Anda di halaman 1dari 160

USULAN RENCANA PENELITIAN

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS


DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Kasus Pada Perwakilan BPKP Provinsi Sul-Sel)

Oleh :
A.Siti Hardiyanti Eka Sari Putri A.R
Stb. 02320160085
Jurusan/Prodi Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi, Akuntabilitas

Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit .

(Studi Kasus Pada Perwakilan Bpkp Provinsi Sul-Sel)

Nama Mahasiswa : A. Siti Hardiyanti Eka Sari Putri A.R

Stambuk : 02320160085

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan/Prodi : Akuntansi

Konsentrasi : Auditing

MENYETUJUI :

Pembimbing I

Dr. Hajering, SE., M. Ak.,Ak Tanggal : ……………..........

Pembimbing II

Subhan, S.E.,M.Ak Tanggal : ……………......….


PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : A. Siti Hardiyanti Eka Sari Putri A.R
NIM : 023 2016 0085
Jurusan / Prodi : Akuntansi/Auditing
Alamat : Btn Sakinah Blok D11no.3
dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul:
PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS
DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
Adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam
naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan
daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah ini dapat
dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Makassar, 27 Februari 2023


Yang menyatakan,

A. Siti Hardiyanti Eka Sari Putri A.R


02320160085

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil Alamin. Segala puji dan syukur tiada hentinya peneliti


panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan keagunan-Nya telah melimpahkan
segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI,
AKUNTABILITAS
DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT” sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia.
Berbagai kesulitan telah dilewati dalam rangka penyusunan skripsi ini, namun
berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak terkhusus Ibundaku tercinta Nyawisri
sehingga akhirnya skripsi ini dapat selesai. Pada kesempatan ini ijinkanlah peneliti
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada :
1. Ayahanda H. M. Mokhtar Noer Jaya, S.E., M.Si. Selaku Ketua Yayasan Wakaf
Universitas Muslim Indonesia
2. Bapak Prof. Dr. Basri Modding, M.Si. selaku Rektor Universitas Muslim
Indonesia.
3. Bapak Prof. Dr. Mursalim, ASEAN CPA.,SE., M.Si.,AKT., CA., CPAI., CPA.,
CSP., CSRS., CSRA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muslim Indonesia.
4. Bapak Dr. syamsuri Rahim, SE., SIP., M.Si., Ak., CA., CPA selaku ketua jurusan
Akuntansi dan Ibu Fifi Nurafifah Ibrahim, SE.,M.Ak selaku sekertaris Jurusan
Akuntansi.
5. Bapak Dr. Hajering, SE., M. Ak.,Ak selaku pembimbing I dan Bapak Subhan,
S.E.,M.Ak selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran dan pengertian
membimbing peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini mulai dari pemilihan judul,
pelaksanaan penelitian, sampai dengan penyelesaian skripsi ini.
6. Kepada Bapak Dr. Hajering, SE., M.AK.,AK dan Bapak Subhan, S.E.,M.AK
selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, masukan, dan koreksi mulai
dari awal sampai selesainya skripsi ini.
7. Terima Kasih untuk Mama tercinta yang sampai sekarang Selalu memberikan doa
yang tiada hentinya dalam mengiringi langkah kehidupan ini.
8. Seluruh dosen dan staf fakultas ekonomi dan bisnis universitas muslim Indonesia

iv
9. Semua keluarga yang selalu memberikan doa, semangat dan dukungan moril
maupun materil dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatku sekaligus teman seperjuangan Ratna Ayu Julianasari dan
Muthia Ajeng
11. Kakak Muh Anugerah Bintang Tenggara S.T M.T telah meluangkan waktunya
dalam proses penyelesaian skripsi ini.
12. Rekan-rekan B3 Akuntansi semoga tercapai segala impian.
13. Terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah memberikan
sumbangsih baik berupa materi, tenaga, dan pikiran sehingga proses pembuatan
skripsi ini berjalan dengan lancar.
Peneliti menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kemampuan peneliti. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun yang dapat dijadikan sebagai bahan
masukan bagi peneliti demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa bersama
kita dan meridhoi jalan hidup kita. Amin.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Makassar, 27 Februari 2023


Yang menyatakan,

A. Siti Hardiyanti Eka Sari Putri A.R


02320160085

v
ABSTRAK

A. Siti Hardiyanti Eka Sari Putri A.R. 02320160085. Pengaruh Pengalaman Kerja,
Kompetensi, Akuntabilitas Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Pembimbing : Dr.Hajering, SE., M. AK.,AK dan Subhan, S.E.,M.AK

Penelitian ini bertujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh


pengalaman kerja, kompetensi, akuntabilitas dan etika auditor terhadap kualitas audit
pada kantor BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan


data primer yang diperoleh dari karyawan yang bekerja di Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan. Metode pengambilan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan pada 60 karyawan.
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sensus yang di mana peneliti
mengambil seluruh sampel yang berada dalam populasi. Jadi jumlah sampel sebanyak
60 orang. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dan
program IBM SPSS (Statistical Package for Social Sciences) 26 for windows.

Berdasarkan analisis yang telah di lakukan bahwa hasil Pengalaman kerja,


Kompetensi, Akuntabilitas, dan Etika Auditor berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas audit pada kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) Provinsi Sulawesi Selatan.

Kata kunci: Pengalaman Kerja, Kompetensi, Akuntabilitas dan Etika Auditor.

vi
ABSTRACT
A. Siti Hardiyanti Eka Sari Putri A.R. 02320160085. Effect of Work Experience,
Competence, Accountability and Auditor Ethics on Audit Quality. Supervisors:
Dr.Hajering, SE., M. AK.,AK dan Subhan, S.E.,M.AK

This study aims This study aims to determine the effect of work experience,
competence, accountability and auditor ethics on audit quality at the BPKP office in
South Sulawesi Province.

This research is a type of quantitative research using primary data obtained


from employees who work at the Financial and Development Supervisory Board of
South Sulawesi Province. The data collection method was carried out using a
questionnaire distributed to 60 employees. The sampling technique uses the census
method in which researchers take all samples in the population. So the number of
samples is 60 people. Data analysis techniques were performed using descriptive
statistical analysis and the IBM SPSS (Statistical Package for Social Sciences) 26 for
windows program.

Based on the analysis that has been done, the results of work experience,
competence, accountability, and auditor ethics have a positive and significant effect
on audit quality at the office of the Financial and Development Supervisory Agency
(BPKP) in South Sulawesi Province.

Keywords: Work Experience, Competence, Accountability and Auditor Ethics.

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.................................................................i


DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iiii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................v
I. PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................11
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................11
D. Manfaat Penelitian............................................................................................12
II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................13
A. Landasan Teori.................................................................................................13
B. Kajian Teori......................................................................................................14
C. Penelitian Terdahulu.........................................................................................18
D. Kerangka Pemikiran.........................................................................................23
E. Hipotesis...........................................................................................................23
III. METODE PENELITIAN……..............................................................................32
A. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................................28
B. Populasi dan sampel.........................................................................................29
C. Jenis dan sumber data.......................................................................................29
D. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................30
E. Metode analisis data.........................................................................................30
F. Definisi Operasional Dan Pengkuran Variabel................................................37
IV. PELAKSANAAN PENELITIAN.........................................................................42
A. Jadwal penelitian..............................................................................................42
B. Perkiraan biaya.................................................................................................43
C. Sistematika penulisan.......................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

Gambar 1. Kerangka Konseptual...........................................................................................23


Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan............45
Gambar 3. Hasil Uji Normalitas.............................................................................................65
Gambar 4. Hasil Uji Heterokedastisitas.................................................................................67
DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

Tabel 1. Peneliti terdahulu.....................................................................................................18


Tabel 2. Skala Likert..............................................................................................................31
Tabel 3. Pengukuran Operasional Variabel............................................................................41
Tabel 4. Distribusi dan Pengambilan Kuesioner....................................................................50
Tabel 5. Karakteristik Berdasarkan Umur Responden............................................................50
Tabel 6. Karakteristik Berdasarkan Umur Responden............................................................51
Tabel 7. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan........................................................51
Tabel 8. Karakteristik Berdasarkan Jabatan...........................................................................52
Tabel 9. Karakteristik Berdasarkan Lama Jabatan.................................................................53
Tabel 10. Karakteristik Berdasarkan Penyusunan Anggaran..................................................53
Tabel 11. Analisis Statistik Deskriptif....................................................................................54
Tabel 12. Tanggapan Responden Mengenai Pengalaman Kerja.............................................56
Tabel 13. Tanggapan Responden Mengenai Kompetensi.......................................................57
Tabel 14. Tanggapan Responden Mengenai Akuntabilitas.....................................................58
Tabel 15. Tanggapan Responden Mengenai Etika Auditor....................................................59
Tabel 16. Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Audit...................................................60
Tabel 17. Hasil Uji Validitas..................................................................................................62
Tabel 18. Hasil Uji Reliabilitas..............................................................................................63
Tabel 19. Hasil Uji Multikolinieritas......................................................................................66
Tabel 20. Model Persamaan Regresi......................................................................................68
Tabel 21. Hasil Uji R2...........................................................................................................70
Tabel 22. Hasil Uji Parsial (Uji t)...........................................................................................71
Tabel 23. Hasil Uji Simultan (Uji F)......................................................................................73

x
DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman


LAMPIRAN 1 DATA KUESIONER PENELITI .............................................................97
LAMPIRAN 2 IDENTITAS RESPONDEN DAN DAFTAR PERNYATAAN
PENELITIAN.......................................................................................................................99
LAMPIRAN 3 DATA MENTAH......................................................................................108
LAMPIRAN 4 HASIL PENELITIAN..............................................................................119

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningkatnya tuntutan warga  atas penyelenggaraan pemerintah yang bersih,

adil, transparan, dan  akuntabel harus disikapi dengan serius dan sistematis oleh

pemerintah. Negara yang dikelola oleh pemerintah meliputi dana yang cukup besar

jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan

pemerintah seharusnya didukung dengan suatu pengawasan yang cukup tangguh

guna menjamin pendistribusian dana dapat dipertanggungjawabkan. terdapat tiga

aspek utama yang mendukung terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, yaitu

pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan. sesuai dengan Peraturan Pemerintah

No. 60 Tahun 2008 tentang “sistem pengendalian intern pemerintah, pelaksanaan

pengendalian intern dilaksanakan oleh Aparat pengawasan Intern Pemerintah

(APIP), yaitu Badan pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat

Jenderal, Inspektorat Provinsi, dan  Inspektorat Kota”.

Salah satu unit yang melakukan pemeriksaan/audit dalam pemerintahan

artinya Badan pengawasan Keuangan dan  Pembangunan (BPKP). BPKP mempunyai

tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan keuangan dan  pembangunan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. berdasarkan website

resmi BPKP tahun 2014, “BPKP dalam melaksanakan kegiatannya bisa


dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu audit, konsultasi, asistensi, dan 

evaluasi”.

Pada penyelenggaraan pemerintahan saat ini masih ada yang belum siap

dengan sistem pemerintahan yang baru untuk menyelenggarakan pemerintahan sesuai

dengan tata kelola pemerintahan yang baik. banyak terjadi masalah yang berkaitan

dengan persoalan korupsi, hal ini dibuktikan dengan kasus yang terjadi di proyek

kantor Balai Benih Ikan (BBI) di Kecamatan Amali, Kabupaten Bone (www.berita

kotamakassar.com). terdapat temuan kasus korupsi oleh Badan Pengawas Keuangan

dan  Pembangunan (BPKP) yang melibatkan Asisten I Pemerintah Kabupaten Bone.

Hasil audit yang dilakukan BPKP Sulsel, Andi Nurman Amal selaku terdakwa

terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dalam proyek

Pembangunan kantor BBI saat ia menjabat menjadi kepala Dinas Kelautan dan

Perikanan Kab. Bone yang menimbulkan adanya kerugian Negara. Tentu saja hal ini

merupakan tantangan nyata bagi auditor BPKP Sulsel untuk terus meningkatkan

kinerjanya dimana tidak dipungkiri bahwa hal yang sama mungkin juga atau bahkan

dapat terjadi di instansi lainnya di Indonesia khususnya pada Sulawesi Selatan hanya

karena faktor momentum, waktu dan kesempatan.

Lemahnya pengawasan pada penyelenggaraan pemerintahan ialah salah satu

terjadinya ketidakefisienan dan  ketidakefektifan penyelenggaraan pemerintahan dan

tentunya berdampak pada pemborosan anggaran dan  keuangan Negara. oleh karena

itu, sangatlah penting bagi pemerintah untuk meningkatkan pengawasan dan kontrol

terhadap pelaksanaan keuangan dan  pembangunan di Negara ini.

2
Auditor BPKP sebagai auditor yang melakukan investigasi atas permintaan

berasal Presiden dan  BUMN memiliki tanggung jawab besar yaitu menciptakan

proses tata kelola pemerintahan yang baik, bebas Korupsi, kolusi serta Nepotisme

(KKN) serta penerapan sistem pengendalian manajemen. Hal tadi akan berdampak

pada tugas BPKP yang akan sama menggunakan auditor internal. dari Mardiasmo

(2005:193) “audit internal ialah audit yang dilakukan oleh unit pemeriksa yang

merupakan bagian asal organisasi yang diawasi”.

Auditor intern pemerintah dalam hal ini BPKP diperlukan dapat

menyampaikan sumbangan bagi perbaikan efisiensi serta efektifitas dalam rangka

peningkatan kinerja organisasi. menggunakan demikian, auditor intern pemerintah

memegang peranan yang sangat penting pada proses terciptanya akuntabilitas dan 

transparansi pengelolaan keuangan serta pembangunan Negara. 

Audit internal adalah salah satu bentuk upaya dalam mencegah terjadinya

penyelewengan dan  penyalahgunaan aset-aset Negara. dalam Agoes serta I Cenik,

(2009:156) disebutkan bahwa “fungsi audit internal untuk keseluruhan organisasi

eksekutif pemerintahan dilakukan oleh BPKP”. BPKP menjadi auditor intern

pemerintah, tentu kualitas kerja auditornya secara langsung akan memengaruhi

kualitas audit dan  juga akan mempengaruhi tepat atau tidaknya keputusan yang akan

diambil. 

Profesi auditor merupakan pekerjaan terpercaya bagi perusahaan dan

masyarakat. untuk menunjang profesionalismenya, auditor harus mengikuti standar

auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam

3
menjalankan tugasnya, antara lain standar umum, standar kerja lapangan dan  standar

pelaporan. standar umum  harus dimiliki oleh auditor dan memiliki keahlian teknis

dan  pendidikan yang cukup bagi auditor untuk melaksanakan prosedur audit, yang

mencerminkan kualitas pribadi (Agoes, s, 2009). Standar kerja lapangan dan  standar

pelaporan mengontrol auditor dalam hal pengumpulan data dan aktivitas lain yang

dilakukan selama periode audit, sehingga auditor secara umum  berterima kasih dan 

melaporkan laporan keuangan. (Mulyadi, 2017: 25). Mathius (2016: 80),

menggambarkan bahwa Kualitas merupakan produk atau layanan yang memenuhi

atau melebihi harapan pelanggan sesuai harga yang dibayarkan oleh pelanggan. di

sisi lain, kualitas audit adalah kemungkinan seseorang auditor akan menemukan

kesalahan atau kecurangan yang terjadi pada sistem akuntansi pelanggan. Kualitas

terima audit dapat diukur dengan menggunakan indikator kualitas berimbang

(finansial dan non finansial) dalam empat kategori: input, proses, hasil, dan konteks.

Demi mewujudkan kualitas audit yang baik tentunya seseorang auditor harus

memperhatikan beberapa faktor penting untuk menunjang kualitas hasil kerjanya.

Faktor yang mempengaruhi kualias auditor adalah pengalaman kerja. Augustine et al

(2014) Pengalaman kerja adalah pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh

seorang dari waktu ke waktu. yang diasumsikan bahwa kualitas audit akan meningkat

Jika auditor bekerja berulang kali dalam jangka saat yang lama.

Irwanti dan Andi (2016) Auditor harus memiliki pengalaman yang cukup

untuk membuat keputusan atas laporan audit. Pengalaman Audit tersebut secara

empiris dibuktikan oleh pihak yang sudah melaksanakan prosedur audit terkait

4
dengan pemberian opini atas laporan audit. Pengalaman di sini disebabkan oleh

penelaahan atas laporan keuangan ditinjau dari pengalaman waktu dan jumlah tugas

yang dilakukan. Semakin banyak auditor yang melaksanakan audit laporan keuangan,

semakin tinggi tingkat kualitasnya.

Adapun faktor lain yang mensugesti kualitas audit ialah kompetensi audit,

dimana pada Putra (2012), kompetensi auditor merupakan kualifikasi yang

dibutuhkan auditor buat melaksanakan audit dengan sahih. Auditor wajib  memiliki

kompetensi, kecermatan dan  kehati-hatian dalam menemukan pelanggaran. untuk

dapat membuat audit yang berkualitas seorang auditor wajib  mempunyai kompetensi

dalam aplikasi pengauditan Wardhani (2018) menyatakan bahwa Kompetensi sebagai

seorang auditor yang mempunyai pengetahuan dan  keterampilan yang luas

ditunjukkan dengan pengalaman melakukan proses audit yang lebih baik.

Kompetensi auditor adalah kemampuan seorang auditor buat menerapkan

pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimilikinya pada melakukan proses audit

sehingga auditor bisa melakukan audit dengan lebih teliti, cermat, dan  objektif.

(Imansari et al., 2016) :” Kompetensi auditor ialah kualifikasi yang diharapkan oleh

seorang auditor untuk melaksanakan audit dengan baik, dan ketika melakukan audit,

auditor tersebut memiliki kualifikasi pribadi yang baik di bidangnya masing- masing,

Kompetensi yang sesuai dan  keahlian khusus”.

Faktor yang lain dapat mempengaruhi kualitas audit adalah Akuntabilitas.

Akuntabilitas adalah faktor penting bagi auditor buat menjalankan profesinya Faktor

yang juga bisa mempengaruhi kualitas audit artinya akuntabilitas atau rasa

5
kebertanggungjawaban. Andre Ruchiyat (2008) pada Martini (2011) mendefinisikan

akuntabilitas sebagai suatu keadaan yang dapat dipertanggungjawabkan, bertanggung

jawab dan  akuntabel. Auditor dituntut untuk mempertahankan kepercayaan yang

telah diberikan kepadanya dengan menjaga dan  mempertahankan akuntabilitasnya.

dengan mempertahankan akuntabilitasnya, maka diharapkan kualitas audit yang

didapatkan auditor sebagai baik.

Faktor yang lain dapat mensugesti kualitas audit adalah Etika Auditor. Etika

Auditor merupakan faktor krusial bagi auditor untuk menjalankan

profesinya berdasarkan Arens (2017: 90) etika (ethics) Itu dapat didefinisikan secara

luas pada serangkaian prinsip dan  nilai moral. Setiap orang mempunyai serangkaian

nilai seperti itu, bahkan Bila kita tidak memperhatikannya atau secara eksplisit. Para

filsuf, kelompok kepercayaan , dan  grup lain telah mendefinisikan serangkaian

prinsip dan  nilai moral ini menggunakan cara yang tidak selaras.

Pada situasi seperti di atas, tidak sedikit auditor yang lebih menentukan

kepentingan pribadi mereka, sehingga terjadilah penyimpangan dan  pelanggaran

standar audit dan  kode etik auditor, seperti beberapa masalah yang terjadi di auditor

pemerintah yaitu Kasus oknum Auditor Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) mengaku menerima duit dari anggaran kegiatan joint audit

pengawasan dan pemeriksaan di Kemendikbud. Oknum tersebut mengaku sudah

mengembalikan duit ke KPK. Oknum tersebut saat bersaksi untuk terdakwa mantan

pejabat Kemendikbud mengaku bersalah dengan penerimaan duit dalam kegiatan

wasrik sertifikasi guru (sergu) di Inspektorat IV Kemendikbud, duit yang di

6
kembalikan sebesar Rp 48 juta. Menurutnya ada 10 auditor BPKP yang ikut dalam

joint audit. Mereka bertugas untuk 6 program, diantaranya penyusunan SOP wasrik

dan penyusunan monitoring dan evaluasi sertifkasi guru. Adanya aliran duit ke

auditor BPKP juga terungkap dalam persidangan dengan saksi Bendahara

Pengeluaran Pembantu Inspektorat l Kemendikbud, pada tanggal 11 Juli 2013.

Oknum pejabat Kemendikbud didakwa memperkaya diri sendiri dan orang lain

dengan memerintahkan pencairan anggaran dan menerima biaya perjalanan dinas

yang tidak dilaksanakan dan memerintahkan pemotongan 5% atas biaya yang

diterima para peserta pada program kegiatan joint audit inspektorat I, II, III, IV dan

investigasi Itjen Depdiknas tahun anggaran 2009. Dari perbuatannya, oknum tersebut

memperkaya diri sendiri yakni Rp 1.103 Miliar. Total kerugian keuangan Negara

dalam kasus ini mencapai Rp36.484 Miliar.

Dalam kasus ini telah terjadi pelanggaran kode etik Aparat Pengawas Internal

Pemerintah (APIP) dan standar audit APIP oleh auditor BPKP, seharusnya auditor

tersebut menjunjung tinggi nilai- nilai kejujuran dan objektifitas dan independensi

dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang auditor yang professional. Tidak

diperkenankan auditor menerima sejumlah uang untuk menutup- nutupi suatu

kecurangan apalagi ikut „merancang‟ agar kecurangan tersebut tidak terbaca oleh

mata hukum adalah aturan etika dan undang-undang yang harus dipatuhi oleh

auditor.

Kasus suap yang terjadi pada fenomena diatas dapat mengakibatkan keraguan

masyarakat terhadap kualitas audit. Jika kualitas audit sektor publik tinggi maka akan

7
didapatkan laporan keuangan yang dapat dianggap sebagai dasar pengambilan

keputusan (Irawati, 2011). Sementara itu, Jika kualitas audit sektor publik rendah

maka akan menyampaikan informasi terhadap lembaga pemerintah untuk melakukan

penyimpangan penggunaan aturan (Queena, 2012) pada Eveline (2015). oleh karena

itu, auditor harus meningkatkan kualitas audit untuk menjaga kepercayaan  rakyat.

Auditor dituntut untuk memiliki tanggung jawab serta profesionalisme dalam

menjalankan usahanya, karena peran auditor sangat penting bagi manusia pada dunia

bisnis Auditor harus menjaga organisasi, profesi, masyarakat tempat mereka bekerja

dan  standar etika perilakunya. (Anni, 2004).

Semua auditor dapat menghindari situasi persaingan tidak sehat dengan

berpegang pada etika profesi yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Pengalaman kerja pemeriksa adalah pengalaman dibidang pemeriksaan yang dimiliki

auditor pada melakukan audit dari segi lamanya bekerja menjadi auditor dan 

banyaknya pemeriksaan yang telah dilaksanakan (Nugraha, 2012).

Penelitian yang dilakukan Slamet (2011) dan  didukung yang akan terjadi

empiris Sembiring (2012), Sukriah (2009), Martini (2011), Aini (2009) serta Syafitri

(2014) mengatakan pengalaman auditor akan terus semakin tinggi sejalan dengan

makin banyaknya pemeriksaan yang dilakukan, sehingga menambah dan 

memperluas pengetahuan pada bidang auditing. Liana (2014) menyatakan bahwa

pengalaman tidak berpengaruh pada keahlian auditor, sehingga pengalaman tidak

berpengaruh pula pada kualitas auditor.

8
Kompetensi adalah kualifikasi yang dimiliki oleh pemeriksa dalam

melaksanakan pemeriksaan dengan benar (Rai, 2008). Auditor perlu kompetensi

untuk meningkatkan relevansi laporan keuangan. Alim (2007) menemukan bahwa

meningkat kompetensi pemeriksa, kualitas yang akan terjadi pemeriksaan akan

semakin baik. Pendapat ini didukung oleh hasil penelitian Putra (2012), Yusri (2012),

Arisanti (2012), Ningsih (2013), Pratiwi (2013), Efendy (2010), Subhan (2011), dan

Septriani (2011) secara empiris menemukan bahwa kompetensi auditor

mempengaruhi kualitas hasil audit. Liana (2014), Samsi (2013) dan  Affandi (2013)

mendapatkan bukti empiris yang tidak sama, bahwa kompetensi tidak berpengaruh

pada kualitas yang akan terjadi pemeriksaan.

Pemeriksaan yang berkualitas belum tentu ditentukan oleh pemahaman

maupun kompetensi yang tinggi berasal aparat pemeriksa (Lowenshon, et al., 2005).

Akuntabilitas menurut Tetclock pada Salsabila (2011:33) adalah “dorongan psikologi

sosial yang dimiliki seorang untuk menyelesaikan kewajibannya yang akan

dipertanggungjawabkan kepada lingkungannya”.

Seorang auditor dituntut harus mempunyai rasa kebertanggungjawaban

(akuntabilitas) dalam setiap melaksanakan pekerjaannya dan  mempunyai sikap

profesional, agar dapat mengurangi pelanggaran atau penyimpangan yang bisa terjadi

di proses pengauditan. dari definisi di atas, akuntabilitas artinya faktor penting yang

harus dimiliki oleh seorang auditor. Sedangkan Etika berdasarkan Sari (2011:24)

“artinya ilmu tentang penilaian hal yang baik dan  hal yang buruk , tentang hak dan

kewajiban moral (akhlak)”. Guna meningkatkan kinerja auditor, maka auditor

9
dituntut untuk selalu menjaga standar perilaku etis. Auditor bukan hanya sekedar ahli

namun wajib  dapat melaksanakan pekerjaan profesinya dengan hati-hati (due

professional care) dan selalu menjunjung tinggi kode etik profesi yang ada. dari

penjelasan yang terdapat, bahwa dalam menaikkan kualitas audit pula perlu

memperhatikan etika menjadi auditor

Etika yang akan terjadi penelitian yang dilakukan oleh Nur’ani (2013)

menyatakan bahwa etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini bertolak

belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ashari (2011) menyatakan

bahwa etika auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Penelitian ini merupakan acuan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti

terdahulu yaitu Gloria Tandirerung (2015). Perbedaan antara penelitian ini dengan

penelitian terdahulu adalah terdapat pada variabel, variabel yang digunakan pada

penelitian terdahulu adalah, Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi, Dan

Akuntabilitas dan Etika Autitor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada

Perwakilan BPKP Prov Sul-Sel). Sedangkan, penelitian ini menambahkan variabel

Pengalaman Kerja sebagai variabel X. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini

fokus pada “Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi, Akuntabilitas, dan Etika

Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perwakilan BPKP Prov Sul-

Sel)”

10
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah Pengalaman Kerja berpengaruh terhadap Kualitas Audit ?

2. Apakah Kompetensi berpengaruh terhadap Kualitas Audit ?

3. Apakah Akuntabilitas berpengaruh terhadap Kualitas Audit ?

4. Apakah Etika Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit ?

5. Apakah Pengalaman Kerja, Kompetensi, Akuntabilitas, dan Etika Auditor

berpengaruh simultan terhadap Kualitas Auditor ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Pengalaman Kerja berpengaruh terhadap Kualitas

Audit

2. Untuk mengetahui pengaruh Kompetensi berpengaruh terhadap Kualitas Audit

3. Untuk mengetahui pengaruh Akuntabilitas berpengaruh terhadap Kualitas Audit

4. Untuk mengetahui pengaruh Etika Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit

5. Untuk Mengetahui pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi, Akuntabilitas, dan

Etika Auditor berpengaruh simultan terhadap Kualitas Auditor

11
D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua

pihak diantaranya :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan ilmu akuntansi, khususnya pada bidang auditing dan juga menjadi

bahan bacaan untuk menambah pengetahuan serta dapat dijadikan referensi dimasa

yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

Peneliti dapat menaambah wawasannya dan memperoleh pengetahuan, serta

ilmu-ilmu yang didapatkan selama melakukan penelitian dan penelitian ini

diharapkan juga dapat memberikan masukan mengenai penerapan pengalaman kerja,

kompetensi, akuntabilitas, dan etika auditor terhadap kualitas audit

12
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Keagenan

Teori Keagenan Agency teory (teori keagenan) mengungkapkan adanya

permasalahan antara agen serta principal. Manajemen bisa dikatakan sebagai agent

sedangkan pemegang saham bertindak sebagai principal. seorang agent merupakan

orang yang sengaja dipekerjakan oleh principal dalam menjalankan usahanya.

Sedangkan principal ialah orang yang mempekerjakan agent.

Agent bertanggungjawab untuk menyampaikan informasi dalam bentuk

laporan keuangan kepada principal. Namun disini terjadi perbedaan kepentingan

antara agen dengan prinsipal yang masing-masing memiliki tujuan yang tidak selaras

(Halim, 2008:60).

2. Teori atribusi

Perilaku manusia dijelaskan oleh teori atribusi. Teori ini mengacu pada

bagaimana seseorang menjelaskan penyebab tindakan orang lain atau diri sendiri.

Menurut Fritz Heider (1958), perilaku manusia dapat disebabkan oleh faktor internal

(disebut atribusi internal) maupun faktor eksternal (atribusi eksternal). Untuk faktor-

faktor seperti kompetensi, pengetahuan, dan usaha, serta lingkungan. Menezes

(2008).
Perilaku yang disebabkan oleh faktor internal merupakan perilaku yang

sepertinya berada di bawah kendali pribadi individu. perilaku yang ditentukan oleh

hal-hal eksternal disebut sebagai dampak dari situasi atau tekanan tertentu yang

memaksa seseorang untuk melakukan tindakan tertentu. pengaruh dari perilaku

individu inilah yang memungkinkan auditor untuk bertindak secara independen atau

kebalikannya. contohnya, Bila auditor memenuhi harapan klien daripada yang

sebenarnya mereka lihat, dampak eksternal, yaitu kondisi sosial, kebutuhan klien

tidak valid hanya karena kompensasi yang diberikan klien lebih besar .tidak jarang

ditemukan kasus auditor yang bersedia melakukan penipuan.

B. Kajian Teori

1. Kualitas Audit

Istilah kualitas audit dapat memiliki makna yang tidak sama tergantung dari

sudut pandang penerima atau pemberi jasa audit. Entitas pemilik juga pihak

pengguna laporan keuangan berpendapat bahwa kualitas audit terjadi Bila auditor

dapat menyampaikan jaminan bahwa tidak terdapat salah saji material atau

kecurangan (fraud) pada laporan keuangan auditan. “Kualitas audit sebagai

kemungkinan (joint probality) dimana seorang auditor akan menemukan dan

melaporkan pelanggaran yang ada pada sistem akuntansi kliennya (Rosnidah, dkk,

2011)”.

“Kualitas audit adalah kemungkinan (probability) pada mana auditor di saat

mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi pada

14
sistem akuntansi klien dan melaporkannya pada laporan keuangan auditan, di mana

pada melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman di standar auditing serta

kode etik akuntan publik yang relevan (Elfarini, 2007)”, berdasarkan pengertian-

pengertian di atas, kualitas audit merupakan karakteristik audit yang memenuhi

standar auditing serta standar pengendalian mutu, yg mendeskripsikan praktik-praktik

audit terbaik dan artinya ukuran kualitas pelaksanaan tugas untuk memenuhi

tanggung jawab profesinya.

2. Pengalaman Kerja

Pengalaman merupakan yang pernah dialami (dijalani, dirasakan, ditanggung

dan sebagainya). sesuai dengan standar umum yang pertama dalam standar Profesi

Akuntansi Publik, akuntan publik disyaratkan harus menjalani pembinaan teknis yang

cukup dalam praktik akuntansi serta mekanisme audit (Halim, 2008:48). pelatihan

tersebut berupa kegiatan aktivitas seperti seminar, simposium, lokakarya pelatihan itu

sendiri, dan penunjang keterampilan lainnya. Kusharyanti (2003:5) dalam Tjun Tjun

dkk (2012) menemukan bahwa auditor yang berpengalaman memiliki pemahaman

yang lebih baik. Mereka juga lebih mampu memberi penerangan yang lumrah atas

kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan serta dapat mengelompokkan

kesalahan berdasarkan pada tujuan audit serta struktur berasal sistem akuntansi yang

mendasari.

3. Kompetensi

Standar umum pertama (SA seksi 210 dalam SPAP 2001) menjelaskan bahwa

15
audit wajib dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai keahlian serta

pelatihan teknis yang cukup menjadi auditor, sedangkan standar umum ketiga (SA

seksi 230 dalam SPAP, 2001) menjelaskan bahwa dalam aplikasi audit dan

penyusunan laporannya, auditor harus memakai kemahiran profesionalitasnya

menggunakan cermat serta seksama (due professional care). Sedangkan Trotter

(1986) dalam Saifuddin (2004) mendefinisikan bahwa seseorang yang berkompeten

merupakan orang yang dengan ketrampilannya mengerjakan pekerjaan dengan

mudah, cepat, intuitif serta sangat jarang atau tidak pernah menghasilkan kesalahan.

Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary (1983) dalam Sri Lastanti (2005)

mendefinisikan kompetensi merupakan keterampilan asal seorang ahli. Dimana pakar

didefinisikan menjadi seseorang yang memiliki taraf keterampilan eksklusif atau

pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu yang diperoleh berasal pelatihan dan

pengalaman. Adapun Bedard (1986) dalam Sri lastanti (2005) mengartikan keahlian

atau kompetensi sebagai seseorang yang mempunyai pengetahuan serta keterampilan

prosedural yang luas yang ditunjukkan pada pengalaman audit. berdasarkan uraian di

atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi auditor ialah auditor yang

menggunakan pengetahuan serta pengalaman yang relatif dan eksplisit dapat

melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama.

4. Akuntabilitas

Praktis, cepat, intuitif serta sangat jarang atau tidak pernah menghasilkan

kesalahan. Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary (1983) pada Sri Lastanti

16
(2005) mendefinisikan kompetensi merupakan keterampilan berasal seorang pakar.

Dimana pakar didefinisikan sebagai seseorang yang mempunyai taraf ketrampilan

eksklusif atau pengetahuan yang tinggi pada subyek tertentu yang diperoleh asal

pembinaan dan pengalaman. Adapun Bedard (1986) pada Sri lastanti (2005)

mengartikan keahlian atau kompetensi menjadi seorang yang mempunyai

pengetahuan dan keterampilan prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam

pengalaman audit. sesuai uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi

auditor artinya auditor yg menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang relatif

dan eksplisit bisa melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama.

5. Etika Auditor

Etika auditor memoderasi dampak kompetensi di kualitas audit. Sari (2011:24)

mendefinisikan orang yang berkompeten merupakan orang yang menggunakan

keterampilannya mengerjakan pekerjaan menggunakan mudah, cepat, intuitif dan

sangat jarang atau tak pernah melakukan kesalahan. Audit yang berkualitas sangat

penting buat menjamin bahwa profesi akuntan memenuhi tanggung jawabnya kepada

investor, warga umum dan pemerintah serta pihak-pihak lain yang mengandalkan

dapat dipercaya laporan keuangan yang sudah diaudit, dengan menegakkan etika

yang tinggi (Widagdo et al. 2002). Penelitian yang dilakukan oleh Castellani (2008)

menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya yang menyampaikan bukti bahwa etika

auditor memiliki pengaruh terhadap kompetensi yang bisa mempengaruhi kualitas

17
audit.

C. Penelitian Terdahulu

Tabel1. Peneliti terdahulu

Metode
No Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian
Analisis
1. Aidil Pengaruh Menggunakan Hasil Penelitian
Syahputra, Kompetensi, Regresi Linier Menunjukkan Bahwa
Muhammad Independensi, Berganda Kompetensi, Independensi,
Arfan, Hasan Pengalaman Dan Pengalaman, Dan
Basri (2015) Integritas Terhadap Integritas,
Kualitas Audit Baik Secara Simultan
Aparat Maupun Secara Parsial
Pengawasan Intern Berpengaruh Terhadap
Pemerintah (Apip) Kualitas Audit Aparat
(Studi Pada Pengawasan Interrn
Inspektorat Pemerintah.
Kabupaten Pengujian Hipotesis
Bireuen) Menunjukkan Bahwa
Variabel
Kompetensi,
Independensi Dan
Profesionalisme
Memiliki Pengaruh
Terhadap Kualitas
Audit.
2. Agusti Dan Pengaruh Teknik Hasil Penelitian
Nastia (2013) Kompetensi, Analisis: Menunjukkan Bahwa
Independensi, Dan Analisis Seluruh Variabel
Profesionalisme Regresi Independent
Terhadap Berganda Mempengaruhi Varibel
Kualita Saudit Independent Secara
Pada Kantor Simultan Namun Secara
Akuntan Publik Parsial Ditemukan Bahwa
Se Sumatera Eksternal Pressure Dan
Efektivitas Pengawasan
Audit Tidak Berpengaruh
Terhadap Statement Fraud
Sedangkan Tingkat Kinerja

18
Berpengaruh Positif
Terhadap Statement Fraud.
3. Alim, Trisni, Pengaruh Teknik Kompetensi Dan
Dan Liliek Kompetensi, Analisis: Independensi Berpengaruh
(2007) Independensi Analisis Signifikan Terhadap
Terhadap Kualitas Regresi Kualitas Audit. Sementara
Audit Dengan Itu Interaksi Kompetensi
Etika Auditor Dan Etika Auditor Tidak
Sebagai Variabel Berpengaruh Signifikan
Moderasipada Kap Terhadap Kualitas Audit.
Jawa Timur
4. Aprianti Pengaruh Teknik Kompetensi, Independensi,
(2010) Kompetensi, Analisis: Keahlian Professional, Dan
Independensi, Dan Analisis Etika Auditor Mempunyai
Keahlian Regresi Pengaruh Yang Signifikan
Professional Berganda Secara Bersama-Sama
Terhadap Kualitas (Simultan) Terhadap
Audit Dengan Kualitas Audit. 2. Secara
Etika Auditor Parsial Kompetensi,
Sebagai Variabel Independensi, Keahlian 69
Moderasi Pada Professional, Dan Etika
Kantor Akuntan Auditor Mempunyai
Publik Di Wilayah Pengaruh Yang Signifikan
Jakarta Selatan Terhadap Kualitas Audit.
3. Interaksi Secara Parsial
Antara Kompetensi,
Independensi, Dan
Keahlian Professional
Dengan Etika Auditor
Mempunyai Pengaruh
Yang Signifikan Terhadap
Kualitas Audit
5. Ayuningtyas Pengaruh Teknik Objektivitas, Integritas,
(2012) Pengalaman Kerja, Analisis: Dan Kompetensi
Independensi, Analisis Berpengaruh Terhadap
Objektivitas, Regresi Kualitas Hasil Audit,
Integritas, Dan Berganda Sedangkan Pengalaman
Kompetensi Kerja, Independensi Tidak
Terhadap Kualitas Berpengaruh Terhadap
Hasil Audit Pada Kualitas Audit.
Inspektorat
Kota/Kabupaten Di

19
Jawa Tengah
6. Bagus Laksana Pengaruh Model Dan Hasil Uji Hipotesis Bahwa
Hari , M. Kompetensi, Teknis Reward Sebagai Variabel
Rasuli , Edfan Independensi, Analisa Data Moderating, Independensi,
Darlis (2015) Pengalaman Kerja, Menggunakan Dan Pengaruh Pengalaman
Kompleksitas Pendekatan Kerja Mempunyai
Tugas Terhadap Regresi Pengaruh Positif Dan
Kualitas Audit Linear Sginifikan Signifikan
Apparat Berganda. Terhadap Kompetensi
Inspektorat Dalam Pengaruh Kompetensi,
Pengawasan Independensi, Pengalaman
Keuangan Daerah Kerja, Kompleksitas Tugas
Dan Reward Terhadap Kualitas Audit
Sebagai Variabel
Moderating
7. Irwanti Bunga Pengaruh Metode Hasil Penelitian
Nurjanah, Kompetensi, Analisis Menunjukkan Bahwa
Andi Kartika Independensi, Regresi Linier Variabel Kompetensi
(2016) Etika, Pengalaman Berganda Dan Berpengaruh Positif Dan
Audito, Skeptisme Uji Hipotesis Signifikan Terhadap
Professional (Uji T) Kualitas Audit. Variabel
Auditor, Independen Berpengaruh
Objektifitas Dan Positif Dan Signifikan
Integritas Terhadap Terhadap Kualitas Audit.
Kualitas Audit Variabel Etis Auditor
(Studi Pada Memiliki Pengaruh Positif
Kantor Akuntan Dan Signifikan Terhadap
Publik Di Kota Kualitas Audit. Variabel
Semarang) Pengalaman Auditor
Berpengaruh Positif Dan
Signifikan Terhadap
Kualitas Audit. Variabel
Skeptisisme Profesional
Memiliki Pengaruh Positif
Dan Signifikan Terhadap
Kualitas Audit. Variabel
Objektivitas Auditor
Berpengaruh Positif Dan
Signifikan Terhadap
Kualitas Audit. Variabel
Integritas Auditor
Berpengaruh Positif Dan

20
Signifikan Terhadap
Kualitas Audit.
8. Kharismatuti Pengaruh Teknik 1. Kompetensi Berpenaruh
(2012) Kompetensi Dan Analisis: Terhadap Kualitas Audit. 2.
Independensi Analisis Independensi Berpengaruh
Terhadap Kualitas Regresi Positif Terhadap Kualitas
Audit Dengan Berganda Audit. 3. Etika Auditor
Etika Auditor Berpengaruh Positif
Sebagai Variabel Terhadap Kualitas Audit.
Moderasi Pada
Bpkp Dki Jakarta
9. Kisnawati Pengaruh Teknik 1. Secara Simultan
(2012) Kompetensi, Analisi: Kompetensi, Indepedensi,
Independensi, Dan Analisis Dan Etika Auditor
Etika Auditor Regresi Berpengaruh Terhadap
Terhadap Kualitas Berganda Kualitas Audit.
Audit Pada Auditor 2. Secara Parsial
Pemerintah Di Kompetensi Dan
Inspektorat Independensi Tidak
Kabupaten Dan Berpengaruh Terhadap
Kota Se-Pulau Kualitas Audit, Hanya
Lombok Etika Auditor Yang
Berpengaruh Terhadap
Kualitas Audit
10. Maharany,Yuli Pengaruh Data Temuan Penelitian Ini
Widi,Dan Kompetensi, Dianalisis Menyatakan Bahwa
Astuti Dodik Independensi Dan Menggunakan Kompetensi Dan
Juliardi (2016) Etika Profesi Regresi Linier Independensi Tidak
Auditor Terhadap Berganda Berpengaruh Signifikan
Kualitas (Studi Terhadap Kualitas Audit,
Empiris Pada Kap Sedangkan
Di Malang) Etika Profesional Auditor
Memiliki Pengaruh Yang
Signifikan Terhadapnya.
11. Marietta Pengaruh Menggunakan Penelitian Ini Menemukan
Sylvie Bolang, Kompetensi, Teknik Bahwa Pengaruh Variabel
Jullie J Independensi Dan Regresi Linier Bebas Yaitu Kompetensi,
Sondakh, Dan Pengalaman Berganda. Independensi Dan
Jenny Morasa Terhadap Kualitas Pengalaman Terhadap
(2013) Audit Aparat Variabel Dependen Yaitu
Inspektorat Kota Kualitas Audit
Tomohon Dalam Penting.

21
Pengawasan
Keuangan Daerah
12. Salsabila Pengaruh Teknik Akuntabilitas Dan
(2011) Akuntabilitas, Analisis: Pengetahuan Audit
Pengetahuan Audit, Analisis Berpengaruh Signifikan
Dan Gender Regresi Terhadap Kualitas Hasil
Terhadap Kualitas Berganda Kerja Auditor Dan Gender
Hasil Kerja Tidak Berpengaruh
Auditor Pada Signifikan Terhadap
Inspektorat Kualitas Hasil Kerja
Wilayah Provinsi Auditor. Secara Simultan
Dki Jakarta Akuntabilitas, Pengetahuan
Audit Dan Gender
Berpengaruh Signifikan
Terhadap Kualitas Hasil
Kerja Auditor.
13. Stefani Pengaruh Metode Yang Hasil Penelitian Ini
Fransiska Lele Kompetensi, Digunakan Menunjukkan Bahwa
Biri (2019) Independensi, Dan Adalah Secara Simultas
Fee Audit Metode Kompetensi, Independensi,
Terhadap Kualitas Kuantitatif, Fee Audit Berpengaruh
Audit (Studi Kasus Dengan Terhadap Kualitas Audit
Kantor Akuntan Pengujian Dengan Nilai Signifikansi
Publik Di Wilayah Asumsi Uji-F Sebesar 0,000.
Kota Yogyakarta) Klasik Dan
Linear
Berganda
14. Stella Pengaruh Analisis Data Hasil Penelitian Ini Adalah
Angelina Kompetensi, Dilakukan Kompetensi, Kemandirian,
(2017) Independensi, Dengan Etika, Pengalaman, Dan
Etika, Pengalaman Model Anggaran Waktu
Auditor, Dan Regresi Linier Tekanan Berpengaruh
Tekanan Anggaran Berganda. Signifikan Terhadap
Waktu Terhadap Kualitas Audit Secara
Kualitas Audit Simultan.
15. Witta Widiya , Pengaruh Analisis Data Hasil Penelitian Juga
Efrizal Kompetensi, Menggunakan Menunjukkan Bahwa
Syofyan 2 Independensi, Dan Analisis Kompetensi Dan
Etika Auditor Regresi Independensi Tidak
Terhadap Kualitas Berganda Berpengaruh
Audit Aparat Dengan Terhadap Kualitas Audit
Inspektorat (Studi Bantuan Spss Pemeriksa Pada Inspektorat

22
Empiris Pada Versi25. Provinsi Sumatera Barat
Kantor Inspektorat
Provinsi Sumatera
Barat)
Sumber: Mapping Jurnal

D. Kerangka Pemikiran

Pengalaman
Kerja (X1)

Kompetensi
(X2)

Kualitas Audit
(Y)
Akuntabilitas
(X3)

Etika Auditor
(X4)

Gambar 1. Kerangka Konseptual

E. Hipotesis

1. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit

Sesuai dengan standar umum  dalam Profesional Akuntan Publik bahwa auditor

disyaratkan memiliki pengalaman kerja yang cukup dalam profesi yang ditekuninya,

serta dituntut untuk memenuhi kualifikasi teknis dan berpengalaman dalam bidang

industri yang digeluti kliennya (Arens dkk., 2004 dalam Sukriah dkk., 2009).

23
kemudian penelitian Christiawan (2002) pada Sukriah dkk., (2009) berkata

pengalaman akuntan publik akan terus semakin tinggi seiring menggunakan makin

banyaknya audit yang dilakukan dan kompleksitas transaksi keuangan perusahaan

yang diaudit sebagai akibatnya akan menambah dan  memperluas pengetahuannya di

bidang akuntansi serta auditing. Herliansyah dkk., (2006) memberikan bahwa

pengalaman mengurangi dampak informasi tidak relevan terhadap keputusan auditor.

Pengalaman adalah atribut yang krusial yang dimiliki auditor, terbukti dengan tingkat

kesalahan yang dibuat auditor, auditor yang sudah berpengalaman umumnya lebih

bisa mengingat kesalahan atau kekeliruan yang tidak lazim atau wajar dan  lebih

selektif terhadap berita-berita yang relevan dibandingkan menggunakan auditor yang

kurang berpengalaman (Meidawati, 2001 dalam Asih, 2006). Lebih lanjut pula bisa

dikatakan bahwa dalam rangka pencapaian keahlian, seorang auditor wajib  memiliki

pengetahuan yang tinggi pada bidang audit. Pengetahuan ini mampu didapat berasal

pendidikan formal yang diperluas dan ditambah diantaranya melalui training serta

pengalaman-pengalaman pada praktek audit. oleh sebab itu, maka bisa dirumuskan

hipotesis sebagai berikut :

H1 : Pengalaman Kerja auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

2. Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit

Kompetensi auditor merupakan auditor yang menggunakan pengetahuan

dan pengalamannya yang cukup dan  eksplisit dapat melakukan audit secara objektif,

cermat serta seksama. Penelitian Christiawan (2002) dan Alim dkk. (2007) pada

24
Sukriah dkk. (2009) menyatakan bahwa semakin tinggi kompetensi auditor akan

semakin baik kualitas hasil pemeriksaannya. kemudian Ermayanti (2009)

mengemukakan setiap auditor harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan hati-

hati, kompetensi serta ketekunan, dan  memiliki kewajiban untuk  mempertahankan

pengetahuan dan keterampilan profesional.

Kompetensi yang dibutuhkan dalam melakukan audit yaitu pengetahuan dan 

kemampuan. Auditor harus memiliki pengetahuan untuk memahami entitas yang

diaudit, lalu auditor wajib  mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dalam

tim dan kemampuan dalam menganalisa permasalahan. dengan memiliki kompetensi

atau keahlian dalam jasa profesionalnya, maka akan menghipnotis

kualitas audit yang dikerjakannya. sesuai penjelasan diatas maka hipotesis yang

dibangun artinya:

H2 : Kompetensi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

3. Pengaruh Akuntabilitas Auditor Terhadap Kualitas Audit

Menurut Febriyanti (2014) akuntabilitas merupakan bentuk dorongan psikologi

yang membuat seorang berusaha mempertanggungjawabkan semua tindakan serta

keputusan yang diambil dalam suatu keadaan. di dalam proses audit rasa

kebertanggungjawaban (akuntabilitas) harus dimiliki oleh seorang auditor karena

perilaku akuntabilitas akan mempengaruhi kualitas hasil pekerjaan yang dilakukan.

Nirmala dan Cahyonowati (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh

akuntabilitas terhadap kualitas audit. hasil penelitiannya membuktikan bahwa

25
akuntabilitas berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kualitas audit. Jadi,

semakin tinggi tingkat tanggung jawab (akuntabilitas) seorang auditor, maka Kualitas

Audit yang dihasilkan dalam laporan keuangan akan semakin baik. dengan demikian,

maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut. 

H3: Akuntabilitas Auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit.

4. Pengaruh Etika Audit terhadap Kualitas Audit

Menurut Futri dan  Juliarsa (2015) setiap auditor diharapkan memegang teguh

Etika Profesi yang sudah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. di

Indonesia, etika akuntan sebagai informasi yang sangat menarik. Tanpa etika, profesi

akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi merupakan penyedia informasi

untuk proses pengambilan keputusan usaha oleh para pelaku bisnis (investor,

kreditur, debitur). Dengan menjunjung tinggi etika profesi yang telah ditetapkan oleh

IAPI diharapkan tidak terjadi kecurangan di antara para auditor, sehingga bisa

menyampaikan pendapat yang sinkron dengan laporan keuangan yang disajikan oleh

perusahaan. dalam menjalankan pekerjaannya, seorang auditor dituntut untuk

mematuhi Etika Profesi yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Hal

ini untuk mengurangi tingkat kecurangan dalam proses audit laporan keuangan.

dengan adanya etika profesi dibutuhkan seorang auditor dapat menyampaikan

pendapat sesuai dengan kewajaran aktivitas dan laporan keuangan yang diterbitkan

oleh perusahaan. dengan demikian peneliti mengemukakan hipotesis sebagai berikut. 

H4: Etika Auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit.

26
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu merupakan salah satu

upaya pencarian ilmiah yang didasari oleh filsafat positivisme logikal yang

beroperasi dengan aturan – aturan yang ketat mengenai logika, kebenaran, hukum –

hukum, dan prediksi. Pendekatan kuantitatif menggunakan instrument (alat

pengumpul data) yang menghasilkan data numerikal (angka). Menurut Sugiyono

(2018 : 15), metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme bertujuan menggambarkan dan menguji

hipotesis yang dibuat peneliti. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena semua data yang

diperoleh dalam bentuk interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi, dan

dokumentasi

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan Kantor Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun rencana pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2023 hingga Maret 2023.
C. Populasi dan sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah yang terdiri dari atas obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang di terapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor

internal pemerintah pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan yang

berjumlah 136 orang.

2. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan teknik convience sampling yang dilakukan

dengan memilih sampel bebas sesuai dengan kebutuhan. Sampel diambil dengan

kesediaan responden dalam mengisi kuesioner secara lengkap. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 orang dengan mempertimbangkan

kondisi kerja auditor BPKP yang sebagian besar bertugas untuk mengaudit diluar

kota Makassar.

D. Jenis dan sumber data

1. Jenis data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

yang berupa nilai atau skor atas jawaban yang diberikan oleh responen terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang ada didalam kuesioner.

29
2. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, data primer

adalah data yang diperoleh dari sumber pertama yaitu hasil pengisian kuesioner.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui metode angket, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan

(kuesioner) yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi atau

data yang akan digunakan untuk menganalisis suatu masalah. Proses penyebaran

kuisioner dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku di Kantor Perwakilan

BPKP Provinsi Sul-Sel. Kuesioner dalam penelitian ini pernyataannya mengenai

kompetensi, akuntabilitas, dan etika auditor sebagai variabel independen dan kualitas

audit sebagai variabel dependen. Penelitian ini diukur dengan empat item pernyataan

yang menggunakan skala likert. Konstruk ini menggunakan skala likert yang diberi

angka 1 sampe 5. Angka 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS), angka 2

menunjukkan Tidak Setuju (TS), angka 3 menunjukkan Ragu-Ragu (RR), angka 4

menunjukkan Setuju (S), dan angka 5 menunjukkan Sangat setuju (SS)

F. Metode analisis data

Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan

menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS 20 (Statistical

Product and Service Solution 20). Setelah mengumpulkan semua data dalam penelitian

ini akan dilakukan analisis data, antara lain:

30
1. Uji statistik deskriptif

Informasi data yang disediakan oleh statistik deskriptif meliputi nilai rata rata,

standar deviasi, varians, maksimum, minimum, kuantitas, range, kurtosis dan

skewness. (Ghozali, 2009). Disisi lain (Hasan, 2001) menjelaskan bahwa statistik

deskriptif merupakan suatu cara untuk mempelajari cara mengumpulkan dan

menyajikan data agar dapat dipahami dengan mudah. Untuk mengelompokkan rata-

rata jawaban responden digunakan interval kategori sesuai dengan rumus sebagai

berikut :

𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍 𝑲𝒆𝒍𝒂𝒔 = 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 − 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉

𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔

= 𝟓 − 𝟏 𝟓 = 𝟎, 𝟖

Dengan interval kelas 0,8 kemudian disusun kriteria rata-rata jawaban responden

yang disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Skala Likert

No. Item instrumen Skor

1. Sangat setuju (ss) 5


2. Setuju (s) 4
3. Kurang Setuju (ks) 3
4. Tidak setuju (ts) 2
5. Sangat tidak setuju (sts) 1

31
2. Uji Validitas Dan Reabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuesioner.

Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006).

Pengujian dilakukan dengan cara melakukan korelasi bivariate antara masing-masing

skor konstruk. Jika korelasi antara masing- masing skor indikator terhadap total skor

konstruk memiliki nilai signifikansi dibawah ( 0,60 konstruk (variabel) memiliki

reabilitas. b. Alpha < 0,60 konstruk (variabel) tidak memiliki rabilitas.

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan model regresi 50 berganda

terlebih dahulu akan dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari: Uji Normalitas, Uji

Multikolinieritas, dan Uji Heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Ghozali (2006), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan

melalui metode grafik. Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan melihat Normal probability plot. Normal probability plot adalah

membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2006).

Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data menyebar disekitar

32
garis diagonal sebagai representasi pola distribusi normal, berarti model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak otogonal.

Variabel otogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi sesame variabel bebas

sama dengan nol (Ghozali, 2006). Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinieritas didalam model regresi, digunakan (1) nilai tolerance dan (2)

Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap

variabel independen (bebas) menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres

terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas

yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dengan kriteria

pengambilan keputusan suatu model regresi bebas multikolinieritas adalah

sebagai berikut:

1). Mempunyai nilai tolerance diatas 0,10

2). Mempunyai nilai VIF dibawah 10

Jika variabel bebas dapat memenuhi kriteria tersebut maka variabel bebas

tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas

lainnya.

33
c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari satu residual pengamatan ke pengamatan yang lain

(Ghozali, 2006). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik scatter plot antara lain prediksi variabel terikat

(ZPREID) dengan residualnya (SRESID). Jika ada titik pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah

terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). 1). Metode Regresi Berganda Pengujian

hipotesis 1, 2, 3, dan 4 menggunakan alat analisis regresi berganda. Penggunaan

regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui secara terpisah (parsial) berbagai

variabel independen yang ada (dalam hal ini Pengalaman Audit, Independen,

Etika, dan Kompetensi) tanpa ada pengaruh unsur variabel lain. Sedangkan

pengujian hipotesis 5 menggunakan alat analisis regresi interaksi. Selain dapat

melihat pengaruh masing-masing variabel independen, analisis regresi interaksi

dapat juga digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh interaksi variabel

moderasi dengan variabel independen terhadap variabel dependen (Netter dan

Waserman, 1998) dalam (Astriana, 2010).

34
Persamaan regresi berganda:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4e

Keterangan:

Y : Kualitas Audit

X1 : Pengalaman Kerja

X2 : Kompetensi Auditor

X3 : Akuntabilitas Auditor

X4 : Etika Auditor

α : Konstanta

β : Koefisien Regresi

e : Error

Dalam regresi interaksi, koefisien b hanya dapat menunjukkan pengaruh

interaksinya, namun demikian tidak dapat menunjukkan apakah efeknya

berbentuk monotonic atau nonmonotonic (Schoonhoven, 1981) dalam (Prasita

dan Priyo, 2007). Perlu untuk diuji apakah perubahan variabel kontijensi arahnya

akan sesuai dengan slope yang terjadi (simetri nonmonotonic). Jika b2 signifikan

dan positif (b2>0) menunjukkan bahwa hipotesis didukung. Namun untuk

mengetahui karakteristik dan bentuk 54 interaksi dari model, diperlukan analisis

turunan parsial (partial derivative) dengan formula sebagai berikut :

βY/ βX1 = b1 + b2X2

Persamaan ini digunakan untuk melihat pengaruh interaksi antara

Pengalaman Audit, Independen, Etika, dan Kompetensi dengan adanya Tekanan

35
waktu terhadap Kualitas Audit.

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F untuk uji serentak

dan Uji t untuk uji parsial.

a. Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan)

terhadap perubahan nilai variabel dependen, dilakukan melalui pengujian

terhadap besarya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

perubahan nilai semua variabel independen, untuk itu perlu dilakukan uji F. Uji F

atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasnsi yang

ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian

(Ghozali, 2006). Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk

uji F adalah sebagai berikut:

1). Ho : β = 0 , Audit, Independen, Etika, dan Kompetensi tidak berpengaruh

terhadap kualitas audit

2). Ha : β ≠ 0 , Audit, Independen, Etika, dan Kompetensi berpengaruh

terhadap kualitas audit.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel X (Pengalaman Audit,

Independen, Etika, dan Kompetensi) secara parsial terhadap variabel Y (kualitas

audit). Perumusan Hipotesis :

36
1). Ho : β = 0 , Audit, Independen, Etika, dan Kompetensi secara persial

tidak berpengaruh terhadap kualitas audit

2). Ha : β ≠ 0 , Audit, Independen, Etika, dan Kompetensi secara persial

berpengaruh terhadap kualitas audit.

Taraf nyata yang digunakan (5%). Hasil Pengujian (1) Sig < (0,05), maka H0

ditolak Artinya : variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat dan ada

pengaruh diantara dua variabel yang diuji (2) Sig > (0,05), maka H0 tidak

berhasil ditolak Artinya : variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel

terikatnya dan tidak ada pengaruh diantara dua variabel yang diuji.

c. Koefisien Determinasi ( R2)

Multikolonieritas terjadi apabila nilai R2 yangdihasilkan oleh suatu model

regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel

independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen

(Ghozali, 2006),

G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini mengukur pengalaman kerja, kompetensi, dan akuntabilitas dan

etika autitor terhadap kualitas audit .Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel

independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu

pengalaman kerja, kompetensi, dan akuntabilitas dan etika auditor, sedangkan

variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kualitas audit.

37
1. Variabel Independen

a. Pengalaman Kerja

Pengalaman Kerja auditor merupakan merupakan suatu proses

pembelajaran dan perkembangan potensi bertingkah laku auditor selama

berinteraksi dengan tugas yang dilakukan selama rentang waktu tertentu. Dalam

penelitian ini terdapat tiga indikator untuk mengukur Pengalaman Kerja auditor (

Ajeng Citra Dewi, 2016) yaitu:

1). Lamanya auditor bekerja Pengalaman Kerja auditor berdasarkan lama

bekerja merupakan pengalaman yang dimiliki oleh seorang auditor yang

dihitung berdasarkan satuan waktu atau tahun.

2). Banyaknya penugasan yang ditangani Pengalaman Kerja seseorang

ditunjukkan dengan jenis-jenis pekerjaan ataupun banyaknya penugasan

yang pernah dilakukan seseorang dan akan memberikan peluang yang

besar untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

3). Banyaknya jenis perusahaan yang pernah diaudit Pengalaman dari

banyaknya jenis perusahaan yang pernah diaudit akan memberikan suatu

pengalaman yang lebih bervariasi dan bermanfaat untuk meningkatkan

pengatahuan dan keahlian auditor.

b. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan bentuk dorongan psikologi yang membuat

seseorang berusaha menyelesaikan dan mempertanggungjawabkan semua

tindakan dan keputusan yang diambil kepada lingkungannya. Seberapa besar

38
motivasi seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Seseorang dengan

akuntabilitas tinggi memiliki motivasi tinggi dalam mengerjakan sesuatu.

Seberapa besar usaha (kemampuan daya pikir) yang diberikan untuk

menyelesaikan sebuah pekerjaan dan seberapa yakin mereka bahwa pekerjaan

mereka akan diperiksa oleh atasan. Keyakinan bahwa pekerjaannya akan

diperiksa atau dinilai orang lain dapat meningkatkan keinginan dan usaha

seseorang untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih berkualitas. Akuntabilitas

diukur dengan menggunakan delapan item pernyataan yang diadopsi dari

penelitian Salsabila (2011). Dimensi yang digunakan untuk variabel akuntabilias

yaitu motivasi, kemampuan berfikir dan keyakinan. Indikator dari dimensi

tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 defenisi operasional

c. Etika

Etika Auditor merupakan prinsip moral atau nilai-nilai yang dipegang oleh

auditor untuk bertindak secara profesional yang sesuai dengan standar profesi.

Etika Auditor terdiri dari tiga indikator (Ajeng Citra Dewi, 2016) yaitu:

1). Tanggung jawab profesi auditor.

2). Integritas

3). Objektivitas

d. Kompetensi

Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan ketrampilan

lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Indikator yang

digunakan untuk mengukur kompetensi dalam penelitian ini adalah (Ayuningtyas

39
dan Pamudji, 2012 ) :

1). Mutu personal

2). Pengetahuan umum

3). Keahlian khusus

2. Variabel Dependen

a. Kualitas Audit

Kualitas Audit merupakan Audit merupakan tindakan dimana seorang auditor

melaporkan hasil audit berdasarkan bukti-bukti yang ada kepada pihak yang

berkepentingan sesuai dengan standar auditing yang sudah ditetapkan oleh Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Variabel Kualitas Audit terdiri dari enam

indikator yaitu :

1). Melaporkan semua kesalahan klien.

2). Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien.

3). Komitmen yang kuat dalam menyelesaikan audit.

4). Berpedoman pada prinsip auditing dan prinsip akuntansi dalam

melakukan pekerjaan lapangan.

5). Tidak percaya begitu saja pada pernyataan klien.

40
3. Pengukuran Operasional Variabel

Tabel 3. Pengukuran Operasional Variabel

Variabel Indikator Sumber referensi Skala


Variabel Tekanan ketaatan dari klien (Trotter dalam Likert
independen : dan tekanan dari atasan. Lilis (2010)
kompetensi (X1)
Akuntabilitas (X2) 1. Besarnya motivasi (Libby dan Luft, Likert
menyelesaikan pekerjaan 1993), (Cloyd,
2. Keyakinan bahwa 1997), dan (Tan
pekerjaan akan diperiksa oleh dan Alison, 1999)
atasan
3. Usaha atau daya pikir
untuk menyelesaikan
pekerjaan
Etika Auditor(X3) Nilai-nilai atau aturan-aturan (Silvia, 2015) Likert
tingkah laku yang diterima
dan digunakan oleh
organisasi profesi auditor
Kompetensi (X4) Auditor bertanggungjawab (Silvia, 2015) Likert
dalam merencanakan dan
melaksanakan audit untuk
mendapatkan keyakinan yang
memadai bahwa laporan
keuangan telah bebas dari
salah saji yang material
Variabel 1. Kesesuaian Pemeriksaan (De Angelo Likert
dependen : dengan standar audit dalam Ricca
2. Kualitas hasil laporan (2012).
pemeriksaan

41
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Sejarah BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Sejarah Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tidak dapat

dilepaskan dari sejarah panajng. Perkembagan lembaga pengawasan sejak

sebelum era kemerdekaan. Dengan besluit Nomor 44 tanggal 31 Oktober 1936

secara eksplisit ditetapkan bahwa Djwatan Akuntan Negara (Regering

Accountantntsdienst) bertugas melakukan penelitian terhadap pembukaan dari

berbagai perusahaan Negara dan jawatan tertentu. Dengan demikian, dapat

dikatakan aparat pengawasan pertama di Indonesia adalah Djwatan Akuntan

Negara (DAN) secara structural DAN yang bertugas mengawasi pengelolaan

perusahaan negara berada di bawah Thesauri Jenderal pada Kementrian

Keuangan.

Dengan peraturan Presiden Nomor 9 tahun 1961 tentang Instruksi bagi

Kepala Djwatan Akuntan Negara (DAN), kedudukan DAN dilepas dari

Thesauri Jenderal dan ditingkatkan kedudukanya langsung di bawah Menteri

Keuangan. DAN merupakan alat pemerintah yang bertugas melakukan semua

pekerjaan akuntan bagi pemerintah atas semua departemen, jawatan, dan

instansi dibawah kekuasaannya. Sementara itu fungsi pengawasan anggaran

dilaksanakan oleh Thesauri Jenderal. Selanjutnya dengan Keputusan Presiden

Nomor 239 Tahun 1966 dibentuklah Direktorat Djendral Pengawasan

Keuangan Negara (DDPKN) pada Departemen Keuangan. Tugas DDPKN


(dikenal kemudian sebagai DJPKN) meliputi pengawasan anggaran dan

pengawasan badan usaha/jawatan. Yang semuala menjadi tugas DAN dan

Thessauri Jenderal.

DJPKN mempunyai tugas melaksanakan pengawasan seluruh pelaksanaan

anggaran negara anggaran daerah, dan badan usaha milik negara/daerah.

Berdasrkan Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 1971 ini, khusus pada

Departemen Keuagan, tugas Inspektorat Jendral dalam bidang pengawasan

keuagan negara dilakukan oleh DJPKN.

Dengan diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 30

Mei 1983, DJPKN ditransformasikan menjadi BPKP, sebuah lembaga

pemerintah non departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung

jawab langsung kepada Presiden. Salah satu pertimbagan dikelurkannya

Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang BPKP adalah

diperlukannya badan atau lembaga pengawasan yang dapat melaksanakan

fungsinya secara leluasa tanpa mengalami kemungkinan hambatan dari unit

organisasi pemerintah yang menjadi obyek pemeriksaannya. Keputusan

Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tersebut menunjjukan bahwa pemerintah telah

meletakkan struktur organisasi BPKP sesuai dengan proporsinya dalam

konseltelasi lembaga-lembaga Pemerintah yang ada. BPKP dengan

kedudukannya yang terlepas dari semua departemen atau lembaga sudah

barang tentu dapat melaksanakan fungsinya secara lebih baik dan obyektif.

Tahun 2001 dikelurkan Keputusan Presiden Nomor 103 tentang

Kedudukan, Tugas, fungsi, Kewenagan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja

43
Lembaga Pemerintah 32 Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden No 64 tahun 2005. Dalam Pasal 52

disebutkan. BPKP mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di

bidang pengawasan keuangan dan pembagunan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undagan yang berlaku. Pendekatan yang dilakukan BPKP

diarahkan lebih bersifat preventif atau pembinaan dan tidak sepenuhnya audit

atau respresif. Kegiatan sosialisasi, asistensi atau pendampingan, dan evaluasi

merupakan kegiatan yang mulai digeluti BPKP. Sedangkan audit investigatif

dilakukan dalam membantu mitra kerja untuk menghitung kerugian keuagan

negara. Pada masa reformasi ini BPKP banyak mengadakan Memorandum of

Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman dengan pemda dan

departemen/lembaga sebagai mitra kerja BPKP. MoU tersebut pada umumnya

membantu mitra kerja untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mencapai

good governance. Sesuai arahan Presiden RI tanggal 11 Desember 2006,

BPKP melakukan reposisi dan revitalisasi fungsi yang kedua kalinya. Reposisi

dan revitalisasi BPKP diikuti dengan penajaman visi, misi dan strategi. Visi

BPKP yang baru adalah “Auditor Intern Pemerintah yang Proaktif dan

Terpercaya dalam Mentransformasikan Manajemen Pemerintahan Menuju

Pemerintahan yang Baik dan Bersih”.

Dengan visi ini, BPKP menegaskan akan tugas pokoknya pada

pengembangan fungsi preventif. Hasil pengawasan preventif (pencegahan)

dijadikan model sistem manajemen dalam rangka kegiatan yang bersifat pre-

emptive. Apabila setelah hasil pengawasan preventif dianalisis terdapat

44
indikasi perlunya audit yang mendalam, dilakukan pengawasan represif non

justisia. Pengawasan represif non justisia digunakan sebagai dasar untuk

membangun sistem manajemen pemerintah yang baik untuk mencegah moral

hazard atau potensi penyimpangan (fraud). Tugas perbantuan kepada penyidik

POLRI, Kejaksaan dan KPK, sebagai amanah untuk menuntaskan penanganan

TPK guna memberikan efek deterrent represif justisia, sehingga juga sebagai

fungsi pengawalan atas kerugian keuangan negara untuk dapat

mengoptimalkan pengembalian keuangan negara.

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, BPKP memliki 33 perwakilan di

tingkat Provinsi, dari 33 perwakilan yang ada salah satunya adalah Perwakilan

BPKP ProvinsiSulawesi Selatan yang beralamat jalan Tamalanrea Raya nomor

3 Bumi Talamalanrea Permai (BTP) Makassar.

2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Sulawesi Selatan

Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi


Selatan.

45
a. Kepala Perwakilan

Adalah sebagai pimpinan perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

b. Kepala Bagian Tata Usaha

Bidang ini mempumyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan

program pengawasan, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan

dalam, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan dan

pelaporan hasil pengawasan, yang meliputi beberapa sub bagian:

1) Kasubag keuangan

2) Kasubag Program dan Pelaporan

3) Kasubag Kepegawaian

4) Kasubag Umum

c. Kepala Bidang Instansi Pemerintahan Pusat

Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana,

program, pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah pusat dan bantuan

luar negeri yang diterima pemerintah pusat serta pengawasan

penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintahan pusat dan evaluasi

hasil pengawasan.

d. Kepala Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah

Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana,

program dan pengawasan pemerintah daerah atas permintaan daerah serta

pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas dan evaluasi hasil

pengawasan.

46
e. Kepala Bidang Akuntan Negara

Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana,

program dan pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan Good

Corporate Governance dan Laporan Akuntansi Kinerja Badan Usaha Milik

Negara, Pertamina, Cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, kontrak

kerjasama, badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan

pemerintah dan Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah serta

evaluasi hasil pengawasan.

f. Kepala Bidang Investigasi

Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana,

program dan pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan

yang merugikan negara, BUMN dan badan-badan lain yang didalamnya

terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan

kelancaran pembangunan dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi

penyidik dan instansi pemerintah lainnya.

3. Visi dan Misi Perwakilan BPKP Sulawesi Selatan

a. Visi

Perubahan lingkungan strategis dapat berpengaruh terhadap harapan dan

arahan organisasi Perwakilan BPKP Sulawesi Selatan.

Oleh karena itu Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memandang

perlu dan berkomitmen untuk mereposisi kembali visinya untuk

mengakomodasi dan mengantisipasi hal-hal yang terjadi atau akan terjadi

akibat dari perubahan tersebut. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan

47
dalam pernyataan visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai

berikut:

“Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk

mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas”.

b. Misi

Misi merupakan penjabaran lebih lanjut visi dan beri pernyataan tentang

apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu

kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas

dan kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31

Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,

kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan

Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian.

Misi Perwakilan BPKP Sulawesi Selatan

1) Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan

bebas KKN di Provinsi Sulawesi Selatan.

2) Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern

pemerintah di Provinsi Sulawesi Selatan.

3) Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang

professional dan kompeten di Provinsi Sulawesi Selatan.

4) Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang

andal bagi presiden/pemerintah provinsi Sulawesi Selatan.

48
c. Motto

Motto Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Selatan “5 sipa + 1 sipo”

memiliki nuansa muatan local kedaerahan yang relevan dengan kondisi dan

budaya, yaitu:

1) Sipatou (Saling Mendukung), senantiasa mengamalkan perilaku yang

saling mendukung anatara sesame pegawai dalam melaksanakan tugas

sehari-hari, karena seluruh pegawai memiliki komitmen yang sama

untuk mencapai tujuan organisasi.

2) Sipatokkong (Saling Menopang/membantu), senantiasa mengamalkan

perilakuyang saling menopang/membantu diantara sesame pegawai,

jika terdapat pegawai yang mengalami kesulitan dalam bekerja

diharpkan pegawai yang lain turun tangan untuk membantu.

3) Sipakatau (Saling Menghargai), senantiasa mengamalkan perilaku

saling menghormati diantara sesama pegawai dan menghargai para

pemangku kepentingan (stakeholders) BPKP.

4) Sipakainge (Saling Mengingatkan), senantiasa mengamalkan perilaku

yang saling mengingatkan antara sesama pegawai, sehingga seluruh

pegawai yang lalai atau melakukan kesalahan dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya akan diingatkan oleh pegawai yang lain.

5) Sipakalebbi (Saling Mengapresiasi), senantiasa megamalkan perilaku

yang saling mengapresiasi antara sesama pegawai, sehingga seluruh

pegawai merasa mempunyai andil dalam mencapai tujuan organisasi.

49
6) Siporennu (Saling Merindukan), senantiasa mengamalkan perilaku

yang saling merindukan dengan menjalin/menjaga hubungan diantara

sesama pegawai sehingga tercipta suasana kekelurgaan di lingkungan

kantor.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan terhadap pegawai pada kantor badan pengawas

keuangan dan pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan. Data untuk penelitian

ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung

kepada responden pada kantor BPKP Prov Sulsel.

Tabel 4. Distribusi dan Pengambilan Kuesioner

No Keterangan Jumlah
1 Jumlah kuisioner yang disebar 60
2 Jumlah kuisioner yang tidak kembali -
3 Jumlah kuisioner yang kembali 60
4 Jumlah kuisioner yang dapat diolah 60
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada kantor

badan pengawas keuangan dan pembangunan provinsi sulawesi selatan.

Berikut ini adalah gambaran mengenai identitas responden yang terdiri dari

Umur, jenis kelamin, tingkat Pendidikan, jabatan, lama menduduki jabatan dan

terlibat dalam penyusunan anggaran.

50
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 5. Karakteristik Berdasarkan Umur Responden

No Umur (Tahun) Jumlah Presentase


1 20-25 tahun 10 15%
2 26-35 Tahun 15 25%
3 36-50 Tahun 25 43,3%
4 > 50 Tahun 10 16,7%
Jumlah 60 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan pada kantor badan

pengawas keuangan dan pembangunan sulawesi selatan yang menjadi

responden pada penelitian ini memiliki umur 20-25 tahun yaitu sebanyak 10

orang atau 15% dari jumlah responden. Umur 26-35 sebanyak 15 orang atau

25% dari jumlah responden, umur 36-50 sebanyak 25 orang atau 43,3% dan

responden yang memiliki umur > 50 tahun sebanyak 10 orang atau 16,7%.

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 6. Karakteristik Berdasarkan Umur Responden

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase


1 Laki-laki 31 58,3%
2 Perempuan 29 41,7%
Jumlah 60 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 6 diatas dengan jumlah responden sebanyak 60 orang

terdapat 31 orang yang berjenis kelamin laki-laki atau 58,3% dan 29 orang

yang berjenis kelamin perempuan atau 41,7%.

51
3) Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan

Tabel 7. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat
No Jumlah Presentase
Pendidikan
1 D3 10 15%
2 S1 20 38,3%
3 S2 20 26,7%
4 S3 10 20%
Jumlah 60 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di

badan pengawas keuangan dan pembangunan provinsi sulawesi selatan yang

menjadi responden pada penelitian ini memiliki tingkat pendidikan D3 yaitu

sebanyak 10 orang atau 15% dari jumlah responden. Tingkat pendidikan S1

sebanyak 20 orang atau 38,3% dari jumlah responden. Sedangkan tingkat

pendidikan S2 sebanyak 20 orang atau 26,7% dan lainnya sebanyak 10 orang

atau 20%.

4) Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Tabel 8. Karakteristik Berdasarkan Jabatan

Jumla
No Jabatan Presentase
h
1 Auditor Madya 20 31,6%
2 Auditor Muda 13 21,7%
3 Auditor Pelaksana 15 25%
4 Auditor Pratama 12 21,7%
Jumlah 60 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel 8 diatas, auditor madya sebanyak 20 orang atau 31,6%,

kemudian jabatan auditor muda sebanyak 13 orang atau 21,7%, yang sebagai

aditor pelaksana sebanyak 15 orang atau 25% dan auditor pratama sebanyak 12

52
orang atau 21,7%.

5) Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Jabatan

Tabel 9. Karakteristik Berdasarkan Lama Jabatan

Jumla
No Lama Jabatan Presentase
h
1 1-5 tahun 17 28,3%
2 6-9 tahun 23 38,3%
3 10-15 tahun 11 18,4%
4 > 15 tahun 9 15%
Jumlah 60 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2023
Berdasarkan tabel 9 diatas yang menjadi responden pada kantor badan

pengawas keuangan dan pembangunan provinsi sulawesi selatan yang lama

bekerjanya selama 1-5 tahun sebanyak 17 orang atau 28,3%, kemudian yang

bekerja selama 6-9 tahun sebanyak 23 orang atau 38,3, yang bekerja selama

10-15 tahun sebanyak 11 orang atau 18,4% dan yang bekerja > 15 tahun

sebanyak 9 orang atau 15%.

6) Karakteristik Responden Berdasarkan Terlibat Penyusunan Anggaran

Tabel 10. Karakteristik Berdasarkan Penyusunan Anggaran

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase


1 Ya 47 78,3%
2 Tidak 13 21,7%
Jumlah 60 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2023
Berdasarkan tabel 10 diatas jumlah responden yang bekerja pada kantor

badan pengawasan keuangan dan pembangunan yang ikutserta dalam

penyusunan anggaran yaitu sebanyak 47 orang atau 78,3% dan yang belum

terlibat dalam penyusunan anggaran sebanyak 13 orang atau 21,7%.

53
2. Hasil Uji Instrumen Penelitian

a. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengalaman kerja,

kompetensi, akuntabilitas, etika auditor dan kualitas audit. Variabel-variabel

tersebut akan di uji dengan statistik deskriptif.

Tabel 11. Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pengalaman Kerja 60 3.40 5.00 4.3283 .37826
Kompetensi 60 3.50 5.00 4.5111 .37940
Akuntabilitas 60 3.38 5.00 4.3083 .43513
Etika Auditor 60 3.58 5.00 4.4639 .35896
Kualitas Audit 60 3.57 5.00 4.3595 .33139
Valid N (listwise) 60
Sumber : Data primer yang diolah, 2023
Tabel diatas menjelaskan hasil statistik deskriptif tentang variabel-

variabel dalam penelitian ini, antara lain :

1) Pengalaman Kerja (X1)

Berdasarkan tabel diatas X1 memiliki nilai minimum 3,40 nilai

maksimum 5,00 dan mean 4,3283 sehingga berada di skala nilai yang

menunjukkan pilihan jawaban setuju. Nilai standar deviasi menunjukkan

adanya penyimpangan sebesar 0.37826 dari nilai rata-rata jawaban

responden.

2) Kompetensi (X2)

Berdasarkan table diatas X2 memiliki nilai minimum 3,50 nilai

maksimum 5.00 dan mean 4,5111 sehingga berada di skala nilai yang

menunjukkan pilihan jawaban setuju. Nilai standar deviasi menunjukkan

adanya penyimpangan sebesar 0,37940 dari nilai rata-rata jawaban

54
responden.

3) Akuntabilitas (X3)

Berdasarkan table diatas X3 memiliki nilai minimum 3,38 nilai

maksimum 5.00 dan mean 4,3083 sehingga berada di skala nilai yang

menunjukkan pilihan jawaban setuju. Nilai standar deviasi menunjukkan

adanya penyimpangan sebesar 0,43513 dari nilai rata-rata jawaban

responden.

4) Etika Auditor (X4)

Berdasarkan table diatas X4 memiliki nilai minimum 3,58 nilai

maksimum 5.00 dan mean 4,4639 sehingga berada di skala nilai yang

menunjukkan pilihan jawaban setuju. Nilai standar deviasi menunjukkan

adanya penyimpangan sebesar 0,35896 dari nilai rata-rata jawaban

responden.

5) Kualitas Audit (Y)

Berdasarkan table diatas Y memiliki nilai minimum 3,57 nilai

maksimum 5.00 dan mean 4,3595 sehingga berada di skala nilai yang

menunjukkan pilihan jawaban setuju. Nilai standar deviasi menunjukkan

adanya penyimpangan sebesar 0,33139 dari nilai rata-rata jawaban

responden.

b. Hasil Uji Statistik Frekuensi

Deskripsi data hasil penelitian untuk memberikan gambaran umum

mengenai penyebaran distribusi data baik berupa ukuran gejala pusat,

ukuran letak maupun distribusi frekuensi. Nilai-nilai yang akan disajikan

setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan metode statistik

frekuensi.

55
Berdasarkan banyaknya variabel dan merujuk kepada masalah penelitian,

maka deskripsi data dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu reward

intrinsik, reward ekstrinsik dan kepuasan kerja. Hasil perhitungan statistik

frekuensi masing-masing variabel secara lengkap dapat dilihat pada

lampiran. Uraian singkat hasil perhitungan statistik frekuensi tersebut

dikemukakan berikut ini.

1) Pengalaman Kerja (X1)

Pengalaman merupakan yang pernah dialami (dijalani, dirasakan,

ditanggung dan sebagainya). Instrumen yang digunakan untuk mengukur

pengalaman kerja terdiri dari 10 item pertanyaan dengan menggunakan

pertanyaan tertutup yaitu responden memberikan jawaban yang telah

disediakan. Dari hasil penelitian distribusi frekuensi tanggapan responden

pengalaman kerja dilihat pada tabel.

Tabel 12. Tanggapan Responden Mengenai Pengalaman Kerja

Frekuensi Skor dan Persentase Total Rata-


Item
1 2 3 4 5 N Skor rata
F 0 4 13 15 28
1 6, 21, 46, 60 247 4.1167
% 0 25,0
7 7 7
F 0 4 6 20 30
2 6, 10, 50, 60 256 4.2667
% 0 33,3
7 0 0
F 0 0 4 33 23
3 38, 60 259 4.3167
% 0 0 6,7 55,0
3
F 0 0 3 36 21
4 35, 60 258 4.3000
% 0 0 5,0 60,0
0
F 0 0 4 43 13
5 21, 60 249 4.1500
% 0 0 6,7 71,7
7
6 F 0 0 6 34 20 60 254 4.2333

56
10, 56,7 33,
% 0 0
0 8 3
F 0 0 3 33 24
7 40, 60 261 4.3500
% 0 0 5,0 55,0
0
F 0 0 1 21 38
8 63, 60 277 4.6167
% 0 0 1,7 35,0
3
F 0 0 2 28 30
9 50, 60 268 4.4667
% 0 0 3,3 46,7
0
F 0 0 2 28 30
1
50, 60 268 4.4667
0 % 0 0 3,3 46,7
0
Mean variabel Stres Pengalaman Kerja 4,3283
Sumber : Data primer yang diolah, 2023
Tabel diatas menunjukkan bahwa sesuai item pernyataan yang digunakan

paling banyak responden memberikan penilaian setuju dan paling sedikit

responden memberikan penilaian tidak setuju. Jumlah nilai rata-rata

keseluruhan dari 10 pernyataan yaitu sebesar 4,3283 berada di skala nilai

yang menunjukkan pilihan jawaban sangat setuju.

2) Kompetensi (X2)

kompetensi auditor merupakan kualifikasi yang dibutuhkan auditor buat

melaksanakan audit dengan sahih. Instrumen yang digunakan untuk

mengukur pengalaman kerja terdiri dari 6 item pertanyaan dengan

menggunakan pertanyaan tertutup yaitu responden memberikan jawaban

yang telah disediakan. Dari hasil penelitian distribusi frekuensi tanggapan

responden kompetensi dilihat pada tabel.

Tabel 13. Tanggapan Responden Mengenai Kompetensi

Frekuensi Skor dan Persentase Total Rata-


Item
1 2 3 4 5 N Skor rata
1 F 0 0 1 29 30 60 269 4.4833

57
50,
% 0 0 1,7 48,3
0
F 0 0 4 28 28
2 46, 60 264 4.4000
% 0 0 6,7 46,7
7
F 0 0 2 19 39
3 65, 60 277 4.6167
% 0 0 3,3 31,7
0
F 0 0 0 29 31
4 51, 60 271 4.5167
% 0 0 0 48,3
7
F 0 0 1 30 29
5 48, 60 268 4.4667
% 0 0 1,7 50,0
3
F 0 0 0 25 35
6 58, 60 275 4.5833
% 0 0 0 41,7
3
Mean variabel Stres Kompetensi 4,5111
Sumber : Data primer yang diolah, 2023
Tabel diatas menunjukkan bahwa sesuai item pernyataan yang digunakan

paling banyak responden memberikan penilaian setuju dan paling sedikit

responden memberikan penilaian tidak setuju. Jumlah nilai rata-rata

keseluruhan dari 6 pernyataan yaitu sebesar 4,5111 berada di skala nilai

yang menunjukkan pilihan jawaban sangat setuju.

3) Akuntabilitas (X3)

akuntabilitas artinya faktor penting yang harus dimiliki oleh seorang

auditor. Instrumen yang digunakan untuk mengukur akuntabilitas terdiri

dari 8 item pertanyaan dengan menggunakan pertanyaan tertutup yaitu

responden memberikan jawaban yang telah disediakan. Dari hasil penelitian

distribusi frekuensi tanggapan responden akuntabilitas dilihat pada tabel.

Tabel 14. Tanggapan Responden Mengenai Akuntabilitas

Frekuensi Skor dan Persentase Total Rata-


Item
1 2 3 4 5 N Skor rata

58
F 0 0 4 32 24
1 40, 60 260 4.3333
% 0 0 6,7 53,3
0
F 0 0 3 36 21
2 35, 60 258 4.3000
% 0 0 5,0 60,0
0
F 0 0 4 42 14
3 23, 60 250 4.1167
% 0 0 6,7 70,0
3
F 0 0 6 34 20
4 10, 33, 60 254 4.2333
% 0 0 56,7
0 3
5 F 0 0 8 26 26 60 258 4.3000
13, 43,
% 0 0 43,3
3 3
F 0 1 6 25 28
6 1, 10, 46, 60 260 4.3333
% 0 41,7
7 0 7
F 0 1 7 18 34
7 1, 11, 56, 60 265 4.4167
% 0 30,0
7 7 7
F 0 0 6 25 29
8 10, 48, 60 263 4.3833
% 0 0 41,7
0 3
Mean variabel Stres Akuntabilitas 4,3083
Sumber : Data primer yang diolah, 2023
Tabel diatas menunjukkan bahwa sesuai item pernyataan yang digunakan

paling banyak responden memberikan penilaian setuju dan paling sedikit

responden memberikan penilaian tidak setuju. Jumlah nilai rata-rata

keseluruhan dari 8 pernyataan yaitu sebesar 4.3083 berada di skala nilai

yang menunjukkan pilihan jawaban sangat setuju.

4) Etika Auditor (X4)

Etika Auditor merupakan faktor krusial bagi auditor untuk menjalankan

profesinya berdasarkan Arens (2017: 90) etika (ethics) Itu dapat

didefinisikan secara luas pada serangkaian prinsip dan  nilai moral.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur etika auditor terdiri dari 8 item

59
pertanyaan dengan menggunakan pertanyaan tertutup yaitu responden

memberikan jawaban yang telah disediakan. Dari hasil penelitian distribusi

frekuensi tanggapan responden etika auditor dilihat pada tabel.

Tabel 15. Tanggapan Responden Mengenai Etika Auditor

Frekuensi Skor dan Persentase Total Rata-


Item
1 2 3 4 5 N Skor rata
F 0 0 2 24 34
1 56, 60 272 4.5333
% 0 0 3,3 40,0
7
F 0 1 4 23 32
2 1, 53, 60 266 4.4333
% 0 6,7 38,3
7 3
F 0 0 2 19 39
3 65, 60 277 4.6167
% 0 0 3,3 31,7
0
F 0 0 2 24 34
4 56, 60 272 4.5333
% 0 0 3,3 40,0
7
F 0 0 2 28 30
5 50, 60 268 4.4667
% 0 0 3,3 46,7
0
F 0 0 1 32 27
6 45, 60 266 4.4333
% 0 0 1,7 53,3
0
F 0 0 3 32 25
7 41, 60 262 4.3667
% 0 0 5,0 53,3
7
F 0 0 6 32 22
8 10, 36, 60 256 4.2667
% 0 0 53,3
0 7
F 0 0 3 32 25
9 41, 60 262 4.3667
% 0 0 5,0 53,3
7
F 0 0 1 21 38
1
63, 60 277 4.6167
0 % 0 0 1,7 35,0
3
F 0 0 2 28 30
1
50, 60 268 4.4667
1 % 0 0 3,3 46,7
0
1 F 0 0 2 28 30 60 268 4.4667
2 % 0 0 3,3 46,7 50,

60
0
Mean variabel Stres Etika auditor 4,4639
Sumber : Data primer yang diolah, 2023
Tabel diatas menunjukkan bahwa sesuai item pernyataan yang digunakan

paling banyak responden memberikan penilaian setuju dan paling sedikit

responden memberikan penilaian tidak setuju. Jumlah nilai rata-rata

keseluruhan dari 12 pernyataan yaitu sebesar 4.4639 berada di skala nilai

yang menunjukkan pilihan jawaban sangat setuju.

5) Kualitas Audit (Y)

Kualitas audit adalah kemungkinan (probability) pada mana auditor di

saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran

yang terjadi pada sistem akuntansi klien dan melaporkannya pada laporan

keuangan auditan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas audit

terdiri dari 14 item pertanyaan dengan menggunakan pertanyaan tertutup

yaitu responden memberikan jawaban yang telah disediakan. Dari hasil

penelitian distribusi frekuensi tanggapan responden kualitas audit dilihat

pada tabel.

Tabel 16. Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Audit

Frekuensi Skor dan Persentase Total Rata-


Item
1 2 3 4 5 N Skor rata
F 0 0 4 32 24
1 40, 60 260 4.333
% 0 0 6,7 53,3
0
F 0 0 3 35 22
5,
2 36, 58,3 36,7
% 0 0 5,0 58,3 0
7
3 F 0 0 4 42 14 60 250 4.1667
% 0 0 6,7 70,0 23,

61
3
F 0 0 6 33 21
4 10, 35, 60 255 4.2500
% 0 0 55,0
0 0
F 0 0 3 33 24
5 40, 60 261 4.3500
% 0 0 5,0 55,0
0
F 0 0 2 28 30
6 50, 60 268 4.4667
% 0 0 3,3 46,7
0
F 0 1 3 27 29
7 1, 48, 60 264 4.4000
% 0 5,0 45,0
7 3
F 0 0 1 22 37
8 61, 60 276 4.4600
% 0 0 1,7 36,7
7
F 0 0 2 27 31
9 51, 60 269 4.4833
% 0 0 3,3 45,0
7
F 0 0 2 28 30
1
50, 60 268 4.4667
0 % 0 0 3,3 46,7
0
F 0 0 1 33 26
1
43, 60 265 4.4167
1 % 0 0 1,7 55,0
3
F 0 0 4 33 23
1
38, 60 259 4.3167
2 % 0 0 6,7 55,0
3
F 0 0 3 36 21
1
35, 60 258 4.3000
3 % 0 0 5,0 60,0
0
F 0 0 4 42 14
1
23, 60 250 4.1667
4 % 0 0 6,7 70,0
3
Mean variabel Stres Kualitas Audit 4,3595
Sumber : Data primer yang diolah, 2023
Tabel diatas menunjukkan bahwa sesuai item pernyataan yang digunakan

paling banyak responden memberikan penilaian setuju dan paling sedikit

responden memberikan penilaian tidak setuju. Jumlah nilai rata-rata

keseluruhan dari 14 pernyataan yaitu sebesar 4.3595 berada di skala nilai

yang menunjukkan pilihan jawaban sangat setuju.

62
c. Hasil Uji Instrument Penelitian

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

kuesioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Pengujian dilakukan dengan cara

melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor konstruk. Jika

korelasi antara masing- masing skor indikator terhadap total skor

konstruk memiliki nilai signifikansi dibawah 0,60.

Tabel 17. Hasil Uji Validitas

Butir Person
Sig. (2-tailed) Keterangan
Pertanyaan correlation
X1 PK1 0,606** 0,000 VALID
PK2 0,640** 0,000 VALID
PK3 0,591** 0,000 VALID
PK4 0,757** 0,000 VALID
PK5 0,395** 0,000 VALID
PK6 0,542** 0,000 VALID
PK7 0,629** 0,000 VALID
PK8 0,595** 0,000 VALID
PK9 0,507** 0,000 VALID
PK10 0,594** 0,000 VALID
X2 K1 0,695** 0,000 VALID
K2 0,778** 0,000 VALID
K3 0,839** 0,000 VALID
K4 0,841** 0,000 VALID
K5 0,822** 0,000 VALID
K6 0,190** 0,047 VALID
X3 A1 0,435** 0,001 VALID
A2 0,630** 0,000 VALID
A3 0,410** 0,001 VALID
A4 0,553** 0,000 VALID
A5 0,787** 0,000 VALID

63
A6 0,835** 0,000 VALID
A7 0,803** 0,000 VALID
A8 0,784** 0,000 VALID
X4 EA1 0,701** 0,000 VALID
EA2 0,689** 0,000 VALID
EA3 0,787** 0,000 VALID
EA4 0,742** 0,000 VALID
EA5 0,779** 0,000 VALID
EA6 0,272** 0,037 VALID
EA7 0,450** 0,000 VALID
EA8 0,452** 0,000 VALID
EA9 0,450** 0,000 VALID
EA1
0,729** VALID
0 0,000
EA1
0,716** VALID
1 0,000
EA1
0,765** VALID
2 0,000
Y KA1 0,622** 0,000 VALID
KA2 0,782** 0,000 VALID
KA3 0,505** 0,000 VALID
KA4 0,597** 0,000 VALID
KA5 0,540** 0,000 VALID
KA6 0,645** 0,000 VALID
KA7 0,564** 0,000 VALID
KA8 0,629** 0,000 VALID
KA9 0,535** 0,000 VALID
KA10 0,574** 0,000 VALID
KA11 0,290** 0,000 VALID
KA12 0,627** 0,000 VALID
KA13 0,790** 0,000 VALID
KA14 0,505** 0,000 VALID
Sumber : Data primer yang diolah, 2023
Berdasarkan tabel diatas maka masing-masing variabel yang terdiri

dari Pengalaman kerja, kompetensi, akuntabilitas, etika auditor dan

variabel dependennya Kualitas audit memiliki nilai signifikan yang

berada di bawah 0,05 dan angka person correlation berada diatas 0,06

maka masing-masing variabel memiliki data yang Valid.

2) Hasil Uji Reliabilitas

64
Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban sesorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2016). Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap

seluruh butir pertanyaan. Jika > 0,60 maka reliabel (Sujarweni, 2015).

Tabel 18. Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's
Variabel Keterangan
Alpha
Pengalaman Kerja (X1) 0,775 Reliabel

Kompetensi (X2) 0,792 Reliabel


Akuntabilitas (X3) 0,824 Reliabel
Etika Auditor (X4) 0,854 Reliabel
Kualitas Audit (Y) 0,847 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2023
Tabel 18 diatas menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja,

kompetensi, akuntabilitas, etika auditor dan kualitas audit mempunyai

nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa

item pertanyaan dalam penelitian ini bersifat reliabel. Sehingga setiap

item pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang

konsisten dan apabila pertanyaan diajukan kembali maka akan diperoleh

jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

d. Hasil Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

65
2016). Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

maka digunakan analisis grafik, pada prinsipnya normalitas dapat

dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal

dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar

pengambilan keputusan (Ghozali, 2016). Jika data menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas dan Jika data menyebar jauh dari diagonal

atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 3. Hasil Uji Normalitas


Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Pada gambar diatas diketahui bahwa data dengan Normal P-P Plot

pada variabel nilai religiositas yang digunakan dinyatakan berdistribusi

normal atau mendekati normal. Hal tersebut dikarenakan titik-titik pada

gambar distribusi terlihat menyebar atau mendekati di sekitar garis

diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan mengikuti garis

66
diagonal.

2) Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya

korelasi yang tinggi antara variabel-variabel independen dalam suatu

model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara

variabel-variabel independennya, maka hubungan antara variabel

independen terhadap variabel dependennya menjadi terganggu. Untuk

menguji multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF

(Variance Inflation Faktor). Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai

tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas

dari multikolinearitas (Sunjoyo,dkk., 2013). Hasil pengujian

multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 19. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Toleranc
Model e VIF
1 (Constant)
Pengalaman .276 3.624
Kerja
Kompetensi .665 1.504
Akuntabilitas .436 2.294
Etika Auditor .273 3.661
a. Dependent Variable: Kualitas Audit
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa variabel pengalaman kerja,

67
kompetensi, akuntabilitas dan etika auditor memiliki nilai tolerance

diatas 0,1 dan VIF lebih kecil dari 10. Hal ini berari dalam model

persamaan regresi tidak terdapat gejala multikolonearitas sehingga data

dapat digunakan dalam penelitian ini.

3) Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Untuk

mendeteksi adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik

plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED

dengan residualnya SRESID. Adapun dasar analisisnya yaitu (Ghozali,

2016):

Gambar 4. Hasil Uji Heterokedastisitas


Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan gambar diatas grafik scatterplot menunjukkan bahwa

data tersebar pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola yang jelas

68
dalam penyebaran data tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tidak

terjadi heterokedaktisitas pada model regresi tersebut, sehingga model

regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas audit dengan

variabel yang mempengaruhi yaitu pengalaman kerja, kompetensi,

akuntabilitas dan etika auditor.

e. Hasil Uji Hipotesis

1) Analisis Regresi Linear Berganda

Setelah hasil uji asumsi klasik dilakukan dan hasilnya secara

keseluruhan menunjukkan model regresi memenuhi asumsi klasik, maka

tahap berikut adalah melakukan evaluasi dan interpretasi model regresi

berganda.

Tabel 20. Model Persamaan Regresi

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.232 3.067 1.706 .094
Pengalaman .501 .111 .408 4.500 .000
Kerja
Kompetensi .266 .119 .131 2.236 .029
Akuntabilitas .377 .096 .283 3.921 .000
Etika Auditor .260 .098 .241 2.642 .011
a. Dependent Variable: Kualitas Audit
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi yang

terbentuk pada uji regresi ini adalah:

Y = 5,232+ 0,501 X1 + 0,266 X2 + 0,377 X3 + 0,260 X4

Model tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

69
a) Nilai konstanta adalah 5,232 ini menunjukkan bahwa, jika variabel

independen stres kerja dan kepuasan kerja bernilai nol (0), maka nilai

variabel dependen (kualitas audit) sebesar 5,232 satuan.

b) Koefisien regresi pengalaman kerja (b1) adalah 0,501 dan bertanda

positif. Hal ini berarti, kualitas audit (variabel Y) akan mengalami

kenaikan jika pengalaman kerja (variabel X1) mengalami kenaikan

dan variabel independen lainnya bernilai tetap. Koefisien bertanda

positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel

pengalaman kerja (X1) dengan variabel kualitas audit (Y). Semakin

tinggi pengalaman kerja, maka kualitas audit pada kantor badan

pengawas keuangan dan pembangunan kota provinsi sulawesi selatan

akan semakin meningkat.

c) Koefisien regresi Kompetensi (b2) adalah 0,266 dan bertanda positif.

Hal ini berarti, kualitas audit (variabel Y) akan mengalami kenaikan

jika pengalaman kerja (variabel X2) mengalami kenaikan dan variabel

independen lainnya bernilai tetap. Koefisien bertanda positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel

pengalaman kerja (X2) dengan variabel kualitas audit (Y). Semakin

tinggi kompetensi, maka kualitas audit pada kantor badan pengawas

keuangan dan pembangunan kota provinsi sulawesi selatan akan

semakin meningkat.

d) Koefisien regresi akuntabilitas (b3) adalah 0,377 dan bertanda positif.

Hal ini berarti, kualitas audit (variabel Y) akan mengalami kenaikan

jika akuntabilitas (variabel X3) mengalami kenaikan dan variabel

independen lainnya bernilai tetap. Koefisien bertanda positif

70
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel

akuntabilitas (X3) dengan variabel kualitas audit (Y). Semakin tinggi

akuntabilitas, maka kualitas audit pada kantor badan pengawas

keuangan dan pembangunan kota provinsi sulawesi selatan akan

semakin meningkat.

e) Koefisien regresi etika auditor (b4) adalah 0,260 dan bertanda positif.

Hal ini berarti, kualitas audit (variabel Y) akan mengalami kenaikan

jika etika auditor (variabel X4) mengalami kenaikan dan variabel

independen lainnya bernilai tetap. Koefisien bertanda positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel etika

auditor (X4) dengan variabel kualitas audit (Y). Semakin tinggi etika

auditor, maka kualitas audit pada kantor badan pengawas keuangan

dan pembangunan kota provinsi sulawesi selatan akan semakin

meningkat.

2) Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel

independent.

Tabel 21. Hasil Uji R2

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .935a .875 .866 1.69893
a. Predictors: (Constant), Etika Auditor, Kompetensi, Akuntabilitas,
Pengalaman Kerja
b. Dependent Variable: Kualitas Audit
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

71
Dari tabel diatas terdapat angka R sebesar 0,935 yang menunjukkan

bahwa hubungan antara kualitas audit dengan kedua variabel

independennya kuat, karena berada didefenisi kuat yang angkanya

diantara 0,5 – 0,8. Sedangkan nilai R square sebesar 0,875 atau 87,5% ini

menunjukkan bahwa variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh

variabel pengalaman kerja, kompetensi, akuntabilitas dan etika auditor

sebesar 87,5% sedangkan sisanya 12,5% dapat dijelaskan dengan

variabel lain yang tidak terdapat pada penelitian ini.

3) Hasil Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan uji

t yaitu dengan melihat nilai signifikansi t hitung, Jika nilai signifikansi t

hitung < dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen tersebut

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Hasil pengujiannya

adalah sebagai berikut:

Tabel 22. Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.232 3.067 1.706 .094
Pengalaman .501 .111 .408 4.500 .000
Kerja
Kompetensi .266 .119 .131 2.236 .029
Akuntabilitas .377 .096 .283 3.921 .000
Etika Auditor .260 .098 .241 2.642 .011
a. Dependent Variable: Kualitas Audit
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Melalui statistik uji-t yang terdiri dari pengalaman kerja (X1),

72
kompetensi (X2), akuntabilitas (X3), Etika auditor (X4) dan Kualitas

Audit (Y).

a) Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel Pengalaman kerja memiliki

tingkat signifikan sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti

H1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa pengalaman kerja

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Nilai t yang bernilai

+4,500 menunjukkan pengaruh yang diberikan bersifat positif terhadap

variabel dependen.

b) Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel Kompetensi memiliki

tingkat signifikan sebesar 0,029 yaitu lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti

H2 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit. Nilai t yang bernilai +2,236

menunjukkan pengaruh yang diberikan bersifat positif terhadap variabel

dependen.

c) Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)

Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel Akuntabilitas memiliki

tingkat signifikan sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti

H3 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa akuntabilitas berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit. Nilai t yang bernilai +3,921

menunjukkan pengaruh yang diberikan bersifat positif terhadap variabel

dependen.

73
d) Pengujian Hipotesis Keempat (H4)

Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel Etika Auditor memiliki

tingkat signifikan sebesar 0,011 yaitu lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti

H4 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa etika auditor berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit. Nilai t yang bernilai +2,642

menunjukkan pengaruh yang diberikan bersifat positif terhadap variabel

dependen.

4) Uji Simultan F (Uji F)

Uji simultan digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari

variabel bebas secara menyeluruh terhadap variabel terikat dilakukan

dengan menggunakan uji F. Uji ini menggunakan α 5%. Dengan

ketentuan, jika signifikansi dari F hitung < dari 0,05 maka hipotesis yang

diajukan dapat diterima. Hasil pengujiannya sebagai berikut:

Tabel 23. Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1111.183 4 277.796 96.244 .000b
Residual 158.750 55 2.886
Total 1269.933 59
a. Dependent Variable: Kualitas Audit
b. Predictors: (Constant), Etika Auditor, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman
Kerja
Sumber : Data primer yang diolah, 2023

Tabel 23 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi lebih kecil dari

0,05, sehingga dapat dikatakan pengalaman kerja, kompetensi,

akuntabilitas dan etika auditor secara simultan (bersama-sama)

mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit, dengan probabilitas 0,000.

74
Hal ini berarti Hipotesis diterima karena probabilitas jauh lebih kecil dari

nilai signifikan 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi tingkat kualitas audit.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit pada Kantor

BPKP Prov Sulsel

Berdasarkan hasil uji hipotesis pada penelitian ini maka dapat disimpulkan

bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas

audit, semakin tinggi pengalaman kerja maka kualitas audit akan semakin baik.

Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa seorang auditor yang memiliki

pengalaman lama kerja yang baik mampu melaksanakan pekerjaan dan tugas

yang maksimal kedepannya dan auditor memiliki pengalaman kerja yang baik

karena mereka membutuhkan ketelitian dan kecermatan yang lebih dalam

menyelesaikan tugas, jarang keliru dalam pengumpulan dan pemilihan bukti

serta informasi yang menghambat penyelesaian pekerjaan sehingga akan

menghasilkan kualitas audit yang baik.

Pengalaman kerja akuntan publik merupakan sebagai suatu ukuran waktu

atau masa kerjanya yang telah ditempuh seseorang dalam memahami tugas-

tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakannya dengan baik. Keahlian

tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh pendidikan formal tetapi banyak faktor

lain yang mempengaruhi antara lain adalah pengalaman. Pengalaman akuntan

publik akan terus meningkat seiring dengan makin banyaknya audit yang

dilakukan serta kompleksitas transaksi keuangan perusahaan yang diaudit

75
sehingga akan menambah dan memperluas pengetahuannya di bidang

akuntansi dan auditing.

Audit menuntut keahlian dan profesionalisme yang tinggi. Keahlian tidak

hanya diperoleh dari pendidikan formal, tetapi banyak faktor lain yang

mempengaruhinya, seperti pengalaman. Pengalaman kerja telah dipandang

sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja akuntan publik, dalam

hal ini adalah kualitas auditnya. Syarat untuk menjadi seorang auditor adalah ia

harus memiliki latar belakang pendidikan formal akuntansi dan auditing serta

berpengalaman baik secara langsung maupun tidak langsung dalam bidang

auditing. Standar umum yang pertama mensyaratkan akuntan publik harus

menjalani pelatihan teknis yang cukup dalam praktik akuntansi dan prosedur

audit.

Pengalaman auditor menjadi salah satu faktor dalam kualitas audit kare

auditor merupakan suatu proses pembelajaran dan perkembangan potensi

bertingkah laku auditor selama berinteraksi dengan tugas yang dilakukan

selama rentang waktu tertentu. Semakin banyak Pengalaman Kerja seorang

auditor maka Kualitas Audit yang dihasilkan akan semakin baik. Semakin

banyak pengalaman yang dimiliki, auditor akan semakin mudah untuk

menemukan kesalahan dan mengetahui penyebab kesalahan tersebut. Semua

pengalaman yang diperoleh akan digunakan dengan baik oleh auditor dalam

melakukan pekerjaan yang selanjutnya, sehingga hasil auditnya akan lebih

berkualitas daripada sebelumnya.

76
Teori atribusi. Teori ini mengacu pada bagaimana seseorang menjelaskan

penyebab tindakan orang lain atau diri sendiri. Menurut Fritz Heider (1958),

perilaku manusia dapat disebabkan oleh faktor internal (disebut atribusi

internal) maupun faktor eksternal (atribusi eksternal). Untuk faktor-faktor

seperti kompetensi, pengetahuan, dan usaha, serta lingkungan. Menezes

(2008). Hubungan teori atribusi terhadap pengalaman kerja adalah seorang

auditor harus mempunyai pengalaman dalam kegiatan auditnya, pendidikan

formal dan pengalaman kerja dalam profesi akuntan merupakan dua hal yang

penting dan saling melengkapi sehingga pengalaman kerja disebabkan oleh

faktor internal dan eksternal seorang auditor agar dapat menjadi seorang

akuntan yang berpengalaman.

Berdasarkan hasil penelitian adapun indikator dominan pada penyebaran

kuesioner yaitu dengan pernyataan Banyaknya tugas yang diterima dapat

memacu auditor untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat sehingga tidak

terjadi penumpukan tugas. Dengan pemberian dan penyelesaian tugas yang di

laksanakan oleh seorang auditor merupakan salah satu faktor yang dapat

meningkatkan pengalaman kerja yaitu karena dengan tingginya jam terbang

seorang auditor mengerjakan tugas audit maka akan semakin meningkatkan

pengalaman dan terbiasa dalam menyelesaikan tugas secara tepat waktu dan

secara maksimal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ria Ayu

Indahsari, (2017) bahwa Independensi, Pengalaman kerja dan Akuntabilitas

berpengaruh positif dan signifikat terhadap kualitas audit pada KAP Surabaya

77
dan Destiara Aulia, (2019) bahwa Pengalaman Kerja, Indenpedensi,

Objektivitas, Integeritas, Kompetensi Dan Dengan Etika Auditor Sebagai

Variabel Pemoderasi berpengaruh porisit Terhadap Kualitas Audit Pada BPKP

Bandar Lampung.

2. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit pada Kantor BPKP

Prov Sulsel

Berdasarkan hasil uji hipotesis pada penelitian ini maka dapat disimpulkan

bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit,

semakin baik kompetensi seorang auditor maka kualitas audit akan semakin

baik. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa kualitas audit dapat dicapai jika

auditor memiliki kompetensi yang baik. Auditor sebagai ujung tombak

pelaksanaan tugas audit memang harus senantiasa meningkatkan pengetahuan

yang telah dimiliki agar penerapan pengetahuan dapat maksimal dalam

praktiknya. Penerapan pengetahuan yang maksimal tentunya akan sejalan

dengan semakin bertambahnya pengalaman yang dimiliki sehingga hasil audit

yang dikerjakan akan baik.

Kompetensi auditor adalah kemampuan auditor untuk mengaplikasikan

pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam melakukan audit

sehingga auditor dapat melakukan audit dengan teliti, cermat, intuitif, dan

obyektif. Auditor yang belum memenuhi persyaratan pendidikan dan

pengalaman yang memadai dalam bidang audit akan mempengaruhi kualitas

audit, kualitas audit dapat dikatakan tinggi apabila audit dilaksanakan oleh

orang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor.

78
Dalam audit pemerintahan, auditor dituntut untuk memiliki dan meningkatkan

kemampuan atau keahlian bukan hanya dalam metode dan teknik audit, akan

tetapi segala hal yang menyangkut pemerintahan seperti organisasi, fungsi,

program, dan kegiatan pemerintah, sehingga auditor dapat menemukan serta

melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi pemerintah dengan

berpedoman pada standar akuntansi dan standar audit yang telah ditetapkan.

Auditor yang berpendidikan tinggi akan mempunyai pandangan yang lebih

luas mengenai berbagai hal. Auditor akan semakin mempunyai banyak

pengetahuan mengenai bidang yang digelutinya, sehingga dapat mengetahui

berbagai masalah secara lebih mendalam. Selain itu dengan ilmu pengetahuan

yang cukup luas, auditor akan lebih mudah dalam mengikuti perkembangan

yang semakin kompleks. Analisis audit kompleks membutuhkan spektrum

yang luas mengenai keahlian, pengetahuan dan pengalaman sehingga ketika

mengerjakan ataupun melaksanakan tugas audit akan menghasilkan kualitas

yang baik dan Kompetensi merupakan pengalaman dan pengetahuan auditor

yang dibutuhkan oleh auditor dalam melakukan kegiatan pengauditan atas

sebuah laporan keuangan. Kompetensi dapat diperoleh oleh auditor melalui

pendidikan formal dan pelatihanpelatihan khsusus. Pengalaman dapat

meningkatkan kualitas audit karena seorang auditor yang memiliki banyak

pengalaman dalam melakukan kegiatan audit dapat lebih mudah dalam

pengambilan keputusan, serta keputusan yang diambil lebih akurat.

Pengetahuan dapat pula meningkatkan kualitas audit, karena apabila seorang

auditor memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang pengauditan, maka

79
auditor dapat lebih mudah menemukan adanya penyimpangan pada laporan

keuangan, serta dapat mengeluarkan hasil audit sesuai dengan standar audit

yang ditetapkan.

Teori keagenan merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual

antaraprincipalsdan agents. Pihak principals adalah pihak yang memberikan

mandat kepada pihak lain, yaitu agent, untuk melakukan semua kegiatan atas

namaprincipals dalam kapasitasnya sebagai pengambil keputusan. Berkaitan

dengan auditing, baik prinsipal maupun agen diasumsikan sebagai orang yang

memiliki rasionalitas ekonomi, dimana setiap tindakan yang dilakukan

termotivasi oleh kepentingan pribadi. Teori keagenan menyatakan bahwa

dalam pengelolaan perusahaan selalu ada konflik kepentingan (Bringham dan

Gapenski, 1996) antara (1) Manajer dan pemilik perusahaan, (2) Manajer dan

bawahannya, (3) Pemilik perusahaan dan kreditor.

Berdasarkan hasil penelitian maka adapun indikator dominan pada variabel

kompetensi dengan pernyataan Saya menemukan beberapa kesalahan

pencatatan yang disengaja oleh auditee akan tetapi tidak semua kesalahan

tersebut saya laporkan kepada atasan karena saya sudah memperoleh fasilitas

yang cukup baik dari audite. Auditor pada kantor BPKP Prov sulsel dalam

menemukan kesahalan terhadap laporan audit maka dapat mengatasinya karena

dengan kompetensi ataupun pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat

mengetahui berbagai masalah secara lebih mendalam.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Raja

Faisal Harahap, (2018) bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan

80
terhadap kualitas audit dan Senia Rebecca, (2019) yang menyatakan

Kompetensi, Independensi, Dan Etika Profesi Auditor berpengaruh positif

Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Jakarta

Pusat.

3. Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit pada Kantor BPKP

Prov Sulsel

Berdasarkan hasil uji hipotesis pada penelitian ini maka dapat disimpulkan

bahwa akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit,

semakin baik akuntabilitas seorang auditor maka kualitas audit akan semakin

baik. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa Akuntabilitas mencerminkan

kecermatan auditor memeriksa laporan keuangan sehingga hasil pekerjaannya

dapat dipertanggungjawabkan ke berbagai pihak yang membutuhkan. Auditor

yang memegang teguh sikap akuntabilitas akan dinilai sebagai seorang auditor

yang memiliki tingkat kualitas kerja tinggi. maka dapat digambarkan bahwa

akuntabilitas auditor memiliki peran dalam menentukan kualitas audit yang

dihasilkan oleh auditor di BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dan Auditor yang

memegang teguh sikap akuntabilitas akan dinilai sebagai seorang auditor yang

memiliki tingkat kualitas kerja tinggi.

Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya

serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Audit berkaitan erat

dengan akuntabilitas, akuntabilitas berkaitan dengan kewajiban pihak dalam

organisasi untuk melaporkan pertanggungjawabannya kepada pihak klien atau

81
pihak lainnya yang lebih tinggi. Untuk menjamin keandalan informasi dalam

laporan akuntabilitas tersebut, dibutuhkan pihak yang independen untuk

memberikan atestasi atau informasi tersebut dengan cara melakukan audit.

Profesi sebagai akuntan publik mengembangkan tanggungjawab besar

dengan melakukan pekerjaanya dengan sebaik mungkin demi masyarakat dan

profesinya, hal ini menunjukan keadaan dimana seseorang

mempertanggungjawabkan segala tindakan yang dilakukan. Auditor

bertanggungjawab terhadap hasil penilaian dijadikan dasar pengambilan

keputusan oleh klien. Jika auditor memiliki akuntabilitas yang tinggi, maka

hasil penelitian akan berkualitas. Selain itu juga obyektif dalam bekerja, tidak

memihak kepada kepentingan siapapun dan selalu mengembangkan

kemampuan untuk meningkatkan keahlian dan mutu jasa yang diberikan.

Akuntabilitas seorang auditor yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas hasil

audit meningkat. Dengan hasil audit tersebut, maka laporan kualitas audit yang

baik akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar

pengambilan keputusan, Oleh karena itu akuntabilitas merupakan hal yang

sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor dalam melaksanakan

pekerjaanya karena akan memengaruhi hasil akhir dan kredibilitasnya.

Sehingga akuntabilitas seorang auditor dapat mempengaruhi kualitas audit

yang dihasilkan.

Teori Keagenan Agency teory (teori keagenan) mengungkapkan adanya

permasalahan antara agen serta principal. Manajemen bisa dikatakan sebagai

agent sedangkan pemegang saham bertindak sebagai principal. Berdasarkan

82
teori keagenan, akuntabilitas sebagai bentuk dorongan psikologi yang

membuat seseorang berusaha mempertanggungjawabkan semua tindakan dan

keputusan yang diambil kepada lingkungannya. Lingkungan tersebut adalah

lingkungan atau tempat dimana seseorang melakukan aktivitas atau

pekerjaannya yang dapat memengaruhi keadaan di sekitarnya. Kualitas hasil

pekerjaan auditor dapat dipengaruhi oleh rasa kebertanggungjawaban

(akuntabilitas) yang dimiliki auditor dalam menyelesaikan pekerjaan audit.

Berdasarkan hasil penelitian maka indikator dominan pada penelitian ini

adalah dengan pernyataan Kurangnya informasi mengenai suatu

pekerjaan akan berdampak buruk terhadap hasil kerja auditor. Oleh karena itu

seorang auditor diwajibkan untuk memiliki kemampuan dalam menganalisis

dan mampu update terhadap informasi yang ada sehingga akuntabilitas yang

dimiliki seorang auditor dapat meningkatkan proses kognitif auditor dalam

pengambilan keputusan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Shela

Yoanita, (2018) bahwa Akuntabilitas, Independensi Auditor, Kompetensi, Due

Professional Care, Objektivitas, Etika Profesi Dan Integritas Auditor

berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Kualitas Audit Pada Bpkp Daerah

Istimewa Yogyakarta dan sejalan dengan penelitian Caterina Meifira Larasati,

(2018) Bahwa Akuntabilitas, etika auditor dan pengalaman auditor

berpengaruh terhadap kualitas audit.

4. Pengaruh Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor BPKP

Prov Sulsel

83
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada penelitian ini maka dapat disimpulkan

bahwa etika auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit,

semakin baik etika auditor seorang auditor maka kualitas audit akan semakin

baik. Hal tersebut dapat diartikan bahwa untuk meningkatkan kualitas audit,

seorang auditor harus memiliki etika yang baik. dalam menghasilkan audit

yang berkualitas, akuntan publik harus menyadari adanya tanggung jawab

kepada publik, kepada klien, dan kepada sesama praktisi, termasuk perilaku

terhormat, bahkan jika hal tersebut berarti melakukan pengorbanan atas

kepentingan pribadi. Pelaksanaan audit dengan mematuhi etika yang berlaku

akan meningkatkan standar mutu pekerjaan sehingga hasil audit akan lebih

berkualitas. Maka untuk meningkatkan kualitas audit seharusnya seorang

auditor dalam Pelaksanaan audit yaitu dengan mematuhi etika yang berlaku

sehingga akan meningkatkan standar mutu pekerjaan sehingga hasil audit akan

lebih berkualitas.

Etika dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral yang

dimiliki oleh setiap orang. Ketentuan etika menurut SPAP 2016, SA 200

adalah auditor harus memenuhi ketentuan etika yang relevan, termasuk

ketentuan yang berkaitan dengan independensi, sehubungan dengan perikatan

audit atas laporan keuangan. Ketentuan etika tersebut tercantum dalam kode

Etik Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik

Indonesia. Kode etik menetapkan prinsip dasar etika profesi yang relevan bagi

auditor ketika melaksanakan suatu audit atas laporann keuangan dan

menyediakan suatu kerangka konseptual untuk menerapkan prinsip dasar

84
tersebut. Prinsip-prinsip dasar yang harus dipatuhi oleh auditor menurut kode

etik adalah integritas, objektivitas, kompentensi dan kecermatan professional,

kerahasian dan perilaku professional.

Dengan menjunjung tinggi etika auditor diharapkan tidak terjadi kecurangan

diantara para auditor, sehingga dapat memberikan pendapat auditan yang

benar-benar sesuai dengan laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.

Jadi, dalam menjalankan pekerjaannya, seorang auditor dituntut untuk

mematuhi Etika Profesi yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik

Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi persaingan diantara para

akuntan yang menjurus pada sikap curang. Dengan diterapkannya etika profesi

diharapkan seorang auditor dapat memberikan pendapat yang sesuai dengan

laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Jadi, semakin tinggi Etika

Profesi dijunjung oleh auditor, maka kualitas audit juga akan semakin bagus

dan meningkatkan kualitas audit, seorang auditor harus memiliki etika yang

baik. Dalam menghasilkan audit yang berkualitas, akuntan publik harus

menyadari adanya tanggung jawab kepada publik, kepada klien, dan kepada

sesama praktisi, termasuk perilaku terhormat, bahkan jika hal tersebut berarti

melakukan pengorbanan atas kepentingan pribadi. Pelaksanaan audit dengan

mematuhi etika yang berlaku akan meningkatkan standar mutu pekerjaan

sehingga hasil audit akan lebih berkualitas. Maka pengaruh etika adalah searah

dengan kualitas auditor atau dengan kata lain keahlian yang baik/tinggi akan

berpengaruh terhadap kualitas auditor yang baik/tinggi, demikian sebaliknya

bila etika rendah/buruk maka kualitas auditor akan rendah/buruk. Pengaruh

85
signifikan menunjukkan bahwa etika mempunyai peranan yang

signifikan/penting dalam meningkatkan kualitas auditor. Pelaksanaan audit

dengan mematuhi etika yang berlaku akan meningkatkan standar mutu

pekerjaan sehingga hasil audit akan lebih berkualitas.

Pada umumnya teori atribusi mempelajari proses bagaimana seseorang

menafsirkan suatu kejadian, kemudian bagaimana kejadian tersebut berdampak

pada pemikiran dan perilaku mereka. Teori atribusi dapat memberikan

gambaran mengenai tingkah laku manusia. Teori atribusi dapat menjelaskan

perilaku seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Teori atribusi relevan

digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan perilaku yang memengaruhi

seorang auditor dalam prosesnya melaksanakan audit serta pengaruhnya pada

kualitas audit yang dihasilkan.

Indikator dominan pada variabel ini adalah dengan pernyataan Jika suatu

laporan hasil audit ada kesalahan, saya mampu mempertanggungjawabkan atas

laporan hasil audit tersebut untuk meningkatkan kualitas audit. Seorang auditor

yang memiliki pengalaman dan etika yang baik mampu mengatasi masalah dan

kesalahan ketika melaksanakan maupun menyelesaikan tugas audit yang

sedang dijalankan sehingga dalam tugasnya auditor merupakan penyedia

informasi dan memiliki posisi sebagai orang kepercayaan, saat auditor

menjunjung tinggi kode etik profesinya makan akan menghasilkan hasil audit

yang baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aulia

Hanifah Muthmainah, (2021) dan St. Aisyah M, (2020) bahwa variabel etika

86
auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.

87
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan SPSS maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit,

semakin tinggi pengalaman kerja maka kualitas audit akan semakin baik.

Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa seorang auditor yang memiliki

pengalaman lama kerja yang baik mampu melaksanakan pekerjaan dan

tugas yang maksimal kedepannya dan auditor memiliki pengalaman kerja

yang baik karena mereka membutuhkan ketelitian dan kecermatan yang

lebih dalam menyelesaikan tugas, jarang keliru dalam pengumpulan dan

pemilihan bukti serta informasi yang menghambat penyelesaian pekerjaan

sehingga akan menghasilkan kualitas audit yang baik.

2. Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit,

semakin baik kompetensi seorang auditor maka kualitas audit akan semakin

baik. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa kualitas audit dapat dicapai jika

auditor memiliki kompetensi yang baik. Auditor sebagai ujung tombak

pelaksanaan tugas audit memang harus senantiasa meningkatkan

pengetahuan yang telah dimiliki agar penerapan pengetahuan dapat

maksimal dalam praktiknya. Penerapan pengetahuan yang maksimal

tentunya akan sejalan dengan semakin bertambahnya pengalaman yang

dimiliki sehingga hasil audit yang dikerjakan akan baik.


3. Akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit,

semakin baik akuntabilitas seorang auditor maka kualitas audit akan

semakin baik. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa Akuntabilitas

mencerminkan kecermatan auditor memeriksa laporan keuangan sehingga

hasil pekerjaannya dapat dipertanggungjawabkan ke berbagai pihak yang

membutuhkan. Auditor yang memegang teguh sikap akuntabilitas akan

dinilai sebagai seorang auditor yang memiliki tingkat kualitas kerja tinggi.

maka dapat digambarkan bahwa akuntabilitas auditor memiliki peran dalam

menentukan kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor di BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan dan Auditor yang memegang teguh sikap akuntabilitas

akan dinilai sebagai seorang auditor yang memiliki tingkat kualitas kerja

tinggi.

4. Etika auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit,

semakin baik etika auditor seorang auditor maka kualitas audit akan

semakin baik. Hal tersebut dapat diartikan bahwa untuk meningkatkan

kualitas audit, seorang auditor harus memiliki etika yang baik. dalam

menghasilkan audit yang berkualitas, akuntan publik harus menyadari

adanya tanggung jawab kepada publik, kepada klien, dan kepada sesama

praktisi, termasuk perilaku terhormat, bahkan jika hal tersebut berarti

melakukan pengorbanan atas kepentingan pribadi.

B. Saran

87
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas, dapat diperoleh

saran sebagai berikut:

1. Bagi Akademis Untuk kalangan akademis, diharapkan dari hasil penelitian

ini selanjutnya dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian

selanjutnya yang memiliki tema serupa yaitu pengalaman kerja, kompetensi,

akuntabilitas dan etika auditor.

2. Bagi Kantor BPKP Provinsi Sulawesi Selatan disarankan agar dapat lebih

meningkatkan pengalaman kerja, kompetensi, akuntabilitas dan etika auditor

setiap auditor karena keempat faktor tersebut telah terbukti mampu

meningkatkan kualitas audit yang tentunya akan memberikan dampak

positif bagi kinerja auditor tersebut secara individual dan BPKP secara

keseluruhan ke depannya.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Bagi penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang

mempengaruhi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang tidak di

teliti dalam penelitian ini seperti: motivasi, gender, skeptisisme dan

sebagainya.

b. Bagi penelitian selanjutnya dalam menentukan sampel, sesuaikan dengan

waktu penelitian yang akan dilakukan dan dapat menambahkan sampel

untuk memperluas objek penelitian.

c. Bagi penelitian mendatang diharapkan peneliti dapat mengontrol

pengisian kuesioner dengan meminta keterangan secara langsung pada

88
responden dengan melakukan wawancara, sehingga hasil yang diperoleh

sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

89
DAFTAR PUSTAKA

AAA Financial Accounting Standard Committee (2000), “Commentary: SEC


Auditor Independece Requirements”, Accounting Horizons Vol. 15 No. 4
December 2001, hal 373-386.

A.A, Putu Ratih Cahaya Ningsih., & P, Dyah Yaniartha S. (2013). Pengaruh
Kompetensi, Independensi dan Time Budget Pressure Terhadap Kualitas
Audit. Jurnal Akuntansi. Vol. 4, No. 1,Hal. 92-109

AAIPI. (2014). Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia. Jakarta:


AAIPI.

Abdul Halim. 2003. Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan).Edisi


Kedua. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Abriyani, Puspaningsih, 2004. “Faktor-faktor yang berpengaruh Terhadap


Kepuasan Kerja Dan Kinerja Manajer Perusahaan Manufaktur”, Jurnal
Akuntansi dan Auditing Indonesia,Jakarta

Adinoto, Nugroho (2016). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Tekanan Waktu,


Pengalaman Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jawa Tengah.

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh


Akuntan Publik). Edisi 4. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Agoes, Soekrisno, 2012. Etika Bisnis dan Profesi: tantangan membangun manusia
seutuhnya. Salemba Empat. Jakarta .

Agusti dan Pertiwi. 2013, Pengaruh Kompetensi Independensi dan


profesionalisme terhadap kualitas audit (Studi empiris pada kantor akuntan
public se Sumatra ) Volume 21, Nomor 3 September 2013.

Agustina, F. (2014). Pengaruh Pengalaman Kerja, Gender, Jenjang Jabatan,


Kesadaran Etis, dan Independensi terhadap Kemampuan Auditor dalam
Mendeteksi Kecurangan (Fraud). Skripsi. Prodi Akuntansi Unika
Soegijapranata.

Aisyah, S. A. (2015). Hubungan pengalaman, Time Budget Pressure, Kompensasi


Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) dikota
Semarang. Accounting analysis Journal, 4(1).

Aisyah, Edelweis Asti dan Sukirman. 2015. Hubungan Pengalaman, Time


Budget Pressure, Kompensasi Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor
Akuntan Publik (Kap) Di Kota Semarang. Accounting Analysis Journal .

90
Maret.

Ajeng Citra. 2016. Pengaruh Pengalaman Kerja, kompetensi dan independensi


Terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi
(Studi Empiris auditor internal inspektorat provinsi DIY). Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Alderman, C Wayne dan James W. Deitrick. (1982). Auditor’s perceptions of


Time Budget Pressures and Premature Sign Offs : A Replication and
Extension. Auditing : A Journal of Practice and Theory.

Alim dkk. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas


Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi, Simposium
Nasional Akuntansi X. Juli : 2 – 18.

Alvaro Amaral Menezes. 2008. “Analisis Dampak Locus of Control terhadap


Kinerja dan Kepuasan Kerja Auditor Internal (Penelitian Terhadap
Internal Auditor Di Jawa Tengah)”. Diunduh dari
http://eprints.undip.ac.id. Diakses pada tanggal 5 Februari 2013.

Al. Haryono Jusup.(2012). Dasar-dasar Akuntansi.Sekolah Tinggi Ilmu


Ekonomi.

Al Haryono Jusup. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Yogyakarta :


Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YPKN.

Anni Ompu Sanggu. 2004. “Pengaruh Profesionalisme terhadap Kepuasan Kerja


dan Komitmen Komitmen Organisasi Dalam Peningkatan Kinerja (studi
Empiris pada Internal Auditor PLN Se-Indonesia)”. Tesis tidak
dipublikasikan,Program Pasca Sarjana Undip.

Ananing, Dwi. 2006. Pengaruh Pengalaman terhadap Peningkatan Keahlian


Auditor Dalam Bidang Auditing. Skripsi FE Universitas Islam Indonesia.

Andini Ika Setyorini. (2011). Pengaruh Komplektisitas Audit, Tekanan Anggaran


Waktu, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan
VariabelModerating Pemahaman Terhadap Sistem Informasi (Studi
Empiris padaAuditor KAP di Semarang). Skripsi. FakultasEkonomi,
Universitas Diponegoro. Semarang.

Aprianti, T. I., & Sudaryati, E. (2019). the Role of Gender in Moderating the
Effect of Competence, Independence, and Ethics Toward Audit Quality: a
Case Study on Finance and Development Supervision Body of East Java
Representative. Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic
Sciences, 87(3), 131–139. https://doi.org/10.18551/rjoas.2019-03.17

91
Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke, 1988, Auditing, Edisi Ketiga, Jilid 1,
Jakarta: Erlangga.

Arens Alvin A, Elder Randal J, Beasley Mark S, Amir Abadi Jusuf. 2012.
Auditing dan Jasa Assurance. Jilid 1. Edisi Keduabelas. Jakarta: Salemba

Empat Arens et.al. (2017). Auditing and Assurance Services.An Integrated


Approach, 16th Edition. Boston: Prentice Hall.

Arisinta, Oktaviana. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Time Budget


Pressure, Dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan
Publik Di Surabaya. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
No. 2. http://journal.lib.unair.ac.id diakses tanggal 11/10/2014.

Ayuningtyas, H. Y., & Pamudji, S. (2012). Pengaruh Pengalaman Kerja,


Independensi, Obyektifitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas
Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten Di
Jawa Tengah) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Bawono, I. R., & Singgih, E. M. (2010). Faktor-faktor dalam Diri Auditor dan
Kualitas Audit (Studi pada KAP Big Four di Indonesia). Jurnal Nasional
Akuntansi XIII Purwokerto, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Cahyaning, Anggi (2017) Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Kompetensi,


Dan Standar Audit Terhadap Kualitas Audit. Surakarta.

Chaeriyah, S. (2014). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Pengalaman Kerja,


dan Tekanan Klien terhadap Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik di
Yogyakarta. Jurnal: Yogyakarta.

Coram, (2003), The Mortal Intensity of Reduced Audit Quality Acts. Auditing : A
Journal of Practice &Theory. Vol. 19. No.1

Dwiyanti, A. & Hidayati, S. 2016. “Pengaruh Penerapan Standar Akuntans


Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah” (Survey Pada SKPD
Kota Bandung). Jurnal: Bandung.

Efendy, M. Taufiq. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi,dan Motivasi


Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan
Daerah. (Tesis). Semarang: Magister Sains Akuntansi Universitas
Diponegoro Semarang.

Fietoria dan Manalu. 2016. Pengaruh Profesionalisme, Independensi, Kompetensi,


dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik
Bandung, Journal of Accounting and Business Studies. Vol. 1. No. 1

92
(September 2016).

Friska, B.A. kusuma Novanda. 2012 “Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika


Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan
Materialitas” .Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta

Ghozali Imam. 2006, Aplikasi Anlisis Mulivariate Dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasmandra,c. & Nasaruddin,f. 2019. Pengaruh Profesionalisme, Time Budget


Pressure, Dan Kecerdasan Spritual Terhadap Kualitas Audit Kantor
Akuntan Publik Di Makassar. Universitas Muslim Indonesia.

Heider, Fritz.1958. The Psychology of Interpersonal Relations, New York: Wiley.

Hernanik, N. D., & Putri, A. K. (2018). Profesionalisme, Independensi dan Etika


Profesi Terhadap Kinerja Auditorwilayah Kota Malang. JurnalConference
on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH
2018) Universitas Widyagama Malang, ISSN Cetak: 2622- 1276, ISSN
Online: 2622-1284.

Hutabarat, Goodman. 2012. “Pengaruh Pengalaman, Time Budget Pressure dan


Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Ilmiah ESAI Volume 6,
Nomor 1, Januari 2012 ISSN No. 1978-6034.

IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia). 2011. Standar Profesional Akuntan Publik


(SPAP). Jakarta: Salemba Empat.

IAPI. 2011. “Standar Profesional Akuntan Publik” . Jakarta. Salemba Empat

Imansari, Wulandari. 2016. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Pengalaman


danEtika Auditor Terhadap Kualitas Audit.Journal Riset Mahasiswa
Akuntansi Universitas Kanjuruhan Malang.Vol.4 No.1.

Irawati, Nur. (2011). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap


Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Makassar.Makassar.
Skripsi S1 : Universitas Hassanudin.

Jelista, Mutiara. 2015. Pengaruh Kompleksitas Audit, Tekanan Anggaran Waktu,


dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dengan Variabel
Moderating Sistem Informasi. Jom FEKON. Vol. 2. No. 2. Hal. 1- 15.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3.
Jakarta: Erlangga

93
Kurnia, dkk, 2014, Pengaruh Kompetensi, Independensi, Tekanan Anggaran
Waktu, dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit, e- Jurnal Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti.

Kusharyanti, 2002.Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit dan


Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang. Akuntansi dan
Manajemen.

Lukman Harahap. 2015. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Objektivitas, dan


Sensitivitas Etika Profesi terhadap Kualitas Hasil Audit. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.

Loehoer, Robert dan John, H.Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Salemba Empat. Mabruri dan Jaka Winarna. 2010. Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit di Lingkungan
Pemerintah Daerah. Simposium Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.

Mathius Tandiontong. 2016. Kualitas Audit dan Pengukurannya. Bandung:


Penerbit Alfabeta.

Nataline. 2007. “Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan


Auditing, Bonus serta Pengalaman terhadap Kualitas Auditor pada KAP di
Semarang”. Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

N., A. H. D., Nuswandari, C., & Zainudin, A. (2019). Effect of Competence and
Independence on Audit Quality with Auditor Ethics as Moderation
Variabel. 86(Icobame 2018), 164–166.
https://doi.org/10.2991/icobame18.2019.36

Nadya, Y., Santoso, P., & Achmad, T. (2019). Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee,
Tekanan Waktu, Tekanan Klien Dan Kompleksitas Tugas Terhadap
Kualitas Audit Pada Kap Semarang. Diponegoro Journal of Accounting,
8(4), 1–10.

Nurlaeli, Fenti. (2010). Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Time Budget


Pressure terhadap Kualitas Audit (Studi pada auditor di BPKP Jawa
Tengah). Skripsi: tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.

Nur‟aini Chotimah.2013. Pengaruh Kompetensi,Independensi, Dan Etika Auditor


terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nurjanah, I. B., & Kartika, A. (2016). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Etika,


Pengalaman Auditor, Skeptisme Profesional Auditor, Objektifitas dan

94
Integritas Terhadap Kualitas Audit. Dinamika Akuntansi, Keuangan Dan
Perbankan, 5(2), 123–135.

Prasita, Andin dan Priyo Adi. 2007. “pengaruh kompleksitas audit dan tekanan
anggaran dan waktu terhadap kualitas audit dengan moderasi pemahaman
terhadap system informasi”. Fakultas ekonomi, universitas Kristen satya
wacana, semarang. 106

Prasanti, D. H., Ramadhanti, W., & Puspasari, N. (2019). Effect of Independence,


Work Experience and Competence on Audit Quality with Professional
Ethics as Moderating Variabel. Jurnal Akuntansi Aktual, 5(3), 223–233.
https://doi.org/10.17977/um004v5i32019p223

Prasetyo, Eko Budi dan Utama. 2015. Pengaruh Independensi, Etika Profesi,
Pengalamang Kerja Dan Tingkat Pendidikan Auditor Pada Kualitas Audit.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN : 2302 – 8556. Hlm. 115-
129

Priyambodo, Dwiky, 2015, Pengaruh Kompetensi, Independensi, Pengalaman


Kerja Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor
Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik
Di Surakarta Dan Yogyakarta), Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Queena dan Rohman.2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mampengaruhi Kualitas


Audit Aparat Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah, Diponegoro
Journal Of Accounting, Vol.1 No.2. Desember 2013.

Rifan, A., & Darsono. (2015). Pengaruh Pengalaman Auditor, Supervisi Dan
Independensi Terhadap Kinerja Audit Keuangan Daerah. Diponegoro
Journal of Accounting, (3), 13– .

Rusyanti.Rina.2010.”Pengaruh Sikap Skeptisme Auditor, Profesionalisme


Auidtor dan Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas
Audit”.Univeristas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Riyandari, Putu Karina and I. Dewa Nyoman Badera. 2017. “Pengalaman Auditor
Sebagai Pemoderasi Pengaruh Time Budget Pressure Dan Kompleksitas
Audit Pada Kualitas Audit.” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
19(1):195–222

Safitri, Meilina. (2017). Pengaruh Pengetahuan Tentang Pengelolaan Keuangan,


Objektivitas, Pengalaman Kerja dan Motivasi terhadap Kualitas Audit
(Studi pada Inspektorat Kabupaten/Kota di Provinsi Riau). JOM FEKO
Vol. 4 No.1
Samsi, Nur, dkk. 2013. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi Dan

95
Kompetensi Terhadap Kualitas Audit : Etika Auditor Sebagai Variabel
Moderasi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Saptarina, S. A. (2017).
Saptarina, Auliah. 2017. Pengaruh Tekanan Waktu Dan Resiko Audit
Terhadap Perilaku Menyimpang Auditor. . Skripsi Universitas Hasanuddin
.

Saputra, Anton Eka. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Idependensi terhadap


Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi, ( Studi
Empiris pada Auditor di Kantor Akuntan Publik se Jawa Tengah dan D. I
Yogyakarta). Juraksi. Vol I No. 2. ISSN: 2301-9328

Setyorini, Andini Ika., (2011), Pengaruh Kompleksitas Audit, Tekanan Anggaran


Waktu, dan Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit dengan Variabel
Moderating Pemahaman terhadap Sistem Informasi. Skripsi Universitas
Diponegoro Semarang.

Setyorini, Andini Ika dan Dewayanto, Totok. 2011. “Pengaruh Kompleksitas


Audit, Tekanan Anggaran Waktu, dan Pengalaman Auditor terhadap
Kualitas Audit dengan Variabel Moderating Pemahaman terhadap Sistem
Informasi”. Undergaraduate Theses : Universitas Diponegoro.

Sososutikno Christina. (2003). “Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan


Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit”.
Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,Bandung :


Alfabeta. Suharti, & Apriyanti, T. (2019). the Effect of Competence and
Independence on the Quality of Audits With Auditor’S Ethics As a
Moderation Variabel.Jurnal Ilmiah Akuntansi, 208(2), 208–217.

Sukriah, Ika, dkk. (2009). Jurnal. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,


Objektivitas, Integritas, dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil
Pemeriksaan”. Simposium Nasional Akuntansi XII, Palembang.

Susmiyanti dan Rahmawati, D. 2016. Pengaruh Fee Audit, Time Budget Pressure
dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit Dengan Pengalaman
Auditor Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Akuntansi. Universitas
Negeri Yogyakarta.Vol 4, No. 7. (2016).

Tandiontong, M. (2016). Kualitas Audit dan Pengukurannya. Bandung: Alfabeta.

Teguh Harhinto. 2004. “Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas


Audit Studi Empiris Pada KAP di Jawa Timur”. Tesis. Maksi Universitas
Diponegoro.

96
Titin Rahayu dan Bambang Suryono. 2016. Pengaruh Independensi, Etika Auditor
dan Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi. Volume 5. Nomor 4.

Tuanakotta, Theodorus M. (1979). Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan


Publik. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Tubbs, R.M. (1992). The Effect of Experience on the Auditor’s Organization and
Amount of Knowledge. The Accounting Review, 67, 4, 783-801

Widnyana, I. W., & Sapta, I. K. S. (2020). Effect of Competence and


Independence on Quality of Audit Result Moderated by Auditor Ethics
atthe Regional Inspectorate of Klungkung. 11(09).

Wardhani, A. A. I. T. W., & Astika, I. B. P. (2018). Pengaruh Kompetensi,


Akuntabilitas dan Independensi pada Kualitas Audit dengan Etika Auditor
Sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
23(1), 31–59. https://doi.org/10.1271/nogeikagaku1924.12.328

Wooten, T. G. 2003. It Is Impossible to Know The Number of Poor-Quality


Audits that simply go undetected and unpublicized. The CPA Journal.
Januari. Hal. 48-51.

Zarefar, A., Andreas, & Zarefar, A. (2016). The Influence of Ethics, Experience
and Competency toward the Quality of Auditing with Professional Auditor
Scepticism as a Moderating Variabel. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 219, 828–832. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.05.074

(Sumber:http://www.republika.co.id/berita/breakingnews/lingkungan/10/11/20/14
7757-jika-terbukti-terjadi-penyuapan-adipura-bekasi-akan-dicabut pukul1
2:05 tanggal 6/30/2015).

(Sumber:http://news.detik.com/read/013/07/25/190845/2314690/10/auditor-
bpkpakui-terima-duit-dari-kemendikbud/Tanggal 7 Juli 2015 pukul 10:50

97
LAMPIRAN 1

DATA KUESIONER
PENELITI
LAMPIRAN 1. KUESIONER UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

Kepada Yth. Auditor Internal


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sulsel Di tempat
Assalamualaikum Wr. Wb.
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir skripsi untuk memenuhi persyaratan
gelar sarjana Strata-1 (S-1) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Muslim Indonesia, saya:
Nama : A. Siti Hardiyanti Eka Sari Putri A.R
NIM : 02320160085
Program Studi/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi
bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengalaman Kerja
Kompetensi Akuntabilitas Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit.
(Studi Kasus Pada Perwakilan Bpkp Provinsi Sul-Sel)”. Berkaitan dengan hal
tersebut, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi
kuesioner yang tersedia, sehingga jawabandari kuesioner dapat memberikan
informasi guna melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian. Jawaban dari
Bapak/Ibu/Saudara/i akan terjaga kerahasiannya.
Atas segala bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i dalam pengisian
kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Makassar, November 2022


Hormat saya,

A. Siti Hardiyanti Eka Sari Putri


LAMPIRAN 2
IDENTITAS
RESPONDEN DAN
DAFTAR
PERNYATAAN
PENELITIAN
Petunjuk Pengisian Kuesioner :

1. Tulislah identitas Anda dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom yang telah

disediakan di bawah ini.

2. Bacalah terlebih dahulu setiap butir pertanyaan atau pernyataan didalam angket dengan

cermat.

3. Berikan tanda centang (√) pada kolom jawaban yang benar-benarsesuai dengan kondisi Anda.

4. Satu pertanyaan atau pernyataan hanya boleh dijawab dengan satu pilihan jawaban.

5. Pilihan jawaban yang tersedia:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Data responden

Mohon ketersediaan Bapak/ibu mengisi daftar berikut :

1. Nama : ……………………………………................

2. Jenis kelamin : Pria Wanita

3. Umur : tahun

4. Pendidikan terakhir : SMA D3 SI

S2 S3

5. Jabatan : ……………………………………….............

6. Lama Bapak/Ibu menduduki jabatan ini :………………………..............

7. Terlibat dalam penyusunan anggaran : YA TIDAK


KUESIONER PENELITIAN

A. Kualitas Audit
Kualitas audit merupakan segala kemungkinan dimana auditor pada saat

mengaudit laporan keuangan klien dapat menentukan pelanggaran yang terjadi

dalam system akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan

auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada

standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan. Definisi ini

dikembangkan dari (Wooten, 2003).

No. Pernyataan STS TS N SS S


  Deteksi Salah Saji          
1 Besarnya kompensasi yang saya terima          
akan mempengaruhi saya dalam melaporkan
kesalahan klien.
2 Saya akan melaporkan semua kesalahan          
klien.
Kesesuaian Dengan SPAP          
3 Saya harus memahami sistem informasi          
klien terlebih dahulu, sebelum melakukan
prosedur audit.
4 Pemahaman terhadap sistem informasi klien          
dapat menjadikan pelaporan audit menjadi
lebih kuat.
Kepatuhan Terhadap SOP          
5 Saya mempunyai komitmen yang kuat          
untuk menyelesaikan audit dalam waktu
yang tepat.
6 Saya berkomitmen untuk memberikan          
laporan hasil audit yang berkualitas.
Risiko Audit          
7 Saya menjadikan Standar Profesi Auditor          
Internal sebagai pedoman dalam
menghasilkan laporan audit.
8 Sebagai anggota tim audit, saya selalu          
melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan
standar umum audit.
9Sebagai auditor, saya memiliki standar etika          
yang tinggi untuk mengetahui akuntansi dan
auditing.
10 Saya selalu berusaha melaksanakan          
pekerjaan lapangan sesuai dengan standar
pekerjaan lapangan audit.
Proses Pengendalian atas Pekerjaan          
11 Saya tidak mudah percaya terhadap          
pernyataan klien selama melakukan audit.
12 Saya selalu mencari bukti yang relevan          
terhadap pernyataan klien.
Perhatian yang Diberikan oleh Manajer          
atau Partner
13 Saya selalu berusaha berhati-hati dalam          
pengambilan keputusan selama melakukan
audit.
14 Sebelum mengambil keputusan, saya selalu          
membandingkan hasil audit yang dicapai
dengan standar hasil yang telah ditetapkan
sebelumnya.
( sumber : wooten, 2003)

B. Pengalaman kerja
Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami, dijalani, dirasai,

ditanggung, dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan, pengalaman

merupakan gabungan dari semua yang diperoleh dari hasil interaksi atau

semua yang pernah dialami. Definisi ini dikembangkan dari (Ajeng Citra

Dewi, 2016)

No. Pernyataan STS TS N SS S

  Lamanya Auditor Bekerja          


1 Semakin lama menjadi auditor, saya          
semakin mengerti bagaimana menghadapi
suatu objek pemeriksaan dalam memperoleh
data dan informasi yang dibutuhkan.
2 Semakin lama bekerja, saya semakin          
mengetahui informasi yang relevan untuk
mengambil pertimbangan dalam membuat
keputusan.
3 Semakin lama bekerja, saya semakin dapat
mendeteksi kesalahan yang dilakukan objek
pemeriksaan.
4 Semakin lama menjadi auditor, saya          
semakin mudah mencari penyebab
munculnya kesalahan serta dapat
memberika rekomendasi untuk
menghilangkan /memperkecil penyebab
tersebut.
Banyaknya Penugasan Yang Ditangani          
5 Banyaknya tugas audit membutuhkan          
ketelitian dan kecermatan dalam
menyelesaikannya.
6 Kekeliruan dalam pengumpulan bukti dan          
informasi dapat menghambat kinerja
penugasan.
7 Banyaknya tugas yang dihadapi          
memberikan kesempatan untuk belajar dari
kegagalan dan keberhasilan yang pernah
dialami.
8 Banyaknya tugas yang diterima dapat          
memacu auditor untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan cepat sehingga tidak
terjadi penumpukan tugas.
banyaknya jenis perusahaan yang pernah          
diaudit
9 semakin banyak jenis SKPD yang saya          
tangani, semakin menambah pemahaman
saya mengenai permasalahan pada masing -
masing jenis perusahaan klien
10 semakin banyak jenis SKPD yang saya          
tangani, semakin menambah keterampilan
saya dalam melaksanakan penugasan
selanjutnya
( Sumber : Ajeng Citra Dewi,2016 )

c. kompetensi
Kompetensi adalah pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh
sesorang untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggungjawabnya.

Definisi ini dikembangkan dari (Ajeng Citra Dewi, 2016)

No. Pernyataan S T N SS S
T S
S

  Gangguan pribadi          
Saya merasa tidak independen.
Audit meminta temuan yang ada          
tidak dicantumkan dalam laporan
audit. Saya sulit menolak
permintaan auditee tersebut karena
yang bersangkutan adalah kenalan
baik yang sewaktu-waktu mungkin
akan saya butuhkan bantuannya.
Saya membatasi lingkup pertanyaan
pada saat audit karena auditee masih          
punya hubungan darah dengan saya.
Saya menemukan beberapa
kesalahan pencatatan yang disengaja        
oleh auditee akan tetapi tidak semua
kesalahan tersebut saya laporkan
kepada atasan karena saya sudah
memperoleh fasilitas yang cukup
baik dari auditee..
Saya memberitahu atasan jika saya
memiliki gangguan independensi          

Gangguan Eksternal          
Saya tidak peduli apakah saya akan
dimutasi karena mengungkapkan          
temuan apa adanya
Tidak ada gunanya saya melakukan
audit dengan sungguh-sungguh.          
Saya tahu, ada pihak yang punya
wewenang untuk menolak
pertimbangan yang saya berikan
pada laporan audit.
( Sumber : Ajeng Citra Dewi, 2016 )
D. Akuntabilitas
Akuntabilitas diartikan sebagai dorongan psikologi sosial yang

dimiliki

seorang untuk mempertanggungjawakan sesuatu yg telah mereka kerjakan

kepada

lingkungannya atau orang lain. (salsabila 2011).

No Pernyataan STS TS N SS S

  Akuntabilitas auditor          

1 Seorang auditor dengan akuntabilitas tinggi          


akan mencurahkan usaha (daya pikir) yang
lebih besar ketika menyelesaikan pekerjaan.
2 Auditor harus memiliki tanggung jawab          
yang tinggi dalam mengambil tindakan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
3 Auditor yang memiliki akuntabilitas yang          
tinggi juga memiliki motivasi tinggi dalam
mengerjakan sesuatu.
4 Dalam menyelesaikan audit dan penyusunan          
laporannya, auditor hanya membutuhkan
informasi saja.
5 Seorang auditor tidak harus memiliki fakta          
fakta yang relevan dalam mengungkapkan
suatu hal.
6 Akuntabilitas dapat meningkatkan kualitas          
audit tanpa didukung dengan pengetahuan
audit yang tinggi.
7 Kurangnya informasi mengenai suatu          
pekerjaan akan berdampak buruk terhadap
hasil kerja auditor.
8 Keyakinan bahwa sebuah pekerjaan akan          
diperiksa oleh atasan dapat meningkatkan
keinginan untuk menghasilkan pekerjaan
yang lebih berkualitas.
(Sumber: Salsabila, 2011)

E. Etika auditor
Etika adalah nilai yang bersumber dari masyarakat untuk mengatur

perilaku manusia yang bersifat rohani dan perilaku tidak etis dalam bentuk

pengaturan lisan (adat kebiasaan) dan ada yang tertulis (kode etik).

Definisi ini dikembangkan dari (Ajeng Citra Dewi, 2016)

No Pernyataan ST TS N SS S

. S

  Tanggung Jawab Profesi Auditor          

1 Laporan hasil audit dapat          


dipertanggung Jawabkan oleh
auditor, untuk meningkatkan
kualitas audit.
2 Laporan audit sesuai dengan aturan        
Sistem Akuntansi Pemerintahan
yang telah ditentukan.
3 Sebagai auditor, saya memiliki rasa          
tanggungjawab bila hasil
pemeriksaannya masih
memerlukan perbaikan dan
penyempurnaan.
4 Sebagai auditor,saya tidak          
mengelak atau menyalahkan orang
lain yang dapat mengakibatkan
kerugian orang lain.
5 Jika suatu laporan hasil audit ada          
kesalahan, saya mampu
mempertanggungjawabkan atas
laporan hasil audit tersebut untuk
meningkatkan kualitas audit.
Integritas          

6 Sebagai auditor, saya tidak dapat          


diintimidasi oleh orang lain.
7 Sebagai auditor, saya selalu          
menimbang permasalahan berikut
akibat-akibatnya dengan seksama.
8 Sebagai auditor, saya tidak          
mempertimbangkan keadaan
seseorang/ sekelompok orang atau
suatu unit organisasi untuk
membenarkan perbuatan melanggar
ketentuan atau perbuatan
melanggar ketentuan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
9 Sebagai auditor, saya harus          
memiliki rasa percaya diri
yang besar dalam menghadapi
berbagai kesulitan.
Objektifitas          

10 Sebagai auditor, saya tidak boleh          


memihak kepada siapapun yang
mempunyai kepentingan atas hasil
pekerjaannya.
11 Sebagai auditor, saya menolak          
menerima penugasan audit bila
pada saat yang bersamaan sedang
mempunyai hubungan kerjasama
dengan pihak yang diperiksa.
12 Dalam aktivitasnya auditor internal          
selalu bersikap objektif.
(Sumber: Ajeng Citra Dewi, 2016)
LAMPIRAN 3
DATA MENTAH
No Pengalaman Kerja
TX RATA-
Resp PK PK PK PK PK PK PK PK PK PK 1 RATA
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4.1
2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48 4.8
3 5 3 4 4 5 5 4 5 4 5 44 4.4
4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 5 44 4.4
5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 47 4.7
6 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 42 4.2
7 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 4.9
8 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 45 4.5
9 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 43 4.3
10 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 48 4.8
11 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 43 4.3
12 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 45 4.5
13 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 45 4.5
14 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 34 3.4
15 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 37 3.7
16 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 45 4.5
17 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 42 4.2
18 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 46 4.6
19 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 46 4.6
20 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48 4.8
21 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 46 4.6
22 2 3 3 4 4 4 3 4 5 5 37 3.7
23 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 43 4.3
24 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 4.9
25 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38 3.8
26 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 41 4.1
27 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 47 4.7
28 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4.2
29 4 4 5 4 4 5 3 5 5 5 44 4.4
30 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 42 4.2
31 3 2 5 4 3 5 4 5 5 5 41 4.1
32 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 44 4.4
33 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 46 4.6
34 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 46 4.6
35 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 35 3.5
36 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 4.9
37 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 44 4.4
38 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 47 4.7
39 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 36 3.6
40 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43 4.3
41 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41 4.1
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5
43 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43 4.3
44 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 44 4.4
45 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 43 4.3
46 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 47 4.7
47 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 47 4.7
48 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 3.9
49 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 39 3.9
50 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 43 4.3
51 4 4 3 3 4 3 3 5 5 5 39 3.9
52 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 47 4.7
53 2 3 4 4 4 5 4 4 4 4 38 3.8
54 2 5 4 4 4 3 4 5 5 4 40 4
55 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 44 4.4
56 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48 4.8
57 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 40 4
58 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 44 4.4
59 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 40 4
60 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 3.9

No Kompetensi
T RATA-
Resp K K K K K K X2 RATA
. 1 2 3 4 5 6
4.833333
1 5 5 5 5 5 4 29
333
2 5 5 5 5 5 5 30 5
4.833333
3 5 5 5 5 5 4 29
333
4.666666
4 4 5 5 5 5 4 28
667
5 5 5 5 4 4 4 27 4.5
6 5 5 5 5 5 5 30 5
7 5 5 5 5 5 5 30 5
4.833333
8 5 4 5 5 5 5 29
333
4.833333
9 4 5 5 5 5 5 29
333
4.333333
10 5 5 4 4 4 4 26
333
3.833333
11 4 3 4 4 4 4 23
333
12 4 3 3 4 3 4 21 3.5
13 5 5 5 5 5 5 30 5
4.166666
14 4 3 4 4 5 5 25
667
3.833333
15 3 4 4 4 4 4 23
333
4.166666
16 5 4 4 4 4 4 25
667
17 5 5 5 4 4 4 27 4.5
4.833333
18 5 4 5 5 5 5 29
333
4.833333
19 5 5 5 5 4 5 29
333
4.833333
20 5 5 5 5 5 4 29
333
4.666666
21 4 4 5 5 5 5 28
667
4.166666
22 5 4 4 4 4 4 25
667
4.166666
23 4 4 4 4 4 5 25
667
24 5 5 5 5 5 5 30 5
4.666666
25 4 4 5 5 5 5 28
667
4.166666
26 4 4 4 4 4 5 25
667
4.833333
27 5 5 5 4 5 5 29
333
4.166666
28 4 4 4 4 4 5 25
667
4.833333
29 5 5 5 5 5 4 29
333
4.333333
30 4 4 5 4 4 5 26
333
4.833333
31 5 5 5 5 5 4 29
333
4.833333
32 5 5 5 5 4 5 29
333
4.666666
33 4 4 5 5 5 5 28
667
34 5 5 5 5 5 5 30 5
35 4 4 3 4 4 5 24 4
36 5 5 5 5 5 5 30 5
4.166666
37 4 5 4 4 4 4 25
667
4.333333
38 5 4 5 4 4 4 26
333
39 4 4 5 4 4 4 25 4.166666
667
4.166666
40 4 4 4 4 4 5 25
667
4.666666
41 5 5 5 4 4 5 28
667
42 5 5 5 5 5 5 30 5
43 4 4 5 5 5 4 27 4.5
4.833333
44 5 5 5 5 5 4 29
333
4.166666
45 4 4 4 4 4 5 25
667
4.833333
46 5 5 5 5 5 4 29
333
47 5 5 5 5 5 5 30 5
48 4 3 4 4 4 5 24 4
4.166666
49 4 4 4 4 4 5 25
667
4.166666
50 4 4 4 4 4 5 25
667
4.833333
51 5 5 5 5 5 4 29
333
4.666666
52 4 5 5 5 5 4 28
667
53 4 4 4 4 4 4 24 4
54 4 4 5 5 4 5 27 4.5
4.166666
55 4 4 4 4 4 5 25
667
4.666666
56 4 4 5 5 5 5 28
667
57 5 4 5 5 4 4 27 4.5
4.166666
58 4 4 4 4 4 5 25
667
4.166666
59 4 4 5 4 4 4 25
667
4.166666
60 4 4 4 4 4 5 25
667

No Akuntabilitas
T RATA-
Resp A A A A A A A A X3 RATA
. 1 2 3 4 5 6 7 8
1 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
2 5 5 4 4 5 5 5 4 37 4.625
3 4 4 5 5 5 5 5 5 38 4.75
4 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4.125
5 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
6 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
7 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4.125
8 4 5 4 5 4 4 3 4 33 4.125
9 5 4 5 4 4 4 4 4 34 4.25
10 4 5 4 5 4 4 5 5 36 4.5
11 3 4 5 4 4 4 4 4 32 4
12 4 4 4 5 5 5 5 5 37 4.625
13 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4.125
14 4 3 4 4 4 2 3 3 27 3.375
15 3 3 4 3 5 5 5 4 32 4
16 4 5 4 4 5 5 5 5 37 4.625
17 4 4 4 3 3 5 5 5 33 4.125
18 4 5 5 4 3 4 3 4 32 4
19 5 5 5 5 5 5 5 4 39 4.875
20 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
21 5 4 4 4 5 5 5 5 37 4.625
22 3 4 4 4 4 4 5 5 33 4.125
23 4 4 4 5 5 5 5 5 37 4.625
24 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
25 4 4 4 3 4 3 4 4 30 3.75
26 4 4 4 4 3 4 3 4 30 3.75
27 4 5 5 4 5 5 5 5 38 4.75
28 4 4 4 4 5 5 5 5 36 4.5
29 5 4 4 5 4 4 4 4 34 4.25
30 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
31 5 4 3 5 5 5 5 5 37 4.625
32 4 5 4 4 5 5 5 5 37 4.625
33 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5
34 4 4 5 4 4 4 4 4 33 4.125
35 4 4 3 4 3 3 3 3 27 3.375
36 5 5 4 5 5 5 5 5 39 4.875
37 4 4 4 4 5 5 5 5 36 4.5
38 5 5 4 5 4 4 4 4 35 4.375
39 4 4 4 4 3 3 3 3 28 3.5
40 5 4 4 4 4 3 4 3 31 3.875
41 4 4 4 4 5 5 5 5 36 4.5
42 5 5 5 5 4 5 5 5 39 4.875
43 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
44 4 4 3 4 5 5 5 5 35 4.375
45 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4.125
46 5 5 5 5 5 5 5 4 39 4.875
47 4 5 3 5 4 5 5 5 36 4.5
48 4 4 4 4 3 3 2 3 27 3.375
49 4 4 4 4 3 4 4 4 31 3.875
50 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4.125
51 3 3 4 3 5 5 5 5 33 4.125
52 5 4 4 4 5 5 5 5 37 4.625
53 4 4 4 5 3 3 3 3 29 3.625
54 4 4 4 3 4 4 5 5 33 4.125
55 4 5 4 5 5 5 5 5 38 4.75
56 5 5 4 4 4 4 5 5 36 4.5
57 4 4 4 4 5 4 5 5 35 4.375
58 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4.25
59 4 4 4 3 4 4 5 4 32 4
60 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4

Etika Auditor
No T RATA-
Resp. E E E E E E E E E EA EA EA X4 RATA
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 10 11 12
1 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 57 4.75
4.916666
2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 59
667
4.666666
3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 56
667
4.833333
4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 58
333
4.583333
5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 55
333
4.166666
6 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 50
667
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 57 4.75
8 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 54 4.5
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5
4.583333
11 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 55
333
4.583333
12 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 55
333
13 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 57 4.75
3.583333
14 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 43
333
3.833333
15 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 46
333
4.833333
16 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 58
333
4.583333
17 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 55
333
4.583333
18 5 2 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 55
333
4.583333
19 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 55
333
4.916666
20 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 59
667
4.583333
21 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 55
333
22 5 4 4 5 5 4 3 4 3 4 5 5 51 4.25
23 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 54 4.5
4.916666
24 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 59
667
3.916666
25 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 47
667
4.166666
26 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 50
667
27 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 57 4.75
4.083333
28 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 49
333
4.583333
29 5 5 5 5 5 4 3 5 3 5 5 5 55
333
30 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 51 4.25
31 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 57 4.75
4.583333
32 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 55
333
33 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 51 4.25
34 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 57 4.75
3.583333
35 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 43
333
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5
37 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 57 4.75
38 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 54 4.5
3.666666
39 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 44
667
4.083333
40 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 49
333
4.416666
41 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 53
667
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5
43 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 54 4.5
4.666666
44 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 56
667
45 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 51 4.25
46 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 57 4.75
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5
48 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 48 4
49 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 51 4.25
50 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 51 4.25
4.416666
51 5 5 5 5 5 4 3 3 3 5 5 5 53
667
52 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 57 4.75
4.083333
53 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 49
333
4.333333
54 4 4 5 5 4 5 4 3 4 5 5 4 52
333
4.166666
55 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 50
667
4.833333
56 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 58
333
4.416666
57 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 53
667
4.416666
58 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 53
667
4.083333
59 4 3 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 49
333
4.333333
60 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 52
333

Kualitas Audit
No RATA
K K K K K K K K K K K K K K T
Res -
A A A A A A A A A A1 A1 A1 A1 A1 Y
p. RATA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
6 4.8571
1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5
8 42857
6 4.7857
2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
7 14286
6 4.5714
3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5
4 28571
6 4.4285
4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4
2 71429
6 4.7857
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5
7 14286
6 4.2857
6 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4
0 14286
6 4.3571
7 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
1 42857
6 4.4285
8 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4
2 71429
6 4.2857
9 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
0 14286
6 4.7142
10 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
6 85714
6 4.2857
11 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 5
0 14286
6 4.3571
12 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4
1 42857
6 4.5714
13 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4
4 28571
14 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 5 3.6428
1 57143
5 3.5714
15 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4
0 28571
6 4.5714
16 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4
4 28571
6 4.2857
17 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4
0 14286
6
18 4 5 5 4 5 5 2 5 5 5 4 4 5 5 4.5
3
6 4.7857
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5
7 14286
6 4.9285
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
9 71429
6 4.4285
21 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4
2 71429
5
22 3 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4
6
5 4.1428
23 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
8 57143
6 4.9285
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
9 71429
5 3.9285
25 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 71429
5 4.0714
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
7 28571
6 4.7142
27 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5
6 85714
5 4.0714
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
7 28571
6
29 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4.5
3
5 4.1428
30 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
8 57143
6 4.4285
31 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 3
2 71429
6
32 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4.5
3
6 4.5714
33 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5
4 28571
6 4.5714
34 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5
4 28571
5 3.6428
35 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3
1 57143
6 4.8571
36 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
8 42857
6 4.3571
37 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4
1 42857
6 4.5714
38 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4
4 28571
5 3.7857
39 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4
3 14286
5 4.2142
40 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
9 85714
6 4.2857
41 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4
0 14286
7
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
0
5 4.2142
43 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
9 85714
5 4.2142
44 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3
9 85714
6 4.2857
45 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4
0 14286
6 4.8571
46 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5
8 42857
6 4.5714
47 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3
4 28571
5
48 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4
6
5 4.1428
49 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
8 57143
6 4.2857
50 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4
0 14286
5 3.9285
51 3 3 4 3 3 5 5 5 5 5 4 3 3 4
5 71429
6
52 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4.5
3
5 4.0714
53 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 28571
5 4.1428
54 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4
8 57143
6 4.2857
55 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
0 14286
6 4.6428
56 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4
5 57143
5 4.2142
57 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4
9 85714
6 4.4285
58 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4
2 71429
5
59 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
6
5 4.0714
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
7 28571
LAMPIRAN 4
HASIL PENELITIAN
 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pengalaman Kerja 60 3.40 5.00 4.3283 .37826
Kompetensi 60 3.50 5.00 4.5111 .37940
Akuntabilitas 60 3.38 5.00 4.3083 .43513
Etika Auditor 60 3.58 5.00 4.4639 .35896
Kualitas Audit 60 3.57 5.00 4.3595 .33139
Valid N (listwise) 60

 Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Kerja (X1)

Correlations
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 TX1
PK1 Pearson 1 .312 *
.314 *
.275 *
.099 .262 *
.408 **
.188 .022 .237 .606**
Correlation
Sig. (2- .015 .015 .033 .449 .043 .001 .149 .865 .068 .000
tailed)
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
PK2 Pearson .312 *
1 .251 .443 **
.168 .099 .274 *
.293 *
.317 *
.317
*
.640**
Correlation
Sig. (2- .015 .053 .000 .199 .451 .034 .023 .014 .014 .000
tailed)
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
PK3 Pearson .314* .251 1 .471** .174 .438** .460** .178 .107 .107 .591**
Correlation
Sig. (2- .015 .053 .000 .184 .000 .000 .173 .416 .416 .000
tailed)
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
PK4 Pearson .275* .443** .471** 1 .311* .574** .664** .340** .245 .245 .757**
Correlation
Sig. (2- .033 .000 .000 .016 .000 .000 .008 .059 .059 .000
tailed)
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
PK5 Pearson .099 .168 .174 .311 *
1 .207 .220 .217 .046 .105 .395**
Correlation
Sig. (2- .449 .199 .184 .016 .113 .092 .096 .724 .427 .002
tailed)
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
PK6 Pearson .262 *
.099 .438 **
.574 **
.207 1 .383 **
.123 .022 .167 .542**
Correlation
Sig. (2- .043 .451 .000 .000 .113 .003 .348 .865 .202 .000
tailed)
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
PK7 Pearson .408** .274* .460** .664** .220 .383** 1 .171 .010 .114 .629**
Correlation
Sig. (2- .001 .034 .000 .000 .092 .003 .191 .937 .386 .000
tailed)
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
PK8 Pearson .188 .293* .178 .340** .217 .123 .171 1 .670** .556** .595**
Correlation
Sig. (2- .149 .023 .173 .008 .096 .348 .191 .000 .000 .000
tailed)
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
PK9 Pearson .022 .317*
.107 .245 .046 .022 .010 .670 **
1 .789 **
.507**
Correlation
Sig. (2- .865 .014 .416 .059 .724 .865 .937 .000 .000 .000
tailed)
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
PK1 Pearson .237 .317*
.107 .245 .105 .167 .114 .556 **
.789
**
1 .594**
0 Correlation
Sig. (2- .068 .014 .416 .059 .427 .202 .386 .000 .000 .000
tailed)
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
TX1 Pearson .606** .640** .591** .757** .395** .542** .629** .595** .507** .594** 1
Correlation
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

 Hasil Uji Realibilitas Pengalaman Kerja (X1)


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excluded a
0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.775 10

 Hasil Uji Frekuensi Pengalaman Kerja (X1)

Statistics
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10
N Valid 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.1167 4.2667 4.3167 4.3000 4.1500 4.2333 4.3500 4.6167 4.4667 4.4667
Sum 247.00 256.00 259.00 258.00 249.00 254.00 261.00 277.00 268.00 268.00

PK1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 4 6.7 6.7 6.7
3.00 13 21.7 21.7 28.3
4.00 15 25.0 25.0 53.3
5.00 28 46.7 46.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

PK2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 4 6.7 6.7 6.7
3.00 6 10.0 10.0 16.7
4.00 20 33.3 33.3 50.0
5.00 30 50.0 50.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

PK3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 6.7 6.7 6.7
4.00 33 55.0 55.0 61.7
5.00 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

PK4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 3 5.0 5.0 5.0
4.00 36 60.0 60.0 65.0
5.00 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

PK5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 6.7 6.7 6.7
4.00 43 71.7 71.7 78.3
5.00 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

PK6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 6 10.0 10.0 10.0
4.00 34 56.7 56.7 66.7
5.00 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

PK7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 3 5.0 5.0 5.0
4.00 33 55.0 55.0 60.0
5.00 24 40.0 40.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

PK8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.7 1.7 1.7
4.00 21 35.0 35.0 36.7
5.00 38 63.3 63.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

PK9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 3.3 3.3 3.3
4.00 28 46.7 46.7 50.0
5.00 30 50.0 50.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

PK10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 3.3 3.3 3.3
4.00 28 46.7 46.7 50.0
5.00 30 50.0 50.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi (X2)


Correlations
K1 K2 K3 K4 K5 K6 TX2
K1 Pearson 1 .636** .519** .440** .381** -.122 .695**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .354 .000
N 60 60 60 60 60 60 60
K2 Pearson .636** 1 .605** .524** .503** .111 .778**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .400 .000
N 60 60 60 60 60 60 60
K3 Pearson .519 **
.605 **
1 .720 **
.669 **
.036 .839**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .786 .000
N 60 60 60 60 60 60 60
K4 Pearson .440 **
.524 **
.720 **
1 .787 **
.062 .841**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .638 .000
N 60 60 60 60 60 60 60
K5 Pearson .381** .503** .669** .787** 1 .106 .822**
Correlation
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .420 .000
N 60 60 60 60 60 60 60
K6 Pearson -.122 -.111 -.036 .062 .106 1 .190
Correlation
Sig. (2-tailed) .354 .400 .786 .638 .420 .147
N 60 60 60 60 60 60 60
TX2 Pearson .695 **
.778 **
.839 **
.841 **
.822 **
.190 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .047
N 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

 Hasil Uji Realibilitas Kompetensi (X2)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 60 100.0
Excluded a
0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.792 6

 Hasil Uji Frekuensi Kompetensi (X2)

Statistics
K1 K2 K3 K4 K5 K6
N Valid 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 4.4833 4.4000 4.6167 4.5167 4.4667 4.5833
Sum 269.00 264.00 277.00 271.00 268.00 275.00

K1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.7 1.7 1.7
4.00 29 48.3 48.3 50.0
5.00 30 50.0 50.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

K2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 6.7 6.7 6.7
4.00 28 46.7 46.7 53.3
5.00 28 46.7 46.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
K3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 3.3 3.3 3.3
4.00 19 31.7 31.7 35.0
5.00 39 65.0 65.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

K4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 29 48.3 48.3 48.3
5.00 31 51.7 51.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

K5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.7 1.7 1.7
4.00 30 50.0 50.0 51.7
5.00 29 48.3 48.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

K6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 25 41.7 41.7 41.7
5.00 35 58.3 58.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

 Hasil Uji Validitas Akuntabilitas (X3)

Correlations
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 TX3
A1 Pearson 1 .452** .196 .424** .162 .129 .098 .014 .435**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .133 .001 .216 .326 .455 .915 .001
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
A2 Pearson .452** 1 .344** .574** .199 .373** .256* .322* .630**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .007 .000 .127 .003 .048 .012 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
A3 Pearson .196 .344 **
1 .242 .185 .206 .119 .105 .410**
Correlation
Sig. (2-tailed) .133 .007 .062 .157 .114 .364 .426 .001
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
A4 Pearson .424 **
.574 **
.242 1 .267 *
.275 *
.113 .190 .553**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .062 .039 .034 .390 .146 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
A5 Pearson .162 .199 .185 .267* 1 .735** .779** .661** .787**
Correlation
Sig. (2-tailed) .216 .127 .157 .039 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
A6 Pearson .129 .373** .206 .275* .735** 1 .810** .815** .853**
Correlation
Sig. (2-tailed) .326 .003 .114 .034 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
A7 Pearson .098 .256 *
.119 .113 .779 **
.810 **
1 .845 **
.803**
Correlation
Sig. (2-tailed) .455 .048 .364 .390 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
A8 Pearson .014 .322 *
.105 .190 .661 **
.815 **
.845 **
1 .784**
Correlation
Sig. (2-tailed) .915 .012 .426 .146 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
TX3 Pearson .435** .630** .410** .553** .787** .853** .803** .784** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

 Hasil Uji Realibilitas Akuntabilitas (X3)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 60 100.0
Excluded a
0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.824 8

 Hasil Uji Frekuensi Akuntabilitas (X3)

Statistics
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8
N Valid 60 60 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.3333 4.3000 4.1667 4.2333 4.3000 4.3333 4.4167 4.3833
Sum 260.00 258.00 250.00 254.00 258.00 260.00 265.00 263.00

A1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 6.7 6.7 6.7
4.00 32 53.3 53.3 60.0
5.00 24 40.0 40.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
A2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 3 5.0 5.0 5.0
4.00 36 60.0 60.0 65.0
5.00 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

A3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 6.7 6.7 6.7
4.00 42 70.0 70.0 76.7
5.00 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

A4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 6 10.0 10.0 10.0
4.00 34 56.7 56.7 66.7
5.00 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

A5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 8 13.3 13.3 13.3
4.00 26 43.3 43.3 56.7
5.00 26 43.3 43.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

A6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 1.7 1.7 1.7
3.00 6 10.0 10.0 11.7
4.00 25 41.7 41.7 53.3
5.00 28 46.7 46.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

A7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 1.7 1.7 1.7
3.00 7 11.7 11.7 13.3
4.00 18 30.0 30.0 43.3
5.00 34 56.7 56.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

A8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 6 10.0 10.0 10.0
4.00 25 41.7 41.7 51.7
5.00 29 48.3 48.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

 Hasil Uji Validitas Etika Auditor (X4)

Correlations
EA EA1 EA1 EA1
EA1 EA2 EA3 EA4 EA5 6 EA7 EA8 EA9 0 1 2 TX4
EA1 Pearson 1 .563 .607 .525 .479
* * * *
.04 .117 .352 *
.168 .472 .426 .532
* * *
.701
Correlati * * * *
9 * * * * **

on
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .71 .375 .006 .199 .000 .001 .000 .000
tailed) 2
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
EA2 Pearson .563 1 .567 .477 .509
* * *
.03 .103 .347 *
.145 .369 .380 .509
* * *
.689
Correlati ** * * *
3 * * * * **

on
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .80 .433 .007 .269 .004 .003 .000 .000
tailed) 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
EA3 Pearson .607 .567 *
1 .715 .525
* *
.05 .180 .247 .233 .769 .525 .471
* * *
.787
Correlati ** * * *
5 * * * **

on
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .67 .168 .057 .073 .000 .000 .000 .000
tailed) 4
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
EA4 Pearson .525 .477* .715* 1 .690* .06 -.03 .069 .014 .587* .796* .690* .742
Correlati ** * * *
4 8 * * * **

on
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .62 .775 .599 .917 .000 .000 .000 .000
tailed) 9
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
EA5 Pearson .479 .509* .525* .690* 1 .00 .141 .214 .089 .556* .736* .894* .779
Correlati ** * * *
7 * * * **

on
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .95 .284 .101 .498 .000 .000 .000 .000
tailed) 5
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
EA6 Pearson -.04 .033 .055 .064 -.00 1 .190 -.04 .135 .120 .049 -.06 .187
Correlati 9 7 7 4
on
Sig. (2- .712 .800 .674 .629 .955 .146 .722 .304 .363 .712 .629 .153
tailed)
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
EA7 Pearson .117 .103 .180 -.03 .141 .19 1 .374 .950
* *
.191 .038 .089 .450
Correlati 8 0 * * **

on
Sig. (2- .375 .433 .168 .775 .284 .14 .003 .000 .143 .775 .498 .000
tailed) 6
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
EA8 Pearson .352 .347 *
.247 .069 .214 -.04 .374 *
1 .374 *
.109 .025 .167 .452
Correlati ** *
7 * * **

on
Sig. (2- .006 .007 .057 .599 .101 .72 .003 .003 .408 .849 .203 .000
tailed) 2
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
EA9 Pearson .168 .145 .233 .014 .089 .13 .950* .374* 1 .135 -.01 .089 .450
Correlati 5 * *
4 **

on
Sig. (2- .199 .269 .073 .917 .498 .30 .000 .003 .302 .917 .498 .000
tailed) 4
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
EA1 Pearson .472 .369* .769* .587* .556* .12 .191 .109 .135 1 .670* .556* .729
0 Correlati ** * * * *
0 * * **

on
Sig. (2- .000 .004 .000 .000 .000 .36 .143 .408 .302 .000 .000 .000
tailed) 3
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
EA1 Pearson .426 .380 .525 .796 .736
* * * *
.04 .038 .025 -.01 .670 *
1 .789 *
.716
1 Correlati ** * * * *
9 4 * * **

on
Sig. (2- .001 .003 .000 .000 .000 .71 .775 .849 .917 .000 .000 .000
tailed) 2
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
EA1 Pearson .532 .509 .471 .690 .894 -.06 .089 .167 .089 .556 .789
* * * * * *
1 .765
2 Correlati ** * * * *
4 * * **

on
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .62 .498 .203 .498 .000 .000 .000
tailed) 9
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
TX4 Pearson .701 .689* .787* .742* .779* .27 .450* .452* .450* .729* .716* .765* 1
Correlati ** * * * *
2 * * * * * *

on
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .000 .03 .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed) 7
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
 Hasil Uji Realibilitas Etika Auditor (X4)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 60 100.0
Excluded a
0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.854 12

 Hasil Uji Frekuensi Etika Auditor (X4)

Statistics
EA1 EA2 EA3 EA4 EA5 EA6 EA7 EA8 EA9 EA10 EA11 EA12
N Valid 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Missi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ng
Mean 4.533 4.433 4.616 4.533 4.466 4.433 4.366 4.266 4.366 4.616 4.466 4.466
3 3 7 3 7 3 7 7 7 7 7 7
Sum 272.0 266.0 277.0 272.0 268.0 266.0 262.0 256.0 262.0 277.0 268.0 268.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

EA1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 3.3 3.3 3.3
4.00 24 40.0 40.0 43.3
5.00 34 56.7 56.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
EA2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 1.7 1.7 1.7
3.00 4 6.7 6.7 8.3
4.00 23 38.3 38.3 46.7
5.00 32 53.3 53.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

EA3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 3.3 3.3 3.3
4.00 19 31.7 31.7 35.0
5.00 39 65.0 65.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

EA4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 3.3 3.3 3.3
4.00 24 40.0 40.0 43.3
5.00 34 56.7 56.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

EA5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 3.3 3.3 3.3
4.00 28 46.7 46.7 50.0
5.00 30 50.0 50.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
EA6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.7 1.7 1.7
4.00 32 53.3 53.3 55.0
5.00 27 45.0 45.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

EA7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 3 5.0 5.0 5.0
4.00 32 53.3 53.3 58.3
5.00 25 41.7 41.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

EA8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 6 10.0 10.0 10.0
4.00 32 53.3 53.3 63.3
5.00 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

EA9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 3 5.0 5.0 5.0
4.00 32 53.3 53.3 58.3
5.00 25 41.7 41.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
EA10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.7 1.7 1.7
4.00 21 35.0 35.0 36.7
5.00 38 63.3 63.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

EA11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 3.3 3.3 3.3
4.00 28 46.7 46.7 50.0
5.00 30 50.0 50.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

EA12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 3.3 3.3 3.3
4.00 28 46.7 46.7 50.0
5.00 30 50.0 50.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit (Y)

Correlations
KA KA KA KA KA KA KA KA KA KA KA KA KA1
1 2 KA3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 4 TY
KA Pearso 1 .48 .196 .44 .44 .13 .21 .16 .06 .08 .08 .97 .45 .196 .62
1 n 0 **
9 **
0 **
3 1 0 6 3 9 7 **
2** 2**
Correlat
ion
Sig. (2- .00 .133 .00 .00 .31 .10 .22 .61 .52 .50 .00 .00 .133 .00
tailed) 0 0 0 2 6 1 5 9 1 0 0 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .48 1 .331* .58 .63 .42 .24 .31 .20 .21 .11 .45 .97 .331* .78
2 n 0** *
3** 9** 9** 1 7* 1 8 7 0** 4** *
2**
Correlat
ion
Sig. (2- .00 .010 .00 .00 .00 .06 .01 .12 .09 .37 .00 .00 .010 .00
tailed) 0 0 0 1 3 3 3 4 2 0 0 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .19 .33 1 .23 .19 .19 .09 .24 .12 .13 -.07 .20 .34 1.00 .50
3 n 6 1 **
1 5 0 6 4 3 3 1 7 4** 0** 5**
Correlat
ion
Sig. (2- .13 .01 .07 .13 .14 .46 .06 .34 .31 .59 .11 .00 .000 .00
tailed) 3 0 6 5 7 4 0 9 2 0 2 7 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .44 .58 .231 1 .36 .33 .28 .10 .03 .14 -.01 .41 .55 .231 .59
4 n 9 **
3 **
3 **
4 **
3*
2 6 3 3 9 **
3** 7**
Correlat
ion
Sig. (2- .00 .00 .076 .00 .00 .02 .43 .78 .27 .92 .00 .00 .076 .00
tailed) 0 0 4 9 9 6 7 6 3 1 0 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .44 .63 .195 .36 1 .11 .07 .13 -.06 .06 .18 .41 .61 .195 .54
5 n 0 **
9 **
3 **
4 0 4 0 2 0 1 **
2** 0**
Correlat
ion
Sig. (2- .00 .00 .135 .00 .38 .59 .30 .65 .63 .16 .00 .00 .135 .00
tailed) 0 0 4 6 4 8 1 7 9 1 0 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .13 .42 .190 .33 .11 1 .52 .63 .55 .57 -.09 .15 .45 .190 .64
6 n 3 9** 4** 4 8** 6** 2** 7** 4 7 8** 5**
Correlat
ion
Sig. (2- .31 .00 .147 .00 .38 .00 .00 .00 .00 .47 .23 .00 .147 .00
tailed) 2 1 9 6 0 0 0 0 5 0 0 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .21 .24 .096 .28 .07 .52 1 .46 .46 .57 .00 .18 .21 .096 .56
7 n 1 1 3*
0 8 **
1 **
5 **
3 **
0 7 7 4**
Correlat
ion
Sig. (2- .10 .06 .464 .02 .59 .00 .00 .00 .00 1.0 .15 .09 .464 .00
tailed) 6 3 9 4 0 0 0 0 00 3 6 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .16 .31 .244 .10 .13 .63 .46 1 .71 .57 .00 .19 .35 .244 .62
8 n 0 7*
2 4 6 **
1 **
4 **
9 **
0 4 5** 9**
Correlat
ion
Sig. (2- .22 .01 .060 .43 .30 .00 .00 .00 .00 1.0 .13 .00 .060 .00
tailed) 1 3 6 8 0 0 0 0 00 7 5 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .06 .20 .123 .03 -.06 .55 .46 .71 1 .81 -.00 .09 .22 .123 .53
9 n 6 1 6 0 2 **
5 **
4 **
6 **
5 1 9 5**
Correlat
ion
Sig. (2- .61 .12 .349 .78 .65 .00 .00 .00 .00 .97 .48 .07 .349 .00
tailed) 5 3 7 1 0 0 0 0 2 9 9 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .08 .21 .133 .14 .06 .57 .57 .57 .81 1 -.03 .10 .24 .133 .57
10 n 3 8 3 2 7** 3** 9** 6** 8 7 5 4**
Correlat
ion
Sig. (2- .52 .09 .312 .27 .63 .00 .00 .00 .00 .77 .41 .05 .312 .00
tailed) 9 4 6 7 0 0 0 0 5 6 9 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .08 .11 -.07 -.01 .18 -.09 .00 .00 -.00 -.03 1 .11 .14 -.07 .16
11 n 9 7 1 3 0 4 0 0 5 8 2 2 1 0
Correlat
ion
Sig. (2- .50 .37 .590 .92 .16 .47 1.0 1.0 .97 .77 .39 .27 .590 .22
tailed) 1 2 3 9 5 00 00 2 5 6 8 3
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .97 .45 .207 .41 .41 .15 .18 .19 .09 .10 .11 1 .47 .207 .62
12 n 7 **
0**
9 **
1 **
7 7 4 1 7 2 1** 7**
Correlat
ion
Sig. (2- .00 .00 .112 .00 .00 .23 .15 .13 .48 .41 .39 .00 .112 .00
tailed) 0 0 1 1 0 3 7 9 6 6 0 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .45 .97 .344* .55 .61 .45 .21 .35 .22 .24 .14 .47 1 .344* .79
13 n 2** 4** *
3** 2** 8** 7 5** 9 5 2 1** *
0**
Correlat
ion
Sig. (2- .00 .00 .007 .00 .00 .00 .09 .00 .07 .05 .27 .00 .007 .00
tailed) 0 0 0 0 0 6 5 9 9 8 0 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
KA Pearso .19 .33 1.00 .23 .19 .19 .09 .24 .12 .13 -.07 .20 .34 1 .50
14 n 6 1**
0 **
1 5 0 6 4 3 3 1 7 4 **
5**
Correlat
ion
Sig. (2- .13 .01 .000 .07 .13 .14 .46 .06 .34 .31 .59 .11 .00 .00
tailed) 3 0 6 5 7 4 0 9 2 0 2 7 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
TY Pearso .62 .78 .505 *
.59 .54 .64 .56 .62 .53 .57 .29 .62 .79 .505 *
1
n 2 **
2** *
7 **
0 **
5**
4 **
9 **
5 **
4 **
0 7 **
0 ** *

Correlat
ion
Sig. (2- .00 .00 .000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .03 .00 .00 .000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

 Hasil Uji Realibilitas Kualitas Audit (Y)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 60 100.0
Excluded a
0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.847 14

 Hasil Uji Realibilitas Kualitas Audit (Y)

Statistics
KA1 KA1 KA1 KA1 KA1
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 0 1 2 3 4
N Valid 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Missi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ng
Mean 4.33 4.31 4.16 4.25 4.35 4.46 4.40 4.60 4.48 4.46 4.41 4.31 4.30 4.16
33 67 67 00 00 67 00 00 33 67 67 67 00 67
Sum 260. 259. 250. 255. 261. 268. 264. 276. 269. 268. 265. 259. 258. 250.
00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00

KA1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 6.7 6.7 6.7
4.00 32 53.3 53.3 60.0
5.00 24 40.0 40.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

KA2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 3 5.0 5.0 5.0
4.00 35 58.3 58.3 63.3
5.00 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KA3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 6.7 6.7 6.7
4.00 42 70.0 70.0 76.7
5.00 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

KA4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 6 10.0 10.0 10.0
4.00 33 55.0 55.0 65.0
5.00 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

KA5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 3 5.0 5.0 5.0
4.00 33 55.0 55.0 60.0
5.00 24 40.0 40.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

KA6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 3.3 3.3 3.3
4.00 28 46.7 46.7 50.0
5.00 30 50.0 50.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KA7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 1.7 1.7 1.7
3.00 3 5.0 5.0 6.7
4.00 27 45.0 45.0 51.7
5.00 29 48.3 48.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

KA8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.7 1.7 1.7
4.00 22 36.7 36.7 38.3
5.00 37 61.7 61.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

KA9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 3.3 3.3 3.3
4.00 27 45.0 45.0 48.3
5.00 31 51.7 51.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

KA10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 3.3 3.3 3.3
4.00 28 46.7 46.7 50.0
5.00 30 50.0 50.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

KA11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.7 1.7 1.7
4.00 33 55.0 55.0 56.7
5.00 26 43.3 43.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

KA12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 6.7 6.7 6.7
4.00 33 55.0 55.0 61.7
5.00 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

KA13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 3 5.0 5.0 5.0
4.00 36 60.0 60.0 65.0
5.00 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

KA14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 4 6.7 6.7 6.7
4.00 42 70.0 70.0 76.7
5.00 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
 ASUMSI KLASIK

 Hasil Uji Normalitas

 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Pengalaman .276 3.624
Kerja
Kompetensi .665 1.504
Akuntabilitas .436 2.294
Etika Auditor .273 3.661
a. Dependent Variable: Kualitas Audit

 Hasil Uji Heterokedastisitas


 UJI HIPOTESIS

 Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.232 3.067 1.706 .094
Pengalaman .501 .111 .408 4.500 .000
Kerja
Kompetensi .266 .119 .131 2.236 .029
Akuntabilitas .377 .096 .283 3.921 .000
Etika Auditor .260 .098 .241 2.642 .011
a. Dependent Variable: Kualitas Audit

 Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .935a .875 .866 1.69893
a. Predictors: (Constant), Etika Auditor, Kompetensi, Akuntabilitas,
Pengalaman Kerja
b. Dependent Variable: Kualitas Audit

 Uji Simultan F (Uji F)


ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1111.183 4 277.796 96.244 .000b
Residual 158.750 55 2.886
Total 1269.933 59
a. Dependent Variable: Kualitas Audit
b. Predictors: (Constant), Etika Auditor, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman Kerja

Anda mungkin juga menyukai