Anda di halaman 1dari 1

ATURAN KETUKAN PALU

By Ambo Upe, S.Ag., M.Pd.I


 1 KALI KETUKAN
 Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
 Mengesahkan keputusan poin-perpoin (keputusan sementara)
 Memberi peringatan pada peserta agar tidak gaduh
 Menskor dan mencabut kembali skorsing yang waktunya tidak terlalu lama
sehingga peserta tidak perlu meninggalkan tempat sidang
 Mencabut kembali /membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru
 2 KALI KETUKAN
 Menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama (Ishoma,
lobying)
 3 KALI KETUKAN
 Membuka/ menutup sidang atau acara resmi
 Mengesahkan keputusan final/akhir hasil sidang
 KETUKAN BERKALI-KALI
 Apabila terjadi kekacauan

CONTOH KALIMAT PRESIDIUM SIDANG

 Membuka sidang = dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, sidang


pleno I saya nyatakan dibuka. “tok...tok....tok”
 Menutup sidang = dengan mengucapkan alhamdulillahirabbilalamin, sidan pleno
I saya nyatakan ditutup. “tok...tok...tok..”
 Mengalihkan pimpinan sidang = dengan ucapan Alhamdulillah pimpinan sidang
yang lama saya alihkan ke pimpinan sidang yang baru. “tok...”
 Mengambil alih pimpinan sidang = dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim
pimpinan sidang lama saya terima. “tok...”
 Menskorsing sidang = dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit .
“tok...tok...”
 Mencabut skorsing = dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan
sidang dilanjutkan. “tok..tok..”
 Memberi peringatan kepada peserta sidang = “tok...” peserta sidang harap
tenang
 Ketukan bertubi-tubi : apabila peserta sidang dalam keadaan kacau atau tidak
dapat dikendalikan

Disampaikan pada LDK MTs DDI Gusung Kota Makassar

MINALLAHI MUSTAAN WAILAHI ISTIQLAN

Anda mungkin juga menyukai