DISUSUN OLEH :
NIM : A1A620024
KELAS :B
TAHUN 2022
KENDARI
1
SURAT PERSETUJUAN DOSEN WALI PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI
Atas dasar tersebut yang bersangkutan diizinkan untuk menyusun proposal skripsi
Dosen Pembimbing
Dr Ramly M. Pd
--------------------------
NIP:
2
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Dengan ini menyatakan bahwa judul proposal “Analisis Kesulitan Belajar Siswa
dalam memahami Materi Persamaan Dasar Akuntansi Kelas XI Jurusan Akuntansi di
SMK Negeri 1 Kendari” beserta seluruh isinya adalah benar benar karya sendiri bukan
merupakan hasil jiplakan atau plagiat dari karya orang lain karena hal tersebut melanggar
etika yang berlaku dalam kaidah keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko atau sangsi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ternyata terdapat
pelanggaran tulisan terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada kalimat dari
pihak lain terhadap keaslian karya ini.
Kendari, 27 Desember 2022
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq serta hidayahnya
sehingga penulisan proposal penelitian ini dapat terselesaikan. Penulisan proposal
ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian kualitatif.
Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada bapak Dr.
Ramly, M. Pd atas segala bimbingan dan arahannya yang telah diberikan. Beserta
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan proposal
penelitian ini.
Kendari, 27 Desember2022
Penulis
ABSTRAK
4
Peneliti ini dilatarbelakangi oleh masalah yaitu kesulitan belajar siswa
dalam memahami persamaan dasar akuntansi, kesulitan ini antara lain diakibatkan
dari beberapa permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran, masih banyak
siswa yang mengalami kesulitan belajar terutama dalam memahami konsep
Persamaan dasar akuntansi, karena pada materi akuntansi ini penyampaiannya
harus dijelaskan melalui benda – benda konkrit, karena siswa lebih cendrung
memahami masalah yang nyata apalagi siswa SMK, kebanyakan anak SMK itu
lebih menyukai belajar yang dikaitkan dengan kehidupan sehari – hari atau
kehidupan nyata.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa
dalam memahami konsep persamaan dasar akuntansi , pada bagian mana siswa
banyak mengalami kesulitan dalam memahami konsep akuntansi, faktor apa yang
mempengaruhi kesulitan siswa dalam memahami konsep belajar matematika pada
pokok bahasan bangun datar dikelas XI SMK NEGERI 1 KENDARI.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, data dikumpulkan
menggunakan tes dan wawancara yang dilaksanakan di SMK NEGERI 1
KENDARI. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru Akuntansi
kelas XI SMK NEGERI 1 KENDARI. Berdasarkan tes dan wawancara, siswa
mempunyai kesalahan yaitu dalam memahami konsep bangun datar.
Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran hasil belajar siswa memusat
pada 65,9 yang berarti nilai siswa berada dibawah KKM. Dalam hal ini siswa tidak
memahami bentuk soal yang harus diterjemahkan kedalam kalimat matematika dan
siswa tidak memahami rumus yang mana akan dipakai dalam soal tersebut. Faktor
yang mempengaruhinya yaitu faktor internal seperti: minat belajar siswa yang
rendah, kesiapan siswa dalam belajar, dan tidak adanya motivasi. Faktor eksternal
seperti: fasilitas sekolah kurang memadai, teman – teman yang tidak mendukung
dalam pembelajara, metode pembelajaran yang tidak menyenagkan, kurangnya
guru dalam memberi contoh pada pembelajaran
5
ABSTRACT
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................………. i
HALAMAN PERSETUJUAN ………............................................................……….. ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................……….. iii
KATA PENGANTAR......................................................................................……… v
DAFTAR ISI....................................................................................................………. vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................………… 1
A. Latar Belakang.........................................................................……….. 1
B. Batasan Masalah......................................................................……….. 13
C. Rumusan Masalah…………………………………………………… 14
D. Tujuan Penelitian.....................................................................………… 14
E. Manfaat Penelitian................................................................... ………. 14
F. Batasan Istilah…………………………………………………………. 16
G. Sisematika pembahasan………………………………………………… 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................………… 17
A. Deskripsi Teori.......................................................................……… .. 17
1. Pembelajaran Akuntansi...................................................... ………. . 17
a. Pengertian Pembelajaran Akuntansi.............................………… 17
b. Pengertian Akuntansi....................................................………… 18
c. Tujuan Pembelajaran Akuntansi ……………………….. …….. 19
d. Karakterisik Pembelajaran Akuntansi di SMK ……… ..…….. 20
e. Strategi Pembelajaran Akuntansi di SMK…………………… 21
2. Kesulitan Belajar di SMK ………………………………………….. 22
a. Pengertian Kesulitan Belajar …………………………………... 22
b. Jenis Jenis Kesulitan Belajar ……………………………. .. …… 23
c. Faktor Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Akuntansi…………. 24
d. Karakteristik anak kesulitan Belajar Akuntansi…………… …. 31
3. Persamaan dasar akuntansi ………………………………………. 32
a. Komponen dalam persamaan akuntansi……………………….. 34
b. Kewajiban atau liabilitas…. ………………………………….. 34
c. Ekuitas…………………………….......... ……………………. 35
d. Bentuk persamaan dasar akuntansi…………………………… 35
e. Fungsi persamaan dasar akuntansi ………………………… 35
B. Penelitian Relevan...................................................................……….. 36
C. Kerangka Pikir.........................................................................……….. 39
BAB III METODE PENELITIAN…..........................................................……….. 42
A. Waktu dan tempat Penelitian...................................................……….. 42
B. Populasi dan Sampel……........................................................……….. 42
C. Jenis Penilitian.........................................................................……….. 43
D. Sumber data ............................................................................……….. 44
E. Teknik Pengumpulan Data......................................................………. 43
F. Uji coba va3idasi instrumen....................................................……….. 45
G. Teknik Analisis Data...............................................................……. 47
H. Keabsahan Data.......................................................................………. 48
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data...........................................................................................48
B. Analisis Hasil Penelitian...........................................................................55
7
C. Keterbatasan Penelitian.............................................................................56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................58
B. Saran...............................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 50
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I SuratValiditas
Lampiran II Pedoman Wawancara dengan Guru Studi Akuntansi
Lampiran III Pedoman Wawancara dengan Siswa
Lampiran IV Test
Lampiran V Jawaban Test
Lampiran VI Variabel Soal
Lampiran VII Hasil Validitas
Lampiran VIII Realibiltas
Lampiran IX Daya Beda
Lampiran X Taraf Kesukran
Lampiran XI Hasil Tes Kesulitan Siswa dalam Memahami
Persamaan dasar akuntansi
Lampiran XII Perhitungan Mean, Median, Modus dan Simpangan
Baku Kesulitan dalam Memahami persamaan dasar
akuntansi
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan memiliki tantangan yang sangat besar seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
pribadi, keluarga, bangsa dan negara, karena melalui pendidikan akan terbentuk individu
yang berkualitas. Pendidikan menjadi wadah agar dapat meningkatkan kualitas SDM.
Lembaga pendidikan semakin dituntut untuk mengikuti dan menyesuaikan dengan
perkembangan zaman (Isjoni, 2009:7). Pendidikan merupakan hubungan antar pribadi
pendidik dan anak didik. Oleh karena itu, semua sekolah berusaha menyiapkan manusia
yang memiliki pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat, khususnya dalam bidang
akuntansi.
9
mengalami kesulitan dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
telah ditentukan. Secara umum kesulitan belajar yang dihadapi siswa bukan hanya pada
mata pelajaran yang bersifat alamiah saja akan tetapi lebih dari pada itu. Mata pelajaran
yang bersifat sosial pun terkadang mendatangkan kesulitan bagi siswa seperti mata
pelajaran ekonomi khususnya pada pokok bahasan akuntansi. Bagi sebagian siswa,
materi akuntansi biasanya dijadikan sesuatu yang sulit, karena tingkat kesulitan
mempelajarinya lebih tinggi diantara ilmu-ilmu sosial yang lain sebab materi akuntansi
berhubungan dengan angkaangka yang menuntut ketelitian tinggi.
10
penyebab rendahnya mutu hasil belajar akuntansi. Ditinjau dari kondisi siswa, salah satu
penyebabnya adalah sikap siswa yang tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan di
depan kelas. Oleh karena itu, siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal akuntansi.
Perlunya pemahaman siswa mengenai fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dalam
akuntansi, maka dirasa perlu untuk dilakukan pengkajian tentang kesulitan belajar siswa
dalam mempelajari siklus akuntansi khususnya pada perusahaan dagang. Pada model
desain pembelajaran, Merrill menyatakan bahwa isi pelajaran terdiri atas fakta, konsep,
prosedur, dan prinsip (Salma, 2007). Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa
siswa dan guru di SMK Negeri 1 Kendari, menurut siswa bahwa mereka merasa
kesulitan yaitu siswa cenderung menghafal dari pada memahami makna dari masing-
masing nama akun, dan saat ujian berlangsung siswa menyatakan tidak dapat
mengerjakan secara maksimal karena tidak mampu mengingat dengan baik, siswa
banyak sekali yang belum mengerti mengenai makna setiap istilahistilah, hal ini
termasuk jenis konsep. Selanjutnya, kurangnya pemahaman siswa mengenai dasar-dasar
posisi normal akun dalam jurnal penjualan, dan siswa kebanyakan tidak paham makna
akun dengan baik, jadi sering terbolak-balik dengan akun normal pada pembelajaran
akuntansi ini lah yang termasuk dengan jenis prinsip dalam kesulitan belajar akuntansi.
11
prosedur pencatatan, pengelompokkan, pengikhtisaran transaksi keuangan yang terjadi
selama periode pembukuan. Tujuan mempelajari akuntansi di sekolah adalah untuk
membekali siswa dengan berbagai kompetensi dasar. Dengan berbagai kompetensi
tersebut siswa diharapkan mampu menguasai dan menerapkan konsep-konsep dasar dan
prosedur akuntansi yang benar, baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi maupun untuk terjun ke dalam masyarakat yang diharapkan bisa
memberikan manfaat bagi kehidupan siswa dan masyarakat disekitarnya.
Pada pembahasan akuntansi salah satu materi yang akan dibahas adalah tentang
sistem persamaan dasar akuntansi. Materi tersebut juga merupakan materi awal dari
pembahasan akuntansi. Persamaan dasar akuntansi diartikan sebagai catatan tentang
perubahan unsur-unsur dasar posisi keuangan perusahaan ( harta, utang, modal) akibat
dari adanya transaksi. Persamaan dasar akuntansi dapat ditentukan dengan rumus: D
Harta = Utang + Modal
Berdasarkan informasi dari salah seorang guru ekonomi yang mengajar di SMK
Negeri 1 Kendari, diketahui bahwa materi persamaan dasar akuntansi merupakan materi
yang cukup sulit bagi siswa terutama dalam hal menganalisis transaksi. Adanya
permasalahan dalam proses pembelajaran akan menyebabkan rendahnya hasil belajar
yang dicapai oleh siswa. Terjadinya kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam proses
belajar dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
12
dari lingkungan keluarga antara lain kemampuan ekonomi keluarga dan kurangnya
kontrol keluarga, faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah antara lain cara guru
mengajar dan kurangnya sumber (buku pelajaran), faktor yang bersumber dari
lingkungan masyarakat antara lain bekerja sambil sekolah dan aktivitas organisasi.
2) Faktor eksternal, yaitu berasal dari luar diri siswa berupa strategi pembelajaran yang
keliru, pengelolaan kegiatan pembelajaran yang tidak membangkitkan motivasi dan
pemberian ulangan penguatan yang tidak tepat.
Kegagalan siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal diduga karena
13
beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa,
persepsi siswa materi jurnal penyesuaian terlalu sulit untuk dipahami, sehingga minat
belajar siswa menjadi rendah. Faktor kedua yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa,
metode pembelajaran ceramah dan resitasi yang digunakan selama ini di SMK Negeri 1
Kendari pada mata pelajaran akuntansi dinilai sudah cukup baik tetapi belum optimal
hal ini dilihat dari masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan belajar pada materi
Ptrsamaan dasar akuntansi.
Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah “Analisis Kesulitan
Belajar Siswa Pada Materi Persamaan Dasar Akuntansi Kelas XI AK Di SMK Negeri 1
Kendari”. Dengan indikator-indikator sebagai berikut:
a. Faktor internal
1. Kesehatan
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi seorang siswa dalam menerima
pelajaran. Sebab proses belajar akan terganggu jika kesehatannya terganggu.
Seorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisik sehingga akan menyebabkan
timbulnya kesulitan bagi siswa dalam belajar.
2. Motivasi belajar
Motivasi merupakan segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun yang tidak penting,
yang berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasi
didalamnya. Begitu pula ketika belajar, motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar
karena apabila siswa tidak memiliki motivasi dalam belajar maka proses belajarnya
tidak dapat berjalan dengan baik.
3. Minat belajar
Minat merupakan kecendrungan seseorang terhadap obyek atau suatu kegiatan yang
digemari, disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian dan keaktifan berbuat.
Tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan
kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin disebabkan karena tidak
14
sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhan, dan tidak sesuai dengan
kecakapan sehingga menimbulkan masalah bagi dirinya.
b. Faktor ekstern
1. Cara guru mengajar
Metode mengajar dapat mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang
baik akan menyebabkan belajar siswa menjadi tidak baik pula. Misalnya karena guru
kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut
menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa kurang baik, sehingga
menyebabkan siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatmya
siswa menjadi malas untuk belajar sehingga pada akhirnya menimbulkan kesulitan
dalam belajar.
Hasil pra riset peneliti di SMK Negeri 1 Kendari menunjukkan bahwa masih
banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan minimal (KKM),
yaitu 20 orang untuk kelas XI AK. I, 9 orang untuk kelas XI AK II dan 1 orang
untuk kelas XI AK III. Jadi jumlah keseluruhan siswa yang tidak tuntas pada materi
persamaan dasar akuntansi, yaitu 30 orang. Bertitik tolak pada data yang ada,
15
peneliti menjadi tertarik untuk meneliti tentang “Analisis Kesulitan Belajar Siswa
dalam memahami Materi Persamaan Dasar Akuntansi Kelas XI Jurusan
Akuntansi di SMK Negeri 1 Kendari”. Untuk mengetahui tentang kesulitan-
kesulitan yang dihadapi dalam menganalisis transaksi pada materi persamaan dasar
akuntansi dan faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan tersebut.
B. Batasan Masalah
Masalah yang ada di SMK Negeri 1 Kendari sangatlah banyak, banyak sekali
yang dialami siswa dalam pembelajaran baik dalam pemahaman konsep maupun
prosedur dalam pemahaman pembelajaran akuntansi.Khususnya pada materi
Persamaan Dasar Akuntansi kebanyakan siswanya kurang memahami hal˗hal
yang berhubungan dengan materi tersebut dari pengenalan sampai dengan
perhitungannya. Untuk itu peneliti membuat kesimpulan dengan membentuk
masalah yang akan diteliti yang bertujuan untuk memfokuskan permasalahan pada
penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini berjudul pada Analisis
Kesulitan Belajar Siswa dalam memahami Materi Persamaan Dasar Akuntansi
Kelas XI Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 1 Kendari”
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apa kesulitan yang dialami siswa dalam memahami konsep belajar Akuntansi
dalam pokok bahasan Persamaan Dasar Akuntansi dikelas XI Akuntansi SMK
Negeri 1 Kendari?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam memahami
konsep belajar Akuntansi dalam pokok bahasan Persamaan Dasar Akuntansi
dikelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Kendari?
3. Apa saja upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan belajar siswa
dalam memahami konsep belajar Akuntansi pada pokok bahasan Persamaan
Dasar Akuntansi dikelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Kendari?
16
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kesulitan˗kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam memahami
konsep belajar Akuntansi dalam pokok bahasan Persamaan Dasar Akuntansi dikelas
XI Akuntansi SMK Negeri 1 Kendari
2. Untuk mengetahui faktor˗faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam
memahami konsep belajar konsep belajar Akuntansi dalam pokok bahasan
Persamaan Dasar Akuntansi dikelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Kendari
3. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan guru mengatasi kesulitan yang
dialami siswa dalam memahami konsep belajar Akuntansi pada pokok bahasan
Persamaan Dasar Akuntansi dikelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Kendari
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dengan adanya penelitian ini adalah:
Peneliti berharap agar hasil penelitian yang disusun mampu memberikan beberapa
manfaat sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi para peneliti
selanjutnya dan menjadi gambaran mengenai analisis kesulitan belajar yang
dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal materi persamaan dasar akuntansi.
hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
dalam bidang pendidikan, karena temuan yang diperoleh dari penelitian ini
adalah temuan yang telah didukung oleh kerangka teoretis dan fakta empiris
yang diuji dengan menggunakan metode ilmiah.
b. Manfaat Praktis
a) Diharapkan penelitian ini dapat di jadikan masukan bagi pihak kepala
sekolah khususnya jurusan akuntansi di SMK Negeri 1 Kendari Jurusan
Akuntansi mengenai Faktor – Faktor yang menjadi penyebab siswa
mengalami kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi pada
materi persamaan dasar akuntansi.
17
b) Bagi guru akuntansi penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan
menyelesaikan permasalahan kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran
akuntansi pada materi Persamaan dasar akuntansi
c) Bagi siswa pada umumnya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan
dalamn mengantisipasi kesulitan belajar siswa
d) Bagi Diknas pendidikan kota Kendari, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan informasi tentang kondisi aktual pembelajaran di sekolah
sehingga dapat mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan
dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas guru di kota
Kendari.
e) Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan perbandingan dalam melakukan penelitian baik di tempat yang sama
maupun di tempat lain untuk mengungkap lebih detail mengenai berbagai
aspek yang bepengaruh terhadap kesulitan belajar siswa.
F. Batasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman terhadap konsep yang dibahas
dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan
judul penelitian yang penulis ajukan, antara lain:
1. Analisis adalah ”penyelidikan terhadap suatu peristiwa yang tujuannya untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya” . Analisis yang dimaksud pada
pembahasan ini adalah penyelidikan yang dilakukan untuk melihat kesulitan
belajar siswa dalam memahami persamaan dasar akuntansi dikelas XI SMK
Negeri 1 Kendari.
2. Belajar adalah proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pemahaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
3. Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang
dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Baik bentuk
sikap, kemampuan, maupun keterampilan.
4. Persamaan dasar akuntansi adalah perhitungan yang nantinya bisa
memproyeksikan kekayaan, hutang, serta modal yang dimiliki perusahaan
18
tersebut. Seperti yang kita ketahui, prinsip umum akuntansi yang kita ketahui
adalah adanya keseimbangan (balance) antara sisi pemasukan dengan
pengeluaran atau adanya keseimbangan antara harta/liabilitas yang dimiliki oleh
perusahaan dengan kewajiban
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan ini dibagi menjadi tiga BAB, masing – masing BAB
dengan rincian sebagai berikut :
BAB I, Pendahuluan bagian bab ini terdiri dari latar belakang, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara teori dan
praktis, batasan istilah, sistematika pembahasan.
BAB II, Kajian teori yang terdiri dari landasan teori, Penelitian Terdahulu,
Kerangka Berpikir dan Asumsi & Hipotesis Penelitian
BAB III metode penelitian dimana peneliti memberikan sub-sub yang terdiri
dari tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, sumber data, instrument
pengumpulan data, tekhnik pengecekan keabsahan data, dan tekhnik analisis data.
BAB IV, yang terdiri dari dua bagian yaitu hasil penelitian dan analisa
data deskriftif.
BAB V, terdiri dari kesimpulan dan saran.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Pembelajaran Akuntansi di SMK
a. Pengertian Pembelajaran
21
keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari suatu
keadaan.
Sedangkan akuntansi menurut American Accounting Association adalah
sebagai suatu proses pengidentfikasian, pengukuran, dan penyampaian informasi
ekonomi yang memungkinkan dilakukannya penilaian dan keputusan yang tepat
bagi para pemakai informasi tersebut.
Pembelajaran akuntansi (dalam Diah, 2012) adalah proses membuat orang
belajar atau rangkaian kejadian yang mempengaruhi siswa sehingga proses
belajarnya dapat berlangsung mudah untuk menyampaikan sekumpulan materi
bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan akuntansi yang akan dibelajarkan kepada
peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu
Dapat disimpulkan pembelajaran akuntansi adalah proses membuat
orang belajar atau rangkaian kejadian yang mempengaruhi siswa sehingga
proses belajarnya dapat berlangsung mudah untuk menyampaikan
sekumpulan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan akuntansi
yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui
metode dan pendekatan tertentu. Mata Pelajaran Akuntansi merupakan
bagian dari mata pelajaran produktif, di SMK Negeri 1 Kendari yang
diajarkan sesuai dengan Kriteria Ketentuan Minimal yang tercantum dalam
Kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan kondisi SMA Negeri 1 Kendari
Tahun Ajaran 2021/2022
22
d. Menyajikan suatu informasi tentang suatu perubahan di berbagai sumber
ekonomi perusahaan, baik itu aset, hutang, ataupun modal.
e. Menyediakan suatu informasi lainnya yang terkait dengan laporan keuangan
untuk membantu para pengguna laporan tersebut.
Secara khusus, tujuan akuntansi ialah untuk menyediakan suatu informasi dalam
bentuk laporan yang dapat membawa posisi keuangan, hasil usaha, serta suatu
perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU) atau Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP).
Tujuan akuntansi secara kualitatif meliputi beberapa hal sebagai berikut ini:
23
2. Pembelajaran Akuntansi bertahap, yang dimaksudkan disini adalah
pembelajaran Akuntansi yang dimulai dari hal yang konkret menuju hal yang
abstrak, atau dari konsep-konsep yang sedehana menuju konsep yang lebih sulit.
3. Pembelajaran Akuntansi menggunakan metode induktif, yaitu metode yang
menerapkan proses berrpikir yang berlangsung dari kejadian khusus menuju
umum.
4. Pembelajaran Akuntansi menganut kebenaran konsistensi, artinya tidak ada
pertentangan antara kebenaran yang satu dengan yang lain, atau dengan kata lain
suatu pertanyaan dianggap benar apabila didasarkan atas pertanyaan-pertanyaan
terdahulu yang diterima kebenarannya.
5. Pembelajaran Akuntansi hendaknya bermakna, yaitu cara pengajaran materi
pembelajaran yang mengutamakan pengertian daripada hafalan.
24
pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran,
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam membantu usaha belajar siswa,
mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan merencanakan bahan ajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu
kondisi dimana adanya hambatan dan gangguan dalam proses belajar yang
ditandai adanya kesenjangan dalam pencapaian hasil belajar.
27
a. Faktor-Faktor Intern
“Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Peserta didiklah yang
menentukan terjadi atau tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar peserta
didik menghadapi masalah-masalah secara intern. Jika peserta didik tidak
dapat mengatasinya, maka ia tidak belajar dengan baik” (Dimyati dan
Mudjiono, 2009:238). Faktor-faktor intern yang mempengaruhi kesulitan
belajar sebagi berikut:
1. Faktor fisiologis
Faktor fisiologis ini merupakan faktor yang bersifat fisik atau jasmaniah.
Menurut Slameto (2003:54-55) faktor yang bersifat jasmaniah yaitu:
a. Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah
pusing, ngantuk jika badannya lemah. Menurut Mahmud (2010:95) kondisi
organ tubuh yang lemah , dapat menurunkan kualitas daya cipta sehingga,
matapelajaran kurang bahkan tidak berbekas. Hal ini dikarenakan saraf otak
tidak mampu bekerja secara optimal memproses, mengelola,
menginterpretasi dan mengorganisasi bahan pelajaran melalui indranya.
b. Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sessuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat tubuh tersebut akan
mempengaruhi belajar peserta didik. Peserta didik yang cacat akan
mengalami kesulitan dalam belajarnya.Menurut Ahmadi dan Supriyono
(2004:80) cacat tubuh dibedakan atas:
1) Cacat tubuh yang ringan seperti kurang pendengaran, kurang
penglihatan, gangguan psikomotor.
2) Cacat tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, bisu, hilang tangan dan
kakinya.
2Faktor Psikologis
28
Faktor psikologis ini merupakan faktor yang bersifat rohani.
“Sebagaimana yang kita ketahui bahwa belajar tentunya memerlukan
sebuah kesiapan, ketenangan, dan rasa aman” (Yamin, 2011:248). Jika
hal tersebut tidak ada pada peserta didik maka materi yang dipelajari
akan sulit diterima. Menurut Slameto (2003, 55-59) ada tujuh faktor yang
tergolong kedalam faktor psikologis yaitu sebagai berikut:
a. Intelegensi
Semua psikolog hampir sepakat bahwa tingkat kecerdasan otak menentukan
tingkat keberhasilan belajar. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap
kemajuan belajar. Peserta didik yang mempunyai tingkat intelegensi yang
tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi
yang rendah.
b. Perhatian
Untuk hasil belajar yang baik, maka peserta didik harus mempunyai
perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak
menjadi perhatian peserta didik, maka timbullah kebosanan sehingga ia
tidak lagi suka belajar.
c. Minat
Tidak adanya minat peserta didik terhadap suatu pelajaran akan
menimbulkan kesulitan belajar. Karena minat merupakan kecenderungan
yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
d. Bakat
Bakat adalah potensi/ kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Jika bahan
pelajaran yang dipelajari peserta didik sesuai dengan bakatnya, maka hasil
belajarnya lebih baik karena biasanya seseorang akan lebih rajin dan giat jika
yang dipelajari itu sesuai dengan bakatnya.
e. Motif
Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika peserta
didik tidak memiliki motif didalam belajar maka tujuan dari pembelajaran
tidak akan tercapai. Dengan tidak tercapainya tujuan pembelajaran
menandakan peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar.
b. Kematangan
29
Kematangan adalah suatu tingkat/ fase dalam pertumbuhan seseorang,
dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
Belajar akan lebih berhasil jika peserta didik sudah siap (matang).
c. Kesiapan
Kesiapan adalah ketersediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan
itu perlu diperhatikan dalam belajar, karena jika peserta didik belajar dan
padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajranya akan lebih baik.
b. Faktor-Faktor Ekstern
Seperti faktor intern, faktor ekstern juga terdiri atas dua macam, yaitu faktor
sosial dan nonsosial.
1. Faktor Sosial
30
“Faktor sosial adalah faktor manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada
(hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir”
(Suryabrata, 2007:234).
Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004:85-93) yang termasuk dalam faktor ini
antara lain
a. Keluarga
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama. Tetapi bisa
juga menjadi faktor penyebab kesulitan belajar.
1. Cara mendidik anak
Orang tua yang tidak /kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya,
mungkin acuh tak acuh, tidak memperhatikan kemajuan belajar anak-
anaknya, orang tua yang bersifat kejam, otoriter atau terlalu memanjakan
anaknya akan menimbulkan mental yang tidak sehat bagi anak. Semua itu
akan menyebabkan anak kesulitan dalam belajarnya.
2. Hubungan Orang Tua dan Anak
Yang dimaksud hubungan adalah berupa kasih sayang penuh pengertian
ataupun kebencian sikap keras, acuh tak acuh, memanjakan dll. Kasih
sayang dari orang tua kepada anak-anak menimbulkan mental yang sehat
bagi anak. Kurangnya kasih sayang akan menimbulkan
emosional insecurity. Demikian juga dengan sikap keras, kejam, acuh tak
acuh akan menyebabkan hal yang serupa.
3. Contoh/ Bimbingan dari Orang Tua
Orang tua merupakan contoh terdekat dari anak-anaknya segala yang
diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya.
4. Suasana Rumah / Keluarga
Suasana keluarga yang sangat ramai/gaduh, tidak mungkin anak dapat
belajar dengan baik. Anak akan terganggu konsentrasinya, sehingga sukar
untuk belajar.
5. Keadaan Ekonomi Keluarga
1) Ekonomi yang kurang/miskin, keadaan ini akan menimbulkan
kurangnya alat-alat belajar, kurangnya biaya yang disediakan oleh orang
31
tua, tidak mempunyai tempat belajar yang baik. Semua hal tersebut akan
menghambat kemajuan belajar anak.
2) Ekonomi yang Berlebihan / kaya, dimana ekonomi keluarga berlimpah
ruah. Mereka akan segan belajar karena ia terlalu banyak bersenang-
senang, dimanjakan orang tuanya akibatnya anak kurang dapat
memusatkan perhatiannya kepada belajar. Keadaan seperti ini akan
menghambat kemajuan belajar.
b. Guru
Guru dapat menjadi sebab kesulitan belajar apabila:
1. Guru tidak kualified, baik dalam pengambilan metode yang digunakan atau
dalam mata pelajaran yang dipegangnya.
2. Hubungan guru dengan murid yang kurang baik
3. Guru menuntut standar pelajaran diatas kemampuan anak
4. Guru tidak memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan belajar.
Misalnya dalam bakat, minat, sifat, kebutuhan anak-anak dan sebagainya.
Metode mengajar guru yang dapat menimbulkan kesulitan belajar, antara lain:
1) Metode mengajar tidak menarik, kemungkinan materinya tinggi atau tidak
menguasai bahan.
2) Guru hanya menggunakan satu metode saja dan tidak bervariasi.
3) Guru dalam mengajar tidak menggunakan alat peraga.
4) Metode mengajar yang meneybabkan peserta didik pasif, sehingga peserta
didik tidak ada aktivitas.
c. Teman Bergaul
Teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa
anak. Apabila anak suka bergaul dengan mereka yang tidak sekolah, maka ia
akan malas belajar, sebab cara hidup anak yang bersekolah berlainan dengan
anak yang tidak bersekolah
d. Kehidupan Masyarakat / tetangga
Kondisi masyarakat dilingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-
anak penganggur sangat mempengaruhi aktivitas belajar. Paling tidak
seorang peserta didik akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman
belajar atau berdiskusi.
32
2. Faktor Nonsosial
Ada beberapa faktor nonsosial yang menyebabkan kesulitan belajar yaitu:
a. Alat Pelajaran
Alat pelajaran yang kuarang lengkap membuat penyajian pelajaran yang
tidak baik. Terutama pelajaran yang bersifat praktikum, kurangnya alat
laboratorium akan banyak menimbulkan kesulitan dalam belajar.
b. Kondisi Gedung
Ruang kelas / tempat belajar anak harus memenuhi syarat kesehatan seperti:
1) Ruangan harus berjendela, ventilasi cukup, udara segar dapat masuk
ruangan, sinar dapat menerangi ruangan.
2) Dinding harus bersih, putih, tidak terlihat kotor.
3) Lantai tidak becek, licin atau kotor.
4) Keadaan gedung jauh dari tempat keramaian sehingga anak mudak
konsentrasi dalam belajarnya Apabila beberapa hal tersebut tidak
terpenuhi misalnya gedung dekat keramaian, ruangan gelap, lantai basah,
ruangan sempit, maka situasi belajar akan kurang baik.
c. Kurikulum
Kurikulum yang kurang baik misalnya:
1) Bahan-bahannya terlalu tinggi
2) Pembagian bahan yang tidak seimbang
3) Adanya pendataan materi
Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak akan membawa kesuksesan
dalam belajar.
33
kendali. Lebih-lebih lagi gurunya kurang disiplin akan banyak mengalami
hambatan dalam belajar.
e. Media Massa
Media massa meliputi: bioskop, TV, surat kabar, majalah, buku-buku komik
yang ada disekeliling tempat tinggal kita. Hal-hal ini akan menghambat
belajar apabila terlalu banyak waktu yang dipergunakan untuk itu hingga
akan lupa tugasnya belajar.
Belajar akuntansi berbeda dengan belajar matapelajarn yang lain karena didalam
belajar akuntansi membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan keterampilan dalam bentuk
latihan yang kontinyu. Belajar akuntansi boleh dikatakan tidak sesulit belajar ilmu pasti,
tetapi kenyataan dilapangan banyak siswa yang merasa kesulitan dalam belajar
akuntansi terbukti dengan hasil belajar yang masih rendah (Marnoko, 2010:371). Hasil
belajar yang rendah tersebut tentunya disebabkan oleh banyak faktor. Berdasarkan hasil
34
penelitian Maas (2004:48) faktor-faktor yang mempengaruhi peserta didik mengalami
kesulitan belajar akuntansi yaitu :
1) Fasilitas yang belum mencukupi terutama buku-buku literatur atau buku paket
akuntansi yang tersedia diperpustakaan sekolah dan banyak peserta didik yang tidak
mempunyai alat hitung kalkulator.
2) Peserta didik kurang dapat menguasai materi pelajaran akuntansi karena peserta
didik menganggap masih pelajaran yang baru.
3) Kurangnya motivasi atau tidak mengetahui bagaimana metode atau cara belajar yang
efisien.
35
motivasi dan minat peserta didik, kebiasaan belajar peserta didik yang kurang baik,
guru yang kurang kompeten dalam penyampaian materi pelajaran, peserta didik
kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi didalam kelas karena
metode guru yang mengajar kurang bervariasi atau monoton dan daya serap peserta
didik yang kurang baik terhadap materi akuntansi.
37
a) Aset lancar
b) Kas
c) Piutang
d) Biaya Dibayar Dimuka
e) Aset Tetap
f) Kendaraan
g) Bangunan
h) Aset Tak Berwujud
i) Goodwill
j) Hak cipta
k) Paten
38
f) Pendapatan diterima dimuka
c. Ekuitas
Ekuitas mewakili porsi aset perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham atau
mitra. Dengan kata lain, pemegang saham atau mitra memiliki sisa aset setelah
semua kewajiban dilunasi. Pemilik dapat meningkatkan bagian kepemilikan mereka
dengan menyumbangkan uang kepada perusahaan atau mengurangi ekuitas dengan
menarik dana perusahaan. Demikian juga, pendapatan meningkatkan ekuitas
sementara biaya menurunkan ekuitas (Melda, S., Nadilla, T., Ramadhan, R.,
Iskandar, I., Ridha, A., & Puspita, D., 2020). Berikut adalah beberapa akun ekuitas
umum:
a. Modal pemilik
b. Penarikan dana pemilik
c. Pinjaman karyawan
d. Pendapatan diterima dimuka
e. Saham biasa
f. Modal disetor
HARTA = MODAL
40
B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
42
C. KERANGKA BERPIKIR
a) Faktor Siswa
Faktor siswa ini meliputi banyak hal, seperti intelegensi,
keterampilan dan ketelitian. Kecerdasan atau intelegensi merupakan
faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa,
karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi
iteligensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut
meraih sukses dalam belajar. sebaliknya, semakin rendah tingkat
intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan
belajar. intelegensi ini dapat mempengaruhi faktor lainnya seperti
keterampilan dan ketelitian siswa.
b) Faktor guru
Pada faktor guru tersebut yang perlu mendapat penelitian
adalah keterampilan mengajar, metode yang tepat dalam mengelola
tahapan pembelajaran. didalam interaksi belajar mengajar guru harus
memiliki keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran,
memanfaatkan metode, memanfatkan media dan mengalokasikan
waktu untuk mengkomunikasikan tindakan mengajarnya demi
tercapainya tujuan pembelajaran disekolah.
c) Faktor Materi
Materi atau hal yang dipelajari, ikut menentukan proses dan
hasil belajar. contohnya seperti belajar pengetahuan dan belajar sikap
atau keterampilan akan menentukan perbedaan proses belajar. Sesuai
dengan beberapa faktor yang telah disebutkan diatas, maka faktor-
faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor intern dan faktor
ekstern. faktor intern penyebab kesulitan belajar antara lain yaitu
43
faktor siswa yang meliputi intelegensi, keterampilan dan ketelitian.
Kemudian faktor lainnya adalah faktor ekstren, yaitu meliputi guru
dan materi pelajaran. berdasarkan kajian teori diatas, maka kerangka
berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Keterangan:
Berdasarkan kerangka diatas, dapat diketahui bahwa
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa XI Akuntansi SMK
NEGERI 1 KENDARI pada materi persamaan dasar akuntansi
antara lain:
(1) Menganalisis data transaksi jurnal penyesuaian
(2) Menetukan nama akun jurnal penyesuaian
(3) Menggolongkan akun antara debet dan kredit, dan
(4) Menghitung data transaksi jurnal penyesuaian.
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
45
C. Jenis Penelitian
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengunakan data kualitatif (berbentuk
data, kalimat, skema dan gambar). Metode deskiptif memusatkan perhatian pada
masalah aktual sebagaimana adanya penelitian berlangsung. Melalui penelitian
deskriptif, penelitian berusaha mendeskipsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi
pusat perhatian tampa memberikan pelakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.
Melalui penelitian kualitatif ini, peneliti bisa mendengar dan melihat narasumber
berbicara dengan sebenarnya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam
penelitia. Selain itu, alasan peneliti memilih pendekatan kualitatif adalah agar
peneliti dapat mengumpulkan data yang lebih akurat dan sesuai dengan kejadian
yang sebenarnya dilapangan
D. Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu sumber data primer dan data
sekunder. Dalam penelitian lapangan, sumber data primer adalah pelaku dan
pihak˗pihak yang terlihat langsung dengan objek penelitian, sedangkan sumber data
sekunder adalah pihak˗pihak yang mengetahui tentang keberadaan subjek dan objek
penelitian atau yang terlibat secara tidak langsung dengan masalah penelitian.
1. Sumber data primer adalah siswa/i jurusan akuntansi Kendari yang berjumlah
33 orang.
2. Sumber data skunder adalah guru bidang studi Akuntansi, serta buku˗buku
referensi yang berkenaan dengan masalah penelitian ini.
46
berbentuk esai (uraian) yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk
menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan
alasan dan bentuk lain yang sejenis dengan tuntutan pertanyaan dengan
menggunakan kata˗kata sendiri. Sesuai dengan permasalahan penelitian ini
maka tes yang dilakukan pada penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk
essay(uraian). Tes dalam soal ini merupkan materi Persamaan dasar akuntansi.
Tes diberikan untuk menguji kesulitan siswa ini sebanyak 10 soal dengan
menggunakan soal sederhana. Tes tersebut digunakan untuk melihat
kemampuan siswa dan kesulitan yang dihadapi siswa ketika menjawab soal
yang diberikan. Kriteria penskroran yang digunakan adalah 0,8,6,5 dan 10
seperti yang terlihat pada tabel berikut:
Tabel.1
Penskoran Soal
Skor Keterangan
47
soal
2. Wawancara
49
program SPSS.
2. Uji Realibilitas Tes
Uji realibilitas instrument soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rumus Cronchbach’s Alpha menggunakan program SPSS diperoleh hasil r11 =
0,794 dikonsultasikan dengan nilai rtabel 0,443 karena r11 > rtabel maka dapat
disimpulkan semua butir soal tersebut reliabel dengan kriteria tinggi.
Reliability Statistics
Cronbac
h's
N of
Alpha
Items
.794 10
N(SMaks − SMin)
Keterangan :
DP = Daya pembeda.
A = Jumlah skor kelompok atas.
B = Jumlah skor kelompok bawah.
N = Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah.
SMaks = Skor tertinggi setiap soal.
SMin = Skor terendah setiap soal.
Klasifikasi daya pembeda soal sebagai berikut
:
DP ≤ 0,00 = Jelek sekali
50
0.00 < DP ≤ 0,20 = Jelek
0,20 < DP ≤ 0,04 = Cukup
0,40< DP ≤ 0,70 = Baik
0,70< DP ≤ 1,00 = Sangat baik
Tabel 3.4
Hasil Uji Coba Daya Pembeda Soal
𝑩𝑨 𝑩𝑩
Nomor 𝑫= – Kriteria
Item 𝑱𝑨 𝑱𝑩
84 82
𝐷= − = 0,2
1 10 10 Cukup
90 74
𝐷= − = 1,6
2 10 10 Sangat Baik
78 74
𝐷= − = 0,4
3 10 10 Baik
84 62
𝐷= − = 2,2
4 10 10 Sangat Baik
𝐷 = 82 − 74 = 0,8
5 10 10 Sangat Baik
𝐷 = 70 − 64 = 0,6
6 10 10 Baik
𝐷 = 78 − 52 = 2,6
7 10 10 Sangat Baik
𝐷 = 70 − 54 = 1,6
8 10 10 Sangat Baik
𝐷 = 68 − 48 = 2
9 10 10 Sangat Baik
𝐷 = 52 − 32 = 2,3
10 10 10 Sangat Baik
51
4. Uji Tingkat kesukaran
2N(SMaks − SMin)
Keterangan :
TK = Tingkat kesukaran.
A = Jumlah skor kelompok atas.
B = Jumlah skor kelompok bawah.
N = Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah.
SMaks = Skor tertinggi setiap soal.
SMin = Skor terendah setiap soal.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis tingkat kesukaran butir soal adalah :
Tabel 3.5
Hasil Uji Coba Taraf Kesukaran Tes
No Indeks
Subjek A B 𝑺𝒎𝒂𝒌𝒔 𝑺𝒎𝒊𝒏 N Kesukaran Kategori
1 84 82 10 6 20 0,575 Sedang
2 90 74 10 4 20 0,7 Sedang
3 78 74 10 4 20 0,6 Sedang
4 84 62 10 4 20 0,55 Sedang
5 82 74 10 6 20 0,45 Sedang
6 70 64 10 4 20 0,45 Sedang
7 78 52 10 4 20 0,416 Sedang
8 70 54 10 4 20 0,366 Sedang
9 68 48 10 0 20 0,68 Sedang
10 542 32 8 0 20 0,694 Sedang
52
G. Tekhnik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles and
Huberman dalam Sugiyono, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,sehingga
Pengumpulan
Penyajian Data
Data
Reduksi Kesimpulan-Kesimpulan
Penarikan/Verifikasi
53
pada tercapainya tujuan penelitian. Pada jenjang ini data yang diperoleh
telah dikategorisasi lalu disajikan ke dalam bentuk narasi dengan maksud
untuk menginterpretasi data secara sistematis kemudian dianalisis dan
ditarik kesimpulan.
3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan data dalam penelitian kualitatif adalah merupakan
temuan baru yang sebelumnya pernah ada. Temuan data berupa deskripsi
atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas., dapat berupa hubungan kausal
atau interaktif, hipotesis atau teori.
H. Keabsahan Data
Ada empat kriteria yang digunakan sebagai teknik pemeriksaan untuk
menetapkan keabsahan data penelitian kualitatif, yaitu derajat kepercayaan
(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability),
dan kepastian (confirmability).
a. Uji Credibility
Uji credibility data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dapat dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman, analisis kasus
negatif, dan member check, sehingga tingkat kepercayaan penemuannya
dapat dicapai.
Ada empat kriteria yang digunakan sebagai teknik pemeriksaan untuk
54
menetapkan keabsahan data penelitian kualitatif, yaitu derajat kepercayaan
(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability),
dan kepastian (confirmability).
b. Uji Credibility
Uji credibility data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dapat dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman, analisis kasus
negatif, dan member check, sehingga tingkat kepercayaan penemuannya
dapat dicapai.
c. Uji Dependability
Uji dependability atau disebut juga dengan reliabilitas dalam penelitian
kuantitatif. Penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat
mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Uji dependability dilakukan
dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian
1. Uji Confirmability
Uji confirmability dalam penelitian kualitatif yaitu ketika hasil
penelitian telah disepakati oleh banyak orang. Menguji confirmability berarti
menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil
penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka
penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmabiliti. Penelitian ini
untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan uji kredibilitas dengan
teknik pemeriksaan data yang dipakai adalah teknik triangulasi. Wiliam
Wiersma dalam Sugiyono menjelaskan bahwa triangulasi merupakan cara
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu. Terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi
waktu. Pada Penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik.
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1
Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Siswa
Interval 𝒇𝒊 𝒙𝒊
46 – 51 2 48,5
52 – 57 5 54,5
58 – 63 8 60,5
64 – 69 1 66,5
70 – 75 11 72,5
76 – 81 4 78,5
82 – 87 2 84,5
Jumlah 33 465,5
56
Dibawah ini ditunjukkan data Statistik dari hasil belajar siswa materi
Tabel 4.2
Rangkuman Statistik
Hasil belajar Persamaan Dasar Akuntansi
No Deskripsi Nilai
1 Skor Tinggi 84
2 Skor Rendah 46
3 Mean 66,68
4 Median 66,5
5 Modus 66,5
6 Simpangan Baku 8,906
7 Variansi 31,5070875
cenderung memusat ke nilai 66,5. Dari simpangan baku dan variansi dapat
Tabel 4.3
Banyak Siswa Menjawab Benar dan Salah
No Benar Salah
1 27 6
2 22 11
3 13 20
4 15 18
5 11 22
6 15 18
7 9 24
8 11 22
9 7 26
10 5 28
Dari tabel diatas yang paling banyak salah adalah 7,9 dan 10. Pada
soal nomor 7 yang menjawab salah sebanyak 24 orang dan soal nomor 9
siswa yang menjawab salah 26 orang, pada soal 7 dan 9 dibuat untuk mencari
57
Rumus persamaan dasar akuntansi dan soal nomor 10 yang menjawab salah
sebanyak 28 orang, pada soal dibentuk dalam cerita dan menentukan jurna3.
Untuk mengetahui alasan siswa melakukan kesalah dalam menjawab
soal no 7, 9 dan 10 peneliti melakukan wawancara terhadap siswa-siswa yang
menjawab soal tersebut salah atau kurang sempurna.
Berikut Dari hasil wawancara dengan siswa yang melakukan
kesalahan dalam menjawab soal dan hasil tes yang yang telah peneliti terima
kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal tersebut adalah:
1. Siwa sulit memahami maksud dari soal yang diberikan dalam
menyelesaikan soal. Maksudnya siswa mampu membaca semua kata
dalam soal namun belum bisa menentukan rumus mana yang dipakai untuk
menyelesaikan soal.
2. Ada juga siswa yang beranggapan materi persamaan dasar akuntansi sulit
karna tidak mampu menghafalkan atau mengingat rumusnya dan siswa
kesulitan dalam menentukan satuan.
3. Siswa kesulitan menentukan jurna3 yang harus digunakan.
Adapula sebahagian siswa yang mampu memahami soal tapi tidak mampu
mentranformasikannya yaitu menentukan rumus yang harus digunakan
dalam menyelesaikan soal tersebut, terlihat dari cara belajar siswa yang
hanya menghafalkan rumus tidak dengan memahami rumus dan itu
menyebabkan siswa cepat lupa sehingga itu menyebabkan siswa tidak
mampu menyelesaikan soal materi persamaan dasar akuntansi.
4. Motivasi siswa dalam belajar pengajaran persamaan dasar akuntansi sangat
rendah karena mereka kurang memperhatikan pelajaran saat pembelajaran
akuntansi berlangsung.
5. Selain itu masih banyak juga siswa yang beranggapan bahwa pembelajaran
akuntansi itu tidak disukai, membosankan hal inilah yang menjadikan
siswa tidak bersemangat dalam belajar akuntansi. Ketika pembelajaran
berlangsung siswa lebih suka permisi keluar masuk ruangan denangan
alasan kekamar mandi dari pada belajar akuntansi
6. Ada juga siswa yang mengatakan kesulitan belajarnya diakibatkan dari
susasana dalam belajar yang terlalu ribut, sering diganggu teman
sebangkunya dan kurang mengulangi pelajaran dirumah sehingga
58
pelajaran sebelumnya sering lupa.
Setelah mengetahui alasan siswa melakukan kesulitan dalam
memahami dan menjawab soal materi persamaan dasar akuntansi yang
berfokuskan pada dasar akuntansi peneliti melakukan wawancara kepada
guru akuntansi yang bersangkutan untuk mengetahui mengapa siswa
melakukan kesalahan dalam menjawab soal tentang persamaan dasar
akuntansi. Dari hasil wawancara dengan guru akuntansi peneliti
menyimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menjawab karena:
1. Siswa tidak memahami bentuk soal yang harus diterjemahkan kedalam
kalimat akuntansi dan mereka tidak memahami rumus yang mana akan
dipakai dalam soal tersebut. Hal ini disebabkan kemampuan siswa dalam
membaca dan memahami kalimat masih kurang. Disinilah siswa dituntut
untuk memahami bahasa agar dapat menentukan, memahami dan
menghapal rumus mana yang dipakai.
2. Kesulitan siswa dalam penyelesaian soal akuntansi. Dan kesulitan siswa
dalam menetukan jurna3 yang harus digunakan. Kemampuan siswa hanya
terpaku pada contoh-contoh yang diberikan oleh guru sehingga jika soal
yang diberikan sedikit berubah siswa tidak dapat menjawabnya.
59
B. Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian siswa mengalami kesulitan belajar dalam
pemahaman persamaan dasar akuntansi yang mana nilai siswa cenderung
66,5 yang berarti nilai siswa berada dibawah KKM yakni ≥75. Kesulitan
belajar dalam memahami konsep itu memang selalu ada dalam setiap
pembelajaran dikarenakan tingkat pemahaman siswa yang berbeda-beda.
Adapun bagian- bagian kesulitan dalam memahami konsep yang dihadapai
siswa dalam menyelesaikan soal akuntansi yaitu: kesulitan dalam memahami
soal berbentuk cerita, kesulitan dalam menentukan dan mengingat rumus
mana yang akan dipakai, dan kesulitan dalam mengubah satuannya.
Secara umum ada tiga tahapan pokok yang terdapat pada tahap
mengajar yaitu: tahap pemula (praintruksional), tahap pengajaran
60
(intruksional), dan tahap penilaian atau tahap lanjut. Tahap pra intuksional
dapat dilakukan seperti: mananyakan kehadiran siswa, menanyakan sampai
dimana pembahasan sebelumnya, menanyakan pembelajaran yang sudah
dipelajari sebelumnya, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi sebelumnya yang belum dipahamai.
C. Keterbatasan Penelitian
Seluruh hasil kegiatan penelitian dalam penilaian ini telah
dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang sudah ditetapkan dalam
metode penelitian, hal ini dimaksud agar hasil yang diperoleh benar-banar
objektif dan sistematis. Namun peneliti berusaha agar keterbatasan ini tidak
sampai mengurangi makna dari hasil penelitian yang telah diperoleh.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti:
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, kondisi tempat belajar, metode
pembelajaran.
3. Upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep
Persamaan dasar akuntansi adalah mengenali siswa yang mengalami kesulitan
belajar akuntansi, mengenai tingkah laku siswa yang mengalami kesulitan
belajar akuntansi, memberikan tes untuk memperoleh data tentang kesulitan
belajar atau permasalahan yang dihadapinya, membuat kelompok belajar
dengan teman-teman, mengadakan bimbingan kelompok atau individual,
mengadakan program perbaikan(remedial).
62
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan peneliti, maka yang menjadi saran peneliti dalam hal
ini adalah:
1. Kepada Guru SMK NEGERI 1 KENDARI umumnya dan khususnya guru
akuntansi disarankan agar dalam proses pembelajaran menggunakan media yang
sesuai dengan materi pelajaran agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik,
memberi motivasi kepada siswa agar dalam belajar akuntansi siswa tidak jenuh
atau bosan, berinterakasi dengan siswa sehingga apabila siswa kurang
memahami pembelajaran tidak merasa canggung atau takut untuk bertanya. Dan
dalam proses pembelajarannya hendaknya guru:
a. Lebih banyak memberikan contoh soal kepada siswa khususnya soal
akuntansi.
b. Memberikan tugas rumah kepada siswa disetiap akhir pembelajaran agar
siswa terlatih dalam menyelesaikan soal sehingga kesulitan siswa teratasi.
c. Membentuk kelompok belajar agar siswa dapat berdiskusi untuk
menyelesaikan soal-soal yang belum dipahami.
2. Bagi siswa, diharapkan untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap soal
yang berbentuk cerita khususnya materi persamaan dasar akuntansi berusaha
mengetahui rumus dan memahaminya. Rajinlah mengulang kembali pelajaran
yang sudah dipelajari agar mempertajam daya ingat pada pelajaran. Lebih
terbukalah terhadap guru dalam proses belajar.
3. Bagi kepala sekolah, agar memperhatikan segala yang berkaitan dengan kualitas
sekolah dengan menyediakan sarana prasarana, terutama buku panduan tentang
media dan alat pembelajaran yang dibutuhkan dalam menunjang pembelajaran.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan peneliti yang lebih
mendalam dan dengan sumber yang lebih luas, baik pada materi syang lain
maupun pada mata pelajaran yang lain.
63
Lampiran I
SURAT VALIDASI
Menerangkan bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dwi Putriani Nasution, M.Pd.
Pekerjaan : Dosen
Telah memberikan pengamatan dan masukan terhadap instrument tes
penelitian, untuk kelengkapan penelitian yang berjudul :
Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam memahami Materi Persamaan
Dasar Akuntansi Kelas XI Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 1 Kendari”
2.
3.
64
LEMBAR VALIDISI TES PADA MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
A. Petunjuk
1. Berilah tanda cek (√) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut pendapat
Bapak/ Ibu.
Dengan keterangan :
a. Validasi isi
V = Valid
VR = Valid dengan revisi
TV = Tidak Valid
b. Bahasa dan Penilaian
DP = Dapat dipahami
KDP = Kurang dapat dipahami
TDP = Tidak dapat dipahami
c. Kesimpulan
TR = Dapat digunakan tanpa revisi
RK = Dapat digunakan dengan
revisi PK = Tidak dapat digunakan
2. Bila ada beberapa hal yang perlu direvisi, mohon menuliskan butir-butir
revisi secara langsung pada tempat yang telah disediakan dalam naskah ini.
65
Penilaian Terhadap Validasi Isi, Bahasa dan Penulisan Soal, serta
Kesimpulan
Bahasa dan
Validitas Isi Kesimpulan
No Penulisan Soal
Soal V VR TV DP KDP TDP TR RK PK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kementar dan saran perbaikan.
Catatan:
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
66
Lampiran II
PEDOMAN WAWANCARA
67
WAWANCARA DENGAN PESERTA DIDIK
68
TEST
Mata Pelajaran : Akuntansi
Pokok Bahasan : Persamaan
dasar akuntansi
Nama :
Kelas :
A. Petunjuk Pengisian
69
3. PT Cerdas Pintar Milenia Utama membeli kendaraan operasional seharga Rp
250.000.000. Umur ekonomis kendaraan 8 (delapan) tahun, dengan estimasi
nilai sisa adalah sebesar Rp 50.000.000. Hitung nilai penyusutan kendaraan
periode bulanan, dan lakukan pencatatan jurnal sesuai dengan persamaan
dasar akuntansi debit kredit.
Kas = Rp 65.000.000
Persediaan = Rp 10.000.000
Piutang usaha = Rp 5.000.000
Utang usaha = Rp 7.500.000
5. PT Titon Joyo Manufacturing Industry merupakan perusahaan yang
memproduksi aneka bahan kimia kebutuhan proyek. Lakukan analisis dan
pencatatan jurnal berdasarkan prinsip debit kredit atas transaksi yang
dilakukan perusahaan sebagai berikut: Pembelian bahan baku (raw material)
senilai Rp 6.300.000 dan bahan pendukung sebesar Rp 3.250.750.
Pembayaran dilakukan secara tunai, sehingga perusahaan memperoleh diskon
atau potongan harga sebesar 10% untuk masing-masing pembelian.
6. Informasi keuangan yang terkait dengan Hans Home Industry, yakni sebuah
perusahaan perseorangan yang fokus pada pelatihan industri kecil dan
menengah, untuk bulan yang berakhir pada 31 Januari 2022 adalah sebagai
berikut:
70
7. Pada tanggal 13 Maret 202x. Kursus Akuntansi Surabaya mengajukan
penawaran atas sebidang tanah senilai Rp 125.000.000. Harga yang
ditawarkan oleh pemiliknya adalah Rp 150.000.000. Pada tanggal 20 Maret
202x, kedua pihak sepakat pada harga Rp 127.500.000. Atas kesepakatan
harga tersebut Kursus Akuntansi Surabaya membayar DP (Down Payment)
sebesar Rp 50.000.000. Berapakah harga yang harus dicatat oleh Kursus
Akuntansi Surabaya atas tanah tersebut?
8. Teguh Kokoh Saputro merupakan pendiri, pemilik dan pengelola perusahaan
manufaktur yang memproduksi peralatan industri beton. Hitung dan catat
transaksi pembelian raw material dengan potongan harga serta include pajak.
Nilai pembelian senilai Rp 12.000.000. Pembayaran dilakukan 2 hari setelah
transaksi pembelian, sehingga masih mendapat potongan harga 10% sesuai
kesepakatan.
9. Sebuah perusahaan dagang yang mendistribusikan produk-produk teknologi
pengolahan gula industri membuat program CSR berupa pemberian santunan
untuk anak-anak yatim piatu dan miskin di lingkungan perusahaan.
Perusahaan memberikan 1000 paket sumbangan senilai Rp 100.000.000.
Apakah pos-pos yang terpengaruh dengan program pemberian CSR tersebut?
Bagaimana cara membuat jurnal umum untuk mencatat aktivitas tersebut?
10. Pos apakah dari data keuangan atau operasional yang timbul baik di laporan
laba rugi ataupun laporan posisi keuangan, income statement maupun laporan
perubahan ekuitas pemilik, serta neraca dengan cash flow
statement atau laporan arus kas?
KUNCI JAWABAN
1. Tanggal 14 April 2022:
71
Penjelasan perhitungan penyesuaian:
= Rp 5.000.000 : 2 bulan
= Rp 2.500.000
= Rp 30.000.000 : 2 tahun
= Rp 15.000.000
= Rp 25.000.000 : 12 bulan
= Rp 2.084.000
72
(Rp 65.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 5.000.000) = Rp 7.500.000 + Ekuitas
5. Pembelian raw material dan bahan pendukung produksi akan mengurangi aset, tepatnya
pos kas, namun akan menambah jenis pos aset yang lain yaitu persediaan barang.
Kenaikan jumlah aset akan dicatat pada sisi Debit sedangkan berkurangnya nilai aset
akan dicatat pada sisi Kredit, sehingga cara mencatat transaksi ini adalah sebagai
berikut:
= Rp 6.300.000 x 10%
= Rp 630.000
= Rp 3.250.750 x 10%
= Rp 325.075
6. Jawaban Penyelesaian:
= Rp 12.000.000 x 10%
= Rp 1.200.000
= Rp 12.000.000 x 11%
= Rp 1.320.000
9. Program CSR tersebut akan mengurangi saldo cash perusahaan sehingga dicatat pada
sisi Kredit. Program tersebut juga akan menaikkan beban sumbangan sehingga dicatat
pada sisi Debit. Dan bila dituliskan dalam sebuah jurnal umum adalah sebagai berikut:
Lampiran VI
Variabel Soal
74
No skor
No Soal
Subek (Y)
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10
1 10 8 10 6 10 6 6 6 0 4 62
2 8 10 8 8 10 6 10 4 6 4 70
3 10 8 6 8 10 6 10 10 6 6 74
4 8 10 6 8 8 8 6 4 6 4 64
5 8 6 8 6 10 8 6 8 4 4 64
6 10 8 10 4 6 8 6 6 4 8 62
7 8 10 6 8 10 6 8 8 6 4 70
8 8 8 8 6 6 8 6 4 6 4 60
9 8 10 4 6 8 4 4 10 8 4 62
10 6 10 8 8 6 8 8 6 6 4 66
11 6 4 6 8 6 6 4 4 4 0 48
12 10 8 10 8 10 8 6 6 8 6 74
13 8 10 8 8 8 6 8 8 4 6 68
14 10 8 6 10 8 10 10 8 6 4 76
15 10 6 8 6 6 6 4 4 6 0 56
16 6 8 4 6 8 4 6 4 4 0 50
17 8 8 8 10 8 6 6 8 10 8 72
18 8 10 8 6 6 8 8 4 8 4 66
19 8 6 10 6 6 6 4 4 6 4 56
20 8 8 10 10 6 6 4 8 8 6 68
Jumlah 166 164 152 146 156 134 130 124 116 84 1288
75
Lampiran VII
Hasil Validitas
Correlations
X01 X02 X03 X04 X05 X06 X07 X08 X09 X10 TOTAL
X01 Pearson 1 .004 .563** .220 .473* .387 .344 .315 -.071 .400 .593**
Correlation
Sig. (2-tailed) .986 .010 .351 .035 .092 .137 .176 .765 .080 .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X02 Pearson .004 1 -.017 .200 .224 .348 .245 .366 .546* .425 .588**
Correlation
Sig. (2-tailed) .986 .942 .398 .342 .132 .299 .113 .013 .062 .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X03 Pearson .563** -.017 1 .193 .308 .380 .209 .000 -.160 .203 .448*
Correlation
76
Sig. (2-tailed) .010 .942 .415 .187 .098 .376 1.000 .501 .390 .048
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
20
X04 Pearson .220 .200 .193 1 .510* .341 .251 .135 .434 .432 .636**
Correlation
Sig. (2-tailed) .351 .398 .415 .022 .142 .287 .571 .056 .057 .003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X05 Pearson .473* .224 .308 .510* 1 .229 .348 .108 .303 .203 .689**
Correlation
Sig. (2-tailed) .035 .342 .187 .022 .332 .133 .652 .194 .392 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X06 Pearson .387 .348 .380 .341 .229 1 .521* -.074 .267 .639** .621**
Correlation
Sig. (2-tailed) .092 .132 .098 .142 .332 .018 .757 .255 .002 .003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
77
X07 Pearson .344 .245 .209 .251 .348 .521* 1 -.133 .114 .463* .533*
Correlation
Sig. (2-tailed) .137 .299 .376 .287 .133 .018 .576 .633 .040 .015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X08 Pearson .315 .366 .000 .135 .108 -.074 -.133 1 .447* .335 .453*
Correlation
Sig. (2-tailed) .176 .113 1.000 .571 .652 .757 .576 .048 .149 .045
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X09 Pearson -.071 .546* -.160 .434 .303 .267 .114 .447* 1 .652** .598**
Correlation
Sig. (2-tailed) .765 .013 .501 .056 .194 .255 .633 .048 .002 .005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X10 Pearson .400 .425 .203 .432 .203 .639** .463* .335 .652** 1 .718**
Correlation
Sig. (2-tailed) .080 .062 .390 .057 .392 .002 .040 .149 .002 .000
78
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TOTAL Pearson .593** .588** .448* .636** .689** .621** .533* .453* .598** .718** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .006 .006 .048 .003 .001 .003 .015 .045 .005 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
79
Lampiran VIII
REALIBILITAS
Case Processing Summary
N %
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.794 10
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
80
X07 61.4000 101.095 .426 .781
Lampiran IX
1. Kelompok Atas
1 Amrozi 6 10 8 8 6 8 8 6 6 4 66
2 Larasati 8 10 8 6 6 8 8 4 8 4 66
3 Azkiyah 8 10 8 8 8 6 8 8 4 6 68
4 Chelsy 8 8 10 10 6 6 4 8 8 6 68
5 Erlin 8 10 8 8 10 6 10 4 6 4 70
6 Farisma 8 10 6 8 10 6 8 8 6 4 70
7 Farah Naeila 8 8 8 10 8 6 6 8 10 8 72
8 Erlin 10 8 6 8 10 6 10 10 6 6 74
9 Salma 10 8 10 8 10 8 6 6 8 6 74
10 Ferdiansyah 10 8 6 10 8 10 10 8 6 4 76
Jumlah 84 90 78 84 82 70 78 70 68 52 704
81
2. Kelompok Bawah
Butir Soal
NO Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 Puspita Dly 6 4 6 8 6 6 4 4 4 0 48
2 Indri Manisa 6 8 4 6 8 4 6 4 4 0 50
3 Kholifatul 10 6 8 6 6 6 4 4 6 0 56
4 Lailatul 8 6 10 6 6 6 4 4 6 4 56
5 Rhido 8 8 8 6 6 8 6 4 6 4 60
6 Imelliani 10 8 10 6 10 6 6 6 0 4 62
7 Putri Triningsih 10 8 10 4 6 8 6 6 4 8 62
8 Andres 8 10 4 6 8 4 4 10 8 4 62
9 Febriana 8 10 6 8 8 8 6 4 6 4 64
10 Ridho 8 6 8 6 10 8 6 8 4 4 64
Jumlah 82 74 74 62 74 64 52 54 48 32 584
Keterangan :
DP = Daya pembeda.
= 0,2(Cukup)
= 1,6(sangat baik) = 0,4(baik)
Soal No.4
Soal No.5 Soal No.6
𝐵𝐴 𝐵𝐵 𝐵𝐴 𝐵𝐵 𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= − 𝐷= − 𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵 𝐽𝐴 𝐽𝐵 𝐽𝐴 𝐽𝐵
84 62
= − 82 74 70 64
10 10 = 10 − 10 = 10 − 10
= 2,2(sangat baik)
= 0,8(sangat baik) = 0,6(baik)
Soal No 7. 78 52 Soal No.8
= −
𝐵𝐴 𝐵𝐵 10 10 𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= − 𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵 = 2,6(sangat baik) 𝐽𝐴 𝐽𝐵
83
70 54
= − Soal No.9 68 48
10 10 = 10 − 10
𝐵𝐴 𝐵𝐵
= 1,6(sangat baik) 𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵 = 2(sangat baik)
84
Soal No.10
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵
52 32
= 10 − 10
= 2,3(sangat baik)
Lampiran X
A + B − (2NSMin)
TK =
2N(SMaks − SMin)
Keterangan :
TK = Tingkat kesukaran.
A = Jumlah skor kelompok atas.
B = Jumlah skor kelompok bawah.
N = Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah.
SMaks = Skor tertinggi setiap soal.
SMin = Skor terendah setiap soal.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis tingkat kesukaran butir soal
adalah :
TK < 0,00 = Soal terlalu sukar
0,00 < TK < 0,30 = Soal sukar
0,30 ≤ TK < 0,70 = Soal sedang
0,70 ≤ TK < 1.00 = Soal mudah
85
TK = 1,00 = Soal terlalu mudah
86
Soal no 1 Soal No.2
A + B − (2NSMin)
TK =
A + B − (2NSMin)
TK = 2N(SMaks − SMin)
2N(SMaks − SMin)
84 + 82 − (2(10)(6)) 90 + 74 − (2(10)(4))
= =
2(10)(10 − 6) 2(10)(10 − 4)
46 84
= = 0,575 = 120 = 0,7
80
A + B − (2NSMin) A + B − (2NSMin)
TK = 2N(SMaks − SMin) TK = 2N(SMaks − SMin)
84 + 62 − (2(10)(4))
78 + 74 − (2(10)(4))
= =
2(10)(10 − 4) 2(10)(10 − 4)
72 66
= 120 = 120
= 0,6 = 0,55
A + B − (2NSMin) A + B − (2NSMin)
TK = 2N(SMaks − SMin) TK = 2N(SMaks − SMin)
70 + 64 − (2(10)(4))
82 + 74 − (2(10)(6))
= =
2(10)(10 − 6) 2(10)(10 − 4)
36 54
= 80 = 120
= 0,45 = 0,45
87
78 + 52 − (2(10)(4)) 70 + 54 − (2(10)(4))
= =
2(10)(10 − 4) 2(10)(10 − 4)
50 44
= 120 = 120
= 0,416 = 0,366
Soal No.9
A + B − (2NSMin)
TK = 2N(SMaks − SMin)
68 + 48 − (2(10)(0))
=
2(10)(10 − 0)
116
= 200
= 0,68
Soal No.10
A + B − (2NSMin)
TK = 2N(SMaks − SMin)
52 + 32 − (2(10)(0))
=
2(10)(8 − 0)
111
= 160
= 0,694
88
Berikut ini tingkat kesukaran masing-masing soal:
No Indeks
A B 𝑺𝒎𝒂 𝑺𝒎𝒊 N Kategori
Subjek Kesukaran
𝒌𝒔 𝒏
1 84 82 10 6 20 0,575 Sedang
2 90 74 10 4 20 0,7 Sedang
3 78 74 10 4 20 0,6 Sedang
4 84 62 10 4 20 0,55 Sedang
5 82 74 10 6 20 0,45 Sedang
6 70 64 10 4 20 0,45 Sedang
7 78 52 10 4 20 0,416 Sedang
8 70 54 10 4 20 0,366 Sedang
9 68 48 10 0 20 0,68 Sedang
10 542 32 8 0 20 0,694 Sedang
89
Lampiran XI
Skor/Item Soal
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Amar 10 10 10 4 8 4 4 0 10 10 70
2 Amisah Fitri 10 10 10 10 4 10 10 10 4 0 78
3 Armanda 4 10 10 10 0 4 6 4 10 4 62
4 Arno Wanda 10 10 10 10 4 10 10 6 4 6 80
5 Denis 10 10 6 10 8 4 10 10 0 4 72
6 Dimas 10 10 4 8 10 0 10 0 4 6 62
7 Elisa 4 4 4 10 10 10 6 4 10 10 72
8 Elsa 4 10 10 10 10 10 0 4 10 6 74
9 Fitri Nduru 4 10 4 8 10 0 10 8 4 0 58
10 Irdansyah 10 10 6 10 8 4 10 10 6 10 84
11 Irgi Fahrezi 10 4 0 6 4 10 4 4 4 0 46
12 Isma Azifa 10 4 10 0 10 6 0 4 10 4 58
13 Ismi Azifa 10 4 0 6 8 10 6 4 4 0 52
14 Julianti 10 10 10 4 4 0 4 10 4 0 56
15 Karan 8 10 6 10 10 6 10 10 4 4 78
16 Laila Hrp 10 10 10 4 4 0 4 4 10 4 60
17 Linda 10 10 10 4 6 10 4 8 0 10 72
18 M Azham 10 8 4 4 10 10 6 10 10 0 72
19 Mhd Zikri 10 10 4 8 10 10 4 6 4 4 70
20 Michael 10 10 8 4 4 10 6 0 4 8 64
90
21 M Atar 10 10 4 10 4 8 4 10 4 6 70
22 M Hatta 10 8 10 4 8 6 0 4 0 4 54
23 Permata 10 10 0 4 4 10 0 10 4 4 56
24 Pratama 10 10 10 6 6 10 0 4 4 0 60
25 Ramadhan 10 8 6 10 6 4 10 10 4 4 72
26 Resmita 10 10 8 10 0 8 6 4 6 0 62
27 Santi 10 8 10 6 10 8 4 6 4 6 72
28 Sarwita 10 10 4 4 8 4 4 4 0 4 52
29 Solahuddin 10 10 8 10 10 0 6 10 8 10 82
30 Uco Nduru 10 4 10 0 10 10 4 6 0 4 58
31 Weni Aulia 10 8 4 10 4 10 10 6 6 4 72
32 Wisnu Dani 10 4 0 10 0 4 8 6 4 0 46
Wisnu
33 10 10 8 10 4 10 8 10 4 6 80
Wijaya
Jumlah 304 284 218 234 216 220 188 206 164 142 2176
91
Lampiran XII
yang terbesar
46 46 52 52 54 56 56 58 58
58 60 60 62 62 62 64 70 70
70 72 72 72 72 72 72 72 74
78 78 80 80 82 84
2. Berdasarkan data diatas, data yang terbesar adalah 84 dan data yang
terkecil 46
= 84 – 46
= 38
= 1 + 3,3 log 33
= 1 + 3,3(1518)
= 1 + 5,01
92
Interval 𝒇𝒊 𝒙𝒊 𝒇𝒊𝒙𝒊 |𝒙𝒊 − ̅𝒙| 𝒇𝒊 |𝒙𝒊 − 𝒙̅| |𝒙𝒊 − ̅𝒙|𝟐
46 – 51 2 48,5 97 18,18 36,36 330,5124
52 – 57 5 54,5 272,5 12,18 60,9 148,3524
58 – 63 8 60,5 484 6,18 49,44 38,1924
64 – 69 1 66,5 66,5 0,18 0,18 0,0324
70 – 75 11 72,5 797,5 5,82 64,02 33,8724
76 – 81 4 78,5 314 11,82 47,38 139,7124
82 – 87 2 84,5 169 17,82 35,64 317,5524
Jumlah 33 465,5 2200,5 72,18 293,92 1008,2268
2200,5
= 33
= 66,68
b. Median
= 63,5 + 6(0,5)
= 66,5
c. Modus
𝑏1
𝑀𝑑 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑏1 + 𝑏2
93
𝑏= 63+64
= 63,5 𝑝=6 𝑏1 = −15 𝑏2 = −15
2
−15
𝑀𝑜 = 63,5 + 6 (−15 + −15)
= 63,5 + 6(0,5)
= 63,5 + 3
= 66,5
|𝑥 −𝑥̅ |
∑ 𝑓𝑖 𝑖
d. Simpangan Baku (SR) = 𝑛
293,92
=
33
= 8,906
92
DAFTAR PUSTAKA
Almira Keumala Ulfah PERSAMAAN AKUNTANSI DALAM TRANSAKSI BISNIS
ACCOUNTING EQUATION IN BUSINESS TRANSACTIONS ISCAN: Journal Of
Islamic Accounting Research Vol. 2, No. 1 Januari-Juni 2020 : 45-54 P-ISSN: 2721-
5474
Andi Syukrian, Muhammad Arif Tiro, Yuliana Kesulitan Menyelesaikan Soal Akuntansi
Dasar Berdasarkan Kemampuan Akuntansi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Jurnal
Ilmu Pendidikan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022 Halm 2849 – 2855
96
AJARAN 2014/2015 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 1 (2015)
Firda Alyang Luvita1 , Zainal Arifin2 , Eunike Rose Mita Lukiani3 FAKTOR-FAKTOR
YANG MENYEBABKAN KESULITAN BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA
MENENGAH ATAS DI MASA PANDEMI COVID-19 Tanggal Masuk: 7 Juli 2022
Tanggal Revisi: 10 Agustus 2022 Tanggal diterima: 10 September 2022
Herwan MDK1); Azlika Aryani2 Analisis Kesulitan yang Dihadapi Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Ekonomi SMA 2 Rejang Lebong Jurnal Multidisiplin Dehasen, Vol. 1 No. 3
Juli 2022 page: 289 –294 | 289
Herlina Oka Pratama1 ; Supri Wahyudi Utomo2 ; Elana Era Yusdita3* Analisis Kesulitan
Belajar MYOB Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Jurnal Ekonomi, Manajemen
dan Akuntansi, Volume 23 No. 1 Februari 2020
Juai Aptriyana¹, Neta Dian Lestari², Januardi³ ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN DARING DI SMK SE-KECAMATAN KAYUAGUNG
e-ISSN 2442-9449 Vol.9. No.2 (2021) 86-94 p-ISSN 2337-4721
96
Khairani Sakdiah Pengaruh Persepsi Mahasiswa Dalam Kesulitan Belajar Akuntansi
Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa SET & JURNAL AKUNTANSI e – ISSN :
2548 - 9224 Volume 1 Nomor 1, Februari 2017 p – ISSN : 2548 – 7507
Meilisa Wulandari, Sutrisno Djaja, Pudjo Suharso Analisis Kesulitan Belajar Akuntansi Pada
Materi Jurnal Penyesuaian (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Pakusari Tahun Ajaran 2013-2014) JURNAL EDUKASI UNEJ 2014, I (2): 23-27
Moh. Fatah1 Fitriah M. Suud2* Moh. Toriqul Chae JENIS-JENIS KESULITAN BELAJAR
DAN FAKTOR PENYEBABNYA SEBUAH KAJIAN KOMPEREHENSIF PADA
SISWA SMK MUHAMMADIYAH TEGAL Volume 19 Nomer 01 Tahun 2021x
Munirah Peranan Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Volume 3 No.2, Juli-
Desember 2018 p-ISSN : 2527-4082, e-ISSN : 2622-920X
Ni Wayan Putri Suartini1* Kesulitan Belajar pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Journal of
Education Action Research Volume 6, Number 1, Tahun Terbit 2022, pp. 141-145 P-
ISSN: 2580-4790 E-ISSN: 2549-3272
96
NUR TUTI HARIYANTI. ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KELAS XII IPS-1 DI SMA NEGERI 1
CANDIROTO Vol. 1 No. 2 September 2021, e-ISSN : 2797-8842 | p-ISSN : 2797-
9431
Teni Melinda1 Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal Jurnal
Penyesuaian pada Mata Pelajaran Ekonomi Jurnal Inovasi dan Teknologi Pendidikan
JURINOTEP Vol. 1, No. 1, Mei, 2022 hal. 1-120
Dr. Nursapia Harahap, M.A. PENELITIAN KUALITATIF Diterbitkan & dicetak oleh Wal
ashri Publishing Jl. Ekarasmi Medan Sumatera Utara Cetakan pertama , Maret 2020
ISBN 978-602 5799- 68-6
Dr. Eko Murdiyanto. Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi disertai contoh proposal) -
Edisi I – 2020. 148 hlm. Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT).
ISBN: 978-623-7840-32-9
Dr. H. Zuchri Abdussamad, S.I.K., M.Si. Metode Penelitian Kualitatif. ISBN 978-623-97534-
3-6 Cetakan I, Desember 2021
96