Anda di halaman 1dari 98

ULANGAN AKHIR SEMESTER

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF


Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam memahami Materi Persamaan Dasar
Akuntansi Kelas XI Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 1 Kendari”

DISUSUN OLEH :

NAMA : FIRTA INDRA YANTI

NIM : A1A620024

KELAS :B

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

TAHUN 2022

KENDARI

1
SURAT PERSETUJUAN DOSEN WALI PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah


Dosen wali mahasiswa : Dr. Ramly M. Pd
Nama Mahasiswa : Firta Indra Yanti
NIM : A1A620024
Program Studi : S1 Pendidikan Akuntansi
Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah :
1. Lulus mata kuliah Metodologi Peneletian (MAO 302)
2. Mengumpulkan angka kredit sebanyak > 110 SKS
3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang telah diperoleh . . . . . . . . . . . . . / . . . . . . . . . . .
adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (batas minimal IPK>2,0)

Atas dasar tersebut yang bersangkutan diizinkan untuk menyusun proposal skripsi

Kendari, 27 Desember 2022

Dosen Pembimbing

Dr Ramly M. Pd
--------------------------

NIP:

2
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Firta Indra Yanti
NIM : A1A620024
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Akuntansi
Fakultas/Program : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan / S1

Dengan ini menyatakan bahwa judul proposal “Analisis Kesulitan Belajar Siswa
dalam memahami Materi Persamaan Dasar Akuntansi Kelas XI Jurusan Akuntansi di
SMK Negeri 1 Kendari” beserta seluruh isinya adalah benar benar karya sendiri bukan
merupakan hasil jiplakan atau plagiat dari karya orang lain karena hal tersebut melanggar
etika yang berlaku dalam kaidah keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko atau sangsi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ternyata terdapat
pelanggaran tulisan terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada kalimat dari
pihak lain terhadap keaslian karya ini.
Kendari, 27 Desember 2022

Firta Indra Yanti

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq serta hidayahnya
sehingga penulisan proposal penelitian ini dapat terselesaikan. Penulisan proposal
ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian kualitatif.

Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada bapak Dr.
Ramly, M. Pd atas segala bimbingan dan arahannya yang telah diberikan. Beserta
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan proposal
penelitian ini.

Peneliti merasa bahwa proposal ini belum sempurna, masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran maupun kritik untuk
kesempurnaan proposal penelitian ini. Peneliti mengharapkan proposal penelitian ini
dapat membawa manfaat bagi semua pihak dan bagi pembaca khususnya. Atas
segala saran dan kritiknya peneliti sampaikan terima kasih.

Kendari, 27 Desember2022

Penulis

ABSTRAK
4
Peneliti ini dilatarbelakangi oleh masalah yaitu kesulitan belajar siswa
dalam memahami persamaan dasar akuntansi, kesulitan ini antara lain diakibatkan
dari beberapa permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran, masih banyak
siswa yang mengalami kesulitan belajar terutama dalam memahami konsep
Persamaan dasar akuntansi, karena pada materi akuntansi ini penyampaiannya
harus dijelaskan melalui benda – benda konkrit, karena siswa lebih cendrung
memahami masalah yang nyata apalagi siswa SMK, kebanyakan anak SMK itu
lebih menyukai belajar yang dikaitkan dengan kehidupan sehari – hari atau
kehidupan nyata.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa
dalam memahami konsep persamaan dasar akuntansi , pada bagian mana siswa
banyak mengalami kesulitan dalam memahami konsep akuntansi, faktor apa yang
mempengaruhi kesulitan siswa dalam memahami konsep belajar matematika pada
pokok bahasan bangun datar dikelas XI SMK NEGERI 1 KENDARI.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, data dikumpulkan
menggunakan tes dan wawancara yang dilaksanakan di SMK NEGERI 1
KENDARI. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru Akuntansi
kelas XI SMK NEGERI 1 KENDARI. Berdasarkan tes dan wawancara, siswa
mempunyai kesalahan yaitu dalam memahami konsep bangun datar.
Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran hasil belajar siswa memusat
pada 65,9 yang berarti nilai siswa berada dibawah KKM. Dalam hal ini siswa tidak
memahami bentuk soal yang harus diterjemahkan kedalam kalimat matematika dan
siswa tidak memahami rumus yang mana akan dipakai dalam soal tersebut. Faktor
yang mempengaruhinya yaitu faktor internal seperti: minat belajar siswa yang
rendah, kesiapan siswa dalam belajar, dan tidak adanya motivasi. Faktor eksternal
seperti: fasilitas sekolah kurang memadai, teman – teman yang tidak mendukung
dalam pembelajara, metode pembelajaran yang tidak menyenagkan, kurangnya
guru dalam memberi contoh pada pembelajaran

5
ABSTRACT

This researcher is motivated by a problem, namely students' learning


difficulties in understanding the concept of flat shapes, this difficulty is partly due to
several problems that arise in the learning process, there are still many students who
experience learning difficulties, especially in understanding the basic accounting
equation concept, because in this accounting material the delivery must be explained
through concrete objects, because students are more likely to understand real
problems, especially vocational students, most vocational students prefer learning
that is related to everyday life or real life.
This study aims to find out the description of student learning outcomes in
understanding the concept of basic accounting equations, in which part students
experience a lot of difficulties in understanding accounting concepts, what factors
influence students' difficulties in understanding the concept of learning mathematics
on the subject of flat shapes in class XI SMK NEGERI 1 KENDARI .
This research is a descriptive qualitative research, data were collected using
tests and interviews conducted at SMK NEGERI 1 KENDARI. Sources of data in
this study were students and teachers of Accounting class XI SMK NEGERI 1
KENDARI. Based on tests and interviews, students have errors in understanding the
concept of flat shapes.
The results of this study show a picture of student learning outcomes
centered on 65.9, which means that student scores are below the KKM. In this case
students do not understand the form of the problem that must be translated into
mathematical sentences and students do not understand which formula will be used
in the problem. Factors that influence it are internal factors such as: low student
learning interest, student readiness in learning, and lack of motivation. External
factors such as: inadequate school facilities, friends who do not support learning,
unpleasant learning methods, lack of teachers in giving examples in learning.

6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................………. i
HALAMAN PERSETUJUAN ………............................................................……….. ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................……….. iii
KATA PENGANTAR......................................................................................……… v
DAFTAR ISI....................................................................................................………. vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................………… 1
A. Latar Belakang.........................................................................……….. 1
B. Batasan Masalah......................................................................……….. 13
C. Rumusan Masalah…………………………………………………… 14
D. Tujuan Penelitian.....................................................................………… 14
E. Manfaat Penelitian................................................................... ………. 14
F. Batasan Istilah…………………………………………………………. 16
G. Sisematika pembahasan………………………………………………… 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................………… 17
A. Deskripsi Teori.......................................................................……… .. 17
1. Pembelajaran Akuntansi...................................................... ………. . 17
a. Pengertian Pembelajaran Akuntansi.............................………… 17
b. Pengertian Akuntansi....................................................………… 18
c. Tujuan Pembelajaran Akuntansi ……………………….. …….. 19
d. Karakterisik Pembelajaran Akuntansi di SMK ……… ..…….. 20
e. Strategi Pembelajaran Akuntansi di SMK…………………… 21
2. Kesulitan Belajar di SMK ………………………………………….. 22
a. Pengertian Kesulitan Belajar …………………………………... 22
b. Jenis Jenis Kesulitan Belajar ……………………………. .. …… 23
c. Faktor Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Akuntansi…………. 24
d. Karakteristik anak kesulitan Belajar Akuntansi…………… …. 31
3. Persamaan dasar akuntansi ………………………………………. 32
a. Komponen dalam persamaan akuntansi……………………….. 34
b. Kewajiban atau liabilitas…. ………………………………….. 34
c. Ekuitas…………………………….......... ……………………. 35
d. Bentuk persamaan dasar akuntansi…………………………… 35
e. Fungsi persamaan dasar akuntansi ………………………… 35
B. Penelitian Relevan...................................................................……….. 36
C. Kerangka Pikir.........................................................................……….. 39
BAB III METODE PENELITIAN…..........................................................……….. 42
A. Waktu dan tempat Penelitian...................................................……….. 42
B. Populasi dan Sampel……........................................................……….. 42
C. Jenis Penilitian.........................................................................……….. 43
D. Sumber data ............................................................................……….. 44
E. Teknik Pengumpulan Data......................................................………. 43
F. Uji coba va3idasi instrumen....................................................……….. 45
G. Teknik Analisis Data...............................................................……. 47
H. Keabsahan Data.......................................................................………. 48
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data...........................................................................................48
B. Analisis Hasil Penelitian...........................................................................55

7
C. Keterbatasan Penelitian.............................................................................56

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................58
B. Saran...............................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 50
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Penskoran Soal........................................................................................36

Tabel 3.2 : Kisi˗kisi Test Materi Persamaan dasar akuntansi...................................36

Tabel 3.3 : Validitas Tes...........................................................................................38

Tabel 3.4 : Hasil Uji Coba Daya Pembeda................................................................43

Tabel 3.5 : Hasil Uji Coba Taraf Kesukaran Soal.....................................................44

Tabel 4.1 : Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Siswa.................................................42

Tabel 4.2 : Rangkuman Statistik Hasil Belajar persamaan dasar akuntansi..............43

Tabel 4.3 : Banyak Siswa Menjawab Benar dan Salah.............................................43

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I SuratValiditas
Lampiran II Pedoman Wawancara dengan Guru Studi Akuntansi
Lampiran III Pedoman Wawancara dengan Siswa
Lampiran IV Test
Lampiran V Jawaban Test
Lampiran VI Variabel Soal
Lampiran VII Hasil Validitas
Lampiran VIII Realibiltas
Lampiran IX Daya Beda
Lampiran X Taraf Kesukran
Lampiran XI Hasil Tes Kesulitan Siswa dalam Memahami
Persamaan dasar akuntansi
Lampiran XII Perhitungan Mean, Median, Modus dan Simpangan
Baku Kesulitan dalam Memahami persamaan dasar
akuntansi

8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pendidikan memiliki tantangan yang sangat besar seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
pribadi, keluarga, bangsa dan negara, karena melalui pendidikan akan terbentuk individu
yang berkualitas. Pendidikan menjadi wadah agar dapat meningkatkan kualitas SDM.
Lembaga pendidikan semakin dituntut untuk mengikuti dan menyesuaikan dengan
perkembangan zaman (Isjoni, 2009:7). Pendidikan merupakan hubungan antar pribadi
pendidik dan anak didik. Oleh karena itu, semua sekolah berusaha menyiapkan manusia
yang memiliki pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat, khususnya dalam bidang
akuntansi.

Belajar adalah proses perkembangan diri individu yang bertujuan mengadakan


suatu bentuk perubahan perilaku, sikap, ilmu pengetahuan dan keterampilan. Dalam
proses pembelajaran di sekolah hasil belajar siswa diukur melalui prestasi akademik
siswa yang dinilai dari tiga ranah kemampuan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kognitif yaitu kemampuan siswa mengenai pengetahuan, pemahaman, penalaran,
analisis, dan evaluasi dalam menerima informasi yang diberikan oleh guru dalam proses
pembelajaran. Afektif yaitu kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan siswa
dalam mengelola emosi yang terdiri atas penilaian sikap terhadap guru dan sesama
siswa. Psikomotorik yaitu kemampuan siswa dalam keterampilan jasmani. Dengan
mengukur ketiga ranah kemampuan ini seseorang dapat mengamati perubahan perilaku,
sikap, dan pengetahuan setelah siswa belajar dan membandingkannya. Pembelajaran
adalah suatu proses pendidikan secara keseluruhan dengan pendidik sebagai
pembimbing dalam memberikan pembelajaran dan motivasi kepada siswa. Dalam
proses pembelajaran siswa sering kali mengalami hambatan dalam mencapai tujuan
belajar. Hambatan ini dalam ilmu pendidikan disebut sebagai kesulitan belajar.
Kesulitan belajar adalah permasalahan yang menghambat dalam proses belajar mengajar
sehingga tidak tercapainya keberhasilan pembelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran terkadang dijumpai adanya peserta didik yang

9
mengalami kesulitan dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
telah ditentukan. Secara umum kesulitan belajar yang dihadapi siswa bukan hanya pada
mata pelajaran yang bersifat alamiah saja akan tetapi lebih dari pada itu. Mata pelajaran
yang bersifat sosial pun terkadang mendatangkan kesulitan bagi siswa seperti mata
pelajaran ekonomi khususnya pada pokok bahasan akuntansi. Bagi sebagian siswa,
materi akuntansi biasanya dijadikan sesuatu yang sulit, karena tingkat kesulitan
mempelajarinya lebih tinggi diantara ilmu-ilmu sosial yang lain sebab materi akuntansi
berhubungan dengan angkaangka yang menuntut ketelitian tinggi.

Menurut Al. Haryono Jusup (2011:4), menyatakan bahwa akuntansi adalah


sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Di sekolah menengah
atas (SMA) akuntansi dipelajari oleh siswa program studi IPS, yakni sebagai bagian dari
ilmu ekonomi.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah bagian terpadu dari Sistem


Pendidikan Nasional, yang memiliki bagian penting untuk mempersiapkan peserta didik
dan pengembangan SDM yang profesional (Nasution, 2013). Tujuan adanya SMK
adalah menyiapkan peserta didik dan lulusan yang nantinya siap memasuki dunia kerja
serta mandiri sesuai dengan keahlian yang dimiliki. SMK memiliki beberapa jurusan,
yaitu salah satunya adalah jurusan akuntansi. Akuntansi dalam Accounting Principle
Board Statement no 4 (Geminastiti, 2015) adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi
untuk memberikan informasi kuantitatif yang pada umumnya dalam bentuk ukuran
uang, dan digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Berdasarkan penjelasan tersebut siswa sangat perlu untuk mempelajari dan


memahami akuntansi di sekolah. Untuk mencapai tujuan pendidikan akuntansi tersebut,
banyak usaha yang telah dilakukan guru akuntansi. Salah satu diantaranya adalah
menggunakan metode pengajaran seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan
lain-lain. Semuanya itu bertujuan agar siswa lebih mengerti dan memahami pelajaran
akuntansi. Akan tetapi, usaha tersebut belum mampu memberikan perubahan yang
berarti kerena masih banyak nilai akuntansi yang relatif rendah. Banyak faktor menjadi

10
penyebab rendahnya mutu hasil belajar akuntansi. Ditinjau dari kondisi siswa, salah satu
penyebabnya adalah sikap siswa yang tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan di
depan kelas. Oleh karena itu, siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal akuntansi.

Perlunya pemahaman siswa mengenai fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dalam
akuntansi, maka dirasa perlu untuk dilakukan pengkajian tentang kesulitan belajar siswa
dalam mempelajari siklus akuntansi khususnya pada perusahaan dagang. Pada model
desain pembelajaran, Merrill menyatakan bahwa isi pelajaran terdiri atas fakta, konsep,
prosedur, dan prinsip (Salma, 2007). Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa
siswa dan guru di SMK Negeri 1 Kendari, menurut siswa bahwa mereka merasa
kesulitan yaitu siswa cenderung menghafal dari pada memahami makna dari masing-
masing nama akun, dan saat ujian berlangsung siswa menyatakan tidak dapat
mengerjakan secara maksimal karena tidak mampu mengingat dengan baik, siswa
banyak sekali yang belum mengerti mengenai makna setiap istilahistilah, hal ini
termasuk jenis konsep. Selanjutnya, kurangnya pemahaman siswa mengenai dasar-dasar
posisi normal akun dalam jurnal penjualan, dan siswa kebanyakan tidak paham makna
akun dengan baik, jadi sering terbolak-balik dengan akun normal pada pembelajaran
akuntansi ini lah yang termasuk dengan jenis prinsip dalam kesulitan belajar akuntansi.

Abdurrahman (2009) menjelaskan bahwa kesulitan belajar adalah suatu


gangguan baik itu satu hari atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup
pemahaman. Adapun, faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar tersebut terdiri
dari dua macam, yaitu; faktor intern siswa dan faktor ekstern siswa (Muhibbin Syah,
2007). Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka tujuan dilakukan
penelitian ini adalah untuk menganalisis kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi. Adapun sub variabel kesulitan dari kesulitan belajar adalah: (1) Fakta, (2)
Konsep, (3) Prinsip, dan (4) Prosedur. Dari penjabaran tersebut, maka secara sederhana
hubungan antara subkesulitan dengan variabel dalam penelitian ini digambarkan sebagai
berikut:

Fungsi pembelajaran akuntansi di SMK adalah untuk mengembangkan


pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur dan bertanggung jawab melalui

11
prosedur pencatatan, pengelompokkan, pengikhtisaran transaksi keuangan yang terjadi
selama periode pembukuan. Tujuan mempelajari akuntansi di sekolah adalah untuk
membekali siswa dengan berbagai kompetensi dasar. Dengan berbagai kompetensi
tersebut siswa diharapkan mampu menguasai dan menerapkan konsep-konsep dasar dan
prosedur akuntansi yang benar, baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi maupun untuk terjun ke dalam masyarakat yang diharapkan bisa
memberikan manfaat bagi kehidupan siswa dan masyarakat disekitarnya.

Pada proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus memegang peranan


dan tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan keberhasilan peserta didik. Salah
satu parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam
proses belajar, yaitu hasil belajar yang umumnya ditunjukkan dalam bentuk nilai. Hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar
(Hasbullah 2010:37).

Pada pembahasan akuntansi salah satu materi yang akan dibahas adalah tentang
sistem persamaan dasar akuntansi. Materi tersebut juga merupakan materi awal dari
pembahasan akuntansi. Persamaan dasar akuntansi diartikan sebagai catatan tentang
perubahan unsur-unsur dasar posisi keuangan perusahaan ( harta, utang, modal) akibat
dari adanya transaksi. Persamaan dasar akuntansi dapat ditentukan dengan rumus: D
Harta = Utang + Modal

Berdasarkan informasi dari salah seorang guru ekonomi yang mengajar di SMK
Negeri 1 Kendari, diketahui bahwa materi persamaan dasar akuntansi merupakan materi
yang cukup sulit bagi siswa terutama dalam hal menganalisis transaksi. Adanya
permasalahan dalam proses pembelajaran akan menyebabkan rendahnya hasil belajar
yang dicapai oleh siswa. Terjadinya kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam proses
belajar dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Oemar Hamalik (dalam Sumarti Dewiyani : 27-28), faktor penyebab kesulitan


belajar adalah faktor yang bersumber dari diri siswa sendiri antara lain kurangnya minat
terhadap belajar dan kesehatan yang terganggu, sikap belajar, faktor yang bersumber

12
dari lingkungan keluarga antara lain kemampuan ekonomi keluarga dan kurangnya
kontrol keluarga, faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah antara lain cara guru
mengajar dan kurangnya sumber (buku pelajaran), faktor yang bersumber dari
lingkungan masyarakat antara lain bekerja sambil sekolah dan aktivitas organisasi.

Syaiful Bahri Djamarah (2011:246),mengatakan bahwa siswa yang mengalami


kesulitan belajar dapat dilihat dari gejala-gejala yang tampak antara lain, menunjukkan
prestasi yang rendah /dibawah rata-rata yang dicapai kelompok kelas, hasil yang dicapai
tidak seimbang dengan usaha yang dillakukan, lambat dalam melakukan tugas-tugas
belajar, menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, berpura-pura,
dusta dan lain-lain, menunjukkan tingkah laku yang berlainan seperti mudah
tersinggung, murung, pemarah, bingung, cemberut, kurang gembira, selalu sedih.

Menurut Djamarah (2011, hal.235) “Kesulitan belajar adalah suatu kondisi


dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman,
hambatan ataupun gangguan dalam belajar. Dapat dijelaskan bahwa kesulitan belajar
merupakan suatu kondisi dimana siswa mengalalami hambatan dalam proses
pembelajaran sehingga menyebabkan kegagalan dalam mencapai prestasi belajar.

Kesulitan belajar sering kali dikaitkan dengan kegagalan pencapaian prestasi


belajar siswa. Menurut Abdurrahman prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal (Djamarah, 2011; 235),
1) Penyebab utama kesulitan belajar (learning disabilities) adalah faktor internal, yaitu
kemungkinan adanya disfungsi neurologis. Disfungsi neurologis adalah gangguan
dalam sistem saraf otak yang disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain faktor
keturunan, kerusakan pada fungsi otak, gizi yang tidak memadai, dan pengaruh-
pengaruh psikologis dan sosial lainnya.

2) Faktor eksternal, yaitu berasal dari luar diri siswa berupa strategi pembelajaran yang
keliru, pengelolaan kegiatan pembelajaran yang tidak membangkitkan motivasi dan
pemberian ulangan penguatan yang tidak tepat.

Kegagalan siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal diduga karena
13
beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa,
persepsi siswa materi jurnal penyesuaian terlalu sulit untuk dipahami, sehingga minat
belajar siswa menjadi rendah. Faktor kedua yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa,
metode pembelajaran ceramah dan resitasi yang digunakan selama ini di SMK Negeri 1
Kendari pada mata pelajaran akuntansi dinilai sudah cukup baik tetapi belum optimal
hal ini dilihat dari masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan belajar pada materi
Ptrsamaan dasar akuntansi.

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah “Analisis Kesulitan
Belajar Siswa Pada Materi Persamaan Dasar Akuntansi Kelas XI AK Di SMK Negeri 1
Kendari”. Dengan indikator-indikator sebagai berikut:
a. Faktor internal
1. Kesehatan
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi seorang siswa dalam menerima
pelajaran. Sebab proses belajar akan terganggu jika kesehatannya terganggu.
Seorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisik sehingga akan menyebabkan
timbulnya kesulitan bagi siswa dalam belajar.

2. Motivasi belajar
Motivasi merupakan segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun yang tidak penting,
yang berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasi
didalamnya. Begitu pula ketika belajar, motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar
karena apabila siswa tidak memiliki motivasi dalam belajar maka proses belajarnya
tidak dapat berjalan dengan baik.

3. Minat belajar
Minat merupakan kecendrungan seseorang terhadap obyek atau suatu kegiatan yang
digemari, disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian dan keaktifan berbuat.
Tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan
kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin disebabkan karena tidak

14
sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhan, dan tidak sesuai dengan
kecakapan sehingga menimbulkan masalah bagi dirinya.

4. Sikap terhadap belajar


Sikap adalah penerimaan, tanggapan, dan penilaian seseorang terhadap suatu obyek,
situasi, konsep, orang lain, maupun dirinya sendiri akibat hasil dari proses belajar
maupun pengalaman dilapangan yang menyebabkan perasaan senang. Sikap
terhadap belajar dapat dilihat dari kesungguhan yang ditunjukkan siswa dalam
mengikuti pembelajaran atau sebaliknya

b. Faktor ekstern
1. Cara guru mengajar
Metode mengajar dapat mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang
baik akan menyebabkan belajar siswa menjadi tidak baik pula. Misalnya karena guru
kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut
menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa kurang baik, sehingga
menyebabkan siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatmya
siswa menjadi malas untuk belajar sehingga pada akhirnya menimbulkan kesulitan
dalam belajar.

2. Kurangnya sumber (buku pelajaran)


Buku merupakan penunjang utama dalam proses pembelajaran oleh sebab itu
diperlukan berbagai sumber buku pelajaran agar kegiatan belajar bisa berjalan
dengan baik. Sebab apabila sumber buku pelajaran kurang, hal ini dapat
menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa sehingga hasil belajar yang diperoleh juga
kurang maksimal .

Hasil pra riset peneliti di SMK Negeri 1 Kendari menunjukkan bahwa masih
banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan minimal (KKM),
yaitu 20 orang untuk kelas XI AK. I, 9 orang untuk kelas XI AK II dan 1 orang
untuk kelas XI AK III. Jadi jumlah keseluruhan siswa yang tidak tuntas pada materi
persamaan dasar akuntansi, yaitu 30 orang. Bertitik tolak pada data yang ada,
15
peneliti menjadi tertarik untuk meneliti tentang “Analisis Kesulitan Belajar Siswa
dalam memahami Materi Persamaan Dasar Akuntansi Kelas XI Jurusan
Akuntansi di SMK Negeri 1 Kendari”. Untuk mengetahui tentang kesulitan-
kesulitan yang dihadapi dalam menganalisis transaksi pada materi persamaan dasar
akuntansi dan faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan tersebut.

B. Batasan Masalah
Masalah yang ada di SMK Negeri 1 Kendari sangatlah banyak, banyak sekali
yang dialami siswa dalam pembelajaran baik dalam pemahaman konsep maupun
prosedur dalam pemahaman pembelajaran akuntansi.Khususnya pada materi
Persamaan Dasar Akuntansi kebanyakan siswanya kurang memahami hal˗hal
yang berhubungan dengan materi tersebut dari pengenalan sampai dengan
perhitungannya. Untuk itu peneliti membuat kesimpulan dengan membentuk
masalah yang akan diteliti yang bertujuan untuk memfokuskan permasalahan pada
penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini berjudul pada Analisis
Kesulitan Belajar Siswa dalam memahami Materi Persamaan Dasar Akuntansi
Kelas XI Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 1 Kendari”

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apa kesulitan yang dialami siswa dalam memahami konsep belajar Akuntansi
dalam pokok bahasan Persamaan Dasar Akuntansi dikelas XI Akuntansi SMK
Negeri 1 Kendari?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam memahami
konsep belajar Akuntansi dalam pokok bahasan Persamaan Dasar Akuntansi
dikelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Kendari?
3. Apa saja upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan belajar siswa
dalam memahami konsep belajar Akuntansi pada pokok bahasan Persamaan
Dasar Akuntansi dikelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Kendari?

16
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kesulitan˗kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam memahami
konsep belajar Akuntansi dalam pokok bahasan Persamaan Dasar Akuntansi dikelas
XI Akuntansi SMK Negeri 1 Kendari
2. Untuk mengetahui faktor˗faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam
memahami konsep belajar konsep belajar Akuntansi dalam pokok bahasan
Persamaan Dasar Akuntansi dikelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Kendari
3. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan guru mengatasi kesulitan yang
dialami siswa dalam memahami konsep belajar Akuntansi pada pokok bahasan
Persamaan Dasar Akuntansi dikelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Kendari

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dengan adanya penelitian ini adalah:
Peneliti berharap agar hasil penelitian yang disusun mampu memberikan beberapa
manfaat sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi para peneliti
selanjutnya dan menjadi gambaran mengenai analisis kesulitan belajar yang
dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal materi persamaan dasar akuntansi.
hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
dalam bidang pendidikan, karena temuan yang diperoleh dari penelitian ini
adalah temuan yang telah didukung oleh kerangka teoretis dan fakta empiris
yang diuji dengan menggunakan metode ilmiah.

b. Manfaat Praktis
a) Diharapkan penelitian ini dapat di jadikan masukan bagi pihak kepala
sekolah khususnya jurusan akuntansi di SMK Negeri 1 Kendari Jurusan
Akuntansi mengenai Faktor – Faktor yang menjadi penyebab siswa
mengalami kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi pada
materi persamaan dasar akuntansi.

17
b) Bagi guru akuntansi penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan
menyelesaikan permasalahan kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran
akuntansi pada materi Persamaan dasar akuntansi
c) Bagi siswa pada umumnya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan
dalamn mengantisipasi kesulitan belajar siswa
d) Bagi Diknas pendidikan kota Kendari, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan informasi tentang kondisi aktual pembelajaran di sekolah
sehingga dapat mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan
dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas guru di kota
Kendari.
e) Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan perbandingan dalam melakukan penelitian baik di tempat yang sama
maupun di tempat lain untuk mengungkap lebih detail mengenai berbagai
aspek yang bepengaruh terhadap kesulitan belajar siswa.

F. Batasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman terhadap konsep yang dibahas
dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan
judul penelitian yang penulis ajukan, antara lain:
1. Analisis adalah ”penyelidikan terhadap suatu peristiwa yang tujuannya untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya” . Analisis yang dimaksud pada
pembahasan ini adalah penyelidikan yang dilakukan untuk melihat kesulitan
belajar siswa dalam memahami persamaan dasar akuntansi dikelas XI SMK
Negeri 1 Kendari.
2. Belajar adalah proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pemahaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
3. Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang
dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Baik bentuk
sikap, kemampuan, maupun keterampilan.
4. Persamaan dasar akuntansi adalah perhitungan yang nantinya bisa
memproyeksikan kekayaan, hutang, serta modal yang dimiliki perusahaan

18
tersebut. Seperti yang kita ketahui, prinsip umum akuntansi yang kita ketahui
adalah adanya keseimbangan (balance) antara sisi pemasukan dengan
pengeluaran atau adanya keseimbangan antara harta/liabilitas yang dimiliki oleh
perusahaan dengan kewajiban

G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan ini dibagi menjadi tiga BAB, masing – masing BAB
dengan rincian sebagai berikut :
BAB I, Pendahuluan bagian bab ini terdiri dari latar belakang, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara teori dan
praktis, batasan istilah, sistematika pembahasan.
BAB II, Kajian teori yang terdiri dari landasan teori, Penelitian Terdahulu,
Kerangka Berpikir dan Asumsi & Hipotesis Penelitian
BAB III metode penelitian dimana peneliti memberikan sub-sub yang terdiri
dari tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, sumber data, instrument
pengumpulan data, tekhnik pengecekan keabsahan data, dan tekhnik analisis data.
BAB IV, yang terdiri dari dua bagian yaitu hasil penelitian dan analisa
data deskriftif.
BAB V, terdiri dari kesimpulan dan saran.

19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Pembelajaran Akuntansi di SMK
a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran memiliki kaitan yang erat dengan belajar. Menurut Menteri


Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 103 Tahun 2014 tentang
pedoman pelaksanaan pembelajaran, pembelajaran merupakan suatu proses
pengembangan potensi dan pembangungan karakter setiap peserta didik sebagai hasil
dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Proses tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam
sikap (spiritual dan social), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya
untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan umat manusia.
Menurut Dimyati dan Mudjino (2009: 7) bahwa pembelajaran adalah suatu
persiapan yang dipersiapkan oleh guru guna menarik dan memberi informasi kepada
siswa, sehingga dengan persiapan yang dirancang oleh guru dapat membantu siswa
dalam menghadapi tujuan.
Defenisi pembelajaran menurut Hamalik (2014: 57) adalah suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Konsep pembelajaran menurut Corey (Syaiful Sagala, 2010: 61) adalah suatu
proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia
turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau
menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus
dari pendidikan.
Belajar merupakan suatu proses usaha seseorang untuk memperoleh perubahan
suatu tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya (William Burton dalam Hamalik, 2008).
Belajar merupakan proses yang berlangsung dalam diri seseorang yang
mengubah tingkah laku, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap dan berbuat (Gulo,
20
2002). Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses dalam diri
seseorang untuk mencapai tujuan tertentu dan perubahan tingkah laku merupakan hasil
belajar atau bisa di katakan belajar merupakan proses belajar dan hasil belajar.
Belajar adalah perubahan menuju perkembangan ke arah yang lebih baik.
Faktor internal (dari dalam individu) dan faktor eksternal (dari luar individu) akan
mempengaruhi keberhasilan kegiatan belajar. Faktor internal di maksud adalah faktor
fisiologis dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan
sekitar mahasiswa (sosial dan non sosial) (Suryabrata, 2010).
Pembelajaran di definisikan sebagai kegiatan mengatur dan mengorganisasikan
lingkungan di sekitar mahasiswa untuk mendorong dan memudahkan mahasiswa
melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran terdiri atas beberapa komponen yang saling
berkaitan dan memiliki ketergantungan satu sama lain dan bekerja sama membentuk
sebuah sistem agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Sudjana,
2009)

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari


guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya
kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena
adanya usaha.

b. Pengertian Pembelajaran Akuntansi


Menurut Depdiknas (2003) akuntansi merupakan bahan kajian mengenai
suau system untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan,
informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka pengambilan keputusan dan
tanggungjawab di bidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (akuntansi
persahaan), pemerintah (akuntansi pemerintah), ataupun organisasi masyarakat
lainnya (akuntansi publik).
Akuntansi menurut AICPA (American Institute of Certified Public
Accountans) dalam Zaki Baridwan (2008: 1) Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa.
Fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat
keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan

21
keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari suatu
keadaan.
Sedangkan akuntansi menurut American Accounting Association adalah
sebagai suatu proses pengidentfikasian, pengukuran, dan penyampaian informasi
ekonomi yang memungkinkan dilakukannya penilaian dan keputusan yang tepat
bagi para pemakai informasi tersebut.
Pembelajaran akuntansi (dalam Diah, 2012) adalah proses membuat orang
belajar atau rangkaian kejadian yang mempengaruhi siswa sehingga proses
belajarnya dapat berlangsung mudah untuk menyampaikan sekumpulan materi
bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan akuntansi yang akan dibelajarkan kepada
peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu
Dapat disimpulkan pembelajaran akuntansi adalah proses membuat
orang belajar atau rangkaian kejadian yang mempengaruhi siswa sehingga
proses belajarnya dapat berlangsung mudah untuk menyampaikan
sekumpulan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan akuntansi
yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui
metode dan pendekatan tertentu. Mata Pelajaran Akuntansi merupakan
bagian dari mata pelajaran produktif, di SMK Negeri 1 Kendari yang
diajarkan sesuai dengan Kriteria Ketentuan Minimal yang tercantum dalam
Kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan kondisi SMA Negeri 1 Kendari
Tahun Ajaran 2021/2022

c. Tujuan Pembajaran Akuntansi


Berikut ini tujuan pembajaran akuntansi secara umum, khusus dan kualitatif yaiu :

1. Tujuan Akuntansi Secara Umum

a. Menyerahkan suatu informasi tentang keuangan, baik itu modal ataupun


passiva suatu perusahaan.
b. Memberikan suatu informasi perihal perubahan di berbagai sumber ekonomi
(netto) suatu perusahaan.
c. Menyediakan suatu informasi keuangan perusahaan yang dapat membantu di
dalam pembuatan estimasi potensi keuntungan suatu perusahaan.

22
d. Menyajikan suatu informasi tentang suatu perubahan di berbagai sumber
ekonomi perusahaan, baik itu aset, hutang, ataupun modal.
e. Menyediakan suatu informasi lainnya yang terkait dengan laporan keuangan
untuk membantu para pengguna laporan tersebut.

2. Tujuan Akuntansi Secara Khusus

Secara khusus, tujuan akuntansi ialah untuk menyediakan suatu informasi dalam
bentuk laporan yang dapat membawa posisi keuangan, hasil usaha, serta suatu
perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU) atau Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP).

2. Tujuan Akuntansi Secara Kualitatif

Tujuan akuntansi secara kualitatif meliputi beberapa hal sebagai berikut ini:

a. Memberikan suatu informasi yang relevan.


b. Menyampaikan suatu informasi yang telah teruji kebenaran dan validitasnya.
c. Suatu informasi yang telah disampaikan dapat dimengerti oleh para pihak
yang berkepentingan.
d. Menyampaikan suatu laporan keuangan untuk kepentingan bersama yang
terkait dengan adanya kegiatan suatu perusahaan.
e. Menyediakan suatu informasi transaksi yang tepat waktu atau segera
mungkin.
f. Suatu informasi yang telah disampaikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU) dan dapat diperbandingkan.
g. Penyampaian suatu laporan keuangan harus lengkap dan dapat memenuhi
standar pengungkapan suatu laporan keuangan.

d. Karakteristik Pembelajaran Akuntansi di SMK

Pembelajaran Akuntansi mempunyai beberapa karakteristik yaitu:


1. Pembelajaran Akuntansi menggunakan metode spiral, yaitu pembelajaran
matematika yang selalu dikaitkan dengan materi yang sebelumnya.

23
2. Pembelajaran Akuntansi bertahap, yang dimaksudkan disini adalah
pembelajaran Akuntansi yang dimulai dari hal yang konkret menuju hal yang
abstrak, atau dari konsep-konsep yang sedehana menuju konsep yang lebih sulit.
3. Pembelajaran Akuntansi menggunakan metode induktif, yaitu metode yang
menerapkan proses berrpikir yang berlangsung dari kejadian khusus menuju
umum.
4. Pembelajaran Akuntansi menganut kebenaran konsistensi, artinya tidak ada
pertentangan antara kebenaran yang satu dengan yang lain, atau dengan kata lain
suatu pertanyaan dianggap benar apabila didasarkan atas pertanyaan-pertanyaan
terdahulu yang diterima kebenarannya.
5. Pembelajaran Akuntansi hendaknya bermakna, yaitu cara pengajaran materi
pembelajaran yang mengutamakan pengertian daripada hafalan.

Beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik


pembelajaran Akuntansi di SMK adalah pembelajaran Akuntansi yang
menyenangkan. Pembelajaran Akuntansi yang menyenangkan membantu
siswa untuk lebih menyukai Akuntansi. Akuntansi dikenal dengan mata
pelajaran yang rumit dan sukar itulah yang sudah menjadikan Akuntansi
banyak yang tidak menyukai. Oleh karena itu, karakteristik pembelajaran
Akuntansi hendaknya bermakna dan menyenangkan untuk siswa khususnya
SMK.

e. Strategi Pembelajaran Akuntansi di SMK

Etin Solihatin (2013 : 3) yang menyatakan bahwa strategi pembelajaran


adalah komponen umum dari suatu rangkaian materi dan prosedur pembelajaran
yang akan digunakan secara bersama–sama oleh guru dan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung (Etin Solihatin, 2012: 3). Terdapat 5 komponen strategi
pembelajaran yang perlu diperhatikan yakni kegiatan pembelajaran pendahuluan,
penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes, dan kegiatan lanjutan.
Sedangkan menurut Etin Solihatin (2012 : 4) Strategi Pembelajaran adalah
pendekatan secara menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran, yang berupa

24
pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran,
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam membantu usaha belajar siswa,
mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan merencanakan bahan ajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Selain itu, menurut Darmayah (2010: 17) strategi pembelajaran merupakan


pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang digunakan oleh
guru guna menunjang terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal
itu berarti bahwa strategi pembelajaran menggunakan berbagai sumber belajar yang
digunakan oleh guru seperti menggunakan alat peraga, buku teks, dan kartu indeks
dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas sehingga pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


strategi pembelajaran merupakan suatu prosedur pembelajaran dalam
membantu usaha belajar siswa, mengorganisasikan pengalaman belajar,
mengatur dan merencanakan bahan ajar, agar tercipta proses pembelajaran
yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran

2. Kesulitan Belajar Akuntansi di Smk


a. Pengertian Kesulitan Belajar
Setiap individu pada prinsipnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Perbedaan inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan
peserta didik. Proses belajar seseorang tidak akan selalu berjalan dengan lancar,
seorang yang mencari ilmu tidak akan terlepas dari kesulitan belajar. Menurut
Marnoko (2010:368) kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang
ditandai hambatan-hambatan tertentu sehingga mengganggu proses belajar dan
pencapaian hasil belajar.

Setiap peserta didik tentunya berhak untuk mendapatkan peluang untuk


mencapai hasil belajar yang memuaskan. Namun dari kenyataannya tampak jelas
bahwa peserta didik memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual,
25
kemampuan fisik, latar belakang dan pendekatan belajar yang terkadang sangat
mencolok antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain. Hal ini
terlihat dari banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai dibawah KKM.
Meskipun pendidik sudah berusaha semaksimal mungkin namun hasil belajar yang
dicapai masih saja ada yang kurang memuaskan.
Berdasarkan pandangan Clement dalam (Suryani, 2010:34) “kesulitan belajar
adalah dimana anak dengan kemampuan intelegensi rata-rata atau diatas rata-rata,
namun memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar yang berkaitan
dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisasi, berbahasa, memori, serta
pemusatan perhatian, penguasaan diri, dan fungsi integrasi sensori motorik”.
Menurut National Institute of Health, USA “kesulitan belajar adalah
hambatan atau gangguan belajar pada anak dan remaja yang ditandai oleh adanya
kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensia dan kemampuan akademik
yang seharusnya dicapai. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kesulitan belajar
kemungkinan disebabkan oleh gangguan didalam sistem saraf pusat otak
(gangguan neorobiologis) yang dapat menimbulkan gangguan perkembangan seperti
gangguan perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman dan berhitung”
(Idris, 2009:153).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu
kondisi dimana adanya hambatan dan gangguan dalam proses belajar yang
ditandai adanya kesenjangan dalam pencapaian hasil belajar.

b. Jenis-Jenis Kesulitan Belajar

Menurut Darsono dalam Marnoko (2010:41) menyatakan terdapat beberapa jenis


kesulitan belajar diantaranya:
1) Learning Disoder
Learning disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar
seseorang terganggu karena adanya respon-respon tertentu yang bertentangan atau
tidak sesuai. Gejala semacam ini kemungkinan dialami oleh peserta didik yang
kurang berminat terhadap suatu mata pelajaran tertentu. Tetapi harus mempelajari
karena tuntutan kurikulum. Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar,
potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat
oleh adanya respon-respon yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang
dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya.
2) Learning Disability
26
Kesulitan ini berupa ketidakmampuan belajar karena berbagai sebab.
Ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana peserta didik tidak mampu
belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil yang dicapai berada dibawah
potensi intelektualnya.
3) Learning disfunction
Gangguan belajar ini berupa gejala proses belajar yang tidak berfungsi dengan baik
karena adanya gangguan syaraf otak sehingga terjadi gangguan pada salah satu tahap
dalam proses belajarnya. Kondisi semacam ini mengganggu kelancaran proses
belajar secara keseluruhan.
4) Slow Learner
Peserta didik semacam ini memperlihatkan gejala belajar lambat atau dapat
dikatakan proses perkembanganya lambat. Peserta didik tidak mampu
menyelesaikan pelajaran atau tugas-tugas belajar dalam batas waktu yang sudah
ditetapkan. Mereka membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan
sekelompok peserta didik lain yang normal.
5) Under Achiever
Peserta didik semacam ini memiliki hasrat belajar rendah dibawah potensi yang ada
padanya. Kecerdasannya tergolong normal, tetapi karena sesuatu hal proses
belajarnya terganggu sehingga prestasi belajar yang diperolehnya tidak sesuai
dengan kemampuan potensial yang dimilikinya.

Dengan mengetahui jenis-jenis kesulitan belajar, guru sebagai salah satu


komponen yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran harus mengetahui
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar. Sehingga guru dapat
memberikan solusi terhadap kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

c. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar Akuntansi


Masalah kesulitan belajar, tentunya disebabkan oleh banyak faktor. Untuk
memberikan suatu bantuan atau suatu tindakan yang efektif kepada peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar, tentunya seorang pendidik harus mengetahui
terlebih dahulu faktor apa yang menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan
belajar.
“Fenomena kesulitan belajar seorang peserta didik biasanya tampak jelas dari
menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Namun, kesulitan belajar
juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan prilaku (misbehavior) peserta
didik seperti kesukaan berteriak-teriak didalam kelas, mengusik teman, berkelahi,
sering tidak masuk sekolah, dan sering minggat dari sekolah” (Syah, 2007:173).

27
a. Faktor-Faktor Intern
“Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Peserta didiklah yang
menentukan terjadi atau tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar peserta
didik menghadapi masalah-masalah secara intern. Jika peserta didik tidak
dapat mengatasinya, maka ia tidak belajar dengan baik” (Dimyati dan
Mudjiono, 2009:238). Faktor-faktor intern yang mempengaruhi kesulitan
belajar sebagi berikut:

1. Faktor fisiologis
Faktor fisiologis ini merupakan faktor yang bersifat fisik atau jasmaniah.
Menurut Slameto (2003:54-55) faktor yang bersifat jasmaniah yaitu:
a. Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah
pusing, ngantuk jika badannya lemah. Menurut Mahmud (2010:95) kondisi
organ tubuh yang lemah , dapat menurunkan kualitas daya cipta sehingga,
matapelajaran kurang bahkan tidak berbekas. Hal ini dikarenakan saraf otak
tidak mampu bekerja secara optimal memproses, mengelola,
menginterpretasi dan mengorganisasi bahan pelajaran melalui indranya.
b. Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sessuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat tubuh tersebut akan
mempengaruhi belajar peserta didik. Peserta didik yang cacat akan
mengalami kesulitan dalam belajarnya.Menurut Ahmadi dan Supriyono
(2004:80) cacat tubuh dibedakan atas:
1) Cacat tubuh yang ringan seperti kurang pendengaran, kurang
penglihatan, gangguan psikomotor.
2) Cacat tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, bisu, hilang tangan dan
kakinya.

2Faktor Psikologis
28
Faktor psikologis ini merupakan faktor yang bersifat rohani.
“Sebagaimana yang kita ketahui bahwa belajar tentunya memerlukan
sebuah kesiapan, ketenangan, dan rasa aman” (Yamin, 2011:248). Jika
hal tersebut tidak ada pada peserta didik maka materi yang dipelajari
akan sulit diterima. Menurut Slameto (2003, 55-59) ada tujuh faktor yang
tergolong kedalam faktor psikologis yaitu sebagai berikut:
a. Intelegensi
Semua psikolog hampir sepakat bahwa tingkat kecerdasan otak menentukan
tingkat keberhasilan belajar. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap
kemajuan belajar. Peserta didik yang mempunyai tingkat intelegensi yang
tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi
yang rendah.
b. Perhatian
Untuk hasil belajar yang baik, maka peserta didik harus mempunyai
perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak
menjadi perhatian peserta didik, maka timbullah kebosanan sehingga ia
tidak lagi suka belajar.
c. Minat
Tidak adanya minat peserta didik terhadap suatu pelajaran akan
menimbulkan kesulitan belajar. Karena minat merupakan kecenderungan
yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
d. Bakat
Bakat adalah potensi/ kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Jika bahan
pelajaran yang dipelajari peserta didik sesuai dengan bakatnya, maka hasil
belajarnya lebih baik karena biasanya seseorang akan lebih rajin dan giat jika
yang dipelajari itu sesuai dengan bakatnya.
e. Motif
Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika peserta
didik tidak memiliki motif didalam belajar maka tujuan dari pembelajaran
tidak akan tercapai. Dengan tidak tercapainya tujuan pembelajaran
menandakan peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar.
b. Kematangan
29
Kematangan adalah suatu tingkat/ fase dalam pertumbuhan seseorang,
dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
Belajar akan lebih berhasil jika peserta didik sudah siap (matang).

c. Kesiapan
Kesiapan adalah ketersediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan
itu perlu diperhatikan dalam belajar, karena jika peserta didik belajar dan
padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajranya akan lebih baik.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:239-247) faktor intern yang


menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan belajar yaitu : 1) sikap siswa yang
sering mengabaikan pelajaran, 2) lemahnya motivasi belajar siswa, 3) menurunnya
konsentrasi belajar siswa, 4) ketidakmampuan siswa dalam mengolah bahan belajar,
5) lemahnya kemampuan siswa dalam mengelolah hasil belajar, 6) adanya rasa tidak
percaya diri siswa, 7) rendahnya tingkat intelegensi, 8) kebiasaan belajar yang
kurang baik, 9) cita-cita siswa yang belum jelas.
Sedangkan menurut Yamin (2011:248) faktor intern yang menyebabkan
peserta didik kesulitan belajar yaitu kesehatan yang sering terganggu (sakit), IQ
yang rendah, selain faktor IQ yang menyebabkan munculnya kesulitan belajar yaitu
bakat, minat, motivasi, kondisi kesehatan mental anak, dan tipe anak dalam belajar.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan secara umum mengenai
faktor intern yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar yaitu
kesehatan tubuh yang sering terganggu, cacat tubuh, tingkat intelegensi yang
rendah, tidak adanya perhatian peserta didik terhadap bahan pelajaran, tidak
adanya minat terhadap pelajaran, lemahnya motivasi belajar peserta didik,
dan kebiasaan belajar yang kurang baik.

b. Faktor-Faktor Ekstern
Seperti faktor intern, faktor ekstern juga terdiri atas dua macam, yaitu faktor
sosial dan nonsosial.
1. Faktor Sosial

30
“Faktor sosial adalah faktor manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada
(hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir”
(Suryabrata, 2007:234).
Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004:85-93) yang termasuk dalam faktor ini
antara lain
a. Keluarga
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama. Tetapi bisa
juga menjadi faktor penyebab kesulitan belajar.
1. Cara mendidik anak
Orang tua yang tidak /kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya,
mungkin acuh tak acuh, tidak memperhatikan kemajuan belajar anak-
anaknya, orang tua yang bersifat kejam, otoriter atau terlalu memanjakan
anaknya akan menimbulkan mental yang tidak sehat bagi anak. Semua itu
akan menyebabkan anak kesulitan dalam belajarnya.
2. Hubungan Orang Tua dan Anak
Yang dimaksud hubungan adalah berupa kasih sayang penuh pengertian
ataupun kebencian sikap keras, acuh tak acuh, memanjakan dll. Kasih
sayang dari orang tua kepada anak-anak menimbulkan mental yang sehat
bagi anak. Kurangnya kasih sayang akan menimbulkan
emosional insecurity. Demikian juga dengan sikap keras, kejam, acuh tak
acuh akan menyebabkan hal yang serupa.
3. Contoh/ Bimbingan dari Orang Tua
Orang tua merupakan contoh terdekat dari anak-anaknya segala yang
diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya.
4. Suasana Rumah / Keluarga
Suasana keluarga yang sangat ramai/gaduh, tidak mungkin anak dapat
belajar dengan baik. Anak akan terganggu konsentrasinya, sehingga sukar
untuk belajar.
5. Keadaan Ekonomi Keluarga
1) Ekonomi yang kurang/miskin, keadaan ini akan menimbulkan
kurangnya alat-alat belajar, kurangnya biaya yang disediakan oleh orang

31
tua, tidak mempunyai tempat belajar yang baik. Semua hal tersebut akan
menghambat kemajuan belajar anak.
2) Ekonomi yang Berlebihan / kaya, dimana ekonomi keluarga berlimpah
ruah. Mereka akan segan belajar karena ia terlalu banyak bersenang-
senang, dimanjakan orang tuanya akibatnya anak kurang dapat
memusatkan perhatiannya kepada belajar. Keadaan seperti ini akan
menghambat kemajuan belajar.
b. Guru
Guru dapat menjadi sebab kesulitan belajar apabila:
1. Guru tidak kualified, baik dalam pengambilan metode yang digunakan atau
dalam mata pelajaran yang dipegangnya.
2. Hubungan guru dengan murid yang kurang baik
3. Guru menuntut standar pelajaran diatas kemampuan anak
4. Guru tidak memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan belajar.
Misalnya dalam bakat, minat, sifat, kebutuhan anak-anak dan sebagainya.
Metode mengajar guru yang dapat menimbulkan kesulitan belajar, antara lain:
1) Metode mengajar tidak menarik, kemungkinan materinya tinggi atau tidak
menguasai bahan.
2) Guru hanya menggunakan satu metode saja dan tidak bervariasi.
3) Guru dalam mengajar tidak menggunakan alat peraga.
4) Metode mengajar yang meneybabkan peserta didik pasif, sehingga peserta
didik tidak ada aktivitas.
c. Teman Bergaul
Teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa
anak. Apabila anak suka bergaul dengan mereka yang tidak sekolah, maka ia
akan malas belajar, sebab cara hidup anak yang bersekolah berlainan dengan
anak yang tidak bersekolah
d. Kehidupan Masyarakat / tetangga
Kondisi masyarakat dilingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-
anak penganggur sangat mempengaruhi aktivitas belajar. Paling tidak
seorang peserta didik akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman
belajar atau berdiskusi.

32
2. Faktor Nonsosial
Ada beberapa faktor nonsosial yang menyebabkan kesulitan belajar yaitu:
a. Alat Pelajaran
Alat pelajaran yang kuarang lengkap membuat penyajian pelajaran yang
tidak baik. Terutama pelajaran yang bersifat praktikum, kurangnya alat
laboratorium akan banyak menimbulkan kesulitan dalam belajar.
b. Kondisi Gedung
Ruang kelas / tempat belajar anak harus memenuhi syarat kesehatan seperti:
1) Ruangan harus berjendela, ventilasi cukup, udara segar dapat masuk
ruangan, sinar dapat menerangi ruangan.
2) Dinding harus bersih, putih, tidak terlihat kotor.
3) Lantai tidak becek, licin atau kotor.
4) Keadaan gedung jauh dari tempat keramaian sehingga anak mudak
konsentrasi dalam belajarnya Apabila beberapa hal tersebut tidak
terpenuhi misalnya gedung dekat keramaian, ruangan gelap, lantai basah,
ruangan sempit, maka situasi belajar akan kurang baik.
c. Kurikulum
Kurikulum yang kurang baik misalnya:
1) Bahan-bahannya terlalu tinggi
2) Pembagian bahan yang tidak seimbang
3) Adanya pendataan materi
Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak akan membawa kesuksesan
dalam belajar.

d. Waktu Sekolah dan Disiplin Kurang


Apabila sekolah masuk sore, siang, malam, maka kondisi anak tidak lagi
dalam keadaan yang optimal untuk menenrima pelajaran. Sebab energi
sudah berkurang, disamping udara yang relatif panas di waktu siang dapat
mempercepat proses kelelahan. Disamping itu pelaksanaan disiplin yang
kurang, misalnya murid-murid liar, sering terlambat dating, tugas yang
diberikan tidak dilaksanakan, keajibannya dilalaikan, sekolah berjalan tanpa

33
kendali. Lebih-lebih lagi gurunya kurang disiplin akan banyak mengalami
hambatan dalam belajar.
e. Media Massa
Media massa meliputi: bioskop, TV, surat kabar, majalah, buku-buku komik
yang ada disekeliling tempat tinggal kita. Hal-hal ini akan menghambat
belajar apabila terlalu banyak waktu yang dipergunakan untuk itu hingga
akan lupa tugasnya belajar.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:248-254) faktor ekstern yang


menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan belajar yaitu 1) guru belum
sepenuhnya mampu menjadi Pembina peserta didik dalam belajar, 2) sarana dan
prasarana yang tidak lengkap, 3) peserta didik yang tidak memiliki lingkungan sosial
yang baik disekolah, 4) perubahan kurikulum.
Sedangkan menurut Yamin (2011:249) faktor ekstern yang menyebabkan
munculnya masalah kesulitan belajar yaitu anak yang tidak mendapatkan perhatian
yang cukup atau mendapatkan perhatian yang berlebihan, hubungan orang tua
dengan anak yang tidak harmonis, kondisi tempat belajar yang tidak mendukung,
alat-alat pembelajaran yang tidak menunjang.
Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor
ekstern yang menyebabkan munculnya masalah kesulitan belajar adalah cara
mendidik orang tua yang tidak tepat, hubungan orang tua dan anak yang
kurang baik, guru yang tidak kualified dibidangnya, metode mengajar yang
menoton, sarana dan prasarana yang tidak menunjang, dan lingkungan tempat
tinggal yang tidak baik.

d. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Akuntansi

Belajar akuntansi berbeda dengan belajar matapelajarn yang lain karena didalam
belajar akuntansi membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan keterampilan dalam bentuk
latihan yang kontinyu. Belajar akuntansi boleh dikatakan tidak sesulit belajar ilmu pasti,
tetapi kenyataan dilapangan banyak siswa yang merasa kesulitan dalam belajar
akuntansi terbukti dengan hasil belajar yang masih rendah (Marnoko, 2010:371). Hasil
belajar yang rendah tersebut tentunya disebabkan oleh banyak faktor. Berdasarkan hasil

34
penelitian Maas (2004:48) faktor-faktor yang mempengaruhi peserta didik mengalami
kesulitan belajar akuntansi yaitu :
1) Fasilitas yang belum mencukupi terutama buku-buku literatur atau buku paket
akuntansi yang tersedia diperpustakaan sekolah dan banyak peserta didik yang tidak
mempunyai alat hitung kalkulator.
2) Peserta didik kurang dapat menguasai materi pelajaran akuntansi karena peserta
didik menganggap masih pelajaran yang baru.
3) Kurangnya motivasi atau tidak mengetahui bagaimana metode atau cara belajar yang
efisien.

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian Firmansyah (2005:48) menyimpulkan bahwa


faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar akuntansi pada pokok bahasan jurnal
umum adalah sebagai berikut:
1) Kesulitan belajar akuntansi yang dialami peserta didik secara umum terletak pada
kesulitan peserta didik memahami maksud transaksi atau penginterprestasian
kalimat dalam soal.
2) Kesulitan menganalisis hubungan antar transaksi.
3) Kesalahan dalam menempatkan akun transaksi pada posisi yang tepat.
4) Kekeliruan peserta didik menghitung nilai nominal transaksi
5) Persepsi peserta didik tentang akuntansi yang dianggap sulit untuk dipelajari
6) Secara umum sebagian besar siswa tidak mempunyai jadwal teratur .
7) Kurangnya minat peserta didik untuk membaca materi dirumah.
8) Kurang mempunyai daya serap yang baik dalam pokok bahasan jurnal umum.
9) Tidak memiliki buku-buku yang menunjang untuk mempelajari akuntansi.
10) Sebagian besar peserta didik merasa guru kurang menyampaikan dengan jelas
terhadap materi yang diajarkan
11) Peserta didik kurang tertarik dengan cara guru dalam menyampaikan materi
pelajaran akuntansi dikelas.
12) Metode mengajar guru dianggap kurang bervariasi atau monoton.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan


kesulitan belajar akuntansi adalah sarana yang belum mencukupi, persepsi peserta
didik terhadap pelajaran akuntansi yang dianggap sulit dan masih baru, kurangnya

35
motivasi dan minat peserta didik, kebiasaan belajar peserta didik yang kurang baik,
guru yang kurang kompeten dalam penyampaian materi pelajaran, peserta didik
kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi didalam kelas karena
metode guru yang mengajar kurang bervariasi atau monoton dan daya serap peserta
didik yang kurang baik terhadap materi akuntansi.

e. Usaha Mengatasi Kesulitan Belajar

Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004:96-101) secara garis besar langkah-langkah


yang perlu ditempuh dalam mengatasi kesulitan belajar dapat dilakukan melalui enam tahap
yaitu:
1) Pengumpulan data, untuk menemukan sumber penyebab kesulitan belajar diperlukan
banyak informasi. Untuk memperoleh informasi tersebut, maka perlu diadakan suatu
pengamatan langsung yang disebut dengan pengumpulan data.
2) Pengolahan data, data dioalh dan dikaji untuk mengetahui secara pasti sebab-sebab
kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik.
3) Diagnosis, diagnosis adalah keputusan mengenai hasil dari pengolahan data
4) Prognosis, berdasarkan hasil diagnosis dapat menyusun dan menetapkan ramalan
mengenai bantuan apa yang harus diberikan untuk membantu mengatasi
masalahnya.
5) Treatment (perlakuan), pemberian bantuan kepada peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar sesuai dengan progam yang telah disusun pada tahap prognosi
6) Evaluasi, untuk mengetahui apakah treatment yang diberikan tersebut berhasil
dengan baik atau bahkan gagal sama sekali.

3. Persamaan dasar akuntansi

Sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan perusahaan disebut dengan


asset. Contoh asset meliputi kas, tanah, gedung dan perlatan. Hak atau klaim asset
biasanya dibagi berdasarkan dua jenis pemili yaitu hak kreditur dan hak pemilik.
Hak kreditur disebut dengan utang perusahan atau disebut dengan liabilitas. Hak
pemilik disebut dengan ekuitas pemilik. Hubungan antara keduanya tersebut
membentuk sebuah persamaan sebagai berikut (Warren, Carl S, Reeve, James M.,
36
Duchac, Jonathan E, 2015):
Aset = Liabilitas + Ekuitas
Persamaan tersebut disebut sebagai persamaan akuntansi. Persamaan ini
umumnya ditulis dengan posisi kewajiban atau liabilitas yang ditempatkan lebih
dahulu sebelum ekuitas pemilik. Karena utang terhadap kreditur harus dilunasi
terlebih dahulu sebelum investor ketika perusahaan mengalami kebangkrutan.
Dengan kata lain, kewajiban dianggap lebih lancar atau likuid daripada ekuitas. Hal
ini terbukti konsisten dengan contoh pelaporan keuangan di mana aset lancar
(Current Assets) dan kewajiban lancar (Current Liabilities) selalu dilaporkan
sebelum aset tetap (Fixed Assets/PPE) dan liabilitas jangka panjang (Long-Term
Debt) (Ulfah, 2019, hlm. 1-14).
Persamaan ini berlaku untuk semua aktivitas dan transaksi bisnis. Aset akan
selalu setara dengan kewajiban dan ekuitas pemilik. Jika aset meningkat, baik
kewajiban atau ekuitas pemilik harus meningkat untuk menyeimbangkan persamaan.
Begitu pula sebaliknya, jika aset menurun maka kewajiban dan ekuitas pemilik juga
ikut menurun.
Pengertian persamaan akuntansi adalah keseimbangan dari dua sisi yaitu
antara sisi kiri (aktiva) dan sisi kanan (pasiva), sehingga perubahan yang timbul
karena adanya transaksi keuangan dan keseimbangannya akan selalu di
pertahankan.Persamaan Akuntansi adalah pondasi untuk semua sistem akuntansi.
Faktanya, seluruh konsep dan kerangka akuntansi didasarkan pada persamaan
akuntansi. Persamaan akuntansi menyamakan aset perusahaan dengan kewajiban
dan ekuitasnya.Ini menunjukkan semua aset perusahaan diperoleh baik pendanaan
dari utang atau ekuitas. Misalnya ketika sebuah perusahaan baru dibangun, aset
pertama yang dibeli berasal dari dana yang diterima dari investor atau dari pinjaman
(utang).

a. Komponen-Komponen dalam Persamaan Akuntansi


1) Aset
Aset merupakan sebuah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh
sebuah entitas bisnis dan digunakan untuk manfaat masa depan. Berikut adalah
beberapa contoh aset yang umum (Syaiful Bahri, 2016):

37
a) Aset lancar
b) Kas
c) Piutang
d) Biaya Dibayar Dimuka
e) Aset Tetap
f) Kendaraan
g) Bangunan
h) Aset Tak Berwujud
i) Goodwill
j) Hak cipta
k) Paten

b. Kewajiban atau Liabilitas

Dalam persamaan akuntansi terdapat komponen kewajiban atau liabilitas.


Kewajiban adalah sejumlah uang yang terhutang pada pihak lainnya. Kewajiban juga
sering disebut sebagai klaim kreditor atas aset perusahaan karena dianggap sebagai aset
yang akan dimiliki kreditor jika perusahaan mengalami likuidasi. Suatu kewajiban,
dalam istilah yang paling sederhana adalah sejumlah uang yang terutang kepada orang
atau organisasi lain. Dengan kata lain, kewajiban adalah klaim kreditor atas aset
perusahaan karena ini adalah jumlah aset yang akan dimiliki kreditor jika perusahaan
dilikuidasi (Razali dan Febriansyah, 2019).
Bentuk kewajiban yang umum adalah hutang. Hutang adalah kebalikan dari
piutang. Ketika suatu perusahaan membeli barang atau jasa dari perusahaan lain secara
kredit, hutang dicatat untuk menunjukkan bahwa perusahaan berjanji untuk membayar
perusahaan lain untuk aset mereka. Berikut adalah beberapa contoh dari beberapa
kewajiban yang paling umum:
a) Akun hutang
b) Pinjaman bank
c) Kredit permanen (LOC)
d) Pinjaman pribadi
e) Pinjaman karyawan

38
f) Pendapatan diterima dimuka

c. Ekuitas
Ekuitas mewakili porsi aset perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham atau
mitra. Dengan kata lain, pemegang saham atau mitra memiliki sisa aset setelah
semua kewajiban dilunasi. Pemilik dapat meningkatkan bagian kepemilikan mereka
dengan menyumbangkan uang kepada perusahaan atau mengurangi ekuitas dengan
menarik dana perusahaan. Demikian juga, pendapatan meningkatkan ekuitas
sementara biaya menurunkan ekuitas (Melda, S., Nadilla, T., Ramadhan, R.,
Iskandar, I., Ridha, A., & Puspita, D., 2020). Berikut adalah beberapa akun ekuitas
umum:
a. Modal pemilik
b. Penarikan dana pemilik
c. Pinjaman karyawan
d. Pendapatan diterima dimuka
e. Saham biasa
f. Modal disetor

d. Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi


1. Keseimbangan Harta dan Modal
Harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan merupakan salah
satu sumber untuk pembelanjaan dan untuk melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan perusahaan. Oleh karena itu, harta harus seimbang dengan modal atau
sumber pembelanjaan.Sumber pembelanjaan yang didapatkan dari pemiliknya
disebut dengan ekuitas atau modal.

HARTA = MODAL

2. Hutang ditambah Modal sama dengan Hutang


Harta yang di miliki oleh perusahaan adalah harta yang akan di gunakan sebagai
sumber pembelanjaan dalam kegiatan yang di peroleh dengan melalui dua sumber
yaitu, Pemilik dan Kreditur. Sumber yang di gunakan untuk pembelanjaan dari
pemilik sering di sebut dengan ekuitas. Sumber pembelanjaan yang sudah di peroleh
39
dari pihak kreditur kepada pemilk akan menjadi suatu kewajiban yang akan di
kembalikan, hal ini sering di sebut sebagai kewajiban atau hutang. Sehingga pada
unsur ini didapat rumus atau persamaannya yaitu :

HARTA = HUTANG + MODAL


Dalam operasi sebuah usaha sudah jelas ada kemungkinan pendapatan dan
beban. Pendapat adalah kenaikan harta yang akan di peroleh dari hasil penjualan
sebuah barang atau jasa. Sedangkan beban adalah penurunan harta, karena
merupakan salah satu pengorbanan yang akan memperoleh pendapatan. Pendapatan
juga memiliki sifat untuk menambah modal, sedangkan beban akan memiliki sifat
mengurangi modal. Sehingga dengan demikian pendapatan dan beban yang ada akan
mempengaruhi keadaan modal dalam persamaan dasar akuntansi, dicatat dalam
komponen modal. Akan tetapi, untuk mengembangkan akuntansi maka pencatatan
pendapatan dan beban bisa di pisahkan dari midal. Sehingga bentuk persamaannya
bisa di rumuskan sebagai berikut :
Harta = Utang + Modal + Pendapatan – Beban

e. Fungsi Persamaan Akuntansi


Persamaan akuntansi sangat berguna untuk mengetahui tentang perubahan dari
kekayaan dalam perusahaan di setiap transaksi yang terjadi.Selain itu fungsi dari
persamaan akuntansi adalah untuk mengetahui beberapa aktiva yang sudah di
gunakan dan di belanjakan dalam satu periode akuntansi.
Analisis dari pengaruh transaksi ke persamaan akuntansi di setiap transaksi yang
terjadi akan mempengaruhi posisi dari keuangan perusahaan. Pengaruh pada
transaksi tersebut dapat menambah dan juga dapat mengurangi komponen keuangan
pada perusahaan yaitu : Harta, hutang, dan modal. Perubahan pada komponen posisi
keuangan ini pada persamaan dasar akuntansi juga dapat di kelompokkan sebagai
berikut :
1. Semua transaksi bisa mempengaruhi harta dan hutang dengan jumlah yang sama.
2. Semua transaksi bisa mempengaruhi harta dan modal dengan jumlah yang sama.
3. Semua transaksi bisa mempengaruhi harta dengan perubahan hutang dan modal
dengan jumlah yang sama.

40
B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian terdahulu adalah kajian terhadapa hasil penelitian yang berhubungan


dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun peneliti yang berhubungan dengan
penelitian ini adalah: Bella Juliah, Sukarni dngan penilitian berjudul ANALISIS
KESULITAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X SMK PERBANKAN RIAU
KOTA PEKANBARU Berdasarkan hasil penelitian di pembahasan sebelumnya, maka
ditarik kesimpulan bahwa; keempat kesulitan belajar dalam penelitian ini menyumbang
kesulitan belajar yang berbeda-beda. (1) Fakta berkontribusi terhadap kesulitan belajar
sebesar 2,2% atau 0,022. (2) Konsep berkontribusi terhadap kesulitan belajar sebesar 19,5%
atau 0,195. (3) Prinsip berkontribusi terhadap kesulitan belajar sebesar 1,7% atau 0,017.
Dan (4) prosedur berkontribusi terhadap kesulitan belajar sebesar 7,6% atau 0,076.

Fitri Nurlaili1), Nely Hartika2), Triana Sri Handayani3) ANALISIS FAKTOR-


FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI Berdasarkan analisis pada pembahasan dari data diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor internal yang paling mempengaruhi kesulitan belajar
akuntansi adalah adalah Faktor Jasmani dengan nilai eigenvalue sebesar 2,610 dan nilai
varians sebesar 21,7%, 2. Faktor eksternal yang menjadi penyebab terbesar kesulitan belajar
akuntansi adalah kondisi Keluarga dengan nilai eigenvalue sebesar 3,735 dengan nilai
varians sebesar 19,6%.

Irena ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM


MENYELESAIKAN SOAL-SOAL JURNAL PENYESUAIAN PADA MATA
PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK SETIA DARMA PALEMBANG Berdasarkan hasil
penelitian mengenai analisis kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal jurnal
penyesuaian pada mata pelajaran akuntansi kelas X di SMK Setia Darma Palembang tahun
pelajaran 2016/2017, dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil analisis tes siswa dalam
menyelesaikan soal jurnal penyesuaian di SMK Setia Darma Palembang yaitu 83,96% siswa
mengalami kesulitan dalam menjurnal dan 16,04% siswa mengalami kesulitan dalam
menghitung. sedangkan berdasarkan hasil keseluruhan siswa dalam menyelesaikan soal
jurnal penyesuaian yang mengalami kesulitan belajar diketahui persentase rata-rata tertinggi
sebesar 29,68% dengan kategori “cukup” sebanyak 19 siswa dengan nilai (60-75%), yang
41
memperoleh nilai (55- 59%) sebanyak 6 siswa dengan persentase rata-rata sebesar 9,37%
dalam kategori “kurang”, dan dalam kategori “kurang sekali” sebanyak 13 siswa persentase
rata-rata sebesar 20,31% dengan nilai ≤ 54%.

M. Saipul Watoni dalam penelitiannya yang berjudul ANALISIS FAKTOR-


FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA BIDANG STUDI AKUNTANSI
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah angket
(Quesioner), lembar observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data dengan teknik analisis
persentasional tiap kategori angket. Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor penyebab
kesulitan belajar pada bidang studi Akuntansi diperoleh thit = 17,929. Berdasarkan kriteria
uji hipotesis antara lain: jika thit < dari ttab maka Ho diterima dan Ha ditolak dan jika jika
thit > dari ttab atau 17,929 > 1,729, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Yang menandakan
bahwa ada faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada bidang studi Akuntansi siswa kelas
XI Jurusan IPS MA PALAPA NUSANTARA Tahun Pelajaran 2018/2019. Dari hasil
angket diperoleh nilai rata-rata sebesar 33,90 terletak pada kategori baik, hipotesis yang
tetapkan oleh peneliti dapat diterima berarti ada faktor-faktor penyebab kesulitan belajar
pada bidang studi Akuntansi siswa kelas XI Jurusan IPS MA PALAPA NUSANTARA
Tahun Pelajaran 2018/20

Teni Melinda dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Kesulitan Belajar


Siswa dalam Menyelesaikan Soal Jurnal Penyesuaian pada Mata Pelajaran Akuntansi Hasil
analisis angket faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal
jurnal penyesuaian di SMAN 2 Singaparna. Diketahui keseluruhan rata-rata faktor intern
kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal jurnal penyesuaian sebesar 52, 05%
sedangkan rata-rata keseluruhan faktor ekstern kesulitan belajar siswa sebesar 50, 28%.
Berdasarkan angket faktor intern kesulitan belajar siswa diketahui kesulitan belajar ini
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan dasar atas bahan yang dipelajari
berupa pemahaman dan keterampilan dalam menganalisis dan mencatat data transaksi;
kurangnya minat belajar siswa terhadap materi jurnal penyesuaian; metode mengajar guru
yang kurang menarik saat pelajaran akuntansi serta kurang lengkapnya prasarana
pembelajaran seperti persediaan buku pelajaran akuntansi yang kurang memadai.

42
C. KERANGKA BERPIKIR

Kesulitan belajar merupakan sebuah permasalahan yang menyababkan


seorang siswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik seperti
siswa lain pada umunya yang disebabkan faktor-faktor tertentu sehingga ia
terlambat ataubahkan tidak dapat mencapai tujuan belajar dengan baik sesuai
yang diharapkan. faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar :

a) Faktor Siswa
Faktor siswa ini meliputi banyak hal, seperti intelegensi,
keterampilan dan ketelitian. Kecerdasan atau intelegensi merupakan
faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa,
karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi
iteligensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut
meraih sukses dalam belajar. sebaliknya, semakin rendah tingkat
intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan
belajar. intelegensi ini dapat mempengaruhi faktor lainnya seperti
keterampilan dan ketelitian siswa.
b) Faktor guru
Pada faktor guru tersebut yang perlu mendapat penelitian
adalah keterampilan mengajar, metode yang tepat dalam mengelola
tahapan pembelajaran. didalam interaksi belajar mengajar guru harus
memiliki keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran,
memanfaatkan metode, memanfatkan media dan mengalokasikan
waktu untuk mengkomunikasikan tindakan mengajarnya demi
tercapainya tujuan pembelajaran disekolah.
c) Faktor Materi
Materi atau hal yang dipelajari, ikut menentukan proses dan
hasil belajar. contohnya seperti belajar pengetahuan dan belajar sikap
atau keterampilan akan menentukan perbedaan proses belajar. Sesuai
dengan beberapa faktor yang telah disebutkan diatas, maka faktor-
faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor intern dan faktor
ekstern. faktor intern penyebab kesulitan belajar antara lain yaitu

43
faktor siswa yang meliputi intelegensi, keterampilan dan ketelitian.
Kemudian faktor lainnya adalah faktor ekstren, yaitu meliputi guru
dan materi pelajaran. berdasarkan kajian teori diatas, maka kerangka
berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1 : kerangka berfikir penelitian

Penyebab siswa kesulitan belajar


Persamaan dasar akuntansi

Keterampilan Ketelitian Kemandirian Kesiapan Minat siswa


siswa dalam siswa dalam siswa siswa belajar belajar materi
mengerjakan mengerjakan mengerjakan persamaan persamaan
persamaan persamaan persamaan dasar dasar akuntansi
dasar akuntansi dasar dasar akuntansi
akuntansi akuntansi

Keterangan:
Berdasarkan kerangka diatas, dapat diketahui bahwa
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa XI Akuntansi SMK
NEGERI 1 KENDARI pada materi persamaan dasar akuntansi
antara lain:
(1) Menganalisis data transaksi jurnal penyesuaian
(2) Menetukan nama akun jurnal penyesuaian
(3) Menggolongkan akun antara debet dan kredit, dan
(4) Menghitung data transaksi jurnal penyesuaian.

Sedangkan faktor yang dapat menjadi penyebab kesulitan


belajar hanya dapat dilihat dari faktor intern, yaitu intelegensi,
kesiapan siswa dalam belajar materi jurnal penyesuaian dan minat
siswa belajar materi ayat jurnal penyesuaian. Faktor intelegensi
meliputi keterampilan siswa dalam mengerjakan jurnal penyesuaian,
ketelitian siswa dalam mengerjakan jurnal penyesuaian, dan
kemandirian siswa dalam mengerjakan jurnal penyesuaian.

44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kendari. Waktu pelaksanaan


penelitian berlangsung dari bulan November sampai dengan akhir bulan Desember
2022. Pemilihan SMK Negeri 1 Kendari sebagai tempat penelitian didasarkan hasil pra-
penelitian yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar akuntansi secara
klasikal belum mencapai ketuntasan. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian di
Smk ini karena di sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian dan disini peneliti
melihat ada permasalahan yang berkaitan dengan judul yang ingin diteliti oleh peneliti.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2022
B. Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II jurusan


otomotif di SMK Negeri 1 Kendari tahun ajaran 2021/2022. Jumlah
populasi dalam penelitian ini adalah 40 siswa.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada
Nomogram Harry King. Populasi yang ada yaitu 40 siswa dengan taraf
signifikansi 5% maka dapat diambil sampel sebanyak 70% yaitu 33 siswa.
Sampel 33 siswa dari siswa dalam penelitian ini sudah dapat mewakili
populasi yang ada.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
Proportional Random Sampling. Pendapat Husaini Usman dan R. Purnomo
Setiady Akbar (2003 : 183) “Sampling random proporsional (proportional
randam sampling) yaitu pengambilan contoh secara cak (random) yang
dilakukan secara undian, ordinal atau table bilangan random atau dengan
computer yang dihitung berdasarkan perbandingan
Jadi subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan
Akuntansi di SMK Negeri 1 Kendari yang mengikuti mata pelajaran
persamaan dasar akuntansi dengan jumlah keseluruhan 33 orang.

45
C. Jenis Penelitian
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengunakan data kualitatif (berbentuk
data, kalimat, skema dan gambar). Metode deskiptif memusatkan perhatian pada
masalah aktual sebagaimana adanya penelitian berlangsung. Melalui penelitian
deskriptif, penelitian berusaha mendeskipsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi
pusat perhatian tampa memberikan pelakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.
Melalui penelitian kualitatif ini, peneliti bisa mendengar dan melihat narasumber
berbicara dengan sebenarnya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam
penelitia. Selain itu, alasan peneliti memilih pendekatan kualitatif adalah agar
peneliti dapat mengumpulkan data yang lebih akurat dan sesuai dengan kejadian
yang sebenarnya dilapangan

D. Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu sumber data primer dan data
sekunder. Dalam penelitian lapangan, sumber data primer adalah pelaku dan
pihak˗pihak yang terlihat langsung dengan objek penelitian, sedangkan sumber data
sekunder adalah pihak˗pihak yang mengetahui tentang keberadaan subjek dan objek
penelitian atau yang terlibat secara tidak langsung dengan masalah penelitian.
1. Sumber data primer adalah siswa/i jurusan akuntansi Kendari yang berjumlah
33 orang.
2. Sumber data skunder adalah guru bidang studi Akuntansi, serta buku˗buku
referensi yang berkenaan dengan masalah penelitian ini.

E. Tekhnik Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan permasalahan yang dikaji,
peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu :
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tes tertulis dapat dibedakan atas
dua bentuk tes yaitu tes subjektif dan tes objektif. Tes subjektif pada umumnya

46
berbentuk esai (uraian) yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk
menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan
alasan dan bentuk lain yang sejenis dengan tuntutan pertanyaan dengan
menggunakan kata˗kata sendiri. Sesuai dengan permasalahan penelitian ini
maka tes yang dilakukan pada penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk
essay(uraian). Tes dalam soal ini merupkan materi Persamaan dasar akuntansi.
Tes diberikan untuk menguji kesulitan siswa ini sebanyak 10 soal dengan
menggunakan soal sederhana. Tes tersebut digunakan untuk melihat
kemampuan siswa dan kesulitan yang dihadapi siswa ketika menjawab soal
yang diberikan. Kriteria penskroran yang digunakan adalah 0,8,6,5 dan 10
seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel.1
Penskoran Soal

Skor Keterangan

Untuk jawaban yang benar dan yang lengkap


10

8 Untuk jawaban yang benar dan kurang lengkap

Untuk jawaban yang kurang lengkap atau terdapat


6 kesalahan dalam penyelesaian soal
Untuk jawaban yang hanya menyertakan rumus-rumus
4 dan unsur yang diketahui

Untuk jawaban kosong


0

Tes disusun hanya meliputi materi persamaan dasar akuntansi


yang terdiri atas 10 soal, dan dalam penyusunan tes ini terlebih dahulu
peneliti membuat kisi-kisi tes, yaitu sebagai berikut.
Tabel 2
Kisi-kisi Test Materi Persamaan dasar Akuntansi Kelas XI di Smk Negeri
1 Kendari
No item
Indikator soal Nilai

47
soal

Mampu menerangkan secara verbal mengenai 10 x 3 =


1,2,3,
apa yang telah dicapai 30

Mampu menyajikan situasi akuntansi 10 x 2 =


kedalam berbagai cara serta mengetahui 5,4
20
perbedaan.

Mampu mengklasifikasikan objek-objek 10 x 1 =


6
berdasarkan dipenuhi atau tidaknya 10

persyaratan yang membentuk konsep tersebut

Mampu menerapkan secara logaritma, 10 x 4 =


memberikan contoh dan mampu 7,8,9,10
40
mngembangkan konsep yang telah dipelajarai

Jumlah soal 10 100

Untuk menentukan kesulitan belajar digunakan rumus:

Jumlah jawaban x 100


P=
Jumlah siswa x Jumlah item soal

Untuk mengetahui apakah siswa mengalami kesulitan dalam


menyelesaikan soal, maka kriteria yang digunakan berdasarkan KKM
adalah:
a. Siwa memiliki kesulitan dalam menyelesaikan soal bila
memiliki skor <75.
b. Siswa tidak memiliki kesulitan dalam menyelesaikan soal bila
memiliki skor >75.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang


dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan pertanyaan atas
48
jawaban itu. Adapun yang menjadi informan (yang diwawancarai)
dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, Guru Bidang Studi
Akuntansi dan siswa/ I kelas XI jurusan Akuntansi Smk Negeri 1
Kendari.
F. Uji Coba Validasi Instrumen
Sebelum tes digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dulu di validasi melalui
ujicoba dibentuk dan jelaskan hasil validasi. Uji coba ini peniliti dibuat dikelas XI
SMK Negeri 1 KENDARI lalu dianalisis melalui uji validitas dan uji reliabilitas
instrument tersebut.
1. Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS dari 20
siswa dengan butir soal sebanyak 10 yang telah diujikan dan telah dibandingkan
dengan rtabel, dengan N=20 pada signifikansi 5% pada uji coba instrument
penyelesaian 10 butir soal maka dapat diperoleh rtabel = 0,443. Untuk
menghitung validitas butir soal bisa dilihat pada tabel dibawah ini:

No. Soal Nilai Nilai rtabel Keterangan


rhitung
1 0,593 Instrument Valid
2 0,588 valid jika Valid
3 0,448 rhitung> Valid
4 0,636 rtabel df = Valid
5 0,689 Valid
n-2
6 0,621 Valid
df = 20-2 = 18
7 0,533 Valid
pada taraf
8 0,453 Valid
signifikansi 5%
9 0,598 Valid
sehingga
10 0,718 Valid
diperoleh rtabel =
0, 443

Dari tabel tersebut, menunjukkan bahwa dari 10 butir soal yang


diselesaikan dan telah dibandingkan dengan rtabel dan signifikansi 5%,
dapat dilihat pada lampiran II hasil validitas variabel X menggunakan

49
program SPSS.
2. Uji Realibilitas Tes
Uji realibilitas instrument soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rumus Cronchbach’s Alpha menggunakan program SPSS diperoleh hasil r11 =
0,794 dikonsultasikan dengan nilai rtabel 0,443 karena r11 > rtabel maka dapat
disimpulkan semua butir soal tersebut reliabel dengan kriteria tinggi.
Reliability Statistics

Cronbac
h's
N of
Alpha
Items

.794 10

3. Uji Daya Pembeda


Tes yang baik tidak saja dapat mengukur tingkat pemahaman siswa yang cerdas
tetapi juga dapat mengukur pemahaman siswa yang kurang cerdas. Oleh karena
itu, sebuah tes harus mampu membedakan antar asiswa dengan intelegensi
tinggi dengan siswa yang memilki intelegensi sedang dan rendah. Untuk
menentukannya masing-masing tes digunakan rumus yaitu:
A−B
DP =

N(SMaks − SMin)

Keterangan :
DP = Daya pembeda.
A = Jumlah skor kelompok atas.
B = Jumlah skor kelompok bawah.
N = Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah.
SMaks = Skor tertinggi setiap soal.
SMin = Skor terendah setiap soal.
Klasifikasi daya pembeda soal sebagai berikut
:
 DP ≤ 0,00 = Jelek sekali
50
 0.00 < DP ≤ 0,20 = Jelek
 0,20 < DP ≤ 0,04 = Cukup
 0,40< DP ≤ 0,70 = Baik
 0,70< DP ≤ 1,00 = Sangat baik

Dari hasil perhitungan uji coba daya pembeda maka dapat


diketahui hasil daya pembeda soal seperti pada tabel berikut

Tabel 3.4
Hasil Uji Coba Daya Pembeda Soal
𝑩𝑨 𝑩𝑩
Nomor 𝑫= – Kriteria
Item 𝑱𝑨 𝑱𝑩
84 82
𝐷= − = 0,2
1 10 10 Cukup
90 74
𝐷= − = 1,6
2 10 10 Sangat Baik
78 74
𝐷= − = 0,4
3 10 10 Baik
84 62
𝐷= − = 2,2
4 10 10 Sangat Baik
𝐷 = 82 − 74 = 0,8
5 10 10 Sangat Baik

𝐷 = 70 − 64 = 0,6
6 10 10 Baik

𝐷 = 78 − 52 = 2,6
7 10 10 Sangat Baik

𝐷 = 70 − 54 = 1,6
8 10 10 Sangat Baik

𝐷 = 68 − 48 = 2
9 10 10 Sangat Baik

𝐷 = 52 − 32 = 2,3
10 10 10 Sangat Baik

51
4. Uji Tingkat kesukaran

Untuk menetukan tingkat kesukaran untuk tes essay yang


diungkapkan oleh suherman dalam jurnal Mustafidah masing-masing
butir soal digunakan rumus yaitu:
A + B − (2NSMin)
TK =

2N(SMaks − SMin)

Keterangan :
TK = Tingkat kesukaran.
A = Jumlah skor kelompok atas.
B = Jumlah skor kelompok bawah.
N = Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah.
SMaks = Skor tertinggi setiap soal.
SMin = Skor terendah setiap soal.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis tingkat kesukaran butir soal adalah :
Tabel 3.5
Hasil Uji Coba Taraf Kesukaran Tes

No Indeks
Subjek A B 𝑺𝒎𝒂𝒌𝒔 𝑺𝒎𝒊𝒏 N Kesukaran Kategori

1 84 82 10 6 20 0,575 Sedang

2 90 74 10 4 20 0,7 Sedang

3 78 74 10 4 20 0,6 Sedang

4 84 62 10 4 20 0,55 Sedang

5 82 74 10 6 20 0,45 Sedang

6 70 64 10 4 20 0,45 Sedang

7 78 52 10 4 20 0,416 Sedang

8 70 54 10 4 20 0,366 Sedang

9 68 48 10 0 20 0,68 Sedang
10 542 32 8 0 20 0,694 Sedang

52
G. Tekhnik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles and
Huberman dalam Sugiyono, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,sehingga

Proses analsis data kualitatif terlihat pada gambar:

Pengumpulan
Penyajian Data
Data

Reduksi Kesimpulan-Kesimpulan
Penarikan/Verifikasi

Sumber : Jurnal Alhadharah dengan judul Analisis Data Kualitatif


1. Reduksi data
Reduksi data merupakan langkah untuk merangkum, memilih hal yang
pokok, menfokuskan pada hal yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti dalam
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Data
yang dihasilkan dari observasi dan wawancara merupakan data yang masih
kompleks. Untuk itu data yang dihasilkan harus disajikan secara sederhana tetapi
tetap utuh.
2. Penyajian data
Melalui penyajian data, data terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan sehingga akan semakin mudah dipahami. Penyajian data
ditampilkan dengan sekelompok informasi yang memberikan kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan dapat mengambil tindakan yang mengarah

53
pada tercapainya tujuan penelitian. Pada jenjang ini data yang diperoleh
telah dikategorisasi lalu disajikan ke dalam bentuk narasi dengan maksud
untuk menginterpretasi data secara sistematis kemudian dianalisis dan
ditarik kesimpulan.
3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan data dalam penelitian kualitatif adalah merupakan
temuan baru yang sebelumnya pernah ada. Temuan data berupa deskripsi
atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas., dapat berupa hubungan kausal
atau interaktif, hipotesis atau teori.

4. Verifikasi Data (Conclusions drowing/Verifiying)


Langkah terakhir dari analisis data adalah verifikasi data. Verfikasi data
dapat dilakukan apabila kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan ada perubahan apabila tidak dibarengi bukti- bukti
pendukung yang kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Bila kesimpulan pada tahap awal, didukung dengan bukti-bukti yang
valid dan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan saat mengumpulkan data
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang keredibel atau
dapat dipercaya

H. Keabsahan Data
Ada empat kriteria yang digunakan sebagai teknik pemeriksaan untuk
menetapkan keabsahan data penelitian kualitatif, yaitu derajat kepercayaan
(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability),
dan kepastian (confirmability).
a. Uji Credibility
Uji credibility data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dapat dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman, analisis kasus
negatif, dan member check, sehingga tingkat kepercayaan penemuannya
dapat dicapai.
Ada empat kriteria yang digunakan sebagai teknik pemeriksaan untuk

54
menetapkan keabsahan data penelitian kualitatif, yaitu derajat kepercayaan
(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability),
dan kepastian (confirmability).
b. Uji Credibility
Uji credibility data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dapat dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman, analisis kasus
negatif, dan member check, sehingga tingkat kepercayaan penemuannya
dapat dicapai.

c. Uji Dependability
Uji dependability atau disebut juga dengan reliabilitas dalam penelitian
kuantitatif. Penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat
mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Uji dependability dilakukan
dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian

1. Uji Confirmability
Uji confirmability dalam penelitian kualitatif yaitu ketika hasil
penelitian telah disepakati oleh banyak orang. Menguji confirmability berarti
menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil
penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka
penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmabiliti. Penelitian ini
untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan uji kredibilitas dengan
teknik pemeriksaan data yang dipakai adalah teknik triangulasi. Wiliam
Wiersma dalam Sugiyono menjelaskan bahwa triangulasi merupakan cara
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu. Terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi
waktu. Pada Penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik.

55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dideskripsikan data hasil penelitian dikumpulkan


menggunakan intrumenn tes dan pedoman wawancara yang telah valid dan
reliabel. Validasi instrument dilakukan dengan cara konsultasi dengan orang
yang kompeten yaitu guru bidang studi Akuntansi, dosen dan diuji cobakan
kepada 33 siswa SMK NEGERI 1 KENDARI.
A. Deskripsi Data
Data yang dideskripsikan adalah data hasil belajar siswa kelas XI
SMK NEGERI 1 KENDARI. Data diperoleh dari tes yang diberikan kepada
siswa dan wawancara dari siswa dan guru Akuntansi di Smk Negeri 1
Kendari. Deskripsi data nilai hasil belajar dapat dilihat pada tabel rekap data
distribusi frekuensi berikut ini:

Tabel 4.1
Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Siswa

Interval 𝒇𝒊 𝒙𝒊
46 – 51 2 48,5
52 – 57 5 54,5
58 – 63 8 60,5
64 – 69 1 66,5
70 – 75 11 72,5
76 – 81 4 78,5
82 – 87 2 84,5
Jumlah 33 465,5

56
Dibawah ini ditunjukkan data Statistik dari hasil belajar siswa materi

persamaan dasar akuntansi.:

Tabel 4.2
Rangkuman Statistik
Hasil belajar Persamaan Dasar Akuntansi

No Deskripsi Nilai
1 Skor Tinggi 84
2 Skor Rendah 46
3 Mean 66,68
4 Median 66,5
5 Modus 66,5
6 Simpangan Baku 8,906
7 Variansi 31,5070875

Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran III

Dari hasil statistik diatas dapat disimpulkan bahwa nilai siswa

cenderung memusat ke nilai 66,5. Dari simpangan baku dan variansi dapat

disimpulkan bahwa penyebaran data tersebut heterogen.

Tabel 4.3
Banyak Siswa Menjawab Benar dan Salah

No Benar Salah
1 27 6
2 22 11
3 13 20
4 15 18
5 11 22
6 15 18
7 9 24
8 11 22
9 7 26
10 5 28
Dari tabel diatas yang paling banyak salah adalah 7,9 dan 10. Pada

soal nomor 7 yang menjawab salah sebanyak 24 orang dan soal nomor 9

siswa yang menjawab salah 26 orang, pada soal 7 dan 9 dibuat untuk mencari

57
Rumus persamaan dasar akuntansi dan soal nomor 10 yang menjawab salah
sebanyak 28 orang, pada soal dibentuk dalam cerita dan menentukan jurna3.
Untuk mengetahui alasan siswa melakukan kesalah dalam menjawab
soal no 7, 9 dan 10 peneliti melakukan wawancara terhadap siswa-siswa yang
menjawab soal tersebut salah atau kurang sempurna.
Berikut Dari hasil wawancara dengan siswa yang melakukan
kesalahan dalam menjawab soal dan hasil tes yang yang telah peneliti terima
kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal tersebut adalah:
1. Siwa sulit memahami maksud dari soal yang diberikan dalam
menyelesaikan soal. Maksudnya siswa mampu membaca semua kata
dalam soal namun belum bisa menentukan rumus mana yang dipakai untuk
menyelesaikan soal.
2. Ada juga siswa yang beranggapan materi persamaan dasar akuntansi sulit
karna tidak mampu menghafalkan atau mengingat rumusnya dan siswa
kesulitan dalam menentukan satuan.
3. Siswa kesulitan menentukan jurna3 yang harus digunakan.

Adapula sebahagian siswa yang mampu memahami soal tapi tidak mampu
mentranformasikannya yaitu menentukan rumus yang harus digunakan
dalam menyelesaikan soal tersebut, terlihat dari cara belajar siswa yang
hanya menghafalkan rumus tidak dengan memahami rumus dan itu
menyebabkan siswa cepat lupa sehingga itu menyebabkan siswa tidak
mampu menyelesaikan soal materi persamaan dasar akuntansi.
4. Motivasi siswa dalam belajar pengajaran persamaan dasar akuntansi sangat
rendah karena mereka kurang memperhatikan pelajaran saat pembelajaran
akuntansi berlangsung.
5. Selain itu masih banyak juga siswa yang beranggapan bahwa pembelajaran
akuntansi itu tidak disukai, membosankan hal inilah yang menjadikan
siswa tidak bersemangat dalam belajar akuntansi. Ketika pembelajaran
berlangsung siswa lebih suka permisi keluar masuk ruangan denangan
alasan kekamar mandi dari pada belajar akuntansi
6. Ada juga siswa yang mengatakan kesulitan belajarnya diakibatkan dari
susasana dalam belajar yang terlalu ribut, sering diganggu teman
sebangkunya dan kurang mengulangi pelajaran dirumah sehingga
58
pelajaran sebelumnya sering lupa.
Setelah mengetahui alasan siswa melakukan kesulitan dalam
memahami dan menjawab soal materi persamaan dasar akuntansi yang
berfokuskan pada dasar akuntansi peneliti melakukan wawancara kepada
guru akuntansi yang bersangkutan untuk mengetahui mengapa siswa
melakukan kesalahan dalam menjawab soal tentang persamaan dasar
akuntansi. Dari hasil wawancara dengan guru akuntansi peneliti
menyimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menjawab karena:
1. Siswa tidak memahami bentuk soal yang harus diterjemahkan kedalam
kalimat akuntansi dan mereka tidak memahami rumus yang mana akan

dipakai dalam soal tersebut. Hal ini disebabkan kemampuan siswa dalam
membaca dan memahami kalimat masih kurang. Disinilah siswa dituntut
untuk memahami bahasa agar dapat menentukan, memahami dan
menghapal rumus mana yang dipakai.
2. Kesulitan siswa dalam penyelesaian soal akuntansi. Dan kesulitan siswa
dalam menetukan jurna3 yang harus digunakan. Kemampuan siswa hanya
terpaku pada contoh-contoh yang diberikan oleh guru sehingga jika soal
yang diberikan sedikit berubah siswa tidak dapat menjawabnya.

Dari beberapa Kesulitan belajar dalam pemahaman soal dapat diatasi


dengan memberikan kalimat soal dengan kalimat yang singkat tetapi jelas
selain itu juga mermbiasakan siswa membaca soal dengan seksama sehingga
maksud dari soal dapat difahami benar.
Hasil wawancara tersebut peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor
yang menyebabkan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal persamaa dasar
akuntansi adalah
1. Faktor internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa tersebut seperti: kurangnya minat
siswa, kurangnya kesiapan siswa dalam belajar, tidak adanya motivasi
dalam diri siswa.

2. Faktor eksternal siswa


Faktor dari luar diri siswa seperti : lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, teman, kondisi belajar, metode belajar dan lain-lain.

59
B. Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian siswa mengalami kesulitan belajar dalam
pemahaman persamaan dasar akuntansi yang mana nilai siswa cenderung
66,5 yang berarti nilai siswa berada dibawah KKM yakni ≥75. Kesulitan
belajar dalam memahami konsep itu memang selalu ada dalam setiap
pembelajaran dikarenakan tingkat pemahaman siswa yang berbeda-beda.
Adapun bagian- bagian kesulitan dalam memahami konsep yang dihadapai
siswa dalam menyelesaikan soal akuntansi yaitu: kesulitan dalam memahami
soal berbentuk cerita, kesulitan dalam menentukan dan mengingat rumus
mana yang akan dipakai, dan kesulitan dalam mengubah satuannya.

Faktor-faktor kesulitan belajar dalam memahami konsep


menyelesaikan soal persamaan dasar akuntansi faktor internal yaitu faktor
yang bersal dari dalam diri siswa dimana siswa cenderung beranggapan
bahwa menyelesaikan soal akuntansi itu sulit, sehingga minat dalam belajar
kurang. Selain itu juga siswa kurang dalam memahami soal. Faktor lain
seperti faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa dalam
pembelajaran guru hanya memberi contoh yang berada dikonteks buku saja
sehingga siswa hanya terpaut pada conto-contoh yang diberikan oleh guru.

Sebenarnya kesulitan belajar dalam memahami konsep siswa dalam


menyelesaikan soal akuntansi diminimalkan oleh guru, guru harus menguji
terlebih dahulu siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa yang berkesulitan
dalam memahami belajar dalam pemahaman soal tersebut, setelah itu guru
mencari tahu tentang siswa tersebut. Guru harus mengetahui metode apa yang
tepat dalam memahami konsep bengun datar , guru juga harus sering
melakukan tes soal cerita agar siswa tidak menonton terhadap soal bentuk
akuntansi saja.

Secara umum ada tiga tahapan pokok yang terdapat pada tahap
mengajar yaitu: tahap pemula (praintruksional), tahap pengajaran

60
(intruksional), dan tahap penilaian atau tahap lanjut. Tahap pra intuksional
dapat dilakukan seperti: mananyakan kehadiran siswa, menanyakan sampai
dimana pembahasan sebelumnya, menanyakan pembelajaran yang sudah
dipelajari sebelumnya, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi sebelumnya yang belum dipahamai.
C. Keterbatasan Penelitian
Seluruh hasil kegiatan penelitian dalam penilaian ini telah
dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang sudah ditetapkan dalam
metode penelitian, hal ini dimaksud agar hasil yang diperoleh benar-banar
objektif dan sistematis. Namun peneliti berusaha agar keterbatasan ini tidak
sampai mengurangi makna dari hasil penelitian yang telah diperoleh.

Adapun keterbatasan yang dihadapai selama penelitian dan


penyusunan skripsi ini adalah keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan
peneliti yang masih kurang, Keterbatasan waktu serta dana penelitian yang
tidak mencukupi untuk penilaian lebih lanjut. Dalam melakukan wawancara
penulis tidak mengetahui tentang kejujuran responden dalam memberikan
jawaban setiap pertanyaan yang diberikan sehingga mempengaruhi data.
Walaupun demikian peneliti, peneliti berusaha sekuat tenaga agar
keterbatasan yang dihadapi tidak mengurangi makna penelitian ini akhirnya
dan segala upaya, kerja keras dan bantuan semua pihak dapat diselesaikan.

61
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dikelas XI SMK


NEGERI 1 KENDARI disimpulkan bahwa:
1. Gambaran hasil belajar siswa memusat ke nilai 65,9 yang berarti nilai siswa
berada dibawah KKM yakni ≥75. Dalam hal ini siswa mengalami kesulitan
dalam memahami konsep AKUNTANSI materi Persamaan dasar akuntansi yang
berfokus pada menentukan jurna3. Jika dipersenkan 23% menyatakan suka
dengan pelajaran Akuntansi sedangkan 77% lainnya menyatakan tidak suka
dengan pelajaran Akuntansi. Dalam hal ini siswa tidak memahami bentuk soal
yang harus diterjemahkan kedalam kalimat akuntansi dan siswa tidak memahami
rumus yang yang mana akan dipakai dalam soal tersebut.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam memahami persamaan
dasar akuntansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam
memahami konsep akuntansi pada soal persamaan dasar akuntansi dikelas XI
SMK NEGERI 1 KENDARI ada 2 yaitu:
a. Faktor internal terbagi dari dua sifat yaitu bersifat kognitif dana bersifat
afektif. Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa tersebut seperti:
minat siswa, motivasi dan lain-lain.

b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti:
lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, kondisi tempat belajar, metode
pembelajaran.
3. Upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep
Persamaan dasar akuntansi adalah mengenali siswa yang mengalami kesulitan
belajar akuntansi, mengenai tingkah laku siswa yang mengalami kesulitan
belajar akuntansi, memberikan tes untuk memperoleh data tentang kesulitan
belajar atau permasalahan yang dihadapinya, membuat kelompok belajar
dengan teman-teman, mengadakan bimbingan kelompok atau individual,
mengadakan program perbaikan(remedial).

62
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan peneliti, maka yang menjadi saran peneliti dalam hal
ini adalah:
1. Kepada Guru SMK NEGERI 1 KENDARI umumnya dan khususnya guru
akuntansi disarankan agar dalam proses pembelajaran menggunakan media yang
sesuai dengan materi pelajaran agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik,
memberi motivasi kepada siswa agar dalam belajar akuntansi siswa tidak jenuh
atau bosan, berinterakasi dengan siswa sehingga apabila siswa kurang
memahami pembelajaran tidak merasa canggung atau takut untuk bertanya. Dan
dalam proses pembelajarannya hendaknya guru:
a. Lebih banyak memberikan contoh soal kepada siswa khususnya soal
akuntansi.
b. Memberikan tugas rumah kepada siswa disetiap akhir pembelajaran agar
siswa terlatih dalam menyelesaikan soal sehingga kesulitan siswa teratasi.
c. Membentuk kelompok belajar agar siswa dapat berdiskusi untuk
menyelesaikan soal-soal yang belum dipahami.
2. Bagi siswa, diharapkan untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap soal
yang berbentuk cerita khususnya materi persamaan dasar akuntansi berusaha
mengetahui rumus dan memahaminya. Rajinlah mengulang kembali pelajaran
yang sudah dipelajari agar mempertajam daya ingat pada pelajaran. Lebih
terbukalah terhadap guru dalam proses belajar.
3. Bagi kepala sekolah, agar memperhatikan segala yang berkaitan dengan kualitas
sekolah dengan menyediakan sarana prasarana, terutama buku panduan tentang
media dan alat pembelajaran yang dibutuhkan dalam menunjang pembelajaran.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan peneliti yang lebih
mendalam dan dengan sumber yang lebih luas, baik pada materi syang lain
maupun pada mata pelajaran yang lain.

63
Lampiran I

SURAT VALIDASI
Menerangkan bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dwi Putriani Nasution, M.Pd.
Pekerjaan : Dosen
Telah memberikan pengamatan dan masukan terhadap instrument tes
penelitian, untuk kelengkapan penelitian yang berjudul :
Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam memahami Materi Persamaan
Dasar Akuntansi Kelas XI Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 1 Kendari”

Yang disusun oleh:


Nama : Firta Indra Yanti
Nim : A1A620024
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Akuntansi
Adapun masukan yang saya berikan adalah sebagai berikut:
1.

2.

3.

Dengan harapan, masukan dan penilaian yang diberikan dapat digunakan

untuk menyempurnakan dalam memperoleh kualitas instrument tes penelitian


yang baik.

Kendari, Desember 2022


Validator

Dwi Putriani Nasution, M.Pd.

64
LEMBAR VALIDISI TES PADA MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Satuan Pendidikan : Smk Negeri 1 Kendari


Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Kelas/ Semester : XI/ I(Satu)
Pokok Bahasan : Persamaan
Dasar Akuntansi
Nama Validator : Dwi Putriani Nasution,
M.Pd. Pekerjaan : Dosen

A. Petunjuk
1. Berilah tanda cek (√) dalam kolom penilaian yang sesuai menurut pendapat
Bapak/ Ibu.
Dengan keterangan :
a. Validasi isi
V = Valid
VR = Valid dengan revisi
TV = Tidak Valid
b. Bahasa dan Penilaian
DP = Dapat dipahami
KDP = Kurang dapat dipahami
TDP = Tidak dapat dipahami
c. Kesimpulan
TR = Dapat digunakan tanpa revisi
RK = Dapat digunakan dengan
revisi PK = Tidak dapat digunakan

2. Bila ada beberapa hal yang perlu direvisi, mohon menuliskan butir-butir
revisi secara langsung pada tempat yang telah disediakan dalam naskah ini.

65
Penilaian Terhadap Validasi Isi, Bahasa dan Penulisan Soal, serta
Kesimpulan
Bahasa dan
Validitas Isi Kesimpulan
No Penulisan Soal
Soal V VR TV DP KDP TDP TR RK PK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kementar dan saran perbaikan.

Catatan:
....................................................................................................................

....................................................................................................................

....................................................................................................................

Kendari, Desember 2022


Validator

Dwi Putriani Nasution, M.Pd.

66
Lampiran II
PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman wawancara penelitian dengan judul Analisis Kesulitan Belajar Siswa


Dalam Memahami Konsep persamaan dasar akuntansi dikelas XI SMK NEGERI
1 KENDARI Kecamatan Kadia Kota Kendari

WAWANCARA DENGAN GURU AKUNTANSI

1. Bagaimana kegiatan proses belajar mengajar ibu didalam kelas ?


2. Bagaimana pemahaman Ibu tentang Kemampuan Akuntansi ?
3. Bagaimana ibu menanamkan kemampuan akuntansi ketika proses
pembelajaran akuntansi berlangsung ?
4. Apa upaya ibu dalam mengembangkan kemampuan akuntansi ?
5. Bagaimana prosedur atau konsep penyelesaian peserta didik dalam
menyelesaikan soal akuntansi ?
6. Bagaimana ibu memilih metode dalam mengembangkan kemampuan
matematika peserta didik dalam pembelajaran ?
7. Apakah metode ini dapat menunjang materi yang diajarkan didalam
pembelajaran ? jelaskan.
8. Bagaimana keterampilan
9. Apa saja kesulitan belajar peserta didik dalam belajar akuntansi ?
10. Apakah ibu menyajikan penyelesaian soal dalam bentuk konsep dan
prosedur akuntansi ?

11. Apakah peserta didik dapat mengembangkan konsep atau prosedur


penyelesaian ketika diberikan soal persamaann dasar akuntansi?
12. Bagaimana suasana ruangan ketika kegiatan belajar mengajar
diruangan ?
13. Bagaimana hubungan ibu terhadap peserta didik ketika kegiatan
belajar mengajar diruangan ?
14. Bagaimana hubungan antara peserta didik didalam ruangan ?
15. Apakah kendala ibu dalam mengajar akuntansi ?

67
WAWANCARA DENGAN PESERTA DIDIK

1. Bagaimana menurutmu belajar Akuntansi?


2. Bagaimana cara guru ketika mengajarkan materi akuntansi di
ruangan ?
3. Apa saja kesulitan kamu dalam belajar akuntansi ?
4. Apakah kamu bertanya ketika kamu tidak memahami materi?
5. Bagaiman sikapa kamu ketika guru menerangkan materi didepan kelas
? jelaskan!
6. Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal akuntansi?

68
TEST
Mata Pelajaran : Akuntansi
Pokok Bahasan : Persamaan
dasar akuntansi
Nama :
Kelas :

A. Petunjuk Pengisian

1. Test ini hanya keperluan untuk penelitian ilmiah

2. Jawablah pertanyaan yang tersedia menurut yang anda ketahui

3. Setelah anda menjawab test supaya dapat dikembalikan

4. Atas bantuan anda dalam menjawab serta pengembalian saya ucapkan


terima kasih.
B. Pertanyaan
1. Untuk mengoptimalkan penjualan, PT Padi Makmur Sejahtera berencana
mengiklankan produk-produk pertanian dan perkebunan melalui Google Ads.
Pada tanggal 14 April 2022, perusahaan membayar biaya iklan sebesar Rp
5.000.000 untuk durasi iklan dua bulan. Bagaimana perusahaan mencatat
transaksi pembayaran iklan tersebut berpedoman pada prinsip persamaan
dasar akuntansi debit kredit?
2. Pada tanggal 10 Februari 2022, Andina membuka usaha jasa salon kecantikan
murah tapi tidak murahan ‘Andina Salon Milenia’ dengan modal disetor Rp
75.500.000. Tanggal 15 Februari 2022, Andina membelanjakan uang tersebut
untuk menyewa salon sebesar Rp 30.000.000 per dua tahun. Peralatan salon
sudah tersedia. Tanggal 25 Februari 2022, Salon Andina membayar biaya
renovasi salon dan furniture Rp 10.000.000. Bagaimana cara mencatat
transaksi-transaksi tersebut sesuai dengan prinsip debit dan kredit?

69
3. PT Cerdas Pintar Milenia Utama membeli kendaraan operasional seharga Rp
250.000.000. Umur ekonomis kendaraan 8 (delapan) tahun, dengan estimasi
nilai sisa adalah sebesar Rp 50.000.000. Hitung nilai penyusutan kendaraan
periode bulanan, dan lakukan pencatatan jurnal sesuai dengan persamaan
dasar akuntansi debit kredit.

4. Hitunglah jumlah ekuitas pemilik dengan rumus persamaan dasar akuntansi,


bila data-data keuangan sederhana yang dimiliki perusahaan adalah sebagai
berikut:

Kas = Rp 65.000.000
Persediaan = Rp 10.000.000
Piutang usaha = Rp 5.000.000
Utang usaha = Rp 7.500.000
5. PT Titon Joyo Manufacturing Industry merupakan perusahaan yang
memproduksi aneka bahan kimia kebutuhan proyek. Lakukan analisis dan
pencatatan jurnal berdasarkan prinsip debit kredit atas transaksi yang
dilakukan perusahaan sebagai berikut: Pembelian bahan baku (raw material)
senilai Rp 6.300.000 dan bahan pendukung sebesar Rp 3.250.750.
Pembayaran dilakukan secara tunai, sehingga perusahaan memperoleh diskon
atau potongan harga sebesar 10% untuk masing-masing pembelian.
6. Informasi keuangan yang terkait dengan Hans Home Industry, yakni sebuah
perusahaan perseorangan yang fokus pada pelatihan industri kecil dan
menengah, untuk bulan yang berakhir pada 31 Januari 2022 adalah sebagai
berikut:

 Laba bersih untuk bulan Januari 2022 = Rp 75.500.000


 Penarikan oleh owner selama Januari = Rp 17.000.000
 Modal pemilik per 1 Januari 2022 = Rp 150.000.000
Buatlah laporan ekuitas pemilik untuk periode yang berakhir pada 31 Januari
2022.

70
7. Pada tanggal 13 Maret 202x. Kursus Akuntansi Surabaya mengajukan
penawaran atas sebidang tanah senilai Rp 125.000.000. Harga yang
ditawarkan oleh pemiliknya adalah Rp 150.000.000. Pada tanggal 20 Maret
202x, kedua pihak sepakat pada harga Rp 127.500.000. Atas kesepakatan
harga tersebut Kursus Akuntansi Surabaya membayar DP (Down Payment)
sebesar Rp 50.000.000. Berapakah harga yang harus dicatat oleh Kursus
Akuntansi Surabaya atas tanah tersebut?
8. Teguh Kokoh Saputro merupakan pendiri, pemilik dan pengelola perusahaan
manufaktur yang memproduksi peralatan industri beton. Hitung dan catat
transaksi pembelian raw material dengan potongan harga serta include pajak.
Nilai pembelian senilai Rp 12.000.000. Pembayaran dilakukan 2 hari setelah
transaksi pembelian, sehingga masih mendapat potongan harga 10% sesuai
kesepakatan.
9. Sebuah perusahaan dagang yang mendistribusikan produk-produk teknologi
pengolahan gula industri membuat program CSR berupa pemberian santunan
untuk anak-anak yatim piatu dan miskin di lingkungan perusahaan.
Perusahaan memberikan 1000 paket sumbangan senilai Rp 100.000.000.
Apakah pos-pos yang terpengaruh dengan program pemberian CSR tersebut?
Bagaimana cara membuat jurnal umum untuk mencatat aktivitas tersebut?
10. Pos apakah dari data keuangan atau operasional yang timbul baik di laporan
laba rugi ataupun laporan posisi keuangan, income statement maupun laporan
perubahan ekuitas pemilik, serta neraca dengan cash flow
statement atau laporan arus kas?

KUNCI JAWABAN
1. Tanggal 14 April 2022:

(Debit) Beban Iklan Dibayar Di muka … Rp 5.000.000


(Kredit) Cash …. Rp 5.000.000
Pada akhir periode I, perusahaan membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:

(Debit) Biaya Iklan Google Ads … Rp 2.500.000


(Kredit) Beban Iklan Dibayar Di muka …. Rp 2.500.000
Pada akhir periode II, perusahaan juga membuat proses penyesuaian sbb:

(Debit) Biaya Iklan Google Ads … Rp 2.500.000


(Kredit) Beban Iklan Dibayar Di muka …. Rp 2.500.000

71
Penjelasan perhitungan penyesuaian:

= Rp 5.000.000 : 2 bulan
= Rp 2.500.000

2. Tanggal 10 Februari 2022: Mencatat modal disetor

(Debit) Kas … Rp 75.500.000


(Kredit) Modal … Rp 75.500.000
Tanggal 15 Februari 2022: Sewa dibayar di muka

(Debit) Sewa Dibayar Di Muka …. Rp 30.000.000


(Kredit) Kas …… Rp 30.000.000
Pencatatan transaksi tanggal 25 Februari 2022: Biaya renovasi salon

(Debit) Biaya Renovasi Salon …. Rp 10.000.000


(Kredit) Kas ….. Rp 10.000.000
Proses penyesuaian biaya sewa salon tahun I:

(Debit) Biaya Sewa Salon …. Rp 15.000.000


(Kredit) Sewa Dibayar Di Muka …. Rp 15.000.000
Penjelasan perhitungan biaya sewa:

= Rp 30.000.000 : 2 tahun

= Rp 15.000.000

3. Menghitung nilai penyusutan bulanan:

= (Nilai Perolehan Kendaraan – Estimasi Nilai Sisa) : Masa Manfaat

= (Rp 250.000.000 – Rp 50.000.000) : 8 tahun = Rp 25.000.000 per tahun

Jadi, nilai depresiasi setiap bulan adalah:

= Rp 25.000.000 : 12 bulan

= Rp 2.084.000

Mencatat jurnal penyesuaian


[Debit] Biaya Depresiasi Aset Tetap Kendaraan … Rp 2.084.000
[Kredit] Akumulasi Depresiasi Aset Tetap Kendaraan .. Rp 2.084.000

4. Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

(Kas + Persediaan + Piutang Usaha) = Utang Usaha + Ekuitas

72
(Rp 65.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 5.000.000) = Rp 7.500.000 + Ekuitas

Ekuitas = Rp 80.000.000 – Rp 7.500.000 = Rp 72.500.000

5. Pembelian raw material dan bahan pendukung produksi akan mengurangi aset, tepatnya
pos kas, namun akan menambah jenis pos aset yang lain yaitu persediaan barang.
Kenaikan jumlah aset akan dicatat pada sisi Debit sedangkan berkurangnya nilai aset
akan dicatat pada sisi Kredit, sehingga cara mencatat transaksi ini adalah sebagai
berikut:

Pencatatan bahan baku:

[Debit] Persediaan Bahan Baku (Raw Material) …. Rp 6.300.000


[Kredit] Kas ….. Rp 5.670.000
[Kredit] Diskon 10% …. Rp 630.000
Cara menghitung diskon:

= Rp 6.300.000 x 10%
= Rp 630.000

Prosedur pencatatan bahan pendukung:

[Debit] Persediaan Bahan Pendukung … Rp 3.250.750


[Kredit] Cash Bank … Rp 2.925.675
[Kredit] Diskon 10% …. Rp 325.075
Perhitungan nilai potongan harga:

= Rp 3.250.750 x 10%
= Rp 325.075

6. Jawaban Penyelesaian:

Hans Home Industry


Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik
Untuk bulan yang berakhir 31 Januari 2022
===================================

(a). Modal disetor, 1 Januari 2022 = Rp 150.000.000

(b). Laba bersih periode berjalan = Rp 75.000.000

(c). Prive = Rp 17.000.000

Ekuitas, 31 Januari 2022 :

= (a) + (b) – (c)


= (Rp 150.000.000 + Rp 75.000.000) – Rp 17.000.000 = Rp 208.000.000
73
7. Harga tanah yang dicatat oleh Lembaga Kursus Akuntansi Surabaya adalah Rp
127.500.000 dengan prosedur pencatatn menggunakan prinsip debit kredit sebagai
berikut:

(Debit) Tanah … Rp 127.500.000


(Kredit) Kas …. Rp 50.000.000
(Kredit) Utang … Rp 77.500.0000

8. Nilai potongan harga:

= Rp 12.000.000 x 10%

= Rp 1.200.000

Nilai PPN 11%:

= Rp 12.000.000 x 11%

= Rp 1.320.000

Pencatatan jurnal transaksi pembelian:

[Debit] Persediaan raw material … Rp 10.680.000


[Debit] PPN 11% …. Rp 1.320.000
[Kredit] Diskon …. Rp 1.200.000
[Kredit] Cash …. Rp 10.800.000

9. Program CSR tersebut akan mengurangi saldo cash perusahaan sehingga dicatat pada
sisi Kredit. Program tersebut juga akan menaikkan beban sumbangan sehingga dicatat
pada sisi Debit. Dan bila dituliskan dalam sebuah jurnal umum adalah sebagai berikut:

[Debit] Sumbangan …. Rp 100.000.000


[Kredit] Cash … Rp 100.000.000

10. Laba (Rugi) periode berjalan Kas dan setara kas

Lampiran VI
Variabel Soal
74
No skor
No Soal
Subek (Y)
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10
1 10 8 10 6 10 6 6 6 0 4 62
2 8 10 8 8 10 6 10 4 6 4 70
3 10 8 6 8 10 6 10 10 6 6 74
4 8 10 6 8 8 8 6 4 6 4 64
5 8 6 8 6 10 8 6 8 4 4 64
6 10 8 10 4 6 8 6 6 4 8 62
7 8 10 6 8 10 6 8 8 6 4 70
8 8 8 8 6 6 8 6 4 6 4 60
9 8 10 4 6 8 4 4 10 8 4 62
10 6 10 8 8 6 8 8 6 6 4 66
11 6 4 6 8 6 6 4 4 4 0 48
12 10 8 10 8 10 8 6 6 8 6 74
13 8 10 8 8 8 6 8 8 4 6 68
14 10 8 6 10 8 10 10 8 6 4 76
15 10 6 8 6 6 6 4 4 6 0 56
16 6 8 4 6 8 4 6 4 4 0 50
17 8 8 8 10 8 6 6 8 10 8 72
18 8 10 8 6 6 8 8 4 8 4 66
19 8 6 10 6 6 6 4 4 6 4 56
20 8 8 10 10 6 6 4 8 8 6 68
Jumlah 166 164 152 146 156 134 130 124 116 84 1288

75
Lampiran VII

Hasil Validitas

Correlations

X01 X02 X03 X04 X05 X06 X07 X08 X09 X10 TOTAL

X01 Pearson 1 .004 .563** .220 .473* .387 .344 .315 -.071 .400 .593**
Correlation

Sig. (2-tailed) .986 .010 .351 .035 .092 .137 .176 .765 .080 .006

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X02 Pearson .004 1 -.017 .200 .224 .348 .245 .366 .546* .425 .588**
Correlation

Sig. (2-tailed) .986 .942 .398 .342 .132 .299 .113 .013 .062 .006

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X03 Pearson .563** -.017 1 .193 .308 .380 .209 .000 -.160 .203 .448*
Correlation

76
Sig. (2-tailed) .010 .942 .415 .187 .098 .376 1.000 .501 .390 .048

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
20

X04 Pearson .220 .200 .193 1 .510* .341 .251 .135 .434 .432 .636**
Correlation

Sig. (2-tailed) .351 .398 .415 .022 .142 .287 .571 .056 .057 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X05 Pearson .473* .224 .308 .510* 1 .229 .348 .108 .303 .203 .689**
Correlation

Sig. (2-tailed) .035 .342 .187 .022 .332 .133 .652 .194 .392 .001

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X06 Pearson .387 .348 .380 .341 .229 1 .521* -.074 .267 .639** .621**
Correlation

Sig. (2-tailed) .092 .132 .098 .142 .332 .018 .757 .255 .002 .003

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

77
X07 Pearson .344 .245 .209 .251 .348 .521* 1 -.133 .114 .463* .533*
Correlation

Sig. (2-tailed) .137 .299 .376 .287 .133 .018 .576 .633 .040 .015

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X08 Pearson .315 .366 .000 .135 .108 -.074 -.133 1 .447* .335 .453*
Correlation

Sig. (2-tailed) .176 .113 1.000 .571 .652 .757 .576 .048 .149 .045

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X09 Pearson -.071 .546* -.160 .434 .303 .267 .114 .447* 1 .652** .598**
Correlation

Sig. (2-tailed) .765 .013 .501 .056 .194 .255 .633 .048 .002 .005

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

X10 Pearson .400 .425 .203 .432 .203 .639** .463* .335 .652** 1 .718**
Correlation

Sig. (2-tailed) .080 .062 .390 .057 .392 .002 .040 .149 .002 .000

78
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

TOTAL Pearson .593** .588** .448* .636** .689** .621** .533* .453* .598** .718** 1
Correlation

Sig. (2-tailed) .006 .006 .048 .003 .001 .003 .015 .045 .005 .000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

79
Lampiran VIII

REALIBILITAS
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.794 10

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

X01 60.0000 102.316 .485 .777

X02 60.2000 98.484 .456 .778

X03 60.6000 105.305 .271 .798

X04 60.7000 98.642 .517 .772

X05 60.5000 95.105 .472 .776

X06 61.5000 98.895 .571 .768

80
X07 61.4000 101.095 .426 .781

X08 62.1000 102.516 .288 .798

X09 62.3000 94.432 .518 .770

X10 63.6000 78.147 .718 .738

Lampiran IX

DAYA BEDA SOAL TEST

1. Kelompok Atas

Butir Soal Skor


NO Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Amrozi 6 10 8 8 6 8 8 6 6 4 66

2 Larasati 8 10 8 6 6 8 8 4 8 4 66

3 Azkiyah 8 10 8 8 8 6 8 8 4 6 68

4 Chelsy 8 8 10 10 6 6 4 8 8 6 68

5 Erlin 8 10 8 8 10 6 10 4 6 4 70

6 Farisma 8 10 6 8 10 6 8 8 6 4 70

7 Farah Naeila 8 8 8 10 8 6 6 8 10 8 72

8 Erlin 10 8 6 8 10 6 10 10 6 6 74

9 Salma 10 8 10 8 10 8 6 6 8 6 74

10 Ferdiansyah 10 8 6 10 8 10 10 8 6 4 76

Jumlah 84 90 78 84 82 70 78 70 68 52 704

81
2. Kelompok Bawah

Butir Soal
NO Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor

1 Puspita Dly 6 4 6 8 6 6 4 4 4 0 48

2 Indri Manisa 6 8 4 6 8 4 6 4 4 0 50

3 Kholifatul 10 6 8 6 6 6 4 4 6 0 56

4 Lailatul 8 6 10 6 6 6 4 4 6 4 56

5 Rhido 8 8 8 6 6 8 6 4 6 4 60

6 Imelliani 10 8 10 6 10 6 6 6 0 4 62

7 Putri Triningsih 10 8 10 4 6 8 6 6 4 8 62

8 Andres 8 10 4 6 8 4 4 10 8 4 62

9 Febriana 8 10 6 8 8 8 6 4 6 4 64

10 Ridho 8 6 8 6 10 8 6 8 4 4 64

Jumlah 82 74 74 62 74 64 52 54 48 32 584

Perhitungan daya beda menggunakan rumus:


𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵

Keterangan :

DP = Daya pembeda.

A = Jumlah skor kelompok atas.

B = Jumlah skor kelompok bawah.

N = Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah.

SMaks = Skor tertinggi setiap soal.


82
SMin = Skor terendah setiap soal

Klasifikasi daya pembeda soal sebagai berikut

 DP ≤ 0,00 = Jelek sekali

 0.00 < DP ≤ 0,20 = Jelek

 0,20 < DP ≤ 0,04 = Cukup

 0,40 < DP ≤ 0,70 = Baik

 0,70 < DP ≤ 1,00 = Sangat baik

Soal No.1 Soal No.2 Soal No.3


𝐵𝐴 𝐵𝐵 𝐵𝐴 𝐵𝐵 𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷 = 𝐽𝐴 − 𝐷= − 𝐷= −
𝐽𝐵 𝐽𝐴 𝐽𝐵 𝐽𝐴 𝐽𝐵
84 82
= − 90 74 78 74
10 10 = 10 − 10 = 10 − 10

= 0,2(Cukup)
= 1,6(sangat baik) = 0,4(baik)

Soal No.4
Soal No.5 Soal No.6
𝐵𝐴 𝐵𝐵 𝐵𝐴 𝐵𝐵 𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= − 𝐷= − 𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵 𝐽𝐴 𝐽𝐵 𝐽𝐴 𝐽𝐵
84 62
= − 82 74 70 64
10 10 = 10 − 10 = 10 − 10

= 2,2(sangat baik)
= 0,8(sangat baik) = 0,6(baik)
Soal No 7. 78 52 Soal No.8
= −
𝐵𝐴 𝐵𝐵 10 10 𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= − 𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵 = 2,6(sangat baik) 𝐽𝐴 𝐽𝐵

83
70 54
= − Soal No.9 68 48
10 10 = 10 − 10
𝐵𝐴 𝐵𝐵
= 1,6(sangat baik) 𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵 = 2(sangat baik)

84
Soal No.10
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵
52 32
= 10 − 10

= 2,3(sangat baik)

Lampiran X

TARAF KESUKARAN SOAL TEST

Mencari taraf kesukaran soal, rumus yang digunakan adalah

A + B − (2NSMin)
TK =

2N(SMaks − SMin)

Keterangan :
TK = Tingkat kesukaran.
A = Jumlah skor kelompok atas.
B = Jumlah skor kelompok bawah.
N = Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah.
SMaks = Skor tertinggi setiap soal.
SMin = Skor terendah setiap soal.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis tingkat kesukaran butir soal
adalah :
 TK < 0,00 = Soal terlalu sukar
 0,00 < TK < 0,30 = Soal sukar
 0,30 ≤ TK < 0,70 = Soal sedang
 0,70 ≤ TK < 1.00 = Soal mudah

85
 TK = 1,00 = Soal terlalu mudah

86
Soal no 1 Soal No.2
A + B − (2NSMin)
TK =
A + B − (2NSMin)
TK = 2N(SMaks − SMin)
2N(SMaks − SMin)
84 + 82 − (2(10)(6)) 90 + 74 − (2(10)(4))
= =
2(10)(10 − 6) 2(10)(10 − 4)

46 84
= = 0,575 = 120 = 0,7
80

Soal No.3 Soal No.4

A + B − (2NSMin) A + B − (2NSMin)
TK = 2N(SMaks − SMin) TK = 2N(SMaks − SMin)
84 + 62 − (2(10)(4))
78 + 74 − (2(10)(4))
= =
2(10)(10 − 4) 2(10)(10 − 4)

72 66
= 120 = 120

= 0,6 = 0,55

Soal No.5 Soal No.6

A + B − (2NSMin) A + B − (2NSMin)
TK = 2N(SMaks − SMin) TK = 2N(SMaks − SMin)
70 + 64 − (2(10)(4))
82 + 74 − (2(10)(6))
= =
2(10)(10 − 6) 2(10)(10 − 4)

36 54
= 80 = 120

= 0,45 = 0,45
87
78 + 52 − (2(10)(4)) 70 + 54 − (2(10)(4))
= =
2(10)(10 − 4) 2(10)(10 − 4)

50 44
= 120 = 120
= 0,416 = 0,366

Soal No.9

A + B − (2NSMin)
TK = 2N(SMaks − SMin)

68 + 48 − (2(10)(0))
=
2(10)(10 − 0)

116
= 200

= 0,68

Soal No.10

A + B − (2NSMin)
TK = 2N(SMaks − SMin)

52 + 32 − (2(10)(0))
=
2(10)(8 − 0)

111
= 160

= 0,694

88
Berikut ini tingkat kesukaran masing-masing soal:

No Indeks
A B 𝑺𝒎𝒂 𝑺𝒎𝒊 N Kategori
Subjek Kesukaran
𝒌𝒔 𝒏

1 84 82 10 6 20 0,575 Sedang

2 90 74 10 4 20 0,7 Sedang

3 78 74 10 4 20 0,6 Sedang

4 84 62 10 4 20 0,55 Sedang

5 82 74 10 6 20 0,45 Sedang

6 70 64 10 4 20 0,45 Sedang

7 78 52 10 4 20 0,416 Sedang

8 70 54 10 4 20 0,366 Sedang

9 68 48 10 0 20 0,68 Sedang
10 542 32 8 0 20 0,694 Sedang

89
Lampiran XI

HASIL TES KESULITAN SISWA DALAM MEMAHAMI PERSAMAAN


DASAR AKUNTANSI

Skor/Item Soal
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Amar 10 10 10 4 8 4 4 0 10 10 70
2 Amisah Fitri 10 10 10 10 4 10 10 10 4 0 78
3 Armanda 4 10 10 10 0 4 6 4 10 4 62
4 Arno Wanda 10 10 10 10 4 10 10 6 4 6 80
5 Denis 10 10 6 10 8 4 10 10 0 4 72
6 Dimas 10 10 4 8 10 0 10 0 4 6 62
7 Elisa 4 4 4 10 10 10 6 4 10 10 72
8 Elsa 4 10 10 10 10 10 0 4 10 6 74
9 Fitri Nduru 4 10 4 8 10 0 10 8 4 0 58
10 Irdansyah 10 10 6 10 8 4 10 10 6 10 84
11 Irgi Fahrezi 10 4 0 6 4 10 4 4 4 0 46
12 Isma Azifa 10 4 10 0 10 6 0 4 10 4 58
13 Ismi Azifa 10 4 0 6 8 10 6 4 4 0 52
14 Julianti 10 10 10 4 4 0 4 10 4 0 56
15 Karan 8 10 6 10 10 6 10 10 4 4 78
16 Laila Hrp 10 10 10 4 4 0 4 4 10 4 60
17 Linda 10 10 10 4 6 10 4 8 0 10 72
18 M Azham 10 8 4 4 10 10 6 10 10 0 72
19 Mhd Zikri 10 10 4 8 10 10 4 6 4 4 70
20 Michael 10 10 8 4 4 10 6 0 4 8 64

90
21 M Atar 10 10 4 10 4 8 4 10 4 6 70

22 M Hatta 10 8 10 4 8 6 0 4 0 4 54

23 Permata 10 10 0 4 4 10 0 10 4 4 56

24 Pratama 10 10 10 6 6 10 0 4 4 0 60

25 Ramadhan 10 8 6 10 6 4 10 10 4 4 72

26 Resmita 10 10 8 10 0 8 6 4 6 0 62

27 Santi 10 8 10 6 10 8 4 6 4 6 72

28 Sarwita 10 10 4 4 8 4 4 4 0 4 52

29 Solahuddin 10 10 8 10 10 0 6 10 8 10 82

30 Uco Nduru 10 4 10 0 10 10 4 6 0 4 58

31 Weni Aulia 10 8 4 10 4 10 10 6 6 4 72

32 Wisnu Dani 10 4 0 10 0 4 8 6 4 0 46

Wisnu
33 10 10 8 10 4 10 8 10 4 6 80
Wijaya
Jumlah 304 284 218 234 216 220 188 206 164 142 2176

91
Lampiran XII

PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN SIMPANGAN BAKU

KESULITAN DALAM MEMAHAMI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

1. Skor maksimal diperoleh dengan mengatur skor variabel terkecil ke skor

yang terbesar

46 46 52 52 54 56 56 58 58
58 60 60 62 62 62 64 70 70
70 72 72 72 72 72 72 72 74
78 78 80 80 82 84

2. Berdasarkan data diatas, data yang terbesar adalah 84 dan data yang

terkecil 46

3. Rentang (rage) dapat diketahui dengan cara mengurangi data terbesar

dengan data terkecil

Rentang = data terbesar – data terkecil

= 84 – 46

= 38

4. Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 1 + 3,3(1518)

= 1 + 5,01

= 6,01 atau dibulatkan 6

5. Panjang Kelas = 38 = 6,33 atau 6


6

6. Mean, Median, Modus dan Simpangan baku

92
Interval 𝒇𝒊 𝒙𝒊 𝒇𝒊𝒙𝒊 |𝒙𝒊 − ̅𝒙| 𝒇𝒊 |𝒙𝒊 − 𝒙̅| |𝒙𝒊 − ̅𝒙|𝟐
46 – 51 2 48,5 97 18,18 36,36 330,5124
52 – 57 5 54,5 272,5 12,18 60,9 148,3524
58 – 63 8 60,5 484 6,18 49,44 38,1924
64 – 69 1 66,5 66,5 0,18 0,18 0,0324
70 – 75 11 72,5 797,5 5,82 64,02 33,8724
76 – 81 4 78,5 314 11,82 47,38 139,7124
82 – 87 2 84,5 169 17,82 35,64 317,5524
Jumlah 33 465,5 2200,5 72,18 293,92 1008,2268

a. Mean (𝑥̅) = ∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖


∑ 𝑓𝑖

2200,5
= 33

= 66,68
b. Median

Kelas median= 𝑋𝑛+1 = 33+1


= 𝑋17 = 63+64
= 63,5
2 2 2
1
𝑛−𝐹
𝑀𝑑 = 𝑏 + 𝑝 ( 2
)
𝑓
𝑏 = 63+64 = 63,5 𝑝=6 𝑛 = 33 𝑓=1 𝐹 = 16
2
1
33 − 16
𝑀𝑑 = 63,5 + 6 ( 2
)
1

= 63,5 + 6(0,5)
= 66,5

c. Modus
𝑏1
𝑀𝑑 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑏1 + 𝑏2

93
𝑏= 63+64
= 63,5 𝑝=6 𝑏1 = −15 𝑏2 = −15
2
−15
𝑀𝑜 = 63,5 + 6 (−15 + −15)

= 63,5 + 6(0,5)

= 63,5 + 3

= 66,5

|𝑥 −𝑥̅ |
∑ 𝑓𝑖 𝑖
d. Simpangan Baku (SR) = 𝑛

293,92
=

33

= 8,906

Variansi (S2) = 1008,2268 1008,2268


33 − 1 = 32

Variansi (S2) = 31,5070875

92
DAFTAR PUSTAKA
Almira Keumala Ulfah PERSAMAAN AKUNTANSI DALAM TRANSAKSI BISNIS
ACCOUNTING EQUATION IN BUSINESS TRANSACTIONS ISCAN: Journal Of
Islamic Accounting Research Vol. 2, No. 1 Januari-Juni 2020 : 45-54 P-ISSN: 2721-
5474

Andi Syukrian, Muhammad Arif Tiro, Yuliana Kesulitan Menyelesaikan Soal Akuntansi
Dasar Berdasarkan Kemampuan Akuntansi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Jurnal
Ilmu Pendidikan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022 Halm 2849 – 2855

Ayu Rizky1), La Ode Muharam2), Aspin3) FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN


BELAJAR SISWA DAN UPAYA-UPAYA UNTUK MENGATASINYA (STUDI
KASUS DI SMAN 6 KENDARI) Jurnal BENING Volume 2 Nomor 2 Juni 2018

Ayu Putri Utami KESULITAN BELAJAR: GANGGUAN PSIKOLOGI PADA SISWA


DALAM MENERIMA PELAJARAN ScienceEdu Vol. II. No. 2 Desember 2019

Melisa Putri1 , Eko Kuntarto2 , Alirmansyah 3 ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA


DALAM PEMBELAJARAN DARING DI ERA PANDEMI (STUDI KASUS PADA
SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR) Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol. 8 No.
1, Juni 2021, pp. 91-108 p-ISSN: 2407-2451, e-ISSN: 2621-0282

Bella Juliah, Sukarni, ANALISIS KESULITAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS


X SMK PERBANKAN RIAU KOTA PEKANBARU : Jurnal Pendidikan Ekonomi
Akuntansi FKIP UIR Vol 7 No 1 Tahun 2019 P-ISSN: 2337-652x | E- ISSN: 2598-
3252

Binti Muchsini Rusmi Dyah Chesaria, Wahyu Adi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR


PENYEBAB KESULITAN BELAJAR AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN

96
AJARAN 2014/2015 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 1 (2015)

Firda Alyang Luvita1 , Zainal Arifin2 , Eunike Rose Mita Lukiani3 FAKTOR-FAKTOR
YANG MENYEBABKAN KESULITAN BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA
MENENGAH ATAS DI MASA PANDEMI COVID-19 Tanggal Masuk: 7 Juli 2022
Tanggal Revisi: 10 Agustus 2022 Tanggal diterima: 10 September 2022

Herwan MDK1); Azlika Aryani2 Analisis Kesulitan yang Dihadapi Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Ekonomi SMA 2 Rejang Lebong Jurnal Multidisiplin Dehasen, Vol. 1 No. 3
Juli 2022 page: 289 –294 | 289

Fitri Nurlaili, Nely Hartika, Triana Sri Handayan ANALISIS FAKTOR-FAKTOR


PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI Vol 3 No. 2, Agustus 2020 Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan
Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763

Herlina Oka Pratama1 ; Supri Wahyudi Utomo2 ; Elana Era Yusdita3* Analisis Kesulitan
Belajar MYOB Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Jurnal Ekonomi, Manajemen
dan Akuntansi, Volume 23 No. 1 Februari 2020

Irena ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-


SOAL JURNAL PENYESUAIAN PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI
SMK SETIA DARMA PALEMBANG Jurnal Neraca,Vol.3 No.2, Desember 2019:
130-144

Juai Aptriyana¹, Neta Dian Lestari², Januardi³ ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN DARING DI SMK SE-KECAMATAN KAYUAGUNG
e-ISSN 2442-9449 Vol.9. No.2 (2021) 86-94 p-ISSN 2337-4721

Kartika Hendra Titisari1 Anita Wijayanti2 Yuli Chomsatun3 MODEL PEMBELAJARAN


AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA Jurnal
Buletin Studi Ekonomi, Vol. 18, No. 2, Agustus 2013

96
Khairani Sakdiah Pengaruh Persepsi Mahasiswa Dalam Kesulitan Belajar Akuntansi
Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa SET & JURNAL AKUNTANSI e – ISSN :
2548 - 9224 Volume 1 Nomor 1, Februari 2017 p – ISSN : 2548 – 7507

M. Fahmi Arifin KESULITAN BELAJAR SISWA DAN PENANGANANNYA PADA


PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD/MI Vol.1 No.5 Oktober 2020

M. Saipul Watoni. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR


PADA BIDANG STUDI AKUNTANSI Jurnal Manajemen dan Ilmu Pendidikan
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019; 64-80

Maghfiratul Alya Ratna Syamsiar1 , Agung Listiadi2 Pengaruh Akuntansi Perusahaan


Dagang, Kosakata Bahasa Inggris, Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar
Komputer Akuntansi (MYOB) Kelas XII Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022 ISSN:
2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online)

Meilisa Wulandari, Sutrisno Djaja, Pudjo Suharso Analisis Kesulitan Belajar Akuntansi Pada
Materi Jurnal Penyesuaian (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Pakusari Tahun Ajaran 2013-2014) JURNAL EDUKASI UNEJ 2014, I (2): 23-27

Moh. Fatah1 Fitriah M. Suud2* Moh. Toriqul Chae JENIS-JENIS KESULITAN BELAJAR
DAN FAKTOR PENYEBABNYA SEBUAH KAJIAN KOMPEREHENSIF PADA
SISWA SMK MUHAMMADIYAH TEGAL Volume 19 Nomer 01 Tahun 2021x

Munirah Peranan Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Volume 3 No.2, Juli-
Desember 2018 p-ISSN : 2527-4082, e-ISSN : 2622-920X

Ni Wayan Putri Suartini1* Kesulitan Belajar pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Journal of
Education Action Research Volume 6, Number 1, Tahun Terbit 2022, pp. 141-145 P-
ISSN: 2580-4790 E-ISSN: 2549-3272

96
NUR TUTI HARIYANTI. ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KELAS XII IPS-1 DI SMA NEGERI 1
CANDIROTO Vol. 1 No. 2 September 2021, e-ISSN : 2797-8842 | p-ISSN : 2797-
9431

Septiani Panca Putri ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM


MENYELESAIKAN SOAL JURNAL PENYESUAIAN PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI Jurnal Neraca Vol 2 No.2, Desember 2018: 97-107

Siti Yuliana Astuti ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI


PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 16 SAMARINDA Tahun 2022

Sri Suryaningsum PENALARAN ATAS PERSAMAAN AKUNTANSI vs PERSAMAAN


MATEMATIKA JURNAL Akuntansi & Keuangan 2013 Halaman 19 – 32

Syahmawati ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI EKONOMI


AKUNTANSI KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 KEPAHIANG TAHUN
PELAJARAN 2019 / 2020 Jurnal Prespektif Pendidikan- Vol. 14 No. 2 (2020)

Teni Melinda1 Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal Jurnal
Penyesuaian pada Mata Pelajaran Ekonomi Jurnal Inovasi dan Teknologi Pendidikan
JURINOTEP Vol. 1, No. 1, Mei, 2022 hal. 1-120

Dr. Nursapia Harahap, M.A. PENELITIAN KUALITATIF Diterbitkan & dicetak oleh Wal
ashri Publishing Jl. Ekarasmi Medan Sumatera Utara Cetakan pertama , Maret 2020
ISBN 978-602 5799- 68-6

Dr. Eko Murdiyanto. Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi disertai contoh proposal) -
Edisi I – 2020. 148 hlm. Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT).
ISBN: 978-623-7840-32-9
Dr. H. Zuchri Abdussamad, S.I.K., M.Si. Metode Penelitian Kualitatif. ISBN 978-623-97534-
3-6 Cetakan I, Desember 2021

96

Anda mungkin juga menyukai