ANASTASIA MATANA
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
SKRIPSI
ANASTASIA MATANA
A311 13 027
kepada
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ii
SKRIPSI
ANASTASIA MATANA
A311 13 027
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Muhammad Ishak Amsari, Ak., M.Si., CA Drs. Agus Bandang, Ak., M.Si., CA
NIP 19551117 198703 1 001 NIP 19620817 199002 1 001
iii
SKRIPSI
Menyetujui,
Panitia Penguji
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam
naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan
terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Anastasia Matana
v
PRAKATA
berkat dan kasih-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih
peneliti sampaikan kepada Bapak Palinggi dan Ibu Natalia selaku kedua orang
tua peneliti dan saudara peneliti yang tiada henti memberikan dukungan doa,
Drs. Muhammad Ishak Amsari, Ak., M.Si., CA, dan Bapak Drs. Agus Bandang,
Ak., M.Si., CA, selaku pembimbing atas waktu yang telah diluangkan untuk
terkhusus kepada Bapak Dr. Darwis Said, S.E., Ak., M.S.A., Drs. H. Muallimin,
M.Si., dan Ibu Dra. Hj. Nurleni, Ak., M.Si., CA, selaku tim penguji serta Bapak
Dr. H. Abd. Hamid Habbe, S.E., M.Si., selaku penasihat akademik, terima kasih
vi
Ucapan terima kasih juga peneliti tujukan kepada Ketua Departemen
Akuntansi, Ibu Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA, dan Sekretaris
Departemen Akuntansi, Bapak Dr. Yohanis Rura, S.E., M.S.A., Ak., CA, atas
Semoga bantuan yang diberikan oleh semua pihak mendapat balasan dari
Tuhan.
Angkatan 2013 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tidak
bisa saya sebutkan satu per satu, semoga semua pihak mendapatkan kebaikan
dari Tuhan atas segala bantuan yang diberikan hingga skripsi ini terselesaikan
dengan baik.
Skripsi ini masih jauh dari batas kesempurnaan walaupun telah menerima
bantuan dari berbagai pihak. Kritik konstruktif sangat diperlukan peneliti demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga semua pihak mendapat manfaat dari
skripsi ini.
Peneliti
vii
ABSTRAK
Anastasia Matana
Muh. Ishak Amsari
Agus Bandang
The purpose of this research is to know the effect of total quality management on
the expectations of employee performance in PT Pelabuhan Indonesia IV
(Persero). This research used primary data in form of quistionaire with a sample
about 70 respondents. The analytical method that use to test the hypothesis is
multiple linear of regression. This research also uses classic assumption test and
hypothesis test that are t statistic test and f statistic test. The results indicated
that in partially, obsession with quality, long-term commitment, team work,
continuous improvement of systems, education and training, unity of porpose,
involvement and empowerment of employees’ positive influence on the
expectations of employee performance. Simultaneously total quality management
influence on the expectations of employee performance.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... v
PRAKATA ..................................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................. 8
1.4.1 Kegunaan Teoretis ............................................................ 8
1.4.2 Kegunaan Praktis .............................................................. 9
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................ 9
ix
2.4.7 Pengaruh Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
terhadap Ekspektasi Kinerja Karyawan …………………. 44
2.4.8 Pengaruh Total Quality Management secara Simultan
terhadap Ekspektasi Kinerja Karyawan ........................... 45
x
4.2.1 Analisis Karakteristik Responden .................................... 66
4.2.2 Deskriptif Variabel .......................................................... 67
4.3 Hasil Uji Kualitas Data ................................................................ 71
4.3.1 Uji Validitas Data ............................................................. 71
4.3.2 Uji Reliabilitas Data ......................................................... 72
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................... 73
4.4.1 Uji Normalitas .................................................................. 73
4.4.2 Uji Multikolonieritas ......................................................... 74
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas .................................................... 75
4.5 Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................... 76
4.5.1 Uji Regresi Linear Berganda ........................................... 76
4.5.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ...................... 80
4.5.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji f)......................................... 83
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 84
4.6.1 Pengaruh Obsesi Mengenai Kualitas terhadap
Ekspektasi Kinerja Karyawan ......................................... 84
4.6.2 Pengaruh Komitmen Jangka Panjang terhadap
Ekspektasi Kinerja Karyawan .......................................... 85
4.6.3 Pengaruh Kerjasama Tim terhadap Ekspektasi Kinerja
Karyawan.. ...................................................................... 86
4.6.4 Pengaruh Perbaikan Sistem secara Berkesinambungan
terhadap Ekspektasi Kinerja Karyawan …………………. 87
4.6.5 Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap
Ekspektasi Kinerja Karyawan ……………………… ......... 88
4.6.6 Pengaruh Kesatuan Tujuan terhadap Ekspektasi Kinerja
Karyawan………………………………… .......................... 89
4.6.7 Pengaruh Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
terhadap Ekspektasi Kinerja Karyawan …………………. 91
4.6.8 Pengaruh Total Quality Management secara Simultan
terhadap Ekspektasi Kinerja Karyawan ........................... 92
BAB V PENUTUP…. ................................................................................... 93
5.1 Kesimpulan Penelitian ................................................................ 93
5.2 Keterbatasan Penelitian.............................................................. 95
5.3 Saran Penelitian ......................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 97
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
terjadinya persaingan yang pesat antar perusahaan untuk dapat tetap bertahan
kepada pelanggan. Dimana mereka semakin sadar akan biaya dan nilai dalam
menginginkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi. Hal ini sangat berguna
bagi pelanggan karena bisa mendorong terjadinya harga yang lebih rendah,
kualitas yang lebih tinggi, dan semakin banyaknya pilihan. Kondisi ini dapat
maupun sumber daya yang dimiliki. Dengan demikian, perusahaan yang akan
menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
kepuasan pelanggan dapat terwujud. Kualitas yang ingin dipenuhi harus dilihat
respon secara tepat terhadap setiap perusahaan yang ada, baik yang didorong
1
2
oleh kekuatan eksternal maupun internal perusahaan (Pratama, 2016). Ada dua
karakteristik total quality management yaitu fokus pada pelayanan konsumen dan
Salah satu cara untuk melayani konsumen adalah dengan menciptakan produk
sumber daya manusia, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik
untuk perusahaan.
sumber daya yang dimiliki perusahaan dimana sumber daya manusia memegang
karyawan dalam hal ini sumber daya manusia dalam perusahaan. Apabila kinerja
kompetitor.
kinerja karyawan, begitu juga sebaliknya. Kinerja karyawan adalah prestasi kerja
yang merupakan hasil dari implementasi rencana kerja yang dibuat oleh institusi
terlihat perkembangan yang dicapai selama ini atau dalam jangka waktu tertentu
kinerja manajerial yang dibuktikan oleh beberapa penelitian yang dilakukan oleh
Permatasari (2016) dan Novia (2016). Total quality management juga dianggap
Pratama (2016) dan Sularso (2004). Total quality management pun dianggap
penelitian dari Rahmawati (2016) dan Ramli (2015). Namun ada beberapa
dan kinerja manajerial, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Sari (2009)
dan Pane (2010). Adanya ketidakkonsistenan akan hal ini membuat peneliti ingin
Sularso dan Murdijanto (2004) dan Silalahi (2014). Perbedaan penelitian ini
kemampuan bekerja sama, serta tingkat kehadiran. Adapun objek dari penelitian
Pemerintah Indonesia (PP) No. 59, tanggal 19 Oktober 1991, tentang Pengalihan
(sebagian), IV, VII dan VIII, ditambah dengan 6 (enam) pelabuhan yang tidak
pelayaran internasional. Latar belakang budaya maritim yang kental pada jiwa
para pelaut Bugis, secara tidak langsung telah ikut mempengaruhi pertumbuhan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membawahi beberapa pelabuhan dan
Mutu ISO 9001:2008 mengacu pada SNI ISO 9001:2008 (E) dan sesuai SK
ini ISO 9001:2008 telah diterapkan pada 16 (enam belas) cabang pelabuhan di
MEN/1996 tentang SMK3, saat ini SMK3 telah diterapkan pada 4 (empat) cabang
6
International Safety of Live at Sea (SOLAS) 1974 Bab XI-2 nomor:KM.33 Tahun
Wilayah Indonesia, saat ini telah diterapkan pada 16 (enam belas) cabang
Kualitas jasa dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada kepuasan
leaders dan staff, responsibilitas fungsi antar bagian yang jelas, meningkatkan
karyawan?
karyawan?
karyawan?
8
karyawan?
kinerja karyawan.
kinerja karyawan.
karyawan.
kinerja karyawan.
karyawan.
manajemen.
2. Bagi Peneliti
3. Bagi Akademisi
pendidikan tempat peneliti menuntut ilmu dan beberapa tenaga pendidik lainnya.
Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin 2012. Adapun penelitian ini terdiri
Bab I Pendahuluan
Bab ini memuat dua hal pokok yakni deskripsi teoretis tentang variabel
populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
hasil penelitian.
Bab V Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
TINJAUAN PUSTAKA
Goal setting theory yang dikembangkan oleh Locke sejak 1968 telah
mulai menarik minat dalam berbagai masalah dan isu organisasi. Menurut goal
setting theory, individu memiliki beberapa tujuan, memilih tujuan, dan mereka
individu adalah tujuan yang mereka miliki. Goal setting theory telah menunjukkan
semakin sulit dan spesifik tujuan yang ditetapkan, semakin tinggi tingkat prestasi
Salah satu karakteristik dari goal setting adalah tingkat kesulitan tujuan.
Tingkat kesulitan tujuan yang berbeda akan memberikan motivasi yang berbeda
bagi individu untuk mencapai kinerja tertentu. Tingkat kesulitan tujuan yang
rutin yang mudah dicapai sehingga akan menurunkan motivasi individu untuk
kesulitan tujuan yang lebih tinggi tetapi mungkin untuk dicapai, individu akan
termotivasi untuk berfikir cara pencapaian tujuan tersebut. Proses ini akan
11
12
Goal setting theory atau teori penetapan tujuan adalah proses kognitif
penanggung jawab untuk human behavior (Ginting dan Ariani, 2004). Dalam
studi mengenai goal setting, goal menunjukkan pencapaian standar khusus dari
suatu keahlian terhadap tugas dalam batasan waktu tertentu. Harder goal akan
dapat tercapai bila ada usaha dan perhatian yang lebih besar dan membutuhkan
Mengacu pada Locke’s model (Arsanti, 2009), goal setting theory atau
perhatian individu untuk lebih fokus pada pencapaian tujuan tersebut. Kedua,
tujuan dapat membantu mengatur usaha yang diberikan oleh individu untuk
Bila person’s goal tinggi, maka high commitment akan membawa pada higher
bahwa goal commitment berdampak pada proses goal setting yang akan
berkurang bila ada goal conflict. Goal commitment berhubungan positif dengan
13
goal directed behavior, dan goal directed behavior berhubungan positif dengan
performance.
memperbaiki produksi mutu produk dan jasa. Konsep ini tidak ditanggapi oleh
mereka setelah perang dunia II dan produk Jepang mendominasi pasar dunia
pada tahun 1980-an. Hal ini membuat perusahaan Amerika menyadari bahwa
konsep produksi yang diterapkan oleh mereka sudah tidak dapat bersaing
berikut
ada dua karakteristik utama dari total quality management yaitu fokus kepada
pelanggan dan pemecahan masalah secara sistematik dengan menggunakan
tim yang ada di dalam organisasi. Singkatnya total quality management
menyediakan alat dan teknik untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan
berdasarkan pada fakta dan analisis; dan jika cocok untuk diterapkan akan
menghindarkan sifat yang kontraproduktif.
adalah sebuah metode dengan budaya, sikap dan struktur organisasi dari
produk dan jasa yang memenuhi atau melebihi kebutuhan mereka dengan
terhadap produk atau jasa yang diproduksi dengan mengurangi kerugian akibat
perusahaan dengan melakukan hal yang benar pada kali pertama dan setiap kali
(doing the right first time and every time) (Sumarsan, 2010:185).
prinsip manajemen juga merupakan seperangkat strategi dan praktik yang dapat
kegagalan disemua level dan fungsi perusahaan dalam rangka memenuhi atau
nilai yang diberikan bagi pelanggan dengan biaya penciptaan nilai yang lebih
rendah daripada nilai suatu produk. Konsep total quality management ini
2. Sistem Organisasional
operasional dan pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus informasi dan
pembuatan keputusan.
memuaskan pelanggan.
berikut:
organisasi untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu, oleh karena itu akan
driver. Pelanggan internal adalah orang yang berada dalam perusahaan dan
internal berperan besar dalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses dan
eksternal adalah pembeli atau pemakai akhir produk atau jasa, yang sering
fokus pada pelanggan adalah sebagai berikut (Tjiptono dan Diana, 2003:109).
pelanggan;
pelanggan
18
pelanggan.
pelanggan dapat terwujud. Kualitas yang ingin dipenuhi harus dilihat dari sudut
hal yang penting dalam merancang suatu sistem dan manajemen baru. Demikian
perusahaan. Peran dan tanggung jawab divisi dan manajer harus dilihat dari
tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang
ditentukan mereka. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap level
memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat
kualitas memuaskan.
jasa guna memenuhi kebutuhan tertentu. Bila kualitas yang dihasilkan superior
20
dan pangsa pasar yang dimiliki besar, maka profitabilitasnya terjamin. Dengan
2003:69). Kualitas juga dapat mengurangi biaya. Adanya pengurangan biaya ini
3. Pendekatan Ilmiah
pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian, data yang diperlukan dan
melaksanakan perbaikan.
sistematis dan terus-menerus untuk menganalisis tata cara kerja terbaik untuk
pesaing yang paling unggul dalam kelas dunia. Benchmarking adalah proses
dengan operasi atau proses dari kinerja terbaik dalam kelasnya yang berasal dari
dimana tujuan yang dirumuskan harus dapat dicapai karena hal ini telah dicapai
produk dan pelayanan yang berbeda dan lebih baik. Kepuasan pelanggan pun
21
semakin lama semakin sulit dipenuhi oleh adanya keinginan dan kebutuhan yang
bukan hanya sekedar memuaskan tetapi telah menjadi suatu upaya yang
kepada pelanggannya.
karyawan.
melaksanakan bisnis. Untuk itu, dibutuhkan budaya organisasi yang baru pula.
Oleh karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan
dengan sukses.
Kerja sama tim merupakan salah satu unsur fundamental dalam total
b. Konsep sinergi [1+1>2], yaitu bahwa hasil keseluruhan (tim) jauh lebih
c. Anggota tim dapat saling mengenal dan saling percaya sehingga mereka
sama tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina, baik antarkaryawan
faktor yang dapat menghambat kesuksesan kerja sama tim dan dibutuhkan pula
berbagai upaya agar tim dapat mencapai misi dan tujuan pembentukannya. Ada
tiga komponen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi kinerja dan
produktivitas suatu tim yaitu organisasi secara keseluruhan, tim kerja, dan para
spesifikasi dan merasa puas apabila pekerjaan mereka sesuai dengan spesifikasi
atau standar yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, dapat dikatakan ‘bila
sesuatu tidak rusak, maka tidak perlu diperbaiki’. Jadi selama masalah belum
tertentu di dalam suatu sistem/lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada
meningkat. Menurut Tjiptono dan Diana (2003:266) ada lima aktivitas pokok
a. Komunikasi
tidak dapat dilakukan dengan baik. Komunikasi tidak hanya terjadi diantara
anggota tim saja, tetapi komunikasi antar tim dalam suatu perusahaan juga
PDCAA (Plan, Do, Check, Action, Analyze) sangat penting dalam total quality
management.
c. Memandang ke hulu
gejalanya (symptom).
hari kita menjumpai masalah yang sama, maka pemecahannya dapat dilakukan
dengan cepat.
24
e. Memantau perubahan
untuk suatu masalah belum tentu memecahkan masalah tersebut secara tuntas.
dan segera. Yang dimaksud dengan spesifik dalam arti pelatihan berhubungan
dengan praktis dan segera adalah bahwa apa yang sudah dilatihkan dapat
Pendidikan lebih bersifat filosofi dan teoritis. Walaupun demikian, pendidikan dan
masalah yang kreatif, serta menjadikan karyawan efektif dan efisien dalam
melakukan pekerjaan.
didorong untuk terus belajar. Dalam hal ini berlaku prinsip bahwa belajar
merupakan proses yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia.
unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat
yang telah dibuat. Selain itu, unsur ini juga dapat memperkaya wawasan dan
pandangan dalam suatu keputusan yang diambil, karena pihak yang terlibat lebih
banyak.
metode pelaksanaan setiap proses tertentu. Dalam hal ini karyawan yang
melakukan standarisasi proses dan mereka pula yang berusaha mencari cara
tersebut.
9. Kesatuan Tujuan
dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini tidak
karyawan membawa dua manfaat utama. Pertama, hal ini akan meningkatkan
perbaikan yang lebih efektif, karena juga mencakup pandangan dan pemikiran
menindaklanjuti masukan tersebut apakah akan diterima atau tidak. Salah satu
manajemen yang tidak ada gunanya. Oleh karena itu pelibatan karyawan harus
perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Nasution
1. Kepuasan Pelanggan
termasuk di dalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu,
pelanggan. Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang
tinggi nilai yang diberikan, maka semakin besar pula kepuasan pelanggan.
Semua usaha manajemen dalam total quality management diarahkan pada satu
2003:102). Apapun yang dilakukan manajemen tidak aka nada gunanya bila
dari pelanggan” (Tjiptono dan Diana, 2003:103). Sementara itu, pemantauan dan
esensial bagi setiap perusahaan atau organisasi total quality management. Hal
ini dikarenakan langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan
pelanggan.
dominan dalam organisasi, juga sebagai pemasok internal yang sangat berperan
dalam menghasilkan suatu barang atau jasa yang berkualitas. Akan tetapi, dalam
optimal. Situasi yang paling parah adalah bila manajemen dan karyawan saling
seterusnya.
karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas yang
paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam organisasi diperlakukan
29
dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim
pengambil keputusan. Setiap orang dalam organisasi harus saling respek dan
merasa dirinya dihargai dan memiliki kontribusi akan berkembang secara pribadi
setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan
(feeling). Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini. Pertama,
prioritas (prioritization) yaitu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada
semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya
yang ada. Oleh karena itu, dengan menggunakan data, maka manajemen dan
tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang
vital. Kedua, variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat
4. Perbaikan Berkesinambungan
menerima ide perbaikan, tetapi juga secara aktif mendorong setiap orang untuk
diperoleh.
Diana, 2003:262).
Brahmasari (2008) mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang
Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok tersebut mempunyai
kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan (Silalahi, 2014). Dengan kata lain,
kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah prestasi kerja
yang merupakan hasil dari implementasi rencana kerja yang dibuat oleh institusi
yang dilaksanakan oleh pimpinan dan karyawan (SDM) yang bekerja di institusi
sesuatu yang dapat dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk
menilai atau melihat bahwa kinerja setiap hari dalam perusahaan dan
prestasi karyawan dan bahkan apa yang dijadikan indikator akan dikembalikan
dan peningkatan kinerja kedepan. Banyak faktor yang bisa dijadikan ukuran
kinerja. Namun faktor yang dapat dijadikan ukuran kinerja harus relevan,
32
dilakukan.
d. Cycle time menunjukkan jumlah waktu yang diperlukan untuk maju dari
seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang antara lain
termasuk.
normal.
pekerjaannya.
Selain itu menurut Matlhis (2002:80) kinerja karyawan yang umum untuk
dengan baik dan membuat karyawan mengetahui posisi dan perannya dalam
a. Meningkatkan motivasi.
mungkin.
c. Suatu pemahaman jelas dari apa yang diharapkan dan apa yang
bagaimana mengatasinya.
selanjutnya.
34
dibutuhkan.
oleh perusahaan.
dengan penelitian ini, dapat dilihat dalam ringkasan di bawah ini yang
Variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu
(X1)
(X2)
Kerjasama Tim
(X3)
(X5)
Kesatuan Tujuan
(X6)
Keterlibatan dan
Pemberdayaan Karyawan
(X7)
Pengaruh Simultan
38
langsung antara definisi dari tujuan yang spesifik dan terukur dengan kinerja.
Teori ini menegaskan bahwa tujuan yang lebih spesifik akan memberikan kinerja
yang lebih baik. Faktor utama yang memengaruhi pilihan yang dibuat individu
dipenuhi harus dilihat dari sudut pandang pelanggan. Oleh karena itu, kualitas
merupakan sikap yang tidak pernah puas akan kualitas dari jasa yang dihasilkan.
Jika hal ini berhasil ditanamkan pada karyawan maka kinerja karyawan akan
tinggi. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya, antara lain Silalahi (2014)
sebagai variabel dependen, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Sehingga dikatakan bahwa tujuan yang dimiliki individu akan lebih banyak
Bila person’s goal tinggi, maka high commitment akan membawa pada higher
sehingga visi dan misi perusahaan dapat tercapai dengan baik. Hal ini didukung
oleh penelitian Silalahi (2014) dan Pratama (2016) yang menemukan bahwa
sebagai variabel dependen, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
tesebut (Murniati, dkk, 2016). Kegiatan goal setting dalam organisasi membawa
fungsi motivasi dan fungsi pembentukan peran (role making). Role making
organisasi (Ginting dan Ariani, 2004). Demikian pula halnya penerapan total
setiap peranan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Hasil kinerja yang
maksimal dapat terwujud jika terjalin hubungan kerja sama tim yang baik antar
yang baik diantara anggota tim harus dijalin, dibina, dan dijaga. Kekompakan
karena karyawan merasa dapat diandalkan dan dipercaya. Hal ini didukung oleh
pelayanan.
41
sebagai variabel dependen, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Sumber daya yang ada di dalam suatu organisasi harus dioptimalkan dan
mana yang memerlukan perbaikan. Kemudian waktu, energi, dan sumber daya
lainnya dicurahkan pada bagian tersebut (Tjiptono dan Diana, 2003:270). Goal
setting theory menyatakan bahwa karyawan yang memiliki komitmen tujuan yang
komitmen tujuan, maka kinerja yang dicapai tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Dengan kata lain, karyawan yang tidak komitmen pada tujuan, tidak
manajerial.
sebagai variabel dependen, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
pencapaian standar khusus dari suatu keahlian terhadap tugas dalam batasan
tertentu. Harder goal akan dapat tercapai bila ada usaha dan perhatian yang
besar dan membutuhkan lebih banyak knowledge dan skill daripada easy goal
(Ginting dan Ariani, 2004). Salah satu karakteristik dari goal setting theory adalah
Pada tingkat kesulitan tujuan yang lebih tinggi tetapi mungkin untuk
dicapai, individu akan termotivasi untuk berfikir cara pencapaian tujuan tersebut.
individu untuk mencapai tujuan tersebut (Murniati, dkk, 2016). Dalam perusahaan
kinerja karyawan itu sendiri. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Silalahi (2014)
sebagai variabel dependen, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
antara tujuan dan kinerja seseorang terhadap tugas (Murniati, dkk, 2016).
Konsep ini dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi kerja individu untuk
dengan baik, maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan dengan para
diarahkan pada tujuan yang sama. Kesatuan tujuan diperlukan sebagai salah
satu alat dalam mencapai tujuan perusahaan. Setiap karyawan yang ada dalam
memajukan perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Silalahi (2014) dan
sebagai variabel dependen, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
individu untuk bertindak dan bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat.
karyawan membuat mereka terlibat dan memiliki peran dalam setiap kegiatan,
didukung oleh penelitian Silalahi (2014) dan Pratama (2016) yang menemukan
sebagai variabel dependen, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
langsung antara definisi dari tujuan yang spesifik dan terukur dengan kinerja
dalam mencapai tujuan tersebut sehingga dapat memberikan kinerja yang lebih
baik (Murniati, dkk, 2016). Goal setting theory menyatakan bahwa karyawan
yang memiliki komitmen tujuan tinggi akan mempengaruhi kinerja. Kegiatan goal
setting dalam organisasi membawa fungsi motivasi dan fungsi peran (role
making). Harder goal yang ditetapkan dalam organisasi akan dapat tercapai bila
ada usaha dan perhatian serta membutuhkan lebih banyak knowledge dan skill
menentukan dalam peningkatan mutu suatu sistem dalam organisasi. Dalam total
dengan baik (Tjiptono dan Diana, 2003:15). Hal ini didukung oleh penelitian
pelayanan.
sebagai variabel dependen, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
METODE PENELITIAN
(Persero) di Jl. Soekarno Hatta No.1 Makassar. Waktu penelitian ini dilaksanakan
selama dua bulan, yaitu pada bulan Mei dan Juli 2017.
3.3.1 Populasi
kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dan pihak-pihak yang
berkaitan langsung dengan masalah yang akan diteliti, yaitu sebanyak 243
orang.
47
48
3.3.2 Sampel
sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006:123). Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2017:81). Teknik
sampling.
Indonesia IV (Persero).
management.
2013:61) yaitu:
49
Keterangan:
n = sampel
N = populasi
sebesar 10%)
1 = angka konstan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
yang berupa nilai atau skor atas jawaban yang diberikan oleh responden
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak
adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk menjawab masalah
50
langsung dari jawaban responden atas kuesioner yang telah diisi oleh karyawan
sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). sedangkan menurut
Sunyoto (2017:21) data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang
ada pada perusahaan dan sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi
kepustakaan. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data mengenai sejarah
serta literatur lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah yang diteliti.
topik tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individual atau
mengukur pendapat responden digunakan skala likert. Skala likert (likert scale)
didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan
pernyataan pada skala 5 titik (Sekaran, 2006:31). Skala likert dimulai angka 5
untuk pendapat sangat setuju (SS) dan angka 1 untuk sangat tidak setuju (STS).
Menurut Sugiyono (2012:3) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu variabel independen dan variabel
dependen.
1. Variabel Independen
tergantung oleh variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
obsesi terhadap kualitas (X1), komitmen jangka panjang (X2), kerja sama tim (X3),
2. Variabel Dependen
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
adalah variabel yang besar kecilnya tergantung pada nilai variabel bebas.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan yang diberi
simbol (Y).
Obsesi terhadap kualitas merupakan sikap yang tidak pernah puas akan
kualitas dari jasa yang dihasilkan. Jika hal ini berhasil ditanamkan pada
ingin menciptakan jasa yang berkualitas tinggi. Kualitas yang ingin diciptakan
harus dilihat dari sudut pandang pelanggan. Oleh karena itu, kualitas harus
dikembangkan oleh Sari (2009) yaitu: a) umpan balik dari pelanggan sangat
angka 1 berarti sangat tidak setuju (STS), angka 2 berarti tidak setuju (TS),
angka 3 berarti netral (N), angka 4 berarti setuju (S), angka 5 berarti sangat
setuju (SS).
rencana tersebut sehingga visi dan misi perusahaan dapat tercapai dengan baik.
angka 1 berarti sangat tidak setuju (STS), angka 2 berarti tidak setuju (TS),
angka 3 berarti netral (N), angka 4 berarti setuju (S), angka 5 berarti sangat
setuju (SS).
yang baik diantara anggota tim harus dijalin, dibina, dan dijaga. Kekompakan
54
anggota kelompok memberi dan menerima umpan balik untuk membantu tim
menjadi lebih baik, d) terjadi kerjasama yang luas antara berbagai tim atau
Indikator kerja sama tim diukur dengan 5 skala likert yaitu angka 1 berarti
sangat tidak setuju (STS), angka 2 berarti tidak setuju (TS), angka 3 berarti netral
(N), angka 4 berarti setuju (S), angka 5 berarti sangat setuju (SS).
pekerjaannya.
yang luas antara pelanggan dan karyawan dalam perbaikan kualitas, dan d)
skala likert yaitu angka 1 berarti sangat tidak setuju (STS), angka 2 berarti tidak
55
setuju (TS), angka 3 berarti netral (N), angka 4 berarti setuju (S), angka 5 berarti
angka 1 berarti sangat tidak setuju (STS), angka 2 berarti tidak setuju (TS),
angka 3 berarti netral (N), angka 4 berarti setuju (S), angka 5 berarti sangat
setuju (SS).
tujuan perusahaan. Setiap karyawan yang ada dalam perusahaan memiliki satu
segala hal.
56
dengan kebutuhan.
berarti sangat tidak setuju (STS), angka 2 berarti tidak setuju (TS), angka 3
berarti netral (N), angka 4 berarti setuju (S), angka 5 berarti sangat setuju (SS).
karyawan membuat karyawan terlibat dan memiliki peran dalam setiap kegiatan,
dikembangkan oleh Ramli (2015) yaitu: a) karyawan selalu dilibatkan dan diminta
keahlian yang dimiliki, c) karyawan diberi hak untuk mengambil keputusan terkait
menunjang pelayanan kepada pelanggan atau mitra kerja, dan e) karyawan yang
likert yaitu angka 1 berarti sangat tidak setuju (STS), angka 2 berarti tidak setuju
(TS), angka 3 berarti netral (N), angka 4 berarti setuju (S), angka 5 berarti sangat
setuju (SS).
hasil dari implementasi rencana kerja yang dibuat oleh institusi yang
dilaksanakan oleh pimpinan dan karyawan (SDM) yang bekerja di institusi itu
antara lain: a) dapat menyelesaikan tugas tepat waktu b) dapat mencapai target
dengan baik dalam tim. 4) Tingkat kehadiran dengan indikator antara lain a)
angka 1 berarti sangat tidak setuju (STS), angka 2 berarti tidak setuju (TS),
58
angka 3 berarti netral (N), angka 4 berarti setuju (S), angka 5 berarti sangat
setuju (SS)
penelitian. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 8 bagian diantaranya obsesi
terhadap kualitas, komitmen jangka panjang, kerja sama tim, perbaikan sistem
dari lima (5) item pertanyaan yang diadaptasi dari Sari (2009), komitmen jangka
panjang merupakan variabel X2 diukur dengan instrumen yang terdiri dari empat
(4) item pertanyaan yang diadaptasi dari Silalahi (2014) dan Rahmawati (2016) ,
kerja sama tim merupakan variabel X3 diukur dengan instrumen yang terdiri dari
lima (5) item pertanyaan yang diadaptasi dari Sari (2009), perbaikan
dari empat (4) item pertanyaan yang diadaptasi dari Silalahi (2014) dan
dengan instrumen yang terdiri lima (5) dari item pertanyaan yang diadaptasi dari
yang terdiri dari empat (4) item pertanyaan yang diadaptasi dari Silalahi (2014)
variabel X7 diukur dengan instrumen yang terdiri dari lima (5) item pertanyaan
yang diadaptasi dari Ramli (2015), dan ekspektasi kinerja karyawan merupakan
variabel Y diukur dengan instrumen yang terdiri dari sepuluh (10) pertanyaan
atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau
yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data
melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median,
mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desi, persentil, perhitungan
penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan
persentase.
dalam mengukur objeknya. Item dikatakan valid jika berkorelasi dengan skor
total. Hal ini menunjukkan adanya item tersebut dalam mengungkapkan suatu
yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang
menggunakan dua metode analisis, yaitu pearson correlation atau corrected item
signifikansi dilakukan dengan kriteria r tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan
60
uji 2 sisi. Jika nilai positif dari r hitung ≥ r tabel, maka item dapat dinyatakan valid
kuesioner dapat dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Metode yang sering
digunakan dalam penelitian untuk mengukur skala rentangan (seperti skala likert
1-5) adalah Cronbach Alpha (α) (Priyatno, 2012: 120). Suatu konstruk atau
variabel dapat dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60.
Namun ada yang menggunakan 0,70 atau 0,80 atau 0,90 tergantung tingkat
Uji normalitas bertujuan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data
variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Persamaan regresi
dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat
berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali (Sunyoto, 2016:92). Ada
dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10
(Ghozali, 2016:104)
Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau
tidak varian dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain.
dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas
(2012:93) yaitu.
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
SPSS. Jika pengukuran pengaruh antar variabel melibatkan lebih dari satu
variabel bebas (X1, X2, X3, …, Xn) dinamakan analisis regresi linear berganda.
independen (obsesi terhadap kualitas, komitmen jangka panjang, kerja sama tim,
Keterangan:
X6 = Kesatuan tujuan
63
α = Konstanta
β = Koefisien regresi
µ = Error term
secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji ini dapat dilakukan
sebagai berikut.
a. Jika nilai signifikansi < 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan
b. Jika nilai signifikansi > 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak
dalam menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara simultan atau
Jika nilai probabilitas sig > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak
Jika nilai probabilitas sig < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima
BAB V
PENUTUP
tidak pernah puas dalam diri karyawan untuk tetap memberikan kualitas
yang terbaik pada setiap jenis pelayanan jasa. Hal tersebut sesuai dengan
usaha yang semakin keras. Hal tersebut sesuai dengan goal setting theory
93
94
dapat diandalkan dan percaya. Hal tersebut sesuai dengan goal setting
pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan goal setting theory menyatakan bahwa
sesuai dengan karakteristik dari goal setting theory yaitu tingkat kesulitas
tujuan. Harder goal akan dapat tercapai bila ada usaha dan perhatian yang
besar dan membutuhkan lebih banyak knowledge dan skill daripada easy
goal.
yang ada dalam perusahaan memiliki satu tujuan sejak awal yaitu untuk
95
sesuai dengan konsep goal setting theory yang meningkatkan motivasi kerja
kinerja tertentu.
perusahaan. Hal ini sesuai dengan goal setting theory dimana empowerment
Adapun saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini, adalah
sebagai berikut.
objek penelitian sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi pada
2. Tidak semua unsur total quality management digunakan dalam penelitian ini.
menambahkan unsur total quality management atau perspektif lain dari total
quality management.
Arsanti, Tutuk. 2009. Hubungan antara Penetapan Tujuan, Self Efficacy dan
Kinerja. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 16, No. 2, ISSN: 1412-3126.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS
23. Edisi 1, Cetakan 8. Semarang: Universitas Diponegoro.
Ginting, Surya dan Ariani. 2004. Pengaruh Goal Setting terhadap Performance:
Tinjauan Teoretis. Kinerja. Vol. 8, No. 2, Hal. 198-208.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2011 Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Iriani, Yani dan Rahmana. 2010. Analisis Pengaruh Implementasi Total Quality
Management terhadap Kinerja Karyawan melalui Kualitas Inovasi.
Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas.
Jusuf, Raisa. 2013. Analisis Pengaruh TQM, Sistem Pengukuran Kinerja dan
Reward terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal EMBA, Vol. 1, No. 3, ISSN
2303-1174.
Munizu, Musran, Surachman dan Solimum. 2012. Pengaruh Praktik Total Quality
Management terhadap Budaya Kualitas, Daya Saing, dan Kinerja
Perusahaan. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 10, No. 3.
97
98
Novia dan Nurleli dan Lestari. Analisis Penerapan Total Quality Management
terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada PT Polyfin Canggih).
Prosiding Akuntansi, Vol. 2, No. 2, Tahun 2016, ISSN: 2460-6561.
Priyatno, Deqi. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Rahmawati, Anisa. 2016. Pengaruh Total Quality Management dan Disiplin Kerja
terhadap Kualitas Pelayanan (Studi Kasus pada Klinik Fakhira). Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.
Reza, Regina. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara.
Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Sari, Dewi Maya. 2009. Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja
Manajerial pada PT Super Andalas Steel. Skripsi. Medan: Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business. Buku 2, Edisi 4. Jakarta
Selatan: Salemba Empat.
Tjiptono dan Diana. 2003. Total Quality Management. Edisi V Revisi. Yogyakarta:
Andi Offset.
LAMPIRAN 1
BIODATA PENELITI
IDENTITAS DIRI
Nama : Anastasia Matana
Tempat, Tanggal Lahir : Palopo, 21 Desember 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat Rumah : Desa Bayondo, Kec. Tomoni, Kab. Luwu Timur
Telepon Rumah/HP : 085145097598
Alamat E-mail : anastasiamatana@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD Negeri 169 Bayondo (2001-2007)
b. SMP Negeri 2 Tomoni (2007-2010)
c. SMA Negeri 1 Mangkutana (2010-2013)
d. S1 Akuntansi Universitas Hasanuddin (2013-2017)
Riwayat Organisasi
a. Anggota Divisi Minat Bakat Keluarga Mahasiswa Katolik Ekonomi
Univesitas Hasanuddin Periode 2014-2015
b. Student Employee Rektorat Universitas Hasanuddin 2014-2015
103
Anastasia Matana
104
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth
Bapak/Ibu
Di -
Tempat
Dengan Hormat,
sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa pada program
Strata Satu (S1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin,
saya:
Nama : Anastasia Matana
NIM : A311 13 027
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi
Bermaksud melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi dengan judul
“PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP EKSPEKTASI
KINERJA KARYAWAN PADA PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO)”
Untuk itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu
dan berkenan mengisi kuesioner penelitian ini sesuai dengan persepsi
Bapak/Ibu. Jawaban dari kuesioner yang telah Bapak/Ibu berikan hanya akan
digunakan untuk kepentingan akademis dan akan dijaga kerahasiaannya yang
sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner
penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
Anastasia Matana
105
memberikan tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada salah satu
2. Isilah setiap nomor pernyataan dalam kuesioner ini dan jangan sampai ada
yang terlewatkan.
3. Tidak ada penilaian benar atau salah atas jawaban yang dipilih.
B. IDENTITAS RESPONDEN
3. Umur : Tahun
5. Jabatan/Bagian :
6. Pendidikan Terakhir :
C. PERTANYAAN KUESIONER
1. Variabel Obsesi terhadap Kualitas
No Indikator Pertanyaan STS TS N S SS
1 Apakah sumber daya yang kompetitif
disediakan untuk mengimplementasikan
standar kualitas?
2 Apakah karyawan dalam tingkatan organisasi
mempunyai perhatian terhadap peningkatan
kualitas?
3 Apakah kualitas jasa yang diberikan kepada
pelanggan dievaluasi secara terus menerus?
4 Apakah umpan balik dari pelanggan atau mitra
kerja sangat penting ketika melaksanakan
standar kualitas pelayanan yang diberikan?
5 Apakah standar kualitas dperkenalkan dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerja perusahaan?
Sumber: Sari (2009)
107
LAMPIRAN 3
HASIL OLAH DATA SPSS
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.948 5
112
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.858 4
Reliability Statistics
.945 5
113
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.722 4
Correlations
X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 X5
X5.1 Pearson Correlation 1 .845** .577** .575** .746** .843**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70
X5.2 Pearson Correlation .845** 1 .685** .636** .765** .887**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70
X5.3 Pearson Correlation .577** .685** 1 .856** .822** .890**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70
X5.4 Pearson Correlation .575** .636** .856** 1 .849** .882**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70
X5.5 Pearson Correlation .746** .765** .822** .849** 1 .938**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70
X5 Pearson Correlation .843** .887** .890** .882** .938** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.931 5
114
Reliability Statistics
.910 4
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.949 5
115
Correlations
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y
Y1.1 Pearson
1 .261* .448** .271* .445** .284** .058 .114 -.054 .208* .438**
Correlation
Sig. (1-tailed) .015 .000 .012 .000 .009 .316 .173 .328 .042 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y1.2 Pearson *
.261 1 .515** .450** .462** .228* .080 .179 .288** .207* .583**
Correlation
Sig. (1-tailed) .015 .000 .000 .000 .029 .254 .069 .008 .043 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y1.3 Pearson ** **
.448 .515 1 .525** .491** .652** .330** .169 .483** .446** .787**
Correlation
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .003 .081 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y1.4 Pearson * **
.271 .450 .525** 1 .206* .143 -.009 .251* .471** .447** .589**
Correlation
Sig. (1-tailed) .012 .000 .000 .044 .119 .470 .018 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y1.5 Pearson ** **
.445 .462 .491** .206* 1 .481** .486** .322** -.152 .359** .640**
Correlation
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .044 .000 .000 .003 .104 .001 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y1.6 Pearson ** *
.284 .228 .652** .143 .481** 1 .531** .370** .237* .430** .706**
Correlation
Sig. (1-tailed) .009 .029 .000 .119 .000 .000 .001 .024 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y1.7 Pearson
.058 .080 .330** -.009 .486** .531** 1 .573** .188 .274* .618**
Correlation
Sig. (1-tailed) .316 .254 .003 .470 .000 .000 .000 .060 .011 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y1.8 Pearson
.114 .179 .169 .251* .322** .370** .573** 1 .175 .318** .621**
Correlation
Sig. (1-tailed) .173 .069 .081 .018 .003 .001 .000 .074 .004 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y1.9 Pearson **
-.054 .288 .483** .471** -.152 .237* .188 .175 1 .312** .511**
Correlation
Sig. (1-tailed) .328 .008 .000 .000 .104 .024 .060 .074 .004 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y1.1 Pearson * *
.208 .207 .446** .447** .359** .430** .274* .318** .312** 1 .633**
0 Correlation
Sig. (1-tailed) .042 .043 .000 .000 .001 .000 .011 .004 .004 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Y Pearson
.438** .583** .787** .589** .640** .706** .618** .621** .511** .633** 1
Correlation
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.798 10
116
2. Uji Multikolonieritas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Obsesi terhadap kualitas .853 1.172
Komitmen jangka panjang .913 1.095
Kerja sama tim .923 1.084
Perbaikan sistem secara
.942 1.062
berkesinambungan
Pendidikan dan pelatihan .911 1.098
Kesatuan tujuan .840 1.190
Keterlibatan dan
.791 1.264
pemberdayaan karyawan
3. Uji Heteroskedastisitas
117