersebut, kualitas pelayanan yang diberikan dan kepuasan terhadap bank.

Faktor- faktor tersebut memegang peran penting dalam meningkatkan posisi

persaingan bank.

Vanessa Gaffar (2007) mengungkapkan loyalitas pelanggan dipengaruhi

oleh lima faktor, yaitu:

1. Kepuasan (Satisfaction)

Kepuasan pelanggan merupakan pengukuran gap antara harapan

pelanggan dengan kenyataan yang mereka terima atau yang dirasakan.

2. Ikatan emosi (Emotional bonding)

Konsumen dapat terpengaruh oleh sebuah merek yang memiliki daya

tarik tersendiri sehingga konsumen dapat diidentifikasikan dalam sebuah

merek, karena sebuah merek dapat mencerminkan karakteristik

konsumen tersebut. Ikatan yang tercipta dari sebuah merek ialah ketika

konsumen merasakan ikatan yang kuat dengan konsumen lain yang

menggunakan produk atau jasa yang sama.

3. Kepercayaan (Trust)

Kemauan seseorang untuk mempercayakan perusahaan atau sebuah

merek untuk melakukan atau menjalankan sebuah fungsi.


44

4. Kemudahan (Choice reduction and habit)

Konsumen akan merasa nyaman dengan sebuah kualitas produk dan

merek ketika situasi mereka melakukan transaksi memberikan

kemudahan. Bagian dari loyalitas konsumen seperti pembelian produk

secara teratur dapat didasari pada akumulasi pengalaman setiap saat.

5. Pengalaman dengan perusahaan (History with company).

Sebuah pengalaman seseorang pada perusahaan dapat membentuk

perilaku. Ketika mendapatkan pelayanan yang baik dari perusahaan,

maka akan mengulangi perilaku pada perusahaan terebut.

Selanjutnya, Marconi (1993) menyebutkan faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap loyalitas adalah sebagai berikut:

1. Nilai (harga dan kualitas), penggunaan suatu merek dalam waktu yang

lama akan mengarahkan pada loyalitas, karena itu pihak perusahaan

harus bertanggungjawab untuk menjaga merek tersebut. Perlu

diperhatikan, pengurangan standar kualitas dari suatu merek akan

mengecewakan konsumen bahkan konsumen yang paling loyal sekalipun

begitu juga dengan perubahan harga. Karena itu pihak perusahaan harus

mengontrol kualitas merek beserta harganya.

2. Citra (baik dari kepribadian yang dimilikinya dan reputasi dari merek

tersebut), citra dari perusahaan dan merek diawali dengan kesadaran.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ada korelasi antara kesadaran

dan market share, sehingga dapat disimpulkan juga ada hubungan antara

citra merek dengan market share. Produk yang memiliki citra yang baik

akan dapat menimbulkan loyalitas konsumen pada merek


45

3. Kenyamanan dan kemudahan untuk mendapatkan merek. Dalam situasi

yang penuh tekanan dan permintaan pasar yang menuntut akan adanya

kemudahan, pihak perusahaan dituntut untuk menyediakan produk yang

nyaman dan mudah untuk didapatkan.

4. Kepuasan yang dirasakan oleh konsumen.

5. Pelayanan, dengan kualitas pelayanan yang baik yang ditawarkan oleh

suatu merek dapat mempengaruhi loyalitas konsumen pada merek.

6. Garansi dan jaminan yang diberikan oleh merek.

Berdasarkan teori di atas, maka dalam penelitian ini akan melihat

seberapa besar pengaruh variabel kualitas pelayanan, citra perusahaan dan

kepercayaan terhadap loyalitas.

2.1.6 Bank

2.1.6.1 Pengertian Bank

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan :

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.

Menurut Hasibuan (2005) bank adalah badan usaha yang kekayaannya

terutama dalam bentuk aset keuangan (financial asset) serta bermotifkan profit

dan juga sosial dan bukan hanya mencari keuntungan saja. Menurut Siamat

(2001) bank merupakan suatu jenis lembaga keuangan yang memiliki usaha

utama menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang


46

merupakan sumber dana bank. Demikian pula dari segi penyaluran dananya,

hendaknya bank tidak semata-mata memperoleh keuntungan yang sebesar

besarnya bagi pemilik tetapi juga kegiatannya itu harus diarahkan pada

peningkatan taraf hidup masyarakat. Hal ini merupakan komitmen bagi setiap

bank yang menjalankan usahanya di Indonesia.

2.1.6.2 Fungsi Bank

Menurut Mudrajad Kuncoro (2002), bank memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Kegiatan ini

merupakan kegiatan membeli dana dari masyrakata yang biasanya

disebut dengan funding. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menawarkan

berbagai jenis simpanan, misalnya simpanan giro, simpanan tabungan,

dan simpanan deposito.

2. Menyalurkan dana untuk masyarakat dalam bentuk kredit. Kegiatan ini

dikenal dengan kegiatan lending. Kreditkredit yang biasa ditawarkan

misalnya kredit investasi, kredit modal kerja, kredit perdagangan, dan

lain-lain.

3. Memberikan jasa-jasa lainnya untuk mendukung kelancaran transaksi

kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Jasa-jasa bank yang

sering ditawarkan misalnya kiriman uang (transfer), kliring, inkaso, dan

kartu kredit.
47

2.1.6.3 Jenis-jenis Bank

Perbedaan jenis perbankan menurut Thomas (2003) dapat dilihat dari

beberapa segi, yaitu:

1. Dilihat dari segi fungsinya

a. Bank Sentral (Central Bank) adalah bank yang bertanggung jawab

atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral

berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas

sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan.

b. Bank Umum (Commercial Bank) adalah bank yang dalam

mengumpulkan dana dengan menerima simpanan dalam netuk

giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan

kredit dalam jangka pendek.

c. Bank Tabungan (Saving Bank) adalah bank yang dalam

mengumpulkan dananya menerima simpanan dalam bentuk

tabungan dan dalam usahanya terutama memperbungakan

dananya dalam kertas berharga.

d. Bank Pembangunan (Development Bank) adalah bank yang

dalam mengumpulkan dananaya terutama menerima simpanan

dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga

jangka menengah dan panjang, serta dalam 22 usahanya

terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di

bidang pembangunan.

e. Bank Desa (Rural Bank) adalah bank yang menerima simpanan

dalam bentuk uang dan natural dan dalam usahanya memberikan


48

kredit jangka pendek dalam bentuk uang maupun dalam bentuk

natura kepada sektor pertanian dan pedesaan.

2. Dilihat dari segi kepemilikannya

a. Bank milik pemerintah, yaitu bank yang akte pendiriannya maupun

modal sepenuhnya dimiliki pemerintah Indonesia.

b. Bank milik swasta nasional, yaitu bank yang sebagian besar atau

seluruh saham dan akte pendiriannya dimiliki oleh swasta

nasional.

c. Bank milik koperasi, yaitu bank yang sahamsahamnya dimiliki oleh

perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

d. Bank milik asing, yaitu bank yang merupakan cabang dari bank

yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah

asing.

e. Bank milik campuran, yaitu bank yang memiliki oleh pihak asing

dan pihak swasta nasional.

3. Dilihat dari segi status

a. Bank devisa, yaitu bank yang dapat melaksanakan transaksi

keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing

secara keseluruhan.

b. Bank non devisa, yaitu bank yang belum mempunyai izin untuk

melakukan transaksi sebagai bank devisa.

4. Dilihat dari segi cara menentukan harga

a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional.

b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah.


49

Bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi

menghimpun dana masyarakat untuk disalurkan kembali kepada pihak yang

memerlukan dana.

2.2 Penelitian Terdahulu

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama

menguji pengaruh variabel kualitas pelayanan, citra perusahaan dan

kepercayaan terhadap loyalitas nasabah. Namun, perbedaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek.

Tabel 2.3 Referensi Penelitian Terdahulu


No Peneliti Tahun Judul Hasil
1 Deli Darlina 2015 Pengaruh Citra Variabel citra perusahaan
Perusahaan dan berpengaruh positif
Kualitas Pelayanan terhadap loyalitas
terhadap Loyalitas pelanggan, bahwa
Pelanggan pada pemberian kualitas
Jasa Perhotelan pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap
loyalitas pelanggan, dan
pengaruh yang signifikan
antara citra perusahaan
dan kualitas pelayanan
terh adap loyalitas
pelanggan.
2 Firend A. 2014 Impact of Service Terdapat pengaruh positif
Rasheed, Quality, Trust and antara kualitas pelayanan
Masoumeh Perceived Value on dan kepercayaan, kualitas
F. Abadi Customer pelayanan dan nilai
Loyalty in Malaysia produk, kepercayaan dan
50

Services Industries loyalitas pelanggan dan


nilai produk dan loyalitas
pelanggan.
3 Widiyanto 2013 Pengaruh Kualitas Terdapat pengaruh
Bangun Pelayanan, kualitas pelayanan
Prasetyo Kepercayaan dan terhadap loyalitas
Kepuasan terhadap pelanggan, terdapat
Loyalitas Pelanggan pengaruh kepercayaan
(Studi pada pelanggan terhadap
Swalayan Luwes loyalitas pelanggan,
Purwodadi) terdapat pengaruh
kepuasan pelanggan
terhadap loyalitas
pelanggan.
4 Wu 2011 The Impact of Citra rumah sakit memiliki
Hospital Brand pengaruh baik langsung
Image on servive maupun tidak langsung
Quality, Patient terhadap loyalitas pasien.
Satisfaction and Hal ini mengidikasikan
Loyalty bahwa citra rumah sakit
yang baik tidak hanya
meningkatkan kepuasan
pasien melalui loyalitas
pasien secara langsung,
tetapi juga meningkatkan
kepuasan pasien melalui
peningkatan kualitas
pelayanan yang
dirasakan, yang pada
gilirannya meningkatkan
niat ulang kunjungan
pasien.
5 Nurul 2006 Pengaruh Terdapat pengaruh
Widyawati Kepercayaan dan variabel Kepercayaan
51

Komitmen serta terhadap loyalitas


Bauran Pemasaran konsumen, komitmen
Jasa terhadap terhadap loyalitas
Loyalitas Konsumen konsumen dan bauran
di Hotel Zakiah pemasaran jasa terhadap
Medan loyalitas konsumen.

2.3 Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini terdapat independent variable dan dependent

variable. Independent variable adalah suatu variabel yang mempengaruhi

variabel terkaitnya, sedangakan dependent variable merupakan variabel yang

dapat diukur, diprediksi, atau dengan kata lain dapat dimonitor dan diharapkan

dipengaruhi oleh varibel bebas (Malhotra, 2007). Variabel pada penelitian ini

adalah:

1. Kualitas pelayanan, citra perusahaan dan kepercayaan sebagai

Independent Variable.

2. Loyalitas Konsumen sebagai Dependent Variable.

Berdasarkan teori pendukung, maka kerangka pikir dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:


52

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Kualitas Pelayanan (X1)

Citra Perusahaan (X2) Loyalitas (Y)

Kepercayaan (X3)

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan

kebenarannya melalui penelitian (Sugiyono, 2004). Berdasarkan pada tinjauan

pustaka dan penelitian terdahulu seperti yang telah diuraikan di atas, maka

hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

H2 : Citra perusahaan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

H3 : Kepercayaan nasabah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

H4 : Kualitas pelayanan, citra perusahaan dan kepercayaan secara simultan

berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu pengukuran

variabel-variabel penelitian dalam bentuk angka dan melakukan analisis dalam

bentuk statistik. Pendekatan penelitian ini melalui beberapa tahapan yakni

melakukan observasi awal yang dilakukan pada sepuluh nasabah Bank Negara

Indonesia (BNI) kantor cabang Mattoangin Makassar Juli 2017 dengan

penyebaran kuesioner untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

loyalitas, kemudian mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner untuk

mengukur variabel kualitas pelayanan, citra perusahaan dan kepercayaan

sebagai variabel bebas dan loyalitas nasabah sebagai variabel terikat, lalu

menganalisis data dan pengujian hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh dari variabel yang akan diteliti, yaitu pengaruh kualitas

pelayanan, citra perusahaan dan kepercayaan terhadap loyalitas nasabah PT.

Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis menetapkan objek penelitian

pada PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar yang bertempat di Jl.

Cendrawasih. Alasan penulis memilih objek tersebut adalah dengan

53
54

pertimbangan bahwa Bank BNI (Persero) sebagai salah satu bank BUMN yang

produk jasanya sangat bersinggungan dengan pelayanan, citra perusahaan,

kepercayaan, dan loyalitas pihak lain (nasabah).

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini diharapkan prosesnya selama 1 bulan, tehitung mulai bulan

Juli 2017 dan selesai bulan Agustus 2017.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Ferdinand (2006), populasi adalah gabungan dari seluruh

elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang

serupa yang menjadi pusat perhatian penelitian karena itu dipandang sebagai

sebuah semesta penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah PT.

Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar yaitu sebanyak 349.156

nasabah.

3.3.2 Sampel

Menurut Ferdinand (2006) sampel adalah subset dari polulasi, terdiri dari

beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak

mungkin meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk

sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling, yaitu teknik
55

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu mengambil siapa saja nasabah

yang menabung yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai

sumber data (Sugiyono, 2006).

Rumus yang digunakan untuk penentuan jumlah sampel adalah rumus

Slovin, seperti dibawah ini:

n=
²

Dimana :

n= Number of samples (ukuran sampel)

N = Total population (ukuran populasi yaitu jumlah total nasabah Bank BNI KC
Mattoangin Makassar)

e= Error tolerance (Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan


pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 10%)

.
n=
. ( %)²

.
n=
. ( , )²

.
n=
. ,

.
n=
. ,

n = 99,97 (dibulatkan)

n = 100 nasabah

Jadi, ukuran sampel penelitian adalah 100 nasabah


56

3.4 Jenis Data dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

(time series data). Data sekunder terdiri dari:

1. Data kualitatif, yaitu data dalam bentuk infomasi yang bukan dalam

bentuk angka-angka tetapi dalam bentuk lisan dan tulisan. Data kualitatif

ini seperti gambaran umum PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin

Makassar.

2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka. Data

kuantitatif dalam penelitian ini bersumber dari kuesioner yang dibagikan

kepada nasabah PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan untuk menunjang penelitian ini ada dua

macam, yaitu data primer dan data sekunder:

1. Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli, data ini diperoleh dengan cara melakukan wawancara atau

penyebaran kuesioner kepada nasabah PT. Bank BNI Kantor Cabang

Mattoangin Makassar.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau

melalui pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip

yang dipublikasikan atau tidak. Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini berasal dari : buku-buku literatur, internet, dan surat kabar.
57

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari dan mengambil data

dari literatur terkait dan sumber-sumber lainnya yang dianggap dapat

memberikan informasi mengenai penelitian ini.

2. Mengases web dan situs-situs terkait

Teknik ini digunakan untuk mencari data-data atau informasi terkait pada

website maupun situs-situs yang menyediakan informasi sehubungan

dengan masalah dalam penelitian ini.

3. Penelitian lapangan

Penelitian lapangan adalah metode pengumpulan data yang dilakukan di

lokasi (objek penelitian) secara langsung. Penelitian lapangan dapat

berupa:

a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

pengamatan langsung pada objek yang diteliti sehingga diperoleh

gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi.

b. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab. Pertanyaan dalam kuesioner

dapat dibedakan menjadi dua macam. Yaitu pertanyaan tertutup

dan pertanyaan terbuka.


58

3.6 Variabel Penelitian Definisi Operasional

3.6.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya

negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini:

a. Kualitas pelayanan (X1)

b. Citra perusahaan (X2)

c. Kepercayaan Nasabah (X3)

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama

peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali

berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model

(Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen

adalah: Loyalitas Nasabah (Y)

3.6.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel

atau konstruk dengan cara memberi arti, atau menspesifikasikan kejelasan,

ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur

konstruk atau variabel tersebut (Sugiyono, 2004). Adapun definisi operasional

dalam penelitian ini yaitu:


59

Tabel 3.1 Definisi Operasional


Definisi Indikator Definisi operasional
Variabel operasional variabel indikator variabel skala
Kualitas Kualitas pelayanan 1. Bukti fisik Yaitu kemampuan Likert
Pelayanan merupakan ukuran (Tangibles) suatu perusahaan
(X1) penilaian dalam menunjukkan
menyeluruh atas eksistensinya kepada
tingkat suatu pihak eksternal.
pelayanan yang 2. Kehandalan Yaitu kemampuan
baik, kualitas (Reliability) untuk memberikan
pelayanan (service pelayanan yang sesuai
quality) sebagai dengan janji yang
hasil persepsi dari ditawarkan.
perbandingan 3. Kesigapan Yaitu respon atau
antara harapan (Responsive- kesigapan karyawan
pelanggan dengan ness) dalam membantu
kinerja aktual pelanggan atau
pelayanan. nasabah dan
(Parasuraman et. memberikan pelayanan
al, 1998) yang cepat dan
tanggap.
4. Jaminan Yaitu jaminan
(Assurance) kepastian akan layanan
yang diberikan atau
kemudahan untuk
melakukan suatu
transaksi keuangan .
5. Empati Yaitu perhatian
(Empathy) individual yang
diberikan perusahaan
kepada pelanggan atau
nasabah.
Citra Citra adalah kesan 1. personality Keseluruhan Likert
Perusahaan yang timbul karena karakteristik
60

(X2) pemahaman akan perusahaan


suatu kenyataan. yang dipahami publik
Pemahaman itu sasaran seperti
sendiri muncul dari perusahaan yang dapat
berbagai sumber, dipercaya, perusahaan
salah satunya yang mempunyai
melalui opini tanggung jawab sosial.
publik, yakni opini 2. Reputation Hal yang telah
sekelompok orang dilakukan perusahaan
dalam segmen dan diyakini publik
publik. Setiap sasaran berdasarkan
orang dapat pengalaman sendiri
memiliki citra yang maupun pihak lain
berbeda terhadap seperti kinerja
obyek yang sama. keamanan transaksi
(Rhenald sebuah bank.
Kasali,2005) 3. Value Nilai-nilai yang dimiliki
suatu perusahaan
dengan kata lain
budaya perusahaan
seperti sikap
manajemen yang
peduli terh
adap pelanggan,
karyawan yang cepat
tanggap terhadap
permintaan maupun
keluhan pelanggan.
4. Corporate Komponen-komponen
Identity yang mempermudah
pengenalan publik
sasaran terhadap
perusahaan seperti
logo, warna, dan
61

slogan.
Kepercayaan Kepercayaan 1. Kemampuan Kemampuan mengacu Likert
(X3) adalah kemauan (competence) pada kompetensi dan
seseorang untuk karakteristik organisasi
peka terhadap dalam mempengaruhi
tindakan orang lain dan mengotorisasi
berdasarkan pada wilayah yang spesifik.
harapan bahwa Dalam hal ini,
orang lain akan bagaimana penjual
melakukan mampu menyediakan,
tindakan tertentu melayani, sampai
pada orang yang mengamankan
mempercayainya, transaskis dari
tanpa tergantung gangguan pihak lain.
pada 2. Kebaikan Kebaikan hati
kemampuannya (benevolence) merupakan kemauan
untuk mengawasi penjual dalam
dan memberikan kepuasan
mengendalikannya yang saling
(Mayer et al. 1995) menguntungkan antara
dirinya dengan
konsumen.
3. Integritas Integritas berkaitan
(integrity) dengan bagaimana
perilaku atau kebiasaan
penjual dalam
menjalankan bisnisnya.
Informasi yang
diberikan kepada
konsumen apakah
benar sesuai dengan
fakta atau tidak.
Loyalitas (Y) Loyalitas 1. Melakukan Pelanggan yang loyal Likert
pelanggan adalah pembelian adalah mereka yang
62

perilaku pembelian berulang secara melakukan pembelian


yang didefinisikan teratur barang ataupun jasa
pembelian secara teratur bahkan
nonrandom yang mereka akan tetap
diungkapkan dari membeli meskipun
waktu ke waktu harganya mengalami
oleh beberapa unit kenaikan.
pengambil 2. Membeli antar Pelanggan yang loyal
keputusan. lini produk dan bukan hanya membeli
(Jill, Griffin, 2007) jasa. satu jenis produk atau
jasa saja dari sebuah
perusahaan ,
melainkan mereka juga
membeli semua produk
ataupun jasa tambahan
yang ditawarkan oleh
perusahaan tersebut..
3. Mereferensikan Pelanggan yang loyal
kepada orang selalu berusaha
lain. mempengaruhi orang
lain untuk
menggunakan produk
atau jasa yang sama
dengan selalu
menceritakan kelebihan
produk atau jasa yang
dia gunakan sampai
orang tersebut
mencoba
menggunakannya.
4. Menunjukkan Para pelanggan yang
kekebalan loyal selalu menolak
terhadap apabila ditawari produk
tarikan dari atau jasa dari
63

pesaing perusahaan lain


(pesaing). Mereka
sudah memiliki
kecintaan tersendiri
terhadap produk atau
jasa yang telah
digunakan.

3.7 Skala Pengukuran

Pengukuran variabel penelitian ini dilakukan melalui kuesioner yang

disebar kepada responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner dengan format pertanyaan tertutup yakni kuesioner yang telah

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih, di mana terdapat

empat variabel yaitu kualitas pelayanan, citra perusahaan, kepercayaan nasabah

dan loyalitas. Skala yang dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala

Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006).

Dalam pengukurannya, setiap responden diminta pendapatnya mengenai suatu

pernyataan, dengan skala penilaian sebagai berikut :

Tabel 3.2 Skala Likert dan Bobot Nilai Jawaban Responden


Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Sangat Setuju (SS) 7
Setuju (S) 6
Agak Setuju (AS) 5
Netral (N) 4
Agak Tidak Setuju (ATS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
64

Selanjutnya, digunakan penskoran dalam mendeskripsikan persentase

setiap variabel sebagai berikut:

DP = x 100%

Keterangan :

DP : Deskriptif Persentase (%)

n : Jumlah nilai yang diperoleh

N : Jumlah nilai ideal

Kriteria interval di dapat dari perhitungan sebagai berikut :

Persentase maksimal : x 100% = 100%

Persentase minimal : x 100% = 14%

Rentang : 100% - 14% = 86%

Panjang kelas interval : 86% : 7 = 12%

Sehingga interpretasi dari hasil survey adalah sebagai berikut :

14% - 25,9% = sangat rendah

26% - 37,9% = rendah

38% - 49,9% = agak rendah

50% - 61,9% = cukup

62% - 73,9% = agak tinggi

74% - 85,9% = tinggi

86% - 100% = sangat tinggi


65

3.8 Metode Analisis

3.8.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-

benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini menyangkut akurasi instrumen.

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu valid atau sahi,

maka perlu diuji dengan korelasi antara antara skor (nilai) tiap-tiap butir

pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Adapun teknik korelasi yang

biasa dipakai adalah teknik korelasi product moment dan untuk mengetahui

apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu significant, maka dapat dilihat pada

tabel product moment atau menggunakan SPSS untuk mengujinya. Untuk butir

pertanyaan yang tidak valid harus dibuang atau tidak dipakai sebagai instrumen

pertanyaan (Juliansyah ,2011).

3.8.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur konsistensi

konstruk atau variabel penelitian. Suatu variabel dikatakan reliabel jika jawaban

responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2011:45). Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

alat ukur dipakai dua kali mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya

relatif sama, maka alat ukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas

menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik


66

Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (α)

0,60 (Ghozali, 2009).

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

3.8.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi dependen

variabel, independen variabel ataupun keduanya mempunyai distribusi yang

normal atau tidak. Salah satu cara untuk melihat data yang telah memenuhi uji

Normalitas adalah dengan menggunakan normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Tujuan dari uji

normalitas ini adalah untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah bila distribusi errornya normal

atau mendekati normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik

(Ghozali, 2009: 27-32).

3.8.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan

atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas menyatakan

hubungan antar sesama variabel independen. Dalam penelitian ini uji

multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi atau hubungan

diantara variabel kualitas pelayanan, citra perusahaan dan kepercayaan

terhadap loyalitas nasabah. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling


67

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal, variabel

orthogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai

tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum

dipakai untuk menunjukan adanya nilai multikolinearitas adalah nilai tolerance

>0,1 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2009: 96).

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroksiditas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke satu

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroksiditas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas

atau jika terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009:125). Pada saat mendeteksi

ada tidaknya heteroskedastisitas dapat ditentukan dengan melihat grafik Plot

antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika

grafik plot menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar

kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi

heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2009:125).


68

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regreasi linear berganda digunakan untuk memenuhi seberapa

besar kualitas pelayanan nasabah (X1), citra perusahaan (X2) dan kepercayaan

nasabah (X3) terhadap loyalitas nasabah Bank BNI KC. Mattoangin (Y) dengan

menggunakan rumus regresi linear berganda seperti yang dikutip oleh Sugiyono

(2006:261), yaitu:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Di mana :

Y = Loyalitas nasabah Bank BNI KC. Mattoangin Makassar

a = Konstanta

b1,b2 & b3 = Koefisien regreasi variabel independen

X1 = Kualitas pelayanan

X2 = Citra perusahaan

X3 = Kepercayaan

e = Error

3.8.4 Uji Hipotesis

3.8.4.1 Uji F (Uji Signifikansi Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis satu

(H1) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua
69

variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009).

Kriteria untuk menguji hipotesis adalah :

1. Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-tes di atas, yaitu:

 Ho : bi ≤ 0, artinya tidak ada pengaruh X1, X2 dan X3 terhadap Y

 Ho : bi ≤ 0, artinya ada pengaruh X1, X2 dan X3terhadap Y

2. Menentukan F table dan hitung

Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi sebesar

5% maka :

 Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, berarti masing-masing

variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat.

 Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima, berarti masing-masing

variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel terikat.

3.8.4.2 Uji t (t-test/Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial antara variabel bebas

terhadap variabel terikat dengan menggunakan taraf nyata 5%. Selain itu

berdasarkan nilai t, maka dapat diketahui variabel mana yang mempunyai

pengaruh paling dominan terhadap variabel terikat (Ghozali,2011:49). Uji t

merupakan sebuah uji untuk menguji hipotesis rata-rata, uji t dapat dilakukan

atas dua rata-rata satu sampel atau dua sampel pengamatan. Pengujian ini

bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (kepuasan dan kepercayaan)


70

terhadap variabel terikat (loyalitas nasabah) secara terpisah ataupun bersama-

sama. Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara X1 dan X2 terhadap Y

secara terpisah maupun bersama-sama maka digunakan uji t. Adapun kriteria

pengujian uji t adalah sebagai berikut:

1. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 diterima berarti ada pengaruh signifikan

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

2. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 ditolak berarti tidak ada pengaruh

signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen.

3.8.5 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan angka sejauh mana kesesuaian

persamaan regresi tersebut dengan data. Koefisien determinasi juga

menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel

independen. Semakin besar Koefisien determinasi berarti semakin besar proporsi

variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen, atau dengan kata

lain, apabila = 1 atau > 1, maka dua variabel mempunyai hubungan yang

sempurna, sebaliknya apabila = 0 atau < 1, maka dua variabel tidak mempunyai

hubungan yang sempurna.

Koefisien digunakan secara keseluruhan untuk mengukur ketepatan yang


paling baik dari regresi berganda. Apabila R2 mendekati satu maka dapat
dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel
2
independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R mendekati nol maka
semakin lemah variasi variabel independen menerangkan variabel dependen.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perkembangan PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk

Bank BNI berdiri sejak tahun 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai

Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki

oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat

pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI

atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober

1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal

tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari

pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank

Nasional.

Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari

Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah

membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank

sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan

kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses

langsung untuk transaksi luar negeri.

Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank

Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan

ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari

71
72

identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai

akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih

dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat

-'Bank BNI'- ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan

tahun 1988. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank

Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan

publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun

1996.

Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan

lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan

identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga

menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja

secara terus-menerus.

Dengan demikian semua aktivitas PT. Bank Negara Indonesia 46

(Persero), Tbk menjadi mandiri, walaupun pemerintah melelui Bank Indonesia

sebagai Bank Senteral hanya terbatas pada hal pengawasan saja kepada PT.

Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk dengan mengingat pada prinsip kehati-

hatian.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai

digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah

keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Identitas baru BNI merupakan

hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar,

lebih modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang

baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari
73

simbol "46" dan kata "BNI" yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk

logo baru BNI.

Huruf "BNI" dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan

kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf

tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan

unik. Simbol "46" Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI,

sekaligus mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia.

Dalam logo ini, angka "46" diletakkan secara diagonal menembus kotak

berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru yang modern.

Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan

warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang

digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih

stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan

citra lebih percaya diri dan segar.

Logo "46" dan "BNI" mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis.

Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut.

Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui

identitas yang unik, segar dan modern.

Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI

bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta

senantiasa menjadi kebanggaan negara.


74

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk

Visi PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk yaitu menjadi Bank

kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja.

Misi PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk

PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero), Tbk mempunyai misi yaitu:

1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada

seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama (The Bank of Choice).

2. Meningkatkan nilai inveastasi yang unggul bagi investor.

3. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya

dan berprestasi.

4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan

sosial.

5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang

baik.

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

1. Komisaris (Top Management)

 Memerintah (to govern) organisasi dengan menetapkan kebijakan-

kebijakan dan tujuan-tujuan luas dari perusahaan tersebut.

 Memilih, mengangkat, mendukung, dan menilai kinerja dewan

eksekutif.

 Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan.


75

 Mengesahkan anggaran tahunan.

 Bertanggung jawab atas kinerja perusahaan kepada para anggota

pemegang saham.

 Menentukan gaji dan kompensasi mereka sendiri.

2. Direktur (Top Management)

 Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan

 Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala

bagian (manajer)

 Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

 Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja

perusahaan

3. Pemimpin Wilayah (Top Management)

Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi

pelaksanaan :

 Penyusunan Rencana

 Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian

Penilaian

 Pelaporan

 Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan

giat dan tekun

 Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas

masing-masing secara baik

 Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien

 Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis

 Menyusun fungsi manajemen secara baik


76

 Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber

kreatifitas

 Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar

4. General Manager (Middle Management)

 Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana

dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka

panjang

 Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan

dalam perusahaan.

 Membantu peraturan itern pada perusahaan yang tidak

bertentangan dengan kebijakan perusahaan

 Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan

organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

 Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan

strategi antara pimpinan dan staf.

 Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang

dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.

 Posisi general manager orangnya harus bisa mengatur suatu

pekerjaan dan harus bisa juga mengevaluasi pekerjaan yg sudah

selesai.

5. Karyawan (Low Management)

 Memimpin pelaksanaan kerja

 Bertanggung jawab langsung terhadap hasil dan mutu pekerjaan

 Menjaga kualitas produk pekerjaan yang dihasilkan


77

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Deskriptif Demografi Responden

Demografi responden memberikan gambaran mengenai karakteristik

responden yang diukur dengan skala nominal yang menunjukkan besarnya

frekuensi absolut dan persentase jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan.

Objek dalam penelitian ini adalah nasabah PT. Bank BNI persero Tbk,

Kantor Cabang Mattoangin Makassar. Sampel yang diambil berjumlah 100

responden. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data

sebagai berikut:

1. Jenis kelamin

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Laki-laki 49 49.0 49.0 49.0
Valid Perempuan 51 51.0 51.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah (2017)

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-

laki sebanyak 49 orang (49%) dan responden dengan jenis kelamin perempuan

sebanyak 51 orang (51%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

adalah perempuan yakni sebanyak 51 orang (51%).


78

2. Usia

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada tabel

di bawah ini:

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
19-28 tahun 71 71.0 71.0 71.0
29-38 tahun 21 21.0 21.0 92.0
Valid 39-48 tahun 7 7.0 7.0 99.0
>49 tahun 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah (2017)

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan usia antara 19

sampai 28 tahun sebanyak 71 orang (71%), responden dengan usia antara 29

sampai 38 tahun sebanyak 21 orang (21%), responden dengan usia antara 39

sampai 48 tahun sebanyak 7 orang (7%), dan responden dengan usia lebih dari

49 tahun sebanyak 1 orang (1%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden adalah usia antara 19 sampai 28 tahun yakni sebanyak 71 orang

(71%).

3. Pendidikan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendidikan disajikan pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
SMA/SMK 7 7.0 7.0 7.0
Diploma 9 9.0 9.0 16.0
Valid Sarjana (S1) 78 78.0 78.0 94.0
Lainnya 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah (2017)
79

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan

SMA/SMK sebanyak 7 orang (7%), responden dengan pendidikan diploma

sebanyak 9 orang (9%), responden dengan pendidikan sarjana sebanyak 78

orang (78%) dan pendidikan lainnya sebanyak 6 orang (6%). Dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden adalah pendidikan sarjana (S1) yakni sebanyak 78

orang (78%).

4. Pekerjaan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan disajikan pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaaan


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Pelajar 3 3.0 3.0 3.0
Mahasiswa 42 42.0 42.0 45.0
PNS 11 11.0 11.0 56.0
Valid
Wiraswasta 21 21.0 21.0 77.0
Lainnya 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah (2017)

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan pekerjaan sebagai

pelajar sebanyak 3 orang (3%), responden dengan pekerjaan sebagai

mahasiswa sebanyak 42 orang (42%), responden dengan pekerjaan sebagai

PNS sebanyak 11 orang (11%), responden dengan pekerjaan sebagai

wiraswasta sebanyak 23 orang (23%), dan responden dengan pekerjaan lainnya

sebanyak 23 orang (23%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa yakni sebanyak 42 orang (42%).


80

4.2.2 Deskriptif Variabel

Penyajian data deskriptif variabel penelitian memberikan gambaran

mengenai kecenderungan pendapat atau tanggapan dari nasabah PT. Bank BNI

Kantor Cabang Mattoangin Makassar selaku responden dalam penelitian ini.

Sebanyak 100 responden dipilih secara acak dengan batasan telah menjadi

nasabah Bank BNI sekurang-kurangnya lima tahun.

Berikut adalah hasil output kuisioner yang diberikan kepada responden.

1. Analisis Variabel Kualitas Pelayanan (X1)

Variabel kualitas pelayanan adalah salah satu variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini. Terdapat 5 dimensi untuk mengukur kualitas

pelayanan menurut Parasuraman et al (1998) yaitu tangibles, reliability,

responsiveness, assurance, dan empathy. Pada kuesioner penulis memasukkan

8 pertanyaan. Jawaban responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Variabel Kualitas Pelayanan (X1)


Skor
Nilai
No Variabel Kualitas Pelayanan STS TS ATS N AS S SS
Indeks
1 2 3 4 5 6 7
1 Bank BNI memiliki tempat parkir
0 6 9 8 15 53 9 527
yang luas
2 Bank BNI memiliki ruang tunggu
0 0 0 1 10 52 37 625
yang nyaman
3 Karyawan Bank BNI
0 0 0 0 7 47 46 639
berpenampilan rapi dan sopan
4 Karyawan Bank BNI dapat
diandalkan dalam menangani 0 0 0 4 8 66 22 606
masalah yang dihadapi nasabah
5 Karyawan Bank BNI selalu 0 1 0 4 19 54 22 591
81

tanggap dan cepat dalam


melayani nasabah
6 Bank BNI memberikan rasa
aman terhadap nasabah saat 0 0 0 1 14 64 21 605
melakukan transaksi
7 Nasabah bisa dengan mudah
mengambil dananya setiap 0 0 0 4 12 66 18 598
waktu
8 Karyawan Bank BNI dapat
memahami dengan baik semua 0 1 0 4 21 56 18 585
kebutuhan nasabah
Rata-rata 597
Sumber : hasil output spss 21 (2017)

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap

variabel kualitas pelayanan berada pada kriteria tinggi dengan skor rata-rata 597

atau sebanyak 85,3%. Dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden

menunjukkan pengakuan bahwa PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin

memiliki kualitas pelayanan yang baik dan telah sesuai dengan harapan

nasabah. Hal ini didukung dengan kondisi ruang tunggu yang nyaman dan

tempat parker yang memadai.

2. Analisis Variabel Citra Perusahaan (X2)

Variabel citra perusahaan adalah salah satu variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini. Terdapat 4 indikator untuk mengukur citra

perusahaan menurut Rhenald Kasali (2005) yaitu personality, reputation, value,

dan corporate identity. Pada kuesioner penulis memasukkan 7 pertanyaan.

Jawaban responden dapat dilihat pada tabel berikut:


82

Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Variabel Citra Perusahaan (X2)


Skor
Nilai
No Variabel Citra Perusahaan STS TS ATS N AS S SS
Indeks
1 2 3 4 5 6 7
1 Bank BNI memiliki tanggung
jawab sosial terhadap
0 0 0 12 22 51 15 569
masyarakat dan lingkungan
sekitar
2 Bank BNI memiliki nama besar
0 0 0 3 10 65 22 606
yang positif dimata nasabah
3 Bank BNI memiliki jaringan yang
luas, sehingga mempermudah
1 0 0 0 9 62 28 614
nasabah melakukan transaksi
perbankan dimanapun
4 Kebijakan yang diterapkan oleh
Bank BNI memenuhi permintaan 0 1 0 6 14 64 15 585
dan keluhan nasabah
5 Bank BNI sungguh-sungguh
mengutamakan kepentingan 0 0 0 5 19 48 28 599
nasabah
6 Bank BNI memiliki logo yang
0 0 3 1 8 52 36 617
mudah untuk dikenali
7 Kalimat “Melayani Negeri,
Kebanggaan Bangsa”
0 0 3 5 17 51 24 588
mengingatkan pada slogan Bank
BNI
Rata-rata 597
Sumber : hasil output spss 21 (2017)

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap

variabel citra perusahaan berada pada kriteria tinggi dengan skor rata-rata 597

atau sebanyak 85,3%. Dapat disimpulkan bahwa responden menilai PT. Bank

BNI Kantor Cabang Mattoangin memiliki citra perusahaan yang baik. Hal ini
83

didukung dengan tingginya tanggung jawab sosial dan sosialisasi terhadap

masyarakat.

3. Analisis Variabel Kepercayaan (X3)

Variabel kepercayaan adalah salah satu variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini. Terdapat 3 indikator untuk mengukur

kepercayaan menurut Mayer et al (1995) yaitu ability, benevolence, integrity.

Pada kuesioner penulis memasukkan 4 pertanyaan. Jawaban responden dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Variabel Kepercayaan (X3)


Skor
Nilai
No Variabel Kepercayaan STS TS ATS N AS S SS
Indeks
1 2 3 4 5 6 7
1 Pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki karyawan Bank BNI
menumbuhkan rasa 0 0 2 21 17 56 23 672
kepercayaan nasabah terhadap
Bank BNI
2 Karyawan Bank BNI
menanggapi keluhan dari 0 0 1 3 11 68 17 597
nasabah dengan sangat baik
3 Karyawan Bank BNI bersedia
membantu nasabah dengan 0 0 1 4 12 66 17 594
tulus
4 Kinerja Bank BNI telah sesuai
0 0 0 9 11 58 22 593
dengan harapan nasabah
Rata-rata 614
Sumber : hasil output spss 21 (2017)

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap

variabel kepercayaan berada pada kriteria sangat tinggi dengan skor rata-rata
84

614 atau sebanyak 87,7%. Dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden

menunjukkan pengakuan bahwa PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin

adalah bank yang dapat dipercaya oleh nasabah. Hal ini didukung dengan

karyawan-karyawan yang mampu menanggapi keluhan nasabah dengan sangat

baik.

4. Analisis Variabel Loyalitas (Y)

Variabel loyalitas nasabah adalah variabel dependen yang digunakan

dalam penelitian ini. Terdapat 4 indikator untuk mengukur loyalitas nasabah

menurut Griffin (2007:33) yaitu melakukan pembelian secara teratur, membeli

antar lini produk/jasa, mereferensikan kepada orang lain dan menunjukkan

kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. Pada kuesioner penulis memasukkan 4

pertanyaan. Jawaban responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Variabel Loyalitas (Y)


Skor
Nilai
No Variabel Loyalitas STS TS ATS N AS S SS
Indeks
1 2 3 4 5 6 7
1 Saya senantiasa setia menjadi
0 0 0 10 15 58 17 582
nasabah Bank BNI
2 Saya akan menggunakan produk
0 0 2 11 34 44 9 547
lain yang ditawarkan Bank BNI k
3 Saya merekomendasikan kepada
teman dan saudara untuk menjadi 0 0 1 5 26 51 17 578
nasabah di Bank BNI
4 Saya tidak tertarik dengan produk
0 5 8 21 24 37 5 495
dan jasa sejenis di bank lain
Rata-rata 550
Sumber : hasil output spss 21 (2017)
85

Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap

variabel loyalitas nasabah berada pada kriteria tinggi dengan skor rata-rata 550

atau sebanyak 78,6%. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden akan

senantiasa setia menjadi nasabah PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin. Hal

ini didukung dengan kesediaan nasabah untuk merekomendasikan kerabat untuk

ikut menjadi nasabah.

4.3 Hasil Keabsahan Data

4.3.1 Uji Validitas

Setelah mengumpulkan kuesioner dari responden, kemudian dilakukan uji

validitas kembali terhadap data yang diperoleh. Uji validitas dilakukan untuk

mengetahui sah (valid) atau tidaknya suatu kuesioner.

Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan Pearson’s Product

Moment yang dilakukan dengan menghitung korelasi setiap skor indikator

penelitian (rhitung) dari setiap variabel dimensi dengan skor total dimensi tersebut.

Apabila nilai rhitung suatu indikator tidak sama dengan 0, maka dapat dikatakan

telah terjadi korelasi pada indikator tersebut. Apabila rhitung tersebut lebih besar

dari nilai table of critical value for pearson’s r (rtabel), maka menunjukkan bahwa

indikator tersebut valid. Berdasarkan analisis dengan program SPSS 21 for

Windows diperoleh hasil uji validitas data seperti terangkum pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas


Variabel Item Corrected Item Total rtabel Keterangan
Correlation (rhitung)
X1.1 0. 614 0.195 Valid
X1.2 0.461 0.195 Valid
86

X1.3 0.446 0.195 Valid


Kualitas X1.4 0.614 0.195 Valid
Pelayanan X1.5 0.640 0.195 Valid
(X1) X1.6 0.661 0.195 Valid
X1.7 0.509 0.195 Valid
X1.8 0.693 0.195 Valid
X2.1 0.709 0.195 Valid
X2.2 0.707 0.195 Valid
Citra X2.3 0.468 0.195 Valid
Perusahaan X2.4 0.648 0.195 Valid
(X2) X2.5 0.715 0.195 Valid
X2.6 0.718 0.195 Valid
X2.7 0.628 0.195 Valid
X3.1 0.856 0.195 Valid
Kepercayaan X3.2 0.785 0.195 Valid
(X3) X3.3 0.740 0.195 Valid
X3.4 0.802 0.195 Valid
Y1 0.667 0.195 Valid
Loyalitas Y2 0.725 0.195 Valid
(Y) Y3 0.748 0.195 Valid
Y4 0.839 0.195 Valid
Sumber : hasil output spss 21 (2017)

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua item pernyataan yang

digunakan untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini

mempunyai nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

semua item pernyataan (indikator) adalah valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian

reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan,


87

apakah item-item pertanyaan da4pat diandalkan untuk digunakan lebih lanjut.

Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien cronbach alpha,

dimana instrument dikatakan reliabel jika memiliki koefisien cronbach alpha sama

dengan 0,60 atau lebih. Berdasarkan analisis dengan program SPSS 21 for

Windows diperoleh hasil uji reliabilitas data seperti terangkum pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Cronbach's Cronbach's Alpha N of Keterangan
Alpha Based on Items
Standardized Items
Kualitas .697 .730 8 Reliabel
Pelayanan (X1)
Citra .776 .780 7 Reliabel
Perusahaan (X2)
Kepercayaan .807 .807 4 Reliabel
(X3)
Loyalitas (Y) .728 .737 4 Reliabel
Sumber : hasil output spss 21 (2017)

Tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel memiliki

Cronbach Alpha lebih dari 0.60 (α > 0.60), sehingga dapat disimpulkan bahwa

semua variabel X dan Y adalah reliabel dan dapat dilakukan analisis lebih lanjut.

4.3.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.3.3.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

dalam penelitian memiliki sebaran distribusi normal atau tidak. Uji normalitas

secara grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan
88

normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan

disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik (Imam Ghozali, 2009:149).

Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variabel

dependen Y yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen

diasumsikan bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya.

Uji normalitas ini menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov. Jika variabel

residual tidak terdistribusi normal, maka uji statistik t dan F menjadi tidak valid.

Data dikatakan normal apabila nilai signifikansi > 0.05. Hasil uji normalitas dapat

di lihat pada tabel berikut :

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas secara Statistik


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.94066573
Absolute .072
Most Extreme Differences Positive .044
Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z .716
Asymp. Sig. (2-tailed) .684
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah (2017)

Berdasarkan hasil analisis SPSS 21 for Windows yang disajikan pada

tabel 4.11 diketahui nilai sig. sebesar 0.684 > 0.05 maka data penelitian

berdistribusi normal. Disamping dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov,

uji normalitas ini juga didukung dari hasil gambar grafik normal plot. Apabila

variabel berdistribusi normal maka penyebaran plot akan berada disekitar dan
89

sepanjang garis 45 derajat. Hasil uji normalitas (grafik normal probability plot)

dapat di lihat pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas secara Grafik

Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah (2017)

Pada grafik P-Plot di atas terlihat data penelitian menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka

variabel dependen Y memenuhi asumsi normalitas, artinya dalam penelitian ini

nilai-nilai residunya searah garis diagonal.

4.3.3.2 Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada

tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai
90

toleransi > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji

multikolinieritas dapat di lihat pada tabel di berikut:

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) -4.734 2.606 -1.816 .072
X1 .267 .086 .347 3.109 .002 .385 2.595
1
X2 .167 .079 .221 2.116 .037 .441 2.269
X3 .294 .118 .253 2.493 .014 .464 2.155
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah (2017)

Berdasarkan hasil analisis SPSS 21 for Windows yang disajikan pada

tabel 4.12 diketahui nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF dari masing-masing

variabel < 10. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan

regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas dan dapat digunakan

dalam penelitian.

4.3.3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang

lain (Ghozali, 2009). Heteroskedastisitas dapat di lakukan melalui pengamatan

terhadap pola scaterplot. Apabila pola scatterplot membentuk pola tertentu, maka

model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas. Hasil uji Heteroskedastisitas

dapat dilihat pada gambar berikut:


91

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah (2017)

Berdasarkan hasil analisis SPSS 21 for Windows yang disajikan

pada gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan

demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak

ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga ini disebut

homoskedastisitas.

4.3.4 Hasil Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil regresi linear

berganda dapat di lihat pada tabel berikut :


92

Tabel 4.13 Hasil Koefisien Regresi


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -4.734 2.606
X1 .267 .086 .347
1
X2 .167 .079 .221
X3 .294 .118 .253
a. Dependent Variabel: Y
Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah (2017)

Berdasarkan hasil analisis SPSS 21 for Windows yang disajikan pada

tabel 4.13 diketahui model persamaan regresi sebagai berikut :

Y = -4.734 + 0.267X1 + 0.167X2 + 0.294X3 + e

Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar -4.734 menyatakan bahwa jika variabel independen

yaitu kualitas Pelayanan (X1), citra perusahaan (X2), dan kepercayaan

(X3) sama dengan 0 (nol) atau tidak diterapkan, maka nilai konstanta

negatif menunjukan menurunnya loyalitas nasabah (Y) sebesar -4.734.

2. Koefisien regresi kualitas pelayanan (X1) bertanda positif sebesar 0.267

yang berarti, setiap peningkatan variabel kualitas pelayanan sebesar 1

maka akan meningkatkan loyalitas nasabah sebesar 0.267, dengan

asumsi variabel lainnya konstan.

3. Koefisien regresi citra perusahaan (X2) bertanda positif sebesar 0.167

yang berarti, setiap peningkatan variabel citra perusahaan sebesar 1

maka akan meningkatkan loyalitas nasabah sebesar 0.167, dengan

asumsi variabel lainnya konstan.


93

4. Koefisien regresi kepercayaan (X3) sebesar bertanda positif sebesar

0.294 yang berarti, setiap peningkatan variabel kepercayaan sebesar 1

maka akan meningkatkan loyalitas nasabah sebesar 0.294 dengan

asumsi variabel lainnya konstan.

Hasil regresi berganda di atas menunjukkan bahwa variabel independen

yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen yakni loyalitas nasabah

adalah variabel kepercayaan (X3) dengan koefisien regresi sebesar 0.294.

4.4 Hasil Uji Hipotesis

4.4.1 Analisis Uji Simultan (Uji F)

Uji f digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

(kualitas pelayanan, citra perusahaan, dan kepercayaan) berpengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen (loyalitas nasabah). Hasil uji F dapat

di lihat pada tabel berikut :

Tabel 4.14 Hasil Uji F


ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 437.108 3 145.703 37.515 .000b
1 Residual 372.852 96 3.884
Total 809.960 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X1, X2, X3
Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah (2017)
94

Tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis

Ho = Variabel independen (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Y)

Ha = Variabel independen (X) secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Y)

2. Kriteria pengujian

Ho diterima jika sig > 0,05

Ho ditolak jika sig < 0,05

Dari penghitungan didapat nilai Ftabel sebesar 2.70 (df1= 3 dan df2= 96)

dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Berdasarkan hasil analisis SPSS 21 for

Windows yang disajikan pada tabel 4.14 diketahui nilai Fhitung sebesar

37.515 > 2.70 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Maka hipotesis

Ho ditolak, artinya menerima hipotesis Ha yaitu secara simultan (bersama-sama)

variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

4.4.2 Analisis Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

(kualitas pelayanan, citra perusahaan, dan kepercayaan) berpengaruh secara

individu terhadap variabel dependen (loyalitas nasabah). Hasil uji t dapat di lihat

pada tabel berikut :


95

Tabel 4.15 Hasil Uji t


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -4.734 2.606 -1.816 .072
X1 .267 .086 .347 3.109 .002
1
X2 .167 .079 .221 2.116 .037
X3 .294 .118 .253 2.493 .014
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah (2017)

Tahap untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis

Ho = Variabel independen (X) secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (Y)

Ha = Variabel independen (X) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (Y)

2. Kriteria pengujian

Ho diterima jika sig > 0,05

Ho ditolak jika sig < 0,05

Dari penghitungan didapat nilai ttabel sebesar 1.661 (df= 98) dengan tingkat

signifikansi sebesar 5%. Berdasarkan hasil analisis SPSS 21 for Windows yang

disajikan pada tabel 4.15 diperoleh hasil:

1. Uji t kualitas pelayanan (X1)

Hasil pengujian parsial (uji t) variabel kualitas pelayanan, diketahui nilai

thitung sebesar 3.109 > 1.661 dengan tingkat signifikansi 0.002 < 0.05.

Maka hipotesis Ho ditolak, artinya menerima hipotesis Ha secara parsial

variabel kualitas pelayanan (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel

loyalitas nasabah.
96

2. Uji parsial citra perusahaan (X2)

Hasil pengujian parsial (uji t) variabel citra perusahaan, diketahui nilai

thitung sebesar 2.116 > 1.661 dengan tingkat signifikansi 0.37 < 0.05. Maka

hipotesis Ho ditolak, artinya menerima hipotesis Ha secara parsial variabel

citra perusahaan (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel loyalitas

nasabah.

3. Uji Parsial kepercayaan (X3)

Hasil pengujian parsial (uji t) variabel kepercayaan, diketahui nilai thitung

sebesar 2.493 > 1.661 dengan tingkat signifikansi 0.014 < 0.05 maka

hipotesis H0 ditolak, artinya menerima hipotesis Ha secara parsial

variabel kepercayaan (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel

loyalitas nasabah (Y).

4.5 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi dimensi variabel loyalitas

nasabah. Nilai koefisien determinasi yaitu antara 0 dan 1. Nilai R2 yang

mendekati 1 artinya dimensi variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dimensi variabel loyalitas

pelanggan. Hasil determinasi dapat di lihat pada tabel berikut:


97

Tabel 4.16 Hasil Koefisien Determinasi


Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .735a .540 .525 1.97076
a. Predictors: (Constant), X1, X2, X3
Sumber: Data Primer (Kuesioner), diolah (2017)

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Oleh

karena itu, dianjurkan untuk menggunakan niai adjusted R2 pada saat

mengevaluasi model regresi terbaik (Ghozali, 2006). Berdasarkan hasil analisis

SPSS 21 for Windows yang disajikan pada tabel 4.16 diketahui nilai R sebesar

0.735. Hal ini berarti bahwa hubungan antara dimensi variabel independen

dengan dimensi variabel dependen sebesar 73.5%. Dari angka tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen adalah tinggi. Besarnya adjusted R2 adalah 0.525 hal ini

berarti bahwa kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi

perubahan variabel dependen sebesar 52,5% sedangkan sisanya sebesar 47.5%

(100% - 52.5%) diterangkan oleh faktor-faktor lain diluar model regresi yang

dianalisis.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis pengujian hipotesis secara simultan (uji f) seperti pada tabel

5.31 menunjukkan bahwa nilai sig. uji f sebesar 0.000 < 0.05 maka secara

simultan (bersama-sama) variabel independen (kualitas pelayanan, citra

perusahaan dan kepercayaan) berpengaruh signifikan terhadap variabel


98

dependen (loyalitas nasabah). Sedangkan hasil analisis pengujian hipotesis

parsial (uji t) diperoleh pembahasan tiap variabel sebagai berikut:

1. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap loyalitas nasabah PT. Bank BNI

Kantor Cabang Mattoangin Makassar

Hasil statistik uji t untuk variabel kualitas pelayanan diperoleh tingkat

signifikansi sebesar 0.002 < 0.05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif

sebesar 0.267, maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis pertama yang

menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

nasabah PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar.

Kualitas pelayanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi

loyalitas pelanggan dikarenakan pelanggan yang terpuaskan nilai pribadinya

akan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan tersebut. Pelanggan

seringkali tidak loyal disebabkan oleh adanya pelayanan yang buruk atau kualitas

pelayanan yang semakin menurun dari yang diharapkan pelanggan. Oleh karena

itu dalam rangka memberikan pelayanan harus dilakukan sesuai dengan fungsi

pelayanan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Widiyanto (2013) yang menemukan bahwa terdapat pengaruh yang berarti

antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan, artinya apabila kualitas

pelayanan meningkat maka loyalitas pelanggan akan meningkat.

2. Pengaruh Citra Perusahaan terhadap loyalitas nasabah PT. Bank BNI

Kantor Cabang Mattoangin Makassar

Hasil statistik uji t untuk variabel citra perusahaan diperoleh tingkat

signifikansi sebesar 0.037 < 0.05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif
99

sebesar 0.167, maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis kedua yang

menyatakan bahwa citra perusahaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

nasabah PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar.

Setia tidaknya konsumen pada suatu produk/jasa dapat dilihat dari

sikapnya. Seberapa kuat citra perusahaan tertanam dalam benak atau ingatan

konsumen berpengaruh terhadap perilaku atau sikap pelanggan selanjutnya, jika

citra dari sebuah perusahaan baik maka pelanggan akan memiliki rasa

kebanggan menjadi pengguna dari produk atau jasa tersebut. artinya citra

perusahaan yang positif akan berdampak pada meningkatnya loyalitas

pelanggan. Semakin positif citra perusahaan, maka loyalitas pelanggan bagi

perusahaan akan meningkat.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

Darlina (2015) yang menemukan bahwa citra perusahaan berpengaruh secara

signifikan terhadap loyalitas. Hal ini berarti semakin tinggi citra bank menurut

persepsi nasabah maka semakin tinggi loyalitas nasabah terhadap bank.

3. Pengaruh Kepercayaan terhadap loyalitas nasabah PT. Bank BNI Kantor

Cabang Mattoangin Makassar

Hasil statistik uji t untuk variabel kepercayaan diperoleh tingkat

signifikansi sebesar 0.014 < 0.05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif

sebesar 0.294, maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis ketiga yang

menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

nasabah PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar.

Kepercayaan timbul dari suatu proses yang lama. Apabila kepercayaan

sudah timbul antara pelanggan dan perusahaan, maka usaha untuk membina
100

hubungan kerjasama akan lebih mudah. Lau dan Lee (2001) menunjukkan

bahwa pada saat konsumen percaya bahwa merek tertentu mampu memberikan

apa yang mereka harapkan maka akan memunculkan loyalitas pada merek

tersebut.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

Widyawati (2006) dan Widiyanto (2013) yang menemenukan bahwa terdapat

pengaruh antara kepercayaan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan, artinya

apabila kepercayaan pelanggan meningkat maka loyalitas pelanggan akan

meningkat.
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Kualitas Pelayanan,

Citra Perusahaan dan Kepercayaan terhadap Loyalitas Nasabah PT. Bank BNI

Kantor Cabang Mattoangin Makassar, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Variabel kualitas pelayanan, citra perusahaan dan kepercayaan secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah PT. Bank BNI

Kantor Cabang Mattoangin Makassar.

2. Variabel kualitas pelayanan, citra perusahaan dan kepercayaan secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah PT. Bank BNI

Kantor Cabang Mattoangin Makassar.

3. Variabel kepercayaan merupakan variabel yang paling dominan

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah PT. Bank BNI Kantor

Cabang Mattoangin Makassar dilihat dari nilai standardized coeficients

beta yang paling besar yaitu 0,294.

6.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan maka

selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat memberikan

manfaat kepada pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian ini. Adapun saran-

saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

101
102

1. PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar sebaiknya

menerjemahkan faktor-faktor diluar kualitas pelayanan, citra perusahaan

dan kepercayaan yang membuat nasabahnya menjadi loyal. Bank BNI

perlu melakukan usaha memancing nasabah baru dan memantapkan

nasabah lama dengan menggunakan strategi promosi penjualan dalam

bentuk diskon dan business opportunity. Paket diskon yang beraneka

ragam dari mitra perusahaan akan menjadi nilai tambah tersendiri dalam

membentuk loyalitas pelanggan lama dan menarik konsumen baru. Mitra

perusahaan baru yang bekerja sama dengan PT. Bank BNI perlu diraih

baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

2. Edukasi pada nasabah mengenai fitur-fitur produk dan jasa bank melalui

suatu media yang tersistem yang mudah dimengerti pelanggan sebagai

bentuk perhatian bank akan kebutuhan nasabah mengenai informasi

produk dan jasa bank. Hal ini dimaksudkan agar nasabah lebih banyak

mengetahui fitur-fitur dari produk dan jasa bank yang dapat dimanfaatkan

oleh nasabah untuk memenuhi kebutuhannya untuk bertransaksi.

3. Dalam penelitian ini tanggapan responden terhadap kepercayaan

pelanggan dalam kategori paling tinggi dibandingkan dengan variabel

lain, maka PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin Makassar

hendaknya selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh

nasabah. Unsur kepercayaan sangat penting bagi nasabah, karena itu

pihak bank harus mampu meyakinkan, memberikan rasa aman pada

nasabah terkait dana yang disimpan maupun dikelola oleh bank terkait,

mengingat kepercayaan adalah variabel tertinggi yang paling

mempengaruhi loyalitas nasabah.


103

Dengan penelitian yang serba terbatas ini, baik dari segi wktu dan tempat.

Kiranya pihak PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin dapat memaklumi

penelitian ini. Selanjutnya untuk mengetahui lebih lanjut tentang loyalitas

nasabah, PT. Bank BNI Kantor Cabang Mattoangin dapat melakukan penelitian

lebih lanjut agar hasil yang didapatkan lebih valid dan sempurna serta menjadi

salah satu pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan tentang kualitas

pelayanan, ctra perusahaan, kepercayaan dan loyalitas nasabah.


DAFTAR PUSTAKA

Ainur Rofiq. 2007. Pengaruh Dimensi Kepercayaan (trust) Terhadap Partisipasi


Pelanggan E-commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce Di
Indonesia). Tesis tidak diterbitkan. FPS Universitas Brawijaya Malang.

Akbar, Muhammad Muzahid dan Noorjahan Parvez. 2009. Impact of sevice,


quality, trust and customer satisfaction on customer loyalty. ABAC
Journal, Vol. 29 No. 1.

Ardianto dan Soemirat. 2007. Dasar-Dasar Public Relations. Cetakan Ketiga.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Barnes James G. 2003. Secrets of Customer Relationship management. New


York (US): Mcqraw Hill.

Bellenger, Danny. N. and Jac L. Goldstrucker. 1983. Retailing Basics. Richard D.


Irwin Inc., Homewood, Illinois.

Bloemer, Josee,Ko de Ruyter, dan Pascar Peeters, 1998, “Investigating Drivers


of Bank Loyalty : the Complex Relationship Between Image, Service
Quality, and Satisfaction”, International Journal of Bank Marketing. Vol 16,
Issue 7 Date.

Bowen, J. T. Chen S. L. 2001. The Relationship between Customer Loyalty and


Customer Satisfaction. International Journal of Contemporary Hospitality
Management. England: MCB UP Ltd.

Buchari Alma. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV. Alfabeta,
Bandung.

Deli Darlina. 2015. Pengaruh Citra Perusahaan dan Kualitas Pelayanan


Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Jasa Perhotelan. Universitas Riau:
Tesis

Firend A. Rasheed, Masoumeh F. Abadi. 2014. Impact of Service Quality, Trust


and Perceived Value on Customer Loyalty in Malaysia services industries.
Social and Behavioral Sciences, (Online), Vol 164, No 298-304,
(https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.11.080, diakses 28 juli 2017)

104
105

Ferdinand Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian


untuk Penulisan Skripsi Tesis dan Desertasi Ilmu Manajemen. Semarang
(ID): BPFE Undip.

Fombrun, C. and Shanley, M. 1990. What’s in a name?. Reputation building and


corporate strategy, Academy of Management Journal, Vol. 33, No. 2, pp.
233-58.

Freddy Rangkuti. 2006. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan


Pelanggan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, cetakan.


Keempat. Semarang: Badan penerbit Universitas diponegoro.

Griffin, Jill. 2007. Customer Loyalty, Edisi Revisi dan Terbaru, Jakarta: Erlangga

Handono, Lisa. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Pelanggan


Terhadap Jasa Kontraktor CV. Anugerah Jaya Surabaya Skripsi Petra,
Malang.

Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.

Iman Mulyana. 2007. Citra Perusahaan [Online]. Tersedia: http:


//oeconomicus.files.wordpress.com/2007/07/citraperusahaan.pdf.ht ml [20
Mei 2014.

Irawan, Handi. 2005, Customer Satisfaction, Yogyakarta: BPFE

Ismail, S; Haron, H; Ibrahim, D.N.; and Isa, S.M. 2006. Service quality,
client satisfaction and loyalty towards audit firms, perceptions of
Malaysian public listed companies, Managerial Auditing Journal,
Vol. 21 No. 7, pp.738-756.

Jasfar, Farida. 2012. 9 Kunci Keberhasilan Bisnis Jasa. Jakarta : Salemba


Empat.

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakara: PT. Erlangga

Juliansyah Noor, 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya
Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group).
106

Kandampully, J.; and Hu, H.H., (2007),Do hoteliers need to manage image to
retain loyal customers?, International Journal of Contemporary Hospitality
Management, Vol. 19 , No. 6, pp. 435 –443.

Kim, D. J., Ferrin, D. L., dan Rao, H. R. 2003. Antecedents of Consumer Trust in
B-to-C Electronic Commerce, Proceedings of Ninth Americas Conference
on Information Systems, pp. 157-167.

Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management 13. New
Jersey: Pearson Prentice Hall, Inc.

Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran; Pendekatan Praktis. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Marconi, Joe. 1993. Beyond Branding. Chicago: Probus Publishing Company.

Mayer, R.C., Davis, J. H., dan Schoorman, F. D., 1995. An Integratif Model of
Organizational Trust, Academy of Management Review.

Mts. Arief. 2007. Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan. Bayumedia


Publishing. Malang.

Mudrajad Kuncoro & Suhardjono. (2002). Manajemen Perbankan Teori dan


Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Mukherjee, A. and Nath, P. 2003. A Model of Trust in Online Relationship


Banking. The Internasional Journal of Bank Marketing Bradford.

Peppers, Rogers. 2004. Managing Customer Relationships. New York (US):


Peppers & Rogers Group.

Rhenald, Kasali. 2005. Sembilan Fenomena Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Sarstedt, M., Wilczynski, P., Melewar, T.C. 2012. Measuring reputation in global
markets—A comparison of reputation measures’ convergent and criterion
validities”, Journal of World Business, under press, pp.1-11.
107

Siamat Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan, Kebijakan Moneter &


Perbankan. Jakarta (ID): Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Smith. 1995. Sludge Characteristic and Disposal Alternatives for the Pulp and
Paper Industry. International Enviromental Confrence. Madison.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kuantitatif


dan R&D, CV Alfabeta, Bandung.

Susanto, Herry & Damayanti, Wido. 2008. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Produk terhadap Loyalitas Konsumen. Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol. 13 No.
1 April.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja


Rosdakarya, Bandung.

Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan. Jakarta : PT. Damar

Tjiptono, F. 2011. Service Qualiy and Satisfaction. Edisi ke dua. Yogyakarta:


Penerbit Andi.

Vanessa Gaffar. 2007. Manajemen Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Widyawati, Nurul. 2006. Pengaruh Kepercayaan, Dan Komitmen Serta Bauran


Pemasaran Jasa Terhadap Loyalitas Konsumen Di Hotel Zakiah Medan.
Ekuitas Akreditasi No.55aa/DIKTI/Kep/2006, Vol 12, No 72-93,
(https://ejournal.stiesia.ac.id/ekuitas/article/viewFile/2063/1912, diakses
30 Juli 2017)

Widiyanto Bangun Prasetyo. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan


dan Kepuasan terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Manajemen
Pemasaran, (Online), Vol 3, No 1, (http://eprints.dinus.ac.id/5069/1/12708,
diakses 30 Juni 2017)

Wu, C. 2011. The Impact of Hospital Brand Image on servive Quality, Patient
Satisfaction and Loyalty. Journal of Business Management Vol. 5(12), pp.
4873-4882.

Yin, Yee and T.M. Faziharudean.2010. Factors Affecting Customer Loyalty of


Using Internet Banking in Malaysia. Journal of Electronic Banking
Systems Faculty of Business and Accountancy. University of Malaya.
LAMPIRAN

108
109

Lampiran 1 : Biodata

Identitas Diri
Nama : Ayu Lestari Agung

Tempat, tanggal lahir : Enrekang, 06 Juni 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jl. Sanrangan Komp. Btn Dwidharma Blok A2/2

Telepon / No. Hp : 085242281474

Alamat Email : alestariagung@gmail.com

Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal

- Tahun 2000-2006 : SDN Pajjaiang Makassar

- Tahun 2006-2009 : SMP Negeri 25 Makassar

- Tahun 2009-2012 : SMA Negeri 21 Makassar

Pendidikan Non Formal

- Tahun 2011 : Kursus Bahasa Inggris. Anglophiles Community


and Course. Pare Kediri

- Tahun 2013 : Pelatihan Basic Study Skill Universitas Hasanuddin

Pengalaman Organisasi

- Tahun 2006-2009 : Anggota Pramuka SMPN 25 Makassar

- Tahun 2007-2008 : Anggota Osis SMPN 25 Makassar

- Tahun 2009-2010 : Anggota Pramuka SMAN 21 Makassar

Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.

Makassar, 12 Oktober 2017

Ayu Lestari Agung


110

Lampiran 2 : Kuesioner Pra Penelitian

Kuesioner Pra Penelitian

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penelitian tentang “Loyalitas Konsumen (Customer

Loyalty)”, Saya mohon kesediaan bapak/ibu/saudara/i selaku nasabah Bank BNI

Kantor Cabang Mattoangin Makassar untuk berpartisipasi dalam mengisi

kuesioner pra penelitian ini dengan memberikan tanggapan atau jawaban atas

pertanyaan di bawah ini. Atas waktu dan kesediaannya saya ucapkan

terimakasih.

Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan.

 Menurut Anda apakah yang mempengaruhi kesetiaan anda sebagai

nasabah untuk tetap menabung di suatu bank? (Jawaban boleh lebih dari

satu)

Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction)

Kepercayaaan (Trust)

Citra Perusahaan (Corporate Image)

Kualitas Pelayanan (Service Quality)

Biaya Pengalihan (Switching Cost)

Harga (Price)
111

Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, CITRA PERUSAHAAN DAN


KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PT. BANK BNI
KANTOR CABANG MATTOANGIN MAKASSAR

Dengan hormat,

Saya mohon kesediaan bapak/ibu/saudara/i selaku nasabah Bank BNI

Kantor Cabang Mattoangin Makassar untuk berpartisipasi dalam mengisi

kuesioner penelitian ini dengan menjawab semua pertanyaan dengan cermat dan

teliti sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan memberikan hasil

yang diinginkan.

Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh informasi sebagai data primer

dalam penelitian. Informasi yang diperoleh dari kuesioner ini bersifat rahasia dan

hanya digunakan untuk kepentingan akademik. Atas waktu dan kesediaannya

saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Ayu Lestari Agung


112

A. Profil Responden

Berilah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan

Saya sebagai responden telah berusia ≥ 19 tahun dan telah menjadi nasabah

Bank BNI selama minimal 5 tahun. Jika Ya, silahkan lanjutkan ke pertanyaan

berikutnya.

1. Nama : ........................................ (boleh tidak diisi)

2. JenisKelamin : Laki-laki / Perempuan

3. Usia : 19-28 tahun

29-38 tahun

39-48 tahun

 49 tahun

4. Pendidikan : SMA/SMK

Diploma

Sarjana (S1)

Lainnya (sebutkan) ..................

5. Pekerjaan : Pelajar

Mahasiswa

PNS

Wiraswasta

Lainnya (sebutkan) ...............


113

B. Cara Pengisian

Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan persepsi anda mengenai

pernyataan berikut, dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang telah

disediakan. Berikut merupakan bobot pilihan jawaban :

STS → Sangat Tidak Setuju

TS → Tidak Setuju

ATS → Agak Tidak Setuju

N → Ragu-ragu

AS → Agak Setuju

S → Setuju

SS → Sangat Setuju

C. Item Pernyataan

Skala Ukur
Variabel Kualitas Pelayanan
STS TS ATS N AS S SS
Bukti Fisik (Tangibles)
1. Bank BNI memiliki tempat parkir
yang luas
2. Bank BNI memiliki ruang tunggu
yang nyaman
3. Karyawan Bank BNI berpenampilan
rapi dan sopan
Kehandalan (Realibility)
4. Karyawan bank BNI dapat
diandalkan dalam menangani
masalah yang dihadapi nasabah
Kesigapan (Responsiveness)
5. Karyawan Bank BNI selalu tanggap
114

dan cepat dalam melayani nasabah.


Jaminan dan Kepastian (Assurance)
6. Bank BNI memberikan rasa aman
terhadap nasabah saat melakukan
transaksi
7. Nasabah bisa dengan mudah
mengambil dananya setiap waktu
Empati (Empathy)
8. Karyawan Bank BNI dapat
memahami dengan baik semua
kebutuhan nasabah

Skala Ukur
Variabel Citra Perusahaan
STS TS ATS N AS S SS
Kepribadian (Personality)
9. Bank BNI memiliki
tanggung jawab sosial terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar.
Reputasi (Reputation)
10. Bank BNI memiliki nama besar yang
positif dimata nasabah
11. Bank BNI memiliki jaringan yang
luas, sehingga mempermudah
nasabah melakukan transaksi
perbankan dimanapun
Nilai (Value)
12. Kebijakan yang diterapkan oleh Bank
BNI memenuhi permintaan dan
keluhan nasabah.
13. Bank BNI sungguh-sungguh
mengutamakan kepentingan
nasabah
Identitas Perusahaan (Corporate Identity)
115

14. Bank BNI memiliki logo yang mudah


untuk dikenali
15. Kalimat “Melayani Negeri,
Kebanggaan Bangsa” mengingatkan
pada slogan Bank BNI

Skala Ukur
Variabel Kepercayaan
STS TS ATS N AS S SS
Kemampuan (Ability)
16. Pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki karyawan Bank BNI
menumbuhkan rasa kepercayaan
nasabah terhadap Bank BNI.
17. Karyawan Bank BNI menanggapi
keluhan dari nasabah dengan sangat
baik
Kebaikan (Benevolence)
18. Karyawan Bank BNI bersedia
membantu nasabah dengan tulus
Integritas (Integrity)
19. Kinerja Bank BNI telah sesuai
dengan harapan nasabah

Skala Ukur
Variabel Loyalitas
STS TS ATS N AS S SS
Melakukan pembelian berulang secara teratur
20. Saya senantiasa setia menjadi
nasabah Bank BNI.
Membeli antar lini produk dan jasa
21. Saya akan menggunakan produk lain
yang ditawarkan Bank BNI
Mereferensikan kepada orang lain
22. Saya merekomendasikan kepada
116

teman dan saudara untuk menjadi


nasabah di Bank BNI.
Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing
23. Saya tidak tertarik dengan produk
dan jasa sejenis di bank lain
117

Lampiran 4 : Data Tabulasi Kuesioner


Demografi Kualitas Pelayanan TOTAL Citra Perusahaan TOTAL Kepercayaan TOTAL Loyalitas TOTAL
No JK Umur Pen profesi X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y
1 1 1 3 2 6 7 7 6 6 6 6 6 50 6 7 6 6 7 7 6 45 6 6 7 6 25 7 5 6 6 24
2 1 1 3 2 5 5 6 6 6 7 6 5 46 6 7 6 7 6 6 6 44 7 6 6 6 25 6 5 5 4 20
3 1 1 3 2 5 5 6 6 6 6 5 7 46 6 6 6 5 5 6 7 41 6 6 6 6 24 4 6 6 4 20
4 2 1 3 2 6 6 6 6 6 6 6 6 48 4 5 5 6 6 6 6 38 7 6 6 7 26 5 5 6 6 22
5 2 1 3 2 7 5 7 6 6 6 5 5 47 5 6 6 5 5 6 6 39 5 6 5 6 22 6 5 5 5 21
6 2 1 3 2 4 7 6 4 4 5 6 5 41 4 6 7 4 5 3 7 36 3 3 3 4 13 4 4 6 3 17
7 1 1 3 2 6 6 7 5 5 5 4 5 43 4 5 6 7 7 6 5 40 6 4 6 5 21 6 5 5 4 20
8 2 1 3 3 3 6 7 7 7 6 6 7 49 6 6 6 6 5 6 6 41 6 6 6 7 25 6 5 5 6 22
9 1 2 3 5 6 5 5 5 6 6 6 6 45 6 7 7 6 6 5 5 42 7 7 7 6 27 6 6 7 6 25
10 1 1 3 2 6 7 6 6 5 5 5 6 46 5 7 7 7 6 5 5 42 5 6 6 6 23 5 6 5 7 23
11 2 1 3 2 3 5 7 6 5 6 6 5 43 5 6 6 6 6 6 4 39 6 6 6 5 23 6 4 5 4 19
12 2 1 3 2 5 7 7 7 6 6 7 7 52 7 7 6 6 6 7 6 45 7 6 6 6 25 6 6 6 6 24
13 1 3 1 4 5 6 7 6 6 6 6 6 48 6 6 6 7 7 6 6 44 4 6 6 6 22 7 3 7 4 21
14 2 1 3 2 5 7 7 6 6 7 7 7 52 6 6 6 6 6 6 7 43 7 7 6 6 26 6 5 6 5 22
15 1 1 3 5 7 7 7 6 7 7 7 7 55 7 7 7 7 6 7 5 46 7 7 6 7 27 7 6 7 6 26
16 1 3 3 3 6 7 7 7 6 7 7 7 54 5 7 6 7 7 7 5 44 7 7 7 6 27 7 7 7 6 27
17 2 1 3 2 7 7 7 7 7 7 6 7 55 7 7 7 7 6 7 6 47 7 6 7 7 27 7 7 7 6 27
18 2 1 3 4 5 7 7 7 5 6 6 6 49 5 6 7 6 6 7 6 43 6 6 6 6 24 5 5 6 4 20
19 2 2 3 4 6 6 7 6 5 6 6 7 49 6 6 6 6 6 7 5 42 6 6 7 6 25 6 6 6 5 23
20 2 1 1 1 5 7 7 6 5 7 6 6 49 6 6 7 6 7 6 4 42 6 6 6 7 25 6 5 5 4 20
21 2 1 1 1 4 7 7 6 5 5 7 6 47 6 7 6 5 7 6 3 40 7 7 6 6 26 6 5 5 4 20
22 1 1 3 2 6 6 6 6 5 6 6 6 47 7 6 5 6 7 7 5 43 5 6 5 6 22 6 6 6 5 23
23 1 1 3 2 6 6 6 6 4 5 5 5 43 5 6 6 4 7 6 4 38 5 5 4 4 18 4 5 5 4 18
24 2 1 3 2 6 6 7 4 4 6 6 6 45 5 6 6 5 6 4 5 37 5 5 5 6 21 5 6 5 5 21
25 2 1 3 2 6 5 7 7 5 6 6 7 49 7 6 6 6 7 7 7 46 7 5 6 5 23 5 5 5 4 19
26 2 2 3 5 2 6 6 6 6 7 7 6 46 6 7 6 6 7 7 7 46 6 6 6 6 24 7 5 6 6 24
27 2 3 3 3 6 6 6 6 6 6 7 6 49 6 7 6 6 6 6 6 43 6 7 6 6 25 6 6 6 6 24
28 1 1 3 2 6 7 6 6 7 6 7 7 52 6 6 7 6 6 6 6 43 6 6 6 6 24 7 6 6 6 25
29 2 4 3 5 6 6 6 6 6 6 6 6 48 6 6 6 6 6 6 6 42 6 6 6 6 24 6 6 6 6 24
30 2 1 3 2 3 6 6 6 6 6 6 6 45 5 6 6 6 5 6 6 40 6 6 6 6 24 6 5 5 5 21
31 1 1 3 2 2 6 6 5 5 6 6 5 41 4 5 6 4 5 6 6 36 5 5 6 6 22 6 5 4 4 19
32 1 1 3 2 6 7 5 5 4 5 4 5 41 4 4 6 6 4 5 6 35 6 6 5 6 23 4 5 4 4 17
118

33 2 1 2 2 6 7 6 6 6 6 6 6 49 6 6 7 6 6 6 6 43 6 6 6 6 24 6 6 6 6 24
34 1 1 3 2 5 6 6 6 6 6 5 5 45 5 6 5 6 5 6 6 39 5 6 5 5 21 5 5 5 3 18
35 1 1 3 2 6 6 6 7 5 6 7 5 48 5 6 6 5 6 7 4 39 5 6 6 5 22 7 6 7 5 25
36 1 1 3 4 6 6 7 6 6 6 6 4 47 4 6 7 6 5 7 6 41 6 5 6 5 22 6 6 6 3 21
37 1 1 3 2 7 7 7 6 6 6 6 6 51 5 5 6 6 6 6 5 39 6 6 6 6 24 5 5 6 6 22
38 1 2 3 4 6 7 7 6 6 6 6 5 49 5 5 6 6 6 7 7 42 6 6 6 7 25 6 5 7 6 24
39 2 1 3 3 6 7 7 7 7 7 7 6 54 6 7 7 7 7 7 7 48 6 7 6 7 26 7 7 7 4 25
40 1 3 4 3 6 6 6 6 6 6 6 6 48 5 6 6 6 6 6 6 41 6 6 6 6 24 6 6 6 2 20
41 1 1 1 5 6 6 7 6 6 6 6 6 49 6 6 6 6 6 7 6 43 6 6 6 6 24 6 6 6 6 24
42 2 1 3 4 2 6 6 6 6 6 6 5 43 4 5 5 4 4 3 4 29 5 5 6 6 22 6 3 5 3 17
43 1 2 3 4 3 6 7 6 6 7 6 6 47 7 7 5 6 6 7 7 45 6 6 6 6 24 6 5 5 3 19
44 2 1 1 1 4 7 7 6 5 6 5 2 42 6 6 6 2 6 6 6 38 6 6 6 6 24 5 4 4 2 15
45 2 2 3 4 6 6 6 6 6 6 6 6 48 6 6 7 7 7 6 7 46 6 7 7 7 27 6 5 6 2 19
46 2 1 1 5 6 6 6 6 6 6 6 6 48 6 6 6 6 6 6 6 42 6 6 6 6 24 5 6 5 5 21
47 1 1 3 2 6 7 7 6 6 6 6 6 50 6 6 6 6 6 7 6 43 6 6 7 6 25 6 6 6 5 23
48 2 1 3 2 6 6 6 7 7 6 5 6 49 5 6 6 5 5 6 5 38 6 6 6 6 24 5 5 6 4 20
49 2 1 2 4 6 6 6 6 6 6 6 6 48 6 6 6 5 5 5 5 38 6 6 6 6 24 5 5 5 6 21
50 2 1 3 2 4 6 6 6 6 6 6 6 46 5 6 6 5 5 6 6 39 6 6 6 5 23 6 5 5 4 20
51 2 2 3 5 6 7 6 4 2 5 6 4 40 6 4 5 4 5 6 6 36 4 4 5 4 17 4 4 4 3 15
52 1 1 3 4 2 6 6 6 6 5 6 4 41 5 6 6 6 5 6 5 39 5 5 6 4 20 6 4 6 5 21
53 2 1 2 4 4 7 7 6 6 7 6 6 49 6 6 6 6 6 6 7 43 6 6 6 6 24 6 5 6 5 22
54 1 1 3 2 6 6 6 6 6 6 6 6 48 4 6 6 6 6 6 5 39 6 6 6 4 22 4 5 5 4 18
55 1 2 3 4 5 6 6 6 7 7 6 6 49 7 7 7 6 7 6 7 47 7 6 7 7 27 7 7 6 7 27
56 1 2 4 5 6 6 6 6 6 6 6 6 48 6 6 6 6 6 6 6 42 6 6 6 6 24 6 6 6 6 24
57 1 2 4 5 7 6 7 6 6 6 6 6 50 6 6 6 6 6 6 6 42 6 6 6 6 24 6 6 6 6 24
58 1 2 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 48 6 6 6 6 6 6 6 42 6 6 6 6 24 6 6 6 6 24
59 1 3 3 3 6 7 7 6 6 7 6 7 52 6 7 7 6 6 6 7 45 7 6 6 6 25 6 6 6 6 24
60 1 2 3 5 7 6 6 6 7 6 6 6 50 6 7 6 6 7 6 6 44 6 7 6 6 25 6 6 7 7 26
61 1 3 3 5 6 6 6 6 7 6 7 6 50 6 7 7 7 6 6 6 45 7 6 7 7 27 7 7 6 6 26
62 1 3 3 5 6 6 7 7 7 7 7 7 54 6 6 7 6 7 6 6 44 7 6 7 6 26 7 7 7 7 28
63 2 1 3 2 6 6 6 6 5 6 6 6 47 6 6 7 6 7 7 6 45 6 6 7 6 25 6 6 7 5 24
64 2 1 2 3 7 7 7 6 6 6 6 6 51 6 7 7 7 7 7 7 48 7 7 6 7 27 7 6 7 5 25
65 2 2 3 5 7 7 6 7 7 7 6 7 54 7 6 7 6 7 6 7 46 7 7 6 7 27 6 6 6 6 24
119

66 1 1 3 4 5 6 7 6 6 6 6 6 48 7 6 6 5 6 7 6 43 6 6 5 5 22 6 5 6 3 20
67 2 1 2 5 3 6 5 6 5 5 5 5 40 6 6 5 6 6 7 7 43 5 5 5 4 19 5 6 6 6 23
68 1 1 3 2 3 4 6 6 5 6 5 6 41 5 6 6 5 5 6 6 39 6 6 5 6 23 6 4 6 6 22
69 1 1 3 5 6 7 7 7 7 7 7 7 55 6 6 6 6 6 6 6 42 7 6 6 6 25 7 7 7 7 28
70 2 2 3 3 5 7 7 7 7 6 6 7 52 6 6 6 6 6 6 6 42 7 6 6 7 26 6 6 6 6 24
71 2 2 3 5 5 7 7 7 6 7 6 6 51 7 6 7 6 7 7 7 47 7 6 6 7 26 6 6 7 6 25
72 2 1 3 2 6 7 7 6 6 7 7 7 53 6 6 7 7 6 7 7 46 6 7 7 7 27 6 6 6 6 24
73 1 1 3 2 6 7 7 7 6 7 7 7 54 6 6 7 7 7 6 7 46 7 6 6 7 26 6 6 6 6 24
74 2 1 3 5 6 7 7 6 7 7 6 6 52 7 7 6 6 7 7 7 47 7 6 6 6 25 6 6 6 6 24
75 2 2 2 5 6 7 6 7 7 7 6 6 52 7 7 7 7 7 6 7 48 7 6 7 7 27 6 6 6 6 24
76 1 1 3 2 7 7 7 6 6 6 5 5 49 5 6 6 5 5 6 5 38 5 5 5 4 19 4 4 5 4 17
77 2 1 3 2 6 7 6 6 6 6 6 5 48 6 6 6 6 6 7 6 43 6 6 7 6 25 6 6 6 5 23
78 1 1 2 3 6 7 7 6 6 6 5 6 49 6 6 6 6 6 7 6 43 6 6 6 6 24 6 5 6 5 22
79 1 1 3 2 5 6 7 6 7 7 6 7 51 6 7 6 6 7 7 7 46 7 6 7 6 26 7 5 5 5 22
80 2 1 3 5 3 5 6 5 5 5 4 5 38 4 4 5 5 4 3 3 28 3 4 4 5 16 5 4 5 2 16
81 1 1 1 4 4 6 6 7 7 4 4 6 44 7 6 1 6 6 5 5 36 6 6 7 7 26 6 5 6 6 23
82 2 1 3 2 2 6 6 5 5 6 7 5 42 5 5 6 6 4 5 3 34 5 6 6 4 21 5 6 3 3 17
83 2 1 3 3 6 6 5 6 7 6 6 6 48 7 6 6 6 4 5 6 40 6 7 6 5 24 6 5 6 6 23
84 1 2 3 2 5 6 5 5 6 6 6 6 45 5 6 5 6 7 6 6 41 5 6 6 6 23 6 5 6 5 22
85 1 2 3 4 6 6 5 7 7 6 6 5 48 6 6 7 6 7 7 6 45 6 7 4 6 23 6 7 5 6 24
86 2 1 4 5 4 6 7 6 6 5 6 6 46 6 6 6 6 6 7 7 44 6 6 6 7 25 4 6 6 5 21
87 2 1 2 5 6 7 7 6 6 6 6 6 50 6 7 7 6 6 7 6 45 6 6 6 7 25 7 4 7 5 23
88 2 1 2 5 6 6 6 7 6 6 6 6 49 7 6 7 7 5 7 6 45 6 6 6 6 24 6 5 5 2 18
89 2 1 3 4 5 7 7 6 7 5 6 6 49 6 6 6 6 6 7 7 44 6 6 6 6 24 4 6 6 4 20
90 2 1 3 4 6 6 6 6 6 6 6 6 48 6 6 6 6 6 6 6 42 6 6 6 6 24 6 6 6 6 24
91 1 1 3 2 6 5 6 7 6 6 6 6 48 6 6 6 6 7 6 6 43 6 7 6 6 25 6 6 7 5 24
92 2 1 3 2 6 6 6 6 5 5 5 6 45 4 5 6 5 5 6 6 37 6 6 5 6 23 7 6 6 5 24
93 2 2 3 3 6 5 6 6 7 6 6 6 48 5 6 6 6 6 7 6 42 6 7 6 7 26 6 6 6 6 24
94 1 1 3 2 2 6 6 5 5 6 6 5 41 4 5 6 4 5 6 6 36 5 5 6 6 22 6 5 4 4 19
95 1 1 3 4 3 6 7 6 6 6 7 4 45 5 6 6 6 5 6 5 39 5 5 6 4 20 6 4 6 4 20
96 1 1 3 2 6 7 7 6 6 6 6 6 50 6 6 6 6 6 7 6 43 6 6 7 5 24 6 6 6 5 23
97 2 1 4 5 4 6 6 6 6 5 6 6 45 6 6 6 6 6 7 7 44 6 6 6 7 25 4 6 6 6 22
98 1 1 3 2 6 5 6 7 6 6 6 6 48 6 6 6 6 7 6 6 43 6 6 6 6 24 6 6 7 5 24
99 1 2 3 4 6 6 5 7 7 6 6 5 48 6 6 7 6 7 7 6 45 6 7 4 6 23 6 7 5 5 23
100 2 2 3 4 3 6 7 4 6 6 7 5 44 4 5 7 5 6 5 5 37 5 6 5 6 22 5 4 5 4 18
120

Lampiran 5 : Data Uji Validitas

Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X1)

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7X1.8 TOTAL
X1
Pearson Correlation 1 .248* .079 .258** .197* .176 -.005 .324** .614**
X1.1 Sig. (2-tailed) .013 .437 .010 .050 .081 .960 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .248* 1 .371** .077 .057 .186 .232* .122 .461**
X1.2 Sig. (2-tailed) .013 .000 .444 .572 .064 .020 .228 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .079 .371** 1 .136 .067 .315** .235* .213* .446**
X1.3 Sig. (2-tailed) .437 .000 .176 .506 .001 .019 .033 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .258** .077 .136 1 .567** .326** .155 .391** .614**
X1.4 Sig. (2-tailed) .010 .444 .176 .000 .001 .122 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .197* .057 .067 .567** 1 .424** .257** .421** .640**
X1.5 Sig. (2-tailed) .050 .572 .506 .000 .000 .010 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .176 .186 .315** .326** .424** 1 .524** .402** .661**
X1.6 Sig. (2-tailed) .081 .064 .001 .001 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation -.005 .232* .235* .155 .257** .524** 1 .315** .509**
X1.7 Sig. (2-tailed) .960 .020 .019 .122 .010 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .324** .122 .213* .391** .421** .402** .315** 1 .693**
X1.8 Sig. (2-tailed) .001 .228 .033 .000 .000 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .614** .461** .446** .614** .640** .661** .509** .693** 1
TOTAL
X1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
121

Uji Validitas Citra Perusahaan (X2)

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 TOTAL
X2
** ** ** ** **
Pearson Correlation 1 .555 .065 .357 .446 .438 .375 .709**
X2.1 Sig. (2-tailed) .000 .524 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .555** 1 .277** .406** .500** .374** .256* .707**
X2.2 Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .000 .000 .010 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
** * * *
Pearson Correlation .065 .277 1 .239 .223 .192 .218 .468**
X2.3 Sig. (2-tailed) .524 .005 .017 .026 .056 .030 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** * ** ** *
Pearson Correlation .357 .406 .239 1 .387 .368 .239 .648**
X2.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .017 .000 .000 .016 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .446** .500** .223* .387** 1 .477** .274** .715**
X2.5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .026 .000 .000 .006 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
Pearson Correlation .438 .374 .192 .368 .477 1 .406 .718**
X2.6 Sig. (2-tailed) .000 .000 .056 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .375** .256* .218* .239* .274** .406** 1 .628**
X2.7 Sig. (2-tailed) .000 .010 .030 .016 .006 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .709 .707 .468 .648 .715 .718 .628 1
TOTAL
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
X2
N 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
122

Uji Validitas Kepercayaan (X3)

Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 TOTAL X3
** ** **
Pearson Correlation 1 .597 .568 .547 .856**
X3.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .597** 1 .387** .549** .785**
X3.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .568** .387** 1 .422** .740**
X3.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .547 .549**
**
.422 **
1 .802**
X3.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .856 .785**
**
.740 .802**
**
1
TOTAL X3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Validitas Loyalitas (Y)

Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 TOTAL Y
** ** **
Pearson Correlation 1 .281 .471 .350 .667**
Y.1 Sig. (2-tailed) .005 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .281** 1 .366** .526** .725**
Y.2 Sig. (2-tailed) .005 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .471** .366**
1 .480** .748**
Y.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .350** **
.526 .480 **
1 .839**
Y.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Pearson Correlation .667** .725** .748** .839** 1
TOTAL Y Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
123

Lampiran 6 : Data Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas Kualitas Pelayanan (X1)

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha N of
Alpha Based on Items
Standardized Items
.697 .730 8

Uji Reliabilitas Citra Perusahaan (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha N of
Alpha Based on Items
Standardized Items
.776 .780 7

Uji Reliabilitas Kepercayaan (X3)

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha N of
Alpha Based on Items
Standardized Items
.807 .807 4

Uji Reliabilitas Loyalitas (Y)

Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha N of
Alpha Based on Items
Standardized Items
.728 .737 4

Anda mungkin juga menyukai