Oleh :
INDA SAFITRI
Oleh :
INDA SAFITRI
i
PENGESAHAN PEMBIMBING
Setelah di konsultasikan dan diperbaiki, Skripsi ini telah memenuhi syarat untuk
diujikan.
Disetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Wira Bhakti
Makassar Nomor : 0./B/20.1.4/../STIEWB/2022pada Hari , Tanggal 14 Juli 2022,
Skripsi ini telah dipertahankan didepan Penguji. Maka Panitia, Penguji dan
Pembimbing Menyatakan bahwa :
Tim penguji :
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
Mengetahui :
iii
Indah safitri, pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap employee
engagement pada PT. PLN (Persero) ULP Karebosi.
Pembimbing : Dr.Awaluddin, S.Pd.,S.E.,MM dan Dr.Vivid Violin S.Sos.,MM
Abstract
This study aims to determine the effect of motivation and job satisfaction at
PT. PLN (Persero) ULP Karebosi. This type of research is a quantitative
research, and the sample is taken from the entire population by using a census
technique, namely 50 people. Data was collected by distributing questionnaires
using a Likert scale. The results showed that motivation had a significant but not
significant effect on employee engagement. Job satisfaction has a positive and
significant effect on employee engagement at PT. PLN (Persero) ULP Karebosi.
Abstrak
Penelitian ini bertejuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kepuasaan
kerja pada PT. PLN (Persero) ULP Karebosi. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif, dan sampel yang diambil dari keseluruhan populasi dengan
teknik sensus yaitu 50 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran
kuesioner dengan menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
motivasi memiliki pengaruh namun tidak signifikan terhadap employee
engagement. Kepuasan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
employee engagement pada PT. PLN (Persero) ULP Karebosi.
iv
KATA PENGANTAR
motivasi dan kepuasan kerja terhadap employee engagement pada PT. PLN
(Persero) ULP Karebosi” sebagai salah satu syarat kelulusan S1 Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Wira Bhakti Makassar. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita semua, yaitu Nabi Muhammad SAW, yang
merupakan sosok teladan bagi kita dalam segala perilaku yang berorientasi pada
ini perusahaan PT. PLN (Persero) ULP Karebosi, telah menjadi lokasi penelitian
keberhasilan dalam penyusun skripsi ini tidak lain adalah karena doa, dukungan,
v
2. Orangtua saya yang tercinta dan tersayang, Bapak Dedi dan Ibu Darmawati.
Terimakasih atas segala doa, dukungan, kesabaran, cinta serta kasih sayang
3. Keluarga besar kakek nenek, om, tante, sepupu-sepupu, serta sahabat dan
saya. Terimakasih atas doa dan dukungannya, sehingga skripsi ini dapat
5. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Wira Bhakti Makassar yang telah
7. Ibu Dr.Indira Basalamah, SE.,M.Si dan Ibu Hj. Sumarni, S.SE.,M.Si. yang
telah meluangkan waktu ikut serta memberikan bimbingan dan arahan kepada
Inda Safitri
2018 02095
vi
PERNYATAAN PENULIS
karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikian saya sendiri. Jika dikemukakan hari
terbukti merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain secara
keseluruhan atau sebagian besar, maka Skripsi ini dan gelar yang diperoleh
Inda Safitri
2018 02095
vii
DAFTAR ISI
Halaman
viii
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 48
1. Deskripsi Data ......................................................................... 49
2. Deskripsi Karakteristik Responden .......................................... 46
3. Deskripsi Variabel Penelitian .................................................. 47
4. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 51
5. Hasil regresi Linier Berganda .................................................. 55
B. Pembahasan .................................................................................. 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 65
A. Kesimpulan ................................................................................... 65
B. Saran ............................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 66
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner penelitian
2. Karakteritik responden berdasarkan jenis kelamin
3. Karakteristik responden berdasarkan usia
4. Data tabulasi kuesioner
5. Jawaban responden tentang motivasi
6. Jawaban responden tentang kepuasan kerja
7. Jawaban responden tentang employee engagement
8. Hasil uji normalitas
9. Hasil uji heteroskedastisitas
10. Hasil uji regresi linear berganda
11. Hasil uji t(parsial)
12. Hasil uji F (simultan)
13. Koefisien determinasi (R2)
xii
BAB I
PENDAHULUAN
peranan yang sangat penting dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan guna
produktivitas dan loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. Oleh sebab itu,
karyawan adalah salah satu asset perusahaan yang paling penting dan utama
sehingga perlu untuk dibina dengan baik. Karyawan juga harus bekerja sesuai
apabila karyawan dalam keadaan yang baik dan situasi lingkungan kerja baik
1
2
agar bertahan, memiliki motivasi kerja yang tinggi dan memberikan kontribusi
dimiliki adalah dengan cara menjaga hubungan yang baik antara karyawan
mendukung pekerjaannya.
yang terbaik bagi perusahaan. Markos dan Sridevi (2010), berpendapat bahwa
hubungan manajer dan karyawan yang kuat juga merupakan hal yang penting
bahwa employee engagement as those who are involved in, entusiastic about
tempat ia bekerja.
karyawan. Hubungan ini juga akan membuat karyawan untuk fokus kepada
pencapaian yang ingin dicapai, membangun kerjasama tim yang solid, serta
3
tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas pencapaian antar
divisi.
masalah yang cukup menarik dan penting karena, terbukti besar manfaatnya
dirinya lebih sehat, bahagia dan ingin datang untuk bekerja. Namun, apabila
Pada umumnya, kepuasan kerja bisa dilihat atau dikatakan puas dalam
dan tidak mempunyai kekhawatiran lain seperti kurang cukup gaji yang
diterima, tidak adanya jaminan kesehatan atau keselamatan kerja dan jaminan
masa tua atau pensiun. Kepuasan kerja dapat membentuk sikap dimana hal ini
Milik Negara (BUMN), yang bergerak pada bidang penyediaan listrik untuk
untuk memaksimalkan atas potensi yang dimiliki para pegawai, selain itu
adanya kejelasan atas jenjang karier karyawan juga menjadi dukungan dalam
employee engagement untuk diteliti pada perusahaan PT. PLN (Perseo) ULP
Karebosi karena, dari pengalaman penulis yang di dapat pada saat kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP), penulis melihat masih ada pegawai yang
yang merasa belum puas terhadap apa yang dibutuhkan dalam melakukan
pekerjaannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
antara lain :
relatif sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
yang ada untuk mencapai tujuan yang efektif dan dan efesien.
sebagai fungsi seorang manajer yang mengatur dan mengarahkan orang lain
8
9
mengetahui apa yang harus dilakukan dan melihat bahwa itu dilakukan
b. Tujuan Manajemen
sebagainya.
c. Fungsi Manajemen
1) Perencanaan (planning)
alternatif lainnya.
10
2) Pengorganisasian (organizing)
3) Fungsi Penempatan
4) Pengarahan (dirtecting)
efisien.
5) Pengawasan (controlling)
telah dilakukan oleh seluruh SDM yang ada disuatu perusahaan. Fungsi
dan tidak dapat diganggu gugat. Oleh karena itu, manusia sebagai salah satu
sumber daya yang utama dan terpenting dalam suatu organisasi. Dalam
organisasi.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sama penting
dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Manajemen
dengan segala personalnya agar dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab
secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal untuk
danseni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
masyarakat.
2) Peramalan (forecast)
mengawasi sumber daya manusia yang ada didalam perusahaan dan fungsi
Perusahaan
1) Staffing ( mengatur )
2) Evaluasi
Fungsi ini dapat meliputi penilaian dan evaluasi terkait kinerja yang
juga harus melatih para manajer untuk membuat standar kinerja yang
dapat kita ucap sebagai reward. Fungsi manajemen sumber daya manusia
ini berurusan dengan penggantian akan kinerja yang telah dilakukan oleh
serta mencarikan solusi bila terjadi kasus atau masalah selama proses
pengembangan.
5) Membangun Relasi
tindakan tidak sehat yang dapat dilakukan oleh para karyawan seperti,
7) Pengintegrasian
8) Pemeliharaan
9) Pemberhentian
suatu hal yang menyebabkan hak dan kewajiban antar perusahaan dengan
karyawan berakhir.
3. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Motivasi juga merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara
sadar maupun tidak sadar untuk melakukan suatu tundakan dengan tujuan
usaha seseorang untuk mencapai tujuan tertentu, proses ini muncul karena
dan tanggung jawab yang tinggi pula dalam melaksanakan setiap tugas dan
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu, seseorang yang
b. Faktor-faktor motivasi
otoriter membuat pkerjaan menjadi tertekan dan acuh tak acuh alam
bekerja.
b) Sikap individu. Ada individu yang statis dan ada pula yang dinamis.
Demikian juga ada individu yang bermotivasi kerja tinggi dan ada
pula yang bermotivasi kerja yang rendah. Situasi dan kondisi diluar
c. Variabel-variabel motivasi
bekerja yaitu :
termasuk tanggung jawab yang harus di emban dan kepuasan yang muncul
derajat motivasi.
3) Lingkungan kerja dan situasi kerja karyawan. Seorang individu betah pada
atasan baik dalam bentuk materi maupun non materi akan meningkatkan
d. Indikator-indikator motivasi
yang dimiliki.
memperoleh tujuan.
4) Rekan kerja yang dipilih yaitu, memilih rekan kerja yang dapat diajak
5) Tingkat cita-cita yang tinggi yaitu, apa yang diinginkan yang mungkin
4. Kepuasan Kerja
Kepuasann kerja saat ini menjadi salah satu fokus utama organisasi
yang telah kita ketahui bahwa sumber daya manusia merupakan hal
kerja yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada
dirinya. Hal ini disebabkan kaena adanya perbedaan cara pandang setiap
individu.
sifat dari tugas pekerjaannya, hasil kerja yang di capai, bentuk pengawasan
yang diperoleh maupun rasa lega dan menyukai terhadap pekerjaan yang
ditekuninya.
emosional pekerja, diamana terjadiatau tidak terjadi titik temu antara segala
sesuatu berupa jasa yang diberikan oleh pekerja dengan tingkat balas jasa
menurut interaksi dngan rekan sekerja dan atasan, mengikuti aturan dan
tiga yaitu:
penghargaan.
sebaliknya.
22
puas apabila hasil kerjanya sesuai dengan minat dan kebutuhan yang
kepuasan kerja itu merupakan dua hal yang berbeda, artinya kepuasan
dan ketidak puasan terhadap pekerjaan itu bukan suatu variabel kontinu.
tersebut adalah kerja yang secara mental menantang, ganjaran yang pantas,
kepuasan.
pengharapan mereka bila gaji dilihat sebagai adil yang didasarkan pada
sosial. Oleh karena itu tidaklah menunjukkan bila mempunyai rekan kerja
meningkat.
a) Gaji
Gaji adalah faktor yang signifikan dalam kepuasan kerja. Uang tidak
Isi dari pekerjaan itu sendiri adalah sumber utama dari kepuasan.
pekerjaan itu sendiri dari otonomi adalah dua faktor motivasi yang
c) Promosi
d) Supervisi
Pengawasan adalah satu lagi sumber secara moderat penting dari kepuasan
sendiri.
e) Kelompok kerja
Sifat dari kelompok kerja akan memiliki efek pada kepuasan kerja. Ramah,
karyawan individu.
f) Kondisi kerja
Merupakan faktor lain yang memiliki efek sederhana pada kepuasan kerja.
Tolak ukur kepuasan kerja yang mutlak sulit untuk di cari karena setiap
antara lain :
1) Kesetiaan
2) Kemampuan
3) Kejujuran
4) Kretifitas
5) Kepemimpinan
6) Tingkat gaji
8) Lingkungan kerja.
sebagai sejumlah usaha yang diberikan melebihi apa yang diharapkan oleh
terhubung baik secara fisik, kognitif, maupun emosi dengan peran pekerjaan
mereka.
dedication and absorpotion. “. Yang berarti keadaan fikiran yang positif dan
1) Engaged
perusahaan berkembang.
2) Not Engaged
Pegawai dalam tipe ini akan cenderung fokus terhadap tugas dibandingkan
sesuai dengan porsi mereka dan sesuai apa yang perusahaan bayar kepada
3) Actively Disengaged
Pegawai dalam tipe ini merupakan pegawai yang tidak terikat. Mereka
hanya bekerja sesuai poprsi mereka dan apa yang perusahaan bayar kepada
berikut:
1) Proaktif
organisasi.
4) Tetap Bertahan
pekerjaan.
perubahan.
Prathiwi 2018) :
1) Lingkunngan kerja
2) Kepemimpinan
5) Kompensasi
6) Kebijakan organisasi
7) Kesejahteraan kerja.
B. Penelitian Terdahulu
merupakan penelitian terdahulu yang masih terkait dengan tema yang penulis
kaji.
32
C. Kerangka Pikir
karyawan).
dan kepuasan kerja sebagai variabel independent (X1 dan X2) atau variabel
sebagai berikut:
Motivasi
X1
Employee engagement
Kepuasan kerja
X2
D. Hipotesis
hubungan yang secara logis diantara dua atau lebih variabel yang
berikut :
METODE PENELITIAN
penelitian dilakukan pada bulan juni sampai dengan bulan juli 2022.
36
37
dan efisien. Dengan kuesioner kita juga bisa mendapatkan data dari
Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
tertulis
38
karyawan.
1. Populasi
yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik
anggota, kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
sifatnya. Dalam hal ini, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
2. Sampel
E. Metode Analisis
berganda. Berdasarkan uaraian diatas maka analisis data yang digunakan oleh
F. Definisi Operasional
a. Motivasi (X1)
dimiliki.
40
2) Orientasi masa depan yaitu, menafsirkan yang akan terjadi ke depan dan
memperoleh tujuan.
4) Rekan kerja yang dipilih yaitu, memilih rekan kerja yang dapat diajak
5) Tingkat cita-cita yang tinggi yaitu, apa yang diinginkan yang mungkin
Tolak ukur kepuasan kerja yang mutlak sulit untuk di cari karena setiap
antara lain :
1) Kesetiaan
2) Kemampuan
3) Kejujuran
4) Kreatifitas
41
5) Kepemimpinan
6) Tingkat gaji
8) Lingkungan kerja.
MP Prathiwi 2018) :
1) Lingkunngan kerja
2) Kepemimpinan
5) Kompensasi
6) Kebijakan organisasi.
BAB IV
Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan
bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit tenaga
pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan
kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang
menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan
buruh listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-
Republik Indinesia.
pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW dan pada tanggal 1 januari 1961,
Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Bada Pemimpin Umum
Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang
dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua)
42
43
tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola
gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status
bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN
beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga
sekarang.
1. Visi
Visi dari PT. PLN (Persero) yaitu “ Diakui sebagai perusahaan kelas dunia
potensi insani ”.
2. Misi
kehidupan masyarakat.
ekonomi.
kehidupan masyarakat.
MANAGER ULP
MUH. RAMLI MAHFUD
1. Manager ULP
dengan kewenangannya
bekerja (K3)
3. Supervisor Teknik
sesuai SOP
secara berkala.
b. Melaksanakan pengelolaan K3
6. Supervisor K3
kerja
7. Staff
memberikan pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi dan memberikan
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi data
pada PT. PLN (Persero) ULP Karebosi yang representative untuk dikemukakan
penelitian ini, telah dilakukan penelitian terhadap karyawan PT. PLN (Persero)
Tabel 2
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
48
49
Menurut jenis kelamin responden pada PT. PLN (Persero) ULP Karebosi
Tabel 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Data diatas menunjukkan usia rata-rata karyawan yang bekerja di PT. PLN
(Persero) ULP Karebosi Makassar yang berusia 20-30 tahun sebanyak 27 orang
atau sebesar 52% dan 31-50 tahun sebanyak 24 orang atau sebesar 48%. 3.
menggunakan skala likert. Analisis data yang dilakukan pada bagian ini
kepuasan kerja terhadap employee engagement pada PT. PLN (Persero) ULP
Karebosi, adalah:
50
independen adalah motivasi (X1) dan kepuasan kerja (X2) dan variabel dependen
Tabel 4.
Jawaban responden tentang motivasi (X1)
frekuensi distribusi jawaban responden
indikator 1 2 3 4 5
(STS) (TS) (N) (S) (SS)
2 5 6 26 11
X1.1
(4%) (10%) (12%) (52%) (22%)
0 5 15 21 9
X1.2
(0%) (10%) (30%) (42%) (18%)
0 1 7 29 13
X1.3
(0%) (2%) (14%) (58%) (26%)
0 1 2 15 32
X1.4
(0%) (2%) (4%) (30%) (64%)
0 0 1 14 35
X1.5
(0%) (0%) (2%) (28%) (70%)
0 2 20 13 15
X1.6
(0%) (4%) (40%) (26%) (30%)
1 2 1 26 20
X1.7
(2%) (4%) (2%) (52%) (40%)
3 16 32 144 135
∑ Motivasi
(6%) (32%) (64%) (288%) (270%)
Sumber: Data telah diolah, tahun 2022
51
(270%), setuju berjumlah 144 (288%), netral sebanyak 32 (64%), tidak setuju
sebagai berikut:
Tabel 5.
0 0 1 17 32
X2.3 (0%) (0%) (2%) (34%) (64%)
0 0 3 15 32
X2.4 (0%) (0%) (6%) (30%) (64%)
1 2 19 18 10
X2.5 (2%) (4%) (38%) (36%) (10%)
0 3 6 29 12
X2.6 (0%) (6%) (12%) (58%) (24%)
0 0 7 25 18
X2.7 (0%) (0%) (14%) (50%) (36%)
52
4 19 16 7 4
X2.8
(8%) (38%) (32%) (14%) (8%)
0 0 6 27 17
X2.9
(0%) (0%) (12%) (54%) (34%)
1 0 1 17 31
X2.10
(2%) (0%) (2%) (34%) (62%)
1 0 11 38 1
X2.11
(2%) (0%) (22%) (76%) (2%)
7 24 72 229 219
∑ kepuasan kerja
(14%) (48%) (144%) (458%) (438%)
Sumber : data telah diolah, tahun 2022
Data pada tabe 5 menunjukkan bahwa karyawan pada PT. PLN (Persero)
tanggapan tentang variabel motivasi yang sangat setuju sebanyak 219 (438%),
setuju sebanyak 229 (458%), netral sebanyak 72 (144%), tidak setuju sebanyak
PT. PLN (Persero) ULP Karebosi, ditunjukkan pada tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6
Jawaban responden tentang employee engagement
0 0 2 14 34
Y.3 (0%) (0%) (8%) (28%) (68%)
0 1 2 21 26
Y.4 (0%) (0%) (4%) (42%) (52%)
53
0 0 1 14 35
Y.5 (0%) (0%) (2%) (28%) (70%)
0 0 2 10 38
Y.6 (0%) (0%) (4%) (20%) (76%)
0 0 4 23 23
Y.7 (0%) (0%) (8%) (46%) (46%)
0 0 15 15 20
Y.8
(0%) (0%) (30%) (30%) (40%)
0 3 11 22 14
Y.9
(0%) (6%) (22%) (44%) (28%)
0 3 6 24 17
Y.10
(0%) (6%) (12%) (48%) (34%)
0 0 2 25 23
Y.11
(%) (0%) (4%) (50%) (46%)
0 0 2 7 41
Y.12
(0%) (0%) (4%) (14%) (82%)
3 10 53 206 331
∑ employee engagement
(6%) (20%) (64%) (206%) (662%)
Sumber : data yang telah diolah, tahun 2022
Data pada tabe 6 menunjukkan bahwa karyawan pada PT. PLN (Persero)
ULP Karebosi, Data pada tabel 4 menunjukkan bahwa responden pada PT.PLN
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji P-P Plot of
diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi
layak dipakai karena telah memenuhi asumsi normalitas. Artinya dapat diketahui
b. Uji Heteroskedastisitas
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan yang lain. Prosedur
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (points) yang ada mmbentuk suatu
2) Jika tidak ada pola yang tidak jelas titik-titik menyebar di atas dan di bawah
Hasil analisis dari grafik skater plots pada gambar 4 terlihat titik-titik
menyebar secara acak. Tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta
Model analisis yang digunakan dalam penelitan ini adalah analisis regresi
PT.PLN (Persero) ULP Karebosi Makassar. Berdasarkan hasil olah data maka
Tabel 7
dan dependen secara persial, dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa:
a. Nilai constanta adalah 18.211 artinya jika tidak terjadi perubahan variabel
engagement pada PT. PLN (Persero) ULP Karebosi ada sebesar 18.211
satuan.
b. Nilai koefisien regresi motivasi adalah 0,003 artinya jika variabel motivasi
konstanta (a) adalah 0, maka employee engagement pada PT. PLN (Persero)
(keterikatan karyawan).
c. Nilai koefisien regresi kepuasan kerja adalah 0,749 artunya jika variabel
(X1) dan konstanta (a) adalah 0, maka employee engagement pada PT. PLN
Sehingga makin besar tingkat kepuasan kerja maka makin meningkat pula
menguji pengaruh secara parsial motivasi (X1) dan kepuasan kerja (X2)
rumusan masalah, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau
lebih.
Tabel 8
Hasil Uji t (Parsial)
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1. (Constant) 18.211 6.103 2.984 0.005
Motivasi 0.003 0.142 0.003 0.023 .982
Kepuasan
0.749 0.126 0.671 5.935 0.001
Kerja
Dependent Variabel : Employee Engagement
Berdasarkan tabel 8 dengan mengamati baris, kolom t dan sig, bisa dijelaskan
sebagai berikut :
engagement. (H1)
Variabel motivasi (X1) dengan nilai thitung sebesar 0.023 dengan tingkat
signifikan 0.982 lebih dari 0.005 yang artinya hipotesis variabel motivasi (X1)
di tolak atau tidak signifikan terhadap employee engagement pada PT. PLN
(Persero) ULP Karebosi. Hal ini terlihat dari hasil signifikan motivasi (X1)
(H2)
signifikan 0.001 kurang dari (<0.005) yang berarti variabel (X2) terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja (X1) terhadap employee
engagement pada PT. PLN (Persero) ULP Karebosi, dan merupakan variabel
yang dominan berpengaruh terhaap employee engagement. hal ini terlihat dari
ANOVA*
Mean
Model Sum of Squares df F Sig.
Square
1 Regression 381.414 2 190.707 19.346 <.001b
Residual 463.306 47 9.858
Total 844.72 49
a. Dependent Variable: Employee Engagement
b. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi
Sumber : Data primer setelah diolah.
Berdasarkan pada tabel 9 diatas, dapat diketahui nilai F ratio adalah 19.346
dengan nilai signifikan = 0,001 < 0,05 (α=5%) ini berarti bahwa variabel
motivasi dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel employee engagement pada PT.PLN (Persero) ULP
Karebosi.
f. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .672 .452 .428 3.140
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi
Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 45,2% dapat diartikan bahwa terdapat
hubungan yang positif dan searah antara variabel X (motivasi dan kepuasan kerja)
employee engagement pada PT. PLN (Persero) ULP Karebosi sebesar 45.2% dan
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) ULP Karebosi dimana telah
dengan persentase tertinggi yaitu sebesar 52%, sedangkan usia 31-50 tahun
sebagai berikut.
mencapai tujuan tertentu, proses ini muncul karena adanya faktor pendorong dari
dalam diri seseorang yaitu kebutuhan. Motivasi umumnya terkait dengan upaya
kearah sasaran, namun terfokus pada hal ini adalah tujuan organisasi agar
pekerjaan. Dari pengujian hipotesis pertama pada penelitian ini bahwa hipotesis
PT. PLN (Persero) ULP Karebosi . hal ini terlihat dari hasil signifikan pada tabel
8.
61
hipotesis 1 ditolak.
tidak memiliki motivasi atas melakukan yang terbaik untuk bekerja sendirian
dalam setiap pekerjaannya. maka dari itu saat pemberian motivasi dilakukan
dengan baik dan benar oleh perusahaan, hal tersebut akan mampu
yang rumit, karena motivasi itu melibatkan faktor-faktor individual dan faktor
orientasi masa depan dan usaha untuk maju. Berikut prosedur pemberian
62
faktor-faktor yang dapat memotivasi kerja karyawan PT. PLN (Persero) ULP
Karebosi.
1. Kerja keras, karyawan pada PT. PLN (Persero) ULP Karebosi, melakukan
2. Usaha untuk maju, karyawan pada PT. PLN (Persero) ULP Karebosi
3. Rekan kerja yang dipilih, memilih rekan kerja yang dapat diajak kerja sama
dengan cara pemberian tugas secara kelompok. Cara ini dilakukan agar
ULP Karebosi, dapat melakukan segala hal yang diinginkan tanpa adanya
memiliki rasa puas dalam bekerja adalah mereka yang mempunyai motivasi
63
untuk bekerja yang tinggi mereka lebih senang dalam melakukan pekerjaannya,
sedangkan ciri pekerja yang kurang puas adalah mereka malas berangkat ke
tempat kerjanya dan malas dengan pekerjaan yang ia miliki dan merasa tidak
puas. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, variabel kepuasan kerja
kerja. Hal ini terlihat dari hasil signifikan kepuasan kerja. Kepuasan kerja
puas karena fasilitas yang diberikan memadai dan gaji yang diberikan sesuai
dengan apa yang dikerjakannya. Hanya saja yang membedakan dari setiap
Hal ini dapat dijelaskan bahwa mayoritas karyawan pada PT. PLN
(Persero) ULP Karebosi merasa tentram dalam bekerja, merasa puas dengan
hubungan baik, baik sesama rekan kerja maupun atasannya, merasa bahwa
pengaturan waktu bekerja dan waktu istirahat yang ditetapkan selama ini sudah
sesuai, dan menilai bahwa sistem penggajian dan besarnya gaji yang diterima
karyawan tidak hanya memikirkan apa yang akan ia dapatkan tetapi lebih
Teori milik Lee (2006) dalam Priti Anya Tiara Priambodo, menyatakan
kepuasan yang rendah adalah karyawan dengan kondisi kerja yang kurang
memberikan kesempatan lebih banyak bagi karyawan untuk ikut terlibat dalam
Sementara penelitian yang telah dilakukan pada PT. PLN (Persero) ULP
Penelitian milik Majid et al. (2020) dalam Priti Anya Tiara Priambodo,
lebih berdedikasi dan merasa puas, penelitian pada perusahaan PT. PLN
A. KESIMPULAN
hipotesis 1 ditolak.
engagement pada PT. PLN (Persero) ULP Karebosi. Yang berarti hipotesis 2
B. SARAN
1. Sebagian motivasi karyawan pada PT. PLN (Perseo) ULP Karebosi, telah
2. Kepuasan kerja pada PT. PLN (Persero) ULP Karebosi, telah mampu
tetap selalu menciptakan suasana kerja yang harmonis dan kondusif agar
65
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Fitri & Mahir Pradana (2020). Pengaruh Employee Engagement Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat PT.
(Persero) Perusahaan Listrik Negara. Universitas Telkom. Vol.17.
Irianti, Widya Putri, Musa Hubies, Dan Harien Puspitawati 2020. Jurnal
Manajemen Teori dan Penerapan. Pengaruh Faktor Kepuasan Kerja Terhadap
Employee Engagement Di Perwiratama Group. Sekolah Bisnis, Institut Pertanian
: Jawa Barat. Vol 13, 34-36.
Katili et al. (2017). Analisis Pengaruh Employee Competence, Job Satisfacation
Dan Employee Engagement Terhadap Employee Performance.
66
Lewiuci, Princes Grace Dan Ronny H. Mustamu 2019. Pengaruh Employee
Engagement Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Keluarga
Produsen Senapan Angin. Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-
131, Surabaya. Agora Vol. 4.
Mujiasih, Endah.Ika Zenita Ratnaningsih 2011. Kepemimpinan Transformasional
Dan Employee Engagement ; Fakultas Psikologi Universitas
Diponegoro.
Rahmadany, Nain 2020. Pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja dan motivasi
terhadap employee engagement pegawai pada kantor pusat kesehatan
BPJS kesehatan.
Rochma, Amalia Nur (2020). Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) UPT
Purwokerto : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto. Hal 10-13.
Sutrisno, Didit, Ratnaningsih S 2017. Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Athena Tagaya Surabaya.
Syahrir, Syukri (2016). Pengaruh Kepemimpinan Nahkoda, Kompensasi Terhadap
kepuasan kerja anak buah kapal pada PT. Pelayaran Nusantara Juli
Rahayu.
Tamrin,Anggun Pertiwi. (2021). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Employee
Engangemet Terhadap Kepuasan Kerja Pada Karyawan PT. Arthaasia
Finance.
Tussholihah, Gustiani Wahida (2019). Pengaruh kepuasan kerja, budaya
organisasi dan quality of work life terhadap employee engagement
(Keterikatan Karyawan) Divisi Non Produksi PT. Granitoguna Building
Ceramics.
Widyastuti, An Riwi. Nanda Tri Adhi Erlangga E.S 2021. Employee Engagement
Ditinjau Dari Motivasi Kerja Pada Karyawan Fakultas Psikologi
Universitas Aki Semarang ; Published By Lppm Universitas Aki
Semarang, Indonesia.Vol 1 Page 74.
Yulianto, Wahyu 2018. Jurnal Ekonomi Bisnis : Pengaruh Pelatihan, Kompensasi,
Motivasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Dengan
Pendidikan Sebagai Pe moderator Pada Balai Pendidikan Dan Pelatihan
Aparatur Kementrian Kelautan Dan Perikanan. Vol 9 Hal 39-40.
67