1. 1 kali ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
b. Mengesahkan keputusan/ kesepakatan peserta sidang poin per poin(Keputusan sementara)
c. Memberi peringatan kepada peserta agar tidak gaduh
d. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama
sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang
e. Mencabut kembali/ membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru
2. 2 kali ketukan
Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya
istirahat, lobying, sholat, makan
Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu
Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendaapat dalam
pengambilan keputusan
3. 3 kali ketukan :
a. Membuka/ menutup sidang atau secara resmi
b. Mengesahkan keputusan final/ akhir hasil sidang
Ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan
yang perlu diperrhatikan untuk pelaksanaan sidang tersbut
Interupsi Of Order
Interupsi yyang dilakukakan untuk meminta penjelasan/ meminta masukan yang berkaitan
dengan jalannya persidangan
Interupsi Of Information
Interupsi berupa informasi yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta sidang termasuk
pimpinan sidang
Interupsi Of Clarificatio
Interupsi dalam rangka klarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya agar tidak terjadi
penangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap
suatu pernyataan
Interupsi Of Explanatio
Interupsi untuk menjelaskan suatu pernytaan yang kita sampaikan agar tidak ditangkap keliru
oleh peserta lain atau suatu pelurusan terhadap pernyataan kita
Interupsi Of Personal
Interupsi yang disampaikan bila pernyataan yang disampaikan oleh peserta lain sudah diluar
pokok masalah dan cenderung menyerang secara pribadi
Pelaksanaan Interupsi:
1. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah
mendapat izin dari Presidium Sidang
2. Interupsi diatas Interupsi hanya berlaku selama tidak mengganggu persidangan
3. Apabila dalam persidangan, Presidium sidang tidak mampu menguasai dan
mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah(SC) diberikan wewenang
untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintan Presidium Sidang dan atau
Peserta Sidang