TESIS
Oleh:
HASRIANTI
2018MM11596
HALAMAN JUDUL
II
PENGESAHAN TESIS
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT WAJO
KOTA MAKASSAR
Oleh
HASRIANTI
2018MM11596
Telah diseminarkan dan disetujui oleh komisi pembimbing dan dinyatakan memenuhisyarat
untuk melakukan Penelitian
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Prof. Dr. Nurdin Brasit, S.E., M. Si Dr. Andi Ririn, S.E., M.M
Mengetahui,
Dr. Maryadi, S.E., M.M Dr. Sylvia Sjarlis, S.E., M.Si., Ak., CA
III
IDENTITAS MAHASISWA,
PEMBIMBING DAN PENGUJI TESIS
JUDUL TESIS
MAKASSAR
NIM : 2018MM11596
KOMISI PEMBIMBING
Ketua : Prof. Dr. Nurdin Brasit, S.E., M.Si
IV
PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS
Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
jiplakan, saya bersedia Tesis (MAGISTER MANAJEMEN) ini dibatalkan, serta
diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Undang –
Undang Nomor 20 2003 pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)
Mahasiswa Ybs,
Materai 6000
HASRIANTI
2018MM11596
V
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, adalah ungkapan pertama
yang penulis dapat ucapkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini
dengan baik. Tesis ini disusun sebagai tugas akhir dan syarat guna memperoleh
derajat Magister pada Program Studi Magister Manajemen PPS STIE Nobel
Indonesia yang berjudul: “ Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Di Kantor Camat Wajo Kota
Makassar.
VI
4. Dr. Muhammad Idris, S.E., M.Si Selaku Penjaminan Mutu Prodi Magister
Manajemen PPS STIE Nobel Indonesia Makassar dengan cermat, penuh
perhatian memberikan motivasi untuk tetap bersemangat dalam
menyelesaikan studi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen dan staf yang telah mengajar dan membina mahasiswa
selama proses perkuliahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Tesis ini.
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Magister Manajemen PPS STIE Nobel
Indonesia, atas kebersamaan yang dilalui bersama penuh suka cita.
7. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu.
Penulis berharap Tesis ini dapat dikembangkan sebagai dasar bagi peneliti-
peneliti berikutnya dalam bidang penelitian manajemen. Penulis menyadari bahwa
Tesis ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu, penulis dengan senang hati,
menerima segala bentuk kritik maupun saran yang sifatnya membangun. Semoga
Tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
VII
ABSTRAK
VIII
ABSTRACT
IX
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................1
PENDAHULUAN .........................................................................................1
BAB II............................................................................................................8
X
BAB III ........................................................................................................25
BAB IV ........................................................................................................30
a. Wawancara .............................................................32
b. Kuesioner ................................................................32
BAB V ..........................................................................................................40
XI
5.1. Deskripsi Penelitian .........................................................40
1. Jenis Kelamin..........................................................46
2. Usia ..........................................................................47
3. Tingkat Pendidikan................................................49
XII
BAB VI ........................................................................................................74
XIII
1
BAB I
PENDAHULUAN
dengan sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara terus
organisasi tersebut diperlukan sumber daya, salah satunya adalah sumber daya
untuk meningkatkan Kinerja para pegawai. Salah satu tantangan besar yang
dihadapi birokrasi adalah melaksanakan kinerja secara efektif dan efisien karena
Sebagai salah satu unit kerja yang melayani masyarakat, Kantor Camat
yang dimiliki oleh pegawai pemerintahan merupakan suatu akibat dari persyaratan
kerja yang harus dipenuhi oleh pegawai. Pegawai akan bersedia bekerja apabila
1
2
merupakan penggerak utama yang diharapkan dimiliki oleh pegawai pada Kantor
psikologis yang positif, maka akan menghasilkan perilaku yang baik, kemudian
tingkat usaha yang diberikan dalam bekerja juga baik dan menjadi gigih terhadap
yang baik. Mengamati hasil kerja pegawai pada Kantor Camat Wajo Kota
Makassar, nampak bahwa sebagian pegawai bekerja dengan motivasi yang tinggi,
namun masih terdapat sebagian pegawai lagi yang sering menggunakan waktu
kerja untuk hal-hal yang tidak produktif atau bahkan ada yang meninggalkan
Pegawai pada Kantor Camat Wajo Kota Makassar sebagai unsur pelaksana
sebagai penggerak jalannya pemerintahan yang kuat, efektif, efisien dan akuntabel.
tugas secara profesional, bertanggung jawab, jujur, dan adil serta bersih dan bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme melalui pembinaan dan pengembangan SDM
salah satu hasil dari komitmen kinerja yang tinggi. Komitmen organisasi yang
Fenomena yang terjadi pada pegawai pada Kantor Camat Wajo Kota
memikirkan target yang sudah ditentukan oleh organisasi. Pegawai juga tidak
berkomitmen untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik atau sekedar berinovasi
dikerjakan pegawai kurang efektif dan target yang diinginkan organisasi belum
tercapai serta kurangnya upaya untuk mengadakan kegiatan atau suatu hal yang
Selain itu, faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja adalah lingkungan
kerja. Organisasi selaku induk kerja harus menyediakan lingkungan kerja yang
nyaman dan kondusif yang mampu memancing para pegawai untuk bekerja
memberikan kesan yang mendalam bagi pegawai yang pada akhirnya pegawai
secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan
kerja fisik, yaitu semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat di sekitar
tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun
tidak langsung dan lingkungan kerja non fisik, yaitu semua keadaan yang terjadi
yang berkaitan dengan hubungan kerja baik hubungan dengan atasan maupun
(2015) bahwa lingkungan yang tidak sehat dan nyaman akan menurunkan tingkat
organisasi.
Fenomena yang terjadi pada pegawai pada Kantor Camat Wajo Kota
bekerja dengan nyaman, itu terlihat dengan ada banyaknya file-file yang
berserakan di sekitar tempat kerja pegawai, suhu ruangan yang belum menentu
5
pengatur suhu ruangan, luas ruang kerja yang kurang memadai sehingga
mengenai pembagian tugas, dll. Selain itu kinerja pegawai juga masih belum
sesuai dengan harapan lembaga, bisa terlihat ketika karyawan tidak bisa
waktu yang cukup lama ketika ada masyarakat yang ingin mengurus berkas-
masalah seperti di atas harus segera diperbaiki agar tidak menghambat kepada visi
Makassar”.
Makassar.
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
pemerintahan di daerah.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
tersebut. Hal ini dibuktikan dengan nilai R square sebesar 0,823 atau
sampel dan populasi di mana sampel dan populasi penelitian ini berasal
8
9
dalam penelitian ini sampel dan populasi berasal dari pegawai Biro
pengaruh yang positif dan signifikan baik secara parsial maupun secara
Kepegawaian Negara.
Motivasi berasal dari kata Latin “Movere” yang berarti dorongan atau
bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya
mencapai tujuan.
11
organisasi.
Dalam teori Herzberg (dalam Teck Hong dan Waheed, 2011: 42)
motivasi dibagi menjadi dua faktor di antaranya motivator atau yang sering
disebut dengan motivasi intrinsik dan faktor hygiene atau yang sering
berprestasi yang bersumber dalam diri individu tersebut, yang lebih dikenal
pujian.
12
dan Waheed 2011: 63) yang tergolong sebagai hygiene factor antara lain
pemutusan hubungan.
5. Gaji adalah imbalan finansial yang diterima oleh pegawai meliputi upah,
teori motivasi yang dikenal dengan hierarchy of needs pada intinya berkisar
kebutuhan, yaitu :
(2) Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata,
13
(4) Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya
(5) Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi
manusia terdapat tiga macam motif, yaitu motif berprestasi (needs for
saja pada nasib baik karena ia yakin bahwa segala sesuatu akan
kariernya dalam organisasi, akan memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam
kinerjanya.
15
percaya dan mau menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal
2012: 75), the work environment consist of the system of work, the design of
jobs, working conditions, and the ways in which people are treated at work
Menurut Nitisemito (1996: 109), adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
sebagai kelompok.
(1) Pewarnaan; (2) Kebersihan; (3) Pertukaran Udara; (4) Penerangan; (5)
Musik; (6) Keamanan; (7) Kebisingan. Selain itu menurut Liang Gie (2000:
dalam pekerjaan perkantoran yaitu: (1) Cahaya; (2) Warna; (3) Udara; (4)
Suara. Sedangkan menurut Badri (2006: 208-223), terdapat tujuh hal yang
pencahayaan; (2) Warna; (3) Kontrol Suara; (4) Udara; (5) Musik; (6)
kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan
hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja
antar karyawan, motivasi kerja tinggi, tidak ada saling curiga, dan
2012: 64).
indikator lingkungan kerja non fisik terbagi menjadi dua yaitu: (1)
kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan yang kemudian
dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau
kepadanya.
Secara garis besar, kinerja dapat dipahami sebagai hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
manusia baik secara alami (ada sejak lahir) atau dipelajari. Walaupun
hanya diaktualisasi pada saat- saat tertentu saja. Potensi untuk berperilaku
tertentu itu disebut ability (kemampuan), sedangkan ekspresi dari potensi ini
umumnya kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja
organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja pegawai baik dari segi
kinerja kelompok.
Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
bersangkutan, secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
telah ditentukan, atau akankah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu
yang ditentukan atau dapatkah hasil kinerja tercapai sesuai dengan yang
diharapkan.
terpenuhi.
dilakukan atau tidak dilakukan oleh pegawai. Kinerja pegawai yang umum
dan keterikatan hasil kerja yang dilakukan dengan baik agar dapat
c. Pemanfaatan waktu
dua orang atau lebih, sehingga membutuhkan kerja sama antar pegawai
Kinerja pada dasarnya adalah kegiatan dan hasil yang dapat dicapai
kerja yang telah ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi standar
2010:135).
atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM
misalnya tingkat kinerja tinggi, tingkat kinerja menengah atau rendah atau
sering disebut dengan istilah mencapai target atau tidak mencapai target.
jawab yang tinggi pada pekerjaan, semangat kerja dan motivasi yang kuat.
kegagalan atas kegiatan atau kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi
(Sedarmayanti,2011:195).
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya
Sagala, 2010:548).
adalah hasil kerja yang dicapai oleh anggota organisasi yang mencerminkan
sebaliknya. Kinerja pada dasarnya adalah kegiatan dan hasil yang dapat
standar kerja yang telah ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi
direncanakan.
25
26
Motivasi (X1)
Indikator:
Tanggung jawab
Pengakuan
Pekerjaan yang
menantang
(Bayu Fadillah, 2013:5)
Kinerja (Y)
Komitmen organisasi (X2)
Indikator: Kuantitas
Identifikasi Kualitas
Ketepatan waktu
Keterlibatan
Kehadiran
Loyalitas Kemampuan
(Kuntjoro, 2012:175)
(Robert dan Govindarajan, 2012)
(Sedarmayanti, 2001:46)
3.2. Hipotesis
BAB IV
METODE PENELITIAN
studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu
sosial.
Survey dalam penelitian ini adalah suatu desain yang digunakan untuk
dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat
Wajo Kota Makassar Waktu penelitian dilakukan mulai Juli sampai dengan
Agustus 2020.
objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
pegawai pada di Kantor Camat Wajo Kota Makassar yang berjumlah 102
orang pegawai. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer
a. Data primer
b. Data sekunder
a. Wawancara
b. Kuesioner
c. Studi dokumentasi
tergantung pada kualitas data yang dianalisis dan instrumen yang digunakan
a. Uji validitas
mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dari
lebih kecil dari 5%, maka item tersebut dinyatakan valid atau shahih
b. Uji reliabilitas
ukur yang sama pula. Suatu instrumen dikatakan andal, bila memiliki
koefisien keandalan atau reliabilitas sebesar 0.60 atau lebih (Tiro dan
Sukarna, 2012).
dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada
alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama.
varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai
a. Uji autokorelasi
model regresi.
b. Uji heteroskedastisitas
c. Uji multikonlinearitas
regresi.
atau tidak.
36
jawaban Sangat Setuju (SS) skor 5, Setuju (S) skor 4, Netral (N) skor 3,
Tidak setuju (TS) skor 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1.
Dalam analisis ini digunakan bentuk tabel dan nilai rata-rata untuk
memperjelas deskripsivariabel.
Y = a + b1 X1 + b2X2 + b3X3 +e
Keterangan :
Y = Kinerja Pegawai a = Konstanta
X1 = Motivasi
X2 = Komitmen Organisasi
e = Kesalahan prediksi
Kemudian untuk mengetahui pengaruh Motivasi(X1),Komitmen
(Ghozali,2006).
berikut :
F=
Keterangan :
R2 = R Square
n = banyaknya data
k = banyaknya variabel independen
dependen.
adalah seluruh pegawai pada Pegawai Pada Kantor Kecamatan Wajo Kota
penelitian ini terdiri dan tiga variabel bebas (independent) dan satu variabel
variabel.
40
41
1. Variabel Motivasi
42
dalam kuisioner.
2. Variabel Komitmen
43
dalam kuisioner.
44
dalam kuesioner.
45
dalam kuesioner.
1. Jenis Kelamin
kemauan dan lingkungan kerja yang dimiliki oleh pegawai itu sendiri. Hal
lebih tinggi dari pada pegawai perempuan. Jika dilihat tabel data responden
ini, maka nampak bahwa jumlah reponden laki-laki lebih banyak dari
29 orang.
Pola kerja sama dalam tim, laki-laki lebih menitik beratkan pada
sebuah hasil dari kerja yang dilakukan baik secara individu maupun dalam
tim. Selain itu, laki-laki akan berpikir bagaimana cara mendapatkan hasil
proses pendekatan secara persuasif. Para perempuan perlu waktu yang lebih
lama dengan laki-laki untuk mencapai satu tujuan di dalam tim. Namun,
kelebihannya adalah cara ini membuat para perempuan lebih disenangi saat
dan mereka cenderung teliti dan tidak mau mengulang kesalahan meskipun
memakan waktu lebih banyak dalam bekerja demi mendapatkan hasil yang
maksimal.
2. Usia
produktivitas pegawai pada sebuah instansi. Dengan tingkat usia yang masih
Dari Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa dari 102 orang responden,
di mana rata-rata usia pegawai paling banyak pada kisaran usia 25 tahun
atas, merupakan salah satu identitas yang dapat menjadi petunjuk untuk
3. Tingkat Pendidikan
yang harus disesuaikan dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh
dan strata dua (S.2) dan Sekolah Menengah Atas. Jumlah responden yang
membandingkan nilai rhitung dan rkritis. Jika rhitung lebih besar dari pada rkritis
maka instrumen dinyatakan valid. Dalam hal ini nilai rhitung diwakili oleh
karena itu jika nilai Corrected Item Total Correlation positif di atas angka
0,30, maka dinyatakan valid (Sugiyono: 2014). Data dan hasil lengkap uji
dilakukan pengujian reliabilitas dengan metode ini, maka nilai r hitung diwakili
cronbach diukur berdasarakan skala alpha nol (0) sampai dengan satu (1).
Apabila skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas range yang sama,
maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan dalam lima kelas atau
tingkatan.
55
Apabila nilai Alpha positif dan lebih besar 0,60 maka suatu instrumen
Nilai Cronbach’s
Alpha 0.599 > 0.50
56
1. Uji Normalitas
nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang
melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot
dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal
penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot
.
59
sebagai berikut:
2. Nilai koefisien regresi motivasi (X1) sebesar 0,545 berarti ada pengaruh
Wajo Kota Makassar sebesar 0,545 sehingga apabila skor motivasi naik 1 poin
60
lingkungan kerja naik 1 poin maka akan diikuti dengan kenaikan skor
2. Uji Statistik
Hasil Uji F
dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka dapat diketahui
Tabel berikut:
Berdasarkan output SPSS pada tabel di atas tampak bahwa dari hasil
sebesar 0,899 atau 89.9% kinerja pegawai (Y) dipengaruhi oleh motivasi
64
11,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar dari variabel penelitian yang di
teliti.
hasil uji F (lihat tabel) menunjukkan bahwa Fhitug = 292,018 > Ftabel = 2,60.
bahwa variabel motivasi (X1), komitmen (X2), dan Lingkungan kerja (X3),
Kecamatan Wajo Kota Makassar Karena Fhitung > Ftabel menunjukkan bahwa
Pegawai pada Pegawai Pada Kantor Kecamatan Wajo Kota Makassar dapat
dijelaskan oleh ketiga variabel ini, sedangkan sisanya 11,1 % dijelaskan oleh
Dari hasil Uji t diperoleh hasil koefisien regresi dari setiap variabel
bebas secara parsial adalah signifikan terhadap variabel terikat. Hal ini
kerja.
65
Pada PT. Rimbajatiraya Citrakarya. Hasil Penelitian ini didapat suatu model di
Pegawai Pada PT. Rimbajatiraya Citrakarya, hanya saja tidak seluruh variabel
kepuasan kerja dipengaruhi oleh 2 variabel tersebut. Hal ini dibuktikan dengan nilai
R square sebesar 0,823 atau hanya 82,3 % yang mempengaruhi variabel kepuasan
Penelitian ini juga sejalan dengan Agussalim (2010) meneliti dengan judul
variabel yang diteliti adalah motivasi, komitmen dan kedisiplinan Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) motivasi, komitmen dan kedisiplinan baik secara parsial
kerja seseorang agar mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan
segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Seseorang yang tidak termotivasi,
demikian motivasi berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang
66
Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara
beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan
(2011), menjelaskan bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang
tujuan.
Dalam teori Herzberg (dalam Teck Hong dan Waheed, 2011) motivasi
dibagi menjadi dua faktor di antaranya motivator atau yang sering disebut dengan
motivasi intrinsik dan faktor hygiene atau yang sering disebut dengan motivasi
motivasi yang mendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dalam diri
Herzberg , 2011) yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah:
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar diri yang turut
teorihygiene factor. Menurut Herzberg (dalam Teck Hong dan Waheed 2011: 63)
yang tergolong sebagai hygiene factor antara lain ialah sebagai berikut:
peluangpemutusan hubungan.
5. Gaji adalah imbalan finansial yang diterima oleh pegawai meliputi upah,
yang jelas dalam pelaksanaan suatu kegiatan, karena semakin dekat tujuan
seperti: dana sehat, dana duka, uang makan dan uang jalan. Pemberian
waktu masuk kantor, ketepatan waktu keluar kantor, pengisian daftar hadir.
kelompok kerja
69
percaya dan mau menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal
Variabel lingkungan kerja (X3) terdapat thitung lebih besar dari ttabel.
alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil
pengaruh yang positif dan signifikan. Setelah diuji dengan Uji-F ternyata F-
kerja lebih dominan setelah diperbandingkan antara lain koefisien regresi (B)
manajer mereka dan rekan kerja. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan
Lingkungan kondusif bisa tercipta jika adanya komunikasi yang baik dalam
pegawai.
lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif yang mampu memancing para
bagi pegawai yang pada akhirnya pegawai akan mempunyai kinerja yang
bisa memanjakan pegawai dalam bekerja. lingkungan yang tidak sehat dan
kerja itu sehat maka para pegawai tentunya akan semangat dalam bekerja,
73
cepat selesai sesuai dengan target. Lingkungan kerja sendiri mempunyai dua
tata ruang, dll) dan dimensi non fisik (kesejahteraan pegawai, suasana kerja,
dimensi tersebut dalam keadaan baik sehingga mampu membuat para pegawai
untuk tetap bekerja dengan produktif dan saling bekerja sama antar pegawai
6.1. Kesimpulan
yaitu:
kinerjanya
74
75
6.2. Saran
pada bagian lain tulisan ini, beberapa saran yang perlu disampaikan antara
lain:
hal suhu udara di tempat kerja, keamanan dan penerangan perlu adanya
peneliti, baik dari sisi anggaran, waktu, dan tenaga, maka berbagai
penelitian ini dari sisi faktor lainnya demi keakuratan dan ketersediaan
Amstrong, Michael, 2011, The Art of HRD, Managing People, New York,
Kogan Page Publisher.
Gomes, Suwatno Dr. H, M.si dan Priansa juni Donni S.Pd., S.E., M.M.
2011.
Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung :
Alfabeta.
77
78
Manusia,Grasindo, Jakarta.
Human Resource Management. USA: Mc.Graw Hill Noe, R.A. et.al. 2016.
Fundamentals of Human Resource Management, 3rd edition. New
York: Mc.Graw Hill Schermerhorn, Jhon R. 1997. Manajemen,
Buku 1. Yogyakarta
: Penerbit ANDI.
Priyatno, Dwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Cetakan
1. Jakarta: PT. Buku Seru.
Yunus. 2012. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi dan
Penelitian.
Jakarta. Penerbit: Salemba Empat.
http://artikelduniakerja.wordpress.com/2015/08/31/proses-rekrutmen-yang-
efektif/
http://artikelduniakerja.wordpress.com/2015/08/31/proses-rekrutmen-yang-
efektif/>.
Rekrutmen 2009, viewed 21 March 2012
http://google-sofyaneffendi.blogspot.com/p/pelatihan-dan-pengembangan-
sumber- daya.html
http://www.JournalRekrutmenSeleksiPenempatanPegawai.com [diakses 06
Juni 2011].
http://www.PengertianRekrutmen, Seleksi, Penempatan Tenaga Kerja.com
[diakses 06 Juni 2011].