Anda di halaman 1dari 175

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KUALITAS KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN SMK PGRI 1 KEDIRI


(Studi dilakukan di SMK PGRI 1 Kediri)

SKRIPSI

Oleh :

Nama : Moh Rizki Sururi


Nomor Mahasiswa : 17130210121
Program Studi : Manajemen
Bidang Konsentrasi : MSDM

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI


FAKULTAS EKONOMI
KEDIRI
2021
PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KUALITAS KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN SMK PGRI 1 KEDIRI
(Studi dilakukan di SMK PGRI 1 Kediri)

SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna


memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Manajemen
pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri

Oleh :

Nama : Moh Rizki Sururi


Nomor Mahasiswa : 17130210121
Program Studi : Manajemen
Bidang Konsentrasi : MSDM

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI


FAKULTAS EKONOMI
KEDIRI

ii
2021

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

“Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi ini telah

ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak ada bagian yang merupakan

penjiplakan karya orang lain seperti dimaksud dalam buku pedoman penyusunan

skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka saya

sanggup menerima hukuman / sanksi sesuai peraturan berlaku”.

Kediri, ……………….
Peneliti

Meterai
10000

Moh Rizki Sururi

iii
PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KUALITAS KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN SMK PGRI 1 KEDIRI
(Studi dilakukan di SMK PGRI 1 Kediri)

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menyusun Skripsi


pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Kadiri

Oleh :

Nama : Moh Rizki Sururi


Nomor Mahasiswa : 17130210121
Program Studi : Manajemen
Bidang Konsentrasi : MSDM

Kediri, ………………………….
Telah disetujui dan disahkan oleh

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Diana Ambarwati, S.Pd., M,M. Heru Sutapa, S.Pd., M.M

iv
NIK. 1988050120160227.1.70427 NIK. 1978082120160210.70442

Telah dipertahankan / diujikan dan disahkan untuk memenuhi syarat guna


memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Kadiri

Oleh :

Nama : Moh Rizki Sururi


Nomor Mahasiswa : 17130210121
Program Studi : Manajemen
Bidang Konsentrasi : MSDM

Kediri, ………………………
Disahkan oleh

Penguji I / Pembimbing Skripsi 1 : Diana Ambarwati, S.Pd., M,M. (……...….)

Penguji II / Pembimbing Skripsi 2 : Heru Sutapa, S.Pd., M.M (…….…...)

Penguji 3 : (…….…...)

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Kadiri - UNISKA

Dr. Sri Luayyi, SE., M.SA


NIK. 1977060620070425.1.170198

v
Judul Penelitian : Pengaruh Disiplin Kerja dan Kualitas Kerja terhadap
Kinerja Karyawan di SMK PGRI 1 Kediri
Dosen Pembimbing I : Diana ambarwati, S.Pd., M,M.
Dosen Pembimbing II : Heru Sutapa, S.Pd., M.M

Nama Mahasiswa : Moh Rizki Sururi


NPM : 17130210121

Abstraksi

Yang menjadikan fokus penelitian ini menjelaskan problematika pengaruh


disiplin kerja dan kualitas kerja terhadap kinerja karyawan. Tujuan penelitian ini
unutk mengetahui signifikan pengaruh antara disiplin kerja dan kualitas kerja
terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini
nantinya akan menggambarkan secara deskripsi data responden yaitu karyawan di
lembaga pendidikan SMK PGRI 1 Kediri. Periode pengamatan pengambilan data
serta penelitian lapangan dilakukan pada Februari 2021 sampai dengan Juni 2021.
Populasi penelitian ini sebanyak 133 responden dan untuk sampel penelitian ini
sebanyak 40 responden, pengambilan sampel melalui purposive sampling dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji instrument validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji
regresi linear berganda, uji hipotesis melalui uji t, uji F dan koefisiensi
determinan R square.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) disiplin kerja memiliki
pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan di SMK PGRI
1 Kediri, hal ini terlihat dari nilai signifikansi t sebesar 0,001 < 0,05. 2) kualitas
kerja memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan
di SMK PGRI 1 Kediri, hal ini terlihat dari nilai signifikansi t sebesar 0,008 <
0,05. 3) Secara simultan, disiplin kerja dan kualitas kerja memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan di SMK PGRI 1 Kediri, hal ini terlihat dari
nilai signifikan uji F yaitu 0,000 < 0,05.

Kata kunci : Disiplin kerja, Kualitas kerja dan Kinerja karyawan

vi
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Nikmat

dan Hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Pengaruh Disiplin Kerja dan Kualitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

SMK PGRI 1 Kediri, sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Progam

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Pada Universitas Islam Kadiri. Oleh karena

itu, dengan terselesaikannya penulis skripsi ini, tak lupa peneliti mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu.

Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan kepada yang terhormat :

1. Allah SWT. Yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah-Nya berupa nikmat

sehat yang luar biasa guna menyelesaikan skripsi ini hingga akhir.

2. Bapak Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si. selaku Rektor Universitas

Islam Kadiri.

3. Ibu Dr. Sri Luayyi, SE., M.SA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Islam Kadiri.

4. Bapak Erwin Syahputra, SE., M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Islam Kadiri.

5. Ibu Diana Ambarwati, S.Pd., M.M. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberika saran, masukan dan bimbingannya selama proses penelitian ini

berlangsung sampai terselesaikan.

vii
6. Bapak Heru Sutapa, S.Pd., M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membimbing dan memberikan arahan-arahan kepada penulis dalam menyusun

skripsi ini mulai dari awal hingga akhir.

7. Bapak Drs. Rojiun Sunarto, M.M. selaku Kepala Sekolah SMK PGRI 1 Kediri

yang telah memberi ijin untuk pelaksanaannya penelitian ini.

8. Bapak Dwi Rohmat selaku Ka. Tata Usaha di SMK PGRI 1 Kediri yang telah

memberi data karyawan untuk pelaksanaannya penelitian ini.

9. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan semangat dan dukungan serta

memfasilitasi alat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat semasa perkuliahan dalam bekerja dari penulisan yang telah

memberikan doa restu, materi, motivasi dan arahan walau dalam bentuk

apapun itu semua demi terlaksananya penulisan tugas akhir ilmiah ini.

Semoga segala bantuan, dukungan dan bimbingan yang telah diberikan

mendapat pahala dan rahmat dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa masih

banyak kekurangan dari tugas akhir ini, mengingat kurangnya pengetahuan dan

pengalaman peneliti. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan.

viii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul Skripsi......................................................................................ii
Halaman Judul Skripsi..........................................................................................ii
Halaman Pernyataan Plagiarisme.......................................................................iii
Halaman Pengesahan Skripsi..............................................................................iv
Halaman Pengesahan Ujian Skripsi.....................................................................v
Abstraksi................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii

BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................2
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................2
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................8
1.3 Batasan Masalah...........................................................................8
1.4 Tujuan Penelitian..........................................................................9
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................9
1.5.1 Manfaat Operasional.............................................................9
1.5.2 Manfaat Akademik................................................................9
BAB II : LANDASAN TEORI......................................................................11
2.1 Penelitian Terdahulu...................................................................11
2.2 Tinjauan dan Kajian Pustaka......................................................16
2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia....................................16
2.2.2 Disiplin Kerja......................................................................21

ix
2.2.3 Kualitas Kerja.....................................................................29
2.2.3.1 Pengertian Kualitas Kerja.......................................29
2.2.3.2 Faktor – Faktor Kualitas Kerja...............................31
2.2.3.3 Pengukuran Kualitas Kerja.....................................33
2.2.3.4 Indikator Kualitas Kerja..........................................34
2.2.4 Kinerja Karyawan...............................................................35
2.2.4.1Pengertian Kinerja Karyawan..................................35
2.2.4.2 Aspek-aspek Kinerja Karyawan.............................35
2.2.4.3 Tujuan Kinerja Karyawan.......................................36
2.2.4.4 Manfaat Kinerja Karyawan....................................37
2.2.4.5 Penilaian Kinerja.....................................................37
2.2.4.6 Indikator Kinerja Karyawan...................................39
2.3 Teori Hubungan Antar Variabel.................................................40
2.3.1 Hubungan Disiplin Kerja dengan Kinerja Karyawan di SMK
PGRI 1 Kediri.......................................................................40
2.3.2 Hubungan Kualitas Kerja dengan Kinerja Karyawan di SMK
PGRI 1 Kediri.......................................................................40
2.4 Kerangka Teoritik.......................................................................41
2.5 Formulasi Hipotesis....................................................................42
2.6 Hipotesis Operasional.................................................................43
BAB III : METODE PENELITIAN..............................................................45
3.1 Ruang Lingkup Penelitian..........................................................45
3.2 Jenis Penelitian...........................................................................45
3.3 Lokasi Penelitian........................................................................46
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian..................................................46
3.4.1 Populasi............................................................................46
3.4.2 Sampel..............................................................................47
3.5 Teknik Pengambilan Sampel.....................................................47
3.5.1 Probability Sampling........................................................47
3.5.2 Nonprobability Sampling.................................................48
3.6 Penentuan Jumlah sampel..........................................................49
3.7 Data dan Teknik Pengumpulannya............................................49
3.7.1 Data...................................................................................49

x
3.7.2 Teknik Pengumpulannya..................................................50
3.8 Identifikasi Variabel..................................................................52
3.8.1 Variabel Bebas..................................................................52
3.8.2 Variabel Terikat................................................................53
3.9 Devinisi Operasional Variabel...................................................53
3.10 Teknik Analisis.........................................................................55
3.10.1 Uji Validitas....................................................................55
3.10.2 Uji Reliabilitas................................................................56
3.10.3 Uji Asumsi Klasik..........................................................57
3.10.3.1 Uji Linieritas.....................................................57
3.10.3.2 Uji Normalitas...................................................57
3.10.3.3 Uji Multikolinearitas.........................................58
3.10.3.4 Uji Heteroskedatisitas.......................................59
3.10.3.5 Uji Autokolerasi................................................59
3.10.4 Uji Regresi Linear Berganda..............................59
3.10.5 Uji Hipotesis........................................................60
3.10.5.1 Koefisien Determinasi (R Square)....................60
3.10.5.2 Uji t...................................................................60
3.10.5.3 Uji F..................................................................61
BAB VI : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................63
4.1 Hasil Penelitian........................................................................63
4.1.1 Gambaran Umum............................................................63
4.1.1.1 IDENTITAS SEKOLAH.....................................63
4.1.1.2 Sejarah Sekolah...................................................66
4.1.1.3 Logo Sekolah.......................................................68
4.1.1.4 Sasaran Mutu Sekolah.........................................68
4.1.2 VISI DAN MISI SMK PGRI 1 KEDIRI........................69
4.1.3 Gambar struktur organisasi.............................................71
4.1.4 Jam Kerja Karyawan.......................................................72
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian.....................................................72
4.2.1 Deskripsi Responden.......................................................72
4.2.2 Jumlah Responden berdasarkan Jenis Kelamin...............73

xi
4.2.3 Jumlah Responden berdasarkan Usia...............................73
4.2.4 Jumlah Responden berdasarkan Mulai Bekerja...............74
4.2.5 Jumlah Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir.....75
4.2.6 Deskripsi Variabel Penelitian..........................................76
4.2.7 Pengujian Intrumen Penelitian.........................................80
4.2.3.6. Uji t.....................................................................89
4.2.3.7 Uji F.....................................................................90
4.3 Interpretasi.................................................................................91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................94
5.1 Kesimpulan................................................................................94
5.2 Saran..........................................................................................94
5.2.1 Bagi Operasional..............................................................94
5.2.2 Bagi Akademik................................................................95
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................96
DAFTAR TABEL....................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................

xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 penelitian terdahulu .........................................................................11
Tabel 3.1 skala likert ........................................................................................52
Tabel 3.2 devinisi operasional .........................................................................53
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..........................73
Tabel 4.2 Jumlah Responden berdasarkan usia ...............................................74
Tabel 4.3 Jumlah Responden berdasarkan mulai bekerja ................................74
Tabel 4.4 Jumlah Responden berdasarkan pendidikan terakhir ......................75
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Kerja ..................................76
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Kerja ..................................77
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Karyawan …………............79
Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja...............................................81
Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Kualitas Kerja ..............................................81
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan ............................81
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Kerja ..............................................83
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Kerja ............................................83
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan ………….......................84
Tabel 4.14 Uji Linieritas...................................................................................84
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas ......................................................................85
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................85
Tabel 4.17 Hasil Uji Heterokedastisitas ..........................................................86
Tabel 4.18 Hasil Uji Autokolerasi ...................................................................87
Tabel 4.19 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................87
Tabel 4.20 Hasil Uji R Square (R2) .................................................................88
Tabel 4.21 Hasil Uji t .......................................................................................89
Tabel 4.22 Hasil Uji F ......................................................................................91

DAFTAR GAMBA

xiii
gambar 2.1 kerangka teoritik ...........................................................................42
gambar 4.1 sekolah smk pgri 1 kediri ..............................................................63
gambar 4.2 logo sekolah ..................................................................................68
gambar 4.3 logo visi misi .................................................................................79
gambar struktur organisasi ...............................................................................71

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner ......................................................................................101


Lampiran II Kuesioner .....................................................................................104
lampiran III Data Hasil Sebar Kuesioner .........................................................106
Lampiran IV DATA DISTRIBUSI FREKUENSI …………………..............110
LAMPIRAN V UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN .........116
LAMPIRAN VI UJI ASUMSI KLASIK .........................................................121
LAMPIRAN VII DATA HASIL REGRESI LINIEAR BERGANDA ...........123

xiii
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini, sumber daya manusia sangat berfungsi pada organisasi

ataupun perusahaan. Tenaga kerja memiliki aspek dalam mendorong

kemajuan organisasi atau perusahaan. Kemampuan yang terdapat dalam

sumber daya manusia di suatu perusahaan yang berkualitas akan menciptakan

suatu kegiatan yang optimal, sehingga dapat meningkatkan disiplin dan

kualitas kinerja karyawan di sebuah perusahaan untuk memacu daya saing.

Oleh karena itu, setiap organisasi memerlukan sumber daya manusia yang

berkualitas untuk mencapai tujuan yang direncanakan oleh perusahaan.

Pada perkembangan zaman yang terus menerus menjadi maju dalam

beberapa tahun belakang menuntut adanya Sumber Daya Manusia (SDM)

yang bermutu. SDM yang bermutu ialah modal utama buat menggapai tujuan

pembangunan, salah satu membuat tingkatkan mutu SDM tersebut merupakan

pembelajaran.

Sekolah adalah tempat penyelenggaraan kegiatan pendidikan

berlangsung. Sesuai fungsi dan tujuan pendidikan yang tertuang dalam

Undang-Undang yang telah disebutkan, guru sebagai salah satu faktor penentu

keberhasilan tujuan pendidikan dituntut memiliki kinerja yang mampu untuk


3

merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat

masyarakat umum yang telah mencapai sekolah dalam membina peserta didik.

3
3

Guru yang memiliki kinerja baik, memenuhi beberapa kompetensi

seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen Bab IV Pasal 10 Ayat 1 yang menyatakan kompetensi guru

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang

diperoleh melalui pendidikan profesi.

Disisi lain, ada beberapa hal yang perlu dicermati dalam suatu

pencapaian kinerja yang tinggi yaitu mengenai disiplin kerja karyawan.

Seseorang yang berhasil atau berprestasi biasanya adalah mereka yang

memiliki disiplin kerja yang tinggi. Disiplin kerja adalah suatu alat yang

digunakan para manajemen perusahaan untuk berkomunikasi dengan pegawai

agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu

upaya untuk meningkatkan kesadaran norma-norma sosial yang berlaku

(Rivai, 2009:825).

Menurut Suharto dan Cahyono (2005:14), “Kinerja diartikan sebagai

hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan

perbuatan dalam situasi tertentu.” Karyawan sebagai individu dalam

organisasi wajib menjalankan segala tugas dan pekerjaan yang dibebankan.

Untuk mewujudkan semua itu dibutuhkan kemampuan (ability) dan keahlian

(skil) dari setiap karyawan serta adanya disiplin kerja yang kuat untuk

memacu semangat kinerja karyawan.


4

Selain memacu dalam menjalankan tugasnya, guru berusaha untuk tidak

mudah puas dengan hasil kerja yang telah dicapainya. Bahkan guru juga

berusaha untuk lebih produktif dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dapat

menghasilkan kinerja yang maksimal. Kinerja guru yang baik tidak dapat

tercapai jika tidak disertai dengan kedisiplinan pada peraturan-peraturan yang

berlaku dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Pemeliharaan dan

peningkatan kedisiplinan guru di harapkan dapat meningkatkan suasana

kegiatan belajar mengajar yang efektif dan dapat meningkatkan kinerja guru

yang baik. Menjaga dan menjunjung tinggi kedisiplinan juga dapat

menjadikan pandangan masyarakat lebih baik, sehingga kepercayaan

masyarakat terhadap sekolah tersebut dapat meningkat.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat ditempuh melalui

proses pengembangan sumber daya manusia. Perihal ini tentu saja

membutuhkan komitmen serta konsistensi keterlibatan staf sumber daya

manusia yang lebih besar, sehingga akan meningkatkan kompetensi sumber

daya manusia dalam mengelola organisasi di suatu perusahaan. Dengan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, diharapkan karyawan dapat

bekerja secara produktif dan profesional sehingga kinerja yang di capai akan

lebih memuasakan sesuai standar kinerja.

Dalam hal ini pengembangan tenaga kerja dirasakan semakin penting

dalam suatu perusahaan karena tuntutan pekerjaan atau posisi jabatan. Hal ini

dapat dilakukan dengan cara meningkatkan keterampilan dan pengetahuan


5

tenaga kerja yang diwujudkan dalam berbagai bentuk yang nyata, misalnya

pemberian pelatihan, mengadakan pengarahan yang efisien, pemberian kursus

pelatihan dan lain-lain. Perusahaan harus mempunyai cara untuk

pengembangan yang sesuai dengan tujuan perusahaan agar mempunyai hasil

yang mencapai sasaran. Jika karyawan memiliki potensi harus diketahui oleh

perusahaan sebelum melakukan progam pengembangan, karena dengan

mengetahui potensi ini dapat diarahkan ke jenjang karir yang sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki sehingga menghasilkan kinerja yang optimal.

Setiap karyawan harus mempunyai rasa keinginan yang sangat kuat

untuk dapat berkembang dan memiliki pengetahuan, kemampuan dan

keterampilan yang memadai guna mencapai kualitas kerja serta peningkatan

karir yang secara langsung akan memajukan perusahaan. Pimpinan yang baik

menyadari bahwa pengembangan ialah suatu bentuk proses yang berjalan

secara terus menerus. Masalah-masalah yang selalu muncul di dalam

organisasi yang dinamis dan merupakan tantangan bagi manajemen untuk

menempatkan karyawan yang telah memiliki kualitas kerja yang baik untuk

mencapai target atau tujuan yang telah diberikan.

Oleh kareana itu pelatihan dan juga pengembangan pekerja merupakan

sesuatu yang kritis bagi keberhasilan jangka pendek dan jangka panjang untuk

di setiap bisnis yang berorientasi pada laba maupun bukan laba.


6

Tidak ada upaya manusia yang telah berhasil tanpa sumber daya

manusia yang berlatih dan memiliki pengetahuan yang memadai

(Sastradipoera, 2007:121).

Menurut Bitner dan Zeithaml (dalam Rioni, 2004:22) menyatakan

untuk dapat meningkatkan perfomance quality (kualitas kerja), ada beberapa

cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan cara memberikan

pelatihan atau training, memberikan insentive atau bonus dalam menjalankan

teknologi yang dapat membantu meningkatkan kualitas kerja karyawan.

SMK PGRI 1 Kediri merupakan salah satu sekolah kejurusan yang ada

di kota Kediri yang beralamatkan Jalan Himalaya No. 6 RT. 09 RW. 02

Kelurahan Sukorame Kec Mojoroto Kota Kediri Kode Pos. 64114.

SMK PGRI 1 Kediri ini memiliki delapan jurusan yaitu Teknik Instalasi

Tenaga Listrik, Teknik Pemesinan, Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Sepeda

Motor, Teknik komputer dan Jaringan, Teknik Ototronik, Multimedia, Teknik

perbaikan Body Otomotif. Yang memiliki sejumlah karyawan 133 yaitu Guru

92 staff 40 Dan 2058 Murid

Berdasarkan data absensi dari SMK PGRI 1 Kediri ditemukan bahwa

terjadi angka peningkatan cuti karyawan yang melebihi enam hari dalam satu

tahun yaitu sebanyak 8 orang karyawan pada tahun 2019, meningkat menjadi

18 karyawan pada tahun 2020.


7

Terjadinya peningkatan tingkat absensi karyawan yang melebihi dari

batas yang telah ditentukan dari pihak sekolah SMK PGRI 1 Kediri dalam

kurun waktu 1 tahun sebesar 4,55% dan masih banyaknya angka

keterlambatan karyawan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir pada tahun 2020.

Sedangkan data penilaian kinerja karyawan di SMK PGRI 1 Kediri pada

tahun 2020 diketahui dengan jumlah 42 karyawan terdapat 18 karyawan yang

mendapatkan nilai baik dengan persentase 43%, 23 karyawan mendapatkan

nilai cukup dengan persentase 56% dan karyawan yang mendapat nilai kurang

sebanyak 1 orang dengan persentase 1%.

Dengan adanya peningkatan angka absensi cuti karyawan dan banyaknya

jumlah karyawan yang mengalami keterlambatan merupakan masalah yang

tidak bisa dibiarkan begitu saja oleh pihak sekolah. Permasalahan tersebut

dapat mengakibatkan semakin menurunnya kinerja karyawan yang akhirnya

berdampak pada tidak tercapainya tujuan organisasi tersebut. Berdasarkan data

di atas, masih banyaknya persentase kinerja karyawan yang cukup dapat

diartikan bahwa terjadi ketidak selarasan antara disiplin kerja dengan kinerja

karyawan. Semakin tinggi tingkat disiplin kerja karyawan akan semakin baik

kinerja karyawan dalam suatu organisasi tersebut.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Silvya (2019)

dengan judul penelitian Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. MEWAH INDAH JAYA – BINJAI,


8

hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa Secara parsial (Uji t) bahwa

disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan pada PT. Mewah Indah Jaya – Binjai.

Penelitian lain dilakukan oleh Putri (2020) dengan judul Pengaruh

Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan, hasil dari

penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada lingkungan kerja yang baik

didukung dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi akan menghasilkan kinerja

karyawan yang baik, sebaliknya pada lingkungan kerja kurang baik dan

tingkat kedisiplinan yang rendah akan menghasilkan kinerja karyawan yang

kurang baik pula.

Selanjutnya penelitian serupa juga dilakukan oleh Nasution (2018)

dengan judul Pengaruh Kualitas Kerja Dan Pengawasan Terhadap Kinerja

Pegawai Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Medan, hasil dari penelitian

tersebut adalah pada variabel kualitas kerja sebesar 5.746 lebih besar dari t

tabel sebesar 1.662 dengan probabilitas t yakni sig 0,00 lebih kecil dari

batasan signifikan sebesar 0,1. Berdasarkan nilai tersebut maka variabel

kualitas kerja berpengaruh terhadap variabel kinerja.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka di jadikan dasar untuk

melaksanakan penelitian tentang disiplin kerja dan kualitas kerja terhadap

kinerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul, “PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN


9

KUALITAS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI SMK

PGRI 1 KEDIRI.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas maka pokok

permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah Disiplin kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan di SMK PGRI 1 Kediri.

2. Apakah Kualitas kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan di SMK PGRI 1 Kediri.

3. Apakah Disiplin kerja dan Kualitas kerja secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan di SMK PGRI 1 Kediri.

1.3 Batasan Masalah

Agar tujuan dari penelitan ini berjalan lebih fokus pada permasalahan

yang dihadapi maka peneliti memberikan batasan-batasan sebagai berikut :

1. Penelitian berlaku pada karyawan di SMK PGRI 1 Kediri.

2. Penelitian ini membahas tentang pengaruh Disiplin Kerja dan Kualitas

Kerja terhadap Kinerja Karyawan di SMK PGRI 1 Kediri.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menejelaskan apakah ada pengaruh yang signifikan

Disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di SMK PGRI 1 Kediri.


10

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan apakah ada pengaruh yang signifikan

Kualitas kerja terhadap kinerja karyawan di SMK PGR 1 Kediri.

3. Untuk mengetahui dan menjelaskan apakah ada pengaruh yang signifikan

Disiplin kerja dan Kualitas kerja terhadap kinerja karyawan di SMK PGR

1 Kediri.

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Manfaat Operasional

Memberikan masukan dan saran kepada pihak yang bersangkutan pada

lembaga pendidikan sekolah menengah keatas SMK PGRI 1 Kediri untuk

mendapatkan gambaran tentang pengaruh disiplin kerja dan kualitas kerja

terhadap kinerja karyawan SMK PGRI 1 Kediri.

1.5.2 Manfaat Akademik


1.5.2.1 Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi

pembaca dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai

strategi yang tepat dalam meningkatkan disiplin kerja dan kualitas kerja

karyawan, sehingga kinerja pada perusahaan dapat secara maksimal

diselesaikan.
11

1.5.2.2 Bagi Akademisi

Hasil penelitian yang dilakukan ini nanti diharapkan dapat

memberikan sumbangsih keilmuan bagi akademis khususnya mengenai

sumber daya manusia, serta dapat dijadikan sebagai tambahan

pengetahuan dan sebagai pedoman untuk menambah wawasan yang

berkaitan dengan disiplin kerja dan kualitas kerja dalam hubungannya

dengan kinerja karyawan.


BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan bagi peneliti dalam

melakukan penelitian. Penelitian terdahulu memudahkan peneliti dalam

menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan penelitian

dari segi teori maupun konsep. Penelitian terdahulu yang digunakan oleh

peneliti adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penelitian Terdahulu
1. Peneliti & Tahun BEBY SILVYA 2019
Judul Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. MEWAH
INDAH JAYA – BINJAI
Variabel Penelitian 1.Disiplin (X1)
2.Motivasi (X2)
3.Kinerja karyawan (Y)
Jenis Penelitian Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara Medan (2019:1-
85)
Alat Analisis Yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lanjutan Software SPSS forwindows version 24.0
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
Tabel 2.1. mengenai pengaruh disiplin kerja dan motivasia
terhadap kinerja karyawan pada PT Mewah Indah
Jaya - Binjai. Dari uji ANOVA (Analysis Of
Varians) pada tabel diatas didapt Fhitung sebesar
142,796 sedangkan Ftabel diketahui sebesar 3,24.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa
tingkat signifikan sebesar 0,000 ≤ 0,05 sehingga

11
13

H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat


disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja dan
motivasi secara bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
pada PT Mewah Indah Jaya - Binjai.
Persamaan Persamaan teori terdahulu dan peneliti sama
variabel Disiplin kerja dan Kinerja karyawan.
Perbedaan Perbedaan tempat penelitian yang berbeda.
2. Peneliti & Tahun Sinta Herlini Putri (2020)
Judul Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan
Variabel Penelitian 1.Disiplin kerja (X1)
2.Lingkungan kerja (X2)
3.Kinerja karyawan (Y)
Jenis penelitian Jurnal Manajemen Modal Insani Dan Bisnis
(2020:1-14)
Alat Analisis Yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Software SPSS forwindows version 24.0
Hasil Penelitian Disiplin Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)
secara bersama-sama berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y)
pada The Medeline Hotel Bengkulu, hal ini
dibuktikan dengan uji F menunjukkan nilai
Fhitung>Ftabel , yaitu ( 5.1651 > 2.026) dan (sig
á = 0.000 < 0,05). Ini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima.
Persamaan Persamaan pada variabel penelitian terdahulu
yaitu Disiplin kerja dan Kinerja karywan
Perbedaan Perbedaan tempat penelitian peneliti dan teori
terdahulu di lembaga pendidikan dengan
perhotelan
3. Peneliti & Tahun Muhammad Ali Musa Nasution 2018
Judul Pengaruh Kualitas Kerja Dan Pengawasan
Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kebersihan Dan
Lanjutan Pertamanan Kota Medan
Variabel Penelitian 1.Kualitas Kerja (X1)
Tabel 2.1.
14

2.Pengawasan (X2)
3.Kinerja Pegawai (Y)
Jenis Penelitian Skripsi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Medan Area Medan (2018 : 1-
61)
Alat Analisis Yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Software SPSS forwindows version 20.00
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa thitung
pada variabel kualitas kerja sebesar 5.746 lebih
besar dari t tabel sebesar 1.662 dengan probabilitas
t yakni sig 0,00 lebih kecil dari batasan signifikan
sebesar 0,1. Berdasarkan nilai tersebut maka
variabel kualitas kerja berpengaruh terhadap
variabel kinerja.
Persamaan Persamaan teori terdahulu dan peneliti di variabel
Kualitas kerja
Perbedaan Perbedaan tempat penelitian peneliti dan teori
terdahulu di lembaga pendidikan dengan
kedinasan
4. Peneliti & Tahun Nur Hasmalawati,Winda Putri Diah restya 2017
Judul Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap
Motivasi Kerja Karyawan Di Puskesmas Paya
Bakong Aceh Utara
Variabel Penelitian 1.Kualitas kehidupan kerja (X1)
2.Motivas kinerja (X2)
3.Kinerja Karyawan (Y)
Jenis Penelitian Jurnal Sains Psikologi
Alat Analisis Yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lanjutan Software SPSS forwindows version 16.0
Hasil Penelitian Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis
Tabel 2.1.
menunjukkan bahwa kualitas kehidupan kerja
berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
Hal ini dilihat dari nilai R Square 0,423 dengan
nilai F 38,199 dan nilai sig 0,000 yang artinya
kualitas kehidupan kerja sebagai variabel bebas
mempengaruhi variabel terikat yaitu motivasi
kerja sebesar 42,3 %, sedangkan sisanya 57,7 %
15

dipengaruhi oleh variabel lain seperti gaya


kepemimpinan dan kepuasan kerja.
Persamaan Persamaan peneliti mengunakan variabel yang
sama yaitu Kinerja karyawan.
Perbedaan Perbedaan tempat penelitian dan teori terdahulu
di lembaga pendidikan dengan puskesmas
5. Nama Peneliti Zusnita Muizu,Umi Kaltrum,Ernie T (2020)
Judul Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja
Karyawan
Variabel Penelitian 1.Kepemimpinan (X)
2.Kinerja karyawan (Y)
Jenis Penelitian Jurnal Pendidikan Kewirausahaan Indonesia
(2020 : 42-50)
Alat Analisis explanatory survey dan descriptive survey
method
Hasil Penelitian Hasil analisis deskripsi mengenai tanggapan
responden mengenai kinerja karyawan dapat
dilihat pada Tabel 4.8 yang menunjukkan bahwa
rata- rata skor kinerja karyawan perbankan
Sulawesi Tenggara adalah 1856.33. Skor tersebut
termasuk dalam kategori cenderung baik. Hal ini
mengindikasikan bahwa secara umum, karyawan
perbankan Sulawesi Tenggara cenderung dapat
mencapai kinerja karyawan dengan baik, melalui
budayaorganisasi yang diterapkan,
kepemimpinan yang diterapkan dalam
perusahaan, dan motivasi kerja.
Persamaan Persamaan peneliti dan penelitian teori terdahulu
Lanjutan sama menggunakan variabel Kinerja karyawan.
Tabel 2.1.
Perbedaan Perbedaan teori terdahulu dan peneliti yaitu pada
metode alat penelitian menggunakan spss
sedangkan teori terdahulu menggunakan
explanatory survey dan descriptive survey
method
6. Nama Peneliti YULI SUWATI (2013)
Judul Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. TUNAS
16

HIJAU SAMARINDA
Variabel Penelitian 1.Kompensasi (X1)
2.Motivasi kerja (X2)
3Kinerja Karyawan (Y)
Jenis Penelitian eJurnal ilmu administrasi bisnis (2013 : 41-55)
Alat Analisis Yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Software SPSS forwindows version 20.0
Hasil Penelitian Berdasarkan perhitungan Ftabel diperoleh hasil
sebesar 3,16 Fhitung diperoleh 6,531 berarti
Fhitung > Ftabel dan diperoleh hasil signifikan
0,003 < 0,05 dengan demikian variabel
kompensasi dan motivasi kerja secara bersama-
sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan sehingga dapat
dinyatakan H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya
semakin tinggi nilai kedua variabel bebas
tersebut maka semakin tinggi pula kinerja
karyawan pada PT. Tunas Hijau Samarinda.
Kinerja karyawan yang indikatornya terdiri dari
kinerja kuantitatif dan kinerja kualitatif pada PT.
Tunas Hijau Samarinda semakin menurun, hal ini
ditunjukkan dengan meningkatnya intensitas
karyawan yang mengundurkan diri dari
perusahaan. Kinerja atau performance adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral
Lanjutan maupun etika
Tabel Persamaan
2.1. peneliti menganalisis sama menggunakan
aplikasi SPSS untuk mengetahui pengaruh
terhadap kinerja karyawan
Perbedaan Perbedaan pada peenliti dan teori terdahulu diatas
berbeda pada fariabel X yang di ambil
Sumber : Data diolah, 2021
17

2.2 Tinjauan dan Kajian Pustaka


2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
2.2.1.1 Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-

fungsi manajemen. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk

mewujudkan sebuah tujuan yang telah diinginkan. Dalam manajemen terdapat

beberapa unsur manajemen yang terdiri dari human (manusia), money (uang),

methods (metode), materials (bahan), mahine (mesin) and market (pasar). Supaya

unsur-unsur manajemen tersebut lebih berdaya, berhasil guna integrasi, dan

terkoordinasi dalam mencapai berbagai tujuan yang optimal, maka pimpinan

perusahaan dengan wewenangnya sebagai pimpinan harus bisa mengaturnya

melalui proses dari urutan dan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Untuk lebih jelasnya berikut ini

akan dijelasakn beberapa pengertian menurut para ahli.

Menurut George R Teery (2010:16) adalah :

“Manajemen adalah sebuah proses yang terdiri atas tindakan-tindakan


perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian untuk
menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber lainnya.”.

Menurut Hasibuan (2011:2) adalah :


18

“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan


sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari sejumlah pengertian diatas maka dapat diartikan bahwa manajemen

adalah suatu proses atau kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian,

aktualisasi, mengendalikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya secara efektif dan efisien.

2.2.1.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam suatu perusahaan, manusia merupakan sumber daya yang paling

penting guna mencapai sebuah tujuan suatu perusahan. Keberhasilan pengelolaan

suatu organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya

manusia, karena itu manajemen sumber daya manusia menentukan pengelolaan

manusia bukan pada sumber daya yang lain. Secara umum manajemen mencakup

di dalam bidang yang sangat luas, salah satu nya adalah manajemen sumber daya

manusaia yang memfokuskan diri pada peran dalam perusahaan guna

mewujudkan tujuan perasaan secara optimal. Pengelolaan sumber daya manusia

berkaitan langsung dengan proses produksi dalam perusahaan, yaitu dimana

manusiayang akan menggunakan dan memanfaatkan unsur sumber daya lainnya

seperti dari manusia, uang, metode, bahan, mesin, pasar demi untuk mencapai

tujuan padaperusahaan. Manajemen Sumber Daya Manusia sering disebut juga

dengan MSDM. Oleh karena itu kita perlu mengetahui terlebih dahulu pengertian

dari manajemen surber daya manusia.


19

Berikut ini para ahli yang akan mengemukakan pengertian Manajemen

Sumber Daya Manusia, sebagai berikut :

Menurut Hasibuan (2011:22), MSDM adalah :


“Ilmu dan seni dalam mengatur proses hubungan dan proses tenaga
kerja agar efektif dan efisien serta membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, pegawai, dan masyarakat”.

Menurut Mangkunegara (2012:2), MSDM adalah :


“Suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan,
dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas
jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam
rangka mencapai tujuan organisasi”.

Menurut Sedarmayanti (2009:13), MSDM adalah :


“Kebijakan dan praktik menentukan aspek ”manusia” atau sumber daya
manusia dalam posisi manajemen termasuk merekrut, menyaring,
melatih, memberi, penghargaan dan penilaian”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat di simpulkan bahwa

manajemen sumber daya manusia adalah ilmu yang mengatur dan mengelola

tenaga kerja agar dapat melakukan fungsinya secara baik ataupun tidak baik

dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Tenaga kerja yang efektif dan efisien,

sulit bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan baik dan berjalan dengan

mulus dan lancar.

2.2.1.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia merupakan dasar dari

pelaksanaan sebagai proses manajemen sumber daya manusia yang efektif dan
20

efisien dalam mencapai tujuan dalam suatu perusahaan. Menurut Hasibuan

(2011:21) fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia, meliputi :

1. Perencanaan

Perencanaan SDM adalah perencanaan tenaga kerja serta efisien agar

sesuai dengan kebutuhan perusahaan perusahaan dalam membantu terwujudnya

tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan progam kepegawaian. Progam

kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,

pengembangan, kompensasi, pengintregasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan

pemberhentian karyawan. Progam kepegawaian yang baik akan membantu

tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan

dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,

integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat

untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya

tujuan secara efektif.

3. Pengarahan

Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan,agar mau

bekerja sama dan bekerja efektif dan efisien dalam membantu tercapainya tujuan

perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan

menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.


21

4. Pengendalian

Pengendalian adalah kegiatan pengendalian semua karyawan agar mentaati

peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila

terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan

penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran,

kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan dan menjaga situasi

lingkungan pekerjaan.

5. Pengadaan

Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan

induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.

6. Pengembangan

Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,

konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan

pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini

maupun masa depan.

7. Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung,

uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada

perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai
22

dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya

serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal

dan eksternal konsistensi.

8. Pengintergrasian

Pengintergasian adlah kegiatan untuk memersatukan kepentikan

perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan

saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi

kebutuhan dari hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang penting

dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak

belakang.

9. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan

kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama

sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan progam kesejahteraan

yang berdasarkan kebutuhan sebagai besar karyawan serta berpedoman kepada

internal dan eksternal konsistensi.

10. Kedisipinan

Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci

terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang

maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.


23

11. Pemberhentian

Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu

perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan

perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya.

2.2.2 Disiplin Kerja


2.2.2.1 Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja sangatlah penting dalam kehidupan manusia yang tidak

luput dari kesalahan. Penanaman disiplin seharusnya dilakukan sejak dini dan

dilakukan secara terus-menerus terbiasa dalam individu seorang maupun

organisasi. Orang-orang yang berhasil dalam pekerjaan, pada umumnya

mempunyai kedisiplinan yang sangat tinggi. Sebaliknya, orang yang gagal pada

umumnya dikarenakan tidak mempunyai kedisiplinan individu maupun

organisasi.

Menurut Hasibuan (2016:193) disiplinan adalah :


“Fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin
pegawai semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.” Tanpa
disiplin yang baik, sulit bagi organisasi maupun instansi mencapai
hasil yang optimal. Disiplin merupakan kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan-peraturan instansi yang telah
dibuat oleh manajemen yang mengingat anggota instansi agar dapat
dijalankan semua pegawai dengan kesadaran sendiri maupun dengan
paksaan.
Menurut Mohammad Arifin (2012:112), disiplinan adalah :
“Disiplin kerja sebagai suatu sikap dan perilaku yang berniat untuk
mentaati segala peraturan organisasi yang didasarkan atas kesadaran
diri untuk menyesuaikan dengan peraturan organisasi”.
24

Menurut A.S Moenir (1995:94), disiplinan adalah :


“Disiplin sebagai suatu bentuk ketaatan terhadap peraturan baik
tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan”.
Menurut S.P Hasibuan (2006:193), disiplinan adalah :
“Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

disiplin kerja adalah suatu bentuk ketaatan yang wajib dilakukan bagi seseorang

secara teratur dan terus-menerus terhadap peraturan yang telah ditetapkan

lembaga tempat dia bekerja. Begitu juga di sekolah, seorang guru maupun

karyawan di lembaga pendidikan tersebut dituntut untuk sesalu mentaati terhadap

tata tertib yang berlaku karena dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas

yang diberikan kepadanya.

2.2.2.2 Arti penting Tujuan Disiplin Kerja

Menurut Sigian (2009:305) disiplin memiliki arti penting untuk

mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan, dan berusaha

memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karywan sehingga

para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan

para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.

Menuurut Sirait (2008:11), menyatakan bahwa :

“Tujuan utama dari sebuah sikap kedisiplinan adalah untuk


mengarahkan supaya ia mampu untuk mengontrol dirinya sendiri.
Selain itu juga supaya dapat melakukan aktivitas dengan terarah dengan
sesuai peraturan yang berlaku”.
Menurut Sutrisno (2009:87) , menyatakan bahwa :
25

“Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin adalah suatu


metode untuk memlihara keteraturan tersebut”.

Dengan demikian disiplin kerja sangatlah diperlukan untuk menunjang

kelancaran segala aktivitas organisani agar sebuah organisasi tersebut tercapai

secara baik yang maksimal.

Menurut Sutrisno (2009:87) tujuan utama di diplin kerja adalah :

1. Untuk meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah

pemborosan waktu dan energi

2. Disiplin mencoba mengatasi kesalahan dan keteledoran yang disebabkan

karena kurang perhatian, ketidakmampuan dan keterlambatan.

3. Disiplin berusaha mencegah permulaan kerja yang lambat atau terlalu

awalnya mengakhiri kerja yang disebabkan karena keterlambatan dan

kemalasan.

4. Disiplin juga berusaha untuk mengatasi perbedaan pendapat antara karyawan

dan mencegah ketidaktaatan yang di sebabkan oleh salah pengertian dan

salah penafsiran.

Dengan demikian disiplin kerja di sangat diperlukan untuk bertujuan agar

organisasi tersebut agar melangkah yang lebih maju kedepannya, berguna agar

menjaga efiensi untuk mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan individu

maupun kelompok dalam berperilaku baik atau tidak baiknya perilaku kepada

kelompok maupun perusahaan.


26

2.2.2.3 Fungsi-fungsi Disiplin Kerja

Menurut Indah Puji Hartatik (2014:186) yang mengemukakan beberapa

fungsi disiplin kerja yaitu :

1. Menata kehidupan bersama

Disiplin berfungsi mengatur kehidupan bersama, dalam suatu kelompok

tertentu atau masyarakat. Dengan begitu kehidupan yang terjalin antara individu

satu dengan lainnya menjadi lebih baik dan lancar.

2. Membangun kepribadian

Disiplin juga dapat membangun kepribadian seorang pegawai. Lingkungan

yang memiliki disiplin tinggi sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang.

Lingkungan organisasi yang memiliki keadaan yang tenang, tertib, dan tentram,

sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

3. Melatih kepribadian

Disiplin merupakan sarana untuk melatih kepribadian pegawai agar

senantiasa menunjukan kinerja yanng baik. Sikap, prilaku dan pola kehidupan

yang baik dan berdisiplin terbentuk melalui satu proses yang panjang. Salah satu

proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan, latihan

dilaksanakan antar pegawai, pimpinan, dan seluruh personal yang ada diorganisasi

tersebut.

4. Hukuman
27

Disiplin yang disertai ancaman sanksi atau hukuman sangat penting,

karena dapat memberikan dorongan kekuatan untuk menaati dan mematuhinya.

Tanpa ada nya ancaman hukuman, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat

menjadi lemah, serta motivasi untuk mengikuti aturan yang berlaku menjadi

berkurang.

5. Menciptakan lingkungan konduktif

Fungsi disiplin adalah membentuk, sikap, perilaku, dan tata kehidupan

berdisiplin di dalam lingkungan kerja, sehingga tercipta suasana tertib dan teratur

dalam pelaksanaan pekerjaan.

2.2.2.4 Jenis-Jenis Disiplin Kerja

Menurut Indah Puji Hartatik (2014:190) jenis-jenis disiplin kerja meliputi

berbagai hal yaitu :

1. Disiplin diri

Sikap disiplin dikembangkan atau dikontrol oleh diri sendiri. Hal ini

merupakan tanggung jawab pribadi yang berarti mengakui dan menerima nilai-

nilai yang ada di luar dirinya. Melalui disiplin diri, pegawai merasa bertanggung

jawab dan dapat mengukur dirinya sendiri untuk kepentingan organisasi.

2. Disiplin kelompok
28

Kegiatan organisasi bukanlah kegiatan yang bersifat individu, sehingga

selain disiplin diri masih diperlukan disiplin kelompok. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa disiplin kelompok adalah patut, taat, dan tunduknya kelompok

terhadap peraturan,pemerintah,dan ketentuan yang berlaku serta mampu

mengendalikan diri dari dorongan kepentingan dalam upaya pencapaian cita – cita

dan tujuan tertentu, serta memelihara stabilitas organisasi dan menjalankan

standar – strandar organisasional.

3. Disiplin preventif

Disiplin preventif adalah disiplin yang ditunjukan untuk mendorong

pegawai agar berdisiplin dengan menaati dan mengikuti berbagai standar

peraturan yang telah ditetapkan. Menurut T. Hani Handoko , disiplin preventif

adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendorong pegawai agar mengikuti

berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan – penyelewengan dapat

dicegah.

4. Disiplin korektif

Disiplin ini dimaksud untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-

aturan yang berlaku dan memperbaikinya untuk masa yang akan datang .hal ini

sejalan dengan yang dikemukakan Prabu Mangkunegara bahwa disiplin korektif

adalah upaya untuk menggerakan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan

mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang

berlaku dalam instansi.

5. Disiplin progresif
29

Disiplin progresif merupakan pemberian hukuman yang lebih berat

terhadap pelnggaran yang berulang.seperti yang dikemukan oleh Veithzal Rivai’I

bahwa disiplin progresif dirancang untuk memotivasi pegawai agar mengoreksi

kekeliruannya secara sukarela.

2.2.2.5 Indikator Disiplin Kerja

Kedisiplinan perlu diterapkan dan ditingkatkan untuk menunjang

kelancaran pelaksanaan tugas guru. Malayu S.P. Hasibuan (2006:194)

menyatakan pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat

kedisiplinan karyawan suatu organisasi,di antaranya :

1. Tujuan dan kemampuan,

Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta

cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan

(pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan

karyawan bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan disiplin dalam

mengerjakannya.

2. Teladan pimpinan,

Pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan

harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata

dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun
30

akan ikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik (kurang berdisiplin), para

bawahan pun akan kurang disiplin.

3. Balas jasa,

Balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap

perusahaan/pekerjaannya. Semakin besar balas jasa semakin baik kedisiplinan

karyawan. Karyawan sulit berdisiplin baik selama kebutuhan-kebutuhan

primernya tidak terpenuhi dengan baik.

4. Keadilan,

Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa

(pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan

yang baik. Manajer yang cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil

terhadap semua bawahannya. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan

kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik pada

setiap perusahaan supaya kedisiplinan karyawan perusahaan baik pula.

5. Pengawasan melekat,

Pengawasan melekat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi

perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Waskat efektif

merangsang kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karyawan merasa mendapat

perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan, dan pengawasan dari atasannya.

6. Sanksi hukuman,
31

Berat atau ringannya sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut

mempengaruhi baik/buruknya kedisiplinan karyawan. Sanksi hukuman harus

ditetapkan berdasarkan pertimbangan logis, masuk akal, dan diinformasikan

secara jelas kepada semua karyawan. Sanksi hukuman hendaknya cukup wajar

untuk setiap tingkatan yang indisipliner, bersifat mendidik, dan menjadi alat

motivasi untuk memelihara kedisiplinan dalam perusahaan.

7. Ketegasan,

Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap

karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi yang telah ditetapkan. Pimpinan

yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang

indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan.

8. Hubungan kemanusiaan.

Hubungan kemanusiaan Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal

maupun horizontal yang terdiri dari direct single relationship, direct group

relationship, dan cross relationship hendaknya harmonis. Terciptanya human

relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang

nyaman. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi,

kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam

organisasi tersebut baik.


32

2.2.3 Kualitas Kerja


2.2.3.1 Pengertian Kualitas Kerja

Menurut Marcana (2013:21) menyebutkan bahwa : “Kualitas kerja adalah

wujud perilaku atau kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan harapan dan

kebutuhan atau tujuan yang hendak dicapai secara efektif dan efisien”

Menurut Hardjosoedarmo (1996 :7), mengemukakan bahwa :

“secara umum dapat dikatakan bahwa mutu sebagai karateristik produk

atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau konsumen dan diperoleh melalui

proses serta melalui perbaikan yang berkelanjutan”.

Menurut Matutina, (2001: 205) Kualitas kerja mengacu pada kualitas

sumber daya manusia kualitas sumber daya manusia mengacu pada:

1) Pengetahuan (knowledge)

yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi pada

intelejensi dan daya fikir serta penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki

karyawan.

2) Keterampilan (skill),

kemampuan dan penguasaan teknis operasional di bidang tertentu yang

dimiliki karyawan.
33

3) Kemampuan (abilities)

yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki

seorang karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggung

jawab.

Menurut Flippo (dalam Sari, 2009: 45) berpendapat tentang kualitas kerja

sebagai berikut: meskipun setiap organisasi berbeda pandangan tentang standar

dari kualitas kerja pegawai, tetapi pada intinya efektifitas dan efisiensi menjadi

ukuran yang umum. Kualitas sumber daya manusia memiliki manfaat ditinjau dari

pengembangan perusahan yaitu:

1) Perbaikan kinerja.

2) Penyesuaian kompensasi.

3) Keputusan penempatan.

4) Kebutuhan pelatihan.

5) Perencanaan dan pengembangan karier.

6) Efisiensi proses penempatan staf.

7) Kesempatan kerja yang sama.

Berdasarkan pengertian para ahli yang telah di sampaikan diatas. Yang

dimaksud dengan penilaian perilaku yaitu seperti, kesetiaan, kejujuran,

kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, dedikasi dan partisispasi para karyawan.


34

Kualitas kerja adalah suatu standar fisik atau kemampuan yang telah

dimiliki seorang karyawan yang diukur karena hasil kerja yang dilakukan atau

dilaksanakan karyawan atas tugas-tugasnya. bahwa kualitas kerja dapat diukur

melalui ketepatan, kelengkapan, dan kerapian. Yang dimaksud ketepatan adalah

ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan, artinya terdapat

kesesuaian antara rencana kegiatan dengan sesaran atau tujuan yang telah

ditetapkan.

2.2.3.2 Faktor – Faktor Kualitas Kerja

Faktor-Faktor untuk Meningkatkan Kualitas Kerja Menurut Bitner dan

Zeithaml (dalam Sari, 2009: 46) menyatakan untuk dapat meningkatkan

performance quality (kualitas kerja) ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh

perusahaan yaitu dengan memberikan pelatihan atau training, memberikan

insentive atau bonus dan mengaplikasikan atau menerapkan teknologi yang dapat

membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.

Menurut Sunu (dalam Sari, 2009:46) menyatakan bahwa penting untuk

menciptakan lingkungan untuk meningkatkan kualitas kerja, yaitu:

1) Tanggung jawab dan kepentingan pimpinan untuk menciptakan lingkungan

peningkatan kualitas.

2) Nilai, sikap dan perilaku yang disetujui bersama diperlukan untuk

meningkatkan mutu.

3) Sasaran peningkatan kualitas yang diterapkan oleh organisasi.


35

4) Komunikasi terbuka dan kerja sama tim baik.

5) Pengakuan dapat mendorong tindakan yang sesuai dengan nilai, sikap dan

perilaku untuk meningkatkan mutu.

Menurut Leiter (dalam Sari, 2009:47) berpendapat bahwa enam faktor

utama yang menyebabkan menurunnya kualitas kerja karyawan yaitu:

1) Beban kerja berlebihan yaitu terlalubanyaknya pekerjaan, sedikitnya waktu

yang tersedia dan tidak adanya dukungan sistem menghabiskan cadangan

sumber daya dan berdampak pada menurunnya kualitas kerja.

2) Kurangnya wewenang yaitu besarnya tanggung jawab yang harus dipikul

namun tidak disertai wewenang dalam membuat keputusan.

3) Imbalan yang tidak memadai yaitu kecilnya upah dibandingkan dengan volume

pekerjaan, tidak menariknya skema insentif dari target yang ingin dicapai,

terjadinya perubahan kebijakan yang lebih buruk dari kebijakan sebelumnya.

4) Hilangnya sambung rasa yaitu terjadinya pengkotak-kotakan penugasan yang

berdampak pada meningkatnya isolasi sosial dalam lingkungan kerja.

5) Perlakuan yang tidak adil yaitu perlakuan yang tidak sama dan bukan

berdasarkan kompetensi.

6) Terjadinya konflik nilai yaitu ketidaksesuaian antara prinsip pribadi dengan

tuntutan pekerjaan.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas faktor-faktor kualitas kerja

sangatlah penting untuk perlu ditingkatkan dan menghindari dari faktor-faktor

penurunan kualitas kerja pada perusahaan yang telah di tempati untuk bekerja.
36

2.2.3.3 Pengukuran Kualitas Kerja

Peningkatan kualitas suatu organisasi harus didukung dengan standar atau

ukuran untuk menilai apakah suatu organisasi tersebut mempunyai kinerja yang

baik atau tidak. Adapun beberapa faktor penentu kinerja menurut T.R. Mitchell

(dalam Dewi K. Soedarsono, 2014:86) mengemukakan bahwa terdapat lima

indikator kinerja yang dapat diukur, antara lain sebagai berikut :

1) “Quality of Work (kualitas pekerjaan), yaitu ukuran yang menyatakan seberapa

jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi dan harapan yang

dihasilkan dari suatu pekerjaan.

2) Promptness (kecepatan/ketepatan), menunjukan waktu yang diperlakukan

seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

3) Initiative (inisiatif), menunjukan apresiasi seseorang terhadap pekerjaannya

dengan berusaha mencari, menemukan dan mengembangkan metode-metode

yang efektif untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan hasil yang

gemilang.

4) Capability (kemampuan), potensi yang dimiliki seseorang dalam

menyelesaikan pekerjaannya dengan efisien dan efektif.

5) Communication (komunikasi), kemampuan seseorang dalam berinteraksi

dengan sesama rekan sekerja maupun lingkungannya yang berguna untuk

mendukung aktivitas pekerjaan.”


37

2.2.3.4 Indikator Kualitas Kerja

Adapun indikator dari kualitas kerja pegawai menurut Hasibuan (2008:95)

yaitu :

1) Potensi diri

Merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun

yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang tetapi belum sepenuhnya terlihat

atau dipergunakan secara.

2) Hasil kerja optimal

Harus dimiliki oleh seorang pegawai, pegawai harus bisa memberikan

hasil kerjanya yang terbaik, salah satunya dapat dilihat dari produktivitas

organisasi, kualitas kerja dan kuantitas kerja.

3) Proses kerja

Merupakan suatu tahapan penting dimana pegawai menjalankan tugas dan

perannya dalam suatu organisasi, melalui proses kerja ini kinerja pegawai dapat

dilihat dari kemampuan membuat perencanaan kerja, kreatif dalam melaksanakan

pekerjaan, mengevaluasi tindakan kerja, melakukan tindakan perbaikan.

4) Antusiasme
38

Merupakan suatu sikap dimana seorang pegawai melakukan kepedulian

terhadap pekerjaannya yang berhubungan dengan pelaksanaan pelayanan yaitu

kehadiran, pelaksanaan tugas, motivasi kerja, komitmen kerja.

5) Kerjasama

Merupakan sinergisitas kekuatan dari beberapa orangb dalam mencapai

suatu tujuan yang diinginkan, kerjasama akan menyatukan kekuatan ide-ide yang

mengantarkan pada kesuksesan.

2.2.4 Kinerja Karyawan


2.2.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan yang tinggi bias tercapai apabila setiap elemen pada

organisasi terintegrasi dengan sangat baik dan juga bisa menjalankan perannya.

Menurut Rivai (2005:6) menyatakan bahwa :

“kinerja karyawan adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk


melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan
tanggungjawab dengan hasil seperti yang diharapkan.”

Menurut Robbins (2006) Menyatakan bahwa :

“Kinerja Karyawan merupakan pengukuran terhadap hasil kerja yang


diharapkan berupa sesuatu yang optimal.”

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas yang telah sampaikan,

dipahami bahwa kinerja karyawan merupakan salah satu prestasi yang telah
39

dicapai oleh karyawan dengan berdaskan standar dan ukuran yang telah di

tetapkan perusahaan maupun organisasi tersebut.

2.2.4.2 Aspek-aspek Kinerja Karyawan

Menurut Soeprahinto (1996:6) ada beberapa aspek-aspek kinerja karyawan

adalah :

a. Kualitas pekerjaan.

b. Kuantitas pekerjaan.

c. Kemampuan bekerja sendiri.

d. Pemahaman dan pengenalan pekerjaan.

e. Kemampuan memecahkan perseoalan.

Aspek-aspek kinerja karyawan menurut Prabu Mangekunegara (2010: 67),

bahwa kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai atau karyawan dalam melaksanakan tugasnya, yaitu

sebagai berikut :

a. Hasil kerja bagaimana seseorang mendapatkan sesuatu yang dikerjakannya.

b. Kedisiplinan, adalah ketepatan dalam menjalankan tugas, bagaimana seseorang

menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan tuntutan waktu yang dibutuhkan.

c. Tanggung jawab dan kerjasama, adalah bagaimana seseorang bisa bekerja

dengan baik walaupun dalam dengan ada dan tidak adanya pengawasan.
40

Berdasarkan beberapa aspek-aspek kinerja karyawan diatas dapat

disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas, kuantitas,

kemampuan dan pemahaman yang dicapai oleh seorang pegawai atau karyawan

dalam melaksanakan tugasnya.

2.2.4.3 Tujuan Kinerja Karyawan

Menurut Rivai (2010:311) tujuan kinerja karyawan pada dasarnya

meliputi:

1. Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan.

2. Memberi imbalan yang serasi, misalnya untuk pemberian kenaikan gaji

pokok dan insentif uang.

3. Mendorong pertanggung jawaban dari karyawan.

4. Meningkatkan motivasi kerja.

5. Meningkatkan etos kerja.

6. Sebagai pembeda antara karyawan yang satu dengan yang lainnya.

7. Memperkuat hubungan karyawan melalui diskusi tentang kemajuan kerja

mereka.

8. Sebagai salah satu sumber informasi untuk perencanaan sumber daya

manusia dan karir.

9. Membantu menempatkan karyawan sesuai dengan pencapaian hasil kerjanya.

10. Sebagai alat untuk tingkatan kinerja.


41

2.2.4.4 Manfaat Kinerja Karyawan

Menurut Rivai (2013:315) manfaat kinerja pada dasarnya meliputi:

1. Perbaikan prestasi, dalam bentuk kegiatan untuk meningkatkan prestasi

karyawan.

2. Keputusan penempatan, membantu dalam promosi, perpindahan dan

penurunan pangkat pada umumnya.

3. Sebagai perbaikan kinerja pegawai.

4. Sebagai latihan dan pengembangan pegawai.

5. Umpan balik sumber daya manusia. Prestasi yang baik atau buruk diseluruh

perusahaan maupun organisai mengidentifikasi seberapa baik Sumber Daya

Manusia berfungsi.

2.2.4.5 Penilaian Kinerja karyawan

Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada pihak

manajemen perusahaan baik para karyawan maupun manajer yang selama ini

telah melakukan pekerjaannya. Menurut Sutrisno (2010:179), terdapat beberapa

cara penilaian kinerja yaitu :

1. Kualitas

Merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan

mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan.

2. Kuantitas
42

Merupakan jumlah yang dihasilakn, misalnya jumlah rupiah, unii, siklus

kegiatan yang dilakukan.

3. Batas waktu

Merupakan sejauh mana kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki,

dengan memperhatikan kordinasi output lain serta waktu yang tersedia untuk

kegiatan orang lain.

4. Efektifitas sumber daya

Merupakan tingkat sejauh mana penggunaan sumber daya organisasi (manusia,

teknologi, dan material) dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi dan

pengurangan kerugian dari setiap unit pengguna sumber daya.

5. Kebuthan pengawasan

Merupakan tingkat sejauh mana seseorang pekerja dapat melaksanakan suatu

fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisor untuk

mencegah tindakan yang kurang diinginkan.

6. Integritas pribadi

Merupakan tingkat sejauh mana karyawan memelihara harga diri, nama baik,

dan kerjasama diantara rekan kerja dan bawahan.


43

2.2.4.6 Indikator Kinerja Karyawan

Indikator kinerja merupakan sesuatu yang dihitung dan diukur. Adapun

indikator kinerja Mathis dan Jakson (2009:78) menyatakan yaitu :

1. Kualitas pekerjaan.

Kualitas pekerjaan meliputi : akurasi, ketelitian, penampilan dan penerimaan

keluaran

2. Kuantitas pekerjaan.

Kualitas pekerjaan meliputi : kontribusi terhadap pekerjaan dan volum

keluaran.

3. Jangka waktu.

Jangka waktu meliputi : ketepatan waktu dan memiliki inisiatif dalam bekerja.

4. Kehadiran di tempat kerja.

Kehadiran ditempat kerja meliputi : ketepatan waktu absensi.

5. Sikap kooperatip.

Sikap kooperatif meliputi : hubungan kerjasama anatara pagawai dan

perusahaan.
44

Maka dengan demikian, bahwa untuk dapat melihat baik atau tidaknya

kinerja atau hasil kerja yang dilakukan oleh seorang karyawan dapat dilihat dari

beberapa aspek seperti baik atau tidak kualitasnya pekerjaan yang dilakukan,

kedisiplinan kehadiran ditempat kerja, jangka waktu yang meliputi seberapa lama

pekerjaan seorang karyawan dengan membandingkan hasil yang diperoleh, dan

sikap kooperatif dimana dilihat dari kerja sama yang dilakukan para karyawan.

2.3 Teori Hubungan Antar Variabel


2.3.1 Hubungan Disiplin Kerja dengan Kinerja Karyawan di SMK PGRI 1

Kediri

Hubungan disiplin kerja dengan kinerja karyawan yaitu ketika seorang

karyawan yang dinilai kinerjanya memiliki penurunan dari hasil penilaian kerja,

maka karyawan tersebut akan sulit untuk membantu perusahaan untuk mencapa

tujuan. Maka oleh karena itu perlu adanya sebuah disiplin kerja agar kinerja

karyawan tersebut bisa meningkat lebih tinggi, karena kinerja karyawan yang baik

dipengaruhi oleh disiplin kerja yang baik pula.

Menurut Siagian (2009:305) menyatakan bahwa :


“Pendisiplinan karyawan adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha
memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku
karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha
bekerja secara kooperatif dengan para karyawan lain serta
meningkatkan prestasi kerjanya.”

Sehubungan dengan teori di atas dibuktikan dengan adanya penelitian

yang dilakukan oleh Beby silvia (2019) dengan judul Pengaruh Disiplin Kerja

Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.Mewah Indah Jaya – Binjai
45

dan penelitian dilakukan oleh Sinta Herlin Putri 2020 dengan judul Pengaruh

Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di The

Madeline Hotel Bengkulu dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa

variabel disiplin kerja secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja karyawan.

2.3.2 Hubungan Kualitas Kerja dengan Kinerja Karyawan di SMK PGRI 1

Kediri

Hubungan kualitas kerja dengan kinerja karyawan yaitu ketika seorang

karyawan yang dinilai kinerjanya memiliki penurunan dari hasil penilaian kerja

maka karyawan tersebut akan sulit untuk membantu perusahaan untuk mencapa

tujuan. Maka oleh karena itu perlu adanya sebuah kualitas kerja agar kinerja

karyawan tersebut bisa meningkat lebih tinggi, karena kinerja karyawan yang baik

dipengaruhi oleh kualitas kerja yang baik pula.

Kualitas kerja mengacu pada kualitas sumber daya manusia. Matutina

(2001:205),

“kualitas sumber daya manusia mengacu pada Pengetahuan


(Knowledge) yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih
berorientasi pada intelejensi dan daya fikir serta penguasaan ilmu
yang luas yang dimiliki karyawan.Keterampilan (Skill), kemampuan
dan penguasaan teknis operasional di bidang tertentu yang dimiliki
karyawan.”

Sehubungan dengan teori di atas dibuktikan dengan adanya penelitian

yang dilakukan oleh Muhammad Ali musa Nasution (2018) dengan judul
46

Pengaruh Kualitas Dan Pengawasan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kebersihan

Dan Pertamanan Kota Medan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa

variabel kualitas kerja secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja karyawan.

2.4 Kerangka Teoritik

Berikut merupakan kerangka pemikiran teoritis yang diambil berdasarkan

hasil telaah pustaka dan penelitian terdahulu. Kerangka pemikiran yang diajukan

meliputi variabel disiplin kerja, kualitas kerja dan kinerja karyawan. Maka dapat

dibuat sebuah kerangka konseptual seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.1
Kerangka Teoritik

Disiplin Kerja
(X1)

Kinerja Karyawan
(Y)

Kualitas Kerja
(X2)
47

Sumber : Peneliti, 2021

Keterangan :

= Pengaruh Secara Parsial (sendiri)

= Pengaruh Secara Simultan (bersama)

2.5 Formulasi Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:132), hipotesis merupakan jawaban atau dugaan

sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang akan diteliti, dikatakan

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis

dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas

masalah yang dirumuskan oleh peneliti. Berdasarkan rumusan masalah dan

batasan masalah diajukan dalam penelitian sebagai berikut:.

1. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Disiplin Kerja

terhadap Kinerja Karyawan SMK PGRI 1 Kediri.

2. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Kualitas Kerja

terhadap Kinerja Karyawan SMK PGRI 1 Kediri.


48

3. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Disiplin kerja

dan Kualitas Kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan SMK PGRI 1

Kediri.

2.6 Hipotesis Operasional

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan maslah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. (Sugiyono, 2016:64)

H0 (Hipostesis nol atau hipotesis nihil) yaitu hipotesis yang menyatakan

tidak adanya pengaruh signifikan antar variabel X dengan Variabel Y.

Ha (Hipostesis alternatif) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya

pengaruh signifikan antar variabel X dengan Variabel Y.

Berdasarkan perumusan masalah dan kajian data empiris yang telah

dilakukan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. H0.1. : Diduga secara parsial Disiplin Kerja tidak berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan SMK PGRI 1 Kediri.

Ha.1. : Diduga secara parsial Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan SMK PGRI 1 Kediri.


49

2. H0.2. : Diduga secara parsial Kualitas kerja tidak berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan SMK PGRI 1 Kediri.

Ha.2. : Diduga secara parsial Kualitas Kerja berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan SMK PGRI 1 Kediri.

3. H0.3. : Diduga secara simultan Disiplin Kerja dan Kualitas kerja tidak

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan SMK PGRI 1 Kediri.

Ha.3. : Diduga secara parsial Disiplin Kerja dan Kualitas kerja berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan SMK PGRI 1 Kediri.


50

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini menjelaskan permasalahan mengenai

pengaruh disiplin kerja dan kualitas kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian

ini dilakukan di SMK PGRI 1 Kediri dengan menggunakan populasi seluruh

karyawan yang berjumlah 133 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 40

orang yang bekerja di tempat tersebut. Periode penelitian ini di lakukan pada

Bulan Maret 2021 hingga Juli 2021.

3.2 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:7-9) menyatakan bahwa ada beberapa jenis

metode penelitian :

1) Metode penelitian kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.


51

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 1 Kediri yang berada di

Jl.Himalaya No. 6 Telp/fax. (0354)771130 Sukorame-Mojoroto Kota Kediri Jawa

timur. Adapun yang menjadi alasan pengambilan lokasi penelitian tersebut adalah:

a. Data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah

b. Data tersebut layak untuk dijadikan obyek penelitian yang terkait dengan

disiplin kerja dan kualitas kerja dan kinerja karyawan.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian


3.4.1 Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiono,

2018:80). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-

benda alam yang lain. Menurut Hartono (2011:46), populasi dengan

karakteristik tertentu ada yang jumlahnya tak terhingga. Penelitian hanya

dapat dilakukan dengan jumlah yang terhingga saja.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa, populasi adalah sekumpulan manusia yang mempunyai ciri dan

dimensi yang sama yang berada dalam satu ruang atau wilayah tertentu.
52

Populasi dalam penelitian ini yaitu karyawan pada SMK PGRI 1 Kediri

yang berjumlah 133 orang.

3.4.2 Sampel

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 2016:81). Nana Sudjana dan Ibrahim

(2004:85), menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi

terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa sampel merupakan sebagian dari beberapa anggota populasi. Sampel

dalam penelitiaan ini adalah karyawan di SMK PGRI 1 Kediri yang

berjumlah 40 orang.

3.5 Penentuan Jumlah sampel

Berdasarkan teknik purposive sampling dengan tolak ukur tertentu, maka

dari populasi 133 responden yang ada di SMK PGRI 1 Kediri diperoleh jumlah

sampel sebesar 40 responden yang sesuai dengan tolak ukur yang tersebut diatas.

3.6 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2016:81) Teknik pengambilan sampel adalah

bagaimana cara untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
53

terdapat berbagai teknik sampel yang digunakan. Secara sistematis, berikut

macam-macam teknik pengambilan sampel :

3.6.1 Sumber Data

Menurut Sanusi (2011:104) jenis data cenderung pada pengertian data

macam apa yang harus dikumpulksn oleh peneliti. Adapun data yang berdasarkan

sumber data itu berasal. Data tergolong menjadi dua bagian, yaitu data primer dan

data sekunder.

1. Data Primer

Menurut Sanusi (2011:104) data primer adalah data yang pertama kali

dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti. Data primer memiliki kelebihan

dibandingkan data sekunder, antara lain peneliti dapat mengontrol kualitas

data tersebut dan peneliti lebih leluasa menghubungkan masalah penelitiannya

dengan kemungkinan ketersediaan data di lapangan. Data primer diperoleh

dari kuisioner.

2. Data Sekunder

Menurut Sanusi (2011:104) data sekunder adalah data yang sudah tersedia

dan dikumpulkan oleh pihak lain. Peneliti tinggal memanfaatkan data tersebut

menurut kebutuhannya. Data sekunder selain tersedia di instansi tempat

dimana penelitian itu dilakukan, juga tersedia di luar instansi atau lokasi

penelitian. Data yang sekunder tersedia di lokasi penelitian disebut data

sekunder internal, sedagkan yang tersedia di luar lokasi penelitian disebut


54

data sekunder eksternal. Data sekunder diperoleh dari data orang transaksi

dibulan Januari 2020.

3.7 Data dan Teknik Pengumpulannya


3.7.1 Data

Menurut Sugiyono (2011:137), pengumpulan data dapat

menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan

sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.

Data merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang didalam

penelitian, untuk memperoleh data sebagai bahan penelitian tersebut agar di

katakan baik dan relevan serta terarah dan bertujuan sesuai dengan masalah

yang di hadapi, maka data dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang pertama kali dicatat dan

dikumpulkan oleh peneliti melalui observasi atau pengamatan secara

langsung dari tempat penelitian.

Baik itu melalui observasi dan wawancara secara langsung dengan

pimpinan dan karyawan SMK PGRI 1 Kediri sehubungan dengan kebutuhan


55

dalam penelitian ini. Data yang diperoleh berupa informasi mengenai

gambaran umum dari SMK PGRI 1 Kediri.

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul (Sugiyono, 2011). Dan juga diperoleh secara tidak

langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain). Juga bisa

sebagai pendukung penelitian tentang beberapa informasi terkait dengan

disiplin kerja, kualitas kerja dan kinerja karyawan melalui buku referensi dan

sarana dan prasarana di SMK PGRI 1 Kediri.

3.7.2 Teknik Pengumpulannya

Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah pendapatan data. Untuk memperoleh data dapat dilakukan

dengan cara mencari informasi secara langsung dari lembaga terkait,

diantaranya :

1. Observasi

Menurut Sugiyono (2016:145) sebagai teknik pengumpulan data

mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,

yaitu wawancara dan kuesioner.


56

Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan langsung pada obyek penelitian serta melakukan pencatatan

secara sistematis mengenai hal-hal yang diteliti.

2. Wawancara

Menurut Sugiyono (2016:137) wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ini melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteiti. Proses pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka secara langsung

dengan pimpinan perusahaan.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2018:329) dokumentasi merupakan teknik

pengumpulan data dengan cara mencari dan mengumpulkan dokumen pada

lokasi penelitian. Yang menjadi dokumen dalam penelitian ini adalah data

mengenai latar belakang perusahaan, dan data jumlah karyawan yang diteliti.

4. Kuisioner atau Angket

Menurut Sugiyono (2016:142) merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini jawaban


57

yang diberikan oleh karyawan kemudian diberi skor dengan mengacu pada

skala likert. Dengan skala likert ini peneliti dapat mengetahui bagaimana

respon yang telah di berikan masing-masing responden. Kuisoner yang akan

diberikan kepada responden akan disertai dengan alternatif jawaban diberi

skor mulai dari angka bobot kriteria jawaban skala likert seperti contoh di

bawah

Tabel 3.1
Skala likert

Isian
Sumber : Data diolah, 2021 Keterangan Skor
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
KS Kurang Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1

5. Studi Pustaka

Pengambilan data ini juga menggunakan studi kepustakaan yaitu

dengan mencari referensi dan kajian literature dari buku, dokumen dan jurnal-

jurnal ilmiah.
58

3.8 Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu dua variabel bebas

(Independent Variable) dan satu variabel terikat (Dependent Variable).

3.8.1 Variabel Bebas

Adapun variabel bebas atau dependent variable dalam penelitian ini

adalah:

1. Disiplin Kerja (X1)

Disiplin kerja merupakan suatu sikap dan perilaku yang berniat

untuk mentaati segala peraturan organisasi yang didasarkan atas kesadaran

diri untuk menyesuaikan dengan peraturan organisasi.

2. Kualitas Kerja (X2)

Kualitas kerja merupakan kegiatan untuk mengevaluasi perilaku dan

hasil kerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya.

3.8.2 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

atau independent variable dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan (Y).

Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
59

kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan

secara ilegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan

etika.

3.9 Devinisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yaitu devinisi yang disusun berdasarkan apa

Lanjutan tabel
yang 3.2 diukur dan diamati tentang variabel dalam suatu penelitian. Agar
dapat

penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan peneliti, maka

perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian

ilmiah yang termuat dalam devinisi operasional variabel penelitian. Secara lebih

rinci, operasionalisasi variabel penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2
Devinisi Operasional
No.
N
Variabel Indikator Item Ite Sumber data
o
m
1 Disiplin Tujuan dan 1. Tujuan yang akan dicapai
Kerja kemampuan, harus jelas dan ditetapkan 1
(X1) secara ideal
“disiplin Teladan 2. Pimpinan dijadikan teladan Barnawi, dan
kerja pimpinan, dan panutan 2 Arifin, M.2012.
sebagai Kinerja Guru
suatu sikap 3.Keadilan yang dijadikan Profesional.
dan perilaku dasar kebijaksanaan dalam 3 Yogyakarta: Ar-
Balas jasa,
yang berniat pemberian balas jasa Ruzz Media.
untuk
menaati Keadilan, 4.Keadilan yang dijadikan
segala dasar kebijaksanaan dalam 4
peraturan pemberian balas jasa
60

Pengawasan 5.Pengawasan melekat berarti


melekat, atasan harus aktif dan 5
langsung mengawasi

Sanksi 6.Berat atau ringannya sanksi


hukuman, hukuman yang akan
6
diterapkan ikut
mempengaruhi
organisasi Ketegasa, 7.Pimpinan harus berani dan
yang tegas, bertindak untuk
7
didasarkan menghukum setiap karyawan
atas
kesadaran Hubungan 8.Hubungan kemanusiaan
diri untuk kemanusiaan Hubungan-hubungan baik
menyesuaik 8
bersifat vertikal maupun
an dengan horizontal
peraturan
Kualitas Potensi diri 9.kemampuan, kekuatan, baik
Kerja (X2) yang belum terwujud maupun 1
Lanjutan tabel 3.2
penilaian yang telah terwujud
adalah Hasil kerja 10.harus dimiliki oleh
kegiatan optimal seorang pegawai, pegawai
manajemen harus bisa memberikan hasil 2
untuk kerjanya yang terbaik
mengevalua
si perilaku Proses kerja 11.merupakan suatu tahapan
dan hasil penting dimana pegawai
kerja menjalankan tugas dan
3
karyawan perannya dalam suatu
serta organisasi
2 menetapkan
kebijaksana Antusiasme 12.suatu sikap dimana
an seorang pegawai melakukan Hasibuan,
selanjutnya. kepedulian terhadap 4 Melayu S.P
pekerjaannya 2007,
keluaran Manajemen
Sumber Daya
Kerja sama 13.Merupakan sinergisitas Perusahaan,Ban
kekuatan dari beberapa dung,PT. Bumi
orangb dalam mencapai Aksa.
suatu tujuan yang diinginkan, 5
kerjasama akan menyatukan
kekuatan ide-ide yang
mengantarkan pada
kesuksesan.
61

3 Kinerja Kualitas 14.akurasi, ketelitian,


pekerjaan penampilan dan penerimaan 1
Karyawan
(Y)
standar Kuantitas 15.kontribusi terhadap
kinerja pekerjaan dan volum 2
seseorang keluaran Mathi, Robeth
yang dilihat L dan John H.
kualitas Jangka waktu 16.ketepatan waktu dan Jackson. 2009.
output, memiliki inisiatif dalam 3 Manajemen
kuantitas bekerja Sumber Daya
output, Kehadiran di 17.ketepatan waktu absensi Manusia:Buku
jangka 4 Dua.Salemba
tempat kerja
waktu Empat:
Sikap 18.hubungan kerjasama Jakarta.
output,
kooperatip. anatara pagawai dan
kehadiran
perusahaan
ditempat 5
kerja, dan
sikap
kooperatif.
Sumber : Data diolah, 2021
3.10 Teknik Analisis

Adapun teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara

lain sebagai berikut :

3.10.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut (Mahmoud, 2015). Untuk menguji

validitas digunakan uji korelasi produck moment dengan kriteria pengujian

sebagai berikut :
62

a. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa item

pertanyaan angket adalah valid.

b. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan item pertanyaan

angket tidak valid ( Ghozali, 2014:52).

Untuk mengukur Dalam penelitian ini uji reabilitas peneliti akan

menggunakan alat bantu progam SPSS versi 16.

3.10.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kendala suatu kuesioner

yang yang merupakan indikator dari variabel penelitian. Pengujian reabilitas

dilakukan dengan menggunakan uji Cronbach Alpha dengan kriiteria hasil

pengujian sebagai berikut :

a. Jika nilai Cronbach Alpha hasil hasil perhitungan > 0,6 maka dapat

dikatakan bahwa item pertanyaan angket penelitian adalah reliable.

b. Jika nilai Cronbach Alpha hasil hasil perhitungan < 0,6 maka dapat

dikatakan bahwa item pertanyaan angket penelitian adalah tidak

reliable. (Ghozali, 20014 : 54).

Untuk mengukur Dalam penelitian ini uji reabilitas peneliti akan

menggunakan alat bantu progam SPSS versi 16.


63

3.10.3 Uji Asumsi Klasik


3.10.3.1 Uji Linieritas

Menurut Ghozali (2012:59) menyatakan bahwa uji linieritas

digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah

benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empris

sebaiknya berbentuk linear, kuadrat, atau kubik. Data yang baik seharusnya

memiliki hubungan linier antara variabel dependen dan variabel independen.

1. H0 diterima jika nilai sig. <0,05 maka hubungan antara variabel bebas

disiplin kerja (X1) dan kualitas kerja (X2) dengan variabel terikat kinerja

karyawan (Y) adalah linear.

2. H0 ditolak jika nilai sig. >0,05 maka hubungan antara variabel bebas

disiplin kerja (X1) dan kualitas kerja (X2) dengan variabel terikat kinerja

karyawan (Y) adalah tidak linear.

3.10.3.2 Uji Normalitas

Pada penelitian ini, ujinormalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen

mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Model regresi yang baik

adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji t dan uji

F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika

asumsi ini di langgar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sempel kecil (Ghozali, 2012:17).


64

Pengujuan ini menggunakan uji Kolmogrorov-Smirnov dengan dasar

pengambilan keputusan dalam uji K-S sebagai berikut :

1. Apabila nilai signifikan atau nilai probabilitas > 0,05 maka data

terdistribusi normal.

2. Apabila nilai signifikan atau nilai probabilitas < 0,05 maka data

terdistribusi tidak normal.

3.10.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antara variabel

independen. Apabila variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-

variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel yang nilai

korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali,

2012:25).

Metode pengujian yang digunakan untuk menegetahui

multikolinesritas adalah dengan melihat tolerance dan VIF (Variance

Inflation Factor). Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan :

1. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel independen dalam model

regresi.
65

2. Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan

bahwa ada multikolineritas antar variabel independen dalam medel

regresi.

3.10.3.4 Uji Heteroskedatisitas

Menurut Ghozali (2012:55), uji heteroskedatisitas adalah alat untuk

mengetahui keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual

untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik yang

baik terjadi heteroskedatisitas. Uji heteroskedatisitas ini akan dilakukan

dengan penggunaan SPSS versi 16, Dalam penelitian peneliti menggunakan

metode pengujian dengan Spearman Rho dengan dasar analisis uji

heteroskedatisitas sebagai berikut :

1. Jika nilai probabilitasnya diatas 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedatisitas.

2. Jika nilai probabilitasnya dibawah 0,05 maka terjadi heteroskedatisitas.

3.10.3.5 Uji Autokolerasi

Menurut Ghozali (2012:63) menyatakan bahwa uji autokolerasi

Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear berganda

terdapat kolerasi antara residual pada periode t dengan residual periode t-1

(sebelumnya). Pengujian autokolerasi dilihat daro output Durbin-Waston

(DW) dengan ketentuan sebagai berikut :

1. d < dL atau d > 4-dL maka terjadi autokolerasi.


66

2. dU < d < 4-dU maka tidak terjadi autokolerasi.

3. dL < d< dL atau 4-dU < d < 4dL maka tidak ada kesimpulan.

3.10.4 Uji Regresi Linear Berganda

Analisis linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

antara variabel bebas kepada variabel terikat, yaitu pengaruh komitmen (X1)

Disiplin kerja (X2) Kualitas kerja (Y) terhadap Kinerja karyawan. Dalam uji

regresi linear berganda di penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu

progam SPSS versi 16. Serta apabila dihitung secara manual maka rumus

regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2

Dimana :

Y : Variabel Kinerja Karyawan

a : konstanta

b1, b2 : Regresi variable bebas

x1 : Variabel Disiplin Kerja

x2 : Variabel Kualitas Kerja


67

3.10.5 Uji Hipotesis


3.10.5.1 Koefisien Determinasi (R Square)

Apabila teknik analisis datanya hanya terdiri dari satu

sampai dua variabel bebas, kita menggunakan R Square, tetapi

apabila jumlah variabel bebasnya lebih dari 2 (dua) maka lebih baik

menggunakan Adjusted R Square yang nilainya selalu lebih kecil

dari R Square (Totalia & Hindrayani, 2013). Untuk menentukan nilai

koefisien determinasi dinyatakan dengan nilai Adjusted R Square.

3.10.5.2 Uji t

Untuk mengetahui banyak pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat secara parsial (individu), maka digunakan

uji t dengan persamaan (Sugiyono, 2017).

Kriteria Uji t :

a. Jika signifikan t < 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima. Artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara Disiplin Kerja (X1)

Kualitas Kerja (X2) secara parsial terhadap Kinerja Karyawan (Y).

b. Jika signifikan t > 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak. Artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara Disiplin Kerja (X1)

Kualitas Kerja (X2) secara parsial terhadap Kinerja Karyawan (Y).


68

Demikian beberapa metode analisis data yang gunakan

dalam menguji serta membuktikan hipotesa yang peneliti ajukan

dalam penelitian ini, untuk serangkaian perhitungannya akan

memakai alat bantu program SPPS versi 16.

3.10.5.3 Uji F

Uji simultan (uji F) ini digunakan untuk melihat apakah

variabel bebas yaitu variabel Disiplin kerja (X1) Kualitas kerja (X2)

secara bersama mempunyai pengaruh positif atau negativ yang

signifikan terhadap variabel terikat Kinerja karyawan (Y).

(Sugiyono,2017).

Kriteria Uji F :

Membuktikan keberadaan pengaruh yang berarti dari

variabel-variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat.

1. Apabila signifikan F < 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan

antara Disiplin Kerja (X1) dan Kualitas kerja (X2) secara simultan

terhadap Kinerja Karyawan.

2. Apabila signifikan F > 0,05 makat tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara Disiplin Kerja (X1) dan Kualitas kerja (X2) secara

simultan terhadap Kinerja Karyawan.


69

Demikian beberapa metode analisis data yang digunakan

dalam menguji serta membuktikan hipotesa yang peneliti ajukan

dalam penelitian ini, untuk serangkaian perhitungannya akan

memakai alat bantu program SPPS versi 16.


BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

gambar 4.1 sekolah


SMK PGRI 1 Kediri 1

(Sumber :

Dokumentasi peneliti 2021)

4.1.1.1 IDENTITAS SEKOLAH

NPSN : 20534397

NSS : 10420563107

63
71

Nama Sekolah : SMK PGRI 1 KEDIRI

Status : Swasta

PBM : Pagi

Alamat : Jalan Himalaya No. 6 RT. 09 RW. 02

Kelurahan Sukorame Kec Mojoroto Kota Kediri

Kode Pos. 64114

Telepon : 0354 – 771130 Fax. 0354 – 771130

Email : smkpgri1kdr@gmail.com

Website : www.smkpgri1kediri.sch.id

Surat Keputusan (SK) Pendirian Nomor : 004/32.8.4/84

Tanggal : 2 Juni 1984

Lembaga yang mengeluarkan SK : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Kantor Wilayah


72

Prop. Jawa Timur

Jenjang Akreditasi Program Keahlian :

1. Teknik Ketenagalistrikan : nilai 91 peringkat A

2. Teknik Mesin : nilai 91 peringkat A

3. Teknik Otomotif : nilai 91 peringkat A

4. Teknik Komputer dan Informatika : nilai 91 peringkat A

Nomor : 164/BAP-S/M/SK/XI/2017

Tanggal : 17 November

Lembaga yang mengeluarkan SK : Badan Akreditasi Nasional

Sekolah

/ Madrasah (BAN-S/M) Propinsi

Jawa Timur

Kepala Sekolah Nama : Drs. ROJIUN SUNARTO,MM

N I P : 19621225 198710 1 001

Nomor SK : 274/C.1/YPLP-PGRI /SMK /08 / XII / 2019


73

Tanggal SK : 18 Desember 2019

Lembaga yang mengeluarkan SK : YPLP DASMEN PGRI Prop. Jawa

Timur

Sertifikasi ISO 9001 – 2008

Status : sudah bersertifkat / dalam proses

sertifikasi / belum disertifikasi

Nomor : IDN 111252

Tanggal : 04 Juni 2012

Lembaga yang mengeluarkan Sertifikat ISO : BUREAU VERITAS

PERPANJANGAN IZIN OPERASIONAL SEKOLAH SWASTA

Nomor : P2T/1212/19.08/02/X/2019

Masa Berlaku : Mulai tanggal 30 September 2019

s.d 29 September 202


74

Lembaga yang mengeluarkan SK :

Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu UPT PELAYANAN PERIZINAN TERPADU.

4.1.1.2 Sejarah Sekolah

Mengingat arti pentingnya pendidikan dalam membangun bangsa negara

serta keinginan membantu pemerintah dalam hal penyediaan sumber daya

manusia (SDM) melalui dunia pendidikan serta melihat kemampuan dan

keterbatasan daya tampung yang dimiliki sekolah kejuruan teknik negeri pada saat

itu khususnya STM Negeri Kodya Kediri, maka atasa gagasab dan prakasa rekan-

rekan guru STM Negeri Kodya Kediri, muncul ide untuk mendirikan sekolah

yang berbasis teknologi, atas dasar pemikiran bersama para pemrakasa untuk

mencerdaskan masyarakat kodya kediri dengan membuka kesempatan belajar

yang seluas luasnya maka ide pendirian sekolah tersebut disepakati dengan nama

“STM PGRI 1 kediri”. dengan kepala sekolah pertama yaitu Bapak Drs. Joko

Sutrisno (Guru STM Negeri Kediri) sedangkan guru-gurunya sebagian besar dari

gugru STM Negeri Kodya Kediri.

Pemerkasa berdirinya sekolah terdiri dari 6 (enam) orang yang

kesemuanya tercatat sebagai guru di STM Negeri Kodya Kediri yaitu :

1. Drs. Joko Sutrisno, Guru STM Negeri Kediri, Pendidikan IKIP Jurusan Listrik

Instalasi.
75

2. Soepandi BA, guru STM Negeri Kediri, Pendidikan IKIP Jurusan Listrik

Instalasi.

3. Soerodjo Hadi Poespito, Guru STM Negeri Kediri, Pendidikan SGPT dan

PPPGT Jurusan Mesin Tenaga.

4. Kaboel Zainudin, Guru STM Negeri Kedri, Pendidikan PGSLP dan PPPGT

Jurusan Mesin Tenaga.

5. Winarko, B.A, Guru STM Negeri Kediri, Pendidikan IKIP Jurusan Bangunan

Gedung.

6. Soedjito, B.A Guru STM Negeri Kediri, Pendidikan IKIP Jurursan Bangunan

Gedung.

Berdasarkan Akta Pendirian Nomor : 335/34.4.1984 Tanggal 17 April

1984 Status Sekolah TERCATAT, Keenam pemrakasa bersepakat menetapkan

pada hari Sabtu Pahing, Tanggal 2 Bulan Mei Tahun 1984, STM PGRI 1 Kodya

Kediri mulai beroprasi, dengan mengambil tempat untuk proses belajar mengajar

(KBM) pertama di STM Negeri Kodya Kediri. Dengan membuka jurusan-jurusan

yaitu :

1. Mesin Tenaga (MT)

2. Listrik Instalasi (TIL)

3. Bangunan Gedung (GB)

Waktu pelaksanaan KBM dilaksanakan Siang hari yaitu pukul 13.30 s/d

17.30.
76

Sejak berdiri sampai saat ini Misi dan Visi sekolah STM PGRI 1 Kediri

adalah sebagai berikut :

Visi : Terwujudnya sekolah yang mampu menghasilkan tamatan berkualitas

sesuai dengan dunia usaha/ dunia industri

Misi : Mengembangkan proses pembelajaran, pengembangan sarana dan

prasarana, meningkatkan sumberdaya tenaga pendidikan dan

mengembangkan extrakulikuler.

Berdasarkan surat edaran Sekjen Depdikbud Nomor : 41007/A;AS/01

1997 tanggal 3 April 1997, sebagai tindak lanjut dari Kepmen Depdikbud Nomor

034, 035 dan 036/O/1997 tentang perubahan NOMENKLATOR maka STM PGRI

1 Kediri berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 1 (SMK PGRI 1)

Kediri, sejak saat itulah sekolah sekolah kejuruan seluruh Indonesia berubah nama

menjadi SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK).

4.1.1.3 Logo Sekolah

Logo STM PGRI 1 Kodya Kediri mengikuti logo yang sudah ada yaitu

logo yang digunakan oleh YPLP PGRI Pusat, karena sekolah berada pada

naungan hukum YPLP PGRI.

Berikut gambar logonya :

Gambar 4.2. Logo Sekolah


77

(Sumber : data peneliti 2021)

4.1.1.4 Sasaran Mutu Sekolah

pada tahun 2011, SMK PGRI 1

Kediri, telah memperoleh kesempatan

untuk Sertifikasi ISO 2009 – 2008, oleh

lembaga Sertifikasi Internasional Bueau

Verietas (BV) yang di tunjuk oleh Depdiknas. Oleh karenanya lembaga harus

mempunyai Logo tersendiri yang

mencerminkan Sasaran Mutu sekolah yang

menjadi acuan didalam

melaksanakan tugasnya, menyikapi

hal tersebut maka telah ditetapkan perubahan

2 (dua) hal yaitu :

a. Membuat logo yang mendukung Visi dan Misi sekolah, logo sebagai berikut :

Gambar 4.3. Logo Visi Misi


78

(Sumber : data peneliti 2021)

Provide the best service = memberikan layanan yang terbaik

b. Mengganti Visi dan Misi yang sesuai dengan perkembangan arah

pembangunan dan progam pemerintah, adapun Visi Dan Misi tersebut

adalah :

4.1.2 VISI DAN MISI SMK PGRI 1 KEDIRI

Visi

Terwujudnya sekolah yang mampu menghasilkan tamatan yang

berkwalitas, berbudi pekerti luhur sesuai dengan tuntutan masyarakat, Dunia

Usaha / Dunia Industri.

Misi

a. Mengembangkan proses pembelajaran sejalan kemajuan dan

perkembangan IPTEK
79

b. Mengembangkan sarana / prasarana pendidikan dan pelatihan.

c. Mengembangkan sumber datya tenaga kependidikan.

d. Meningkatkan kegiatan Ekstra kulikuler sejalan dengan potensi dan

kemampuan sekolah.

e. Meningkatkan / mengembangkan hubungan kerja sesuai dengan

masyarakat Dunia Usah / Dunia Industri, serta Institusi / lembaga

terkait.

f. Meningkatkan sistem organisasi dan managemen sekolah

4.1.3 Gambar struktur organisasi

(Sumber: Data Primer 2021)


80

Adapun tugas-tugas dari struktur masing-masing bagian adalah sebagai

berikut:

1. Komite Sekolah : meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di sekolah.

2. Kepala Sekoloah : memimpin dan bertanggung jawab membina dan

mengembangkan sekolah, baik berupa moral maupun materi demi mencapai

kemajuan sekolah dan mencapai tujuan yang diharapkan oleh orang tua peserta

didik, masyarakat, maupun pemerintah.

3. Wakil Kepala sekolah : membantu kepala sekolah dalam menjalankan tugas

dan kegiatan kepala sekolah dalam bidang masing masing.

4. Kepala Tata Usaha : melaksanakan ketata usahaan sekolah dan betanggung

jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan nya.

5. Bendahara : membantu kepala sekolah dalam mengelola keuangan sekolah

menerima , membukukan, menyimpan, mengeluarkan, dan mempertanggung

jawabkan.

6. Kompetensi Keahlian : membuat program jurusan serta mengembangkan

kurikulum sesuai dengan progam keahlian yang ada di sekolah SMK PGRI 1

Kediri.

7. Koordinator : menyusun progam kerja serta mengkoordinir tugas guru dalam

pembelajaran.

8. Kepala Laboratorium : perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium

serta mengelola labolatorium.


81

9. Guru : melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara selektif dan

efisien.

4.1.4 Jam Kerja Karyawan

Jam kerja pada karyawan SMK PGRI 1 Kediri sebagai berikut:

Karyawan SMK PGRI 1 Kediri

Senin – Rabu : Jam 06.30 – 16.00

Kamis : Jam 06.30 – 15.00

Jumat : Jam 06.30 – 11.30

Sabtu – Mingu : Libur

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian


4.2.1 Deskripsi Responden

Deskripsi responden ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai

responden di SMK PGRI 1 Kediri yang menjadi subjek dalam penelitian ini

dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Karakteristik tersebut meliputi

jenis kelamin,usia dan pendidikan akhir.

Adapun penjelasanya sebagai berikut:


82

4.2.2 Jumlah Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase


1 Laki-Laki 23 42,5%
2 Perempuan 17 57,5%
Total 40 100%

(Sumber: Diolah oleh peneliti, 2021)

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dari jumlah responden 40 laki-laki lebih

banyak dibandingkan dengan responden perempuan. Responden laki-laki

berjumlah 23 orang atau 42,5% sedangkan responden perempuan berjumlah 17

orang atau 57,5% dari keseluruhan responden. Hal ini disebabkan karena SMK

PGRI 1 Kediri adalah sekolah kerjuruan dengan jurusan yang membutuhkan

banyak tenaga kopetensi keahlian laki-laki.

4.2.3 Jumlah Responden berdasarkan Usia

Dari hasil penelitian jumlah responden berdasarkan usia dapat dilihat

sebagai berikut:
83

Tabel 4.2

Jumlah Responden berdasarkan usia

No Usia Jumlah Presentase


1 <30 9 22,5%
2 31 – 40 8 20%
3 >40 23 57,5%
Jumlah 40 100%

(Sumber: Diolah oleh peneliti 2021)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dari jumlah responden 40, umur >40 tahun

lebih banyak dibandingkan responden umur <30 dan 31 – 40 tahun. Responden

umur <30 tahun berjumlah 9 orang atau 22,5% sedangkan responden umur 31 - 40

tahun berjumlah 8 orang atau 20% dan responden umur >40 tahun berjumlah 23

orang atau 57,5% dari keseluruhan responden. Responden usia >30 tahun lebih

banyak dibandingkan usia lainya, hal ini disebabkan karena masih banyak tenaga

professional yang menguasai bidang pekerjaan disitu.


84

4.2.4 Jumlah Responden berdasarkan Mulai Bekerja

Dari hasil penelitian jumlah responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 4.3

Jumlah Responden berdasarkan mulai bekerja

No Mulai Bekerja Jumlah Presentase


1 < 2000 4 10%
2 2001 – 2010 16 40%
3 > 2010 10 25%
Jumlah 40 100%

(Sumber: Diolah oleh peneliti 2021)

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dari jumlah responden 40, mulai bekerja di

tahun 2001 - 2010 lebih banyak dibandingkan dengan < 2000 dan > 2010.

Responden < 2000 berjumlah 4 orang atau 10% sedangkan responden > 2010

berjumlah 10 orang atau 25%, responden 2001 - 2010 berjumlah 16 orang atau

40% dari keseluruhan responden. Hal ini disebabkan karena masih banyak tenaga

ahli dalam bidang yang diperlukan di tahun 2001 sampai 2010.


85

4.2.5 Jumlah Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

Dari hasil penelitian jumlah responden berdasarkan pendidikan terakhir

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.4

Jumlah Responden berdasarkan pendidikan terakhir

No Pendidikan Jumlah Presentase


1 SMA Sederajat 7 17,5%
2 Diploma 14 35%
3 Sarjana 19 47,5%
Jumlah 40 100%

(Sumber: Diolah oleh peneliti 2021)

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dari jumlah responden 40, Sarjana lebih

banyak dibandingkan dengan SMA Sederajat dan Diploma. Responden SMA

Sederajat berjumlah 7 orang atau 17,5% sedangkan responden diploma berjumlah

14 orang atau 35%, responden sarjana berjumlah 19 orang atau 47,5%, dari

keseluruhan responden. Hal ini disebabkan karena mayoritas pengajar disana

adalah lulusan sarjana.


86

4.2.6 Deskripsi Variabel Penelitian

Berikut ini merupakan analisis jawaban responden yang diperoleh dari

hasil penyebaran kuesioner untuk menggambarkan tanggapan dan pendapat

responden.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Kerja

N S K T ST Tota
Indikator % S % % % % %
o S S S S l
Tujuan dan 37,5 2 57,5 100
1 15 2 5% - - - - 40
kemampuan % 3 % %
Teladan 27,5 2 67,5 100
2 11 2 5% - - - - 40
pimpinan % 7 % %
37,5 2 62,5 100
3 Balas jasa 15 - - - - - - 40
% 5 % %
2 100
4 Keadilan 12 30% 70% - - - - - - 40
8 %
Pengawasa 3 100
5 10 25% 75% - - - - - - 40
n melekat 0 %
Sanksi 22,5 1 2,5 100
6 9 45% 12 30% 1 - - 40
hukuman % 8 % %
27,5 2 72,5 100
7 Ketegasan 11 - - - - - - 40
% 9 % %
Hubungan
2 67,5 2,5 100
8 kemanusiaa 12 30% 1 - - - - 40
7 % % %
n

(Sumber: Diolah oleh peneliti 2021)


87

Berdasarkan tabel 4.5 tanggapan responden mengenai variabel disiplin

kerja sebagai berikut:

Berdasarkan Indikator nomor 1 yaitu tujuan dan kemampuan, jawaban

paling banyak 23 responden atau sebesar 57,5% menyatakan setuju tentang tujuan

dan kemampuan. Hal ini dapat dibuktikan dengan responden ketika dalam

mengajar ada tujuan dan kemampuan yang harus mereka capai.

Berdasarkan Indikator nomor 2 yaitu teladan pimpinan, jawaban paling

banyak 27 responden atau sebesar 67,5% menyatakan setuju tentang teladan

pimpinan. Hal ini dapat dibuktikan dengan responden suka dengan prinsip teladan

sebagai pemimpin.

Berdasarkan Indikator nomor 3 yaitu balas jasa, jawaban paling banyak 25

responden atau sebesar 62,5% menyatakan setuju tentang balas jasa. Hal ini dapat

dibuktikan dengan responden menpunya sifat balas jasa ketika bekerja.

Berdasarkan Indikator nomor 4 yaitu keadilan, jawaban paling banyak 28

responden atau sebesar 75% menyatakan setuju tentang keadilan. Hal ini dapat

dibuktikan dengan responden suka dengan keadilan yang ditegakan saat bekerja.

Berdasarkan Indikator nomor 5 yaitu pengawasan melekat, jawaban paling

banyak 30 responden atau sebesar 75% menyatakan setuju tentang pengawasan


88

melekat. Hal ini dapat dibuktikan dengan responden suka ketika ada pengawasan

pada saat jam bekerja.

Berdasarkan Indikator nomor 6 yaitu sanksi hukuman, jawaban paling

banyak 18 responden atau sebesar 45% menyatakan setuju tentang hukuman. Hal

ini dapat dibuktikan dengan responden setuju ketika salah satu dari mereka

melanggar peraturan akan diberikan sanksi hukuman.

Berdasarkan Indikator nomor 7 yaitu ketegasan, jawaban paling banyak 29

responden atau sebesar 72,5% menyatakan setuju tentang ketegasan. Hal ini dapat

dibuktikan dengan responden suka ketika ada ketegasan saat melakukan

pekerjaan.

Berdasarkan Indikator nomor 8 yaitu hubungan kemanusiaan, jawaban

paling banyak 27 responden atau sebesar 67,5% menyatakan setuju tentang

hubungan kemanusiaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan mereka selalu saling

membutuhkan satu sama lain saat melakukan pekerjaan.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Kerja

N
Indikator SS % S % KS % TS % STS % Total %
o
62,5
1 Potensi diri 15 37,5% 25 - - - - - - 40 100%
%
89

Hasil kerja 62,5


2 12 30% 25 3 7,5% - - - - 40 100%
optimal %
Proses 37,5 2,5
3 13 32,5% 15 11 27,5% 1 - - 40 100%
kerja % %
Antusiasm
4 20 50% 20 50% - - - - - - 40 100%
e
57,5
5 Kerja sama 17 42,5% 23 - - - - - - 40 100%
%

(Sumber: Diolah oleh peneliti 2021)

Berdasarkan tabel 4.6 tanggapan responden mengenai variabel kualitas

kerja sebagai berikut:

Berdasarkan Indikator nomor 1 yaitu potensi diri jawaban paling banyak

25 responden atau sebesar 62,5% menyatakan setuju tentang potensi diri. Hal ini

dapat dibuktikan dengan responden mempunya potensi diri masing-masing.

Berdasarkan Indikator nomor 2 yaitu hasil kerja optimal jawaban paling

banyak 12 responden atau sebesar 30% menyatakan setuju tentang kerja optimal.

Hal ini dapat dibuktikan dengan responden bekerja secara optimal ketika

melaksanakan pekerjaan atau perintah.


90

Berdasarkan Indikator nomor 3 yaitu proses kerja jawaban paling banyak

15 responden atau sebesar 37,5% menyatakan setuju tentang proses kerja. Hal ini

dapat dibuktikan dengan responden menghargai proses mereka saat bekerja.

Berdasarkan Indikator nomor 4 yaitu antusiasme jawaban paling banyak

20 responden atau sebesar 20% menyatakan sangat setuju tentang antusiasme. Hal

ini dapat dibuktikan dengan responden sangat antusias ketika ada sesuatu di

pekerjaanya.

Berdasarkan Indikator nomor 5 yaitu kerjasama jawaban paling banyak 23

responden atau sebesar 57,5% menyatakan setuju kerjasama. Hal ini dapat

dibuktikan dengan responden lebih suka kerjasama antar pekerja pada saat

melakukan pekerjaan.

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Karyawan

N T Tota
Indikator SS % S % KS % % STS % %
o S l
Kualitas 2
1 6 15% 57,5% 11 27,5% - - - - 40 100%
pekerjaan 3
2
2 Kuantitas 15 25% 62,5% - - - - - - 40 100%
5
Jangka 2
3 10 25% 57,5% 7 17,5% - - - - 40 100%
waktu 3
Kehadiran
2
4 di tempat 13 32,5% 57,5% 4 10% - - - - 40 100%
3
kerja
91

Sikap 2
5 13 32,5% 67,5% - - - - - - 40 100%
kooperatif 7

(Sumber: Diolah oleh peneliti 2021)

Berdasarkan tabel 4.6 tanggapan responden mengenai variabel kinerja

karyawan sebagai berikut:

Berdasarkan Indikator nomor 1 yaitu kualitas pekerjaan jawaban paling

banyak 23 responden atau sebesar 57,5% menyatakan setuju tentang kualitas

pekerjaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan responden selalu mengedepankan

kualitas mereka saat bekerja.

Berdasarkan Indikator nomor 2 yaitu kuantitas jawaban paling banyak 25

responden atau sebesar 62,5% menyatakan setuju tentang kuantitas. Hal ini dapat

dibuktikan dengan responden selalu mengedepankan kuantitas.

Berdasarkan Indikator nomor 3 yaitu jangka waktu jawaban paling banyak

23 responden atau sebesar 57,5% menyatakan setuju jangka waktu. Hal ini dapat

dibuktikan dengan responden suka dengan jangka waktu ketika mereka bekerja.

Berdasarkan Indikator nomor 4 yaitu kehadiran di tempat kerja jawaban

paling banyak 23 responden atau sebesar 57,5% menyatakan setuju tentang


92

kehadiran di tempat kerja. Hal ini dapat dibuktikan dengan responden selalu tepat

waktu dan tidak membolos ketika bekerja.

Berdasarkan Indikator nomor 5 yaitu sikap kooperatif jawaban paling

banyak 27 responden atau sebesar 67,5% menyatakan setuju tentang sikap

kooperatif. Hal ini dapat dibuktikan dengan responden mempunyai sifat

kooperatif kepada sekolah.

4.2.7 Pengujian Intrumen Penelitian


4.2.7.1 Hasil Uji Validitas

Uji validitas menunjukan sejauh mana alat penguukur yang digunakan

untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah dengan

mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pernyataan

dengan skor total individu.

Tabel 4.8

Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja

Item Pearson Correlation Sig.(2-tailed) Keterangan


1 0,658 0,000 Valid
2 0,436 0,005 Valid
3 0,772 0,000 Valid
4 0,787 0,000 Valid
5 0,576 0,000 Valid
6 0,313 0,049 Valid
7 0,717 0,000 Valid
93

8 0,721 0,000 Valid

(Sumber: Data diolah peneliti 2021 dari Output SPSS 16)

Berdasarkan hasil tabel 4.8 menunjukan bahwa tiap item pertanyaan nilai

sig.(2-tailed) nya lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa seluruh item

Disiplin Kerja adalah valid.

Tabel 4.9

Uji Validitas Variabel Kualitas Kerja

No Pearson Correlation Sig.(2-tailed) Keterangan


1 0,778 0,00 Valid
2 0,577 0,00 Valid
3 0,777 0,00 Valid
4 0,738 0,00 Valid
5 0,558 0,00 Valid

(Sumber: Diolah oleh peneliti 2021 dari Ouput SPSS 16)

Berdasarkan hasil tabel 4.8 menunjukan bahwa tiap item pertanyaan nilai

sig.(2-tailed) nya lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa seluruh item

Kualitas Kerja adalah valid.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan


94

No Pearson Correlation Sig.(2-tailed) Keterangan


1 0,798 0,00 Valid
2 0,676 0,00 Valid
3 0,671 0,00 Valid
4 0,685 0,00 Valid
5 0,611 0,00 Valid

(Sumber: Diolah oleh peneliti 2021 dari Output SPSS 16)

Berdasarkan hasil tabel 4.9 menunjukan bahwa tiap item pertanyaan nilai

sig.(2-tailed) nya lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa seluruh item

Kinerja Karyawan adalah valid.

4.2.7.2 Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid.

Suatu variabel dilakukan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pernyataan

selalu konsisten.

Koefisien reliabilitas instrument dimaksudkan untuk melihat konsistensi

jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan responden. Adapun alat analisisnya

menggunakan metode belah dua (split half) dengna mengkolerasikan total skor

ganjil lawan genap, selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus

“Alpha Cronchbach”. Perhitungan dibantu dengan computer programs SPSS 16.


95

Adapun reliabilitasm untuk masing masing variabel hasilnya disajikan pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.728 8

(Sumber: Diolah oleh peneliti 2021 dari Output SPSS 16)

Nilai koefisien reliabilitas atau cronbach’s alpha diatas 0,728. Sesuai

kriteria, nilai ini sudah lebih besar dari 0,60, maka hasil data angket memiliki

tingkat reliabilitas yang baik atau dengan kata lain data hasil angket dapat

dipercaya.

Tabel 4.12

Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Kerja


96

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.702 5

(Sumber: Diolah oleh peneliti 2021 dari Output SPSS 16)

Nilai koefisien reliabilitas atau cronbach’s alpha diatas 0,702. Sesuai

kriteria, nilai ini sudah lebih besar dari 0,60, maka hasil data angket memiliki

tingkat reliabilitas yang baik atau dengan kata lain data hasil angket dapat

dipercaya.

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan


97

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.720 5

(Sumber: Diolah oleh peneliti 2021 dari Output SPSS 16)

Nilai koefisien reliabilitas atau cronbach’s alpha diatas 0,720. Sesuai

kriteria, nilai ini sudah lebih besar dari 0,60, maka hasil data angket memiliki

tingkat reliabilitas yang baik atau dengan kata lain data hasil angket dapat

dipercaya.

4.2.7.3 Asumsi Klasik

1. Linieritas

Ujii linieritasi bertujuani untuki mengetahuii apakahi duai variabeli

mempunyaii hubungani yangi linieri ataui tidaki secarai signifikan.

Tabel 4.14

Uji Linieritas

ANOVA Table
98

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Impulse Between (Combined


75.637 6 12.606 5.152 .001
Buying * Groups )
Hedonic
Shopping
Motives Linearity 68.426 1 68.426 27.968 .000

Deviation
from 7.211 5 1.442 .589 .708
Linearity

Within Groups 80.738 33 2.447

Total 156.375 39

(Sumber: Diolah oleh peneliti 2021)

Berdasarkan hasil analisis diatas menunjukan bahwa nilai F yang

ditemukan adalah sebesar 0,589 dengan sig 0,708. Oleh karena itu nilai sig

tersebut lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara disiplin

kerja dan kualitas kerja bersifat liniear.

2.Uji Normalitas
99

Ujii normalitasi bergunai untuki mengujii apakahi syarati dalami modeli

regresi,i variabeli dependenti dani variabeli independenti memilikii distribusii normali

ataui tidak.

Tabel 4.15

Hasil Uji Normalitas


100

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kualitas

Disiplin Kinerja
kerja kerja karyawan

N 40 40 40

Normal Parametersa Mean 33.9000 21.5250 20.8750

Std.
2.53994 2.63810 3.39530
Deviation

Most Extreme Absolute .223 .157 .169


Differences

Positive .223 .157 .169

Negative -.146 -.114 -.156

Kolmogorov-Smirnov Z 1.409 .995 1.068

Asymp. Sig. (2-tailed) .058 .276 .204

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai sig. KS sebesar 0,058

(X1), 0,276 (X2) dan 0,204 (Y). Karena nilai sig. KS lebih besar dari 0,05 maka

berarti data berdistribusi normal.


101

3. Uji Multikolinieritas

Ujii mulrikolinieritasi bergunai untuki mengujii apakahi modeli regresii

ditemukani adanyai korelasii antarai variabeli independen.i Carai mengetahuii adai

tidaknyai penyiimpangani ujii multikolinieritasi adalahi dengani melihati nilaii

Tolerancei dani VIFi masing-masingi variabeli independen,i jikai Tolerancei >i 10i

makai datai bebasi darii gejalai multikolinieritas.

Tabel 4.16

Hasil Uji Multikolinieritas


102

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Std.
Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF

Lanjutan
1 tabel 4.16
(Constant) .159 2.927 .054 .686

Disiplin
LanjutanKerja
tabel 4.16 .377 .105 .478 3.592 .001 .636 1.573

Kualitas
.369 .132 .373 2.800 .000 .636 1.573
Kerja

a. Dependent Variable: Kinerja


Karyawan

Berdasarkan tabel 4.16 diketahui bahwa nilai tolerance 0,636 diatas 0,1

dan VIF 1,573 dibawah 10. Maka artinya bahwa data diatas tidak terjadi

multikolinieritas.

4. Uji Heterokedastisitas

Ujii heteroskedastisitasi bertujuani untuki mengetahuii apakahi dalami sebuahi

modeli regresii terjadii ketidaki samaani variani darii residuali antarai satui

pengamatani yangi lain.i Jikai variani darii residuali antarai satui pengamatani dengani
103

pengamatani laini berbedai disebuti heteroskedastisitas,i sedangkani modeli yangi

baiki adalahi tidaki terjadii heteroskedastisitas.

Tabel 4.17

Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .438 1.588 .276 .784

Disiplin
.093 .057 .323 1.638 .110
Kerja

Kualitas
.119 .071 .327 1.659 .106
Kerja

a. Dependent Variable:abs_res

Berdasarkan tabel 4.17 diatas menujukkan bahwa nilai sig. lebih besar dari

0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian tidak terjadi

heterokedastisitas.
104

5. Uji Autokolerasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linier berganda terdapat kolerasi antara residual pada periode t dengan

residual t-1 (sebelumnya)

Tabel 4.18
Hasil Uji Autokolerasi
Model Summaryb

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R the Estimate Durbin-Watson
Square
1 . . .560 1.327 1.4695
764a 683 61

a. Predictors: (Constant) Disiplin Kerja, Kualitas Kerja


b. Dependent Variable: Kinerja Kartawan

Berdasarkan tabel 4.19 diatas menunjukkan bahwa dL< d< 4-du yaitu

1,3283<1,4695<(4-1,6575) yang artinya bahwa tidak terjadi autokolerasi pada

penelitian.

4.2.7.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Ujii analisisi regresii linieri bergandai digunakani untuki mengetahuii

pengaruhi variabeli independeni terhadapi variabeli dependen.i Untuki mengetahuii

hasili analisisi regresii linieri bergandai yangi telahi dilakukani makai secarai lengkapi

dapati dilihati padai tabeli 4.19i berikut:


105

Tabel 4.19

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant
.159 2.927 .054 .957
)

Disiplin
.377 .105 .478 3.592 .001
Kerja

Kualitas .369 .132 .373 2.800 .008


Kerja

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

(Sumber: Data diolah oleh peneliti 2021)

Bagian tabel 4.19 menampilkan persamaan regresi yang dapat dilihat pada

kolom unstandardized Coefficients bagian B. Dengan persamaan garisnya adalah:


106

Y = 0,159 + 0,377 X1 + 0,369 X2

Dari persamaan regresi diatas maka dapat dilakukan interpretasi sebagai berikut:

1. Besar konstanta dari regresi diatas yaitu 0,159

2. Variabel X1 memiliki nilai koefisien sebesar 0,377. Tidak adanya tanda negatif

ada koefisien berarti bahwa X1 dan kinerja karyawan memiliki hubungan

linier.

3. Variabel X2 memiliki nilai koefisien sebesar 0,369. Tidak adanya tanda negatif

ada koefisien berarti bahwa X1 dan kinerja karyawan memiliki hubungan

linier.

4.2.7.5 Uji R Square

Uji R Square digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuas

variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Apabila

besarnya koefisien determinasi mendekati angka 1, maka variabel independen

akan berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen.

Tabel 4.20

Hasil Uji R Square (R2)


107

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 .764a .683 .560 1.32761

a. Predictors: (Constant), Kualitas Kerja, Disiplin Kerja

(Sumber: Data diolah oleh peneliti)

Tabel 4.20 menampilkan:

1. R= 0,764 artinya koefisien korelasinya 0,764.

2. R Square = 0,683 menunjukan angka koefisien determinasinya (R2).

Artinya variansi dalam Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh Disiplin

Kerja dan Kualitas Kerja sebesar 68,3% dan sisanya 31,7 % dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak diteliti.

4.2.3.6. Uji t

Uji t (Secara Parsial) digunakan untuk menguji pengaruh variabel

bebas (Independent) secara parsial memiliki pengaruh signifikan atau tidak

dengan variabel terikat (Dependent). Dalam penelitian ini variabel bebas

meliputi Disiplin Kerja (X1), Kualitas Kerja (X2) terhadap variabel terikat

(Dependent) Kinerja Karyawan (Y). Berikut hasil pengujian uji t dapat dilihat
108

pada tabel berikut :

Tabel 4.21

Hasil Uji t

Coefficientsa

Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant
.159 2.927 .054 .957
)

Disiplin
.377 .105 .478 3.592 .001
Kerja

Kualitas .369 .132 .373 2.800 .008


Kerja

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

(Sumber: Data diolah oleh peneliti 2021)

Bagian di atas menampilkan hasil pengujian t sebagai berikut:


109

1. Untuk Variabel Disiplin Kerja ditemukan nilai Sig. = 0,001. Dikarenakan nilai

Sig. kurang dari 0,05 maka variabel X1 yaitu Disiplin Kerja berpengaruh

secara parsial terhadap Kinerja Karyawan di SMK PGRI 1 Kediri.

2. Untuk variabel Kualitas Kerja ditemukan nilai Sig. = 0,008. Dikarenakan nilai

Sig. kurang dari 0,05 maka variabel X2 yaitu Kualitas Kerja berpengaruh

secara parsial terhadap Kinerja Karyawan di SMK PGRI 1 Kediri.

4.2.3.7 Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas

(Independent) mempunyai pengaruh terhadap variabel bebas (Dependent)

secara simultan atau bersama-sama. Uji F dapat dilakukan dengan cara yaitu

melihat tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (0,05). Pengujian dengan

tingkat signifikansi pada tabel annova < 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha

diterima. Artinya variabel independent secara simultan berpengaruh terhadap

variabel dependent dan sebaliknya apabila tingkat signifikansi pada tabel

annova > 0,05 maka, Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel

independent secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependent.

Dapat dilihat dari hasil Uji F dibawah ini: Tabel 4.22 Hasil Uji Simultan (Uji

F) Fhitung Signifikan Kesimpulan


110

Tabel 4.22

Hasil Uji F

ANOVAb

Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 91.161 2 45.581 25.861 .000a

Residual 65.214 37 1.763

Total 156.375 39

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Kualitas Kerja

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

(Sumber: Data diolah peneliti 2021)

Bagian di atas menampilkan hasil pengujian Sig. = 0,000. Dikarenakan

nilai Sig. kurang dari 0,05 maka H0 ditolak, yang artinya Disiplin Kerja dan

Kualitas Kerja berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Karyawan di SMK

PGRI 1 Kediri
111

4.3 Interpretasi

Hasili pengolahani datai dengani analisisi regresii linieri bergandai yangi telahi

dilakukani dani dijelaskani sebelumnyai memperlihatkani bahwai variabeli Disiplin

Kerjai dani Kualitas Kerja berpengaruhi positifi terhadapi Kinerja Karyawan secarai

simultani dani parsial.

4.3.1i Pengaruhi secarai Parsiali Disiplin Kerja Terhadapi Kinerja Karyawan

(Dii SMK PGRI 1 Kediri)

Hasili penelitiani menunjukani bahwai disiplin kerja berpengaruhi secarai

parsiali terhadapi kinerja Karyawan dii SMK PGRI 1 Kediri.i Hali inii ditunjukani

dengani nilaii signifikani sebesari 0,001i lebihi kecili darii nilaii αi (0,05).i Sehinggai

variabeli disiplin kerja yangi digunakani dalami penelitiani inii dapati menolaki H0.

Menuruti pendapati respondeni bawasanyai disiplin kejra dii SMK PGRI 1

Keidiri benari adanya.i karyawan merasai ketika bekerja tanpa harus dilihat atasan

atau rekan kerja lainya mereka bekerja disiplin sesuai pekerjaanya masing

masing.i Makai disiplin kerja berpengaruhi terhadapi kinerja karyawan di SMK

PGRI 1 Kediri

Adapuni pembandingi penelitiani inii dengani penelitiani terdahului darii Beby

Silvya (2017),i yaitui koefisieni regresii disiplin kerja darii penelitiani terdahului lebihi

kecili 0,291i sedangkani untuki penelitiani inii sebesari 0,377.i Bisai diambili
112

kesimpulani untuki variabeli disiplin kerja di SMK PGRI 1 Kediri lebihi

berpengaruhi darii padai penelitiani terdahulu.

4.3.2 Pengaruh secara Parsial Kualitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

(Di SMK PGRI 1 Kediri)

Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas kerja berpengaruh secara

parsial terhadap kinerja karyawan di SMK PGRI 1 Kediri. Hal ini ditunjukan

dengan nilai signifikan sebesar 0,008 lebih kecil dari nilai α (0,05). Sehingga

variabel kualitas kerja yang digunakan dalam penelitian ini dapat menolak H0.

Menurut pendapat responden bawasanya kualitas kerja di SMK PGRI 1

Kediri sudah sangat baik, para karyawan memiliki kualitas dan keahlian masing-

masing disetiap pekerjaanya. Maka kualitas kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan di SMK PGRI 1 Kediri.

Adapun pembanding penelitian ini dengan penelitian terdahulu dari

Muhammad Ali Musa Nasution (2018), yaitu koefisien regresi kualitas kerja dari

penelitian terdahulu lebih besar 0,784 sedangkan untuk penelitian ini sebesar

0,369. Bisa diambil kesimpulan untuk variabel kualitas kerja di SMK PGRI 1

Kediri kurang berpengaruh dari pada penelitian terdahulu.


113

4.3.3 Pengaruh secara simultan Disiplin Kerja dan Kualitas Kerja terhadap

Kinerja Karyawan (Di SMK PGRI 1 Kediri)

Hasil penelitian menunjukan bahwa disiplin kerja dan kualitas kerja

berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan di SMK PGRI 1 Kediri.

Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α

(0,05). Sehingga dari variabel disiplin kerja dan kualitas kerja yang digunakan

dalam penelitian ini dapat menolak H0 dan menerima Ha. juga nilai signifikansi

lebih kecil α menunjukan bahwa disipling kerja dan kualitas kerja berpengaruh

secara simultan terhadap kinerja karyawan

Hasil penelitian ini sejalan dengan Sinta Herlini Putri (2020) menjelaskan

bahwa disiplin kerja dan kualitas kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

artinya ada kemungkingan pengaruh variabel disiplin kerja dan kualitas kerja

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Menurut pendapat responden bawasanya disiplin kerja dan kualitas kerja

sangatlah berperan dalam meningkatkan kinerja para karyawan, karena ketika

mereka melakukan disiplin saat melakukan pekerjan dengan kualitas sumber daya

manusianya yang mumpuni membuat kinerja para karyawan menjadi lebih baik

dari sebelumnya.
114

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian penelitian dan pembahasan yang telah

disampaikan pada bab sebelumnya, maka dapat diuraikan beberapa kesimpulan

dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Disiplin kerja memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan

di SMK PGRI 1 Kediri, hal ini terlihat dari nilai signifikansi t sebesar

0,001 < 0,05.

2. Kualitas kerja memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan

di SMK PGRI 1 Kediri, hal ini terlihat dari nilai signifikansi t sebesar

0,008 < 0,05.

3. Secara simultan, disiplin kerja dan kualitas kerja memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kualitas kinerja karyawan di SMK PGRI 1 Kediri, hal

ini terlihat dari nilai signifikan uji f yaitu 0,000 < 0,05.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh,

maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:


115

5.2.1 Bagi Operasional

1. Perusahaan perlu menerapkan disiplin kerja yang efektif pada karyawan agar

meningkatkan kinerja dalam menjalankan pekerjaanya sesuai peraturan

perusahaan. Seperti setiap karyawan yang diberikan pekerjaan oleh atasan

dengan segera dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang diberikan, serta

karyawan hadir lebih awal (setengah jam sebelum jam kerja dimulai)

sehingga siap untuk bekerja ketika jam kerja dimulai. Jika hal ini diterapkan

maka dapat meningkatkan kinerja pada karyawan. Sehingga kinerja yang

didapatkan oleh karyawan semakin meningkat.

2. Oleh karena kualitas kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, maka

faktor tersebut perlu mendapat perhatian yang lebih besar untuk ditingkatkan

kualitasnya dengan meperhatikan dimensi-dimensi kualitas kerja karyawan.

3. Perusahaan harus menerapkan displin kerja pada karyawan serta

memperhatikan kualitas kerja karyawan agar dapat menghasilkan kinerja

yang baik, Perusahaan memberikan pekerjaan sesuai jobdesk masing-masing

karyawan agar hasil kerja sesuai yang diharapkan serta memberikan pelatihan

disiplin kerja sesuai prosedur perusahaan agar karyawan dapat menyelesaikan

pekerjaanya sesuai dengan waktu yang ditetapkan, sehingga kinerja karyawan

dapat meningkat.
116

5.2.2 Bagi Akademik

Untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini ada baiknya dilakukan

penelitian lanjut dengan pendekatan dan metode serupa tetapi dengan obyek yang

berbeda dan jumlah sampel yang lebih besar sehingga dapat digeneralisasikan

dengan hasil penelitian yang lebih baik dari sekarang ini.


117

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arifin, Zainal. (2012). Penenlitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.


Bandung: Remaja Rosda Karya.

Arini, K. (2015). Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap


Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Pt Perkebunan Nusantara X
(Pabrik Gula) Djombang Baru). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas
Brawijaya, 22(1), 85849.

Bawono, Anton. (2006). Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN


Salatiga press.

Celik, A., Yaman, H., Turan, S., Kara, A., Kara, F., Zhu, B., Qu, X., Tao, Y., Zhu,
Z., Dhokia, V., Nassehi, A., Newman, S. T., Zheng, L., Neville, A.,
Gledhill, A., Johnston, D., Zhang, H., Xu, J. J., Wang, G., … Dutta, D.
(2018). No Title. Journal of Materials Processing Technology, 1(1), 1–8.

Ceswirdani, Sjafitri, H., & Candra, Y. (2017). Pengaruh Kompetensi dan Kualitas
Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan Kuranji.
Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 8(1), 1–6.

Farhah, A., Ahiri, J., & Ilham, M. (2020). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Online Program Studi Pendidikan
Ekonomi, 5(1), 1.

Fatriani, M. D. (2015). Keefektifan Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses


Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas IV SD
Negeri Golo Yogyakarta, 16(2), 39–55.

Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM


SPSS. Yogyakarta: Universitas Diponegoro.
118

Gomes, Faustino Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Andi Offset.

Hartatik, Puji Indah. (2014). Buku Praktis Mengembangkan SDM. Jogjakarta:


Suka Buku.

Hardjosoedarmo, Soewarso, 1996. Dasar-Dasar Total Quality Management.


Yogyakarta: Penerbit AndiHasibuan, Malayu S.P, (2006), Manajemen
Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi, Bumi Aksara : Jakarta.

Hasibuan, Malayu S.P. (2008). Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah.


Jakarta: PT Bumi Aksara.

________. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Askara.

________. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta:


Penerbit PT Bumi Aksara.

________. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.


Disiplinkerja

Hasmalawati, N., & Resta, W. P. D. (2017). Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja


Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Di Puskesmas Paya Bakong Aceh
Utara. Jurnal Sains Psikologi, 6(2), 64–68.

Hasyim, M. A. N., Maje, G. I. L., Alimah, V. ’, & Priyadi, S. A. P. (2020).


Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT.Kahatex. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah), 3(2), 58–69.

Mahmoud Jamal. (2015). The Effectiveness of Jigsaw Strategy on the


Achievement and Learning Motivation of the 7th Primary Grade Students in
the Islamic Education. Educational Sciences Division Petra Private
University Jordan. Vol 5(4).

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mathis, Robert L, John H. Jackson. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia:


119

Buku Dua. Salemba Empat: Jakarta.

Moenir, (1995). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi


Aksara.

Muizu, W. O. Z., Kaltum, U., & Sule, E. T. (2019). Pengaruh Kepemimpinan


Terhadap Kinerja Karyawan. Perwira-Jurnal Pendidikan Kewirausahaan
Indonesia, 2(1), 70-78.

Nasional, D. P. (2005). Undang-undang nomor 14 tahun 2005, tentang guru dan


dosen. Jakarta: Depdiknas.

Nasution, M. A. M. (2018). Pengaruh Kualitas Kerja Dan Pengawasan Terhadap


Kinerja Pegawai Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Medan.

Putri, S. H. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap


Kinerja Karyawan. JURNAL MANAJEMEN MODAL INSANI DAN BISNIS
(JMMIB), 1(1), 26-39.

Riorini, Sri vandayuli, “Quality Performance dan Komitmen Organisasi”, Jurnal


Media Riset Bisnis dan Manajemen. Volume 4, Nomor 3, 2004, hal 253‐
274.

Rivai, Veithzal (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan


dari Teori ke Praktik. Jakarta : PT. Raja Grafindo.

________. (2009). Sumber Daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

________. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari


teori Ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rivai, Ella Sagala, (2013), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk


Perusahaan, Rajawali Pers, Jakarta.

Robbins, P. Stephen. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh. Diterjemahkan


oleh: Drs. Benyamin Molan. Jakarta: Erlangga.
120

Sadat, P. A., Handayani, S., & Kurniawan, M. (2020). Disiplin Kerja dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan. Inovator, 9(1), 23.

Sari, A. R. (2013). Hubungan Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja


Guru Di Smk Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Sari, Astutin. (2009). Pengaruh Firm Size, Growth, Profitability, Business Risk
Dan Tangible Asset, Terhadap Financial Leverage Pada Industri Manufaktur
Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 11(4), 345-370.

Sari, Y. K. (2016). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Patra Komala Di Dumai. Jurnal Tepak
Manajemen Bisnis, VI(2), 119–127.

Sastradipoera, Komaruddin .(2007). Asas-asas Manajemen Perkantoran : Suatu


pendekatan sistem informasi manajemen. Bandung : Kappa-Sigma.

Satedjo, A. D., & Kempa, S. (2017). Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Modern Widya Tehnical Cabang Jayapura.
Agora, 5(3), 1–9.

Sedarmayanti, M.Pd,. APU. (2009), Sumber Daya Manusia dan Produktivitas


Kerja. Bandung : Penerbit Mandar Maju.

Siagian, Sondang P. (2009). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta. PT


Rineka Cipta.

Silvya, B. (2019). Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja


Karyawan. In Prosiding Seminar Nasional USM (Vol. 2, No. 1, pp. 134-
147).

Sirait, Bistak. (2008). http://oreniffmilano,wordpress,com/2009/04/03/pengaruh


disiplinbelajar-lingkungan-keluarga-sekolah-terhadap-prestasi-belajar-
siswa.

Situmorang, C. V. (2017). Jurnal kewirausahaan. Jurnal Kewiraushaan, 3(2), 50–


58.
121

Soares, A. P. (2013). No Title No Title. Journal of Chemical Information and


Modeling, 53(9), 1689–1699.

Soedarsono, K. Dewi. (2014). Sistem Manajemen Komunikasi (Teori, Model,


Dan Aplikasinya. Refika. Bandung.

Soeprahinto. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kedisiplinan Terhadap


Kinerja Karyawan Pt. Gemilang Libra Logistics (Doctoral dissertation,
STIA DAN MANAJEMEN KEPELABUHANAN BARUNAWATI
SURABAYA).

Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan.


Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Afabeta.

________. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung :


CV. Alfabeta.

________. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta, CV.

________. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV


Alfabeta.

Suharto & Cahyono. (2005). Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Dan


Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumberdaya Manusia Di Sekretariat
DPRD Propinsi Jawa Tengah, JRBI, Vol. 1. Jurnal Riset Bisnis
Indonesia, 1(1), 13-30.

Sujoko, Efferin.(2008).Metode Penelitian Akuntansi: Mengungkap Fenomena


dengan pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutrisno, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ketiga ,


122

Jakarta : kencana.

________. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group.

Suwati, Y. (2013). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan Pada Pt. Tunas Hijau Samarinda. EJournal Ilmu Administrasi
Bisnis, 1(1), 41–55.

Terry, George, (2010). Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: PT. BumiAksara

Tjiong Fei Lie, H. S. (2018). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan Melalui Motivasi Kerja pada CV. Union Event Planner. Agora,
6(1).

Totalia, Salman.A & Hindrayani, Aniek. (2013). SPSS & DEA: Implementasi
pada Bidang Pendidikan dan Ekonomi. Yogyakarta : Pohon Cahaya.

Widyaningrum, Yunita. (2015). Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, dan


Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI 2010-2013. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.

Wijaya, H., & Wijaya, M. (2019). Kinerja Karyawan Pada PT Berlian.


123

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I

Kuesioner

Perihal : Permohonan Pengisian Angket

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdra/i Karyawan/Staf

SMK PGRI 1 Kediri

Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr,Wb.

Saya adalah mahasiswa progam strata satu (S1) Jurusan Manajemen


MSDM Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri yang
sedang mengadakan penelitian dalam rangka menyusun karya ilmiah (skripsi)
dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja Dan Kualitas Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan SMK PGRI 1 Kediri”.

Sehubungan dengan itu, saya memohon dengan hormat Bapak/Ibu/Sdra/i


bersedia untuk mengisi angket (kuesioner) penelitian ini sebagai terlampir.

Semua data tersebut hanya untuk menyusun skripsi, bukan untuk


dipublikasikan atau digunakan untuk kepentingan lainnya dan kerahasiaan
identitas akan tetap terjaga. Peran Bapak/Ibu/Sdra/i sangat bermanfaat untuk
skripsi saya.

Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdra/i dalam menjawab pertanyaan pada


kuesioner ini, saya sampaikan terimakasih.

Hormat Saya
124

Moh Rizki Sururi

KUESIONER

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KUALITAS KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN SMK PGRI 1 KEDIRI

I. Identitas Responden

Nama Lengkap : ......................................... (jika keberatan boleh tidak

.............................................diisi/hanya inisial)

No Hp : ..................................................................................

Alamat : ..................................................................................

II. Karakteristik Responden


petunjuk pengisian
Isilah karakteristik responden di bawah ini dan berikan tanda
checklist( √ ) pada pilihan yang sesuai. Identitas Bapak/Ibu/Sdra/i akan
dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti.

1. Jenis Kelamin :

□ Laki-laki □ Perempuan
2. Usia :

□ < 30 tahun □ 31 – 40 tahun □ > 40 tahun

3. Mulai Bekerja di SMK 1 PGRI Kediri pada tahun : .........

□< 2000 □ 2001 – 2010 □ > 2010


125

4. Jenjang pendidikan terakhir* :

□ SMA/Sederajat □ Diploma □ Sarjana

III. Tanggapan Responden tentang variabel Disiplin Kerja , Kualitas


Kerja serta Kinerja Karyawan pada SMK PGRI 1 KEDIRI
Berikan tanda checklist( √ ) pada kolom yang Bapak/Ibu/Sdra/i pilih
sesuai keadaan yang sebenarnya, dengan alternatif jawaban sebagai
berikut :

Keterangan : 1. STS : Sangat Tidak Setuju

2. TS : Tidak Setuju

3. KS : Kurang Setuju

4. S : Setuju

5. SS : Sangat Setuju

TERIMAKASIH TELAH MELUANGKAN WAKTU UNTUK MENGISI


KUESIONER INI

Kurang lebihnya mohon di maklumi

Wassalamualaikum Wr.Wb
126

LAMPIRAN II

KUESIONER PENELITIAN

Kinerja Karyawan (Y)

No Pertanyaan Kinerja STS TS KS S SS


1. Saya mampu membuat keputusan yang
berhubungan dengan pekerjaan
2. Saya bertanggung jawab terhadap
pekerjaan yang diberikan
3. Saya selalu tepat waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan
4. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan teliti sesuai dengan harapan
5. Saya bersedia melakukan pekerjaan tanpa
harus diperintah atau diminta dahulu oleh
atasan

Disiplin Kerja (X1)


No Pertanyaan Disiplin kerja STS TS KS S SS
1. Saya selalu hadir tepat waktu pada jam
kerja
2. Saya selalu merapikan kembali peralatan
kerja setelah selesai dipakai
3. Saya mampu menggunakan peralatan kerja
dengan baik
4. Saya selalu mentaati peraturan yang
diterapkan di tempat kerja
5. Saya selalu menggunakan seragam kerja di
dalam tempat kerja
6. Saya selalu menggunakan tanda pengenal
127

di dalam tempat kerja


7. Saya selalu mengerjakan tugas dengan
penuh tanggung jawab
8. Saya melakukan tugas-tugas kerja sama
selesai setiap harinya

Kualitas Kerja (X2)


No Pertanyaan Kualitas kerja STS TS KS S SS
1. Saya dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan progam kerja
2. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan jam kerja yang ada
3. Saya terampil dalam menyelesaikan
pekerjaan yang di bebankan
4. Saya senang membantu rekan kerja yang
kesulita dalam bekerja
5. Saya bekerja sama dengan rekan kerja saya
128

LAMPIAN III

LAPORAN SPSS DATA HASIL SEBAR KUESIONER

Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja


Item-item Pertanyaan
Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 Total
1 4 4 4 4 5 5 5 5 36
2 4 4 4 4 4 3 4 4 31
3 5 4 4 4 5 4 4 4 34
4 5 5 5 5 5 2 5 5 37
5 4 4 4 4 4 3 4 4 31
6 3 4 5 4 4 5 5 5 35
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 4 4 4 4 4 4 4 4 32
9 4 4 5 4 5 4 4 4 34
10 4 4 4 4 4 4 4 4 32
11 4 4 4 4 4 3 4 4 31
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 4 4 4 4 4 3 4 4 31
15 3 4 4 4 4 4 4 4 31
16 4 4 4 4 4 4 4 4 32
17 5 5 5 5 4 4 4 4 36
18 4 4 4 4 4 4 4 4 32
19 4 4 4 4 4 4 4 3 31
20 5 4 4 4 4 4 4 4 33
21 5 4 5 4 4 4 4 4 34
22 5 4 4 5 4 4 4 4 34
23 4 4 4 4 4 3 4 4 31
24 4 5 4 5 4 5 4 5 36
25 4 5 4 4 4 3 4 4 32
26 4 4 4 4 4 3 4 4 31
27 4 5 4 4 4 3 4 4 32
129

28 4 4 4 4 4 5 4 4 33
29 4 4 4 4 4 4 4 4 32
30 4 3 5 4 4 5 5 4 34
31 5 5 5 5 5 5 5 4 39
32 5 5 5 5 4 4 5 5 38
33 5 5 5 4 5 3 4 5 36
34 5 5 5 5 4 5 5 5 39
35 5 5 5 4 4 3 5 5 36
36 5 4 4 5 5 3 5 5 36
37 5 5 5 5 5 3 5 5 38
38 4 4 5 5 4 5 4 5 36
39 5 4 5 5 5 4 4 5 37
40 5 3 5 5 5 5 5 4 37

Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Kualitas Kerja


Item-item pertanyaan
Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Total
1 5 5 5 5 5 25
2 4 4 3 4 4 19
3 5 4 5 5 5 24
4 5 5 5 5 5 25
5 4 4 2 4 5 19
6 4 4 3 4 4 19
7 4 4 4 4 4 20
8 4 5 4 5 4 22
9 5 4 5 5 5 24
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 3 4 4 19
12 4 4 4 4 4 20
13 4 4 4 4 4 20
14 4 3 4 5 5 21
15 4 4 4 5 4 21
16 4 4 4 4 4 20
130

17 4 4 4 4 4 20
18 5 4 5 4 4 22
19 4 4 4 5 4 21
20 5 4 5 4 4 22
21 4 4 4 4 4 20
22 5 4 4 5 4 22
23 4 4 3 4 4 19
24 4 5 4 5 4 22
25 4 4 3 4 4 19
26 4 4 3 4 4 19
27 4 4 3 4 5 20
28 5 4 4 5 4 22
29 5 5 5 5 5 25
30 4 3 5 5 4 21
31 5 5 5 5 5 25
32 5 5 5 5 5 25
33 4 4 3 5 5 21
34 4 5 4 5 5 23
35 5 4 3 4 5 21
36 5 5 3 4 5 22
37 4 5 3 4 5 21
38 5 5 5 5 4 24
39 5 5 5 5 5 25
40 4 3 5 5 5 22

Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Kinerja karyawan


Item-item Pertanyaan
Responden Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 total
1 4 4 5 4 5 22
2 3 4 3 4 4 18
3 5 4 4 5 4 22
4 4 5 5 4 5 23
5 4 4 4 5 4 21
131

6 4 4 5 4 4 21
7 4 4 4 4 4 20
8 4 4 4 4 4 20
9 4 5 4 5 4 22
10 4 4 4 4 4 20
11 3 4 3 4 4 18
12 4 4 4 4 4 20
13 4 5 5 4 4 22
14 4 4 4 4 4 20
15 4 4 4 4 4 20
16 4 4 4 4 4 20
17 4 4 4 4 4 20
18 4 5 4 5 4 22
19 3 4 3 4 4 18
20 4 4 4 4 4 20
21 4 5 4 5 4 22
22 4 4 4 4 4 20
23 3 4 3 4 4 18
24 4 4 4 4 5 21
25 3 4 4 3 4 18
26 3 4 3 4 4 18
27 3 4 4 3 4 18
28 4 4 4 4 4 20
29 4 4 4 4 5 21
30 5 5 4 5 5 24
31 5 5 5 5 5 25
32 4 4 4 5 5 22
33 3 5 3 5 5 21
34 4 5 5 5 5 24
35 3 5 5 3 4 20
36 3 5 3 4 5 20
37 3 5 5 3 5 21
38 5 5 4 5 4 23
132

39 5 5 5 5 5 25
40 5 5 5 5 5 25

Lampiran IV

LAPORAN HASIL SPSS DATA DISTRIBUSI FREKUENSI

(X1) Disiplin Kerja

Frequency Table

x1.1

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Kurang 2 5.0 5.0 5.0


Setuju

Setuju 23 57.5 57.5 62.5

Sangat Setuju 15 37.5 37.5 100.0

Total 40 100.0 100.0


133

x1.2

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Kurang 2 5.0 5.0 5.0


Setuju

Setuju 27 67.5 67.5 72.5

Sangat Setuju 11 27.5 27.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

x1.3

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Setuju 25 62.5 62.5 62.5

Sangat Setuju 15 37.5 37.5 100.0

Total 40 100.0 100.0


134

x1.4

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Setuju 28 70.0 70.0 70.0

Sangat Setuju 12 30.0 30.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

x1.5

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Setuju 30 75.0 75.0 75.0

Sangat Setuju 10 25.0 25.0 100.0

Total 40 100.0 100.0


135

x1.6

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Tidak Setuju 1 2.5 2.5 2.5

Kurang
12 30.0 30.0 32.5
Setuju

Setuju 18 45.0 45.0 77.5

Sangat Setuju 9 22.5 22.5 100.0

Total 40 100.0 100.0


136

x1.7

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Setuju 29 72.5 72.5 72.5

Sangat Setuju 11 27.5 27.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

x1.8

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Kurang
1 2.5 2.5 2.5
Setuju

Setuju 27 67.5 67.5 70.0

Sangat Setuju 12 30.0 30.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

(X2) Kualitas Kerja


137

Frequency Table

x1.1

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Kurang
2 5.0 5.0 5.0
Setuju

Setuju 23 57.5 57.5 62.5

Sangat Setuju 15 37.5 37.5 100.0

Total 40 100.0 100.0


138

x1.2

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Kurang
2 5.0 5.0 5.0
Setuju

Setuju 27 67.5 67.5 72.5

Sangat Setuju 11 27.5 27.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

x1.3

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Setuju 25 62.5 62.5 62.5

Sangat Setuju 15 37.5 37.5 100.0

Total 40 100.0 100.0


139

x1.4

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Setuju 28 70.0 70.0 70.0

Sangat Setuju 12 30.0 30.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

x1.5

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Setuju 30 75.0 75.0 75.0

Sangat Setuju 10 25.0 25.0 100.0

Total 40 100.0 100.0


140

x1.6

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Tidak Setuju 1 2.5 2.5 2.5

Kurang
12 30.0 30.0 32.5
Setuju

Setuju 18 45.0 45.0 77.5

Sangat Setuju 9 22.5 22.5 100.0

Total 40 100.0 100.0


141

x1.7

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Setuju 29 72.5 72.5 72.5

Sangat Setuju 11 27.5 27.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

x1.8

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Kurang
1 2.5 2.5 2.5
Setuju

Setuju 27 67.5 67.5 70.0

Sangat Setuju 12 30.0 30.0 100.0

Total 40 100.0 100.0


142

(Y) Kinerja Karyawan

Frequency Table

y1.1

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Kurang
11 27.5 27.5 27.5
Setuju

Setuju 23 57.5 57.5 85.0

Sangat Setuju 6 15.0 15.0 100.0

Total 40 100.0 100.0


143

y1.2

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Setuju 25 62.5 62.5 62.5

Sangat Setuju 15 37.5 37.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

y1.3

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Kurang
7 17.5 17.5 17.5
Setuju

Setuju 23 57.5 57.5 75.0

Sangat Setuju 10 25.0 25.0 100.0

Total 40 100.0 100.0


144

y1.4

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Kurang
4 10.0 10.0 10.0
Setuju

Setuju 23 57.5 57.5 67.5

Sangat Setuju 13 32.5 32.5 100.0

Total 40 100.0 100.0


145

y1.5

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Setuju 27 67.5 67.5 67.5

Sangat Setuju 13 32.5 32.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

LAMPIRAN V UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN

Uji validitas X1 (Disiplin Kerja)

Correlations

VAR0 VAR0 VAR0 VAR0 VAR0 VAR0 VAR0 VAR0 VAR0


0001 0002 0003 0004 0005 0006 0007 0008 0009

VAR0 Pears
0001 on
1 .344* .468** .589** .485** -.135 .339* .303 .658**
Correl
ation

Sig. .030 .002 .000 .002 .408 .032 .057 .000


(2-
tailed)
146

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

VAR0 Pears
0002 on
.344* 1 .259 .344* .083 -.298 .163 .432** .436**
Correl
ation

Sig.
(2- .030 .107 .030 .612 .062 .315 .005 .005
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

VAR0 Pears
0003 on
.468** .259 1 .507** .388* .190 .564** .504** .772**
Correl
ation

Sig.
(2- .002 .107 .001 .013 .240 .000 .001 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

VAR0 Pears
0004 on
.589** .344* .507** 1 .378* .175 .452** .513** .787**
Correl
ation

Sig.
(2- .000 .030 .001 .016 .281 .003 .001 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
147

VAR0 Pears
0005 on
.485** .083 .388* .378* 1 -.055 .420** .376* .576**
Correl
ation

Sig.
(2- .002 .612 .013 .016 .734 .007 .017 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

VAR0 Pears
0006 on
-.135 -.298 .190 .175 -.055 1 .170 .024 .313*
Correl
ation

Sig.
(2- .408 .062 .240 .281 .734 .293 .883 .049
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

VAR0 Pears
0007 on
.339* .163 .564** .452** .420** .170 1 .558** .717**
Correl
ation

Sig.
(2- .032 .315 .000 .003 .007 .293 .000 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40
148

VAR0 Pears
0008 on
.303 .432** .504** .513** .376* .024 .558** 1 .721**
Correl
ation

Sig.
(2- .057 .005 .001 .001 .017 .883 .000 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

VAR0 Pears
0009 on
.658** .436** .772** .787** .576** .313* .717** .721** 1
Correl
ation

Sig.
(2- .000 .005 .000 .000 .000 .049 .000 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

*. Correlation is significant
at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant


at the 0.01 level (2-tailed).

Validitas X2 (Kualitas Kerja)

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR0


149

VAR0000 Pearson Correlation 1 .419** .555** .361* .379*


1

Sig. (2-tailed) .007 .000 .022 .016

N 40 40 40 40 40

VAR0000 Pearson Correlation .419** 1 .157 .219 .282


2

Sig. (2-tailed) .007 .332 .174 .078

N 40 40 40 40 40

VAR0000 Pearson Correlation .555** .157 1 .598** .121


3

Sig. (2-tailed) .000 .332 .000 .457

N 40 40 40 40 40

VAR0000 Pearson Correlation .361* .219 .598** 1 .354*


4

Sig. (2-tailed) .022 .174 .000 .025

N 40 40 40 40 40

VAR0000 Pearson Correlation .379* .282 .121 .354* 1


5

Sig. (2-tailed) .016 .078 .457 .025

N 40 40 40 40 40
150

VAR0000 Pearson Correlation .778** .577** .777** .738** .558**


6

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Validitas Y (Kinerja Karyawan)

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

VAR0000 Pearson Correlation 1 .232 .505** .647** .219 .798**


1

Sig. (2-tailed) .150 .001 .000 .175 .000

N 40 40 40 40 40 40

VAR0000 Pearson Correlation .232 1 .389* .390* .455** .676**


2

Sig. (2-tailed) .150 .013 .013 .003 .000

N 40 40 40 40 40 40
151

VAR0000 Pearson Correlation .505** .389* 1 .021 .332* .671**


3

Sig. (2-tailed) .001 .013 .900 .037 .000

N 40 40 40 40 40 40

VAR0000 Pearson Correlation .647** .390* .021 1 .268 .685**


4

Sig. (2-tailed) .000 .013 .900 .094 .000

N 40 40 40 40 40 40

VAR0000 Pearson Correlation .219 .455** .332* .268 1 .611**


5

Sig. (2-tailed) .175 .003 .037 .094 .000

N 40 40 40 40 40 40

VAR0000 Pearson Correlation .798** .676** .671** .685** .611** 1


6

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


152

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

X1 reliabilitas (Disiplin Kerja)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
X2 reliabilitas (Kualitas Kerja)

.728 8
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.702 5
Y reabilitas (Kinerja Karyawan)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.720 5

LAMPIRAN VI UJI ASUMSI KLASIK


153

Asumsi klasik linieritas

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Y * X2 Between Groups (Combined) 75.637 6 12.606 5.152 .001

Linearity 68.426 1 68.426 27.968 .000

Deviation from
7.211 5 1.442 .589 .708
Linearity

Within Groups 80.738 33 2.447

Total 156.375 39

Asumsi klasik normalitas


154

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 40 40 40

Normal Parametersa Mean 33.9000 21.5250 20.8750

Std. Deviation 2.53994 2.02532 2.00240

Most Extreme Differences Absolute .223 .157 .169

Positive .223 .157 .169

Negative -.146 -.114 -.156

Kolmogorov-Smirnov Z 1.409 .995 1.068

Asymp. Sig. (2-tailed) .058 .276 .204

a. Test distribution is Normal.

Asumsi klasik multikolinearitas


155

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) .159 2.927 .054 .957

X1 .377 .105 .478 3.592 .001 .636 1.573

X2 .369 .132 .373 2.800 .008 .636 1.573

a. Dependent Variable: Y

Asumsi klasik heteroskedatisitas


156

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .438 1.588 .276 .784

X1 .093 .057 .323 1.638 .110

X2 .119 .071 .327 1.659 .106

a. Dependent Variable: abs_res

Asumsi klasik autokolerasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square Square the Estimate Watson

1 .764a .683 .560 1.32761 1.495

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y
157

LAMPIRAN VII DATA HASIL REGRESI LINIEAR BERGANDA

Regresi Linier berganda


158

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .159 2.927 .054 .957

VAR0000
.377 .105 .478 3.592 .001
1

VAR0000
.369 .132 .373 2.800 .008
2

a. Dependent Variable: VAR00003

R square

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 .764a .683 .560 1.32761

a. Predictors: (Constant), VAR00002, VAR00001

Uji t
159

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .159 2.927 .054 .957

VAR0000
.377 .105 .478 3.592 .001
1

VAR0000
.369 .132 .373 2.800 .008
2

a. Dependent Variable: VAR00003

Uji F
160

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 91.161 2 45.581 25.861 .000a

Residual 65.214 37 1.763

Total 156.375 39

a. Predictors: (Constant), VAR00002, VAR00001

b. Dependent Variable: VAR00003

Anda mungkin juga menyukai